SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
I. PRA(SEBELUM) HUKUM ACARA PERDATA PERCERAIAN
1. membuat surat Gugatan
 Isi gugatan:
a. Identitas para pihak
b. Fundamentum petendi / posita (uraian kejadian/peristiwa/duduknya perkara dan
hubungan hukum yang menjadi dasar yuridis dari tuntutan).
c. Petitum (tuntutan: pokok, tambahan)
 Tuntutan tambahan supaya:
a. Agar tergugat dihukum membayar biaya perkara.
b. Agar putusan dinyatakan dapat dilaksanakan lebih dulu meskipun putusannya
dilawan atau dimintakan banding (uitvoobaar bij voorad).
c. Agar tergugat dihukum membayar bunga moratoir (kealpaan) apabila tuntutan
yang dimintakan oleh penggugat berupa pembayaran sejumlah uang tertentu.
Bunga ini dibebankan sebagai ganti kerugian karena terlambat memenuhi isi
perjanjian dan diperhitungkan sejak diajukan gugatan ke pengadilan (pasal 1250
BW)
d. Agar tergugat dihukum membayar uang paksa (dwangsom) apabila hukuman
itu tidak berupa pembayaran sejumlah uang, maka dapat ditentukan bahwa pihak
yang dikalahkan dihukum untuk membayar uang paksa selama ia tidka memenuhi
putusan sejak putusan itu mempunyai kekuatan hukum tetap.
CONTOH GUGATAN PERCERAIAN
Surat gugatan perceraian
Kepada :
Yth. Ketua Pengadilan Agama Bantul
Jalan. Urip Somoharjo No. 8
Bantul Yogyakarta.
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini Saya,
Nama : Danang Nugroho
Agama : Islam
Umur : 27 Tahun
Tempat & tanggal lahir : Bantul, 1 januari 1981
Pekerjaan : Karyawan PT. Nusa Indah
Alamat : Jalan Jendral Sudirman No. 1 Bantul Yogyakarta
Dengan ini mengajukan gugatan perceraian terhadap :
Nama : Lila Nopitasari
Umur : 24 tahun
Agama : Islam
Tempat & tgl lahir : Bantul, 1 oktober 1984
Pekerjaan : Pelukis
Alamat : Jalan Wirobrajan NO.23 Yogyakarta.
 Adapun alasan penggugat mengajukan gugatan cerai talak kepada tergugat adalah
sebagai berikut :
1. bahwa pengugat dan tergugat telah melakukan perkawinan di kantor urusan
Agama Kasihan Bantul Yogyakarta pada tanggal 1 Desember 2001 dengan akta
perkawinan nomor 280/65/X/KPP
2. bahwa setelah akad nikah pengugat dan tergugat bertempat tinggal di rumah
Kontrakan yang sengaja penggugat dan tergugat kontrak di jalan..Pawirotaman
No. 12 Bantul Yogyakarta selama 2 tahun 7 bulan dan selama tersebut telah
melakukan hubungan selayaknya suami dan istri dan belum di karunia anak.
3. bahwa semula rumah tangga pengugat dan tergugat rukun dan damai serta
harmonis akan tetapi sejak 1 tahun yang lalu rumah tangga pengugat dan tergugat
mulai goyah dan mengalami keretakan setelah terjadi perselisihan dan
pertengkaran pada tanggal 2 Oktober 2007 di rumah kontrakan.
4. bahwa penyebab pertengkaran tersebut adalah karena tergugat pada tanggal 18
September 2007 telah tertangkap basah melkaukan perselingkuhan dengan
mantan pacar tergugat di SMA.
5. bahwa pengugat telah memergoki surat cinta dan foto-foto mesra antara tergugat
dan mantan pacarnya.
6. bahwa tergugat pada saat ditanyai oleh pengugat tentang perihal foto tersebut,
tergugat malah marah-marah dan tidak terkendali de rumah kontrakan pengugat
dan tergugat.
7. sejak kejadian tersebut tergugat meningalkan rumah yaitu tanggal 4 Oktober
sampai 10 Oktober 2007 tanpa pamit dengan pengugat yang pada waktu itu
sedang bekerja di kantor.
8. pengugat sedah berusaha mencari kerumah orang tua tergugat dan teman-teman
dari tergugat namun juga tidak ketemu, dan akhirnya pada tanggal 11 Oktober
2007 tergugat kembali ke kontrakan. Pada saat itu pengugat mencoba menanyai
kemana pergi tergugat dan mengapa tidak berpamitan , malahan tergugat marah-
marah dengan alasan yang tidak jelas.
9. sebagai seorang pelukis tergugat sering pulang malam dengan alasan mengurusi
pameran lukisannya dan ketika tanggal 16 Oktober 2007 tergugat pulang kerja
dalam keadaan mabok berat, hal ini tidak disukai oleh pengugat.
10. tergugat bersifat egois dan temperamental yaitu ketika tanggal 4 November 2007
pengugat menasehati tergugat , tergugat secara langsung mendorong dan
melempar asbak sehingga mengenai wajah dari pengugat.
11. bahwa atas keadaan tersebut saat ini antara pengugat dan tergugat telah pisah
ranjang selama 11 bulan 10 hari. Pengugat tetap berada di rumah Kontralan jalan
pawirotaman NO. 12 Bantul Yogyakarta dan tergugat telah kembali ke rumah
orang tuanya.
12. pengugat sudah berusaha mengajak pulang ke rumah kontrakan tetapi selalu di
tolak oleh pihak tergugat, pengugat juga mengupayakan dan bekerjasama dengan
orang tua tergugat dan pengugat agar tergugat mau kembali ke rumah kontrakan,
namun hakim ini selalu gagal, dan tergugat malah semakin bebas berpacaran
dengan mantan pacarnya.
13. bahwa atas sikap tersebut menyebabkan pengugat sudah merasa tidak sanggup
lagi mempertahankan rumah tangga dengan tergugat dan bermaksud ingin
mengakhiri dengan perceraian.
14. bahwa berdasarkan dengan hal-hal tersebut diatas pengugat mohon kepada
Pengadilan Agama Kabupaten Bantul untuk menyidangkan perkara ini dan
selanjutnya menjatuhkan putusan sebagai berikut :
a. mengabulkan gugatan pengugat untuk cerai talak kepada tergugat.
b. Menyatakan perkawinan antara pengugat dan tergugat yang dilangsungkan
di kantor urusan agama Kasihan Bantul pada tanggal 1 Desember 2001
putus atau pecah karena perceraian
c. Menghukum tergugat dengan membayar biaya perkara.
Atas perhatian dari ketua Pengadilan Agama Kabupaten Bantul saya mengucapkan
banyak terimakasih. Bantul, 27 Oktober 2008
Hormat saya
