SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
Télécharger pour lire hors ligne
ETIKA BISNIS DI PERUSAHAAN
FARMASI
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang
benar dan salah. Etika bisnis sangatlah diperlukan setiap perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya. Etika bisnis memberikan kebebasan dan tanggung
jawab kepada pelaku bisnis atau perusahaan yang diterapkan dalam
kebijakan, instuisi dan perilaku bisnis. Penulisan ini bertujuan untuk
mengetahui apakah pelaku bisnis atau perusahaan melakukan atau
menjalankan etika bisnis.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa masih banyak perusahaan atau
pelaku bisnis yang masih melanggar etika bisnis atau tidak menggunakan
prinsip-prinsip etika bisnis. Pelaku bisnis yang melanggar etika bisnis
tersebut hanya berorientasi pada keuntungan yang maksimal dan
menguasai pangsa pasar, sehingga merugikan banyak pihak.
Abstrak
Kebutuhan konsumen akan obat yang berkualiatas untuk kesehatan yang terus bertambah menuntut penyediaannya yang semakin
banyak pula. Hal ini dipicu dengan meningkatnya kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan bagi masyarakat pada masa
sekarang ini. Keadaan tersebut juga didorong oleh meningkatnya tingkat kesejahteraan hidup manusia sehingga tingkat permintaan
terhadap kebutuhan obat yang berkualiatas meningkat pula. Begitulah fenomena ditengah masyarakat yang kemudian dijustifikasi,
mahalnya harga obat adalah hal yang lumrah dan wajar, tanpa berusaha menggali benang merah akar permasalahan dan mencari
solusinya kebenaran itu. Naifnya lagi, pemikiran ini juga ada pada mereka-mereka yang menerima amanah rakyat untuk mengurus
masalah kesehatan di negeri ini.
Dibalik kegiatan itu, rumah sakit diminta menggunakan produk dari industri farmasi yang menyumbang sejumlah dana tersebut.
Kolusi dengan dokter dilakukan oleh seorang medical representative (Medrep) dimana fungsi awalnya adalah melakukan edukasi
obat ethical industri farmasi nya kepada rumah sakit maupun apotik. Namun fungsi itu semakin bergeser dimana Medrep juga
ditugaskan oleh industri farmasi untuk melakukan pendekatan kepada dokter. Pendekatan itu dilakukan dengan tujuan agar dokter
mau menggunakan obat mereka dengan cara me-resep-kan jenis obat sesuai dengan penyakit si pasien tetapi dengan merk-merk
tertentu dan sebagai imbalannya bila memenuhi target dokter akan diberi sesuatu materi tertentu. Otomatis dengan aktifitas
tersebut, biaya yang dikeluarkan akan diperhitungkan di dalam harga obat, sehingga harga obat semakin melambung tinggi.
1. Latar Belakang Masalah
Keraf, (1993:66) : Etika bisnis merupakan etika khusus (terapan) yang
pada awalnya berkembang diAmerika Serikat.
Sebagai cabang filsafat terapan, Etika Bisnis menyoroti segi – segi moral
perilaku manusia yang mempunyai profesi dibidang bisnis dan
manajemen. Oleh karena itu, Etika Bisnis dapat dilihat sebagai usaha
untuk merumuskan dan menerapkan prinsip – prinsip etika di bidang
hubungan ekonomi antar manusia.
2. LANDASAN TEORI
Prinsip – Prinsip Etika Bisnis
Menurut Sonny Keraf prinsip – prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut :
 Prinsip otonomi, adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil
keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang
dianggapnya baik untuk dilakukan.
 Prinsip kejujuran, terdapat tiga lngkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan
secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak
didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat – syarat
perjanjian dan kontra. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa
dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja
intern dalam suatu perusahaan.
 Prinsip keadilan, menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai
dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional objektif, serta dapat
dipertanggung jawabkan.
 Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle) menuntut agar bisnis
dijalankan sedemikian rupa, sehingga menguntungkan semua pihak.
Menurut K. Bertens, ada 3 tujuan yang ingin dicapai dalam
mempelajari etika bisnis yaitu :
 Menanamkan atau meningkatkan kesadaran akan adanya demensi
etis dalam bisnis.
 Menanamkan, jika sebelumnya kesadaran itu tidak ada,
meningkatkan bila kesadaran itu sudah ada, tapi masih lemah dan
ragu. Orang yang mendalami etika bisnis diharapkan memperoleh
keyakinan bahwa etika merupakan segi nyata dari kegiatan
ekonomis yang perlu diberikan perhatian serius.
 Memperkenalkan argumentasi moral khususnya dibidang ekonomi
dan bisnis, serta membantu pelaku bisnis/calon pebisnis dalam
