2. Sejarah dan ilmu-ilmu sosial memiliki hubungan timbal- balik. Sejarah
diuntungkan ilmu-ilmu sosial:
Sejarah baru lahir berkat ilmu-ilmu sosial. Penjelasan sejarah
berdasarkan ilmu-ilmu sosial.
Belajar sejarah tidak dapat dilepaskan dari mempelajari ilmu-ilmu
sosial.
Topik baru sejarah terpikirkan berkat ilmu-ilmu sosial.
Perbedaan sejarah dan ilmu sosial:
tujuan sejarah mempelajari hal yg unik, tunggal,
idiografis, sekali terjadi.
Ilmu sosial tertarik pd hal yg umum, ajeg, nomotetis,
merupakan pola.
Pendekatan sejarah diakronis.
Pendekatan ilmu sosial sinkronis.
3. KEGUNAAN SEJARAH UNTUK ILMU-ILMU SOSIAL
Sejarah sebagai
kritik terhadap
generalisasi ilmu-
ilmu sosial.
Permasalahan sejarah
dapat menjadi
permasalahan ilmu-
ilmu sosial
Pendekatan sejarah yang
bersifat diakronis menambah
dimensi baru pada ilmu-ilmu
sosial yang sinkronis.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. 25, 25%
25, 25%
25, 25%
25, 25%
ABC DEF GHI JKL
KEGUNAAN ILMU-ILMU SOSIAL UNTUK SEJARAH
Ilmu-ilmu sosial berperan
bagi lahirnya sejarah baru.
Pengaruh ilmu sosial
terhadap sejarah dapat
digolongkan dalam empat
aspek:
Konsep.
Teori.
Permasalahan.
Pendekatan.
11. Conceptus (bhs latin)= gagasan/ide.
Sejarah menggunakan konsep dr
ilmu sosial.
Dalam desertasinya ttg Kahar
Muzakar, Anhar Gonggong
menggunakan konsep sirik (harga
diri/martabat) dari ethno
psychology.
Suhartono menggunakan konsep
rural elite utk menerangkan bekel,
dan konsep counter elite dan rural
bandit utk menerangkan
.
12. Bahasa Yunani theoria: “kaidah yg
mendasari suatu gejala, yg sdh melalui
verifikasi”. Berbeda dg hipotesis.
(kamus Webster’s New Twentieth Century
Dictionary).
T. Ibrahim Alfian, dalam bukunya: Perang
di Jalan Allah, ttg Perang Aceh.
Menggunakan teori collective behavior dari
Neil J. Smelser.
perilaku kolektif dpt timbul
melalui syarat:
Situasi social; Ketegangan struktural;
Keyakinan yg tersebar; Factor yang
mendahului; Mobilisasi perilaku oleh
pemimpin untuk bertindak;
Berlangsungnya suatu pengendalian social
13. Beragam permasalahan ilmu sosial dapat menjadi topik
Beragam permasalahan ilmu sosial dapat
menjadi topik penelitian sejarah, contoh:
mobilitas sosial, kriminalitas, migrasi, klas
menengah dll.
Sartono Kartodirdjo, et al, Perkembangan
Peradaban Priyayi. Berdasarkan
permasalahan klas elite pribumi dalam
pemerintahan kolonial.
.
PERMASALAHAN
14.
15.
16. Bagi penelitian sejarah, pendekatan adalah
dari segi mana sejarawan memandangnya,
dimensi apa yang diperhatikan, unsur mana
yang diungkapkan.
Dengan demikian telah ditentukan disiplin
tertentu utk mendekati permasalahan, di
mana konstruk-konstruk konseptual serta
teori-teori ilmu sosial memiliki daya
penjelas lebih besar untuk memberikan
keterangan historis (historical
explanation).
.
PENDEKATAN
Notes de l'éditeur
Ideografis dalam konsep sejarah adalah sifat menggambarkan, menceritakan, memaparkan, melukiskan sesuatu atau peristiwa dengan sangat jelas atau sedetil mungkin agar diperoleh pemahaman dan makna atas peristiwa tersebut.
Nomotetis adalah ilmu yang menetapkan hukum-hukum yang universal berlaku, mempelajari obyeknya dalam keabstrakannya dan mencoba menemukan unsur-unsur yang selalu terdapat kembali dalam segala pernyataannya yang konkrit bilamana dan di mana saja, misalnya adalah ilmu alam, ilmu kimia, sosiologi, ilmu hayat dan sebagianya
diakronis berarti konsep mempelajari sejarah berdasarkan urutan waktu kejadian sejarah tersebut atau sesuai urutan kronologi peristiwa itu terjadi.
Sejarah yang baik (dan dianggap berhasil) akan menjelaskan, melukiskan, memaparkan segala sesuatu yang yang berkaitan dengan peristiwa revolusi tersebut dari hal yang paling kecil hingga besar untuk mendapatkan makna serta pemahaman terkait peristiwa revolusi.Sementara Ilmu Sosial akan menyelidiki peristiwa revolusi tersebut kemudian berusaha mencari hukum, prinsip, atau teori yang secara umum berlaku pada peristiwa revolusi tadi.
Sinkronik berarti konsep mempelajari sejarah yang sangat luas dengan ruang, tetapi memiliki keterbatasan dalam hal waktu
Contohnya: Buku the religion of china yang ditulis oleh Max Weber, Buku Kal Wittfogel, oriental despotism, yang berisi teori tentang hydraulic society.
Contohnya: Soedjito Sosrodihardjo menulis tentang struktur masyarakat Jawa, Buku Barrington Moore, Jr., Social Origins of Dictatorship and Democracy: Lord and Peasant in the Making of the Modern World.
Buku Clifford Geertz, yang berjudul Agricultural Involution: The Process of Ecological Change in Indonesia dan The Social History of an Indonesian Town
Maximilian Weber (21 April 1864 – 14 Juni 1920) adalah seorang ahli ekonomi politik dan sosiolog dari Jerman yang dianggap sebagai salah satu pendiri ilmu sosiologi dan administrasi negara modern. Karya utamanya berhubungan dengan rasionalisasi dalam sosiologi agama dan pemerintahan, meski ia sering pula menulis di bidang ekonomi. Karyanya yang paling populer adalah esai yang berjudul Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme, yang mengawali penelitiannya tentang sosiologi agama.
Buku Karl Wittfogel, Oriental Despotism, yang berisi teori tentang hydraulic society yang diambil dari studi tentang adanya despotisme dalam masyarakat pengguna air sungai - di sekitar sungai-sungai Nil, Indus, dan Yan,g Tse Kiang. Di sana bisa timbul raja yang berkuasa mutlak untuk membagikan air. Bila teori hydraulic society itu akan dipakai untuk menganilis birokrasi di Jawa, misal-nya, pertanyaan apakah di tempat ini benar-benar ada hydraulic society harus dijawab. Memang di Jawa ada patrirnonialisme, tetapi kekerasan dan kekejaman yang ada sifatnya individual, tidak masal, sebab di Jawa raja tidak bisa membiayai tentara yang jumlahnya besar. Ketika Sultan Agung menyerbu Batavia pada 1628, ia menggu-nakan bupati pantai utara Bahureksa. Di Bali teori itu akan dihadapkan pada fakta sejarah, karena urusan air di Bali diatur oleb lembaga subak, dan tidak oleb negara.
Barrington Moore, Jr., Social Origins of Dictatorship and Democracy. Lord and Peasant in the Making ofthe Modern World, yang membuat generalisasi tentang revolusi Inggris, Perancis, Amerika, Cina, Jepang, dan India. Barrington Moore, Jr. membuat generalisasi tentang tiga jalan menuju dunia modern. Jalan pertama ialah gabungan antara kapitalisme dan demokrasi parlementer, seperti ditempuh Revolusi Puritan, Revolusi Perancis, dan Re-volusi Amerika. Jalan kedua ialah juga kapitalisme, tetapi peran negara sangat dominan, sehingga ada revolusi dari atas yang bermuara pada fasisme, seperti dialami oleb Jerman dan Jepang. Jalan ketiga ialah lewat komunisme, seperti dialami oleh Rusia dan Cina. Adapun India, tidak mengenal revolusi borjuis, revolusi konservatif, atau revolusi komunis. Karena itu India mengalami stagnasi pada tahun 1960-an
Bangsa kompeni menerapkan berbagai monopoli pertanian terhadap masyarakat jawa antara lain “tata bumi” pada saat mas pemerintahan Raffles dari Inggris. Kemudian dalam pemerintahan Van Den Bosch ia menerapkan sistem “tanam paksa” yang menghendaki agar penduduk jawa tetap menjadi petani. Sistem tanam paksa telah membawa pengaruh modernisasi yang mampu mengakibatkan terjadinya perubahan sosial terhadap masyarakat jawa.Dengan adanya sistem monopoli yang diterapkan oleh bangsa kompeni tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan sosial didalam masyarakat jawa diantaranya yaitu munculnya diferensiasi sosial dan sistem kapitalisme pertanian.
Diferensiasi sosial yang terjadi adalah munculnya 1) golongan petani kaya-pemilik tanah (lapisan atas), yang berhak mendapatkan tenaga kerja cuma-cuma; 2) petani bebas yang diharuskan kerja wajib; dan 3) golongan masyarakat miskin yang tidak memiliki tanah.
buku Clifford Geertz, Agricultural Involution:
The Process of Ecological Change in Indonesia dan The Social History of an Indonesian Town, ada lah contob penggunaan pendekatan sejarah untuk antropologi.
Geertz melakukan analisis atas perubahan ekologi di Jawa. Dengan membedakan Indonesia dalam dan Indonesia luar, yang mempunyai ekologi yang berbeda, yaitu sawab dan ladang, Geertz bertanya mengapa Jawa dapat menampung pertambahan pendu-duk. Kuncinya terletak karena sejak abad ke-19 di Jawa ditanam tebu. Ternyata, tebu dapat bersimbiose dengan padi. Demikianlah, di Jawa meskipun ada shared poverty, kemiskinan, tetapi Jawa dapat menampung banyak penduduk.
dalam aspek keagamaan dengan “syariat Islam” yang dibawa
oleh gerakan DI/TII memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat
Bulukumba. Orang-orang pada saat itu melaksanakan shalat hanya karena takut,
tetapi lambat laun aktivitas shalat di mesjid rutin dilakukan oleh masyarakat, dan
dalam keadaan ikhlas. Segala bentuk praktik yang mengandung unsur syirik,
bid’ah dan khurafat diberantas dan dihilangkan oleh DI/TII.
apanage adalah suatu konsep dimana para perangkat pejabat atau saudara terdekat penguasa (priyayi/bangsawan) yang membantu dalam pemerintahanya mendapat imbalan tanah sebagai penghargaan upah atau gaji
Collective behavior : Perilaku yang relatif spontan dan tidak terstruktur dari sekelompok orang yang bereaksi terhadap pengaruh umum dalam situasi ambigu (Smelser).
Ketegangan struktural, yaitu suatu kondisi ketegangan di lingkungan
masyarakat yang diakibatkan oleh kenyataan struktur, seperti penindasan,
kesenjangan, dan ketidakadilan
Berkembang dan menyebarnya suatu kepercayaan umum: Misalnya : berkembangnya isu-isu tentang pelecehan suatu agama atau penindasan suatu kelompok yang dapat menyinggung kelompok lain
1. Situasi social: Situasi yang menyangkut ada tidaknya pengaturan dalam instansi tertentu.
2. Ketegangan structural: Adanya perbedaan atau kesenjangan disuatu wilayah akan menimbulkan ketegangan yang dapat menimbulkan bentrok ketidakpahaman
3. Berkembang dan menyebarnya suatu kepercayaan umum: Misalnya : berkembangnya isu-isu tentang pelecehan suatu agama atau penindasan suatu kelompok yang dapat menyinggung kelompok lain
4. Factor yang mendahului: Yakni factor-faktor penunjang kecemasan dan kecurigaan yang dikandung masyarakat. Misalnya desas-desus isu kenaikan harga BBM, yang diperkuat dengan pencabutan subsidi BBM, hal ini dapat memicu kuat sekelompok orang untuk protes.
5. Mobilisasi perilaku oleh pemimpin untuk bertindak: Perilaku kolektif akan terwujud apabila khalayak ramai dikomando/dimobilisasikan oleh pimpinannya.
6. Berlangsungnya suatu pengendalian social: Merupakan hal penentu yang dapat menghambat, menunda bahkan mencegah ke 5 faktor diatas, misalnya : pengendalian polisi dan aparat penegak hukum lainnya.
Apabila objek studi sejarah ditujukan pada suatu masyarakat atau lembaga
sosial, maka untuk melacak perkembangan historis strukturnya diperlukan
pendekatan sinkronis dan diakronis. Contoh: Bagaimana struktur feodal
masyarakat abad pertengahan di Eropa kemudian berubah menjadi
masyarakat abad ke-19 dengan kelas menengah atau kaum borjuis yang
mempunyai kedudukan penting? Disini sejarah struktural dengan
pendekatan rangkap dapat melakukan analisis dan mengungkapkan
perubahan sosialnya
Multidimensionalitas gejala sejarah perlu ditampilkan agar gambaran
menjadi lebih bulat dan menyeluruh sehingga dapat dihindari kesepihakan
atau determinisme
Konsep Generalisasi dari sekelompok tertentu fenomena yang dapat digunakan untuk menggambarkan berbagai fenomena serupa.
Meja adalah konsep yang merepresentasikan sebuah objek
hasil pengamatan yang terbuat dari kayu, mempunyai empat
kaki sebagai penyangga sebuah bidang datar yang
terkadang terbuat dari kaca, yang semua bahannya bersifat
konkret
Konstruk : Konsep yang dapat diamati & terukur sebagai hasil dari proses pembatasan konsep.
“Kemiskinan” adalah konsep. Setelahpengertiannya dibatasi menjadi “kondisipenghasilan per bulan di bawah Rp 500rb”,sehingga dpt diamati dan diukur, maka“kemiskinan” dsb konstruk Variabel adalah fenomena yang dapat diukur
Terpaan media (konsep)Frekuensi dan durasi seseorang dalammenonton TV (konstruk)Frekuensi: (1) sangat sering, (2) sering,(3) jarangDurasi: (1) sangat lama, (2) lama, (3)sebentar (variabel)