SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
Télécharger pour lire hors ligne
Interpretasi data klinik
Sistem mukoskeletal
(Otot-tulang)
Gilang Rizki Al Farizi, M. Farm., Apt
Prodi Farmasi
Stikes Telogorejo Semarang
2
Sistem mukoskeletal (Otot-rangka)
merupakan satu kesatuan dalam menghasilkan gerak tidak dapat
dipisahkan dari sistem neuro-muskuloskletal untuk menghasilkan
gerak dibutuhkan ;
1. perintah untuk gerak (fungsi syaraf)
2. energy untuk gerak (metabolisme selular sel otot)
3. kendali dan pengaturan (selular = syaraf; humoral = hormon)
Terminologi umum yang sering digunakan:
Musculus – otot à M. deltoideus (otot bahu)
Musculi à Otot-otot (jamak) à Mm. bisep brachii (otot)
Lengan)
Fleksor à bagian depan
Ekstensor à bagian belakang
Ost à Osteon (Tulang)
3
3 Tipe Jaringan Otot
4
Anatomi Otot (Rangka)
a. Memiliki desain yang efektif untuk pergrakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar.
Otot ini mudah Lelah, yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat pada sel-selnya.
Pergerakan otot lurik (rangka) berasal dari sinyal motorik yang berasal dari otak dan bersifat
sadar (bukan refleks). Jumlahnya kira-kira 40% dari seluruh tubuh dan 10% sisanya adalah otot
polos dan otot jantung
b. Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang à
kontraksinya menyebabkan tulang bergerak atau biasa
juga disebut dengan aktivitas motorik dan sifatnya
sementara
c. Terdapat banyak inti sel (myocites)pada serat otot
(myofibrile) à jumlah Serat otot akan bertambah seiring
Dengan bertambahnya usia
d. Myofibrile tersusun atas protein yang
Panjang termasuk aktin, myosin, titin dan
Protein penyusun protein lainnya
e. Pada pencitraan dibawah mikroskop, myofibril akan
Tampak seperti pita gelap (thick filament) dan terang (thin
Filament)
Gambaran Anatomi Sel Otot Rangka
5
Struktur Dasar Otot (Rangka)
Tendon --> Ujung yang melekat
pada tulang
Epymisium à beberapa berkas otot
bergabung (daging) dibungkus oleh
fisia superfisialis
Thin filament yang disusun oleh protein aktin,
troponin dan tropomisin
Thick filament yang disusun oleh
protein miosin
6
Anatomi Otot (Jantung)
a.Sel otot jantung (cardiomyocyte) hanya terdapat di dalam organ jantung
yaitu dibagian dinding jantung
b.Sel otot jantung hanya dikontrol oleh
c.Syaraf autonom à kerja dibawah sadar
“fight or flight” dalam system neurotransmeter
d. Memiliki satu inti sel sentral à seperti
otot polos tapi kinerja mirip dengan otot rangka
e. Memiliki bentuk persegi panjang
f. Kontraksinya kuat dan berirama/teratur
(ritmik)
g. Otot jantung dibagi kedalam 2 bagian yaitu otot
Atrium (bilik) dan vantrikel à otot jantung ventrikel lebih tebal
dibandingkan dengan atrium karena berhubungan dengan fungsi fisiologinya
yaitu memompa darah dari jantung ke paru dan seluruh tubuh
Gambaran Anatomi Sel Otot Jantung
7
Struktur Dasar Otot (Jantung)
Perikardium à pembungkus jantung
8
Anatomi Otot (Polos)
a. Otot polos banyak ditemukan pada organ dalam manusia, seperti pembuluh darah,
GIT, kandung kemih
dan Rahim
b. Kinerja dipersyarafi oleh syaraf autonomy -->
dibawah sadar (involunter) mirip seperti otot jantung
yang sangat dipengaruhi oleh system neurotransmitter
c. Memiliki 1 inti sel utama
d. Bentuk gelendong (spindle-shapped)
f. Elastisitas lebih tinggi dibandingkan dengan otot lurik
g. Gap junction tersusun rapi membentang Bersamaan
Dengan sel otot kontraktil seperti otot jantung
Gambaran Anatomi Sel Otot Polos
Neuromuscular Junction
9
Pembentukan energi otot
10
Kontraksi otot butuh energi dalam bentuk ATP
ATP à sintesis dari sumber nutrient atau makanan yang kita makan
1. Karbohidrat à Glukosa Disimpan dalam hati dan otot dalam bentuk
glikogen
2. Lemak à asam lemak disimpan dalam jaringan adiposan dan otot dimana
jumlah berkurang pada otot. Aktif
3. Protein à asam amino 5-15% saja yang digunaka dalam pembentukan
