Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari teori dan praktik klasifikasi organisme. Klasifikasi diperlukan untuk mengelompokkan keanekaragaman organisme berdasarkan ciri-ciri yang sama dan hubungan evolusionernya. Sistem klasifikasi telah berkembang dari dua kingdom menjadi enam kingdom saat ini untuk mencerminkan kekerabatan antar organisme lebih baik.
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
1.
2. Taksonomi sebagai ilmu
Keanekaragaman organisme sangat besar.
Tiap spesies menunjukkan variasi yang cukup besar,
sehingga secara keseluruhan dunia kehidupan itu
memperlihatkan keanekaragaman yang begitu besar perlu→
diciptakan cara yang tepat dalam mempelajari, yaitu
klasifikasi.
Dari klasifikasi timbullah kelompok-kelompok hewan yang
secara umum disebut takson.
Karena jumlah takson cukup besar, masing-masing perlu
diberi nama untuk mengenal dan membedakannya dari
takson yang lain. Kedudukan takson-takson itu berjenjang
dan cakupannya ada yang luas, dan ada yang sempit.
Taksonomi yang merupakan ilmu yang mempelajari teori
dan praktik klasifikasi dikenal dengan istilah→ sistematika
yang berarti kajian tentang keanekaragaman organisme.
3. Teori Klasifikasi
Kegiatan klasifikasi perlu mengacu pada teori-teori
klasifikasi yang berdasarkan atas penalaran induktif ,
yaitu essensialisme, nominalisme, empirisme,
cladisme, dan klasifikasi evolusioner.
Klasifikasi harus memiliki nilai penjelasan, nilai
prediksi yang tinggi, memiliki nilai heuristik yang
kuat, dan bersifat provisional.
Klasifikasi biologis terdiri atas penyusunan
organisme-organisme ke dalam kelompok-kelompok
yang mirip dan berasal dari sumber yang sama.
Kemiripan yang digunakan untuk pengelompokan itu
disebut ciri-ciri taksonomi.
4. Jadi ciri taksonomi adalah suatu tanda atau atribut
suatu takson yang membedakannya dari takson yang
lain.
Ciri-ciri perbedaan antara individu dalam suatu
populasi, misalnya umur, jenis kelamin, bukan ciri-
ciri taksonomi.
Ciri-ciri taksonomi memiliki fungsi ganda, yaitu
merupakan kekhususan suatu takson dan merupakan
indikator hubungan kekerabatan. Secara keseluruhan,
ciri-ciri taksonomi dapat dikelompokkan dan dikaji
berdasarkan 5 kelompok besar: morfologi, fisiologi,
biokimiawi, ekologi dan geografi
5. TUJUAN KLASIFIKASI
1.1. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidupMendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup
untuk membedakan tiap-tiap jenis, agaruntuk membedakan tiap-tiap jenis, agar
mudah dikenalmudah dikenal
2.2. Mengelompokkan makhluk hidupMengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan persamaan ciriberdasarkan persamaan ciri
3.3. Mengetahui hubungan kekerabatan antarMengetahui hubungan kekerabatan antar
makhluk hidupmakhluk hidup
4.4. Mempelajari evolusi makhluk hidup atasMempelajari evolusi makhluk hidup atas
dasar kekerabatannyadasar kekerabatannya
6. MANFAAT KLASIFIKASI
Untuk mempermudah dalam mempelajari
organisme yang beraneka ragam
Untuk melihat hubungan kekerabatan antar
makhluk hidup yang satu dengan yang lain
7. MACAM-MACAM KLASIFIKASI
1.1. Klasifikasi Sistem AlamiKlasifikasi Sistem Alami
2.2. Klasifikasi Sistem BuatanKlasifikasi Sistem Buatan
