SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi (Artikel UAS), Universitas Mercu Buana, 2017
1. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Pada Rumah Sakit (SIMRS)
Artikel Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Semester Ganjil Tahun Akademik 2016/2017
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA.
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Nama : Fitri Febriani
NIM : 43116110036
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2017
2. KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan artikel
yang berjudul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pada Rumah Sakit (SIMRS)”.
Artikel ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen pada Universitas Mercu Buana Jakarta Semester Ganjil Tahun Akademik
2016/2017.
Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah penulis menyampaikan rasa hormat dan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah memberikan
bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan artikel ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik bentuk, isi,
maupun teknik penyajiannya serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak amat sangat penulis terima dengan
tangan terbuka. Semoga kehadiran makalah ini memenuhi sasarannya dan dapat
dimengerti oleh semua pihak terutama untuk para pembaca.
Jakarta, Oktober 2017
Penulis
Fitri Febriani
3. ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat sekarang,
dan telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Karena teknologi
informasi punya peran penting dalam memberikan informasi yang berguna bagi
manajemen atau operasional. Seiring dengan perkembangan yang cukup pesat, teknologi
informasi telah berubah menjadi syarat yang tak bisa dihindarkan.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem
informasi yang terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses
manajemen Rumah Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa, tindakan untuk pasien, rekam
medis, apotek, gudang farmasi, penagihan, database personalia, penggajian karyawan,
proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh manajemen.
Penyelenggaraan SIMRS guna mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit dalam
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan dibeberapa Rumah Sakit
termasuk Rumah Sakit Siloam.
Berdasarkan hasil analisis terdapat adanya kelebihan serta kelemahan dari sistem
manajemen rumah sakit tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian sistem
meliputi pengujian validasi, performance, dan pengujian aplikasi pada pengguna.
Kata kunci: Teknologi, Sistem Informasi, Pelayanan Kesehatan
4. PROFIL RUMAH SAKIT SILOAM
Rumah Sakit Siloam atau dikenal juga dengan Siloam Hospitals merupakan salah
satu jaringan rumah sakit swasta yang didirikan oleh Lippo Group. Awalnya Rumah
Sakit ini bernama Rumah Sakit Siloam Gleneagles yang yang merupakan kerjasama
antara Lippo Group dan Rumah Sakit Gleneagles, didirikan pada 3 Agustus 1996 melalui
PT Sentralindo Wirasta yang bergerak di bidang layanan kesehatan. Rumah Sakit Siloam
Gleneagles pertama kali dibangun di kawasan Lippo Village (Dahulu: Lippo Karawaci),
Tangerang dan Lippo Cikarang. Pada tahun 2010, Siloam Hospitals membangun rumah
sakit pendidikan dengan berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran dan School of
Nursing (SoN) Universitas Pelita Harapan (UPH), dan Mochtar Riady Institute of
Nanotechnology (MRIN). Mulai tahun 2011 Siloam Hospitals menjadi jaringan Rumah
sakit dengan membangun enam rumah sakit dan mengakuisisi lima rumah sakit.
Saat ini Rumah Sakit Siloam telah memiliki beberapa rumah sakit, klinik
spesialis, dan pusat pengobatan kanker. Melalui PT Siloam International Hospitals telah
tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 September 2013. Untuk meningkatkan
layanan bertaraf Internasional, rumah sakit ini menjadi rumah sakit pertama di Indonesia
yang mendapat akreditasi international dari lembaga akreditasi Joint Commission
International Accreditation (akreditasi telah dilakukan pada tahun 2007, 2010 dan 2013).
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem
informasi yang terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses
manajemen Rumah Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan untuk pasien,
medical record, apotek, gudang farmasi, penagihan, database personalia, penggajian
karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh manajemen. Produk kami
Enterprise Hospital System adalah sistem yang terintegrasi pada semua modul dan telah
dipakai di beberapa Rumah Sakit Daerah, baik yang telah berstatus BLU maupun belum.
SIMRS ini didesain dengan teknologi informasi terbaru dan interface yang menarik
sehingga mudah digunakan.
