SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
ANTIHYPERTENSIVE DRUGS
Tujuan diberikannya antithipertension therapy ialah untuk menurunkan mortalitas dan
morbiditas renal & kardiovaskular.
Obat-obatan yang digunakan sebagai antihipertensi, diklasifikasikan menjadi:
1) Diuretic
Merupakan obat-obatan yang menurunkan tekanan darah dengan menurunkan kadar natrium
dan volume air dalam tubuh.
2) Sympathoplegic agents
Merupakan obat-obatan yang menurunkan tekanan darah dengan menurunkan tahanan perifer
pembuluh darah, menghambat fungsi jantung, dan meningkatkan venous pooling in capacitance
vessels. (2 efek terakhir akan menyebabkan penurunan cardiac output).
Obat-obatan ini terbagi lagi menjadi:
 Centrally acting sympathoplegic drugs  methyldopa, clonidine
 Adrenoceptor antagonist  α-blocker dan β blocker
3) Direct vasodilators
Merupakan obat-obatan yang menurunkan tekanan dengan merelaksasikan otot polos pembuluh
darah, kemudian mendilatasikan tahanan pembuluh darah dan meningkatkan capacitance.
Obat-obatan yang termasuk ke dalam golongan ini adalah hydralazine, diazoxide dan obat-
obatan golongan Ca2+
channel blocker.
4) Agents that block production or action of angiotensin
Obat-obatan golongan ini menurunkan tahanan pembuluh darah perifer dan berpotensi untuk
menurunkan volume darah.
DIURETICS Bumetanide
Furosemide
Hydrochlorothiazide
Spironolactone
Triamterene
SYMPATHOPLEGIC AGENTS
 - BLOCKERS Doxazosin
Prazosin
Terazosin
 - BLOCKERS Atenolol
Labetalol
Metoprolol
Nadolol
Propranolol
Timolol
OTHERS  - methyldopa
Clonidine
DIRECT VASODILATOR
CA2+ CHANNEL BLOCKERS Amlodipine
Diltiazem
Felodipine
Isradipine
Nicardipine
Nifedipine
Nisoldipine
Verapamil
OTHERS Hydralazine
Minoxidil
Sodium nitroprusside Diazoxide
AGENTS THAT BLOCK PRODUCTION OR ACTION OF
ANGIOTENSIN
ACE INHIBITOR Benazepril
Captopril
Enalapril
Fosinopril
Lisinopril
Moexipril
Quinapril
Ramipril
ANGIOTTENSIN II-RECEPTOR
ANTAGONIST
Losartan
OTHERS
Tabel Obat Antihipertensi
DIURETICS
Diuretics direkomendasikan sebagai first-line drug therapy untuk hipertensijika tidak ada
penyakit yang menyertai. Dosis rendah diuretik aman dan efektif untuk mencegah stroke, myocardial
infarction, dan CHF.
A. Thiazide diuretics
1. Action
Thiazide diuretics, seperti hydrochlorothiazide, bekerja menurunkan tekanan darah
dengan cara meningkatkan ekskresi air dan sodium.
2. Therapuetic uses
 Menurunkan tekanan darah baik pada posisi supinasi maupun berdiri
 Biasa dikombinasikan bersama agen antihipertensi lainnya seperti ACE
inhibitor & -blocker
 Berguna untuk treatment hipertensi pada pasien berkulit gelap & berusia
lanjut
 Tidak efektif digunakan pada pasien dengan fungsi ginjal yang tidak
adekuat (creatinie clearnace <50 mL/min), biasanya pada pasien jenis ini
digunakan loop diuretic
3. Pharmacokinetics
 Diberikan secara oral
 Kecepatan absorpsi dan eliminasi bervariasi
 Semua thiazide merupakan ligand bagi nephron, dan bersaing dengan uric
acid saat eliminasi
4. Adverse effects
 Hipokalemia & hiperurikemia (70%, tapi dapat diminimalkan dengan
pemberian diuretik hemat kalium-spironolakton)
 Hiperglikemia (10%)
 Hipomagnesemia
 Hiperkolesterolemia
 Kadar kalium serum harus dimonitor dengan baik pada pasien yang
mempunyai predisposisi untuk aritmia jantung (terutama individu dengan
hipertrofi ventrikel kiri, penyakit jantung iskemik, gagal jantung kongestif
kronik) dan yang juga mendapat pengobatan diuretika tiazid bersama
glikosida digitalis
5. Kontraindikasi: Diuretika harus dihindari untuk pengobatan hipertensi penderita
diabetes atau pasien dengan hiperglikemi & dislipidemia
B. Loop diuretics
 Digunakan pada pasien dengan poor renal function atau tidak efektif dengan
thiazide ataupun diuretik lainnya.
 Bekerja dengan cara menurunkan renal vascular resistance & meningkatkan renal
blood flow
SYMPATHOPLEGIC AGENTS
 - ADRENORECEPTOR – BLOCKING AGENTS
- Untuk alfa  bekerja melalui norepinefrin, yang akan menyebabkan peningkatan aktivitas
jantung
- Prazosin, oksazosin, dan terazosin menyebabkan penyekat kompetitif α1-adrenoreseptor
Prazosin, oksazosin, dan terazosin
↓
relaksasi otot polos arteri dan vena
↓ ↓
me↓ resistensi vaskular perifer me↓tekanan darah arterial
- Obat-obat ini menyebabkan bukan hanya perubahan yang kecil dari curah jantung, aliran
darah ginjal dan kecepatan filtrasi glomerulus. Karena itu, takikardi jangka panjang dan
peningkatan pelepasan renin tidak terjadi
- Indikasi: Prazosin digunakan untuk mengobati hipertensi ringan sampai sedang dan
diresepkan bersama propranolol atau diuretika untuk mendapatkan efek tambahan
- Efek samping:
o Hipotensi postural dapat terjadi pada beberapa individu
o Refleks takikardia dan sinkop dosis pertama
- Penggunaan bersama Penyekat β mungkin diperlukan untuk menghambat efek jangka
pendek dari takikardia refleks
-ADRENORECEPTOR – BLOCKING AGENTS
-blocker direkomendasikan sebagai first-drug line therapy untuk hipertensi dengan indikasi
contohnya heart failure.
1. Action
2. Therapeutic uses
 Lebih efektif mengobati pasien hipertensi berkulit putih daripada hitam, dan
pasien berusia muda daripada berusia lanjut
 Pasien hipertensi dengan penyakit tambahan, seperti :
- takiaritmia supraventrikular,
- infark miokard sebelumnya,
- angina pektoris,
- glaukoma (diberikan secara topikal)
- sakit kepala migren
3. Pharmacokinetics
 Penyekat β aktif per oral
 Propranolol menjalani metabolisme fase pertama yang luas
 Efek Penyekat β baru terlihat beberapa minggu sampai tercapai efek penuh
4. Adverse effects
a. Efek biasa
o efek samping SSP seperti kelelahan, letargi, insomnia dan
halusinasi
o hipotensi, bradikardia
o menurunkan libido dan menyebabkan impotensi
o Gangguan fungsi seksual akibat obat ini dapat menyebabkan
berkurangnya komplikasi pasien
b. Gangguan kadar lipid serum
o mengganggu metabolisme lipid,
o menurunkan lipoprotein HDL dan
o meningkatkan trigliserol plasma
c. Putus obat
o Penghentian obat mendadak dapat menimbulkan rebound hipertensi
akibat regulasi naik dari reseptor-β
o Pasien harus menjalani terapi Penyekat β yang bertahap untuk
menghindarkan terjadinya aritmia
5. Contraindication
 Penyakit asma merupakan kontraindikasi karena mempunyai efek
bronkokonstriksi yang diperantarai β2
 Penyakit DM (karena dapat mencampuri respon normal tubuh terhadap
kadar gula yang berfluktuasi
 Gagal jantung kongestif dan penyakit vaskular perifer
CENTRALLY ACTING ADRENERGIC DRUGS
1. Clonidine
- Obat agonis α2 ini mengurangi aliran adrenergik sentral
- Indikasi: Klonidin digunakan terutama untuk pengobatan hipertensi ringan sampai sedang
yang tidak responsif pada pengobatan diuretika tunggal
- Klonidin tidak menurunkan aliran darah ginjal atau filtrasi glomerular  berguna untuk
pengobatan hipertensi dengan komplikasi penyakit ginjal
- Klonidin diabsorbsi dgn baik setelah pemberian obat oral & dikeluarkan ginjal
- Karena menyebabkan retensi natrium dan air, klonidin biasanya diberikan bersama diuretika
- Efek samping biasanya ringan tetapi obat dapat menimbulkan sedasi dan keringnya mukosa
hidung
- Hipertensi berlawanan terjadi setelah penghentian klonidin secara mendadak. Karena itu,
obat harus dihentikan bertahap jika dokter menginginkan pergantian obat
2. α-Methyldopa
Obat agonis adrenergik-α
↓
mengurangi aliran adrenalin dari SSP
↓
penurunan resistensi perifer total
↓
penurunan tekanan darah
- Curah jantung tidak berkurang  aliran darah ke organ penting tidak berkurang
- Karena aliran darah ke ginjal tidak berkurang  α-Metildopa berguna untuk pasien
hipertensi dengan insufisiensi ginjal
- Efek samping α-metildopa yang paling sering adalah mengantuk dan sedasi
VASODILATORS
- Relaksan otot polos yang langsung, seperti hidralazin dan minoksidil secara tradisional
telah digunakan sebagai obat utama pengobatan hipertensi
- Vasodilatasi bekerja dengan cara:
Vasodilator
↓
merelaksasi otot polos arteriol vaskular
↓
me↓ resistensi
↓
Tekanan darah sistemik↓
↓
↓ tekanan darah
- Obat-obat ini menyebabkan:
o stimulasi refleks jantung,
o menyebabkan gejala berpacu dari kontraksi miokard yang meningkat, nadi dan
konsumsi oksigen
- Efek tersebut dapat menimbulkan angina pektoris, infark miokard atau gagal jantung pada
orang-orang yang mempunyai predisposisi
- Vasodilator juga meningkatkan konsentrasi renin plasma, menyebabkan retensi natrium dan
air
- Efek samping yang tidak diharapkan ini dapat dihambat oleh penggunaan bersama diuretika
dan Penyekat β
A. Hydralazine
- Obat ini menyebabkan vasodilatasi langsung, yang bekerja terutama pada arteri dan arteriol
Hidralazin
↓
pe ↓resistensi perifer
↓
peningkatan refleks nadi dan curah jantung
- Hidralazin digunakan untuk pengobatan hipertensi sedang sampai berat
- Obat ini hampir selalu diberikan bersama Penyekat β seperti propranolol (untuk
mengimbangi refleks takikardia)&diuretik (menurunkan retensi Na)
- Tiga obat bersamaan menurunkan curah jantung, volume plasma, resistensi vaskular perifer
- Efek samping terapi hidralazin termasuk sakit kepala, mual, berkeringat, aritmia dan
mencetuskan angina
- Sindrom seperti lupus dapat terjadi jika menggunakan dosis tinggi, tetapi reversibel jika obat
dihentikan
B. Minoxidil
- Obat ini menyebabkan dilatasi pembuluh yang resisten, (arteriol) tetapi tidak untuk venula
- Minoksidil diberikan per oral untuk pengobatan hipertensi hebat sampai maligna yang
refrakter terhadap obat-obat lain
- Takikardia refleks dapat sedemikian hebat sehingga memerlukan penggunaan diuretik dan
Penyekat β
- Efek samping: Minoksidil menyebabkan retensi natrium dan air yang serius sehingga terjadi
volume berlebihan, edema dan gagal jantung kongestif
- Pengobatan minoksidil juga menyebabkan hipertrikosis (tumbuh rambut) sehingga sekarang
digunakan topikal untuk pengobatan botak pada pria
C. Natrium Nitroprusid
- Merupakan vasodilator kuat yang diberikan secara parenteral, digunakan pada kasus
kegawat daruratan hipertensi yang seberat penyakit gagal jantung berat.
- Nitroprusid mendilatasikan pembuluh darah arteri dan vena yang mengakibatkan penurunan
tahanan pembuluh darah perifer dan aliran balik vena.
- MOA:
Aktifasi guanyl cyclase (baik melalui pelepasan NO atau melalui stimulus langsung pada
enzim)
↓
Peningkatan cGMP intraselular
↓
Merelaksasikan otot polos pembuluh darah
- Farmakokinetik dan dosis
Nitroprusside merupakan besikompleks, kelompok sianid, dan nitroso moiety.
Obat ini dimetabolisme secara cepat oleh pengambilan ke dalam sel darah merah dengan
melepaskan sianid. Kemudian sianid dimetabolisme oleh enzim mitokondria rhodanase,
yang berada di dalam sulfur donor, menjadi thiocyanate yang kurang toksik.
Obat ini menurunkan tekanan darah secara cepat, dan obatnya menghilang dalam1-10 menit
setelah obatnya tidak dilanjutkan.
Obat diberikan secara infuse intra vena. Sodium nitroprusside yang berada di dalam
aquaeous solution sensitive terhadap cahaya dan sebelumnya harus dibuat segar sebelum
sediaan obat ini ditutupi oleh opaque foil. Larutan infus harus diganti setelah beberapa jam.
Dosis dimulai pada 0, mcg/kg/min untuk mengontrol tekanan darah.
Kecepatan infus yang lebih tinggi, jika dilanjutkan lebih dari 1 jam, akan menyebabkan
toksisitas. Karena efikasi dan onset yang cepat dari obat.
AGENTS THAT BLOCK PRODUCTION OR ACTION OF ANGIOTENSIN
ACE INHIBITORS
Direkomendasikan jika first-line agent (diuretik atau -blocker) tidak efektif atau
kontraindikatif.
1. Action
2. Therapeutic uses
 Seperti Penyekat β, ACE inhibitor sangat efektif pada pasien hipertensi kulit
putih dan muda
 Namun, jika digunakan dengan kombinasi diuretika, efek ACE inhibitor sama
pada orang kulit putih dengan kulit hitam
 ACE inhibitor sekarang merupakan terapi standar pasien setelah infark miokard
 Terapi dimulai 24 jam sesudah berakhirnya infark
 Lebih baik untuk mencegah stroke, penyakit jantung dan penyakit ginjal pada
pasien DM dengan faktor resiko penyakit vaskular.
 Dikenal bekerja secara sentral karena mereka melewati sawar darah otak.
 Aman untuk DM
3. Adverse effects
 Batuk kering
 kulit merah,
 demam,
 perubahan rasa,
 hipotensi (dalam keadaan hipovolemik)
 hiperkalemia
 Angioedema merupakan efek yang jarang terjadi tetapi dapat membawa
kematian
4. Contraindication
 ACE inhibitor bersifat fetotoksik dan jangan digunakan pada wanita hamil
ANGIOTENSIN II – RECEPTOR ANTAGONISTS
 Nanopeptida losartan, penyekat reseptor angiotensin II yang sangat sensitif
 Efek farmakologik sama dengan ACE yaitu:
- menimbulkan vasodilatasi dan
- menyekat sekresi aldosteron
- Menurunkan komplikasi2 yang berhubungan dengan HT.
- Aman untuk DM
Efek samping lebih ringan daripada ACE meskipun juga bersifat fetotoksik
CALCIUM CHANNEL BLOCKERS
- Vasodilator yang menghambat aliran Ca ke dalam jantung dan menurunkan BP
- Penyekat kanal kalsium dianjurkan jika obat-obatan garis pertama merupakan kontraindikasi
atau tidak efektif
- Efek Samping: Pada pasien hipertensi, dalam satu penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan penyekat kanal kalsium kerja singkat terutama dengan dosis tinggi berhubungan
dengan peningkatan bahaya infark jantung
1. Classes of calcium channel blockers
Dibagi atas 3 kelompok kimia, masing-masing dengan sifat-sifat farmakokinetik dan
indikasi klinis yang berbeda
a. Difenilakilamin
 Verapamil merupakan obat dari kelompok ini yang disetujui di AS
 Verapamil mempunyai selektivitas minimal dari penyekat kanal kalsium lainnya
dan mempunyai efek penting untuk otot polos jantung atau vaskular
 Indikasi:
- angina,
- takiaritmia supraventrikular
- sakit kepala migren
b. Benzotiazepin
 Diltiazem merupakan satu-satunya obat dari kelas ini yang disetujui di AS
 Sama dgn verapamil, diltiazem berpengaruh pd otot polos jantung&vaskular
 Efek inotropik negatif pada jantung kurang dibanding verapamil
 Efek samping diltiazem dapat lebih diterima
c. Dihidropiridin
 Kelas penyekat kanal kalsium yang berkembang cepat termasuk nifedipin
generasi pertama dan lima obat baru untuk mengobati penyakit kardiovaskular,
yaitu amlodipin, felodipin, isradipin, nikardipin dan nisoldipin
 Obat penyekat kanal kalsium generasi kedua ini berbeda dalam farmakokinetik,
penggunaan yang disetujui dan interaksi obat
 Semua dihidropridin mempunyai afinitas lebih besar untuk kanal kalsium
vaskular dibanding kanal kalsium di jantung. Karena itu, obat-obat ini lebih baik
untuk pengobatan hipertensi
 Obat yang lebih baru: amlodipin dan nikardipin memperlihatkan sedikit
interaksi dengan obat-obat kardiovaskular lain, seperti digoksin atau warfarin
yang sering digunakan bersamaan dengan obat-obat penyekat kanal kalsium
2. Action
 Konsentrasi kalsium intraselular mempunyai peranan penting dalam mempertahankan
tonus otot polos dan kontraksi miokard
Kalsium masuk sel-sel otot melalui kanal khusus kalsium yang sensitif voltase
↓
merangsang pelepasan kalsium dari retikulum sarkoplasma dan mitokondria
↓
meningkatkan kadar kalsium sitosol
Obat antagonis kanal kalsium
↓
terikat pada kanal kalsium tipe L di jantung& ot. polos koroner & vaskular
perifer
↓
menghambat gerakan pemasukan kalsium
↓
otot polos vaskular beristirahat, mendilatasi terutama arteriol
3. Therapeutic uses
 Penyekat kanal kalsium mempunyai efek intrinsik natriuretik; karena itu obat-obat ini
biasanya tidak memerlukan penambahan diuretika
 Indikasi: Obat-obat ini berguna untuk pengobatan pasien hipertensi yang juga
menderita asma, diabetes, angina dan/atau penyakit vaskular perifer
4. Pharmacokinetics
 Sebagian besar obat ini mempunyai waktu paruh pendek (waktu paruh 3-8 jam)
setelah dosis oral
 Pengobatan memerlukan 3x sehari untuk mempertahankan kontrol hipertensi yang
bagus
 Preparat lepas lambat dapat mengurangi dosis berulang
5. Adverse effects
 10 % pasien (jarang)  konstipasi, vertigo, sakit kepala dan rasa lesu (kelelahan)
yang disebabkan penurunan tekanan darah
 Kontraidikasi: Verapamil seharusnya jangan diberikan untuk mengobati pasien
dengan gagal jantung kongestif akibat efek inotropik negatifnya

Contenu connexe

Tendances

Farmakodinamika captopril full (fix)
Farmakodinamika captopril full (fix)Farmakodinamika captopril full (fix)
Farmakodinamika captopril full (fix)
Euis Noorhayaty
 
Farmakologi antihipertensi
Farmakologi antihipertensiFarmakologi antihipertensi
Farmakologi antihipertensi
4nakmans4
 
Farmakologi antiaritmia
Farmakologi antiaritmiaFarmakologi antiaritmia
Farmakologi antiaritmia
4nakmans4
 
Hypertensive heart failure
Hypertensive heart failureHypertensive heart failure
Hypertensive heart failure
Widya Lintera
 

Tendances (20)

Farmakologi kardiovaskuler
Farmakologi kardiovaskulerFarmakologi kardiovaskuler
Farmakologi kardiovaskuler
 
Buku saku hipertensi
Buku saku hipertensiBuku saku hipertensi
Buku saku hipertensi
 
Farmakodinamika captopril full (fix)
Farmakodinamika captopril full (fix)Farmakodinamika captopril full (fix)
Farmakodinamika captopril full (fix)
 
Anti hipertensi
Anti hipertensiAnti hipertensi
Anti hipertensi
 
ACE Inhibitors (Penghambat Enzim Konversi Angiotensin)
ACE Inhibitors (Penghambat Enzim Konversi Angiotensin)ACE Inhibitors (Penghambat Enzim Konversi Angiotensin)
ACE Inhibitors (Penghambat Enzim Konversi Angiotensin)
 
Antihipertensi dan antiangina revisi
Antihipertensi dan antiangina revisiAntihipertensi dan antiangina revisi
Antihipertensi dan antiangina revisi
 
Obat antihipertensi pada ibu hamil
Obat antihipertensi pada ibu hamilObat antihipertensi pada ibu hamil
Obat antihipertensi pada ibu hamil
 
Antihipertensi
AntihipertensiAntihipertensi
Antihipertensi
 
Farmakologi antihipertensi
Farmakologi antihipertensiFarmakologi antihipertensi
Farmakologi antihipertensi
 
Obat jantung
Obat jantungObat jantung
Obat jantung
 
Anti hipertensi
Anti hipertensiAnti hipertensi
Anti hipertensi
 
Obat kardiovaskular
Obat kardiovaskularObat kardiovaskular
Obat kardiovaskular
 
Farmakologi antiaritmia
Farmakologi antiaritmiaFarmakologi antiaritmia
Farmakologi antiaritmia
 
Sympatomimetic drugs
Sympatomimetic drugsSympatomimetic drugs
Sympatomimetic drugs
 
Obat kardiovaskuler
Obat kardiovaskulerObat kardiovaskuler
Obat kardiovaskuler
 
Obat kardiovaskular
Obat kardiovaskularObat kardiovaskular
Obat kardiovaskular
 
Obat imidapril
Obat imidaprilObat imidapril
Obat imidapril
 
Obat antiaritmia
Obat antiaritmiaObat antiaritmia
Obat antiaritmia
 
Aritmiaa
AritmiaaAritmiaa
Aritmiaa
 
Hypertensive heart failure
Hypertensive heart failureHypertensive heart failure
Hypertensive heart failure
 

Similaire à Antihypertensive drugs

7B_KELOMPOK 10_ANTIHIPERTENSI (Diuretik dan CCB).pptx
7B_KELOMPOK 10_ANTIHIPERTENSI (Diuretik dan CCB).pptx7B_KELOMPOK 10_ANTIHIPERTENSI (Diuretik dan CCB).pptx
7B_KELOMPOK 10_ANTIHIPERTENSI (Diuretik dan CCB).pptx
ssuserf5be08
 
Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)
Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)
Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)
Alljabar Rahmat
 

Similaire à Antihypertensive drugs (20)

Farmakologi hipertensi
Farmakologi hipertensiFarmakologi hipertensi
Farmakologi hipertensi
 
Farmakologi .pptx
Farmakologi .pptxFarmakologi .pptx
Farmakologi .pptx
 
ppt farmakologi obat Jantung berkenaan dengan matkul psik
ppt farmakologi  obat Jantung berkenaan dengan matkul psikppt farmakologi  obat Jantung berkenaan dengan matkul psik
ppt farmakologi obat Jantung berkenaan dengan matkul psik
 
Modul 2 kb 2
Modul 2 kb 2Modul 2 kb 2
Modul 2 kb 2
 
Obat kardiovaskuler AKPER PEMKAB MUNA
Obat kardiovaskuler AKPER PEMKAB MUNAObat kardiovaskuler AKPER PEMKAB MUNA
Obat kardiovaskuler AKPER PEMKAB MUNA
 
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptxFARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
FARMAKOLOGI CARDIOVASCULAR.pptx
 
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptx
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptxPPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptx
PPT HIPERTENSI DAN JANTUNG 2022.pptx
 
Bahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
Bahan Ajar 1 Hipertensi.pptBahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
Bahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
 
Marissa
MarissaMarissa
Marissa
 
7B_KELOMPOK 10_ANTIHIPERTENSI (Diuretik dan CCB).pptx
7B_KELOMPOK 10_ANTIHIPERTENSI (Diuretik dan CCB).pptx7B_KELOMPOK 10_ANTIHIPERTENSI (Diuretik dan CCB).pptx
7B_KELOMPOK 10_ANTIHIPERTENSI (Diuretik dan CCB).pptx
 
Obat Obat Kardiovaskuler.pptx
Obat Obat Kardiovaskuler.pptxObat Obat Kardiovaskuler.pptx
Obat Obat Kardiovaskuler.pptx
 
Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)
Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)
Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Antihipertensi_ppt.pptx
Antihipertensi_ppt.pptxAntihipertensi_ppt.pptx
Antihipertensi_ppt.pptx
 
Studi Kasus Farmakoterapi Congestive Heart Failure
Studi Kasus Farmakoterapi Congestive Heart FailureStudi Kasus Farmakoterapi Congestive Heart Failure
Studi Kasus Farmakoterapi Congestive Heart Failure
 
AH 2.docx
AH 2.docxAH 2.docx
AH 2.docx
 
AH 2.docx
AH 2.docxAH 2.docx
AH 2.docx
 
Klp 2 ace inhibitor
Klp 2 ace inhibitorKlp 2 ace inhibitor
Klp 2 ace inhibitor
 
Penyakit Jantung Iskemik dan Angina.pptx
Penyakit Jantung Iskemik dan Angina.pptxPenyakit Jantung Iskemik dan Angina.pptx
Penyakit Jantung Iskemik dan Angina.pptx
 
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptxPertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
 

Dernier

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Dernier (20)

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 

Antihypertensive drugs

  • 1. ANTIHYPERTENSIVE DRUGS Tujuan diberikannya antithipertension therapy ialah untuk menurunkan mortalitas dan morbiditas renal & kardiovaskular. Obat-obatan yang digunakan sebagai antihipertensi, diklasifikasikan menjadi: 1) Diuretic Merupakan obat-obatan yang menurunkan tekanan darah dengan menurunkan kadar natrium dan volume air dalam tubuh. 2) Sympathoplegic agents Merupakan obat-obatan yang menurunkan tekanan darah dengan menurunkan tahanan perifer pembuluh darah, menghambat fungsi jantung, dan meningkatkan venous pooling in capacitance vessels. (2 efek terakhir akan menyebabkan penurunan cardiac output). Obat-obatan ini terbagi lagi menjadi:  Centrally acting sympathoplegic drugs  methyldopa, clonidine  Adrenoceptor antagonist  α-blocker dan β blocker 3) Direct vasodilators Merupakan obat-obatan yang menurunkan tekanan dengan merelaksasikan otot polos pembuluh darah, kemudian mendilatasikan tahanan pembuluh darah dan meningkatkan capacitance. Obat-obatan yang termasuk ke dalam golongan ini adalah hydralazine, diazoxide dan obat- obatan golongan Ca2+ channel blocker. 4) Agents that block production or action of angiotensin Obat-obatan golongan ini menurunkan tahanan pembuluh darah perifer dan berpotensi untuk menurunkan volume darah. DIURETICS Bumetanide Furosemide Hydrochlorothiazide Spironolactone Triamterene SYMPATHOPLEGIC AGENTS  - BLOCKERS Doxazosin Prazosin Terazosin  - BLOCKERS Atenolol Labetalol Metoprolol Nadolol Propranolol Timolol
  • 2. OTHERS  - methyldopa Clonidine DIRECT VASODILATOR CA2+ CHANNEL BLOCKERS Amlodipine Diltiazem Felodipine Isradipine Nicardipine Nifedipine Nisoldipine Verapamil OTHERS Hydralazine Minoxidil Sodium nitroprusside Diazoxide AGENTS THAT BLOCK PRODUCTION OR ACTION OF ANGIOTENSIN ACE INHIBITOR Benazepril Captopril Enalapril Fosinopril Lisinopril Moexipril Quinapril Ramipril ANGIOTTENSIN II-RECEPTOR ANTAGONIST Losartan OTHERS Tabel Obat Antihipertensi DIURETICS Diuretics direkomendasikan sebagai first-line drug therapy untuk hipertensijika tidak ada penyakit yang menyertai. Dosis rendah diuretik aman dan efektif untuk mencegah stroke, myocardial infarction, dan CHF. A. Thiazide diuretics 1. Action Thiazide diuretics, seperti hydrochlorothiazide, bekerja menurunkan tekanan darah dengan cara meningkatkan ekskresi air dan sodium.
  • 3. 2. Therapuetic uses  Menurunkan tekanan darah baik pada posisi supinasi maupun berdiri  Biasa dikombinasikan bersama agen antihipertensi lainnya seperti ACE inhibitor & -blocker  Berguna untuk treatment hipertensi pada pasien berkulit gelap & berusia lanjut  Tidak efektif digunakan pada pasien dengan fungsi ginjal yang tidak adekuat (creatinie clearnace <50 mL/min), biasanya pada pasien jenis ini digunakan loop diuretic 3. Pharmacokinetics  Diberikan secara oral  Kecepatan absorpsi dan eliminasi bervariasi  Semua thiazide merupakan ligand bagi nephron, dan bersaing dengan uric acid saat eliminasi
  • 4. 4. Adverse effects  Hipokalemia & hiperurikemia (70%, tapi dapat diminimalkan dengan pemberian diuretik hemat kalium-spironolakton)  Hiperglikemia (10%)  Hipomagnesemia  Hiperkolesterolemia  Kadar kalium serum harus dimonitor dengan baik pada pasien yang mempunyai predisposisi untuk aritmia jantung (terutama individu dengan hipertrofi ventrikel kiri, penyakit jantung iskemik, gagal jantung kongestif kronik) dan yang juga mendapat pengobatan diuretika tiazid bersama glikosida digitalis 5. Kontraindikasi: Diuretika harus dihindari untuk pengobatan hipertensi penderita diabetes atau pasien dengan hiperglikemi & dislipidemia B. Loop diuretics  Digunakan pada pasien dengan poor renal function atau tidak efektif dengan thiazide ataupun diuretik lainnya.  Bekerja dengan cara menurunkan renal vascular resistance & meningkatkan renal blood flow SYMPATHOPLEGIC AGENTS  - ADRENORECEPTOR – BLOCKING AGENTS - Untuk alfa  bekerja melalui norepinefrin, yang akan menyebabkan peningkatan aktivitas jantung - Prazosin, oksazosin, dan terazosin menyebabkan penyekat kompetitif α1-adrenoreseptor Prazosin, oksazosin, dan terazosin ↓ relaksasi otot polos arteri dan vena ↓ ↓ me↓ resistensi vaskular perifer me↓tekanan darah arterial
  • 5. - Obat-obat ini menyebabkan bukan hanya perubahan yang kecil dari curah jantung, aliran darah ginjal dan kecepatan filtrasi glomerulus. Karena itu, takikardi jangka panjang dan peningkatan pelepasan renin tidak terjadi - Indikasi: Prazosin digunakan untuk mengobati hipertensi ringan sampai sedang dan diresepkan bersama propranolol atau diuretika untuk mendapatkan efek tambahan - Efek samping: o Hipotensi postural dapat terjadi pada beberapa individu o Refleks takikardia dan sinkop dosis pertama - Penggunaan bersama Penyekat β mungkin diperlukan untuk menghambat efek jangka pendek dari takikardia refleks -ADRENORECEPTOR – BLOCKING AGENTS -blocker direkomendasikan sebagai first-drug line therapy untuk hipertensi dengan indikasi contohnya heart failure. 1. Action 2. Therapeutic uses  Lebih efektif mengobati pasien hipertensi berkulit putih daripada hitam, dan pasien berusia muda daripada berusia lanjut  Pasien hipertensi dengan penyakit tambahan, seperti : - takiaritmia supraventrikular, - infark miokard sebelumnya,
  • 6. - angina pektoris, - glaukoma (diberikan secara topikal) - sakit kepala migren 3. Pharmacokinetics  Penyekat β aktif per oral  Propranolol menjalani metabolisme fase pertama yang luas  Efek Penyekat β baru terlihat beberapa minggu sampai tercapai efek penuh 4. Adverse effects a. Efek biasa o efek samping SSP seperti kelelahan, letargi, insomnia dan halusinasi o hipotensi, bradikardia o menurunkan libido dan menyebabkan impotensi o Gangguan fungsi seksual akibat obat ini dapat menyebabkan berkurangnya komplikasi pasien b. Gangguan kadar lipid serum o mengganggu metabolisme lipid, o menurunkan lipoprotein HDL dan o meningkatkan trigliserol plasma c. Putus obat o Penghentian obat mendadak dapat menimbulkan rebound hipertensi akibat regulasi naik dari reseptor-β o Pasien harus menjalani terapi Penyekat β yang bertahap untuk menghindarkan terjadinya aritmia 5. Contraindication  Penyakit asma merupakan kontraindikasi karena mempunyai efek bronkokonstriksi yang diperantarai β2  Penyakit DM (karena dapat mencampuri respon normal tubuh terhadap kadar gula yang berfluktuasi  Gagal jantung kongestif dan penyakit vaskular perifer
  • 7. CENTRALLY ACTING ADRENERGIC DRUGS 1. Clonidine - Obat agonis α2 ini mengurangi aliran adrenergik sentral - Indikasi: Klonidin digunakan terutama untuk pengobatan hipertensi ringan sampai sedang yang tidak responsif pada pengobatan diuretika tunggal - Klonidin tidak menurunkan aliran darah ginjal atau filtrasi glomerular  berguna untuk pengobatan hipertensi dengan komplikasi penyakit ginjal - Klonidin diabsorbsi dgn baik setelah pemberian obat oral & dikeluarkan ginjal - Karena menyebabkan retensi natrium dan air, klonidin biasanya diberikan bersama diuretika - Efek samping biasanya ringan tetapi obat dapat menimbulkan sedasi dan keringnya mukosa hidung - Hipertensi berlawanan terjadi setelah penghentian klonidin secara mendadak. Karena itu, obat harus dihentikan bertahap jika dokter menginginkan pergantian obat 2. α-Methyldopa Obat agonis adrenergik-α ↓ mengurangi aliran adrenalin dari SSP ↓ penurunan resistensi perifer total ↓ penurunan tekanan darah - Curah jantung tidak berkurang  aliran darah ke organ penting tidak berkurang - Karena aliran darah ke ginjal tidak berkurang  α-Metildopa berguna untuk pasien hipertensi dengan insufisiensi ginjal - Efek samping α-metildopa yang paling sering adalah mengantuk dan sedasi VASODILATORS - Relaksan otot polos yang langsung, seperti hidralazin dan minoksidil secara tradisional telah digunakan sebagai obat utama pengobatan hipertensi - Vasodilatasi bekerja dengan cara: Vasodilator
  • 8. ↓ merelaksasi otot polos arteriol vaskular ↓ me↓ resistensi ↓ Tekanan darah sistemik↓ ↓ ↓ tekanan darah - Obat-obat ini menyebabkan: o stimulasi refleks jantung, o menyebabkan gejala berpacu dari kontraksi miokard yang meningkat, nadi dan konsumsi oksigen - Efek tersebut dapat menimbulkan angina pektoris, infark miokard atau gagal jantung pada orang-orang yang mempunyai predisposisi - Vasodilator juga meningkatkan konsentrasi renin plasma, menyebabkan retensi natrium dan air - Efek samping yang tidak diharapkan ini dapat dihambat oleh penggunaan bersama diuretika dan Penyekat β A. Hydralazine - Obat ini menyebabkan vasodilatasi langsung, yang bekerja terutama pada arteri dan arteriol Hidralazin ↓ pe ↓resistensi perifer ↓ peningkatan refleks nadi dan curah jantung - Hidralazin digunakan untuk pengobatan hipertensi sedang sampai berat - Obat ini hampir selalu diberikan bersama Penyekat β seperti propranolol (untuk mengimbangi refleks takikardia)&diuretik (menurunkan retensi Na) - Tiga obat bersamaan menurunkan curah jantung, volume plasma, resistensi vaskular perifer
  • 9. - Efek samping terapi hidralazin termasuk sakit kepala, mual, berkeringat, aritmia dan mencetuskan angina - Sindrom seperti lupus dapat terjadi jika menggunakan dosis tinggi, tetapi reversibel jika obat dihentikan B. Minoxidil - Obat ini menyebabkan dilatasi pembuluh yang resisten, (arteriol) tetapi tidak untuk venula - Minoksidil diberikan per oral untuk pengobatan hipertensi hebat sampai maligna yang refrakter terhadap obat-obat lain - Takikardia refleks dapat sedemikian hebat sehingga memerlukan penggunaan diuretik dan Penyekat β - Efek samping: Minoksidil menyebabkan retensi natrium dan air yang serius sehingga terjadi volume berlebihan, edema dan gagal jantung kongestif - Pengobatan minoksidil juga menyebabkan hipertrikosis (tumbuh rambut) sehingga sekarang digunakan topikal untuk pengobatan botak pada pria C. Natrium Nitroprusid - Merupakan vasodilator kuat yang diberikan secara parenteral, digunakan pada kasus kegawat daruratan hipertensi yang seberat penyakit gagal jantung berat. - Nitroprusid mendilatasikan pembuluh darah arteri dan vena yang mengakibatkan penurunan tahanan pembuluh darah perifer dan aliran balik vena. - MOA: Aktifasi guanyl cyclase (baik melalui pelepasan NO atau melalui stimulus langsung pada enzim) ↓ Peningkatan cGMP intraselular ↓ Merelaksasikan otot polos pembuluh darah - Farmakokinetik dan dosis Nitroprusside merupakan besikompleks, kelompok sianid, dan nitroso moiety. Obat ini dimetabolisme secara cepat oleh pengambilan ke dalam sel darah merah dengan melepaskan sianid. Kemudian sianid dimetabolisme oleh enzim mitokondria rhodanase, yang berada di dalam sulfur donor, menjadi thiocyanate yang kurang toksik.
  • 10. Obat ini menurunkan tekanan darah secara cepat, dan obatnya menghilang dalam1-10 menit setelah obatnya tidak dilanjutkan. Obat diberikan secara infuse intra vena. Sodium nitroprusside yang berada di dalam aquaeous solution sensitive terhadap cahaya dan sebelumnya harus dibuat segar sebelum sediaan obat ini ditutupi oleh opaque foil. Larutan infus harus diganti setelah beberapa jam. Dosis dimulai pada 0, mcg/kg/min untuk mengontrol tekanan darah. Kecepatan infus yang lebih tinggi, jika dilanjutkan lebih dari 1 jam, akan menyebabkan toksisitas. Karena efikasi dan onset yang cepat dari obat. AGENTS THAT BLOCK PRODUCTION OR ACTION OF ANGIOTENSIN ACE INHIBITORS Direkomendasikan jika first-line agent (diuretik atau -blocker) tidak efektif atau kontraindikatif. 1. Action
  • 11. 2. Therapeutic uses  Seperti Penyekat β, ACE inhibitor sangat efektif pada pasien hipertensi kulit putih dan muda  Namun, jika digunakan dengan kombinasi diuretika, efek ACE inhibitor sama pada orang kulit putih dengan kulit hitam  ACE inhibitor sekarang merupakan terapi standar pasien setelah infark miokard  Terapi dimulai 24 jam sesudah berakhirnya infark  Lebih baik untuk mencegah stroke, penyakit jantung dan penyakit ginjal pada pasien DM dengan faktor resiko penyakit vaskular.  Dikenal bekerja secara sentral karena mereka melewati sawar darah otak.  Aman untuk DM 3. Adverse effects  Batuk kering  kulit merah,
  • 12.  demam,  perubahan rasa,  hipotensi (dalam keadaan hipovolemik)  hiperkalemia  Angioedema merupakan efek yang jarang terjadi tetapi dapat membawa kematian 4. Contraindication  ACE inhibitor bersifat fetotoksik dan jangan digunakan pada wanita hamil ANGIOTENSIN II – RECEPTOR ANTAGONISTS  Nanopeptida losartan, penyekat reseptor angiotensin II yang sangat sensitif  Efek farmakologik sama dengan ACE yaitu: - menimbulkan vasodilatasi dan - menyekat sekresi aldosteron - Menurunkan komplikasi2 yang berhubungan dengan HT. - Aman untuk DM Efek samping lebih ringan daripada ACE meskipun juga bersifat fetotoksik CALCIUM CHANNEL BLOCKERS - Vasodilator yang menghambat aliran Ca ke dalam jantung dan menurunkan BP - Penyekat kanal kalsium dianjurkan jika obat-obatan garis pertama merupakan kontraindikasi atau tidak efektif - Efek Samping: Pada pasien hipertensi, dalam satu penelitian menunjukkan bahwa penggunaan penyekat kanal kalsium kerja singkat terutama dengan dosis tinggi berhubungan dengan peningkatan bahaya infark jantung 1. Classes of calcium channel blockers Dibagi atas 3 kelompok kimia, masing-masing dengan sifat-sifat farmakokinetik dan indikasi klinis yang berbeda a. Difenilakilamin  Verapamil merupakan obat dari kelompok ini yang disetujui di AS
  • 13.  Verapamil mempunyai selektivitas minimal dari penyekat kanal kalsium lainnya dan mempunyai efek penting untuk otot polos jantung atau vaskular  Indikasi: - angina, - takiaritmia supraventrikular - sakit kepala migren b. Benzotiazepin  Diltiazem merupakan satu-satunya obat dari kelas ini yang disetujui di AS  Sama dgn verapamil, diltiazem berpengaruh pd otot polos jantung&vaskular  Efek inotropik negatif pada jantung kurang dibanding verapamil  Efek samping diltiazem dapat lebih diterima c. Dihidropiridin  Kelas penyekat kanal kalsium yang berkembang cepat termasuk nifedipin generasi pertama dan lima obat baru untuk mengobati penyakit kardiovaskular, yaitu amlodipin, felodipin, isradipin, nikardipin dan nisoldipin  Obat penyekat kanal kalsium generasi kedua ini berbeda dalam farmakokinetik, penggunaan yang disetujui dan interaksi obat  Semua dihidropridin mempunyai afinitas lebih besar untuk kanal kalsium vaskular dibanding kanal kalsium di jantung. Karena itu, obat-obat ini lebih baik untuk pengobatan hipertensi  Obat yang lebih baru: amlodipin dan nikardipin memperlihatkan sedikit interaksi dengan obat-obat kardiovaskular lain, seperti digoksin atau warfarin yang sering digunakan bersamaan dengan obat-obat penyekat kanal kalsium 2. Action  Konsentrasi kalsium intraselular mempunyai peranan penting dalam mempertahankan tonus otot polos dan kontraksi miokard Kalsium masuk sel-sel otot melalui kanal khusus kalsium yang sensitif voltase ↓ merangsang pelepasan kalsium dari retikulum sarkoplasma dan mitokondria
  • 14. ↓ meningkatkan kadar kalsium sitosol Obat antagonis kanal kalsium ↓ terikat pada kanal kalsium tipe L di jantung& ot. polos koroner & vaskular perifer ↓ menghambat gerakan pemasukan kalsium ↓ otot polos vaskular beristirahat, mendilatasi terutama arteriol 3. Therapeutic uses  Penyekat kanal kalsium mempunyai efek intrinsik natriuretik; karena itu obat-obat ini biasanya tidak memerlukan penambahan diuretika  Indikasi: Obat-obat ini berguna untuk pengobatan pasien hipertensi yang juga menderita asma, diabetes, angina dan/atau penyakit vaskular perifer 4. Pharmacokinetics  Sebagian besar obat ini mempunyai waktu paruh pendek (waktu paruh 3-8 jam) setelah dosis oral  Pengobatan memerlukan 3x sehari untuk mempertahankan kontrol hipertensi yang bagus  Preparat lepas lambat dapat mengurangi dosis berulang 5. Adverse effects  10 % pasien (jarang)  konstipasi, vertigo, sakit kepala dan rasa lesu (kelelahan) yang disebabkan penurunan tekanan darah  Kontraidikasi: Verapamil seharusnya jangan diberikan untuk mengobati pasien dengan gagal jantung kongestif akibat efek inotropik negatifnya