3.3. Klasifikasi FilogenetikKlasifikasi Filogenetik
8. 1. Klasifikasi Sistem Alami
Makhluk Hidup
Tumbuhan Hewan
SemakHerba
Pohon
Kelompok-kelompok
Dasar klasifikasi yang digunakan adalah banyak sedikitnya
persamaan, terutama persamaan sifat morfologi
9. 2. Klasifikasi Sistem Buatan
Dikenalkan oleh Von Linne (Carolus Linnaeus)
Sistem klasifikasinya disebut Binomial Nomenklatur
Menetapkan nama makhluk hidup dengan dua kata
saja
Dasar klasifikasi yang menggunakan sifaf-sifat
morfologi terutama alat reproduksi, habitat atau
perawakan
10. 3. Klasifikasi Sistem Filogenetik3. Klasifikasi Sistem Filogenetik
Bertolak dari teori evolusi Darwin
Muncul sistem klasifikasi modern berdasarkan
filogeni
Dasar klasifikasi yang digunakan adalah urutan
perkembangan serta jauh dekatnya kekerabatan antar
takson, selain mencerminkan persamaan dan
perbedaan sifat morfologi dan anatominya
11. PERKEMBANGAN KLASIFIKASI FILOGENETIKPERKEMBANGAN KLASIFIKASI FILOGENETIK
a. Sistem Dua Kingdom
- Dikemukakan oleh Aristoteles
- Dibagi menjadi 2 kingdom
1. Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Ciri–ciri : memiliki dinding sel, berklorofil,
mampu berfotosintesis
2. Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
Ciri–ciri : tidak memiliki dinding sel, tidak
berklorofil, mampu bergerak bebas
12. b. Sistem Tiga Kingdom
Dikemukakan oleh Ernst Haeckel
Dibagi menjadi 3 kingdom :
1. Kingdom Protista
Ciri : uniseluler atau multiseluler
2. Kingdom Plantae
Ciri : autotrof, eukariot multiseluler, reproduksi
dgn spora
3. Kingdom Animalia
Ciri : heterotrof, eukariot multiseluler.
13. c. Sistem Empat Kingdomc. Sistem Empat Kingdom
Dikemukakan oleh Herbert Copeland
Dibagi menjadi 4 kingdom :
1. Kingdom Monera, ciri-ciri memiliki inti tanpa
membran inti (prokariotik)
2. Kingdom Protista, terdiri dari organisme bersel satu
dan bersel banyak
3. Kingdom Plantae, terdiri dari jamur, tumbuhan
lumut, tumb. paku, tumbuhan
biji
4. Kingdom Animalia, terdiri dari semua hewan dari
protozoa sampai chordata
14. d. Sistem Lima Kingdomd. Sistem Lima Kingdom
Dikemukakan oleh Robert H. Whittaker
Dibagi menjadi 5 kingdom :
1. Kingdom Monera, ciri : prokariotik1. Kingdom Monera, ciri : prokariotik
(Archaebacteria dan Eubacteria)(Archaebacteria dan Eubacteria)
2. Kingdom Protista,2. Kingdom Protista,
Ciri : uniseluler/multiseluler, eukariotikCiri : uniseluler/multiseluler, eukariotik
3. Kingdom Fungi,3. Kingdom Fungi,
Ciri : eukariotik, heterotrof, tidak berklorofil,Ciri : eukariotik, heterotrof, tidak berklorofil,
ddg sel dari zat kitin.ddg sel dari zat kitin.
4. Kingdom Plantae,4. Kingdom Plantae,
Ciri : uniseluler/multiseluler, eukariotik, autotrofCiri : uniseluler/multiseluler, eukariotik, autotrof
5. Kingdom Animalia,5. Kingdom Animalia,
Ciri : multiseluler, eukariotik, heterotrofCiri : multiseluler, eukariotik, heterotrof
15. e. Sistem Enam Kingdome. Sistem Enam Kingdom
Dikemukakan oleh Carl WoeseDikemukakan oleh Carl Woese
Dibagi menjadi 6 kingdom :Dibagi menjadi 6 kingdom :
1. K. Plantae (Tumb.),1. K. Plantae (Tumb.),
ciri : autotrof, eukariot multiseluler, bereproduksi dgnciri : autotrof, eukariot multiseluler, bereproduksi dgn
spora.spora.
2. K. Animalia (Hwn),2. K. Animalia (Hwn),
ciri : heterotrof, eukariot multiselulerciri : heterotrof, eukariot multiseluler
3. K. Eubacteria (Bakteri),3. K. Eubacteria (Bakteri),
ciri : prokariotik bersel satuciri : prokariotik bersel satu
4. K. Archaebacteria (Prokariot)4. K. Archaebacteria (Prokariot)
(berbeda dengan bakteri dalam hal transkripsi dan(berbeda dengan bakteri dalam hal transkripsi dan
translasitranslasi
genetik)genetik)
5. K. Protista (Eukariot bersel satu)5. K. Protista (Eukariot bersel satu)
6. K. Fungi : eukariotik osmotrofik bersel satu /banyak6. K. Fungi : eukariotik osmotrofik bersel satu /banyak
16. KLASIFIKASI DLM BIOLOGI MODERN
A. Tahapan dalam Klasifikasi
a. Pencandraan Ciri-ciri Makhluk Hidup
b. Pengelompokkan Berdasarkan Ciri-ciri
c. Pemberian Nama Takson
17. Dalam tatanama makhluk hidup telah disepakati
penggunaan sederet takson yang disusun dari yang
beranggota besar (sedikit persamaan ciri) ke yang
beranggotakan kecil (banyak persamaan ciri). Untuk
setiap katagori atau tingkat takson diberi nama
tertentu, yaitu :
- dunia : regnum/ kingdom/ kerajaan
- devisi/ filum : devisio/ phyllum
- kelas : classis
- bangsa : ordo
- suku/ famili : famillia
- marga : genus
- jenis : species
18. Gambaran Umum Tatanama Hewan
Pada hakikatnya nama-nama takson itu adalah alat
komunikasi bagi para pakar zoologi, sebab tanpa
menyebut nama, orang lain tidak akan mengerti objek
hewan apa yang dimaksudkan.
Diciptakan nama binominal yang lebih sederhana dan
lebih praktis.
Sistem binominal mengatakan bahwa nama spesies
terdiri atas dua kata, sekaligus dua nama. Kata pertama
merupakan kata genus, kata kedua merupakan kata
spesifik atau disebut nomen triviale. Ternyata terdapat
perbedaan terhadap penggunaan istilah Latin dalam
nama ganda itu.
19. Zoologi menggunakan istilah binominal,sedangkan
botani menggunakan istilah binomial. Berdasarkan asal
usulnya, tampaknya istilah binominal lebih tepat.
Di dalam tatanama yang hendak ditata dan dibuatkan
peraturannya adalah nama ilmiah atau nama Latin
takson-takson. Peraturan itu tercantum dalam Kode
Internasional Tatanama Zoologi dengan segala
perangkatnya.
20. Ketentuan dalam Pemberian Nama-nama
Takson
Nama takson spesies diatur dalam sistem
binominal, nama takson subspesies dengan
trinominal, nama takson di atas spesies dengan
uninominal.
Nama familia berakhiran idae, nama subfamilia
berakhiran inae, nama ordo sampai phylum
berakhiran bebas, kecuali untuk ikan dan burung,
nama ordo berakhiran iformes.
Nama pencipta, diletakkan di belakang nama spesies,
tanpa dipisahkan oleh tanda-tanda tertentu, tanpa
digarisbawahi atau dicetak miring, dapat disingkat.
21. Apabila dijumpai nama pencipta itu berada dalam
tanda kurung, berarti nama genus dari spesies itu
telah diubah, dan untuk menghargai jasanya, nama
pencipta pertama tetap ditulis di belakang nama
spesies tetapi di dalam tanda kurung.
Apabila suatu populasi memiliki 2 nama, maka nama
itu disebut sinonim, tetapi bila sebuah nama
diberikan pada 2 kelompok populasi berbeda, maka
nama itu disebut homonim. Hibrid tidak diberi
nama, sebab hibrid bukan populasi dan berarti bukan
takson
22. Klasifikasi Kingdom Animalia
1. Phylum / Filum Protozoa atau Protosoa
Protozoa adalah hewan bersel satu karena hanya
memiliki satu sel saja alias bersel tunggal dengan
ukuran yang mikroskopis hanya dapat dilihat dengan
mikroskop. Protozoa dapat hidup di air atau di dalam
tubuh makhluk hidup atau organisme lain sebagai
parasit. Hidupnya dapat sendiri atau soliter atau
beramai-ramai atau koloni. Contohnya : amuba /
amoeba.
23. 2. Phylum / Filum Porifera
Porifera adalah binatang atau hewan berpori karena
tubuhnya berpori-pori mirip spon dengan bintang
karakter terkenal spongebob squarepants hidup di air
dengan memakan makanan dari air yang disaring oleh
organ tubuhnya. Contohnya : bunga karang, spons,
grantia.
3. Phylum / Filum Coelenterata atau Coelentrata
Coelenterata adalah hewan berongga bersel banyak
yang memiliki tentakel contohnya seperti ubur-ubur
dan polip. Simetris tubuh coelenterata adalah simetris
bilateral hidup di laut. Contohnya yaitu hydra, koral,
polip dan jellyfish atau ubur-ubur.
24. 4. Phylum / Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih
dengan simetri tubuh simetris bilateral tanpa
peredaran darah dengan pusat syarah yang
berpasangan. Cacing pipih kebanyakan sebagai biang
timbulnya penyakit karena hidup sebagai parasit pada
binatang / hewan atau manusia. Contohnya antara
lain seperti planaria, cacing pita, cacing hati,
polikladida.
5. Phylum / Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah
hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral dengan
saluran pencernaan yang baik namun tiak ada sistem
peredaran darah. Contoh cacing gilik : cacing askaris,
cacing akarm cacing tambang, cacing filaria.
25. 6. Phylum / Filum Annelida atau Anelida
Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri
atas segmen-segmen dengan berbagai sistem organ tubuh
yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup.
Sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu
tubuh atau hermafrodit. Contohnya yakni cacing tanah,
cacing pasir, cacing kipas, lintah / leeches.
7. Phylum / Filum Mollusca atau Molusca / Moluska
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen
dengan tubuh yang lunak dan biasanya memiliki
pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok
yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari
serangan predator dan gangguan lainnya. Contoh : kerang,
nautilus, gurita, cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut,
chiton.
26. 8. Phylum / Filum Echinodermata atau Ecinodermata
Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang
hidup di wilayah laut dengan jumlah lengan lima
buah bersimetris tubuh simetris radial. Beberapa
organ tubuh echinodermata sudah berkembang
dengan baik. Misalnya teripang / tripang / ketimun
laut, bulu babi, bintang ular, dolar pasir, bintang laut,
lilia laut.
9. Phylum / Filum Arthropoda atau Atropoda
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas
dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah
berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi
atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem
peredaran darah terbuka. Contoh : laba-laba, lipan,
kalajengking, jangkrik, belalang, caplak, bangsat, kaki
27. 10. Phylum / Filum Chordata
Chordata adalah hewan yang memiliki notokorda
atau chorde yaitu tali sumbu tubuh syaraf belakang
dengan rangka. Ukuran chordata beragam ada yang
besar dan ada yang kecil dengan otak yang terlindung
tengkorak untuk berfikir.
28. Chordata
Chordata memiliki 3 (tiga) ciri utama yang
membedakannya dari kelompok lain: chorda dorsalis,
batang syaraf dan celah insang
Chordata dibedakan atas Chordata tingkat rendah dan
Chordata tinggi.
Chordata rendah tidak memiliki Column vertebralis,
tetapi hanya memiliki chorda dorsalis sebagai penguat
tubuhnya.
Ada yang hanya memiliki chorda dorsalis di bagian
anterior, ada yang hanya di bagian ekor dan ada yang
memanjang pada seluruh punggung tubuh.
Atas dasar 3 (tiga) perbedaan ciri tersebut, maka chordata
rendah dibagi menjadi 3 (tiga) Subphylum:
Hemichordata, Urochordata dan Cephalochordata
29. Pembagian Chordata
Chordata dibagi menjadi 4 subfilum :
1. subfilum Hemichordata
2.subfilum Tunicata/Urochordata
3. subfilum Cephalochordata
4.subfilum Vertebrata
30. The Parade of Vertebrates
Kingdom Animalia
Phylum Chordata
Subphylum Vertebrata
Fishes (jawless and jawed)
Amphibians
Reptiles
Birds
Mammals
32. Class AmphibiaTwo stage life cycle
Aquatic larvae
Terrestrial adult
Respiratory structures
Gills (larvae)
Lungs (adult)
Skin
Mucous and poison skin
glands
Three-chambered heart
Ectothermic
Egg-layers
Must lay eggs in or near
water
Major groups
Gymnophiona
Caecilians
Caudata
Salamanders
Anura
Frogs and toads
33. Reptiles
Shelled amniotic egg
Skin hard and brittle
Many have bony plates
under scales
Three-chambered heart
Ectothermic
Major groups
Turtles
Crocodilians
Tuatara
Lizards
Snakes
34. Birds
Feathers
Temperature regulation
Flight
Bill toothless mandibles
covered with horny sheath
Endothermic
Four-chambered heart
Eggs with great parental
investment
Adaptations for flight
Feathers
Fused bones of pelvis, feet,
hands and head
Furcula
Hollow bones
Highly efficient respiratory
and circulatory systems
Musculature of chest
35. Class Aves
Many orders of birds
Columbiformes: doves and
pigeons
Falconiformes: diurnal birds of
prey
Apodiformes: hummingbirds
Gruiformes: cranes and rails
Piciformes: woodpeckers
Strigiformes: owls
Anseriformes: ducks and geese
Galliformes: chickens and
turkeys
Passeriformes: perching birds
41. KLASIFIKASI TUMBUHAN
1. Tumbuhan non Tracheophyta (tak berpembuluh)
Lumut ( bryophyta )
2. Tumbuhan tracheophyta
( berpembuluh)
1. Paku-pakuan (Pteridophyta)
2. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
42.
43.
44. CIRI-CIRI LUMUT
Berklorofil, belum memiliki (floem, xilem)
Tumbuh di tempat yang lembab
Belum dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun
Peralihan antara tumbuhan Thallophyta dan Cormophyta
Autotrof
Reproduksi sexual dan asexual
Sebagian lumut tubuhnya berupa talus (lembaran)
Sebagian lagi telah memiliki organ mirip akar (rizoid),
batang, dan daun.
45. LUMUT
Tubuh lumut dibedakan menjadi 2, yaitu
1. Sporofit : tubuh penghasil spora
2. Gametofit: tubuh penghasil gamet (sel kelamin:
sperma & ovum)
Oleh karena itulah lumut disebut mengalai metagenesis
(pergiliran keturunan)
46.
47. Reproduksi lumut
Asexual dengan spora (sporofit)
Sexual dengan penyatuan gamet jantan dan gamet
betina (gametofit)
Terjadi pergiliran keturunan antara fase gametofit
dengan fase sporofit (metagenesis)
48. KLASIFIKASI LUMUT TERDIRI DARI TIGA
DIVISI:
Lumut daun (moss)
Lumut hati (liverwort)
Lumut tanduk (hornwort)
49. MANFAAT LUMUT
Marchantia bahan obat untuk sakit hepatitis
(liver).
Sphagnum (lumut gambut) sebagai bahan
pembalut dan sumber bahan bakar.
58. CIRI – CIRI PTERIDOPHITA
Sering disebut juga kormofita berspora
Sering disebut juga Tracheophyta
Telah memiliki akar, batang, dan daun sejati
Memiliki klorofil
Ukuran dan bentuk tubuh (2cm – 5m )
Ada dua generasi (sporofit dan gametofit)
Sporofit adalah tumbuhan yang dominan.
Terjadi metagenesis.