Teks tersebut membahas tentang sistem mukoskeletal (otot-tulang) yang terdiri dari otot lurik, otot polos, dan otot jantung. Otot-otot tersebut memiliki struktur dasar berupa filamen tipis dan tebal yang terdiri dari berbagai protein. Tulang juga dibahas struktur penyusun dan regulasi kadar kalsium darahnya.
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem Mukoskeletal
1. Interpretasi data klinik
Sistem mukoskeletal
(Otot-tulang)
Gilang Rizki Al Farizi, M. Farm., Apt
Prodi Farmasi
Stikes Telogorejo Semarang
2. 2
Sistem mukoskeletal (Otot-rangka)
merupakan satu kesatuan dalam menghasilkan gerak tidak dapat
dipisahkan dari sistem neuro-muskuloskletal untuk menghasilkan
gerak dibutuhkan ;
1. perintah untuk gerak (fungsi syaraf)
2. energy untuk gerak (metabolisme selular sel otot)
3. kendali dan pengaturan (selular = syaraf; humoral = hormon)
Terminologi umum yang sering digunakan:
Musculus – otot à M. deltoideus (otot bahu)
Musculi à Otot-otot (jamak) à Mm. bisep brachii (otot)
Lengan)
Fleksor à bagian depan
Ekstensor à bagian belakang
Ost à Osteon (Tulang)
4. 4
Anatomi Otot (Rangka)
a. Memiliki desain yang efektif untuk pergrakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar.
Otot ini mudah Lelah, yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat pada sel-selnya.
Pergerakan otot lurik (rangka) berasal dari sinyal motorik yang berasal dari otak dan bersifat
sadar (bukan refleks). Jumlahnya kira-kira 40% dari seluruh tubuh dan 10% sisanya adalah otot
polos dan otot jantung
b. Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang à
kontraksinya menyebabkan tulang bergerak atau biasa
juga disebut dengan aktivitas motorik dan sifatnya
sementara
c. Terdapat banyak inti sel (myocites)pada serat otot
(myofibrile) à jumlah Serat otot akan bertambah seiring
Dengan bertambahnya usia
d. Myofibrile tersusun atas protein yang
Panjang termasuk aktin, myosin, titin dan
Protein penyusun protein lainnya
e. Pada pencitraan dibawah mikroskop, myofibril akan
Tampak seperti pita gelap (thick filament) dan terang (thin
Filament)
Gambaran Anatomi Sel Otot Rangka
5. 5
Struktur Dasar Otot (Rangka)
Tendon --> Ujung yang melekat
pada tulang
Epymisium à beberapa berkas otot
bergabung (daging) dibungkus oleh
fisia superfisialis
Thin filament yang disusun oleh protein aktin,
troponin dan tropomisin
Thick filament yang disusun oleh
protein miosin
6. 6
Anatomi Otot (Jantung)
a.Sel otot jantung (cardiomyocyte) hanya terdapat di dalam organ jantung
yaitu dibagian dinding jantung
b.Sel otot jantung hanya dikontrol oleh
c.Syaraf autonom à kerja dibawah sadar
“fight or flight” dalam system neurotransmeter
d. Memiliki satu inti sel sentral à seperti
otot polos tapi kinerja mirip dengan otot rangka
e. Memiliki bentuk persegi panjang
f. Kontraksinya kuat dan berirama/teratur
(ritmik)
g. Otot jantung dibagi kedalam 2 bagian yaitu otot
Atrium (bilik) dan vantrikel à otot jantung ventrikel lebih tebal
dibandingkan dengan atrium karena berhubungan dengan fungsi fisiologinya
yaitu memompa darah dari jantung ke paru dan seluruh tubuh
Gambaran Anatomi Sel Otot Jantung
8. 8
Anatomi Otot (Polos)
a. Otot polos banyak ditemukan pada organ dalam manusia, seperti pembuluh darah,
GIT, kandung kemih
dan Rahim
b. Kinerja dipersyarafi oleh syaraf autonomy -->
dibawah sadar (involunter) mirip seperti otot jantung
yang sangat dipengaruhi oleh system neurotransmitter
c. Memiliki 1 inti sel utama
d. Bentuk gelendong (spindle-shapped)
f. Elastisitas lebih tinggi dibandingkan dengan otot lurik
g. Gap junction tersusun rapi membentang Bersamaan
Dengan sel otot kontraktil seperti otot jantung
Gambaran Anatomi Sel Otot Polos
10. Pembentukan energi otot
10
Kontraksi otot butuh energi dalam bentuk ATP
ATP à sintesis dari sumber nutrient atau makanan yang kita makan
1. Karbohidrat à Glukosa Disimpan dalam hati dan otot dalam bentuk
glikogen
2. Lemak à asam lemak disimpan dalam jaringan adiposan dan otot dimana
jumlah berkurang pada otot. Aktif
3. Protein à asam amino 5-15% saja yang digunaka dalam pembentukan
energi (ATP)
Mekanisme umum pembentukan energi otot melalui 3 jalur:
1. Fosforilasi langsung
2. Aerob (Glikolisis)
3. Aerob
11. 11
Jalur I Fosforilasi Derect
• Sel otot mengandung creatinin posfat (CP) à
CP juga ditemukan di otak dan darah
• CP adalah moleku energi tinggi
• Setelah ATP berkurang, ADP siap dirubah
menjadi ATP
• CP transfer energy (pi) ke ADP dengan bantuan
enzim creatinine kinase
• Hanya butuh waktu kira-kira 15-20 detik
• Bersifar aerob
• Bersifat reversible dimana CP bisa disimpan
kembali dalam otot
• Sampingan
• Kreatinin anhidrida (tidak larut) juga
terbentuk dari kreatinin posfat (CP) yang
harus dibuang dalam waktu 24 jam melalui
ginjal
12. Nilai Normal Kreatinin
⊸ Pria = 1-2 g/24 jam
⊸ Wanita 0,8 – 1,8 g/24 jam
Rumus hitung klirens kreatinin Clcr={[140-
umur(tahun)] x berat badan (kg)}/[72 xScr(mg/dL)]
Dimana wanita – hasil Clcr x 0,85
atau dengan rumus Jelliffe (pasien > 65 tahun)
Clcr=[98-0,8x(umur-20)]/Scr
Dimana wanita = hasil Clcr x 0,9
Implikasi klinik: hasil perhitungan dapat
digunakan sebagai acuan pemberian dosis
untuk pasien yang mengalami penurunan
ginjal.
