Nama : Frida Bendelina Modok
NIM : 43217110282
Nama Dosen :Yananto Mihadi Putra, SE, M. Si
Pokok Bahasan : Penggunaan Teknologi Informasi Pada E-Business
1. TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Tema :
Penggunaan Teknologi Informasi pada E-Business
Nama Dosen :
Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
DISUSUN OLEH :
Frida Bendelina Modok
43217110282
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
2. Latar Belakang
Perkembangan bisnis saat ini tidak terlepas dari peran penting teknologi informasi. Dengan
berkembangnya teknologi informasi, kekuatan informasi dan teknologi informasi dijadikan
sebagai alat / tools dalam memenangkan persaingan/ kompetisi bisnis. Teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu teknologi informasi dan teknologi
komunikasi. Teknologi informasi, meliputi segala hal berkaitan dengan proses, penggunaan
sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi komunikasi
merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, teknologi informasi dan
teknologi komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung
pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemprosesan, manipulasi,
pengelolaan, dan transfer/ pemindahan informasi antar media. Teknologi informasi memiliki
kekuatan untuk mengembangkan industri dan mentransformasikan bagaimana bisnis dijalankan.
Perusahaan terkemuka telah menggunakan kekuatan tersebut dalam melakukan pemikiran
ulang strategi bisnis, proses, dan praktek manajemen. Disamping itu, kekuatan tersebut
digunakan pula untuk melakukan penataan perusahaan dan budaya kerja, dengan menata
ulang infrastruktur dan portofolio produk, serta yang paling penting adalah mendapatkan hasil
usaha yang luas dan berkesinambungan. Pemerintah selalu mendukung dan mendorong setiap
orang dan perusahaan untuk memanfaatkan teknologi informasi dengan ditetapkannya
produk hukum merupa Undang-Undang RI. No.11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan
Transaksi Elektronik dengan mempertimbangkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi
berperan penting dalam perdagangan dan pertumbuhan perekonomian nasional untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Kemudian menurut Undang-Undang tersebut,
teknologi informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan,
memproses, mengumumkan, menganalisis, dan/atau menyebarkan informasi. Selanjutnya
pemanfaatan teknologi informasi dalam pengembangan bisnis merupakan suatu kegiatan
dalam bentuk transaksi elektronik, yang didukung dengan dokumen elektronik, menurut
Undang-Undang tersebut yaitu setiap informasi elektronik yang dibuat, diteruskan,
dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal,
3. atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui komputer atau
sistem elektronik, tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto
atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang memiliki
makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. Menurut
Oxford English Dictionary dalam Aji Supriyanto mendefinisikan Teknologi Informasi
adalah hardware dan software, dan bisa termasuk didalamnya jaringan dan telekomunikasi
yang biasanya dalam konteks bisnis. Sering nama teknologi informasi merupakan bagian
dari kegiatan usaha yang memanfaatkan perangkat elektronik komputer. Jadi pada intinya
istilah teknologi informasi merupakan teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai
perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat (Aji
Supriyanto, 2005 : 6). Istilah teknologi informasi memang lebih merujuk pada teknologi
yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah informasi, namun pada dasarnya
masih merupakan bagian dari sebuah sistem informasi itu sendiri. Teknologi informasi lebih
mudah dipahami secara umum sebagai pengolahan informasi yang berbasis pada teknologi
komputer yang saat ini teknologinya terus berkembang sehubungan perkembangan teknologi
lain yang dapat dikoneksikan dengan komputer itu sendiri. Fungsi teknologi informasi di
dalam suatu perusahaan secara dominan adalah sebagai cost center. Hal tersebut
merupakan suatu yang wajar bila kita perhatikan dari perkembangan teknologi informasi
suatu perusahaan adalah untuk menggantikan proses manual menjadi otomatisasi dengan
tujuan efisiensi dan efektivitas. Sedangkan kegunaan teknologi informasi di perusahaan
adalah untuk menekan biaya produksi sehingga berdampak pada penurunan biaya total
yang harus dikeluarkan yang secara langsung akan meningkatkan laba bagi perusahaan.
Penggunaan teknologi baik langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi terhadap
strategi penentuan harga suatu produk atau jasa (Hastha Dewa Putranta, 2004 : 11).
Demikian halnya yang terjadi di bisnis pos. Peran teknologi informasi sangat dominan dalam
menjalankan bisnis dan menjaga kelangsungan bisnis pos. Untuk itu teknologi informasi
mempunyai peran dalam strategi bisnis perusahaan. PT. Pos Indonesia menargetkan pada
seluruh kantor pelayanan pos, termasuk kantor pos cabang yang tersebar di berbagai
daerah, bisa terhubung secara online. PT. Pos Indonesia memiliki kantor pelayanan pos
sebanyak 3.500 kantor, sekitar 3.200 kantor pos sudah terhubung secara online. Layanan
dan produk pos di PT. Pos Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi informasi antara
4. lain : 1. Surat Elektronik (Ratron) adalah salah satu layanan berupa layanan pengiriman berita
dengan spesifikasi hybrid karena dapat diakses pengguna jasa baik melalui Internet
berbasis Web (sedang dalam proses pembangunan) dan SMS melalui nomor 8161 (saat ini
hanya untuk Telkomsel, Flexi dan Indosat) yang kemudian dapat di terima oleh tujuan
dalam bentuk Surat maupun Kartu. 2. SMS Pesta adalah layanan SMS dengan saling
berbagi pengetahuan dan pengalaman, memberi inspirasi, menyebar semangat, dan menggagas
kreativitas setiap jumat pagi. 3. Lacak via SMS adalah melacak kiriman pos baik dalam negeri
maupun luar negeri melalui SMS 8161. 4. DuitPos Multiguna adalah produk pos berwujud kartu
yang dapat dimanfaatkan untuk menyimpan uang, mengirim uang, dan mengisi ulang pulsa
elektronik melalui SMS. 5. PlasaPOS.com merupakan portal internet resmi belanja lewat pos
dan berbagai informasi mengenai layanan dan produk pos yang dikelola oleh PT. Pos Indonesia.
Salah satu perusahaan jasa titipan (perjastip) yaitu PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE
telah melakukan kegiatan operasional secara real online connection dengan memanfaatkan
teknologi informasi melalui lebih dari 60 lokasi strategis menghubungkan setiap ibukota
propinsi. Pada saat ini pelanggan JNE sudah dapat melihat status pengiriman setiap waktu
melalui website : www.jne.co.id, demikian pula halnya dengan informasi tentang tariff
pengiriman dari dan ke seluruh wilayah serta berbagai layanan JNE. Layanan unggulan dari
JNE adalah produk YES (Yakin Esok Sampai) telah juga memanfaatkan teknologi informasi
dengan mencantumkan nomor handphone atau e-mail pelanggan, akan mendapatkan status
pengiriman secara otomatis di handphone atau e-mail pengguna ( http://www.jne.co.id). Oleh
karena itu perlu dilakukan kajian yang diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas
tentang pemanfataan teknologi informasi dalam pengembangan bisnis pos.
5. Pemanfaatan teknologi informasi pada E-Business
Saat ini teknologi informasi bukan hanya berkembang dengan pesat, tetapi juga sering
mengalami perubahan yang sangat cepat. Hampir setiap detik selalu ditemukan penemuan baru
dengan tujuan untuk memperbaiki atau menyempurnakan hasil teknologi sebelumnya. manfaat
teknologi nformasi pada saat ini tidak hanya dipergunakan untuk kepentingan organisasi saja,
tetapi juga untuk kebutuhan individu. Bagi organisasi teknologi informasi dapat digunakan untuk
mencapai keunggulan kompetitif, sedangkan untuk kebutuhan individu, teknologi dipergunakan
untuk kepentingan pribadiseperti mencari pekerjaan.
Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini, bisa dikatakan teknologi informasi
telah memasuki ke segala bidang, salah satunya dibidang bisnis. Bisnis tanpa adanya
memanfaatkan teknologi informasi tidak akan bisa maju dan terancam bangkrut. Banyak pelaku
bisnis yang memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung kemajuan bisnis dan
mendapatkan keuntungan yang diinginkan.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi di bidang bisnis akan memberikan dampak
positif yang besar untuk jalanya bisnis yang kita bangun. Berikut beberapa manfaat penting
teknologi informasi dalam bidang bisnis:
1). Munculnya peluang bisnis baru (E-business), dengan semakin majunya teknologi dan
informasi akan mendorong beberapa orang untuk menciptakan beberapa peluang yang sangat
menguntungkan dan sebagai modal bisnis yang sangat menguntungkan. Contohnya pemanfaatan
kemajuan teknologi dan komunikasi adalah google. Di mana search engine google banyak
digunakan untuk mencari sesuatu di internet dan perusahaan google akan mendapatkan banyak
keuntungan.
2). Mengurangi biaya produksi dan operasional, kemajuan teknologi dan informasi dapat
membantu perusahaan dalam mengurangi biaya produksi sehingga perusahaan akan
6. mendapatkan keuntungan yang besar dengan mengeluarkan pengeluaran yang sedikit. dan
mengurangi operasional sehingga perusahaan dapat menambah jumlah produksi di setiap barang
produksinya.
3). Mempermudah proses komunikasi dan monitoring setiap karyawan, mempermudah proses
komunikasi dan monitoring setiap karyawan yang bekerja, sehingga karyawan tidak perlu repot-
repot datang ke ruang rapat dan berkumpul bersama, dan bisa melakukan teleconference untuk
saling berkomunikasi mengenai beberapa ide. Hal tersebut membuat rapat menjadi lebih praktis
dan juga dapat mengawasi kinerja para karyawan.
4). Akses informasi dan penyebaran informasi, mempublikasikan berita melalui internet dapat
tersebar luas dengan cepat dibandingankan dengan enggunakan fax atau pos. Kita dapat
menyebar luaskan informasi ke seluruh dunia dan dapat berinteraksi langsung melalui komputer.
5). Komunikasi yang cepat, fasilitas yang ada di internet banyak membuktikan kecepatanya
berkomunikasi dengan orang yang dituju, seperti E-mail yang telah banyak digunakan untuk
mengirim dan menerima dokumen. Chat atau video conferencing juga mempercepat komunikasi.
Jadi peran perkembangan teknologi informasi pada saat ini tidak bisa dipisahkan dari dunia
bisnis, karena perkembangan teknologi informasi dapat memberikan berbagai keuntungan dan
kemudahan dalam menjalankan aktivitas bisnis. Namun selain memberikan manfaat dalam
bidang bisnis, teknologi infromasi juga dapat disalah gunakan dalam hal yang kurang baik. Oleh
karen itu, untuk pengunaannya harus digunakan secara bijak.
Model pemanfaatan teknologi informasi pada perusahaan
khususnya dalam penerapan E-Business yang efektif dan efisien.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pengembangan Bisnis Pos Seluruh penyelenggara
perposan seperti PT. Pos Indonesia dan perusahaan jasa titipan dalam pemanfaat teknologi
7. informasi bekerjasama atau bermitra dengan penyelenggara telekomunikasi. Khususnya
penyelenggara telekomunikasi yang memiliki jaringan yang luas seperti PT. Telkomsel, PT.
Indosat dan PT. Excelcomindo Pratama dengan maksud jaringan yang luas tersebut dapat
terhubungkan secara online pada kantor-kantor pos dan membuat jaringan dalam bentuk
perangkat server dan selanjutnya secara internal kedalam kantor pos dengan jaringan
tersendiri dan juga menyediakan perangkat komputer yang cukup banyak. Teknologi informasi
ini dapat dimanfaatkan untuk layanan pos, antara lain : 1. Teknologi yang digunakan
membantu untuk pengembangan inovasi produk seperti kiriman remittance (kiriman uang) yang
dapat dicapai dalam hitungan menit. 2. Kiriman mail (surat) dikembangkan dalam bentuk
Hybrid Mail sehingga tidak perlu adanya proses delivery dari point to point. Sedangkan PT.
