SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
b.a.g.u.s.c.o
PENYUSUN:
1. LIA JUNI SAPITRI ( NIM )
DOSEN PEMBIMBING : DR. FEBRIANTO, M.Pd.I
EVALUASI PEMBELAJARAN di SD
MODUL 5
Validitas
Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang dapat dengan tepat
mengukur apa yang ingin diukur. Jika kita ingin mengukur
panjang sebuah meja maka kita harus dapat memilih alat ukur
yang tepat untuk mengukur panjang meja tersebut.Untuk
menghitung waktu tempuh pelari cepat dalam perlombaan lari
cepat 100 meter maka kita juga harus dapat memilih alat ukur
yang tepat untuk digunakan. Demikian juga jika kita ingin
mengukur hasil belajar siswa maka kita juga dituntut untuk
menggunakan alat ukur ( dalam hal ini tes ) yang dapat dengan
tepat mengukur hasil belajar yang kita harapkan.
Validitas terdiri dari 3 Jenis :
1. Validitas Isi,
2. Konstrak dan
3. Validitas yang dikaitkan dengan kriteri tertentu.
KB. 1 VALIDITAS DAN RELIABILITAS HASIL PENGUKURAN
reliabilitaas
Pengertian reliabilitas mengacu pada ketetapan hasil yang diperoleh
dari suatu Pengukuran ( Grondlund dan Linn, 1990 ). Salah satu cara
untuk mengetahui ketetapan atau reliabilitas suatu pengukuran, dapat
diperoleh dengan cara melakukan pengukuran dua kali. Hasil
pengukuran dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi jika hasil
pengukuran pertama hampir sama dengan hasil pengukuran kedua.
Dan sebaliknya hasil pengukuran dikatakan mempunyai reliabilitas
yang rendah jika hasil pengukuran pertama jauh berbeda dengan hasil
pengukuran kedua.
KB. 1 VALIDITAS DAN RELIABILITAS HASIL PENGUKURAN
Validitas dan Reliabilitas
Valid dan
Terandal
Tidak Valid dan Tidak
Terandal
Valid tapi
TidakTerandal
Terandal, tapi
Tidak Valid
Konsep Dasar RELIABILITAS
Keterandalan identik dengan kekonsistenan,
yaitu kemampuan alat ukur memberikan nilai
yang SESUNGGUHNYA. Set tes dilaksanaakan
sebanyak 2 x untuk mengukur tinggi rendahnya
relabilitas.
Pengukuran I Pengukuran II
T T
e1 e2
b.a.g.u.s.c.o
Ada dua konsep reliabilitas
1. Konsep Reliabilitas dalam arti equivalent tes
Dimaksudkan untuk mengetahui apakah dua set
tes yang digunakan paralel atau tidak.
2. Konsep reliabilitas dalam arti konsistensi
internal Dimaksudkan untuk mengetahui
apakah kumpulan butir soal yang ada dalam satu
set testersebut mengukur dimensi hasil belajar
yang sama atau tidak.Untuk menghitung
korelasi digunakan formula
b.a.g.u.s.c.o
Hubungan antara validitas dan
reliabilitas
Ketepatan hasil pengukuran ( validitas ) sangat diperlukan
untuk memperoleh alat ukur yang dapat memberikan hasil
pengukuran yang tepat ( valid ). Walaupun demikian alat
ukur yang mempunyai reliabilitas tinggi belum tentu
secara otomatis mempunyai validitas yang tinggi. Karena
tingginya reliabilitas yang dihasilkan oleh suatu alat ukur
jika tidak dibarengi dengan tingginya validitas dapat
memberikan informasi yang salah tentang apa yang ingin
kita ukur.
Reliabilitas suatu tes dapat ditingkatkan dengan menambah jumlah butir kedalam tes tersebut.
Penambahan butir soal pada tes akan meningkatkan reliabilitas jika butir soal yang ditambahkan
adalah butir soal yang homogen dengan butir soal – soal yang ada. Pengukuran terhadap objek yang sama
sebanyak dua kali harus memberikan hasil yang sama dengan hasil yang pertama.
Bagaimana Meningkatkan reliabilitas test
KEGIATAN BELAJAR 2
ANALISIS DAN PERBAIKAN INSTRUMEN
Menurut Nitko (1983), analisis butir soal menggambarkan
suatu proses pengambilan data dan penggunaan informasi
tentang tiap - tiap butir soal terutama tentang respon siswa
terhadap setiap butir soal. Lebih Lnjut dikatakan bahwa arti
penting penggunaan analisis butir soal adalah sebagai berikut
:
1. Untuk mengetahui apakah butir soal – butir soal yang
disusun sudah berfungsi sesuai dengan apa yang dikehendaki
oleh penyusun soal. Untuk menentukan apakah soal – soal
yang kita susun telah berfungsi sebagaimana seharusnya maka
kita harus memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
a.Apakah soal – soal yang disusun sudah sesuai untuk mengukur perubahan tingkah laku
seperti telah dirumuskan dalam tujuan instruksional khusus ?
b. Apakah tingkat kesukaran sudah kita perhatikan ?
c. Apakah soal tersebut sudah mampu membedakan antara siswa yang pandai dengan
siswa yang kurang pandai ?
d. Apakah kunci soal yang kita buat sudah benar sesuai dengan maksud soa ?
e. Jika menggunakan tes pilihan berganda, apakah pengecoh yang kita pilih sudah
berfungsi dengan baik ?
