2. DEFENISIDEFENISI
• KEHILANGAN adalah kenyataan/situasi
yang mungkin terjadi dimana sesuatu
yang dihadapi, dinilai terjadi perubahan,
tidak lagi memungkinkan ada atau
pergi/hilang.
• Dapat dikatakan juga sebagai suatu
kondisi dimana seseorang mengalami
suatu kekurangan atau tidak ada sesuatu
yang dulunya ada (Wilkinson, 2005).
3. DEFDEFIINISINISI
BERDUKA adalah respon fisik dan psikologis
yang terpola spesifik pada individu yang
mengalami kehilangan. Respon/reaksi normal,
karena melalui proses berduka individu
mampu memutus ikatan dengan benda/orang
yang terpisah dan berikatan dengan
benda/orang baru.
Berduka bisa mencakup aspek
fisik/psikologis, kognitif dan perilaku
4. SUMBER GANGGUAN ATAU KEHILANGAN
• Eksternal:
Pikiran, sikap, tindakan yang tidak sesuai dengan nilai
individu,keyakinan atau moral dan konflik
interpersonal yang mengancam konsistensi individu,
harga diri,rasa aman
• Internal :
Kematian orang yang disayangi, penghentian kerja
(PHK), penyakit atau kehilangan tubuh tertentu
5. Jenis Kehilangan
• Kehilangan orang bermakna, mis: akibat kematian
atau dipenjara
• Kehilangan kesehatan bio-psiko-sosial, mis:
menderita penyakit, amputasi, kehilangan pendapat,
kehilangan perasaan tt diri, kehilangan pekerjaan,
kehilangan kedudukan, kehilangan kemampuan
seksual
• Kehilangan milik pribadi
(mis: uang,perhiasan)
7. Tahap berduka akibat kehilangan
• Fase Penyangkalan
Rx pertama kehilangan syok, tdk percaya atau
menyangkal kenyataan bahwa kehilangan itu memang terjadi.
Rx sering dg perkataan
“Ini tidak mungkin”
“Saya tidak percaya itu terjadi”
Biasa kematian orang yg dicintai, tetap merasa orang itu masih
hidup
Perubahan fisik: letih, lemah, pucat, mual, diare, gg pernafasan,
detak jantung cepat, menangis, gelisah, kadang halusinasi.
September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 7
8. Tahap berduka…..
• Fase marah
Indiv mulai sadar akan kenyataan terjadi
kehilangan menunjukkan rasa
marah yg meningkat yg diproyeksikan pd orang
yg berada dilingkungannya atau orang tertentu
Rx fisik : muka merah, nadi cepat, gelisah, susah
tidur, tangan mengepal.
Mis: kematian anak di RS : mungkin bicara kasar,
menuduh dokter, perawat tidak mampu
merawat.September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 8
9. Tahap berduka……
• Fase Tawar menawar
Indiv telah mampu mengungkapkan rasa marah.
Rx (dg kata-kata) :
“Kenapa harus terjadi dengan keluarga saya”
“Kalau saja yg sakit bukan anakku”
“Seandainya saya hati-hati.”
• Fase depresi
Menunjukkan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus
asa.
Gej fisik : menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido
menurun.
September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 9
10. Tahap berduka…..
Fase Penerimaan
Perhatian indiv beralih pd objek baru.
Pikiran pada objek atau orang yg hilang mulai berkurang atau
hilang.
Dinyatakan dg kata-kata:
“Apa yg dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh”; “Yach
akhirnya saya harus operasi”
Bila indiv dpt mll fase-fase sampai fase penerimaan
proses berduka dan mengatasi perasaan berduka dg tuntas.
Bila indiv tidak sampai fase penerimaan sulit masuk fase
penerimaan jk kehilangan lagi indiv mungkin berada
tetap pada fase depresi.
