SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  57
Modul 1

PELATIHAN PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN
KONTEN JARDIKNAS
Tingkat Nasional Tahun 2010

PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI (TIK)
DALAM PEMBELAJARAN

Oleh:

Drs. SUDIRMAN SIAHAAN, M.Pd

Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan
Kementerian Pendidikan Nasional
2010

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………..

3

Kegiatan Belajar 1 : PEMAHAMAN TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI (TIK) …..................................................….

5

1.

Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ……

5

2.

Jenis-jenis Perangkat TIK ..................................................

10

3.

Potensi TIK ..........................................................................

13

4.

Fungsi TIK dalam Pendidikan/Pembelajaran .......................

18

5.

Dampak dari Kemajuan TIK daalm Pendidikan/
Pembelajaran ......................................................................

RANGKUMAN ............................................................................

27

TUGAS .......................................................................................
Kegiatan Belajar 2:

21
27

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
(TIK) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN ..........................

28

1.

Pengantar ............................................................................

28

2.

Pertimbangan dlm Pemanfaatan TIK untuk
Pembelajaran ......................................................................

3.

Faktor Penyebab Belum Memanfaatkan TIK dalam
Kegiatan Pembelajaran ..................................................….

4.

29
30

Langkah-langkah/Prosedur Pemanfaatan TIK dalam
Kegiatan Pembelajaran …...................................................
a.

Umum ...........................................................................

37

b.
5.

37

Khusus .........................................................................

38

Model-model Pemanfaatan TIK untuk Kegiatan
Pembelajaran ......................................................................

41

RANGKUMAN ............................................................................

43

TUGAS .......................................................................................

43

PENUTUP .....................................................................................................................

44

KEPUSTAKAAN ...........................................................................................................

46

TES AKHIR MODUL ....................................................................................................

48

KUNCI TES AKHIR MODUL .........................................................................................

56

•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

2

•

TIK dalam Pembelajaran
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

3

•

TIK dalam Pembelajaran
PENDAHULUAN

Modul pelatihan ini berjudul “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam
Pembelajaran”. Yang menjadi fokus pembahasan adalah mengenai pemanfaatan potensi
TIK untuk kepentingan pendidikan/pembelajaran. Materi pokok yang disajikan di dalam
modul ini adalah (1) pemahaman tentang TIK, (2) komponen TIK, (3) potensi TIK dalam
pendidikan/pembelajaran, (4) fungsi TIK dalam pendidikan/pembelajaran, (5) dampak
kemajuan TIK terhadap pendidikan/pembelajaran, dan (6) prinsip-prinsip pemanfaatan TIK.
Dengan mempelajari modul ini diharapkan para peserta pelatihan memiliki pemahaman yang
sama mengenai TIK dan termotivasi untuk memanfaatkan TIK secara terintegrasi dalam
kegiatan pembelajaran.
Setelah selesai mempelajari materi yang disajikan di dalam modul ini diharapkan peserta
pelatihan dapat: (1) menjelaskan pengertian TIK, (2) menyebutkan komponen-komponen
TIK, (3) menjelaskan potensi TIK, (4) fungsi TIK dalam pendidikan/pembelajaran, (5) dampak
kemajuan TIK terhadap pendidikan/ pembelajaran dan (6) menjelaskan prinsip-prinsip
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Manfaat yang diiperoleh peserta pelatihan
setelah selesai mempelajari modul ini dan mengikuti kegiatan pembelajaran secara tatap
muka adalah pengetahuan dan kemampuan untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan
pembelajaran.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut di atas, pokok-pokok materi yang akan
dibahas di dalam modul ini dibagi ke dalam 2 Kegiatan Belajar, yaitu (1) Pemahaman
tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan (2) Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) dalam Kegiatan Pembelajaran. Modul ini direncanakan dapat dipelajari
peserta pelatihan sebelum dimulai kegiatan pembelajaran tatap muka sehingga waktu yang
tersedia untuk tatap muka dapat dioptimalkan pemanfaatannya mendiskusikan materi
pelajaran yang belum dipahami atau untuk mendapatkan penjelasan tambahan. Perkiraan
waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari modul ini adalah sekitar 2 x 45 menit. Oleh karena
itu, peserta pelatihan diharapkan membuat catatan-catatan mengenai hal-hal yang perlu
didiskusikan selama kegiatan belajar tatap muka.
Peserta pelatihan haruslah mempelajari modul ini setahap demi setahap dimulai dari materi
pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-1. Setelah menyelesaikan materi pelajaran
pada Kegiatan Belajar-1, barulah peserta pelatihan diperkenankan untuk mempelajari materi
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

4

•

TIK dalam Pembelajaran
pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-2. Di dalam modul ini tersedia beberapa soal
latihan dan hendaknya semua soal latihan ini dikerjakan oleh peserta. Dengan mengerjakan
semua soal latihan yang ada diharapkan peserta akan dapat menilai sendiri tingkat
penguasaan atau pemahamannya terhadap modul ini. Keuntungan lainnya dari mengerjakan
soal-soal latihan adalah mengetahui bagian-bagian materi tertentu yang disajikan di dalam
modul yang masih belum sepenuhnya dipahami.
Peserta pelatihan akan mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan belajar tatap muka.
Selama kegiatan belajar tatap muka, nara sumber pelatihan akan lebih cenderung bertindak
sebagai fasilitator. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran secara tatap muka dapat
dilakukan dengan cara membahas masing-masing materi pokok. Terbuka kemungkinan bagi
peserta pelatihan untuk membentuk kelompok dalam mendiskusikan materi pokok yang
diuraikan di dalam modul ini.

Apabila dibentuk kelompok, hendaknya ada arahan yang jelas dari nara sumber untuk
digunakan peserta pelatihan sebagai pedoman dalam melakukan diskusi kelompok. Hasil
diskusi kelompok disajikan oleh setiap kelompok untuk mendapatkan tanggapan dari
kelompok-kelompok lainnya. Kemudian, kesimpulan dirumuskan bersama pada setiap akhir
penyajian hasil diskusi kelompok. Jika tidak ada pembentukan kelompok, maka pada akhir
pembahasan masing-masing materi pokok, nara sumber memfasilitasi peserta agar dapat
dirumuskan kesimpulan secara bersama-sama.
Untuk menunjang pelaksanaan kelancaran kegiatan belajar tatap muka, fasilitas yang
dibutuhkan adalah LCD projector, laptop/PC, whiteboard dan alat tulisnya.
Akhirnya, selamat belajar dan semoga SUKSES!

•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

5

•

TIK dalam Pembelajaran
KEGIATAN BELAJAR 1

PEMAHAMAN TENTANG
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

URAIAN MATERI
1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Istilah teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah sering digunakan di dalam
kehidupan sehari-hari termasuk dalam kegiatan pembelajaran. Sekalipun sudah sering
digunakan, namun tampaknya masih terjadi pemahaman yang berbeda mengenai istilah
TIK. Bahkan ada sebagian orang yang agak berlebihan pemahamannya, yaitu yang
mengidentikkan TIK itu dengan komputer atau internet saja. Akibatnya, setiap ada
pembicaraan mengenai TIK, maka yang terlintas di dalam pemikiran yang bersangkutan
adalah komputer atau internet.
Di lingkungan pendidikan atau pembelajaran, apabila ada topik pembicaraan mengenai
TIK, ternyata masih ada sebagian guru yang pemahamannya langsung mengarah atau
terpusat pada komputer atau internet. Pemahaman yang demikian ini mengakibatkan
bervariasinya sikap para guru dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Ada
sebagian guru yang secara spontan mengemukakan bahwa belum saatnya dilakukan
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Penyampaian pendapat ini disertai
dengan sejumlah argumentasi pembenaran terhadap pendapat atau sikap mereka.
Tetapi ada juga sebagian guru yang mengatakan bahwa pada dasarnya sebagian guru
sudah mulai memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Perbedaan pendapat
atau sikap guru ini dapat saja diakibatkan oleh berbedanya pemahaman mereka
mengenai TIK itu sendiri.
Sebagai guru atau instruktur, tentunya ANDA sudah sering mendengar atau sama sekali
juga mungkin belum pernah mendengar istilah TIK, atau lebih jauh lagi bahkan sudah
menggunakan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Dalam posisi yang mana pun ANDA,
bagaimana pengertian ANDA mengenai istilah TIK. Cobalah rumuskan pendapat ANDA
pada kolom yang disediakan di bawah ini. Hendaknya ANDA tidak dipengaruhi oleh
pemikiran apakah pengertian ANDA mengenai TIK yang akan ANDA rumuskan itu benar
atau salah. Janganlah ANDA terkungkung dengan rumusan yang berupa definisi.
Tuliskan saja apa pendapat ANDA mengenai TIK. Kalau terlepas dari kungkungan,
tentunya diharapkan semakin mudah ANDA menuliskannya.
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

6

•

TIK dalam Pembelajaran
Pengertian saya mengenai TIK adalah sebagai berikut:
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................

Kalau sudah selesai merumuskan pendapat ANDA mengenai TIK pada kolom tersebut di
atas, berarti setidak-tidaknya ANDA telah mengerti apa yang dimaksudkan dengan TIK,
terlepas dari rumusan ANDA tersebut apakah sudah lengkap/sempurna atau belum. Nah,
sekarang cobalah bandingkan pendapat yang telah ANDA rumuskan sendiri dengan
mempelajari uraian berikut ini.
Teknologi merupakan alat atau sarana teknis yang digunakan manusia untuk
meningkatkan perbaikan/penyempurnaan lingkungannya. Teknologi merupakan suatu
pengetahuan tentang cara menggunakan alat dan mesin untuk melaksanakan tugas
secara efisien. Selain itu, teknologi dapat juga dikatakan sebagai pengetahuan, alat, dan
sistem yang digunakan untuk membuat hidup lebih mudah dan lebih baik. Melalui
pemanfaatan teknologi memungkinkan orang dapat berkomunikasi dengan lebih baik
dan lebih cepat. Teknologi ada di mana-mana dan dapat membuat kehidupan manusia
menjadi lebih baik (http://www.bergen.org/technology/defin.html).
Yang menjadi esensi dari rumusan di atas adalah bahwa teknologi itu pada dasarnya
merupakan pengetahuan yang menjawab pertanyaan tentang bagaimana (“know how”).
Dengan memanfaatkan teknologi, pekerjaan atau tugas dapat

dilaksanakan secara

efisien. Salah satu contoh aplikasinya dalam kegiatan pembelajaran adalah seorang guru
yang telah melaksanakan pembaharuan terhadap “know how” dalam membelajarkan
para siswanya sehingga terjadi efisiensi. Berikut ini disajikan contoh tentang penerapan
teknologi dalam kegiatan pembelajaran.
Seorang

guru

memperkenalkan

metode

pembelajaran

yang

menekankan

pengembangan kemampuan/keterampilan bertanya di kalangan

para siswa

sebagai ganti dari metode ceramah. Manakala kemampuan/keterampilan bertanya
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

7

•

TIK dalam Pembelajaran
telah tumbuh dan berkembang di kalangan para siswanya, berarti sang guru telah
berhasil menerapkan teknologi dalam kegiatan pembelajarannya. Atau, sang guru
telah melakukan suatu pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran.
Seorang guru berinisiatif melakukan pembaharuan di bidang metode pembelajaran
yang menekankan keaktifan belajar para siswanya. Dalam kaitan ini, guru dapat
saja mempersiapkan beberapa kasus misalnya untuk didiskusikan para siswa
secara berkelompok. Para siswa digugah untuk mencari berbagai sumber atau
referensi yang akan dijadikan sebagai acuan proposisi yang akan dikemukakan
dalam diskusi kelompok. Setelah diskusi kelompok berakhir, maka kepada setiap
kelompok diberikan waktu untuk menyajikan hasil kerja kelompoknya di depan
semua siswa untuk mendapatkan tanggapan, pendapat, atau sanggahan. Pada
akhirnya, guru menyampaikan hal-hal penting sebagai inti dari kegiatan
pembelajaran.
Dalam konteks tersebut di atas, guru tidak lagi harus sepenuhnya berceramah selama
jam pelajaran yang berlangsung. Tetapi guru lebih cenderung berfungsi sebagai
fasilitator yang memfasilitasi terjadinya kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Para siswa juga dikondisikan untuk berlatih mencari/menggali sendiri berbagai informasi
yang berkaitan dengan materi pelajaran yang dibahas atau didiskusikan. Di samping itu,
para siswa juga dikondisikan untuk berlatih mengemukakan pendapatnya terhadap suatu
kasus atau pemikiran yang disampaikan guru. Dalam kegiatan pembelajaran yang
demikian ini, sang guru telah berinisiatif untuk melakukan pembaharuan khususnya di
bidang metode pembelajaran.
Pemahaman lain mengenai teknologi dalam konteks pembelajaran di kelas adalah
sebagai alat atau sarana (Haddad, 2005) yang digunakan untuk melakukan
perbaikan/penyempurnaan kegiatan pembelajaran sehingga para siswa menjadi lebih
otonom dan kritis dalam menghadapi masalah, yang pada akhirnya bermuara pada
peningkatan hasil kegiatan belajar siswa (Karsenti, 2005). Teknologi dapat dan benarbenar membantu siswa mengembangkan semua jenis keterampilan, mulai dari tingkat
yang sangat mendasar sampai dengan tingkat keterampilan berpikir kritis yang lebih
tinggi (MacKinnon, 2005).
Sebagai salah satu contoh dari sampel potret kegiatan pembelajaran yang
menerapkan teknologi adalah seorang guru SD yang menggunakan media kaset
audio interaktif dalam kegiatan belajar-mengajarnya. Dengan pemanfaatan
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

8

•

TIK dalam Pembelajaran
teknologi (dalam hal ini adalah media kaset audio interaktif), terjadilah efisiensi
dalam arti guru masih mempunyai waktu yang tersisa dari yang disediakan. Waktu
yang tersisa ini merupakan nilai tambah yang dihasilkan melalui pemanfaatan
teknologi. Dalam kaitan ini, guru dapat menggunakan waktu yang tersisa untuk
membimbing para siswanya mengerjakan soal-soal latihan atau untuk berdiskusi
sehingga pada akhirnya akan memberikan implikasi pada peningkatan hasil
prestasi belajar para siswa.
Contoh berikutnya adalah mengenai pengelola lembaga pendidikan sekolah yang
dengan antusiasnya ingin memperlihatkan kepada masyarakat bahwa sekolah
yang dikelolanya telah memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Salah
satu cara yang ditempuh adalah melakukan pengadaan perangkat komputer. Pada
masa

penerimaan

siswa

baru,

dipromosikanlah

bahwa

sekolahnya

telah

memanfaatkan TIK. Keadaan yang demikian tentu menimbulkan konsekuensi, yaitu
meningkatnya biaya pembangunan dan uang sekolah bagi para siswa baru.
Apabila dilihat dari upaya yang telah dilakukan oleh pengelola sekolah tersebut di atas,
maka seolah-olah TIK itu hanyalah yang berupa komputer. Kalau sekolah sudah
melakukan pengadaan fasilitas komputer dan disediakan untuk dimanfaatkan oleh para
siswa berarti dalam pemahaman mereka, sekolah telah memanfaatkan TIK. Lebih-lebih
lagi apabila sekolah telah memanfaatkan internet. Dalam kaitan ini, dapatkah
disimpulkan bahwa sekolah telah memanfaatkan TIK yang sekalipun dalam hal ini hanya
berupa komputer dan internet? Cobalah kemukakan pendapat dan alasan ANDA pada
kolom di bawah ini!
Jawaban saya adalah bahwa sekolah sudah dapat dikatakan telah
memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Alasan saya adalah
sebagai berikut:
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................

•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

9

•

TIK dalam Pembelajaran
atau
Jawaban saya adalah bahwa sekolah belum dapat dikatakan telah
memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Alasan saya adalah
sebagai berikut:
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................

Tampaknya pemikiran pengelola pendidikan sekolah seperti tersebut di atas yang
cenderung banyak dianut oleh masyarakat kebanyakan. Pemikiran pengelola pendidikan
sekolah yang demikian ini memang tidaklah sepenuhnya salah dan juga belum
sepenuhnya benar. Mengapa? Tidak sepenuhnya salah karena sebagian para ahli
berpendapat bahwa TIK merupakan teknologi yang dibutuhkan untuk memproses
informasi; terutama penggunaan komputer elektronik dan piranti lunak komputer yang
ditujukan untuk mengolah, menyimpan, melindungi, mentransmisikan, dan mencari
informasi dari mana saja dan kapan saja. Tetapi, belum sepenuhnya juga dikatakan
benar karena teknologi informasi dan komunikasi itu tidaklah terbatas hanya sekedar
perangkat komputer, tetapi juga mencakup rentangan dari yang paling sederhana
(misalnya: telepon, radio, kaset audio/video, OHP sampai dengan yang paling mutakhir
(http://www.answers.com/topic/information-technology).
Berbicara pemahaman mengenai istilah apapun termasuk mengenai TIK, seseorang dan
mungkin juga ANDA akan spontan terusik untuk bertanya. Pertanyaannya kemungkinan
saja adalah ”Apa sih yang dimaksudkan dengan TIK itu?”. Nah, dalam kaitan ini
(pemahaman yang bersifat teoritis), Kementerian Negara Riset dan Teknologi
memberikan rumusan pengertian mengenai TIK sebagai bagian dari ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK). Lebih jauh dikemukakan bahwa TIK secara umum adalah semua
teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan,
penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Pemahaman TIK yang demikian ini
mencakup semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur.
Dari uraian yang telah dikemukakan di atas mengenai TIK, maka penerapannya di
lingkungan

pendidikan/pembelajaran

dapatlah

dikatakan

bahwa

TIK

mencakup

perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi (materi pelajaran), dan infrastruktur
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

10

•

TIK dalam Pembelajaran
yang fungsinya berkaitan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan,
penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (materi pelajaran). Apabila
dihadapkan dengan beberapa contoh yang telah dikemukakan, maka pemahaman
mengenai TIK tidak lagi hanya sebatas pada hal-hal yang canggih (sophisticated), seperti
komputer dan internet, tetapi juga mencakup yang konvensional, seperti bahan cetakan,
kaset audio, Overhead Transparancy (OHT)/Overhead Projector (OHP), bingkai suara
(sound slides), radio, dan TV.
Sampai sejauh ini diharapkan sudah semakin jelas pemahaman ANDA mengenai TIK.
Oleh karena itu, seandainya ANDA mendengarkan istilah TIK, maka diharapkan bahwa
pemahaman ANDA tidak lagi langsung hanya terbatas atau fokus pada perkembangan
yang terkini yaitu komputer dan internet. Artinya, apabila ANDA sebagai guru atau
instruktur telah menerapkan pemanfaatan OHT (jenis TIK yang sudah mulai ditinggalkan)
dalam kegiatan pembelajaran sehingga lebih efektif atau efisien, maka ANDA dapatlah
dikatakan telah ber-TIK ria. Namun pembahasan mengenai TIK di dalam modul ini hanya
akan difokuskan pada komputer dan internet.
2. Jenis-jenis Perangkat TIK
Setelah membicarakan perubahan paradigma di bidang pendidikan/pembelajaran, maka
pembahasan berikutnya adalah mengenai jenis-jenis perangkat TIK. Dalam kaitan ini,
cobalah ANDA tuliskan pada kolom berikut ini jenis-jenis TIK menurut pendapat ANDA.
Tentunya ANDA masih ingat bukan mengenai jenis-jenis perangkat TIK sewaktu
mempelajari materi pelajaran yang telah dibahas pada bagian sebelumnya? Oleh karena
itu, cobalah ingat kembali dan tuliskan! Tidak perlu merasa ragu dalam memberikan
jawaban. Seandainya ada jawaban yang belum benar, berarti ANDA telah belajar
mengenai jawaban yang benar.

Menurut saya, jenis-jenis perangkat TIK adalah:
......................................................................................................................
.............................
......................................................................................................................
.............................
......................................................................................................................
.............................

•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

11

•

TIK dalam Pembelajaran
Bagaimana? Tidak terlalu sulit bukan? Mungkin saja beberapa di antara jawaban ANDA
adalah komputer (PC), laptop, printer, LCD projector, internet, intranet, dan lain-lain.
Baguslah. Jawaban ANDA masih dapat dilengkapi dengan jenis perangkat TIK lainnya,
yaitu televisi, radio, dan handphone seperti yang disajikan berikut ini. Untuk lebih
memantapkan pemahaman ANDA mengenai jenis-jenis perangkat TIK ini, cobalah
jelaskan fungsi masing-masing perangkat TIK yang disajikan di bawah ini.
Jenis-jenis Perangkat TIK

PC
Internet

Radio

Intranet

TIK

LCD
projector

Printer

Telepon
Televisi

Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa TIK selalu terdiri dari hardware
dan software. Hardware atau perangkat keras adalah segala sesuatu peralatan teknologi
yang berupa fisik. Cirinya yang paling mudah adalah terlihat dan bisa disentuh.
Sedangkan software atau perangkat lunak adalah sistem yang dapat menjalankan atau
yang berjalan dalam perangkat keras tersebut. Software dapat berupa operating system
(OS), aplikasi, ataupun konten.

Nah sekarang, cobalah sebutkan contoh-contoh

software OS, aplikasi, dan konten dengan cara melengkapi soal latihan berikut ini.
Contoh OS antara lain adalah ..............................................................................
...............................................................................................................................
Contoh software aplikasi antara lain adalah ..........................................................
...............................................................................................................................
Contoh konten, antara lain adalah .......................................................................
...............................................................................................................................

•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

12

•

TIK dalam Pembelajaran
Satu hal yang tampaknya sering terjadi sewaktu membeli satu unit komputer (PC) atau
laptop adalah kesalahan persepsi, yaitu anggapan bahwa PC atau laptop tersebut telah
lengkap dan siap digunakan. Padahal kenyataannya, PC atau laptop tidak dapat
digunakan tanpa adanya OS dan aplikasi di dalamnya. Sedangkan OS dan aplikasi
adalah software yang harus dibayar lagi. Dalam kaitan ini, sebagai warga negara yang
baik yang menghargai hak cipta (intellectual property rights), maka ANDA sebaiknya
menggunakan OS dan aplikasi yang orisinal. Beberapa provider menyediakan software
yang dapat diakses/diperoleh secara gratis (cuma-cuma) melalui internet (open source).
Selanjutnya, pada bagian berikut ini, cobalah kemukakan pendapat ANDA mengapa kita
harus menghargai hak cipta dengan cara menggunakan OS dan aplikasi yang orisinal.
Masing-masing kita didorong agar menghindarkan diri untuk menggunakan software OS
dan berbagai aplikasi lainnya hasil bajakan.

Kita harus menghargai hak cipta karena:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
Sebutkan pula pengertian software open source dan software propriety
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

13

•

TIK dalam Pembelajaran
3. Potensi TIK
TIK dikatakan dapat memberikan suatu solusi praktis untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas pendidikan (http://www.unicttaskforce.org/). Dalam kaitan ini, keberhasilan
untuk memecahkan masalah pendidikan/pembelajaran dan yang mengarah pada
peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan adalah sepenuhnya sangat ditentukan
oleh guru yang melaksanakan pemanfaatan TIK itu sendiri. Para peneliti telah menyadari
bahwa TIK tidak dapat diperlakukan sebagai variabel bebas tunggal, dan prestasi belajar
siswa tidak semata-mata hanya ditentukan oleh sebaik apapun para siswa mencapai
hasil tes standar tetapi ditentukan juga oleh kemampuan siswa untuk menggunakan
keterampilan berpikir tingkat tinggi (seperti: berpikir kritis, berpikir analitis, membuat
inferensi, dan pemecahan masalah).
Mempertimbangkan dampak dari TIK jenis apapun menuntut suatu pemahaman tentang
bagaimana TIK itu dimanfaatkan di dalam kelas dan untuk mencapai tujuan
pembelajaran apa (perlu ditetapkan oleh para guru yang memanfaatkannya) di samping
pengetahuan tentang jenis penilaian yang akan digunakan untuk menilai peningkatan
prestasi belajar siswa, dan kesadaran tentang hakekat perubahan yang kompleks di
lingkungan

sekolah.

(http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/methods/

technlgy/

te800.htm). Namun demikian, ada permasalahan atau pertanyaan yang sangat
mendasar yang perlu mendapat pengkajian yaitu “Apakah peralatan komputer dan
fasilitas internet (bagian dari fasilitas TIK) yang diadakan sekolah atau yang diterima
sekolah telah dirancang sedemikian rupa sehingga potensinya menunjang kegiatan
pembelajaran yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi hasil belajar siswa?”.
Pada umumnya, pengalaman menunjukkan bahwa semangat untuk melakukan
pembangunan termasuk pengadaan peralatan selalu menggebu-gebu. Tetapi, setelah
pembangunan selesai atau perangkat fasilitas/peralatan telah tersedia, masalah yang
cenderung terjadi adalah bahwa bangunan yang telah jadi atau peralatan yang telah
tersedia lebih banyak menganggurnya (idle). Keadaan yang demikian ini dapat juga
terjadi

di

lingkungan

sekolah.