12
Klasifikasi gangguan ginjal berdasarkan
klirens kreatinin
13. 13
Jalur II Glycolisis Anaerob
• Reaksi perombakan glukosa tanpa oksigen
(anaerob)
• Glucosa dipecah menjadi asam piruvat menjadi
asam laktat à jika berlebihan à kelelahan otot
• Semakin banyak asam yang dilepas maka akan
semakin turun Ph darah à akan dikompensasi
oleh organ paru dan ginjal
• Pada pasien dengan punurunan fungsi ginjal
maka penurunan PH akan darah akan sangat
berpengaruh pada kation dalam tubuh seperti
K+ dan Cl-
14. 14
Nilai Normal PH Darah
• Nilai normal : 7,35 – 7,45
• Nilai kritis : < 7,25 atau > 7,25
serum pH menggambarkan keseimbangan asam basa dalam tubuh. Sumber ion hidrogen
dalam tubuh meliputi asam volatil dan campuran asam (seperti asam laktat dan asam
keton)
• Perlu diketahui bahwa penilaian kondisi klinik seperti ini harus cermat
karena dibutuhkan perhitungan anion GAP yang juga memerlukan
pemeriksaan anion HCOO3 dan Cl- serta kation K+
15. 15
Jalur III Fosforilasi Oksidatif
• Serangkaian jalur metabolism yang
terjadi di mitokondria
• Glukosa dipecah menjadi CO2 dan H2O
dengan melepas energy (ATP) dalam
jumlah besar
• Reaksi berjalan pelan dan butuh
ketersediaan oksigen (aerob)
• Sumber energi selain glukosa, dapat
bersal dari asam lemak dan asam amino
17. 17
Tulang dan Struktur Penyusun
a. Sturktur penyusun tulang adalah orrganik seperti glikoaminoglikogen (GAG), Protein
terutama kolagen dan anorganik seperti Ca (PO4) yang menyusun hamper 90% komponen
tulang dan gigi
b. kalsium pada tulang berfungsi sebagai cadangan kalsium seluruh tubuh yang dibutuhkan
tubuh dalam berbagai fungsi vital (impuls syaraf, pembekuan darah, dan ko-enzim)
c. Doposit kalsium dalam tulang bersifat dinamis yang dikontrol oleh hormone calcitonin dan
paratiroid
d. Gangguan keseimbangan kalsium tulang à osteoporosis
18. 18
Regulasi Kadar Kalsium Darah
• Hormon paratiroid dan kalsitonin
merupakan pengatur ionisasi kalsium
• Pada keadaan normal nilai kadar
kalsium darah (Ca2+ bebas) adalah 8,8
– 10,4 mg/dL
• Kalsium dalam darah terdiri atas 3
bagian yaitu
a. Terikat albumin (55%)
b. Tidak terionisasi à siklus krebs
c. Ion Ca2+ bebas à dalam darah
Faktor lain yang dapat mempengaruhi
kadar kalsium bebas adalah vitamin D
(dalam makanan atau matahari), estrogen
à meningkatkan simpanan kalsium, dan
hormone glikokortikoid
20. 20
Meknisme Steroid Dalam Homeostasis
Tulang • Obat-obatan glolongan
glukokortikoid dapat
memicu homoestasis
calcium tulang melalui
mekanisme:
• 1. umpan balik hormone
PTH sehingga penyerapan
vitamin D3 terhambat
• 2. menhambat NfKb
protein yang
menstimulasi kerja dari
sel osteoblast
• Menghambat kinerja sel
osteosti dalam
pembentukan kolagen
tulang