Danang Nugroho
II. PERAN KITA DALAM PERSIDANGAN/ PADA SAAT
PERSIDANGAN
1. Apabila anda menjadi hakim maka :
• Ketua Sidang dapat memerintahkan saksi untuk didengar keterangannya dalam
persidangan atas permintaan salah satu pihak yang bersengketa.
• Menasehati dengan dalil2 agar perceraian tidak terjadi
• Ketua Sidang dapat meminta bantuan polisi untuk membawa saksi ke
persidangan, dalam hal saksi tidak datang tanpa alasan yang dipertanggung
jawabkan, dan majelis mempunyai alasan yang cukup untuk menyangka bahwa
saksi sengaja tidak datang serta majelis tidak dapat mengambil putusan tanpa
keterangan dari saksi dimaksud.
• Ketua Sidang menanyakan kepada saksi nama lengkap, tempat lahir, umur atau
tanggal lahir, jenis kelamin, kewarganegaraan, tempat tinggal, agama, pekerjaan,
derajat hubungan keluarga, dan hubungan kerja dengan penggugat atau tergugat.
• Ketua Sidang menunjuk ahli alih bahasa dalam hal pemohon banding atau
penggugat atau saksi tidak paham bahasa Indonesia.
• jawabannya kemudian segala pertanyaan dan jawaban harus dibacakan.
2. Apa bila anda menjadi saksi maka:
• Saksi yang diperintahkan oleh ketua Sidang untuk didengar keterangannya, wajib
datang sendiri di persidangan (tidak dapat diwakilkan atau dikuasakan kepada
pihak lain)
• Sebelum memberikan keterangan, saksi wajib mengucapkan sumpah atau janji
menurut agama atau kepercayaannya.
3. Apabila menjadi panitera
• Dari beberapa uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang panitera
atau panitera pengganti dalam persidangan mempunyai beberapa kewajiban yang
telah ditentukan undang-undang, di mana kewajibannya tersebut akan sangat
membantu dalam proses pembuktian sehingga dapat membantu hakim dalam
mendapatkan keyakinan. Yaitu:
1. membuat berita acara persidangan berdasarkan kejadian-kejadian yang terjadi dalam
persidangan.
2. membuat catatan khusus tentang suatu keadaan atau keterangan.
 Tugas Panitera/Panitera Pengganti adalah:
a. Menyelenggarakan administrasi negara
b. Membuat berita acara (proces verbal) sidang pemeriksaan di persidangan dan
menandatanganinya bersama dengan ketua sidang (psl 186 hir).
c. Melaksanakan putusan pengadilan
d. Membuat salinan putusan
e. Wajib menghadiri sidang-sidang
f. Mengumpulkan, memelihara dan menyimpan semua argumentasi yang
dilimpahkan oleh para pihak dimuka sidang.
g. Membuat acara pemeriksaan sidang-sidang
 PEMBUKTIAN DALAM HUKUM ACARA PERDATA
Pembuktian dalam persidangan perkara perdata dilakukan oleh para pihak (Penggugat
dan Tergugat). Asas pembagian beban pembuktian ini tercantum dalam pasal 163 HIR
(ps. 283 Rbg, 1865 BW), yang berbunyi : “Barangsiapa yang mengaku
mempunyai hak atau yang mendasarkan pada suatu peristiwa untuk menguatkan haknya
itu atau untuk menyangkal hak orang lain, harus membuktikan adanya hak atau peristiwa
itu”. Ini berarti bahwa kedua belah pihak, baik Penggugat maupun Tergugat dapat
dibebani dengan pembuktian. Terutama Penggugat wajib membuktikan peristiwa yang
diajukannya, sedangkan Tergugat berkewajiban membuktikan bantahannya. Penggugat
tidak diwajibkan membuktikan kebenaran bantahan Tergugat, demikian pula sebaliknya
Tergugat tidak diwajibkan untuk membuktikan kebenaran peristiwa yang diajukan oleh
Penggugat. Kalau Penggugat tidak dapat membuktikan peristiwa yang diajukannya ia
harus dikalahkan, sedangkan kalau Tergugat tidak dapat membuktikan bantahannya ia
harus pula dikalahkan.
 Adapun jenis alat bukti dalam acara perdata disebutkan dalam pasal 164 HIR,
yaitu :
1. Alat bukti tertulis .Surat sebagai alat bukti tertulis dibagi dua yaitu surat yang
merupakan akta dan surat-surat lainnya yang bukan akta, sedangkan akta sendiri dibagi
lebih lanjut menjadi akta otentik dan akta dibawah tangan.
2. Pembuktian dengan saksi Kesaksian adalah kepastian yang diberikan kepada
hakim di persidangan tentang peristiwa yang disengketakan dengan jalan pemberitahuan
secara lisan dan pribadi oleh orang yang bukan salahsatu pihak dalam perkara, yang
dipanggil di persidangan. Jadi keterangan yang diberikan oleh saksi harus tentang
peristiwa atau kejadian yang dialaminya sendiri, sedang pendapat atau dugaan yang
diperoleh secara berfikir tidaklah merupakan kesaksian.
3. Persangkaan-persangkaan
Pada hakekatnya yang dimaksu persangkaan tidak lain adalah alat bukti yang bersifat
tidak langsung. Misalnya saja
pembuktian daripada ketidakhadiran seseorang pada suatu waktu di tempat tertentu
dengan pembuktian kehadirannya pada waktu yang sama di tempat lain.
4. Pengakuan Pengakuan dapat diberikan dimuka hakim di persidangan atau diluar
persidangan. Pengakuan dimuka hakim di persidangan merupakan keterangan sepihak,
baik tertulis maupun lisan yang tegas dan dinyatakan oleh salahsatu pihak dalam perkara
di persidangan, yang membenarkan baik seluruhnya atau sebagian dari suatu peristiwa,
hak atau hubungan hokum yang diajukan oleh lawannya, yang mengakibatkan
pemeriksaan lebih lanjut oleh hakim tidak perlu lagi. Pengakuan merupakan keterangan
sepihak, karena tidak memerlukan persetujuan pihak lawan.
5. Sumpah
Sumpah pada umumnya adalah suatu pernyataan yang khidmat yang diberikan atau
diucapkan pada waktu memberi janji atau keterangan dengan mengingat akan sifat
mahakuasa daripada Tuhan, dan percaya bahwa siapa yang memberi keterangan atau janji
yang tidak benar akan dihukum olehNya. Jadi hakekatnya sumpah merupakan tindakan
yang bersifat religius yang digunakan dalam peradilan. HIR menyebutkan 3 macam
