SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  43
1. Pengantar Umum ( Pertemuan ke 10 )
Manusia adalah Makluk sosial yang hidup
berkelompok , bersama-sama , saling
berhubungan satu sama lain
(berkomunikasi) dan Saling mempengaruhi,
Hidupnya selalu bergabung dalam satu
ruang sosial,
Tingkah lakunya menjurus pada
kadarreferensi kemanusiaan,
Mengarah pada aku – lain, yaitu ada dalam
kaitan relasi antar manusia
1
Dinamika Kelompok adalah :
 Suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih
induvidu yang memiliki hubungan spikologis
secara jelas antara anggota satu dengan yang
lainnya dan berlangsung dalam situasi yang
dialami.
 Dinamika kelompok berasal dari kata
dinamika dan kelompok. Dinamika berarti
interaksi atau interdependensi antara
kelompok satu dengan yang lain, sedangkan
kelompok adalah kumpulan induvidu yang
saling berinteraksi dan mempunayi tujuan
bersama.
2
Fungsi Dinamika Kelompok adalah
 1. Membentuk kerjasama yang saling menguntungkan
 2. Memudahkan pekerjaan
 3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan
masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu
besar sehingga terselesaikan lebih cepat, efektif dan
efisien, salah satunya dengan membagi pekerjaan yang
sesuai dengan bidang dan tugasnya masing-masing,
atau yang sesuai dengan bidang ilmunya.
 4. Menciptakan iklim yang demokratis dalam kehidupan
bermasyarakat dengan memungkinkan setiap induvidu
memberikan masukan, berinteraksi, dan memiliki peran
yang sama dalam bermasyarakat.
3
Setiap individu memang merupakan satu
subyek atau substansi bebas berdiri
sendiri, dan diperuntukkan diri sendiri.
Tetapi  - selamanya dia tidak pernah
bisa lahir terlempar sendiri di
dunia.
- Tidak bisa tegak berdiri sendiri
4
Sebab  - Dia adalah bagian dari
kelompoknya
- Menjadi “onderdil” dari satu
masyarakat.
- Dia menjadi bagian dari beberapa
Kelompok sekaligus
- Hidup ditengah lingkungan,
ditengah kaum, suku & bangsanya
- Dia lebih banyak dideterminir
(ditentukan) secara sosial oleh
lingkungan. 5
Jadi  ada proses determinasi sosial
 Dipengaruhi oleh orang lain dan oleh
lingkungannya, namun sekaligus juga
mempengaruhi orang lain dan
lingkungannya sekitarnya.
Kehadiran manusia 
- Mutlak diperlukan untuk melestarikan
hidupnya.
- Hidup manusia tidak bisa hidup sendirian,
tanpa dibantu orang lain. 6
Jadi 
- Dalam medan sosial (ruang sosial),
individu selalu berkomunikasi.
- Saling memberikan pengaruhnya
kepada individu lain di tengah
kelompok.
Sehingga  Kepemimpinan  gejala
interaksional dalam struktur kelompok
yang memiliki tujuan-tujuan bersama.
7
Tersebud diatas dapat disimpulkan
bahwa manusia dikatakan sebagai
makluk sosial adalah : karena manusia
tunduk terhadap aturan, norma sosial,
perilaku manusia, mengharapkan
suatu penilaian dari orang lain,
manusia memiliki kebutuhan untuk
berinteraksi dengan orang lain, potensi
manusia akan berkembang bila hidup
ditengah-tengah manusia.
8
II. Dinamika Kelompok
Kelompok 
- Kumpulan yang terdiri dari dua atau lebih
individu.
- Kehadiran masing-masing individu
mempunyai arti serta nilai bagi orang lain.
- Dalam situasi saling mempengaruhi
Kelompok  ada aksi  reaksi
dinamika kelompok 9
Kelompok merupakan interaksi dan ketergantungan
seorang dengan anggota-anggota lain.
- Saling ketergantungan
- Setiap individu harus bekerjasama dengan orang
lain
- selalu mengingat keberadaan dan kepentingan
orang lain
- Untuk dapat hidup rukun damai bersama-sama.
10
Perubahan seorang anggota kelompok
- Sakit (permanen) menimbulkan perubahan pada
struktur kelompok
- Derajat ketergantungannya dapat mengakibatkan
longgar atau kian kokohnya kesatuan diantara para
anggota kelompok
11
Longgar atau kompaknya ketergantungan anggota kelompok ada beberapa
faktor-faktor :
1. Besarnya anggota kelompok
2. Tujuan yang hendak dicapai bersama-sama
3. Bentuk organisasi yang telah dibangun
4. Intimitas para anggotanya satu terhadap lainnya
Ciri-ciri manusia didalam kelompok (medan sosial) :
1. Dinamis, selalu bergerak dan berubah
“grillig”  - tidak bisa diduga dengan tepat
- beraneka ragam geraknya
- bebas merdeka
2. Mempunyai potensi
- Kesanggupan
- Melakukan bermacam-macam aksi (perbuatan / peristiwa)
- Menghayati dan melakukan persepsi
- Mereaksi secara bebas 12
3. Menanggapi orang lain sebagai makluk sejenis,
sesama hidup dan subyek yang sederajat.
4. Interaksi dan partisipasi masing-masing anggota
kelompok sangat berkaitan dengan,
- Semakin intens/meningkatnya emosi dan
sentimen senang dan puas ; terutama yang
berkaitan dengan pemuasan, harapan, keinginan,
kebutuhan-kebutuhan dan keterampilan teknis,
masing-masing individu, dan berkaitan dengan
- semakin jelasnya norma-norma kelompok
Sehingga  unsur kekuatan dalam organisasi atau
administrasi adalah : sentimen dan norma-norma
kelompok  yang sangat perlu diperhatikan oleh
setiap pemimpin 13
III. Fungsi kelompok bagi individu, dan fungsi
pemimpin
Sebagai makluk sosial yg memiliki perilaku sosial dan
hidup dalam satu medan sosial, setiap individu
akan mengarahkan dirinya pada pribadi lain untuk
bergabung dan mengelompokkan diri dengan
orang lain.
Individu 
- Anggota dari kelompoknya
- Menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari
satu masyarakat
- Hidup ditengah kelompok dan lingkungannya.
- Individualitas dan sosialitas manusia dapat
dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. 14
Tidak Benar bahwa :
Individu  primer
Orang lain (dan Masyarakat)  Skunder
Individu dalam wadah sosial atau ditengah masyarakat
Individu sebagai anggota satu kelompok :
- Kelompok keluarga
- Sekolah
- Klup (perkumpulan)
- Suku
Kelompok 
- Satu situasi sosial psikologi khusus
- Tempat berpijaknya individu
- Sangat berarti bagi individu
- Memberikan pengaruh kepada individu
Individu – kelompok
Pengaruh timbal balik  - dengan semua anggota kelompok
- termasuk pemimpin kelompok
-Sama pentingnya
-Dalam kondisi imbang & harmonis
15
Individu  kesatuan psikologis, atau kesatuan jasmani –
rohani
Kelompok  kesatuan ideal (ideologi), psikologis, kesatuan
moril, kesatuan tata tertib
Dalam kelompok ditekankan :
- Kesatuan ideal / ideologi (ciri-ciri, harapan, aspirasi,
ambisi)
- Unsur-unsur psikologis
- Menghargai nilai-nilai moril atau kebenaran
- Menghargai unsur tata tertib
16
Fungsi kelompok bagi individu :
1. Kelompok itu memberikan wadah sosial dan ruang psikologis kepada
individu.
