SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
1
MAKALAH
HUBUNGAN KETERAMPILAN BERBICARA
DENGAN TIGA KETERAMPILAN
BERBAHASA LAINNYA
Disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah
Bahasa Indonesia
Disusun Oleh:
Fajar Mentari
1401413496
Kelas 4E
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa asing mengatakan,
“Manusia adalah hewan atau makhluk hidup yang pandai berbicara.“ Hal
itu menunjukkan bahwa keterampilan berbicara menjadi ciri khas makhluk
yang disebut manusia. Manusia mampu berbicara dalam aneka ragam
bahasa. Kemampuan seperti itu bukanlah sesuatu yang bersifat naluriah
seperti halnya pada binatang, tetapi diperoleh melalui proses belajar dan
latihan yang terus menerus.
Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
utama dan yang pertama kali dipelajari oleh manusia dalam hidupnya
sebelum mempelajari keterampilan berbahasa lainnya. Sejak seorang bayi
lahir, ia sudah belajar menyuarakan lambang-lambang bunyi bicara
melalui tangisan untuk berkomunikasi dengan lingkungannya. Suara
tangisan itu baru menandakan adanya potensi dasar kemampuan berbicara
dari seorang anak yang perlu distimuli dan dikembangkan lebih lanjut oleh
lingkungannya melalui berbagai latihan dan pembelajaran. Orang akan
merasa terusik jika anaknya lahir tanpa suara tangisan. Orang akan merasa
lebih sedih lagi jika anaknya tumbuh dewasa tanpa memiliki kemampuan
berbicara secara lisan.
Setiap manusia dituntut terampil berkomunikasi, terampil
menyatakan pikiran, gagasan, ide, dan perasaan. Terampil menangkap
informasi-informasi yang didapat, dan terampil pula menyampaikan
informasi-informasi yang diterimanya.
Keterampilan berbicara juga memiliki peran penting dalam
pendidikan, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat luas.
Proses transfer ilmu pengetahuan kepada subyek didik pada umumnya
disampaikan secara lisan. Tata krama dalam pergaulan, nilai-nilai, norma-
norma, dan adat kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat juga banyak
diajarkan terlebih dahulu secara lisan. Hal ini berlaku dalam masyarakat
tradisional maupun masyarakat modern.
2
Kemampuan berbicara sangat penting dalam kehidupan manusia
karena sebagian besar aktivitas kehidupan manusia membutuhkan
dukungan kemampuan berbicara. Dalam ketrampilan berbahasa tidak
hanya aspek berbica ada tiga keterampilan bahasa lainnya yakni
(menyimak, berbicara, membaca, menulis) keempat aspek keterampilan
bahasa tersebut tidak dapat dipisahkan karena mempunyai keterkaitan satu
sama lain maka dari kami ingin mengetahui hubungan antara aspek
berbicara dengan ketiga aspek lainnya. Maka dari itu penulis membuat
makalah yang berjudul “ Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga
Keterampilan Berbahasa lainnya”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah hubungan atau keterkaitan antara
keterempilan berbicara dengan ketiga aspek keterempilan bahasa lainnya
(menyimak, membaca, dan menulis).
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hubungan
atau keterkaitan antara keterempilan berbicara dengan ketiga aspek
keterempilan bahasa lainnya (menyimak, membaca, dan menulis).
3
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Berbicara
Menurut para ahli pengertian berbicara adalah sebagai berikut :
1. Menurut St. y Slamet (2007:12) menjelaskan bahwa berbicara adalah
kegiatan mengekspresikan gagasan, perasaan, dan kehendak pembicara
yang perlu diungkapkan kepada orang lain dalam bentuk ujaran.
Sedangkan menurut Sabarti Ahdiah (1992:3) berbicara adalah
keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Selanjutnya
Nurhatim (2009:1) berbicara adalah bentuk komunikasi verbal yang
dilakukan manusia dalam rangka pengungkapan gagasan dan ide yang
telah disusun dalam pikiran.
2. Menurut Suharyanti (1996:5), berbicara adalah suatu sistem tanda-tanda
yang dapat didengar (audible) yang dapat dilihat (visualble) yang
memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia demi
maksud dan tujuan gagasan-gagasan yang dikomunikasikan.
3. Maeda G Arsjad dan Mukti U.S. (1988:17) menjelaskan bahwa
kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi
artikulasi atau mengucapkan kata-kata yang mengekspresikan,
menyatakan, dan menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
Pendengar menerima informasi melalui rangkaian nada, tekanan, dan
penempatan persendian (juncture).
4. Chaney (Hayriye Kayi, 2009:1) mendefinisikan speaking is theprocessof
building and sharing meaning throught the use of verbal and non verbal
symbols, in variety of contexts, yang artinya berbicara adalah proses
menyampaikan berbagai maksud dan tujuan secara lisan dan tanpa
memakai simbol – simbol dalam berbagai hal. Menurut Hayriye Kayi
pula bahwa speaking is a crucial part of second language learning and
teaching yang artinya berbicara merupakan suatu bagian dari
pembelajaran berbahasa dan kegiatan mengajar.
5. Berbicara pada hakikatnya merupakan suatu proses komunikasi sebab di
dalamnya terjadi pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat lain
(Haryadi dan Zamzani, 1997:54).
4
6. Berbicara merupakan salah satu aspek yang penting dibelajarkan kepada
siswa karena berbicara melibatkan kegiatan produktif siswa dalam
menyampaikan ujaran secara lisan (Nurhatim, 2009:1). Dalasm kegiatan
berbicara akan dapat berjalan dengan baik apabila antar pembicara sama-
sama menguasai bahasa pendengar (Sty Slamet, 2007:12).
7. Guntur Tarigan (2013:3) berpendapat bahwa berbicara adalah suatu
keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak, yang
hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah
kemampuan berbicara atu berujar dipelajari.
8. Ece Sukmana, S.Pd., M.Pd. berpendapat bahwa berbicara merupakan
salah satu aspek keterampilan berbahasa berwujud ujaran bertekanan dan
berorientasi, dihasilkan oleh dan melalui alat ucap dilengkapi dengan
paralinguistik berupa mimik dan dramatisasi serta digunakan untuk
mengungkapkan kreativitas perasaan maupun pikiran yang sesuai dengan
situasi pemakaiannya (2011:104)
9. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Anton M. Moeliono, dkk.,
1998:114) dinyatakan bahwa berbicara adalah berkata, bercakap,
berbahasa, melahirkan pendapat dengan perkataan, tulisan dan
sebagainya atau berunding.
10. Berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide,
pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang
lain(Depdikbud, 1984:3/1985:7). Pengertiannya secara khusus banyak
dikemukakan oleh para pakar. Henry Guntur Tarigan (2008:16),
mengemukakan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi
artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta
menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Sedangkan sebagai
bentuk atau wujudnya berbicara disebut sebagai suatu alat untuk
mengkomunikasikan gagasan-gagasan serta dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak.
5
B. Tujuan dan Fungsi Berbicara
1. Tujuan Berbicara
Tujuan berbicara adalah untuk menginformasikan, untuk
melaporkan sesuatu hal pada pendengar. Sesuatu tersebut dapat berupa,
menjelaskan sesuatu proses, menguraikan, menafsirkan, atau
menginterpretasikan sesuatu hal, memberi, menyebarkan, atau menanamkan
pengetahuan, menjelaskan kaitan, hubungan, relasi antara benda, hal, atau
peristiwa.
2. Fungsi Berbicara
Fungsi umum berbicara ialah sebagai alat komunikasi sosial.
Berbicara sangatlah menyatu dengan kehidupan manusia,dan setiap manusia
menjadi anggota masyarakat. Aktivitas sebagai anggota masyarakat sangat
tergantung pada penggunaan tutur kata masyarakat setempat. Gagasan,
ide,pemikiran,harapan dan keinginan disampaikan dengan berbicara. Aksi
dan reaktif manusia dalam kelompok masyarakat tergantung pada tutur kata
yang digunakan karena keslamatan seseorang itu ada pada pembicaraannya.
Adapun fungsi berbicara secara khusus ialah :
a) Berbicara berfungsi untuk mengungkapkan perasaan seseorang.
b) Berbicara berfungsi untuk memotivasi orang lain agar bersikap dan
berbuat sesuatu.
c) Berbicara berfungsi untuk membicarakan sesuatu permasalahan dengan
topik tertentu.
d) Berbicara berfungsi untuk menyampaikan pendapat, amanat, atau pesan.
e) Berbicara berfungsi untuk saling menyapa atau sekedar untuk
mengadakan kontak.
f) Berbicara berfungsi untuk membicarakan masalah dengan bahasa
tertentu.
g) Berbicara berfungsi sebagai alat penghubung antar daerah dan budaya
6
C. Hubungan antara Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa
Lainnya
1. Berbicara dengan Menyimak
Berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan yang berbeda namun
berkaitan erat dan tak terpisahkan. Kegiatan menyimak didahului oleh
kegiatan berbicara. Kegiatan berbicara dan menyimak saling melengkapi
dan berpadu menjadi komunikasi lisan, seperti dalam bercakap-cakap,
diskusi, bertelepon, tanya-jawab, interview, dan sebagainya.
Kegiatan berbicara dan menyimak saling melengkapi, tidak ada
gunanya orang berbicara bila tidak ada orang yang menyimak. Tidak
mungkin orang menyimak bila tidak ada orang yang berbicara. Melalui
kegiatan menyimak siswa mengenal ucapan kata, struktur kata, dan struktur
kalimat.
Keterampilan berbicara menunjang keterampilan bahasa lainnya.
Pembicara yang baik mampu memberikan contoh agar dapat ditiru oleh
penyimak yang baik. Pembicara yang baik mampu memudahkan penyimak
untuk menangkap pembicaraan yang disampaikan.
Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan berbahasa lisan, dua-
duanya berkaitan dengan bunyi bahasa. Dalam berbicara seseorang
menyampaikan informasi melalui suara atau bunyi bahasa, sedangkan dalam
menyimak seseorang mendapat informasi melalui ucapan atau suara.
Berbicara dan menyimak merupakan dua kegiatan yang tidak dapat
dipisahkan, kegiatan berbicara selalu disertai kegiatan menyimak, demikian
pula kegiatan menyimak akan didahului kegiatan berbicara. Keduanya
sama-sama penting dalam komunikasi.
Menurut Brooks (dalam Tarigan, 2013:4) berbicara dan menyimak
merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung, merupakan
komunikasi tatap muka atau face-to-face communication. Hal-hal yang
dapat memperlihatkan eratnya hubungan antara berbicara dan menyimak
adalah sebagai berikut:
a) Ujaran (speech) biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru
(imitasi).
7
b) Kata-kata yang akan dipakai serta dipelajari oleh sang anak biasanya
ditentukan oleh perangsang (stimuli) yang mereka temui dan kata-kata
yang paling banyak memberi bantuan atau pelayanan dalam
menyampaikan ide-ide atau gagasan mereka.
c) Ujaran sang anak mencerminkan pemakaian bahasa di rumah dan
masyarakat tempatnya hidup.
d) Anak yang lebih muda lebih dapat memahami kalimat-kalimat yang jauh
lebih panjang dan rumit daripada kalimat-kalimat yang dapat
diucapkannya.
e) Meningkatkan keterampilan menyimak berarti membantu meningkatkan
kualitas berbicara seseorang.
f) Bunyi atau suara merupakan suatu faktor penting dalam meningkatkan
cara pemakaian kata-kata sang anak. Oleh karena itu, sang anak akan
tertolong kalau mereka menyimak ujaran-ujaran yang baik dari para guru
dan lingkungan sekitarnya.
g) Berbicara dengan bantuan alat-alat peraga akan menghasilkan
penangkapan informasi yang lebih baik pada pihak penyimak.
2. Berbicara dengan Membaca
Berbicara dan membaca berbeda dalam sifat, sarana, dan fungsi.
Berbicara bersifat produktif, ekspresif melalui sarana bahasa lisan dan