Sebagai

contoh

adalah

pengadaan

perangkat

fasilitas/peralatan TIK, baik yang diadakan sendiri oleh sekolah maupun yang diterima
sekolah sebagai hasil pengadaan pihak lain. Di beberapa sekolah, perangkat
fasilitas/peralatan yang ada belum atau tidak pernah digunakan sekolah atau baru
dipakai sudah rusak.Mengapa?
Banyak faktor penyebabnya, antara lain misalnya: (a) para guru belum dipersiapkan
dengan baik untuk memiliki kesiapan dalam memanfaatkan peralatan/fasilitas TIK secara
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

14

•

TIK dalam Pembelajaran
optimal bagi kepentingan kegiatan pembelajaran, (b) para guru juga tidak dibekali
dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai di bidang pengembangan bahanbahan belajar yang dapat disajikan melalui fasilitas/ peralatan TIK yang telah diadakan
sekolah, (c) para guru tidak mendapatkan appresiasi atas usaha atau kerja ekstra yang
telah mereka lakukan dalam mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas/ peralatan TIK yang
tersedia di sekolah, dan (d) kurangnya perhatian untuk melakukan perawatan atau
pemeliharaan fasilitas/peralatan TIK yang telah dimiliki sekolah (enerjik dalam
membangun/ mengadakan tetapi lemah dalam melakukan perawatan/pemeliharaan).
Tidaklah mengherankan apabila di beberapa sekolah ditemukan adanya perangkat
fasilitas/peralatan yang sudah menjadi “besi tua”. Atau, ada juga sekolah yang tidak tahu
harus berbuat apa terhadap seperangkat fasilitas/peralatan TIK yang telah mereka
terima. Alhasil, pimpinan sekolah tidak berani memanfaatkannya. Mengapa? Karena
unsur ketidaktahuan pimpinan sekolah (tidak ada pelatihan bagi mereka tentang caracara pemanfaatan dan pemeliharaan peralatan), di samping adanya kekhawatiran akan
terjadinya kerusakan apabila dicoba-coba untuk memanfaatkannya. Kalau terjadi
kerusakan akan fasilitas/peralatan TIK yang diterima, rasa takut membayang-bayangi
mereka. Mereka belum atau tidak tahu harus membawa kemana untuk memperbaiki
fasilitas/peralatan TIK tersebut dan dari mana biaya untuk memperbaikinya. Akhirnya,
yang terjadi adalah bahwa perangkat fasilitas/ peralatan TIK itu tetap tersimpan dengan
baik.
Kenyataan

mengindikasikan

bahwa

apabila

dimanfaatkan

secara

efektif,

“pendayagunaan TIK dapat mendukung keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan cara
melibatkan (engaging) siswa melaksanakan tugas-tugas yang autentik dan kompleks
dalam konteks belajar kolaboratif” (Means, Blando, Olson, Middleton, Morocco, Remz &
Zorfass, 1993). Selanjutnya, Soledad MacKinnon mengemukakan bahwa hanya
sebagian kecil aplikasi teknologi (misalnya: drill, latihan, tutorial) yang berkaitan dengan
pembelajaran yang terarah (directed instruction); sebagian besar lainnya (misalnya:
pemecahan masalah, aplikasi multimedia, telekommunikasi) dapat meningkatkan tidak
hanya pembelajaran yang terarah tetapi juga lingkungan yang konstruktif tergantung
pada bagaimana para guru mengintegrasikannya ke dalam kegiatan pembelajaran di
kelas.

•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

15

•

TIK dalam Pembelajaran
Secara sederhana dapatlah dikemukakan bahwa pada umumnya fasilitas/peralatan TIK
dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran karena potensinya antara lain yang dapat:
a. membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan sistem
peredaran darah;
b. membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar,
seperti: binatang-binatang buas, atau penguin dari kutub selatan;
c. menampilkan obyek yang terlalu besar, seperti pasar, candi borobudur;
d. menampilkan obyek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti: mikro
organisme;
e. mengamati gerakan yang terlalu cepat, misalnya dengan slow motion atau time-lapse
photograhy;
f.

memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya;

g. memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar
siswa;
h. membangkitkan motivasi belajar siswa;
i.

menyajikan informasi belajar secara konsisten, akurat, berkualitas dan dapat diulang
penggunaannya atau disimpan sesuai dengan kebutuhan; atau

j.

menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak untuk lingkup sasaran
yang sedikit/kecil atau banyak/luas, mengatasi batasan waktu (kapan saja) maupun
ruang di mana saja).

TIK memiliki potensi yang sangat besar dalam membantu peningkatan efektivitas
pembelajaran berdasarkan referensi penelitian yang dirujuk Ade Kusnandar. Potensi TIK
yang dimaksudkan dikemukakan sebagai berikut:
a. 10% informasi diperoleh dengan cara membaca (teks).
b. 20% informasi diperoleh dengan cara mendengar (suara).
c. 30% informasi diperoleh dengan cara melihat (grafis/foto).
d. 50% informasi diperoleh dengan cara melihat dan mendengar (video/animasi).
e. 80% informasi diperoleh dengan cara berbicara.
f.

80% informasi diperoleh dengan cara berbicara dan melakukan (interaktif).

Sejauh ini telah dibahas apa yang menjadi potensi TIK. Nah, pemahaman ANDA akan
lebih mantap lagi apabila ANDA mencoba mengemukakan potensi TIK di dalam
pembelajaran. Tuliskanlah jawaban ANDA pada bagian berikut ini. Semakin banyak
potensi TIK yang dapat ANDA rumuskan, maka semakin mantap pula tingkat
penguasaan ANDA terhadap materi pelajaran yang disajikan di dalam modul ini.

•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

16

•

TIK dalam Pembelajaran
Potensi TIK dalam kegiatan pembelajaran menurut saya adalah:
……………………………………………………………....…………………..
……………………………………………
……………………………………………………………....…………………..
……………………………………………
……………………………………………………………....…………………..
……………………………………………
……………………………………………………………....…………………..
……………………………………………
dst.

Bagaimana jawaban ANDA? Tidak perlu berkecil hati apabila ANDA hanya mampu
merumuskan beberapa saja di antaranya. Apabila sudah selesai ANDA kerjakan,
cobalah bandingkan jawaban ANDA dengan jawaban yang disediakan di bawah ini.
Melalui kegiatan membandingkan ini diharapkan pemahaman dan wawasan ANDA
mengenai potensi TIK akan semakin luas dan mantap.
Berikut ini disajikan beberapa di antara potensi TIK dalam lingkup pendidikan/
pembelajaran. Apabila beberapa jawaban ANDA ternyata sama dengan semua daftar
berikut ini, BAGUS. Kalaupun misalnya hanya sebagian saja yang sesuai, tidak usah
merasa kecil hati. Seseorang yang mau belajar dari pengalaman, maka apa yang ia
pelajari melalui pengalaman tersebut akan senantiasa bertahan lebih lama dalam
ingatannya (strong retention). Termasuk belajar melalui kesalahan. Oleh karena itu,
cobalah pahami potensi TIK yang disajikan di bawah ini.

•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

17

•

TIK dalam Pembelajaran
Daftar Potensi TIK untuk Pendidikan/Pembelajaran

Memperluas kesempatan belajar
Meningkatkan efisiensi
Meningkatkan kualitas belajar
Memfasilitasi pembentukan keterampilan
Mendorong belajar sepanjang hayat/berkelanjutan
Meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen
Mengurangi kesenjangan digital
Multi-sensory delivery visual, audio, kinestetik
Belajar secara aktif: interaktif, menarik minat (stimulating)
Eksplorasi aktif
Belajar kooperatif (cooperative learning)
Individualisasi
Belajar mandiri (independent learning)
Pengembangan keterampilan komunikasi (communication skills)
Pengembangan keterampilan yang diperlukan dalam era informasi

•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

18

•

TIK dalam Pembelajaran
4. Fungsi TIK dalam Pendidikan/Pembelajaran
Dalam blue print TIK untuk pendidikan, fungsi-fungsi TIK digambar sebagai sebuah
bangunan gedung. Terdiri dari pondasi, tiang, dan atap, sebagaimana dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

PERANAN TIK DI SEKOLAH MODEREN
INDONESIA
EKONOMI

SOSIAL

POLITIK

BUDAYA

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA

IDEOLOGI

VISI – MISI – TUJUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
NILAI-NILAI BUDAYA DAN FILOSOFI PENDIDIKAN

KONTEN
DAN
KURIKULUM
1

PROSES
BELAJAR
MENGAJAR

FASILITAS
DAN
SARANA
PRASARANA

ICT SEBAGAI
GUDANG ILMU
PENGETAHUAN

2 ICT SEBAGAI

3 ICT SEBAGAI
FASILITAS
PENDIDIKAN

ALAT BANTU
PEMBELAJARAN

HANKAM

WAHAN
A
TRANSF
ORMASI
PENDIDI
KAN

SUMBER
DAYA
MANUSIA
4 ICT SEBAGAI

STANDAR
KOMPETENSI

5
ADMINISTRASI LEMBAGA PENDIDIKAN

ICT SEBAGAI PENUNJANG ADMINISTRASI
6
PENDIDIKAN
ICT SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN
MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN LEMBAGA PENDIDIKAN
SEKOLAH
INFRASTRUKTUR DAN SUPRASTRUKTUR PENDIDIKAN
7 ICT SEBAGAI INFRASTRUKTUR 10
PENDIDIKAN

Berdasarkan gambar tersebut di atas, cobalah tuliskan fungsi-fungsi apa sajakah dari TIK
yang sudah berjalan atau diterapkan di sekolah ANDA. Selain itu, tuliskan juga fungsifungsi TIK yang belum berjalan di sekolah ANDA dan faktor-faktor penyebabnya.

Fungsi-fungsi TIK yang TELAH berjalan di sekolah saya:
.....................................................................................................................
.......................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................

•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

19

•

TIK dalam Pembelajaran
Fungsi-fungsi TIK yang BELUM berjalan di sekolah saya:
.....................................................................................................................
.......................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................

Alasan sebagian fungsi TIK belum berjalan di sekolah saya:
.....................................................................................................................
.......................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................
Selanjutnya, cobalah bandingkan apa yang telah ANDA tuliskan dengan berbagai
informasi yang tampak pada Blue Print TIK berikut ini.
Pertama-tama,

dapat kita lihat bahwa TIK berfungsi sebagai gudang ilmu
pengetahuan, dapat berupa referensi berbagai ilmu pengetahuan
yang tersedia dan dapat diakses melalui fasilitas TIK, pengelolaan
pengetahuan, jaringan pakar, jaringan antara institusi pendidikan, dll.

•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

20

•

TIK dalam Pembelajaran
Referensi
Ilmu
Pengetahu-an
A
Terkini
INTERNET
BASED
CONTENT

E

Manajemen
B Pengetahuan
KNOWLEDGE
MANAGEMEN
T

Pusat
Pengembangan
Materi Ajar
COURSE AND
CONTENT
RESOURCE
DEVELOPMENT

Kedua,

Jaringan
Pakar
Beragam
C Bidang Ilmu
COMMUNITY
OF
INTEREST
NETWORK

Komunitas
Perbandingan
Standar
G
Kompetensi
INTERNATIONAL
BENCHMARKIN
G
AND STANDARD

Wahana
Pengembangan
Kurikulum
CURRICULUM
DEVELOPMENT
INFORMATION
SYSTEM

F

Jaringan
antar
Institusi
D Pendidikan
EDUCATION
INSTITUTION
NETWORK

fungsi TIK sebagai alat bantu pembelajaran dapat berupa alat bantu mengajar
bagi guru, alat bantu belajar bagi siswa, serta alat bantu interaksi antara guru
dengan siswa.

Alat Bantu
Guru

Animasi
A Peristiwa
EVENT
ANIMATION

Alat Bantu
Interaksi
Guru-Siswa

E

Komunikasi
Guru-Siswa
TEACHERSTUDENT
COMMUNICATI
ON
SYSTEM

STUDENT
EVALUATION
SYSTEM

F

K

•

Buku
Interaktif
INTERACTIVE
STORY BOOK

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

C

Simulasi
Kasus
CASE
SIMULATION
SYSTEM

I

Alat Bantu Siswa

Sumber
Referensi Ajar

Alat Uji Siswa
B

L

KNOWLEDGE
SOURCE

G

21

H

MULTIMEDIA
VISUAL
SYSTEM

Komunikasi
Antar Guru
INTER TEACHER
COMMUNICATION

Manajemen
Kelas
Terpadu
J
INTEGRATED
COURSE
MNGT.
SYSTEM

WORKGROUP
SYSTEM

SELF
LEARNING
SYSTEM

EVALUATION
PERFORMANC
E

Alat Peraga
Visual

Kolaborasi
Kelompok Studi

Belajar
Mandiri

Evaluasi
Kinerja
Siswa
D
STUDENT

M

Latihan
Soal

N

COURSE
PRACTICING

•

Media
Illustrasi
MULTIMEDIA
LEARNING

TIK dalam Pembelajaran
Ketiga,

fungsi TIK sebagai fasilitas pendidikan di sekolah dapat berupa pojok internet,
perpustakaan digital, kelas virtual, lab multimedia, papan elektronik, dll.

H

G

Pojok
Internet
INTERNET
CORNER

Alat Ajar
MultiIntelijensia
MULTIPLE
INTELLIGEN
T
LEARNING
DEVICES

A

I

F

Papan
Elektronik
Sekolah
SCHOOL
BULLETIIN
BOARD

Perpustakaan
Elektronik
ONLINE
LIBRARY

Komunikasi
Kolaborasi
Kooperasi
SCHOOL
INTRANET

E

Kelas
Jarak Jauh
VIDEO
CONFERENCIN
G

B

Kelas
Virtual
VIRTUAL
CLASS

Aplikasi
Multimedia
CMULTIMEDIA
APPLICATIO
N

Kelas Teater
Multimedia
D MULTIMEDIA
THEATRE

5. Dampak dari Kemajuan TIK dalam Pendidikan/Pembelajaran
Sebagai contoh misalnya tentang potret sebuah sekolah yang telah dilengkapi dengan
peralatan/ fasilitas penyajian media. Para gurunya juga telah dilatih tentang cara-cara
merancang dan mengembangkan materi pelajaran ke dalam media tertentu, seperti
media overhead transparancy (OHT) serta cara-cara menyajikannya di kelas.
Selanjutnya, sang guru melakukan pemanfaatan media pembelajaran OHT dalam
kegiatan belajar-mengajar di kelas. Dalam konteks kegiatan pembelajaran yang demikian
ini, seorang guru dapat menghemat sebagian dari waktu (lebih efisien) yang disediakan
untuk kegiatan pembelajaran di samping menghemat energi dalam menyajikan materi
pelajaran kepada para siswanya.
Waktu yang dihemat ini dapat digunakan guru untuk memberikan bimbingan kepada para
siswa, misalnya dalam mengerjakan soal-soal latihan dan diskusi. Namun sebagai
konsekuensinya, para guru dituntut kesediaannya menggunakan sebagian waktu tidak
mengajarnya untuk merancang dan mengembangkan materi pelajaran ke dalam media
OHT. Manakala guru telah mengelola kegiatan pembelajarannya dengan menggunakan
jenis TIK tertentu, seperti media OHT, maka setidak-tidaknya guru telah memperlihatkan
bahwa dirinya sudah mulai memahami makna dan pentingnya pemanfaatan TIK dalam
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

22

•

TIK dalam Pembelajaran
kegiatan pembelajaran. Tidak hanya sekedar memahami tetapi guru juga telah mulai
menerapkan pemanfaatan TIK dalam membelajarkan para siswanya.
Dari beberapa sampel potret kegiatan pembelajaran yang telah dikemukakan di atas,
ada makna penting yang dapat ditarik, yaitu: (1) guru lebih efisien dalam mengelola
kegiatan pembelajaran, (2) siswa lebih aktif belajar karena tidak hanya mendengarkan
uraian/ceramah dan mencatat catatan dari guru saja tetapi para siswa juga
memanfaatkan sumber belajar lain, mengerjakan soal-soal latihan, berdiskusi dengan
guru sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan,
dan (3) prestasi belajar siswa memperlihatkan kecenderungan meningkat.
Selanjutnya, TIK telah menjadi simbol gelombang perubahan. Bagaimana kita
menghadapi perubahan ini? Kalau TIK itu diibaratkan sebagai arus badai, maka
sekurang-kurangnya ada tiga sikap dalam menghadapinya. Pilihan pertama, membangun
dinding yang kokoh agar tidak terkena badai tersebut. Pilihan kedua, berdiam diri dan
membiarkan diri kita terbawa arus. Pilihan ketiga, memanfaatkan arus tersebut sebagai
sumber energi. Pilihan manakah yang akan kita ambil? Sekalipun jawaban terhadap
pertanyaan ini tergantung kepada diri kita masing-masing, tentunya kita sepakat bahwa
pilhan terbaik adalah memanfaatkan arus tersebut sebagai sumber energi.
Perubahan (kemajuan TIK) ini melanda semua aspek kehidupan manusia, termasuk
pendidikan/ pembelajaran. Pendapat Rosenberg (2001) sebagaimana dikutip oleh M.
Surya mengemukakan bahwa pergeseran paradigma dalam proses pembelajaran
adalah: (a) dari pelatihan ke penampilan, (b) dari ruang kelas ke di mana dan kapan
saja, (c) dari kertas ke “online” atau saluran, (d) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan
kerja, (e) dari waktu siklus ke waktu nyata. Ruang belajar atau ruang kelas, misalnya,
mempunyai pengertian yang sangat berbeda dewasa ini.
Dahulu yang disebut ruang belajar adalah ruang berbentuk kotak berisi sejumlah meja
kursi murid, meja kursi guru, lemari, dan sebuah papan tulis di dinding. Sekarang,
pengertian ruang kelas/belajar tidak lagi dibatasi dengan empat dinding dan satu orang
guru. Kemudian, guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar bagi para siswa. Demikian
juga dengan media pembelajaran bukan lagi sekedar terbatas pada papan tulis dan
kapur; dan buku tidak lagi hanya sebagai kumpulan kertas yang tercetak.
Sekarang, mari kita coba lanjutkan mengidentifikasi satu komponen kegiatan
pembelajaran yang mengalami perubahan paradigma, yaitu guru. Tentunya kita semua
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

23

•

TIK dalam Pembelajaran
tahu bahwa guru itu dahulu merupakan satu-satunya sumber belajar bagi siswa.
Bagaimana perkembangan paradigma mengenai guru akhir-akhir ini? Guru bukan lagi
merupakan satu-satunya sumber belajar bagi para

siswanya tetapi telah bergeser

menjadi salah satu sumber belajar karena masih banyak lagi sumber belajar lain.
a. Perubahan Paradigma pada Guru
Tampaklah telah terjadi pergeseran paradigma mengenai guru, yaitu yang semula
merupakan satu-satunya sumber belajar bagi siswanya, menjadi salah satu sumber
belajar bagi para siswanya. Nah sekarang, cobalah lengkapi pernyataan yang belum
lengkap berikut ini. Sebagai guru atau instruktur, tentunya ANDA dapat dengan
mudah melengkapi beberapa pernyataan berikut ini karena kegiatan pembelajaran
merupakan lingkungan yang sehari-harinya ANDA terlibat di dalamnya.
Dahulu guru dianggap sebagai satu-satunya sumber belajar,
sekarang ………………………………………………………………
Dahulu guru dianggap paling dan serba tahu,
sekarang …………………………………………………………………
Dahulu guru dianggap sebagai yang harus digugu dan ditiru,
sekarang …………………………………………………………………
Dahulu kegiatan belajar mengajar berpusat kepada guru,
Sekarang …………………………………………………………………
Dahulu metode mengajar guru cendrung monoton,
Sekarang ………………………………………………………………
Dahulu guru cenderung tidak mengembangkan materi ajar,
Sekarang ………………………………………………………………

Kegiatan identifikasi tersebut di atas tentunya masih dapat kita teruskan. Nah,
bagaimana kalau ANDA mencoba untuk melanjutkannya? Cobalah dengan cara
mengelompokkan peran guru yang mengalami perubahan dan kelompok peran guru
yang tidak mengalami perubahan. Kemudian, tentukan peran guru yang mana yang
mengalami perubahan yang diakibatkan oleh perkembangan atau kemajuan TIK.
Diskusikanlah hasil pekerjaan ANDA dengan nara sumber sewaktu kegiatan belajar
tatap muka dilaksanakan. Kerjakanlah tugas ini dengan sungguh-sungguh karena
ANDA sendiri yang akan memperoleh keuntungan atau manfaatnya.

•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

24

•

TIK dalam Pembelajaran
b. Perubahan Paradigma pada Kurikulum
Sekarang, mari kita lihat perubahan paradigma tentang kurikulum. Kurikulum pada
masa lalu sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah dan guru hanya tinggal
mengimplementasikannya. Perubahan yang terjadi dewasa ini adalah bahwa
penentuan kurikulum telah bergeser, tidak lagi sepenuhnya di tangan pemerintah.
Justru, masing-masing satuan pendidikan diberi otonomi untuk mengembangkan
kurikulum sendiri. Sedangkan peran pemerintah telah berkurang yaitu hanya
menetapkan standar kompetensi. Perubahan ini akan terus berlanjut. Sekolah masa
depan akan mengembangkan kurikulum yang menjadi ciri khas masing-masing.
Orang tua murid akan memilih sekolah yang cocok untuk tempat pendidikan anaknya
sesuai dengan minat dan harapan mereka.
c. Perubahan Paradigma pada Proses Pembelajaran
Proes pembelajaran turut mengalami perubahan. Sebagaimana kita pahami bersama
bahwa “proses pembelajaran yang sebelumnya adalah didominasi oleh aktivitas guru
dan siswa cenderung pasif” telah bergeser menjadi “proses pembelajaran yang
mendorong

siswa

aktif

belajar”.

Kemudian,

apabila

sebelumnya,

proses

pembelajaran adalah berbasis sumber belajar tunggal (single-based learning
resources), maka telah berubah menjadi proses pembelajaran yang bebasis aneka
sumber belajar (varied-based learning resources). Nah sekarang, cobalah diskusikan
dengan sesama teman pelatihan mengenai perubahan paradigma pada komponen
lainnya dari proses pembelajaran.

Usahakanlah agar diskusi tersebut di atas

dilaksanakan di bawah bimbingan

fasilitator. Sebagai peserta pelatihan, hendaknya ANDA dapat seoptimal mungkin
memanfaatkan kegiatan diskusi dengan cara memberikan kontribusi pemikiran
terhadap masing-masing butir yang ada pada Tabel 1 di bawah ini. Berusahalah
untuk dapat mendiskusikan sebanyak mungkin butir-butir yang tercantum pada Tabel
1.
Apabila ANDA dan teman-teman sesama peserta pelatihan berhasil mendiskusikan
semua butir yang terdapat pada Tabel 1, maka semakin mantaplah keyakinan ANDA
mengenai pengetahuan yang telah ANDA pelajari melalui modul ini. Seandainya tidak
dapat mendiskusikan semua butir tersebut, tidak apa-apa. Sampaikanlah hasil
diskusi ANDA dengan nara sumber sewaktu kegiatan belajar tatap muka
berlangsung.
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

25

•

TIK dalam Pembelajaran
Tabel 1
Perubahan paradigma pada proses pembelajaran
DARI
teacher-centered instruction
single sense
singlepath progression
single media
isolated work
information delivery
passive learning
factual thinking
knowledge-based decision making
reactive response
isolated
artificial context

KE
student-centered instruction
multisensory stimulation
multipath progression
Multimedia
collaborative work
information exchange
active/inquiry-based learning
critical thinking
informed decision making
proactive and planned action
authentic
real-world context

DARI
teacher-centered instruction

KE
student-centered instruction

(Pembelajaran berpusat pada guru)

(Pembelajaran berpusat pada
siswa)

d. Perubahan Paradigma pada Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan tidak terkecuali mengalami perubahan paradigma pada
berbagai komponennya. Seiring dengan perkembangan atau kemajuan TIK, maka
lembaga pendidikan yang sebelumnya hanya menerapkan moda tunggal (single
mode) dalam menyelenggarakan pendidikan telah mengalami perubahan menjadi
moda ganda (dual mode). Perubahan paradigma juga terjadi pada institusi
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

26

•

TIK dalam Pembelajaran
pendidikan sebagaimana disajikan pada daftar berikut ini. Sebagai peserta pelatihan
yang aktif dan berinisiatif, apa yang kemungkinan akan ANDA lakukan mengenai
daftar di bawah ini? Tentunya ada beberapa aktivitas yang dapat ANDA lakukan dan
salah satu di antaranya adalah mendiskusikan masing-masing butir yang terdapat di
dalam daftar dengan teman ANDA sesama peserta pelatihan.
Yakinkan diri ANDA bahwa dengan banyak berdiskusi berarti ANDA semakin terlatih
dalam melakukan analisis terhadap berbagai permasalahan yang ada. Di sisi lain,
ANDA juga akan semakin termotivasi untuk menggali berbagai referensi yang
dibutuhkan.

ANDA

akan

terus

tertantang

untuk

meningkatkan

akumulasi

pengetahuan dan rasa percaya diri akan kemampuan diri sendiri.
DARI
studying once a life
ivory towers
single mode
broad scope institutions
isolated institutions
single-unit curricula
broad basic studies
curricula-oriented degrees
term-oriented learning
linear curricula

KE
life-long learning
competitive markets
multiple-mode
profiled mode institutions
cooperating institutions
inter-unit curricula
just-in-time basic studies
knowledge certificates
learning on demand
learning spaces

RANGKUMAN
Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIK) tidak hanya mencakup
perangkat keras dan lunak saja tetapi juga konten dan infrastruktur, tidak hanya terbatas
pada bentuk yang konvensional saja tetapi juga yang paling mutakhir (sophisticated).
Perkembangan/kemajuan TIK telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk
bidang pendidikan/pembelajaran. Potensi TIK yang apabila dimanfaatkan secara terintegrasi
dan optimal di bidang pendidikan/pembelajaran, maka dampaknya antara lain dapat
memperluas akses terhadap layanan pendidikan, meningkatkan efisiensi pengelolaan
kegiatan pembelajaran, meningkatkan kualitas pendidikan, mendorong peserta didik untuk
belajar lebih mandiri, memudahkan guru menyajikan berbagai jenis materi pelajaran yang
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

27

•

TIK dalam Pembelajaran
sulit, dan membantu mempermudah peserta didik mempelajari materi pelajaran. Agar
pemanfaatan TIK dapat dilakukan secara terintegrasi dan optimal dalam kegiatan
pembelajaran, maka dituntut adanya sikap terbuka terhadap gagasan pembaharuan
khususnya pemanfaatan TIK dari semua aparat kependidikan terutama Kepala Sekolah,
guru, dan tenaga pendukung di semua satuan pendidikan.