f. Apakah soal tersebut dapat ditafsirkan ganda atau tidak ?
1. Analisis Butir Soal
b.a.g.u.s.c.o
2. Sebagai umpan balik bagi siswa untuk mengetahui kemampuan mereka
dalam menguasai suatu materi.
3. Sebagai umpan balik bagi guru untuk mengetahui kesulitan – kesulitan
yang dialami siswa dalam memahami suatu materi.
4. Sebagai acuan untuk merevisi soal.
5. Untuk memperbaiki kemapuan kita dalam menulis soal. Pada saat kita
engujikan suatu set soal untuk mengambil keputusan penting tentang hasil
belajar siswa maka idealnya kita harus yakin bahwa set soal tersebut adalah
valid dan reliabel. Validitas set soal dapat diketahui dari kisi – kisi soal
sedangkan reliabelitas soala baru dapat diketahui setelah uji coba. Dalam
rangka memperoleh reliabilitas set soal inilah analisis butir soal dilakukan.
Dalam menganalisis butir soal paling tidak ada dua karakteristik butir soal
yang perlu diperhatikan yaitu tingkat kesukaran dan daya beda butir – butir
soal.
2.
Analisis Butir Soal
b.a.g.u.s.c.o
KAPAN ANALISIS BUTIRAN SOAL DILAKUKAN?
Validitas set soal dapat diketahui dari kisi-kisi soal sedangkan reliabilitas soal
baru dapatdiketahui setelah uji coba. Dalam menganalisis butir soal paling
tidak ada dua karakteristik butir soalyang perlu diperhatikan yaitu tingkat
kesukaran dan daya beda butir-butir soal.
1. Tingkat kesukaran butir soal
Tingkat kesukaran merupakan salah satu karakteristik yang dapat menunjukkan kualitas
butirsoal tersebut apakah termasuk mudah, sedang atau sukar.Secara matematis tingkat
kesukaran butir soal dapat dihitung dengan rumus :
b.a.g.u.s.c.o
2. Daya beda
 Daya beda butir soal memiliki pengertian seberapa
jauh butir soal tersebut dapat membedakan
kemampuan individu peserta tes. Daya beda butir soal
dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
 D=PA – PB
 dimana,
 D = indeks daya beda butir soal
 PA = proporsi kelompok atas yang menjawab benar
 PB = proporsi kelompok bawah yang menjawab salah
b.a.g.u.s.c.o
Secara teoritis indeks beda soal (D) = 1 akan tercapai apabila
semua siswa dalam kelompok atas menjawab benar dan semua siswa
dalam kelompok bawah menjawab salah. Indeks daya beda soal (D) =
-1 jika semua sisa dalam kelompok atas menjawab salah dan semua
siswa dalam kelopok bawah justru menjawab benar. Sedangkan
indeks daya beda soal (D) = 0 apabila proporsi siswa yang menjawab
benar dalam kelompok atas dan kelompok bawah adalah sama.
Menurut Fernandes (1984) kategori indeks daya beda butir soal
adalah :
D ≥ 0,40 = sangat baik
0,30 ≤ D ≤ 0,40 = baik
0,20 ≤ D < 0,30 = sedang
D < 0,20 = tidak baik
Butir soal yang perlu diperbaiki adalah butir soal yang terlalu sukar
atau terlalu mudah dan butir soal yang pengecohnya mempunyai daya
beda positif atau kuncinya mempunyai daya beda negatif. Perbaikan
butir soal dapat dilakukan pada pokok soal atau pada alternatif
jawaban.
b.a.g.u.s.c.o
3. Menganalisis Tes Uraian
 Cara menganalisis tes uraian menurut Whitney dan Sabers (Mehrens dan
Lehmann, 1984) adalah : (1) tentukan jumlah siswa yang termasuk kelompok
atas (25%) dan kelompok bawah (25%), (2) hitung jumlah skor kelompok atas
dan jumlah skor kelompok bawah, dan (3) hitung tingkat kesukaran dan daya
beda setiap butir soal dengan rumus berikut
 SA : jumlah skor kelompok atas
 SB : jumlah skor kelompok bawah
 N : 25% peserta didik
 Skor maks : skor maksimal tiap buti tes
 Skor min : skor minimal tiap butir tes
b.a.g.u.s.c.o
4. Memperbaiki Butir Soal
 Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
memperbaiki butir soal antara lain : a) perhatikan
tingkat kesukaran soal. Butir soal dianggap baik jika
mempunyai tingkat kesukaran (P) antara 0,25 sampai
dengan 0,75 atau mendekati angka tersebut, b)
perhatikan daya beda butir soal. Butir soal dianggap
baik jika kunci atau jawabannya dianggap benar
mempunyai beda positif tinggi dan pengecohnya
mempunyai daya beda negatif.
b.a.g.u.s.c.o
5. Memperbaiki Non-Tes
 Prosedur memperbaiki instrument non-tes sama
dengan prosedur memperbaiki tes. Penyempurnaan
butir yang lemah dapat dilaksanakan dengan
memperbaiki butir yang kurang baik atau mengganti
butir yang lama dengan butir yang baru. Penyebab
butir soal kurang baik, antara lain: a) penggunaan
bahasa kurang komunikatif, b) kalimat dapat
ditafsirkan ambiguous (dapat ditafsirkan ganda), c)
pertanyaan / pernyataan yang dibuat menyimpang
dari indikator, dan d) pertanyaan / pernyataan tidak
mengukur tarif (sifat) yang akan diukur.

