SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  95
Episode 1

Gu Mi-ho menunggu dengan sabar di luar gedung kampus. Dia terlihat sangat cantik dan
segar. Setelah dia melihat sosok Cha Dae-woong, dia melambai dan memangil pemuda itu
dengan semangat. Dae-woong di sisi lain, sama sekali tidak senang melihat keberadaan Mi-
ho. Dae-woong berbalik dan berpura-pura sedang menelpon lalu menuju arah yang lain.

Menjadi sosok yang punya kekuatan supernatural ada untungnya. Kecepatan contohnya. Mi-
ho muncul dari arah yang berlawanan dan dia menerima alasan kenapa Dae-woong tidak
melihatnya. Mi-ho berkata dengan sungguh2, “Yah, aku yakin kalau kau tidak ingin mati, kau
pasti sudah berbohong dan berpura-pura tidak mendengarku. Benar kan?” Ancaman ini tidak
sungguh2 tapi ancaman inilah yang dipakai Gu Mi-ho dalam hubungan mereka. Dia tidak
ragu menggunakannya bila itu perlu.

Mi-ho menarik tangan Dae-woong menuju ke „penemuannya yang sangat spesial‟ sedangkan
semua pria di kampus mulai tergila-gila pada Mi-ho. Tampilan seorang Serigala Berekor
Sembilan memang cantik. Tambahan pula, dia punya aura yang bisa menarik banyak pria.
Begitulah, Dae-woong membuat iri pria lainnya… hanya saja, Dae-woong menginginkan hal
yang berbeda.

Dengan senang, Mi-ho menunjukkan penemuan barunya: sebuah restoran yang melayani
daging sapi segar yang baru dipotong. Mi-ho benar2 ingin makan daging sapi segar. Ini
adalah kegiatan rutin buat mereka tapi hari ini Dae-woong bertahan – tidak! Dia tidak boleh
makan daging sapi!

Terhadap penolakan ini, Mi-ho menaikkan alisnya seolah-olah ingin berkata, “Oh benarkah?”
kemudian dia bersandar lebih dekat untuk berbisik, “Lalu, aku akan memakanmu.” Itu
membuat Dae-woong yang pengecut sangat ketakutan. Mi-ho mulai berceloteh lagi, “Serigala,
serigal apa kabar? Aku makan nasi. Apa yang kau makan bersama nasi itu? Beberapa lauk
pauk Dae-woong!” Mi-ho dengan bercanda bertanya, “Apakah dia mati? Apakah dia hidup?”
Dae-woong menelan ludah dengan ketakutan. Mi-ho mengumumkan dengan gembira, “Dia
hidup!” Dia berlari dengan riangnya untuk makan daging sapi.

Jadi bagaimana semuanya bisa seperti ini? Mari kita lihat sekarang. Dae-woong merekam
sebuah video di sekolah silat dengan bantuan dana dari Sun-nyeo dan kawan2nya.
Berlawanan dengan adegan pembukaannya, disini Dae-woong menggunakan tenaga yang
besar untuk menukik ke seberang tempat latihan lalu mengacungkan pedang dengan gaya
mengancam. Dia melakukan ini dengan harapan untuk memasukkannya ke internet agar
menjadi cerita yang terkenal.

Seluruh anggota dalam grup itu menuruti saja kata2 Dae-woong dan Dae-woong jelas2
menikmati menjadi pemimpin. Dia juga punya sifat manja anak kaya misalnya seperti waktu
dia membelikan semua orang es krim seolah-olah yang melakukan itu adalah bintang besar
yang mentraktir para staffnya. Dae-woong juga membual tentang peran dalam film yang
hampir dia dapatkan. Dia adalah finalis-nya dan audisinya untuk film berikutnya akan segera
tiba.
Dae-woong membawa teman2nya, Sun-nyeo dan Byung-soo, ke salon rambut kakeknya dsan
berjanji untuk memberikan mereka kriting gratis. Dia sendiri ingin agar rambutnya dibenahi
untuk persiapan audisinya yang berikutnya. Jeleknya, manajer menelpon kakek, yang marah
pada Dae-woong karena merusak statusnya sebagai cucu pemilik salon, lagi. Dae-woong
berpikir cepat dan kali ini mengatakan kalau dia akan membayar. Kemudian, Dae-woong
kabur.

Dae-woong mengebut dengan motor barunya yang mencolok. Motor yang dibeli dengan uang
sekolah yang diberikan oleh kakek – siapa yang perlu pendidikan kalau kau akan menjadi
bintang film? Akan tetapi, polisi menghentikan Dae-woong sebab kakek melaporkan bahwa
motor itu curian jadilah Dae-woong ditangkap untuk dimasukkan ke penjara. Dimana
kekhawatiran Dae-woong yang terbesar muncul: di dalam penjara rambutnya akan dikeriting!

Bibi Min-sook membayar jaminan agar Dae-woong bisa keluar dari penjara. Dia membela
Dae-woong sebab bibi bisa bersikap lebih toleran ketimbang ayahnya (kakek Dae-woong).
Akan tetapi, kakek diwajibkan untuk bisa mengubah perilaku cucunya dan mengumumkan
kalau dia akan mengirim Dae-woong ke akademi displin untuk mendapatkan pendidikan.
Kakek meminta Dae-woong untuk mendaftar ulang di sekolah.

Dae-woong protes – bagaimana dengan audisinya? Kakek tidak berubah pikiran dan berkata
bahwa sampai Dae-woong menjadi seseorang (yang lebih matang), dia dihukum. Kakek
serius dan dia bahkan tidak akan membiarkan Dae-woong lepas dari genggamannya meski itu
untuk pipis sekalipun.

Dae-woong menawarkan satu sepatunya sebagai jaminan kalau dia tidak akan kabur dan itu
memberikan Dae-woong sedikit ruang ketika mereka beristirahat di stasiun peristirahatan.
Dae-woong bersembunyi di sebuah tong sampah kosong, jadi saat kakek datang untuk
mencarinya, kakek berpikir kalau Dae-woong kabur lewat jendela. Kakek berteriak dengan
putus asa sedangkan Dae-woong mengendap-endap di belakang truk pengantar barang.
Sukses dah!

Nah, sekarang untuk cerita asli sang Gumiho. Cerita ini diceritakan oleh seorang biksu
kepada pengunjung kuilnya saat dia mengacu ke sebuah lukisan di dinding. Di atas lukisan
dinding itu terdapat gambar seorang wanita tua dan seekor serigala. Gambar itu menceritakan
tentang Gumiho yang ingin menjadi manusia.

Serigala di lukisan itu berubah menjadi manusia dan inilah Mi-ho yang keluar dari lukisan.
Dia hidup tentu saja. Dia muncul di dunia dan mengambil wujud manusia serta hidup di
sekeliling manusia. Karena kecantikannya, dia membuat para pria bertekuk lutut
dihadapannya serta megap2 tidak bisa bernafas karena saking kagumnya. Hal ini pasti terjadi
kemanapun dia pergi.

Para pria menjadi gila karena Gumiho dan ini adalah masalah besar. Para wanita tidak
menyukainya. Mereka percaya kalau rahasia kecantikan Gumiho ada di ekornya yang
berjumlah sembilan. Mereka lalu berdoa pada wanita yang ada dilukisan. Wanita itu adalah
roh nenek moyang. Permintaannya adalah agar ekor sang Gumiho dihilangkan.
Arwah nenek moyang mendapati dirinya berada dalam sebuah konflik. Tapi akhirnya
mendapatkan ide. Dia percaya kalau semua ini akan berakhir bila dia mencarikn suami untuk
sang Gumiho. Seorang pria dipilih dan Gumiho siap untuk melaksanakn pernikahannya.

Sayangnya, tidak ada seorang wanita pun yang mau menyerahkan seorang pria ke genggaman
Gumiho. Mereka kemudian menyebarkan gossip kalau Gumiho memakan 100 hati manusia
agar bisa berubah menjadi manusia. Ini tentu membuat takut semua orang dan pada hari
pernikahannya, Gumiho ditolak. Roh nenek moyang memotong ekor Gumiho dan
mengurungnya selamanya di dalam lukisan selamanya. Sekarang dia disana tanpa ekornya.

Setelah tersangkut di truk selama beberapa saat, Dae-woong turun di sebuah jalanan
pegunungan entah dimana. Suasananya gelap dan hujan. Dia memberi sinyal pada sebuah
mobil untuk meminta tumpangan. Ternyata pengendara mobil itu adalah biksu yang tadi. Dia
membawa Dae-woong ke kuil untuk bermalam.

Dae-woong meminjam telpon biksu itu untuk menelpon bibinya, Min-sook. Dia mencoba
menebak-nebak nomer hp bibinya itu. Tapi sinyal di tempat itu jelek sekali. Jadi, Dae-woong
memegang telponnya dan berkelana ke beberapa tempat untuk mencari sinyal yang lebih kuat.
Dae-woong sampai ke sebuah kuil terisolasi dimana lukisan Gumiho disimpan. Dae-woong
akhirnya mendapatkan sinyal tepat di luar kuil. Dia kemudian mencoba menelpon bibinya
lagi beberapa kali. Dia menelpon nomer yang salah tapi yang terakhir meminta Dae-woong
untuk tidak menutup telponnya. Jadi Dae-woong tetap bisa online.

Orang terakhir yang ditelpon Dae-woong ini membuat beberapa pernyataan keingintahuan.
Seperti, bagaimana Dae-woong terlihat lebih bagus kalau topinya dilepas. Dengan marah2,
Dae-woong melihat hp-nya – hp itu sudah mati tapi tetap ada suara yang keluar dari hp itu.
Apa yang terjadi? Dae-woong mencoba untuk menyingkir. Akan tetapi, suara di hp itu
memperingatkan kalau Dae-woong pergi maka dia akan sangat marah. Suara itu punya tugas
untuk Dae-woong dan mengundangnya untuk masuk ke dalam.

Mi-ho menuntun Dae-woong ke lukisan di dinding dan menyuruhnya untuk menggambar
sembilan ekor pada serigala di lukisan itu. Dae-woong tetap ketakutan tapi Mi-ho
menyuruhnya untuk cepat2. Jadi dengan terburu-buru, Dae-woong menggambar sembilan
ekor di serigala dalam lukisan itu. Ketika Dae-woong menggambar, alam menjadi terganggu:
kilat muncul dan anjing penjaga menggong dengan keras. Biksu menyadari ada yang salah
dan bergegas ke kuil Gumiho.

Saat Dae-woong selesai menggambar, Mi-ho akhirnya bebas dari lukisan itu. Dan tahu tidak,
surga benar2 tidak suka ini. Badai membuat Dae-woong takut dan malah kabur dari tempat
itu. Dia berlari dan jatuh di bukit berbatu. Dia mendarat dengan keras dan pingsan.

Mi-ho menemukan Dae-woong dan memandangnya dengan penuh penasaran. Dae-woong
tidak akan bangun jadi dia memutuskan untuk menolong. Pria itu sudah membantu
menggambarkan ekor di lukisan dan sebaiknya Mi-ho juga membantunya. Mi-ho mendekat
ke tempat Dae-woong dan meniupkan energi mistis ke mulut Dae-woong. Energi ini disebut
„manik-manik serigala‟. Ketika Mi-ho melakukan itu, ekor-nya berkilat-kilat dibawah cahaya
bulan.
Pada pagi harinya, Dae-woong bangun dengan posisi yang aneh – dia tersangkut di cabang
pohon yang tinggi. Dia hanya ingat bagian ketika terpeleset di bukit berbatu di sisi gunung.
Ketika Mi-ho mendekat, Dae-woong sama sekali tidak mengenalinya. Bahkan tetap tidak
kenal ketika Mi-ho memberitahunya kalau mereka bertemu tadi malam.

Akan tetapi, beberapa frase yang diucapkan Mi-ho memicu ingatan Dae-woong. Dia adalah
gadis yang ditelpon tadi malam itu. Dae-woong ketakutan sebab dia berpikir kalau Mi-ho
adalah hantu. Maka, dia menyentuh pipi Mi-ho dan akhirnya lega karena ternyata dia
manusia. Mi-ho menganggapnya sebagai pujian, “Apa aku terlihat seperti manusia?”
Sekarang, Dae-woong jadi marah sebab mengira Mi-ho mengerjainya malam sebelumnya.
Dia mengajak Mi-ho kembali ke kuil itu untuk mengakui tentang lukisan yang sudah dia
coret. Hal itu dianggap Dae-woong sebagai vandalisme.

Mi-ho berbicara yang sejujurnya tapi cerita itu begitu fantastik sehingga Dae-woong
mengartikannya sebagai cerita yang sangat manusiawi. Contohnya saja, Mi-ho mengeluh
kalau dia tidak suka kuil itu – dia dikurung disana oleh seorang nenek dan baginya hal itu
sangat membosankan. Dae-woong mengartikan itu bahwa Mi-ho adalah pembuat masalah
yang sedang menerima hukuman.

Dae-woong bertanya sudah berapa lama Mi-ho dikurung di dalam kuil. Mi-ho menjawab,
“Lima ratus tahun.” Hal itu membuat langkah Dae-woong terhenti dan meminta cerita
lengkapnya. Mi-ho menceritakan semuanya. Cerita tentang roh nenek moyang adalah cerita
yang sangat terkenal dan gadis itu memperkenalkan dirinya sebagai Gumiho. Jadi Dae-woong
berikir kalau Mi-ho mengarang cerita itu atau dia gila.

Mi-ho menjelaskan kalau dia juga sudah menolong Dae-woong. Alasan kenapa Dae-woong
tidak merasa sakit adalah karena Mi-ho memberianya manik2 serigala yang sekarang ada di
dada Dae-woong. Mi-ho mencari-cari dibalik T-shirt Dae-woong untuk menunjukkan letak
manik2 serigala itu berada. Dae-woong menyingkirkan tangan Mi-ho sebab dia yakin gadis
itu pasti sudah gila. Dae-woong berkata kalau Mi-ho seharusnya punya ekor sembilan dan
Mi-ho menjawab kalau ekor2nya hanya muncul di bawah sinar rembulan.

Cukup sudah. Dae-woong pergi sendiri. Dia mengarahkan Mi-ho ke arah yang lain lalu
berjalan pergi. Hanya saja, seekor babi datang. Meski Dae-woong sangat ingin
menyingkirkan gadis yang dia anggap gila, tapi dia tidak bisa membiarkan gadis itu mati di
tempat itu. Jadi dia kembali untuk menjemput si serigala. Mi-ho sebenarnya tidak takut pada
binatang itu tapi Dae-woong menarik tangannya dan mereka pun mulai lari.

Sementara itu, seorang misterius bernama Dong-joo, Pemburu Gumiho, muncul di kuil. Dia
merasakan gangguan yang terjadi dan memeriksa kuil yang terisolasi. Dia bergumam kalau
dia melakukan semua pencegahan ini untuk memastikan kalau Gumiho tetap terkurung. Di
kota terdekat, Dae-woong berpisah dengan Mi-ho dan dia menjual sebuah kalung untuk
mendapatkan uang. Dia menduga kalau kakeknya membayar uang sekolah maka dia bisa
pulang ke rumah dengan selamat. Di rumah, kakek membayar uang sekolah lalu berhenti
untuk berpikir, “Tunggu. Apa ini artinya aku kalah lagi kali ini?”

Dae-woong menelpon sekolahnya dan mendapatkan konfirmasi yang artinya dia bebas
kembali ke Seoul. Mi-ho memanfaatkan telinganya yang tajam dan menguping setiap detail
percakapan Dae-woong lalu mulai mengikutinya. Dae-woong berpikir kalau dia bisa
mengabaikan Mi-ho dengan mudah sebab Mi-ho tidak tahu apa2 tentang dirinya. Jadi, ketika
Mi-ho memanggil nama Dae-woong, anak kaya ini terkejut. Mi-ho bahkan menguraikan data
pribadi Dae-woong dan meminta pemuda itu untuk mentraktirnya makan siang. Dae-woong
terjebak dengan gadis gila.

Dae-woong mengajaknya ke restoran panggang, dimana Mi-ho tidak sabar untuk mencicipi
daging setelah 500 tahun! Dia hampir menggigit sepotong daging mentah tapi Mi-ho segera
menahan dirinya – dia telah bekerja keras untuk bisa tampil seperti manusia dan makan
daging mentah sangat tidak manusiawi.

Dae-woong mengejek kepercayaan tentang dirinya yang seorang Gumiho. Dia mengatakan
kalau kakeknya sering meminta dirinya untuk bisa bersikap seperti manusia. Itulah satu2nya
kesamaan mereka. Dae-woong bertanya tentang keluarga Mi-ho dan dia menjawab kalau dia
tidak punya siapa-siapa. Itu membuat Dae-woong langsung bersimpati pada Mi-ho.

Dae-woong permisi untuk pergi ke kamar mandi tapi sebenarnya dia berencana untuk kabur.
Dia sudah merencanakan ini sejak membelikan makan siang untuk Mi-ho. Saat Dae-woong
tidak kembali juga, Mi-ho berinisiatif untuk mencari pemuda itu – hanya, dia terkagum
melihat semua kursi yang ada di kamar mandi. Dia membuka sebuah tempat duduk dari
porcelain, terpesona pada kecantikan benda itu dan memutuskan kalau itu adalah sumur. Dan
kebetulan dia sedang haus…

Untungnya, Mi-ho memutuskan kalau itu sumur yang indah tapi tidak bersih. Daging adalah
masalah yang lain. Saat dia memasukkan daging itu ke mangkuk, dia secara tidak sengaja
menjatuhkannya. Mi-ho menyentuh daging itu tapi kemudian dia menangkap bau para
pengejarnya (biksu, Dong-joo, dan polisi) di udara dan memutuskan untuk kabur.

Dong-joo mendengar kalau gadis itu di resto itu bersama seorang pria muda – yang ciri2nya
sama dengan pria yang menginap di kuil – dan menebak kalau mereka bersama. Saat Dong-
joo sudah bisa memperbaiki hp biksu yang rusak, dia bisa siapa yang ditelpon pemuda itu dan
mulai melakukan pelacakan. Jujur saja, Dong-joo belum pernah bertemu dengan Gumiho itu
tapi dia yakin dia akan bisa melacaknya dari kecantikan dan auranya.

Bibi Min-sook masuk ke dalam lift dan kentut. Tapi dia panik waktu seorang pria misterius
masuk ke dalam lift juga padahal bau kentutnya bibi belum hilang. Tapi pria misterius itu
berusaha untuk tidak memedulikan bau itu. Dan ketika dua wanita masuk ke dalam lift dan
megap2 karena tidak bisa bernafas, sang pria misterius mau mengaku kalau dialah yang
kentut dan meminta maaf. Min-sook sangat tersentuh pada sikap ini dan membungkuk untuk
mengucapkan terima kasih. Pria itu malah merasa kalau Min-sook sangat menarik.

Dae-woong sangat ingin menggunakan bus berikutnya untuk kembali ke Seoul, hanya dia
diikuti oleh Mi-ho. Dae-woonr berpikir kalau Mi-ho membuntutinya selama ini dan tidak
percaya pada penjelasan Mi-ho kalau dia mengikuti Dae-woong lewat baunya. Mi-ho
mengatakan, “Aku menyukaimu. Aku akan mengikutimu.”

Sekarang Dae-woong sangat putus asa dan menuduh Mi-ho sebagai penguntit, tipe orang
yang sangat akrab dengannya sebab orang selalu menempel padanya karena uangnya. Dae-
woong juga menyindir cerita Mi-ho dan mengejek penejelasan kalau dia adalah Gumiho.
Kekejaman ini membuat Mi-ho sakit hati. Dae-woong kemudian berbalik untuk pergi dari
sana. Dengan nada yang tajam, Mi-ho bersumpah akan membuat Dae-woong percaya
padanya, “Lalu, kau mati.”

Dae-woong naik bus untuk pergi ke Seoul dan langsung menuju sekolah laga. Tapi dia tetap
merasa takut dan membayangkan kalau Mi-ho mengintai di setiap sudut. Yang membuatnya
tenang adalah dia bertemu dengan teman2nya, Sun-nyeo dan Byung-soo. Sun-nyeo jelas
ingin membuat Dae-woong senang dan memberikan kunci gedung pada Dae-woong jadi dia
bisa bermalam disana.

Baru sekaranglah, Dae-woong melihat luka di punggungnya yang terlihat sangat menyakitkan.
Dia tidak memperhatikannya sebab luka itu tidak terasa sakit. Tiba2 Dae-woong ingat pada
penjelasan Mi-ho tentang kekuatan manik2 serigalanya. Dae-woong mulai mengatakan
pengalaman anehnya pada Byung-soo dimana dia bertemu dengan seorang gadis aneh yang
mengatakan kalau dirinya adalah Gumiho. Lalu, dia ingat kalau dia sudah berjanji tidak akan
mengatakan pada siapa2 kalau Mi-ho adalah Gumiho. Byung-soo memperingatkan Dae-
woong (setengah bercanda) bahwa jika Gumiho memintamu untuk tidak mengatakannya
maka kau sebaiknya tidak mengatakannya atau mati.

Dae-woong mencoba untuk mengabaikan fakta itu dan mulai mengambil gambar. Tapi ketika
bola mulai menjauh darinya, bola itu malah mendekat lagi. Dia meyakinkan dirinya kalau
bola itu hanya terpental. Tapi semua bola mulai menggelinding sendiri!

Dari kegelapan munculah Mi-ho yang mengikuti Dae-woong ke tempat itu lewat baunya,
seperti yang dia janjikan beberapa waktu yang lalu. Dengan gugup, Dae-woong memberikan
acungan jempol lemah atas kemampuan Mi-ho dan Mi-ho mengingatkan Dae-woong kalau
dia adalah Gumiho. Mi-ho melihat ke langit dan mengatakan kalau bulan akan muncul.
Sekarang, dia baru bisa membuktikan semuanya pada Dae-woong.

Mi-ho melangkah ke cahaya bulan ketika awan terbuka dan memperlihatkan bulan. Dan tentu
saja, saat Mi-ho berhadapan dengan Dae-woong, ada sembilan ekor di belakang Mi-ho yang
melambai-lambai. Dae-woong kaget dan mulai megap2. Mi-ho berkata pada Dae-woong,
“Aku Gumiho. Kembalikan manik-manik serigalaku!”

Setelah itu, Mi-ho mendekati Dae-woong dan mencondongkan diri untuk mengambil manik-
maniknya kembali.

Episode 2

Setelah Mi-ho menunjukkan dirinya dalam bentuk Gumiho (Serigala Berekor Sembilan), dia
mengambil kembali manik2 serigalanya dan Dae-woong langsung ambruk di lantai. Mi-ho
melayang-layang di atas Dae-woong mengatakan kalau dia sudah menyelamatkan Dae-
woong tapi Dae-woong malah mencampakkannya jadi dia tidak kenal lagi pada Dae-woong.

Dae-woong mulai memburuk dengan cepat saat asap hitam pekat mengelilinginya. Mi-ho
masih melayang-layang di atas Dae-woong dan merasa sedikit sedih sebab membiarkan dia
mati. Tapi dia mulai pergi. Mi-ho teringat kembali pada insiden babi waktu itu. Dia ingat
betap beraninya Dae-woong kembali untuknya dan menyelamatkannya dari babi yang Dae-
woong kira sangat menakutkan. Jadi Mi-ho kembali, tenaga putihnya menghilangkan kabut
hitam itu. Dia berkata karena Dae-woong kembali untuknya satu kali maka dia juga akan
melakukan hal yang sama.

Dae-woong bangun dengan kepala pening. Dia kaget melihat Mi-ho memandanginya seperti
mainan baru. Dae-woong lalu lari dan bersembunyi jadi Mi-ho bergumam kepada dirinya
sendiri bahwa dia harus membuat takut pemuda ini agar dia tetap berada di sisinya! Hehe!
Mi-ho memandang dengan geli saat Dae-woong berusaha keras mengeluarkan dirinya dari
tempat itu tapi dia malah gagal total! Mi-ho berkata, “Kau ingin aku membantu?”

Ada adegan tambahan dimana ada sosok imajiner Dae-woong yang beraksi melakukan aksi
kabur ini dan menyemangati Dae-woong yang asli kalau dia pasti bisa kabur. Dae-woong
terjebak di atas Mi-ho dan di atas semua itu kakek menelpon Dae-woong dan dia malah
menjatuhkan hp-nya. Mi-ho menatap hp itu dengan penasaran. Dia mendengar suara dan
menjawab. Kakek bertanya dimana Dae-woong dan Dae-woong menjawab dengan nafas
berat waktu dia berpegangan pada seutas tali sedangkan Mi-ho menjawab, “Dae-woong?
Berada di atasku.”

Mi-ho menyuruh Dae-woong untuk turun sekarang tapi Dae-woong bersikeras untuk tetap
disana daripada dimakan. Dia lebih baik mati di atas sana. Mi-ho mengancam akan menarik
Dae-woong turun tapi pemuda itu mencemooh kalau Mi-ho tidak bisa menariknya turun
seperti sebuah apel. Jadi Mi-ho menunjukkan kekuatan Gumiho-nya yang lain dan terbang
untuk menjemput Dae-woong.

Mi-ho mendarat di atas Dae-woong. Akhirnya, Dae-woong mengakui kalau Mi-ho adalah
Serigala Berekor Sembilan. Dae-woong berkata, “Baiklah. Kau Gumiho. Karena kau
menarikku, maka kau bisa memakanku.” Mi-ho merespon, “Benarkah aku bisa memakanmu?”
Dae-woong berkata lagi, “Kau bisa memakanku. Tapi ketahuilah hal ini. Kalau ada banyak
gumiho di dunia ini, pasti ada hantu juga. Jadi aku akan kembali sebagai hantu dan balas
dendam!” Dae-woong menguatkan dirinya untuk menyambut kematiannya dengan
keberanian palsu. Dia tidak mendengarkan pertanyaan Mi-ho kenapa dia tidak minta
diselamatkan saja. Mi-ho berkata, “Baiklah, tapi jika kau minta aku untuk menyelamatkanmu,
aku pasti akan membiarkanmu hidup…” Segera setelah itu, Dae-woong berlutut dan meminta
Mi-ho untuk mengampuni nyawanya. Dari tadi kek Dae-woong!

Pemburu Gumiho, Dong-joo menemukan pola nomer hp yang dihubungi Dae-woong. Dia
lalu mencari bibi Dae-woong. Dong-joo berpura-pura sebagai teman Dae-woong dan
meminta konfirmasi nomer hp Dae-woong.

Di atap sekolah laga, Mi-ho memakan daging ayam ketika Dae-woong berlutut meminta
maaf karena tidak mampu mendapatkan daging sapi saat ini. Dae-woong mendengarkan
konfirmasi ulang dari Mi-ho kalau sampai Mi-ho bisa dengan aman mengaluarkan manik2
serigala yang menyelamatkan Dae-woong, maka Mi-ho akan terus menempel Dae-woong. Ini
bisa jadi benar atau ini hanya alasan Mi-ho agar bisa dekat dengan Dae-woong.

Dae-woong masih berlutut. Dia mencoba mencari jalan keluar dari masalah ini tapi kembali
takut waktu melihat Mi-ho menghancurkan tulang ayam dengan semangatnya. Mi-ho berkata,
“Dae-woong, selagi kau memiliki manik2 serigalaku, aku tidak bisa membiarkanmu pergi.
Kau milikku.” Mi-ho tersenyum dan Dae-woong tertawa dengan gugup. Dae-woong mulai
memanggilnya Gu Mi-ho dan mencoba bersikap sopan. Dae-woong sebenarnya takut tapi dia
juga harus bisa bersikap seolah-olah Mi-ho adalah naka kecil.

Dae-woong masuk ke dalam dan memutuskan kalau untuk sekarang, jika dia memberi makan
daging sapi pada Mi-ho, jadi dia tidak akan mencoba memakannya. Saat sedang melatih ilmu
pedangnya (untuk jaga2 kalau-kalau dia harus membela dirinya), dia melihat kostum film
laga, yaitu sebuah baju besi dan mengenakannya. Mi-ho bertanya-tanya apakah dia memang
begitu menakutkan sebab yang dia lakukan hanyalah menyelamatkan Dae-woong. Dae-
woong berkata tetap saja. Bagaimana kalau Mi-ho melihat hatinya dan lapar dengan tiba2?

Mi-ho membela diri, “Pernahkan kau melihatku makan hati? Pernahkah kau melihatku
mengeluarkan hati seseorag dan memakannya?” Dae-woong berkata kalau dia adalah
Gumiho. Ini membuat Mi-ho mendesah dan menyerah. Mi-ho berujar, “Baiklah. Aku gumiho.
Jaga hatimu baik2!” Setelah itu, Mi-ho pergi tidur.

Dong-joo, sang pemburu Gumiho, menemukan informasi tentang Dae-woong dengan
gampang di internet. Dia tersenyum pada dirinya kalau itu akan menjadi perburuan yang
mudah. Dia membuka sebuah tembok yang berisi info seputar semua hal yang berkaitan
dengan gumiho. Dia mengeluarkan sebuah pisau dengan ukiran kuno. Dong-joo menyeringai
dan heran kenapa gumiho ingin sekali menjadi manusia ketimbang tetap tinggal di tempatnya
yang seharusnya.

Dae-woong tidur dengan baju besinya di luar dan Mi-ho menjaganya. Mi-ho berkata kalau
dia bersenang-senang hari ini karena dia bersama Dae-woong. Dia senang karena selagi
manik2 serigala menyembuhkan Dae-woong, dia tetap bisa bersama pemuda itu lebih lama.
Mi-ho memperhatikan nyamuk yang terbang di atas Dae-woong. Dengan riang, Mi-ho
menangkap nyamuk itu dan berkata pada Dae-woong yang tertidur kalau baik nyamuk
ataupun dia tidak akan memakan Dae-woong malam ini. Mi-ho lalu memandang ke kota dari
atas atap gedung sekolah laga dan kagum betapa dunia sudah menjadi begitu indah.

Kakek dan bibi Min-sook mengkhawatirkan Dae-woong dan kakek meratapi fakta bahwa
ketika Dae-woong menyebabkan banyak masalah, dia tidak pernah punya masalah dengan
seorang gadis… sampai sekarang. Kakek meminta bibi untuk mengblokir kartu kredit Dae-
woong. Min-sook bertanya apakah yang dikatakan gadis itu di telpon. Kakek malah berkata
kalau bibi yang belum menikah tidak pantas mendengarnya. Bibi jadi marah karena
kesendiriannya dibawa-bawa lalu pergi dari sana.

Kartu kredit Dae-woong ditolak di restoran tepat setelah Mi-ho memakan daging yang
dipesan. Dae-woong dipaksa membayar dengan uang-nya yang ada. Mi-ho menghentikan
Dae-woong untuk membelikannya soda di pinggir jalan. Koin Dae-woong macet di dalam
mesin jadi dia mulai menendang mesin itu. Mi-ho juga ikut melakukan hal yang sama.
Seluruh isi mesin itu berhamburan keluar lalu sebotol soda meluncur keluar pula. Mereka
mengambilnya lalu kabur.