- Memunculkan “sense of belonging” (merasa menjadi anggota dari
suatu kelompok).
- Untuk berprestasi
- Bekerjasama dengan orang lain
2. Menjadi kader referensi untuk mengaitkan diri, sehingga memunculkan
loyalitas, kesetia kawanan dan esprit de corps.
3. Memberikan rasa aman.
- Orang merasa betah dan kerasan didalamnya
- Untuk bergantian bisa memimpin dan dipimpin pada saat-saat yang
tepat.
4. Memberikan status sosial kepada individu
- Ia merasa dihargai
- Diakui keberadaannya
- Diterima
- Merasa mendapat posisi sosial dan penghargaan dari lingkungannya.
17
5.Memberikan ide-ide, cita-cita, tujuan-tujuan
tertentu dan asas-asas perjuangan bagi hidupnya.
6.Kelompok dijadikan “alar” atau wahana untuk
mencapai cita-cita hidupnya dan untuk membangun
bersama-sama.
7.Di dalam kelompok, individu merasa menjadi satu
bagian dari kelompok tersebut.
Individu menjadi bagian dari bermacam-macam
kelompok sosial (keluarga, masyarakat desa/kota,
himpunan mahasiswa, klub dan lain-lain).
18
Fungsi pemimpin dalam kelompok
- Kekuatan saling pengaruh mempengaruhi
diantara semua anggota kelompok dan
pemimpinnya.
- Timbul dinamika kelompok dalam wujud
bermacam-macam usaha dan tingkah laku.
- Dalam kekomplekan tingkah laku diperlukan
pemimpin dan kepemimpinan
19
Tugas seorang pemimpin dalam kelompok ialah :
1. Memelihara struktur kelompok , menjamin interaksi yang lancar,
memudahkan pelaksanaan tugas-tugas.
2. Mensinkronkan ideologi, ide, pikiran dan ambisi anggota-anggota
kelompok dengan pola keinginan pemimpin.
3. Memberikan rasa aman dan status yang jelas kepada setiap anggota
sehingga mereka bersedia memberikan partisipasi penuh.
4. Memanfaatkan dan mengoptimalkan kemampuan , bakat dan
produktifitas semua anggota kelompok untuk berkarya dan berprestasi.
5. Menegakkan peraturan , larangan , disiplin dan norma – norma
kelompok agar tercapai kepaduan kelompok , meminimalisir konflik dan
perbedaan-perbedaan.
6. Merumuskan nilai – nilai kelompok dan tujuan-tujuan kelompok , sambil
menentukan sarana dan cara-cara operasional guna mencapainya.
7. Mampu memenuhi harapan , keinginan dan kebutuhan para anggotanya
,sehingga mereka merasa puas.
- membantu adaptasi mereka terhadap tuntutan – tuntutan eksternal di
tengah masyarakat dan memecahkan kesulitan-kesulitan hidup anggota
kelompok setiap harinya.
20
Kelompok :
-- 1). Kesatuan psikologis atau kesatuan mental.
Yang diutamakan bukannya kehadiran individu secara
badaniah ,tetapi interaksi mereka secara jiwani, proses
saling mempengaruhi dan kondisi saling ketergantungannya
secara psikis atau mental.
-- 2). Kesatuan nasabah atau kesatuan relasi.
Orang lebih menekankan nasabah, nisbah atau relasi
dari semua anggotanya , sehingga kelompok berwujud satu
totalitas atau Gestalt.
- 3). Kesatuan Orde.
Menekankan masalah orde (
aturan,tatanan,ketertiban) di dalam kaitan relasional para
anggotanya , dimana satu totalitas dari kelompok itu lebih
dari pada penjumlahan bagian-bagian dari anggota-
anggotanya -Dinamika kelompok. 21
Oleh proses saling mempengaruhi dan ketergantungannya
yang timbal balik ,--- kelompok menampilkan ciri -ciri
karakteristiknya yang lebih banyak dari pada sifat-sifat
individual masing-masing anggotanya.
Kelompok ini memiliki -- - struktur sosial
- kode – kode tingkah laku
- norma – norma
- pola kebiasaan
- jiwa dan kepribadian kelompok
sendiri, yang sama sekali berbeda
dengan jiwa serta kepribadian
masing-masing individu.
22
Kepribadian Kelompok:
- - sebagai struktur psikologis yang dinamis
- yang senantiasa aktif berbuat dan berubah
- kelompok selaku satu kesatuan menanggapi
situasi, menilainya, menentukan sikap dan
tindakan yang relatif sama dan melakukan
dengan cara-cara yang khas.
- - adalah penampilan khas suatu kelompok dalam
usahanya mencapai tujuan bersama
- semakin intim antar
relasi para anggotanya, kelompok tersebut akan
makin jelas menonjol ciri-ciri khas kepribadian dan
jiwa kelompok. 23
Faktor-faktor yang menentukan tipe kepribadian
kelompok:
1. Ideologi kelompok - keseluruhan paham dan
ide yang
dijadikan pedoman bagi :
- cara berfikir
- merasa
- berkehendak dan bertingkah laku
- inklusif pemimpinnya.
2. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai bersama
- interest atau kepentingan tertentu yang
mendorong kegiatan setiap anggota kelompok
dan pemimpin kelompok. 24
2. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai bersama
- interest atau kepentingan tertentu yang
mendorong kegiatan setiap anggota kelompok
dan pemimpin kelompok.
3. Agama dan keyakinan
- sumber dari norma – norma dan nilai-nilai yang
dianut oleh setiap anggota kelompok
Muncul: - institusi atau kelembagaan yang
menentukan kondisi kehidupan psikis
dan tata laku kelompok dan individu –
individu tadi
25
4. Tokoh-tokoh penting dan pribadi-pribadi yang kuat
( misal pemimpin,para pendiri kelompok )
- menjiwai semangat kelompok dan menguasainya
- figur dominan ( gembong-gembong organisasi )
- pribadi pemimpin yan memiliki bakat dan watak
kuat dapat mewarnai iklim psikis kelompok
5. Kebudayaan
( nilai-nilai spiritual, benda-benda budaya hasil karya
manusia ) membentuk kepribadian kelompok.
26
ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
Organisasi Formal :
- organisasi yang ada di atas kertas, dengan relasi-
relasi logis berdasarkan peraturan, konvensi dan
kebijakan dari organisasi , dengan pembagian tugas
pekerjaan dan hirarki kerja
- kelompok sekunder, merupakan bentuk hirarki resmi
seperti telah ditentukan di atas kertas.- menjadi
kewajiban kewajiban para pemimpin untuk
memahami bagaimana fungsi dan beroperasinya
organisasi formal dalam kenyataan dan prakteknya.
27
- dalam wujud perusahaan ,pabrik, jawatan, devisi,
ketentaraan diatur menurut hirarki kekuasaan dalam
bentuk piramid dengan pemimpin, komandan atau
direktur utama duduk di puncak dan para pegawai,
pekerja kasar dan bawahan di eselon dasar.
Selanjutnya manajer senior dan yunior ,tenaga staf
dan administrasi serta supervisior menduduki posisi
tingkat menengah.
ciri-ciri khas organisasi formal :
1. bersifat impersonal dan obyektif
2. kedudukan setiap individu berdasarkan fungsi
masing-masing di dalam satu sistem hirarki , dengan
tugas pekerjaan masing-masing. 28
3. ada relasi formal berlandaskan alasan-alasan idiil dan
konvensi yang “zakelijk” dan /atau status resmi
dalam organisasi.
4. suasana kerja dan komunikasi berlandaskan pada