JNE dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk pengembangan bisnis pos bermitra
dengan PT. Telkom dan IT consultant sekaligus alih dan tranfer teknologi. Selanjutnya
JNE mengelola dan mengembangkan sendiri teknologi yang digunakan. Pemanfaatan
teknologi informasi tersebut, memudahkan dalam pelayanan jasa pos, antara lain : 1.
Layanan automatic POD report dalam bentuk SMS dan e-mail, dengan secara atomatis
memberikan informasi dan konfirmasi mengenai status pengiriman milik customer tanpa
diminta oleh customer dengan memberikan nomor handphone atau e-mail; 2. Layanan online
trace & tracking serta daftar tarif melalui internet; 3. Intergrasi data dan system dalam proses
bisnis dengan real time online. D. Kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan teknologi
informasi untuk pengembangan bisnis pos 1) Kebutuhan Biaya yang meningkat Perkembangan
teknologi informasi membuat perusahaan harus selalu dapat mengikuti pergerakan teknologi
informasi tersebut dan ikut memanfaatkannya dalam rangka mengefisiensi prosedur layanan
pos. Oleh karena itu pula menyebabkan peningkatan biaya yang cukup signifikan dalam
memelihara hardware yang digunakan dan pengadaan perangkat untuk kebutuhan perluasan
jaringan online kantor pos di seluruh Indonesia. 2) Pengurangan SDM Pemanfaatan teknologi
informasi di PT. Pos Indonesia telah mempersingkat atau memperpendek tahapan proses dari
penerimaan sampai ke tujuan, sehingga berkurang penggunaan sumber daya manusia.
Kemudian disisi lain perlu pelatihan secara berkesinambungan sumber daya manusia dalam
menggunakan perangkat-perangkat teknologi informasi. 3) Infrastruktur yang luas PT. Pos
Indonesia memiliki kantor pos yang sangat luas 3500 kantor pos diseluruh Indonesia
dalam bentuk kantor pusat, kantor pos cabang (KPC) dan kantor pos pemeriksa (KPRK).
8. Kantor-kantor pos yang luas tersebut perlu dihubungkan jaringan online satu dengan yang
lainnya, sehingga mempermudah dan mempercepat proses pengiriman sampai ke tujuan dengan
waktu yang singkat dan cepat. 4) Produk pos yang kurang diminati Perkembangan teknologi
informasi, bermunculan penggunaan internet dalam bentuk e-mail secara luas dan ditempat-
tempat tertentu penggunaannya bahkan gratis dengan munculnya hot-spot dan biaya
penggunaan semakin murah. Begitu juga dengan penggunaan telepon seluler, seseorang
dengan mudah dan cepat dapat berkomunikasi dan mendapatkan informasi serta meluasnya
penggunaan sms. Kondisi ini mempersulit penyelenggara perposan mengembangkan
produknya, khususnya di layanan surat. Pemanfaatan yang diperoleh masyarakat dengan adanya
penggunaan teknologi informasi dalam pengembangan bisnis pos Sebelum mengetahui
pemanfaatan masyarakat terhadap layanan pos yang berbasis teknologi informasi, perlu
diketahui seberapa sering masyarakat menggunakan layanan pos, dari hasil survey diperoleh
data bahwa masyarakat pada umumnya mengatakan tidak sering penggunakan layanan pos
sebesar 47%, sedangkan yang mengatakan sangat sering sebesar 5%, sering sebesar 15%
dan cukup sering sebesar 15%. Ini artinya bahwa layanan pos mulai ditinggalkan
masyarakat, mengingat ada jasa telekomunikasi yang memberikan kecepatan dalam
mendapatkan informasi dan memberikan informasi dan sangat efisen serta efektif baik dari sisi
penggunaan waktu maupun dari sisi biaya yang dikeluarkan. Oleh karena itu yang menjadi
motif masyarakat memilih layanan pos, sesuai dengan hasil pengumpulan data, pada umumnya
masyarakat mengatakan adalah kiriman cepat sampai tujuan sebesar 31%. Penggunaan teknologi
informasi dalam layanan pos, pendapat masyarakat bervariasi dengan besaran persentase
yang tidak jauh berbeda misalnya yang mengatakan mengetahui sebesar 29%, dan tidak
mengetahui sebesar 27%. Selanjutnya masyarakat pengguna layanan pos mengatakan