TUGAS
Tugas yang perlu ANDA lakukan adalah membuat Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang hanya mencakup satu topik materi pelajaran yang
dapat disajikan selama 2 jam pelajaran. Di dalam RPP yang ANDA susun
tersebut haruslah mencerminkan pemanfaatan TIK secara terintegrasi. RPP
yang ANDA mulai susun ini akan terus ANDA kembangkan sesuai dengan sajian
materi pelatihan yang akan di bahas dengan para nara sumber lainnya.
Usahakan agar ANDA benar-benar siap, tidak menyia-nyiakan waktu karena
RPP yang ANDA susun tersebut akan final pada saat seluruh materi pelatihan
telah selesai disajikan. Selamat bekerja dan berpeganglah pada prinsip bahwa
tiada tugas yang tidak selesai.

KEGIATAN BELAJAR 2

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI (TIK) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
URAIAN MATERI
1. Pengantar
Pengalaman mempelajari materi pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-1
kiranya dapat ANDA terapkan pada Kegiatan Belajar-2. Pemahaman atau penguasaan
materi pelajaran yang dibahas pada Kegiatan Belajar-1 akan membantu ANDA untuk
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

28

•

TIK dalam Pembelajaran
memahami materi pelajaran yang akan dibahas pada Kegiatan Belajar-2.

Materi

pelajaran yang akan dibahas pada Kegiatan Belajar-2 mencakup (a) pertimbangan dalam
pemanfaatan TIK untuk pembelajaran, (b) langkah/prosedur pemanfaatan TIK untuk
pembelajaran, (c) model-model pemanfaatan TIK untuk pembelajaran.
Strategi mempelajari materi pelajaran yang terdapat pada Kegiatan Belajar-1 tidak
berbeda halnya dengan mempelajari materi pelajaran yang diuraikan pada Kegiatan
Belajar-2, yaitu dimulai dengan mempelajari materi pelajaran yang dibahas pada bagian
pertama, “pertimbangan dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran”. Manakala telah
memahami atau menguasai materi pelajaran bagian pertama ini, barulah ANDA
disarankan untuk mempelajari materi pelajaran yang diuraikan pada bagian kedua
“langkah/ prosedur pemanfaatan TIK untuk pembelajaran”. Setelah ANDA berhasil
memahami materi pelajaran yang disajikan pada bagian kedua, barulah ANDA
diperkenankan

untuk

mempelajari

bagian

ketiga,

yaitu

tentang

“model-model

pemanfaatan TIK untuk pembelajaran”.
Dengan selesainya ANDA mempelajari keseluruhan materi pelajaran yang diuraikan
pada Kegiatan Belajar-1 dan Kegiatan Belajar-2, maka itu berarti bahwa ANDA telah
menyelesaikan materi pelajaran pada Modul Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) untuk Pembelajaran. Nah, untuk lebih meyakinkan diri ANDA telah
memahami atau menguasai keseluruhan materi pelajaran yang diuraikan di dalam Modul
ini, maka kerjakanlah soal-soal yang disajikan pada bagian akhir dari modul ini.
Manakala seandainya masih menjumpai soal-soal yang belum dapat dipahami, maka
ANDA disarankan untuk mencatat dan kemudian membawanya untuk didiskusikan pada
kegiatan belajar tatap muka dengan nara sumber.
Akhirnya, selamat belajar dan semoga SUKSES!
2. Pertimbangan dalam Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran
Berdasarkan pengalaman sebagai seorang guru atau instruktur pelatihan yang
mengelola kegiatan pembelajaran, tentunya ANDA setidak-tidaknya atau mungkin juga
sering menghadapi masalah atau kesulitan dalam menjelaskan berbagai bagian dari
materi pelajaran kepada para siswa atau peserta pelatihan secara verbal (keterbatasan
diri atau self-limitation). Atau dengan kata lain, ANDA merasakan adanya keterbatasan
diri untuk menyampaikan atau memberikan penjelasan materi pelajaran tertentu secara
lisan.

•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

29

•

TIK dalam Pembelajaran
Dalam menghadapi keterbatasan yang ANDA miliki (pengetahuan, kemampuan,
keterampilan) tentunya ANDA senantiasa berupaya untuk mencari dan kemudian
memberikan solusi terhadap masalah atau keterbatasan yang ada. Upaya ini tentunya di
samping menyita tenaga, tentunya juga membutuhkan waktu.

Apakah ANDA juga

terusik untuk mengkaji peluang memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran
sebagai salah satu alternatif solusinya? Jika YA, tentunya ANDA berupaya untuk
mendapatkan informasi mengenai potensi atau kontribusi TIK dalam kegiatan
pembelajaran. Kemudian, ANDA juga akan tergugah untuk mempelajari cara-cara
mengoperasikan, mengembangkan bahan-bahan belajarnya, dan yang tidak kalah
pentingnya juga adalah cara-cara merawat/memeliharanya.
Pertimbangan lain adalah adanya informasi tentang keberhasilan berbagai lembaga
pendidikan dalam meningkatkan kualitas belajar hasil lulusannya melalui pemanfaatan
TIK. Bukti keberhasilan ini dapat menjadi salah satu pertimbangan yang menggerakkan
atau memotivasi Kepala Sekolah dan guru untuk mencoba menerapkan pemanfaatan
TIK bagi kepentingan pembelajaran yang dikelolanya. Artinya ada dulu bukti nyata
tentang keberhasilan pemanfaatan TIK atau nilai tambah terhadap hasil belajar
siswa/peserta pelatihan (seeing), barulah timbul kepercayaan yang menggerakkan
(tumbuh atau berkembang) sikap Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan
untuk melakukan penerapan pemanfaatan TIK. Inilah yang disebut pameo atau
ungkapan yang mengatakan bahwa “seeing is believing” (melihat dulu, baru percaya dan
kemudian termotivasi untuk melakukan).
Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan yang bersikap melihat bukti terlebih
dahulu ini masih relatif lebih mudah dimotivasi untuk berperanserta dalam pemanfaatan
TIK untuk pembelajaran. Atau bahkan ada kemungkinan juga bahwa di antara Kepala
Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan yang bersikap demikian ini, telah mempunyai
inisiatif

sendiri

untuk

merencanakan

pemanfaatan

TIK

dalam

kegiatan

pembelajaran/pelatihan.
Adanya “pressure” yang berupa kebijakan dari supra sistem dapat juga menjadi salah
satu pertimbangan bagi Kepala Sekolah dan guru untuk menerapkan pemanfaatan TIK
dalam kegiatan pembelajaran. Pada umumnya, Kepala Sekolah tidak mau menanggung
resiko sebagai akibat dari tindakan yang tidak responsif atau tidak melaksanakan
kebijakan supra sistem. Kepala Sekolah akan berupaya sedapat mungkin untuk
menerapkan

•

kebijakan yang ditetapkan oleh supra sistem. Dalam kaitan ini, tingkat

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

30

•

TIK dalam Pembelajaran
kesiapan sekolah akan sangat menentukan tingkat keberhasilan penerapan kebijakan
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran.
Tingkat pemahaman mengenai potensi TIK dapat pula menjadi salah satu pertimbangan
yang medorong atau memotivasi Kepala Sekolah dan guru untuk menerapkan
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Kepala Sekolah dan guru yang telah
mempunyai pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan di bidang TIK tentunya akan
lebih termotivasi dan lebih siap untuk melakukan penerapan pemanfaatan TIK dalam
kegiatan pembelajaran dibandingkan dengan Kepala Sekolah dan guru yang tingkat
pemahaman yang sangat minim mengenai TIK. Setelah memiliki pemahaman yang baik
mengenai potensi TIK, maka pertimbangan lainnya adalah ketersediaan fasilitas dan
infrastruktur TIK serta dana operasional yang akan mendukung penerapan pemanfaatan
TIK dalam kegiatan pembelajaran.
Pada kenyataannya, masih ada sebagian Kepala Sekolah dan guru atau instruktur
pelatihan yang masih belum termotivasi untuk menerapkan pemanfaatan TIK untuk
kegiatan pembelajaran. Dalam kaitan ini, cobalah ANDA identifikasi apa yang menjadi
pertimbangan mengapa sebagian Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan
belum termotivasi untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran mereka?
Apakah dikarenakan belum adanya: (a) pengetahuan dan keterampilan Kepala Sekolah
dan guru atau instruktur pelatihan mengenai TIK, (b) fasilitas dan infrastruktur di bidang
TIK di sekolah atau lembaga pelatihan, dan (c) dana operasional untuk memanfaatkan
TIK?
3. Faktor Penyebab Belum Memanfaatkan TIK dalam Kegiatan Pembelajaran
Memang bukan rahasia umum lagi bahwa belum semua Kepala Sekolah dan guru
menerapkan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Tentu banyak
faktor penyebabnya. Apakah Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan memang
tidak atau belum mengetahui manfaat atau potensi TIK dalam kegiatan pembelajaran?
Apakah mereka memang tidak mempunyai kepedulian akan kontribusi potensi TIK
terhadap kegiatan pembelajaran? Atau, apakah mereka belum memanfaatkan TIK dalam
kegiatan pembelajaran karena belum ada kesempatan mempelajarinya namun
mempunyai

motivasi

dan

komitmen

yang

tinggi

untuk

mempelajari

dan

memanfaatkannya dalam kegiatan pembelajaran?
Pengenalan inovasi termasuk pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran perlu
dilakukan secara bertahap melalui percontohan (pilot project). Melalui percontohan inilah
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

31

•

TIK dalam Pembelajaran
para Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan dapat mempelajari berbagai hal
termasuk faktor-faktor pendukung atau penghambat dalam pengelolaan pemanfaatan
TIK untuk kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, para Kepala Sekolah dan guru atau
instruktur pelatihan dapat belajar dari berbagai kelemahan atau keberhasilan yang
dicapai selama masa perintisan/percontohan dan sekaligus juga menumbuhkan rasa
percaya diri atau keyakinan untuk menerapkan pemanfaatan TIK.
Keberhasilan penerapan suatu pembaharuan di bidang pendidikan khususnya di tingkat
satuan pendidikan atau pelatihan sangatlah ditentukan oleh tingkat pemahaman dan
sikap para guru serta dukungan Kepala Sekolah mengenai TIK. Keterbukaan pemikiran
di kalangan para guru dan Kepala Sekolah terhadap gagasan pembaharuan termasuk
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran merupakan “pintu gerbang” untuk
mempercepat kemajuan di bidang pendidikan/pembelajaran. Pembaharuan, apapun jenis
dan sekecil apapun kadarnya, jika diperkenalkan kepada para Kepala Sekolah dan guru
yang memiliki keterbukaaan pemikiran dan sikap, maka dapatlah dikatakan bahwa
pembaharuan akan dilaksanakan dengan penuh komitmen.
Nah sekarang, cobalah identifikasi dan tuliskan pada kolom di bawah ini (pada butir b
dan seterusnya) apa saja yang menjadi faktor penyebab sebagian para Kepala Sekolah
dan guru belum memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran! Pengalaman ANDA
mengelola kegiatan pembelajaran selama ini akan sangat membantu mengidentifikasi
faktor-faktor penyebab sebagian Kepala Sekolah dan guru belum memanfaatkan TIK. Di
samping itu, upayakanlah agar ANDA tidak menilai apakah jawaban yang telah ANDA
tuliskan itu benar atau salah. Karena dengan cara yang demikian maka akan terbuka
peluang yang lebih besar untuk menggali lebih banyak jawaban. Kemudian,
diskusikanlah jawaban yang telah ANDA tuliskan, baik dengan sesama teman maupun
dengan nara sumber sewaktu kegiatan belajar tatap muka diselenggarakan.

Menurut

pemahaman saya, faktor-faktor penyebab sebagian Kepala

Sekolah dan guru masih belum memanfaatkan TIK dalam kegiatan
pembelajaran adalah:
a. Tingkat keterbukaan pemikiran dan sikap di kalangan para guru dan
Kepala

Sekolah

terhadap

gagasan

pembaharuan

termasuk

pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran.
b. …………………………………………………………………………………
………………………….
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

32

•

TIK dalam Pembelajaran
c. …………………………………………………………………………………
………………………….
d. …………………………………………………………………………………
………………………….
e. …………………………………………………………………………………
………………………….

Bagaimana? Apakah ANDA sudah selesai menuliskan faktor-faktor penyebab mengapa
sebagian Kepala Sekolah dan guru masih belum memanfaatkan TIK dalam kegiatan
pembelajaran? BAGUSLAH kalau sudah selesai. Setidak-tidaknya ANDA telah berhasil
menuliskan 4 (empat) faktor penyebabnya.
Nah, satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa sekalipun para guru yang baru
menyelesaikan pendidikannya di lembaga pendidikan guru telah memiliki tingkat
pengetahuan/pemahaman tertentu tentang TIK, tetapi berdasarkan hasil penelitian,
pengetahuan mereka tentang “know how” atau kemampuan tekno-pedagogis yang
berkaitan dengan cara mengintegrasikan TIK ke dalam kegiatan pembelajaran yang
mereka kelola sehari-hari masih relatif rendah (Karsenti, 2005).
Sebagai tambahan wawasan, berikut ini diuraikan beberapa kecenderungan sikap guru
dalam pemanfaatan TIK untuk kepentingan pembelajaran (Siahaan, 2005).
a. Tidak mau repot atau merasa puas dengan hasil pekerjaan yang telah dicapai
Guru biasanya cenderung merasa puas dengan hasil pekerjaan yang telah
dicapainya melalui cara kerja yang telah diterapkan. Tipe guru yang demikian ini
“cenderung tidak mau repot-repot dengan hal-hal yang baru (termasuk pemanfaatan
TIK dalam pembelajaran)”. Mengapa? Karena mereka berpikir bahwa dengan cara
mengajar yang lama saja, telah memberikan hasil prestasi belajar siswa yang
menggembirakan atau bernilai baik. Mengandalkan pengalamannya yang telah
berhasil membawa para siswanya mencapai prestasi belajar yang menggembirakan,
maka tipe guru yang demikian ini akan cenderung memperlihatkan “sikap yang
resistan terhadap setiap gagasan pembaharuan”.
Guru dengan kecenderungan sikap “tidak mau repot-repot dengan hal-hal yang baru”
akan terlalu sulit untuk dipengaruhi atau diminta berperanserta dalam menerapkan
TIK dalam kegiatan pembelajaran. Terlebih lagi apabila pengalaman mengajarnya
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

33

•

TIK dalam Pembelajaran
telah membuktikan bahwa para siswa yang dibimbingnya selalu memperlihatkan
prestasi belajar yang menggembirakan. Pada umumnya, guru-guru senior yang telah
lama mengajar cenderung berpegang pada prinsip “pengalaman telah membuktikan”
sehingga sikapnya reisistan terhadap gagasan baru. Kalaupun sangat terpaksa, guru
yang bertipe demikian ini akan melaksanakan pembaharuan sekedarnya saja atau
sesuka hatinya.
Sekalipun seandainya, sekolah tetangganya telah membuktikan adanya peningkatan
efisiensi dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran dan peningkatan hasil prestasi
belajar siswa, maka guru bertipe “tidak mau repot-repot dengan sesuatu yang baru”
atau “merasa puas dengan hasil belajar yang telah dicapai siswa” cenderung akan
berpegang pada pengalamannya. Atau, sulit untuk dapat menerima atau menelaah
manfaat yang dapat dihasilkan melalui penerapan pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi.
b. Sikap yang menghendaki bukti konkrit terlebih dahulu
Sikap guru yang “menghendaki bukti konkrit terlebih dahulu” masih dinilai lebih
moderat dalam menyikapi gagasan pembaharuan dibandingkan dengan sikap guru
yang “tidak mau repot-repot dengan sesuatu yang baru” atau “merasa puas dengan
hasil belajar yang telah dicapai siswa”. Dalam kaitan ini, perlu dilakukan terlebih
dahulu suatu model perintisan pemanfaatan TIK di beberapa sekolah yang gurugurunya mempunyai keterbukaan terhadap gagasan pembaharuan. Keberhasilan
penerapan pemanfaatan TIK di sekolah-sekolah perintisan akan menjadi acuan bagi
beberapa sekolah yang ada di sekitarnya.
Guru-guru yang berada di beberapa sekolah di sekitar sekolah perintisan akan
tergugah dengan melihat langsung dampak positif dari hasil pemanfaatan TIK dalam
kegiatan pembelajaran. Guru-guru di sekitar sekolah perintisan yang sudah tergugah
ini akan lebih mudah diajak untuk turut melaksanakan pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran.
c. Sikap yang sekedar melaksanakan tugas yang diberikan pimpinan sekolah
Guru yang pada dasarnya tidak berminat untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan
pembelajaran, tetapi karena ditugaskan oleh pimpinan, maka agar dinilai loyal
terhadap pimpinan, maka sang guru yang sekalipun dengan berat hati akan
melaksanakan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajarannya. Pada umumnya,
iklim yang demikian ini tidak akan berlangsung lama. Akan selalu saja ada alasan
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

34

•

TIK dalam Pembelajaran
yang akan disampaikan sang guru apabila pimpinan sekolah sewaktu-waktu
mengetahui bahwa sang guru tidak melaksanakan pemanfaatan TIK secara
berkelanjutan dalam kegiatan pembelajarannya.
Pemanfaatan TIK yang diterapkan oleh guru yang bersikap “sekedar melaksanakan
tugas dari pimpinan” ini tidak akan membuahkan hasil sekalipun dipahami bersama
bahwa TIK dapat memberikan nilai tambah. Nilai tambah akan diperoleh apabila
memang TIK itu dimanfaatkan secara tepat (appropriate) dan dengan sungguhsungguh. Tetapi justru sebaliknya, bukan nilai tambah yang diperoleh apabila sang
guru hanya sekedar melaksanakan tugas pimpinan.
d. Sikap yang suka mencoba hal-hal yang baru (responsif)
Seorang guru yang “suka mencoba hal-hal yang baru (responsif)” biasanya akan
sangat berterima kasih apabila pimpinannya memintanya untuk melaksanakan suatu
gagasan yang baru, misalnya saja pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran.
Sekalipun tanpa adanya permintaan dari pimpinan, biasanya sang guru yang “suka
mencoba hal-hal yang baru (responsif)” akan membawa gagasan baru yang
diperolehnya di luar ke dalam sekolah. Bisa saja terjadi bahwa sang guru tidak
menginformasikan penerapan gagasan pembaharuan yang telah dilaksanakannya di
kelas kepada pimpinan sekolah. Justru pimpinan sekolah yang justru kemungkinan
terkejut sewaktu ada pihak luar atau siswa yang bercerita bahwa sang guru telah
memperkenalkan gagasan baru kepada para siswa.
Memang ada hambatan apabila penerapan gagasan pembaharuan itu harus
menggunakan fasilitas/peralatan tertentu yang tidak memungkinkan untuk dibiayai
oleh sang guru sendiri. Dalam hal ini, sang guru memang terpaksa mendiskusikan
gagasan pembaharuan yang akan dicoba diterapkannya di sekolah dengan Kepala
Sekolah. Harapannya adalah bahwa Kepala Sekolah dapat mendukung gagasan
pembaharuan yang akan diterapkan termasuk dukungan terhadap pengadaan
fasilitas/peralatan yang dibutuhkan. Seandainya Kepala Sekolah belum mendukung,
maka

ada

kemungkinan

sang

guru

akan

berusaha

untuk

mendapatkan

fasilitas/peralatan yang dibutuhkan.
Sang guru akan merasakan adanya kepuasan di dalam dirinya apabila berhasil
memperkenalkan gagasan pembaharuan kepada para siswanya. Kepuasan sang
guru akan bertambah apabila para siswanya memperlihatkan hasil belajar yang
meningkat pula.
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

35

•

TIK dalam Pembelajaran
e. Sikap pamrih dalam melaksanakan hal-hal yang baru
Pengenalan suatu gagasan pembaharuan, misalnya saja pemanfaatan TIK untuk
kegiatan pembelajaran akan disambut positif oleh para guru. Mengapa? Karena
mereka berpendapat bahwa kegiatan pengenalan ini akan diikuti dengan langkah
berikutnya yaitu penerapannya apabila para guru memang memberikan respons
yang positif. Pada umumnya, para guru yang merespons positif dan ditugaskan
sekolah untuk berperanserta dalam penerapan pemanfaatan TIK akan dibekali
dengan berbagai persiapan termasuk pelatihan untuk pemanfaatan TIK dalam
kegiatan pembelajaran. Selain bekal yang bersifat substansi, para guru juga dibekali
dengan insentif atau biaya partisipasi. Kedua jenis bekal yang dalam hal ini disebut
sebagai “pamrih”.
Selama dukungan yang bersifat substansi maupun yang bersifat finansial masih
berjalan, maka sang guru yang bersikap “melaksanakan hal-hal yang baru
berdasarkan pamrih” akan melaksanakan pemanfaatan TIK sebagaimana yang telah
didiskusikan. Namun, apabila dukungan substansi dan finansial telah berhenti dan
tindak lanjut kegiatan pemanfaatan TIK diserahkan kepada sekolah, maka
kecenderungan yang terjadi adalah bahwa sang guru juga berhenti memanfaatkan
TIK dalam kegiatan pembelajarannya. Pengelola sekolah juga kemungkinan akan
mengatakan bahwa tidak ada dana khusus untuk melanjutkan pelaksanaan
pemanfaan TIK dalam kegiatan pembelajaran sehingga kegiatannya juga turut
segera berhenti. Sebaliknya dapat terjadi manakala pimpinan sekolah memang orang
yang bersikap positif dan terbuka terhadap pembaharuan.
f.

Sikap ikut-ikutan agar tidak dikatakan ketinggalan jaman
Seorang guru cenderung tidak akan menolak apabila ditugaskan untuk turut serta
melaksanakan sesuatu gagasan pembaharuan misalnya pemanfaatan TIK sekalipun
mungkin dirinya tidak begitu yakin akan komitmen untuk penerapannya secara
berkelanjutan. Setidak-tidaknya, sang guru akan dilihat oleh para koleganya sebagai
orang yang tidak ketinggalan. Yang penting di dalam pemikiran sang guru adalah
bahwa dirinya sudah mengikuti perkembangan atau kemajuan yang ada, terlepas
bagaimana porsi atau kadar keikut-sertaannya.
Guru yang bersikap “sekedar ikut-ikutan agar tidak dikatakan ketinggalan jaman” ini
sebenarnya tidaklah sepenuh hati untuk melaksanakan pemanfaatan TIK sehingga
kalau dipertanyakan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pemanfaatan TIK,

•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

36

•

TIK dalam Pembelajaran
maka sang guru akan melemparkannya kepada pimpinan sekolah. Dapat saja sang
guru berkata, “saya ini kan hanya sekedar melaksanakan apa adanya saja; yang tahu
sepenuhnya tentang pemanfaatan TIK ini adalah Kepala Sekolah.
g. Sikap innovatif atau kreatif dalam melaksanakan tugas
Guru yang memang memiliki keterbukaan, baik dalam hal pemikiran maupun
sikapnya terhadap setiap gagasan pembaharuan (misalnya pemanfaatan TIK yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran siswa), akan lebih mudah
tergugah untuk mempelajari dan memahami suatu gagasan pembaharuan. Dengan
kesediaan mempelajari suatu gagasan pembaharuan, maka guru akan memiliki
pemahaman yang jelas di bidang pemanfaatan TIK sebelum menerima dan
menerapkan gagasan.
Melalui pemahaman yang jelas, maka seorang guru tentunya akan lebih mudah
menerapkan gagasan pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya.
Seandainya juga mengalami hambatan/kesulitan pada tahap penerapannya di dalam
kelas, ia tentunya tidak mudah menyerah; melainkan akan berupaya untuk mencari
solusinya, tidak hanya dengan sesama guru yang ada di sekolahnya tetapi juga
dengan pihak-pihak lain yang mempunyai kompetensi di bidang yang relevan. Selain
responsif terhadap gagasan pembaharuan yang dalam hal ini berupa pemanfaatan
TIK dalam kegiatan pembelajaran, maka sang guru akan selalu mengupayakan
adanya kreativitas dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya.

