Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebagai cara deteksi dini kanker payudara, khususnya di kalangan remaja putri. Dokumen menjelaskan bahwa SADARI perlu dilakukan secara rutin mulai usia remaja untuk mendeteksi kelainan payudara sejak dini, sehingga dapat mencegah tumbuhnya kanker payudara dan meningkatkan harapan hidup
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
sadariiiii.docx
1. Bab 1
Pendahuluan
A. Latar belakang
SADARI adalah serangkaian prosedur untuk mendeteksi benjolan atau kelainan
payudara secara dini. SADARI penting bagi setiap wanita terutama remaja untuk
melakukan dan menangani, karena yang menderita SADARI pada masa remaja dan
mendeteksi kelainan sejak dini dapat memberikan prognosis yang lebih baik. Ada
banyak keuntungan memiliki SADARI saat remaja, karena hampir 85% dari gangguan
atau benjolan ditemukan melalui SADARI itu sendiri. Sekitar 95% wanita yang
terdiagnosis kanker payudara stadium awal dapat hidup lebih lama dari 5tahun setelah
terdiagnosis (Nabila, 2010) Tarmi (2013).
Berdasarkan hasil program Depkes 2009-2011, diketahui bahwa tidak kurang dari
950 orang di 79.puskesmas dan 102 orang dari 17 provinsi dilatih sebagai pemeriksa.
namun tidak dijelaskan bahwa hasil dari pelatihan tersebut diarahkan ke lembaga lain,
seperti sekolah. Menurut data yang diperoleh dari Subbagian Kanker Kementerian
Kesehatan sampai dengan tanggal 20 Januari 201, dari 36.761.000 wanita yang
terdeteksi dini, dimana diantaranya berusia 30 sampai 50 tahun (Detik, 201). Dari data
dapat disimpulkan bahwa remaja tidak mengalami SADARI. Hal ini disebabkan
kurangnya pengetahuan dan kesadaran dikalangan pemuda tentang SADARI. Hal ini
menunjukkan rendahnya motivasi wanita khususnya remaja untuk terjangkit SADARI.
(Majid, 2003).
Perilaku SADARI generasi muda dalam deteksi dini kanker payudara masih sangat
rendah. Padahal perilaku ini sangat penting untuk deteksi dini terhadap penderita
kanker payudara, karena saat ini kanker payudara tidak hanya menyerang wanita
berusia di atas 30 tahun, tetapi juga menyerang wanita muda bahkan remaja (Sinaga
2. dan Ardayani, 2016). SADARI, juga dikenal sebagai pemeriksaan payudara sendiri,
adalah cara deteksi dini yang murah dan mudah. Tujuan dari penelitian SADARI ini
adalah jika terdeteksi kelainan atau perubahan pada payudara, maka dapat segera
diperiksa oleh tenaga kesehatan (Seftiani, 2012).
Data dari The Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) (2012) menunjukkan
bahwa kanker payudara merupakan penyebab kematian akibat kanker, penyebab
kematian utama di antara wanita di negara kurang berkembang. Data dari
GLOBOCAN (2018) menunjukkan bahwa di seluruh dunia terdapat 2.088.89 kasus
baru kanker payudara. Pada semua kelompok umur dan jenis kelamin, dan angka
kematian sebanyak.626.679, sedangkan Asia Tenggara memiliki 137.51 kasus kanker
payudara dan kematian. 50.935 orang. Pusat Informasi dan Informasi Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia (INFODATIN) (2016)
kasus kanker payudara meningkat di Indonesia pada tahun 2013. Prevalensi
tertinggi yaitu diberikan oleh Jawa Tengah dengan 11.511 dan Jawa Timur. 9 688.
Peningkatan kematian akibat kanker payudara tidak dapat dijelaskan oleh
ketidaktahuan perilaku SADARI, sehingga lebih dari 80% dari kasus kanker payudara
terdeteksi pada stadium lanjut (Dyanti dan Suariyani, 2016).
Menurut Septian (2013), peningkatan kasus kanker payudara dapat ditekan menjadi
karena deteksi dini melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Pemeriksaan
SADARI dapat dimulai pada masa pubertas wanita, yang tujuannya untuk mengetahui
apakah ada kelainan pada payudara. Jika diketahui kelainan sejak awal, pengobatan
kanker dapat dilakukan dengan tepat sehingga memperpanjang usia pasien (Cahya,
Harnida, & Indrianita, 2019).
3. kasus kanker payudara yang biasanya dialami oleh wanita muda berusia antara 15
hingga 20 tahun. Hal ini karena gaya hidup dan perilaku remaja sangat bervariasi,
termasuk pilihan makanan yang mereka konsumsi, yang mempengaruhi status gizi
remaja. Selain itu, kesadaran akan pemeriksaan SADARI di kalangan anak muda masih
lemah, padahal pemeriksaan SADARI ini dapat menurunkan angka kematian akibat
kanker payudara hingga 20% (Septiani, 2013).
Kurangnya kesadaran di kalangan wanita Indonesia, khususnya remaja putri,
tentang infeksi BSE dikarenakan masih banyak remaja yang belum sadar akan
pentingnya menjaga kesehatan payudara. Kurangnya pengetahuan dan kemauan untuk
mengetahui informasi tentang pencegahan kanker payudara (Ranggansaka, 2010).
Oleh karena itu, upaya preventif berupa sosialisasi kanker payudara sangat diperlukan
agar generasi muda dapat saling bercerita cara menjaga kesehatan payudara.
Pengetahuan remaja putri tentang SADARI dan motivasi remaja melakukan
SADARI mempengaruhi upaya pencegahan dini kanker payudara. Pengetahuan objek
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Singkatnya, kedua aspek ini
berkontribusi pada motivasi seseorang, yaitu. motivasi dan sikap terhadap objek
tertentu, mempelajari motivasi Anda dapat memprediksi perilaku Anda sendiri. Jika
seseorang sudah memiliki motivasi yang kuat untuk perilaku kesehatan , perilakunya
menjadi konsisten dan dapat diprediksi (Hasibun et al. 201).
4. Kurangnya motivasi untuk melakukan prosedur SADARI menyebabkan
kemalasan, keengganan dan keengganan untuk melakukan pemeriksaan payudara
sebagai bentuk deteksi dini kanker payudara, seperti kemalasan untuk memeriksa
payudara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi remaja dalam melakukan
SADARI untuk deteksi dini kanker payudara (Rosanti, 2014)
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebaiknya dilakukan secara rutin yaitu
sebulan sekali. Tidak apa-apa, semua wanita di atas 20 melakukannya. Tujuannya
adalah untuk memprediksi dengan cepat apakah akan ditemukan benjolan di payudara.
SADARI dilakukan 7-10 hari setelah menstruasi, karena dengan begitu payudara akan
terasa lunak. Tujuan dari SADARI rutin adalah untuk merasakan
dan mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga ketika terjadi perubahan dapat langsung
terlihat. Metode SADARI sangat sederhana, namun diharapkan dapat menurunkan
angka kejadian kanker payudara yang tinggi. Kanker payudara merupakan kanker yang
ganas dan mematikan. Kanker payudara tumbuh dan berkembang pesat tanpa
koordinasi di jaringan atau pembuluh darah. Definisi paling sederhana dari kanker
payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di jaringan payudara. Kanker ini dapat
tumbuh di kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak dan jaringan ikat payudara.
(Rickedes, 2013)
Salah satu cara untuk menekan angka kematian adalah melalui deteksi dini kanker
payudara, salah satunya dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) merupakan prosedur yang membuat seorang wanita
khawatir dengan kondisi payudaranya. Menyadarkan generasi muda sedini mungkin
dapat memberikan pengaruh yang baik bagi generasi muda agar kelak menjadi wanita
dewasa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran remaja