sumpah sebagai alat bukti yaitu : Sumpah pelengkap (suppletoir), sumpah pemutus yang
bersifat menentukan (decicoir) dan sumpah penaksiran (aestimator). Tampaknya
ketentuan dalam pasal 164 HIR bersifat limitatif, akan tetapi diluar pasal 164 HIR
tersebut terdapat alat-alat bukti yang dapat dipergunakan untuk memperoleh kepastian
mengenai kebenaran suatu peristiwa yang menjadi sengketa. Adapun alat bukti diluar
pasal 164 HIR tersebut adalah :
6. Pemeriksaan Setempat (Descente)
Pada asasnya persidangan pengadilan berlangsung di gedung pengadilan. Kalau yang
akan diperiksa oleh Hakim itu barang tetap, maka sukarlah untuk mengajukan barang
tetap itu di persidangan di gedung persidangan. Kalau Hakim ingin memperoleh
kepastian dan tidak hanya menggantungkan kepada keterangan saksi atau surat, maka
persidangan harus dipindahkan ke tempat barang tetap tersebut untuk melakukan
pemeriksaan setempat. Ketentuannya kita jumpai dalam pasal 153 HIR, yang menentukan
bahwa bila Ketua menganggap perlu dapat mengangkat seorang atau dua orang komisaris
dari majelis, yang dengan bantuan Panitera pengadilan akan melihat keadaan setempat
dan melakukan pemeriksaan, yang dapat memberi keterangan kepada hakim. Di dalam
praktek pemeriksaan setempat ini dilakukan sendiri oleh Hakim Ketua Persidangan
karena jabatannya.
7. Keterangn Ahli (Expertise)
Keterangan ahli ini diatur dalam pasal 154 HIR, yang menentukan bahwa apabila
pengadilan berpendapat bahwa perkaranya dapat dijelaskan oleh seorang ahli, maka atas
permintaan salah satu pihak atau karena jabatannya pengadilan dapat mengangkat
seorang ahli. Ahli itu diangkat oleh hakim untuk diminta pendapatnya. Pengangkatan ini
berlaku selama pemeriksaan berlangsung
III. PASCA PERCERAIAN
D. Berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum Perdata
Perceraian dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata merupakan putusnya suatu
perkawinan dengan putusan Hakim atas tuntutan salah satu pihak dalam perkawinan itu
berdasarkan alasan-alasan yang sah yang disebut dalam undang-undang ini. Dalam hal suami
istri tidak dapat hidup bersama lagi, Pasal 233 KUHPerdata, memberi kemungkinan kepada
mereka untuk menuntut perpisahan meja dan ranjang (echscheiding van tavel en bed).
Penuntutan perpisahan meja dan ranjang ini dapat juga dilakukan atas sepakat suami istri
dengan syarat bahwa perkawinannya telah berlangsung selama dua tahun (Pasal 236
KUHPerdata), sedang kata sepakat suami istri untuk bercerai dilarang (Pasal 208
KUHPerdata). Cara ini baik, karena kesempatan untuk berdamai kembali selalu masih
terbuka dan kedua belah pihak msaih terikat oleh perkawinan. Keadaan ini hampir sama
dengan thalaq yang dapat dicabut kembali (thalaq raj’i) dalam Hukum Islam, karena ada
kemungkinan rujuk selama masih dalam ‘iddah dan perkawinan belum putus sebelum habis
‘iddah.
Perpisahan meja dan ranjang ini mempunyai akibat bahwa suami istri dibebaskan dari
kewajiban untuk bertempat tinggal bersama sedang perkawinan antara suami istri tidak
dibubarkan (Pasal 242 KUHPerdata). Kecuali itu mengakibatkan juga perpisahan harta
kekayaan antara suami dan istri (Pasal 243 KUHPerdata), karenanya pengusahaan suami atas
harta kekayaan istri dipertangguhkan dan istri berkuasa mengurus sendiri harta kekayaannya,
karena ia telah mempunyai kebebasannya terhadap harta kekayaannya (Pasal 244
KUHPerdata). Apabila perpisahan meja dan ranjang ini sudah berlangsung lima tahun, maka
menurut Pasal 200 KUHPerdata salah satu pihak boleh memohon kepada Hakim supaya
perkawinan itu diputus dengan perceraian. Menurut Pasal 201 KUHPerdata permohonan
tersebut harus ditolak apabila pihak yang lain tidak menghadap di muka sidang meskipun
sudah dipanggil secara sah sebanyak tiga kali dalam tiga bulan. Setelah terjadinya perceraian
menurut Pasal 225 KUHPerdata, apabila pihak suami atau istri atas kemenangan siapa
perceraian itu dinyatakan, tidak mempunyai penghasilan yang cukup guna membelanjai
nafkahnya, maka Pengadilan Negeri boleh menentukan sejumlah uang tunjangan untuk itu
dari harta kekayaan pihak lain.
Terhadap anak-anak yang belum dewasa, menurut Pasal 229 KUHPerdata, oleh
Pengadilan harus ditentukan sekali, kepada siapa dari bekas suami dan bekas istri anak-anak
itu harus turut. Apabila yang diserahi anak itu tidak mampu memikul biaya pemeliharaan dan
pendidikan anak, maka menurut Pasal 230
KUHPerdata, Hakim dapat menentukan sejumlah uang yang harus diberikan oleh
pihak lain untuk turut membayar biaya pemeliharaan dan pendidikan anak-anak tadi. Dalam
hal kekuasaan orangtua terhadap anak setelah terjadinya perceraian dalam Pasal 300
KUHPerdata disebutkan bahwa kecuali jika terjadi pelepasan dan atau berlaku ketentuan-
ketentuan mengenai pisah meja dan ranjang, si ayah sendiri yang melakukan kekuasaan itu.
Selanjutnya ditentukan bahwa bila si ayah dalam keadaan tidak mungkin untuk melakukan
kekuasaan orangtua, kekuasaan itu dilakukan oleh si ibu, kecuali dalam hal adanya pisah
meja dan ranjang. Pada ayat (2) disebutkan pula bila si ibu ini juga tidak dapat atau tidak
berwenang, maka oleh Pengadilan Negeri diangkat seorang wali sesuai dengan Pasal 359.
Ketentuan Pasal 300 KUHPerdata tersebut diatas dimaksudkan karena ada kekhawatiran
bahwa tidak ada persesuian antara ayah dan ibu dalam hal kekuasaan orangtua, sehingga
pihak ketiga, hakimlah yang harus turut campur.
Hukum Acara Perdata Kasus Perceraian