menyusun argumentasi moral yang tepat. Melalui studi etika
diharapkan pelaku bisnis akan sanggup menemukan fundamental
rasional untuk aspek moral yang menyangkut ekonomi dan bisnis.
 Membantu pelaku bisnis/calon pebisnis, untuk menentukan sikap
moral yang tepat didalam profesinya (kelak).
Strategi Pemasaran dalam Bisnis Industri Farmasi
ditinjau dari Sudut Pandang Etika
A. Perusahaan farmasi yang menjalankan etika bisnis secara berkelanjutan
sebenarnya akan memiliki beberapa keuntungan, antara lain
 Bisnis ini akan meet demands of business stake holder, dimana bisnis farmasi harus
dijalankan sedemikian rupa agar hak dan kepentingan semua pihak yang terkait yang
berkepentingan (stakeholders) dijamin, diperhatikan, dan dihargai.
 Dalam etika bisnis sebagai enchance business performance, dimana perusahaan yang mampu
mengakomodir etika bisnis secara berkelanjutan maka akan meningkatkan kualitas
karyawan, meningkatkan penjualan dan mendapatkan loyalitas konsumen.
 Comply with regal requirements, etika bisnis seringkali juga menjadi kebutuhan standar
standar hukum suatu perusahaan
 Prevent or minimize harm, dimana bisnis farmasi tidak boleh melakukan kesalahan yang
dapat merugikan masyarakat, berbagai pihak yang berinteraksi dengan perusahaan dan
lingkungan sekitar.
 Promote personal morality, dimana bisnis setiap orang memiliki persepsi dan pandangan
yang berbeda – beda dalam hal etika
B. Analisa Problem Etika di Bisnis, ada metoda penalaran
etika yang dapat digunakan untuk tujuan analisa
strategi pemasaran obat di tinjau dari sudut pandang
etika.
 Etika Moralitas,
 Hak-hak Manusia
 Keadilan
Pada penulisan ini, informasi yang didapatkan oleh penulis bersumber
dari buku yang berkaitan dengan etika bisnis agar rumusan dan tujuan
penulisan ini dapat terjawab. Data dalam penulisan ini mengunakan
data sekunder. Dimana pengertian Data Sekunder adalah data yang
diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah
ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh
dari berbagai sumber seperti buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.
3. Metode Pengumpulan Data
Menurut Clarkson (1996), Industri farmasi merupakan salah satu industri
yang paling menguntungkan. Industri ini menduduki rangking – 4 setelah
industri software,perminyakan dan makanan yang paling menguntungkan.
Industri farmasi yang paling untung adalah mampu menemukan jenis obat
baru yang disebut obat paten karena oleh undang-undang internasional
dilindungi hak patennya tidak boleh di copy oleh industri farmasi lainnya
selama 17 sampai 25 tahun. Jadi penemu obat baru tersebut dapat melakukan
monopoli dan harga bisa ditentukan oleh produsen tersebut.
4. Pembahasan
 Guru besar farmakologi dari Universitas Gajah Mada, Iwan Dwiprahasto, mengatakan
nilai bisnis obat yang fantastis membuat perusahan farmasi berlomba memberikan hadiah
dan komisi kepada para dokter. Dana buat men-“servis” dokter bisa mencapai 45% dari
harga obat.Akibatnya, harga obat menjadi mahal.
 Padahal perusahaan farmasi lokal tidak pernah melakukan riset obat. Produksi lokal
kebanyakan obat generik, yaitu obat yang telah usai masa patennya. Obat generik pun
dikasih merek terkenal atau “me too” agar harganya menjadi melambung. Limpahan
hadiah dari perusahan farmasi berdatangan kepada para dokter yang membuat resep
produk obat “me too” daripada generik.
 Begitulah fenomena ditengah masyarakat yang kemudian dijustifikasi, mahalnya harga
obat adalah hal yang lumrah dan wajar, tanpa berusaha menggali benang merah akar
permasalahan dan mencari solusinya kebenaran itu. Naifnya lagi, pemikiran ini juga ada
pada mereka-mereka yang menerima amanah rakyat untuk mengurus masalah kesehatan
di negeri ini.Adanya kolusi dokter dan perusahaan farmasi menjadi penyebab mahalnya
harga obat dinegeri ini. Badan Penelitian dan Pengembangan (Balibang) – Departemen
Kesehatan RI dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mensinyalir mahalnya harga obat di
Indonesia 200 kali lipat dari harga obat di pasaran dunia (Sumber Liputan 6 SCTV tgl. 23
Juli 2007
 Dalam kode etik kedokteran Indonesia semua dokter dilarang
membuat keputusan medis di bawah pihak lain dan dilarang
menerima upeti dari resep obat. Peraturan Kementerian
Kesahatan Nomor 14Tahun 2014 tentang Gratifikasi dan
Undang-Undang Nomor 20Tahun 2001 tentangTindak
Korupsi sudah jelas bisa menjerat mereka. Pemerintah tinggal
bertindak tegas terhadap para dokter dan rumah sakit
penerima uang dari perusahaan farmasi.
 Pemerintah harus melindungi rakyat dari kebohongan bisnis
obat. Para dokter dan perusahan farmasi mendapatkan
untung, sedang rakyat yang membutuhkan obat teriak