berfungsi sebagai penyebar informasi. Membaca bersifat reseptif melalui
sarana bahasa tulis dan berfungsi sebagai penerima informasi.
Bahan pembicaraan sebagian besar didapat melalui kegiatan
membaca. Semakin sering orang membaca semakin banyak informasi yang
diperolehnya. Hal ini merupakan pendorong bagi yang bersangkutan untuk
mengekspresikan kembali informasi yang diperolehnya antara lain melalui
berbicara.
Hubungan-hubungan antara bidang kegiatan lisan dan membaca
telah dapat diketahui dari beberapa telaah penelitian, antara lain :
a) Performansi atau penampilan membaca berbeda sekali dengan kecakapan
berbicara.
8
b) Pola-pola ujaran orang yang tunaaksara mungkin mengganggu pelajaran
membaca bagi anak.
c) Kalau pada tahun-tahun awal sekolah, ujaran membentuk suatu dasar
bagi pelajaran membaca, maka membaca bagi anak-anak kelas yang
lebih tinggi turut membantu meningkatkan keterampilan
berbicara mereka.
d) Kosakata khusus mengenai bahan bacaan haruslah diajarkan secara
langsung. Apabila muncul kata-kata baru dalam buku bacaan siswa,
maka guru hendaknya mendiskusikannya dengan siswa agar
mereka memahami maknanya sebelum mereka mulai membacanya.
3. Berbicara dengan Menulis
Kegiatan berbicara maupun kegiatan menulis bersifat produktif-
ekspresif. Kedua kegiatan itu berfungsi sebagai penyampai informasi.
Penyampaian informasi melalui kegiatan berbicara disalurkan melalui
bahasa lisan, sedangkan penyampaian informasi dalam kegiatan menulis
disalurkan melalui bahasa tulis.
Informasi yang digunakan dalam berbicara dan menulis diperoleh
melalui kegiatan menyimak ataupun membaca. Keterampilan menggunakan
kaidah kebahasaan dalam kegiatan berbicara menunjang keterampilan
menulis. Keterampilan menggunakan kaidah kebahasaan menunjang
keterampilan berbicara. Berikut adalah persamaan dari keterampilan
berbicara dan menulis :
a) Anak belajar berbicara jauh sebelum dia dapat menulis; dan kosakata,
pola-pola kalimat serta organisasi ide-ide yang memberi ciri kepada
ujarannya merupakan dasar bagi keterampilan menulis berikutnya.
b) Anak yang telah dapat berbicara dengan lancar biasanya dapat pula
menuliskan pengalaman-pengalaman pertamanya serta tepat tanpa
diskusi lisan pendahuluan tetapi dia masih perlu membicarakan ide-ide
yang rumit yang diperolehnya dari tangan kedua.
c) Perbedaan-perbedaan antara berbicara dengan menulis juga ada, di
antaranya, keterampilan berbicara atau komunikasi lisan cenderung ke
arah kurang berstruktur, lebih sering berubah-ubah, tidak tetap dan
9
biasanya lebih kacau dan membingungkan daripada komunikasi tulis.
Komunikasi tulis cenderung lebih unggul dalam isi pikiran maupun
struktur kalimat, lebih formal dalam gaya bahasa dan jauh lebih teratur
dalam pengertian ide-ide. Penulis biasanya telah memikirkan dalam-
dalam setiap kalimat sebelum dia menulis naskahnya. Selain itu, dia juga
sering memeriksa serta memperbaiki kalimat-kalimatnya beberapa kali
sebelum dia menyelesaikan tulisannya.
d) Pembuatan catatan serta bagan atau rangka ide-ide yang akan
disampaikan pada suatu pembicaraan akan menolong siswa untuk
mengutarakan ide-ide tersebut kepada para pendengar. Para siswa harus
belajar berbicara dari catatan-catatan, dan mereka membutuhkan banyak
latihan berbicara dari catatan agar penyajiannya tidak terputus-putus.
Menyimak dan membaca erat berhubungan dalam hal bahwa keduanya
merupakan alat untuk menerima komunikasi. Berbicara dan menulis erat
berhubungan dalam hal bahwa keduanya merupakan cara untuk
mengekspresikan makna atau arti.
10
III. SIMPULAN
Keterampilan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-
bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta
menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
Tujuan berbicara adalah untuk menginformasikan, untuk
melaporkan sesuatu hal pada pendengar. Fungsi umum berbicara ialah
sebagai alat komunikasi sosial. Adapun fungsi berbicara secara khusus ialah :
a) Berbicara berfungsi untuk mengungkapkan perasaan seseorang.
b) Berbicara berfungsi untuk memotivasi orang lain agar bersikap dan
berbuat sesuatu.
c) Berbicara berfungsi untuk membicarakan sesuatu permasalahan dengan
topik tertentu.
d) Berbicara berfungsi untuk menyampaikan pendapat, amanat, atau pesan.
e) Berbicara berfungsi untuk saling menyapa atau sekedar untuk mengadakan
kontak.
f) Berbicara berfungsi untuk membicarakan masalah dengan bahasa tertentu.
g) Berbicara berfungsi sebagai alat penghubung antardaerah dan budaya.
Kegiatan berbicara dan menyimak saling melengkapi dan berpadu
menjadi komunikasi lisan, seperti dalam bercakap-cakap, diskusi, bertelepon,
tanya-jawab, interview, dan sebagainya.
Berbicara dan membaca berbeda dalam sifat, sarana, dan fungsi.
Berbicara bersifat produktif, ekspresif melalui sarana bahasa lisan dan
berfungsi sebagai penyebar informasi.
Kegiatan berbicara maupun kegiatan menulis bersifat produktif-
ekspresif. Kedua kegiatan itu berfungsi sebagai penyampai informasi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Haryadi dan Zamzani. 1999/2000. Peningkatan Keterampilan Berbahasa
Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
Kurniawan, Rahmad. 2013. Keterampilan Berbahasa. Diunduh dari
http://rahmadputeraindonesia.blogspot.com/2013/03/makalah-
keterampilan-berbahasa.html.
Nursalimah, Listia. 2014. Hubungan Keterampilan Berbicara. Diunduh dari
http://listianurr.blogspot.com/2014/06/makalah-hubungan-
keterampilan-berbicara.html.
St. Y. Slamet dan Amir. 1996. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia
(Bahasa Lisan dan Bahasa Tertulis). Surakarta: Universitas
Sebelas Maret.
Tarigan , Henry Guntur. 2013. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Contenu connexe

