SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  34
KEHILANGANKEHILANGAN
&&
BERDUKABERDUKA
September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 1
DEFENISIDEFENISI
• KEHILANGAN adalah kenyataan/situasi
yang mungkin terjadi dimana sesuatu
yang dihadapi, dinilai terjadi perubahan,
tidak lagi memungkinkan ada atau
pergi/hilang.
• Dapat dikatakan juga sebagai suatu
kondisi dimana seseorang mengalami
suatu kekurangan atau tidak ada sesuatu
yang dulunya ada (Wilkinson, 2005).
DEFDEFIINISINISI
BERDUKA adalah respon fisik dan psikologis
yang terpola spesifik pada individu yang
mengalami kehilangan. Respon/reaksi normal,
karena melalui proses berduka individu
mampu memutus ikatan dengan benda/orang
yang terpisah dan berikatan dengan
benda/orang baru.
Berduka bisa mencakup aspek
fisik/psikologis, kognitif dan perilaku
SUMBER GANGGUAN ATAU KEHILANGAN
• Eksternal:
Pikiran, sikap, tindakan yang tidak sesuai dengan nilai
individu,keyakinan atau moral dan konflik
interpersonal yang mengancam konsistensi individu,
harga diri,rasa aman
• Internal :
Kematian orang yang disayangi, penghentian kerja
(PHK), penyakit atau kehilangan tubuh tertentu
Jenis Kehilangan
• Kehilangan orang bermakna, mis: akibat kematian
atau dipenjara
• Kehilangan kesehatan bio-psiko-sosial, mis:
menderita penyakit, amputasi, kehilangan pendapat,
kehilangan perasaan tt diri, kehilangan pekerjaan,
kehilangan kedudukan, kehilangan kemampuan
seksual
• Kehilangan milik pribadi
(mis: uang,perhiasan)
Rentang respon kehilangan
Respon adaptif Respon maladaptif
Penyangkalan Marah Tawar depresi penerimaan
(denial) (anger) menawar
(acceptance)
(bargaining)
September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 6
Tahap berduka akibat kehilangan
• Fase Penyangkalan
Rx pertama kehilangan syok, tdk percaya atau
menyangkal kenyataan bahwa kehilangan itu memang terjadi.
Rx sering dg perkataan
“Ini tidak mungkin”
“Saya tidak percaya itu terjadi”
Biasa kematian orang yg dicintai, tetap merasa orang itu masih
hidup
Perubahan fisik: letih, lemah, pucat, mual, diare, gg pernafasan,
detak jantung cepat, menangis, gelisah, kadang halusinasi.
September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 7
Tahap berduka…..
• Fase marah
Indiv mulai sadar akan kenyataan terjadi
kehilangan menunjukkan rasa
marah yg meningkat yg diproyeksikan pd orang
yg berada dilingkungannya atau orang tertentu
Rx fisik : muka merah, nadi cepat, gelisah, susah
tidur, tangan mengepal.
Mis: kematian anak di RS : mungkin bicara kasar,
menuduh dokter, perawat tidak mampu
merawat.September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 8
Tahap berduka……
• Fase Tawar menawar
Indiv telah mampu mengungkapkan rasa marah.
Rx (dg kata-kata) :
“Kenapa harus terjadi dengan keluarga saya”
“Kalau saja yg sakit bukan anakku”
“Seandainya saya hati-hati.”
• Fase depresi
Menunjukkan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus
asa.
Gej fisik : menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido
menurun.
September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 9
Tahap berduka…..
 Fase Penerimaan
Perhatian indiv beralih pd objek baru.
Pikiran pada objek atau orang yg hilang mulai berkurang atau
hilang.
Dinyatakan dg kata-kata:
“Apa yg dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh”; “Yach
akhirnya saya harus operasi”
Bila indiv dpt mll fase-fase sampai fase penerimaan
proses berduka dan mengatasi perasaan berduka dg tuntas.
Bila indiv tidak sampai fase penerimaan sulit masuk fase
penerimaan jk kehilangan lagi indiv mungkin berada
tetap pada fase depresi.
September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 10
Karakteristik Berduka menurut Burgers danKarakteristik Berduka menurut Burgers dan
Lazare (1976)Lazare (1976)
1.1. Berduka yang menunjukkan reaksi syok danBerduka yang menunjukkan reaksi syok dan
ketidakyakinan.ketidakyakinan.
2.2. Berduka yang menunjukkan perasaan sedih dan hampaBerduka yang menunjukkan perasaan sedih dan hampa
bila teringat tentang kehilangan orang yang disayangi.bila teringat tentang kehilangan orang yang disayangi.
3.3. Berduka yang menunjukkan perasaan tidak nyaman danBerduka yang menunjukkan perasaan tidak nyaman dan
sering disertai dengan menangis, serta keluhan-keluhansering disertai dengan menangis, serta keluhan-keluhan
sesak pada dada, rasa tercekik, nafas pendek.sesak pada dada, rasa tercekik, nafas pendek.