Aplikasi SIMRS yang dikembangkan dirancang untuk dapat berjalan dengan baik
pada semua Sistem Operasi (Multi Platform Operating System) seperti : Windows,
Linux, Apple Machintosh, termasuk juga Tablet PC maupun Mobile Phone.
Mengakomodasi Sistem Proses backup Automatic antar Server (Redundant System),
Mengakomodasi Sistem Proses Pembagian Beban Kerja antar Server (Paralel
Computing), Mengakomodasi Sistem Proses pooling data pada Sistem Layanan Awan
(Private Cloud System) sehingga bisa diakses dimana saja, serta dukungan Komputasi
bergerak dengan pemanfaatan media komunikasi layanan internet.
5. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di dalam era globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat,
akurat, relevan dan tepat waktu sudah merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditawar
lagi. Demikian halnya dengan dunia kesehatan, hal yang terpenting dalam dunia
kesehatan adalah memberikan layanan informasi kepada organisasi dan para ahli
kesahatan dan kepada para pasien, guna memenuhi tuntutan setiap manajemen terutama
dalam pengolahan data.
Rumah Sakit Siloam tentu tidak lepas dari permasalahan diatas, yaitu memberikan
layanan informasi yang cepat, tepat, akurat dan efisien. Dan tentu saja informasi ini
sangat penting dalam pengambilan keputusan, sebagai salah satu instansi yang bergerak
dibidang kesehatan dalam melayani masyarakat luas permasalahan yang dialami pun
sangat kompleks. Hal ini tentu saja memerlukan sistem pengolahan data yang
membutuhkan kecepatan dalam memproses data menjadi sebuah informasi.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana menganalis perancangan Sistem Informasi pada Rumah Sakit ?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan yang dimiliki pada Sistem Informasi Rumah
Sakit ?
3. Apa yang menjadi perancangan dari analisis Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit ?
6. TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Informasi
Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi pada level
manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu.
Dalam Encyclopedia of Management disebutkan bahwa SIM merupakan suatu proses
pendekatan yang direncanakan dan disusun untuk memberikan bantuan kepada pimpinan
dalam proses manajerial.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa SIM merupakan
jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangakan dalam suatu organisasi dan
disahkan bila diperlukan untuk memberikan data kepada manajemen untuk dasar dalam
pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan.
B. Karakteristik Sistem
Untuk memahami atau mengembangakan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-
unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat
membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya. Suatu sistem mempunyai karakteristik
atau sifat-sifat tertentu di antaranya yaitu:
a. Komponen Sistem (Components)
Suatu komponen sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan, suatu sistem dapat mempunyai
sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem.
Stair (1992) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer (CBIS) dalam suatu
organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut :
7. 1. Perangkat Keras, yaitu komponen untuk melengkapi kegiatan memasukan data,
memproses data, dan keluaran data.
2. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer.
3. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian
rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.
4. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem
dengan sistem komputer secara bersama-samakedalam suatu jaringan kerja yang
efektif.
5. Manusia, yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, nalis,
programmer, dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.
6. Prosedur, yakni tata cara yang meliputi strategi, kebijakan, metode dan
peraturanperaturan dalam menggunakan sistem informasi berbasis komputer.
b. Batas Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lainya atau lingkungan luarnya, di mana suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan yang menunjukkan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi
oprasi sistem yang dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem tersebut.
d. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang
lainya yang memungkinkan adanya sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem
dengan subsistem yang lainya.
e. Masukan Sistem (Input)
Masukan sistem adalah energi yang dimasukan kedalam sistem yang dapat berupa
masukan perawatan (Maintenance input) dan masukan sinyal (Signal Input).
8. f. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan dari
subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
g. Pengolahan Sistem (Process)
Pengolahan sistem akan mengubah masukan menjadi keluaran.
h. Sasaran Sistem (Objectives)
Sasaran sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau
tujuan.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) adalah suatu rangkaian
kegiatan yang mencakup semua pelayanan kesehatan (rumah sakit) disemua tingkatan
administrasi yang dapat memberikan informasi kepada pengelola untuk proses
manajemen (berhubungan dengan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian
informasi dan analisa) pelayanan kesehatan di rumah sakit. Peran sistem informasi
didalam kegiatan manajemen rumah sakit sangatlah membantu dan mempunyai peran
yang sangat efektif dalam proses pelayanan kesehatan di rumah sakit, dengan sistem
informasi seorang pemimpin rumah sakit dapat mengambil suatu kebijakan secara cepat,
tepat dan akurat berdasarkan informasi yang didapat dari pelayanan kesehatan di rumah
sakit yang dipimpinnya.