kompetisi
/persaingan dan efisiensi.
Pada organisasi formal:
- orang melakukan usaha kooperatif mencapai
tujuan/sasaran bersama
- dibantu macam-macam sumber dan sarana.
29
sehingga berlangsunglah satu kerjasama, disertai :
- kegiatan memimpin – dipimpin
- ketertiban
- pengaturan atau regulasi
- pembagian tugas pekerjaan
- tata kerja yang teratur
Usaha mengatur dan mengurus semua sumber materiil
dan sumber daya manusia disebut Manajemen.
Agar manajemen dapat berdayaguna dan sukses dalam
Mencapai sasarannya perlu di administrasikan atau
dikelola lewat kepemimpinan.
30
Kegiatan dalam pengorganisasian :
- pengurusan semua sumber dan tenaga manusia
- berlandaskan konsepsi dan tatakerja yang jelas
- disertai penentuan fungsi masing-masing individu
berupa tugas,tatakerja,tanggungjawab,antar-kom-
munikasi,supervisi dan sanksi.
- integritas dan fungsi-fungsi menjadi satu unit sis-
tem yaitu bagian yang satu menunjang dan ber-
gandengan dengan bagian lainnya.
31
Kesimpulan:
Pengorganisasian menjalin semua relasi
diantara semua kegiatan kerja ,
pemanfaatan tenaga manusia , dan
kesatuan-kesatuan alat-alat serta mesin
dalam organisasi formal dengan tugas
dan otoritas sendiri-sendiri.
32
Tugas pokok pengorganisasian:
- menentukan kelompok/unit-unit kerja
- membagi tugas-tugas kerja
- menentukan tingkat otoritas, kewajiban dan keku-
asaan untuk bisa bertindak secara tanggung jawab.
---- akan dicapai - keterampilan teknis tinggi
- penghematan waktu
- maksimalisasi kecepatan ker-
ja.
33
---- tersusun hirarki kerja dengan segala komplek-
sitasnya yaitu:
- unit-unit kerja sebagai bagian dari satu total-
itas yang bisa dikuasai dan diperintah dengan
langsung.-- berlangsung relasi kerja yang baik dari
pengorganisasian dan pengadministrasian yang
dibutuhkan bagi satu organisasi formal.
Organisasi Informal:
- sistem interrelasi manusiawi berdasarkan rasa-suka
dan tidak suka, dengan iklim psikis yang intim ,
konteks muka berhadapan muka, serta moral tinggi.
34
Ciri-ciri org.informal :
- terintegrasi dengan baik
- diluar kelompok primer/informal terdapat kelompok
yang lebih besar - kelompok formal atau sekunder
, kelompok primer menjadi bagiannya.
- setiap anggota secara individual mengadakan inter-
relasi berupa jaringan pribadi atau personal dengan
komunikasi yang akrab.
- terdapat iklim psikis “ suka – tidak suka”
atau “ acuh – tidak acuh “
- sedikit atau banyak ,setiap anggota mempunyai si-
kap yang pasti terhadap anggota lainnya dalam
emosi-emosi tertentu.
35
Sehubungan dengan unsur emosi-emosi tadi , kelom-
pok primer merupakan instrumen penting bagi pembe-
tukan : disiplin , moral dan kontrol sosial.
Moral dan kontrol sosial mencanangkan kode-kode dan
norma tingkah laku yang dianggap paling tepat bagi
kelompok primer tersebut,yaitu keluarga.
Emosi yang kuat dicurahkan oleh seseorang dalam
lingkungan kelompok primer tempat dia menjadi
anggota daripadanya misalnya kelompok kawan
sebaya,dan kelompok orang tua atau keluarga.
36
Dia tidak akan dapat mencintai, membenci dan merasakan
macam-macam emosi kuat lainnya terhadap misalnya
Universitas, partai, organisasi, tempat bekerja, agama
ataupun negara, apabila dia belum pernah menghayati emosi-
emosi yang sangat kuat/mendalam di tengah kelompok
primernya yaitu di tengah keluarga atau orang tuanya sendiri.
Implikasi kontrol sosial dan moralitas dari kelompok
primer /informal bagi pribadi pemimpin:
1. Untuk mengubah tingkah laku individu secara minimal
terjadi perubahan pada daerah diluaran dari keluarannya-
 sebaiknya diusahakan melalui kelompok primernya
( informal ), dan tidak secara individu.
37
contoh :
- kenakalan remaja,tidak dapat diberantas seca
ra individu.
- usaha : - mengubah norma-norma gang/kelmp
tersebut.
- menyadarkan mereka secara kelomp
sebagai totalitas
- terutama menyadarkan tokoh pemim
pinnya.
38
2. untuk dipahami oleh pemimpin bahwa emosi dan
sentimen dari kelompok primer atau informal be
nar merupakan kekuatan jiwa dari kelompok dan
menjadi sumber dari kontrol sosial.
- didalam kelompok primer orang akan merasa
paling aman dan “ diterima “
- tidak bijaksana apabila pemimpin melenyap-
kan atau membubarkan kelompok informal.
- suksesnya pemimpin tidak hanya diukur dari
keberhasilan dalam menggerakkan individu un
tuk berbuat saja , yang utama adalah pada
kemampuan menggerakkan kelompok sebagai
totalitas.
39
- tugas pemimpin adalah memperhatikan dina
mika kelompok yang memiliki emosi, sentimen
semangat, jiwa dan kepribadian yang khas.
- pemimpin harus dapat membedakan antara
gerombolan liar ( massa ) dgn kelmp primer
atau informal dan kelmp sekunder atau formal
Massa gerombolan liar:
- tidak terdapat interelasi pribadi/personal
- setiap individu sifatnya anonim , tidak dike-
nal
- tanpa nama dan hilang lenyap dlm arus ma-
ssa.
40
- setiap anggota massa tersebut tidak dikenal dan tidak
mengenal satu sama lain.
- mereka tidak memiliki loyalitas dan tidak terikat oleh
kontrol kelompok.
- tidak memiliki tujuan sosial , tidak punya suatu fungsi,
sehingga tingkah laku individu tidak bisa dipastikan oleh
fungsinya.
- mereka tidak dapat dikendalikan oleh kontrol bersama
karena tidak ada relasi personel.
- dampaknya bersifat murni, menular, menjalar atau
terinfeksi secara emosional.
- setiap tindakan dilakukan tanpa sadar, setengah sadar,
tidur berjalan.
- tidak menempatkan seseorang pada tugas fungsional
tertentu.
41
Mengapa ditengah gerombolan massa orang menjadi buas liar:
1. Terpengaruh atau terinfeksi secara emosional dengan
hebat, sehingga orang kurang sadar diri tidak menyadari
diri sendiri.
2. Hilanglah inhibisi-inhibisi moril yang diperoleh dari
keluarga, orang tua, agama, tradisi dan budaya.( larangan
,rintangan dan hambatan ).
3. Anonimitas merangsang membuat orang lebih berani dan
lebih nekat untuk berbuat liar dan binal.
Struktur dari kelompok sosial merupakan jaringan
kekuatan yang sangat dinamis, yang bisa berubah sebab:
a. seorang atau beberapa orang anggota bisa
meninggalkan kelompoknya , dan digantikan oleh orang
lain.
b. apabila terjadi peristiwa tertentu yang menimpa
kelompok atau para anggotanya , hal tersebut dapat
mengubah struktur dan prestise kelompok.
42
c. dengan terjadinya perubahan tugas ,struktur kelompok
akan ikut berubah.
muncul mekanisme kerja baru dan figur pemimpin baru
,sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi yang khusus.
43

Contenu connexe

Tendances

kepemimpinan .powerpoint
kepemimpinan .powerpointkepemimpinan .powerpoint
kepemimpinan .powerpoint
Malang
 

Tendances (20)

Pelatihan Membangun Teamwork
Pelatihan Membangun TeamworkPelatihan Membangun Teamwork
Pelatihan Membangun Teamwork
 
Dinamika kelompok dalam organisasi
Dinamika kelompok dalam organisasiDinamika kelompok dalam organisasi
Dinamika kelompok dalam organisasi
 
Struktur Organisasi
Struktur OrganisasiStruktur Organisasi
Struktur Organisasi
 
kepemimpinan .powerpoint
kepemimpinan .powerpointkepemimpinan .powerpoint
kepemimpinan .powerpoint
 
Ppt teori organisasi
Ppt teori organisasiPpt teori organisasi
Ppt teori organisasi
 
Motivasi kerja PPT
Motivasi kerja PPTMotivasi kerja PPT
Motivasi kerja PPT
 
Kerjasama Kelompok (Team Work)
Kerjasama Kelompok (Team Work)Kerjasama Kelompok (Team Work)
Kerjasama Kelompok (Team Work)
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori Organisasi
 
Etika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya OrganisasiEtika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya Organisasi
 
Analisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdmAnalisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdm
 
Materi Kepemimpinan (leadership)
Materi Kepemimpinan (leadership)Materi Kepemimpinan (leadership)
Materi Kepemimpinan (leadership)
 
Ppt komunikasi
Ppt komunikasiPpt komunikasi
Ppt komunikasi
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan
Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan
Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan
 
Perkembangan dan Budaya Organisasi
Perkembangan dan Budaya OrganisasiPerkembangan dan Budaya Organisasi
Perkembangan dan Budaya Organisasi
 
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1
 
Konflik dan stress di tempat kerja
Konflik dan stress di tempat kerjaKonflik dan stress di tempat kerja
Konflik dan stress di tempat kerja
 
Pembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiPembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasi
 
Visi dan misi
Visi dan misiVisi dan misi
Visi dan misi
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individu
 

Similaire à Dinamika organisasi kelompok

Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosial
Potpotya Fitri
 
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi MawardWawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
firdayanti8
 
Presentation2 wsbd ardi good
Presentation2 wsbd ardi goodPresentation2 wsbd ardi good
Presentation2 wsbd ardi good
tasinit
 
Tugas isd iii
Tugas isd iiiTugas isd iii
Tugas isd iii
Rosminar
 

Similaire à Dinamika organisasi kelompok (20)

kelompok sosial
kelompok sosialkelompok sosial
kelompok sosial
 
KELOMPOK SOSIAL.ppt
KELOMPOK SOSIAL.pptKELOMPOK SOSIAL.ppt
KELOMPOK SOSIAL.ppt
 
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalKelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
 
Dasar pembentukan sosial
Dasar pembentukan sosialDasar pembentukan sosial
Dasar pembentukan sosial
 
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdfModul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
Geo.sosial
Geo.sosialGeo.sosial
Geo.sosial
 
Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosial
 
BAB I.pptx
BAB I.pptxBAB I.pptx
BAB I.pptx
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
Wawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. HasnurWawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. Hasnur
 
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi MawardWawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
 
Wawasan Sosial Budaya
Wawasan Sosial BudayaWawasan Sosial Budaya
Wawasan Sosial Budaya
 
Presentation2 wsbd ardi good
Presentation2 wsbd ardi goodPresentation2 wsbd ardi good
Presentation2 wsbd ardi good
 
Kelompok Sosial.ppt
Kelompok Sosial.pptKelompok Sosial.ppt
Kelompok Sosial.ppt
 
Makalah kelompok sosial
Makalah kelompok sosialMakalah kelompok sosial
Makalah kelompok sosial
 
Individu, keluarga dan masyarakat
Individu, keluarga dan masyarakatIndividu, keluarga dan masyarakat
Individu, keluarga dan masyarakat
 
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1
 
Kelompok sosial 2016
Kelompok sosial 2016Kelompok sosial 2016
Kelompok sosial 2016
 
Tugas isd iii
Tugas isd iiiTugas isd iii
Tugas isd iii
 

Plus de Hafiza .h

Plus de Hafiza .h (20)

14 15 pln 2020-upn d
14 15 pln  2020-upn d14 15 pln  2020-upn d
14 15 pln 2020-upn d
 
11 12 pln 2020-upn b
11 12 pln  2020-upn b11 12 pln  2020-upn b
11 12 pln 2020-upn b
 
Macam-macam Stakeholder Pada Shopee
Macam-macam Stakeholder Pada ShopeeMacam-macam Stakeholder Pada Shopee
Macam-macam Stakeholder Pada Shopee
 
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
 
Konsep probabilitas
Konsep probabilitasKonsep probabilitas
Konsep probabilitas
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
12.analisa regresi
12.analisa regresi12.analisa regresi
12.analisa regresi
 
11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
 
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif
 
7.distribusi binomial
7.distribusi binomial7.distribusi binomial
7.distribusi binomial
 
8.pengukuran skala indek
8.pengukuran skala indek8.pengukuran skala indek
8.pengukuran skala indek
 
6.konsep probabilitas
6.konsep probabilitas6.konsep probabilitas
6.konsep probabilitas
 
5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara data5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara data
 
3.diskripsi dan visualisasi data
3.diskripsi dan visualisasi data3.diskripsi dan visualisasi data
3.diskripsi dan visualisasi data
 
4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan data4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan data
 
Statistik pengukuran instrumen validitas
Statistik  pengukuran instrumen validitasStatistik  pengukuran instrumen validitas
Statistik pengukuran instrumen validitas
 
Statistik data
Statistik  dataStatistik  data
Statistik data
 
Statistik pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik    pengukuran instrumen reliabilitasStatistik    pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik pengukuran instrumen reliabilitas
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistik
 