Min-sook menyesap es kopi di depan lift dan tiba2 saja es tersangkut di tenggorokannya.
Berikutnya, pria misterius yang Min-sook temui tempo hari keluar dari lift dan mendapati
Min-sook sedang tercekik. Jadi pria itu melempar bibi ke bahunya dan melompat naik turun
sampai balok e situ keluar dari mulut Min-sook. Min-sook jelas sangat malu dan pria itu pergi
begitu saja.

Dae-woong mengajak Mi-ho ke kampus dimana dia terkagum-kagum melihat bangunan
kampus itu. Mi-ho hanya tahu kuil dimana banyak pengunjung berdoa. Mi-ho berpikir Dae-
woong cukup keren karena mengajaknya pergi ke kampus dan Dae-woong jelas menikmati
pujian itu. Dia mengatakan pada Mi-ho kalau orang2 di kampus sangat pintar jadi sebaiknya
Mi-ho berpura-pura sebagai manusia dan tidak melakukan hal yang mencurigakan. Mi-ho
berjanji untuk bersikap seperti manusia. Dia juga bertanya pada Dae-woong apakah dia
terlihat seperti manusia bila dia diam dan tidak melakukan apa2. Dae-woong mengiyakan dan
Mi-ho menjadi sangat senang.

Dae-woong berkeliling ke semua teman2nya untuk meminta uang. Hal ini dikira gampang
oleh Dae-woong sebab dia sering memberikan traktiran pada mereka. Tapi setiap teman yang
didatangi Dae-woong berbohong kalau mereka tidak punya uang lalu pergi. Mi-ho mencium
bau uang di kantong teman2 Dae-woong yang membuat Dae-woong sangat malu ketika
dihadapkan pada fakta bahwa teman2nya bersikap seperti itu padanya.

Mi-ho bertanya kenapa Dae-woong tidak mempercayainya dan bertanya juga kenapa dia
tidak melakukan apa2 saat teman2nya membohonginya. Apa dia takut? Untuk pernyataan itu,
Dae-woong mencari temannya dan menyerahkan uang yang tersisa di kantongnya serta
menyuruh temannya itu untuk makan siang dengan uang itu. Mi-ho sekarang menjadi
bertambah bingung – kenapa dia menyerahkan uangnya pada teman yang telah berbohong?
Dae-woong memberitahu Mi-ho dengan marah kalau kadang2 lebih baik tidak tahu apa2, dan
bahwa berpura-pura adalah hal yang tidak terlalu memalukan. Dae-woong membentak Mi-ho
kalau dia bukan manusia jadi jangan mencampuri urusan manusia. Hal ini membuat Mi-ho
jadi masam.

Mi-ho mencoba mengikuti Dae-woong ke perpustakaan tapi Dae-woong mengatakan kalau
Mi-ho tidak bisa masuk ke dalam sebab dia tidak punya tanda pengenal. Dan karena dia
bukan manusia – tidak punya nama dan tanda pengenal sosial – Mi-ho tidak bisa ikut. Mi-ho
merenggut lagi dan mengatakan pada Dae-woong agar dia tidak merendahkannya karena dia
bukan manusia. Dae-woong menjawab bahwa karena Mi-ho bukan manusia, maka dia takut
padanya. Saat Dae-woong meninggalkan Mi-ho disana, Mi-ho hanya bisa mendesah. Dia
ingin sekali pergi ke tempat yang bisa dimasuki manusia.

Di dalam perpus, Dae-woong mulai mencari-cari tentang legenda gumiho. Dia mencari cara
agar Mi-ho pergi dari sisinya. Dia berpikir kalau caranya pasti sama seperti mengusir setan.
Tapi tidak apa2 dan karena dia bosan berurusan dengan bahasa yang kuno, Dae-woong
menyerah. Dia mengeluh keras2 di tengah2 perpustakaan kalau tidak ada yang pernah
melihat gumiho. Jadi apa yang orang2 pintar tahu? Dan kenapa pula, dari sekian banyak
orang, gumiho memilihnya?

Dae-woong mendapatkan ide saat dia mengingat kuil tempat munculnya Mi-ho pertama kali.
Dia mencari-cari berita tentang kuil itu dan mendapatkan berita baru tentang kuil itu dimana
lukisannya diletakkan secara berdampingan. Lukisan yang asli dan yang gambar serigalanya
sudah hilang. Dae-woong sadar kalau dia membebaskan gumiho dengan menggambar
sembilan ekor itu.
Di luar, Mi-ho menemui teman2 Dae-woong yang berbohong. Dia mengembalikan bola
mereka yang nyasar keluar dengan satu pukulan keras yang mengarah ke salah satu teman
Dae-woong. Pemuda itu ambruk dan Mi-ho pergi, dia sadar baru saja menghina pria yang
mengikuti Dae-woong kemana-mana dan mendapatkan banyak hal dengan gratis… hal itu
juga Mi-ho lakukan ternyata. Dia menghibur diri dengan mengatakan kalau dia bukan
manusia atau teman Dae-woong jadi tidak apa.

Dae-woong bertanya apakah Mi-ho adalah serigala di dalam lukisan di kuil dan Mi-ho
menjawab iya. Dae-woong ingat begitu ketakutan malam itu dan membuat kesalahan dengan
penanya – ternyata titik yang dia buat menjadi tahi lalat di bahu Mi-ho. Dia batal
menanyakan kenapa dia yang dipilih Mi-ho sebab dia sadar kalau hal itu juga salahnya.

Mi-ho mengatakan kalau karena Dae-woong sudah membebaskannya maka dia memberikan
hal paling berharga baginya dan meletakkan tangannya di dada Dae-woong. Mi-ho berkata
kalau Dae-woong harus memikirkannya sebagai sebuah tanggung jawab padanya. Tentu hal
ini punya makna berbeda dalam bahasa Korea dimana seks = tanggung jawab.

Teman2 Dae-woong, Sun-nyeo dan Byung-soo, masuk dan hanya mendengarkan unjung
percakapan Dae-woong dan Mi-ho. Sun-nyeo kabur sambil menangis yang mungkin saja
mengindikasikan apa yang orang pada umumnya pikirkan: dia sudah memberikan
keperawanannya pada Dae-woong dan sekarang dia harus memikul tanggung jawab. Di lain
pihak, Byung-soo mengucapkan selamat pada Dae-woong seperti teman sejati.

Dae-woong menjelaskan pada Byung-soo kalau nama gadis baru itu adalah Gu Mi-ho dan
mengatakan kalau untuk sementara waktu dia akan tinggal bersama Dae-woong karena alasan
kelelahan. Byung-soo kelihatannya menjadi teman satu2nya Dae-woong soalnya dia
memberikan uang dalam dompetnya untuk membantu Dae-woong sebab dia tahu apa artinya
kemarahan kakek.

Mi-ho mendengarkan pembicaraan antara Dae-woong dan Byung-soo. Selanjutnya, dia
bertanya kanapa Dae-woong memanggilnya Gu Mi-ho. Dae-woong hanya mengatakan kalau
dia hanya mengarangnya saja sebab kedengaran nama dan ini membuat Mi-ho mulai marah.
Dae-woong mulai menjelaskan bahwa karena Mi-ho sangat ingin menjadi manusia maka dia
perlu sebuah nama. Mi-ho kedangaran merupakan nama yang manis apalagi nama itu cocok
untuknya. Mi-ho bersinar-sinar dan mengatakan kalau dia suka mendengar bila Dae-woong
memanggilnya dengan nama barunya itu. Dae-woong juga mengatakan kalau Mi-ho tidak
boleh mengganggu temannya (tepat pada saat itu pula seorang pemain basket diusung dengan
tandu). Mi-ho memalingkan matanya lalu mengangguk. Tentu dia tidak akan melakukan itu
lagi.

Dong-joo tiba di kampus dan menggunakan Dae-woong sebagai umpan dengan cara
memanggilnya ke kantor administrasi. Dia menunggu gumiho sampai bersama Dae-woong.
Dia melihat belati mistisnya besinar sebagai tanda dekatnya gumiho. Dae-woong datang
sendiri tapi ketika Mi-ho duduk di tempat terdekat, belati itu bersina lagi. Dong-joo berlari
untuk menemukan gumiho.

Mi-ho merasakan sesuatu datang mendekatinya… dan dia membalikkan kepalanya. Di sisi
lain, Dong-joo berlari menuruni tangga. Kemudian kita bertemu lagi dengan Mi-ho yang
berkata, “Itu ayam!” Dia kemudian berlari mengejar ayam dalam motor itu dan Dong-joo
mengejarnya. Dong-joo berhasil mendekat dan pisaunya bersinar yang menandakan
kehadiran gumiho. Mi-ho berbalik ke arah Dong-joo. Dong-joo kaget melihat wajah Mi-ho.
Ini bukan karena kecantikan Mi-ho tapi karena dia mengenali Mi-ho – dia kenal dengan
Serigala Berekor Sembilan itu! Dong-joo menghentikan langkahnya.

Dong-joo heran (badannya gemetar) kenapa dia harus kembali dengan wajah yang sama. Dia
mengingat kejadian seabad yang lalu ketika dia membunuh Mi-ho untuk pertama kalinya.
Dong-joo memegang Mi-ho dengan tangannya. Mereka berdua menangis ketika Mi-ho
menghilang menjadi abu. Hu… hu… hu… Pemburu Gumiho jatuh cinta pada Gumiho! This
would be a great drama!

Kembali ke masa sekarang. Dong-joo meyakinkan dirinya kalau dia tidak mungkin gumiho
yang sama. Tidak, dia membunuhnya dengan tangannya sendiri. Dia hanya terlihat sama.
Hanya itu!

Dae-woong mencoba bertanya pada Mi-ho tentang lukisan itu dan dimana dia bisa
menemukan roh nenek moyang yang mengurung Mi-ho disana. Mi-ho tidak ingin
memberikan informasi apa2, jadi Dae-woong memikirkan cara sebuah bodoh: buat Mi-ho
mabuk maka dia akan bicara!

Dae-woong tahu Mi-ho suka minum, jadi dia mengguncang-guncangkan bir sehingga
minuman itu jadi lebih berbusa lalu melemparnya. Mi-ho sangat kuat minum. Dae-woong
minum mungkin hanya setengah dari yang diminum Mi-ho sebab dia melempar birnya saat
Mi-ho tidak memperhatikan. Atau dia mengajak Mi-ho main batu-kertas-gunting dan
mengatakan kalau gunting mengalahkan batu jadi Dae-woong yang menang. Dia bahkan
mencoba mengajarkan Mi-ho bagaimana menghancurkan kaleng yang dilakukan Mi-ho
dengan mudah tapi itu sulit bagi Dae-woong.

Dae-woong berpikir kalau Mi-ho sudah mabuk jadi dia memulai permainannya. Dia
mengatakan kalau dia sudah merasa dekat dengan Mi-ho sekarang. Mi-ho bahkan lebih baik
ketimbang teman2nya yang lain. Dia juga berkata kalau Mi-ho lebih cantik dari gadis
kebanyakan. Dan bahwa, dia kaget waktu pertama kali melihat Mi-ho. Sebaliknya, Mi-ho
justru tidak suka mendengar itu. Sebab, untuk bisa tampil seperti manusia, dia lebih suka
menjadi wanita yang biasa2 saja.

Dae-woong mengucapkan banyak pujian untuk Mi-ho, banyak sekali. Dia mengatakan kalau
selama Mi-ho tidak memakannya, dia mau berteman dengan gadis itu. Itu membuat Mi-ho
bingung –bisakah mereka menjadi teman meski dia bukan manusia? Mi-ho bertanya
bagaimana mereka bisa menjadi teman dan Dae-woong langsung mengajarinya salaman ala
E.T.

Mi-ho begitu senang sehingga mengulanginya berkali-kali dan Dae-woong merasa sedikit
menyesal karena sudah berbohong padanya saat dia sangat ingin menjadi temannya. Tapi itu
tidak menghentikan Dae-woong untuk mencapai tujuannya. Dia mulai bertanya tentang
kekuatan gumihonya dan tahu kalau Mi-ho sekarang lebih lemah dari aslinya sebab Dae-
woong membawa manik2 Serigalanya, yang merupakan sumber kekuatan Mi-ho. Dae-woong
bertanya apakah Mi-ho punya kelemahan. Ternyata tidak. Kalau takut? Ya- dia takut pada air
dalam jumlah besar apalagi sekarang dia tidak punya manik2 serigalanya. Dae-woong
berpikir bagaimana dia akan membuang Mi-ho di danau terdekat.
Mi-ho berlari dan mengatakan kalau bir membuat moodnya jadi bagus dan ekornya sangat
ingin keluar. Dia ingin Dae-woong keluar jadi dia bisa menunjukkannya pada Dae-woong.
Tapi kemudian mereka saling tarik ulur – Dae-woong tidak siap dan Mi-ho mengatakan kalau
Dae-woong toh sudah pernah sekali melihatnya. Mi-ho membujuk Dae-woong seolah-olah
dia akan mengajaknya ke tempat tidur dan Dae-woong berhasil ditarik keluar. Dae-woong
berkata, “Yang pelan… yang lembut… perlakukan aku dengan baik!”

Hari berikutnya, Mi-ho ingin makan daging sapi sebagai makan pagi, siang dan malam. Kita
kembali melihat adegan yang di episode 1 itu, dimana Dae-woong mengatakan kalau mereka
tidak bisa makan daging sapi hari ini. Mata Mi-ho berubah biru dan Dae-woong menjadi
ketakutan. Ketika seorang wanita menjatuhkan pot bunga di atas mereka, Mi-ho terbang dan
menendang pot itu hingga mendarat tepat di rambut wanita itu. Mi-ho lalu memohon lagi
dengan manis dan bahkan memanggil Dae-woong dengan „Woong‟ saja yang merupakan
kependekan dari Dae-woong.

Min-sook kembali ke departemen store dan berharap bisa bertemu dengan pria misteriusnya
lagi. Dia menemukan pria itu sedang mencari jas hujan dan akan mendekatinya tapi Sun-nyeo
muncul dan memanggil pria itu Doo-hong. Mereka bertingkah sangat manis dan Min-sook
diam tidak bisa bernafas. Lalu dia kabur.

Doo-hong mendekati gadis itu dan Sun-nyeo memanggilnya „ayah!‟. Doo-hong mendapati
Min-sook ketika dia kebetulan bersembunyi di bagian pakaian dalam pria. Pramuniaga
bertanya apakah Min-sook berbelanja pakaian dalam pria dan untuk menyelamatkan diri
berkata, “Ya.” Doo-hong menunduk dan dia berjalan terus. Mereka berdua berpikir kalau
mereka masing2 sudah punya pasangan.

Di taman, Byung-soo bermain tebak2an dengan Mi-ho (koin berada di tangan siapa). Mi-ho
tentu saja menang di setiap permainan. Byung-soo memanggil Mi-ho „jae-soo-sshi‟ yang
merupakan panggilan untuk pacar atau istri sahabat. Dae-woong mencemooh hal itu tapi
membiarkannya begitu saja. Dia lalu bertanya-tanya bagaimana jika Mi-ho melempar Byung-
soo ke danau seperti ini, dia mungkin akan mati.

Byung-soo menyuruh Dae-woong untuk berhenti memberi makan ikan karena mereka adalah
jenis ikan yang langka. Dae-woong mengatakan kalau mereka bukan ikan yang langka seperti
yang dipelihara kakek. Dia mendapat ide: begitulah cara dia mendapatkan uang. Dae-woong
mengendap-endap untuk menangkap satu ikan tapi kakek memergoki aksinya. Dae-woong
kabur dengan kakek dan bibi Min-sook mengejar di belakangnya. Saat Dae-woong tidak
melihat, sebuah truk datang ke arah Dae-woong.

Bibi dan kakek berteriak dan ikan itu terbang ke atas… kita ke rumah sakit dimana kakek
meminta dokter untuk melakukan sesuatu untuk menyelamatkannya. Dokter berkata tidak ada
yang bisa dilakukan. Musik dramatis mulai muncul… Dae-woong berjalan keluar dengan
hanya satu perban di keningnya dan ternyata kakek memohon pada dokter untuk
menyelamatkan ikannya.

Di luar, kakek menyuruh Dae-woong untuk pulang ke rumah tapi Dae-woong menolak dan
akhirnya berteriak, “Kalau aku tidak tinggal bersama gadis itu, maka aku akan mati!” Dia
meminta uang lagi agar bisa tinggal dengan gadis itudan menjaganya. Kakek mengatakan
kalau Dae-woong sudah gila hanya karena seorang gadis. Kakek seharusnya tahu kalau Dae-
woong itu serius! Hehe! Bibi dan kakek akhirnya mengatakan agar Dae-woong membawa
gadis itu kesini jadi mereka bisa bertemu dengannya serta memutuskan apakah Dae-woong
bisa menikahinya. Dae-woong berkata, “Aku tidak cukup gila untuk menikahinya! Kenapa
aku harus menikahinya? Aku hanya akan tinggal sebentar dengannya lalu mengirimnya
jauh2!” Kakek menampar Dae-woong.

Hal itu mengguncang mereka semua. Jelaslah kalau ini pertama kalinya kakek bersikap keras
sejauh yang Dae-woong tahu. Dae-woong memegang pipinya karena perasaan emosional
yang dia rasakan sekarang. Kakek berkata pada Dae-woong untuk hidup sesukanya dan
masuk ke dalam mobil.

Dae-woong berjalan sendiri sambil masih memegangi pipinya. Dia masih kecewa. Sun-nyeo
berlari mendekati Dae-woong dan berkata kalau Dae-woong tidak bisa tinggal di sekolah laga
bersama pacarnya jadi Sun-nyeo mengusir mereka. Dia juga menambahkan kalau Hye-in
datang dan menemui Byung-soo dan Mi-ho yang membuat Dae-woong langsung berlari
kencang.

Hye-in bertemu dengan Mi-ho dan memperkenalkan dirinya sebagai teman Dae-woong. Tapi
Hye-in membaca keadaan yang ada dan bertanya apakah Mi-ho pacar Dae-woong. Di sisi lain,
Dae-woong berlari ke arah mereka dan meminta Mi-ho untuk tidak mengatakan apa2. Tapi,
Mi-ho menjawab, “Iya.”

Dae-woong sampai dan mengumumkan dengan keras kalau Mi-ho bukan pacarnya! Hal ini
membuat Mi-ho jadi tidak senang.

Episode 3

Dae-woong berlari untuk memberikan jaminan pada Hye-in kalau Mi-ho bukan pacarnya.
Byung-soo memandangi Dae-woong dengan tatapan khawatir dan para wanita yang ada
disana terlihat tidak nyaman dengan situasi yang kaku ini.

Hye-in dengan tajam berkata kalau dia tidak punya hak untuk kesal pada Dae-woong karena
mempunyai pacar baru dan diapun pergi. Dae-woong terpukul dan mengejar Hye-in untuk
memberikan penjelasan. Dia mengatakan fakta setengah benar untuk membuat Hye-in tenang.

Cerita Dae-woong: dia pergi ke desa untuk membebaskan diri dari kebosanan dan Mi-ho
yang menjaganya selama dia disana. Karena Mi-ho punya nenek yang keras jadi dia
mengikuti Dae-woong ke Seoul. Hal ini sama sekali tidak disadari Dae-woong sampai dia ada
disini. Dae-woong merasa kasihan pada Mi-ho karena dia tidak kenal siapa2 di Seoul.
Tambahan, Mi-ho sudah menolongnya waktu dia ada di desa.

Hy-in mendesah karena ternyata Mi-ho memanfaatkan Dae-woong untuk kepentingan
pribadinya. Tapi setidaknya, hal ini mambuat Dae-woong lega karena Hye-in tidak berpikir
negative tentang hubungannya dengan Mi-ho.

Sementara itu, Byung-soo merasa sangat kecewa pada perlakukan Dae-woong terhadap
pacarnya di depan Hye-in. Mi-ho, yang berasal dari masa lampau, tidak langsung mengerti
apa artinya „pacar‟ tapi dia menebak kalau „pacar‟ artinya „orang yang diinginkan agar
menjadi pasangan‟ dan dari reaksi Dae-woong, Mi-ho sadar kalau pemuda itu tidak ingin
menjadikan dirinya pasangannya. Lalu, Mi-ho bergumam kalau dia juga tidak mau
menjadikan Dae-woong pacarnya.

Byung-soo memaksa Mi-ho untuk melakukan sesuatu dan tidak membiarkan Dae-woong
mengejar Hye-in, yang semua orang tahu disukai Dae-woong. Pada pernyataan itu, Mi-ho
berteriak dengan kaget, “Tidak! Dia tidak bisa melakukan itu!” Mi-ho lalu bergegas untuk
bertindak. Byung-soo mendoakan Mi-ho agar dia beruntung.

Dae-woong senang karena bisa menemani Hye-in makan siang tapi Mi-ho mendekat. Sikap
Hye-in yang santai berubah menjadi licik saat melihat rivalnya datang. Dae-woong berlari
untuk memperingatkan Mi-ho untuk menjauh saat dia sedang makan siang tapi Mi-ho
langsung ke poin pembicaraannya: “Apa kau menyukai wanita itu? Apa kau akan
berpasangan dengannya?”

Dae-woong protes dan bertanya apakah Mi-ho cemburu. Mi-ho menyentuh dada Dae-woong
dan berkata kalau Dae-woong tidak bisa membawa manik2 serigalanya lagi dan berbagi
energi (ki) dengan wanita lain sebab hal itu akan menyakiti manik2 serigala Mi-ho. Dae-
woong bertanya apa artinya berbagi energi dan langsung mendapatkan jawaban dari Mi-ho:
“Berpasangan.” Mi-ho tidak akan mengijinkan Dae-woong pergi dengan Hye-in. Apalagi
karena Mi-ho melihat kalau Dae-woong tidak hanya akan membagi energinya bersama Hye-
in tapi dia juga akan memberikan seluruh jiwanya pada wanita itu.

Mi-ho memutuskan kalau dia harus pergi bersama Dae-woong atau Dae-woong harus
mengembalikan manik2 serigalanya. Pilihan yang buruk. Jadi Mi-ho menyederhanakan lagi
pilihannya, “Jika kau pergi, kau mati.” Karena lelah menunggu, Hye-in menjadi kesal dan
memutuskan untuk pergi. Dia mengabaikan Dae-woong yang mengejar mobilnya.

Dengan masam, Dae-woong bisa melihat garis perak dari dicampakkan oleh Hye-in: akan
lebih memalukan memberitahukan Hye-in kalau dia tidak bisa pergi dengannya. Jadi lebih
baik bila Hye-in yang pertama meninggalkannya. Mi-ho menjadi gembira pada hal ini
dimana Dae-woong tidak akan pergi dengan Hye-in.

Dae-woong balik membentak Mi-ho tapi Mi-ho berkata dengan nada terluka kalau dia hanya
ingin menyelamatkan Dae-woong, “Aku ingin menyelamatkanmu dari penderitaan. Jadi aku
memberikanmu manik2 serigalaku yang paling berharga.” Dae-woong merasa ditikam oleh
rasa sesal dan berkata kalau dia merasa kesal karena harga dirinya telah dihancurkan. Dae-
woong: “Aku menjadi kesal tidak akan menyelamatkan manik2mu jadi tolong menjauhlah
dariku dan tinggalkan aku.”

Mi-ho lapar lagi tapi dia menyangka kalau meminta daging lagi pada Dae-woong hanya akan
membuat Dae-woong lebih marah padanya. Dia bertanya-tanya apakah mood jelek Dae-
woong karena dia tidak mau membelikannya makanan dan mengikutinya dalam jarak dekat.
Mi-ho kelaparan tapi tidak mau mengganggu Dae-woong agar memberinya makanan. Dong-
joo, sang pemburu Gumiho, menyaksikan semua ini dari kejauhan. Rambutnya keren banget.

Di sisi lain kota, bibi Min-sook diminta untuk membawa Dae-woong pulang ke rumah
dengan paksaan bila perlu. Jadi bibi pergi ke sekolah laga dimana pria misterius yang pernah
menyelamatkannya menjalankan bisnis. Nama pria itu adalah Ban Doo-hong. Min-sook
masuk tepat ketika seorang stunt dilatih dan stunt itu jatuh dari lantai dua. Bergerak cepat,
Doo-hong langsung meluncur ke depan untuk menyelamatkan Min-sook. Mereka saling
mengenali.

Pada percakapan yang terjadi, Min-sook memastikan apakah wanita muda yang dilihat Min-
sook bersamanya adalah anak perempuan Doo-hong. Bibi kegirangan waktu mendengar
kalau Doo-hong adalah single father dan melakukan tarian kegembiraan setelah tahu Doo-
hong masih single. Di pihak lain, Doo-hong masih berpikir kalau Min-sook sudah punya
pasangan dan berkata pada dirinya untuk melupakannya saja.

Ini memberikan motif tersembunyi pada bibi untuk mengatakan pada kakek Dae-woong
(ayahnya) kalau mereka harus membiarkan Dae-woong sendiri untuk beberapa saat.
Ketimbang menyeret Dae-woong pulang ke rumah, bibi akan memastikan untuk memeriksa
keadaan Dae-woong. Setiap hari kalau perlu.

Di dalam bus, Dae-woong duduk sejauh mungkin dari Mi-ho dan melirik ketika Mi-ho tergiur
memandangi iklan daging sebuah restoran. Mi-ho memandangi Dae-woong tapi Dae-woong
pura-pura tidak melihat dan malah mengirimi Hye-in sms permintaan maaf: „tolong terima
permintaan maafku.‟

Mi-ho melihat dua orang duduk di depannya: seorang ibu memberitahu putrinya kalau dia
baru saja akan „memakan‟ putrinya itu. Mi-ho bertanya-tanya kenapa seorang wanita ingin
memakan anaknya dan ketika gadis kecil itu menengadah melihat Mi-ho, dia bercanda kalau
dia mungkin akan memakan gadis itu. Dae-woong melihat Mi-ho mengangkat tangan anak
gadis itu seolah-olah dia akan menggigit. Dia panik dan menarik Mi-ho keluar bus.

Mi-ho berkata dia sedang meniru sikap ibu gadis itu. Dia juga mengingatkan Dae-woong
kalau dia tidak makan manusia. Merasa malu, Dae-woong sadar kalau dia sudah bersikap
berlebihan. Sampai akhirnya Mi-ho berujar, “Jika aku lapar, apakah aku akan makan anjng
kecil? Aku akan memakan sesuatu yang lebih besar seperti kau.”

Sayangnya, Dae-woong meninggalkan hp-nya di dalam bus. Dia meminta orang asing yang
lewat agar meminjamkannya hp dan selagi Dae-woong memohon pada orang asing yang
ditemuinya, Mi-ho berlari mengejar bus itu. Ketika Dae-woong memakai hp orang asing
untuk menelpon hp-nya, sambil berharap seseorang akan mengangkatnya, dia malah
mendengar suara Mi-ho di seberang sana. Mi-ho sudah berusaha melacak bus itu dan
membawakan hp Dae-woong kembali.

Dae-woong mendapatkan sms balasan dari Hye-in yang setuju untuk menerima permintaan
maafnya. Tapi kalimat Hye-in terlihat agak angkuh. Dae-woong yang masih kena sihir Hye-
in sangat gembira. Di sisi lain, Mi-ho bangga pada dirinya sendiri karena telah melakukan hal
yang berguna dan berkata, “Dae-woong kali ini kau senang karena aku, benar kan?”

Dae-woong melihat kalau Mi-ho kehabisan nafas. Dia sedikit terkejut karena ternyata gumiho
mengalami reaksi fisik yang sama seperti manusia. Mi-ho menjelaskan, karena Dae-woong
yang membawa manik2nya, maka dia mengalami kelelahan fisik lebih besar dari biasanya.
Dae-woong akhirnya mengerti dan berkata, “Manik2 itu benar2 sangat penting buatmu.”

Mi-ho berkata kalau manik2 itu memang sangat berharga untuknya tapi Dae-woong tidak
menyadarinya karena dia tidak bisa merasakan manik2 itu seperti yang Mi-ho rasakan. Jadi
Mi-ho merangkul Dae-woong ke dalam pelukannya dan meminta Dae-woong untuk
memperhatikan. Akhirnya Dae-woong bisa merasakan dorongan manik2 itu. Dae-woong juga
akhirnya mengerti kalau Mi-ho adalah makhluk yang berbeda – bahkan perjalanan waktu
berbeda pada saat itu.

Mi-ho berulang-ulang berkata kalau Dae-woong memiliki bagian penting darinya di dalam
diri pemuda itu dan meminta, “Berjanji padaku kalau kau akan memperlakukan benda itu
dengan baik dan menjamin kalau itu tidak akan terluka.” Dae-woong berjanji. Malam itu,
Dae-woong terjebak di rumah. Dia tidak bisa memenuhi undangan temannya untuk berpesta.
Dia mendesah, “Kemana hidupku berjalan? Selagi Mi-ho bersamaku, aku tidak bisa
melakukan apa2!”

Hye-in tiba selagi Mi-ho sedang tidur jadi Dae-woong mengendap-endap keluar untuk bicara
dengan Hye-in di luar. Dengan adanya saingan seperti Mi-ho, Hye-in meminta Dae-woong
untuk mengungkapkan perasaannya pada dirinya sekarang juga. Hye-in bahkan
menyemangati Dae-woong – memeluknya dan memegang tangannya – untuk membuat Dae-
woong mengungkapkan perasaannya.

Dae-woong menyerah pada godaan itu dan mencondongkan badan untuk berciuman…
sampai akhirnya, dia membayangkan Mi-ho memperingatkannya dengan keras kalau dia
tidak bebas melakukan hal2 semacam itu. Dalam bayangan Dae-woong, Mi-ho menggeram,
“Aku sudah mengatakan padamu untuk tidak berpasangan!” Dan Dae-woong pun bangun
dari mimpi buruknya.

Mi-ho akhirnya mengerti masalah uang itu dimana hal itu menyebabkan masalah daging. Dia
juga mengerti tentang promosi yang dilakukan penjual daging ayam dimana bila 10 kupon
bukti pembelian di toko itu bisa ditukar dengan satu makan gratis. Mereka baru punya 8 jadi
Mi-ho menuju ke tong sampah di pinggir jalan untuk mendapatkan yang lain.

Dalam perjalanan Mi-ho kesana, dia berlari kencang di sebuah mobil, dan mobil itu langsung
menabraknya ketika mobil itu akan berhenti di tepian. Di dalam mobil itu ada Doo-hong yang
bertanya pada Mi-ho apakah dia baik2 saja. Mi-ho menemukan kupon di dalam tong sampah
tapi hembusan angin membuat kupon itu terbang ke udara. Jadi Mi-ho melompat ke atas
pohon untuk mengambil kupon itu.

Doo-hong yang terpesona tidak dapat mempercayai matanya saat Mi-ho melompat dari satu
cabang pohon ke cabang pohon yang lainnya untuk mengambil kupon itu. Sebagai sutradara
film laga yang sedang melakukan casting untuk sebuah proyek baru, kemampuan fisik seperti
itu sangatlah mengesankan. Apalagi hal itu dilakukan tanpa tali atau tipuan. Akhirnya, Doo-
hong menemukan pahlawan yang dia cari selama ini.

Hari audisi untuk Dae-woong. Dia meminta pendapat Mi-ho tentang kaus yang dia kenakan.
Mi-ho memilih yang berwarna coklat: “Itu adalah warna sapi!” Dengan kesal, Dae-woong
menarik kaus-nya yang lain dan bertanya, “Jadi apakah ini warna babi (pink) dan ini ayam
(kuning)?”