C. Manfaat SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit)
Manfaat yang didapatkan Rumah Sakit dengan menggunaan SIMRS ini adalah:
9. 1. Proses-proses manajemen rumah sakit bisa terintegrasi antara satu bagian dengan
bagian lainnya.
2. Pengendalian stok obat dan alkes multi gudang (multi apotek / floorstock) bisa
dilakukan dengan lebih mudah karena posisi stock up to date-nya bisa diketahui
setiap saat.
3. Penagihan kepada pasien bisa dibuat dalam sebuah single billing statement untuk
semua jasa perawatan yang telah diterima pasien.
4. Riwayat penyakit dan perawatan (medical record) pasien bisa dikelola dan
dipanggil dengan cepat dan otomatis.
5. Analisis statistik diagnosa dan pembedahan terhadap pasien telah disesuaikan
dengan standard yang telah ditetapkan WHO.
6. Memudahkan proses budgeting dan pengendalian realisasinya.
7. Memudahkan penyusunan rencana cash-flow dan pengendalian arus kas maupun
bank.
8. Dengan SIMRS, resiko keterlambatan pembayaran atau penagihan hutang piutang
bisa dikurangi.
9. Menjaga konsistensi data (data consistency) karena menggunaan data bersama
(data sharing) baik data master (database pasien, dokter, perawat, karyawan dan
obat) maupun data transaksi.
10. Pemanfaatan data keluaran / output dari suatu modul oleh modul lain (sebagai
masukan / input) sehingga bisa dihindari adanya redundansi proses antar bagian.
11. SIMRS memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan di semua unit, cepat
dan akurat.
12. Pencetakan nota pembayaran, kuitansi, surat menyurat bisa dilakukan dengan
mudah.
13. Efisiensi waktu entri data (entry time) karena hanya dilakukan sekali oleh bagian
yang paling berkompeten.
14. Efisiensi kerja karyawan menjadi meningkat karena beberapa proses rutin seperti
pembuatan laporan atau perhitungan-perhitungan dilakukan secara otomatis dan
cepat. Dengan demikian karyawan lebih bisa berkonsentrasi kepada hal-hal yang
bersifat strategis.
D. Analisis Sistem
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan permaslahan, kesempatan-kesempatan, hambatan hambatan
yang terjadi, dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-
perbaikannya
10. Tujuan utama analisis sistem adalah untuk menentukan hal-hal detail tentang yang akan
dikerjakan oleh sistem yang diusulkan. Analisis sistem lebih menekankan pada isu-isu
bisnis (kebutuhan pihak pemakai) bukan masalah teknis atau implementasi.
Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan dalam
tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya.
Dalam tahap analisis sistem, terdapat langkahlangkah dasar yang harus dilakukan oleh
sistem analisis yaitu :
1. Identification yaitu mengidentifikasikan masalah.
2. Understand yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
3. Analize yaitu menganalisis sistem.
4. Report yaitu membuat laporan hasil analisis
Analisis PIECES
Untuk menidentifikasi masalah, harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi,
ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi, dan pelayanan pelanggan. Hal ini dikenal sebagai
analisis PIECES (performance, information, economy, control, eficiency, dan services).
Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini penting karena
biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari
masalah utama
Desain Sistem
Setelah tahap analisis sistem, tahap selanjutnya adalah desain sistem (system desaign)
yang merupakan tahapan untuk memikirkan bagaimana membuat sesuatu sistem.
Perancangan/desain sistem merupakan kegiatan perancangan dan input output dan
struktur file dari data yang diperoleh, kemudian digunakan untuk menghasilkan sistem
informasi yang dibutuhkan dalam perencanaan akan diadakan identifikasi masalah
masalah apa yang akan digunakan sebagai bahan rancangan, sehingga dapat
menghasilkan sistem informasi yang baik.