energi (ATP)
Mekanisme umum pembentukan energi otot melalui 3 jalur:
1. Fosforilasi langsung
2. Aerob (Glikolisis)
3. Aerob
11
Jalur I Fosforilasi Derect
• Sel otot mengandung creatinin posfat (CP) à
CP juga ditemukan di otak dan darah
• CP adalah moleku energi tinggi
• Setelah ATP berkurang, ADP siap dirubah
menjadi ATP
• CP transfer energy (pi) ke ADP dengan bantuan
enzim creatinine kinase
• Hanya butuh waktu kira-kira 15-20 detik
• Bersifar aerob
• Bersifat reversible dimana CP bisa disimpan
kembali dalam otot
• Sampingan
• Kreatinin anhidrida (tidak larut) juga
terbentuk dari kreatinin posfat (CP) yang
harus dibuang dalam waktu 24 jam melalui
ginjal
Nilai Normal Kreatinin
⊸ Pria = 1-2 g/24 jam
⊸ Wanita 0,8 – 1,8 g/24 jam
Rumus hitung klirens kreatinin Clcr={[140-
umur(tahun)] x berat badan (kg)}/[72 xScr(mg/dL)]
Dimana wanita – hasil Clcr x 0,85
atau dengan rumus Jelliffe (pasien > 65 tahun)
Clcr=[98-0,8x(umur-20)]/Scr
Dimana wanita = hasil Clcr x 0,9
Implikasi klinik: hasil perhitungan dapat
digunakan sebagai acuan pemberian dosis
untuk pasien yang mengalami penurunan
ginjal.
12
Klasifikasi gangguan ginjal berdasarkan
klirens kreatinin
13
Jalur II Glycolisis Anaerob
• Reaksi perombakan glukosa tanpa oksigen
(anaerob)
• Glucosa dipecah menjadi asam piruvat menjadi
asam laktat à jika berlebihan à kelelahan otot
• Semakin banyak asam yang dilepas maka akan
semakin turun Ph darah à akan dikompensasi
oleh organ paru dan ginjal
• Pada pasien dengan punurunan fungsi ginjal
maka penurunan PH akan darah akan sangat
berpengaruh pada kation dalam tubuh seperti
K+ dan Cl-
14
Nilai Normal PH Darah
• Nilai normal : 7,35 – 7,45
• Nilai kritis : < 7,25 atau > 7,25
serum pH menggambarkan keseimbangan asam basa dalam tubuh. Sumber ion hidrogen
dalam tubuh meliputi asam volatil dan campuran asam (seperti asam laktat dan asam
keton)
• Perlu diketahui bahwa penilaian kondisi klinik seperti ini harus cermat
karena dibutuhkan perhitungan anion GAP yang juga memerlukan
pemeriksaan anion HCOO3 dan Cl- serta kation K+
15
Jalur III Fosforilasi Oksidatif
• Serangkaian jalur metabolism yang
terjadi di mitokondria
• Glukosa dipecah menjadi CO2 dan H2O
dengan melepas energy (ATP) dalam
jumlah besar
• Reaksi berjalan pelan dan butuh
ketersediaan oksigen (aerob)
• Sumber energi selain glukosa, dapat
bersal dari asam lemak dan asam amino
LANJUT YA???
16
17
Tulang dan Struktur Penyusun
a. Sturktur penyusun tulang adalah orrganik seperti glikoaminoglikogen (GAG), Protein
terutama kolagen dan anorganik seperti Ca (PO4) yang menyusun hamper 90% komponen
tulang dan gigi
b. kalsium pada tulang berfungsi sebagai cadangan kalsium seluruh tubuh yang dibutuhkan
tubuh dalam berbagai fungsi vital (impuls syaraf, pembekuan darah, dan ko-enzim)
c. Doposit kalsium dalam tulang bersifat dinamis yang dikontrol oleh hormone calcitonin dan
paratiroid
d. Gangguan keseimbangan kalsium tulang à osteoporosis
18
Regulasi Kadar Kalsium Darah
• Hormon paratiroid dan kalsitonin
merupakan pengatur ionisasi kalsium
• Pada keadaan normal nilai kadar
kalsium darah (Ca2+ bebas) adalah 8,8
– 10,4 mg/dL
• Kalsium dalam darah terdiri atas 3
bagian yaitu
a. Terikat albumin (55%)
b. Tidak terionisasi à siklus krebs
c. Ion Ca2+ bebas à dalam darah
Faktor lain yang dapat mempengaruhi
kadar kalsium bebas adalah vitamin D
(dalam makanan atau matahari), estrogen
à meningkatkan simpanan kalsium, dan
hormone glikokortikoid
19
Sintesis Calcitriol
20
Meknisme Steroid Dalam Homeostasis
Tulang • Obat-obatan glolongan
glukokortikoid dapat
memicu homoestasis
calcium tulang melalui
mekanisme:
• 1. umpan balik hormone
PTH sehingga penyerapan
vitamin D3 terhambat
• 2. menhambat NfKb
protein yang
menstimulasi kerja dari
sel osteoblast
• Menghambat kinerja sel
osteosti dalam
pembentukan kolagen
tulang
TERIMAKASIH
ANY QUESTION?
21

