2. ¢ Pendahuluan
Menjaga agar volume cairan tubuh tetap relatif
konstan dan komposisi elektrolit di dalamnya tetap
stabil adalah penting bagi homeostatis. Beberapa
masalah klinis timbul akibat adanya abnormalitas
dalam hal tersebut. Untuk bertahan, kita harus
menjaga volume dan komposisi cairan tubuh, baik
ekstraseluler (CES) maupun cairan intraseluler
(CIS) dalam batas normal.
3. CONT
¢ Jumlah asupan air dan elektrolit melalui makan
dan minum akan dikeluarkan dalam jumlah
relatif sama. Ketika terjadi gangguan
homeostasis dimana jumlah yang masuk dan
keluar tidak seimbang, harus segera diberikan
terapi untuk mengembalikan keseimbangan
tersebut.
4. ANATOMI CAIRAN TUBUH
¢ Total body water
TBW dibagi dalam 3 komponen
yaitu a. CIS (cairan Intravaskuler)
dan CES (ciran ekstraselular dan
intersisial) à komposisi
Pada laki-laki dewasa dengan BB
70 kg adalah 27 L (CIS) à sangat
dipengaruhi oleh BB (karena
komposisi lemak)
b. 1/3 bagian tbw adalah
merupakan CES (cairan
ekstraselular) atau seluruh cairan
diluar sel.
c. Kompartemen terbesar setara ¾
cairan ekstrasel adalah intersisial
5.
6.
7. CONT...
¢As body composition changes with
development so does the distribution
volume of drugs.
¢In the neonate, 70-75% of body weight is
water vs 85% in preterm vs 50-60% in the
adult.
¢Most neonates will experience diuresis in
the first 24-48hrs of life.
¢In neonate 40% of body weight is
extracellular water vs 20% in the adult.
¢In the neonate total body fat is 15% vs 1%
in preterm.
8. HITUNG KEBUTUHAN CAIRAN
¢ Terminologi dasar
% = g/dl e.g Nacl 0,9% = 0,9 g/dL = 9 g/L
5% dekstrose = 5 g/dl = 50 g/L
mmol = mg/mW (molekul weight) e.g Nacl 9 g/L = 9x1000/(Na+ + Cl-)
Mr Na : 23, Cl : 35,5
= 9x1000/23 + 35,5 = 154 mmol/L
meq / miliequivalen = mmol x elektron valensi e.g Nacl 154 mmol/L x
Na +(1 atom elektron terluar) = 154 meq
9. HITUNG OSMOLARITAS PLASMA
¢ Osmolaritas plasma (mOsmol/L) =
¢ 2 X [ Na+ ]* + Glukosa darah sewaktu + BUN
¢ 18 2,8
¢ Osmolaritas serum normal : 280 - 300 mOsmol/L
¢
¢ Tonisitas (mOsmol/L) atau osmolalitas efektif
¢ 2 X [ Na+ ] + Glukosa ===> N : 285 ± 5 mOsm/kg
¢ 18
Osmolalitas plasma adalah osmolalitas seluruh cairan tubuh, apabila
tercapai keseimbangan antara cairan intra sel dan ekstra sel, maka
osmolalitas plasma tentu mewakili osmolalitas seluruh cairan tubuh. Jadi,
kalau osmolalitas itu jumlah solut dalam 1 kg air, sementara tonisitas
hanya osmolalitas efektif saja (Na, K, dll)
* Na = nilai pemeriksaan laboratorium
10. PANDUAN PEMBERIAN CAIRAN
BERDASARKAN 3 KONSEP
¢ 1 Hemodinamik : Mean Arterial Pressure, Heart
Rate, Capilary Refile Time