Contenu connexe

Similaire à PPT MODUL 5.ppt

Evaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitas
Evaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitasEvaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitas
Evaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitasnoussevarenna
 
8. Analisis Butir Soal CTT.pptx
8. Analisis Butir Soal CTT.pptx8. Analisis Butir Soal CTT.pptx
8. Analisis Butir Soal CTT.pptxMiyamizu1
 
001 makalah-evaluasi-pendidikan
001 makalah-evaluasi-pendidikan001 makalah-evaluasi-pendidikan
001 makalah-evaluasi-pendidikanRurinDa ELsa
 
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaranAFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaranDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS SerangAnalisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS SerangHirwanto Iwan
 
TUGAS A ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
TUGAS A  ASSESMEN PEMBELAJARANn.docxTUGAS A  ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
TUGAS A ASSESMEN PEMBELAJARANn.docxIrawatiAmsar
 
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.Wulan Sobichin
 
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)widyani siregar
 
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).pptesilraja
 
analisis-butir-soal (2).ppt
analisis-butir-soal (2).pptanalisis-butir-soal (2).ppt
analisis-butir-soal (2).pptesilraja
 
PDGK4301-M1.pdf
PDGK4301-M1.pdfPDGK4301-M1.pdf
PDGK4301-M1.pdfIksanAden
 
prosedure penelitian
prosedure penelitianprosedure penelitian
prosedure penelitianSiti Romlah
 
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdfKELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdfBasahbasahproject
 
Makalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pgMakalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pgAfrina Astuti
 

Similaire à PPT MODUL 5.ppt (20)

EVALUASI MODUL 5.pptx
EVALUASI MODUL 5.pptxEVALUASI MODUL 5.pptx
EVALUASI MODUL 5.pptx
 
program iteman
program itemanprogram iteman
program iteman
 
kualitas alat ukur
kualitas alat ukurkualitas alat ukur
kualitas alat ukur
 
Evaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitas
Evaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitasEvaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitas
Evaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitas
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
8. Analisis Butir Soal CTT.pptx
8. Analisis Butir Soal CTT.pptx8. Analisis Butir Soal CTT.pptx
8. Analisis Butir Soal CTT.pptx
 
001 makalah-evaluasi-pendidikan
001 makalah-evaluasi-pendidikan001 makalah-evaluasi-pendidikan
001 makalah-evaluasi-pendidikan
 
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaranAFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
AFI PARNAWI, M.Pd. Evaluasi pembelajaran
 
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS SerangAnalisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
 
TUGAS A ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
TUGAS A  ASSESMEN PEMBELAJARANn.docxTUGAS A  ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
TUGAS A ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
 
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
 
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
 
Tugas akhir modul 6
Tugas akhir modul 6Tugas akhir modul 6
Tugas akhir modul 6
 
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
 
analisis-butir-soal (2).ppt
analisis-butir-soal (2).pptanalisis-butir-soal (2).ppt
analisis-butir-soal (2).ppt
 
PDGK4301-M1.pdf
PDGK4301-M1.pdfPDGK4301-M1.pdf
PDGK4301-M1.pdf
 
Pdgk4301 m1
Pdgk4301 m1Pdgk4301 m1
Pdgk4301 m1
 
prosedure penelitian
prosedure penelitianprosedure penelitian
prosedure penelitian
 
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdfKELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
 
Makalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pgMakalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pg
 

Dernier

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Dernier (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

