Strategi Pembelajaran PAK di Gereja & Sekolah
Ringkasan dokumen tersebut membahas beberapa hal:
1. Pengertian strategi pembelajaran dan tujuannya
2. Jenis-jenis strategi pembelajaran yang dapat digunakan seperti expositori, discovery, mastery learning, dan inquiry
3. Strategi pembelajaran yang dapat digunakan di gereja dan sekolah harus sesuai dengan kondisi serta usia peserta didik
2. Pengertian Strategi Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata “Strategi” adalah “renca
na yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus”. Strategi digunakan
untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Strategi berbe
da dengan metode, strategi menunjuk pada sebuah perecanaan untuk mencapai sesuatu,
sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.
Syaiful Bahri Djamarah dan A Swan Zain mengatakan strategi pembelajaran
diartikan “ sebagai pola-pola umum kegiatan guru – peserta didik dalam mewujudkan p
embelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan, suatu garis-garis besar haluan
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu cara
sebagai seorang pengajar untuk dapat menyampaikan materi pembelajaran dalam menca
pai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara aktif dan efisien dalam menggunak
an berbagai sumber pelajaran.
3. Tujuan strategi Pembelajaran
Sebagai seorang pengajar yang profesional dan supaya materi yang diajarkannya mudah dipah
ami tidak terlepas dari strategi dalam mengajarkan materi pembelajaran tersebut. Seorang
guru yang profesional harus mengetahui keadaan pelajar ketika ia mengajar materi yang di sampaika
nnya harus bisa memilih strategi yang tepat dan benar.
Setiap penggunaan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar tentunya memiliki
tujuan yang hendak dicapai.
Sardiman. A.M mengatakan:
“Tujuan Pembelajaran merupakan hasil belajar mengajar bagi siswa setelah melakukan pros
es belajar dibawah bimbingan guru dalam kondisi yang kondusif”
sementara itu Karli Hilda mengutip pendapat Benjamin Blom bahwa: “
Mengelompokkan kemampuan manusia ke dalam dua ranah (domain) utama yaitu ranah kognitif
dan ranah non-kognitif. Ranah non-kognitif dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu ranah afektif dan ra
nah psikomotorik.”
Sumber dari https://journal.sttni.ac.id/index.php/SDJT/article/view/10/6
4. Oleh karna itu tujuan dalam kegiatan belajar mengajar atau pembelaj
aran di bagi kedalam tiga ranah, yakni :
1. Kognitif : tujuan ini berorientasikan kepada kemampuan "berpik
ir" mencakup kemampuan intektual yang lebih sederhana, yaitu meng
ingat sampai kemampuan untuk memecahkan suatau masalah yang m
enutut siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan gagasan, meto
de, yang dipelajari. Dalam taksonomi Bloom : tujuan kognitif dijel
askan sebagai berikut : pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisi
s, sintesis, evaluasi.
5. 2. Afektif
• tujuan ini berhubungan dengan "pera
saan","emosi", "sistem nilai", dan sikap
hati" (attitude) yang menunjukkan pene
rimaan atau penolakan terhadap sesua
tu. Tujuan
• afektif terdiri dari paling sederhana,
yaitu memperhatikan suatu fenomena
sampai dengan yang komplek yang
merupakan faktor internal seseorang,
seperti kepribadian dan hati nurani.
• Menurut taksonomi afektif versi Krath
wohl, dkk. Adapun tingkatannya seba
gai berikut :
6. 3. Psikomotorik
Tujuan ini berhubungan dengan perilaku
menekankan fungsi manipulatif dan keter
ampilan motorik atau kemampuan fisik
7. Jenis – jenis strategi pembelajaran
Beberapa macam strategi pembelajaran menurut para ahli yang dapat digunaka
n oleh guru dalam menyampaikan pembelajaran Pendidikan Agama Kristen :
1.Strategi pebelajaran Expositori (SPE)
Strategi pembelajaran Expository menurut Wina Sanjaya menekankan pada
proses penyampaian secara verbal dari pengajar kepada peserta didik agar
peserta didik dapat menguasai materi secara optimal. Jadi pengajar dituntut
menjelaskan dengan lisan agar tujuan dari materi pembelajaran dapat
dikuasai secara optimal oleh peserta didik. Seoprang guru bertindak lebih
aktif dan sebaliknya peserta didik akan labih pasif. Langkah-langkah dalam
penggunaan strategi pembelajaran ini yaitu : persiapan,penyajian,
menghubungkan, menyimpulkan,dan penerapan dalam kegiatan belajar
mengajar.
8. 2. Strategi pembelajaran
Discovery
Menurut Roetiyah S.K mengatakan discovery adalah pr
oses mental dimana peserta didik mampu mengasimilas
ikan sesuatu konsep atau mirip. Yang dimaksud dengan
proses mental adalah mengamati, mencerna,mengerti,
menggolong-golongkan,membuat dugaan, menjelaskan,
mengukur, dan membuat kesimpulan. Penggunaan strat
egi ini menekankan kepada peserta didik untuk berusah
a meningkatkan aktivitas – aktivitas dalam proses belaj
ar mengajar.
9. 3. Strategi pembelajaran
penguasaan (Mastery Lea
rning)
Strategi pembelajaran berikut ini memotivasi peserta di
dik untuk dapat mencapai penguasaan terhadap kompet
ensi tertentu. Strategi pembelajaran penguasaan ini dap
at diartikan bahwa belajar tuntas adalah suatu strategi y
ang diindividualisasikan dengan menggunakan pendeka
tan kelompok. Dalam strategi ini pengajar dan peserta d
idik diminta untuk bekerja sama secara partisipatif dan
persuasif. Oemar hamalik mengutip asumsi John B Car
ol pada tahun 1963, mengatakan “penemuannya menge
nai model belajar yaitu ‘model of school learning’. Mo
del ini menguraikan bakat peserta didik untuk pelajaran
tertentu dapat dilihat dari waktu yang disediakan untuk
pelajaran tersebut dan waktu yang dibutuhkan untuk me
ncapai tingkat penguasaan tertentu.
10. 4. Strategi pembelajaran I
nquiry
Inquiry dalam istilah bahasa inggris merupakan suatu
teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar
di depan kelas. Strategi pembelajaran Inquiry adalah
rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan p
ada proses berpikir kritis dan analis untuk mencari da
n menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah ya
ng dipertanyakan. Proses tersebut biasanya dilakukan
melalui tanya jawab pengajar kepada peserta didik. R
oestiyah mengatakan “Strategi pembelajaran inquiry
merupakan bentuk dari pendekatan yang berorientasi
kepada peserta didik karena dalam strategi ini peserta
didik memegang peran yang sangat dominan dalam p
roses pembelajaran. Langkah – langkah dalam pembe
lajaran ini yaitu orientasi terhadap masalah, merumus
kan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan
data, menguji hipotesis, dan menyimpulkan.
11. Strategi pembelajaran yang digunakan di ge
reja maupun disekolah
Jenis – jenis strategi yang telah disebutkan dapat kita terapkan untuk pembelaja
ran PAK di gereja maupun disekolah tetapi tidak melupakan kondisi serta saran
a prasarana yang perlu disediakan. Karena setiap strategi pembelajaran tujuan u
tamanya peserta didik dapat memahami tujuan pembelajaran yang telah ditetap
kan. Contoh : peserta didik dapat memahami Tokoh Yusuf dalam mengampuni.
Kita sesuaikan strategi pembelajaran yang aan menuju ke proses mengampuni s
eperti tokoh Yusuf. Tetapi tidak memungkiri terkadang karena keterbatasan pe
ngajar serta penguasaan diri seorang pengajar mengajar tidak menyesuaikan ata
u memilah-milah umur dalam proses pembelajaran. Seperti halnya sekolah min
ggu karena anaknya sedikit dan keterbatasan ruang dan waktu maka materi yan
g disampaikan sama dengan model yang sama juga. Sebaiknya tidak melakuka
n tersebut tetapi perlu juga adanya penyesuaian dalam tingkat usia yang ada.