Dinamika organisasi kelompok

  • 1. 1. Pengantar Umum ( Pertemuan ke 10 ) Manusia adalah Makluk sosial yang hidup berkelompok , bersama-sama , saling berhubungan satu sama lain (berkomunikasi) dan Saling mempengaruhi, Hidupnya selalu bergabung dalam satu ruang sosial, Tingkah lakunya menjurus pada kadarreferensi kemanusiaan, Mengarah pada aku – lain, yaitu ada dalam kaitan relasi antar manusia 1
  • 2. Dinamika Kelompok adalah :  Suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih induvidu yang memiliki hubungan spikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lainnya dan berlangsung dalam situasi yang dialami.  Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika berarti interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain, sedangkan kelompok adalah kumpulan induvidu yang saling berinteraksi dan mempunayi tujuan bersama. 2
  • 3. Fungsi Dinamika Kelompok adalah  1. Membentuk kerjasama yang saling menguntungkan  2. Memudahkan pekerjaan  3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga terselesaikan lebih cepat, efektif dan efisien, salah satunya dengan membagi pekerjaan yang sesuai dengan bidang dan tugasnya masing-masing, atau yang sesuai dengan bidang ilmunya.  4. Menciptakan iklim yang demokratis dalam kehidupan bermasyarakat dengan memungkinkan setiap induvidu memberikan masukan, berinteraksi, dan memiliki peran yang sama dalam bermasyarakat. 3
  • 4. Setiap individu memang merupakan satu subyek atau substansi bebas berdiri sendiri, dan diperuntukkan diri sendiri. Tetapi  - selamanya dia tidak pernah bisa lahir terlempar sendiri di dunia. - Tidak bisa tegak berdiri sendiri 4
  • 5. Sebab  - Dia adalah bagian dari kelompoknya - Menjadi “onderdil” dari satu masyarakat. - Dia menjadi bagian dari beberapa Kelompok sekaligus - Hidup ditengah lingkungan, ditengah kaum, suku & bangsanya - Dia lebih banyak dideterminir (ditentukan) secara sosial oleh lingkungan. 5
  • 6. Jadi  ada proses determinasi sosial  Dipengaruhi oleh orang lain dan oleh lingkungannya, namun sekaligus juga mempengaruhi orang lain dan lingkungannya sekitarnya. Kehadiran manusia  - Mutlak diperlukan untuk melestarikan hidupnya. - Hidup manusia tidak bisa hidup sendirian, tanpa dibantu orang lain. 6
  • 7. Jadi  - Dalam medan sosial (ruang sosial), individu selalu berkomunikasi. - Saling memberikan pengaruhnya kepada individu lain di tengah kelompok. Sehingga  Kepemimpinan  gejala interaksional dalam struktur kelompok yang memiliki tujuan-tujuan bersama. 7
  • 8. Tersebud diatas dapat disimpulkan bahwa manusia dikatakan sebagai makluk sosial adalah : karena manusia tunduk terhadap aturan, norma sosial, perilaku manusia, mengharapkan suatu penilaian dari orang lain, manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain, potensi manusia akan berkembang bila hidup ditengah-tengah manusia. 8
  • 9. II. Dinamika Kelompok Kelompok  - Kumpulan yang terdiri dari dua atau lebih individu. - Kehadiran masing-masing individu mempunyai arti serta nilai bagi orang lain. - Dalam situasi saling mempengaruhi Kelompok  ada aksi  reaksi dinamika kelompok 9
  • 10. Kelompok merupakan interaksi dan ketergantungan seorang dengan anggota-anggota lain. - Saling ketergantungan - Setiap individu harus bekerjasama dengan orang lain - selalu mengingat keberadaan dan kepentingan orang lain - Untuk dapat hidup rukun damai bersama-sama. 10
  • 11. Perubahan seorang anggota kelompok - Sakit (permanen) menimbulkan perubahan pada struktur kelompok - Derajat ketergantungannya dapat mengakibatkan longgar atau kian kokohnya kesatuan diantara para anggota kelompok 11
  • 12. Longgar atau kompaknya ketergantungan anggota kelompok ada beberapa faktor-faktor : 1. Besarnya anggota kelompok 2. Tujuan yang hendak dicapai bersama-sama 3. Bentuk organisasi yang telah dibangun 4. Intimitas para anggotanya satu terhadap lainnya Ciri-ciri manusia didalam kelompok (medan sosial) : 1. Dinamis, selalu bergerak dan berubah “grillig”  - tidak bisa diduga dengan tepat - beraneka ragam geraknya - bebas merdeka 2. Mempunyai potensi - Kesanggupan - Melakukan bermacam-macam aksi (perbuatan / peristiwa) - Menghayati dan melakukan persepsi - Mereaksi secara bebas 12
  • 13. 3. Menanggapi orang lain sebagai makluk sejenis, sesama hidup dan subyek yang sederajat. 4. Interaksi dan partisipasi masing-masing anggota kelompok sangat berkaitan dengan, - Semakin intens/meningkatnya emosi dan sentimen senang dan puas ; terutama yang berkaitan dengan pemuasan, harapan, keinginan, kebutuhan-kebutuhan dan keterampilan teknis, masing-masing individu, dan berkaitan dengan - semakin jelasnya norma-norma kelompok Sehingga  unsur kekuatan dalam organisasi atau administrasi adalah : sentimen dan norma-norma kelompok  yang sangat perlu diperhatikan oleh setiap pemimpin 13
  • 14. III. Fungsi kelompok bagi individu, dan fungsi pemimpin Sebagai makluk sosial yg memiliki perilaku sosial dan hidup dalam satu medan sosial, setiap individu akan mengarahkan dirinya pada pribadi lain untuk bergabung dan mengelompokkan diri dengan orang lain. Individu  - Anggota dari kelompoknya - Menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari satu masyarakat - Hidup ditengah kelompok dan lingkungannya. - Individualitas dan sosialitas manusia dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. 14
  • 15. Tidak Benar bahwa : Individu  primer Orang lain (dan Masyarakat)  Skunder Individu dalam wadah sosial atau ditengah masyarakat Individu sebagai anggota satu kelompok : - Kelompok keluarga - Sekolah - Klup (perkumpulan) - Suku Kelompok  - Satu situasi sosial psikologi khusus - Tempat berpijaknya individu - Sangat berarti bagi individu - Memberikan pengaruh kepada individu Individu – kelompok Pengaruh timbal balik  - dengan semua anggota kelompok - termasuk pemimpin kelompok -Sama pentingnya -Dalam kondisi imbang & harmonis 15