4.4. MengenangMengenang sesuatu yg hilangsesuatu yg hilang terus menerusterus menerus
5.5. Memperoleh pengalaman perasaan berduka.Memperoleh pengalaman perasaan berduka.
6.6. Cenderung menjadi mudah tersinggung dan marah.Cenderung menjadi mudah tersinggung dan marah.
6 (Enam) tingkatan Berduka6 (Enam) tingkatan Berduka
1. Syok
2. Tidak yakin
3. Mengembangkan kesadaran diri
4. Restitusi
5. Mengatasi kehilangan
6. Idealisasi dan hasil
Proses berduka:
• Fase awal
Dimulai dengan adanya kehilangan spt kematian.
Berlangsung beberapa minggu
Reaksi : syok, tidak yakin atau tidak percaya
perasan dingin, perasaan kebal (mati
rasa) dan bingung
Berakhir setelah beberapa hari
Kembali berduka berlebihan
Menangis dan ketakutan
Lanjutan……
• Fase Pertengahan
Dimulai : kira-kira 3 minggu sesudah kematian
Berakhir : kurang lebih 1 tahun
Pola tingkah laku yang ditunjukan:
a. Perilaku obsesi, meliputi : pengulangan
pikiran tentang peristiwa kematian.
b. Suatu pencarian arti dari kematian
Lanjutan….
• Fase Pemulihan
Terjadi sesudah kurang lebih satu tahun.
Individu memutuskan untuk tdk mengenang masa
lalu.
Meningkat partisipasi
pada kegiatan sosial
Faktor Predisposisi
• Genetik
Riwayat kelg depresi sulit mengembangkan sikap
optimistik dalam menghadapi permasalahan.
• Kesehatan fisik
Keadaan fisik yang tidak sehat cenderung tdk mampu
mengatasi stress
• Kesehatan mental
Indiv gg jiwa dg riwayat depresi merasa masa depan
suram peka dg situasi kehilangan
• Pengalaman kehilangan masa lalu
Kehilangan masa kanak-kanak mempengaruhi kemampuan
menghadapi kehilangan dimasa dewasa.
Faktor Presipitasi
Stres dari perasaan kehilangan:
Stres nyata atau Imajinasi
Kehilangan bersifat bio-psiko-sosial
Kehilangan kesehatan, kehilangan harga diri,
kehilangan pekerjaan,kehilangan peran dalam
keluarga, kehilangan posisi di masyarakat.
Implikasi Keperawatan
• Pengkajian
1. Mengkaji pasien dan angg kelg berduka
menentukan tingkat berduka
2. Mengkaji gejala klinis berduka: sesak di dada,
nafas pendek, berkeluh kesah, perasaan penuh
diperut, kehilangan kekuatan otot, distres
perasaan yg hebat.
3. Kaji karakteristik berduka, kaji respon fisiologis,
respon tubuh terhadap kehilangan (reaksi stress)
4. Faktor yg mempengaruhi reaksi stress : umur, culture,
keyakinan spiritual, peran seks, status sosek.
5. Faktor predisposisi
6. Faktor presipitasi dan mekanisme koping.
Lanjutan
• Diagnosa Keperawatan
a. berduka kompleks
b. berduka antisipasi
1. BINA HUBUNGAN SALING PERCAYA :
• Dengarkan keluhan klien
• Berikan dorongan agar klien mau mengungkapkan
perasaannya.
• Menjawab pertanyaan klien secara langsung
• Tunjukkan sikap Therapeutik : Demensi respon
fisik dan psikologis
September 30, 2017 20eyet hidayatprodikepdepkescirebon
2. IDENTIFIKASI KEMUNGKINAN FAKTOR
YG MENGHAMBAT PROSES BERDUKA:
•Bersama klien, diskusikan hub. klien dg orang
atau objek yg hilang/pergi.
•Gali pola hubungan klien dg. orang yg berarti
•Bersama klien, identifikasi cara mengatasi berduka
dimasa lalu
•Menilai cara yang efektif dan yg tdk efektif.
•Perkuat dukungan serta kekuatan yg dimiliki klien
dan keluarga
•Menghargai sosial budaya dan agama serta keperca
yaan yg dianut klien, keluarga, dlm menghilangkan
perasaan berduka
September 30, 2017 21eyet hidayatprodikepdepkescirebon
3. BERI DUKUNGAN TERHADAP RESPON
KEHILANGAN KLIEN :
•Menjelaskan kepada klien aMenjelaskan kepada klien attau keluargaau keluarga
bahwabahwa sikap mengingkari, marah,sikap mengingkari, marah,
tawar-menawar,tawar-menawar, depresi dan menerimadepresi dan menerima
adalah wajar dalam menghadapiadalah wajar dalam menghadapi
kehilangan.kehilangan.
•Beri gambaran tentang caraBeri gambaran tentang cara
mengungkapkanmengungkapkan perasaan yang bisaperasaan yang bisa
diterima.diterima.
September 30, 2017 22eyet hidayatprodikepdepkescirebon
Rencana Tindakan
Tahapan
1. Mengingkari (Denial)
Tindakan keperawatan:
Memberi kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan
perasaannya:
a. Secara verbal mendukung pasien tetapi tidak mendukung
denialnya
b. Tidak membantah denial pasien, tetapi menyampaikan fakta-
fakta, seperti pemakaman dilakukan jam lima sore
c. duduk disamping pasien
d. teknik komunikasi diam dan sentuhan
e. perhatikan kebutuhan dasar pasien
September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 23
INTERVENSI SAAT DENIAL
•Dengarkan dengan penuh pengertian,& minat apa
yg dikatakan klien tanpa menghukum atau meng-
hakimi klien.
•Jelaskan pada klien, bahwa sikap mengingkari itu
wajar terjadi pada orang yg sedang mengalami
kehilangan orang yg berarti atau objek yg hilang.
•Berikan dukungan pada klien dengan sikap non –
verbal seperti :
=Menggenggam tangan klien
=Menepuk bahu
=Merangkul.
September 30, 2017 24eyet hidayatprodikepdepkescirebon
Tahapan….
2. Marah (Anger)
Tindakan Keperawatan:
Mendorong dan memberi waktu pada pasein untuk
mengungkapkan kemarahan secara verbal tanpa melawan
dengan kemarahan:
a. Bantu pasien/ keluarga untuk mengerti bahwa marah
adalah suatu respon yang normal untuk merasakan
kehilangan dan ketidak berdayaan.
b. fasilitasi ungkapan kemarahan pasien dan keluarga
c. hindari menarik diri dan dendam karena
pasien/keluarga bukan sedang marah pada perawat
d. tangani kebutuhannya pada segala reaksi kemarahan
September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 25
INTERVENSI PADA FASE “ANGER”
•Mengamati dg cermat respon klien selama marah
akibat kehilangan.
•Jelaskan pada keluarga bahwa kemarahan sebenar
nya tidak ditujukan pada mereka.
•Ijinkan dan biarkan klien menangis.
•Dorong klien untuk membicarakan rasa marahnya.
•Bantu klien untuk menguatkan sistem pendukung
dari orang lain / keluarga.
•Jaga agar rasa marah klien tidak membahayakan
diri klien dan orang lain / lingkungan
September 30, 2017 26eyet hidayatprodikepdepkescirebon
Tahapan…..
3. Tawar-menawar (Bergaining)
Tindakan Keperawatan:
Membantu pasien mengidentifikasi rasa
bersalah dan perasaan takutnya:
a. dengarkan dengan penuh perhatian
b. ajak pasien bicara untuk mengurangi
rasa bersalah dan ketakutan yang tidak
rasional
c. berikan dukungan spiritual
September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 27
INTERVENSI PADA FASE “BARGAINING”
•Dengarkan ungkapan klien dg. penuh perhatian &
dorong klien untuk membicarakan rasa takut atau
rasa bersalah.
•Bila klien selalu bicara “Kalau/Seandainya” maka
beritahu klien bahwa perawat hanya dapat melaku
kan sesuatu yang nyata.
•Bersama klien, bahas alasan dari rasa bersalah atau
rasa takut.
•Jaga jangan sampai bargaining kembali pada rasa
marah pada diri sendiri dan orang lain.
September 30, 2017 28eyet hidayatprodikepdepkescirebon
Tahapan…..
4. Depresi
Tindakan Keperawatan:
a. mengidentifikasi tingkat depresi dan membantu
mengurangi rasa bersalah
b. Memberikan kesempatan pasien untuk
mengkspresikan kesedihannya
c. memberi dukungan non verbal dengan cara duduk
disamping pasien dan memegang tangan pasien
d. Hargai perasaan pasien
e. Bersama pasien membahas pikiran negative yang
sering muncul
f. Latih mengidentifikasi hal positif yang masih
dimiliki
September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 29
INTERVENSI PADA FASE ‘DEPRESSI”
•Amati dan bersama klien bahas tentang perasaannya
•Tingkatkan harga diri klien
•Cegah tindakan merusak diri sesuai dg. resikonya.
•Hargai perasaan klien.
•Bantu klien untuk mengidentifikasi dukungan positif
yang terkait dengan kenyataan.
•Beri kesempatan untuk menangis dan mengungkap
kan perasannya.
•Bersama klien bahas pikiran-pikiran yang selalu
timbul saat kehilangan ini.
September 30, 2017 30eyet hidayatprodikepdepkescirebon
Tahapan…..
5. Penerimaan (Acceptance)
Tindakan Keperawatan:
a. Membantu pasien mengidentifikasi rencana
kegiatan yang akan dilakukan
b. Bantu keluarga dan pasien untuk bias mengerti
penyebab kematian
c. jika keluarga mengikuti proses penguburan maka
dapat dilakukan :
- Ziarah (menerima kematian)
- Melihatt photo-photo proses pemakaman
d. mengurus surat-surat yang diperlukan:
- pensiun
- menutup rekening (buku bank)
September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 31
INTERVENSI PADA FASE “ACEPTANCE”
•Sediakan waktu untuk mengunjungi klien
secara teratur.
•Bantu keluarga untuk berbagi rasa, karena biasanya
tiap anggota keluarga tdk berada fase yang sama
pada saat yg bersamaan.
•Bahas rencana setelah masa berkabung terlalui.
•Beri informasi yg akuran kebutuhan klien
dan kebutuhan keluarga.
September 30, 2017 32eyet hidayatprodikepdepkescirebon
Tujuan tindakan keperawatan: Keluarga dapat merawat
pasien yang berduka
Tindakan keperawatan:
1. Mengenal masalah berduka pada pasien
2. Menjelaskan pada keluarga tentang cara merawat pasien
dengan berduka berkepanjangan
3. Mempraktekkan pada keluarga cara merawat pasien
dengan berduka berkepanjangan
4. Mengevaluasi kemampuan pasien yang berduka
5. Melakukan rujukan
TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA
kehilangan & berduka keperawatan jiwa

Contenu connexe

Tendances

Kb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifKb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatif
Uwes Chaeruman
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Didik Nurkantoro
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
Yuli Thamrin
 
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh DiriLaporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Mas Mawon
 

Tendances (20)

Kb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifKb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatif
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan Paliatif
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang AjalAsuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJALASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
 
Modul 3 1 hospitalisasi pada anak
Modul 3 1 hospitalisasi pada anakModul 3 1 hospitalisasi pada anak
Modul 3 1 hospitalisasi pada anak
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
 
Prosedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan InfusProsedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan Infus
 
Proses keperawatan jiwa
Proses keperawatan jiwaProses keperawatan jiwa
Proses keperawatan jiwa
 
Pengkajian keperawatan sistem persarafan
Pengkajian keperawatan sistem persarafanPengkajian keperawatan sistem persarafan
Pengkajian keperawatan sistem persarafan
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyaman
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
 
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh DiriLaporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
 
Askep pasien terminal
Askep pasien terminalAskep pasien terminal
Askep pasien terminal
 

Similaire à kehilangan & berduka keperawatan jiwa

MATERI 13_KEHILANGAN-DAN-BERDUKAaaa.pptx
MATERI 13_KEHILANGAN-DAN-BERDUKAaaa.pptxMATERI 13_KEHILANGAN-DAN-BERDUKAaaa.pptx
MATERI 13_KEHILANGAN-DAN-BERDUKAaaa.pptx
kittycicha
 
Askep pada klien dengan kehilangan dan berduka
Askep pada klien dengan kehilangan dan berdukaAskep pada klien dengan kehilangan dan berduka
Askep pada klien dengan kehilangan dan berduka
adella01
 
Dying and death in the healthcare present
Dying and death in the healthcare presentDying and death in the healthcare present
Dying and death in the healthcare present
ssuser9df8d0
 
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
samsulmuarif39
 
ppt kehilangan kematian.ppt
ppt kehilangan kematian.pptppt kehilangan kematian.ppt
ppt kehilangan kematian.ppt
candra_cun
 
Askep lp depresi
Askep lp depresiAskep lp depresi
Askep lp depresi
f' yagami
 

Similaire à kehilangan & berduka keperawatan jiwa (20)