11. Dengan adanya perancangan sistem diharapkan kita dapat mengetahui gambaran umum
sistem yang ada sehingga perubahan yang ada yang mungkin terjadi dapat diperbaiki
dengan cepat karena sudah ada gambaran tentang sistem yang ada.
Langkah-langkah dalam perancangan sistem yang baik adalah :
1) Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data
yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat.
2) Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci
sehingga membentuk informasi yang dihasilkan.
3) Menganalisa kendala yang akan dihadapi dari permasalahan yang mungkin timbul
dalam proses perancangan sistem.
Perangkat Perancangan Sistem
Ada beberapa perangkat perancangan sistem yaitu Diagram Context, Data Flow
Diagram, Entity Relationship Diagram, dan Normalisasi.
Flow Chart (Data Flow)
Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukan alir (flow) di dalam
program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat
bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.
Simbol Bagan Alir
Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan bagan yang menunjukan arus pekerjaan
dari sistem secara keseleruhuan, menjelaskan urutan-urutan dari prosedur yang ada di
dalam sistem serta menunjukan apa yang dikerjakan didalam sistem.
Data Flow Diagram
Pemidelan proses adalah cara formal untuk menggambarkan bagaimana bisnis beroperasi.
Mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan bagaimana data berpindah
diantara aktivitas-aktivitas itu. Ada banyak cara untuk mempresentasikan proses model.
Cara yang populer adalah menggunakan data flow diagram (DFD). Ada dua jenis DFD,
12. yaitu DFD logis dan DFD fisik. DFD logis menggambarkan proses tanpa menyarankan
bagaimana mereka akan dilakukan, sedangkan DFD fisik menggambarkan proses model
berikut implementasi pemrosesan informasinya.
Konsep Normalisasi
Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam desain logika sebuah database, teknik
pengelompokan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik
(tanpa redudansi).
E. Hambatan atau kendala pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Adapun Pengembangan Sistem Informasi dan Hambatan pada Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit.
Pengelolaan data yang sangat besar baik berupa data medis pasien (medical
record) maupun data administrasi yang dimiliki oleh Rumah Sakit mengakibatkan
beberapa hambatan / kendala, antara lain :
1. Redudansi Data, pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi
data sehingga kapasitas yang di perlukan membengkak dan pelayanan menjadi
lambat, tumpukan filing sehingga memerlukan tempat filing yang cukup luas.
2. Unintegrated Data, penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data
tidak sinkron, informasi pada masing-masing bagian mempunyai asumsi yang
berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit /Instalasi.
3. Human Error, proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan
terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar dan tidak singkrong dari
unit satu ke yang lainya dan akan menimbulkan banyaknya perubahan data
(efeknya banyak pelayanan akan berdasarkan sesuka perawan/dokter sehinga
dokter / perawat bisa menambah bahkan mengurangi data/tarif sesuai dengan
kondisi saat itu, misal yang berobat adalah sodaranya makan dengan
13. seenaknya dokter/perawat memberikan discont tanpa melalu prosedur yang
tepat. Dan menimbulkan kerugian pada rumah sakit.
4. Terlambatnya Informasi, dikarenakan dalam penyusunan informasi harus
direkap secara manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan
kurang dapat dipercaya kebenarannya.
Era globalisai yang ditandai dengan adanya Perdagangan bebas mengharuskan
sektor Kesehatan terutama Rumah Sakit untuk meningkatkan daya saing dengan
memberikan pelayanan yg sebaik-baiknya kepada pelanggan ataupun pasien bahkan
penyajian laporan yang akurat bagi para pengambil keputusan, bahkan rumah sakit
vertical cenderung untuk segera merubah tatana rumah sakit menjadi sebuah badan
layanan umum, sehingga lebih mudah dalam penataan administrasinya.
Guna mengatasi hambatan–hambatan dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit,
keberadaan “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit” sangat dibutuhkan, sebagai
salah satu strategik manajemen dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan
memenangkan persaingan bisnis.
14. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan studi literature
dalam bidang ke Ilmuan Management System Information (MIS) dan Information
Technology (IT). Analisa data yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisa isi
penelitian dengan menggunakan hasil wawancara dengan informan atau temuan
penelitian, hasil observasi disertai tinjauan pustaka dan peraturan peraturan yang
berkaitan dengan penelitian untuk mengetahui sejauh mana terjadinya perbedaan antara
teori yang seharusnya dengan kenyataan yang ada sehingga akhirnya didapatkan saran
dan tindakan koreksi.