4. Langkah-langkah/Prosedur Pemanfaatan TIK dalam Kegiatan Pembelajaran
a. Umum
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat
pada tahun 1999, dikemukakan bahwa relatif kecil prosentase jumlah guru (20%)
yang menyampaikan bahwa mereka mempersiapkan diri secara baik untuk
mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran di kelas. Sebagai contoh, seorang
guru mengatakan “Saya menggunakan komputer di kelas sebagai upaya pengayaan
terhadap topik materi yang telah dibahas”, “Para siswa menggunakan internet untuk
mendapatkan berbagai informasi yang perlu bagi laporan mereka”, “Saya
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

37

•

TIK dalam Pembelajaran
menggunakan powerpoint untuk mempersiapkan semua presentasi saya di dalam
kelas” (US Department of Education, 1999).
Pertama-tama, tentukan dulu tujuan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran
di kelas, yang tentunya haruslah mengacu pada tujuan pendidikan/pembelajaran
yang bersifat khusus! Apakah TIK dimanfaatkan untuk mendukung inkuiri,
meningkatkan komunikasi, memperluas akses ke berbagai sumber, membimbing
siswa untuk menganalisis dan memvisualisasikan data, memungkinkan dilakukannya
pengembangan produk, atau mendorong pengungkapan gagasan? Kedua, pilihlah
jenis TIK yang sesuai dengan kebutuhan dan dilanjutkan dengan pengembangan
kurikulum. Kembangkanlah suatu rencana untuk mengevaluasi pekerjaan siswa dan
juga penilaian dampak dari pemanfaatan teknologi.
Di samping dukungan yang bersifat pedagogis membantu para siswa memanfaatkan
TIK untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran, para guru juga membutuhkan waktu
untuk menyesuaikan diri dengan produk, piranti lunak, dan sumber-sumber elektronik
yang tersedia. Para guru juga membutuhkan waktu untuk berdiskusi mengenai TIK
dengan guru-guru lainnya, baik yang digunakan maupun yang akan digunakan.
Kolaborasi profesional mencakup komunikasi dengan para pendidik dalam berbagai
situasi dan juga dengan yang lain yang mempunyai pengalaman dalam pemanfaatan
teknologi (Panel on Educational Technology, 1997).
Pengembangan kemampuan profesional guru yang sesuai dengan perkembangan
tuntutan/ kebutuhan adalah penting untuk dilaksanakan secara berkesinambungan.
Dengan demikian, ada kesempatan bagi guru untuk belajar, tidak hanya yang terkait
dengan cara-cara pemanfaatan TIK baru tetapi juga tentang cara-cara menyajikan
materi pembelajaran yang bermakna, dan berbagai kegiatan lainnya yang terkait
dengan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Tetapi pelatihan
guru haruslah lebih dari sekedar cara memanfaatkan TIK (termasuk komputer), tetapi
sampai pada strategi pembelajaran yang dibutuhkan untuk (infuse) keterampilan
teknologis ke dalam proses belajar” (Sulla, 1999).
b. Khusus
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan, sebagai seorang guru atau instruktur pelatihan
tentunya

ANDA

akan

merancang/mengemas
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

melakukan
materi

serangkaian

pelajaran,

38

(b)

kegiatan,

seperti:

mempersiapkan

•

(a)

strategi

TIK dalam Pembelajaran
pembelajaran, (c) mempersiapkan lembar kerja siswa, dan (d) mempersiapkan
lembar penilaian hasil belajar siswa.
Berbicara mengenai kegiatan merancang/mengemas materi pelajaran berbasis
TIK pada hakekatnya mencakup keempat kegiatan tersebut di atas. Oleh karena
itu, pembahasan tentang merancang/mengemas materi pelajaran berbasis TIK
hendaknya

dimaknai

sebagai

pembahasan

keempat

kegiatan

tahap

perencanaan. Kegiatan merancang/ mengemas materi pelajaran berbasis TIK
tidaklah seluruhnya harus dilakukan oleh seorang guru mata pelajaran. Dapat
saja seorang guru mencari sebagian materi pelajaran berbasis TIK yang sudah
dikemas oleh pihak lain (baik guru maupun institusi) melalui berbagai sumber dan
kemudian menyajikannya kepada siswa.
Tentunya sangat diharapkan apabila seorang guru berupaya untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan dirinya sehingga memiliki kemampuan untuk
merancang/mengemas sendiri seluruh materi pelajaran yang diampunya berbasis
TIK. Memang kegiatan yang demikian ini akan sangat menyita banyak waktu,
tetapi penerapannya dalam kegiatan pembelajaran akan sangat menghemat
banyak waktu. Oleh karena itu, para guru mata pelajaran sejenis yang berada di
suatu wilayah dapat saja secara bersama-sama merancang/ mengembangkan
materi

pelajaran

berbasis

TIK

(team

work).

Materi

pelajaran

yang

dirancang/dikemas guru didasarkan atas hasil analisis terhadap kurikulum yang
digunakan.
Hasil kerja suatu tim akan lebih baik lagi apabila membuka diri untuk
mendapatkan masukan dari kelompok guru mata pelajaran sejenis dari wilayah
lainnya. Atau, asosiasi guru mata pelajaran sejenis (jika telah ada) berdasarkan
wilayah misalnya dapat berbagi tugas untuk merancang dan mengembangkan
topik-topik tertentu yang telah diinventarisasi secara asosiasi. Selanjutnya, hasil
finalisasi dan kompilasi keseluruhan topik pelajaran dapat dimanfaatkan oleh
semua anggota asosiasi.
2) Pelaksanaan Pemanfaatan TIK dalam Kegiatan Pembelajaran
Pada tahap pelaksanaan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran,
seorang guru haruslah benar-benar yakin bahwa fasilitas TIK yang akan
dimanfaatkannya dalam keadaan berfungsi baik. Artinya, guru harus melakukan
tes terhadap fasilitas TIK sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

39

•

TIK dalam Pembelajaran
Hanya dengan cara yang demikian ini diharapkan bahwa kegiatan pembelajaran
melalui pemanfaatan fasilitas TIK akan dapat berjalan lancar.
Kemudian, para siswa juga perlu disiapkan agar masing-masing mereka fokus
terhadap materi pelajaran yang akan dibahas. Penyiapan siswa dapat dilakukan
dengan mengarahkan perhatian mereka terhadap kompetensi yang perlu mereka
kuasai pada akhir kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang akan
diterapkan selama kegiatan pembelajaran juga perlu dikomunikasikan kepada
para siswa agar mereka memiliki kejelasan mengenai kegiatan-kegiatan belajar
yang dituntut untuk mereka lakukan.
Manakala para siswa dan fasilitas/peralatan TIK telah sepenuhnya dalam siap,
barulah guru membagikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan dilanjutkan dengan
penyelenggaraan

kegiatan

pembelajaran.

Selama

berlangsung

kegiatan

pembelajaran, guru haruslah memantau keadaan penerimaan siswa terhadap
materi pelajaran. Siswa yang mengalami kesulitan memahami bagian tertentu
dari materi pelajaran, hendaknya menjadi perhatian guru dan diberi bimbingan.
Sedangkan siswa yang memperlihatkan tingkat penguasaan yang lebih cepat
terhadap materi pelajaran dapat diberi tugas-tugas tertentu sehingga tidak
mengganggu siswa lainnya.
Pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran tidak selamanya berjalan lancar.
Adakalanya terjadi hambatan/kendala, baik yang diakibatkan oleh fasilitas TIK itu
sendiri maupun oleh guru dalam mengoperasikannya atau dapat juga disebabkan
oleh faktor lainnya seperti listrik yang tiba-tiba padam. Dalam kaitan ini, seorang
guru hendaknya mengantisipasi kemungkinan terjadinya kendala/hambatan ini
agar tidak mengganggu perhatian siswa. Tentunya masih ada beberapa
hambatan lainnya.
Berdasarkan survai yang telah dilakukan sebelumnya, terdapat beberapa faktor
yang sering menjadi keluhan para guru, seperti misalnya: tidak tersedianya
peralatan, mahalnya akses internet, kurangnya pengetahuan dan kemampuan
menggunakan TIK alias gagap teknologi (gatek), dan kurangnya dukungan
kebijakan Kepala Sekolah. Nah selanjutnya, cobalah diskusikanlah dengan
sesama peserta pelatihan mengenai faktor-faktor pendukung dan penghambat
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai persiapan diri untuk
berdiskusi dengan sesama teman, cobalah jawab beberapa pertanyaan berikut
ini:
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

40

•

TIK dalam Pembelajaran
1. Bagaimanakah ketersediaan peralatan TIK di sekolah ANDA?

2. Apakah akses internet yang adadi sekolah ANDA memadai untuk
menunjang kegiatan pembelajaran?

3. Bagaimanakah kemampuan guru dalam memanfaatkan TIK di
sekolah ANDA?

4. Bagaimana upaya sekolah ANDA dalam penyediaan biaya
pemanfaatan TIK untuk kegiatan pembelajaran?

5. Jelaskanlah solusi apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi
hambatan pendayagunaan TIK di sekolah:

3) Penilaian Kegiatan Pembelajaran yang Memanfaatkan TIK
Penilaian

hasil

belajar

siswa

dalam

kegiatan

pembelajaran

yang

memanfaatkan TIK dapat dilakukan secara (a) terintegrasi atau menyatu
dalam bahan belajar siswa, baik yang berupa pertanyaan-pertanyaan lisan
sewaktu kegiatan belajar tatap muka, soal-soal latihan secara tertulis (selfevaluation) maupun kuis, (b) tersendiri, baik yang berupa penugasan
individual atau kelompok, maupun tes.
5. Model-model Pemanfaatan TIK untukKegiatan Pembelajaran
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

41

•

TIK dalam Pembelajaran
Guru mempunyai kebebasan untuk menentukan model pemanfaatan TIK yang akan
diterapkannya dalam kegiatan pembelajaran. Penentuan model pemanfaatan TIK ini
hendaknya disesuaikan dengan berbagai kondisi yang ada, seperti: ketersediaan fasilitas
TIK di sekolah (apakah lengkap untuk setiap siswa atau siswa harus berpasangan),
tingkat kemampuan atau keterampilan guru mengoperasikan fasilitas/peralatan TIK,
ketersediaan fasilitas TIK yang dimiliki siswa, tingkat kemampuan atau keterampilan
siswa mengoperasikan fasilitas/peralatan TIK, atau tingkat aksesibilitas siswa terhadap
materi pelajaran di luar sekolah.
Apabila kondisi obyektif yang ada memang memungkinkan siswa untuk melakukan
kegiatan belajar berbasis TIK, maka model pemanfaatan TIK yang mendukung adalah
model yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran sekalipun mungkin tidak
sepenuhnya. Masih terbuka peluang sekalipun dalam persentase yang kecil bagi siswa
untuk dapat berinteraksi secara tatap muka dengan guru. Secara singkat dapatlah
dikatakan bahwa hampir keseluruhan kegiatan pembelajaran dilakukan melalui
pemanfaatan TIK. Model terintegrasi ini hanya dapat diterapkan apabila setiap siswa
telah memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan mengoperasikan fasilitas TIK
di samping tidak memiliki kendala/hambatan untuk memanfaatkan fasilitas TIK setiap
saat.

Model pemanfaatan TIK untuk kegiatan pembelajaran yang kedua yang dapat diterapkan
adalah model campuran (mixed model) dengan porsi yang lebih besar pada
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Model campuran ini dapat dibedakan
menjadi:

a. model campuran yang sebagian besar kegiatan pembelajaran dilakukan dengan
pemanfaatan TIK; hanya sebagian kecil saja dari kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru secara tatap muka. Artinya, guru memang merencanakan ada
kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan secara tatap muka dan ada pula yang
diselenggarakan melalui pemanfaatan TIK.
b. model campuran yang sebagian besar kegiatan pembelajaran dilakukan secara tatap
muka; sedangkan kegiatan pembelajaran melalui pemanfaatan TIK hanya dilakukan
dalam persentase yang lebih kecil. Dalam hal ini, guru memang merencanakan ada
kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan melalui memanfaatkan TIK.

•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

42

•

TIK dalam Pembelajaran
Penerapan model campuran ini didasarkan atas pertimbangan mengenai ketersediaan
fasilitas TIK di sekolah. Manakala fasilitas TIK yang tersedia di sekolah dapat
dimanfaatkan siswa secara individual atau setidak-tidaknya secara berpasangan, dan
fasilitas TIK yang sama juga dapat dimanfaatkan siswa di luar jam pelajaran sekolah,
serta fasilitas TIK juga tersedia di lingkungan sekitar siswa (siswa tidak akan mengalami
kesulitan atau hambatan dalam memanfaatkan fasilitas TIK), maka model campuran
yang pertama dapat diterapkan guru.
Sebaliknya, manakala fasilitas TIK yang tersedia di sekolah terbatas jumlahnya sehingga
hanya dapat dimanfaatkan siswa secara berpasangan, trio atau bahkan kwartet, dan
fasilitas TIK yang sama tidak mungkin dimanfaatkan siswa di luar jam pelajaran sekolah,
serta fasilitas TIK yang tersedia di lingkungan sekitar siswa juga sangat terbatas, maka
model campuran yang kedua yang lebih memungkinkan untuk diterapkan guru. Artinya,
pemanfaatan TIK untuk pembelajaran hanya dilakukan dalam bentuk tugas-tugas yang
harus dilakukan para siswa.

RANGKUMAN
Setiap guru mempunyai keterbatasan dalam menyajikan materi pelajaran kepada para
siswanya karena berbagai sebab, seperti: konsep yang abstrak, obyek yang berbahaya,
obyek yang tidak terlihat secara kasat mata, biaya yang sangat mahal untuk menghadirkan
obyek bahasan ke dalam kelas. Berbagai keterbatasan guru dapat diatasi antara lain dengan
pemanfaatan eknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam kegiatan pembelajaran.
Gagasan pembaharuan khususnya pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran dapat
berasal dari siapa saja. Yang sangat mendasar dan penting adalah sikap Kepala Sekolah
dan guru yang kondusif terhadap pemanfaatan TIK. Pembaharuan dapat dimulai dari yang
sangat kecil, seperti: guru yang memberikan tugas kepada para siswanya untuk mencari
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

43

•

TIK dalam Pembelajaran
informasi tentang topik tertentu dari internet, memanfaatkan media kaset audio dalam
kegiatan pembelajaran, guru mengembangkan komunikasi dengan para siswa melalui email
atau short message services (SMS). Manakala kondisi yang kecil ini terus ditingkatkan, tentu
pada akhirnya akan memberikan dampak yang lebih besar terhadap hasil belajar siswa dan
efisiensi pengelolaan kegiatan pembelajaran. Dalam kaitan ini, perlu dilakukan perencanaan
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran sehingga pemanfaatan TIK tidak hanya
bersifat “tempelan” atau kalau guru berhalangan hadir di dalam kelas karena berbagai
alasan.

TUGAS
Tugas yang perlu ANDA lakukan adalah melanjutkan pembuatan Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang hanya mencakup satu topik materi
pelajaran yang dapat disajikan selama 2 jam pelajaran. Di dalam RPP yang
ANDA susun tersebut haruslah mencerminkan pemanfaatan TIK secara
terintegrasi. RPP yang ANDA mulai susun ini akan terus ANDA kembangkan
sesuai dengan sajian materi pelatihan yang akan bahas dengan para nara
sumber lainnya. Usahakan agar ANDA benar-benar siap, tidak menyia-nyiakan
waktu karena RPP yang ANDA susun tersebut akan final pada saat seluruh
materi pelatihan telah selesai disajikan. Selamat bekerja dan berpeganglah pada
prinsip bahwa tiada tugas yang tidak selesai.

PENUTUP

Bagian Penutup ini merupakan bagian akhir dari modul yang sedang ANDA pelajari tentang
“Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran”. SUKSES
buat ANDA yang telah berhasil selesai mempelajari modul ini. Apabila sekarang kepada
ANDA sebuah pertanyaan “Apa saja yang telah ANDA pahami setelah selesai mempelajari
modul ini?”. Pertanyaan ini tentulah tidak terlalu sulit untuk dijawab apabila ANDA memang
benar-benar secara cermat mempelajari modul ini dan mengerjakan semua tugas atau soalsoal latihan yang diberikan. Namun seandainya ANDA sendiri masih merasa belum
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

44

•

TIK dalam Pembelajaran
sepenuhnya dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan mudah, apakah tidak sebaiknya
ANDA mundur selangkah untuk mencoba mempelajari ulang bagian-bagian tertentu dari
modul ini yang belum ANDA pahami dengan baik.
Dengan mempelajari ulang materi pelajaran yang dibahas di dalam modul ini yang memang
benar-benar belum ANDA pahami secara baik, janganlah sedikitpun ANDA merasa malu
atau merasa tidak enak (feel uneasy). Apabila ANDA memang sudah selesai mempelajari
ulang bagian-bagian tertentu dari materi pelajaran yang diuraikan di dalam modul ini dan
akhirnya telah dapat memahaminya dengan baik, maka siapkanlah diri ANDA untuk
mengerjakan Tes Akhir Modul (TAM) yang terdapat di bagian akhir modul ini. Dalam
mengerjakan TAM, usahakanlah untuk secara disiplin mengerjakannya sendiri semaksimal
mungkin agar ANDA secara obyektif dapat menilai tingkat keberhasilan ANDA menguasai
materi pelajaran yang disajikan di dalam modul ini.
Apabila sudah selesai mengerjakan semua soal yang terdapat pada TAM, mintalah Kunci
Jawaban TAM dari nara sumber pelatihan dan kemudian, periksalah hasil pekerjaan ANDA.
Semoga ANDA berhasil mengerjakan semua atau sebagian besar soal TAM dengan benar.
Jika demikian halnya, SELAMAT dan SUKSES buat ANDA. Sebagai tindak lanjut,
gunakanlah pengalaman belajar atau cara-cara belajar yang telah ANDA terapkan untuk
modul pelatihan lainnya.

Jika seandainya ternyata ANDA belum berhasil mengerjakan semua atau sebagian besar
soal TAM, janganlah berkecil hati. Tip yang paling sederhana dan mudah adalah “pelajarilah
kembali modul ini dengan lebih cermat”. Di samping itu, yakinkan juga diri ANDA bahwa
ANDA pasti dapat memahami keseluruhan atau sebagian besar materi pelajaran yang
dibahas di dalam modul ini. Bagaimana? ANDA sudah siap bukan? Bagus! Selamat belajar
dan Sukses!

•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

45

•

TIK dalam Pembelajaran
KEPUSTAKAAN

Darmawan, Deni. (2008). Antara Guru dan Abad Teknologi Informasi-Komunikasi.
http://e-majalah. com/0608deni.html. Diakses tanggal 02 Pebruari 2009.
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Rencana Strategis Departemen Pendidikan
Nasional 2005-2009. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Blueprint TIK untuk Pendidikan. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Haddad, Wadi D. (2005). Technology and Teacher Education: Making the Connection.
Sumber:

http://www.techknowlogia.org/TKL_active_pages2/CurrentArticles/main.asp?

IssueNumber=18&FileType=PDF&ArticleID=434 (diakses tanggal 31 Mei 2005).
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

46

•

TIK dalam Pembelajaran
Karsenti, Thierry. (2005). From Blackboard to Mouse Pad: A Case Study of the
Effectiveness of E-Learning and Technology in Teacher Education Programs.
Sumber: http://www.Techknow logia.org/TKL_active_pages2/CurrentArticles/main.asp?
IssueNumber=18&FileType=PDF&ArticleID= 446 (diakses tanggal 31 Mei 2005)
Kusnandar, Ade. (2008). “Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran”, Modul-1 yang disajikan
pada Pelatihan Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran Tingkat Nasional Tahun
2008. Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan-Departemen
Pendidikan Nasional.
MacKinnon, Soledad. (2005). Technology Integration in the Classroom: Is There Only
One way to Make It Effective? Sumber:http://www.techknowlogia.org/ TKL_active_
pages2/CurrentArticles/main.asp? Issue Number=18&FileType=PDF& ArticleID=445
(diakses tanggal 31 Mei 2005).
Means, B., Blando, J., Olson, K., Middleton, T., Morocco, C., Remz, A., & Zorfass, J. (1993).
Using Technology to Support Education Reform. Washington, DC: U.S. Department
of Education. Sumber:http://www.ed.gov/pubs/EdReformStudies/TechReforms/ (diakses
tanggal 10 Juni 2005).
Siahaan, Sudirman. (2005). ”Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK): Pengertian, Potensi,
dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran”, makalah yang disajikan pada Pelatihan
Pemanfaatan Program Media Pembelajaran melalui Audiovisual untuk Kepala
Sekolah dan Guru SD, SMP, SMA/SMK se-Sumatera Selatan di Palembang,
Palembang: Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Selatan.
Surya, H. M. (2006). Makalah tentang ”Potensi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Peningkatan Mutu Pembelajaran di Kelas” yang disajikan dalam Seminar Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pendidikan Jarak Jauh dalam Rangka
Peningkatan Mutu Pembelajaran, diselenggarakan oleh Pustekkom Depdiknas,
tanggal 12 Desember 2006 di Jakarta. <http://www.e-dukasi.net/artikel/index.php?
id=43> Diakses tanggal 02 Pebruari 2009.
US Department of Education. (1999). Teacher Quality: A report on the Preparation and
Qualifications of Public School Teachers. USA: National Center for Education
Statistics January 1999.
Wibawanto, Hari. (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi. <http://ucupneptune.
blogspot.com/ 2008/01/teknologi-informasi-dan-komunikasi.html>. Diakses tanggal 02
Pebruari 2009.
Websites: http://www.bergen.org/technology/defin.html
http://www.answers.com/topic/information-technology
http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/methods/ technlgy/te800.htm
http://www.bergen.org/technology/defin.html
•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

47

•

TIK dalam Pembelajaran
http://www.e-dukasi.net

TES AKHIR MODUL

A. Petunjuk
1.

Bacalah

dengan

cermat

terlebih

dahulu

petunjuk

tentang

cara-cara

mengerjakan soal-soal TAM.
2.

Bacalah sepintas keseluruhan soal TAM dan perhatikanlah soal-soal mana
yang menurut ANDA dapat dengan mudah ANDA jawab. Kemudian, bacalah secara
cermat setiap soal yang relatif mudah menurut ANDA dan kerjakanlah.

3.

Apabila memang masih ada waktu, cobalah pahami soal yang sulit dan
upayakan untuk mengerjakannya.

4.

Seandainya semua soal telah selesai ANDA kerjakan, cobalah periksa
kembali hasil pekerjaan ANDA. Jika ada yang menurut ANDA perlu diperbaiki,
lakukanlah dengan segera.

5.

Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang benar menurut ANDA,
apakah huruf A, B, C, atau D.

•

Pengembangan dan Pemanfaatan
Konten Jardiknas

48

•

TIK dalam Pembelajaran
Modul 1 modul tik untuk pendidikan
Modul 1 modul tik untuk pendidikan
Modul 1 modul tik untuk pendidikan
Modul 1 modul tik untuk pendidikan
Modul 1 modul tik untuk pendidikan
Modul 1 modul tik untuk pendidikan
Modul 1 modul tik untuk pendidikan
Modul 1 modul tik untuk pendidikan
Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Contenu connexe

Tendances

Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)Area Pratama
 
Nilai tempat suatu bilangan
Nilai tempat suatu bilanganNilai tempat suatu bilangan
Nilai tempat suatu bilanganyulia94
 
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka BelajarAksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka BelajarRizalAlFatih1
 
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1Alfan Fazan Jr.
 