Kehilangan dan berduka
Kehilangan dan berdukaKehilangan dan berduka
Kehilangan dan berduka
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
MATERI 13_KEHILANGAN-DAN-BERDUKAaaa.pptx
MATERI 13_KEHILANGAN-DAN-BERDUKAaaa.pptxMATERI 13_KEHILANGAN-DAN-BERDUKAaaa.pptx
MATERI 13_KEHILANGAN-DAN-BERDUKAaaa.pptx
 
Asuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienAsuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasien
 
Askep pada klien dengan kehilangan dan berduka
Askep pada klien dengan kehilangan dan berdukaAskep pada klien dengan kehilangan dan berduka
Askep pada klien dengan kehilangan dan berduka
 
Kel. 5 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 5 askep depresi  AKPER PEMKAB MUNA Kel. 5 askep depresi  AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 5 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA
 
Kel. 5 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 5 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA Kel. 5 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 5 askep depresi AKPER PEMKAB MUNA
 
Kel. 5 askep depresi
Kel. 5 askep depresiKel. 5 askep depresi
Kel. 5 askep depresi
 
Dying and death in the healthcare present
Dying and death in the healthcare presentDying and death in the healthcare present
Dying and death in the healthcare present
 
Asuhan Keperawatan Lanjut usia Menjelang Ajal.pptx
Asuhan Keperawatan Lanjut usia Menjelang Ajal.pptxAsuhan Keperawatan Lanjut usia Menjelang Ajal.pptx
Asuhan Keperawatan Lanjut usia Menjelang Ajal.pptx
 
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
 
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematianAsuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
 
Askep depresi kel.6
Askep depresi kel.6Askep depresi kel.6
Askep depresi kel.6
 
ppt kehilangan kematian.ppt
ppt kehilangan kematian.pptppt kehilangan kematian.ppt
ppt kehilangan kematian.ppt
 
Askep menjelang ajal
Askep menjelang ajalAskep menjelang ajal
Askep menjelang ajal
 
Askep berduka
Askep berdukaAskep berduka
Askep berduka
 
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietasAsuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
 
Askep lp depresi
Askep lp depresiAskep lp depresi
Askep lp depresi
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiLaporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
 

Plus de Fransiska Oktafiani

Plus de Fransiska Oktafiani (20)

Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
 
Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
 
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareProposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
 
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
 
Sejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal IndonesiaSejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal Indonesia
 
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAHDIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
 
Drugs And Defibrillation
Drugs And DefibrillationDrugs And Defibrillation
Drugs And Defibrillation
 
Sindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner AkutSindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner Akut
 
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) ShockDefibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
 
Ambulans Keperawatan
Ambulans KeperawatanAmbulans Keperawatan
Ambulans Keperawatan
 
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paruCardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
 
Diagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan SyokDiagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan Syok
 
proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017
 
konsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiahkonsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiah
 
Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017
 
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 penyajian data hasil karya tulis ilmiah  penyajian data hasil karya tulis ilmiah
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 
Skenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kaderSkenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kader
 
Bagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTIBagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTI
 

Dernier

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Dernier (20)