Metode Pengembangan sistem yang digunakan pada perancangan sistem
informasi data base pada rumah sakit ini adalah Model Waterfall. Model ini memberikan
pendekatan yang sistematis dan berurutan bagi pengembangan piranti lunak, metode ini
memiliki 4 tahapan yaitu Analisis (Analisys), Perancangan (Design), Pengkodean
(Coding), Pengujian (Implementasi). Berikut adalah gambar pengembangan sistem
perangkat lunak dengan proses SDLC (system development life sycle) dengan model
waterfall:
15. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisa Sistem Berjalan
Sistem pelayanan pasien rawat jalan pada Rumah Sakit Siloam meliputi tahapan-tahapan.
Ruang lingkup Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan, mencakup pengelolaan informasi
dalam lingkup manajemen pasien (front office management). Lingkup ini antara lain
sebagai berikut:
1. Registrasi Pasien, yang mencatat data/status pasien untuk memudahkan
pengidentifikasian maupun pembuatan statistik dari pasien masuk sampai keluar.
Modul ini meliputi pendaftaran pasien baru/lama, pendaftaran rawat inap/jalan,
dan info kamar rawat inap. Berikut contoh sistemnya untuk Registrasi Pasien
dinamakan System HOPE :
2. Rawat Jalan/Poliklinik yang tersedia di rumah sakit, seperti: penyakit dalam,
bedah, anak, obstetri dan ginekologi, syaraf, jiwa, THT, mata, gigi dan mulut,
cardiologi, radiologi, bedah orthopedi, paru-paru, kesehatan jiwa, kulit, gizi,
umum, UGD, dan lain-lain sesuai kebutuhan. Modul ini juga mencatat diagnose
dan tindakan terhadap pasien agar tersimpan di dalam laporan rekam medis
pasien. Berikut contoh sistemnya untuk Rawat Jalan/Poliklinik dinamakan System
Larahis :
16. 3. Rawat Inap. Modul ini mencatat diganosa dan tindakan terhadap pasien,
konsultasi dokter, hubungan dengan poliklinik/penunjang medis.
4. Penunjang Medis/Laboratorium, yang mencatat informasi pemeriksaan seperti:
EKG, EEG, USG, ECHO, TREADMIL, CT Scan, Endoscopy, dan lain-lain.
5. Penagihan dan Pembayaran, meliputi penagihan dan pembayaran untuk rawat
jalan, rawat inap dan penunjang medis (laboratorium, radiologi, rehab medik),
baik secara langsung maupun melalui jaminan dari pihak
ketiga/asuransi/JPKM. Modul ini juga mencatat transaksi harian pasien
(laboratorium, obat, honor dokter), daftar piutang, manajemen deposit dan lain-
lain.
6. Apotik/Farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi inventori dan transaksi
obat-obatan. Berikut contoh sistemnya untuk System HOPE di bagian
Apotik/Farmasi :
17. Melalui lingkup manajemen pasien tersebut dapat diperoleh laporan- laporan mengenai :
Pendapatan rawat inap dan jalan secara periodik (harian, bulanan dan tahunan).
Penerimaan kasir secara periodik.
Tagihan dan kwitansi pembayaran pasien.
Rekam medis pasien.
Data kegiatan rumah sakit dalam triwulan.
Data pasien rawat inap.
Data pasien rawat jalan.
Manajemen ketersediaan obat pada bagian farmasi/apotik.
Penerimaan kasir pada bagian farmasi/apotik.
Data penyakit khusus pasien rawat inap.
Grafik yang menunjang dalam pengambilan keputusan.
Data penyakit khusus pasien rawat jalan.