Contenu connexe

Tendances

Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Daniel_Alfaruqi
 
Contoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasiContoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasi
Nasria Ika
 
Surat kuasa termohon
Surat kuasa termohonSurat kuasa termohon
Surat kuasa termohon
Nasria Ika
 
Paper Hukum Pembuktian (Hansel)
Paper Hukum Pembuktian (Hansel)Paper Hukum Pembuktian (Hansel)
Paper Hukum Pembuktian (Hansel)
Hansel Kalama
 
Surat kuasa khusus
Surat   kuasa khususSurat   kuasa khusus
Surat kuasa khusus
Nasria Ika
 
Jawaban tergugat
Jawaban tergugatJawaban tergugat
Jawaban tergugat
Nasria Ika
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdata
sesukakita
 

Tendances (20)

Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
 
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
 
Jawaban gugatan
Jawaban gugatanJawaban gugatan
Jawaban gugatan
 
eksepsi jawaban
eksepsi jawabaneksepsi jawaban
eksepsi jawaban
 
Replik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdataReplik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdata
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Contoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasiContoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasi
 
Surat kuasa termohon
Surat kuasa termohonSurat kuasa termohon
Surat kuasa termohon
 
Skenario pengadilan semu11
Skenario pengadilan semu11Skenario pengadilan semu11
Skenario pengadilan semu11
 
Paper Hukum Pembuktian (Hansel)
Paper Hukum Pembuktian (Hansel)Paper Hukum Pembuktian (Hansel)
Paper Hukum Pembuktian (Hansel)
 
Surat kuasa khusus
Surat   kuasa khususSurat   kuasa khusus
Surat kuasa khusus
 
Jawaban tergugat
Jawaban tergugatJawaban tergugat
Jawaban tergugat
 
Memori pk iii edit
Memori  pk iii editMemori  pk iii edit
Memori pk iii edit
 
Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)
 
praktik peradilan perdata
praktik peradilan perdatapraktik peradilan perdata
praktik peradilan perdata
 
Memori banding
Memori bandingMemori banding
Memori banding
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdata
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 

Similaire à Hukum Acara Perdata Kasus Perceraian

SURAT GUGATAN PERCERAIAAN.docx
SURAT GUGATAN PERCERAIAAN.docxSURAT GUGATAN PERCERAIAAN.docx
SURAT GUGATAN PERCERAIAAN.docx
Tenouye
 
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdfLaporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Pebriyana3
 
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptxGUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
Andi Komara
 

Similaire à Hukum Acara Perdata Kasus Perceraian (20)

Tugas_PPT_Kelompok_6_Hukum_Keluarga_dan_Hukum_Perkawinan[1].pptx
Tugas_PPT_Kelompok_6_Hukum_Keluarga_dan_Hukum_Perkawinan[1].pptxTugas_PPT_Kelompok_6_Hukum_Keluarga_dan_Hukum_Perkawinan[1].pptx
Tugas_PPT_Kelompok_6_Hukum_Keluarga_dan_Hukum_Perkawinan[1].pptx
 
150 pdt g 14
150 pdt g 14150 pdt g 14
150 pdt g 14
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
SURAT GUGATAN PERCERAIAAN.docx
SURAT GUGATAN PERCERAIAAN.docxSURAT GUGATAN PERCERAIAAN.docx
SURAT GUGATAN PERCERAIAAN.docx
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
8 & 9 - HUKUM ACARA PERDATA (1).pptx
8 & 9 - HUKUM ACARA PERDATA (1).pptx8 & 9 - HUKUM ACARA PERDATA (1).pptx
8 & 9 - HUKUM ACARA PERDATA (1).pptx
 
persiapan penanganan perkara perdata di pengadilan 230417
persiapan penanganan perkara perdata di pengadilan 230417persiapan penanganan perkara perdata di pengadilan 230417
persiapan penanganan perkara perdata di pengadilan 230417
 
PUTUSAN_Nomor_0050_Pdt_G_2014_PA_Plg_BIS.pdf
PUTUSAN_Nomor_0050_Pdt_G_2014_PA_Plg_BIS.pdfPUTUSAN_Nomor_0050_Pdt_G_2014_PA_Plg_BIS.pdf
PUTUSAN_Nomor_0050_Pdt_G_2014_PA_Plg_BIS.pdf
 
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdfLaporan Mingguan PPL Perdata..pdf
Laporan Mingguan PPL Perdata..pdf
 
Replik
ReplikReplik
Replik
 
4. GUGATAN.pptx
4. GUGATAN.pptx4. GUGATAN.pptx
4. GUGATAN.pptx
 
Bab ii perihal
Bab ii perihalBab ii perihal
Bab ii perihal
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
HUKUM_PERDATA presentatiox (Keluarga 23).pptx
HUKUM_PERDATA presentatiox (Keluarga 23).pptxHUKUM_PERDATA presentatiox (Keluarga 23).pptx
HUKUM_PERDATA presentatiox (Keluarga 23).pptx
 
Pembuktian
PembuktianPembuktian
Pembuktian
 
Pembuktian
PembuktianPembuktian
Pembuktian
 
Pembuktian
PembuktianPembuktian
Pembuktian
 
6 dan 7 (Gugatan dan Jawaban).pptx
6 dan 7 (Gugatan dan Jawaban).pptx6 dan 7 (Gugatan dan Jawaban).pptx
6 dan 7 (Gugatan dan Jawaban).pptx
 
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptxGUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
 

Plus de Fenti Anita Sari

Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar NegeriContoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
Fenti Anita Sari
 
Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA
Fenti Anita Sari
 
Hukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterHukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana Militer
Fenti Anita Sari
 
Makalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraMakalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negara
Fenti Anita Sari
 
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
Fenti Anita Sari
 
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanKriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Fenti Anita Sari
 
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
Fenti Anita Sari
 

Plus de Fenti Anita Sari (20)

Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar NegeriContoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
 
Perwujudan Keadilan HAM
Perwujudan Keadilan HAMPerwujudan Keadilan HAM
Perwujudan Keadilan HAM
 
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
 
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
 
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
 
Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA
 
Makalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna UsahaMakalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna Usaha
 
Leasing (Hukum Pembiayaan)
Leasing (Hukum Pembiayaan)Leasing (Hukum Pembiayaan)
Leasing (Hukum Pembiayaan)
 
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT
 
Hukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterHukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana Militer
 
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi HukumMakalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
 
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
Perjanjian Kerja Waktu TertentuPerjanjian Kerja Waktu Tertentu
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
 
Makalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraMakalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negara
 
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
 
Hukum Asuransi Individu
Hukum Asuransi IndividuHukum Asuransi Individu
Hukum Asuransi Individu
 
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanKriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
 
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )
 
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
 
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
 

Dernier

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Dernier (20)

TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 

Hukum Acara Perdata Kasus Perceraian

  • 1. I. PRA(SEBELUM) HUKUM ACARA PERDATA PERCERAIAN 1. membuat surat Gugatan  Isi gugatan: a. Identitas para pihak b. Fundamentum petendi / posita (uraian kejadian/peristiwa/duduknya perkara dan hubungan hukum yang menjadi dasar yuridis dari tuntutan). c. Petitum (tuntutan: pokok, tambahan)  Tuntutan tambahan supaya: a. Agar tergugat dihukum membayar biaya perkara. b. Agar putusan dinyatakan dapat dilaksanakan lebih dulu meskipun putusannya dilawan atau dimintakan banding (uitvoobaar bij voorad). c. Agar tergugat dihukum membayar bunga moratoir (kealpaan) apabila tuntutan yang dimintakan oleh penggugat berupa pembayaran sejumlah uang tertentu. Bunga ini dibebankan sebagai ganti kerugian karena terlambat memenuhi isi perjanjian dan diperhitungkan sejak diajukan gugatan ke pengadilan (pasal 1250 BW) d. Agar tergugat dihukum membayar uang paksa (dwangsom) apabila hukuman itu tidak berupa pembayaran sejumlah uang, maka dapat ditentukan bahwa pihak yang dikalahkan dihukum untuk membayar uang paksa selama ia tidka memenuhi putusan sejak putusan itu mempunyai kekuatan hukum tetap. CONTOH GUGATAN PERCERAIAN
  • 2. Surat gugatan perceraian Kepada : Yth. Ketua Pengadilan Agama Bantul Jalan. Urip Somoharjo No. 8 Bantul Yogyakarta. Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini Saya, Nama : Danang Nugroho Agama : Islam Umur : 27 Tahun Tempat & tanggal lahir : Bantul, 1 januari 1981 Pekerjaan : Karyawan PT. Nusa Indah Alamat : Jalan Jendral Sudirman No. 1 Bantul Yogyakarta Dengan ini mengajukan gugatan perceraian terhadap : Nama : Lila Nopitasari Umur : 24 tahun Agama : Islam Tempat & tgl lahir : Bantul, 1 oktober 1984 Pekerjaan : Pelukis Alamat : Jalan Wirobrajan NO.23 Yogyakarta.  Adapun alasan penggugat mengajukan gugatan cerai talak kepada tergugat adalah sebagai berikut :
  • 3. 1. bahwa pengugat dan tergugat telah melakukan perkawinan di kantor urusan Agama Kasihan Bantul Yogyakarta pada tanggal 1 Desember 2001 dengan akta perkawinan nomor 280/65/X/KPP 2. bahwa setelah akad nikah pengugat dan tergugat bertempat tinggal di rumah Kontrakan yang sengaja penggugat dan tergugat kontrak di jalan..Pawirotaman No. 12 Bantul Yogyakarta selama 2 tahun 7 bulan dan selama tersebut telah melakukan hubungan selayaknya suami dan istri dan belum di karunia anak. 3. bahwa semula rumah tangga pengugat dan tergugat rukun dan damai serta harmonis akan tetapi sejak 1 tahun yang lalu rumah tangga pengugat dan tergugat mulai goyah dan mengalami keretakan setelah terjadi perselisihan dan pertengkaran pada tanggal 2 Oktober 2007 di rumah kontrakan. 4. bahwa penyebab pertengkaran tersebut adalah karena tergugat pada tanggal 18 September 2007 telah tertangkap basah melkaukan perselingkuhan dengan mantan pacar tergugat di SMA. 5. bahwa pengugat telah memergoki surat cinta dan foto-foto mesra antara tergugat dan mantan pacarnya. 6. bahwa tergugat pada saat ditanyai oleh pengugat tentang perihal foto tersebut, tergugat malah marah-marah dan tidak terkendali de rumah kontrakan pengugat dan tergugat. 7. sejak kejadian tersebut tergugat meningalkan rumah yaitu tanggal 4 Oktober sampai 10 Oktober 2007 tanpa pamit dengan pengugat yang pada waktu itu sedang bekerja di kantor. 8. pengugat sedah berusaha mencari kerumah orang tua tergugat dan teman-teman dari tergugat namun juga tidak ketemu, dan akhirnya pada tanggal 11 Oktober 2007 tergugat kembali ke kontrakan. Pada saat itu pengugat mencoba menanyai kemana pergi tergugat dan mengapa tidak berpamitan , malahan tergugat marah- marah dengan alasan yang tidak jelas. 9. sebagai seorang pelukis tergugat sering pulang malam dengan alasan mengurusi pameran lukisannya dan ketika tanggal 16 Oktober 2007 tergugat pulang kerja dalam keadaan mabok berat, hal ini tidak disukai oleh pengugat.
  • 4. 10. tergugat bersifat egois dan temperamental yaitu ketika tanggal 4 November 2007 pengugat menasehati tergugat , tergugat secara langsung mendorong dan melempar asbak sehingga mengenai wajah dari pengugat. 11. bahwa atas keadaan tersebut saat ini antara pengugat dan tergugat telah pisah ranjang selama 11 bulan 10 hari. Pengugat tetap berada di rumah Kontralan jalan pawirotaman NO. 12 Bantul Yogyakarta dan tergugat telah kembali ke rumah orang tuanya. 12. pengugat sudah berusaha mengajak pulang ke rumah kontrakan tetapi selalu di tolak oleh pihak tergugat, pengugat juga mengupayakan dan bekerjasama dengan orang tua tergugat dan pengugat agar tergugat mau kembali ke rumah kontrakan, namun hakim ini selalu gagal, dan tergugat malah semakin bebas berpacaran dengan mantan pacarnya. 13. bahwa atas sikap tersebut menyebabkan pengugat sudah merasa tidak sanggup lagi mempertahankan rumah tangga dengan tergugat dan bermaksud ingin mengakhiri dengan perceraian. 14. bahwa berdasarkan dengan hal-hal tersebut diatas pengugat mohon kepada Pengadilan Agama Kabupaten Bantul untuk menyidangkan perkara ini dan selanjutnya menjatuhkan putusan sebagai berikut : a. mengabulkan gugatan pengugat untuk cerai talak kepada tergugat. b. Menyatakan perkawinan antara pengugat dan tergugat yang dilangsungkan di kantor urusan agama Kasihan Bantul pada tanggal 1 Desember 2001 putus atau pecah karena perceraian c. Menghukum tergugat dengan membayar biaya perkara. Atas perhatian dari ketua Pengadilan Agama Kabupaten Bantul saya mengucapkan banyak terimakasih. Bantul, 27 Oktober 2008 Hormat saya Danang Nugroho II. PERAN KITA DALAM PERSIDANGAN/ PADA SAAT PERSIDANGAN