PPT MODUL 5.ppt

  • 1. b.a.g.u.s.c.o PENYUSUN: 1. LIA JUNI SAPITRI ( NIM ) DOSEN PEMBIMBING : DR. FEBRIANTO, M.Pd.I EVALUASI PEMBELAJARAN di SD MODUL 5
  • 2.
  • 3. Validitas Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang dapat dengan tepat mengukur apa yang ingin diukur. Jika kita ingin mengukur panjang sebuah meja maka kita harus dapat memilih alat ukur yang tepat untuk mengukur panjang meja tersebut.Untuk menghitung waktu tempuh pelari cepat dalam perlombaan lari cepat 100 meter maka kita juga harus dapat memilih alat ukur yang tepat untuk digunakan. Demikian juga jika kita ingin mengukur hasil belajar siswa maka kita juga dituntut untuk menggunakan alat ukur ( dalam hal ini tes ) yang dapat dengan tepat mengukur hasil belajar yang kita harapkan. Validitas terdiri dari 3 Jenis : 1. Validitas Isi, 2. Konstrak dan 3. Validitas yang dikaitkan dengan kriteri tertentu. KB. 1 VALIDITAS DAN RELIABILITAS HASIL PENGUKURAN
  • 4. reliabilitaas Pengertian reliabilitas mengacu pada ketetapan hasil yang diperoleh dari suatu Pengukuran ( Grondlund dan Linn, 1990 ). Salah satu cara untuk mengetahui ketetapan atau reliabilitas suatu pengukuran, dapat diperoleh dengan cara melakukan pengukuran dua kali. Hasil pengukuran dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi jika hasil pengukuran pertama hampir sama dengan hasil pengukuran kedua. Dan sebaliknya hasil pengukuran dikatakan mempunyai reliabilitas yang rendah jika hasil pengukuran pertama jauh berbeda dengan hasil pengukuran kedua. KB. 1 VALIDITAS DAN RELIABILITAS HASIL PENGUKURAN
  • 5. Validitas dan Reliabilitas Valid dan Terandal Tidak Valid dan Tidak Terandal Valid tapi TidakTerandal Terandal, tapi Tidak Valid
  • 6. Konsep Dasar RELIABILITAS Keterandalan identik dengan kekonsistenan, yaitu kemampuan alat ukur memberikan nilai yang SESUNGGUHNYA. Set tes dilaksanaakan sebanyak 2 x untuk mengukur tinggi rendahnya relabilitas. Pengukuran I Pengukuran II T T e1 e2
  • 7. b.a.g.u.s.c.o Ada dua konsep reliabilitas 1. Konsep Reliabilitas dalam arti equivalent tes Dimaksudkan untuk mengetahui apakah dua set tes yang digunakan paralel atau tidak. 2. Konsep reliabilitas dalam arti konsistensi internal Dimaksudkan untuk mengetahui apakah kumpulan butir soal yang ada dalam satu set testersebut mengukur dimensi hasil belajar yang sama atau tidak.Untuk menghitung korelasi digunakan formula
  • 8. b.a.g.u.s.c.o Hubungan antara validitas dan reliabilitas Ketepatan hasil pengukuran ( validitas ) sangat diperlukan untuk memperoleh alat ukur yang dapat memberikan hasil pengukuran yang tepat ( valid ). Walaupun demikian alat ukur yang mempunyai reliabilitas tinggi belum tentu secara otomatis mempunyai validitas yang tinggi. Karena tingginya reliabilitas yang dihasilkan oleh suatu alat ukur jika tidak dibarengi dengan tingginya validitas dapat memberikan informasi yang salah tentang apa yang ingin kita ukur.
  • 9. Reliabilitas suatu tes dapat ditingkatkan dengan menambah jumlah butir kedalam tes tersebut. Penambahan butir soal pada tes akan meningkatkan reliabilitas jika butir soal yang ditambahkan adalah butir soal yang homogen dengan butir soal – soal yang ada. Pengukuran terhadap objek yang sama sebanyak dua kali harus memberikan hasil yang sama dengan hasil yang pertama. Bagaimana Meningkatkan reliabilitas test
  • 10. KEGIATAN BELAJAR 2 ANALISIS DAN PERBAIKAN INSTRUMEN Menurut Nitko (1983), analisis butir soal menggambarkan suatu proses pengambilan data dan penggunaan informasi tentang tiap - tiap butir soal terutama tentang respon siswa terhadap setiap butir soal. Lebih Lnjut dikatakan bahwa arti penting penggunaan analisis butir soal adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah butir soal – butir soal yang disusun sudah berfungsi sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh penyusun soal. Untuk menentukan apakah soal – soal yang kita susun telah berfungsi sebagaimana seharusnya maka kita harus memperhatikan hal – hal sebagai berikut : a.Apakah soal – soal yang disusun sudah sesuai untuk mengukur perubahan tingkah laku seperti telah dirumuskan dalam tujuan instruksional khusus ? b. Apakah tingkat kesukaran sudah kita perhatikan ? c. Apakah soal tersebut sudah mampu membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai ? d. Apakah kunci soal yang kita buat sudah benar sesuai dengan maksud soa ? e. Jika menggunakan tes pilihan berganda, apakah pengecoh yang kita pilih sudah berfungsi dengan baik ? f. Apakah soal tersebut dapat ditafsirkan ganda atau tidak ? 1. Analisis Butir Soal