Tanpa ekspresi apa2, Mi-ho setuju dan menyusun kaus2 itu untuk dinilau sesuai seleranya:
yang pertama adalah warna sapi, yang kedua babi dan yang ketiga ayam. Mi-ho menyuruh
Dae-woong untuk mengenakan warna sapi yang langsung dijawab dengan cepat oleh Dae-
woong kalau dia akan memakai warna rumput agar tidak membuat selera makan Mi-ho
muncul.

Saat Dae-woong berangkat untuk ikut audisi, kakek tiba dan mendengarkan percakapan
antara Dae-woong dan Mi-ho. Kata2 Dae-woong (kalau dia akan berusaha keras untuk tetap
membuat Mi-ho makan daging sapi) mempunyai makna yang berbeda di telingan kakek.
Khususnya saat Dae-woong mengumumkan kalau semua ini „untuk mendukugmu‟.

Pada awalnya kakek kaget bukan main. Tapi kemudian dia terkenang pada perkataan Dae-
woong kecil yang begitu dimanja. Dae-woong kecil mengatakan kalau karena kakek begitu
kaya jadi dia tidak perlu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemudian
kakek mengingat Dae-woong remaja yang mengatakan kalau dia bisa saja membangun ruang
biliar dengan uang kakek. Kakek juga ingat Dae-woong yang sudah kuliah yang meminta
kakek untuk membangun perusahaan manajemen jadi dia bisa menjadi bintang. Dae-woong
mengumumkan, “Aku tidak suka hal2 rumit. Aku ingin melakukan hal2 besar.”

Dalam konteks itu, Dae-woong yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan pacarnya
bukanlah hal yang menngerikan. Malah, kakek merasa senang pada perubahan ini.
Pendengaran Mi-ho yang tajam mendengar gumaman kakek dan mengatakan pada Dae-
woong kalau seseorang sedang membicarakannya – seseorang bangga pada Dae-woong
karena rasa tanggung jawabnya. Kemudian Dae-woong angkat tangan – itu pasti Dae-woong
yang lain.

Asisten Doo-hong mempersiapkan segalanya untuk acara audisi hari itu dan menjelaskan
pada Doo-hong tentang pilihan pemeran utama wanita. Tapi Doo-hong malah terganggu oleh
pahlawan wanita yang dia lihat malam sebelumnya. Pada kenyataannya, Hye-in ikut casting
sebagai pemeran utama wanita dengan banyak adegan laga, tapi wanita ini mendengarkan
pembicaraan asisten Doo-hong kalau sutradara ingin memilih seorang pahlawan wanita hebat
untuk peran itu – seseorang yang memiliki rambut panjang dan berbaju putih.

Dalam perjalanan menuju tempat audisi, Dae-woong memperhatikan kalau Mi-ho terlihat
menderita. Mi-ho menjelaskan kalau mereka melewati sungai dan air dalam jumlah besar
sangat menakutkan buat Mi-ho sebab itu adalah kelemahannya. Dae-woong tidak bisa
melakukan apa2 tentang hal itu. Jadi dia mendekatkan Mi-ho ke tubuhnya dan menempelkan
tangan Mi-ho ke dadanya – untuk membuat Mi-ho dekat dengan manik2 serigalanya.

Mi-ho tersenyum dan menempelkan kepalanya ke dada Dae-woong serta bertanya, “Woong,
apa itu pasangan?” Dae-woong bertanya kenapa dan Mi-ho menjelaskan, “Orang2
memanggil kita pasangan.” Ini Mi-ho dapat dari pendengarannya yang tajam kalau
penumpang bus yang lewat memanggil mereka pasangan. Dae-woong tidak bisa terima dan
mendorong Mi-ho menjauh. Jadi Mi-ho memutuskan, “Itu pasti bukan sesuatu yang bagus.”
Dae-woong menggunakan alasan kalau dia ingin merentangkan tangannya karena hari ini
sangat panas. Jadi Mi-ho lebih baik menjauh dari Dae-woong. Tidakkah bagus bila turun
hujan yang menghilangkan panas.

Mi-ho menjawab kalau ingin turun hujan di hari yang secerah ini, maka dia harus menangis.
Dae-woong bertanya dengan sedikit terkejut apakah Mi-ho menangis dan dia menjawab iya,
“Ketika hujan turun di hari yang crah, itu artinya aku sedang sedih.” Mi-ho mengatakan kalau
dia akan menangis karena dia begitu lapar. Dae-woong sedang dalam mood baik dan
menyarankan agar mereka berhenti untuk makan siang dalam perjalanan. Hal ini membawa
senyum di wajah Mi-ho.

Bagaimana cara Dae-woong memberi makan Mi-ho? Dia memberikan contoh daging dari
supermarket! Karena Mi-ho bukan manusia, Dae-woong berkata pada Mi-ho kalau dia tidak
perlu khawatir bila ditertawakan karena memakan lebih dari satu sample daging. Dae-woong
juga menyuruh Mi-ho untuk memakan sebanyak yang dia inginkan. Dengan penasaran, Mi-
ho berjalan menuju gang sambil menyanyi, “Sapi! Sapi! Sapi!”

Pemburu Gumiho, Dong-joo juga ada di toko itu, menyaksikan Mi-ho. Sambil tersenyum, dia
berpikir, “Kau pasti menikmati kehidupan manusia, Nona Gumiho.” Meskipun Dong-joo
tidak mengatakannya dengan keras tapi Mi-ho mendengar kalimat itu dan mencari-cari
berkeliling pemilik suara itu. Dong-joo melanjutkan, “Kau telah dikurung dalam waktu yang
sangat lama – dunia telah banyak berubah, benar kan?” Dong-joo menyuruh Mi-ho untuk
tidak khawatir, karena dia tidak ingin menyakiti Mi-ho sekarang… apa artinya dia akan
menyakiti Mi-ho dipertemuan berikutnya?

Dong-joo menantang Mi-ho untuk menemukan dirinya. Dong-joo penasaran apakah Mi-ho
dapat mencari dirinya di dalam keramaian. Mi-ho mengikuti perasaannya. Dia berkeliling di
toko itu lalu bertatapan dengan Dong-joo. Pandangan ini membangunkan kenangan masa lalu
Mi-ho yang telah terkubur lama tentang penjelamaan masa lalunya. Mi-ho berjalan ke tempat
Dong-joo.

Mi-ho bisa merasakan hubungan diantara mereka tapi tidak bisa mengenali siapa laki2 itu dan
bertanya apakah dia yang memanggilnya. Dong-joo mengiyakan. Mi-ho menyentuh wajah
Dong-joo dengan tangannya dan mengatakan, “Kau juga bukan manusia.” Sebagai gantinya,
Dong-joo juga menaikkan tangan untuk menyentuh wajah Mi-ho lalu mengatakan, “Dan kau
juga bukan gadis yang aku kenal.” Dong-joo menjelaskan kalau ada makhluk gaib lain yang
mirip dengan Mi-ho. Berikutnya, Mi-ho bertanya apakah Dong-joo juga makhluk seperti itu.

Mi-ho menduga kalau meskipun Dong-joo memang makhluk gaib tapi dia mungkin masih
lebih kuat darinya. Tapi Dong-joo melawan Mi-ho – selagi Mi-ho kehilangan manik2
serigalanya, Dong-joo lebih kuat dari Mi-ho! Faktanya, Mi-ho telah melemah begitu sangat
hingga dia tidak bisa mengenali siapa Dong-joo sebenarnya. Jika Dong-joo berusaha
menangkap Mi-ho, maka Mi-ho tidak akan mampu melawan.

Mi-ho meniru sikap kekanak-kanakan Dae-woong dan menjamin bahwa manik2nya ada di
tempat yang dekat dan aman. Dong-joo bertanya pada Mi-ho apakah dia benar2 mempercayai
Dae-woong tidak akan lari atau mengabaikannya. Dong-joo memberikan satu nasehat bijak
pada Mi-ho – jangan percaya pada manusia.

Saat Dong-joo pergi, dia berjanji akan menemui Mi-ho lagi nanti. Di sisi lain, Dae-woong
menuju ke counter kosmetik untuk berdandan selagi Mi-ho memakan makanannya. Disana,
Dae-woong menemui Hye-in. Wanita (uh, aku nggak suka sama cewek ini. Bakal jadi
pengganggu!) ini telah berubah menjadi wanita dengan rambut panjang (karena hair
extension) dan mengenakan baju putih. Dia berharap penampilan ini bisa sesuai dengan
keinginan sutradara. Hye-in menyapa Dae-woong dengan antusias.

Karena ingat pesan Mi-ho, Dae-woong mencoba membebaskan lengannya dari Hye-in dan
wanita ini memperhatikan. Ketika Hye-in menyarankan agar mereka pergi ke tampat audisi
bersama, Dae-woong membuat alasan kalau sebaiknya Hye-in pergi tanpa dirinya. Hye-in
tidak mengerti kenapa Dae-woong memainkan peran jual mahal tapi Hye-in kesal dengan
reaksi Dae-woong. Padahal sebenarnya, Dae-woong meratapi keputusan untuk menyuruh
Hye-in menjauh darinya.

Dae-woong kembali ke tempat daging untuk menjemput Mi-ho. Padahal sebanarnya Mi-ho
berada di atas di tempat penjualan pakaian. Disana, Hye-in melihat Mi-ho (Mi-ho sedang
menciumi jaket kulit lalu berusaha menggigitnya). Hye-in menebak kalau Dae-woong
mengabaikannya karena Mi-ho.

Dengan gaya siap menyerang, Hye-in mendekati Mi-ho dan mengatakan kalimat yang
merendahkan tentang Dae-woong yang pergi tanpa Mi-ho. Sebaliknya, Mi-ho justru
merasakan hal yang berbeda dan yakin sekali kalau dae-woong sedang berada di dekat sini
sedang mencarinya. Mi-ho melawan pernyataan Hye-in. Berikutnya, Hye-in mengatakan,
“Dae-woong membuatmu menunggu. Apa kau mengira aku berbohong padamu?” Mi-ho
tidak meladeni perkataan Hye-in dan dengan singkat menjawab, “Iya. Itu dia disana.” Mi-ho
menunjuk Dae-woong yang sedang berada di kejauhan. Mi-ho lalu menambahkan dengan
penuh ironi, “Kau pasti pembohong!”

Ini membuat Hye-in sangat marah dan dengan cekatan dia melakukan gerakan menantag ke
arah Mi-ho. Tapi dengan gampang Mi-ho bisa mengalahkan Hye-in yang tentu saja hasilnya
adalah Hye-in terkapar di lantai dengan kopi melumuri pakaian putihnya. Dae-woong berlari
ke sisi Hye-in dan Hye-in menyalahkan semuanya pada Mi-ho. Hye-in benar bersandiwara,
berakting sebagai sosok yang sangat sedih dan berkata kalau baju baru ini diperlukan untuk
konsep audisinya.

Dae-woong bergerak untuk membereskan segalanya dan menyuruh Hye-in untuk bergegas ke
tampat audisinya. Dia akan mencarikan baju pengganti untuk Hye-in dan membawanya ke
tempat audisi. Dae-woong bahkan menelpon bibi Min-sook untuk mendapatkan dana
tambahan guna membeli baju baru.

Setelah membeli baju, Dae-woong bergegas ke tampat audisi dimana Doo-hong memimpin
semua kegiatan dan tidak senang pada para kontestan. Hye-in sebenarnya sudah memutuskan
memakai baju putih karena sudah mendengar keinginan sutradara terhadap gadis tertentu
yang berbaju putih, mencoba peran utama wanita. Waktu Dae-woong sampai di tempat itu,
semuanya sudah selesai. Dia telah melewatkan kesempatannya untuk ikut audisi.

Melalui telpon, Dae-woong mendengar kalau Hye-in melakukan audisinya dan mencoba
mengatakan kalau tidak apa bila Dae-woong melewatkan audisinya. Padahal jelas2, Dae-
woong merasa super kesal. Saat semua kegilaan ini berlangsung, dia bahkan melupakan Mi-
ho. Akan tetapi, berkat kemampuan penciuman gumiho yang dimiliki, Mi-ho dapat
merasakan keberadaan Dae-woong. Dia sedang duduk di lobi dengan lemas.

Mi-ho tidak mengerti kalau Dae-woong menyalahkannya atas semua kejadian yang terjadi
hari ini. Dimulai dengan daging sampai kopi yang terjatuh – Hye-in membuat segalanya
terlihat kalau Mi-ho yang telah mendorongnya dan menyebabkan bajunya kotor. Mi-ho sama
sekali tidak protes. Dengan penuh kebencian, Dae-woong menuntun Mi-ho keluar dan sampai
di dermaga ferry di sungai Han.
Pelayanan makan malam sedang dipersiapkan oleh sebuah resto di atas kapal saat mereka
sampai. Mi-ho tidak menyukainya sebab merasa tidak nyaman karena dikelilingi banyak air
dan memohon agar pergi ke tempat lain saja. Tapi Dae-woong mengatakan dengan tegas
kalau disinilah dia ingin makan malam. Dia lalu pergi ke kamar mandi selagi Mi-ho berdiri
sendiri dimana dia berusaha menghilangkan rasa takutnya. Ketika makanan telah siap, Mi-ho
memaksa dirinya untuk ke tempat makan.

Karena di kelilingi oleh air, kesaktian Mi-ho menjadi tidak berfungsi dan membuatnya sama
sekali tidak bisa menjaga diri. Tapi dia tidak ingin protes sebab Dae-woong sedang bad mood.
Jadi Mi-ho dengan setia menunggu. Dia sama sekali tidak bisa merasakan kalau Dae-woong
keluar kapal. Dae-woong berlari di sepanjang dermaga dan meninggalkan Mi-ho sendirian.
Mi-ho baru sadar kalau Dae-woong pergi saat dia melihat keluar dermaga dan melihat Dae-
woong menjauh.

Mi-ho menjadi takut. Dia berteriak memanggil Dae-woong. Di sisi lain, Dae-woong tidak
merasa bangga pada dirinya tapi dia mengatakan pada dirinya sendiri kalau dia tidak peduli
pada apapun yang terjadi pada Mi-ho. Dia bukan siapa2!

Di atas kapal, Mi-ho merapatkan dirinya. Dia gemetaran. Dia menyadari satu hal: “Dia
mengabaikanku dan pergi. Dan setelah dia berjanji.”

Mi-ho mulai menangis dan langit yang tadinya cerah berubah seketika menjadi gelap. Hujan
gumiho mulai turun.

Hujan yang turun menghentikan langkah Dae-woong dan sadar apa artinya hal ini, “Mi-ho
menangis!”

Episode 4

Mi-ho sadar kalau dia sudah ditinggalkan sendirian di atas kapal dan memanggil Dae-woong.
Di sisi lain, Dae-woong terus berlari tanpa menoleh. Mi-ho berjongkok dan mulai menangis.
Dan ketika air matanya jatuh, langit mulai gelap dan hujan pun turun. Dae-woong
menengadah. Dia mengingat apa yang Mi-ho pernah katakan tentang air matanya yang bisa
menyebabkan hujan serigala. Hal ini mambuat Dae-woong menghentikan langkahnya dan
mulai berpikir, “Itu konyol. Lalu, waktu dia menghembuskan nafasnya, maka turun salju.
Dan ketika dia bersin maka ada angin topan!”

Dae-woong melanjutkan langkahnya tapi dia tiba2 ingat kalau Mi-ho pernah mengumumkan
kalau mereka sudah berteman sekarang dan janjinya kalau dia akan menjaga manik2 serigala
milik Mi-ho itu. Dae-woong berkata pada surga kenapa Mi-ho menggunakan hujan untuk
menghentikannya. Dae-woong berbalik dan berlari untuk menemui Mi-ho.

Di atas kapal, Mi-ho mulai kehilangan kendalinya terhadap penampilan luarnya. Masalahnya,
ada beberapa factor yang memicu hal ini: manik2 serigalanya jauh darinya, dia takut karena
air, dan ada seekor anjing yang mendekat. Mata Mi-ho berubah menjadi biru terang. Mi-ho
bersembunyi di kamar mandi ketika penampilan serigalanya mulai keluar.

Dae-woong sampai di kapal dan mendengar sebuah keluarga yang punya anjing berbicara
tentang seorang wanita aneh yang terlihat seperti monster. Jadi Dae-woong berusaha
menguatkan dirinya. Dia mengira anjing itu adalah Mi-ho sebab punya ekor. Tapi kemudian
dia menemukan Mi-ho di dalam kamar mandi. Mi-ho gembira karena Dae-woong kembali
tapi dia tidak mau membuka pintu sebab dia berubah. Dae-woong bersikres. Toh, dia sudah
sering melihat Mi-ho berubah wujud. Jadi Mi-ho membuka pintunya…

Dae-woong sama sekali tidak bisa menyembunyikan ketakutannya. Dia sama sekali tidak
berani melihat Mi-ho dan berikutnya menutupi Mi-ho dengan taplak meja. Mereka lalu keluar
dari kapal. Di luar, Mi-ho bertanya pada Dae-woong kenapa dia meninggalkannya. Dae-
woong merasakan secuil rasa bersalah tapi berkata bohong kalau dia tidak meninggalkan Mi-
ho, kapalnya yang meninggalkan Dae-woong. Satu hal yang dipetik Mi-ho dari kejadian ini
adalah Dae-woong kembali karena mulai turun hujan. Mata Mi-ho yang biru terang terlihat
sangat bahagia.Pelayan kapal mengikuti mereka keluar untuk meminta kembali taplak
mejanya. Dae-woong melepaskan benda itu dari Mi-ho lalu memeluk gadis itu dengan erat.
Mereka berpelukan untuk beberapa waktu dan Dae-woong berkata kalau mereka akan baik2
saja bila dia memegang Mi-ho dengan erat selama perjalanan pulang ke rumah.Mi-ho
menyembulkan kepalanya dan terlihat sangat bersina – dia sudah kembali. Mereka saling
tersenyum dan Mi-ho mengatakan kalau semua ini karena Dae-woong yang mau kembali
untuknya. Dae-woong berpikir kalau sebaiknya mereka pergi. Tapi Mi-ho menarik jaket Dae-
woong dan menarik pemuda itu mendekat untuk berpelukan lagi. Jadi Dae-woong menurut
dan menepuk kepala Mi-ho ketika Mi-ho mendesah bahagia. Di tempat lain, Dong-joo
mengunjungi kuil dan mengatakan pada biksu kalau serigala akan kembali ke tempatnya
semula.

Kakek mengemasi barang2 Dae-woong dan mengirim Bibi Min-sook untuk menyerahkannya
pada Dae-woong. Kakek terlihat bahagia untuk Dae-woong yang sudah berubah ini. Min-
sook menunggu di luar sekolah laga dan tertidur di sebuah kursi. Doo-hong, pria idola bibi
Min-sook, melihat bibi tidur di kursi dan cahaya matahari akan segera menimpa bibi. Jadi
pria itu bergegas ke tempat bibi dan membuka jaketnya untuk menutupi bibi agar tidak kena
sinar matahari. Doo-hong berdiri dalam posisi itu sampai dia keringatan dari ujung rambut
sampai ujung kaki! Malam itu, Doo-hong kembali menunggu gadis yang bisa melompat
tanpa bantuan tali itu!

Mi-ho mengeluhkan makan malamnya – ayam lagi! Tapi Dae-woong mengatakan kalau
dalam keadaan seperti ini, sangat memalukan bagi Mi-ho untuk minta daging sapi. Mi-ho
menjelaskan kalau Dae-woong lah yang mengatakan padanya bahwa karena dia bukan
manusia jadi dia bisa bersikap se-memalukan mungkin sesuai yang dia inginkan.

Dae-woong meratap kalau dia tidak bisa mencarikan daging sapi karena mimpinya sudah
hancur. Mi-ho bertanya apa itu bintang laga dan Dae-woong menjawab kalau bintang laga
adalah sesuatu yang sangat dikuasainya. Mi-ho mencoba menebak, “Kabur?” hehehe. Dae-
woong bersikeras meskipun Mi-ho melihat dirinya sebagai manusia yang lemah tapi bagi
gadis normal lainnya dia sangat menggoda. Mi-ho mengacungkan ibu jari sebab dia pun
berpikir kalau Dae-woong cukup menarik.

Setelah itu, Dae-woong mendemonstrasikan kemampuan laganya, dalam sebuah aksi pedang
yang sangat mengagumkan. Mi-ho terpsona melihat aksi itu dan Dae-woong terus beraksi.
Mi-ho mulai meniru setiap ucapan dan aksi Dae-woong dan Dae-woong merasa kalau itu
sangat lucu. Pada satu titik, Dae-woong menendang tembok bata dan Mi-ho jelas mengikuti.
Hanya saja, Mi-ho menendang dengan kekuatan penuh hingga tembok itu hampir rubuh.Doo-
hong kebetulan menuju ke tempat itu untuk menenangkan diri jadi Dae-woong dan Mi-ho lari
dan bersembunyi lalu melihat dengan ngeri (Dae-woong menutup mata Mi-ho dengan tangan)
ketika Doo-hong mulai kencing di tembok itu. Kekuatan apa saja ternyata bisa membuat
tembok itu roboh dan di balik tembok itu ternyata ada wanita yang sangat kaget. Doo-hong
diseret ke kantor polisi dan dia dituduh sebagai orang gila dengan jas hujan. Doo-hong
menjelaskan kalau dia bukan orang seperti itu dan berkata kalau yang dia lakukan hanya pipis:
“Bahkan bukan pipis yang aku pegang. Itu hanya selingan normal!”Dae-woong datang
membela. Dia muncul di kantor polisi dan mengatakan bahwa dirinya adalah saksi dan
mengatakan kalau yang Doo-hong lakukan hanyalah pipis. Dae-woong juga mendapatkan
kesempatan untuk memperkenalkan dirinya sebagai teman Sun-nyeo. Sutradara Doo-hong
dengan senang memberikan kesempatan pada Dae-woong untuk mengikuti audisi selama
kejadian hari itu tetap menjadi rahasia bagi mereka. Hehehe… malu kali sutradara ditangkap
karena pipis sembarangan!Dae-woong keluar dan menemukan Mi-ho sedang menggali-gali
sampah dengan tulang rusuk di mulutnya. Dae-woong sadar kalau gaya berpakaian Mi-ho
sangat buruk dan mengajaknya berbelanja untuk membeli make-up dan baju. Mi-ho malah
memilih daging.

Di rumah, Dae-woong mengajari Mi-ho bagaimana caranya menggosok gigi dan mencuci.
Meskipun begitu, Mi-ho memakan semua produk pembersih yang membuat Dae-woong
kaget. Mi-ho mandi dan berganti baju. Dia terlihat cuantik! Dae-woong bahkan bergumam
kalau Mi-ho terlihat seperti gadis normal dengan gaya seperti ini. Memangnya kalau pake
dress putih nggak normal, ya?

Mi-ho berteriak, “Woong, aku sangat bahagia karena kau hari ini!” Dae-woong
menghentikan kegembiraan Mi-ho dengan menanyakan kapan dia akan mengambil manik2
serigala dari dalam tubuhnya. Mi-ho kemudian bergumam tak jelas lalu mengatakan kalau dia
terlalu lelah untuk makan dan pergi tidur. Mi-ho tidak ingin meninggalkan Dae-woong dan
berhenti menjadi manusia. Dae-woong tidak melihat kalau sebenarnya dia sudah melukai Mi-
ho.

Dong-joo duduk di rumahnya sambil mengayunkan pedangnya dan berkata dengan keras
kalau dia tidak ingin mengirim kembali Mi-ho ke dalam lukisan. Dia bisa saja mengirim Mi-
ho dengan diam2 tapi dia tahu kalau Mi-ho tidak akan menyerah dengan gampang.

Selagi Dae-woong tidur, Mi-ho memeriksa manik2 serigalanya dan menyadari kalau Dae-
woong hampir sembuh. Dia mendesah kalau dia memberitahu Dae-woong yang sebenarnya,
maka Dae-woong akan mengusirnya. Mi-ho bertanya-tanya kenapa dia tidak bisa tinggal di
sisi Dae-woong, membunuh nyamuk selagi Dae-woong tidur. Lalu dia sadar kalau memang
tidak bisa karena dia bukan manusia.

Kakek mendapati bibi Min-sook sedang menonton A Better Tomorrow dan sadar kalau bibi
pasti tertarik pada seorang pria. Jadi kakek meminta Dae-woong untuk datang dan
mendiskusikan masalah ini.

Hari ini, Mi-ho mengatakan kalau dia tidak akan mengikuti Dae-woong kemana-mana jadi
Dae-woong bisa melakukan yang terbaik di audisinya tanpa masalah. Dae-woong tercengang.
Mi-ho bertanya jika dia menunggu disini, lalu apakah Dae-woong kembali untuknya? Dae-
woong tidak terlalu mempercayai Mi-ho pada awalnya dan kemudian malah memberi Mi-ho
uang untuk membeli makanan. Dae-woong juga memberitahu Mi-ho untuk tidak menggali-
gali sampah bila lapar dan menelponnya bila sesuatu terjadi.
Dae-woong akhirnya pergi tapi dia merasa tidak nyaman karena meninggalkan Mi-ho serta
dia merasa agak aneh karena tidak ada Mi-ho yang mengikutinya kemana-mana. Mi-ho
keluar dan melambai pada Dae-woong dari atap. Dae-woong balas melambai tapi kemudian
dia menghentikannya dan mengatakan kalau dia harus berhenti menumbuhkan
ketergantungan pada Mi-ho.

Dari atap, Mi-ho berkata pada dirinya sendiri, “Dae-woong, kau sudah sembuh sekarang. Aku
harus mengambil kembali manik2ku. Tapi, bisakah aku tinggal disini?” Mi-ho menghabiskan
harinya dengan menggali-gali tong sampah untuk menemukan kupon ayam (dia percaya bila
punya 10 kupon maka akan berubah menjadi ayam!) dan bahkan bertengkar dengan bibi
tetangga untuk kupon yang terakhir. Dong-joo menemui Mi-ho dan mengajaknya jalan-jalan.
Mi-ho sangat kagum mengetahui kalau Dong-joo punya kartu pengenal, nomer keamanan
sosial, dan hp. Semuanya sangat manusia – meski sebenarnya dia bukan manusia.Dae-woong
melakukan yang terbaik di audisinya dan mendapatkan peran itu. Dia berkata pada diri
sendiri, “Malam ini, ada sapi dan soda, Gu Mi-ho! Tidak setiap minggu… tapi tunggu. Lalu,
apakah ekormu akan keluar?” Hye-in menemui Dae-woong dan meminta untuk mengadakan
makan malam perayaan bersama. Dae-woong sudah berjanji pada Mi-ho untuk kembali dan
membawakan daging sapi jadi Dae-woong menggunakan kakek sebagai alasan. Hye-in
mengakui kalau keluarga adalah alasan yang bagus untuk pergi dan membiarkan Dae-woong
pergi.Dong-joo mengajak Mi-ho ke apartemennya dimana Mi-ho takjub melihat gaya hidup
Dong-joo yang seperti manusia. Dong-joo mengatakan pada Mi-ho kalau dia pindah dari satu
tempat ke tempat lain tiap beberapa tahun sekali, mengubah namanya dan tidak pernah
mencoba dekat dengan yang lain. Dan bahwa, dia sudah hidup dengan cara seperti ini lebih
lama dari Mi-ho yang terkurung di dalam lukisan. Mi-ho ingin Dong-joo agar mengajarinya
bagaimana menjadi manusia juga.Tapi Dong-joo memberitahu Mi-ho bahwa dengan hidup
seperti ini, Mi-ho tidak akan bisa dekat dengan manusia seperti yang dia inginkan – Mi-ho
tidak akan pernah punya teman, keluarga, atau cinta. Mi-ho berpikir kalau dia akan senang
bila dekat dengan manusia. Tapi Dong-joo membentak balik, “Makhluk abadi sepertimu
tidak bisa bersama manusia. Selamanya.”

Dong-joo melanjutkan, “Caraku hidup sekarang… tidak jauh berbeda dari terjebak di dalam
lukisan. Kau harus kembali.” Mi-ho kecewa dan berkata kalau dia benar2 tidak ingin kembali.
Lalu, Dong-joo mengajukan tantangannya, “kalau begitu, apa kau ingin mati?”

Dae-woong di sisi lain, mengatakan pada Byung-soo kalau hari2nya bersama Mi-ho tinggal
menghitung hari. Dia berkata kalau E.T. akan kembali ke rumah dan bahwa sebenarnya
mereka berasal dari dunia yang berbeda. Byung-soo menyalahartikan perkataan ini bahwa
Mi-ho adalah chaebol (pewaris yang kaya).

Dong-joo mengatakan pada Mi-ho kalau ada cara baginya agar bisa menjadi manusia. Tapi
untuk melakukan itu, jiwa gumihonya harus mati. Dia memerlukan dua hal: seseorang
(sesuatu) yang bisa membunuhnya, dan seseorang yang akan membagi energi manusia
mereka – ki atau energi kehidupan bersama Mi-ho.

Setelah itu, Dong-joo mengeluarkan pisau gaibnya dan memotong tangannya. Darahnya
mengalir ke dalam sebuah gelas dan mengatakan pada Mi-ho kalau pisaunya bisa membunuh
Mi-ho begitu pula dengan darahnya. Jika Mi-ho meminum darah ini dan Mi-ho punya manik2
serigala yang telah mengumpulkan energi dari manusia selama 100 hari maka Mi-ho akan
menjadi manusia. Mi-ho bertanya kenapa Dong-joo memberitahukan semua hal ini. Dong-joo
berkata kalau ini karena gadis lain yang mirip dengan Mi-ho dan menginginkan hal yang
sama. Dong-joo akan membantu Mi-ho mati tapi apakah Cha Dae-woong dapat dipercaya
untuk melindungi manik2 serigala Mi-ho selama 100 hari.

Dong-joo mengatakan sekali lagi pada Mi-ho kalau manusia tidak dapat dipercaya dan
bersikeras agar Mi-ho melupakan semuanya dan kembali. Mi-ho pergi dan pertanyaan itu
masih menggantung di kepalanya. Mi-ho memegang sebotol kecil darah Dong-joo di
tangannya ketika dia melihat orang2 di jalanan di bawahnya. Mi-ho: “Apakah mati berarti
menghilang? Aku hanya ingin hidup di bawah sana.”

Mi-ho berjalan ke rumah dan langsung dikenali oleh Doo-hong, yang mengejarnya tapi tidak
bisa mendapatkannya. Hye-in melihat ini dari kejauhan dan mencibir. Tidak hanya Mi-ho
mendapatkan kasih sayang Dae-woong tapi sekarang sutradara juga, untuk peran yang sangat
diinginkan itu.

Hye-in memutuskan untuk menelpon Dae-woong buat mendiskusikan hal itu dan menangkap
kebohongan Dae-woong ketika dia berada di dekat rumah dengan setumpuk daging di
tangannya. Mereka duduk bersama dan Hye-in bertanya apakah Dae-woong menyukainya.
Hye-in berkata kalau dia sudah menunggu Dae-woong untuk mengungkapkan perasaannya
padanya dan sudah mempersiapkan jawabannya. Hye-in berkata kalau dia sudah kehilangan
kepercayaan pada Dae-woong yang sudah menggoyangkan perasaannya. Hye-in ingin agar
Dae-woong tidak membuatnya menunggu.