Tendances

Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Susanti Susanti
 
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan BerbahasaHubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Ijal Mustofa
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Shally Rahmawaty
 
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanKumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
Ady Setiawan
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didik
Poetra Chebhungsu
 
Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1
fara dillah
 
Jenis jenis menyimak
Jenis jenis menyimakJenis jenis menyimak
Jenis jenis menyimak
Imam Suwandi
 

Tendances (20)

Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa IndonesiaMakalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
 
MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan BerbahasaMATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Makalah semantik
Makalah semantikMakalah semantik
Makalah semantik
 
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan BerbahasaHubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Cover essai
Cover essaiCover essai
Cover essai
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Makalah retorika
Makalah retorika Makalah retorika
Makalah retorika
 
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanKumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didik
 
Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1
 
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbaku
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbakuPpt bahasa baku dan bahasa nonbaku
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbaku
 
Jenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis SemantikJenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis Semantik
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 
Powerpoint tentang Berbicara
Powerpoint tentang BerbicaraPowerpoint tentang Berbicara
Powerpoint tentang Berbicara
 
Jenis jenis menyimak
Jenis jenis menyimakJenis jenis menyimak
Jenis jenis menyimak
 
PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)
 

Similaire à Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa Lainnya

Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Mitha Ye Es
 
Terampil Retorika Berbicara
Terampil Retorika BerbicaraTerampil Retorika Berbicara
Terampil Retorika Berbicara
Arief Kurniatama
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
Mitha Ye Es
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
Mitha Ye Es
 
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasikomunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
iimand
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
zhiendar
 
Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertutBmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
harisanua
 
Hakikat_Belajar_Bahasa klompok 1.pptx
Hakikat_Belajar_Bahasa klompok 1.pptxHakikat_Belajar_Bahasa klompok 1.pptx
Hakikat_Belajar_Bahasa klompok 1.pptx
sdnsukamenak
 
Tesis hubungan minat membaca dan penguasaan kosakata dengan keterampilan berb...
Tesis hubungan minat membaca dan penguasaan kosakata dengan keterampilan berb...Tesis hubungan minat membaca dan penguasaan kosakata dengan keterampilan berb...
Tesis hubungan minat membaca dan penguasaan kosakata dengan keterampilan berb...
Activian Grapiter
 

Similaire à Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa Lainnya (20)

Meningkatkan keterampilan berbicara
Meningkatkan keterampilan berbicaraMeningkatkan keterampilan berbicara
Meningkatkan keterampilan berbicara
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
 
Terampil Retorika Berbicara
Terampil Retorika BerbicaraTerampil Retorika Berbicara
Terampil Retorika Berbicara
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
 
Tugas artikel bahasa indonesia
Tugas artikel bahasa indonesiaTugas artikel bahasa indonesia
Tugas artikel bahasa indonesia
 