kesakitan karena harga obat mahal.
 Dari hasil pengamatan, niat, kemauan atau gagasan untuk berkolusi bukan hanya datang
dari perusahaan farmasi, ada kalanya atas permintaan dokter. Perusahaan farmasi
memproduksi obat bermerek (paten) untuk dijual. Sedang dokter punya kewenangan
menentukan obat. Dengan cara itu perusahaan farmasi berkepentingan obatnya laku
terjual. Uniknya, cara-cara pemasaran obat oleh perusahaan farmasi dilakukan dengan
system„detailing‟, dimana perusahaan farmasi melalui jaringan distributor melakukan
pendekatan tatap muka dengan dokter yang berpraktek di rumah sakit ataupun praktek
pribadi. Kegiatan detailing ini mempunyai berbagai nuansa, termasuk adanya komunikasi
untuk mendapatkan situasi yang saling menguntungkan antara dokter dan perusahaan
farmasi. Dan dalam komunikasi inilah terbuka kemungkinan terjadinya kolusi dokter
dengan perusahaan farmasi.
Demikian sebaliknya, dokter punya kepentingan terhadap imbalan/komisi dari
perusahaan farmasi atas penjualan obat yang diresepkan. Dari sinilah kemudian lahir
permufakatan dokter dengan perusahaan farmasi yang dikenal dengan kolusi atau
conpiracy of silent.Yang berperan aktif menggalang permufakatan ini adalah para detailer
atau Marketing Representatif/MR
 Dari uraian diatas semangkin jelas bahwa kolusi perselingkuhan ini menyebabkan harga
obat merek/paten yang selama ini dikonsumsi konsumen Indonesia menjadi sangat mahal
melebihi harga obat diluar negeri, mungkin lebih mahal dari harga obat di Bangladesh
atauTimorTimur sekalipun.
A. Kesimpulan
Sebagai pelaku usaha dalam kasus ini etika dalam berbisnis itu sangat penting supaya para
wirausaha mengetahui etika-etika dalam berbisnis. Seperti yang telah dibahas pada kasus
diatas, itu termasuk ke dalam pelanggaran etika bisnis.
Etika diharapkan mampu memberikan manfaat yang berarti bagi pelaku usaha, sehingga
diharapkan etika dapat mendorong dan mengajak untuk bersikap kritis dan rasional dalam
mengambil keputusan serta dapat dipertanggung jawabkan. Etika di harapkan mampu
mengarahkan pelaku usaha untuk berkembang menjadi masyarakat yang tertib, teratur,
damai dan sejahtera dengan mentaati norma – norma yang berlaku demi ketertiban dan
kesejahteraan sosial. Setiap pelanggaran yang dilakukan baik sengaja ataupun tidak sengaja
harus diselesaikan menurut kode etik yang berlaku.
KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
 Komitmen top management dan Lini Manager di bawahnya dalam perusahaan farmasi adalah kunci
dalam perusahaan dimana mereka adalah pembuat keputusan yang akan dijalankan para pegawai,
dimana keputusan ini mempengaruhi tidakan pegawai, apakah pegawai akan melakukan tindakan
yang melanggar etika atau tidak. Oleh karena itu moral pengambil keputusan harus dibangun
sehingga dapat lebih bertanggung jawab dalam mengambil keputusan-keputausan dalam perusahaan
farmasi. Selain itu medical representative sebagai ujung tombak dalam pemasaran produk farmasi
juga harus dibangun kepribadiannya sehingga memiliki integritas yang tinggi, berdedikasi, dan jujur.
Membangun kepribadian dapat dilakukan dengan training-training mengenai moralitas serta
penyampaian komitmen dan kebijakan dari pengambil keputusan dalam menjalankan bisnisnya.
 Making ethics juga harus melibatkan pihak regulator atau Badan POM dan Kementerian Kesehatan
yang bisa melakukan Law enforcement apabila terjadi penyimpangan terhadap etika dengan sanksi
yang jelas seperti menjalankan Peraturan Pemerintah 51 Pasal 24Tahun 2009 dimana pemberian
wewenang kepada apoteker untuk mengganti obat merek dagang dengan obat generik yang lebih
murah tetapi memiliki kemanjuran yang sama dengan persetujuan dokter dan atau pasien. Dengan
adanya kolaborasi antara dokter dan apoteker diharapkan dapat mengurangi pelanggaran etika yang
terjadi dan masyarakat semaikin diuntungkan.
Daftar Pustaka
 K.Bertens. 2004. Etika Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Sonny,
Keraf. 1993. Etika BisnisTuntutan dan Relevansinya. Jakarta : Pustaka Filsafat
 http://eprints.undip.ac.id/39370/1/SAFITRI.pdf
 Suryana. 2003. Kewirausahaan:Pedoman Praktis,Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta: Salemba Empat
 Harmono, 2012.
https://gerakankonsumenmks.wordpress.com/2013/07/06/kerjasama-
dokter-dengan-perusahaan-farmasi-melanggar-kode-etikkah/. (11 April
2017, 22.00).
 Khaiatu,2017.http://jurnalmanajemen.petra.ac.id/index.php/man/article
/viewFile/16505/16497 (11 April 2017, 22.35)
 Barakuda, 2013,
http://rendyherlambang.blogspot.co.id/2013/11/prinsip-gcg-beserta-
implementasinya.html (11 April 2017, 22.00).
Terima Kasih

