Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
DI/TII Gerakan
1. Pemberontakan Darul Islam/Tentara
Islam Indonesia
Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat
Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah
Pemberontakan DI/TII di Aceh
Pemberontakan DI/TII di Kalimantan
Selatan
Pemberontakan DI/TII di Sulawesi
Selatan
2. Latar Belakang
DI/ TII (Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia)
adalah gerakan yang menginginkan berdirinya
Negara Islam Indonesia
3. DARUL ISLAM/TENTARA
ISLAM INDONESIA
Pemberonatakan DI/TII di Jawa Barat
Latar Belakang
Kartosuwiryo bercita-cita ingin mendirikan Negara Islam
Indonesia, dan mendirikan pesantren di Mlangbong Garut.
Tokoh-tokoh yang Terlibat
Kartosuwiryo adalah pemimpin dari pemberontakan ini.
Kartosuwiryo
4. Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat
Proses Pemberontakan
Kartosuwirjo bercita-cita ingin mendirikan
NegaraIslam Indonesia, mendirikan pesantren di
Mlangbong Garut; setelah perjanjian Reville RI
agar mengosongkan Jawa Barat pindah ke Jawa
Tengah dianggap RI menghianati perjuangan
rakyat Jawa Barat.
Kartosuwirjo menolak hijrah dan
mendirikanNegara Islam Indonesia 7 Agustus
1949.
5. Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat
Proses Penyelesaian
Untuk menumpas DI/ TII pemerintah melakukan
operasi Baratayudha 27 Agustus 1949.
6. Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah
Latar Belakang
Amir Fatah adalah komandan laskar Hizbullah di
Tulangan, Sidoarjo dan Mojokerto
memproklamasikan diri bergabung dengan
DI/TII 23 Agustus 1949 di Tegal, diangkat
sebagai Komandan pertempuran Jawa Tengah
dengan pangkat Majen TII. Mulai saat
itu, pemberontakan pun terjadi.
7. Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah
Tokoh-tokoh yang Terlibat
Amir Fatah sebagai pemimpin dari
pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah.
Mahfu’dz Abdurachman
8. Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah
Proses Pemberontakan
Di Kebumen Pemberontakan DI/TII dilakukan
oleh Angkatan Umat Islam dipimpin Kyai
Somalangu. Kedua gerakan bergabung dengan
DI/TII Jawa Barat (Kartosuwirjo), Gerakan
DI/TII di Jawa Tengah semakin kuat didukung
oleh batalyon 624 yang membelot.
9. Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah
Proses Penyelesaian
Untuk mengatasi gerakan ini pemerintah
membentuk pasukan khusus Yaitu Banteng
Raiders; pasukan ini melakukan operasi Gerakan
Banteng Negara dipimpin Letnan Kolonel
Sarbini, kemudian diganti Letnan Kolonel M.
Bahrun, kemudian Letnan Kolonel A. Yani.
Pemberontakan dapat ditumpas tahun 1954.
Untuk mengatasi Batalyon 624 dilakukan operasi
Merdeka Timur oleh Letnan Kolonel Soeharto.
10. Pemberontakan DI/TII di Aceh
Latar Belakang
Pemberontakan ini dilatarbelakangi oleh rasa khawatir akan hilangnya
kedudukan dan perasaan kecewa karena diturunkannya Aceh dari
Daerah Istimewa menjadi keresidenan dibawah propinsi Sumatera Utara
yang ditetapkan Pemerintah pada tahun 1950. Pertentangan
antargolongan, serta rehabilitasi dan modernisasi daerah yang tidak
lancar menjadi penyebab meletusnya pemberontakan DI/TII di Aceh.
11. Pemberontakan DI/TII di Aceh
Tokoh-tokoh yang Terlibat
Tengku Daud Beureueh sebagai pimpinan dalam pemberontakan DI/TII di daerah Aceh.
Kolonel M. Jasin dan Pangdam I Bukit Barisan sebagai orang yang memprakasai musyawarah
kerukunan rakyat Aceh, yang saat itu dapat mengakhiri pemberontakan DI/TII di Aceh.
Tengku Daud Beureueh Tengku Daud Beureueh
12. Pemberontakan DI/TII di Aceh
Proses Pemberontakan
Pemberontakan ini dipimpin oleh Tengku Daud Beureueh yang dulunya adalah
Gurbernur Militer pada masa perang Pemerintahan. Pada tanggal 20
September 1953 Daud Beureueh memproklamasikan daerah Aceh sebagai
bagian dari Negara Islam Indonesia (NII) dibawah pimpinan Kartosuwiryo.
Operasi Penyelesaian
Penyelesaian dari pemberontakan ini adalah melalui musyawarah dan operasi
militer. Pada tanggal 17-28 Desember 1962 diselenggarakan Musyawarah
Kerukunan Aceh. Dimana musyawarah ini diselenggarakan atas inisiatif dari
Kolonel M. Jasin, dan Pangdam I Bukit Barisan.
Dengan kembalinya Daud Beureueh ke masyarakat, keamanan di daerah Aceh
kembali pulih..
13. Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan
Latar Belakang
Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan di pimpin oleh Ibnu Hajar alias
Haderi bin Umar. Ia adalah bekas Letnan Dua TNI yang kemudian memberontak
dan menyatakan gerakannya merupakan bagian dari DI/TII Kartosuwiryo. Pasukan
Ibnu Hajar dinamakan Kesatuan Rakyat yang Tertindas (KRYT).
Tokoh- tokoh yang Terlibat
Ibnu Hajar sebagai pemimpin dari Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan.
Qahar Mudzakkar sebagai orang yang membantu Ibnu Hajar dalam pemberontakan
DI/TII yang terjadi di Kalimantan Selatan. Qahar juga memimpin pemberontakan di
wilayah Sulawesi Selatan.
Kartosuwiryo terlibat dalam pemberontakan ini, karena ia membantu Ibnu Hajar.
Kartosuwiryo juga terlibat dalam pembentukan Negara Islam Indonesia.
.
Kartosuwiryo
14. Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan
Proses Pemberontakan
Pada bulan Oktober 1950, Ibnu Hajar dan tentaranya melakukan tindakan pengacauan dan
meyerang pos-pos TNI di Kalimantan Selatan. Untuk memperkuat pasukannya Ibnu Hajar bekerja
sama dengan Qahar Mudzakkar dan Kartosuwiryo.
Operasi Penyelesaian
Akhirnya, untuk menumpas pemberontakan ini Pemerintah melakukan pendekatan dan meminta
Ibnu Hajar untuk menyerah, Ibnu Hajar sempat menyerah. Namun, stelah itu ia melarikan diri dan
kembali memberontak. Maka dari itu Pemerintah bertindak tegas menggempur gerakan Ibnu
Hajar melalui operasi militer.
Pada akhir tahun 1959, pasukan Ibnu Hajar berhasil dihancurkan dan Ibnu Hajar dapat ditangkap.
Pada bulan Maret 1965 Pengadilan Militer menjatuhkan hukuman mati kepada Ibnu Hajar.
Ibnu Hajar
15. D A R U L I S L A M / T E N TA R A I S L A M I N D O N E S I A
Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan
Latar Belakang
Pemberontakan ini dimulai dengan perbedaan pendapat yang terjadi di MBAD (Markas Besar
Angkatan Darat) antara Kol. Bambang Soepeno dan Kol. AH. Nasution yang berpendapat bahwa
tentara harus cakap secara tekhnis. Seiring dengan berjalanannya waktu Panglima Soedirman
meninggal dunia, dalam hal ini pertentangan di MBAD tetap berjalan, dan dimenangi oleh
kelompok Nasution. Akibatnya, sekitar 1.500 gerilyawan tidak diterima menjadi tentara oleh
MBAD, sebab mereka tidak memiliki pendidikan formal yang tinggi.
Kol. AH Nasution Jenderal Soedirman
16. Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan
Tokoh-tokoh yang Terlibat
Qahar Mudzakkar sebagai pemimpin pemberontakan DI/TII di Sulawesi
Selatan.
Kolonel AE Kawilarang yaitu Kastaf Terittirial IV Indonesia Timur.
Kopda Sadeli (anggota Pasukan Batalyon 330) yang dapat menembak mati
Qahar Mudzakkar.
Qahar Mudzakkar Kol. AE Kawilarang
17. Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan
Proses Pemberontakan
Abdul Qahar Mudzakkar kemudian membela hak-hak
kaum gerilyawan, ia mengusulkan kepada Kol. AE
Kawilarang agar para gerilyawan dimasukkan dalam suatu
resimen/ Namun, usulan tersebut ditolak oleh Kol. AE
Kawilarang. Setelah itu Qahar Mudzakkar mulai
menghimpun para gerilyawan dan memimpin mereka
dalam Komando Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS).
Pada periode 1953-1959, Qahar dan pasukannya
bergabung dengan Darul Islam pimpinan Kartosuwiryo.
Kemudian pada periode 1962-1965 TNI perlahan-lahan
dapat menekan gerakan ini, disebabkan karena adanya
perpecahan di dalam pasukan tersebut.
18. Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan
Operasi Penyelesaian
Untuk mengakhiri pemberontakan ini, pemerintah
melakukan serangkaian operasi militer. Pada tanggal 3
Februari 1965 Qahar Mudzakkar berhasil tertembak
mati ditangan Kopda Sadeli, yaitu anggota Pasukan
Batalyon 330 Kujang I Siliwangi.