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasikomunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui slc
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui slcMeningkatkan kemampuan berbicara anak melalui slc
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui slc
 
Bahasa indonesia 1
Bahasa indonesia 1Bahasa indonesia 1
Bahasa indonesia 1
 
B1
B1B1
B1
 
Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertutBmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
Bmm 1034 kemahiran_mendengar_dan_bertut
 
Arti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasaArti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasa
 
Hakikat_Belajar_Bahasa klompok 1.pptx
Hakikat_Belajar_Bahasa klompok 1.pptxHakikat_Belajar_Bahasa klompok 1.pptx
Hakikat_Belajar_Bahasa klompok 1.pptx
 
HAKIKAT BAHASA DAN ASPEK-ASPEK KETERAMPILAN BERBAHASA.pptx
HAKIKAT BAHASA DAN ASPEK-ASPEK KETERAMPILAN BERBAHASA.pptxHAKIKAT BAHASA DAN ASPEK-ASPEK KETERAMPILAN BERBAHASA.pptx
HAKIKAT BAHASA DAN ASPEK-ASPEK KETERAMPILAN BERBAHASA.pptx
 
Tesis hubungan minat membaca dan penguasaan kosakata dengan keterampilan berb...
Tesis hubungan minat membaca dan penguasaan kosakata dengan keterampilan berb...Tesis hubungan minat membaca dan penguasaan kosakata dengan keterampilan berb...
Tesis hubungan minat membaca dan penguasaan kosakata dengan keterampilan berb...
 
Laporanptkspeakingsmp13 iisrosdiani
Laporanptkspeakingsmp13 iisrosdianiLaporanptkspeakingsmp13 iisrosdiani
Laporanptkspeakingsmp13 iisrosdiani
 
PELAJARAN
PELAJARANPELAJARAN
PELAJARAN
 

Plus de FAJAR MENTARI

Jenis dan klasifikasi media
Jenis dan klasifikasi mediaJenis dan klasifikasi media
Jenis dan klasifikasi media
FAJAR MENTARI
 
Makalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari
Makalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hariMakalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari
Makalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari
FAJAR MENTARI
 

Plus de FAJAR MENTARI (14)

Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalMakalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
 
Mistik Jawa dalam Islam Kebatinan
Mistik Jawa dalam Islam KebatinanMistik Jawa dalam Islam Kebatinan
Mistik Jawa dalam Islam Kebatinan
 
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada SiswaMakalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
 
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaMakalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
 
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn KognitifMakalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
 
Artikel Muatan Lokal
Artikel Muatan LokalArtikel Muatan Lokal
Artikel Muatan Lokal
 
Artikel Seni Musik
Artikel Seni MusikArtikel Seni Musik
Artikel Seni Musik
 
Jenis dan klasifikasi media
Jenis dan klasifikasi mediaJenis dan klasifikasi media
Jenis dan klasifikasi media
 
FAJAR MENTARI
FAJAR MENTARIFAJAR MENTARI
FAJAR MENTARI
 
Makalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari
Makalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hariMakalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari
Makalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari
 
ORGANISASI KEHIDUPAN DAN SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MAHLUK HIDUP, SERTA PEN...
ORGANISASI KEHIDUPAN DAN SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MAHLUK HIDUP, SERTA PEN...ORGANISASI KEHIDUPAN DAN SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MAHLUK HIDUP, SERTA PEN...
ORGANISASI KEHIDUPAN DAN SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MAHLUK HIDUP, SERTA PEN...
 
PENGOLAHAN DATA
PENGOLAHAN DATAPENGOLAHAN DATA
PENGOLAHAN DATA
 
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAANKEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
 
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTERPERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
 

Dernier

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Dernier (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 

Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa Lainnya

  • 1. 1 MAKALAH HUBUNGAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TIGA KETERAMPILAN BERBAHASA LAINNYA Disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Bahasa Indonesia Disusun Oleh: Fajar Mentari 1401413496 Kelas 4E PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
  • 2. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa asing mengatakan, “Manusia adalah hewan atau makhluk hidup yang pandai berbicara.“ Hal itu menunjukkan bahwa keterampilan berbicara menjadi ciri khas makhluk yang disebut manusia. Manusia mampu berbicara dalam aneka ragam bahasa. Kemampuan seperti itu bukanlah sesuatu yang bersifat naluriah seperti halnya pada binatang, tetapi diperoleh melalui proses belajar dan latihan yang terus menerus. Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang utama dan yang pertama kali dipelajari oleh manusia dalam hidupnya sebelum mempelajari keterampilan berbahasa lainnya. Sejak seorang bayi lahir, ia sudah belajar menyuarakan lambang-lambang bunyi bicara melalui tangisan untuk berkomunikasi dengan lingkungannya. Suara tangisan itu baru menandakan adanya potensi dasar kemampuan berbicara dari seorang anak yang perlu distimuli dan dikembangkan lebih lanjut oleh lingkungannya melalui berbagai latihan dan pembelajaran. Orang akan merasa terusik jika anaknya lahir tanpa suara tangisan. Orang akan merasa lebih sedih lagi jika anaknya tumbuh dewasa tanpa memiliki kemampuan berbicara secara lisan. Setiap manusia dituntut terampil berkomunikasi, terampil menyatakan pikiran, gagasan, ide, dan perasaan. Terampil menangkap informasi-informasi yang didapat, dan terampil pula menyampaikan informasi-informasi yang diterimanya. Keterampilan berbicara juga memiliki peran penting dalam pendidikan, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat luas. Proses transfer ilmu pengetahuan kepada subyek didik pada umumnya disampaikan secara lisan. Tata krama dalam pergaulan, nilai-nilai, norma- norma, dan adat kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat juga banyak diajarkan terlebih dahulu secara lisan. Hal ini berlaku dalam masyarakat tradisional maupun masyarakat modern.
  • 3. 2 Kemampuan berbicara sangat penting dalam kehidupan manusia karena sebagian besar aktivitas kehidupan manusia membutuhkan dukungan kemampuan berbicara. Dalam ketrampilan berbahasa tidak hanya aspek berbica ada tiga keterampilan bahasa lainnya yakni (menyimak, berbicara, membaca, menulis) keempat aspek keterampilan bahasa tersebut tidak dapat dipisahkan karena mempunyai keterkaitan satu sama lain maka dari kami ingin mengetahui hubungan antara aspek berbicara dengan ketiga aspek lainnya. Maka dari itu penulis membuat makalah yang berjudul “ Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa lainnya”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah hubungan atau keterkaitan antara keterempilan berbicara dengan ketiga aspek keterempilan bahasa lainnya (menyimak, membaca, dan menulis). C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hubungan atau keterkaitan antara keterempilan berbicara dengan ketiga aspek keterempilan bahasa lainnya (menyimak, membaca, dan menulis).
  • 4. 3 II. PEMBAHASAN A. Pengertian Berbicara Menurut para ahli pengertian berbicara adalah sebagai berikut : 1. Menurut St. y Slamet (2007:12) menjelaskan bahwa berbicara adalah kegiatan mengekspresikan gagasan, perasaan, dan kehendak pembicara yang perlu diungkapkan kepada orang lain dalam bentuk ujaran. Sedangkan menurut Sabarti Ahdiah (1992:3) berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Selanjutnya Nurhatim (2009:1) berbicara adalah bentuk komunikasi verbal yang dilakukan manusia dalam rangka pengungkapan gagasan dan ide yang telah disusun dalam pikiran. 2. Menurut Suharyanti (1996:5), berbicara adalah suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) yang dapat dilihat (visualble) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan yang dikomunikasikan. 3. Maeda G Arsjad dan Mukti U.S. (1988:17) menjelaskan bahwa kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata yang mengekspresikan, menyatakan, dan menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Pendengar menerima informasi melalui rangkaian nada, tekanan, dan penempatan persendian (juncture). 4. Chaney (Hayriye Kayi, 2009:1) mendefinisikan speaking is theprocessof building and sharing meaning throught the use of verbal and non verbal symbols, in variety of contexts, yang artinya berbicara adalah proses menyampaikan berbagai maksud dan tujuan secara lisan dan tanpa memakai simbol – simbol dalam berbagai hal. Menurut Hayriye Kayi pula bahwa speaking is a crucial part of second language learning and teaching yang artinya berbicara merupakan suatu bagian dari pembelajaran berbahasa dan kegiatan mengajar. 5. Berbicara pada hakikatnya merupakan suatu proses komunikasi sebab di dalamnya terjadi pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat lain (Haryadi dan Zamzani, 1997:54).