bermanfaat sebesar 35%, sedangkan sebagaian kecil mengatakan tidak bermanfaat sebesar
6%. Walaupun hasil penelitian masing sangat kecil masyarakat mengunakan layanan pos,
tetapi masyarakat merasa ada manfaatnya. Contoh manfaat yang diperoleh masyarakat
adalah : 1. Pengiriman uang lebih cepat sampai tujuan, satu hari dapat diterima yang
bersangkutan dengan cara mengambil uang di kantor pos di kecamatan, mengingat
jaringan online layanan pos telah sampai ke kecamatan di sebagian besar wilayah di
Indonesia. Begitu juga dengan kiriman surat pos dapat satu sampai dengan menggunakan
pos express, 2. Akses internet dalam layanan pos, baik ingin mendapatkan informasi jasa
9. pos maupun penggunaan e-business. 3. Penggunaan jaringan telekomunikasi seperti
handphone untuk pengiriman SMS Pesta/Pos, misalnya pada hari-hari besar dengan
mengirim mengucapkan selamat hari raya berupa kartu lebaran dan hari besar keagamaan
lainnya. Menurut hasil survey pemanfaatan layanan pos sudah dirasakan masyarakat,
walaupun persentasenya masih kecil sekali seperti penggunaan layanan pos dalam bentuk
SMS Pesta/Pos sebesar 7%, surat elektronik 12%, weselpos sebesar 31%, pos express 40%,
akses internet : sangat sering sebesar 4%, sering 15%, cukup sering 17%, e-business sebesar
3% dan penggunaan handphone untuk layanan pos : sangat sering sebesar 7%, sering
10%, cukup sering 11%. Kemudian selanjutnya menurut PT. Pos Indonesia, masyarakat
sangat berminat penggunaan layanan pos yang berbasis teknologi informasi seperti
produk SOPP (sentral online payment point) atau pembayaran-pembayaran uang antara lain
telepon, listrik, pajak, asuransi dan kredit dan Remittance (kiriman uang) dengan alasan
memberikan nilai tambah dan kemudahan dalam bertransaksi. Sedangkan untuk PT. JNE,
diminati masyarakat adalah informasi perusahaan, produk/jasa dan tarif dapat diakses secara
cepat melalui website, layanan online trace & tracking melalui website/internet dapat
mempercepat customer mengetahui status pengiriman, dan pengataran barang dari hasil
transaksi belanja online (e-commerce) serta dapat memperoleh picup service melalui internet.
Dampak positif dan negatif E-Business pada perusahaan :
Dampak positif dulu ni dari E-Business:
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak
bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Meningkatkan supplier management.
10. 7. Memperpendek waktu produksi.
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)
Dampak negatif dari E-Business :
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu
mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua
data finansial yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap
semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat
kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker
yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan
sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti
usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan
reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja
, ketidakjujuran , praktek bisnis yang tidak benar , kesalahan faktor manusia , kesalahan
faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
Model pembuatan sistem dan aplikasi E-Business agar terlaksana
dengan efektif dan efisien
Perusahaan E-Business perlu merancang sebuah strategi yang akan diimplementasikan dalam
bentuk sistem informasi E-Business. Stategi itu tidak hanya berupa strategi bisinis melainkan
juga melibatkan strategi teknologi informasi karena sistem E-Business dibangun dengan
tumpuan teknologi tersebut.
11. Strategi perlu disusun dengan cermat untuk menjawab tantangan bisnis seperti kompetitor
pada satu jenjang atau kompetitor kecil lainnya, produk-produk substitusi dan tuntutan
konsumen.