Rencana Implementasi
Pemilihan Perangkat Keras
Hardware adalah komponen pada komputer yang dapat kita lihat secara fisik, dapat
dipegang, ataupun dipindahkan. Perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengaplikasikan
Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Data Base Pada Rumah Sakit Siloam:
1. Jenis computer : Compaq Presario V 3700 Notebook PC 2.
2. Ukuran Memory : 1.00 GB 3.
3. Kapasitas Harddisk : 160 GB 4.
4. Monitor : 14 Inch 5.
5. Printer : Canon Pixma IP 2770 6.
6. Mouse : Standar
Pemilihan Perangkat Lunak
Software adalah program komputer yang memungkinkan sebuah komputer dapat
melakukan sebuah tugas tertentu. Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan
program adalah sebagai berikut:
1. Sistem operasi Microsoft windows 7 2.
2. Microsoft Access 2007 ultimate 3.
3. Microsoft Visual Basic 6.0
18. B. Analisis Dan Perancangan Sistem
Analisis Sistem
Dalam melakukan analisis yang pertama kita lakukan adalah menganilisis sistem.
Dalam tahap analisis sistem ini kita akan melakukan penelitian tentang sistem lama.
Sehingga dari analisis sistem tersebut akan dapat ditarik kesimpulan yang bisa digunakan
sebagai tolak ukur sistem yang akan dibangun.
Menurut Jogiyanto. HM, dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain
sistem Informasi, analisis sistem dapat didefenisilkan sebagai berikut : “ Penguraian dari
suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud
untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan
kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.”
Rancangan Model
Rancangan model merupakan suatu gambaran yang menjelaskan suatu bentuk
atau model. Secara umum rancangan model yang diusulkan mempunyai dua bentuk
model.
Bentuk pertama adalah physical model, bentuk ini biasanya digambarkan dengan
bagan alir sistem (flowchart system). Bentuk Physical model menunjukan bagaimana
nantinya fungsi fungsi di sistem informasi secara logika dan sistem kerjanya. Sketsa dari
Physical System dapat menunjukan kepada user bagaimana nantinya sistem secara fisik
akan diterapkan.
Rancangan Model Proses
Penggambaran Data Flow Diagram dilakukan secara terstruktur sehingga dimulai dari
yang paling luas. Proses-proses yang terjadi dikembangkan menjadi diagram level
berikutnya yang lebih detail. Sebelumnya terlebih dahulu dibuat diagram konteks yaitu
diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan sistem dengan entitas luar
19. sistem. Sebelum membuat diagram konteks, terlebih dahulu menentukan entitas luar,
masukan serta keluaran.
Perancangan Sistem
Perancangan sistem dibuat untuk memberikan gambaran secara rinci tentang perancangan
Database, Input, Output.
1. Perancangan Database
2. Rancangan Input dan Output
4. Implementasi Sistem
Pemrograman
Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem, programmer melakukan
pemrograman yang merupakan aktivitas membuat program atau sederetan
instruksi yang digunakan untuk mengatur program agar bekerja dan berjalan
sesuai dengan maksud dari instruksi yang diketik.
Pengujian Program
Pengujian program bertujuan untuk menghindari kesalahan yang dibuat. Adapun
kesalahan yang mungkin ditemukan pada proses pengujian program :
1. Pengujian White Box
2. Pengujian Black Box
Instalansi Program
Setelah program selesai dibuat saatnya dilakuakan instalansi program.
Pengetesan Sistem
Pengujian sistem bertujuan untuk mengetahui bahwa komponen-komponen sudah
berfungsi dengan baik dan untuk mengetahui kelemahan atau kesalahan sehingga
perlu dilakukan perbaikan.
Pelatihan Personil
Tahap pelatihan karyawan mencakup beberapa hal sebagai berikut:
1. Pengenalan tentang gambaran umum sistem baru yang akan diberlakukan,
Pengenalan tersebut menyangkut apa saja yang baru dalam sistem tersebut,
20. latar belakang diberlakukan sistem yang baru, perbedaan sistem baru dengan
sistem yang lama, serta kelebihan dan kelemahan sistem baru dengan
dibandingkan dengan sistem yang telah ada.
2. Latihan atau simulasi untuk menjalankan prosedur-prosedur bar yang
mungkin diterapkan dalam sistem misalnya yang menyangkut alur dokumen
dalam sistem, personel-personel yang terkait dalam sistem, tugas dan
tanggung jawab masing-masing personel disertai dengan simulasi
menjalankan prosedur-prosedur secara manual
3. Latihan meng operasikan program untuk operator PDE (prngolahan data
elektronk) sistem tersebut. Langkah ini dapat dijalankan setelah program
dibuat. Latihan pengoperasian tersebut mencakup latihan bagaimana
melakukan input data, melakukan proses data, dan cetak atau menampilkan
hasil pengolahannya.