¢ 2 Elektrolit tubuh Anion (Na+, K+), kation (Cl- ,
HCO3
-)
¢ Metabolik : Glukosa Plasma, Kreatinin, Albumin
¢ Ket : pemilihan diatas adalah berdasarkan
indikasi cairan yang diberikan sebagai resusitasi
atau rumatan? Karena parameter outcome akan
berbeda
14. ¢ Contoh
¢ Pasien dengan hasil laboratorium sebagai
berikut
1. Natrium darah 125 mmol/L
2. Kalium 3,1
3. GDS 230 mg/dL
4. Ureum 15,4
Apakah terapi manitol yang dapat diberikan pada
pasien tsb? Rumus osmolaritas plasma
¢ 2 X [ Na+ ] + Glukosa darah sewaktu + BUN
18 2,8
= 2 x 125 + 230/18 + 15,4/2,8
= 268 mOsm/kg à osmolaritas plasma
15. Koda kimble and Young, 2013. Applied Therapeutics The Clinical Use Of
Drugs. 10th Ed. Lappincott williams & wilkins
16. JENIS CAIRAN
a. Asering
b. Otsu RL
c. Otsu NS 0,9%
d. KAEN 3B/3A
Mengganti kehilangan
akut/abnormal
plasma Intersisial Intrasel
Menambah CES
Infus isotonik memiliki konsentrasi partikel dalam larutan = dibandingkan dengan
konsentrasi partikel di CIS
Tidak ada pergerakan cairan melalui membran yang semipermeabel
Tidak menyebabkan pembengkakan/ pengerutan sel
200 mL 800 mL
Ref. Evan R. Geller. Shock & Resuscitation. McGraw Hill, 1993. p221
17. CONT
¢ Infus Hipotonik
a. Otsu D 5%
Mengganti kehilangan
normal (IWL + Urine)
plasma Intersisial Intrasel
660 mL 255 mL 85 mL
Ref. Evan R. Geller. Shock & Resuscitation. McGraw Hill, 1993. p221
18. CONT
¢ Infus Hipertonik
a. Infus albumin 5%
Syok Hemoragik
Luka bakar
Syok sepsis
plasma Intersisial Intrasel
250-750 mL
500 mL
Ref. Evan R. Geller. Shock & Resuscitation. McGraw Hill, 1993. p221
Menambah intravaskuler
19. CONT
¢ Infus Hipertonik
a. Albumin 25% Syok Hemoragik
Luka bakar
Syok sepsis
plasma Intersisial Intrasel
300-600 mL
100 mL
Ref. Evan R. Geller. Shock & Resuscitation. McGraw Hill, 1993. p221
Menambah intravaskuler
20. INFUS KOLOID SINTETIK
¢ Infus Hipertonik
a. Otsuran L
b. Otsuran 70
c. HES
Syok Hemoragik
Luka bakar
Syok sepsis
plasma Intersisial Intrasel
660 mL 255 mL 85 mL
Ref. Evan R. Geller. Shock & Resuscitation. McGraw Hill, 1993. p221
Menambah intravaskuler
21. CONTOH SOAL
¢ Hitung tonisitas infus (ingat Mr masing2
molekul)
a. KAEN 3A
b. KAEN 3B
c. Futrolit
d. D5 ½ NS
e. D5 ¼ Ns
f. Nacl 0,9%
22.
23.
24.
25. 1. Nacl
Na = 154 meq
(2 x 154 meq) + (mg/dl : mmol) = 308 mOsml
2. KAEN 3A
Na+ = 60 meq/L = 30 meq/500mL
K+ = 10 meq/L
CH3COO- = 20 meq/L
Cl- = 50 meq/L
Nacl = 1,170 g/500mL
C3H6O3Na (Na Laktat) = 1,075 g/500 mL
a. Na Cl 1,170 g/L = (1,17 x 500 mL) : (Ar Na+ + Ar Cl-)
(2,15/1000 mL) : (23 + 35,5)
2150 : 58,5 = 36 mmol
26. 36 mmol x 1 (elektron valensi) = 36 meq
b. C3H5O3Na = 1,075 g/500mL = (2,15 g/mL x 1000 mL)