Contenu connexe

Tendances

Pertemuan otot dan rangka
Pertemuan  otot dan rangkaPertemuan  otot dan rangka
Pertemuan otot dan rangka
sutanta
 
Topik 3 anatomi fisiologi (2)
Topik 3 anatomi  fisiologi (2)Topik 3 anatomi  fisiologi (2)
Topik 3 anatomi fisiologi (2)
Hasrunnaim Ahmad
 
kuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-ppt
kuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-pptkuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-ppt
kuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-ppt
hermanalex
 
Fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia
Fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusiaFungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia
Fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia
inkamsin
 
Anatomi dan fisiologi manusia
Anatomi dan fisiologi manusiaAnatomi dan fisiologi manusia
Anatomi dan fisiologi manusia
Titinss
 
Pengantar Anatomi Fisiologi
Pengantar Anatomi FisiologiPengantar Anatomi Fisiologi
Pengantar Anatomi Fisiologi
Dokter Tekno
 

Tendances (20)

Sistem rangka
Sistem rangkaSistem rangka
Sistem rangka
 
Pertemuan otot dan rangka
Pertemuan  otot dan rangkaPertemuan  otot dan rangka
Pertemuan otot dan rangka
 
Topik 3 anatomi fisiologi (2)
Topik 3 anatomi  fisiologi (2)Topik 3 anatomi  fisiologi (2)
Topik 3 anatomi fisiologi (2)
 
Tisu Otot
Tisu OtotTisu Otot
Tisu Otot
 
kuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-ppt
kuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-pptkuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-ppt
kuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-ppt
 
Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2
 
Jenis jenis sendi dan pergerakan
Jenis jenis sendi dan pergerakanJenis jenis sendi dan pergerakan
Jenis jenis sendi dan pergerakan
 
Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)
Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)
Buku xi bab 4 (Sistem Peredaran Darah)
 
Fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia
Fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusiaFungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia
Fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
 
Anatomi dan fisiologi manusia
Anatomi dan fisiologi manusiaAnatomi dan fisiologi manusia
Anatomi dan fisiologi manusia
 
Jaringan Otot
Jaringan OtotJaringan Otot
Jaringan Otot
 
Power point anatomi
Power point anatomiPower point anatomi
Power point anatomi
 
Sistem otot
Sistem ototSistem otot
Sistem otot
 
Pengantar Anatomi Fisiologi
Pengantar Anatomi FisiologiPengantar Anatomi Fisiologi
Pengantar Anatomi Fisiologi
 
Hematologi
Hematologi Hematologi
Hematologi
 
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan RangkaAnatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
 
Sistem otot ikan
Sistem otot ikanSistem otot ikan
Sistem otot ikan
 
Biokimia Darah
Biokimia DarahBiokimia Darah
Biokimia Darah
 
Makalah anatomi fisiologi
Makalah anatomi fisiologiMakalah anatomi fisiologi
Makalah anatomi fisiologi
 

Similaire à Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem Mukoskeletal

Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
Arif Hakim
 
JARINGAN OTOT JANTUNG
JARINGAN OTOT JANTUNGJARINGAN OTOT JANTUNG
JARINGAN OTOT JANTUNG
Firdika Arini
 

Similaire à Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem Mukoskeletal (20)

Fisiologi baru
Fisiologi baruFisiologi baru
Fisiologi baru
 
kelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormonkelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormon
 
_Muskuloskeletal_.pdf
_Muskuloskeletal_.pdf_Muskuloskeletal_.pdf
_Muskuloskeletal_.pdf
 
Otot manusia
Otot manusiaOtot manusia
Otot manusia
 
Sistem organ manusia
Sistem organ manusiaSistem organ manusia
Sistem organ manusia
 
kelenjar adrenal.pptx
kelenjar adrenal.pptxkelenjar adrenal.pptx
kelenjar adrenal.pptx
 
Anfis muskulo
Anfis muskulo Anfis muskulo
Anfis muskulo
 
Pengantar anatomi dan fisiologi
Pengantar anatomi dan fisiologiPengantar anatomi dan fisiologi
Pengantar anatomi dan fisiologi
 
Sistem otot anantha
Sistem otot   ananthaSistem otot   anantha
Sistem otot anantha
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
fisiologi hewan (mata kuliah biologi dasar).pptx
fisiologi hewan (mata kuliah biologi dasar).pptxfisiologi hewan (mata kuliah biologi dasar).pptx
fisiologi hewan (mata kuliah biologi dasar).pptx
 
Sirkulasi
SirkulasiSirkulasi
Sirkulasi
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Ppt jaringan saraf dan darah
Ppt jaringan saraf dan darah Ppt jaringan saraf dan darah
Ppt jaringan saraf dan darah
 
FISIOLOGI 6 - Sistem Muscular (otot).pptx
FISIOLOGI 6 - Sistem Muscular (otot).pptxFISIOLOGI 6 - Sistem Muscular (otot).pptx
FISIOLOGI 6 - Sistem Muscular (otot).pptx
 
Sains Sukan & Kejurulatihan : Sistem Otot
Sains Sukan & Kejurulatihan : Sistem OtotSains Sukan & Kejurulatihan : Sistem Otot
Sains Sukan & Kejurulatihan : Sistem Otot
 
Kasus 1 bengkak
Kasus 1 bengkakKasus 1 bengkak
Kasus 1 bengkak
 
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh Hewan
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh HewanPresentasi Struktur dan Organisasi Tubuh Hewan
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh Hewan
 
OTOT MANUSIA DAN GANGGUANNYA.pptx
OTOT MANUSIA DAN GANGGUANNYA.pptxOTOT MANUSIA DAN GANGGUANNYA.pptx
OTOT MANUSIA DAN GANGGUANNYA.pptx
 