September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 10
11. Karakteristik Berduka menurut Burgers danKarakteristik Berduka menurut Burgers dan
Lazare (1976)Lazare (1976)
1.1. Berduka yang menunjukkan reaksi syok danBerduka yang menunjukkan reaksi syok dan
ketidakyakinan.ketidakyakinan.
2.2. Berduka yang menunjukkan perasaan sedih dan hampaBerduka yang menunjukkan perasaan sedih dan hampa
bila teringat tentang kehilangan orang yang disayangi.bila teringat tentang kehilangan orang yang disayangi.
3.3. Berduka yang menunjukkan perasaan tidak nyaman danBerduka yang menunjukkan perasaan tidak nyaman dan
sering disertai dengan menangis, serta keluhan-keluhansering disertai dengan menangis, serta keluhan-keluhan
sesak pada dada, rasa tercekik, nafas pendek.sesak pada dada, rasa tercekik, nafas pendek.
4.4. MengenangMengenang sesuatu yg hilangsesuatu yg hilang terus menerusterus menerus
5.5. Memperoleh pengalaman perasaan berduka.Memperoleh pengalaman perasaan berduka.
6.6. Cenderung menjadi mudah tersinggung dan marah.Cenderung menjadi mudah tersinggung dan marah.
12. 6 (Enam) tingkatan Berduka6 (Enam) tingkatan Berduka
1. Syok
2. Tidak yakin
3. Mengembangkan kesadaran diri
4. Restitusi
5. Mengatasi kehilangan
6. Idealisasi dan hasil
13. Proses berduka:
• Fase awal
Dimulai dengan adanya kehilangan spt kematian.
Berlangsung beberapa minggu
Reaksi : syok, tidak yakin atau tidak percaya
perasan dingin, perasaan kebal (mati
rasa) dan bingung
Berakhir setelah beberapa hari
Kembali berduka berlebihan
Menangis dan ketakutan
14. Lanjutan……
• Fase Pertengahan
Dimulai : kira-kira 3 minggu sesudah kematian
Berakhir : kurang lebih 1 tahun
Pola tingkah laku yang ditunjukan:
a. Perilaku obsesi, meliputi : pengulangan
pikiran tentang peristiwa kematian.
b. Suatu pencarian arti dari kematian
15. Lanjutan….
• Fase Pemulihan
Terjadi sesudah kurang lebih satu tahun.
Individu memutuskan untuk tdk mengenang masa
lalu.
Meningkat partisipasi
pada kegiatan sosial
16. Faktor Predisposisi
• Genetik
Riwayat kelg depresi sulit mengembangkan sikap
optimistik dalam menghadapi permasalahan.
• Kesehatan fisik
Keadaan fisik yang tidak sehat cenderung tdk mampu
mengatasi stress
• Kesehatan mental
Indiv gg jiwa dg riwayat depresi merasa masa depan
suram peka dg situasi kehilangan
• Pengalaman kehilangan masa lalu
Kehilangan masa kanak-kanak mempengaruhi kemampuan
menghadapi kehilangan dimasa dewasa.
17. Faktor Presipitasi
Stres dari perasaan kehilangan:
Stres nyata atau Imajinasi
Kehilangan bersifat bio-psiko-sosial
Kehilangan kesehatan, kehilangan harga diri,
kehilangan pekerjaan,kehilangan peran dalam
keluarga, kehilangan posisi di masyarakat.
18. Implikasi Keperawatan
• Pengkajian
1. Mengkaji pasien dan angg kelg berduka
menentukan tingkat berduka
2. Mengkaji gejala klinis berduka: sesak di dada,
nafas pendek, berkeluh kesah, perasaan penuh
diperut, kehilangan kekuatan otot, distres
perasaan yg hebat.
3. Kaji karakteristik berduka, kaji respon fisiologis,
respon tubuh terhadap kehilangan (reaksi stress)
4. Faktor yg mempengaruhi reaksi stress : umur, culture,
keyakinan spiritual, peran seks, status sosek.