Strategi juga berfungsi untuk mengelola sumber daya yang terbatas jumlahnya guna
memperoleh laba. Sistem informasi E-Business yang dibangun harus terdefinisi dengan jelas dan
terinci tentang model bisnis yang akan diterapkan, alur pergerakan informasi, jenis dan model
informasi yang dibutuhkan serta menentukan hak akses informasi. Strategi meliputi penentuan
perangkat keras dan perangkat lunak baik sistem dan aplikasinya.
Ada beberapa kiat – kiat dalam e-bussines diantaranya :
- Membenahi terlebih dahulu sistem pengelolaan sumber daya perusahaan secara terpadu.
- Membuat perencanaan investasi teknologi secara mendetail dan komprehensif.
- Menentukan arah investasi teknologi untuk menjawab kebutuhan jangka panjang.
- Membentuk struktur organisasi yang fleksibel dan adaptif terhadap perubahan.
- Melakukan kerjasama kondusif dengan berbagai mitra bisnis (vendor, pemasok barang,
lembaga keuangan, dan lain sebagainya).
Ada beberapa Metode Pengembangan e-Business :
- Pertimbangan Komoditi
- Infrastruktur Pengembangan
- Perencanaan Basisdata
- Pengembangan Program Aplikasi
- Implementasi dan Disseminasi
12. Aplikasi E-bussiniess:
1. ERP (Enterprise Resource Planning) sistem informasi pendukung e-business, yg
menyediakan berbagai macam kebutuhan perusahaan seperti supply chain, CRM,
marketing, warehouse, shipping, dan payment, serta mampu melakukan otomatisasi
proses bisnis.
2. CRM (Customer Relationship management) ¤ sistem kustomisasi real time yang
memanajemen kustomer dan melakukan personalisasi produk dan servis berdasarkan
keinginan kustomer.
3. EAI (Enterprise Application Integration) ¤ merupakan konsep integrasi berbagai proses
bisnis dengan memperbolehkan mereka saling bertukar data berbasis message.
4. SCM (Supply Chain Management) ¤ manajemen rantai supply secara otomatis
terkomputerisasi.
Model pembuatan E-Business :
- Penyusunan Rencana Pengembangan
- Pembangunan secara bertahap/dinamis
- Perlu menetapkan prioritas implementasi
- Pemilihan Teknologi yang tepat
- Penyiapan Sumber Daya
- Gunakan jasa Web-Hosting
- Pengembangan diserahkan pihak ketiga
- Kerjasama dengan Institusi Penyedia jasa Internet
13. Persyaratan dan tantangan Web-site E-business.
Berikut beberapa persyaratan dan tantangan dari e-business, yaitu:
a. Availability. Ketersediaan berkaitan dengan sisi server e-bisnis. Fasilitas “Always on”
dibutuhkan untuk menjaga aplikasi bisnis penting. Situs web harus diisi pada server (khususnya
hard drive berkapasitas besar) yang mampu mendukung untuk mengakses volume permintaan,
lalu lintas perdagangan, dan ke situs.
b. Accuracy and Quick Response. Tidak hanya server Web yang harus tersedia, Perangkat
lunak e-commerce dan database perlu untuk respon dengan cepat. Perangkat lunak Web harus
mampu mencari; memilah; membandingkan fitur produk; memeriksa ketersediaan; saldo, dan
waktu pengiriman; memproses promosi dan pembayaran; memverifikasi bahwa nomor kartu
kredit yang digunakan oleh pelanggan; dan mengkonfirmasikan pembelian secara real time.
c. PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard) adalah satu set persyaratan
keamanan informasi untuk membantu mencegah penipuan/kecurangan kartu kredit.
d. Membangun Keunggulan Kompetitif. Tidak ada inovasi kompetitif yang memiliki keunikan
yang bertahan lama. Perusahaan terkemuka selalu mencari kemampuan generasi mendatang
untuk mengembangkan keunggulan kompetitif baru. Salah satu pendekatannya adalah dengan
mengintegrasikan jaringan sosial.
e. Integrasi Sistem E-Commerce dengan Sistem Perusahaan. Tantangan besar lain adalah
mengintegrasikan sistem e-commerce dengan sistem perusahaan lainnya. Hal ini dilakukan
karena adanya minat yang memungkinkan integrasi/hubungan yang lebih baik pada semua titik
interaksi pelanggan.