  • 5. 1. Apabila anda menjadi hakim maka : • Ketua Sidang dapat memerintahkan saksi untuk didengar keterangannya dalam persidangan atas permintaan salah satu pihak yang bersengketa. • Menasehati dengan dalil2 agar perceraian tidak terjadi • Ketua Sidang dapat meminta bantuan polisi untuk membawa saksi ke persidangan, dalam hal saksi tidak datang tanpa alasan yang dipertanggung jawabkan, dan majelis mempunyai alasan yang cukup untuk menyangka bahwa saksi sengaja tidak datang serta majelis tidak dapat mengambil putusan tanpa keterangan dari saksi dimaksud. • Ketua Sidang menanyakan kepada saksi nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kewarganegaraan, tempat tinggal, agama, pekerjaan, derajat hubungan keluarga, dan hubungan kerja dengan penggugat atau tergugat. • Ketua Sidang menunjuk ahli alih bahasa dalam hal pemohon banding atau penggugat atau saksi tidak paham bahasa Indonesia. • jawabannya kemudian segala pertanyaan dan jawaban harus dibacakan. 2. Apa bila anda menjadi saksi maka: • Saksi yang diperintahkan oleh ketua Sidang untuk didengar keterangannya, wajib datang sendiri di persidangan (tidak dapat diwakilkan atau dikuasakan kepada pihak lain) • Sebelum memberikan keterangan, saksi wajib mengucapkan sumpah atau janji menurut agama atau kepercayaannya. 3. Apabila menjadi panitera • Dari beberapa uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang panitera atau panitera pengganti dalam persidangan mempunyai beberapa kewajiban yang telah ditentukan undang-undang, di mana kewajibannya tersebut akan sangat membantu dalam proses pembuktian sehingga dapat membantu hakim dalam mendapatkan keyakinan. Yaitu:
  • 6. 1. membuat berita acara persidangan berdasarkan kejadian-kejadian yang terjadi dalam persidangan. 2. membuat catatan khusus tentang suatu keadaan atau keterangan.  Tugas Panitera/Panitera Pengganti adalah: a. Menyelenggarakan administrasi negara b. Membuat berita acara (proces verbal) sidang pemeriksaan di persidangan dan menandatanganinya bersama dengan ketua sidang (psl 186 hir). c. Melaksanakan putusan pengadilan d. Membuat salinan putusan e. Wajib menghadiri sidang-sidang f. Mengumpulkan, memelihara dan menyimpan semua argumentasi yang dilimpahkan oleh para pihak dimuka sidang. g. Membuat acara pemeriksaan sidang-sidang  PEMBUKTIAN DALAM HUKUM ACARA PERDATA Pembuktian dalam persidangan perkara perdata dilakukan oleh para pihak (Penggugat dan Tergugat). Asas pembagian beban pembuktian ini tercantum dalam pasal 163 HIR (ps. 283 Rbg, 1865 BW), yang berbunyi : “Barangsiapa yang mengaku mempunyai hak atau yang mendasarkan pada suatu peristiwa untuk menguatkan haknya itu atau untuk menyangkal hak orang lain, harus membuktikan adanya hak atau peristiwa itu”. Ini berarti bahwa kedua belah pihak, baik Penggugat maupun Tergugat dapat dibebani dengan pembuktian. Terutama Penggugat wajib membuktikan peristiwa yang diajukannya, sedangkan Tergugat berkewajiban membuktikan bantahannya. Penggugat tidak diwajibkan membuktikan kebenaran bantahan Tergugat, demikian pula sebaliknya Tergugat tidak diwajibkan untuk membuktikan kebenaran peristiwa yang diajukan oleh Penggugat. Kalau Penggugat tidak dapat membuktikan peristiwa yang diajukannya ia harus dikalahkan, sedangkan kalau Tergugat tidak dapat membuktikan bantahannya ia harus pula dikalahkan.
  • 7.  Adapun jenis alat bukti dalam acara perdata disebutkan dalam pasal 164 HIR, yaitu : 1. Alat bukti tertulis .Surat sebagai alat bukti tertulis dibagi dua yaitu surat yang merupakan akta dan surat-surat lainnya yang bukan akta, sedangkan akta sendiri dibagi lebih lanjut menjadi akta otentik dan akta dibawah tangan. 2. Pembuktian dengan saksi Kesaksian adalah kepastian yang diberikan kepada hakim di persidangan tentang peristiwa yang disengketakan dengan jalan pemberitahuan secara lisan dan pribadi oleh orang yang bukan salahsatu pihak dalam perkara, yang dipanggil di persidangan. Jadi keterangan yang diberikan oleh saksi harus tentang peristiwa atau kejadian yang dialaminya sendiri, sedang pendapat atau dugaan yang diperoleh secara berfikir tidaklah merupakan kesaksian. 3. Persangkaan-persangkaan Pada hakekatnya yang dimaksu persangkaan tidak lain adalah alat bukti yang bersifat tidak langsung. Misalnya saja pembuktian daripada ketidakhadiran seseorang pada suatu waktu di tempat tertentu dengan pembuktian kehadirannya pada waktu yang sama di tempat lain. 4. Pengakuan Pengakuan dapat diberikan dimuka hakim di persidangan atau diluar persidangan. Pengakuan dimuka hakim di persidangan merupakan keterangan sepihak, baik tertulis maupun lisan yang tegas dan dinyatakan oleh salahsatu pihak dalam perkara di persidangan, yang membenarkan baik seluruhnya atau sebagian dari suatu peristiwa, hak atau hubungan hokum yang diajukan oleh lawannya, yang mengakibatkan pemeriksaan lebih lanjut oleh hakim tidak perlu lagi. Pengakuan merupakan keterangan sepihak, karena tidak memerlukan persetujuan pihak lawan. 5. Sumpah Sumpah pada umumnya adalah suatu pernyataan yang khidmat yang diberikan atau diucapkan pada waktu memberi janji atau keterangan dengan mengingat akan sifat