(Ar C = 12 x 3 = 36, H = 1 x 5 = 5, O = 16 x 3 = 48, Na = 23) = Mr 112
2150: 112 = 19,2 mmol/L
c. KCL = 0,375 g/500 mL = (0,75 g/mL x 1000 mL)
(Ar K = 39, Cl = 35,5) = Mr 74,5
750 mg ; 92,5 = 8,1 mmol/L
d. C6H12O6 (anhidrous glukosa) = 13500/500mL = 27g/mL x 1000 mL (Ar
( Ar C = 12 x 6 = 36, H = 12 x 1 =12, O = 16 x 6 = 96) Mr = 144
27000 : 144 = 17,5 mmol/L x 4 = 70 meq
e. H20 (Ar H = 2 x 1 = 2, O = 16) Mr = 18 meq
BM KAEN 3 A à 407 dalton à kristaloid <8000 dalton
(2 x Na+) + (Gula/18) = (2 x 115,2) + (1350 mg/L : 18)
230,4 + (1350 mg/L/18) = 305,4 (dalam infus 290 mOsmL) à dihitung dari Na 60 meq/L, tapi
volume infus 500 mL à 30 meq/500 mL
(2 x 85,2 ) + ( 1350/18) = 245,5 mOsmL
28. KEBUTUHAN CAIRAN
NEONATUS ATERM
Hari 1: 60 – 80 cc/kgbb/hari ;
jenis cairan Dx 5% / 10%
Hari 2 – 7 : 80 – 120 cc/kgbb/hari ;
jenis cairan N5 (D5-1/4NS ) atau campuran yg
dibuat (D5 : NS = 4 : 1 )
- Kebutuhan cairan dinaikkan setiap hari 10 – 20
cc/kgbb/hari
29. KEBUTUHAN CAIRAN
NEONATUS PRETERM
• Hari 1 – 3 :
BB < 800 gr : 80-100 cc/kgbb/hari
BB > 800 gr : 100-160 cc/kgbb/hari
jenis cairan Dx 5% / 10%
¨ Hari 3 – 7 :
Sda dg mulai menambahkan elektrolit ( Kcl : 10
meq/kkolf; Ca gluconas 2 – 4 meq/kgbb/hari
Jenis cairan N5 (D5-1/4NS ) atau campuran yg
dibuat
¨ Kebutuhan cairan dinaikkan setiap hari 10 – 20
cc/kgbb/hari
30. CONTOH
¢ Contoh : Neonatus aterm dg BB = 3 kg
¢ Kebutuhannya hari 1 adalah : 3 x 60 cc = 180
cc/hari
¢ Konversi ke dalam tetesan mikro :
¢ 180 x 15 x 4 = 180 = ≈8 tetes/menit
24 x 60 24
Catatan : 1 cc (ml) = 15 tetes makro
1 tetes makro = 4 tetes mikro
31. KEBUTUHAN CAIRAN
BAYI DAN ANAK (MENGGUNAKAN RUMUS
HOLIDAY ZEGAR)
¨ Kebutuhan Rumatan:
¡ 10 kgbb pertama : 100 cc/kgbb/hari
¡ 10 kgbb kedua : 50 cc/kgbb/hari
¡ Selebihnya : 20 cc/kgbb/hari
(atau 4:2:1)
¨ Contoh anak dg BB 25 kg, kebutuhan cairannya adalah :
10 x 100 cc= 1000 cc
10 x 50 cc = 500 cc
5 x 20 cc = 100 cc
Jumlah = 1600 cc
¨ Konversi ke dalam tetesan makro :
¨ 1600 x 15 = 1600 = ≈18 tetes/menit
24 x 60 96
32. KEBUTUHAN CAIRAN
PADA DEHIDRASI SEDANG (IV)
¨ Jumlah kehilangan cairan Previous Water Loss
(PWL): 6 – 10 % BB atau rata 8% BB
¨ Kebutuhan cairan : Rumatan + PWL,à konversi ke
tetesan
¨ Contoh : anak dg BB 10 kg
Rumatan : 10 x 100 cc = 1000 cc
PWL : 8% x 10 kg = 0,8 kg cairan ∞ 800 cc
Jumlah kebutuhan cairan : 1000 + 800 = 1800 cc
Konversi ke tetesan makro : 1800 / 96 = 20 tetes/ menit
• Observasi, bila telah rehidrasi, kembali
ke tetesan rumatan
33. ALTERNATIF LAIN
( BUKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RS , WHO )
¢ Berikan cairan sebanyak : 70 ml/kgbb