JARINGAN OTOT JANTUNG
JARINGAN OTOT JANTUNGJARINGAN OTOT JANTUNG
JARINGAN OTOT JANTUNG
 

Plus de Gilang Rizki

Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
Gilang Rizki
 

Plus de Gilang Rizki (19)

Infeksi opertunistik
Infeksi opertunistikInfeksi opertunistik
Infeksi opertunistik
 
Agen agen infeksius
Agen agen infeksiusAgen agen infeksius
Agen agen infeksius
 
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
 
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusui
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusuiPenggunaan obat pada kehamilan dan menyusui
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusui
 
Farmakoterapi geriatri2
Farmakoterapi geriatri2Farmakoterapi geriatri2
Farmakoterapi geriatri2
 
Farmakoterapi anak
Farmakoterapi anakFarmakoterapi anak
Farmakoterapi anak
 
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo Semarang
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo SemarangFarklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo Semarang
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo Semarang
 
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
 
Sterilisi farmasi
Sterilisi farmasiSterilisi farmasi
Sterilisi farmasi
 
Kebutuhan Cairan
Kebutuhan CairanKebutuhan Cairan
Kebutuhan Cairan
 
Pharmaceutical Care Oncology I
Pharmaceutical Care Oncology IPharmaceutical Care Oncology I
Pharmaceutical Care Oncology I
 
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri II
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri IIPharmaceutical Care Bidang Geriatri II
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri II
 
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)
 
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 
Edukasi dan Konseling Pasien
Edukasi dan Konseling PasienEdukasi dan Konseling Pasien
Edukasi dan Konseling Pasien
 
Swamedikasi
SwamedikasiSwamedikasi
Swamedikasi
 
Identifying DRP's In Community Pharmacy Setting
Identifying DRP's In Community Pharmacy SettingIdentifying DRP's In Community Pharmacy Setting
Identifying DRP's In Community Pharmacy Setting
 
Pegantar Kuliah Interpretasi Data Klinik
Pegantar Kuliah Interpretasi Data KlinikPegantar Kuliah Interpretasi Data Klinik
Pegantar Kuliah Interpretasi Data Klinik
 

Dernier

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Dernier (20)

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem Mukoskeletal

  • 1. Interpretasi data klinik Sistem mukoskeletal (Otot-tulang) Gilang Rizki Al Farizi, M. Farm., Apt Prodi Farmasi Stikes Telogorejo Semarang
  • 2. 2 Sistem mukoskeletal (Otot-rangka) merupakan satu kesatuan dalam menghasilkan gerak tidak dapat dipisahkan dari sistem neuro-muskuloskletal untuk menghasilkan gerak dibutuhkan ; 1. perintah untuk gerak (fungsi syaraf) 2. energy untuk gerak (metabolisme selular sel otot) 3. kendali dan pengaturan (selular = syaraf; humoral = hormon) Terminologi umum yang sering digunakan: Musculus – otot à M. deltoideus (otot bahu) Musculi à Otot-otot (jamak) à Mm. bisep brachii (otot) Lengan) Fleksor à bagian depan Ekstensor à bagian belakang Ost à Osteon (Tulang)
  • 4. 4 Anatomi Otot (Rangka) a. Memiliki desain yang efektif untuk pergrakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar. Otot ini mudah Lelah, yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat pada sel-selnya. Pergerakan otot lurik (rangka) berasal dari sinyal motorik yang berasal dari otak dan bersifat sadar (bukan refleks). Jumlahnya kira-kira 40% dari seluruh tubuh dan 10% sisanya adalah otot polos dan otot jantung b. Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang à kontraksinya menyebabkan tulang bergerak atau biasa juga disebut dengan aktivitas motorik dan sifatnya sementara c. Terdapat banyak inti sel (myocites)pada serat otot (myofibrile) à jumlah Serat otot akan bertambah seiring Dengan bertambahnya usia d. Myofibrile tersusun atas protein yang Panjang termasuk aktin, myosin, titin dan Protein penyusun protein lainnya e. Pada pencitraan dibawah mikroskop, myofibril akan Tampak seperti pita gelap (thick filament) dan terang (thin Filament) Gambaran Anatomi Sel Otot Rangka
  • 5. 5 Struktur Dasar Otot (Rangka) Tendon --> Ujung yang melekat pada tulang Epymisium à beberapa berkas otot bergabung (daging) dibungkus oleh fisia superfisialis Thin filament yang disusun oleh protein aktin, troponin dan tropomisin Thick filament yang disusun oleh protein miosin
  • 6. 6 Anatomi Otot (Jantung) a.Sel otot jantung (cardiomyocyte) hanya terdapat di dalam organ jantung yaitu dibagian dinding jantung b.Sel otot jantung hanya dikontrol oleh c.Syaraf autonom à kerja dibawah sadar “fight or flight” dalam system neurotransmeter d. Memiliki satu inti sel sentral à seperti otot polos tapi kinerja mirip dengan otot rangka e. Memiliki bentuk persegi panjang f. Kontraksinya kuat dan berirama/teratur (ritmik) g. Otot jantung dibagi kedalam 2 bagian yaitu otot Atrium (bilik) dan vantrikel à otot jantung ventrikel lebih tebal dibandingkan dengan atrium karena berhubungan dengan fungsi fisiologinya yaitu memompa darah dari jantung ke paru dan seluruh tubuh Gambaran Anatomi Sel Otot Jantung
  • 7. 7 Struktur Dasar Otot (Jantung) Perikardium à pembungkus jantung
  • 8. 8 Anatomi Otot (Polos) a. Otot polos banyak ditemukan pada organ dalam manusia, seperti pembuluh darah, GIT, kandung kemih dan Rahim b. Kinerja dipersyarafi oleh syaraf autonomy --> dibawah sadar (involunter) mirip seperti otot jantung yang sangat dipengaruhi oleh system neurotransmitter c. Memiliki 1 inti sel utama d. Bentuk gelendong (spindle-shapped) f. Elastisitas lebih tinggi dibandingkan dengan otot lurik g. Gap junction tersusun rapi membentang Bersamaan Dengan sel otot kontraktil seperti otot jantung Gambaran Anatomi Sel Otot Polos
  • 10. Pembentukan energi otot 10 Kontraksi otot butuh energi dalam bentuk ATP ATP à sintesis dari sumber nutrient atau makanan yang kita makan 1. Karbohidrat à Glukosa Disimpan dalam hati dan otot dalam bentuk glikogen 2. Lemak à asam lemak disimpan dalam jaringan adiposan dan otot dimana jumlah berkurang pada otot. Aktif 3. Protein à asam amino 5-15% saja yang digunaka dalam pembentukan energi (ATP) Mekanisme umum pembentukan energi otot melalui 3 jalur: 1. Fosforilasi langsung 2. Aerob (Glikolisis) 3. Aerob
  • 11. 11 Jalur I Fosforilasi Derect • Sel otot mengandung creatinin posfat (CP) à CP juga ditemukan di otak dan darah • CP adalah moleku energi tinggi • Setelah ATP berkurang, ADP siap dirubah menjadi ATP • CP transfer energy (pi) ke ADP dengan bantuan enzim creatinine kinase • Hanya butuh waktu kira-kira 15-20 detik • Bersifar aerob • Bersifat reversible dimana CP bisa disimpan kembali dalam otot • Sampingan • Kreatinin anhidrida (tidak larut) juga terbentuk dari kreatinin posfat (CP) yang harus dibuang dalam waktu 24 jam melalui ginjal
  • 12. Nilai Normal Kreatinin ⊸ Pria = 1-2 g/24 jam ⊸ Wanita 0,8 – 1,8 g/24 jam Rumus hitung klirens kreatinin Clcr={[140- umur(tahun)] x berat badan (kg)}/[72 xScr(mg/dL)] Dimana wanita – hasil Clcr x 0,85 atau dengan rumus Jelliffe (pasien > 65 tahun) Clcr=[98-0,8x(umur-20)]/Scr Dimana wanita = hasil Clcr x 0,9 Implikasi klinik: hasil perhitungan dapat digunakan sebagai acuan pemberian dosis untuk pasien yang mengalami penurunan ginjal. 12 Klasifikasi gangguan ginjal berdasarkan klirens kreatinin
  • 13. 13 Jalur II Glycolisis Anaerob • Reaksi perombakan glukosa tanpa oksigen (anaerob) • Glucosa dipecah menjadi asam piruvat menjadi asam laktat à jika berlebihan à kelelahan otot • Semakin banyak asam yang dilepas maka akan semakin turun Ph darah à akan dikompensasi oleh organ paru dan ginjal • Pada pasien dengan punurunan fungsi ginjal maka penurunan PH akan darah akan sangat berpengaruh pada kation dalam tubuh seperti K+ dan Cl-
  • 14. 14 Nilai Normal PH Darah • Nilai normal : 7,35 – 7,45 • Nilai kritis : < 7,25 atau > 7,25 serum pH menggambarkan keseimbangan asam basa dalam tubuh. Sumber ion hidrogen dalam tubuh meliputi asam volatil dan campuran asam (seperti asam laktat dan asam keton) • Perlu diketahui bahwa penilaian kondisi klinik seperti ini harus cermat karena dibutuhkan perhitungan anion GAP yang juga memerlukan pemeriksaan anion HCOO3 dan Cl- serta kation K+
  • 15. 15 Jalur III Fosforilasi Oksidatif • Serangkaian jalur metabolism yang terjadi di mitokondria • Glukosa dipecah menjadi CO2 dan H2O dengan melepas energy (ATP) dalam jumlah besar • Reaksi berjalan pelan dan butuh ketersediaan oksigen (aerob) • Sumber energi selain glukosa, dapat bersal dari asam lemak dan asam amino
  • 17. 17 Tulang dan Struktur Penyusun a. Sturktur penyusun tulang adalah orrganik seperti glikoaminoglikogen (GAG), Protein terutama kolagen dan anorganik seperti Ca (PO4) yang menyusun hamper 90% komponen tulang dan gigi b. kalsium pada tulang berfungsi sebagai cadangan kalsium seluruh tubuh yang dibutuhkan tubuh dalam berbagai fungsi vital (impuls syaraf, pembekuan darah, dan ko-enzim) c. Doposit kalsium dalam tulang bersifat dinamis yang dikontrol oleh hormone calcitonin dan paratiroid d. Gangguan keseimbangan kalsium tulang à osteoporosis
  • 18. 18 Regulasi Kadar Kalsium Darah • Hormon paratiroid dan kalsitonin merupakan pengatur ionisasi kalsium • Pada keadaan normal nilai kadar kalsium darah (Ca2+ bebas) adalah 8,8 – 10,4 mg/dL • Kalsium dalam darah terdiri atas 3 bagian yaitu a. Terikat albumin (55%) b. Tidak terionisasi à siklus krebs c. Ion Ca2+ bebas à dalam darah Faktor lain yang dapat mempengaruhi kadar kalsium bebas adalah vitamin D (dalam makanan atau matahari), estrogen à meningkatkan simpanan kalsium, dan hormone glikokortikoid
  • 20. 20 Meknisme Steroid Dalam Homeostasis Tulang • Obat-obatan glolongan glukokortikoid dapat memicu homoestasis calcium tulang melalui mekanisme: • 1. umpan balik hormone PTH sehingga penyerapan vitamin D3 terhambat • 2. menhambat NfKb protein yang menstimulasi kerja dari sel osteoblast • Menghambat kinerja sel osteosti dalam pembentukan kolagen tulang