2. Pada tahun 1914 (Sekitar Perang Dunia I), Henry G. J. Moseley menemukan bahwa urutan unsur dalam tabel periodik sesuai dengan kenaikan nomor atom (Z) yang karakteristik untuk setiap unsur.
Artinya : sifat dasar suatu unsur ditentukan oleh nomor atomnya bukan oleh massa atom relatifnya (Ar).
3. Moseley berhasil menemukan kesalahan dalam tabel periodik Mendeleev, yaitu ada unsur yang terbalik letaknya. Penempatan Telurium dan Iodin yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atom. Telurium mempunyai nomor atom 52 dan iodin mempunyai nomor atom 53.
Sehingga, sistem periodik modern bisa dikatakan sebagai penyempurnaan sistem periodik Mendeleev.
Susunan periodik yang disusun oleh Moseley akhirnya berkembang seperti bentuk sekarang ini dengan mengikuti HUKUM PERIODIK bahwa Bila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, maka sifat unsur akan berulang secara periodik.
4. Dalam sistem periodik modern terdapat lajur mendatar yang disebut periode dan lajur tegak yang disebut golongan.
5. 1. PERiode
Periode adalah susunan unsur-unsur dalam SPU arah mendatar (horizontal).
Jumlah periode dalam sistem periodik ada 7 dan diberi tanda dengan angka:
Periode 1, disebut sebagai periodik sangat pendek terdiri atas 2 unsur.
Periode 2 dan periode 3, disebut periode pendek dan masing-masing berisi 8 unsur.
Periode 4 dan periode 5, disebut periode panjang dan masing –masing berisi 18 unsur.
Periode 6, terdiri atas 32 unsur. Pada periode ini terdapat unsur Lantanida yaitu unsur nomor 58 sampai nomor 71 dan diletakan pada bagian bawah (Unsur yang ditemukan oleh Glenn Seaborg pada tahun 1940).
Periode 7, disebut periode belum lengkap. Pada periode ini terdapat deret Aktinida, unsur bernomor 90-103 dan diletakan pada bagian bawah.
6. 2. Golongan
Golongan adalah susunan unsur-unsur dalam SPU kearah tegak.
Nomor golongan diberi angka romawi dan dibagi menjadi golongan A dan golongan B. kolom panjang diberi label A, yakni golongan IA – VIIIA. Kolom ini dipisahkan oleh kolom pendek ditengah label yang diberi label B, yakni golongan IB – VIIIB, di mana golongan B terdiri dari 3 kolom. Unsur-unsur dalam golongan A disebut juga unsur- unsur utama.
7. Unsur- unsur dalam golongan B disebut juga unsur-unsur transisi. Unsur-unsur di 2 baris panjang di bawah tabel utama disebut unsur-unsur transisi dalam (Lantanida dan Aktinida)
8. Beberapa istilah khusus diberikan untuk golongan yang mengandung logam dan non logam, yaitu : Golongan IA (kecuali H) terdiri dari unsur – unsur logam yang sangat reaktif dan disebut juga logam alkali. Golongan IIA terdiri dari unsur-unsur logam yang juga sangat reaktif meski kereaktifannya di bawah logam alkali. Golongan ini disebut logam alkali tanah.
9. Golongan-golongan antara IIA dan IIIA terdiri dari unsur-unsur logam yang kurang reaktif dan disebut juga logam transisi. Golongan IIIA disebut Golongan Boron Golongan IVA disebut Golongan Karbon/silikon Golongan VA disebut Golongan nitrogen/fosfor Golongan VIA disebut Golongan oksigen/sulfur Golongan VIIA terdiri dari unsur-unsur non logam yang sangat reaktif, dan disebut juga halogen. Golongan VIIIA terdiri dari unsur-unsur non logam yang tidak reaktif dan disebut juga gas mulia.