Contenu connexe Similaire à Kimia titrasi (20) Kimia titrasi1. Makalah Kimia
Pengamatan Uji Molaritas, pH dan Kadar
Cuka Sebenarnya dengan Metode Titrasi
Disusun oleh:
Hizkia Kevin Kurnianto Utomo
XI A - ELIJAH
06
YAYASAN TERANG BAGI SEJAHTERA BANGSA
SMA KRISTEN TERANG BANGSA (NSS:3020.363.14107, NSPN: 2033.2522)
JL. Arteri Utara, Kompleks Grand Marina Semarang-50144, INDONESIA
Telp. (024) 706 77000, (024)7663 2222, 7663 1722,Fax. (024)7663 2233
Website : http://smaterbang.sch.id/
e-Mail : info@smaterbang.sch.id
2013
Hizkia|XIElijah|2013©
2. Lembar Pengesahan
Laporan Praktikum Fisika yang berjudul Percobaan Pengamatan Uji Molaritas, pH
dan Kadar Cuka Sebenarnya dengan Metode Titrasi telah disahkan pada :
Hari
:
Tanggal
:
Semarang, Maret 2013
Yang Mengesahkan,
_________________
Stefanus Dony Metta, S. T.
Hizkia|XIElijah|2013©
3. I.
Tujuan
II.
- Menentukan konsentrasi / Molaritas cuka sebenarnya
- Menentukan pH cuka sampel: Dixi
- Menentukan kadar cuka sample: Dixi
Dasar Teori
Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah dikethaui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan
berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila
melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk
titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi
yang melibatan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya. (disini hanya
dibahas tentang titrasi asam basa).
Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titrant” dan biasanya diletakan
di dalam Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut
sebagai “titer” dan biasanya diletakkan di dalam “buret”. Baik titer maupun titrant
biasanya berupa larutan.
Titrasi asam basa disebut juga titrasi adisi alkalimetri. Kadar atau konsentrasi asam
basa larutan dapat ditentukan dengan metode volumetri dengan teknik titrasi asam basa.
Volumetri adalah teknik analisis kimia kuantitatif untuk menetapkan kadar sampel
dengan pengukuran volume larutan yang terlibat reaksi berdasarkan kesetaraan kimia.
Kesetaraan kimia ditetapkan melalui titik akhir titrasi yang diketahui dari perubahan
warna indicator dan kadar sampel untuk ditetapkan melalui perhitungan berdasarkan
persamaan reaksi.
Titrasi asam basa merupakan teknik untuk menentukan konsentrasi larutan asam
atau basa. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi asam basa (netralisasi). Larutan yang
kosentrasinya sudah diketahui disebut larutan baku. Titik ekuivalen adalah titik ketika
asam dan basa tepat habis bereaksi dengan disertai perubahan warna indikatornya. Titik
akhir titrasi adalah saat terjadinya perubahan warna indicator.
Titrasi dapat menggunakan rumus :
V1 * M1 * Valensi1 = V2 * M2 * Valensi2
III. Alat dan Bahan
Alat:
a. Enlemeyer
e. Bola Hisap
b. Gelas Ukur
f. Corong
c. Pipet tetes/mata
g. Tissue
d. Buret
h. Penjepit Buret
Bahan :
a. larutan NaOH 1M
c. Aquades
b. cuka Dixi
d. 3 tetes ff (fenoftalein)
Hizkia|XIElijah|2013©
4. IV. Cara Kerja
1. Mempersiapkan dan membersihkan alat dan bahan agar steril
2. Pasang Buret pada penjepit lalu perlahan masukkan NaOH 1M kedalam Buret
sampai cekungan NaOH di garis 0
3. Masukan 10ml cuka ditambah 50ml aquades ditambah 3 tetes FF lalu kocok
4. Lakukan titrasi dengan cara meneteskan larutan NaOH dari buret secara
perlahan-lahan tetes demi tetes sampai larutan akan berubah warna menjadi ungu
muda.
5. Matikan kran buret dan catat volume akhir NaOH saat warna sudah berubah.
6. Bila dirasa butuh pertimbangan, bisa ulangi percobaan ini sekali lagi
7. Hitung Molaritas, Kadar dan pH cuka dengan rumus
V.
Gambar Rangkaian Alat
Hizkia|XIElijah|2013©
5. VI. Hasil Pengamatan
NaOH = 1M,
Volum NaOH=10ml
NaOH = CH3COOH
Vpercobaan*M1*Val1=VCH3COOH *MCH3COOH*ValCH3COOH
50.1*1*1 = 10* MCH3COOH*1
MCH3COOH =
M CH3COOH = 5.01
Mol CH3COOH
= volum * M
= 0.01 lt * 5.01
= 0.0501 mol
Mol =
Massa = Mol . Mr
Massa= 0.0501 mol*60
= 3.006 gr
Kadar =
*100%
=
= 30.06 %
[H+] =
[H+] =
[H+] =
[H+] = 10-3
pH= -log [H]
pH= -log 10-3
pH = 3- log
VII. Pembahasan
Telah dilakukan percobaan dan hasilnya berbeda dari keterangan barang.
Selisihnya memang ± 5-6%, tetapi itu membuktikan bahwa bahwa yang dikatakan di
pasaran itu tidak 100% akurat. Mungkin memang percobaan ini perlu dilakukan agar
mengurangi kesalahan saat membuat produk kimia, dan juga dapat membandingkan
mana produk kimia yang bagus untuk dijual/dikonsumsi.
Memang dalam percobaan ini, kami melakukan percobaan kedua. Tapi percobaan
itu gagal. Kegagalan itu sudah dianalisis dan menemukan suatu keganjilan; yaitu warna
Hizkia|XIElijah|2013©
6. lebih terang padahal volume percobaan kurang dari 50.1ml. Mungkin ada kesalahan
yang tidak disadari sehingga mengubah hasil percobaan. Maka, kami memutuskan
untuk tidak mengikutsertakan percobaan kedua tersebut kedalam perhitungan.
VIII. Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan, hasil yang diperoleh dan pembahasan yang
telah dirumuskan kami memperoleh sebagai berikut:
Dengan metode Titrasi, kita dapat juga menemukan kadar dan pH zat. Dan kami
mengemukakan bahwa cuka sample:Dixi kadarnya tidak sesuai dengan keterangan di
botol karena hal lain ataupun pihak lain yang mempengaruhinya.
IX. Saran
Percobaan ini lebih baik jika ada sample cuka lain selain Dixi yang dapat kita
bandingkan manakah diantara cuka itu yang lebih baik
Hizkia|XIElijah|2013©
7. Daftar Pustaka
-
Metta, Stefanus Dony.2013.Chemistry Module XI Semester II.Semarang: Terang
Bangsa Christian High School
-
http://www.ilmukimia.org/2013/01/dasar-titrasi-asam-basa.html
Jumat, 15 Maret 2013, 03.06 am
-
http://myself-yasha.blogspot.com/2013/01/praktikum-titrasi-asam-basa.html
Kamis, 14 Maret 2013, 22.19 pm
-
http://id.wikipedia.org/wiki/Titrasi
Jumat, 15 Maret 2013, 03.09am
-
http://nursajadidotcom.wordpress.com/2012/04/11/titrasi-asam-basa-nanu/
Jumat, 15 Maret 2013, 03.15am
-
http://landasanteori.blogspot.com/2010/01/titrasi-asam-basa.html
Jumat, 15 Maret 2013, 03.32am
Hizkia|XIElijah|2013©