Materi Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Materi  Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxMateri  Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Materi Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxArmanDino4
 
Proposal Kewirausahaan
Proposal KewirausahaanProposal Kewirausahaan
Proposal KewirausahaanFajar Kusuma
 
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx10MThoriqShihab
 
Struktur bangun datar kelompok 1
Struktur bangun datar kelompok 1Struktur bangun datar kelompok 1
Struktur bangun datar kelompok 1siti sangidah
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanSriwijaya University
 
Pedoman wawancara
Pedoman wawancaraPedoman wawancara
Pedoman wawancarabagadang s
 
Lembar penilaian afektif
Lembar penilaian afektifLembar penilaian afektif
Lembar penilaian afektifRisou Kun
 
Pidato bahasa indonesia teknologi informasi dan komunikasi
Pidato bahasa indonesia teknologi informasi dan komunikasiPidato bahasa indonesia teknologi informasi dan komunikasi
Pidato bahasa indonesia teknologi informasi dan komunikasiOperator Warnet Vast Raha
 
Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)
Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)
Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)Dede Mirda
 
Bab i pendahuluan sistem informasi sekolah
Bab i pendahuluan   sistem informasi sekolahBab i pendahuluan   sistem informasi sekolah
Bab i pendahuluan sistem informasi sekolahMauludin Ahmad
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERASoal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERAahmad sururi
 
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014Joni Candra
 
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah KognitifKisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah KognitifAni Mahisarani
 

Tendances (20)

Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
 
Nilai tempat suatu bilangan
Nilai tempat suatu bilanganNilai tempat suatu bilangan
Nilai tempat suatu bilangan
 
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka BelajarAksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
 
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
 
Materi Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Materi  Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxMateri  Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Materi Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
 
Program kerja tim tik
Program kerja tim tikProgram kerja tim tik
Program kerja tim tik
 
laporan alat peraga sederhana
laporan alat peraga sederhanalaporan alat peraga sederhana
laporan alat peraga sederhana
 
Proposal Kewirausahaan
Proposal KewirausahaanProposal Kewirausahaan
Proposal Kewirausahaan
 
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
 
Struktur bangun datar kelompok 1
Struktur bangun datar kelompok 1Struktur bangun datar kelompok 1
Struktur bangun datar kelompok 1
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
 
Pedoman wawancara
Pedoman wawancaraPedoman wawancara
Pedoman wawancara
 
Lembar penilaian afektif
Lembar penilaian afektifLembar penilaian afektif
Lembar penilaian afektif
 
Pidato bahasa indonesia teknologi informasi dan komunikasi
Pidato bahasa indonesia teknologi informasi dan komunikasiPidato bahasa indonesia teknologi informasi dan komunikasi
Pidato bahasa indonesia teknologi informasi dan komunikasi
 
Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)
Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)
Proposal pengabdian masyarakat (Diajukan pada program PKM tahun 2013)
 
Bab i pendahuluan sistem informasi sekolah
Bab i pendahuluan   sistem informasi sekolahBab i pendahuluan   sistem informasi sekolah
Bab i pendahuluan sistem informasi sekolah
 
Tugas resensi jurnal rahmat
Tugas resensi jurnal rahmatTugas resensi jurnal rahmat
Tugas resensi jurnal rahmat
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERASoal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
 
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014
 
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah KognitifKisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
 

Similaire à Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tikModul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tikFakhri Cool
 
Tik dalam pembelajaran
Tik dalam pembelajaranTik dalam pembelajaran
Tik dalam pembelajaranyusufwi5
 
Pembuatan media ppt 2010 (juanda noer)
Pembuatan media ppt 2010 (juanda noer)Pembuatan media ppt 2010 (juanda noer)
Pembuatan media ppt 2010 (juanda noer)Guru Priyono
 
2_Paparan_Presentasi_Pelatihan_Daring.pdf
2_Paparan_Presentasi_Pelatihan_Daring.pdf2_Paparan_Presentasi_Pelatihan_Daring.pdf
2_Paparan_Presentasi_Pelatihan_Daring.pdfemarachmawati11
 
Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual.ppt
Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual.pptRuang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual.ppt
Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual.pptMuhammad Sugiarto
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices Avida.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Avida.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices Avida.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Avida.pdfAvidaAvida1
 
Kontrak perkuliahan
Kontrak perkuliahanKontrak perkuliahan
Kontrak perkuliahanaziz996
 
5. Engaging Learners with Digital Devices.pdf
5. Engaging Learners with Digital Devices.pdf5. Engaging Learners with Digital Devices.pdf
5. Engaging Learners with Digital Devices.pdfNaelyZumrotulFauziya
 
Modul Ajar Kelas 10 Informatika Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kelas 10 Informatika Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kelas 10 Informatika Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kelas 10 Informatika Fase E Kurikulum MerdekaModul Guruku
 
pembelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
pembelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)pembelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
pembelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)IkhsanIAIN
 
membelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
membelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)membelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
membelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)IkhsanIAIN
 
pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer IkhsanIAIN
 
pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer IkhsanIAIN
 
(801111125405) asignment hbef2303
(801111125405) asignment hbef2303(801111125405) asignment hbef2303
(801111125405) asignment hbef2303Aj Ze
 

Similaire à Modul 1 modul tik untuk pendidikan (20)

Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tikModul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
 
Penggunaan ict dalam p p
Penggunaan ict dalam p pPenggunaan ict dalam p p
Penggunaan ict dalam p p
 
Tik dalam pembelajaran
Tik dalam pembelajaranTik dalam pembelajaran
Tik dalam pembelajaran
 
Pembuatan media ppt 2010 (juanda noer)
Pembuatan media ppt 2010 (juanda noer)Pembuatan media ppt 2010 (juanda noer)
Pembuatan media ppt 2010 (juanda noer)
 
2_Paparan_Presentasi_Pelatihan_Daring.pdf
2_Paparan_Presentasi_Pelatihan_Daring.pdf2_Paparan_Presentasi_Pelatihan_Daring.pdf
2_Paparan_Presentasi_Pelatihan_Daring.pdf
 
Ict (2)
Ict (2)Ict (2)
Ict (2)
 
Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual.ppt
Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual.pptRuang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual.ppt
Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual.ppt
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices Avida.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Avida.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices Avida.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Avida.pdf
 
Kontrak perkuliahan
Kontrak perkuliahanKontrak perkuliahan
Kontrak perkuliahan
 
Kontrak perkuliahan
Kontrak perkuliahanKontrak perkuliahan
Kontrak perkuliahan
 
5. Engaging Learners with Digital Devices.pdf
5. Engaging Learners with Digital Devices.pdf5. Engaging Learners with Digital Devices.pdf
5. Engaging Learners with Digital Devices.pdf
 
Modul Ajar Kelas 10 Informatika Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kelas 10 Informatika Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kelas 10 Informatika Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kelas 10 Informatika Fase E Kurikulum Merdeka
 
tmk dalam pdp
tmk dalam pdptmk dalam pdp
tmk dalam pdp
 
pembelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
pembelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)pembelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
pembelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
 
membelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
membelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)membelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
membelajaran berbasis tik (muhammad ikhsan)
 
pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer
 
pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer pembelajaran berbasis komputer
pembelajaran berbasis komputer
 
(801111125405) asignment hbef2303
(801111125405) asignment hbef2303(801111125405) asignment hbef2303
(801111125405) asignment hbef2303
 
Peraturan mkml
Peraturan mkmlPeraturan mkml
Peraturan mkml
 
Rph kssr tmk
Rph kssr tmkRph kssr tmk
Rph kssr tmk
 

Plus de Fakhri Cool

Lima bahasa cinta part 5
Lima bahasa cinta part 5Lima bahasa cinta part 5
Lima bahasa cinta part 5Fakhri Cool
 
Modul 4 pembuatan ppt
Modul 4 pembuatan pptModul 4 pembuatan ppt
Modul 4 pembuatan pptFakhri Cool
 
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tikModul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tikFakhri Cool
 
Bahan ajar berbasis tik
Bahan ajar berbasis tikBahan ajar berbasis tik
Bahan ajar berbasis tikFakhri Cool
 
6. pengenalan internet
6. pengenalan internet6. pengenalan internet
6. pengenalan internetFakhri Cool
 
5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran
5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran
5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaranFakhri Cool
 
3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran
3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran
3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaranFakhri Cool
 
2. pengertian jenis dan karakteristik
2. pengertian jenis dan karakteristik2. pengertian jenis dan karakteristik
2. pengertian jenis dan karakteristikFakhri Cool
 
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiPembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiFakhri Cool
 
Kritik Sanad dan Matan Hadits
Kritik Sanad dan Matan HaditsKritik Sanad dan Matan Hadits
Kritik Sanad dan Matan HaditsFakhri Cool
 
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits HasanHadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits HasanFakhri Cool
 
Hadits Dha'if dan Hadits Maudhu
Hadits Dha'if dan Hadits MaudhuHadits Dha'if dan Hadits Maudhu
Hadits Dha'if dan Hadits MaudhuFakhri Cool
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsFakhri Cool
 
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baruFakhri Cool
 
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits
14. kritik sanad matn dalam ilmu haditsFakhri Cool
 
13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baru13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baruFakhri Cool
 
13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baru13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baruFakhri Cool
 
13. inkarussunnah
13. inkarussunnah13. inkarussunnah
13. inkarussunnahFakhri Cool
 
12 takhrij hadits
12 takhrij hadits12 takhrij hadits
12 takhrij haditsFakhri Cool
 

Plus de Fakhri Cool (20)

Lima bahasa cinta part 5
Lima bahasa cinta part 5Lima bahasa cinta part 5
Lima bahasa cinta part 5
 
Modul 4 pembuatan ppt
Modul 4 pembuatan pptModul 4 pembuatan ppt
Modul 4 pembuatan ppt
 
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tikModul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
 
Bahan ajar berbasis tik
Bahan ajar berbasis tikBahan ajar berbasis tik
Bahan ajar berbasis tik
 
6. pengenalan internet
6. pengenalan internet6. pengenalan internet
6. pengenalan internet
 
5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran
5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran
5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran
 
3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran
3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran
3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran
 
2. pengertian jenis dan karakteristik
2. pengertian jenis dan karakteristik2. pengertian jenis dan karakteristik
2. pengertian jenis dan karakteristik
 
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiPembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
 
Kritik Sanad dan Matan Hadits
Kritik Sanad dan Matan HaditsKritik Sanad dan Matan Hadits
Kritik Sanad dan Matan Hadits
 
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits HasanHadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
 
Hadits Dha'if dan Hadits Maudhu
Hadits Dha'if dan Hadits MaudhuHadits Dha'if dan Hadits Maudhu
Hadits Dha'if dan Hadits Maudhu
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi Hadits
 
Inkar As-Sunnah
Inkar As-SunnahInkar As-Sunnah
Inkar As-Sunnah
 
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru
 
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits
 
13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baru13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baru
 
13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baru13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baru
 