  • 5. 4 6. Berbicara merupakan salah satu aspek yang penting dibelajarkan kepada siswa karena berbicara melibatkan kegiatan produktif siswa dalam menyampaikan ujaran secara lisan (Nurhatim, 2009:1). Dalasm kegiatan berbicara akan dapat berjalan dengan baik apabila antar pembicara sama- sama menguasai bahasa pendengar (Sty Slamet, 2007:12). 7. Guntur Tarigan (2013:3) berpendapat bahwa berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atu berujar dipelajari. 8. Ece Sukmana, S.Pd., M.Pd. berpendapat bahwa berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa berwujud ujaran bertekanan dan berorientasi, dihasilkan oleh dan melalui alat ucap dilengkapi dengan paralinguistik berupa mimik dan dramatisasi serta digunakan untuk mengungkapkan kreativitas perasaan maupun pikiran yang sesuai dengan situasi pemakaiannya (2011:104) 9. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Anton M. Moeliono, dkk., 1998:114) dinyatakan bahwa berbicara adalah berkata, bercakap, berbahasa, melahirkan pendapat dengan perkataan, tulisan dan sebagainya atau berunding. 10. Berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain(Depdikbud, 1984:3/1985:7). Pengertiannya secara khusus banyak dikemukakan oleh para pakar. Henry Guntur Tarigan (2008:16), mengemukakan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Sedangkan sebagai bentuk atau wujudnya berbicara disebut sebagai suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak.
  • 6. 5 B. Tujuan dan Fungsi Berbicara 1. Tujuan Berbicara Tujuan berbicara adalah untuk menginformasikan, untuk melaporkan sesuatu hal pada pendengar. Sesuatu tersebut dapat berupa, menjelaskan sesuatu proses, menguraikan, menafsirkan, atau menginterpretasikan sesuatu hal, memberi, menyebarkan, atau menanamkan pengetahuan, menjelaskan kaitan, hubungan, relasi antara benda, hal, atau peristiwa. 2. Fungsi Berbicara Fungsi umum berbicara ialah sebagai alat komunikasi sosial. Berbicara sangatlah menyatu dengan kehidupan manusia,dan setiap manusia menjadi anggota masyarakat. Aktivitas sebagai anggota masyarakat sangat tergantung pada penggunaan tutur kata masyarakat setempat. Gagasan, ide,pemikiran,harapan dan keinginan disampaikan dengan berbicara. Aksi dan reaktif manusia dalam kelompok masyarakat tergantung pada tutur kata yang digunakan karena keslamatan seseorang itu ada pada pembicaraannya. Adapun fungsi berbicara secara khusus ialah : a) Berbicara berfungsi untuk mengungkapkan perasaan seseorang. b) Berbicara berfungsi untuk memotivasi orang lain agar bersikap dan berbuat sesuatu. c) Berbicara berfungsi untuk membicarakan sesuatu permasalahan dengan topik tertentu. d) Berbicara berfungsi untuk menyampaikan pendapat, amanat, atau pesan. e) Berbicara berfungsi untuk saling menyapa atau sekedar untuk mengadakan kontak. f) Berbicara berfungsi untuk membicarakan masalah dengan bahasa tertentu. g) Berbicara berfungsi sebagai alat penghubung antar daerah dan budaya
  • 7. 6 C. Hubungan antara Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa Lainnya 1. Berbicara dengan Menyimak Berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan yang berbeda namun berkaitan erat dan tak terpisahkan. Kegiatan menyimak didahului oleh kegiatan berbicara. Kegiatan berbicara dan menyimak saling melengkapi dan berpadu menjadi komunikasi lisan, seperti dalam bercakap-cakap, diskusi, bertelepon, tanya-jawab, interview, dan sebagainya. Kegiatan berbicara dan menyimak saling melengkapi, tidak ada gunanya orang berbicara bila tidak ada orang yang menyimak. Tidak mungkin orang menyimak bila tidak ada orang yang berbicara. Melalui kegiatan menyimak siswa mengenal ucapan kata, struktur kata, dan struktur kalimat. Keterampilan berbicara menunjang keterampilan bahasa lainnya. Pembicara yang baik mampu memberikan contoh agar dapat ditiru oleh penyimak yang baik. Pembicara yang baik mampu memudahkan penyimak untuk menangkap pembicaraan yang disampaikan. Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan berbahasa lisan, dua- duanya berkaitan dengan bunyi bahasa. Dalam berbicara seseorang menyampaikan informasi melalui suara atau bunyi bahasa, sedangkan dalam menyimak seseorang mendapat informasi melalui ucapan atau suara. Berbicara dan menyimak merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan, kegiatan berbicara selalu disertai kegiatan menyimak, demikian pula kegiatan menyimak akan didahului kegiatan berbicara. Keduanya sama-sama penting dalam komunikasi. Menurut Brooks (dalam Tarigan, 2013:4) berbicara dan menyimak merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung, merupakan komunikasi tatap muka atau face-to-face communication. Hal-hal yang dapat memperlihatkan eratnya hubungan antara berbicara dan menyimak adalah sebagai berikut: a) Ujaran (speech) biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru (imitasi).
  • 8. 7 b) Kata-kata yang akan dipakai serta dipelajari oleh sang anak biasanya ditentukan oleh perangsang (stimuli) yang mereka temui dan kata-kata yang paling banyak memberi bantuan atau pelayanan dalam menyampaikan ide-ide atau gagasan mereka. c) Ujaran sang anak mencerminkan pemakaian bahasa di rumah dan masyarakat tempatnya hidup. d) Anak yang lebih muda lebih dapat memahami kalimat-kalimat yang jauh lebih panjang dan rumit daripada kalimat-kalimat yang dapat diucapkannya. e) Meningkatkan keterampilan menyimak berarti membantu meningkatkan kualitas berbicara seseorang. f) Bunyi atau suara merupakan suatu faktor penting dalam meningkatkan cara pemakaian kata-kata sang anak. Oleh karena itu, sang anak akan tertolong kalau mereka menyimak ujaran-ujaran yang baik dari para guru dan lingkungan sekitarnya. g) Berbicara dengan bantuan alat-alat peraga akan menghasilkan penangkapan informasi yang lebih baik pada pihak penyimak. 2. Berbicara dengan Membaca Berbicara dan membaca berbeda dalam sifat, sarana, dan fungsi. Berbicara bersifat produktif, ekspresif melalui sarana bahasa lisan dan berfungsi sebagai penyebar informasi. Membaca bersifat reseptif melalui sarana bahasa tulis dan berfungsi sebagai penerima informasi. Bahan pembicaraan sebagian besar didapat melalui kegiatan membaca. Semakin sering orang membaca semakin banyak informasi yang diperolehnya. Hal ini merupakan pendorong bagi yang bersangkutan untuk mengekspresikan kembali informasi yang diperolehnya antara lain melalui berbicara. Hubungan-hubungan antara bidang kegiatan lisan dan membaca telah dapat diketahui dari beberapa telaah penelitian, antara lain : a) Performansi atau penampilan membaca berbeda sekali dengan kecakapan berbicara.
  • 9. 8 b) Pola-pola ujaran orang yang tunaaksara mungkin mengganggu pelajaran membaca bagi anak. c) Kalau pada tahun-tahun awal sekolah, ujaran membentuk suatu dasar bagi pelajaran membaca, maka membaca bagi anak-anak kelas yang lebih tinggi turut membantu meningkatkan keterampilan berbicara mereka. d) Kosakata khusus mengenai bahan bacaan haruslah diajarkan secara langsung. Apabila muncul kata-kata baru dalam buku bacaan siswa, maka guru hendaknya mendiskusikannya dengan siswa agar mereka memahami maknanya sebelum mereka mulai membacanya. 3. Berbicara dengan Menulis Kegiatan berbicara maupun kegiatan menulis bersifat produktif- ekspresif. Kedua kegiatan itu berfungsi sebagai penyampai informasi. Penyampaian informasi melalui kegiatan berbicara disalurkan melalui bahasa lisan, sedangkan penyampaian informasi dalam kegiatan menulis disalurkan melalui bahasa tulis. Informasi yang digunakan dalam berbicara dan menulis diperoleh melalui kegiatan menyimak ataupun membaca. Keterampilan menggunakan kaidah kebahasaan dalam kegiatan berbicara menunjang keterampilan menulis. Keterampilan menggunakan kaidah kebahasaan menunjang keterampilan berbicara. Berikut adalah persamaan dari keterampilan berbicara dan menulis : a) Anak belajar berbicara jauh sebelum dia dapat menulis; dan kosakata, pola-pola kalimat serta organisasi ide-ide yang memberi ciri kepada ujarannya merupakan dasar bagi keterampilan menulis berikutnya. b) Anak yang telah dapat berbicara dengan lancar biasanya dapat pula menuliskan pengalaman-pengalaman pertamanya serta tepat tanpa diskusi lisan pendahuluan tetapi dia masih perlu membicarakan ide-ide yang rumit yang diperolehnya dari tangan kedua. c) Perbedaan-perbedaan antara berbicara dengan menulis juga ada, di antaranya, keterampilan berbicara atau komunikasi lisan cenderung ke arah kurang berstruktur, lebih sering berubah-ubah, tidak tetap dan
  • 10. 9 biasanya lebih kacau dan membingungkan daripada komunikasi tulis. Komunikasi tulis cenderung lebih unggul dalam isi pikiran maupun struktur kalimat, lebih formal dalam gaya bahasa dan jauh lebih teratur dalam pengertian ide-ide. Penulis biasanya telah memikirkan dalam- dalam setiap kalimat sebelum dia menulis naskahnya. Selain itu, dia juga sering memeriksa serta memperbaiki kalimat-kalimatnya beberapa kali sebelum dia menyelesaikan tulisannya. d) Pembuatan catatan serta bagan atau rangka ide-ide yang akan disampaikan pada suatu pembicaraan akan menolong siswa untuk mengutarakan ide-ide tersebut kepada para pendengar. Para siswa harus belajar berbicara dari catatan-catatan, dan mereka membutuhkan banyak latihan berbicara dari catatan agar penyajiannya tidak terputus-putus. Menyimak dan membaca erat berhubungan dalam hal bahwa keduanya merupakan alat untuk menerima komunikasi. Berbicara dan menulis erat berhubungan dalam hal bahwa keduanya merupakan cara untuk mengekspresikan makna atau arti.
  • 11. 10 III. SIMPULAN Keterampilan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi- bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Tujuan berbicara adalah untuk menginformasikan, untuk melaporkan sesuatu hal pada pendengar. Fungsi umum berbicara ialah sebagai alat komunikasi sosial. Adapun fungsi berbicara secara khusus ialah : a) Berbicara berfungsi untuk mengungkapkan perasaan seseorang. b) Berbicara berfungsi untuk memotivasi orang lain agar bersikap dan berbuat sesuatu. c) Berbicara berfungsi untuk membicarakan sesuatu permasalahan dengan topik tertentu. d) Berbicara berfungsi untuk menyampaikan pendapat, amanat, atau pesan. e) Berbicara berfungsi untuk saling menyapa atau sekedar untuk mengadakan kontak. f) Berbicara berfungsi untuk membicarakan masalah dengan bahasa tertentu. g) Berbicara berfungsi sebagai alat penghubung antardaerah dan budaya. Kegiatan berbicara dan menyimak saling melengkapi dan berpadu menjadi komunikasi lisan, seperti dalam bercakap-cakap, diskusi, bertelepon, tanya-jawab, interview, dan sebagainya. Berbicara dan membaca berbeda dalam sifat, sarana, dan fungsi. Berbicara bersifat produktif, ekspresif melalui sarana bahasa lisan dan berfungsi sebagai penyebar informasi. Kegiatan berbicara maupun kegiatan menulis bersifat produktif- ekspresif. Kedua kegiatan itu berfungsi sebagai penyampai informasi.
  • 12. 11 DAFTAR PUSTAKA Haryadi dan Zamzani. 1999/2000. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Kurniawan, Rahmad. 2013. Keterampilan Berbahasa. Diunduh dari http://rahmadputeraindonesia.blogspot.com/2013/03/makalah- keterampilan-berbahasa.html. Nursalimah, Listia. 2014. Hubungan Keterampilan Berbicara. Diunduh dari http://listianurr.blogspot.com/2014/06/makalah-hubungan- keterampilan-berbicara.html. St. Y. Slamet dan Amir. 1996. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia (Bahasa Lisan dan Bahasa Tertulis). Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Tarigan , Henry Guntur. 2013. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.