  • 16. Individu  kesatuan psikologis, atau kesatuan jasmani – rohani Kelompok  kesatuan ideal (ideologi), psikologis, kesatuan moril, kesatuan tata tertib Dalam kelompok ditekankan : - Kesatuan ideal / ideologi (ciri-ciri, harapan, aspirasi, ambisi) - Unsur-unsur psikologis - Menghargai nilai-nilai moril atau kebenaran - Menghargai unsur tata tertib 16
  • 17. Fungsi kelompok bagi individu : 1. Kelompok itu memberikan wadah sosial dan ruang psikologis kepada individu. - Memunculkan “sense of belonging” (merasa menjadi anggota dari suatu kelompok). - Untuk berprestasi - Bekerjasama dengan orang lain 2. Menjadi kader referensi untuk mengaitkan diri, sehingga memunculkan loyalitas, kesetia kawanan dan esprit de corps. 3. Memberikan rasa aman. - Orang merasa betah dan kerasan didalamnya - Untuk bergantian bisa memimpin dan dipimpin pada saat-saat yang tepat. 4. Memberikan status sosial kepada individu - Ia merasa dihargai - Diakui keberadaannya - Diterima - Merasa mendapat posisi sosial dan penghargaan dari lingkungannya. 17
  • 18. 5.Memberikan ide-ide, cita-cita, tujuan-tujuan tertentu dan asas-asas perjuangan bagi hidupnya. 6.Kelompok dijadikan “alar” atau wahana untuk mencapai cita-cita hidupnya dan untuk membangun bersama-sama. 7.Di dalam kelompok, individu merasa menjadi satu bagian dari kelompok tersebut. Individu menjadi bagian dari bermacam-macam kelompok sosial (keluarga, masyarakat desa/kota, himpunan mahasiswa, klub dan lain-lain). 18
  • 19. Fungsi pemimpin dalam kelompok - Kekuatan saling pengaruh mempengaruhi diantara semua anggota kelompok dan pemimpinnya. - Timbul dinamika kelompok dalam wujud bermacam-macam usaha dan tingkah laku. - Dalam kekomplekan tingkah laku diperlukan pemimpin dan kepemimpinan 19
  • 20. Tugas seorang pemimpin dalam kelompok ialah : 1. Memelihara struktur kelompok , menjamin interaksi yang lancar, memudahkan pelaksanaan tugas-tugas. 2. Mensinkronkan ideologi, ide, pikiran dan ambisi anggota-anggota kelompok dengan pola keinginan pemimpin. 3. Memberikan rasa aman dan status yang jelas kepada setiap anggota sehingga mereka bersedia memberikan partisipasi penuh. 4. Memanfaatkan dan mengoptimalkan kemampuan , bakat dan produktifitas semua anggota kelompok untuk berkarya dan berprestasi. 5. Menegakkan peraturan , larangan , disiplin dan norma – norma kelompok agar tercapai kepaduan kelompok , meminimalisir konflik dan perbedaan-perbedaan. 6. Merumuskan nilai – nilai kelompok dan tujuan-tujuan kelompok , sambil menentukan sarana dan cara-cara operasional guna mencapainya. 7. Mampu memenuhi harapan , keinginan dan kebutuhan para anggotanya ,sehingga mereka merasa puas. - membantu adaptasi mereka terhadap tuntutan – tuntutan eksternal di tengah masyarakat dan memecahkan kesulitan-kesulitan hidup anggota kelompok setiap harinya. 20
  • 21. Kelompok : -- 1). Kesatuan psikologis atau kesatuan mental. Yang diutamakan bukannya kehadiran individu secara badaniah ,tetapi interaksi mereka secara jiwani, proses saling mempengaruhi dan kondisi saling ketergantungannya secara psikis atau mental. -- 2). Kesatuan nasabah atau kesatuan relasi. Orang lebih menekankan nasabah, nisbah atau relasi dari semua anggotanya , sehingga kelompok berwujud satu totalitas atau Gestalt. - 3). Kesatuan Orde. Menekankan masalah orde ( aturan,tatanan,ketertiban) di dalam kaitan relasional para anggotanya , dimana satu totalitas dari kelompok itu lebih dari pada penjumlahan bagian-bagian dari anggota- anggotanya -Dinamika kelompok. 21
  • 22. Oleh proses saling mempengaruhi dan ketergantungannya yang timbal balik ,--- kelompok menampilkan ciri -ciri karakteristiknya yang lebih banyak dari pada sifat-sifat individual masing-masing anggotanya. Kelompok ini memiliki -- - struktur sosial - kode – kode tingkah laku - norma – norma - pola kebiasaan - jiwa dan kepribadian kelompok sendiri, yang sama sekali berbeda dengan jiwa serta kepribadian masing-masing individu. 22
  • 23. Kepribadian Kelompok: - - sebagai struktur psikologis yang dinamis - yang senantiasa aktif berbuat dan berubah - kelompok selaku satu kesatuan menanggapi situasi, menilainya, menentukan sikap dan tindakan yang relatif sama dan melakukan dengan cara-cara yang khas. - - adalah penampilan khas suatu kelompok dalam usahanya mencapai tujuan bersama - semakin intim antar relasi para anggotanya, kelompok tersebut akan makin jelas menonjol ciri-ciri khas kepribadian dan jiwa kelompok. 23
  • 24. Faktor-faktor yang menentukan tipe kepribadian kelompok: 1. Ideologi kelompok - keseluruhan paham dan ide yang dijadikan pedoman bagi : - cara berfikir - merasa - berkehendak dan bertingkah laku - inklusif pemimpinnya. 2. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai bersama - interest atau kepentingan tertentu yang mendorong kegiatan setiap anggota kelompok dan pemimpin kelompok. 24
  • 25. 2. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai bersama - interest atau kepentingan tertentu yang mendorong kegiatan setiap anggota kelompok dan pemimpin kelompok. 3. Agama dan keyakinan - sumber dari norma – norma dan nilai-nilai yang dianut oleh setiap anggota kelompok Muncul: - institusi atau kelembagaan yang menentukan kondisi kehidupan psikis dan tata laku kelompok dan individu – individu tadi 25