4. Pelatihan dalam hal perawatan sistem, disamping diperlukan seorang
maintenance khusus terhadap pemeliharaan program, semua pihak harus
terlibat dalam pemeliharaan sistem baik dari sisi pemeliharaan perangkat
elektronik maupun menjaga arus prosedur manual yang diterapkan,untuk
menghindari penyimpangan yang mungkin dapat terjadi baik yang disengaja
maupun yang tidak disengaja.
Konversi Sistem
Konversi sistem terdapat beberapa pendekatan salah satunya konversi pararel.
Konversi paralel diterapkan dengan cara mengoperasikan sistem lama dengan
sistem baru secara bersama-sama pada periode waktu tertentu. Sistem konversi
pararel ini berfungsi untuk meyakinkan kinerja sistem baru telah beroperasi
dengan baik dan sesuai dengan tujuan, sehingga sistem lama akan dihentikan.
Pemeliharaan Sistem
Pemeliharaan Sistem wajib dilakukan selama sistem masih beroperasi karena
beberapa alasan. Misalnya mungkin sistem masih menyisakan masalah–masalah
yang tidak terdeteksi selama pengujian sistem. Serta mengantisipasi apabila ada
21. orang jahil menerobos keamanan sistem yang bisa merugikan instansi.
Pemeliharaan itu dibagi menjadi dua yaitu :
1. Pemeliharaan Hardware
2. Pemeliharaan Software
C. Keunggulan Serta Kelemahan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Keunggulan Sistem
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit merupakan sistem komputerisasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam
bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh
informasi secara cepat, tepat dan akurat. Berikut keunggulan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit kami:
1. Friendly
Sangat mudah untuk digunakan.
Telah diimplementasikan selama lebih dari 4 tahun di lebih dari 10 Rumah
Sakit (swasta dan pemerintah).
Menu yang sesuai dengan masing-masing peran user sehingga lebih
memudahkan penggunaan.
2. Secure
Masing-masing pengguna mempunyai user dan password.
Standar keamanan tinggi dengan enkripsi searah.
MD5 checksum pada setiap data untuk memeriksa integritas.
Pencatatan setiap pengakses.
Replikasi database / database terdistribusi, menghindari kegagalan atas
resiko 1 server yang bisa rusak atau dalam masa perawatan
3. Complete
Mengikuti kaidah standard bisnis proses Rumah Sakit.
Proses registrasi pasien berbasis sentralisasi maupun desentralisasi /
distribusi.
Diagnosa pasien Berbasis ICD 9, ICD 10, menyesuaikan pada kebutuhan
pengguna.
Laporan RL 1 – 6.
Laboratorium disertai bantuan sistem cerdas.
22. Laporan tindakan pemeriksaan.
Identifikasi alamat pasien dapat ditelusuri dengan bantuan aplikasi Google
Map.
Keuangan dan Akuntansi : Hutang – Piutang, GL, Cash Flow, Rugi Laba,
Neraca (RS Swasta) dan RBS, RBA (RS Pemerintah).
Dapat di diperluas ke subsistem lain seperti Kepegawaian, Penggajian dan
Asset.
Multi Platform : Aplikasi berjalan baik pada Sistem Operasi Windows,
Linux, Apple Machintosh, including Tablet PC maupun Mobile Phone.
4. Flexible
Sebuah organisasi senantiasa berkembang. Misal pada 5 tahun yang lalu
jumlah poli 10, saat ini 15 poli, sangat mungkin 5 tahun mendatang
menjadi 20 atau 25 poli. Maka dari itu dibutuhkan aplikasi komputer yang
mampu mengikuti perkembangan organisasi.
Demikian pula jumlah, komputer, jenis peralatan akan senantiasa
berkembang di masa mendatang. Aplikasi selayaknya mampu mengikuti
dinamika.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit telah teruji di sejumlah Rumah
Sakit, dari jumlah poli yang awalnya beberapa belas sampai beberapa
puluh, dari Rumah Sakit awalnya tipe B menjadi tipe A.
Fitur Unggulan
SIMRS kami Enterprise Hospital System memiliki fitur-fitur unggulan,
diantaranya:
Pencatatan akuntasi secara accrual
Pencatatan jasa layanan dengan multi tarif: berdasar perda dan KSO (Askes)
Mendukung integrasi dengan sistem luar seperti sistem ASKES
Fasilitas perhitungan unit cost
Perhitungan jasa pelaksana layanan dilakukan secara accrual
Antrian pasien tiap unit pelayanan otomatis berdasar kedatangan loket
Support Bridging dengan aplikasi SEP BPJS
SIMRS antrian rawat jalan
SIMRS antrian pasien rawat jalan
Stock opname farmasi bisa dilakukan tanpa menghentikan sistem
Perhitungan stock opname obat di setiap unit beserta nilai rupiahnya
23. Laporan-laporan SIMRS
Salah satu fasilitas pembuatan laporan SIMRS
Analisis statistik diagnosa dan pembedahan terhadap pasien bisa disesuaikan
dengan Standard Internasional yang telah ditetapkan WHO
SIMRS telah menggunakan standar ICD X dalam input diagnosa dan tindakan
Input diagnosa sesuai ICDX pada SIMRS
Fasilitas input diagnosa SIMRS (sesuai standar ICDX)
Kelemahan
Seringkali implementasi aplikasi pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit tidak
berjalan seperti yang diharapkan. Adapun kelemahan pada Sistem Manajemen RS yaitu
pada penggunaan software aplikasi di RS yang seringkali diterapkan secara parsial di tiap
unit organisasi dimana aplikasi-aplikasi ini tidak saling compatible antara satu dengan
yang lainnya. Aplikasi-aplikasi ini umumnya bergantung pada platform dan sistem
operasi tertentu yang menyulitkan proses integrasi dan pengembangan sistem aplikasi
selanjutnya. Setiap software aplikasi dengan fungsi tertentu ini memiliki database dan
format data yang berbeda yang mengarah pada duplikasi data. Dan akibatnya terkadang
saat berbagi data (data sharing) pun seringkali sulit dilakukan.
24. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan pelayanan kesehatan bagi pasien merupakan kegiatan rutin yang
dilakukan setiap hari. Aplikasi sistem informasi rumah sakit ini dapat memberikan
kemudahan bagi pihak rumah sakit dalam menyimpan, meng-update, mengakses, dan
mencari catatan-catatan medis pasien-pasien secara lengkap dan akurat serta mendukung
kinerja dokter dalam penyediaan data pasien yang akurat.
Sistem informasi menejemen rumah sakit memiliki beberapa fitur yang dapat
membantu pasien dalam menjalani perawatan, sebagaimana yang telah disebutkan di atas
fitur fitur tersebut memiliki beberapa tingkatan yang dapat digunakan sebagai acuan
dalam menentukan kinerja mana yang lebih baik dan dapat menjadi acuan juga bagi
perusahaan untuk memilih pekerja dan sistem informasi yang ingin digunakan.
SIMRS merupakan sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan
seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan
dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.
B. Saran
Seiring perkembangan zaman dan teknologi yang maju semakin pesat, serta tuntutan
masyarakat yang tinggi terhadap pelayanan yang cepat dan tepat di rumah sakit dan untuk
meningkatkan kinerja dan daya saing, efisiensi (organisasi, manajemen dan SDM) maka
rumah sakit harus mampu mengambil keputusan untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsive, inovatif, efektif, efisien dan
menguntungkan, maka penguasaan tehnologi mutlak diperlukan guna mendukung
pelayanan tersebut.
Untuk itu sebaiknya rumah sakit memiliki sistem informasi manajemen yang baik
sehingga pemanfaatan tehnologi sistem informasi tersebut dapat diakses oleh semua
pihak dengan mudah. Dan untuk perbaikan sistem dimasa mendatang perbaikan yaitu
harus dilakukanya pemisahan tugas yang jelas antara bagian yang menerima barang
dengan petugas yang menyimpan barang, sehingga kesalahan dan kekeliruan tidak terjadi
lagi. Serta perlu dilakukan pengujian sistem meliputi pengujian validasi, performance,
dan pengujian aplikasi pada pengguna disetiap sistemnya.