  • 11. b.a.g.u.s.c.o 2. Sebagai umpan balik bagi siswa untuk mengetahui kemampuan mereka dalam menguasai suatu materi. 3. Sebagai umpan balik bagi guru untuk mengetahui kesulitan – kesulitan yang dialami siswa dalam memahami suatu materi. 4. Sebagai acuan untuk merevisi soal. 5. Untuk memperbaiki kemapuan kita dalam menulis soal. Pada saat kita engujikan suatu set soal untuk mengambil keputusan penting tentang hasil belajar siswa maka idealnya kita harus yakin bahwa set soal tersebut adalah valid dan reliabel. Validitas set soal dapat diketahui dari kisi – kisi soal sedangkan reliabelitas soala baru dapat diketahui setelah uji coba. Dalam rangka memperoleh reliabilitas set soal inilah analisis butir soal dilakukan. Dalam menganalisis butir soal paling tidak ada dua karakteristik butir soal yang perlu diperhatikan yaitu tingkat kesukaran dan daya beda butir – butir soal. 2. Analisis Butir Soal
  • 12. b.a.g.u.s.c.o KAPAN ANALISIS BUTIRAN SOAL DILAKUKAN? Validitas set soal dapat diketahui dari kisi-kisi soal sedangkan reliabilitas soal baru dapatdiketahui setelah uji coba. Dalam menganalisis butir soal paling tidak ada dua karakteristik butir soalyang perlu diperhatikan yaitu tingkat kesukaran dan daya beda butir-butir soal. 1. Tingkat kesukaran butir soal Tingkat kesukaran merupakan salah satu karakteristik yang dapat menunjukkan kualitas butirsoal tersebut apakah termasuk mudah, sedang atau sukar.Secara matematis tingkat kesukaran butir soal dapat dihitung dengan rumus :
  • 13. b.a.g.u.s.c.o 2. Daya beda  Daya beda butir soal memiliki pengertian seberapa jauh butir soal tersebut dapat membedakan kemampuan individu peserta tes. Daya beda butir soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus :  D=PA – PB  dimana,  D = indeks daya beda butir soal  PA = proporsi kelompok atas yang menjawab benar  PB = proporsi kelompok bawah yang menjawab salah
  • 14. b.a.g.u.s.c.o Secara teoritis indeks beda soal (D) = 1 akan tercapai apabila semua siswa dalam kelompok atas menjawab benar dan semua siswa dalam kelompok bawah menjawab salah. Indeks daya beda soal (D) = -1 jika semua sisa dalam kelompok atas menjawab salah dan semua siswa dalam kelopok bawah justru menjawab benar. Sedangkan indeks daya beda soal (D) = 0 apabila proporsi siswa yang menjawab benar dalam kelompok atas dan kelompok bawah adalah sama. Menurut Fernandes (1984) kategori indeks daya beda butir soal adalah : D ≥ 0,40 = sangat baik 0,30 ≤ D ≤ 0,40 = baik 0,20 ≤ D < 0,30 = sedang D < 0,20 = tidak baik Butir soal yang perlu diperbaiki adalah butir soal yang terlalu sukar atau terlalu mudah dan butir soal yang pengecohnya mempunyai daya beda positif atau kuncinya mempunyai daya beda negatif. Perbaikan butir soal dapat dilakukan pada pokok soal atau pada alternatif jawaban.
  • 15. b.a.g.u.s.c.o 3. Menganalisis Tes Uraian  Cara menganalisis tes uraian menurut Whitney dan Sabers (Mehrens dan Lehmann, 1984) adalah : (1) tentukan jumlah siswa yang termasuk kelompok atas (25%) dan kelompok bawah (25%), (2) hitung jumlah skor kelompok atas dan jumlah skor kelompok bawah, dan (3) hitung tingkat kesukaran dan daya beda setiap butir soal dengan rumus berikut  SA : jumlah skor kelompok atas  SB : jumlah skor kelompok bawah  N : 25% peserta didik  Skor maks : skor maksimal tiap buti tes  Skor min : skor minimal tiap butir tes
  • 16. b.a.g.u.s.c.o 4. Memperbaiki Butir Soal  Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memperbaiki butir soal antara lain : a) perhatikan tingkat kesukaran soal. Butir soal dianggap baik jika mempunyai tingkat kesukaran (P) antara 0,25 sampai dengan 0,75 atau mendekati angka tersebut, b) perhatikan daya beda butir soal. Butir soal dianggap baik jika kunci atau jawabannya dianggap benar mempunyai beda positif tinggi dan pengecohnya mempunyai daya beda negatif.
  • 17. b.a.g.u.s.c.o 5. Memperbaiki Non-Tes  Prosedur memperbaiki instrument non-tes sama dengan prosedur memperbaiki tes. Penyempurnaan butir yang lemah dapat dilaksanakan dengan memperbaiki butir yang kurang baik atau mengganti butir yang lama dengan butir yang baru. Penyebab butir soal kurang baik, antara lain: a) penggunaan bahasa kurang komunikatif, b) kalimat dapat ditafsirkan ambiguous (dapat ditafsirkan ganda), c) pertanyaan / pernyataan yang dibuat menyimpang dari indikator, dan d) pertanyaan / pernyataan tidak mengukur tarif (sifat) yang akan diukur.