  • 8. mahakuasa daripada Tuhan, dan percaya bahwa siapa yang memberi keterangan atau janji yang tidak benar akan dihukum olehNya. Jadi hakekatnya sumpah merupakan tindakan yang bersifat religius yang digunakan dalam peradilan. HIR menyebutkan 3 macam sumpah sebagai alat bukti yaitu : Sumpah pelengkap (suppletoir), sumpah pemutus yang bersifat menentukan (decicoir) dan sumpah penaksiran (aestimator). Tampaknya ketentuan dalam pasal 164 HIR bersifat limitatif, akan tetapi diluar pasal 164 HIR tersebut terdapat alat-alat bukti yang dapat dipergunakan untuk memperoleh kepastian mengenai kebenaran suatu peristiwa yang menjadi sengketa. Adapun alat bukti diluar pasal 164 HIR tersebut adalah : 6. Pemeriksaan Setempat (Descente) Pada asasnya persidangan pengadilan berlangsung di gedung pengadilan. Kalau yang akan diperiksa oleh Hakim itu barang tetap, maka sukarlah untuk mengajukan barang tetap itu di persidangan di gedung persidangan. Kalau Hakim ingin memperoleh kepastian dan tidak hanya menggantungkan kepada keterangan saksi atau surat, maka persidangan harus dipindahkan ke tempat barang tetap tersebut untuk melakukan pemeriksaan setempat. Ketentuannya kita jumpai dalam pasal 153 HIR, yang menentukan bahwa bila Ketua menganggap perlu dapat mengangkat seorang atau dua orang komisaris dari majelis, yang dengan bantuan Panitera pengadilan akan melihat keadaan setempat dan melakukan pemeriksaan, yang dapat memberi keterangan kepada hakim. Di dalam praktek pemeriksaan setempat ini dilakukan sendiri oleh Hakim Ketua Persidangan karena jabatannya. 7. Keterangn Ahli (Expertise)
  • 9. Keterangan ahli ini diatur dalam pasal 154 HIR, yang menentukan bahwa apabila pengadilan berpendapat bahwa perkaranya dapat dijelaskan oleh seorang ahli, maka atas permintaan salah satu pihak atau karena jabatannya pengadilan dapat mengangkat seorang ahli. Ahli itu diangkat oleh hakim untuk diminta pendapatnya. Pengangkatan ini berlaku selama pemeriksaan berlangsung III. PASCA PERCERAIAN D. Berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum Perdata Perceraian dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata merupakan putusnya suatu perkawinan dengan putusan Hakim atas tuntutan salah satu pihak dalam perkawinan itu berdasarkan alasan-alasan yang sah yang disebut dalam undang-undang ini. Dalam hal suami istri tidak dapat hidup bersama lagi, Pasal 233 KUHPerdata, memberi kemungkinan kepada mereka untuk menuntut perpisahan meja dan ranjang (echscheiding van tavel en bed). Penuntutan perpisahan meja dan ranjang ini dapat juga dilakukan atas sepakat suami istri dengan syarat bahwa perkawinannya telah berlangsung selama dua tahun (Pasal 236 KUHPerdata), sedang kata sepakat suami istri untuk bercerai dilarang (Pasal 208 KUHPerdata). Cara ini baik, karena kesempatan untuk berdamai kembali selalu masih terbuka dan kedua belah pihak msaih terikat oleh perkawinan. Keadaan ini hampir sama dengan thalaq yang dapat dicabut kembali (thalaq raj’i) dalam Hukum Islam, karena ada kemungkinan rujuk selama masih dalam ‘iddah dan perkawinan belum putus sebelum habis ‘iddah. Perpisahan meja dan ranjang ini mempunyai akibat bahwa suami istri dibebaskan dari kewajiban untuk bertempat tinggal bersama sedang perkawinan antara suami istri tidak dibubarkan (Pasal 242 KUHPerdata). Kecuali itu mengakibatkan juga perpisahan harta kekayaan antara suami dan istri (Pasal 243 KUHPerdata), karenanya pengusahaan suami atas harta kekayaan istri dipertangguhkan dan istri berkuasa mengurus sendiri harta kekayaannya, karena ia telah mempunyai kebebasannya terhadap harta kekayaannya (Pasal 244 KUHPerdata). Apabila perpisahan meja dan ranjang ini sudah berlangsung lima tahun, maka menurut Pasal 200 KUHPerdata salah satu pihak boleh memohon kepada Hakim supaya
  • 10. perkawinan itu diputus dengan perceraian. Menurut Pasal 201 KUHPerdata permohonan tersebut harus ditolak apabila pihak yang lain tidak menghadap di muka sidang meskipun sudah dipanggil secara sah sebanyak tiga kali dalam tiga bulan. Setelah terjadinya perceraian menurut Pasal 225 KUHPerdata, apabila pihak suami atau istri atas kemenangan siapa perceraian itu dinyatakan, tidak mempunyai penghasilan yang cukup guna membelanjai nafkahnya, maka Pengadilan Negeri boleh menentukan sejumlah uang tunjangan untuk itu dari harta kekayaan pihak lain. Terhadap anak-anak yang belum dewasa, menurut Pasal 229 KUHPerdata, oleh Pengadilan harus ditentukan sekali, kepada siapa dari bekas suami dan bekas istri anak-anak itu harus turut. Apabila yang diserahi anak itu tidak mampu memikul biaya pemeliharaan dan pendidikan anak, maka menurut Pasal 230 KUHPerdata, Hakim dapat menentukan sejumlah uang yang harus diberikan oleh pihak lain untuk turut membayar biaya pemeliharaan dan pendidikan anak-anak tadi. Dalam hal kekuasaan orangtua terhadap anak setelah terjadinya perceraian dalam Pasal 300 KUHPerdata disebutkan bahwa kecuali jika terjadi pelepasan dan atau berlaku ketentuan- ketentuan mengenai pisah meja dan ranjang, si ayah sendiri yang melakukan kekuasaan itu. Selanjutnya ditentukan bahwa bila si ayah dalam keadaan tidak mungkin untuk melakukan kekuasaan orangtua, kekuasaan itu dilakukan oleh si ibu, kecuali dalam hal adanya pisah meja dan ranjang. Pada ayat (2) disebutkan pula bila si ibu ini juga tidak dapat atau tidak berwenang, maka oleh Pengadilan Negeri diangkat seorang wali sesuai dengan Pasal 359. Ketentuan Pasal 300 KUHPerdata tersebut diatas dimaksudkan karena ada kekhawatiran bahwa tidak ada persesuian antara ayah dan ibu dalam hal kekuasaan orangtua, sehingga pihak ketiga, hakimlah yang harus turut campur.