5. Faktor predisposisi
6. Faktor presipitasi dan mekanisme koping.
20. 1. BINA HUBUNGAN SALING PERCAYA :
• Dengarkan keluhan klien
• Berikan dorongan agar klien mau mengungkapkan
perasaannya.
• Menjawab pertanyaan klien secara langsung
• Tunjukkan sikap Therapeutik : Demensi respon
fisik dan psikologis
September 30, 2017 20eyet hidayatprodikepdepkescirebon
21. 2. IDENTIFIKASI KEMUNGKINAN FAKTOR
YG MENGHAMBAT PROSES BERDUKA:
•Bersama klien, diskusikan hub. klien dg orang
atau objek yg hilang/pergi.
•Gali pola hubungan klien dg. orang yg berarti
•Bersama klien, identifikasi cara mengatasi berduka
dimasa lalu
•Menilai cara yang efektif dan yg tdk efektif.
•Perkuat dukungan serta kekuatan yg dimiliki klien
dan keluarga
•Menghargai sosial budaya dan agama serta keperca
yaan yg dianut klien, keluarga, dlm menghilangkan
perasaan berduka
September 30, 2017 21eyet hidayatprodikepdepkescirebon
22. 3. BERI DUKUNGAN TERHADAP RESPON
KEHILANGAN KLIEN :
•Menjelaskan kepada klien aMenjelaskan kepada klien attau keluargaau keluarga
bahwabahwa sikap mengingkari, marah,sikap mengingkari, marah,
tawar-menawar,tawar-menawar, depresi dan menerimadepresi dan menerima
adalah wajar dalam menghadapiadalah wajar dalam menghadapi
kehilangan.kehilangan.
•Beri gambaran tentang caraBeri gambaran tentang cara
mengungkapkanmengungkapkan perasaan yang bisaperasaan yang bisa
diterima.diterima.
September 30, 2017 22eyet hidayatprodikepdepkescirebon
23. Rencana Tindakan
Tahapan
1. Mengingkari (Denial)
Tindakan keperawatan:
Memberi kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan
perasaannya:
a. Secara verbal mendukung pasien tetapi tidak mendukung
denialnya
b. Tidak membantah denial pasien, tetapi menyampaikan fakta-
fakta, seperti pemakaman dilakukan jam lima sore
c. duduk disamping pasien
d. teknik komunikasi diam dan sentuhan
e. perhatikan kebutuhan dasar pasien
September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 23
24. INTERVENSI SAAT DENIAL
•Dengarkan dengan penuh pengertian,& minat apa
yg dikatakan klien tanpa menghukum atau meng-
hakimi klien.
•Jelaskan pada klien, bahwa sikap mengingkari itu
wajar terjadi pada orang yg sedang mengalami
kehilangan orang yg berarti atau objek yg hilang.
•Berikan dukungan pada klien dengan sikap non –
verbal seperti :
=Menggenggam tangan klien
=Menepuk bahu
=Merangkul.
September 30, 2017 24eyet hidayatprodikepdepkescirebon
25. Tahapan….
2. Marah (Anger)
Tindakan Keperawatan:
Mendorong dan memberi waktu pada pasein untuk
mengungkapkan kemarahan secara verbal tanpa melawan
dengan kemarahan:
a. Bantu pasien/ keluarga untuk mengerti bahwa marah
adalah suatu respon yang normal untuk merasakan
kehilangan dan ketidak berdayaan.
b. fasilitasi ungkapan kemarahan pasien dan keluarga
c. hindari menarik diri dan dendam karena
pasien/keluarga bukan sedang marah pada perawat
d. tangani kebutuhannya pada segala reaksi kemarahan
September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 25
26. INTERVENSI PADA FASE “ANGER”
•Mengamati dg cermat respon klien selama marah
akibat kehilangan.
•Jelaskan pada keluarga bahwa kemarahan sebenar
nya tidak ditujukan pada mereka.
•Ijinkan dan biarkan klien menangis.
•Dorong klien untuk membicarakan rasa marahnya.
•Bantu klien untuk menguatkan sistem pendukung
dari orang lain / keluarga.
•Jaga agar rasa marah klien tidak membahayakan
diri klien dan orang lain / lingkungan
September 30, 2017 26eyet hidayatprodikepdepkescirebon
27. Tahapan…..
3. Tawar-menawar (Bergaining)
Tindakan Keperawatan:
Membantu pasien mengidentifikasi rasa
bersalah dan perasaan takutnya:
a. dengarkan dengan penuh perhatian
b. ajak pasien bicara untuk mengurangi
rasa bersalah dan ketakutan yang tidak
rasional
c. berikan dukungan spiritual
September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 27
28. INTERVENSI PADA FASE “BARGAINING”
•Dengarkan ungkapan klien dg. penuh perhatian &
dorong klien untuk membicarakan rasa takut atau
rasa bersalah.
•Bila klien selalu bicara “Kalau/Seandainya” maka
beritahu klien bahwa perawat hanya dapat melaku
kan sesuatu yang nyata.
•Bersama klien, bahas alasan dari rasa bersalah atau
rasa takut.
•Jaga jangan sampai bargaining kembali pada rasa
marah pada diri sendiri dan orang lain.
September 30, 2017 28eyet hidayatprodikepdepkescirebon
29. Tahapan…..
4. Depresi
Tindakan Keperawatan:
a. mengidentifikasi tingkat depresi dan membantu
mengurangi rasa bersalah
b. Memberikan kesempatan pasien untuk
mengkspresikan kesedihannya
c. memberi dukungan non verbal dengan cara duduk
disamping pasien dan memegang tangan pasien
d. Hargai perasaan pasien
e. Bersama pasien membahas pikiran negative yang
sering muncul
f. Latih mengidentifikasi hal positif yang masih
dimiliki
September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 29
30. INTERVENSI PADA FASE ‘DEPRESSI”
•Amati dan bersama klien bahas tentang perasaannya
•Tingkatkan harga diri klien
•Cegah tindakan merusak diri sesuai dg. resikonya.
•Hargai perasaan klien.
•Bantu klien untuk mengidentifikasi dukungan positif
yang terkait dengan kenyataan.
•Beri kesempatan untuk menangis dan mengungkap
kan perasannya.
•Bersama klien bahas pikiran-pikiran yang selalu
timbul saat kehilangan ini.
September 30, 2017 30eyet hidayatprodikepdepkescirebon
31. Tahapan…..
5. Penerimaan (Acceptance)
Tindakan Keperawatan:
a. Membantu pasien mengidentifikasi rencana
kegiatan yang akan dilakukan
b. Bantu keluarga dan pasien untuk bias mengerti
penyebab kematian
c. jika keluarga mengikuti proses penguburan maka
dapat dilakukan :
- Ziarah (menerima kematian)
- Melihatt photo-photo proses pemakaman
d. mengurus surat-surat yang diperlukan:
- pensiun
- menutup rekening (buku bank)
September 30, 2017 eyet hidayatprodikepdepkescirebon 31
32. INTERVENSI PADA FASE “ACEPTANCE”
•Sediakan waktu untuk mengunjungi klien
secara teratur.
•Bantu keluarga untuk berbagi rasa, karena biasanya
tiap anggota keluarga tdk berada fase yang sama
pada saat yg bersamaan.
•Bahas rencana setelah masa berkabung terlalui.
•Beri informasi yg akuran kebutuhan klien
dan kebutuhan keluarga.
September 30, 2017 32eyet hidayatprodikepdepkescirebon
33. Tujuan tindakan keperawatan: Keluarga dapat merawat
pasien yang berduka
Tindakan keperawatan:
1. Mengenal masalah berduka pada pasien
2. Menjelaskan pada keluarga tentang cara merawat pasien
dengan berduka berkepanjangan
3. Mempraktekkan pada keluarga cara merawat pasien
dengan berduka berkepanjangan
4. Mengevaluasi kemampuan pasien yang berduka
5. Melakukan rujukan
TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA