Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas kesehatan anak usia sekolah melalui pendekatan trias yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Upaya ini dilakukan untuk mencapai tujuan perkembangan peserta didik yang sehat lahir dan batin.
6. Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh &
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan & diskriminasi.
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin,
bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan
MENJADI SEHAT ADALAH “HAK ANAK”
“ANAK SEHAT” ADALAH INVESTASI
UUD 1945
Konvensi Hak-hak Anak (KHA)
(Ratifikasi,berlaku dgn Kepres No.36 thn 1990)
UU Perlindungan Anak No.23 tahun 2002
UU Kesehatan No.36 tahun 2009
7. • Kesehatan sekolah
diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup
sehat peserta didik dalam
lingkungan hidup sehat sehingga
peserta didik dapat belajar, tumbuh,
dan berkembang secara harmonis
dan setinggi-tingginya menjadi
sumber daya manusia yang
berkualitas.
Pasal
79
8. Salah satu upaya yg strategis untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia adalah upaya pendidikan dan kesehatan dan upaya ini paling
tepat dilakukan melalui institusi pendidikan
Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar harus
menjadi “Health Promoting School” artinya “sekolah yg dpt meningkatkan
derajat kesehatan warga sekolahnya”.
Sekolah memiliki lingkungan kehidupan sekolah yg mencerminkan hidup sehat.
Mendapatkan pelayanan kesehatan yg optimal
Terjamin berlangsungnya proses belajar mengajar dengan baik.
Tercipta kondisi yg mendukung tercapainya kemampuan peserta didik untuk
berperilaku hidup sehat
11. • Sangat kompleks dan ber-beda2 untuk setiap tingkatan
• Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) : Cara Bab &
CTPS belum tepat
• Status Gizi Kurang
• Kelainan Refraksi
• Masalah kes gigi & mulut
• Cacingan
TK/SD/MI
18. TRIAS UKS
PELAYANAN
KESEHATAN
PEMBINAAN
LINGKUNGAN
SEKOLAH SEHAT
PENDIDIKAN
KESEHATAN
Promotif:
Penyuluhan kesehatan
Preventif:
- BIAS
-Penjaringan Kesehatan
- Pemeriksaan berkala
Kuratif : pengobatan sederhana & rujukan
Rehabilitatif: rujukan
Semua Ruangan harus sehat
Sanitasi dan hygiene
Pemanfaatan pekarangan sekolah
Kawasan sekolah bebas asap rokok
INTRA KURIKULER
EKSTRA KURIKULER
MUATAN LOKAL (MULOK)
MASA ORIENTASI SISWA (MOS)
20. Kerangka Pikir
Jangka
panjang
Pola hidup
sehat
Bibit awal
perilaku hidup
sehat
Pada
umumnya
sehat
Anak Usia
Sekolah dan
Remaja
Pendidikan
Kesehatan
22. TK/RA
> PHBS
SD/MI
>PHBS
• Kls 4-6: Mampu menghindari
rokok & narkoba
SMP/MTs;
SMA/SMK/MA
• Mampu
menghindari rokok;
narkoba & sex
Kompetensi Psikososial Peserta Didik
Say no to smoke;
drugs and sex
23. KEGIATAN UKS YANG DAPAT
DILAKUKAN BAGI SISWA PAUD
PEMERIKSAAN
KESEHATAN BERKALA
PENYULUHAN
KESEHATAN
(UMUM & GIGI,
PERSIAPAN IMUNISASI
SAAT SD)
PEMANTAUAN STATUS
GIZI
PEMBINAAN PERILAKU
HIDUP BERSIH & SEHAT
(PHBS) DI TATANAN
SEKOLAH
25. MELIPUTI
1. PEMERIKSAAN PERORANGAN
BERKALA TIAP 6 BULAN
• Umum & Gigi
2. PEMERIKSAAN BERAT BADAN
& TINGGI BADAN STATUS GIZI
TUJUAN
PENINGKATAN KESEHATAN PENCEGAHAN PENYAKIT
28. TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN
NORMAL TIDAK NORMAL RUJUK
SECARA BERKALA
AWAL SEMESTER 1 AWAL SEMESTER 2
PEMANTAUAN STATUS GIZI
UKUR BERAT BADAN UKUR TINGGI BADAN
30. PENGERTIAN STATUS GIZI
STATUS GIZI adalah keadaan keseimbangan
antara ASUPAN zat gizi dan KEBUTUHAN zat
gizi oleh tubuh untuk berbagai keperluan
proses biologi
GIZI SEIMBANG bila ASUPAN zat gizi SESUAI
dengan KEBUTUHAN zat gizi = GIZI BAIK
GIZI TIDAK SEIMBANG bila ASUPAN zat gizi
TIDAK SESUAI dengan KEBUTUHAN zat gizi
(Kurang atau Melebihi) = KURANG GIZI atau
GIZI LEBIH
31. Asupan zat gizi Kebutuhan zat gizi
Gizi Seimbang = Gizi Baik
Asupan zat gizi SESUAI kebutuhan zat gizi
Berat normal
32. Asupan zat gizi
Kebutuhan zat gizi
Gizi Tidak Seimbang = Kurang Gizi
Asupan zat gizi KURANG DARI kebutuhan zat gizi
Berat kurang
33. Asupan zat gizi
Kebutuhan zat gizi
Gizi Tidak Seimbang = Gizi Lebih
Asupan zat gizi MELEBIHI kebutuhan zat gizi
Berat lebih
34. Masalah Gizi Di Indonesia
a. Kelebihan gizi obesitas
Makanan siap santap, gizi tak seimbang, tinggi
lemak, tinggi garam, dan rendah serat
b. Kekurangan Gizi
GAKY ( Gangguan Akibat Kekurangan Yodium )
AGB ( Anemia Gizi Besi )
KVA ( Kekurangan Vitamin A )
KEP ( Kekurangan Energi Protein )
36. DEFISIENSI GIZI (GIZI KURANG)
KARBOHIDRAT
PROTEIN
LEMAK
VITAMIN
MINERAL
XEROPHTAHALMIA (- A)
SCORBUT (- C)
BERI-BERI (- B)
Dsb.
ANEMIA (- Fe)
GONDOK (- Y)
Dsb.
KURUS
MARASMUS
KWASHIORKOR
BUSUNG LAPAR
37. DEFISIENSI GIZI di INDONESIA
KURANG ENERGI dan PROTEIN
GIZI BURUK => BUSUNG LAPAR
ANEMIA GIZI BESI
GAKI (GANGGUAN AKIBAT
KEKURANGAN IODIUM)
GONDOK
KEKURANGAN VITAMIN A
39. GIZI SEIMBANG
Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari
beraneka ragam makanan dalam
jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga
memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna
pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan
proses kehidupan serta pertumbuhan dan
perkembangan (Almatsier, 2004).
Definisi dari Gizi Seimbang :
KESEIMBANGAN ANTARA MAKANAN (ZAT GIZI)
YANG MASUK KE DALAM TUBUH &
KEBUTUHAN TUBUH AKAN ZAT GIZI TERSEBUT
42. Diperkenalkan : Tahun 1950
Oleh : Bapak Gizi Indonesia
Prof. Poerwosoedarmo
Logo berbentuk lingkaran dengan susu
pada pusat lingkaran, dan lingkaran luar
terbagi menjadi 4 bagian masing masing
adalah : nasi, lauk pauk, sayur, dan buah
4 SEHAT 5 SEMPURNA
45. GIZI SEIMBANG
MAKANAN ........???
TUBUH perlu :
• ENERGI
• PEMBANGUN
• PENGATUR
TUBUH perlu :
KARBOHIDRAT (E)
PROTEIN (PEM)
LEMAK (PEM)
VITAMIN (PENG)
MINERAL (PENG)
46. Triguna Makanan
• Zat Tenaga sumber karbohidrat,
sebagai sumber tenaga untuk
menunjang aktivitas sehari-
hari
• Zat Pembangun sumber protein
nabati & hewani , berperan
dalam pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan
• Zat Pengatur sumber vitamin &
49. ANGKA KECUKUPAN GIZI (AKG) YANG
DIANJURKAN
SK MENKES :
No. 1593/MENKES/SK/XI/2005
24 Nopember 2005
KEBUTUHAN TUBUH diperkirakan dari :
50.
51. MENU MAKANAN “SEIMBANG”
(dalam ukuran/ besar PORSI)
MAKANAN POKOK
LAUK HEWANI
LAUK NABATI
SAYURAN
BUAH
LAIN-LAIN
Sebagai DASAR/ PATOKAN untuk
MAKANAN SEHARI
52. MENU MAKANAN “SEIMBANG”
(dalam ukuran/ besar PORSI)
NASI
DAGING
TEMPE
SAYURAN
BUAH
SUSU
GULA
MINYAK
Sebagai PATOKAN untuk MAKANAN SEHARI
¾ GELAS
1 POTONG
2 POTONG
1 GELAS
1 Bh. PISANG
1 SDM
½ SDM
53. ANAK KURANG GIZI
Akibat kekurangan asupan zat gizi
Akibat kekurangan
makanan
Akibat menderita
penyakit infeksi
Pola asuh, pola perawatan anak, perilaku
kesehatan, keadaan ekonomi, pengetahuan ibu
PENYEBAB KURANG GIZI
55. ADALAH:
Perubahan ukuran fisik
dari waktu ke waktu,
baik dari segi DIMENSI,
PROPORSI, maupun
KOMPOSISI tubuh
Pada manusia, ukuran
fisik (tubuh) disebut
juga dengan istilah
ANTROPOMETRI
PERTUMBUHAN
57. 0 bln 1 bln 2 bln 3 bln
4 bln 5 bln 6 bln 7 bln
8 bln 9 bln 10 bln 11 bln
12 bln 13 bln 14 bln 15 bln
ADALAH:
Perubahan kemampuan
anak dalam gerakan
motorik kasar/halus,
kecerdasan, mental,
perilaku dari waktu ke
waktu
Perubahan
motorik kasar
PERKEMBANGAN
58. 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Umur Anak (bulan)
Ukuran
fisik
Anak yang sehat akan tumbuh
dan berkembang dengan baik
Pertumbuhan dan Perkembangan
59. Pertumbuhan:
Perubahan yang dapat diukur secara
kuantitatif (Contoh: dari 5 kg menjadi
6 kg, dari 54 cm menjadi 60 cm)
Perkembangan:
Perubahan yang hanya dapat diukur
secara kualitatif (Contoh: dari dapat
merangkak menjadi dapat berdiri,
dari tidak dapat bicara menjadi dapat
bicara, dsb.)
Perbedaan Pertumbuhan dan
Perkembangan
60. 1. Pertumbuhan dan Perkembangan merupakan
proses perubahan yang mengikuti perjalanan
waktu (Contoh: dari bulan ke bulan)
2. Pertumbuhan dan Perkembangan hanya dapat
diketahui bila dilakukan pemantauan secara
teratur dan terus menerus
3. Setiap anak memiliki Jalur Pertumbuhan dan
Perkembangan NORMAL (“Trajectory”) yang
bervariasi
Kesamaan Pertumbuhan dan
Perkembangan
61. KARTU MENUJU SEHAT (KMS)
YAITU KARTU YANG BERISI GRAFIK
PERKEMBANGAN TINGGI BADAN (TB) &
BERAT BADAN (BB),
BERISI CATATAN PERKEMBANGAN
KESEHATAN ANAK
PENGAMATAN SECARA BERKALA
MENGETAHUI PERKEMBANGAN
KESEHATAN ANAK.
62. MENINGKATKAN
PARTISIPASI
GURU & ORANG
TUA DALAM
MEMELIHARA &
MENINGKATKAN
KESEHATAN
ANAK SEKOLAH
4
MENYADARKAN
ANAK AKAN
PENTINGNYA
IMUNISASI.
3
SEBAGAI ALAT
UNTUK
PENDIDIKAN
KESEHATAN
DALAM
BERPERILAKU
BERSIH &
SEHAT SEHARI-
HARI.
2
SEBAGAI ALAT
UNTUK
MEMANTAU
KEADAAN GIZI
& KESEHATAN
ANAK.
1
63. PETUNJUK KMS
1.SETIAP MURID MEMPUNYAI SATU KMS & BERLAKU SELAMA
MURID DUDUK DI BANGKU SD/ MI.
2. TERDAPAT 2 KMS YAITU UNTUK ANAK LAKI-LAKI &
PEREMPUAN.
3. PENGISIAN KMS DILAKUKAN OLEH GURU SETIAP 6 BULAN
SEKALI.
4. KMS DISIMPAN OLEH GURU.
5. BILA GURU MENEMUKAN KELAINAN PADA MURID DISARANKAN
UNTUK MERUJUK KE PUSKESMAS.
64.
65.
66. Alat Ukur Tinggi Badan (“Microtoise”)
Pita pengukur tinggi badan
Tempat paku atau perekat untuk
menempelkan alat ke dinding
Sisi
siku-siku
yang
menempel
ke
dinding
Sisi siku-siku yang menempel
ke kepala anak
Jendela pembaca angka
tinggi badan anak
67. CARA
MEMASANG
MICROTOISE
2. Pilih dinding yang rata dan
tegak lurus ke lantai
1. Pilih lantai yang rata
3. Letakkan microtoise dgn bagian yang
akan menempel pada kepala anak
rapat di lantai
4.
Tarik
pita
ke
atas
menempel
di
dinding
sampai
pada
jendela
baca
menunjukkan
angka
NOL
5. Pakukan atau rekatkan ujung
pita ke dinding
69. BAGAIMANA CARA MENILAI STATUS
PERTUMBUHAN ANAK?
Bukan hanya asal naik berat badannya
Tapi harus dengan melihat garis pertumbuhan
anak dalam grafik KMS
Naik dan Tumbuh Normal
Naik tetapi
tumbuh Tidak Normal
70. 1. Garis pertumbuhan naik mengikuti salah satu pita warna
2. Garis pertumbuhan naik dan pindah ke pita warna di atasnya
2
1
Anak Yang Naik Berat Badannya (N)
71. 3 4 5
3. Garis pertumbuhan menurun, atau lebih rendah dari bulan lalu
4. Garis pertumbuhan mendatar, atau sama dengan bulan lalu
5. Garis pertumbuhan naik, tetapi pindah ke pita warna di bawahnya
Anak Yang Tidak Naik Berat Badannya (T)
72. a. Anak MENJADI BGM
b. BGM yang T
*) Harus dirujuk ke
Puskesmas/RS untuk
diperiksa dan mempe-
roleh perawatan
Anak PERTAMA KALI
ditimbang dan BGM
*) Harus dirujuk ke Pus-
kesmas utk konfirma-
si apakah anak GIZI
BURUK atau TIDAK
Anak BGM yang tumbuh
NORMAL, karena anak
tersebut memiliki tinggi
badan yang PENDEK
*) Tidak perlu dirujuk
ke Puskesmas
a
b
Bagaimana Dengan Anak BGM ?
73. Seorang siswa diukur TB & BB nya, pada bulan Juli BB 16 kg ; TB 105 cm dan di bulan
Februari dilakukan pemeriksaan kembali BB 17,2 Kg ; TB 108 cm.
•Bagaimanakah Grafik KMS anak tsb & interpretasinya
Seorang siswa diukur TB & BB nya, pada bulan Juli BB 13 kg ; TB 104 cm dan di bulan
Februari dilakukan pemeriksaan kembali BB 16 Kg ; TB 108 cm.
•Bagaimanakah Grafik KMS anak tsb & interpretasinya
Seorang siswa diukur TB & BB nya, pada bulan Juli BB 14 kg ; TB 105 cm dan di bulan
Februari dilakukan pemeriksaan kembali BB 15 Kg ; TB 110 cm.
•Bagaimanakah Grafik KMS anak tsb & interpretasinya
Seorang siswa diukur TB & BB nya, pada bulan Juli BB 23 kg ; TB 108 cm dan di bulan
Februari dilakukan pemeriksaan kembali BB 26,5 Kg ; TB 114 cm.
•Bagaimanakah Grafik KMS anak tsb & interpretasinya
Seorang siswa diukur TB & BB nya, pada bulan Juli BB 18 kg ; TB 100 cm dan di bulan
Februari dilakukan pemeriksaan kembali BB 17,2 Kg ; TB 107 cm.
•Bagaimanakah Grafik KMS anak tsb & interpretasinya
LATIHAN SOAL
79. UPF PUSKESMAS
RANGKAPAN JAYA BARU
Jl. Raya Keadilan No.10 Depok.
Telp : (021) 77882044
LEMBAR PEMERIKSAAN
KESEHATAN
Nama Siswa : ……………………………………
No. Induk Siswa: ……………………………………
IDENTITAS SISWA
Nama :
Jenis Kelamin :
Anak Ke :
Tempat/Tgl.Lahir:
Nama Ayah :
Pekerjaan :
Nama Ibu:
Pekerjaan :
Alamat :
Telepon :
I. Riwayat Imunisasi
BCG :
DPT I/II/III/IV :
Polio I/II/III/IV :
Hepatitis I/II/III :
Campak :
II. Riwayat Penyakit
1. ………………………………………………
2. ………………………………………………
3. ………………………………………………
4. ………………………………………………
PEMERIKSAAN UMUM
Tgl. Pemeriksaan :
Berat Badan :
Tinggi Badan :
Anamnesa :
Pemeriksaan
Merah/Tidak : ………………
1. Mata Reflek Cahaya : ………………
Penglihatan : ………………
Tes Buta Warna: ………………
Kotoran : Ada / Tidak
Kanan
Cairan : Ada / Tidak
2. Telinga
Kotoran : Ada / Tidak
Kiri
Cairan : Ada / Tidak
3. Hidung Cairan : Ada / Tidak
Terbelah / Tidak
4. Langit-langit
Sudut Mulut Luka / Tidak
5. Leher : Kelenjar Getah Bening :
…………………………………
6. Dada : …………………………………
7. Perut : ………………………………..
8. Anggota Badan lain : ………………………
Diagnosis : ……………………………
Terapi : ……………………………
Saran : ……………………………
PEMERIKSAAN GIGI
Tgl. Pemeriksaan :
GIGI SUSU
V IV III II I I II III IV V
V IV III II I I II III IV V
GIGI TETAP
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
Diagnosa
Bagus tak ada kelainan
Gigi berlubang
Gigi sudah tumbuh penggantinya
Gigi tinggal sisa akar
Gusi Radang
Gigi berlubang s/d syaraf
Terdapat karang gigi
Susunan gigi tidak teratur
Gigi goyang
Dll.
Rencana Terapi
Kontrol tiap 6 bulan
Ditambal
Dicabut
Buat gigi tiruan
Perawatan syaraf gigi
Pembersihan karang gigi
Perawatan dengan kawat gigi
Observasi/dicabut
KOTA DEPOK
P
A
R
ICARA DHARM
A
80. PEMERIKSAAN UMUM
Tgl. Pemeriksaan:
Berat Badan :
Tinggi Badan :
Anamnesa :
Pemeriksaan
Merah/Tidak : ……………………….
1. Mata Reflek Cahaya : ……………………….
Penglihatan : ……………………….
Tes Buta Warna : ……
Kotoran : Ada / Tidak
Kanan
Cairan : Ada / Tidak
2. Telinga
Kotoran : Ada / Tidak
Kiri
Cairan : Ada / Tidak
3. Hidung Cairan : Ada / Tidak
Terbelah / Tidak
4. Langit-langit
Sudut Mulut Luka / Tidak
5. Leher : Kelenjar Getah Bening :
…………………………………
6. Dada : ………………………………..
7. Perut : ……………………………….
8. Anggota Badan lain : ……………………
Diagnosis : ………………………………
Terapi : ………………………………
Saran : ……………………………
PEMERIKSAAN GIGI
Tgl. Pemeriksaan :
GIGI SUSU
V IV III II I I II III IV V
V IV III II I I II III IV V
GIGI TETAP
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
Diagnosa
Bagus tak ada kelainan
Gigi berlubang
Gigi sudah tumbuh penggantinya
Gigi tinggal sisa akar
Gusi Radang
Gigi berlubang s/d syaraf
Terdapat karang gigi
Susunan gigi tidak teratur
Gigi goyang
Dll.
Rencana Terapi
Kontrol tiap 6 bulan
Ditambal
Dicabut
Buat gigi tiruan
Perawatan syaraf gigi
Pembersihan karang gigi
Perawatan dengan kawat gigi
Observasi/dicabut
CATATAN KESEHATAN UMUM
Tgl. Pemeriksaan Catatan Dokter
CATATAN KESEHATAN GIGI
Tgl. Pemeriksaan Catatan Dokter
83. “Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan
jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan
sosial.” (UU no 23/2002)
Pemerintah wajib
memberikan imunisasi
lengkap kepada setiap bayi
dan anak (UU no 36/2009)
Setiap anak berhak memperoleh
imunisasi dasar sesuai dg
ketentuan utk mencegah terjadinya
penyakit yg dapat dihindari melalui
imunisasi (UU no 36/2009)
86. Mengapa imunisasi?
upaya pencegahan
paling cost effective
selain dapat mencegah penyakit bagi
diri sendiri tetapi juga dapat
melindungi orang disekitarnya
Menggunakan vaksin produksi
dlm negeri sesuai standar aman
WHO
87. Penyakit yg Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Tuberculosis
Polio Tetanus
Pertusis
Campak
Difteri
Hepatitis B
88. 0-7 hr
9 Bulan
Heb B /
(HB) O
-BCG
-Polio 1
-DPT/HB/Hib 1
-Polio 2
-DPT/HB/Hib 2
-Polio 3
-DPT/HB/Hib 3
-Polio 4
CAMPAK
1 Bulan
2 Bulan
3 Bulan
4 Bulan
89. 24 Bulan
- Imunisasi lanjutan
DPT/HB/Hib
CAMPAK
18 Bulan
Pendekatannya:
- Melalui Posyandu
- Melalui PAUD
90. Imunisasi Dasar Lengkap
& booster pertama
1 SD 2 SD 3 SD
-DT
-Campak
- Td
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH
91. APA ITU BIAS
(BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH)
BIAS
(BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH)
ADALAH :
IMUNISASI PADA ANAK SEKOLAH TINGKAT
DASAR (KELAS 1, 2, 3) YANG DILAKSANAKAN
PADA BULAN TERTENTU SETIAP TAHUNNYA
(AGUSTUS & NOVEMBER)
92. JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI ANAK
SEKOLAH TINGKAT DASAR
ANAK SEKOLAH
TINGKAT DASAR
JENIS IMUNISASI
KELAS 1 DT
CAMPAK
KELAS 2 Td
KELAS 3 Td
95. Bagaimana Mencegah Terjadinya
Penyakit Gigi dan Mulut?
Gosoklah gigi secara benar & teratur
Gosoklah gigi 2 kali sehari :
Pagi setelah sarapan & malam sebelum tidur
Pilih sikat gigi berbulu halus, permukaan datar & kepala sikat
kecil, gunakan pasta gigi yang mengandung Fluor
Kurangi makanan & minuman manis
Mulailah membiasakan makan sayuran & buah-buahan
Hindari kebiasaan buruk
Jika ada gigi ngilu, gusi berdarah, segera datang ke dokter gigi.
Periksakan kesehatan gigi setiap 6 bulan sekali
99. PHBS Sekolah
• Sekumpulan perilaku yang dipraktikan oleh peserta
didik, guru dan masyarakat sekolah di lingkungan
sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran sehingga secara mandiri mampu
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya
serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan
sehat.
101. 1. Memelihara rambut agar bersih dan rapi
Rambut yang
bersih adalah
rambut yang
tidak kusam,
tidak berbau
dan berkutu
102. 2. Memakai pakaian
bersih dan rapi
Pakaian yang bersih
dan rapi diperoleh
dengan mencuci
baju setelah dipakai
dan dirapikan
dengan setrika
103. 3. Memelihara kuku agar selalu pendek dan bersih
Memotong kuku sebatas
ujung jari tangan secara
teratur dan membersihkannya
sehingga tidak hitam dan
kotor
POTONG KUKU
MINIMAL 1 MINGGU SEKALI
104. 4. Memakai sepatu bersih dan rapi
•Memakai sepatu yang
tidak ada kotoran
menempel pada sepatu
•Rapi
•ditalikan bila pakai
sepatu bertali
•Sepatu bersih diperoleh
bila sepatu dibersihkan
setiap kali kotor
105. 5. Berolahraga secara Teratur
Tujuan :
1. Agar tubuh bugar
2. sehat fisik & mental
3. Petumbuhan &
Perkembangan optimal
4. Semangat belajar
106. 6. Tidak Merokok di sekolah
Upaya Kita agar terhindar dari
Rokok
1. Jangan pernah mencoba
2. Jangan mau terbujuk
3. Berani bilang TIDAK kalau
ditawari
4. Berani bilang TIDAK MAU
kalau diajak
5. TEGUR kalau ada yang
merokok di sekolah
6. Katakan TIDAK BOLEH
kepada penjual rokok di
sekolah
7. Pilih teman bergaul yang
tidak merokok
107. 7. Tidak Menggunakan Napza
• Kesehatan pengguna Napza tidak
stabil, baik fisik & mental
terhadap prestasi siswa
• Kecelakaan sering terjadi karena
kelalaian yang tinggi dari
pengguna Napza
• Bebas Napza membuat
lingkungan sekolah aman &
Nyaman
108. 8. Memberantas Jentik Nyamuk Di sekolah
• Siklus Hidup Nyamuk
Telur-jentik-kepompong-nyamuk
• Tempat Perkembangbiakan Nyamuk
Tempat penampungan air
• Cara memberantas jentik3M
• Cara melakukan PJB (Pemantauan jentik
berkala)
gunakan senter
• Kapan PJB & 3M
dilakukan minimal 1 mgg sekali
• Kegiatan PLUS lainnya
Larvasidasi, pelihara ikan pemakan jentik, pasang
kawat kasa, pencahayaan ruang kelas memadai,
gunakan obat nyamuk (reppelan)
109. 9. Menggunakan jamban yang bersih & Sehat
JAMBAN SEHAT :
1. Jarak antara SAM dengan resapan air jamban
lebih dari 10 meter
2. Tidak berbau
3. Kotoran tidak terjamah oleh serangga &
tikus
4. Mudah dibersihkan & aman
5. Dilengkapi dinding & atap pelindung
6. Penerangan & ventilasi cukup
7. Lantai kedap air &
luas memadai
8. Tersedia air, sabun &
alat pembersih
9. Saluran pembuangan
tidak bocor/rusak
111. 11. Mencuci tangan
dengan air mengalir &
sabun
Kapan kita harus cuci
tangan ??
1. Sebelum dan setelah makan
2. Sebelum memegang makanan
3. Sebelum melakukan kegiatan apapun
yang memasukan jari-jari ke dalam
mulut atau mata
4. Setelah bermain/berolahraga
5. Setelah buang ingus
6. Setelah BAK dan BAB
7. Setelah buang sampah
8. Setelah menyentuh hewan/unggas
termasuk hewan peliharaan
9. Sebelum mengobati luka
112.
113. 12. Membuang sampah ke tempat sampah yang terpilah
(sampah basah, sampah kering, sampah berbahaya)
1. Sampah anorganik/keringtidak
membusuk secara alami
Contoh: logam, besi,kaleng,
plastik,karet,botol
2. Sampah organik/basahdapat
membusuk secara alami
contoh: sampah dapur,sampah
restoran,sisa sayuran,rempah2,sisa
buah
3. Sampah berbahaya
contoh:baterai,botol racun
nyamuk, jarum suntik bekas
114. 13. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
Jajanan sehat:
Makanan yang dibeli diluar
rumah yang bersih, aman,
sehat & mengandung zat
gizi yang cukup
115. KANTIN SEHAT:
1. Makanan yang dijual bergizi, bersih & aman
2. Petugas kantin bersih & sehat
3. Tersedia tempat mencuci tangan & peralatan
makan dengan air bersih yang mengalir
4. Tersedia tempat sampah tertutup
5. Tersedia saluran pembuangan air kotor
6. Adanya pengawasan dari sekolah secara
teratur oleh guru, siswa & komite sekolah
116. 14. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi
badan setiap bulan
Timbanglah BB minimal
6 bulan sekali untuk
memantau kesehatan
117. KESIMPULAN
• Menjadi sehat adalah “Hak Anak” dan “anak
sehat” adalah investasi
• Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar
harus menjadi “Health Promoting School” artinya “sekolah yg dpt
meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya”.
• UKS dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kemampuan
hidup sehat peserta didik dalam lingkungan sekolah yang sehat
sejak usia dini
• Kegiatan UKS yang dapat dilakukan di jenjang PAUD adalah
– Pemeriksaan Kesehatan secara berkala
– Pemantauan Status Gizi
– Penyuluhan Kesehatan
– Pembinaan PHBS Tatanan Sekolah