Dae-woong minum banyak soju selagi Mi-ho menunggunya kepulangannya. Mi-ho
meninggalkan voicemail untuk Dae-woong dan mengatakan kalau ada hal penting yang ingin
dia tanyakan pada Dae-woong. Dan Mi-ho bertanya apakah dia bisa tinggal bersama Dae-
woong lebih lama. Mi-ho mencium bau Dae-woong ketika dia mendekat dan berlari untuk
menemuinya di gym.

Mi-ho muncul di depan Dae-woong dari kegelapan. Dae-woong mengatakan kalau dia sedang
mabuk lalu berkata, “Bulan keluar. Apakah kau ingin merentangkan ekormu dan ber‟hoi-
hoi‟?” Dae-woong berkata lagi, “Mi-ho, kita teman, kan? Apakah kau mau melakukan
sesuatu yang membuatku senang?” Mi-ho memandangi Dae-woong dengan manis. Dae-
woong: “Apa kau akan… menghilang?” Dae-woong yang mabuk memohon pada Mi-ho agar
dia pergi dan berhenti membuat hidupnya menjadi sulit. Dae-woong kemudian jatuh ke lantai
dan pingsan.Mi-ho memandangi Dae-woong dan berkata, “Dae-woong, yang sebenarnya
adalah kau sudah jauh lebih baik. Aku akan pergi, jadi kau berhenti terluka.” Mi-ho
melepaskan tangan Dae-woong.Keesokan paginya, Dae-woong bangun di atas tempat
tidurnya. Dia tidak tahu bagaimana bisa sampai kesana. Dia memanggil Mi-ho tapi Mi-ho
tidak ada. Dae-woong melihat dan melihat dan akhirnya dia sadar: Mi-ho sudah pergi.

Episode 5

Dae-woong tidak langsung menyadari kalau Mi-ho pergi mencari makanan. Dia berpikir
mungkin Mi-ho mengorek-ngorek tong sampah. Tapi Dae-woong mulai curiga apalagi
setelah melihat daging sapi yang tidak disentuh sama sekali.Secara perlahan-lahan, ingatan
Dae-woong tentang peristiwa tadi malam mulai muncul selagi dia mabuk. Akan tetapi, dia
tidak ingat bagain ketika dia menyuruh Mi-ho untuk pergi. Ketika Dae-woong menjatuhkan
sebuah tas berat di kakinya, dia bertanya-tanya kenapa rasanya sakit sekali bila dia memiliki
perlindungan manik2? Apa ini artinya manik2 itu sudah pergi? Apa itu artinya Mi-ho juga
pergi?Dae-woong berlari keluar untuk mencari Mi-ho tapi tidak menemukan jejak gadis itu.
Dae-woong kembali ke dalam dengan lemas, terlihat kecewa, terlihat seperti dia dia akan
menangis karena air mata bahagia. Dae-woong bergembira, “Gumiho itu akhirnya
meninggalkanku!” Dia bersenang-senang atas kebebasan barunya.Dengan buru2, Dae-woong
mengemasi barang2nya – dia tidak ingin kehilangan keberuntungannya kalau2 Mi-ho
memutuskan untuk kembali. Selama beres2, dia menemukan kupon ayam Mi-ho. Secara tidak
terduga, Dae-woong tersentuh melihat hal itu, kemudian dia menghentikan dirinya dari sikap
gila itu dan pergi. Dae-woong tidak melihat kalau Mi-ho memperhatikan kepergiaannya. Mi-
ho berkata, “Dae-woong terlihat cemas. Apakah dia tidak senang atas kepergianku?”Tiba2
saja, hujan turun meski langit cerah dan hal ini menghentikan langkah Dae-woong serta
membuatnya memikirkan Mi-ho… kecuali kalau ini hanya pria yang sedang mencuci mobil.
Masih memperhatikan, Mi-ho berkata, “Woong, selamat tinggal.” Untuk beberapa saat, lebih
banyak air muncrat ke Dae-woong. Dia berbalik untuk memaki si pencuci mobil – tapi tidak
ada orang disana.

Dae-woong tidak bisa menghilangkan perasaan tidak nyaman ini, meskipun dia sudah
bersikap seolah-olah dia sangat bahagia. Contohnya saja, dia memberitahu kakek karena Mi-
ho pergi dengan keinginannya sendiri, dia tidak melakukan hal salah. Kakek kecewa
mendengar berita itu sebab dia menghargai Mi-ho karena sudah mengubah Dae-woong
menjadi pria dewasa.

Dae-woong mencoba untuk bersantai di kamarnya tapi dia terganggu oleh perasaan tidak
enak ini yang dia tidak benar2 mengerti. Dia menggambarkan perasaan itu sebagai „kosong
dan tidak nyaman.‟ Tapi karena Dae-woong masih menyangkal kalau dia merindukan Mi-ho
sebenarnya, jadi Dae-woong sangat dibuat bingung.

Hye-in sangat gembira karena Dae-woong datang saat dia menelpon. Dia menasehati Dae-
woong untuk tidak terlibat dengan Mi-ho meski dia kembali. Hye-in senang mendengar
jawaban Dae-woong yang mengatakan kalau dia tidak tahu kemana Mi-ho dan bagaimana
menghubunginya.

Akan tetapi, senyum di wajah Hye-in hilang waktu dia mendengar Dae-woong berkata kalau
Mi-ho kejam karena pergi tidak bilang2 dulu. Hye-in bertanya apakah Dae-woong sedih
karena Mi-ho pergi. Dae-woong bersikeras kalau dia cemas tapi kadang2 dia tidak yakin.

Mi-ho telah menemukan caranya untuk pergi ke kampus dimana dia bersembunyi dari
pandangan manusia dan mengosongkan mesin makanan. Sekarang dia sudah memiliki lagi
manik2 serigalanya yang artinya kekuatan Mi-ho juga kembali. Ini juga berarti Mi-ho bisa
berlari super kencang dan melayang-layang di udara yang pada dasarnya menakuit
mahasiswa yang lewat di lorong.Contohnya saja, seorang siswa (yang diperankan oleh UEE)
sedang melukis di studio dan tidak memerhatikan sosok Mi-ho yang melayang di udara.
Sebuah patung di pukul hingga jatuh yang menyebabkan cat merah bececeran di lantai dan
membuat mahasiswa itu sesak nafas karena saking takutnya. Tujuan dari gangguan ini jelas
ketika mahasiswa itu menikmati makan siangnya yang berupa burger dan mendapati
potongan daging burgernya hilang.Di luar, Mi-ho dengan gembira menguyah makanan hasil
curian itu. Tapi ketika dia melihat sebuah sosok hebat mendekat – Dong-joo – Mi-ho kabur.
Dong-joo berhasil menangkap Mi-ho dan sebuah tusukan berhasil membuat Mi-ho tidak
sadar. Tidak hanya itu, tusukan itu juga membuat manik2 serigala keluar dari tubuh Mi-ho
dan Dong-joo langsung mengambilnya.
Tidak sadar pada semua ini, Dae-woong pergi minum bersama teman2nya untuk merayakan
peran yang dia dapatkan. Akan tetapi, senyum hilang dari wajah Dae-woong saat Byung-soo
bertanya apakah Mi-ho tahu berita bagus ini. Mereka meminta Dae-woon untuk
mengundangnya juga jadi Dae-woong menjawab dengan putus asa, “Sekalipun aku ingin, aku
tidak bisa!”

Malam itu, Dae-woong mampir ke sekolah laga untuk mencari Mi-ho. Dia membawa
beberapa bird an berharap Mi-ho mungkin kembali. Dia mencoba meyakinkan dirinya kalau
dia senang Mi-ho tidak disini lalu duduk sendiri di luar untuk minum bir sambil bertanya-
tanya apa yang membuat Mi-ho pergi. Dae-woong mulai menyanyi. Dia mengarang liriknya
sendiri, “Mi-ho yang misterius, Mi-ho, Mi-ho… Temanku Mi-ho. Gumiho yang manis –
gumiho yang menyeramkan. Hoi-hoi. Gumiho itu adalah temanku… hoi-hoi… Mi-ho adalah
temanku yang menyeramkan.”

Dong-joo telah membawa Mi-ho ke apartemennya dimana dia menunjukkan dua botol kecil
pada Mi-ho: yang satunya adalah manik2 Mi-ho dan yang lainnya adalah darah Dong-joo.
Berlawanan dengan keyakinan Mi-ho, Dong-joo ternyata tidak ingin membunuhnya. Dong-
joo hanya ingin mengambil manik2 Mi-ho untuk disimpan agar mencegah Mi-ho membuat
masalah. Dong-joo menjeslakan kalau Mi-ho sudah meneror para siswa dan mencuri
makanan mereka. Dong-joo berkata, “Tidakkan kau merasa malu?”

Dong-joo menebak kalau Dae-woong menolak permintaan Mi-ho untuk membantunya
menjadi manusia. Mi-ho mengakui kalau dia bahkan tidak mendapatkan kesempatan untuk
mengungkapkan hal itu. Mi-ho: “Dae-woong berkata kalau aku adalah temannya tapi dia
pasti sangat membenciku karena menjadi gumiho. Dia memintaku untuk menghilang.”

Dong-joo bertanya apakah Mi-ho sudah menyerah untuk menjadi manusia. Mi-ho belum
memutuskan. Dong-joo memberikan dua pilihan: manik2 serigala versus darahnya. Atau bisa
dilihat dari cara lain: botol biru atau merah. Minum dari botol merah berarti memilih jalan
manusia sebab darah Dong-joo punya kekuatan untuk membunuh sisi gumiho-nya Mi-ho.
Jika Mi-ho mengambil botol merah maka Mi-ho meminta kembali manik2nya dan harus
kembali ke kuil. Dong-joo memberikan waktu pada Mi-ho untuk berpikir. Dia bahkan
mengijinkan Mi-ho tinggal di apartemennya untuk sementara waktu.

Dae-woong menandatangani kontrak filmnya dan membuat Dae-woong dilirik olah agen
bakat. Dae-woong sedang gembira dan dia sudah kembali ke gayanya yang lama yaitu
berfoya-foya. Dia tidak akan mendapatkan banyak uang dari film ini tapi dia menyebut
gajinya sebagai „uang belanja‟ dan yakin kakek akan membelikannya mobil baru.

Sebuah kejadian hampir tabrakan membuat Dae-woong harus kembali ke RS dengan luka
ringan. Tapi dokter memberitahu Dae-woong kalau dia baru2 ini mendapat luka berat. Meski
Dae-woong sudah sembuh tapi dokter menyarankan Dae-woong untuk berhati-hati karena
tulangnya yang lemah.

Dae-woong senang karena disetujui untuk main dalam film – tapi ini film laga. Jika Dae-
woong cedera selama proses ini maka mungkin dia tidak akan bisa berjalan lagi. Dae-woong
ingin protes tapi itu adalah ramalan yang sangat mengerikan. Tidak sudi mundur dari film itu,
Dae-woong bergumam kalau manik2 Mi-ho membuatnya tetap sehat dan sekarang dia sadar,
“Aku ingin Mi-ho bersamaku.”
Dong-joo menonton sepakbola di tv dan mengatakan kalau permainan itu menjelaskan semua
sifat manusia. Jadi Mi-ho bergabung untuk ikut „belajar‟ bersamanya. Dong-joo berkata kalau
sudah waktunya Piala Dunia, seluruh dunia melihat bola ditendang kesana kemari. Hal ini
membuat Mi-ho tertawa sendiri dan berkata, “Wow, pasti mengerikan bila meledakkan bola
itu.” Karena melihat ekspresi Dong-joo, Mi-ho menambahkan, “Aku tidak akan
melakukannya.”

Acara tv berubah ke tayangan drama dan Mi-ho dibingungkan oleh jalan ceritanya, “Kenapa
wanita tua itu tetap berteriak pada wanita muda itu?” Dong-joo menjelaskan, “Itu adalah
seorang ibu dan menantunya. Hal seperti itulah yang mereka lakukan.” Ketika pasangan
kekasih mulai bermesraan di layar, Dong-joo melihat ke Mi-ho (menunggu dia menanyakan
hal itu). Mi-ho tersenyum dan berkata, “Aku tahu itu apa. Mereka sedang berpasangan.”
Dong-joo batuk2 tidak nyaman dan mengganti channel tv-nya.

Program berikutnya mengingatkan Mi-ho kalau dia lapar dan dia mulai melempar tatapan
ingin makan ke Dong-joo. Mi-ho merengek dengan sedih, “Aku ingin makan daging.”
Sayangnya, Dong-joo kebal pada usaha Mi-ho untuk mempermainkannya. Mi-ho keluar
untuk makan daging sapi dan membungkus sepuluh porsi. Dia tidak punya uang untuk
membayar belanjaannya tapi dia berkata pada pemilik resto, “Karena aku makan seperti
manusia jadi aku akan membayarnya seperti manusia.” Itu artinya, Mi-ho harus mencuci
piring…

Mi-ho begitu cepat dan teliti hingga pemilik resto terkesan dan menawarinya pekerjaannya.
Tapi Mi-ho menolaknya, sebab dia tidak siap menjalin hubungan atau masuk ke dalam
sebuah persatuan. Sebagai gumiho, dia mungkin bisa hidup di dunia ini tapi tidak boleh
berhubungan dengannya.

Setelah mendapatkan daging, waktunya mencari jus buah2an. Mi-ho berhadapan dengan
mesin penjual makanan dan berkata, “Aku bisa saja menendangmu dan membuatmu
mengeluarkan air berbuih itu tapi aku akan menyelesaikan ini seperti manusia.” Yang itu
artinya Mi-ho harus mengangkat mesin itu dengan kekuatan supernya untuk mendapatkan
koin yang ada di bagian bawah mesin itu.

Hasilnya? Mi-ho dilihat oleh dua gadis kecil yang memandang dengan kagum. Mi-ho
memutuskan kalau dia harus menyelesaikan ini seperti manusia dan menyerahkan salah satu
koinnya pada mereka. Dia cukup mengerti kalau menjadi manusia = membayar orang! Mi-ho
bangga pada dirinya karena sudah mempraktekkan sikap manusia dengan sukses. Tapi ketika
dia menatap botol yang berwarna merah, dia berkata kalau menjadi manusia yang sebenarnya
akan lebih baik. Mi-ho memandangi keluarga dan pasangan yang ada di taman dan
memutuskan kalau dia juga akan punya seseorang yang bersamanya, “Pasti akan
menyenangkan kalau orang itu adalah Dae-woong.”

Dae-woong kembali ke loteng sekolah laga untuk mencari tanda keberadaan Mi-ho tapi yang
bisa dia temukan hanyalah kupon ayam itu. Dengan kecewa, dia mendesah, “Gu Mi-ho,
bagaimana bisa kau pergi seperti ini? Setelah aku memanggilmu temanku…” Kata itu –
teman – memicu ingatan Dae-woong dan sekarang dia ingat permintaannya saat mabuk.
Dengan kaget, Dae-woong menyadari kalau Mi-ho pergi karena dia yang
memintanya.Mengambil saran dari pelajaran filmnya, Min-sook bergaya beda dengan
berpakaian serba hitam untuk mengundang Doo-hong makan siang. Sebuah langkah kaku
membuat Min-sook terlempar ke sebuah patung… dan sebuah ciuman lipstick warna pink
berbekas di pantat patung itu. Dengan liar, bibi berusaha menghapus tanda itu tepat pada saat
itu, Doo-hong muncul. Min-sook berkata kalau dia bukan orang aneh yang berkeliaran
menciumi pantat patung. Doo-hong melihat betapa malu Min-sook dan menawarkan untuk
menyelesaikan masalah itu. Dia memindahkan plester dari lengannya dan menggunakannya
untuk menutupi bekas lipstick bibi.

Ini membuat Min-sook berani untuk melakukan aksinya (mengajak makan siang) dan ketika
dia menangkap kesan Doo-hong yang merasa kurang bagus, Min-sook mengatakan kalau dia
menyukai hal yang tidak beraturan. Min-sook bukan Audrey Hepburn tapi dia itu tipe
Angelina Jolie. Min-sook mengumpulkan keberanian dan mengundang Doo-hong untuk
makan siang. Doo-hong bersikeras dan masih percaya kalau Min-sook sudah menikah.
Dengan metafora perpisahan tentang bagaimana Angeline Jolie yang punya Brad Pitt dan dia
tidak ingin menjalin cinta dengan wanita yang sudah berpasangan, dia pergi.

Dae-woong menemukan Doo-hong di kantornya untuk bertanya tentang jadwal syuting. Dia
mencoba mencari cara apakah dia bisa syuitng adegannya terakhir jadi dia tidak perlu keluar.
Melihat reaksi seram sang sutaradara, Dae-woong menarik pertanyaannya dan malah di suruh
datang besok ke sekolah laga untuk „sesi latihan menghancurkan tulang.‟

Doo-hong juga mengirim Dae-woong untuk menggosok lipstick dari patung dan
menambahkan kalau bibi Dae-woong pasti malu jadi sebaiknya Dae-woong merahasiakan ini
dari pamannya. Pada perkataan itu, Dae-woong menjadi bingung dan berkata kalau dia tidak
punya paman; bibi Min-sook belum menikah. Ini membuat Doo-hong terhenyak. Dia dipukul
oleh harapannya dan kekecewaannya karena sudah mengacaukan semuanya karena
kesalahpahamannya. Sedangkan, Min-sook berkendara sambil menangis sebab dia sakit
sudah ditolak.

Dae-woong masih mencoba untuk menemukan Mi-ho dan menelpon kuil untuk menanyakan
apakah serigala yang hilang dari lukisan itu sudah muncul. Dae-woong juga ingat kalau Mi-
ho pernah meninggalkan pesan voicemail untuknya dan menelpo nomer itu. Telpon itu
dijawab oleh wanita pemilik restoran ayam itu, yang pernah diajak berkelahi oleh Mi-ho
untuk memperebutkan sebuah kupon.Mi-ho menemukan kupon kesepuluh dan membawanya
kembali ke loteng sekolah laga, menambahkannya ke penyimpanan Dae-woong. Mi-ho
menebak kalau Dae-woong tidak akan kembali lagi kesini. Dia berkata, “Aku benar2
merindukan Dae-woong.” Mi-ho jadi berpikir sendiri: “Aku bisa melihat sangat jauh dan
mendengar sangat jelas, tapi karena aku tidak bisa melihat atau mendengarmu, kau pasti
sangat jauh. Aku sudah hidup sangat lama hingga tidak tahu bagaimana waktu mengalir tapi
setelah aku mengenalmu hatiku mulai memberitahukan tentang waktu. Sewaktu aku
bersamamu, kau akan berpikir, „hanya sebentar saja‟, padahal waktu berjalan sangat cepat.
Tapi tanpamu, waktu berjalan begitu lambat karena aku berpikir, „aku merindukanmu.‟ Kau
tahu itu, Dae-woong? Rasanya hatiku seperti telah disihir olehmu dan menghitung waktu
dengan sendirinya.”

Ketika Mi-ho memikirkan ini, Dae-woong sedang berlari kembali ke loteng sekolah laga
soalnya dia sudah biacar dengan wanita di resto ayam itu. Saat Dae-woong sampai di
lingkungan itu dan berlari ke tempat Mi-ho, tentu saja Mi-ho menangkap bau Dae-woong dan
langsung kegirangan. Mi-ho berteriak, “Dae-woong datang padaku!”

Sangat mengagumkan bagaimana mereka terlihat bahagia ketika bertemu lagi. Dae-woong
bisa saja mengarang alasan tapi kali ini dia benar2 bahagia. Mi-ho bertanya penuh harap,
“Apa kau mencariku?” Mi-ho senang mendengar Dae-woong menjawab iya. Pertama-tama
Dae-woong mengatakan kalau dia sangat sedih waktu Mi-ho pergi tapi Mi-ho justru
mengatakan kalau Dae-woong sangat bahagia waktu dia pergi. Dae-woong mengakuinya. Dia
memang gembira pada awalnya tapi hanya untuk sementara. Dae-woong mengatakan kalau
dia merasa kosong setelah Mi-ho pergi.

sebenarnya jelas sekali kalau Dae-woong berbohong. Dia hanya ingin memanfaatkan Mi-ho
demi mendapatkan manik2 itu. Di sisi lain, Mi-ho juga memanfaatkan Dae-woong agar bisa
menjadi manusia. Manik2 itu berada di tempat Dong-joo jadi Mi-ho harus kembali untuk
mengambilnya. Selagi Mi-ho pergi, Dae-woong juga pulang ke rumahnya untuk mengemasi
barang2nya sebab dia akan pindah lagi ke loteng sekolah laga.Ada rasa aneh dalam wajah
Dong-joo, Sang Pemburu Gumiho, ketika dia memasakkan daging untuk Mi-ho. Dong-joo
vegetarian dan dia berkata pada diri sendiri kalau rasanya sudah lama sekali dia menunggu
seseorang. Tapi senyum Dong-joo hilang waktu Mi-ho datang dan mengatakan kalau Dae-
woong sudah kembali.Kakek ketakutan mendapati Dae-woong pindah sebab ini untuk
pertama kalinya dia pindah dengan keinginan untuk bekerja keras dan bukan untuk kabur dari
masalah. Kakek meminta Min-sook untuk mengantar Dae-woong ke sekolah laga. Tapi Min-
sook sedang mengobati harga dirinya yang terluka dan menolak. Dae-woong ingat kalau dia
ada acara makan malam dengan Hye-in. Sebelum bertemu, Dae-woong pergi untuk membeli
cincin sebab dia ingin sekali memperjelas suasana dan menyatakan keinginannya dengan
Hye-in. Dae-woong berkata, “Ini hanya gaya Mi-ho.” Lalu dia memutuskan kalau sekarang
dia sedang dalam mood baik dan membelinya.

Hye-in mendengar dari Sun-nyeo tentang masalah kesehatan Dae-woong dan menelpon
dengan gelisah. Dae-woong menjamin kalau semuanya akan beres dan mencari-cari
cincinnya untuk menyatakan cintanya. Akan tetapi, Hye-in terlalu terbawa emosi dan
menangis kalau dia yang merekomendasikan Dae-woong pada agennya. Jika Dae-woong
tidak bisa tampail dalam film itu, maka dia akan dianggap bodoh. Hye-in masih artis baru dan
tidak boleh membuat orang lain berpikir kalau dia berbohong demi kepentingan pacarnya.

Dae-woong gentar. Dia mengatakan kalau dia akan menjamin Hye-in tidak dianggap
berbohong demi kepentingannya atau dia dianggap sebagai pacarnya. Dae-woong meletakkan
kembali cincinnya. Dia pulang ke rumah dengan mendesah, “Aku tidak bermaksud
berbohong pada noona. Orang yang bermaksud aku bohongi adalah Mi-ho.”

Di rumah Dong-joo, Mi-ho telah membuat keputusan. Dia akan memilih botol berwarna
merah: menjadi manusia. Dong-joo bertanya apa yang akan Mi-ho lakukan bila Dae-woong
kabur bersama wanita lain dalam 100 dia harus menjaga manik2 serigala Mi-ho. Untuk
pertanyaan ini, Mi-ho menjawab kalau dia percaya pada Dae-woong. Dong-joo mengatakan
kalau wanita yang mirip Mi-ho juga menjawab seperti itu. Dong-joo: “Wanita itu ingin
menjadi manusia dan mencintai seorang pria, tapi pada akhirnya dia dikhianati oleh pria itu
dan menghilang tanpa jejak. Bisakah kau mati seperti itu, juga? Bisakah kau menahan
kematian?”

Mi-ho mengangguk. Dong-joo menerima keputusan Mi-ho tapi memberikannya sebuah
nasehat: jangan beritahu Dae-woong kalau dia sedang mencoba untuk menjadi manusia. Mi-
ho harus menanamkan sedikit ketakutan dalam diri Dae-woong untuk mencegahnya kabur.
Jadi ini dia instruksinya: ketika Mi-ho meminum darah Dong-joo, dia akan mulai mati secara
perlahan. Tenaga gumiho Mi-ho akan menghilang secara perlahan sedangkan manik2 Mi-ho
akan hidup di tubuh manusia selama 100 hari dan menyerap energinya. Saat Mi-ho menagih
kembali manik2nya, Mi-ho akan menjadi manusia.

Dae-woong menunggu Mi-ho sambil memeluk kaki ayamnya. Dia menemukan Mi-ho di luar
sedang menatapi manik2nya. Mi-ho mengatakan kalau dia ingin agar Dae-woong menjaga
manik2nya lagi. Dae-woong segera setuju tapi Mi-ho memperingatkannya bahwa selagi Dae-
woong memiliki manik2 Mi-ho maka dia tidak boleh pergi jauh. Dae-woong tidak bisa
membagi energinya dengan wanita lain dan dia harus tinggal bersama Mi-ho selama 100 hari.
Dae-woong juga tidak boleh berhenti di tengah jalan.Sekarang semuanya membuat Dae-
woong ngeri: 100 hari itu sangat lama! Mi-ho bahkan bukan pacarnya – itu bakal terlihat
aneh. Solusinya terlihat mudah bagi Mi-ho: “Kalau begitu, aku akan menjadi pacarmu!” Ada
sesuatu yang aneh saat Mi-ho mengatakan, “Dae-woong biarkan aku menjadi pacarmu…”

Dae-woong menolak dan masuk kembali ke dalam. Dia ketakutan pada pikiran menjadi pacar
seorang gumiho. Reaksi Dae-woong memberitahu Mi-ho kalau dia belum siap. Mi-ho juga
sadar kalau Dae-woong tidak akan melakukannya. Mi-ho berkata pada Dae-woong, “Aku
akan pergi. Aku akan kembali ke tempat seharusnya aku berada. Jika aku pergi kali ini, aku
tidak akan mampu keluar ke dunia lagi. Aku tidak akan datang padamu lagi.”

Berhadapan dengan masalah hebat lagi, Dae-woong merasakan sedikit rasa sakit – itu artinya
dia tidak akan bisa melihat Mi-ho lagi? Dan Mi-ho akan pergi sekarang? Dae-woong berkata
kalau Mi-ho menyalahartikan satu hal – dia berbohong pada Mi-ho. Alasan kenapa dia
mencari Mi-ho adalah karena manik2 Mi-ho bukan karena Mi-ho, “Masih bisakah kau
memberikanku manik2mu?”

Mi-ho mengangguk, tapi dengan cara yang aneh dan itu tetap membuat Dae-woong tidak
nyaman. Dae-woong berujar, “Tidakkah kau merasa sedih?” Mi-ho menjawab kalau
meskipun akan lebih manis bila Dae-woong memerlukannya, manik2 Mi-ho masih satu
bagian dengannya. Plus, jika Dae-woong begitu memerlukan manik2 Mi-ho, Dae-woong
tidak akan meninggalkannya selagi memiliki manik2 itu.

Dengan setengah enggan, Dae-woong menjawab kalau itu hanya 100 hari dan setuju untuk
melakukannya. Mi-ho bertanya dengan girang, “Kalau begitu, sekarang aku pacarmu?” Dae-
woong masih merasa buruk tentang semua ini dan berkata dengan tidak puas kalau semua ini
salah. Dae-woong kembali ke dalam rumah dan membuat Mi-ho berpikir kalau Dae-woong
membatalkan semuanya. Tapi Dae-woong tidak membatalkannya dan kembali sambil
membawa cincinnya.

Dae-woong berkata pada Mi-ho, “Karena aku manusia, maka aku akan melakukannya dengan
cara manusia. Gu Mi-ho, tolong jadilah pacarku.” Setelah itu, Dae-woong menyelipkan
cincin itu ke jari Mi-ho dimana Mi-ho menerimanya dengan girang.

Faktanya, Mi-ho sangat gembira hingga ekornya menyembul keluar! Tapi!!!!! Dong-joo
menambahkan sesuatu pada saat ini. Dong-joo bergumam, “Kematian paling menyakitkan
bagi manusia bukanlah kematiannya sendiri tapi kematian orang yang dincintai.”Ketika Dae-
woong dan Mi-ho minum dari botol yang mereka hormati, Dong-joo mengungkapkan satu
hal lagi yang Mi-ho tidak ketahui: yaitu setelah 100 hari berakhir, ketika manusia
menyerahkan manik2 pada gumiho, kematian yang harus dihadapi oleh gumiho yang telah
menjadi manusia bukanlah kemtiannya sendiri tapi… kematian Dae-woong!
Episode 6

Mi-ho kagum melihat cincinnya dan mengumumkan kalau dia adalah pacar Dae-woong
sekarang. Dae-woong sama sekali tidak bisa tersenyum dan menyerah saja. Mereka
menubrukkan cincin mereka untuk mengesahkan perjanjian diantara mereka. Mi-ho
melompat dan mengatakan kalau selalu ada sesuatu yang ingin dia lakukan ketika sudah
punya pacar. Dan Mi-ho muncul dengan dandanan seperti seorang pengantin! Dae-woong
menghentikan setengah hormat Mi-ho dan mengatakan sekarang Mi-ho sudah menjadikan
Dae-woong pacarnya, apakah Mi-ho juga ingin menikah dengannya?



Dae-woong mulai berjalan pergi dan Mi-ho berkata, “Baiklah. Kalau begitu, apa kau mau
berpasangan?” Dae-woong menghentkan langkahnya, menggoyangkan kepalanya seolah-olah
dia mendengar ucapan yang salah. Dia memeriksa – tidak, Mi-ho serius. Dae-woong mulai
tertawa gugup dan Mi-ho menganggapnya sebagai sikap sungguh2 untuk berpasangan
dengannya. Dae-woong mengumumkan kalau ketimbang berpasangan dengan gumiho lebih
baik dia membuang manik2 serigala itu. Mi-ho hanya tersenyum dan berkata, “Kau tidak bisa
membuangnya begitu saja. Kau milikku sekarang!”

Dae-woong memutuskan untuk mengalahkan Mi-ho dalam permainannya sendiri. Jadi dia
melakukan pendekatan pria tidak sadar. Dia menarik Mi-ho dan menempelkannya di tembok
dan mulai mencondongkan badan ke Mi-ho. Dae-woong berkata, “Inikah yang kau inginkan?”
Mi-ho terlihat malu dan mengatakan kalau dia hanya bercanda. Hanya saja, inilah bayangan
Dae-woong pada apa yang gadis normal akan lakukan.

Yang sebenarnya terjadi adalah Dae-woong condong semakin dekat dan Mi-ho malah
memeluknya yang membuat Dae-woong lari ketakutan dan meminta ampun. Di rumahnya,
Dong-joo membalik jam mistis 100 hari di mejanya. Dia berkata kalau saat satu sisi kosong
maka sisi yang lainnya akan terisi.

Dae-woong mencoba menetapkan aturan mendasar dengan Mi-ho. Dia mengatakan kalau
perjanjian mereka bukanlah sebuah hubungan melainkan sebuah kontrak. Mi-ho berjanji
untuk tidak melakukan apa yang tidak diinginkan Dae-woong. Jadi Dae-woong meminta Mi-
ho untuk berhenti melihat Dae-woong seolah-olah Mi-ho akan memakannya.