14. Contoh perusahaan yang menerapkan E-Bussiness.
Profil Perusahaan AirAsia
Maskapai penerbangan yang terdepan di Asia ini didirikan dengan impian untuk membuat
semua orang dapat terbang dengan pesawat. Sejak 2001, AirAsia telah dengan mulus mendobrak
norma bepergian keliling dunia dan telah meningkatkan posisinya menjadi yang terbaik di dunia.
Dengan jaringan rute yang membentang di lebih dari 20 negara, AirAsia terus membangun jalur
menuju penerbangan berbiaya hemat dengan solusi inovatif kami, proses yang efisien dan
pendekatan kami terhadap dunia bisnis yang penuh dengan semangat. Bersama dengan
perusahaan rekanan kami AirAsia X, Thai AirAsia dan Indonesia AirAsia, AirAsia siap
membawa konsep terbang dengan biaya hemat ke level yang baru dengan slogan kami:
“Sekarang Siapapun Bisa Terbang (Now Everyone Can Fly)”.
Core Business AirAsia
Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global. Mencapai tarif terhemat sehingga
semua orang bisa terbang dengan AirAsia. Mempertahankan produk berkualitas tinggi,
menggunakan teknologi untuk mengurangi pembiayaan dan meningkatkan kualitas layanan.
AirAsia Memfokuskan diri untuk penerbangan berbiaya hemat, untuk penerbangan jarak jauh.
AirAsia menyediakan jaringan titik ke titik dan berfrekuensi tinggi untuk bisnis layanan jarak
jauh. Efisiensi biaya AirAsia bersumber dari langkah mempertahankan armada penerbangan
yang sederhana dan jaringan rute yang didasarkan pada bandara berbudget hemat, tanpa
pembagian kode yang rumit dan kebiasaan-kebiasaan pembiayaan lainnya, yang memberatkan
penerbangan konvensional tanpa mengurangi komitmen kami dalam hal keamanan penerbangan.
Para penumpang dapat terus menikmati penerbangan dengan biaya hemat, melalui penghematan
biaya yang kami lakukan.
15. Penerapan e-business Pada AirAsia
Penggunaan internet sebagai bisnis model inti dalam perusahaan juga biasa dikenal
dengan e-business. Melalui AirAsia.com, maka customer hanya perlu mengakses situs dari
AirAsia.com untuk melakukan reservasi tiket pesawat, bahkan lebih jauh lagi, mereka dapat
melakukan reservasi untuk hotel dan berbagai paket menarik yang ditawarkan oleh
AirAsia.com. Dengan sisteme-Business tersebut, AirAsia dapat melakukan efisiensi biaya
seperti komisi untuk travel agent, dan juga AirAsia tidak perlu membuat sistemHuman
Resource sebanyak pada perusahaan penerbangan lainnya. E-Business yang diterapkan AirAsia
termasuk dalam aplikasi B2C (Business to Consumer) dimana aplikasi ini ditujukan agar
consumer dapat langsung berhubungan dengan pihak perusahaan tanpa harus melalui
perantara (travel agent) seperti sistemreservasi konvensional. Penerapan e-Business pada
AirAsia memberikan berbagai keuntungan baik untuk pihak perusahaan maupun bagi pihak
customer.
Sistem yang digunakan sebagai POS (Point Of Sales) disebut dengan Global Distribution
System (GDS). GDS memiliki interface yang berupa GUI (Graphical User Interface) yang langsung
berhadapan dengan pelanggan. Saat pelanggan berinteraksi dengan sistemmalalui GUI, maka
sistemtersebut secara real-time akan melakukan proses-proses back-office diantaranya
melakukan validasi, otorisasi dan konfirmasi yang akhirnya akan memberikan pelanggan suatu
bukti penjualan tiket sehingga bukti penjualan ini yang akhirnya akan digunakan sebagai tiket
pesawat.