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

kehilangan & berduka keperawatan jiwa

  • 1. KEHILANGANKEHILANGAN && BERDUKABERDUKA September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 1
  • 2. DEFENISIDEFENISI • KEHILANGAN adalah kenyataan/situasi yang mungkin terjadi dimana sesuatu yang dihadapi, dinilai terjadi perubahan, tidak lagi memungkinkan ada atau pergi/hilang. • Dapat dikatakan juga sebagai suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu kekurangan atau tidak ada sesuatu yang dulunya ada (Wilkinson, 2005).
  • 3. DEFDEFIINISINISI BERDUKA adalah respon fisik dan psikologis yang terpola spesifik pada individu yang mengalami kehilangan. Respon/reaksi normal, karena melalui proses berduka individu mampu memutus ikatan dengan benda/orang yang terpisah dan berikatan dengan benda/orang baru. Berduka bisa mencakup aspek fisik/psikologis, kognitif dan perilaku
  • 4. SUMBER GANGGUAN ATAU KEHILANGAN • Eksternal: Pikiran, sikap, tindakan yang tidak sesuai dengan nilai individu,keyakinan atau moral dan konflik interpersonal yang mengancam konsistensi individu, harga diri,rasa aman • Internal : Kematian orang yang disayangi, penghentian kerja (PHK), penyakit atau kehilangan tubuh tertentu
  • 5. Jenis Kehilangan • Kehilangan orang bermakna, mis: akibat kematian atau dipenjara • Kehilangan kesehatan bio-psiko-sosial, mis: menderita penyakit, amputasi, kehilangan pendapat, kehilangan perasaan tt diri, kehilangan pekerjaan, kehilangan kedudukan, kehilangan kemampuan seksual • Kehilangan milik pribadi (mis: uang,perhiasan)
  • 6. Rentang respon kehilangan Respon adaptif Respon maladaptif Penyangkalan Marah Tawar depresi penerimaan (denial) (anger) menawar (acceptance) (bargaining) September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 6
  • 7. Tahap berduka akibat kehilangan • Fase Penyangkalan Rx pertama kehilangan syok, tdk percaya atau menyangkal kenyataan bahwa kehilangan itu memang terjadi. Rx sering dg perkataan “Ini tidak mungkin” “Saya tidak percaya itu terjadi” Biasa kematian orang yg dicintai, tetap merasa orang itu masih hidup Perubahan fisik: letih, lemah, pucat, mual, diare, gg pernafasan, detak jantung cepat, menangis, gelisah, kadang halusinasi. September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 7
  • 8. Tahap berduka….. • Fase marah Indiv mulai sadar akan kenyataan terjadi kehilangan menunjukkan rasa marah yg meningkat yg diproyeksikan pd orang yg berada dilingkungannya atau orang tertentu Rx fisik : muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal. Mis: kematian anak di RS : mungkin bicara kasar, menuduh dokter, perawat tidak mampu merawat.September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 8
  • 9. Tahap berduka…… • Fase Tawar menawar Indiv telah mampu mengungkapkan rasa marah. Rx (dg kata-kata) : “Kenapa harus terjadi dengan keluarga saya” “Kalau saja yg sakit bukan anakku” “Seandainya saya hati-hati.” • Fase depresi Menunjukkan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus asa. Gej fisik : menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido menurun. September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 9
  • 10. Tahap berduka…..  Fase Penerimaan Perhatian indiv beralih pd objek baru. Pikiran pada objek atau orang yg hilang mulai berkurang atau hilang. Dinyatakan dg kata-kata: “Apa yg dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh”; “Yach akhirnya saya harus operasi” Bila indiv dpt mll fase-fase sampai fase penerimaan proses berduka dan mengatasi perasaan berduka dg tuntas. Bila indiv tidak sampai fase penerimaan sulit masuk fase penerimaan jk kehilangan lagi indiv mungkin berada tetap pada fase depresi. September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 10
  • 11. Karakteristik Berduka menurut Burgers danKarakteristik Berduka menurut Burgers dan Lazare (1976)Lazare (1976) 1.1. Berduka yang menunjukkan reaksi syok danBerduka yang menunjukkan reaksi syok dan ketidakyakinan.ketidakyakinan. 2.2. Berduka yang menunjukkan perasaan sedih dan hampaBerduka yang menunjukkan perasaan sedih dan hampa bila teringat tentang kehilangan orang yang disayangi.bila teringat tentang kehilangan orang yang disayangi. 3.3. Berduka yang menunjukkan perasaan tidak nyaman danBerduka yang menunjukkan perasaan tidak nyaman dan sering disertai dengan menangis, serta keluhan-keluhansering disertai dengan menangis, serta keluhan-keluhan sesak pada dada, rasa tercekik, nafas pendek.sesak pada dada, rasa tercekik, nafas pendek. 4.4. MengenangMengenang sesuatu yg hilangsesuatu yg hilang terus menerusterus menerus 5.5. Memperoleh pengalaman perasaan berduka.Memperoleh pengalaman perasaan berduka. 6.6. Cenderung menjadi mudah tersinggung dan marah.Cenderung menjadi mudah tersinggung dan marah.
  • 12. 6 (Enam) tingkatan Berduka6 (Enam) tingkatan Berduka 1. Syok 2. Tidak yakin 3. Mengembangkan kesadaran diri 4. Restitusi 5. Mengatasi kehilangan 6. Idealisasi dan hasil
  • 13. Proses berduka: • Fase awal Dimulai dengan adanya kehilangan spt kematian. Berlangsung beberapa minggu Reaksi : syok, tidak yakin atau tidak percaya perasan dingin, perasaan kebal (mati rasa) dan bingung Berakhir setelah beberapa hari Kembali berduka berlebihan Menangis dan ketakutan
  • 14. Lanjutan…… • Fase Pertengahan Dimulai : kira-kira 3 minggu sesudah kematian Berakhir : kurang lebih 1 tahun Pola tingkah laku yang ditunjukan: a. Perilaku obsesi, meliputi : pengulangan pikiran tentang peristiwa kematian. b. Suatu pencarian arti dari kematian
  • 15. Lanjutan…. • Fase Pemulihan Terjadi sesudah kurang lebih satu tahun. Individu memutuskan untuk tdk mengenang masa lalu. Meningkat partisipasi pada kegiatan sosial
  • 16. Faktor Predisposisi • Genetik Riwayat kelg depresi sulit mengembangkan sikap optimistik dalam menghadapi permasalahan. • Kesehatan fisik Keadaan fisik yang tidak sehat cenderung tdk mampu mengatasi stress • Kesehatan mental Indiv gg jiwa dg riwayat depresi merasa masa depan suram peka dg situasi kehilangan • Pengalaman kehilangan masa lalu Kehilangan masa kanak-kanak mempengaruhi kemampuan menghadapi kehilangan dimasa dewasa.
  • 17. Faktor Presipitasi Stres dari perasaan kehilangan: Stres nyata atau Imajinasi Kehilangan bersifat bio-psiko-sosial Kehilangan kesehatan, kehilangan harga diri, kehilangan pekerjaan,kehilangan peran dalam keluarga, kehilangan posisi di masyarakat.
  • 18. Implikasi Keperawatan • Pengkajian 1. Mengkaji pasien dan angg kelg berduka menentukan tingkat berduka 2. Mengkaji gejala klinis berduka: sesak di dada, nafas pendek, berkeluh kesah, perasaan penuh diperut, kehilangan kekuatan otot, distres perasaan yg hebat. 3. Kaji karakteristik berduka, kaji respon fisiologis, respon tubuh terhadap kehilangan (reaksi stress) 4. Faktor yg mempengaruhi reaksi stress : umur, culture, keyakinan spiritual, peran seks, status sosek. 5. Faktor predisposisi 6. Faktor presipitasi dan mekanisme koping.
  • 19. Lanjutan • Diagnosa Keperawatan a. berduka kompleks b. berduka antisipasi
  • 20. 1. BINA HUBUNGAN SALING PERCAYA : • Dengarkan keluhan klien • Berikan dorongan agar klien mau mengungkapkan perasaannya. • Menjawab pertanyaan klien secara langsung • Tunjukkan sikap Therapeutik : Demensi respon fisik dan psikologis September 30, 2017 20eyet hidayatprodikepdepkescirebon
  • 21. 2. IDENTIFIKASI KEMUNGKINAN FAKTOR YG MENGHAMBAT PROSES BERDUKA: •Bersama klien, diskusikan hub. klien dg orang atau objek yg hilang/pergi. •Gali pola hubungan klien dg. orang yg berarti •Bersama klien, identifikasi cara mengatasi berduka dimasa lalu •Menilai cara yang efektif dan yg tdk efektif. •Perkuat dukungan serta kekuatan yg dimiliki klien dan keluarga •Menghargai sosial budaya dan agama serta keperca yaan yg dianut klien, keluarga, dlm menghilangkan perasaan berduka September 30, 2017 21eyet hidayatprodikepdepkescirebon
  • 22. 3. BERI DUKUNGAN TERHADAP RESPON KEHILANGAN KLIEN : •Menjelaskan kepada klien aMenjelaskan kepada klien attau keluargaau keluarga bahwabahwa sikap mengingkari, marah,sikap mengingkari, marah, tawar-menawar,tawar-menawar, depresi dan menerimadepresi dan menerima adalah wajar dalam menghadapiadalah wajar dalam menghadapi kehilangan.kehilangan. •Beri gambaran tentang caraBeri gambaran tentang cara mengungkapkanmengungkapkan perasaan yang bisaperasaan yang bisa diterima.diterima. September 30, 2017 22eyet hidayatprodikepdepkescirebon
  • 23. Rencana Tindakan Tahapan 1. Mengingkari (Denial) Tindakan keperawatan: Memberi kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaannya: a. Secara verbal mendukung pasien tetapi tidak mendukung denialnya b. Tidak membantah denial pasien, tetapi menyampaikan fakta- fakta, seperti pemakaman dilakukan jam lima sore c. duduk disamping pasien d. teknik komunikasi diam dan sentuhan e. perhatikan kebutuhan dasar pasien September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 23
  • 24. INTERVENSI SAAT DENIAL •Dengarkan dengan penuh pengertian,& minat apa yg dikatakan klien tanpa menghukum atau meng- hakimi klien. •Jelaskan pada klien, bahwa sikap mengingkari itu wajar terjadi pada orang yg sedang mengalami kehilangan orang yg berarti atau objek yg hilang. •Berikan dukungan pada klien dengan sikap non – verbal seperti : =Menggenggam tangan klien =Menepuk bahu =Merangkul. September 30, 2017 24eyet hidayatprodikepdepkescirebon
  • 25. Tahapan…. 2. Marah (Anger) Tindakan Keperawatan: Mendorong dan memberi waktu pada pasein untuk mengungkapkan kemarahan secara verbal tanpa melawan dengan kemarahan: a. Bantu pasien/ keluarga untuk mengerti bahwa marah adalah suatu respon yang normal untuk merasakan kehilangan dan ketidak berdayaan. b. fasilitasi ungkapan kemarahan pasien dan keluarga c. hindari menarik diri dan dendam karena pasien/keluarga bukan sedang marah pada perawat d. tangani kebutuhannya pada segala reaksi kemarahan September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 25
  • 26. INTERVENSI PADA FASE “ANGER” •Mengamati dg cermat respon klien selama marah akibat kehilangan. •Jelaskan pada keluarga bahwa kemarahan sebenar nya tidak ditujukan pada mereka. •Ijinkan dan biarkan klien menangis. •Dorong klien untuk membicarakan rasa marahnya. •Bantu klien untuk menguatkan sistem pendukung dari orang lain / keluarga. •Jaga agar rasa marah klien tidak membahayakan diri klien dan orang lain / lingkungan September 30, 2017 26eyet hidayatprodikepdepkescirebon
  • 27. Tahapan….. 3. Tawar-menawar (Bergaining) Tindakan Keperawatan: Membantu pasien mengidentifikasi rasa bersalah dan perasaan takutnya: a. dengarkan dengan penuh perhatian b. ajak pasien bicara untuk mengurangi rasa bersalah dan ketakutan yang tidak rasional c. berikan dukungan spiritual September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 27
  • 28. INTERVENSI PADA FASE “BARGAINING” •Dengarkan ungkapan klien dg. penuh perhatian & dorong klien untuk membicarakan rasa takut atau rasa bersalah. •Bila klien selalu bicara “Kalau/Seandainya” maka beritahu klien bahwa perawat hanya dapat melaku kan sesuatu yang nyata. •Bersama klien, bahas alasan dari rasa bersalah atau rasa takut. •Jaga jangan sampai bargaining kembali pada rasa marah pada diri sendiri dan orang lain. September 30, 2017 28eyet hidayatprodikepdepkescirebon
  • 29. Tahapan….. 4. Depresi Tindakan Keperawatan: a. mengidentifikasi tingkat depresi dan membantu mengurangi rasa bersalah b. Memberikan kesempatan pasien untuk mengkspresikan kesedihannya c. memberi dukungan non verbal dengan cara duduk disamping pasien dan memegang tangan pasien d. Hargai perasaan pasien e. Bersama pasien membahas pikiran negative yang sering muncul f. Latih mengidentifikasi hal positif yang masih dimiliki September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 29
  • 30. INTERVENSI PADA FASE ‘DEPRESSI” •Amati dan bersama klien bahas tentang perasaannya •Tingkatkan harga diri klien •Cegah tindakan merusak diri sesuai dg. resikonya. •Hargai perasaan klien. •Bantu klien untuk mengidentifikasi dukungan positif yang terkait dengan kenyataan. •Beri kesempatan untuk menangis dan mengungkap kan perasannya. •Bersama klien bahas pikiran-pikiran yang selalu timbul saat kehilangan ini. September 30, 2017 30eyet hidayatprodikepdepkescirebon
  • 31. Tahapan….. 5. Penerimaan (Acceptance) Tindakan Keperawatan: a. Membantu pasien mengidentifikasi rencana kegiatan yang akan dilakukan b. Bantu keluarga dan pasien untuk bias mengerti penyebab kematian c. jika keluarga mengikuti proses penguburan maka dapat dilakukan : - Ziarah (menerima kematian) - Melihatt photo-photo proses pemakaman d. mengurus surat-surat yang diperlukan: - pensiun - menutup rekening (buku bank) September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 31
  • 32. INTERVENSI PADA FASE “ACEPTANCE” •Sediakan waktu untuk mengunjungi klien secara teratur. •Bantu keluarga untuk berbagi rasa, karena biasanya tiap anggota keluarga tdk berada fase yang sama pada saat yg bersamaan. •Bahas rencana setelah masa berkabung terlalui. •Beri informasi yg akuran kebutuhan klien dan kebutuhan keluarga. September 30, 2017 32eyet hidayatprodikepdepkescirebon
  • 33. Tujuan tindakan keperawatan: Keluarga dapat merawat pasien yang berduka Tindakan keperawatan: 1. Mengenal masalah berduka pada pasien 2. Menjelaskan pada keluarga tentang cara merawat pasien dengan berduka berkepanjangan 3. Mempraktekkan pada keluarga cara merawat pasien dengan berduka berkepanjangan 4. Mengevaluasi kemampuan pasien yang berduka 5. Melakukan rujukan TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA