SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
PROSES PEMBENTUKAN PISTON


   1. Pendahuluan
               Piston dalam bahasa Indonesia juga dikenal dengan istilah torak adalah
        komponen dari mesin pembakaran dalam yang berfungsi sebagai penekan udara
        masuk dan penerima hentakan pembakaran pada ruang bakar silinder. Piston
        mempunyai pembebanan tugas yang berat, antara lain Menerima tekanan dan
        temperatur gas pembuangan yang tinggi, Menerima gaya percepatan yang tinggi dan
        Menerima gaya gesek dan gaya samping. Karena tugasnya yang berat, piston wajib
        memenuhi persyaratan misalnya. Kuat terhadap tekanan tinggi, Tahan terhadap
        temperatur tinggi dan Mempunyai koefisien muai panas yang kecil.

                bahan yang biasanya menjadi bahan campuran almunium dalam pembuatan
        piston adalah :

               (a) Silikon, makin tinggi kadar silikon maka makin kecil pemuaian akibat
                  panas dan gesekan tetapi makin sulit dalam pembuatannya.

               (b) Tembaga, lebih tahan terhadap karat dan kemampuan penyaluran panas
                  lebih baik.

               (c) Nikel, memiliki kekenyalan yang tinggi, tahan terhadap temperatur tinggi,
                  tingkat pemuaian rendah dan tahan terhadap karat.



   2.   Proses pembentukan piston
        Ada dua cara pembentukan piston yaitu :

    (a) Proses pembentukan piston dengan cara Cast Piston

        1) Design (Gambar)

        Langkah pertama dalam proses pengecoran logam adalah mendesign atau
        menggambar, dimana proses menggambar tersebut menggunakan software Autocad
        atau Catia. Untuk menggambar piston kopling menggunakan software Autocad
        dengan gambar Seperti berikut.




Sarwo Fikri                                                                          Page 1
Design piston

    2) Bahan

        Kebanyakan bahan piston terbuat dari aluminium yang diambil langsung dari
        Jepang.agar kualitasnya tidak turun, biarpun pembuatannya hanya dengan sistem
        Cor.




                                   Bahan baku aluminium

   3) Pembuatan Cetakan Pasir

               Jenis pengecoran logam yang digunakan untuk membuat handle kopling
       dilakukan dengan menggunakan metode pengecoran cetakan pasir Co2 (Sand
       Casting), Maka hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain ialah : Pasir Silika, Water
       glass,air,Cup.&.Drag,.gas.Co2.                                                       .
               Langkah pertama yaitu menentukan berapa banyak pasir silika yang kita
       butuhkan sesuai dengan cup & drag yang ada. Lalu kita campurkan waterglass ke
       dalam pasir kemudian diaduk hingga rata. Waterglass yang dipakai sekitar 3-6% berat
       pasir. Setelah pasir dan waterglass rata, kemudian dimasukan kedalam cup & drag
       yang telah dimasukan terlebih dahulu pola coran dan pada saat pasir dimasukan


Sarwo Fikri                                                                           Page 2
kedalam cup kita pasang cawan tuang yang langsung dilengkapi dengan saluran turun
       dan memasang saluran penambah pada samping kiri dan kanan dari pola coran.
       Setelah terisi penuh kita tembakan gas Co2 hingga pasir mengeras. Kemudian pola
       bisa kita lepas dari cetakan dan selanjutnya pola tersebut kita coating dengan bahan
       coating yaitu grafit yang dicampur dengan spirtus dicampur menjadi satu didalam
       wadah, selanjutnya disemprotkan pada pola yang terbentuk pada pasir cetak yang
       bertujuan agar logam cair tidak menempel pada cetakan sehingga mempermudah
       dalam pembongkaran dan pengambilan coran dari cetakan. Selain itu proses couting
       juga dilakukan terhadap ladel dan tempat yang disiapkan sebagai wadah jika ada
       logam cair yang tersisa.

   4) Proses Peleburan

       Logam yang dilebur adalah logam alumunium         yang dimasukan kedalam tungku yang
       kemudian dipanaskan hingga mencair menggunakan burner.




                                      Proses peleburan

   5) Proses Tapping

       Yaitu proses penuangan logam cair dari tungku ke dalam ladel yang dilakukan setelah
       logam alumunium mencair dan telah ditaburi flux pada permukaan alumunium agar
       gas hydrogen tidak dapat masuk ke dalam alumunium cair.

  6) Proses Pouring

     Proses pouring adalah proses penuangan logam cair dari ladel ke dalam cetakan. Dalam
     proses penuangan logam cair ke dalam cetakan ini tidak boleh terputus sampai cetakan


Sarwo Fikri                                                                          Page 3
pasir tersebut benar-benar penuh oleh logam cair dan jika ada sisa, logam cair tersebut
     dituang ke dalam wadah yang telah dipersiapkan dan sudah dicouting. Setelah selesai
     penuangan, logam cair tersebut tunggu sampai membeku dengan waktu ± 30 menit.
     Berikut adalah gambar proses pouring.




                                         Proses pouring

  7) Pembongkaran Cetakan

     Setelah logam cair membeku dalam cetakan, baut penyambung antara cup dan drag di
     buka, kemudian cup dan drag kita pisahkan, cup diangkat bersama coran dan
     menyingkirkan pasir dari cup, drag dan coran dengan cara memukul pasir tersebut
     menggunakan palu. Setelah terpisah, coran kita angkat kemudian cawan turun dan
     penambah dipisahkan dari coran dan akhirnya sirip-sirip dipangkas serta permukaan
     coran dibersihkan.




                                       Hasil cetakan




  8) Pemeriksaan (Quality Control)

Sarwo Fikri                                                                          Page 4
Proses pemeriksaan produk coran terdiri dari beberapa proses pemeriksaan yaitu :

          Pemeriksaan rupa

          Pemeriksaan Cacat dalam

          Pemeriksaan material

  9) Proses pemesinan

     Setelah proses pemeriksaan selesai dan dipilih benda coran dengan hasil yang baik,
     selanjutnya benda kerja tersebut dilakukan proses pemesinan menggunakan mesin
     milling dan mesin turning setelah proses pemesinan kemudian dilakukan proses
     pengamplasan sampai halus.




  10) Pemeriksaan terakhir dan Packing

     Setelah melakukan proses penghalusan maka dilakukan pemeriksaan terakhir baik dari
     dimensinya dan juga kondisi fisiknya.apabila sudah dilakukan pemeriksaan dan
     hasilnya standar maka siap untuk di bungkus selanjutnya di distribusikan.




                               Proses pemeriksaan terakhir

    (b) Proses pembentukan piston dengan cara diForging


Sarwo Fikri                                                                             Page 5
1)      Bahan baku dari pipa padat (pejal). Pipa-pipa ini kemudian dipotong-potong.
              Ukuran mendekati piston yang sudah jadi. Supaya tidak banyak membuang bahan
              baku. Hasil potongan pipa dipanaskan sampai benar-benar membara. Tapi tidak
              sampai mencair.




       2) Bahan piston membara didinginkan sebentar. Lalu dimasukkan ke cetakan dan
              dipukul agar bentuknya sebesar lubang cetakan. Pemukul juga dibentuk seperti
              pantat piston.Bentuk piston sehabis dipukul baru pantatnya saja yang terbentuk.
              Namun sudah kelihatan bagian lumayan tipis.




       3) Tetap harus dilakukan proses finishing. Supaya bentuk dan ukurannya presisi.
          Proses finshing menggunakan alat permesinan macam mesin bubut CNC




Sarwo Fikri                                                                              Page 6
4) Hasil dari proses pembuatan. Bentuk piston forging serba tipis-tipis namun bisa
           kuat. Karena prosesnya aluminium padat yang dipukul atau tempa. Bidang kontak
           dengan liner sedikit. Gesekannya ringan. Juga lebih Ringan, sehingga putaran
           mesin lebih ringan.




Sarwo Fikri                                                                        Page 7

Contenu connexe

Tendances

mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)universitas negri yogyakarta
 
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHINGMENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHINGuniversitas negri yogyakarta
 
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanElemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanCharis Muhammad
 
proses pengecoran logam
proses pengecoran logamproses pengecoran logam
proses pengecoran logamYudi Hartono
 
Baja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinyaBaja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinyawizdan ozil
 
Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutEssyKarundeng
 
Presentasi proses pemesinan dasar
Presentasi proses pemesinan dasarPresentasi proses pemesinan dasar
Presentasi proses pemesinan dasarrandy suwandy
 
Jenis besi cor dan kandungan nya
Jenis besi cor dan kandungan nyaJenis besi cor dan kandungan nya
Jenis besi cor dan kandungan nyaMuhamad Awal
 
Makalah Tentang Mekanisme Penguatan Material Teknik
Makalah Tentang Mekanisme Penguatan Material TeknikMakalah Tentang Mekanisme Penguatan Material Teknik
Makalah Tentang Mekanisme Penguatan Material TeknikHera Rosdiana
 
metalurgi serbuk
metalurgi serbukmetalurgi serbuk
metalurgi serbukMega Audina
 

Tendances (20)

Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)
 
Laporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja BangkuLaporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja Bangku
 
Laporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum PengelasanLaporan Praktikum Pengelasan
Laporan Praktikum Pengelasan
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
 
Kerja Pelat
Kerja PelatKerja Pelat
Kerja Pelat
 
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHINGMENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
 
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanElemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - Bantalan
 
proses pengecoran logam
proses pengecoran logamproses pengecoran logam
proses pengecoran logam
 
Baja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinyaBaja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinya
 
heat treatment
heat treatmentheat treatment
heat treatment
 
Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin Bubut
 
Presentasi proses pemesinan dasar
Presentasi proses pemesinan dasarPresentasi proses pemesinan dasar
Presentasi proses pemesinan dasar
 
Jenis besi cor dan kandungan nya
Jenis besi cor dan kandungan nyaJenis besi cor dan kandungan nya
Jenis besi cor dan kandungan nya
 
Rumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurusRumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurus
 
DRAWING PROSES
DRAWING PROSESDRAWING PROSES
DRAWING PROSES
 
Konsep dislokasi
Konsep dislokasiKonsep dislokasi
Konsep dislokasi
 
Makalah Tentang Mekanisme Penguatan Material Teknik
Makalah Tentang Mekanisme Penguatan Material TeknikMakalah Tentang Mekanisme Penguatan Material Teknik
Makalah Tentang Mekanisme Penguatan Material Teknik
 
metalurgi serbuk
metalurgi serbukmetalurgi serbuk
metalurgi serbuk
 
PRESS TOOL
PRESS TOOLPRESS TOOL
PRESS TOOL
 
Proses shearing
Proses shearingProses shearing
Proses shearing
 

En vedette

Piston manufacturing process
Piston manufacturing processPiston manufacturing process
Piston manufacturing processKowshigan S V
 
Piston- Internal Combustion Engine
Piston- Internal Combustion EnginePiston- Internal Combustion Engine
Piston- Internal Combustion EngineDanny Joel
 
Construction of conventional, semi integral & integral type vehicles
Construction of conventional, semi integral & integral type vehiclesConstruction of conventional, semi integral & integral type vehicles
Construction of conventional, semi integral & integral type vehiclesKowshigan S V
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Dwi Ratna
 
Piston manufacturing process
Piston manufacturing process Piston manufacturing process
Piston manufacturing process ROb Vincing
 
Basics of accounting
Basics of accountingBasics of accounting
Basics of accountingajithjoanes
 

En vedette (6)

Piston manufacturing process
Piston manufacturing processPiston manufacturing process
Piston manufacturing process
 
Piston- Internal Combustion Engine
Piston- Internal Combustion EnginePiston- Internal Combustion Engine
Piston- Internal Combustion Engine
 
Construction of conventional, semi integral & integral type vehicles
Construction of conventional, semi integral & integral type vehiclesConstruction of conventional, semi integral & integral type vehicles
Construction of conventional, semi integral & integral type vehicles
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)
 
Piston manufacturing process
Piston manufacturing process Piston manufacturing process
Piston manufacturing process
 
Basics of accounting
Basics of accountingBasics of accounting
Basics of accounting
 

Similaire à Proses pembentukan piston

Modul dasar pembentukan_logam_smk
Modul dasar pembentukan_logam_smkModul dasar pembentukan_logam_smk
Modul dasar pembentukan_logam_smkzul fandri
 
Kelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptxKelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptxfilmgan1
 
Pengecoran logam
Pengecoran logamPengecoran logam
Pengecoran logamVJ Asenk
 
Proses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan LogamProses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan LogamAhmad Faozi
 
RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)
RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)
RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
 
PROSES PENGECORAN LOGAM.pptx
PROSES PENGECORAN LOGAM.pptxPROSES PENGECORAN LOGAM.pptx
PROSES PENGECORAN LOGAM.pptxssuser73e825
 
2 -pembentukan_logam
2  -pembentukan_logam2  -pembentukan_logam
2 -pembentukan_logamAde Putra
 
2 -pembentukan_logam
2  -pembentukan_logam2  -pembentukan_logam
2 -pembentukan_logamAde Putra
 
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan GedungLingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedungwindahrd15
 
2 pembentukan logam
2   pembentukan logam2   pembentukan logam
2 pembentukan logamDodiyanto
 
proses pengecoran logam ii
proses pengecoran logam iiproses pengecoran logam ii
proses pengecoran logam iiYudi Hartono
 
Digital 124887 r040830-pengaruh silikon-metodologi
Digital 124887 r040830-pengaruh silikon-metodologiDigital 124887 r040830-pengaruh silikon-metodologi
Digital 124887 r040830-pengaruh silikon-metodologiRochmad Husein
 
Mekanikal Material
Mekanikal MaterialMekanikal Material
Mekanikal Materialoiua
 

Similaire à Proses pembentukan piston (20)

Modul dasar pembentukan_logam_smk
Modul dasar pembentukan_logam_smkModul dasar pembentukan_logam_smk
Modul dasar pembentukan_logam_smk
 
Sand casting
Sand castingSand casting
Sand casting
 
Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3Presentasi kelompok 3
Presentasi kelompok 3
 
Kelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptxKelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptx
 
Pengecoran logam
Pengecoran logamPengecoran logam
Pengecoran logam
 
Pengecoran1
Pengecoran1Pengecoran1
Pengecoran1
 
Proses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan LogamProses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan Logam
 
Download
DownloadDownload
Download
 
RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)
RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)
RPP Pengecoran Logam dan Perlakuan Panas1 (rizqiana)
 
PROSES PENGECORAN LOGAM.pptx
PROSES PENGECORAN LOGAM.pptxPROSES PENGECORAN LOGAM.pptx
PROSES PENGECORAN LOGAM.pptx
 
2 -pembentukan_logam
2  -pembentukan_logam2  -pembentukan_logam
2 -pembentukan_logam
 
2 -pembentukan_logam
2  -pembentukan_logam2  -pembentukan_logam
2 -pembentukan_logam
 
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan GedungLingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
 
2 pembentukan logam
2   pembentukan logam2   pembentukan logam
2 pembentukan logam
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
proses pengecoran logam ii
proses pengecoran logam iiproses pengecoran logam ii
proses pengecoran logam ii
 
RPP Pembuatan Inti dan Cetakan
RPP Pembuatan Inti dan CetakanRPP Pembuatan Inti dan Cetakan
RPP Pembuatan Inti dan Cetakan
 
Velg racing
Velg racingVelg racing
Velg racing
 
Digital 124887 r040830-pengaruh silikon-metodologi
Digital 124887 r040830-pengaruh silikon-metodologiDigital 124887 r040830-pengaruh silikon-metodologi
Digital 124887 r040830-pengaruh silikon-metodologi
 
Mekanikal Material
Mekanikal MaterialMekanikal Material
Mekanikal Material
 

Proses pembentukan piston

  • 1. PROSES PEMBENTUKAN PISTON 1. Pendahuluan Piston dalam bahasa Indonesia juga dikenal dengan istilah torak adalah komponen dari mesin pembakaran dalam yang berfungsi sebagai penekan udara masuk dan penerima hentakan pembakaran pada ruang bakar silinder. Piston mempunyai pembebanan tugas yang berat, antara lain Menerima tekanan dan temperatur gas pembuangan yang tinggi, Menerima gaya percepatan yang tinggi dan Menerima gaya gesek dan gaya samping. Karena tugasnya yang berat, piston wajib memenuhi persyaratan misalnya. Kuat terhadap tekanan tinggi, Tahan terhadap temperatur tinggi dan Mempunyai koefisien muai panas yang kecil. bahan yang biasanya menjadi bahan campuran almunium dalam pembuatan piston adalah : (a) Silikon, makin tinggi kadar silikon maka makin kecil pemuaian akibat panas dan gesekan tetapi makin sulit dalam pembuatannya. (b) Tembaga, lebih tahan terhadap karat dan kemampuan penyaluran panas lebih baik. (c) Nikel, memiliki kekenyalan yang tinggi, tahan terhadap temperatur tinggi, tingkat pemuaian rendah dan tahan terhadap karat. 2. Proses pembentukan piston Ada dua cara pembentukan piston yaitu : (a) Proses pembentukan piston dengan cara Cast Piston 1) Design (Gambar) Langkah pertama dalam proses pengecoran logam adalah mendesign atau menggambar, dimana proses menggambar tersebut menggunakan software Autocad atau Catia. Untuk menggambar piston kopling menggunakan software Autocad dengan gambar Seperti berikut. Sarwo Fikri Page 1
  • 2. Design piston 2) Bahan Kebanyakan bahan piston terbuat dari aluminium yang diambil langsung dari Jepang.agar kualitasnya tidak turun, biarpun pembuatannya hanya dengan sistem Cor. Bahan baku aluminium 3) Pembuatan Cetakan Pasir Jenis pengecoran logam yang digunakan untuk membuat handle kopling dilakukan dengan menggunakan metode pengecoran cetakan pasir Co2 (Sand Casting), Maka hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain ialah : Pasir Silika, Water glass,air,Cup.&.Drag,.gas.Co2. . Langkah pertama yaitu menentukan berapa banyak pasir silika yang kita butuhkan sesuai dengan cup & drag yang ada. Lalu kita campurkan waterglass ke dalam pasir kemudian diaduk hingga rata. Waterglass yang dipakai sekitar 3-6% berat pasir. Setelah pasir dan waterglass rata, kemudian dimasukan kedalam cup & drag yang telah dimasukan terlebih dahulu pola coran dan pada saat pasir dimasukan Sarwo Fikri Page 2
  • 3. kedalam cup kita pasang cawan tuang yang langsung dilengkapi dengan saluran turun dan memasang saluran penambah pada samping kiri dan kanan dari pola coran. Setelah terisi penuh kita tembakan gas Co2 hingga pasir mengeras. Kemudian pola bisa kita lepas dari cetakan dan selanjutnya pola tersebut kita coating dengan bahan coating yaitu grafit yang dicampur dengan spirtus dicampur menjadi satu didalam wadah, selanjutnya disemprotkan pada pola yang terbentuk pada pasir cetak yang bertujuan agar logam cair tidak menempel pada cetakan sehingga mempermudah dalam pembongkaran dan pengambilan coran dari cetakan. Selain itu proses couting juga dilakukan terhadap ladel dan tempat yang disiapkan sebagai wadah jika ada logam cair yang tersisa. 4) Proses Peleburan Logam yang dilebur adalah logam alumunium yang dimasukan kedalam tungku yang kemudian dipanaskan hingga mencair menggunakan burner. Proses peleburan 5) Proses Tapping Yaitu proses penuangan logam cair dari tungku ke dalam ladel yang dilakukan setelah logam alumunium mencair dan telah ditaburi flux pada permukaan alumunium agar gas hydrogen tidak dapat masuk ke dalam alumunium cair. 6) Proses Pouring Proses pouring adalah proses penuangan logam cair dari ladel ke dalam cetakan. Dalam proses penuangan logam cair ke dalam cetakan ini tidak boleh terputus sampai cetakan Sarwo Fikri Page 3
  • 4. pasir tersebut benar-benar penuh oleh logam cair dan jika ada sisa, logam cair tersebut dituang ke dalam wadah yang telah dipersiapkan dan sudah dicouting. Setelah selesai penuangan, logam cair tersebut tunggu sampai membeku dengan waktu ± 30 menit. Berikut adalah gambar proses pouring. Proses pouring 7) Pembongkaran Cetakan Setelah logam cair membeku dalam cetakan, baut penyambung antara cup dan drag di buka, kemudian cup dan drag kita pisahkan, cup diangkat bersama coran dan menyingkirkan pasir dari cup, drag dan coran dengan cara memukul pasir tersebut menggunakan palu. Setelah terpisah, coran kita angkat kemudian cawan turun dan penambah dipisahkan dari coran dan akhirnya sirip-sirip dipangkas serta permukaan coran dibersihkan. Hasil cetakan 8) Pemeriksaan (Quality Control) Sarwo Fikri Page 4
  • 5. Proses pemeriksaan produk coran terdiri dari beberapa proses pemeriksaan yaitu :  Pemeriksaan rupa  Pemeriksaan Cacat dalam  Pemeriksaan material 9) Proses pemesinan Setelah proses pemeriksaan selesai dan dipilih benda coran dengan hasil yang baik, selanjutnya benda kerja tersebut dilakukan proses pemesinan menggunakan mesin milling dan mesin turning setelah proses pemesinan kemudian dilakukan proses pengamplasan sampai halus. 10) Pemeriksaan terakhir dan Packing Setelah melakukan proses penghalusan maka dilakukan pemeriksaan terakhir baik dari dimensinya dan juga kondisi fisiknya.apabila sudah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya standar maka siap untuk di bungkus selanjutnya di distribusikan. Proses pemeriksaan terakhir (b) Proses pembentukan piston dengan cara diForging Sarwo Fikri Page 5
  • 6. 1) Bahan baku dari pipa padat (pejal). Pipa-pipa ini kemudian dipotong-potong. Ukuran mendekati piston yang sudah jadi. Supaya tidak banyak membuang bahan baku. Hasil potongan pipa dipanaskan sampai benar-benar membara. Tapi tidak sampai mencair. 2) Bahan piston membara didinginkan sebentar. Lalu dimasukkan ke cetakan dan dipukul agar bentuknya sebesar lubang cetakan. Pemukul juga dibentuk seperti pantat piston.Bentuk piston sehabis dipukul baru pantatnya saja yang terbentuk. Namun sudah kelihatan bagian lumayan tipis. 3) Tetap harus dilakukan proses finishing. Supaya bentuk dan ukurannya presisi. Proses finshing menggunakan alat permesinan macam mesin bubut CNC Sarwo Fikri Page 6
  • 7. 4) Hasil dari proses pembuatan. Bentuk piston forging serba tipis-tipis namun bisa kuat. Karena prosesnya aluminium padat yang dipukul atau tempa. Bidang kontak dengan liner sedikit. Gesekannya ringan. Juga lebih Ringan, sehingga putaran mesin lebih ringan. Sarwo Fikri Page 7