Keberhasilan AirAsia yang dapat mempertahankan kualitas maskapainya dengan
penggunaan e-Business sebagai core business model merupakan salah satu bukti bahwa
teknologi dapat memberikan competitive advantage dalam persaingan bisnis. Namun
pengggunaan teknologi juga harus didukung dengan infrastruktur dan sistemyang memadai
sehingga akan memberikan hasil yang optimal bagi profitabilitas perusahaan.
Penerapan e-business Pada AirAsia
Penggunaan internet sebagai bisnis model inti dalam perusahaan juga biasa dikenal dengan e-
business. Melalui AirAsia.com, maka customer hanya perlu mengakses situs dari AirAsia.com
untuk melakukan reservasi tiket pesawat, bahkan lebih jauh lagi, mereka dapat melakukan
reservasi untuk hotel dan berbagai paket menarik yang ditawarkan oleh AirAsia.com. Dengan
sistem e-Business tersebut, AirAsia dapat melakukan efisiensi biaya seperti komisi untuk travel
agent, dan juga AirAsia tidak perlu membuat sistem Human Resource sebanyak pada perusahaan
penerbangan lainnya. E-Business yang diterapkan AirAsia termasuk dalam aplikasi B2C
16. (Business to Consumer) dimana aplikasi ini ditujukan agar consumer dapat langsung
berhubungan dengan pihak perusahaan tanpa harus melalui perantara (travel agent) seperti sistem
reservasi konvensional. Penerapan e-Business pada AirAsia memberikan berbagai keuntungan
baik untuk pihak perusahaan maupun bagi pihak customer.
Sistem yang digunakan sebagai POS (Point Of Sales) disebut dengan Global Distribution System
(GDS). GDS memiliki interface yang berupa GUI (Graphical User Interface) yang langsung
berhadapan dengan pelanggan. Saat pelanggan berinteraksi dengan sistem malalui GUI, maka
sistem tersebut secara real-time akan melakukan proses-proses back-office diantaranya
melakukan validasi, otorisasi dan konfirmasi yang akhirnya akan memberikan pelanggan suatu
bukti penjualan tiket sehingga bukti penjualan ini yang akhirnya akan digunakan sebagai tiket
pesawat.
Keberhasilan AirAsia yang dapat mempertahankan kualitas maskapainya dengan penggunaan e-
Business sebagai core business model merupakan salah satu bukti bahwa teknologi dapat
memberikan competitive advantage dalam persaingan bisnis. Namun pengggunaan teknologi
juga harus didukung dengan infrastruktur dan sistem yang memadai sehingga akan memberikan
hasil yang optimal bagi profitabilitas perusahaan.
17. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa, e-business adalah salah satu cara yang dapat kita gunakan untuk
meningkatkan bisnis kita atau memulai sebuah bisnis baru. Dimana kemudahannya membuat kita
tidak perlu harus kesana kemari hanya untuk bertemu dengan orang lain. Dan membayar uang
jutaan rupiah hanya untuk menyebarkan dan memberitahukan orang-orang kalau kita mempunyai
bisnis.
Dimasa yang serba digital dan akses informasi yang semakin cepat telah mengubah paradigma
dalam berbisnis. Bisnis yang dikelola secara tradisional akan mengalami beberapa permasalahan
dan tidak dapat efektif berkembang. E-business memudahkan kita dalam manajemen dan
membantu meningkatkan produktifitas kerja.
18. Daftar pustaka :
- (PDF) Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pengembangan Bisnis Pos. Available
from:
https://www.researchgate.net/publication/276108971_Pemanfaatan_Teknologi_Informasi
_dalam_Pengembangan_Bisnis_Pos [accessed Sep 25 2018].
- Agung Riyanto (2016). Ebusiness. Dampak positif dan negatif E-Business
http://estudy2016.blogspot.com/2016/04/dampak-positif-dan-negatif-ebusiness.html
- Faisal a.prasetya (2016). Sistem informasi E-Business
http://faisalksiuts.blogspot.com/