Contenu connexe

Tendances

BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
Dody Wijaksono
 
Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...
Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...
Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...
Yudi Nugroho
 
5, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Universitas Mercu Buana, 2...
5, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Universitas Mercu Buana, 2...5, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Universitas Mercu Buana, 2...
5, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Universitas Mercu Buana, 2...
SukrasnoSukrasno
 
Tugas PKO siang Dwi Retno Ningsih (G34090057) bab 19
Tugas PKO siang Dwi Retno Ningsih (G34090057) bab 19Tugas PKO siang Dwi Retno Ningsih (G34090057) bab 19
Tugas PKO siang Dwi Retno Ningsih (G34090057) bab 19
retnoduwi
 
Be &; gg, roni nugroho, hapzi ali, ethics and business philosopical ethics an...
Be &; gg, roni nugroho, hapzi ali, ethics and business philosopical ethics an...Be &; gg, roni nugroho, hapzi ali, ethics and business philosopical ethics an...
Be &; gg, roni nugroho, hapzi ali, ethics and business philosopical ethics an...
Roni Nugroho
 

Tendances (16)

5 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-marketing ethics,universitas mercu buana,...
5 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-marketing ethics,universitas mercu buana,...5 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-marketing ethics,universitas mercu buana,...
5 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-marketing ethics,universitas mercu buana,...
 
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
 
Tugas PKO siang Dwi Retno Ningsih (G34090057) Bab 19
Tugas PKO siang Dwi Retno Ningsih (G34090057) Bab 19Tugas PKO siang Dwi Retno Ningsih (G34090057) Bab 19
Tugas PKO siang Dwi Retno Ningsih (G34090057) Bab 19
 
Tugas PKO siang Dwi Retno Ningsih (G34090057) bab 19
Tugas PKO siang Dwi Retno Ningsih (G34090057) bab 19Tugas PKO siang Dwi Retno Ningsih (G34090057) bab 19
Tugas PKO siang Dwi Retno Ningsih (G34090057) bab 19
 
Etika Bisnis Kewirausahaan
Etika Bisnis Kewirausahaan Etika Bisnis Kewirausahaan
Etika Bisnis Kewirausahaan
 
Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...
Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...
Analisis penerapan etika bisnis pada pt. industri jamu dan farmasi sido muncu...
 
Bussiness Rthic & Good Governance
Bussiness Rthic & Good GovernanceBussiness Rthic & Good Governance
Bussiness Rthic & Good Governance
 
Tugas PKO siang Dwi retno Ningsih (G34090057) Bab 19
Tugas PKO siang Dwi retno Ningsih (G34090057) Bab 19Tugas PKO siang Dwi retno Ningsih (G34090057) Bab 19
Tugas PKO siang Dwi retno Ningsih (G34090057) Bab 19
 
4, be &gg, apriyansyah m ridho, hapzi ali, marketing ethics, universitas merc...
4, be &gg, apriyansyah m ridho, hapzi ali, marketing ethics, universitas merc...4, be &gg, apriyansyah m ridho, hapzi ali, marketing ethics, universitas merc...
4, be &gg, apriyansyah m ridho, hapzi ali, marketing ethics, universitas merc...
 
5, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Universitas Mercu Buana, 2...
5, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Universitas Mercu Buana, 2...5, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Universitas Mercu Buana, 2...
5, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Universitas Mercu Buana, 2...
 
Tugas PKO siang Dwi Retno Ningsih (G34090057) bab 19
Tugas PKO siang Dwi Retno Ningsih (G34090057) bab 19Tugas PKO siang Dwi Retno Ningsih (G34090057) bab 19
Tugas PKO siang Dwi Retno Ningsih (G34090057) bab 19
 
Be &; gg, roni nugroho, hapzi ali, ethics and business philosopical ethics an...
Be &; gg, roni nugroho, hapzi ali, ethics and business philosopical ethics an...Be &; gg, roni nugroho, hapzi ali, ethics and business philosopical ethics an...
Be &; gg, roni nugroho, hapzi ali, ethics and business philosopical ethics an...
 
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, uas penerapan gcg di pt gajah tunggal tb...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, uas penerapan gcg di pt gajah tunggal tb...Be & gg, david oktario s, hapzi ali, uas penerapan gcg di pt gajah tunggal tb...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, uas penerapan gcg di pt gajah tunggal tb...
 
A002 bisnis dan etika
A002 bisnis dan etikaA002 bisnis dan etika
A002 bisnis dan etika
 
13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...
13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...
13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...
 
2, BE & GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business: Ethics of Consu...
2, BE & GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business: Ethics of Consu...2, BE & GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business: Ethics of Consu...
2, BE & GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business: Ethics of Consu...
 

Similaire à BEGG, Hadi Saputra maska, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika Bisnis di Perusahaan Farmasi, Universitas Mercu Buana, 2017

9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
MuhammadSuryaAlam
 
3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...
3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...
3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...
MaksiPrimaDewi
 
Analisis etika per makanan
Analisis etika per makananAnalisis etika per makanan
Analisis etika per makanan
susanti daly
 

Similaire à BEGG, Hadi Saputra maska, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika Bisnis di Perusahaan Farmasi, Universitas Mercu Buana, 2017 (20)

Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, etika bisnis pada perusahaan, un...
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, etika bisnis pada perusahaan, un...Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, etika bisnis pada perusahaan, un...
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, etika bisnis pada perusahaan, un...
 
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
 
Tugas UTS, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Etika Bisnis, Universitas Mercu Buan...
Tugas UTS, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Etika Bisnis, Universitas Mercu Buan...Tugas UTS, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Etika Bisnis, Universitas Mercu Buan...
Tugas UTS, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Etika Bisnis, Universitas Mercu Buan...
 
Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...
Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...
Begg,forum 3 & quiz 3, asteria dian.p,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,philosophi...
 
Philosophical ethics and business
Philosophical ethics and businessPhilosophical ethics and business
Philosophical ethics and business
 
etika-bisnis4.ppt
etika-bisnis4.pptetika-bisnis4.ppt
etika-bisnis4.ppt
 
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Ethical Decision Making Employer Responsibilities a...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Ethical Decision Making Employer Responsibilities a...BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Ethical Decision Making Employer Responsibilities a...
BE&GG, Ruslan, Hapzi Ali, Ethical Decision Making Employer Responsibilities a...
 
10,sm,lusianasari,prof.dr. ir. hapzi ali.mm. cma, etika bisnis, tanggung jawa...
10,sm,lusianasari,prof.dr. ir. hapzi ali.mm. cma, etika bisnis, tanggung jawa...10,sm,lusianasari,prof.dr. ir. hapzi ali.mm. cma, etika bisnis, tanggung jawa...
10,sm,lusianasari,prof.dr. ir. hapzi ali.mm. cma, etika bisnis, tanggung jawa...
 
Farmasi dan kosmetik syariah
Farmasi dan kosmetik syariahFarmasi dan kosmetik syariah
Farmasi dan kosmetik syariah
 
Consumerology and ethics
Consumerology and ethicsConsumerology and ethics
Consumerology and ethics
 
Consumerologi and ethics
Consumerologi and ethicsConsumerologi and ethics
Consumerologi and ethics
 
3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...
3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...
3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...
 
Analisis etika per makanan
Analisis etika per makananAnalisis etika per makanan
Analisis etika per makanan
 
JURNAL READING PROF TRI.docx
JURNAL READING PROF TRI.docxJURNAL READING PROF TRI.docx
JURNAL READING PROF TRI.docx
 
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
 
KEWIRAUSAHAAN - Etika Bisnis dan Strategi Pasar
KEWIRAUSAHAAN - Etika Bisnis dan  Strategi PasarKEWIRAUSAHAAN - Etika Bisnis dan  Strategi Pasar
KEWIRAUSAHAAN - Etika Bisnis dan Strategi Pasar
 
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
 
BE & GG, Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...
BE & GG,  Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...BE & GG,  Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...
BE & GG, Eka Revi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali Pre-MSc, MM. CMA, Pen...
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
 
asuhan kefarmasian.ppt
asuhan kefarmasian.pptasuhan kefarmasian.ppt
asuhan kefarmasian.ppt
 

Dernier

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Dernier (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 

BEGG, Hadi Saputra maska, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Etika Bisnis di Perusahaan Farmasi, Universitas Mercu Buana, 2017

  • 1. ETIKA BISNIS DI PERUSAHAAN FARMASI
  • 2. Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Etika bisnis sangatlah diperlukan setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Etika bisnis memberikan kebebasan dan tanggung jawab kepada pelaku bisnis atau perusahaan yang diterapkan dalam kebijakan, instuisi dan perilaku bisnis. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelaku bisnis atau perusahaan melakukan atau menjalankan etika bisnis. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa masih banyak perusahaan atau pelaku bisnis yang masih melanggar etika bisnis atau tidak menggunakan prinsip-prinsip etika bisnis. Pelaku bisnis yang melanggar etika bisnis tersebut hanya berorientasi pada keuntungan yang maksimal dan menguasai pangsa pasar, sehingga merugikan banyak pihak. Abstrak
  • 3. Kebutuhan konsumen akan obat yang berkualiatas untuk kesehatan yang terus bertambah menuntut penyediaannya yang semakin banyak pula. Hal ini dipicu dengan meningkatnya kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan bagi masyarakat pada masa sekarang ini. Keadaan tersebut juga didorong oleh meningkatnya tingkat kesejahteraan hidup manusia sehingga tingkat permintaan terhadap kebutuhan obat yang berkualiatas meningkat pula. Begitulah fenomena ditengah masyarakat yang kemudian dijustifikasi, mahalnya harga obat adalah hal yang lumrah dan wajar, tanpa berusaha menggali benang merah akar permasalahan dan mencari solusinya kebenaran itu. Naifnya lagi, pemikiran ini juga ada pada mereka-mereka yang menerima amanah rakyat untuk mengurus masalah kesehatan di negeri ini. Dibalik kegiatan itu, rumah sakit diminta menggunakan produk dari industri farmasi yang menyumbang sejumlah dana tersebut. Kolusi dengan dokter dilakukan oleh seorang medical representative (Medrep) dimana fungsi awalnya adalah melakukan edukasi obat ethical industri farmasi nya kepada rumah sakit maupun apotik. Namun fungsi itu semakin bergeser dimana Medrep juga ditugaskan oleh industri farmasi untuk melakukan pendekatan kepada dokter. Pendekatan itu dilakukan dengan tujuan agar dokter mau menggunakan obat mereka dengan cara me-resep-kan jenis obat sesuai dengan penyakit si pasien tetapi dengan merk-merk tertentu dan sebagai imbalannya bila memenuhi target dokter akan diberi sesuatu materi tertentu. Otomatis dengan aktifitas tersebut, biaya yang dikeluarkan akan diperhitungkan di dalam harga obat, sehingga harga obat semakin melambung tinggi. 1. Latar Belakang Masalah
  • 4. Keraf, (1993:66) : Etika bisnis merupakan etika khusus (terapan) yang pada awalnya berkembang diAmerika Serikat. Sebagai cabang filsafat terapan, Etika Bisnis menyoroti segi – segi moral perilaku manusia yang mempunyai profesi dibidang bisnis dan manajemen. Oleh karena itu, Etika Bisnis dapat dilihat sebagai usaha untuk merumuskan dan menerapkan prinsip – prinsip etika di bidang hubungan ekonomi antar manusia. 2. LANDASAN TEORI
  • 5. Prinsip – Prinsip Etika Bisnis Menurut Sonny Keraf prinsip – prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut :  Prinsip otonomi, adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.  Prinsip kejujuran, terdapat tiga lngkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat – syarat perjanjian dan kontra. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.  Prinsip keadilan, menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional objektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.  Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle) menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa, sehingga menguntungkan semua pihak.
  • 6. Menurut K. Bertens, ada 3 tujuan yang ingin dicapai dalam mempelajari etika bisnis yaitu :  Menanamkan atau meningkatkan kesadaran akan adanya demensi etis dalam bisnis.  Menanamkan, jika sebelumnya kesadaran itu tidak ada, meningkatkan bila kesadaran itu sudah ada, tapi masih lemah dan ragu. Orang yang mendalami etika bisnis diharapkan memperoleh keyakinan bahwa etika merupakan segi nyata dari kegiatan ekonomis yang perlu diberikan perhatian serius.  Memperkenalkan argumentasi moral khususnya dibidang ekonomi dan bisnis, serta membantu pelaku bisnis/calon pebisnis dalam menyusun argumentasi moral yang tepat. Melalui studi etika diharapkan pelaku bisnis akan sanggup menemukan fundamental rasional untuk aspek moral yang menyangkut ekonomi dan bisnis.  Membantu pelaku bisnis/calon pebisnis, untuk menentukan sikap moral yang tepat didalam profesinya (kelak).
  • 7. Strategi Pemasaran dalam Bisnis Industri Farmasi ditinjau dari Sudut Pandang Etika A. Perusahaan farmasi yang menjalankan etika bisnis secara berkelanjutan sebenarnya akan memiliki beberapa keuntungan, antara lain  Bisnis ini akan meet demands of business stake holder, dimana bisnis farmasi harus dijalankan sedemikian rupa agar hak dan kepentingan semua pihak yang terkait yang berkepentingan (stakeholders) dijamin, diperhatikan, dan dihargai.  Dalam etika bisnis sebagai enchance business performance, dimana perusahaan yang mampu mengakomodir etika bisnis secara berkelanjutan maka akan meningkatkan kualitas karyawan, meningkatkan penjualan dan mendapatkan loyalitas konsumen.  Comply with regal requirements, etika bisnis seringkali juga menjadi kebutuhan standar standar hukum suatu perusahaan  Prevent or minimize harm, dimana bisnis farmasi tidak boleh melakukan kesalahan yang dapat merugikan masyarakat, berbagai pihak yang berinteraksi dengan perusahaan dan lingkungan sekitar.  Promote personal morality, dimana bisnis setiap orang memiliki persepsi dan pandangan yang berbeda – beda dalam hal etika
  • 8. B. Analisa Problem Etika di Bisnis, ada metoda penalaran etika yang dapat digunakan untuk tujuan analisa strategi pemasaran obat di tinjau dari sudut pandang etika.  Etika Moralitas,  Hak-hak Manusia  Keadilan
  • 9. Pada penulisan ini, informasi yang didapatkan oleh penulis bersumber dari buku yang berkaitan dengan etika bisnis agar rumusan dan tujuan penulisan ini dapat terjawab. Data dalam penulisan ini mengunakan data sekunder. Dimana pengertian Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, laporan, jurnal, dan lain-lain. 3. Metode Pengumpulan Data
  • 10. Menurut Clarkson (1996), Industri farmasi merupakan salah satu industri yang paling menguntungkan. Industri ini menduduki rangking – 4 setelah industri software,perminyakan dan makanan yang paling menguntungkan. Industri farmasi yang paling untung adalah mampu menemukan jenis obat baru yang disebut obat paten karena oleh undang-undang internasional dilindungi hak patennya tidak boleh di copy oleh industri farmasi lainnya selama 17 sampai 25 tahun. Jadi penemu obat baru tersebut dapat melakukan monopoli dan harga bisa ditentukan oleh produsen tersebut. 4. Pembahasan
  • 11.  Guru besar farmakologi dari Universitas Gajah Mada, Iwan Dwiprahasto, mengatakan nilai bisnis obat yang fantastis membuat perusahan farmasi berlomba memberikan hadiah dan komisi kepada para dokter. Dana buat men-“servis” dokter bisa mencapai 45% dari harga obat.Akibatnya, harga obat menjadi mahal.  Padahal perusahaan farmasi lokal tidak pernah melakukan riset obat. Produksi lokal kebanyakan obat generik, yaitu obat yang telah usai masa patennya. Obat generik pun dikasih merek terkenal atau “me too” agar harganya menjadi melambung. Limpahan hadiah dari perusahan farmasi berdatangan kepada para dokter yang membuat resep produk obat “me too” daripada generik.  Begitulah fenomena ditengah masyarakat yang kemudian dijustifikasi, mahalnya harga obat adalah hal yang lumrah dan wajar, tanpa berusaha menggali benang merah akar permasalahan dan mencari solusinya kebenaran itu. Naifnya lagi, pemikiran ini juga ada pada mereka-mereka yang menerima amanah rakyat untuk mengurus masalah kesehatan di negeri ini.Adanya kolusi dokter dan perusahaan farmasi menjadi penyebab mahalnya harga obat dinegeri ini. Badan Penelitian dan Pengembangan (Balibang) – Departemen Kesehatan RI dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mensinyalir mahalnya harga obat di Indonesia 200 kali lipat dari harga obat di pasaran dunia (Sumber Liputan 6 SCTV tgl. 23 Juli 2007
  • 12.  Dalam kode etik kedokteran Indonesia semua dokter dilarang membuat keputusan medis di bawah pihak lain dan dilarang menerima upeti dari resep obat. Peraturan Kementerian Kesahatan Nomor 14Tahun 2014 tentang Gratifikasi dan Undang-Undang Nomor 20Tahun 2001 tentangTindak Korupsi sudah jelas bisa menjerat mereka. Pemerintah tinggal bertindak tegas terhadap para dokter dan rumah sakit penerima uang dari perusahaan farmasi.  Pemerintah harus melindungi rakyat dari kebohongan bisnis obat. Para dokter dan perusahan farmasi mendapatkan untung, sedang rakyat yang membutuhkan obat teriak kesakitan karena harga obat mahal.
  • 13.  Dari hasil pengamatan, niat, kemauan atau gagasan untuk berkolusi bukan hanya datang dari perusahaan farmasi, ada kalanya atas permintaan dokter. Perusahaan farmasi memproduksi obat bermerek (paten) untuk dijual. Sedang dokter punya kewenangan menentukan obat. Dengan cara itu perusahaan farmasi berkepentingan obatnya laku terjual. Uniknya, cara-cara pemasaran obat oleh perusahaan farmasi dilakukan dengan system„detailing‟, dimana perusahaan farmasi melalui jaringan distributor melakukan pendekatan tatap muka dengan dokter yang berpraktek di rumah sakit ataupun praktek pribadi. Kegiatan detailing ini mempunyai berbagai nuansa, termasuk adanya komunikasi untuk mendapatkan situasi yang saling menguntungkan antara dokter dan perusahaan farmasi. Dan dalam komunikasi inilah terbuka kemungkinan terjadinya kolusi dokter dengan perusahaan farmasi. Demikian sebaliknya, dokter punya kepentingan terhadap imbalan/komisi dari perusahaan farmasi atas penjualan obat yang diresepkan. Dari sinilah kemudian lahir permufakatan dokter dengan perusahaan farmasi yang dikenal dengan kolusi atau conpiracy of silent.Yang berperan aktif menggalang permufakatan ini adalah para detailer atau Marketing Representatif/MR  Dari uraian diatas semangkin jelas bahwa kolusi perselingkuhan ini menyebabkan harga obat merek/paten yang selama ini dikonsumsi konsumen Indonesia menjadi sangat mahal melebihi harga obat diluar negeri, mungkin lebih mahal dari harga obat di Bangladesh atauTimorTimur sekalipun.
  • 14. A. Kesimpulan Sebagai pelaku usaha dalam kasus ini etika dalam berbisnis itu sangat penting supaya para wirausaha mengetahui etika-etika dalam berbisnis. Seperti yang telah dibahas pada kasus diatas, itu termasuk ke dalam pelanggaran etika bisnis. Etika diharapkan mampu memberikan manfaat yang berarti bagi pelaku usaha, sehingga diharapkan etika dapat mendorong dan mengajak untuk bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan serta dapat dipertanggung jawabkan. Etika di harapkan mampu mengarahkan pelaku usaha untuk berkembang menjadi masyarakat yang tertib, teratur, damai dan sejahtera dengan mentaati norma – norma yang berlaku demi ketertiban dan kesejahteraan sosial. Setiap pelanggaran yang dilakukan baik sengaja ataupun tidak sengaja harus diselesaikan menurut kode etik yang berlaku. KESIMPULAN DAN SARAN
  • 15. B. Saran  Komitmen top management dan Lini Manager di bawahnya dalam perusahaan farmasi adalah kunci dalam perusahaan dimana mereka adalah pembuat keputusan yang akan dijalankan para pegawai, dimana keputusan ini mempengaruhi tidakan pegawai, apakah pegawai akan melakukan tindakan yang melanggar etika atau tidak. Oleh karena itu moral pengambil keputusan harus dibangun sehingga dapat lebih bertanggung jawab dalam mengambil keputusan-keputausan dalam perusahaan farmasi. Selain itu medical representative sebagai ujung tombak dalam pemasaran produk farmasi juga harus dibangun kepribadiannya sehingga memiliki integritas yang tinggi, berdedikasi, dan jujur. Membangun kepribadian dapat dilakukan dengan training-training mengenai moralitas serta penyampaian komitmen dan kebijakan dari pengambil keputusan dalam menjalankan bisnisnya.  Making ethics juga harus melibatkan pihak regulator atau Badan POM dan Kementerian Kesehatan yang bisa melakukan Law enforcement apabila terjadi penyimpangan terhadap etika dengan sanksi yang jelas seperti menjalankan Peraturan Pemerintah 51 Pasal 24Tahun 2009 dimana pemberian wewenang kepada apoteker untuk mengganti obat merek dagang dengan obat generik yang lebih murah tetapi memiliki kemanjuran yang sama dengan persetujuan dokter dan atau pasien. Dengan adanya kolaborasi antara dokter dan apoteker diharapkan dapat mengurangi pelanggaran etika yang terjadi dan masyarakat semaikin diuntungkan.
  • 16. Daftar Pustaka  K.Bertens. 2004. Etika Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Sonny, Keraf. 1993. Etika BisnisTuntutan dan Relevansinya. Jakarta : Pustaka Filsafat  http://eprints.undip.ac.id/39370/1/SAFITRI.pdf  Suryana. 2003. Kewirausahaan:Pedoman Praktis,Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat  Harmono, 2012. https://gerakankonsumenmks.wordpress.com/2013/07/06/kerjasama- dokter-dengan-perusahaan-farmasi-melanggar-kode-etikkah/. (11 April 2017, 22.00).  Khaiatu,2017.http://jurnalmanajemen.petra.ac.id/index.php/man/article /viewFile/16505/16497 (11 April 2017, 22.35)  Barakuda, 2013, http://rendyherlambang.blogspot.co.id/2013/11/prinsip-gcg-beserta- implementasinya.html (11 April 2017, 22.00).