13. inkarussunnah
13. inkarussunnah13. inkarussunnah
13. inkarussunnah
 
12 takhrij hadits
12 takhrij hadits12 takhrij hadits
12 takhrij hadits
 

Modul 1 modul tik untuk pendidikan

  • 1. Modul 1 PELATIHAN PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN KONTEN JARDIKNAS Tingkat Nasional Tahun 2010 PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM PEMBELAJARAN Oleh: Drs. SUDIRMAN SIAHAAN, M.Pd Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan
  • 2. Kementerian Pendidikan Nasional 2010 DAFTAR ISI PENDAHULUAN …………………………………………………………………………….. 3 Kegiatan Belajar 1 : PEMAHAMAN TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) …..................................................…. 5 1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) …… 5 2. Jenis-jenis Perangkat TIK .................................................. 10 3. Potensi TIK .......................................................................... 13 4. Fungsi TIK dalam Pendidikan/Pembelajaran ....................... 18 5. Dampak dari Kemajuan TIK daalm Pendidikan/ Pembelajaran ...................................................................... RANGKUMAN ............................................................................ 27 TUGAS ....................................................................................... Kegiatan Belajar 2: 21 27 PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN .......................... 28 1. Pengantar ............................................................................ 28 2. Pertimbangan dlm Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran ...................................................................... 3. Faktor Penyebab Belum Memanfaatkan TIK dalam Kegiatan Pembelajaran ..................................................…. 4. 29 30 Langkah-langkah/Prosedur Pemanfaatan TIK dalam Kegiatan Pembelajaran …................................................... a. Umum ........................................................................... 37 b. 5. 37 Khusus ......................................................................... 38 Model-model Pemanfaatan TIK untuk Kegiatan Pembelajaran ...................................................................... 41 RANGKUMAN ............................................................................ 43 TUGAS ....................................................................................... 43 PENUTUP ..................................................................................................................... 44 KEPUSTAKAAN ........................................................................................................... 46 TES AKHIR MODUL .................................................................................................... 48 KUNCI TES AKHIR MODUL ......................................................................................... 56 • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 2 • TIK dalam Pembelajaran
  • 3. • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 3 • TIK dalam Pembelajaran
  • 4. PENDAHULUAN Modul pelatihan ini berjudul “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran”. Yang menjadi fokus pembahasan adalah mengenai pemanfaatan potensi TIK untuk kepentingan pendidikan/pembelajaran. Materi pokok yang disajikan di dalam modul ini adalah (1) pemahaman tentang TIK, (2) komponen TIK, (3) potensi TIK dalam pendidikan/pembelajaran, (4) fungsi TIK dalam pendidikan/pembelajaran, (5) dampak kemajuan TIK terhadap pendidikan/pembelajaran, dan (6) prinsip-prinsip pemanfaatan TIK. Dengan mempelajari modul ini diharapkan para peserta pelatihan memiliki pemahaman yang sama mengenai TIK dan termotivasi untuk memanfaatkan TIK secara terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran. Setelah selesai mempelajari materi yang disajikan di dalam modul ini diharapkan peserta pelatihan dapat: (1) menjelaskan pengertian TIK, (2) menyebutkan komponen-komponen TIK, (3) menjelaskan potensi TIK, (4) fungsi TIK dalam pendidikan/pembelajaran, (5) dampak kemajuan TIK terhadap pendidikan/ pembelajaran dan (6) menjelaskan prinsip-prinsip pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Manfaat yang diiperoleh peserta pelatihan setelah selesai mempelajari modul ini dan mengikuti kegiatan pembelajaran secara tatap muka adalah pengetahuan dan kemampuan untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut di atas, pokok-pokok materi yang akan dibahas di dalam modul ini dibagi ke dalam 2 Kegiatan Belajar, yaitu (1) Pemahaman tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan (2) Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Kegiatan Pembelajaran. Modul ini direncanakan dapat dipelajari peserta pelatihan sebelum dimulai kegiatan pembelajaran tatap muka sehingga waktu yang tersedia untuk tatap muka dapat dioptimalkan pemanfaatannya mendiskusikan materi pelajaran yang belum dipahami atau untuk mendapatkan penjelasan tambahan. Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari modul ini adalah sekitar 2 x 45 menit. Oleh karena itu, peserta pelatihan diharapkan membuat catatan-catatan mengenai hal-hal yang perlu didiskusikan selama kegiatan belajar tatap muka. Peserta pelatihan haruslah mempelajari modul ini setahap demi setahap dimulai dari materi pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-1. Setelah menyelesaikan materi pelajaran pada Kegiatan Belajar-1, barulah peserta pelatihan diperkenankan untuk mempelajari materi • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 4 • TIK dalam Pembelajaran
  • 5. pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-2. Di dalam modul ini tersedia beberapa soal latihan dan hendaknya semua soal latihan ini dikerjakan oleh peserta. Dengan mengerjakan semua soal latihan yang ada diharapkan peserta akan dapat menilai sendiri tingkat penguasaan atau pemahamannya terhadap modul ini. Keuntungan lainnya dari mengerjakan soal-soal latihan adalah mengetahui bagian-bagian materi tertentu yang disajikan di dalam modul yang masih belum sepenuhnya dipahami. Peserta pelatihan akan mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan belajar tatap muka. Selama kegiatan belajar tatap muka, nara sumber pelatihan akan lebih cenderung bertindak sebagai fasilitator. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran secara tatap muka dapat dilakukan dengan cara membahas masing-masing materi pokok. Terbuka kemungkinan bagi peserta pelatihan untuk membentuk kelompok dalam mendiskusikan materi pokok yang diuraikan di dalam modul ini. Apabila dibentuk kelompok, hendaknya ada arahan yang jelas dari nara sumber untuk digunakan peserta pelatihan sebagai pedoman dalam melakukan diskusi kelompok. Hasil diskusi kelompok disajikan oleh setiap kelompok untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok-kelompok lainnya. Kemudian, kesimpulan dirumuskan bersama pada setiap akhir penyajian hasil diskusi kelompok. Jika tidak ada pembentukan kelompok, maka pada akhir pembahasan masing-masing materi pokok, nara sumber memfasilitasi peserta agar dapat dirumuskan kesimpulan secara bersama-sama. Untuk menunjang pelaksanaan kelancaran kegiatan belajar tatap muka, fasilitas yang dibutuhkan adalah LCD projector, laptop/PC, whiteboard dan alat tulisnya. Akhirnya, selamat belajar dan semoga SUKSES! • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 5 • TIK dalam Pembelajaran
  • 6. KEGIATAN BELAJAR 1 PEMAHAMAN TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) URAIAN MATERI 1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Istilah teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah sering digunakan di dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam kegiatan pembelajaran. Sekalipun sudah sering digunakan, namun tampaknya masih terjadi pemahaman yang berbeda mengenai istilah TIK. Bahkan ada sebagian orang yang agak berlebihan pemahamannya, yaitu yang mengidentikkan TIK itu dengan komputer atau internet saja. Akibatnya, setiap ada pembicaraan mengenai TIK, maka yang terlintas di dalam pemikiran yang bersangkutan adalah komputer atau internet. Di lingkungan pendidikan atau pembelajaran, apabila ada topik pembicaraan mengenai TIK, ternyata masih ada sebagian guru yang pemahamannya langsung mengarah atau terpusat pada komputer atau internet. Pemahaman yang demikian ini mengakibatkan bervariasinya sikap para guru dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Ada sebagian guru yang secara spontan mengemukakan bahwa belum saatnya dilakukan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Penyampaian pendapat ini disertai dengan sejumlah argumentasi pembenaran terhadap pendapat atau sikap mereka. Tetapi ada juga sebagian guru yang mengatakan bahwa pada dasarnya sebagian guru sudah mulai memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Perbedaan pendapat atau sikap guru ini dapat saja diakibatkan oleh berbedanya pemahaman mereka mengenai TIK itu sendiri. Sebagai guru atau instruktur, tentunya ANDA sudah sering mendengar atau sama sekali juga mungkin belum pernah mendengar istilah TIK, atau lebih jauh lagi bahkan sudah menggunakan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Dalam posisi yang mana pun ANDA, bagaimana pengertian ANDA mengenai istilah TIK. Cobalah rumuskan pendapat ANDA pada kolom yang disediakan di bawah ini. Hendaknya ANDA tidak dipengaruhi oleh pemikiran apakah pengertian ANDA mengenai TIK yang akan ANDA rumuskan itu benar atau salah. Janganlah ANDA terkungkung dengan rumusan yang berupa definisi. Tuliskan saja apa pendapat ANDA mengenai TIK. Kalau terlepas dari kungkungan, tentunya diharapkan semakin mudah ANDA menuliskannya. • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 6 • TIK dalam Pembelajaran
  • 7. Pengertian saya mengenai TIK adalah sebagai berikut: .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... Kalau sudah selesai merumuskan pendapat ANDA mengenai TIK pada kolom tersebut di atas, berarti setidak-tidaknya ANDA telah mengerti apa yang dimaksudkan dengan TIK, terlepas dari rumusan ANDA tersebut apakah sudah lengkap/sempurna atau belum. Nah, sekarang cobalah bandingkan pendapat yang telah ANDA rumuskan sendiri dengan mempelajari uraian berikut ini. Teknologi merupakan alat atau sarana teknis yang digunakan manusia untuk meningkatkan perbaikan/penyempurnaan lingkungannya. Teknologi merupakan suatu pengetahuan tentang cara menggunakan alat dan mesin untuk melaksanakan tugas secara efisien. Selain itu, teknologi dapat juga dikatakan sebagai pengetahuan, alat, dan sistem yang digunakan untuk membuat hidup lebih mudah dan lebih baik. Melalui pemanfaatan teknologi memungkinkan orang dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan lebih cepat. Teknologi ada di mana-mana dan dapat membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik (http://www.bergen.org/technology/defin.html). Yang menjadi esensi dari rumusan di atas adalah bahwa teknologi itu pada dasarnya merupakan pengetahuan yang menjawab pertanyaan tentang bagaimana (“know how”). Dengan memanfaatkan teknologi, pekerjaan atau tugas dapat dilaksanakan secara efisien. Salah satu contoh aplikasinya dalam kegiatan pembelajaran adalah seorang guru yang telah melaksanakan pembaharuan terhadap “know how” dalam membelajarkan para siswanya sehingga terjadi efisiensi. Berikut ini disajikan contoh tentang penerapan teknologi dalam kegiatan pembelajaran. Seorang guru memperkenalkan metode pembelajaran yang menekankan pengembangan kemampuan/keterampilan bertanya di kalangan para siswa sebagai ganti dari metode ceramah. Manakala kemampuan/keterampilan bertanya • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 7 • TIK dalam Pembelajaran
  • 8. telah tumbuh dan berkembang di kalangan para siswanya, berarti sang guru telah berhasil menerapkan teknologi dalam kegiatan pembelajarannya. Atau, sang guru telah melakukan suatu pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran. Seorang guru berinisiatif melakukan pembaharuan di bidang metode pembelajaran yang menekankan keaktifan belajar para siswanya. Dalam kaitan ini, guru dapat saja mempersiapkan beberapa kasus misalnya untuk didiskusikan para siswa secara berkelompok. Para siswa digugah untuk mencari berbagai sumber atau referensi yang akan dijadikan sebagai acuan proposisi yang akan dikemukakan dalam diskusi kelompok. Setelah diskusi kelompok berakhir, maka kepada setiap kelompok diberikan waktu untuk menyajikan hasil kerja kelompoknya di depan semua siswa untuk mendapatkan tanggapan, pendapat, atau sanggahan. Pada akhirnya, guru menyampaikan hal-hal penting sebagai inti dari kegiatan pembelajaran. Dalam konteks tersebut di atas, guru tidak lagi harus sepenuhnya berceramah selama jam pelajaran yang berlangsung. Tetapi guru lebih cenderung berfungsi sebagai fasilitator yang memfasilitasi terjadinya kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien. Para siswa juga dikondisikan untuk berlatih mencari/menggali sendiri berbagai informasi yang berkaitan dengan materi pelajaran yang dibahas atau didiskusikan. Di samping itu, para siswa juga dikondisikan untuk berlatih mengemukakan pendapatnya terhadap suatu kasus atau pemikiran yang disampaikan guru. Dalam kegiatan pembelajaran yang demikian ini, sang guru telah berinisiatif untuk melakukan pembaharuan khususnya di bidang metode pembelajaran. Pemahaman lain mengenai teknologi dalam konteks pembelajaran di kelas adalah sebagai alat atau sarana (Haddad, 2005) yang digunakan untuk melakukan perbaikan/penyempurnaan kegiatan pembelajaran sehingga para siswa menjadi lebih otonom dan kritis dalam menghadapi masalah, yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan hasil kegiatan belajar siswa (Karsenti, 2005). Teknologi dapat dan benarbenar membantu siswa mengembangkan semua jenis keterampilan, mulai dari tingkat yang sangat mendasar sampai dengan tingkat keterampilan berpikir kritis yang lebih tinggi (MacKinnon, 2005). Sebagai salah satu contoh dari sampel potret kegiatan pembelajaran yang menerapkan teknologi adalah seorang guru SD yang menggunakan media kaset audio interaktif dalam kegiatan belajar-mengajarnya. Dengan pemanfaatan • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 8 • TIK dalam Pembelajaran
  • 9. teknologi (dalam hal ini adalah media kaset audio interaktif), terjadilah efisiensi dalam arti guru masih mempunyai waktu yang tersisa dari yang disediakan. Waktu yang tersisa ini merupakan nilai tambah yang dihasilkan melalui pemanfaatan teknologi. Dalam kaitan ini, guru dapat menggunakan waktu yang tersisa untuk membimbing para siswanya mengerjakan soal-soal latihan atau untuk berdiskusi sehingga pada akhirnya akan memberikan implikasi pada peningkatan hasil prestasi belajar para siswa. Contoh berikutnya adalah mengenai pengelola lembaga pendidikan sekolah yang dengan antusiasnya ingin memperlihatkan kepada masyarakat bahwa sekolah yang dikelolanya telah memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu cara yang ditempuh adalah melakukan pengadaan perangkat komputer. Pada masa penerimaan siswa baru, dipromosikanlah bahwa sekolahnya telah memanfaatkan TIK. Keadaan yang demikian tentu menimbulkan konsekuensi, yaitu meningkatnya biaya pembangunan dan uang sekolah bagi para siswa baru. Apabila dilihat dari upaya yang telah dilakukan oleh pengelola sekolah tersebut di atas, maka seolah-olah TIK itu hanyalah yang berupa komputer. Kalau sekolah sudah melakukan pengadaan fasilitas komputer dan disediakan untuk dimanfaatkan oleh para siswa berarti dalam pemahaman mereka, sekolah telah memanfaatkan TIK. Lebih-lebih lagi apabila sekolah telah memanfaatkan internet. Dalam kaitan ini, dapatkah disimpulkan bahwa sekolah telah memanfaatkan TIK yang sekalipun dalam hal ini hanya berupa komputer dan internet? Cobalah kemukakan pendapat dan alasan ANDA pada kolom di bawah ini! Jawaban saya adalah bahwa sekolah sudah dapat dikatakan telah memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Alasan saya adalah sebagai berikut: .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 9 • TIK dalam Pembelajaran
  • 10. atau Jawaban saya adalah bahwa sekolah belum dapat dikatakan telah memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Alasan saya adalah sebagai berikut: .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. .............................................................................................................. Tampaknya pemikiran pengelola pendidikan sekolah seperti tersebut di atas yang cenderung banyak dianut oleh masyarakat kebanyakan. Pemikiran pengelola pendidikan sekolah yang demikian ini memang tidaklah sepenuhnya salah dan juga belum sepenuhnya benar. Mengapa? Tidak sepenuhnya salah karena sebagian para ahli berpendapat bahwa TIK merupakan teknologi yang dibutuhkan untuk memproses informasi; terutama penggunaan komputer elektronik dan piranti lunak komputer yang ditujukan untuk mengolah, menyimpan, melindungi, mentransmisikan, dan mencari informasi dari mana saja dan kapan saja. Tetapi, belum sepenuhnya juga dikatakan benar karena teknologi informasi dan komunikasi itu tidaklah terbatas hanya sekedar perangkat komputer, tetapi juga mencakup rentangan dari yang paling sederhana (misalnya: telepon, radio, kaset audio/video, OHP sampai dengan yang paling mutakhir (http://www.answers.com/topic/information-technology). Berbicara pemahaman mengenai istilah apapun termasuk mengenai TIK, seseorang dan mungkin juga ANDA akan spontan terusik untuk bertanya. Pertanyaannya kemungkinan saja adalah ”Apa sih yang dimaksudkan dengan TIK itu?”. Nah, dalam kaitan ini (pemahaman yang bersifat teoritis), Kementerian Negara Riset dan Teknologi memberikan rumusan pengertian mengenai TIK sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Lebih jauh dikemukakan bahwa TIK secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Pemahaman TIK yang demikian ini mencakup semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur. Dari uraian yang telah dikemukakan di atas mengenai TIK, maka penerapannya di lingkungan pendidikan/pembelajaran dapatlah dikatakan bahwa TIK mencakup perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi (materi pelajaran), dan infrastruktur • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 10 • TIK dalam Pembelajaran
  • 11. yang fungsinya berkaitan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (materi pelajaran). Apabila dihadapkan dengan beberapa contoh yang telah dikemukakan, maka pemahaman mengenai TIK tidak lagi hanya sebatas pada hal-hal yang canggih (sophisticated), seperti komputer dan internet, tetapi juga mencakup yang konvensional, seperti bahan cetakan, kaset audio, Overhead Transparancy (OHT)/Overhead Projector (OHP), bingkai suara (sound slides), radio, dan TV. Sampai sejauh ini diharapkan sudah semakin jelas pemahaman ANDA mengenai TIK. Oleh karena itu, seandainya ANDA mendengarkan istilah TIK, maka diharapkan bahwa pemahaman ANDA tidak lagi langsung hanya terbatas atau fokus pada perkembangan yang terkini yaitu komputer dan internet. Artinya, apabila ANDA sebagai guru atau instruktur telah menerapkan pemanfaatan OHT (jenis TIK yang sudah mulai ditinggalkan) dalam kegiatan pembelajaran sehingga lebih efektif atau efisien, maka ANDA dapatlah dikatakan telah ber-TIK ria. Namun pembahasan mengenai TIK di dalam modul ini hanya akan difokuskan pada komputer dan internet. 2. Jenis-jenis Perangkat TIK Setelah membicarakan perubahan paradigma di bidang pendidikan/pembelajaran, maka pembahasan berikutnya adalah mengenai jenis-jenis perangkat TIK. Dalam kaitan ini, cobalah ANDA tuliskan pada kolom berikut ini jenis-jenis TIK menurut pendapat ANDA. Tentunya ANDA masih ingat bukan mengenai jenis-jenis perangkat TIK sewaktu mempelajari materi pelajaran yang telah dibahas pada bagian sebelumnya? Oleh karena itu, cobalah ingat kembali dan tuliskan! Tidak perlu merasa ragu dalam memberikan jawaban. Seandainya ada jawaban yang belum benar, berarti ANDA telah belajar mengenai jawaban yang benar. Menurut saya, jenis-jenis perangkat TIK adalah: ...................................................................................................................... ............................. ...................................................................................................................... ............................. ...................................................................................................................... ............................. • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 11 • TIK dalam Pembelajaran
  • 12. Bagaimana? Tidak terlalu sulit bukan? Mungkin saja beberapa di antara jawaban ANDA adalah komputer (PC), laptop, printer, LCD projector, internet, intranet, dan lain-lain. Baguslah. Jawaban ANDA masih dapat dilengkapi dengan jenis perangkat TIK lainnya, yaitu televisi, radio, dan handphone seperti yang disajikan berikut ini. Untuk lebih memantapkan pemahaman ANDA mengenai jenis-jenis perangkat TIK ini, cobalah jelaskan fungsi masing-masing perangkat TIK yang disajikan di bawah ini. Jenis-jenis Perangkat TIK PC Internet Radio Intranet TIK LCD projector Printer Telepon Televisi Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa TIK selalu terdiri dari hardware dan software. Hardware atau perangkat keras adalah segala sesuatu peralatan teknologi yang berupa fisik. Cirinya yang paling mudah adalah terlihat dan bisa disentuh. Sedangkan software atau perangkat lunak adalah sistem yang dapat menjalankan atau yang berjalan dalam perangkat keras tersebut. Software dapat berupa operating system (OS), aplikasi, ataupun konten. Nah sekarang, cobalah sebutkan contoh-contoh software OS, aplikasi, dan konten dengan cara melengkapi soal latihan berikut ini. Contoh OS antara lain adalah .............................................................................. ............................................................................................................................... Contoh software aplikasi antara lain adalah .......................................................... ............................................................................................................................... Contoh konten, antara lain adalah ....................................................................... ............................................................................................................................... • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 12 • TIK dalam Pembelajaran
  • 13. Satu hal yang tampaknya sering terjadi sewaktu membeli satu unit komputer (PC) atau laptop adalah kesalahan persepsi, yaitu anggapan bahwa PC atau laptop tersebut telah lengkap dan siap digunakan. Padahal kenyataannya, PC atau laptop tidak dapat digunakan tanpa adanya OS dan aplikasi di dalamnya. Sedangkan OS dan aplikasi adalah software yang harus dibayar lagi. Dalam kaitan ini, sebagai warga negara yang baik yang menghargai hak cipta (intellectual property rights), maka ANDA sebaiknya menggunakan OS dan aplikasi yang orisinal. Beberapa provider menyediakan software yang dapat diakses/diperoleh secara gratis (cuma-cuma) melalui internet (open source). Selanjutnya, pada bagian berikut ini, cobalah kemukakan pendapat ANDA mengapa kita harus menghargai hak cipta dengan cara menggunakan OS dan aplikasi yang orisinal. Masing-masing kita didorong agar menghindarkan diri untuk menggunakan software OS dan berbagai aplikasi lainnya hasil bajakan. Kita harus menghargai hak cipta karena: ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ Sebutkan pula pengertian software open source dan software propriety ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 13 • TIK dalam Pembelajaran
  • 14. 3. Potensi TIK TIK dikatakan dapat memberikan suatu solusi praktis untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan (http://www.unicttaskforce.org/). Dalam kaitan ini, keberhasilan untuk memecahkan masalah pendidikan/pembelajaran dan yang mengarah pada peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan adalah sepenuhnya sangat ditentukan oleh guru yang melaksanakan pemanfaatan TIK itu sendiri. Para peneliti telah menyadari bahwa TIK tidak dapat diperlakukan sebagai variabel bebas tunggal, dan prestasi belajar siswa tidak semata-mata hanya ditentukan oleh sebaik apapun para siswa mencapai hasil tes standar tetapi ditentukan juga oleh kemampuan siswa untuk menggunakan keterampilan berpikir tingkat tinggi (seperti: berpikir kritis, berpikir analitis, membuat inferensi, dan pemecahan masalah). Mempertimbangkan dampak dari TIK jenis apapun menuntut suatu pemahaman tentang bagaimana TIK itu dimanfaatkan di dalam kelas dan untuk mencapai tujuan pembelajaran apa (perlu ditetapkan oleh para guru yang memanfaatkannya) di samping pengetahuan tentang jenis penilaian yang akan digunakan untuk menilai peningkatan prestasi belajar siswa, dan kesadaran tentang hakekat perubahan yang kompleks di lingkungan sekolah. (http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/methods/ technlgy/ te800.htm). Namun demikian, ada permasalahan atau pertanyaan yang sangat mendasar yang perlu mendapat pengkajian yaitu “Apakah peralatan komputer dan fasilitas internet (bagian dari fasilitas TIK) yang diadakan sekolah atau yang diterima sekolah telah dirancang sedemikian rupa sehingga potensinya menunjang kegiatan pembelajaran yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi hasil belajar siswa?”. Pada umumnya, pengalaman menunjukkan bahwa semangat untuk melakukan pembangunan termasuk pengadaan peralatan selalu menggebu-gebu. Tetapi, setelah pembangunan selesai atau perangkat fasilitas/peralatan telah tersedia, masalah yang cenderung terjadi adalah bahwa bangunan yang telah jadi atau peralatan yang telah tersedia lebih banyak menganggurnya (idle). Keadaan yang demikian ini dapat juga terjadi di lingkungan sekolah. Sebagai contoh adalah pengadaan perangkat fasilitas/peralatan TIK, baik yang diadakan sendiri oleh sekolah maupun yang diterima sekolah sebagai hasil pengadaan pihak lain. Di beberapa sekolah, perangkat fasilitas/peralatan yang ada belum atau tidak pernah digunakan sekolah atau baru dipakai sudah rusak.Mengapa? Banyak faktor penyebabnya, antara lain misalnya: (a) para guru belum dipersiapkan dengan baik untuk memiliki kesiapan dalam memanfaatkan peralatan/fasilitas TIK secara • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 14 • TIK dalam Pembelajaran
  • 15. optimal bagi kepentingan kegiatan pembelajaran, (b) para guru juga tidak dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai di bidang pengembangan bahanbahan belajar yang dapat disajikan melalui fasilitas/ peralatan TIK yang telah diadakan sekolah, (c) para guru tidak mendapatkan appresiasi atas usaha atau kerja ekstra yang telah mereka lakukan dalam mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas/ peralatan TIK yang tersedia di sekolah, dan (d) kurangnya perhatian untuk melakukan perawatan atau pemeliharaan fasilitas/peralatan TIK yang telah dimiliki sekolah (enerjik dalam membangun/ mengadakan tetapi lemah dalam melakukan perawatan/pemeliharaan). Tidaklah mengherankan apabila di beberapa sekolah ditemukan adanya perangkat fasilitas/peralatan yang sudah menjadi “besi tua”. Atau, ada juga sekolah yang tidak tahu harus berbuat apa terhadap seperangkat fasilitas/peralatan TIK yang telah mereka terima. Alhasil, pimpinan sekolah tidak berani memanfaatkannya. Mengapa? Karena unsur ketidaktahuan pimpinan sekolah (tidak ada pelatihan bagi mereka tentang caracara pemanfaatan dan pemeliharaan peralatan), di samping adanya kekhawatiran akan terjadinya kerusakan apabila dicoba-coba untuk memanfaatkannya. Kalau terjadi kerusakan akan fasilitas/peralatan TIK yang diterima, rasa takut membayang-bayangi mereka. Mereka belum atau tidak tahu harus membawa kemana untuk memperbaiki fasilitas/peralatan TIK tersebut dan dari mana biaya untuk memperbaikinya. Akhirnya, yang terjadi adalah bahwa perangkat fasilitas/ peralatan TIK itu tetap tersimpan dengan baik. Kenyataan mengindikasikan bahwa apabila dimanfaatkan secara efektif, “pendayagunaan TIK dapat mendukung keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan cara melibatkan (engaging) siswa melaksanakan tugas-tugas yang autentik dan kompleks dalam konteks belajar kolaboratif” (Means, Blando, Olson, Middleton, Morocco, Remz & Zorfass, 1993). Selanjutnya, Soledad MacKinnon mengemukakan bahwa hanya sebagian kecil aplikasi teknologi (misalnya: drill, latihan, tutorial) yang berkaitan dengan pembelajaran yang terarah (directed instruction); sebagian besar lainnya (misalnya: pemecahan masalah, aplikasi multimedia, telekommunikasi) dapat meningkatkan tidak hanya pembelajaran yang terarah tetapi juga lingkungan yang konstruktif tergantung pada bagaimana para guru mengintegrasikannya ke dalam kegiatan pembelajaran di kelas. • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 15 • TIK dalam Pembelajaran
  • 16. Secara sederhana dapatlah dikemukakan bahwa pada umumnya fasilitas/peralatan TIK dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran karena potensinya antara lain yang dapat: a. membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan sistem peredaran darah; b. membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar, seperti: binatang-binatang buas, atau penguin dari kutub selatan; c. menampilkan obyek yang terlalu besar, seperti pasar, candi borobudur; d. menampilkan obyek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti: mikro organisme; e. mengamati gerakan yang terlalu cepat, misalnya dengan slow motion atau time-lapse photograhy; f. memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya; g. memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar siswa; h. membangkitkan motivasi belajar siswa; i. menyajikan informasi belajar secara konsisten, akurat, berkualitas dan dapat diulang penggunaannya atau disimpan sesuai dengan kebutuhan; atau j. menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak untuk lingkup sasaran yang sedikit/kecil atau banyak/luas, mengatasi batasan waktu (kapan saja) maupun ruang di mana saja). TIK memiliki potensi yang sangat besar dalam membantu peningkatan efektivitas pembelajaran berdasarkan referensi penelitian yang dirujuk Ade Kusnandar. Potensi TIK yang dimaksudkan dikemukakan sebagai berikut: a. 10% informasi diperoleh dengan cara membaca (teks). b. 20% informasi diperoleh dengan cara mendengar (suara). c. 30% informasi diperoleh dengan cara melihat (grafis/foto). d. 50% informasi diperoleh dengan cara melihat dan mendengar (video/animasi). e. 80% informasi diperoleh dengan cara berbicara. f. 80% informasi diperoleh dengan cara berbicara dan melakukan (interaktif). Sejauh ini telah dibahas apa yang menjadi potensi TIK. Nah, pemahaman ANDA akan lebih mantap lagi apabila ANDA mencoba mengemukakan potensi TIK di dalam pembelajaran. Tuliskanlah jawaban ANDA pada bagian berikut ini. Semakin banyak potensi TIK yang dapat ANDA rumuskan, maka semakin mantap pula tingkat penguasaan ANDA terhadap materi pelajaran yang disajikan di dalam modul ini. • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 16 • TIK dalam Pembelajaran
  • 17. Potensi TIK dalam kegiatan pembelajaran menurut saya adalah: ……………………………………………………………....………………….. …………………………………………… ……………………………………………………………....………………….. …………………………………………… ……………………………………………………………....………………….. …………………………………………… ……………………………………………………………....………………….. …………………………………………… dst. Bagaimana jawaban ANDA? Tidak perlu berkecil hati apabila ANDA hanya mampu merumuskan beberapa saja di antaranya. Apabila sudah selesai ANDA kerjakan, cobalah bandingkan jawaban ANDA dengan jawaban yang disediakan di bawah ini. Melalui kegiatan membandingkan ini diharapkan pemahaman dan wawasan ANDA mengenai potensi TIK akan semakin luas dan mantap. Berikut ini disajikan beberapa di antara potensi TIK dalam lingkup pendidikan/ pembelajaran. Apabila beberapa jawaban ANDA ternyata sama dengan semua daftar berikut ini, BAGUS. Kalaupun misalnya hanya sebagian saja yang sesuai, tidak usah merasa kecil hati. Seseorang yang mau belajar dari pengalaman, maka apa yang ia pelajari melalui pengalaman tersebut akan senantiasa bertahan lebih lama dalam ingatannya (strong retention). Termasuk belajar melalui kesalahan. Oleh karena itu, cobalah pahami potensi TIK yang disajikan di bawah ini. • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 17 • TIK dalam Pembelajaran
  • 18. Daftar Potensi TIK untuk Pendidikan/Pembelajaran Memperluas kesempatan belajar Meningkatkan efisiensi Meningkatkan kualitas belajar Memfasilitasi pembentukan keterampilan Mendorong belajar sepanjang hayat/berkelanjutan Meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen Mengurangi kesenjangan digital Multi-sensory delivery visual, audio, kinestetik Belajar secara aktif: interaktif, menarik minat (stimulating) Eksplorasi aktif Belajar kooperatif (cooperative learning) Individualisasi Belajar mandiri (independent learning) Pengembangan keterampilan komunikasi (communication skills) Pengembangan keterampilan yang diperlukan dalam era informasi • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 18 • TIK dalam Pembelajaran
  • 19. 4. Fungsi TIK dalam Pendidikan/Pembelajaran Dalam blue print TIK untuk pendidikan, fungsi-fungsi TIK digambar sebagai sebuah bangunan gedung. Terdiri dari pondasi, tiang, dan atap, sebagaimana dapat dilihat pada gambar di bawah ini. PERANAN TIK DI SEKOLAH MODEREN INDONESIA EKONOMI SOSIAL POLITIK BUDAYA SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA IDEOLOGI VISI – MISI – TUJUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH NILAI-NILAI BUDAYA DAN FILOSOFI PENDIDIKAN KONTEN DAN KURIKULUM 1 PROSES BELAJAR MENGAJAR FASILITAS DAN SARANA PRASARANA ICT SEBAGAI GUDANG ILMU PENGETAHUAN 2 ICT SEBAGAI 3 ICT SEBAGAI FASILITAS PENDIDIKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN HANKAM WAHAN A TRANSF ORMASI PENDIDI KAN SUMBER DAYA MANUSIA 4 ICT SEBAGAI STANDAR KOMPETENSI 5 ADMINISTRASI LEMBAGA PENDIDIKAN ICT SEBAGAI PENUNJANG ADMINISTRASI 6 PENDIDIKAN ICT SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN LEMBAGA PENDIDIKAN SEKOLAH INFRASTRUKTUR DAN SUPRASTRUKTUR PENDIDIKAN 7 ICT SEBAGAI INFRASTRUKTUR 10 PENDIDIKAN Berdasarkan gambar tersebut di atas, cobalah tuliskan fungsi-fungsi apa sajakah dari TIK yang sudah berjalan atau diterapkan di sekolah ANDA. Selain itu, tuliskan juga fungsifungsi TIK yang belum berjalan di sekolah ANDA dan faktor-faktor penyebabnya. Fungsi-fungsi TIK yang TELAH berjalan di sekolah saya: ..................................................................................................................... ....................................................................... ..................................................................................................................... ....................................................................... ..................................................................................................................... ....................................................................... • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 19 • TIK dalam Pembelajaran
  • 20. Fungsi-fungsi TIK yang BELUM berjalan di sekolah saya: ..................................................................................................................... ....................................................................... ..................................................................................................................... ....................................................................... ..................................................................................................................... ....................................................................... ..................................................................................................................... ....................................................................... ..................................................................................................................... ....................................................................... Alasan sebagian fungsi TIK belum berjalan di sekolah saya: ..................................................................................................................... ....................................................................... ..................................................................................................................... ....................................................................... ..................................................................................................................... ....................................................................... ..................................................................................................................... ....................................................................... ..................................................................................................................... ....................................................................... Selanjutnya, cobalah bandingkan apa yang telah ANDA tuliskan dengan berbagai informasi yang tampak pada Blue Print TIK berikut ini. Pertama-tama, dapat kita lihat bahwa TIK berfungsi sebagai gudang ilmu pengetahuan, dapat berupa referensi berbagai ilmu pengetahuan yang tersedia dan dapat diakses melalui fasilitas TIK, pengelolaan pengetahuan, jaringan pakar, jaringan antara institusi pendidikan, dll. • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 20 • TIK dalam Pembelajaran
  • 21. Referensi Ilmu Pengetahu-an A Terkini INTERNET BASED CONTENT E Manajemen B Pengetahuan KNOWLEDGE MANAGEMEN T Pusat Pengembangan Materi Ajar COURSE AND CONTENT RESOURCE DEVELOPMENT Kedua, Jaringan Pakar Beragam C Bidang Ilmu COMMUNITY OF INTEREST NETWORK Komunitas Perbandingan Standar G Kompetensi INTERNATIONAL BENCHMARKIN G AND STANDARD Wahana Pengembangan Kurikulum CURRICULUM DEVELOPMENT INFORMATION SYSTEM F Jaringan antar Institusi D Pendidikan EDUCATION INSTITUTION NETWORK fungsi TIK sebagai alat bantu pembelajaran dapat berupa alat bantu mengajar bagi guru, alat bantu belajar bagi siswa, serta alat bantu interaksi antara guru dengan siswa. Alat Bantu Guru Animasi A Peristiwa EVENT ANIMATION Alat Bantu Interaksi Guru-Siswa E Komunikasi Guru-Siswa TEACHERSTUDENT COMMUNICATI ON SYSTEM STUDENT EVALUATION SYSTEM F K • Buku Interaktif INTERACTIVE STORY BOOK Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas C Simulasi Kasus CASE SIMULATION SYSTEM I Alat Bantu Siswa Sumber Referensi Ajar Alat Uji Siswa B L KNOWLEDGE SOURCE G 21 H MULTIMEDIA VISUAL SYSTEM Komunikasi Antar Guru INTER TEACHER COMMUNICATION Manajemen Kelas Terpadu J INTEGRATED COURSE MNGT. SYSTEM WORKGROUP SYSTEM SELF LEARNING SYSTEM EVALUATION PERFORMANC E Alat Peraga Visual Kolaborasi Kelompok Studi Belajar Mandiri Evaluasi Kinerja Siswa D STUDENT M Latihan Soal N COURSE PRACTICING • Media Illustrasi MULTIMEDIA LEARNING TIK dalam Pembelajaran
  • 22. Ketiga, fungsi TIK sebagai fasilitas pendidikan di sekolah dapat berupa pojok internet, perpustakaan digital, kelas virtual, lab multimedia, papan elektronik, dll. H G Pojok Internet INTERNET CORNER Alat Ajar MultiIntelijensia MULTIPLE INTELLIGEN T LEARNING DEVICES A I F Papan Elektronik Sekolah SCHOOL BULLETIIN BOARD Perpustakaan Elektronik ONLINE LIBRARY Komunikasi Kolaborasi Kooperasi SCHOOL INTRANET E Kelas Jarak Jauh VIDEO CONFERENCIN G B Kelas Virtual VIRTUAL CLASS Aplikasi Multimedia CMULTIMEDIA APPLICATIO N Kelas Teater Multimedia D MULTIMEDIA THEATRE 5. Dampak dari Kemajuan TIK dalam Pendidikan/Pembelajaran Sebagai contoh misalnya tentang potret sebuah sekolah yang telah dilengkapi dengan peralatan/ fasilitas penyajian media. Para gurunya juga telah dilatih tentang cara-cara merancang dan mengembangkan materi pelajaran ke dalam media tertentu, seperti media overhead transparancy (OHT) serta cara-cara menyajikannya di kelas. Selanjutnya, sang guru melakukan pemanfaatan media pembelajaran OHT dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas. Dalam konteks kegiatan pembelajaran yang demikian ini, seorang guru dapat menghemat sebagian dari waktu (lebih efisien) yang disediakan untuk kegiatan pembelajaran di samping menghemat energi dalam menyajikan materi pelajaran kepada para siswanya. Waktu yang dihemat ini dapat digunakan guru untuk memberikan bimbingan kepada para siswa, misalnya dalam mengerjakan soal-soal latihan dan diskusi. Namun sebagai konsekuensinya, para guru dituntut kesediaannya menggunakan sebagian waktu tidak mengajarnya untuk merancang dan mengembangkan materi pelajaran ke dalam media OHT. Manakala guru telah mengelola kegiatan pembelajarannya dengan menggunakan jenis TIK tertentu, seperti media OHT, maka setidak-tidaknya guru telah memperlihatkan bahwa dirinya sudah mulai memahami makna dan pentingnya pemanfaatan TIK dalam • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 22 • TIK dalam Pembelajaran
  • 23. kegiatan pembelajaran. Tidak hanya sekedar memahami tetapi guru juga telah mulai menerapkan pemanfaatan TIK dalam membelajarkan para siswanya. Dari beberapa sampel potret kegiatan pembelajaran yang telah dikemukakan di atas, ada makna penting yang dapat ditarik, yaitu: (1) guru lebih efisien dalam mengelola kegiatan pembelajaran, (2) siswa lebih aktif belajar karena tidak hanya mendengarkan uraian/ceramah dan mencatat catatan dari guru saja tetapi para siswa juga memanfaatkan sumber belajar lain, mengerjakan soal-soal latihan, berdiskusi dengan guru sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan, dan (3) prestasi belajar siswa memperlihatkan kecenderungan meningkat. Selanjutnya, TIK telah menjadi simbol gelombang perubahan. Bagaimana kita menghadapi perubahan ini? Kalau TIK itu diibaratkan sebagai arus badai, maka sekurang-kurangnya ada tiga sikap dalam menghadapinya. Pilihan pertama, membangun dinding yang kokoh agar tidak terkena badai tersebut. Pilihan kedua, berdiam diri dan membiarkan diri kita terbawa arus. Pilihan ketiga, memanfaatkan arus tersebut sebagai sumber energi. Pilihan manakah yang akan kita ambil? Sekalipun jawaban terhadap pertanyaan ini tergantung kepada diri kita masing-masing, tentunya kita sepakat bahwa pilhan terbaik adalah memanfaatkan arus tersebut sebagai sumber energi. Perubahan (kemajuan TIK) ini melanda semua aspek kehidupan manusia, termasuk pendidikan/ pembelajaran. Pendapat Rosenberg (2001) sebagaimana dikutip oleh M. Surya mengemukakan bahwa pergeseran paradigma dalam proses pembelajaran adalah: (a) dari pelatihan ke penampilan, (b) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, (c) dari kertas ke “online” atau saluran, (d) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (e) dari waktu siklus ke waktu nyata. Ruang belajar atau ruang kelas, misalnya, mempunyai pengertian yang sangat berbeda dewasa ini. Dahulu yang disebut ruang belajar adalah ruang berbentuk kotak berisi sejumlah meja kursi murid, meja kursi guru, lemari, dan sebuah papan tulis di dinding. Sekarang, pengertian ruang kelas/belajar tidak lagi dibatasi dengan empat dinding dan satu orang guru. Kemudian, guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar bagi para siswa. Demikian juga dengan media pembelajaran bukan lagi sekedar terbatas pada papan tulis dan kapur; dan buku tidak lagi hanya sebagai kumpulan kertas yang tercetak. Sekarang, mari kita coba lanjutkan mengidentifikasi satu komponen kegiatan pembelajaran yang mengalami perubahan paradigma, yaitu guru. Tentunya kita semua • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 23 • TIK dalam Pembelajaran
  • 24. tahu bahwa guru itu dahulu merupakan satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Bagaimana perkembangan paradigma mengenai guru akhir-akhir ini? Guru bukan lagi merupakan satu-satunya sumber belajar bagi para siswanya tetapi telah bergeser menjadi salah satu sumber belajar karena masih banyak lagi sumber belajar lain. a. Perubahan Paradigma pada Guru Tampaklah telah terjadi pergeseran paradigma mengenai guru, yaitu yang semula merupakan satu-satunya sumber belajar bagi siswanya, menjadi salah satu sumber belajar bagi para siswanya. Nah sekarang, cobalah lengkapi pernyataan yang belum lengkap berikut ini. Sebagai guru atau instruktur, tentunya ANDA dapat dengan mudah melengkapi beberapa pernyataan berikut ini karena kegiatan pembelajaran merupakan lingkungan yang sehari-harinya ANDA terlibat di dalamnya. Dahulu guru dianggap sebagai satu-satunya sumber belajar, sekarang ……………………………………………………………… Dahulu guru dianggap paling dan serba tahu, sekarang ………………………………………………………………… Dahulu guru dianggap sebagai yang harus digugu dan ditiru, sekarang ………………………………………………………………… Dahulu kegiatan belajar mengajar berpusat kepada guru, Sekarang ………………………………………………………………… Dahulu metode mengajar guru cendrung monoton, Sekarang ……………………………………………………………… Dahulu guru cenderung tidak mengembangkan materi ajar, Sekarang ……………………………………………………………… Kegiatan identifikasi tersebut di atas tentunya masih dapat kita teruskan. Nah, bagaimana kalau ANDA mencoba untuk melanjutkannya? Cobalah dengan cara mengelompokkan peran guru yang mengalami perubahan dan kelompok peran guru yang tidak mengalami perubahan. Kemudian, tentukan peran guru yang mana yang mengalami perubahan yang diakibatkan oleh perkembangan atau kemajuan TIK. Diskusikanlah hasil pekerjaan ANDA dengan nara sumber sewaktu kegiatan belajar tatap muka dilaksanakan. Kerjakanlah tugas ini dengan sungguh-sungguh karena ANDA sendiri yang akan memperoleh keuntungan atau manfaatnya. • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 24 • TIK dalam Pembelajaran
  • 25. b. Perubahan Paradigma pada Kurikulum Sekarang, mari kita lihat perubahan paradigma tentang kurikulum. Kurikulum pada masa lalu sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah dan guru hanya tinggal mengimplementasikannya. Perubahan yang terjadi dewasa ini adalah bahwa penentuan kurikulum telah bergeser, tidak lagi sepenuhnya di tangan pemerintah. Justru, masing-masing satuan pendidikan diberi otonomi untuk mengembangkan kurikulum sendiri. Sedangkan peran pemerintah telah berkurang yaitu hanya menetapkan standar kompetensi. Perubahan ini akan terus berlanjut. Sekolah masa depan akan mengembangkan kurikulum yang menjadi ciri khas masing-masing. Orang tua murid akan memilih sekolah yang cocok untuk tempat pendidikan anaknya sesuai dengan minat dan harapan mereka. c. Perubahan Paradigma pada Proses Pembelajaran Proes pembelajaran turut mengalami perubahan. Sebagaimana kita pahami bersama bahwa “proses pembelajaran yang sebelumnya adalah didominasi oleh aktivitas guru dan siswa cenderung pasif” telah bergeser menjadi “proses pembelajaran yang mendorong siswa aktif belajar”. Kemudian, apabila sebelumnya, proses pembelajaran adalah berbasis sumber belajar tunggal (single-based learning resources), maka telah berubah menjadi proses pembelajaran yang bebasis aneka sumber belajar (varied-based learning resources). Nah sekarang, cobalah diskusikan dengan sesama teman pelatihan mengenai perubahan paradigma pada komponen lainnya dari proses pembelajaran. Usahakanlah agar diskusi tersebut di atas dilaksanakan di bawah bimbingan fasilitator. Sebagai peserta pelatihan, hendaknya ANDA dapat seoptimal mungkin memanfaatkan kegiatan diskusi dengan cara memberikan kontribusi pemikiran terhadap masing-masing butir yang ada pada Tabel 1 di bawah ini. Berusahalah untuk dapat mendiskusikan sebanyak mungkin butir-butir yang tercantum pada Tabel 1. Apabila ANDA dan teman-teman sesama peserta pelatihan berhasil mendiskusikan semua butir yang terdapat pada Tabel 1, maka semakin mantaplah keyakinan ANDA mengenai pengetahuan yang telah ANDA pelajari melalui modul ini. Seandainya tidak dapat mendiskusikan semua butir tersebut, tidak apa-apa. Sampaikanlah hasil diskusi ANDA dengan nara sumber sewaktu kegiatan belajar tatap muka berlangsung. • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 25 • TIK dalam Pembelajaran
  • 26. Tabel 1 Perubahan paradigma pada proses pembelajaran DARI teacher-centered instruction single sense singlepath progression single media isolated work information delivery passive learning factual thinking knowledge-based decision making reactive response isolated artificial context KE student-centered instruction multisensory stimulation multipath progression Multimedia collaborative work information exchange active/inquiry-based learning critical thinking informed decision making proactive and planned action authentic real-world context DARI teacher-centered instruction KE student-centered instruction (Pembelajaran berpusat pada guru) (Pembelajaran berpusat pada siswa) d. Perubahan Paradigma pada Lembaga Pendidikan Lembaga pendidikan tidak terkecuali mengalami perubahan paradigma pada berbagai komponennya. Seiring dengan perkembangan atau kemajuan TIK, maka lembaga pendidikan yang sebelumnya hanya menerapkan moda tunggal (single mode) dalam menyelenggarakan pendidikan telah mengalami perubahan menjadi moda ganda (dual mode). Perubahan paradigma juga terjadi pada institusi • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 26 • TIK dalam Pembelajaran
  • 27. pendidikan sebagaimana disajikan pada daftar berikut ini. Sebagai peserta pelatihan yang aktif dan berinisiatif, apa yang kemungkinan akan ANDA lakukan mengenai daftar di bawah ini? Tentunya ada beberapa aktivitas yang dapat ANDA lakukan dan salah satu di antaranya adalah mendiskusikan masing-masing butir yang terdapat di dalam daftar dengan teman ANDA sesama peserta pelatihan. Yakinkan diri ANDA bahwa dengan banyak berdiskusi berarti ANDA semakin terlatih dalam melakukan analisis terhadap berbagai permasalahan yang ada. Di sisi lain, ANDA juga akan semakin termotivasi untuk menggali berbagai referensi yang dibutuhkan. ANDA akan terus tertantang untuk meningkatkan akumulasi pengetahuan dan rasa percaya diri akan kemampuan diri sendiri. DARI studying once a life ivory towers single mode broad scope institutions isolated institutions single-unit curricula broad basic studies curricula-oriented degrees term-oriented learning linear curricula KE life-long learning competitive markets multiple-mode profiled mode institutions cooperating institutions inter-unit curricula just-in-time basic studies knowledge certificates learning on demand learning spaces RANGKUMAN Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIK) tidak hanya mencakup perangkat keras dan lunak saja tetapi juga konten dan infrastruktur, tidak hanya terbatas pada bentuk yang konvensional saja tetapi juga yang paling mutakhir (sophisticated). Perkembangan/kemajuan TIK telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk bidang pendidikan/pembelajaran. Potensi TIK yang apabila dimanfaatkan secara terintegrasi dan optimal di bidang pendidikan/pembelajaran, maka dampaknya antara lain dapat memperluas akses terhadap layanan pendidikan, meningkatkan efisiensi pengelolaan kegiatan pembelajaran, meningkatkan kualitas pendidikan, mendorong peserta didik untuk belajar lebih mandiri, memudahkan guru menyajikan berbagai jenis materi pelajaran yang • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 27 • TIK dalam Pembelajaran
  • 28. sulit, dan membantu mempermudah peserta didik mempelajari materi pelajaran. Agar pemanfaatan TIK dapat dilakukan secara terintegrasi dan optimal dalam kegiatan pembelajaran, maka dituntut adanya sikap terbuka terhadap gagasan pembaharuan khususnya pemanfaatan TIK dari semua aparat kependidikan terutama Kepala Sekolah, guru, dan tenaga pendukung di semua satuan pendidikan. TUGAS Tugas yang perlu ANDA lakukan adalah membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang hanya mencakup satu topik materi pelajaran yang dapat disajikan selama 2 jam pelajaran. Di dalam RPP yang ANDA susun tersebut haruslah mencerminkan pemanfaatan TIK secara terintegrasi. RPP yang ANDA mulai susun ini akan terus ANDA kembangkan sesuai dengan sajian materi pelatihan yang akan di bahas dengan para nara sumber lainnya. Usahakan agar ANDA benar-benar siap, tidak menyia-nyiakan waktu karena RPP yang ANDA susun tersebut akan final pada saat seluruh materi pelatihan telah selesai disajikan. Selamat bekerja dan berpeganglah pada prinsip bahwa tiada tugas yang tidak selesai. KEGIATAN BELAJAR 2 PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN URAIAN MATERI 1. Pengantar Pengalaman mempelajari materi pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-1 kiranya dapat ANDA terapkan pada Kegiatan Belajar-2. Pemahaman atau penguasaan materi pelajaran yang dibahas pada Kegiatan Belajar-1 akan membantu ANDA untuk • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 28 • TIK dalam Pembelajaran
  • 29. memahami materi pelajaran yang akan dibahas pada Kegiatan Belajar-2. Materi pelajaran yang akan dibahas pada Kegiatan Belajar-2 mencakup (a) pertimbangan dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran, (b) langkah/prosedur pemanfaatan TIK untuk pembelajaran, (c) model-model pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Strategi mempelajari materi pelajaran yang terdapat pada Kegiatan Belajar-1 tidak berbeda halnya dengan mempelajari materi pelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-2, yaitu dimulai dengan mempelajari materi pelajaran yang dibahas pada bagian pertama, “pertimbangan dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran”. Manakala telah memahami atau menguasai materi pelajaran bagian pertama ini, barulah ANDA disarankan untuk mempelajari materi pelajaran yang diuraikan pada bagian kedua “langkah/ prosedur pemanfaatan TIK untuk pembelajaran”. Setelah ANDA berhasil memahami materi pelajaran yang disajikan pada bagian kedua, barulah ANDA diperkenankan untuk mempelajari bagian ketiga, yaitu tentang “model-model pemanfaatan TIK untuk pembelajaran”. Dengan selesainya ANDA mempelajari keseluruhan materi pelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-1 dan Kegiatan Belajar-2, maka itu berarti bahwa ANDA telah menyelesaikan materi pelajaran pada Modul Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Pembelajaran. Nah, untuk lebih meyakinkan diri ANDA telah memahami atau menguasai keseluruhan materi pelajaran yang diuraikan di dalam Modul ini, maka kerjakanlah soal-soal yang disajikan pada bagian akhir dari modul ini. Manakala seandainya masih menjumpai soal-soal yang belum dapat dipahami, maka ANDA disarankan untuk mencatat dan kemudian membawanya untuk didiskusikan pada kegiatan belajar tatap muka dengan nara sumber. Akhirnya, selamat belajar dan semoga SUKSES! 2. Pertimbangan dalam Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran Berdasarkan pengalaman sebagai seorang guru atau instruktur pelatihan yang mengelola kegiatan pembelajaran, tentunya ANDA setidak-tidaknya atau mungkin juga sering menghadapi masalah atau kesulitan dalam menjelaskan berbagai bagian dari materi pelajaran kepada para siswa atau peserta pelatihan secara verbal (keterbatasan diri atau self-limitation). Atau dengan kata lain, ANDA merasakan adanya keterbatasan diri untuk menyampaikan atau memberikan penjelasan materi pelajaran tertentu secara lisan. • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 29 • TIK dalam Pembelajaran
  • 30. Dalam menghadapi keterbatasan yang ANDA miliki (pengetahuan, kemampuan, keterampilan) tentunya ANDA senantiasa berupaya untuk mencari dan kemudian memberikan solusi terhadap masalah atau keterbatasan yang ada. Upaya ini tentunya di samping menyita tenaga, tentunya juga membutuhkan waktu. Apakah ANDA juga terusik untuk mengkaji peluang memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran sebagai salah satu alternatif solusinya? Jika YA, tentunya ANDA berupaya untuk mendapatkan informasi mengenai potensi atau kontribusi TIK dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian, ANDA juga akan tergugah untuk mempelajari cara-cara mengoperasikan, mengembangkan bahan-bahan belajarnya, dan yang tidak kalah pentingnya juga adalah cara-cara merawat/memeliharanya. Pertimbangan lain adalah adanya informasi tentang keberhasilan berbagai lembaga pendidikan dalam meningkatkan kualitas belajar hasil lulusannya melalui pemanfaatan TIK. Bukti keberhasilan ini dapat menjadi salah satu pertimbangan yang menggerakkan atau memotivasi Kepala Sekolah dan guru untuk mencoba menerapkan pemanfaatan TIK bagi kepentingan pembelajaran yang dikelolanya. Artinya ada dulu bukti nyata tentang keberhasilan pemanfaatan TIK atau nilai tambah terhadap hasil belajar siswa/peserta pelatihan (seeing), barulah timbul kepercayaan yang menggerakkan (tumbuh atau berkembang) sikap Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan untuk melakukan penerapan pemanfaatan TIK. Inilah yang disebut pameo atau ungkapan yang mengatakan bahwa “seeing is believing” (melihat dulu, baru percaya dan kemudian termotivasi untuk melakukan). Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan yang bersikap melihat bukti terlebih dahulu ini masih relatif lebih mudah dimotivasi untuk berperanserta dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Atau bahkan ada kemungkinan juga bahwa di antara Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan yang bersikap demikian ini, telah mempunyai inisiatif sendiri untuk merencanakan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran/pelatihan. Adanya “pressure” yang berupa kebijakan dari supra sistem dapat juga menjadi salah satu pertimbangan bagi Kepala Sekolah dan guru untuk menerapkan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Pada umumnya, Kepala Sekolah tidak mau menanggung resiko sebagai akibat dari tindakan yang tidak responsif atau tidak melaksanakan kebijakan supra sistem. Kepala Sekolah akan berupaya sedapat mungkin untuk menerapkan • kebijakan yang ditetapkan oleh supra sistem. Dalam kaitan ini, tingkat Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 30 • TIK dalam Pembelajaran
  • 31. kesiapan sekolah akan sangat menentukan tingkat keberhasilan penerapan kebijakan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Tingkat pemahaman mengenai potensi TIK dapat pula menjadi salah satu pertimbangan yang medorong atau memotivasi Kepala Sekolah dan guru untuk menerapkan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Kepala Sekolah dan guru yang telah mempunyai pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan di bidang TIK tentunya akan lebih termotivasi dan lebih siap untuk melakukan penerapan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran dibandingkan dengan Kepala Sekolah dan guru yang tingkat pemahaman yang sangat minim mengenai TIK. Setelah memiliki pemahaman yang baik mengenai potensi TIK, maka pertimbangan lainnya adalah ketersediaan fasilitas dan infrastruktur TIK serta dana operasional yang akan mendukung penerapan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Pada kenyataannya, masih ada sebagian Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan yang masih belum termotivasi untuk menerapkan pemanfaatan TIK untuk kegiatan pembelajaran. Dalam kaitan ini, cobalah ANDA identifikasi apa yang menjadi pertimbangan mengapa sebagian Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan belum termotivasi untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran mereka? Apakah dikarenakan belum adanya: (a) pengetahuan dan keterampilan Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan mengenai TIK, (b) fasilitas dan infrastruktur di bidang TIK di sekolah atau lembaga pelatihan, dan (c) dana operasional untuk memanfaatkan TIK? 3. Faktor Penyebab Belum Memanfaatkan TIK dalam Kegiatan Pembelajaran Memang bukan rahasia umum lagi bahwa belum semua Kepala Sekolah dan guru menerapkan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Tentu banyak faktor penyebabnya. Apakah Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan memang tidak atau belum mengetahui manfaat atau potensi TIK dalam kegiatan pembelajaran? Apakah mereka memang tidak mempunyai kepedulian akan kontribusi potensi TIK terhadap kegiatan pembelajaran? Atau, apakah mereka belum memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran karena belum ada kesempatan mempelajarinya namun mempunyai motivasi dan komitmen yang tinggi untuk mempelajari dan memanfaatkannya dalam kegiatan pembelajaran? Pengenalan inovasi termasuk pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran perlu dilakukan secara bertahap melalui percontohan (pilot project). Melalui percontohan inilah • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 31 • TIK dalam Pembelajaran
  • 32. para Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan dapat mempelajari berbagai hal termasuk faktor-faktor pendukung atau penghambat dalam pengelolaan pemanfaatan TIK untuk kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, para Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan dapat belajar dari berbagai kelemahan atau keberhasilan yang dicapai selama masa perintisan/percontohan dan sekaligus juga menumbuhkan rasa percaya diri atau keyakinan untuk menerapkan pemanfaatan TIK. Keberhasilan penerapan suatu pembaharuan di bidang pendidikan khususnya di tingkat satuan pendidikan atau pelatihan sangatlah ditentukan oleh tingkat pemahaman dan sikap para guru serta dukungan Kepala Sekolah mengenai TIK. Keterbukaan pemikiran di kalangan para guru dan Kepala Sekolah terhadap gagasan pembaharuan termasuk pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran merupakan “pintu gerbang” untuk mempercepat kemajuan di bidang pendidikan/pembelajaran. Pembaharuan, apapun jenis dan sekecil apapun kadarnya, jika diperkenalkan kepada para Kepala Sekolah dan guru yang memiliki keterbukaaan pemikiran dan sikap, maka dapatlah dikatakan bahwa pembaharuan akan dilaksanakan dengan penuh komitmen. Nah sekarang, cobalah identifikasi dan tuliskan pada kolom di bawah ini (pada butir b dan seterusnya) apa saja yang menjadi faktor penyebab sebagian para Kepala Sekolah dan guru belum memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran! Pengalaman ANDA mengelola kegiatan pembelajaran selama ini akan sangat membantu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab sebagian Kepala Sekolah dan guru belum memanfaatkan TIK. Di samping itu, upayakanlah agar ANDA tidak menilai apakah jawaban yang telah ANDA tuliskan itu benar atau salah. Karena dengan cara yang demikian maka akan terbuka peluang yang lebih besar untuk menggali lebih banyak jawaban. Kemudian, diskusikanlah jawaban yang telah ANDA tuliskan, baik dengan sesama teman maupun dengan nara sumber sewaktu kegiatan belajar tatap muka diselenggarakan. Menurut pemahaman saya, faktor-faktor penyebab sebagian Kepala Sekolah dan guru masih belum memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran adalah: a. Tingkat keterbukaan pemikiran dan sikap di kalangan para guru dan Kepala Sekolah terhadap gagasan pembaharuan termasuk pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. b. ………………………………………………………………………………… …………………………. • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 32 • TIK dalam Pembelajaran
  • 33. c. ………………………………………………………………………………… …………………………. d. ………………………………………………………………………………… …………………………. e. ………………………………………………………………………………… …………………………. Bagaimana? Apakah ANDA sudah selesai menuliskan faktor-faktor penyebab mengapa sebagian Kepala Sekolah dan guru masih belum memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran? BAGUSLAH kalau sudah selesai. Setidak-tidaknya ANDA telah berhasil menuliskan 4 (empat) faktor penyebabnya. Nah, satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa sekalipun para guru yang baru menyelesaikan pendidikannya di lembaga pendidikan guru telah memiliki tingkat pengetahuan/pemahaman tertentu tentang TIK, tetapi berdasarkan hasil penelitian, pengetahuan mereka tentang “know how” atau kemampuan tekno-pedagogis yang berkaitan dengan cara mengintegrasikan TIK ke dalam kegiatan pembelajaran yang mereka kelola sehari-hari masih relatif rendah (Karsenti, 2005). Sebagai tambahan wawasan, berikut ini diuraikan beberapa kecenderungan sikap guru dalam pemanfaatan TIK untuk kepentingan pembelajaran (Siahaan, 2005). a. Tidak mau repot atau merasa puas dengan hasil pekerjaan yang telah dicapai Guru biasanya cenderung merasa puas dengan hasil pekerjaan yang telah dicapainya melalui cara kerja yang telah diterapkan. Tipe guru yang demikian ini “cenderung tidak mau repot-repot dengan hal-hal yang baru (termasuk pemanfaatan TIK dalam pembelajaran)”. Mengapa? Karena mereka berpikir bahwa dengan cara mengajar yang lama saja, telah memberikan hasil prestasi belajar siswa yang menggembirakan atau bernilai baik. Mengandalkan pengalamannya yang telah berhasil membawa para siswanya mencapai prestasi belajar yang menggembirakan, maka tipe guru yang demikian ini akan cenderung memperlihatkan “sikap yang resistan terhadap setiap gagasan pembaharuan”. Guru dengan kecenderungan sikap “tidak mau repot-repot dengan hal-hal yang baru” akan terlalu sulit untuk dipengaruhi atau diminta berperanserta dalam menerapkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Terlebih lagi apabila pengalaman mengajarnya • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 33 • TIK dalam Pembelajaran
  • 34. telah membuktikan bahwa para siswa yang dibimbingnya selalu memperlihatkan prestasi belajar yang menggembirakan. Pada umumnya, guru-guru senior yang telah lama mengajar cenderung berpegang pada prinsip “pengalaman telah membuktikan” sehingga sikapnya reisistan terhadap gagasan baru. Kalaupun sangat terpaksa, guru yang bertipe demikian ini akan melaksanakan pembaharuan sekedarnya saja atau sesuka hatinya. Sekalipun seandainya, sekolah tetangganya telah membuktikan adanya peningkatan efisiensi dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran dan peningkatan hasil prestasi belajar siswa, maka guru bertipe “tidak mau repot-repot dengan sesuatu yang baru” atau “merasa puas dengan hasil belajar yang telah dicapai siswa” cenderung akan berpegang pada pengalamannya. Atau, sulit untuk dapat menerima atau menelaah manfaat yang dapat dihasilkan melalui penerapan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. b. Sikap yang menghendaki bukti konkrit terlebih dahulu Sikap guru yang “menghendaki bukti konkrit terlebih dahulu” masih dinilai lebih moderat dalam menyikapi gagasan pembaharuan dibandingkan dengan sikap guru yang “tidak mau repot-repot dengan sesuatu yang baru” atau “merasa puas dengan hasil belajar yang telah dicapai siswa”. Dalam kaitan ini, perlu dilakukan terlebih dahulu suatu model perintisan pemanfaatan TIK di beberapa sekolah yang gurugurunya mempunyai keterbukaan terhadap gagasan pembaharuan. Keberhasilan penerapan pemanfaatan TIK di sekolah-sekolah perintisan akan menjadi acuan bagi beberapa sekolah yang ada di sekitarnya. Guru-guru yang berada di beberapa sekolah di sekitar sekolah perintisan akan tergugah dengan melihat langsung dampak positif dari hasil pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Guru-guru di sekitar sekolah perintisan yang sudah tergugah ini akan lebih mudah diajak untuk turut melaksanakan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran. c. Sikap yang sekedar melaksanakan tugas yang diberikan pimpinan sekolah Guru yang pada dasarnya tidak berminat untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran, tetapi karena ditugaskan oleh pimpinan, maka agar dinilai loyal terhadap pimpinan, maka sang guru yang sekalipun dengan berat hati akan melaksanakan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajarannya. Pada umumnya, iklim yang demikian ini tidak akan berlangsung lama. Akan selalu saja ada alasan • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 34 • TIK dalam Pembelajaran
  • 35. yang akan disampaikan sang guru apabila pimpinan sekolah sewaktu-waktu mengetahui bahwa sang guru tidak melaksanakan pemanfaatan TIK secara berkelanjutan dalam kegiatan pembelajarannya. Pemanfaatan TIK yang diterapkan oleh guru yang bersikap “sekedar melaksanakan tugas dari pimpinan” ini tidak akan membuahkan hasil sekalipun dipahami bersama bahwa TIK dapat memberikan nilai tambah. Nilai tambah akan diperoleh apabila memang TIK itu dimanfaatkan secara tepat (appropriate) dan dengan sungguhsungguh. Tetapi justru sebaliknya, bukan nilai tambah yang diperoleh apabila sang guru hanya sekedar melaksanakan tugas pimpinan. d. Sikap yang suka mencoba hal-hal yang baru (responsif) Seorang guru yang “suka mencoba hal-hal yang baru (responsif)” biasanya akan sangat berterima kasih apabila pimpinannya memintanya untuk melaksanakan suatu gagasan yang baru, misalnya saja pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Sekalipun tanpa adanya permintaan dari pimpinan, biasanya sang guru yang “suka mencoba hal-hal yang baru (responsif)” akan membawa gagasan baru yang diperolehnya di luar ke dalam sekolah. Bisa saja terjadi bahwa sang guru tidak menginformasikan penerapan gagasan pembaharuan yang telah dilaksanakannya di kelas kepada pimpinan sekolah. Justru pimpinan sekolah yang justru kemungkinan terkejut sewaktu ada pihak luar atau siswa yang bercerita bahwa sang guru telah memperkenalkan gagasan baru kepada para siswa. Memang ada hambatan apabila penerapan gagasan pembaharuan itu harus menggunakan fasilitas/peralatan tertentu yang tidak memungkinkan untuk dibiayai oleh sang guru sendiri. Dalam hal ini, sang guru memang terpaksa mendiskusikan gagasan pembaharuan yang akan dicoba diterapkannya di sekolah dengan Kepala Sekolah. Harapannya adalah bahwa Kepala Sekolah dapat mendukung gagasan pembaharuan yang akan diterapkan termasuk dukungan terhadap pengadaan fasilitas/peralatan yang dibutuhkan. Seandainya Kepala Sekolah belum mendukung, maka ada kemungkinan sang guru akan berusaha untuk mendapatkan fasilitas/peralatan yang dibutuhkan. Sang guru akan merasakan adanya kepuasan di dalam dirinya apabila berhasil memperkenalkan gagasan pembaharuan kepada para siswanya. Kepuasan sang guru akan bertambah apabila para siswanya memperlihatkan hasil belajar yang meningkat pula. • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 35 • TIK dalam Pembelajaran
  • 36. e. Sikap pamrih dalam melaksanakan hal-hal yang baru Pengenalan suatu gagasan pembaharuan, misalnya saja pemanfaatan TIK untuk kegiatan pembelajaran akan disambut positif oleh para guru. Mengapa? Karena mereka berpendapat bahwa kegiatan pengenalan ini akan diikuti dengan langkah berikutnya yaitu penerapannya apabila para guru memang memberikan respons yang positif. Pada umumnya, para guru yang merespons positif dan ditugaskan sekolah untuk berperanserta dalam penerapan pemanfaatan TIK akan dibekali dengan berbagai persiapan termasuk pelatihan untuk pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Selain bekal yang bersifat substansi, para guru juga dibekali dengan insentif atau biaya partisipasi. Kedua jenis bekal yang dalam hal ini disebut sebagai “pamrih”. Selama dukungan yang bersifat substansi maupun yang bersifat finansial masih berjalan, maka sang guru yang bersikap “melaksanakan hal-hal yang baru berdasarkan pamrih” akan melaksanakan pemanfaatan TIK sebagaimana yang telah didiskusikan. Namun, apabila dukungan substansi dan finansial telah berhenti dan tindak lanjut kegiatan pemanfaatan TIK diserahkan kepada sekolah, maka kecenderungan yang terjadi adalah bahwa sang guru juga berhenti memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajarannya. Pengelola sekolah juga kemungkinan akan mengatakan bahwa tidak ada dana khusus untuk melanjutkan pelaksanaan pemanfaan TIK dalam kegiatan pembelajaran sehingga kegiatannya juga turut segera berhenti. Sebaliknya dapat terjadi manakala pimpinan sekolah memang orang yang bersikap positif dan terbuka terhadap pembaharuan. f. Sikap ikut-ikutan agar tidak dikatakan ketinggalan jaman Seorang guru cenderung tidak akan menolak apabila ditugaskan untuk turut serta melaksanakan sesuatu gagasan pembaharuan misalnya pemanfaatan TIK sekalipun mungkin dirinya tidak begitu yakin akan komitmen untuk penerapannya secara berkelanjutan. Setidak-tidaknya, sang guru akan dilihat oleh para koleganya sebagai orang yang tidak ketinggalan. Yang penting di dalam pemikiran sang guru adalah bahwa dirinya sudah mengikuti perkembangan atau kemajuan yang ada, terlepas bagaimana porsi atau kadar keikut-sertaannya. Guru yang bersikap “sekedar ikut-ikutan agar tidak dikatakan ketinggalan jaman” ini sebenarnya tidaklah sepenuh hati untuk melaksanakan pemanfaatan TIK sehingga kalau dipertanyakan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pemanfaatan TIK, • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 36 • TIK dalam Pembelajaran
  • 37. maka sang guru akan melemparkannya kepada pimpinan sekolah. Dapat saja sang guru berkata, “saya ini kan hanya sekedar melaksanakan apa adanya saja; yang tahu sepenuhnya tentang pemanfaatan TIK ini adalah Kepala Sekolah. g. Sikap innovatif atau kreatif dalam melaksanakan tugas Guru yang memang memiliki keterbukaan, baik dalam hal pemikiran maupun sikapnya terhadap setiap gagasan pembaharuan (misalnya pemanfaatan TIK yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran siswa), akan lebih mudah tergugah untuk mempelajari dan memahami suatu gagasan pembaharuan. Dengan kesediaan mempelajari suatu gagasan pembaharuan, maka guru akan memiliki pemahaman yang jelas di bidang pemanfaatan TIK sebelum menerima dan menerapkan gagasan. Melalui pemahaman yang jelas, maka seorang guru tentunya akan lebih mudah menerapkan gagasan pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya. Seandainya juga mengalami hambatan/kesulitan pada tahap penerapannya di dalam kelas, ia tentunya tidak mudah menyerah; melainkan akan berupaya untuk mencari solusinya, tidak hanya dengan sesama guru yang ada di sekolahnya tetapi juga dengan pihak-pihak lain yang mempunyai kompetensi di bidang yang relevan. Selain responsif terhadap gagasan pembaharuan yang dalam hal ini berupa pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran, maka sang guru akan selalu mengupayakan adanya kreativitas dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya. 4. Langkah-langkah/Prosedur Pemanfaatan TIK dalam Kegiatan Pembelajaran a. Umum Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat pada tahun 1999, dikemukakan bahwa relatif kecil prosentase jumlah guru (20%) yang menyampaikan bahwa mereka mempersiapkan diri secara baik untuk mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran di kelas. Sebagai contoh, seorang guru mengatakan “Saya menggunakan komputer di kelas sebagai upaya pengayaan terhadap topik materi yang telah dibahas”, “Para siswa menggunakan internet untuk mendapatkan berbagai informasi yang perlu bagi laporan mereka”, “Saya • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 37 • TIK dalam Pembelajaran
  • 38. menggunakan powerpoint untuk mempersiapkan semua presentasi saya di dalam kelas” (US Department of Education, 1999). Pertama-tama, tentukan dulu tujuan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran di kelas, yang tentunya haruslah mengacu pada tujuan pendidikan/pembelajaran yang bersifat khusus! Apakah TIK dimanfaatkan untuk mendukung inkuiri, meningkatkan komunikasi, memperluas akses ke berbagai sumber, membimbing siswa untuk menganalisis dan memvisualisasikan data, memungkinkan dilakukannya pengembangan produk, atau mendorong pengungkapan gagasan? Kedua, pilihlah jenis TIK yang sesuai dengan kebutuhan dan dilanjutkan dengan pengembangan kurikulum. Kembangkanlah suatu rencana untuk mengevaluasi pekerjaan siswa dan juga penilaian dampak dari pemanfaatan teknologi. Di samping dukungan yang bersifat pedagogis membantu para siswa memanfaatkan TIK untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran, para guru juga membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan produk, piranti lunak, dan sumber-sumber elektronik yang tersedia. Para guru juga membutuhkan waktu untuk berdiskusi mengenai TIK dengan guru-guru lainnya, baik yang digunakan maupun yang akan digunakan. Kolaborasi profesional mencakup komunikasi dengan para pendidik dalam berbagai situasi dan juga dengan yang lain yang mempunyai pengalaman dalam pemanfaatan teknologi (Panel on Educational Technology, 1997). Pengembangan kemampuan profesional guru yang sesuai dengan perkembangan tuntutan/ kebutuhan adalah penting untuk dilaksanakan secara berkesinambungan. Dengan demikian, ada kesempatan bagi guru untuk belajar, tidak hanya yang terkait dengan cara-cara pemanfaatan TIK baru tetapi juga tentang cara-cara menyajikan materi pembelajaran yang bermakna, dan berbagai kegiatan lainnya yang terkait dengan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Tetapi pelatihan guru haruslah lebih dari sekedar cara memanfaatkan TIK (termasuk komputer), tetapi sampai pada strategi pembelajaran yang dibutuhkan untuk (infuse) keterampilan teknologis ke dalam proses belajar” (Sulla, 1999). b. Khusus 1) Perencanaan Pada tahap perencanaan, sebagai seorang guru atau instruktur pelatihan tentunya ANDA akan merancang/mengemas • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas melakukan materi serangkaian pelajaran, 38 (b) kegiatan, seperti: mempersiapkan • (a) strategi TIK dalam Pembelajaran
  • 39. pembelajaran, (c) mempersiapkan lembar kerja siswa, dan (d) mempersiapkan lembar penilaian hasil belajar siswa. Berbicara mengenai kegiatan merancang/mengemas materi pelajaran berbasis TIK pada hakekatnya mencakup keempat kegiatan tersebut di atas. Oleh karena itu, pembahasan tentang merancang/mengemas materi pelajaran berbasis TIK hendaknya dimaknai sebagai pembahasan keempat kegiatan tahap perencanaan. Kegiatan merancang/ mengemas materi pelajaran berbasis TIK tidaklah seluruhnya harus dilakukan oleh seorang guru mata pelajaran. Dapat saja seorang guru mencari sebagian materi pelajaran berbasis TIK yang sudah dikemas oleh pihak lain (baik guru maupun institusi) melalui berbagai sumber dan kemudian menyajikannya kepada siswa. Tentunya sangat diharapkan apabila seorang guru berupaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dirinya sehingga memiliki kemampuan untuk merancang/mengemas sendiri seluruh materi pelajaran yang diampunya berbasis TIK. Memang kegiatan yang demikian ini akan sangat menyita banyak waktu, tetapi penerapannya dalam kegiatan pembelajaran akan sangat menghemat banyak waktu. Oleh karena itu, para guru mata pelajaran sejenis yang berada di suatu wilayah dapat saja secara bersama-sama merancang/ mengembangkan materi pelajaran berbasis TIK (team work). Materi pelajaran yang dirancang/dikemas guru didasarkan atas hasil analisis terhadap kurikulum yang digunakan. Hasil kerja suatu tim akan lebih baik lagi apabila membuka diri untuk mendapatkan masukan dari kelompok guru mata pelajaran sejenis dari wilayah lainnya. Atau, asosiasi guru mata pelajaran sejenis (jika telah ada) berdasarkan wilayah misalnya dapat berbagi tugas untuk merancang dan mengembangkan topik-topik tertentu yang telah diinventarisasi secara asosiasi. Selanjutnya, hasil finalisasi dan kompilasi keseluruhan topik pelajaran dapat dimanfaatkan oleh semua anggota asosiasi. 2) Pelaksanaan Pemanfaatan TIK dalam Kegiatan Pembelajaran Pada tahap pelaksanaan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru haruslah benar-benar yakin bahwa fasilitas TIK yang akan dimanfaatkannya dalam keadaan berfungsi baik. Artinya, guru harus melakukan tes terhadap fasilitas TIK sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran. • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 39 • TIK dalam Pembelajaran
  • 40. Hanya dengan cara yang demikian ini diharapkan bahwa kegiatan pembelajaran melalui pemanfaatan fasilitas TIK akan dapat berjalan lancar. Kemudian, para siswa juga perlu disiapkan agar masing-masing mereka fokus terhadap materi pelajaran yang akan dibahas. Penyiapan siswa dapat dilakukan dengan mengarahkan perhatian mereka terhadap kompetensi yang perlu mereka kuasai pada akhir kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang akan diterapkan selama kegiatan pembelajaran juga perlu dikomunikasikan kepada para siswa agar mereka memiliki kejelasan mengenai kegiatan-kegiatan belajar yang dituntut untuk mereka lakukan. Manakala para siswa dan fasilitas/peralatan TIK telah sepenuhnya dalam siap, barulah guru membagikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan dilanjutkan dengan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Selama berlangsung kegiatan pembelajaran, guru haruslah memantau keadaan penerimaan siswa terhadap materi pelajaran. Siswa yang mengalami kesulitan memahami bagian tertentu dari materi pelajaran, hendaknya menjadi perhatian guru dan diberi bimbingan. Sedangkan siswa yang memperlihatkan tingkat penguasaan yang lebih cepat terhadap materi pelajaran dapat diberi tugas-tugas tertentu sehingga tidak mengganggu siswa lainnya. Pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran tidak selamanya berjalan lancar. Adakalanya terjadi hambatan/kendala, baik yang diakibatkan oleh fasilitas TIK itu sendiri maupun oleh guru dalam mengoperasikannya atau dapat juga disebabkan oleh faktor lainnya seperti listrik yang tiba-tiba padam. Dalam kaitan ini, seorang guru hendaknya mengantisipasi kemungkinan terjadinya kendala/hambatan ini agar tidak mengganggu perhatian siswa. Tentunya masih ada beberapa hambatan lainnya. Berdasarkan survai yang telah dilakukan sebelumnya, terdapat beberapa faktor yang sering menjadi keluhan para guru, seperti misalnya: tidak tersedianya peralatan, mahalnya akses internet, kurangnya pengetahuan dan kemampuan menggunakan TIK alias gagap teknologi (gatek), dan kurangnya dukungan kebijakan Kepala Sekolah. Nah selanjutnya, cobalah diskusikanlah dengan sesama peserta pelatihan mengenai faktor-faktor pendukung dan penghambat pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai persiapan diri untuk berdiskusi dengan sesama teman, cobalah jawab beberapa pertanyaan berikut ini: • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 40 • TIK dalam Pembelajaran
  • 41. 1. Bagaimanakah ketersediaan peralatan TIK di sekolah ANDA? 2. Apakah akses internet yang adadi sekolah ANDA memadai untuk menunjang kegiatan pembelajaran? 3. Bagaimanakah kemampuan guru dalam memanfaatkan TIK di sekolah ANDA? 4. Bagaimana upaya sekolah ANDA dalam penyediaan biaya pemanfaatan TIK untuk kegiatan pembelajaran? 5. Jelaskanlah solusi apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi hambatan pendayagunaan TIK di sekolah: 3) Penilaian Kegiatan Pembelajaran yang Memanfaatkan TIK Penilaian hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan TIK dapat dilakukan secara (a) terintegrasi atau menyatu dalam bahan belajar siswa, baik yang berupa pertanyaan-pertanyaan lisan sewaktu kegiatan belajar tatap muka, soal-soal latihan secara tertulis (selfevaluation) maupun kuis, (b) tersendiri, baik yang berupa penugasan individual atau kelompok, maupun tes. 5. Model-model Pemanfaatan TIK untukKegiatan Pembelajaran • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 41 • TIK dalam Pembelajaran
  • 42. Guru mempunyai kebebasan untuk menentukan model pemanfaatan TIK yang akan diterapkannya dalam kegiatan pembelajaran. Penentuan model pemanfaatan TIK ini hendaknya disesuaikan dengan berbagai kondisi yang ada, seperti: ketersediaan fasilitas TIK di sekolah (apakah lengkap untuk setiap siswa atau siswa harus berpasangan), tingkat kemampuan atau keterampilan guru mengoperasikan fasilitas/peralatan TIK, ketersediaan fasilitas TIK yang dimiliki siswa, tingkat kemampuan atau keterampilan siswa mengoperasikan fasilitas/peralatan TIK, atau tingkat aksesibilitas siswa terhadap materi pelajaran di luar sekolah. Apabila kondisi obyektif yang ada memang memungkinkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar berbasis TIK, maka model pemanfaatan TIK yang mendukung adalah model yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran sekalipun mungkin tidak sepenuhnya. Masih terbuka peluang sekalipun dalam persentase yang kecil bagi siswa untuk dapat berinteraksi secara tatap muka dengan guru. Secara singkat dapatlah dikatakan bahwa hampir keseluruhan kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan TIK. Model terintegrasi ini hanya dapat diterapkan apabila setiap siswa telah memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan mengoperasikan fasilitas TIK di samping tidak memiliki kendala/hambatan untuk memanfaatkan fasilitas TIK setiap saat. Model pemanfaatan TIK untuk kegiatan pembelajaran yang kedua yang dapat diterapkan adalah model campuran (mixed model) dengan porsi yang lebih besar pada pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Model campuran ini dapat dibedakan menjadi: a. model campuran yang sebagian besar kegiatan pembelajaran dilakukan dengan pemanfaatan TIK; hanya sebagian kecil saja dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru secara tatap muka. Artinya, guru memang merencanakan ada kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan secara tatap muka dan ada pula yang diselenggarakan melalui pemanfaatan TIK. b. model campuran yang sebagian besar kegiatan pembelajaran dilakukan secara tatap muka; sedangkan kegiatan pembelajaran melalui pemanfaatan TIK hanya dilakukan dalam persentase yang lebih kecil. Dalam hal ini, guru memang merencanakan ada kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan melalui memanfaatkan TIK. • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 42 • TIK dalam Pembelajaran
  • 43. Penerapan model campuran ini didasarkan atas pertimbangan mengenai ketersediaan fasilitas TIK di sekolah. Manakala fasilitas TIK yang tersedia di sekolah dapat dimanfaatkan siswa secara individual atau setidak-tidaknya secara berpasangan, dan fasilitas TIK yang sama juga dapat dimanfaatkan siswa di luar jam pelajaran sekolah, serta fasilitas TIK juga tersedia di lingkungan sekitar siswa (siswa tidak akan mengalami kesulitan atau hambatan dalam memanfaatkan fasilitas TIK), maka model campuran yang pertama dapat diterapkan guru. Sebaliknya, manakala fasilitas TIK yang tersedia di sekolah terbatas jumlahnya sehingga hanya dapat dimanfaatkan siswa secara berpasangan, trio atau bahkan kwartet, dan fasilitas TIK yang sama tidak mungkin dimanfaatkan siswa di luar jam pelajaran sekolah, serta fasilitas TIK yang tersedia di lingkungan sekitar siswa juga sangat terbatas, maka model campuran yang kedua yang lebih memungkinkan untuk diterapkan guru. Artinya, pemanfaatan TIK untuk pembelajaran hanya dilakukan dalam bentuk tugas-tugas yang harus dilakukan para siswa. RANGKUMAN Setiap guru mempunyai keterbatasan dalam menyajikan materi pelajaran kepada para siswanya karena berbagai sebab, seperti: konsep yang abstrak, obyek yang berbahaya, obyek yang tidak terlihat secara kasat mata, biaya yang sangat mahal untuk menghadirkan obyek bahasan ke dalam kelas. Berbagai keterbatasan guru dapat diatasi antara lain dengan pemanfaatan eknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam kegiatan pembelajaran. Gagasan pembaharuan khususnya pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran dapat berasal dari siapa saja. Yang sangat mendasar dan penting adalah sikap Kepala Sekolah dan guru yang kondusif terhadap pemanfaatan TIK. Pembaharuan dapat dimulai dari yang sangat kecil, seperti: guru yang memberikan tugas kepada para siswanya untuk mencari • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 43 • TIK dalam Pembelajaran
  • 44. informasi tentang topik tertentu dari internet, memanfaatkan media kaset audio dalam kegiatan pembelajaran, guru mengembangkan komunikasi dengan para siswa melalui email atau short message services (SMS). Manakala kondisi yang kecil ini terus ditingkatkan, tentu pada akhirnya akan memberikan dampak yang lebih besar terhadap hasil belajar siswa dan efisiensi pengelolaan kegiatan pembelajaran. Dalam kaitan ini, perlu dilakukan perencanaan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran sehingga pemanfaatan TIK tidak hanya bersifat “tempelan” atau kalau guru berhalangan hadir di dalam kelas karena berbagai alasan. TUGAS Tugas yang perlu ANDA lakukan adalah melanjutkan pembuatan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang hanya mencakup satu topik materi pelajaran yang dapat disajikan selama 2 jam pelajaran. Di dalam RPP yang ANDA susun tersebut haruslah mencerminkan pemanfaatan TIK secara terintegrasi. RPP yang ANDA mulai susun ini akan terus ANDA kembangkan sesuai dengan sajian materi pelatihan yang akan bahas dengan para nara sumber lainnya. Usahakan agar ANDA benar-benar siap, tidak menyia-nyiakan waktu karena RPP yang ANDA susun tersebut akan final pada saat seluruh materi pelatihan telah selesai disajikan. Selamat bekerja dan berpeganglah pada prinsip bahwa tiada tugas yang tidak selesai. PENUTUP Bagian Penutup ini merupakan bagian akhir dari modul yang sedang ANDA pelajari tentang “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran”. SUKSES buat ANDA yang telah berhasil selesai mempelajari modul ini. Apabila sekarang kepada ANDA sebuah pertanyaan “Apa saja yang telah ANDA pahami setelah selesai mempelajari modul ini?”. Pertanyaan ini tentulah tidak terlalu sulit untuk dijawab apabila ANDA memang benar-benar secara cermat mempelajari modul ini dan mengerjakan semua tugas atau soalsoal latihan yang diberikan. Namun seandainya ANDA sendiri masih merasa belum • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 44 • TIK dalam Pembelajaran
  • 45. sepenuhnya dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan mudah, apakah tidak sebaiknya ANDA mundur selangkah untuk mencoba mempelajari ulang bagian-bagian tertentu dari modul ini yang belum ANDA pahami dengan baik. Dengan mempelajari ulang materi pelajaran yang dibahas di dalam modul ini yang memang benar-benar belum ANDA pahami secara baik, janganlah sedikitpun ANDA merasa malu atau merasa tidak enak (feel uneasy). Apabila ANDA memang sudah selesai mempelajari ulang bagian-bagian tertentu dari materi pelajaran yang diuraikan di dalam modul ini dan akhirnya telah dapat memahaminya dengan baik, maka siapkanlah diri ANDA untuk mengerjakan Tes Akhir Modul (TAM) yang terdapat di bagian akhir modul ini. Dalam mengerjakan TAM, usahakanlah untuk secara disiplin mengerjakannya sendiri semaksimal mungkin agar ANDA secara obyektif dapat menilai tingkat keberhasilan ANDA menguasai materi pelajaran yang disajikan di dalam modul ini. Apabila sudah selesai mengerjakan semua soal yang terdapat pada TAM, mintalah Kunci Jawaban TAM dari nara sumber pelatihan dan kemudian, periksalah hasil pekerjaan ANDA. Semoga ANDA berhasil mengerjakan semua atau sebagian besar soal TAM dengan benar. Jika demikian halnya, SELAMAT dan SUKSES buat ANDA. Sebagai tindak lanjut, gunakanlah pengalaman belajar atau cara-cara belajar yang telah ANDA terapkan untuk modul pelatihan lainnya. Jika seandainya ternyata ANDA belum berhasil mengerjakan semua atau sebagian besar soal TAM, janganlah berkecil hati. Tip yang paling sederhana dan mudah adalah “pelajarilah kembali modul ini dengan lebih cermat”. Di samping itu, yakinkan juga diri ANDA bahwa ANDA pasti dapat memahami keseluruhan atau sebagian besar materi pelajaran yang dibahas di dalam modul ini. Bagaimana? ANDA sudah siap bukan? Bagus! Selamat belajar dan Sukses! • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 45 • TIK dalam Pembelajaran
  • 46. KEPUSTAKAAN Darmawan, Deni. (2008). Antara Guru dan Abad Teknologi Informasi-Komunikasi. http://e-majalah. com/0608deni.html. Diakses tanggal 02 Pebruari 2009. Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005-2009. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Blueprint TIK untuk Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Haddad, Wadi D. (2005). Technology and Teacher Education: Making the Connection. Sumber: http://www.techknowlogia.org/TKL_active_pages2/CurrentArticles/main.asp? IssueNumber=18&FileType=PDF&ArticleID=434 (diakses tanggal 31 Mei 2005). • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 46 • TIK dalam Pembelajaran
  • 47. Karsenti, Thierry. (2005). From Blackboard to Mouse Pad: A Case Study of the Effectiveness of E-Learning and Technology in Teacher Education Programs. Sumber: http://www.Techknow logia.org/TKL_active_pages2/CurrentArticles/main.asp? IssueNumber=18&FileType=PDF&ArticleID= 446 (diakses tanggal 31 Mei 2005) Kusnandar, Ade. (2008). “Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran”, Modul-1 yang disajikan pada Pelatihan Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran Tingkat Nasional Tahun 2008. Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan-Departemen Pendidikan Nasional. MacKinnon, Soledad. (2005). Technology Integration in the Classroom: Is There Only One way to Make It Effective? Sumber:http://www.techknowlogia.org/ TKL_active_ pages2/CurrentArticles/main.asp? Issue Number=18&FileType=PDF& ArticleID=445 (diakses tanggal 31 Mei 2005). Means, B., Blando, J., Olson, K., Middleton, T., Morocco, C., Remz, A., & Zorfass, J. (1993). Using Technology to Support Education Reform. Washington, DC: U.S. Department of Education. Sumber:http://www.ed.gov/pubs/EdReformStudies/TechReforms/ (diakses tanggal 10 Juni 2005). Siahaan, Sudirman. (2005). ”Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK): Pengertian, Potensi, dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran”, makalah yang disajikan pada Pelatihan Pemanfaatan Program Media Pembelajaran melalui Audiovisual untuk Kepala Sekolah dan Guru SD, SMP, SMA/SMK se-Sumatera Selatan di Palembang, Palembang: Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Selatan. Surya, H. M. (2006). Makalah tentang ”Potensi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di Kelas” yang disajikan dalam Seminar Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pendidikan Jarak Jauh dalam Rangka Peningkatan Mutu Pembelajaran, diselenggarakan oleh Pustekkom Depdiknas, tanggal 12 Desember 2006 di Jakarta. <http://www.e-dukasi.net/artikel/index.php? id=43> Diakses tanggal 02 Pebruari 2009. US Department of Education. (1999). Teacher Quality: A report on the Preparation and Qualifications of Public School Teachers. USA: National Center for Education Statistics January 1999. Wibawanto, Hari. (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi. <http://ucupneptune. blogspot.com/ 2008/01/teknologi-informasi-dan-komunikasi.html>. Diakses tanggal 02 Pebruari 2009. Websites: http://www.bergen.org/technology/defin.html http://www.answers.com/topic/information-technology http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/methods/ technlgy/te800.htm http://www.bergen.org/technology/defin.html • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 47 • TIK dalam Pembelajaran
  • 48. http://www.e-dukasi.net TES AKHIR MODUL A. Petunjuk 1. Bacalah dengan cermat terlebih dahulu petunjuk tentang cara-cara mengerjakan soal-soal TAM. 2. Bacalah sepintas keseluruhan soal TAM dan perhatikanlah soal-soal mana yang menurut ANDA dapat dengan mudah ANDA jawab. Kemudian, bacalah secara cermat setiap soal yang relatif mudah menurut ANDA dan kerjakanlah. 3. Apabila memang masih ada waktu, cobalah pahami soal yang sulit dan upayakan untuk mengerjakannya. 4. Seandainya semua soal telah selesai ANDA kerjakan, cobalah periksa kembali hasil pekerjaan ANDA. Jika ada yang menurut ANDA perlu diperbaiki, lakukanlah dengan segera. 5. Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang benar menurut ANDA, apakah huruf A, B, C, atau D. • Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas 48 • TIK dalam Pembelajaran