¢ Untuk bayi ( <12 bln ) : habiskan dalam 5 jam
¢ Untuk anak ( >12 bln) : habiskan dalam 2,5 jam
¢ Contoh, bayi 8bl, 10 kg :
Kebutuhan cairan = 10 x 70 ml = 700 ml
Tetesan : 700 x 15 = 35 (36 tpm)
5 x 60
¢ Selanjutnya berikan tetesan rumatan
34. KEBUTUHAN CAIRAN
DEHIDRASI BERAT
¨ Jenis cairan : Kristaloid ( RL, RA NS )
¨ Jumlah Caira :
¡ Bayi : 1 jam pertama : 30 ml/kgbb
5 jam berikut : 70 ml/kgbb
¡ Anak : 30 menit pertama : 30 ml/kgbb
2,5 jam berikut : 70 ml/kgbb
36. KOREKSI HIPONATREMIA
¨ Batasan : Na darah < 139 mEq/L
¨ Kadar < 120 mEq/L -> edem serebri
¨ Batas aman bila Na = 125 mEq/L
¨ Rumus koreksi :
Na = ( 125-Na darah) x 0,6 x BB (kg)
¨ Cairan yang dipakai : NaCl 3% (513 mEq/L)
¨ Contoh :
¡ Bayi 10 bl, 8 kg, dg diare dan hipoNa (118 mEq/L)
¡ Na = ( 125-118 ) x 0,6 x 8 = 33,6 ( 34 )
¡ NaCl 3% = (34/513)x1000 ml = 66,276 (66) ml
¡ Tetesan = (66 x 15)/(4 x 60) = 4 tpm = 16 tpm mikro
37. ¢ Contoh 2
Wanita dengan BB 50 kg, Mengalami hiponatremia
dengan nilai Na+ serum sebesar 119 meq,hitung
kebutuhan Na+ jika yang tersedia NaCl 3%
Langkah 1 tentukuan kebutuhan Na
a.
38. ¢ Contoh 2
Wanita dengan BB 50 kg, Mengalami hiponatremia
dengan nilai Na+ serum sebesar 119 meq,hitung
kebutuhan Na+ jika yang tersedia NaCl 3%
Langkah 1 tentukuan kebutuhan Na
a.
39. KOREKSI HIPERNATREMIA
¨ Batasan : bila kadar Na darah > 150 mEq/L
¨ Etilologi :
ú Masukan cairan yg tidak adekuat
ú Salah konsumsi cairan rehidrasi oral dg Na
tinggi
¨ Bila kadarnya > 160 mEq/L à kelainan pd SSP
¨ Koreksi :
ú Atasi kead shock dg NS / RL / RA
ú Pemberian cairan dg NaCl rendah (Kaen 1B)à
bila telah ada diuresis + KCl 20 mEq/L
ú Defisit cairan dikoreksi dalam 2 x 24 jam
ú Hari I : 50% defisit + Rumatan
ú Hari II : 50% defisit + Rumatan
40. KOREKSI HIPOKALEMIA
¨ Batasan : kadar K < 3,5 mEq/L
¨ Etilogi :
ú Masukan cairan yg kurang dlm jangka lama
ú Gangguan sal cerna ( munyah >> )
¨ Koreksi :
ú Bila K < 2,5 à tambahkan KCl 7,46% ( 1ml = 1
mEq/L) dalam infus dg dosis 3-5 mEq/kgbb, max
40 mEq/L atau 20 mEq/kolf
ú Bila K 2,5 – 3,5 à tambahkan KCl 10 mEq per
kolf à periksa ulang sesudah 24 jam
41. KOREKSI HIPERKALEMIA
¨ Batasan : kadar K > 5,5 mEq/L
¨ Koreksi :
ú K < 6 mEq/L à Kayeksalat 1g/kgbb per oral,
dilaurutkan dg 2ml/kgbb lar sorbitol 70%, atau
ú à Kayeksalat 1g/kgbb per enema,
dilarutkan dg 10 ml/kgbb lar sorbitol 70%,
diberikan melaui kateter folley, diklem selama 30-
60 menit
ú K 6–7 mEq/Là NaHCO3 7,5%, dosis 3 mEq/kgBB
IV atau 1 unit insulin/5 g glukosa
ú K > 7 mEq/L à Ca glukonas 10%, dosis 0,1-0,5
ml/kgbb iv dg kecepatan 2 ml/menit
¨ Kadar K > 9 mEq/L à fibrilasi atau asistole