Mi-ho dengan defensif mengatakan kalau dia tidak melihat Dae-woong seperti ini sama
sekali… belakangan ini. Dae-woong kaget, “Belakangan ini? Kalau begitu, ada kalanya dulu
kau ingin memakanku?” Mi-ho mencoba untuk berbohong tapi Dae-woong sama sekali tidak
memberikan kesempatan, “Beritahu aku yang sebenarnya. Pernahkan ada saat2 dimana kau
melihatku dan berpikir „Dae-woong terlihat lezat hari ini!‟” Mi-ho mencoba untuk
menyangkalnya. Tapi mengaku pernah berpikir seperti itu satu kali. Tidak, dua kali. Dae-
woong pergi tidur dengan marah dan Mi-ho sudah menyesal mengatakan hal itu.

Dae-woong bangun pada tengah malam oleh suara tangisan Mi-ho. Ratapannya terdengar
kemana-mana, jadi Dae-woong merayap perlahan dan menemukan Mi-ho di dalam kamar
mandi dan tidak tahu apa yang menantinya disana. Ternyata, Mi-ho mengoleskan make up
pernikahannya dengan bahan yang permanent dan sekarang riasan itu tidak mau hilang. Dae-
woong mengangkat wajah Mi-ho untuk melihat kerusakannya dan langsung surfing di
internet untuk mencari cara menghapusnya.
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho
Sinopsis my girlfriend is gumiho

Contenu connexe

En vedette

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTExpeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 

En vedette (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Sinopsis my girlfriend is gumiho

  • 1. Episode 1 Gu Mi-ho menunggu dengan sabar di luar gedung kampus. Dia terlihat sangat cantik dan segar. Setelah dia melihat sosok Cha Dae-woong, dia melambai dan memangil pemuda itu dengan semangat. Dae-woong di sisi lain, sama sekali tidak senang melihat keberadaan Mi- ho. Dae-woong berbalik dan berpura-pura sedang menelpon lalu menuju arah yang lain. Menjadi sosok yang punya kekuatan supernatural ada untungnya. Kecepatan contohnya. Mi- ho muncul dari arah yang berlawanan dan dia menerima alasan kenapa Dae-woong tidak melihatnya. Mi-ho berkata dengan sungguh2, “Yah, aku yakin kalau kau tidak ingin mati, kau pasti sudah berbohong dan berpura-pura tidak mendengarku. Benar kan?” Ancaman ini tidak sungguh2 tapi ancaman inilah yang dipakai Gu Mi-ho dalam hubungan mereka. Dia tidak ragu menggunakannya bila itu perlu. Mi-ho menarik tangan Dae-woong menuju ke „penemuannya yang sangat spesial‟ sedangkan semua pria di kampus mulai tergila-gila pada Mi-ho. Tampilan seorang Serigala Berekor Sembilan memang cantik. Tambahan pula, dia punya aura yang bisa menarik banyak pria. Begitulah, Dae-woong membuat iri pria lainnya… hanya saja, Dae-woong menginginkan hal yang berbeda. Dengan senang, Mi-ho menunjukkan penemuan barunya: sebuah restoran yang melayani daging sapi segar yang baru dipotong. Mi-ho benar2 ingin makan daging sapi segar. Ini adalah kegiatan rutin buat mereka tapi hari ini Dae-woong bertahan – tidak! Dia tidak boleh makan daging sapi! Terhadap penolakan ini, Mi-ho menaikkan alisnya seolah-olah ingin berkata, “Oh benarkah?” kemudian dia bersandar lebih dekat untuk berbisik, “Lalu, aku akan memakanmu.” Itu membuat Dae-woong yang pengecut sangat ketakutan. Mi-ho mulai berceloteh lagi, “Serigala, serigal apa kabar? Aku makan nasi. Apa yang kau makan bersama nasi itu? Beberapa lauk pauk Dae-woong!” Mi-ho dengan bercanda bertanya, “Apakah dia mati? Apakah dia hidup?” Dae-woong menelan ludah dengan ketakutan. Mi-ho mengumumkan dengan gembira, “Dia hidup!” Dia berlari dengan riangnya untuk makan daging sapi. Jadi bagaimana semuanya bisa seperti ini? Mari kita lihat sekarang. Dae-woong merekam sebuah video di sekolah silat dengan bantuan dana dari Sun-nyeo dan kawan2nya. Berlawanan dengan adegan pembukaannya, disini Dae-woong menggunakan tenaga yang besar untuk menukik ke seberang tempat latihan lalu mengacungkan pedang dengan gaya mengancam. Dia melakukan ini dengan harapan untuk memasukkannya ke internet agar menjadi cerita yang terkenal. Seluruh anggota dalam grup itu menuruti saja kata2 Dae-woong dan Dae-woong jelas2 menikmati menjadi pemimpin. Dia juga punya sifat manja anak kaya misalnya seperti waktu dia membelikan semua orang es krim seolah-olah yang melakukan itu adalah bintang besar yang mentraktir para staffnya. Dae-woong juga membual tentang peran dalam film yang hampir dia dapatkan. Dia adalah finalis-nya dan audisinya untuk film berikutnya akan segera tiba.
  • 2. Dae-woong membawa teman2nya, Sun-nyeo dan Byung-soo, ke salon rambut kakeknya dsan berjanji untuk memberikan mereka kriting gratis. Dia sendiri ingin agar rambutnya dibenahi untuk persiapan audisinya yang berikutnya. Jeleknya, manajer menelpon kakek, yang marah pada Dae-woong karena merusak statusnya sebagai cucu pemilik salon, lagi. Dae-woong berpikir cepat dan kali ini mengatakan kalau dia akan membayar. Kemudian, Dae-woong kabur. Dae-woong mengebut dengan motor barunya yang mencolok. Motor yang dibeli dengan uang sekolah yang diberikan oleh kakek – siapa yang perlu pendidikan kalau kau akan menjadi bintang film? Akan tetapi, polisi menghentikan Dae-woong sebab kakek melaporkan bahwa motor itu curian jadilah Dae-woong ditangkap untuk dimasukkan ke penjara. Dimana kekhawatiran Dae-woong yang terbesar muncul: di dalam penjara rambutnya akan dikeriting! Bibi Min-sook membayar jaminan agar Dae-woong bisa keluar dari penjara. Dia membela Dae-woong sebab bibi bisa bersikap lebih toleran ketimbang ayahnya (kakek Dae-woong). Akan tetapi, kakek diwajibkan untuk bisa mengubah perilaku cucunya dan mengumumkan kalau dia akan mengirim Dae-woong ke akademi displin untuk mendapatkan pendidikan. Kakek meminta Dae-woong untuk mendaftar ulang di sekolah. Dae-woong protes – bagaimana dengan audisinya? Kakek tidak berubah pikiran dan berkata bahwa sampai Dae-woong menjadi seseorang (yang lebih matang), dia dihukum. Kakek serius dan dia bahkan tidak akan membiarkan Dae-woong lepas dari genggamannya meski itu untuk pipis sekalipun. Dae-woong menawarkan satu sepatunya sebagai jaminan kalau dia tidak akan kabur dan itu memberikan Dae-woong sedikit ruang ketika mereka beristirahat di stasiun peristirahatan. Dae-woong bersembunyi di sebuah tong sampah kosong, jadi saat kakek datang untuk mencarinya, kakek berpikir kalau Dae-woong kabur lewat jendela. Kakek berteriak dengan putus asa sedangkan Dae-woong mengendap-endap di belakang truk pengantar barang. Sukses dah! Nah, sekarang untuk cerita asli sang Gumiho. Cerita ini diceritakan oleh seorang biksu kepada pengunjung kuilnya saat dia mengacu ke sebuah lukisan di dinding. Di atas lukisan dinding itu terdapat gambar seorang wanita tua dan seekor serigala. Gambar itu menceritakan tentang Gumiho yang ingin menjadi manusia. Serigala di lukisan itu berubah menjadi manusia dan inilah Mi-ho yang keluar dari lukisan. Dia hidup tentu saja. Dia muncul di dunia dan mengambil wujud manusia serta hidup di sekeliling manusia. Karena kecantikannya, dia membuat para pria bertekuk lutut dihadapannya serta megap2 tidak bisa bernafas karena saking kagumnya. Hal ini pasti terjadi kemanapun dia pergi. Para pria menjadi gila karena Gumiho dan ini adalah masalah besar. Para wanita tidak menyukainya. Mereka percaya kalau rahasia kecantikan Gumiho ada di ekornya yang berjumlah sembilan. Mereka lalu berdoa pada wanita yang ada dilukisan. Wanita itu adalah roh nenek moyang. Permintaannya adalah agar ekor sang Gumiho dihilangkan.
  • 3. Arwah nenek moyang mendapati dirinya berada dalam sebuah konflik. Tapi akhirnya mendapatkan ide. Dia percaya kalau semua ini akan berakhir bila dia mencarikn suami untuk sang Gumiho. Seorang pria dipilih dan Gumiho siap untuk melaksanakn pernikahannya. Sayangnya, tidak ada seorang wanita pun yang mau menyerahkan seorang pria ke genggaman Gumiho. Mereka kemudian menyebarkan gossip kalau Gumiho memakan 100 hati manusia agar bisa berubah menjadi manusia. Ini tentu membuat takut semua orang dan pada hari pernikahannya, Gumiho ditolak. Roh nenek moyang memotong ekor Gumiho dan mengurungnya selamanya di dalam lukisan selamanya. Sekarang dia disana tanpa ekornya. Setelah tersangkut di truk selama beberapa saat, Dae-woong turun di sebuah jalanan pegunungan entah dimana. Suasananya gelap dan hujan. Dia memberi sinyal pada sebuah mobil untuk meminta tumpangan. Ternyata pengendara mobil itu adalah biksu yang tadi. Dia membawa Dae-woong ke kuil untuk bermalam. Dae-woong meminjam telpon biksu itu untuk menelpon bibinya, Min-sook. Dia mencoba menebak-nebak nomer hp bibinya itu. Tapi sinyal di tempat itu jelek sekali. Jadi, Dae-woong memegang telponnya dan berkelana ke beberapa tempat untuk mencari sinyal yang lebih kuat. Dae-woong sampai ke sebuah kuil terisolasi dimana lukisan Gumiho disimpan. Dae-woong akhirnya mendapatkan sinyal tepat di luar kuil. Dia kemudian mencoba menelpon bibinya lagi beberapa kali. Dia menelpon nomer yang salah tapi yang terakhir meminta Dae-woong untuk tidak menutup telponnya. Jadi Dae-woong tetap bisa online. Orang terakhir yang ditelpon Dae-woong ini membuat beberapa pernyataan keingintahuan. Seperti, bagaimana Dae-woong terlihat lebih bagus kalau topinya dilepas. Dengan marah2, Dae-woong melihat hp-nya – hp itu sudah mati tapi tetap ada suara yang keluar dari hp itu. Apa yang terjadi? Dae-woong mencoba untuk menyingkir. Akan tetapi, suara di hp itu memperingatkan kalau Dae-woong pergi maka dia akan sangat marah. Suara itu punya tugas untuk Dae-woong dan mengundangnya untuk masuk ke dalam. Mi-ho menuntun Dae-woong ke lukisan di dinding dan menyuruhnya untuk menggambar sembilan ekor pada serigala di lukisan itu. Dae-woong tetap ketakutan tapi Mi-ho menyuruhnya untuk cepat2. Jadi dengan terburu-buru, Dae-woong menggambar sembilan ekor di serigala dalam lukisan itu. Ketika Dae-woong menggambar, alam menjadi terganggu: kilat muncul dan anjing penjaga menggong dengan keras. Biksu menyadari ada yang salah dan bergegas ke kuil Gumiho. Saat Dae-woong selesai menggambar, Mi-ho akhirnya bebas dari lukisan itu. Dan tahu tidak, surga benar2 tidak suka ini. Badai membuat Dae-woong takut dan malah kabur dari tempat itu. Dia berlari dan jatuh di bukit berbatu. Dia mendarat dengan keras dan pingsan. Mi-ho menemukan Dae-woong dan memandangnya dengan penuh penasaran. Dae-woong tidak akan bangun jadi dia memutuskan untuk menolong. Pria itu sudah membantu menggambarkan ekor di lukisan dan sebaiknya Mi-ho juga membantunya. Mi-ho mendekat ke tempat Dae-woong dan meniupkan energi mistis ke mulut Dae-woong. Energi ini disebut „manik-manik serigala‟. Ketika Mi-ho melakukan itu, ekor-nya berkilat-kilat dibawah cahaya bulan.
  • 4. Pada pagi harinya, Dae-woong bangun dengan posisi yang aneh – dia tersangkut di cabang pohon yang tinggi. Dia hanya ingat bagian ketika terpeleset di bukit berbatu di sisi gunung. Ketika Mi-ho mendekat, Dae-woong sama sekali tidak mengenalinya. Bahkan tetap tidak kenal ketika Mi-ho memberitahunya kalau mereka bertemu tadi malam. Akan tetapi, beberapa frase yang diucapkan Mi-ho memicu ingatan Dae-woong. Dia adalah gadis yang ditelpon tadi malam itu. Dae-woong ketakutan sebab dia berpikir kalau Mi-ho adalah hantu. Maka, dia menyentuh pipi Mi-ho dan akhirnya lega karena ternyata dia manusia. Mi-ho menganggapnya sebagai pujian, “Apa aku terlihat seperti manusia?” Sekarang, Dae-woong jadi marah sebab mengira Mi-ho mengerjainya malam sebelumnya. Dia mengajak Mi-ho kembali ke kuil itu untuk mengakui tentang lukisan yang sudah dia coret. Hal itu dianggap Dae-woong sebagai vandalisme. Mi-ho berbicara yang sejujurnya tapi cerita itu begitu fantastik sehingga Dae-woong mengartikannya sebagai cerita yang sangat manusiawi. Contohnya saja, Mi-ho mengeluh kalau dia tidak suka kuil itu – dia dikurung disana oleh seorang nenek dan baginya hal itu sangat membosankan. Dae-woong mengartikan itu bahwa Mi-ho adalah pembuat masalah yang sedang menerima hukuman. Dae-woong bertanya sudah berapa lama Mi-ho dikurung di dalam kuil. Mi-ho menjawab, “Lima ratus tahun.” Hal itu membuat langkah Dae-woong terhenti dan meminta cerita lengkapnya. Mi-ho menceritakan semuanya. Cerita tentang roh nenek moyang adalah cerita yang sangat terkenal dan gadis itu memperkenalkan dirinya sebagai Gumiho. Jadi Dae-woong berikir kalau Mi-ho mengarang cerita itu atau dia gila. Mi-ho menjelaskan kalau dia juga sudah menolong Dae-woong. Alasan kenapa Dae-woong tidak merasa sakit adalah karena Mi-ho memberianya manik2 serigala yang sekarang ada di dada Dae-woong. Mi-ho mencari-cari dibalik T-shirt Dae-woong untuk menunjukkan letak manik2 serigala itu berada. Dae-woong menyingkirkan tangan Mi-ho sebab dia yakin gadis itu pasti sudah gila. Dae-woong berkata kalau Mi-ho seharusnya punya ekor sembilan dan Mi-ho menjawab kalau ekor2nya hanya muncul di bawah sinar rembulan. Cukup sudah. Dae-woong pergi sendiri. Dia mengarahkan Mi-ho ke arah yang lain lalu berjalan pergi. Hanya saja, seekor babi datang. Meski Dae-woong sangat ingin menyingkirkan gadis yang dia anggap gila, tapi dia tidak bisa membiarkan gadis itu mati di tempat itu. Jadi dia kembali untuk menjemput si serigala. Mi-ho sebenarnya tidak takut pada binatang itu tapi Dae-woong menarik tangannya dan mereka pun mulai lari. Sementara itu, seorang misterius bernama Dong-joo, Pemburu Gumiho, muncul di kuil. Dia merasakan gangguan yang terjadi dan memeriksa kuil yang terisolasi. Dia bergumam kalau dia melakukan semua pencegahan ini untuk memastikan kalau Gumiho tetap terkurung. Di kota terdekat, Dae-woong berpisah dengan Mi-ho dan dia menjual sebuah kalung untuk mendapatkan uang. Dia menduga kalau kakeknya membayar uang sekolah maka dia bisa pulang ke rumah dengan selamat. Di rumah, kakek membayar uang sekolah lalu berhenti untuk berpikir, “Tunggu. Apa ini artinya aku kalah lagi kali ini?” Dae-woong menelpon sekolahnya dan mendapatkan konfirmasi yang artinya dia bebas kembali ke Seoul. Mi-ho memanfaatkan telinganya yang tajam dan menguping setiap detail percakapan Dae-woong lalu mulai mengikutinya. Dae-woong berpikir kalau dia bisa
  • 5. mengabaikan Mi-ho dengan mudah sebab Mi-ho tidak tahu apa2 tentang dirinya. Jadi, ketika Mi-ho memanggil nama Dae-woong, anak kaya ini terkejut. Mi-ho bahkan menguraikan data pribadi Dae-woong dan meminta pemuda itu untuk mentraktirnya makan siang. Dae-woong terjebak dengan gadis gila. Dae-woong mengajaknya ke restoran panggang, dimana Mi-ho tidak sabar untuk mencicipi daging setelah 500 tahun! Dia hampir menggigit sepotong daging mentah tapi Mi-ho segera menahan dirinya – dia telah bekerja keras untuk bisa tampil seperti manusia dan makan daging mentah sangat tidak manusiawi. Dae-woong mengejek kepercayaan tentang dirinya yang seorang Gumiho. Dia mengatakan kalau kakeknya sering meminta dirinya untuk bisa bersikap seperti manusia. Itulah satu2nya kesamaan mereka. Dae-woong bertanya tentang keluarga Mi-ho dan dia menjawab kalau dia tidak punya siapa-siapa. Itu membuat Dae-woong langsung bersimpati pada Mi-ho. Dae-woong permisi untuk pergi ke kamar mandi tapi sebenarnya dia berencana untuk kabur. Dia sudah merencanakan ini sejak membelikan makan siang untuk Mi-ho. Saat Dae-woong tidak kembali juga, Mi-ho berinisiatif untuk mencari pemuda itu – hanya, dia terkagum melihat semua kursi yang ada di kamar mandi. Dia membuka sebuah tempat duduk dari porcelain, terpesona pada kecantikan benda itu dan memutuskan kalau itu adalah sumur. Dan kebetulan dia sedang haus… Untungnya, Mi-ho memutuskan kalau itu sumur yang indah tapi tidak bersih. Daging adalah masalah yang lain. Saat dia memasukkan daging itu ke mangkuk, dia secara tidak sengaja menjatuhkannya. Mi-ho menyentuh daging itu tapi kemudian dia menangkap bau para pengejarnya (biksu, Dong-joo, dan polisi) di udara dan memutuskan untuk kabur. Dong-joo mendengar kalau gadis itu di resto itu bersama seorang pria muda – yang ciri2nya sama dengan pria yang menginap di kuil – dan menebak kalau mereka bersama. Saat Dong- joo sudah bisa memperbaiki hp biksu yang rusak, dia bisa siapa yang ditelpon pemuda itu dan mulai melakukan pelacakan. Jujur saja, Dong-joo belum pernah bertemu dengan Gumiho itu tapi dia yakin dia akan bisa melacaknya dari kecantikan dan auranya. Bibi Min-sook masuk ke dalam lift dan kentut. Tapi dia panik waktu seorang pria misterius masuk ke dalam lift juga padahal bau kentutnya bibi belum hilang. Tapi pria misterius itu berusaha untuk tidak memedulikan bau itu. Dan ketika dua wanita masuk ke dalam lift dan megap2 karena tidak bisa bernafas, sang pria misterius mau mengaku kalau dialah yang kentut dan meminta maaf. Min-sook sangat tersentuh pada sikap ini dan membungkuk untuk mengucapkan terima kasih. Pria itu malah merasa kalau Min-sook sangat menarik. Dae-woong sangat ingin menggunakan bus berikutnya untuk kembali ke Seoul, hanya dia diikuti oleh Mi-ho. Dae-woonr berpikir kalau Mi-ho membuntutinya selama ini dan tidak percaya pada penjelasan Mi-ho kalau dia mengikuti Dae-woong lewat baunya. Mi-ho mengatakan, “Aku menyukaimu. Aku akan mengikutimu.” Sekarang Dae-woong sangat putus asa dan menuduh Mi-ho sebagai penguntit, tipe orang yang sangat akrab dengannya sebab orang selalu menempel padanya karena uangnya. Dae- woong juga menyindir cerita Mi-ho dan mengejek penejelasan kalau dia adalah Gumiho. Kekejaman ini membuat Mi-ho sakit hati. Dae-woong kemudian berbalik untuk pergi dari
  • 6. sana. Dengan nada yang tajam, Mi-ho bersumpah akan membuat Dae-woong percaya padanya, “Lalu, kau mati.” Dae-woong naik bus untuk pergi ke Seoul dan langsung menuju sekolah laga. Tapi dia tetap merasa takut dan membayangkan kalau Mi-ho mengintai di setiap sudut. Yang membuatnya tenang adalah dia bertemu dengan teman2nya, Sun-nyeo dan Byung-soo. Sun-nyeo jelas ingin membuat Dae-woong senang dan memberikan kunci gedung pada Dae-woong jadi dia bisa bermalam disana. Baru sekaranglah, Dae-woong melihat luka di punggungnya yang terlihat sangat menyakitkan. Dia tidak memperhatikannya sebab luka itu tidak terasa sakit. Tiba2 Dae-woong ingat pada penjelasan Mi-ho tentang kekuatan manik2 serigalanya. Dae-woong mulai mengatakan pengalaman anehnya pada Byung-soo dimana dia bertemu dengan seorang gadis aneh yang mengatakan kalau dirinya adalah Gumiho. Lalu, dia ingat kalau dia sudah berjanji tidak akan mengatakan pada siapa2 kalau Mi-ho adalah Gumiho. Byung-soo memperingatkan Dae- woong (setengah bercanda) bahwa jika Gumiho memintamu untuk tidak mengatakannya maka kau sebaiknya tidak mengatakannya atau mati. Dae-woong mencoba untuk mengabaikan fakta itu dan mulai mengambil gambar. Tapi ketika bola mulai menjauh darinya, bola itu malah mendekat lagi. Dia meyakinkan dirinya kalau bola itu hanya terpental. Tapi semua bola mulai menggelinding sendiri! Dari kegelapan munculah Mi-ho yang mengikuti Dae-woong ke tempat itu lewat baunya, seperti yang dia janjikan beberapa waktu yang lalu. Dengan gugup, Dae-woong memberikan acungan jempol lemah atas kemampuan Mi-ho dan Mi-ho mengingatkan Dae-woong kalau dia adalah Gumiho. Mi-ho melihat ke langit dan mengatakan kalau bulan akan muncul. Sekarang, dia baru bisa membuktikan semuanya pada Dae-woong. Mi-ho melangkah ke cahaya bulan ketika awan terbuka dan memperlihatkan bulan. Dan tentu saja, saat Mi-ho berhadapan dengan Dae-woong, ada sembilan ekor di belakang Mi-ho yang melambai-lambai. Dae-woong kaget dan mulai megap2. Mi-ho berkata pada Dae-woong, “Aku Gumiho. Kembalikan manik-manik serigalaku!” Setelah itu, Mi-ho mendekati Dae-woong dan mencondongkan diri untuk mengambil manik- maniknya kembali. Episode 2 Setelah Mi-ho menunjukkan dirinya dalam bentuk Gumiho (Serigala Berekor Sembilan), dia mengambil kembali manik2 serigalanya dan Dae-woong langsung ambruk di lantai. Mi-ho melayang-layang di atas Dae-woong mengatakan kalau dia sudah menyelamatkan Dae- woong tapi Dae-woong malah mencampakkannya jadi dia tidak kenal lagi pada Dae-woong. Dae-woong mulai memburuk dengan cepat saat asap hitam pekat mengelilinginya. Mi-ho masih melayang-layang di atas Dae-woong dan merasa sedikit sedih sebab membiarkan dia mati. Tapi dia mulai pergi. Mi-ho teringat kembali pada insiden babi waktu itu. Dia ingat betap beraninya Dae-woong kembali untuknya dan menyelamatkannya dari babi yang Dae- woong kira sangat menakutkan. Jadi Mi-ho kembali, tenaga putihnya menghilangkan kabut
  • 7. hitam itu. Dia berkata karena Dae-woong kembali untuknya satu kali maka dia juga akan melakukan hal yang sama. Dae-woong bangun dengan kepala pening. Dia kaget melihat Mi-ho memandanginya seperti mainan baru. Dae-woong lalu lari dan bersembunyi jadi Mi-ho bergumam kepada dirinya sendiri bahwa dia harus membuat takut pemuda ini agar dia tetap berada di sisinya! Hehe! Mi-ho memandang dengan geli saat Dae-woong berusaha keras mengeluarkan dirinya dari tempat itu tapi dia malah gagal total! Mi-ho berkata, “Kau ingin aku membantu?” Ada adegan tambahan dimana ada sosok imajiner Dae-woong yang beraksi melakukan aksi kabur ini dan menyemangati Dae-woong yang asli kalau dia pasti bisa kabur. Dae-woong terjebak di atas Mi-ho dan di atas semua itu kakek menelpon Dae-woong dan dia malah menjatuhkan hp-nya. Mi-ho menatap hp itu dengan penasaran. Dia mendengar suara dan menjawab. Kakek bertanya dimana Dae-woong dan Dae-woong menjawab dengan nafas berat waktu dia berpegangan pada seutas tali sedangkan Mi-ho menjawab, “Dae-woong? Berada di atasku.” Mi-ho menyuruh Dae-woong untuk turun sekarang tapi Dae-woong bersikeras untuk tetap disana daripada dimakan. Dia lebih baik mati di atas sana. Mi-ho mengancam akan menarik Dae-woong turun tapi pemuda itu mencemooh kalau Mi-ho tidak bisa menariknya turun seperti sebuah apel. Jadi Mi-ho menunjukkan kekuatan Gumiho-nya yang lain dan terbang untuk menjemput Dae-woong. Mi-ho mendarat di atas Dae-woong. Akhirnya, Dae-woong mengakui kalau Mi-ho adalah Serigala Berekor Sembilan. Dae-woong berkata, “Baiklah. Kau Gumiho. Karena kau menarikku, maka kau bisa memakanku.” Mi-ho merespon, “Benarkah aku bisa memakanmu?” Dae-woong berkata lagi, “Kau bisa memakanku. Tapi ketahuilah hal ini. Kalau ada banyak gumiho di dunia ini, pasti ada hantu juga. Jadi aku akan kembali sebagai hantu dan balas dendam!” Dae-woong menguatkan dirinya untuk menyambut kematiannya dengan keberanian palsu. Dia tidak mendengarkan pertanyaan Mi-ho kenapa dia tidak minta diselamatkan saja. Mi-ho berkata, “Baiklah, tapi jika kau minta aku untuk menyelamatkanmu, aku pasti akan membiarkanmu hidup…” Segera setelah itu, Dae-woong berlutut dan meminta Mi-ho untuk mengampuni nyawanya. Dari tadi kek Dae-woong! Pemburu Gumiho, Dong-joo menemukan pola nomer hp yang dihubungi Dae-woong. Dia lalu mencari bibi Dae-woong. Dong-joo berpura-pura sebagai teman Dae-woong dan meminta konfirmasi nomer hp Dae-woong. Di atap sekolah laga, Mi-ho memakan daging ayam ketika Dae-woong berlutut meminta maaf karena tidak mampu mendapatkan daging sapi saat ini. Dae-woong mendengarkan konfirmasi ulang dari Mi-ho kalau sampai Mi-ho bisa dengan aman mengaluarkan manik2 serigala yang menyelamatkan Dae-woong, maka Mi-ho akan terus menempel Dae-woong. Ini bisa jadi benar atau ini hanya alasan Mi-ho agar bisa dekat dengan Dae-woong. Dae-woong masih berlutut. Dia mencoba mencari jalan keluar dari masalah ini tapi kembali takut waktu melihat Mi-ho menghancurkan tulang ayam dengan semangatnya. Mi-ho berkata, “Dae-woong, selagi kau memiliki manik2 serigalaku, aku tidak bisa membiarkanmu pergi. Kau milikku.” Mi-ho tersenyum dan Dae-woong tertawa dengan gugup. Dae-woong mulai
  • 8. memanggilnya Gu Mi-ho dan mencoba bersikap sopan. Dae-woong sebenarnya takut tapi dia juga harus bisa bersikap seolah-olah Mi-ho adalah naka kecil. Dae-woong masuk ke dalam dan memutuskan kalau untuk sekarang, jika dia memberi makan daging sapi pada Mi-ho, jadi dia tidak akan mencoba memakannya. Saat sedang melatih ilmu pedangnya (untuk jaga2 kalau-kalau dia harus membela dirinya), dia melihat kostum film laga, yaitu sebuah baju besi dan mengenakannya. Mi-ho bertanya-tanya apakah dia memang begitu menakutkan sebab yang dia lakukan hanyalah menyelamatkan Dae-woong. Dae- woong berkata tetap saja. Bagaimana kalau Mi-ho melihat hatinya dan lapar dengan tiba2? Mi-ho membela diri, “Pernahkan kau melihatku makan hati? Pernahkah kau melihatku mengeluarkan hati seseorag dan memakannya?” Dae-woong berkata kalau dia adalah Gumiho. Ini membuat Mi-ho mendesah dan menyerah. Mi-ho berujar, “Baiklah. Aku gumiho. Jaga hatimu baik2!” Setelah itu, Mi-ho pergi tidur. Dong-joo, sang pemburu Gumiho, menemukan informasi tentang Dae-woong dengan gampang di internet. Dia tersenyum pada dirinya kalau itu akan menjadi perburuan yang mudah. Dia membuka sebuah tembok yang berisi info seputar semua hal yang berkaitan dengan gumiho. Dia mengeluarkan sebuah pisau dengan ukiran kuno. Dong-joo menyeringai dan heran kenapa gumiho ingin sekali menjadi manusia ketimbang tetap tinggal di tempatnya yang seharusnya. Dae-woong tidur dengan baju besinya di luar dan Mi-ho menjaganya. Mi-ho berkata kalau dia bersenang-senang hari ini karena dia bersama Dae-woong. Dia senang karena selagi manik2 serigala menyembuhkan Dae-woong, dia tetap bisa bersama pemuda itu lebih lama. Mi-ho memperhatikan nyamuk yang terbang di atas Dae-woong. Dengan riang, Mi-ho menangkap nyamuk itu dan berkata pada Dae-woong yang tertidur kalau baik nyamuk ataupun dia tidak akan memakan Dae-woong malam ini. Mi-ho lalu memandang ke kota dari atas atap gedung sekolah laga dan kagum betapa dunia sudah menjadi begitu indah. Kakek dan bibi Min-sook mengkhawatirkan Dae-woong dan kakek meratapi fakta bahwa ketika Dae-woong menyebabkan banyak masalah, dia tidak pernah punya masalah dengan seorang gadis… sampai sekarang. Kakek meminta bibi untuk mengblokir kartu kredit Dae- woong. Min-sook bertanya apakah yang dikatakan gadis itu di telpon. Kakek malah berkata kalau bibi yang belum menikah tidak pantas mendengarnya. Bibi jadi marah karena kesendiriannya dibawa-bawa lalu pergi dari sana. Kartu kredit Dae-woong ditolak di restoran tepat setelah Mi-ho memakan daging yang dipesan. Dae-woong dipaksa membayar dengan uang-nya yang ada. Mi-ho menghentikan Dae-woong untuk membelikannya soda di pinggir jalan. Koin Dae-woong macet di dalam mesin jadi dia mulai menendang mesin itu. Mi-ho juga ikut melakukan hal yang sama. Seluruh isi mesin itu berhamburan keluar lalu sebotol soda meluncur keluar pula. Mereka mengambilnya lalu kabur. Min-sook menyesap es kopi di depan lift dan tiba2 saja es tersangkut di tenggorokannya. Berikutnya, pria misterius yang Min-sook temui tempo hari keluar dari lift dan mendapati Min-sook sedang tercekik. Jadi pria itu melempar bibi ke bahunya dan melompat naik turun
  • 9. sampai balok e situ keluar dari mulut Min-sook. Min-sook jelas sangat malu dan pria itu pergi begitu saja. Dae-woong mengajak Mi-ho ke kampus dimana dia terkagum-kagum melihat bangunan kampus itu. Mi-ho hanya tahu kuil dimana banyak pengunjung berdoa. Mi-ho berpikir Dae- woong cukup keren karena mengajaknya pergi ke kampus dan Dae-woong jelas menikmati pujian itu. Dia mengatakan pada Mi-ho kalau orang2 di kampus sangat pintar jadi sebaiknya Mi-ho berpura-pura sebagai manusia dan tidak melakukan hal yang mencurigakan. Mi-ho berjanji untuk bersikap seperti manusia. Dia juga bertanya pada Dae-woong apakah dia terlihat seperti manusia bila dia diam dan tidak melakukan apa2. Dae-woong mengiyakan dan Mi-ho menjadi sangat senang. Dae-woong berkeliling ke semua teman2nya untuk meminta uang. Hal ini dikira gampang oleh Dae-woong sebab dia sering memberikan traktiran pada mereka. Tapi setiap teman yang didatangi Dae-woong berbohong kalau mereka tidak punya uang lalu pergi. Mi-ho mencium bau uang di kantong teman2 Dae-woong yang membuat Dae-woong sangat malu ketika dihadapkan pada fakta bahwa teman2nya bersikap seperti itu padanya. Mi-ho bertanya kenapa Dae-woong tidak mempercayainya dan bertanya juga kenapa dia tidak melakukan apa2 saat teman2nya membohonginya. Apa dia takut? Untuk pernyataan itu, Dae-woong mencari temannya dan menyerahkan uang yang tersisa di kantongnya serta menyuruh temannya itu untuk makan siang dengan uang itu. Mi-ho sekarang menjadi bertambah bingung – kenapa dia menyerahkan uangnya pada teman yang telah berbohong? Dae-woong memberitahu Mi-ho dengan marah kalau kadang2 lebih baik tidak tahu apa2, dan bahwa berpura-pura adalah hal yang tidak terlalu memalukan. Dae-woong membentak Mi-ho kalau dia bukan manusia jadi jangan mencampuri urusan manusia. Hal ini membuat Mi-ho jadi masam. Mi-ho mencoba mengikuti Dae-woong ke perpustakaan tapi Dae-woong mengatakan kalau Mi-ho tidak bisa masuk ke dalam sebab dia tidak punya tanda pengenal. Dan karena dia bukan manusia – tidak punya nama dan tanda pengenal sosial – Mi-ho tidak bisa ikut. Mi-ho merenggut lagi dan mengatakan pada Dae-woong agar dia tidak merendahkannya karena dia bukan manusia. Dae-woong menjawab bahwa karena Mi-ho bukan manusia, maka dia takut padanya. Saat Dae-woong meninggalkan Mi-ho disana, Mi-ho hanya bisa mendesah. Dia ingin sekali pergi ke tempat yang bisa dimasuki manusia. Di dalam perpus, Dae-woong mulai mencari-cari tentang legenda gumiho. Dia mencari cara agar Mi-ho pergi dari sisinya. Dia berpikir kalau caranya pasti sama seperti mengusir setan. Tapi tidak apa2 dan karena dia bosan berurusan dengan bahasa yang kuno, Dae-woong menyerah. Dia mengeluh keras2 di tengah2 perpustakaan kalau tidak ada yang pernah melihat gumiho. Jadi apa yang orang2 pintar tahu? Dan kenapa pula, dari sekian banyak orang, gumiho memilihnya? Dae-woong mendapatkan ide saat dia mengingat kuil tempat munculnya Mi-ho pertama kali. Dia mencari-cari berita tentang kuil itu dan mendapatkan berita baru tentang kuil itu dimana lukisannya diletakkan secara berdampingan. Lukisan yang asli dan yang gambar serigalanya sudah hilang. Dae-woong sadar kalau dia membebaskan gumiho dengan menggambar sembilan ekor itu.
  • 10. Di luar, Mi-ho menemui teman2 Dae-woong yang berbohong. Dia mengembalikan bola mereka yang nyasar keluar dengan satu pukulan keras yang mengarah ke salah satu teman Dae-woong. Pemuda itu ambruk dan Mi-ho pergi, dia sadar baru saja menghina pria yang mengikuti Dae-woong kemana-mana dan mendapatkan banyak hal dengan gratis… hal itu juga Mi-ho lakukan ternyata. Dia menghibur diri dengan mengatakan kalau dia bukan manusia atau teman Dae-woong jadi tidak apa. Dae-woong bertanya apakah Mi-ho adalah serigala di dalam lukisan di kuil dan Mi-ho menjawab iya. Dae-woong ingat begitu ketakutan malam itu dan membuat kesalahan dengan penanya – ternyata titik yang dia buat menjadi tahi lalat di bahu Mi-ho. Dia batal menanyakan kenapa dia yang dipilih Mi-ho sebab dia sadar kalau hal itu juga salahnya. Mi-ho mengatakan kalau karena Dae-woong sudah membebaskannya maka dia memberikan hal paling berharga baginya dan meletakkan tangannya di dada Dae-woong. Mi-ho berkata kalau Dae-woong harus memikirkannya sebagai sebuah tanggung jawab padanya. Tentu hal ini punya makna berbeda dalam bahasa Korea dimana seks = tanggung jawab. Teman2 Dae-woong, Sun-nyeo dan Byung-soo, masuk dan hanya mendengarkan unjung percakapan Dae-woong dan Mi-ho. Sun-nyeo kabur sambil menangis yang mungkin saja mengindikasikan apa yang orang pada umumnya pikirkan: dia sudah memberikan keperawanannya pada Dae-woong dan sekarang dia harus memikul tanggung jawab. Di lain pihak, Byung-soo mengucapkan selamat pada Dae-woong seperti teman sejati. Dae-woong menjelaskan pada Byung-soo kalau nama gadis baru itu adalah Gu Mi-ho dan mengatakan kalau untuk sementara waktu dia akan tinggal bersama Dae-woong karena alasan kelelahan. Byung-soo kelihatannya menjadi teman satu2nya Dae-woong soalnya dia memberikan uang dalam dompetnya untuk membantu Dae-woong sebab dia tahu apa artinya kemarahan kakek. Mi-ho mendengarkan pembicaraan antara Dae-woong dan Byung-soo. Selanjutnya, dia bertanya kanapa Dae-woong memanggilnya Gu Mi-ho. Dae-woong hanya mengatakan kalau dia hanya mengarangnya saja sebab kedengaran nama dan ini membuat Mi-ho mulai marah. Dae-woong mulai menjelaskan bahwa karena Mi-ho sangat ingin menjadi manusia maka dia perlu sebuah nama. Mi-ho kedangaran merupakan nama yang manis apalagi nama itu cocok untuknya. Mi-ho bersinar-sinar dan mengatakan kalau dia suka mendengar bila Dae-woong memanggilnya dengan nama barunya itu. Dae-woong juga mengatakan kalau Mi-ho tidak boleh mengganggu temannya (tepat pada saat itu pula seorang pemain basket diusung dengan tandu). Mi-ho memalingkan matanya lalu mengangguk. Tentu dia tidak akan melakukan itu lagi. Dong-joo tiba di kampus dan menggunakan Dae-woong sebagai umpan dengan cara memanggilnya ke kantor administrasi. Dia menunggu gumiho sampai bersama Dae-woong. Dia melihat belati mistisnya besinar sebagai tanda dekatnya gumiho. Dae-woong datang sendiri tapi ketika Mi-ho duduk di tempat terdekat, belati itu bersina lagi. Dong-joo berlari untuk menemukan gumiho. Mi-ho merasakan sesuatu datang mendekatinya… dan dia membalikkan kepalanya. Di sisi lain, Dong-joo berlari menuruni tangga. Kemudian kita bertemu lagi dengan Mi-ho yang berkata, “Itu ayam!” Dia kemudian berlari mengejar ayam dalam motor itu dan Dong-joo mengejarnya. Dong-joo berhasil mendekat dan pisaunya bersinar yang menandakan
  • 11. kehadiran gumiho. Mi-ho berbalik ke arah Dong-joo. Dong-joo kaget melihat wajah Mi-ho. Ini bukan karena kecantikan Mi-ho tapi karena dia mengenali Mi-ho – dia kenal dengan Serigala Berekor Sembilan itu! Dong-joo menghentikan langkahnya. Dong-joo heran (badannya gemetar) kenapa dia harus kembali dengan wajah yang sama. Dia mengingat kejadian seabad yang lalu ketika dia membunuh Mi-ho untuk pertama kalinya. Dong-joo memegang Mi-ho dengan tangannya. Mereka berdua menangis ketika Mi-ho menghilang menjadi abu. Hu… hu… hu… Pemburu Gumiho jatuh cinta pada Gumiho! This would be a great drama! Kembali ke masa sekarang. Dong-joo meyakinkan dirinya kalau dia tidak mungkin gumiho yang sama. Tidak, dia membunuhnya dengan tangannya sendiri. Dia hanya terlihat sama. Hanya itu! Dae-woong mencoba bertanya pada Mi-ho tentang lukisan itu dan dimana dia bisa menemukan roh nenek moyang yang mengurung Mi-ho disana. Mi-ho tidak ingin memberikan informasi apa2, jadi Dae-woong memikirkan cara sebuah bodoh: buat Mi-ho mabuk maka dia akan bicara! Dae-woong tahu Mi-ho suka minum, jadi dia mengguncang-guncangkan bir sehingga minuman itu jadi lebih berbusa lalu melemparnya. Mi-ho sangat kuat minum. Dae-woong minum mungkin hanya setengah dari yang diminum Mi-ho sebab dia melempar birnya saat Mi-ho tidak memperhatikan. Atau dia mengajak Mi-ho main batu-kertas-gunting dan mengatakan kalau gunting mengalahkan batu jadi Dae-woong yang menang. Dia bahkan mencoba mengajarkan Mi-ho bagaimana menghancurkan kaleng yang dilakukan Mi-ho dengan mudah tapi itu sulit bagi Dae-woong. Dae-woong berpikir kalau Mi-ho sudah mabuk jadi dia memulai permainannya. Dia mengatakan kalau dia sudah merasa dekat dengan Mi-ho sekarang. Mi-ho bahkan lebih baik ketimbang teman2nya yang lain. Dia juga berkata kalau Mi-ho lebih cantik dari gadis kebanyakan. Dan bahwa, dia kaget waktu pertama kali melihat Mi-ho. Sebaliknya, Mi-ho justru tidak suka mendengar itu. Sebab, untuk bisa tampil seperti manusia, dia lebih suka menjadi wanita yang biasa2 saja. Dae-woong mengucapkan banyak pujian untuk Mi-ho, banyak sekali. Dia mengatakan kalau selama Mi-ho tidak memakannya, dia mau berteman dengan gadis itu. Itu membuat Mi-ho bingung –bisakah mereka menjadi teman meski dia bukan manusia? Mi-ho bertanya bagaimana mereka bisa menjadi teman dan Dae-woong langsung mengajarinya salaman ala E.T. Mi-ho begitu senang sehingga mengulanginya berkali-kali dan Dae-woong merasa sedikit menyesal karena sudah berbohong padanya saat dia sangat ingin menjadi temannya. Tapi itu tidak menghentikan Dae-woong untuk mencapai tujuannya. Dia mulai bertanya tentang kekuatan gumihonya dan tahu kalau Mi-ho sekarang lebih lemah dari aslinya sebab Dae- woong membawa manik2 Serigalanya, yang merupakan sumber kekuatan Mi-ho. Dae-woong bertanya apakah Mi-ho punya kelemahan. Ternyata tidak. Kalau takut? Ya- dia takut pada air dalam jumlah besar apalagi sekarang dia tidak punya manik2 serigalanya. Dae-woong berpikir bagaimana dia akan membuang Mi-ho di danau terdekat.
  • 12. Mi-ho berlari dan mengatakan kalau bir membuat moodnya jadi bagus dan ekornya sangat ingin keluar. Dia ingin Dae-woong keluar jadi dia bisa menunjukkannya pada Dae-woong. Tapi kemudian mereka saling tarik ulur – Dae-woong tidak siap dan Mi-ho mengatakan kalau Dae-woong toh sudah pernah sekali melihatnya. Mi-ho membujuk Dae-woong seolah-olah dia akan mengajaknya ke tempat tidur dan Dae-woong berhasil ditarik keluar. Dae-woong berkata, “Yang pelan… yang lembut… perlakukan aku dengan baik!” Hari berikutnya, Mi-ho ingin makan daging sapi sebagai makan pagi, siang dan malam. Kita kembali melihat adegan yang di episode 1 itu, dimana Dae-woong mengatakan kalau mereka tidak bisa makan daging sapi hari ini. Mata Mi-ho berubah biru dan Dae-woong menjadi ketakutan. Ketika seorang wanita menjatuhkan pot bunga di atas mereka, Mi-ho terbang dan menendang pot itu hingga mendarat tepat di rambut wanita itu. Mi-ho lalu memohon lagi dengan manis dan bahkan memanggil Dae-woong dengan „Woong‟ saja yang merupakan kependekan dari Dae-woong. Min-sook kembali ke departemen store dan berharap bisa bertemu dengan pria misteriusnya lagi. Dia menemukan pria itu sedang mencari jas hujan dan akan mendekatinya tapi Sun-nyeo muncul dan memanggil pria itu Doo-hong. Mereka bertingkah sangat manis dan Min-sook diam tidak bisa bernafas. Lalu dia kabur. Doo-hong mendekati gadis itu dan Sun-nyeo memanggilnya „ayah!‟. Doo-hong mendapati Min-sook ketika dia kebetulan bersembunyi di bagian pakaian dalam pria. Pramuniaga bertanya apakah Min-sook berbelanja pakaian dalam pria dan untuk menyelamatkan diri berkata, “Ya.” Doo-hong menunduk dan dia berjalan terus. Mereka berdua berpikir kalau mereka masing2 sudah punya pasangan. Di taman, Byung-soo bermain tebak2an dengan Mi-ho (koin berada di tangan siapa). Mi-ho tentu saja menang di setiap permainan. Byung-soo memanggil Mi-ho „jae-soo-sshi‟ yang merupakan panggilan untuk pacar atau istri sahabat. Dae-woong mencemooh hal itu tapi membiarkannya begitu saja. Dia lalu bertanya-tanya bagaimana jika Mi-ho melempar Byung- soo ke danau seperti ini, dia mungkin akan mati. Byung-soo menyuruh Dae-woong untuk berhenti memberi makan ikan karena mereka adalah jenis ikan yang langka. Dae-woong mengatakan kalau mereka bukan ikan yang langka seperti yang dipelihara kakek. Dia mendapat ide: begitulah cara dia mendapatkan uang. Dae-woong mengendap-endap untuk menangkap satu ikan tapi kakek memergoki aksinya. Dae-woong kabur dengan kakek dan bibi Min-sook mengejar di belakangnya. Saat Dae-woong tidak melihat, sebuah truk datang ke arah Dae-woong. Bibi dan kakek berteriak dan ikan itu terbang ke atas… kita ke rumah sakit dimana kakek meminta dokter untuk melakukan sesuatu untuk menyelamatkannya. Dokter berkata tidak ada yang bisa dilakukan. Musik dramatis mulai muncul… Dae-woong berjalan keluar dengan hanya satu perban di keningnya dan ternyata kakek memohon pada dokter untuk menyelamatkan ikannya. Di luar, kakek menyuruh Dae-woong untuk pulang ke rumah tapi Dae-woong menolak dan akhirnya berteriak, “Kalau aku tidak tinggal bersama gadis itu, maka aku akan mati!” Dia meminta uang lagi agar bisa tinggal dengan gadis itudan menjaganya. Kakek mengatakan
  • 13. kalau Dae-woong sudah gila hanya karena seorang gadis. Kakek seharusnya tahu kalau Dae- woong itu serius! Hehe! Bibi dan kakek akhirnya mengatakan agar Dae-woong membawa gadis itu kesini jadi mereka bisa bertemu dengannya serta memutuskan apakah Dae-woong bisa menikahinya. Dae-woong berkata, “Aku tidak cukup gila untuk menikahinya! Kenapa aku harus menikahinya? Aku hanya akan tinggal sebentar dengannya lalu mengirimnya jauh2!” Kakek menampar Dae-woong. Hal itu mengguncang mereka semua. Jelaslah kalau ini pertama kalinya kakek bersikap keras sejauh yang Dae-woong tahu. Dae-woong memegang pipinya karena perasaan emosional yang dia rasakan sekarang. Kakek berkata pada Dae-woong untuk hidup sesukanya dan masuk ke dalam mobil. Dae-woong berjalan sendiri sambil masih memegangi pipinya. Dia masih kecewa. Sun-nyeo berlari mendekati Dae-woong dan berkata kalau Dae-woong tidak bisa tinggal di sekolah laga bersama pacarnya jadi Sun-nyeo mengusir mereka. Dia juga menambahkan kalau Hye-in datang dan menemui Byung-soo dan Mi-ho yang membuat Dae-woong langsung berlari kencang. Hye-in bertemu dengan Mi-ho dan memperkenalkan dirinya sebagai teman Dae-woong. Tapi Hye-in membaca keadaan yang ada dan bertanya apakah Mi-ho pacar Dae-woong. Di sisi lain, Dae-woong berlari ke arah mereka dan meminta Mi-ho untuk tidak mengatakan apa2. Tapi, Mi-ho menjawab, “Iya.” Dae-woong sampai dan mengumumkan dengan keras kalau Mi-ho bukan pacarnya! Hal ini membuat Mi-ho jadi tidak senang. Episode 3 Dae-woong berlari untuk memberikan jaminan pada Hye-in kalau Mi-ho bukan pacarnya. Byung-soo memandangi Dae-woong dengan tatapan khawatir dan para wanita yang ada disana terlihat tidak nyaman dengan situasi yang kaku ini. Hye-in dengan tajam berkata kalau dia tidak punya hak untuk kesal pada Dae-woong karena mempunyai pacar baru dan diapun pergi. Dae-woong terpukul dan mengejar Hye-in untuk memberikan penjelasan. Dia mengatakan fakta setengah benar untuk membuat Hye-in tenang. Cerita Dae-woong: dia pergi ke desa untuk membebaskan diri dari kebosanan dan Mi-ho yang menjaganya selama dia disana. Karena Mi-ho punya nenek yang keras jadi dia mengikuti Dae-woong ke Seoul. Hal ini sama sekali tidak disadari Dae-woong sampai dia ada disini. Dae-woong merasa kasihan pada Mi-ho karena dia tidak kenal siapa2 di Seoul. Tambahan, Mi-ho sudah menolongnya waktu dia ada di desa. Hy-in mendesah karena ternyata Mi-ho memanfaatkan Dae-woong untuk kepentingan pribadinya. Tapi setidaknya, hal ini mambuat Dae-woong lega karena Hye-in tidak berpikir negative tentang hubungannya dengan Mi-ho. Sementara itu, Byung-soo merasa sangat kecewa pada perlakukan Dae-woong terhadap pacarnya di depan Hye-in. Mi-ho, yang berasal dari masa lampau, tidak langsung mengerti apa artinya „pacar‟ tapi dia menebak kalau „pacar‟ artinya „orang yang diinginkan agar
  • 14. menjadi pasangan‟ dan dari reaksi Dae-woong, Mi-ho sadar kalau pemuda itu tidak ingin menjadikan dirinya pasangannya. Lalu, Mi-ho bergumam kalau dia juga tidak mau menjadikan Dae-woong pacarnya. Byung-soo memaksa Mi-ho untuk melakukan sesuatu dan tidak membiarkan Dae-woong mengejar Hye-in, yang semua orang tahu disukai Dae-woong. Pada pernyataan itu, Mi-ho berteriak dengan kaget, “Tidak! Dia tidak bisa melakukan itu!” Mi-ho lalu bergegas untuk bertindak. Byung-soo mendoakan Mi-ho agar dia beruntung. Dae-woong senang karena bisa menemani Hye-in makan siang tapi Mi-ho mendekat. Sikap Hye-in yang santai berubah menjadi licik saat melihat rivalnya datang. Dae-woong berlari untuk memperingatkan Mi-ho untuk menjauh saat dia sedang makan siang tapi Mi-ho langsung ke poin pembicaraannya: “Apa kau menyukai wanita itu? Apa kau akan berpasangan dengannya?” Dae-woong protes dan bertanya apakah Mi-ho cemburu. Mi-ho menyentuh dada Dae-woong dan berkata kalau Dae-woong tidak bisa membawa manik2 serigalanya lagi dan berbagi energi (ki) dengan wanita lain sebab hal itu akan menyakiti manik2 serigala Mi-ho. Dae- woong bertanya apa artinya berbagi energi dan langsung mendapatkan jawaban dari Mi-ho: “Berpasangan.” Mi-ho tidak akan mengijinkan Dae-woong pergi dengan Hye-in. Apalagi karena Mi-ho melihat kalau Dae-woong tidak hanya akan membagi energinya bersama Hye- in tapi dia juga akan memberikan seluruh jiwanya pada wanita itu. Mi-ho memutuskan kalau dia harus pergi bersama Dae-woong atau Dae-woong harus mengembalikan manik2 serigalanya. Pilihan yang buruk. Jadi Mi-ho menyederhanakan lagi pilihannya, “Jika kau pergi, kau mati.” Karena lelah menunggu, Hye-in menjadi kesal dan memutuskan untuk pergi. Dia mengabaikan Dae-woong yang mengejar mobilnya. Dengan masam, Dae-woong bisa melihat garis perak dari dicampakkan oleh Hye-in: akan lebih memalukan memberitahukan Hye-in kalau dia tidak bisa pergi dengannya. Jadi lebih baik bila Hye-in yang pertama meninggalkannya. Mi-ho menjadi gembira pada hal ini dimana Dae-woong tidak akan pergi dengan Hye-in. Dae-woong balik membentak Mi-ho tapi Mi-ho berkata dengan nada terluka kalau dia hanya ingin menyelamatkan Dae-woong, “Aku ingin menyelamatkanmu dari penderitaan. Jadi aku memberikanmu manik2 serigalaku yang paling berharga.” Dae-woong merasa ditikam oleh rasa sesal dan berkata kalau dia merasa kesal karena harga dirinya telah dihancurkan. Dae- woong: “Aku menjadi kesal tidak akan menyelamatkan manik2mu jadi tolong menjauhlah dariku dan tinggalkan aku.” Mi-ho lapar lagi tapi dia menyangka kalau meminta daging lagi pada Dae-woong hanya akan membuat Dae-woong lebih marah padanya. Dia bertanya-tanya apakah mood jelek Dae- woong karena dia tidak mau membelikannya makanan dan mengikutinya dalam jarak dekat. Mi-ho kelaparan tapi tidak mau mengganggu Dae-woong agar memberinya makanan. Dong- joo, sang pemburu Gumiho, menyaksikan semua ini dari kejauhan. Rambutnya keren banget. Di sisi lain kota, bibi Min-sook diminta untuk membawa Dae-woong pulang ke rumah dengan paksaan bila perlu. Jadi bibi pergi ke sekolah laga dimana pria misterius yang pernah menyelamatkannya menjalankan bisnis. Nama pria itu adalah Ban Doo-hong. Min-sook masuk tepat ketika seorang stunt dilatih dan stunt itu jatuh dari lantai dua. Bergerak cepat,
  • 15. Doo-hong langsung meluncur ke depan untuk menyelamatkan Min-sook. Mereka saling mengenali. Pada percakapan yang terjadi, Min-sook memastikan apakah wanita muda yang dilihat Min- sook bersamanya adalah anak perempuan Doo-hong. Bibi kegirangan waktu mendengar kalau Doo-hong adalah single father dan melakukan tarian kegembiraan setelah tahu Doo- hong masih single. Di pihak lain, Doo-hong masih berpikir kalau Min-sook sudah punya pasangan dan berkata pada dirinya untuk melupakannya saja. Ini memberikan motif tersembunyi pada bibi untuk mengatakan pada kakek Dae-woong (ayahnya) kalau mereka harus membiarkan Dae-woong sendiri untuk beberapa saat. Ketimbang menyeret Dae-woong pulang ke rumah, bibi akan memastikan untuk memeriksa keadaan Dae-woong. Setiap hari kalau perlu. Di dalam bus, Dae-woong duduk sejauh mungkin dari Mi-ho dan melirik ketika Mi-ho tergiur memandangi iklan daging sebuah restoran. Mi-ho memandangi Dae-woong tapi Dae-woong pura-pura tidak melihat dan malah mengirimi Hye-in sms permintaan maaf: „tolong terima permintaan maafku.‟ Mi-ho melihat dua orang duduk di depannya: seorang ibu memberitahu putrinya kalau dia baru saja akan „memakan‟ putrinya itu. Mi-ho bertanya-tanya kenapa seorang wanita ingin memakan anaknya dan ketika gadis kecil itu menengadah melihat Mi-ho, dia bercanda kalau dia mungkin akan memakan gadis itu. Dae-woong melihat Mi-ho mengangkat tangan anak gadis itu seolah-olah dia akan menggigit. Dia panik dan menarik Mi-ho keluar bus. Mi-ho berkata dia sedang meniru sikap ibu gadis itu. Dia juga mengingatkan Dae-woong kalau dia tidak makan manusia. Merasa malu, Dae-woong sadar kalau dia sudah bersikap berlebihan. Sampai akhirnya Mi-ho berujar, “Jika aku lapar, apakah aku akan makan anjng kecil? Aku akan memakan sesuatu yang lebih besar seperti kau.” Sayangnya, Dae-woong meninggalkan hp-nya di dalam bus. Dia meminta orang asing yang lewat agar meminjamkannya hp dan selagi Dae-woong memohon pada orang asing yang ditemuinya, Mi-ho berlari mengejar bus itu. Ketika Dae-woong memakai hp orang asing untuk menelpon hp-nya, sambil berharap seseorang akan mengangkatnya, dia malah mendengar suara Mi-ho di seberang sana. Mi-ho sudah berusaha melacak bus itu dan membawakan hp Dae-woong kembali. Dae-woong mendapatkan sms balasan dari Hye-in yang setuju untuk menerima permintaan maafnya. Tapi kalimat Hye-in terlihat agak angkuh. Dae-woong yang masih kena sihir Hye- in sangat gembira. Di sisi lain, Mi-ho bangga pada dirinya sendiri karena telah melakukan hal yang berguna dan berkata, “Dae-woong kali ini kau senang karena aku, benar kan?” Dae-woong melihat kalau Mi-ho kehabisan nafas. Dia sedikit terkejut karena ternyata gumiho mengalami reaksi fisik yang sama seperti manusia. Mi-ho menjelaskan, karena Dae-woong yang membawa manik2nya, maka dia mengalami kelelahan fisik lebih besar dari biasanya. Dae-woong akhirnya mengerti dan berkata, “Manik2 itu benar2 sangat penting buatmu.” Mi-ho berkata kalau manik2 itu memang sangat berharga untuknya tapi Dae-woong tidak menyadarinya karena dia tidak bisa merasakan manik2 itu seperti yang Mi-ho rasakan. Jadi
  • 16. Mi-ho merangkul Dae-woong ke dalam pelukannya dan meminta Dae-woong untuk memperhatikan. Akhirnya Dae-woong bisa merasakan dorongan manik2 itu. Dae-woong juga akhirnya mengerti kalau Mi-ho adalah makhluk yang berbeda – bahkan perjalanan waktu berbeda pada saat itu. Mi-ho berulang-ulang berkata kalau Dae-woong memiliki bagian penting darinya di dalam diri pemuda itu dan meminta, “Berjanji padaku kalau kau akan memperlakukan benda itu dengan baik dan menjamin kalau itu tidak akan terluka.” Dae-woong berjanji. Malam itu, Dae-woong terjebak di rumah. Dia tidak bisa memenuhi undangan temannya untuk berpesta. Dia mendesah, “Kemana hidupku berjalan? Selagi Mi-ho bersamaku, aku tidak bisa melakukan apa2!” Hye-in tiba selagi Mi-ho sedang tidur jadi Dae-woong mengendap-endap keluar untuk bicara dengan Hye-in di luar. Dengan adanya saingan seperti Mi-ho, Hye-in meminta Dae-woong untuk mengungkapkan perasaannya pada dirinya sekarang juga. Hye-in bahkan menyemangati Dae-woong – memeluknya dan memegang tangannya – untuk membuat Dae- woong mengungkapkan perasaannya. Dae-woong menyerah pada godaan itu dan mencondongkan badan untuk berciuman… sampai akhirnya, dia membayangkan Mi-ho memperingatkannya dengan keras kalau dia tidak bebas melakukan hal2 semacam itu. Dalam bayangan Dae-woong, Mi-ho menggeram, “Aku sudah mengatakan padamu untuk tidak berpasangan!” Dan Dae-woong pun bangun dari mimpi buruknya. Mi-ho akhirnya mengerti masalah uang itu dimana hal itu menyebabkan masalah daging. Dia juga mengerti tentang promosi yang dilakukan penjual daging ayam dimana bila 10 kupon bukti pembelian di toko itu bisa ditukar dengan satu makan gratis. Mereka baru punya 8 jadi Mi-ho menuju ke tong sampah di pinggir jalan untuk mendapatkan yang lain. Dalam perjalanan Mi-ho kesana, dia berlari kencang di sebuah mobil, dan mobil itu langsung menabraknya ketika mobil itu akan berhenti di tepian. Di dalam mobil itu ada Doo-hong yang bertanya pada Mi-ho apakah dia baik2 saja. Mi-ho menemukan kupon di dalam tong sampah tapi hembusan angin membuat kupon itu terbang ke udara. Jadi Mi-ho melompat ke atas pohon untuk mengambil kupon itu. Doo-hong yang terpesona tidak dapat mempercayai matanya saat Mi-ho melompat dari satu cabang pohon ke cabang pohon yang lainnya untuk mengambil kupon itu. Sebagai sutradara film laga yang sedang melakukan casting untuk sebuah proyek baru, kemampuan fisik seperti itu sangatlah mengesankan. Apalagi hal itu dilakukan tanpa tali atau tipuan. Akhirnya, Doo- hong menemukan pahlawan yang dia cari selama ini. Hari audisi untuk Dae-woong. Dia meminta pendapat Mi-ho tentang kaus yang dia kenakan. Mi-ho memilih yang berwarna coklat: “Itu adalah warna sapi!” Dengan kesal, Dae-woong menarik kaus-nya yang lain dan bertanya, “Jadi apakah ini warna babi (pink) dan ini ayam (kuning)?” Tanpa ekspresi apa2, Mi-ho setuju dan menyusun kaus2 itu untuk dinilau sesuai seleranya: yang pertama adalah warna sapi, yang kedua babi dan yang ketiga ayam. Mi-ho menyuruh Dae-woong untuk mengenakan warna sapi yang langsung dijawab dengan cepat oleh Dae-
  • 17. woong kalau dia akan memakai warna rumput agar tidak membuat selera makan Mi-ho muncul. Saat Dae-woong berangkat untuk ikut audisi, kakek tiba dan mendengarkan percakapan antara Dae-woong dan Mi-ho. Kata2 Dae-woong (kalau dia akan berusaha keras untuk tetap membuat Mi-ho makan daging sapi) mempunyai makna yang berbeda di telingan kakek. Khususnya saat Dae-woong mengumumkan kalau semua ini „untuk mendukugmu‟. Pada awalnya kakek kaget bukan main. Tapi kemudian dia terkenang pada perkataan Dae- woong kecil yang begitu dimanja. Dae-woong kecil mengatakan kalau karena kakek begitu kaya jadi dia tidak perlu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemudian kakek mengingat Dae-woong remaja yang mengatakan kalau dia bisa saja membangun ruang biliar dengan uang kakek. Kakek juga ingat Dae-woong yang sudah kuliah yang meminta kakek untuk membangun perusahaan manajemen jadi dia bisa menjadi bintang. Dae-woong mengumumkan, “Aku tidak suka hal2 rumit. Aku ingin melakukan hal2 besar.” Dalam konteks itu, Dae-woong yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan pacarnya bukanlah hal yang menngerikan. Malah, kakek merasa senang pada perubahan ini. Pendengaran Mi-ho yang tajam mendengar gumaman kakek dan mengatakan pada Dae- woong kalau seseorang sedang membicarakannya – seseorang bangga pada Dae-woong karena rasa tanggung jawabnya. Kemudian Dae-woong angkat tangan – itu pasti Dae-woong yang lain. Asisten Doo-hong mempersiapkan segalanya untuk acara audisi hari itu dan menjelaskan pada Doo-hong tentang pilihan pemeran utama wanita. Tapi Doo-hong malah terganggu oleh pahlawan wanita yang dia lihat malam sebelumnya. Pada kenyataannya, Hye-in ikut casting sebagai pemeran utama wanita dengan banyak adegan laga, tapi wanita ini mendengarkan pembicaraan asisten Doo-hong kalau sutradara ingin memilih seorang pahlawan wanita hebat untuk peran itu – seseorang yang memiliki rambut panjang dan berbaju putih. Dalam perjalanan menuju tempat audisi, Dae-woong memperhatikan kalau Mi-ho terlihat menderita. Mi-ho menjelaskan kalau mereka melewati sungai dan air dalam jumlah besar sangat menakutkan buat Mi-ho sebab itu adalah kelemahannya. Dae-woong tidak bisa melakukan apa2 tentang hal itu. Jadi dia mendekatkan Mi-ho ke tubuhnya dan menempelkan tangan Mi-ho ke dadanya – untuk membuat Mi-ho dekat dengan manik2 serigalanya. Mi-ho tersenyum dan menempelkan kepalanya ke dada Dae-woong serta bertanya, “Woong, apa itu pasangan?” Dae-woong bertanya kenapa dan Mi-ho menjelaskan, “Orang2 memanggil kita pasangan.” Ini Mi-ho dapat dari pendengarannya yang tajam kalau penumpang bus yang lewat memanggil mereka pasangan. Dae-woong tidak bisa terima dan mendorong Mi-ho menjauh. Jadi Mi-ho memutuskan, “Itu pasti bukan sesuatu yang bagus.” Dae-woong menggunakan alasan kalau dia ingin merentangkan tangannya karena hari ini sangat panas. Jadi Mi-ho lebih baik menjauh dari Dae-woong. Tidakkah bagus bila turun hujan yang menghilangkan panas. Mi-ho menjawab kalau ingin turun hujan di hari yang secerah ini, maka dia harus menangis. Dae-woong bertanya dengan sedikit terkejut apakah Mi-ho menangis dan dia menjawab iya, “Ketika hujan turun di hari yang crah, itu artinya aku sedang sedih.” Mi-ho mengatakan kalau dia akan menangis karena dia begitu lapar. Dae-woong sedang dalam mood baik dan
  • 18. menyarankan agar mereka berhenti untuk makan siang dalam perjalanan. Hal ini membawa senyum di wajah Mi-ho. Bagaimana cara Dae-woong memberi makan Mi-ho? Dia memberikan contoh daging dari supermarket! Karena Mi-ho bukan manusia, Dae-woong berkata pada Mi-ho kalau dia tidak perlu khawatir bila ditertawakan karena memakan lebih dari satu sample daging. Dae-woong juga menyuruh Mi-ho untuk memakan sebanyak yang dia inginkan. Dengan penasaran, Mi- ho berjalan menuju gang sambil menyanyi, “Sapi! Sapi! Sapi!” Pemburu Gumiho, Dong-joo juga ada di toko itu, menyaksikan Mi-ho. Sambil tersenyum, dia berpikir, “Kau pasti menikmati kehidupan manusia, Nona Gumiho.” Meskipun Dong-joo tidak mengatakannya dengan keras tapi Mi-ho mendengar kalimat itu dan mencari-cari berkeliling pemilik suara itu. Dong-joo melanjutkan, “Kau telah dikurung dalam waktu yang sangat lama – dunia telah banyak berubah, benar kan?” Dong-joo menyuruh Mi-ho untuk tidak khawatir, karena dia tidak ingin menyakiti Mi-ho sekarang… apa artinya dia akan menyakiti Mi-ho dipertemuan berikutnya? Dong-joo menantang Mi-ho untuk menemukan dirinya. Dong-joo penasaran apakah Mi-ho dapat mencari dirinya di dalam keramaian. Mi-ho mengikuti perasaannya. Dia berkeliling di toko itu lalu bertatapan dengan Dong-joo. Pandangan ini membangunkan kenangan masa lalu Mi-ho yang telah terkubur lama tentang penjelamaan masa lalunya. Mi-ho berjalan ke tempat Dong-joo. Mi-ho bisa merasakan hubungan diantara mereka tapi tidak bisa mengenali siapa laki2 itu dan bertanya apakah dia yang memanggilnya. Dong-joo mengiyakan. Mi-ho menyentuh wajah Dong-joo dengan tangannya dan mengatakan, “Kau juga bukan manusia.” Sebagai gantinya, Dong-joo juga menaikkan tangan untuk menyentuh wajah Mi-ho lalu mengatakan, “Dan kau juga bukan gadis yang aku kenal.” Dong-joo menjelaskan kalau ada makhluk gaib lain yang mirip dengan Mi-ho. Berikutnya, Mi-ho bertanya apakah Dong-joo juga makhluk seperti itu. Mi-ho menduga kalau meskipun Dong-joo memang makhluk gaib tapi dia mungkin masih lebih kuat darinya. Tapi Dong-joo melawan Mi-ho – selagi Mi-ho kehilangan manik2 serigalanya, Dong-joo lebih kuat dari Mi-ho! Faktanya, Mi-ho telah melemah begitu sangat hingga dia tidak bisa mengenali siapa Dong-joo sebenarnya. Jika Dong-joo berusaha menangkap Mi-ho, maka Mi-ho tidak akan mampu melawan. Mi-ho meniru sikap kekanak-kanakan Dae-woong dan menjamin bahwa manik2nya ada di tempat yang dekat dan aman. Dong-joo bertanya pada Mi-ho apakah dia benar2 mempercayai Dae-woong tidak akan lari atau mengabaikannya. Dong-joo memberikan satu nasehat bijak pada Mi-ho – jangan percaya pada manusia. Saat Dong-joo pergi, dia berjanji akan menemui Mi-ho lagi nanti. Di sisi lain, Dae-woong menuju ke counter kosmetik untuk berdandan selagi Mi-ho memakan makanannya. Disana, Dae-woong menemui Hye-in. Wanita (uh, aku nggak suka sama cewek ini. Bakal jadi pengganggu!) ini telah berubah menjadi wanita dengan rambut panjang (karena hair extension) dan mengenakan baju putih. Dia berharap penampilan ini bisa sesuai dengan keinginan sutradara. Hye-in menyapa Dae-woong dengan antusias. Karena ingat pesan Mi-ho, Dae-woong mencoba membebaskan lengannya dari Hye-in dan wanita ini memperhatikan. Ketika Hye-in menyarankan agar mereka pergi ke tampat audisi
  • 19. bersama, Dae-woong membuat alasan kalau sebaiknya Hye-in pergi tanpa dirinya. Hye-in tidak mengerti kenapa Dae-woong memainkan peran jual mahal tapi Hye-in kesal dengan reaksi Dae-woong. Padahal sebenarnya, Dae-woong meratapi keputusan untuk menyuruh Hye-in menjauh darinya. Dae-woong kembali ke tempat daging untuk menjemput Mi-ho. Padahal sebanarnya Mi-ho berada di atas di tempat penjualan pakaian. Disana, Hye-in melihat Mi-ho (Mi-ho sedang menciumi jaket kulit lalu berusaha menggigitnya). Hye-in menebak kalau Dae-woong mengabaikannya karena Mi-ho. Dengan gaya siap menyerang, Hye-in mendekati Mi-ho dan mengatakan kalimat yang merendahkan tentang Dae-woong yang pergi tanpa Mi-ho. Sebaliknya, Mi-ho justru merasakan hal yang berbeda dan yakin sekali kalau dae-woong sedang berada di dekat sini sedang mencarinya. Mi-ho melawan pernyataan Hye-in. Berikutnya, Hye-in mengatakan, “Dae-woong membuatmu menunggu. Apa kau mengira aku berbohong padamu?” Mi-ho tidak meladeni perkataan Hye-in dan dengan singkat menjawab, “Iya. Itu dia disana.” Mi-ho menunjuk Dae-woong yang sedang berada di kejauhan. Mi-ho lalu menambahkan dengan penuh ironi, “Kau pasti pembohong!” Ini membuat Hye-in sangat marah dan dengan cekatan dia melakukan gerakan menantag ke arah Mi-ho. Tapi dengan gampang Mi-ho bisa mengalahkan Hye-in yang tentu saja hasilnya adalah Hye-in terkapar di lantai dengan kopi melumuri pakaian putihnya. Dae-woong berlari ke sisi Hye-in dan Hye-in menyalahkan semuanya pada Mi-ho. Hye-in benar bersandiwara, berakting sebagai sosok yang sangat sedih dan berkata kalau baju baru ini diperlukan untuk konsep audisinya. Dae-woong bergerak untuk membereskan segalanya dan menyuruh Hye-in untuk bergegas ke tampat audisinya. Dia akan mencarikan baju pengganti untuk Hye-in dan membawanya ke tempat audisi. Dae-woong bahkan menelpon bibi Min-sook untuk mendapatkan dana tambahan guna membeli baju baru. Setelah membeli baju, Dae-woong bergegas ke tampat audisi dimana Doo-hong memimpin semua kegiatan dan tidak senang pada para kontestan. Hye-in sebenarnya sudah memutuskan memakai baju putih karena sudah mendengar keinginan sutradara terhadap gadis tertentu yang berbaju putih, mencoba peran utama wanita. Waktu Dae-woong sampai di tempat itu, semuanya sudah selesai. Dia telah melewatkan kesempatannya untuk ikut audisi. Melalui telpon, Dae-woong mendengar kalau Hye-in melakukan audisinya dan mencoba mengatakan kalau tidak apa bila Dae-woong melewatkan audisinya. Padahal jelas2, Dae- woong merasa super kesal. Saat semua kegilaan ini berlangsung, dia bahkan melupakan Mi- ho. Akan tetapi, berkat kemampuan penciuman gumiho yang dimiliki, Mi-ho dapat merasakan keberadaan Dae-woong. Dia sedang duduk di lobi dengan lemas. Mi-ho tidak mengerti kalau Dae-woong menyalahkannya atas semua kejadian yang terjadi hari ini. Dimulai dengan daging sampai kopi yang terjatuh – Hye-in membuat segalanya terlihat kalau Mi-ho yang telah mendorongnya dan menyebabkan bajunya kotor. Mi-ho sama sekali tidak protes. Dengan penuh kebencian, Dae-woong menuntun Mi-ho keluar dan sampai di dermaga ferry di sungai Han.
  • 20. Pelayanan makan malam sedang dipersiapkan oleh sebuah resto di atas kapal saat mereka sampai. Mi-ho tidak menyukainya sebab merasa tidak nyaman karena dikelilingi banyak air dan memohon agar pergi ke tempat lain saja. Tapi Dae-woong mengatakan dengan tegas kalau disinilah dia ingin makan malam. Dia lalu pergi ke kamar mandi selagi Mi-ho berdiri sendiri dimana dia berusaha menghilangkan rasa takutnya. Ketika makanan telah siap, Mi-ho memaksa dirinya untuk ke tempat makan. Karena di kelilingi oleh air, kesaktian Mi-ho menjadi tidak berfungsi dan membuatnya sama sekali tidak bisa menjaga diri. Tapi dia tidak ingin protes sebab Dae-woong sedang bad mood. Jadi Mi-ho dengan setia menunggu. Dia sama sekali tidak bisa merasakan kalau Dae-woong keluar kapal. Dae-woong berlari di sepanjang dermaga dan meninggalkan Mi-ho sendirian. Mi-ho baru sadar kalau Dae-woong pergi saat dia melihat keluar dermaga dan melihat Dae- woong menjauh. Mi-ho menjadi takut. Dia berteriak memanggil Dae-woong. Di sisi lain, Dae-woong tidak merasa bangga pada dirinya tapi dia mengatakan pada dirinya sendiri kalau dia tidak peduli pada apapun yang terjadi pada Mi-ho. Dia bukan siapa2! Di atas kapal, Mi-ho merapatkan dirinya. Dia gemetaran. Dia menyadari satu hal: “Dia mengabaikanku dan pergi. Dan setelah dia berjanji.” Mi-ho mulai menangis dan langit yang tadinya cerah berubah seketika menjadi gelap. Hujan gumiho mulai turun. Hujan yang turun menghentikan langkah Dae-woong dan sadar apa artinya hal ini, “Mi-ho menangis!” Episode 4 Mi-ho sadar kalau dia sudah ditinggalkan sendirian di atas kapal dan memanggil Dae-woong. Di sisi lain, Dae-woong terus berlari tanpa menoleh. Mi-ho berjongkok dan mulai menangis. Dan ketika air matanya jatuh, langit mulai gelap dan hujan pun turun. Dae-woong menengadah. Dia mengingat apa yang Mi-ho pernah katakan tentang air matanya yang bisa menyebabkan hujan serigala. Hal ini mambuat Dae-woong menghentikan langkahnya dan mulai berpikir, “Itu konyol. Lalu, waktu dia menghembuskan nafasnya, maka turun salju. Dan ketika dia bersin maka ada angin topan!” Dae-woong melanjutkan langkahnya tapi dia tiba2 ingat kalau Mi-ho pernah mengumumkan kalau mereka sudah berteman sekarang dan janjinya kalau dia akan menjaga manik2 serigala milik Mi-ho itu. Dae-woong berkata pada surga kenapa Mi-ho menggunakan hujan untuk menghentikannya. Dae-woong berbalik dan berlari untuk menemui Mi-ho. Di atas kapal, Mi-ho mulai kehilangan kendalinya terhadap penampilan luarnya. Masalahnya, ada beberapa factor yang memicu hal ini: manik2 serigalanya jauh darinya, dia takut karena air, dan ada seekor anjing yang mendekat. Mata Mi-ho berubah menjadi biru terang. Mi-ho bersembunyi di kamar mandi ketika penampilan serigalanya mulai keluar. Dae-woong sampai di kapal dan mendengar sebuah keluarga yang punya anjing berbicara tentang seorang wanita aneh yang terlihat seperti monster. Jadi Dae-woong berusaha menguatkan dirinya. Dia mengira anjing itu adalah Mi-ho sebab punya ekor. Tapi kemudian
  • 21. dia menemukan Mi-ho di dalam kamar mandi. Mi-ho gembira karena Dae-woong kembali tapi dia tidak mau membuka pintu sebab dia berubah. Dae-woong bersikres. Toh, dia sudah sering melihat Mi-ho berubah wujud. Jadi Mi-ho membuka pintunya… Dae-woong sama sekali tidak bisa menyembunyikan ketakutannya. Dia sama sekali tidak berani melihat Mi-ho dan berikutnya menutupi Mi-ho dengan taplak meja. Mereka lalu keluar dari kapal. Di luar, Mi-ho bertanya pada Dae-woong kenapa dia meninggalkannya. Dae- woong merasakan secuil rasa bersalah tapi berkata bohong kalau dia tidak meninggalkan Mi- ho, kapalnya yang meninggalkan Dae-woong. Satu hal yang dipetik Mi-ho dari kejadian ini adalah Dae-woong kembali karena mulai turun hujan. Mata Mi-ho yang biru terang terlihat sangat bahagia.Pelayan kapal mengikuti mereka keluar untuk meminta kembali taplak mejanya. Dae-woong melepaskan benda itu dari Mi-ho lalu memeluk gadis itu dengan erat. Mereka berpelukan untuk beberapa waktu dan Dae-woong berkata kalau mereka akan baik2 saja bila dia memegang Mi-ho dengan erat selama perjalanan pulang ke rumah.Mi-ho menyembulkan kepalanya dan terlihat sangat bersina – dia sudah kembali. Mereka saling tersenyum dan Mi-ho mengatakan kalau semua ini karena Dae-woong yang mau kembali untuknya. Dae-woong berpikir kalau sebaiknya mereka pergi. Tapi Mi-ho menarik jaket Dae- woong dan menarik pemuda itu mendekat untuk berpelukan lagi. Jadi Dae-woong menurut dan menepuk kepala Mi-ho ketika Mi-ho mendesah bahagia. Di tempat lain, Dong-joo mengunjungi kuil dan mengatakan pada biksu kalau serigala akan kembali ke tempatnya semula. Kakek mengemasi barang2 Dae-woong dan mengirim Bibi Min-sook untuk menyerahkannya pada Dae-woong. Kakek terlihat bahagia untuk Dae-woong yang sudah berubah ini. Min- sook menunggu di luar sekolah laga dan tertidur di sebuah kursi. Doo-hong, pria idola bibi Min-sook, melihat bibi tidur di kursi dan cahaya matahari akan segera menimpa bibi. Jadi pria itu bergegas ke tempat bibi dan membuka jaketnya untuk menutupi bibi agar tidak kena sinar matahari. Doo-hong berdiri dalam posisi itu sampai dia keringatan dari ujung rambut sampai ujung kaki! Malam itu, Doo-hong kembali menunggu gadis yang bisa melompat tanpa bantuan tali itu! Mi-ho mengeluhkan makan malamnya – ayam lagi! Tapi Dae-woong mengatakan kalau dalam keadaan seperti ini, sangat memalukan bagi Mi-ho untuk minta daging sapi. Mi-ho menjelaskan kalau Dae-woong lah yang mengatakan padanya bahwa karena dia bukan manusia jadi dia bisa bersikap se-memalukan mungkin sesuai yang dia inginkan. Dae-woong meratap kalau dia tidak bisa mencarikan daging sapi karena mimpinya sudah hancur. Mi-ho bertanya apa itu bintang laga dan Dae-woong menjawab kalau bintang laga adalah sesuatu yang sangat dikuasainya. Mi-ho mencoba menebak, “Kabur?” hehehe. Dae- woong bersikeras meskipun Mi-ho melihat dirinya sebagai manusia yang lemah tapi bagi gadis normal lainnya dia sangat menggoda. Mi-ho mengacungkan ibu jari sebab dia pun berpikir kalau Dae-woong cukup menarik. Setelah itu, Dae-woong mendemonstrasikan kemampuan laganya, dalam sebuah aksi pedang yang sangat mengagumkan. Mi-ho terpsona melihat aksi itu dan Dae-woong terus beraksi. Mi-ho mulai meniru setiap ucapan dan aksi Dae-woong dan Dae-woong merasa kalau itu sangat lucu. Pada satu titik, Dae-woong menendang tembok bata dan Mi-ho jelas mengikuti. Hanya saja, Mi-ho menendang dengan kekuatan penuh hingga tembok itu hampir rubuh.Doo- hong kebetulan menuju ke tempat itu untuk menenangkan diri jadi Dae-woong dan Mi-ho lari dan bersembunyi lalu melihat dengan ngeri (Dae-woong menutup mata Mi-ho dengan tangan)
  • 22. ketika Doo-hong mulai kencing di tembok itu. Kekuatan apa saja ternyata bisa membuat tembok itu roboh dan di balik tembok itu ternyata ada wanita yang sangat kaget. Doo-hong diseret ke kantor polisi dan dia dituduh sebagai orang gila dengan jas hujan. Doo-hong menjelaskan kalau dia bukan orang seperti itu dan berkata kalau yang dia lakukan hanya pipis: “Bahkan bukan pipis yang aku pegang. Itu hanya selingan normal!”Dae-woong datang membela. Dia muncul di kantor polisi dan mengatakan bahwa dirinya adalah saksi dan mengatakan kalau yang Doo-hong lakukan hanyalah pipis. Dae-woong juga mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan dirinya sebagai teman Sun-nyeo. Sutradara Doo-hong dengan senang memberikan kesempatan pada Dae-woong untuk mengikuti audisi selama kejadian hari itu tetap menjadi rahasia bagi mereka. Hehehe… malu kali sutradara ditangkap karena pipis sembarangan!Dae-woong keluar dan menemukan Mi-ho sedang menggali-gali sampah dengan tulang rusuk di mulutnya. Dae-woong sadar kalau gaya berpakaian Mi-ho sangat buruk dan mengajaknya berbelanja untuk membeli make-up dan baju. Mi-ho malah memilih daging. Di rumah, Dae-woong mengajari Mi-ho bagaimana caranya menggosok gigi dan mencuci. Meskipun begitu, Mi-ho memakan semua produk pembersih yang membuat Dae-woong kaget. Mi-ho mandi dan berganti baju. Dia terlihat cuantik! Dae-woong bahkan bergumam kalau Mi-ho terlihat seperti gadis normal dengan gaya seperti ini. Memangnya kalau pake dress putih nggak normal, ya? Mi-ho berteriak, “Woong, aku sangat bahagia karena kau hari ini!” Dae-woong menghentikan kegembiraan Mi-ho dengan menanyakan kapan dia akan mengambil manik2 serigala dari dalam tubuhnya. Mi-ho kemudian bergumam tak jelas lalu mengatakan kalau dia terlalu lelah untuk makan dan pergi tidur. Mi-ho tidak ingin meninggalkan Dae-woong dan berhenti menjadi manusia. Dae-woong tidak melihat kalau sebenarnya dia sudah melukai Mi- ho. Dong-joo duduk di rumahnya sambil mengayunkan pedangnya dan berkata dengan keras kalau dia tidak ingin mengirim kembali Mi-ho ke dalam lukisan. Dia bisa saja mengirim Mi- ho dengan diam2 tapi dia tahu kalau Mi-ho tidak akan menyerah dengan gampang. Selagi Dae-woong tidur, Mi-ho memeriksa manik2 serigalanya dan menyadari kalau Dae- woong hampir sembuh. Dia mendesah kalau dia memberitahu Dae-woong yang sebenarnya, maka Dae-woong akan mengusirnya. Mi-ho bertanya-tanya kenapa dia tidak bisa tinggal di sisi Dae-woong, membunuh nyamuk selagi Dae-woong tidur. Lalu dia sadar kalau memang tidak bisa karena dia bukan manusia. Kakek mendapati bibi Min-sook sedang menonton A Better Tomorrow dan sadar kalau bibi pasti tertarik pada seorang pria. Jadi kakek meminta Dae-woong untuk datang dan mendiskusikan masalah ini. Hari ini, Mi-ho mengatakan kalau dia tidak akan mengikuti Dae-woong kemana-mana jadi Dae-woong bisa melakukan yang terbaik di audisinya tanpa masalah. Dae-woong tercengang. Mi-ho bertanya jika dia menunggu disini, lalu apakah Dae-woong kembali untuknya? Dae- woong tidak terlalu mempercayai Mi-ho pada awalnya dan kemudian malah memberi Mi-ho uang untuk membeli makanan. Dae-woong juga memberitahu Mi-ho untuk tidak menggali- gali sampah bila lapar dan menelponnya bila sesuatu terjadi.
  • 23. Dae-woong akhirnya pergi tapi dia merasa tidak nyaman karena meninggalkan Mi-ho serta dia merasa agak aneh karena tidak ada Mi-ho yang mengikutinya kemana-mana. Mi-ho keluar dan melambai pada Dae-woong dari atap. Dae-woong balas melambai tapi kemudian dia menghentikannya dan mengatakan kalau dia harus berhenti menumbuhkan ketergantungan pada Mi-ho. Dari atap, Mi-ho berkata pada dirinya sendiri, “Dae-woong, kau sudah sembuh sekarang. Aku harus mengambil kembali manik2ku. Tapi, bisakah aku tinggal disini?” Mi-ho menghabiskan harinya dengan menggali-gali tong sampah untuk menemukan kupon ayam (dia percaya bila punya 10 kupon maka akan berubah menjadi ayam!) dan bahkan bertengkar dengan bibi tetangga untuk kupon yang terakhir. Dong-joo menemui Mi-ho dan mengajaknya jalan-jalan. Mi-ho sangat kagum mengetahui kalau Dong-joo punya kartu pengenal, nomer keamanan sosial, dan hp. Semuanya sangat manusia – meski sebenarnya dia bukan manusia.Dae-woong melakukan yang terbaik di audisinya dan mendapatkan peran itu. Dia berkata pada diri sendiri, “Malam ini, ada sapi dan soda, Gu Mi-ho! Tidak setiap minggu… tapi tunggu. Lalu, apakah ekormu akan keluar?” Hye-in menemui Dae-woong dan meminta untuk mengadakan makan malam perayaan bersama. Dae-woong sudah berjanji pada Mi-ho untuk kembali dan membawakan daging sapi jadi Dae-woong menggunakan kakek sebagai alasan. Hye-in mengakui kalau keluarga adalah alasan yang bagus untuk pergi dan membiarkan Dae-woong pergi.Dong-joo mengajak Mi-ho ke apartemennya dimana Mi-ho takjub melihat gaya hidup Dong-joo yang seperti manusia. Dong-joo mengatakan pada Mi-ho kalau dia pindah dari satu tempat ke tempat lain tiap beberapa tahun sekali, mengubah namanya dan tidak pernah mencoba dekat dengan yang lain. Dan bahwa, dia sudah hidup dengan cara seperti ini lebih lama dari Mi-ho yang terkurung di dalam lukisan. Mi-ho ingin Dong-joo agar mengajarinya bagaimana menjadi manusia juga.Tapi Dong-joo memberitahu Mi-ho bahwa dengan hidup seperti ini, Mi-ho tidak akan bisa dekat dengan manusia seperti yang dia inginkan – Mi-ho tidak akan pernah punya teman, keluarga, atau cinta. Mi-ho berpikir kalau dia akan senang bila dekat dengan manusia. Tapi Dong-joo membentak balik, “Makhluk abadi sepertimu tidak bisa bersama manusia. Selamanya.” Dong-joo melanjutkan, “Caraku hidup sekarang… tidak jauh berbeda dari terjebak di dalam lukisan. Kau harus kembali.” Mi-ho kecewa dan berkata kalau dia benar2 tidak ingin kembali. Lalu, Dong-joo mengajukan tantangannya, “kalau begitu, apa kau ingin mati?” Dae-woong di sisi lain, mengatakan pada Byung-soo kalau hari2nya bersama Mi-ho tinggal menghitung hari. Dia berkata kalau E.T. akan kembali ke rumah dan bahwa sebenarnya mereka berasal dari dunia yang berbeda. Byung-soo menyalahartikan perkataan ini bahwa Mi-ho adalah chaebol (pewaris yang kaya). Dong-joo mengatakan pada Mi-ho kalau ada cara baginya agar bisa menjadi manusia. Tapi untuk melakukan itu, jiwa gumihonya harus mati. Dia memerlukan dua hal: seseorang (sesuatu) yang bisa membunuhnya, dan seseorang yang akan membagi energi manusia mereka – ki atau energi kehidupan bersama Mi-ho. Setelah itu, Dong-joo mengeluarkan pisau gaibnya dan memotong tangannya. Darahnya mengalir ke dalam sebuah gelas dan mengatakan pada Mi-ho kalau pisaunya bisa membunuh Mi-ho begitu pula dengan darahnya. Jika Mi-ho meminum darah ini dan Mi-ho punya manik2 serigala yang telah mengumpulkan energi dari manusia selama 100 hari maka Mi-ho akan menjadi manusia. Mi-ho bertanya kenapa Dong-joo memberitahukan semua hal ini. Dong-joo berkata kalau ini karena gadis lain yang mirip dengan Mi-ho dan menginginkan hal yang
  • 24. sama. Dong-joo akan membantu Mi-ho mati tapi apakah Cha Dae-woong dapat dipercaya untuk melindungi manik2 serigala Mi-ho selama 100 hari. Dong-joo mengatakan sekali lagi pada Mi-ho kalau manusia tidak dapat dipercaya dan bersikeras agar Mi-ho melupakan semuanya dan kembali. Mi-ho pergi dan pertanyaan itu masih menggantung di kepalanya. Mi-ho memegang sebotol kecil darah Dong-joo di tangannya ketika dia melihat orang2 di jalanan di bawahnya. Mi-ho: “Apakah mati berarti menghilang? Aku hanya ingin hidup di bawah sana.” Mi-ho berjalan ke rumah dan langsung dikenali oleh Doo-hong, yang mengejarnya tapi tidak bisa mendapatkannya. Hye-in melihat ini dari kejauhan dan mencibir. Tidak hanya Mi-ho mendapatkan kasih sayang Dae-woong tapi sekarang sutradara juga, untuk peran yang sangat diinginkan itu. Hye-in memutuskan untuk menelpon Dae-woong buat mendiskusikan hal itu dan menangkap kebohongan Dae-woong ketika dia berada di dekat rumah dengan setumpuk daging di tangannya. Mereka duduk bersama dan Hye-in bertanya apakah Dae-woong menyukainya. Hye-in berkata kalau dia sudah menunggu Dae-woong untuk mengungkapkan perasaannya padanya dan sudah mempersiapkan jawabannya. Hye-in berkata kalau dia sudah kehilangan kepercayaan pada Dae-woong yang sudah menggoyangkan perasaannya. Hye-in ingin agar Dae-woong tidak membuatnya menunggu. Dae-woong minum banyak soju selagi Mi-ho menunggunya kepulangannya. Mi-ho meninggalkan voicemail untuk Dae-woong dan mengatakan kalau ada hal penting yang ingin dia tanyakan pada Dae-woong. Dan Mi-ho bertanya apakah dia bisa tinggal bersama Dae- woong lebih lama. Mi-ho mencium bau Dae-woong ketika dia mendekat dan berlari untuk menemuinya di gym. Mi-ho muncul di depan Dae-woong dari kegelapan. Dae-woong mengatakan kalau dia sedang mabuk lalu berkata, “Bulan keluar. Apakah kau ingin merentangkan ekormu dan ber‟hoi- hoi‟?” Dae-woong berkata lagi, “Mi-ho, kita teman, kan? Apakah kau mau melakukan sesuatu yang membuatku senang?” Mi-ho memandangi Dae-woong dengan manis. Dae- woong: “Apa kau akan… menghilang?” Dae-woong yang mabuk memohon pada Mi-ho agar dia pergi dan berhenti membuat hidupnya menjadi sulit. Dae-woong kemudian jatuh ke lantai dan pingsan.Mi-ho memandangi Dae-woong dan berkata, “Dae-woong, yang sebenarnya adalah kau sudah jauh lebih baik. Aku akan pergi, jadi kau berhenti terluka.” Mi-ho melepaskan tangan Dae-woong.Keesokan paginya, Dae-woong bangun di atas tempat tidurnya. Dia tidak tahu bagaimana bisa sampai kesana. Dia memanggil Mi-ho tapi Mi-ho tidak ada. Dae-woong melihat dan melihat dan akhirnya dia sadar: Mi-ho sudah pergi. Episode 5 Dae-woong tidak langsung menyadari kalau Mi-ho pergi mencari makanan. Dia berpikir mungkin Mi-ho mengorek-ngorek tong sampah. Tapi Dae-woong mulai curiga apalagi setelah melihat daging sapi yang tidak disentuh sama sekali.Secara perlahan-lahan, ingatan Dae-woong tentang peristiwa tadi malam mulai muncul selagi dia mabuk. Akan tetapi, dia tidak ingat bagain ketika dia menyuruh Mi-ho untuk pergi. Ketika Dae-woong menjatuhkan sebuah tas berat di kakinya, dia bertanya-tanya kenapa rasanya sakit sekali bila dia memiliki perlindungan manik2? Apa ini artinya manik2 itu sudah pergi? Apa itu artinya Mi-ho juga
  • 25. pergi?Dae-woong berlari keluar untuk mencari Mi-ho tapi tidak menemukan jejak gadis itu. Dae-woong kembali ke dalam dengan lemas, terlihat kecewa, terlihat seperti dia dia akan menangis karena air mata bahagia. Dae-woong bergembira, “Gumiho itu akhirnya meninggalkanku!” Dia bersenang-senang atas kebebasan barunya.Dengan buru2, Dae-woong mengemasi barang2nya – dia tidak ingin kehilangan keberuntungannya kalau2 Mi-ho memutuskan untuk kembali. Selama beres2, dia menemukan kupon ayam Mi-ho. Secara tidak terduga, Dae-woong tersentuh melihat hal itu, kemudian dia menghentikan dirinya dari sikap gila itu dan pergi. Dae-woong tidak melihat kalau Mi-ho memperhatikan kepergiaannya. Mi- ho berkata, “Dae-woong terlihat cemas. Apakah dia tidak senang atas kepergianku?”Tiba2 saja, hujan turun meski langit cerah dan hal ini menghentikan langkah Dae-woong serta membuatnya memikirkan Mi-ho… kecuali kalau ini hanya pria yang sedang mencuci mobil. Masih memperhatikan, Mi-ho berkata, “Woong, selamat tinggal.” Untuk beberapa saat, lebih banyak air muncrat ke Dae-woong. Dia berbalik untuk memaki si pencuci mobil – tapi tidak ada orang disana. Dae-woong tidak bisa menghilangkan perasaan tidak nyaman ini, meskipun dia sudah bersikap seolah-olah dia sangat bahagia. Contohnya saja, dia memberitahu kakek karena Mi- ho pergi dengan keinginannya sendiri, dia tidak melakukan hal salah. Kakek kecewa mendengar berita itu sebab dia menghargai Mi-ho karena sudah mengubah Dae-woong menjadi pria dewasa. Dae-woong mencoba untuk bersantai di kamarnya tapi dia terganggu oleh perasaan tidak enak ini yang dia tidak benar2 mengerti. Dia menggambarkan perasaan itu sebagai „kosong dan tidak nyaman.‟ Tapi karena Dae-woong masih menyangkal kalau dia merindukan Mi-ho sebenarnya, jadi Dae-woong sangat dibuat bingung. Hye-in sangat gembira karena Dae-woong datang saat dia menelpon. Dia menasehati Dae- woong untuk tidak terlibat dengan Mi-ho meski dia kembali. Hye-in senang mendengar jawaban Dae-woong yang mengatakan kalau dia tidak tahu kemana Mi-ho dan bagaimana menghubunginya. Akan tetapi, senyum di wajah Hye-in hilang waktu dia mendengar Dae-woong berkata kalau Mi-ho kejam karena pergi tidak bilang2 dulu. Hye-in bertanya apakah Dae-woong sedih karena Mi-ho pergi. Dae-woong bersikeras kalau dia cemas tapi kadang2 dia tidak yakin. Mi-ho telah menemukan caranya untuk pergi ke kampus dimana dia bersembunyi dari pandangan manusia dan mengosongkan mesin makanan. Sekarang dia sudah memiliki lagi manik2 serigalanya yang artinya kekuatan Mi-ho juga kembali. Ini juga berarti Mi-ho bisa berlari super kencang dan melayang-layang di udara yang pada dasarnya menakuit mahasiswa yang lewat di lorong.Contohnya saja, seorang siswa (yang diperankan oleh UEE) sedang melukis di studio dan tidak memerhatikan sosok Mi-ho yang melayang di udara. Sebuah patung di pukul hingga jatuh yang menyebabkan cat merah bececeran di lantai dan membuat mahasiswa itu sesak nafas karena saking takutnya. Tujuan dari gangguan ini jelas ketika mahasiswa itu menikmati makan siangnya yang berupa burger dan mendapati potongan daging burgernya hilang.Di luar, Mi-ho dengan gembira menguyah makanan hasil curian itu. Tapi ketika dia melihat sebuah sosok hebat mendekat – Dong-joo – Mi-ho kabur. Dong-joo berhasil menangkap Mi-ho dan sebuah tusukan berhasil membuat Mi-ho tidak sadar. Tidak hanya itu, tusukan itu juga membuat manik2 serigala keluar dari tubuh Mi-ho dan Dong-joo langsung mengambilnya.
  • 26. Tidak sadar pada semua ini, Dae-woong pergi minum bersama teman2nya untuk merayakan peran yang dia dapatkan. Akan tetapi, senyum hilang dari wajah Dae-woong saat Byung-soo bertanya apakah Mi-ho tahu berita bagus ini. Mereka meminta Dae-woon untuk mengundangnya juga jadi Dae-woong menjawab dengan putus asa, “Sekalipun aku ingin, aku tidak bisa!” Malam itu, Dae-woong mampir ke sekolah laga untuk mencari Mi-ho. Dia membawa beberapa bird an berharap Mi-ho mungkin kembali. Dia mencoba meyakinkan dirinya kalau dia senang Mi-ho tidak disini lalu duduk sendiri di luar untuk minum bir sambil bertanya- tanya apa yang membuat Mi-ho pergi. Dae-woong mulai menyanyi. Dia mengarang liriknya sendiri, “Mi-ho yang misterius, Mi-ho, Mi-ho… Temanku Mi-ho. Gumiho yang manis – gumiho yang menyeramkan. Hoi-hoi. Gumiho itu adalah temanku… hoi-hoi… Mi-ho adalah temanku yang menyeramkan.” Dong-joo telah membawa Mi-ho ke apartemennya dimana dia menunjukkan dua botol kecil pada Mi-ho: yang satunya adalah manik2 Mi-ho dan yang lainnya adalah darah Dong-joo. Berlawanan dengan keyakinan Mi-ho, Dong-joo ternyata tidak ingin membunuhnya. Dong- joo hanya ingin mengambil manik2 Mi-ho untuk disimpan agar mencegah Mi-ho membuat masalah. Dong-joo menjeslakan kalau Mi-ho sudah meneror para siswa dan mencuri makanan mereka. Dong-joo berkata, “Tidakkan kau merasa malu?” Dong-joo menebak kalau Dae-woong menolak permintaan Mi-ho untuk membantunya menjadi manusia. Mi-ho mengakui kalau dia bahkan tidak mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan hal itu. Mi-ho: “Dae-woong berkata kalau aku adalah temannya tapi dia pasti sangat membenciku karena menjadi gumiho. Dia memintaku untuk menghilang.” Dong-joo bertanya apakah Mi-ho sudah menyerah untuk menjadi manusia. Mi-ho belum memutuskan. Dong-joo memberikan dua pilihan: manik2 serigala versus darahnya. Atau bisa dilihat dari cara lain: botol biru atau merah. Minum dari botol merah berarti memilih jalan manusia sebab darah Dong-joo punya kekuatan untuk membunuh sisi gumiho-nya Mi-ho. Jika Mi-ho mengambil botol merah maka Mi-ho meminta kembali manik2nya dan harus kembali ke kuil. Dong-joo memberikan waktu pada Mi-ho untuk berpikir. Dia bahkan mengijinkan Mi-ho tinggal di apartemennya untuk sementara waktu. Dae-woong menandatangani kontrak filmnya dan membuat Dae-woong dilirik olah agen bakat. Dae-woong sedang gembira dan dia sudah kembali ke gayanya yang lama yaitu berfoya-foya. Dia tidak akan mendapatkan banyak uang dari film ini tapi dia menyebut gajinya sebagai „uang belanja‟ dan yakin kakek akan membelikannya mobil baru. Sebuah kejadian hampir tabrakan membuat Dae-woong harus kembali ke RS dengan luka ringan. Tapi dokter memberitahu Dae-woong kalau dia baru2 ini mendapat luka berat. Meski Dae-woong sudah sembuh tapi dokter menyarankan Dae-woong untuk berhati-hati karena tulangnya yang lemah. Dae-woong senang karena disetujui untuk main dalam film – tapi ini film laga. Jika Dae- woong cedera selama proses ini maka mungkin dia tidak akan bisa berjalan lagi. Dae-woong ingin protes tapi itu adalah ramalan yang sangat mengerikan. Tidak sudi mundur dari film itu, Dae-woong bergumam kalau manik2 Mi-ho membuatnya tetap sehat dan sekarang dia sadar, “Aku ingin Mi-ho bersamaku.”
  • 27. Dong-joo menonton sepakbola di tv dan mengatakan kalau permainan itu menjelaskan semua sifat manusia. Jadi Mi-ho bergabung untuk ikut „belajar‟ bersamanya. Dong-joo berkata kalau sudah waktunya Piala Dunia, seluruh dunia melihat bola ditendang kesana kemari. Hal ini membuat Mi-ho tertawa sendiri dan berkata, “Wow, pasti mengerikan bila meledakkan bola itu.” Karena melihat ekspresi Dong-joo, Mi-ho menambahkan, “Aku tidak akan melakukannya.” Acara tv berubah ke tayangan drama dan Mi-ho dibingungkan oleh jalan ceritanya, “Kenapa wanita tua itu tetap berteriak pada wanita muda itu?” Dong-joo menjelaskan, “Itu adalah seorang ibu dan menantunya. Hal seperti itulah yang mereka lakukan.” Ketika pasangan kekasih mulai bermesraan di layar, Dong-joo melihat ke Mi-ho (menunggu dia menanyakan hal itu). Mi-ho tersenyum dan berkata, “Aku tahu itu apa. Mereka sedang berpasangan.” Dong-joo batuk2 tidak nyaman dan mengganti channel tv-nya. Program berikutnya mengingatkan Mi-ho kalau dia lapar dan dia mulai melempar tatapan ingin makan ke Dong-joo. Mi-ho merengek dengan sedih, “Aku ingin makan daging.” Sayangnya, Dong-joo kebal pada usaha Mi-ho untuk mempermainkannya. Mi-ho keluar untuk makan daging sapi dan membungkus sepuluh porsi. Dia tidak punya uang untuk membayar belanjaannya tapi dia berkata pada pemilik resto, “Karena aku makan seperti manusia jadi aku akan membayarnya seperti manusia.” Itu artinya, Mi-ho harus mencuci piring… Mi-ho begitu cepat dan teliti hingga pemilik resto terkesan dan menawarinya pekerjaannya. Tapi Mi-ho menolaknya, sebab dia tidak siap menjalin hubungan atau masuk ke dalam sebuah persatuan. Sebagai gumiho, dia mungkin bisa hidup di dunia ini tapi tidak boleh berhubungan dengannya. Setelah mendapatkan daging, waktunya mencari jus buah2an. Mi-ho berhadapan dengan mesin penjual makanan dan berkata, “Aku bisa saja menendangmu dan membuatmu mengeluarkan air berbuih itu tapi aku akan menyelesaikan ini seperti manusia.” Yang itu artinya Mi-ho harus mengangkat mesin itu dengan kekuatan supernya untuk mendapatkan koin yang ada di bagian bawah mesin itu. Hasilnya? Mi-ho dilihat oleh dua gadis kecil yang memandang dengan kagum. Mi-ho memutuskan kalau dia harus menyelesaikan ini seperti manusia dan menyerahkan salah satu koinnya pada mereka. Dia cukup mengerti kalau menjadi manusia = membayar orang! Mi-ho bangga pada dirinya karena sudah mempraktekkan sikap manusia dengan sukses. Tapi ketika dia menatap botol yang berwarna merah, dia berkata kalau menjadi manusia yang sebenarnya akan lebih baik. Mi-ho memandangi keluarga dan pasangan yang ada di taman dan memutuskan kalau dia juga akan punya seseorang yang bersamanya, “Pasti akan menyenangkan kalau orang itu adalah Dae-woong.” Dae-woong kembali ke loteng sekolah laga untuk mencari tanda keberadaan Mi-ho tapi yang bisa dia temukan hanyalah kupon ayam itu. Dengan kecewa, dia mendesah, “Gu Mi-ho, bagaimana bisa kau pergi seperti ini? Setelah aku memanggilmu temanku…” Kata itu – teman – memicu ingatan Dae-woong dan sekarang dia ingat permintaannya saat mabuk. Dengan kaget, Dae-woong menyadari kalau Mi-ho pergi karena dia yang memintanya.Mengambil saran dari pelajaran filmnya, Min-sook bergaya beda dengan berpakaian serba hitam untuk mengundang Doo-hong makan siang. Sebuah langkah kaku membuat Min-sook terlempar ke sebuah patung… dan sebuah ciuman lipstick warna pink
  • 28. berbekas di pantat patung itu. Dengan liar, bibi berusaha menghapus tanda itu tepat pada saat itu, Doo-hong muncul. Min-sook berkata kalau dia bukan orang aneh yang berkeliaran menciumi pantat patung. Doo-hong melihat betapa malu Min-sook dan menawarkan untuk menyelesaikan masalah itu. Dia memindahkan plester dari lengannya dan menggunakannya untuk menutupi bekas lipstick bibi. Ini membuat Min-sook berani untuk melakukan aksinya (mengajak makan siang) dan ketika dia menangkap kesan Doo-hong yang merasa kurang bagus, Min-sook mengatakan kalau dia menyukai hal yang tidak beraturan. Min-sook bukan Audrey Hepburn tapi dia itu tipe Angelina Jolie. Min-sook mengumpulkan keberanian dan mengundang Doo-hong untuk makan siang. Doo-hong bersikeras dan masih percaya kalau Min-sook sudah menikah. Dengan metafora perpisahan tentang bagaimana Angeline Jolie yang punya Brad Pitt dan dia tidak ingin menjalin cinta dengan wanita yang sudah berpasangan, dia pergi. Dae-woong menemukan Doo-hong di kantornya untuk bertanya tentang jadwal syuting. Dia mencoba mencari cara apakah dia bisa syuitng adegannya terakhir jadi dia tidak perlu keluar. Melihat reaksi seram sang sutaradara, Dae-woong menarik pertanyaannya dan malah di suruh datang besok ke sekolah laga untuk „sesi latihan menghancurkan tulang.‟ Doo-hong juga mengirim Dae-woong untuk menggosok lipstick dari patung dan menambahkan kalau bibi Dae-woong pasti malu jadi sebaiknya Dae-woong merahasiakan ini dari pamannya. Pada perkataan itu, Dae-woong menjadi bingung dan berkata kalau dia tidak punya paman; bibi Min-sook belum menikah. Ini membuat Doo-hong terhenyak. Dia dipukul oleh harapannya dan kekecewaannya karena sudah mengacaukan semuanya karena kesalahpahamannya. Sedangkan, Min-sook berkendara sambil menangis sebab dia sakit sudah ditolak. Dae-woong masih mencoba untuk menemukan Mi-ho dan menelpon kuil untuk menanyakan apakah serigala yang hilang dari lukisan itu sudah muncul. Dae-woong juga ingat kalau Mi- ho pernah meninggalkan pesan voicemail untuknya dan menelpo nomer itu. Telpon itu dijawab oleh wanita pemilik restoran ayam itu, yang pernah diajak berkelahi oleh Mi-ho untuk memperebutkan sebuah kupon.Mi-ho menemukan kupon kesepuluh dan membawanya kembali ke loteng sekolah laga, menambahkannya ke penyimpanan Dae-woong. Mi-ho menebak kalau Dae-woong tidak akan kembali lagi kesini. Dia berkata, “Aku benar2 merindukan Dae-woong.” Mi-ho jadi berpikir sendiri: “Aku bisa melihat sangat jauh dan mendengar sangat jelas, tapi karena aku tidak bisa melihat atau mendengarmu, kau pasti sangat jauh. Aku sudah hidup sangat lama hingga tidak tahu bagaimana waktu mengalir tapi setelah aku mengenalmu hatiku mulai memberitahukan tentang waktu. Sewaktu aku bersamamu, kau akan berpikir, „hanya sebentar saja‟, padahal waktu berjalan sangat cepat. Tapi tanpamu, waktu berjalan begitu lambat karena aku berpikir, „aku merindukanmu.‟ Kau tahu itu, Dae-woong? Rasanya hatiku seperti telah disihir olehmu dan menghitung waktu dengan sendirinya.” Ketika Mi-ho memikirkan ini, Dae-woong sedang berlari kembali ke loteng sekolah laga soalnya dia sudah biacar dengan wanita di resto ayam itu. Saat Dae-woong sampai di lingkungan itu dan berlari ke tempat Mi-ho, tentu saja Mi-ho menangkap bau Dae-woong dan langsung kegirangan. Mi-ho berteriak, “Dae-woong datang padaku!” Sangat mengagumkan bagaimana mereka terlihat bahagia ketika bertemu lagi. Dae-woong bisa saja mengarang alasan tapi kali ini dia benar2 bahagia. Mi-ho bertanya penuh harap,
  • 29. “Apa kau mencariku?” Mi-ho senang mendengar Dae-woong menjawab iya. Pertama-tama Dae-woong mengatakan kalau dia sangat sedih waktu Mi-ho pergi tapi Mi-ho justru mengatakan kalau Dae-woong sangat bahagia waktu dia pergi. Dae-woong mengakuinya. Dia memang gembira pada awalnya tapi hanya untuk sementara. Dae-woong mengatakan kalau dia merasa kosong setelah Mi-ho pergi. sebenarnya jelas sekali kalau Dae-woong berbohong. Dia hanya ingin memanfaatkan Mi-ho demi mendapatkan manik2 itu. Di sisi lain, Mi-ho juga memanfaatkan Dae-woong agar bisa menjadi manusia. Manik2 itu berada di tempat Dong-joo jadi Mi-ho harus kembali untuk mengambilnya. Selagi Mi-ho pergi, Dae-woong juga pulang ke rumahnya untuk mengemasi barang2nya sebab dia akan pindah lagi ke loteng sekolah laga.Ada rasa aneh dalam wajah Dong-joo, Sang Pemburu Gumiho, ketika dia memasakkan daging untuk Mi-ho. Dong-joo vegetarian dan dia berkata pada diri sendiri kalau rasanya sudah lama sekali dia menunggu seseorang. Tapi senyum Dong-joo hilang waktu Mi-ho datang dan mengatakan kalau Dae- woong sudah kembali.Kakek ketakutan mendapati Dae-woong pindah sebab ini untuk pertama kalinya dia pindah dengan keinginan untuk bekerja keras dan bukan untuk kabur dari masalah. Kakek meminta Min-sook untuk mengantar Dae-woong ke sekolah laga. Tapi Min- sook sedang mengobati harga dirinya yang terluka dan menolak. Dae-woong ingat kalau dia ada acara makan malam dengan Hye-in. Sebelum bertemu, Dae-woong pergi untuk membeli cincin sebab dia ingin sekali memperjelas suasana dan menyatakan keinginannya dengan Hye-in. Dae-woong berkata, “Ini hanya gaya Mi-ho.” Lalu dia memutuskan kalau sekarang dia sedang dalam mood baik dan membelinya. Hye-in mendengar dari Sun-nyeo tentang masalah kesehatan Dae-woong dan menelpon dengan gelisah. Dae-woong menjamin kalau semuanya akan beres dan mencari-cari cincinnya untuk menyatakan cintanya. Akan tetapi, Hye-in terlalu terbawa emosi dan menangis kalau dia yang merekomendasikan Dae-woong pada agennya. Jika Dae-woong tidak bisa tampail dalam film itu, maka dia akan dianggap bodoh. Hye-in masih artis baru dan tidak boleh membuat orang lain berpikir kalau dia berbohong demi kepentingan pacarnya. Dae-woong gentar. Dia mengatakan kalau dia akan menjamin Hye-in tidak dianggap berbohong demi kepentingannya atau dia dianggap sebagai pacarnya. Dae-woong meletakkan kembali cincinnya. Dia pulang ke rumah dengan mendesah, “Aku tidak bermaksud berbohong pada noona. Orang yang bermaksud aku bohongi adalah Mi-ho.” Di rumah Dong-joo, Mi-ho telah membuat keputusan. Dia akan memilih botol berwarna merah: menjadi manusia. Dong-joo bertanya apa yang akan Mi-ho lakukan bila Dae-woong kabur bersama wanita lain dalam 100 dia harus menjaga manik2 serigala Mi-ho. Untuk pertanyaan ini, Mi-ho menjawab kalau dia percaya pada Dae-woong. Dong-joo mengatakan kalau wanita yang mirip Mi-ho juga menjawab seperti itu. Dong-joo: “Wanita itu ingin menjadi manusia dan mencintai seorang pria, tapi pada akhirnya dia dikhianati oleh pria itu dan menghilang tanpa jejak. Bisakah kau mati seperti itu, juga? Bisakah kau menahan kematian?” Mi-ho mengangguk. Dong-joo menerima keputusan Mi-ho tapi memberikannya sebuah nasehat: jangan beritahu Dae-woong kalau dia sedang mencoba untuk menjadi manusia. Mi- ho harus menanamkan sedikit ketakutan dalam diri Dae-woong untuk mencegahnya kabur. Jadi ini dia instruksinya: ketika Mi-ho meminum darah Dong-joo, dia akan mulai mati secara perlahan. Tenaga gumiho Mi-ho akan menghilang secara perlahan sedangkan manik2 Mi-ho
  • 30. akan hidup di tubuh manusia selama 100 hari dan menyerap energinya. Saat Mi-ho menagih kembali manik2nya, Mi-ho akan menjadi manusia. Dae-woong menunggu Mi-ho sambil memeluk kaki ayamnya. Dia menemukan Mi-ho di luar sedang menatapi manik2nya. Mi-ho mengatakan kalau dia ingin agar Dae-woong menjaga manik2nya lagi. Dae-woong segera setuju tapi Mi-ho memperingatkannya bahwa selagi Dae- woong memiliki manik2 Mi-ho maka dia tidak boleh pergi jauh. Dae-woong tidak bisa membagi energinya dengan wanita lain dan dia harus tinggal bersama Mi-ho selama 100 hari. Dae-woong juga tidak boleh berhenti di tengah jalan.Sekarang semuanya membuat Dae- woong ngeri: 100 hari itu sangat lama! Mi-ho bahkan bukan pacarnya – itu bakal terlihat aneh. Solusinya terlihat mudah bagi Mi-ho: “Kalau begitu, aku akan menjadi pacarmu!” Ada sesuatu yang aneh saat Mi-ho mengatakan, “Dae-woong biarkan aku menjadi pacarmu…” Dae-woong menolak dan masuk kembali ke dalam. Dia ketakutan pada pikiran menjadi pacar seorang gumiho. Reaksi Dae-woong memberitahu Mi-ho kalau dia belum siap. Mi-ho juga sadar kalau Dae-woong tidak akan melakukannya. Mi-ho berkata pada Dae-woong, “Aku akan pergi. Aku akan kembali ke tempat seharusnya aku berada. Jika aku pergi kali ini, aku tidak akan mampu keluar ke dunia lagi. Aku tidak akan datang padamu lagi.” Berhadapan dengan masalah hebat lagi, Dae-woong merasakan sedikit rasa sakit – itu artinya dia tidak akan bisa melihat Mi-ho lagi? Dan Mi-ho akan pergi sekarang? Dae-woong berkata kalau Mi-ho menyalahartikan satu hal – dia berbohong pada Mi-ho. Alasan kenapa dia mencari Mi-ho adalah karena manik2 Mi-ho bukan karena Mi-ho, “Masih bisakah kau memberikanku manik2mu?” Mi-ho mengangguk, tapi dengan cara yang aneh dan itu tetap membuat Dae-woong tidak nyaman. Dae-woong berujar, “Tidakkah kau merasa sedih?” Mi-ho menjawab kalau meskipun akan lebih manis bila Dae-woong memerlukannya, manik2 Mi-ho masih satu bagian dengannya. Plus, jika Dae-woong begitu memerlukan manik2 Mi-ho, Dae-woong tidak akan meninggalkannya selagi memiliki manik2 itu. Dengan setengah enggan, Dae-woong menjawab kalau itu hanya 100 hari dan setuju untuk melakukannya. Mi-ho bertanya dengan girang, “Kalau begitu, sekarang aku pacarmu?” Dae- woong masih merasa buruk tentang semua ini dan berkata dengan tidak puas kalau semua ini salah. Dae-woong kembali ke dalam rumah dan membuat Mi-ho berpikir kalau Dae-woong membatalkan semuanya. Tapi Dae-woong tidak membatalkannya dan kembali sambil membawa cincinnya. Dae-woong berkata pada Mi-ho, “Karena aku manusia, maka aku akan melakukannya dengan cara manusia. Gu Mi-ho, tolong jadilah pacarku.” Setelah itu, Dae-woong menyelipkan cincin itu ke jari Mi-ho dimana Mi-ho menerimanya dengan girang. Faktanya, Mi-ho sangat gembira hingga ekornya menyembul keluar! Tapi!!!!! Dong-joo menambahkan sesuatu pada saat ini. Dong-joo bergumam, “Kematian paling menyakitkan bagi manusia bukanlah kematiannya sendiri tapi kematian orang yang dincintai.”Ketika Dae- woong dan Mi-ho minum dari botol yang mereka hormati, Dong-joo mengungkapkan satu hal lagi yang Mi-ho tidak ketahui: yaitu setelah 100 hari berakhir, ketika manusia menyerahkan manik2 pada gumiho, kematian yang harus dihadapi oleh gumiho yang telah menjadi manusia bukanlah kemtiannya sendiri tapi… kematian Dae-woong!
  • 31. Episode 6 Mi-ho kagum melihat cincinnya dan mengumumkan kalau dia adalah pacar Dae-woong sekarang. Dae-woong sama sekali tidak bisa tersenyum dan menyerah saja. Mereka menubrukkan cincin mereka untuk mengesahkan perjanjian diantara mereka. Mi-ho melompat dan mengatakan kalau selalu ada sesuatu yang ingin dia lakukan ketika sudah punya pacar. Dan Mi-ho muncul dengan dandanan seperti seorang pengantin! Dae-woong menghentikan setengah hormat Mi-ho dan mengatakan sekarang Mi-ho sudah menjadikan Dae-woong pacarnya, apakah Mi-ho juga ingin menikah dengannya? Dae-woong mulai berjalan pergi dan Mi-ho berkata, “Baiklah. Kalau begitu, apa kau mau berpasangan?” Dae-woong menghentkan langkahnya, menggoyangkan kepalanya seolah-olah dia mendengar ucapan yang salah. Dia memeriksa – tidak, Mi-ho serius. Dae-woong mulai tertawa gugup dan Mi-ho menganggapnya sebagai sikap sungguh2 untuk berpasangan dengannya. Dae-woong mengumumkan kalau ketimbang berpasangan dengan gumiho lebih baik dia membuang manik2 serigala itu. Mi-ho hanya tersenyum dan berkata, “Kau tidak bisa membuangnya begitu saja. Kau milikku sekarang!” Dae-woong memutuskan untuk mengalahkan Mi-ho dalam permainannya sendiri. Jadi dia melakukan pendekatan pria tidak sadar. Dia menarik Mi-ho dan menempelkannya di tembok dan mulai mencondongkan badan ke Mi-ho. Dae-woong berkata, “Inikah yang kau inginkan?” Mi-ho terlihat malu dan mengatakan kalau dia hanya bercanda. Hanya saja, inilah bayangan Dae-woong pada apa yang gadis normal akan lakukan. Yang sebenarnya terjadi adalah Dae-woong condong semakin dekat dan Mi-ho malah memeluknya yang membuat Dae-woong lari ketakutan dan meminta ampun. Di rumahnya, Dong-joo membalik jam mistis 100 hari di mejanya. Dia berkata kalau saat satu sisi kosong maka sisi yang lainnya akan terisi. Dae-woong mencoba menetapkan aturan mendasar dengan Mi-ho. Dia mengatakan kalau perjanjian mereka bukanlah sebuah hubungan melainkan sebuah kontrak. Mi-ho berjanji untuk tidak melakukan apa yang tidak diinginkan Dae-woong. Jadi Dae-woong meminta Mi- ho untuk berhenti melihat Dae-woong seolah-olah Mi-ho akan memakannya. Mi-ho dengan defensif mengatakan kalau dia tidak melihat Dae-woong seperti ini sama sekali… belakangan ini. Dae-woong kaget, “Belakangan ini? Kalau begitu, ada kalanya dulu kau ingin memakanku?” Mi-ho mencoba untuk berbohong tapi Dae-woong sama sekali tidak memberikan kesempatan, “Beritahu aku yang sebenarnya. Pernahkan ada saat2 dimana kau melihatku dan berpikir „Dae-woong terlihat lezat hari ini!‟” Mi-ho mencoba untuk menyangkalnya. Tapi mengaku pernah berpikir seperti itu satu kali. Tidak, dua kali. Dae- woong pergi tidur dengan marah dan Mi-ho sudah menyesal mengatakan hal itu. Dae-woong bangun pada tengah malam oleh suara tangisan Mi-ho. Ratapannya terdengar kemana-mana, jadi Dae-woong merayap perlahan dan menemukan Mi-ho di dalam kamar mandi dan tidak tahu apa yang menantinya disana. Ternyata, Mi-ho mengoleskan make up pernikahannya dengan bahan yang permanent dan sekarang riasan itu tidak mau hilang. Dae- woong mengangkat wajah Mi-ho untuk melihat kerusakannya dan langsung surfing di internet untuk mencari cara menghapusnya.