  • 26. 4. Tokoh-tokoh penting dan pribadi-pribadi yang kuat ( misal pemimpin,para pendiri kelompok ) - menjiwai semangat kelompok dan menguasainya - figur dominan ( gembong-gembong organisasi ) - pribadi pemimpin yan memiliki bakat dan watak kuat dapat mewarnai iklim psikis kelompok 5. Kebudayaan ( nilai-nilai spiritual, benda-benda budaya hasil karya manusia ) membentuk kepribadian kelompok. 26
  • 27. ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL Organisasi Formal : - organisasi yang ada di atas kertas, dengan relasi- relasi logis berdasarkan peraturan, konvensi dan kebijakan dari organisasi , dengan pembagian tugas pekerjaan dan hirarki kerja - kelompok sekunder, merupakan bentuk hirarki resmi seperti telah ditentukan di atas kertas.- menjadi kewajiban kewajiban para pemimpin untuk memahami bagaimana fungsi dan beroperasinya organisasi formal dalam kenyataan dan prakteknya. 27
  • 28. - dalam wujud perusahaan ,pabrik, jawatan, devisi, ketentaraan diatur menurut hirarki kekuasaan dalam bentuk piramid dengan pemimpin, komandan atau direktur utama duduk di puncak dan para pegawai, pekerja kasar dan bawahan di eselon dasar. Selanjutnya manajer senior dan yunior ,tenaga staf dan administrasi serta supervisior menduduki posisi tingkat menengah. ciri-ciri khas organisasi formal : 1. bersifat impersonal dan obyektif 2. kedudukan setiap individu berdasarkan fungsi masing-masing di dalam satu sistem hirarki , dengan tugas pekerjaan masing-masing. 28
  • 29. 3. ada relasi formal berlandaskan alasan-alasan idiil dan konvensi yang “zakelijk” dan /atau status resmi dalam organisasi. 4. suasana kerja dan komunikasi berlandaskan pada kompetisi /persaingan dan efisiensi. Pada organisasi formal: - orang melakukan usaha kooperatif mencapai tujuan/sasaran bersama - dibantu macam-macam sumber dan sarana. 29
  • 30. sehingga berlangsunglah satu kerjasama, disertai : - kegiatan memimpin – dipimpin - ketertiban - pengaturan atau regulasi - pembagian tugas pekerjaan - tata kerja yang teratur Usaha mengatur dan mengurus semua sumber materiil dan sumber daya manusia disebut Manajemen. Agar manajemen dapat berdayaguna dan sukses dalam Mencapai sasarannya perlu di administrasikan atau dikelola lewat kepemimpinan. 30
  • 31. Kegiatan dalam pengorganisasian : - pengurusan semua sumber dan tenaga manusia - berlandaskan konsepsi dan tatakerja yang jelas - disertai penentuan fungsi masing-masing individu berupa tugas,tatakerja,tanggungjawab,antar-kom- munikasi,supervisi dan sanksi. - integritas dan fungsi-fungsi menjadi satu unit sis- tem yaitu bagian yang satu menunjang dan ber- gandengan dengan bagian lainnya. 31
  • 32. Kesimpulan: Pengorganisasian menjalin semua relasi diantara semua kegiatan kerja , pemanfaatan tenaga manusia , dan kesatuan-kesatuan alat-alat serta mesin dalam organisasi formal dengan tugas dan otoritas sendiri-sendiri. 32
  • 33. Tugas pokok pengorganisasian: - menentukan kelompok/unit-unit kerja - membagi tugas-tugas kerja - menentukan tingkat otoritas, kewajiban dan keku- asaan untuk bisa bertindak secara tanggung jawab. ---- akan dicapai - keterampilan teknis tinggi - penghematan waktu - maksimalisasi kecepatan ker- ja. 33
  • 34. ---- tersusun hirarki kerja dengan segala komplek- sitasnya yaitu: - unit-unit kerja sebagai bagian dari satu total- itas yang bisa dikuasai dan diperintah dengan langsung.-- berlangsung relasi kerja yang baik dari pengorganisasian dan pengadministrasian yang dibutuhkan bagi satu organisasi formal. Organisasi Informal: - sistem interrelasi manusiawi berdasarkan rasa-suka dan tidak suka, dengan iklim psikis yang intim , konteks muka berhadapan muka, serta moral tinggi. 34
  • 35. Ciri-ciri org.informal : - terintegrasi dengan baik - diluar kelompok primer/informal terdapat kelompok yang lebih besar - kelompok formal atau sekunder , kelompok primer menjadi bagiannya. - setiap anggota secara individual mengadakan inter- relasi berupa jaringan pribadi atau personal dengan komunikasi yang akrab. - terdapat iklim psikis “ suka – tidak suka” atau “ acuh – tidak acuh “ - sedikit atau banyak ,setiap anggota mempunyai si- kap yang pasti terhadap anggota lainnya dalam emosi-emosi tertentu. 35
  • 36. Sehubungan dengan unsur emosi-emosi tadi , kelom- pok primer merupakan instrumen penting bagi pembe- tukan : disiplin , moral dan kontrol sosial. Moral dan kontrol sosial mencanangkan kode-kode dan norma tingkah laku yang dianggap paling tepat bagi kelompok primer tersebut,yaitu keluarga. Emosi yang kuat dicurahkan oleh seseorang dalam lingkungan kelompok primer tempat dia menjadi anggota daripadanya misalnya kelompok kawan sebaya,dan kelompok orang tua atau keluarga. 36
  • 37. Dia tidak akan dapat mencintai, membenci dan merasakan macam-macam emosi kuat lainnya terhadap misalnya Universitas, partai, organisasi, tempat bekerja, agama ataupun negara, apabila dia belum pernah menghayati emosi- emosi yang sangat kuat/mendalam di tengah kelompok primernya yaitu di tengah keluarga atau orang tuanya sendiri. Implikasi kontrol sosial dan moralitas dari kelompok primer /informal bagi pribadi pemimpin: 1. Untuk mengubah tingkah laku individu secara minimal terjadi perubahan pada daerah diluaran dari keluarannya-  sebaiknya diusahakan melalui kelompok primernya ( informal ), dan tidak secara individu. 37
  • 38. contoh : - kenakalan remaja,tidak dapat diberantas seca ra individu. - usaha : - mengubah norma-norma gang/kelmp tersebut. - menyadarkan mereka secara kelomp sebagai totalitas - terutama menyadarkan tokoh pemim pinnya. 38
  • 39. 2. untuk dipahami oleh pemimpin bahwa emosi dan sentimen dari kelompok primer atau informal be nar merupakan kekuatan jiwa dari kelompok dan menjadi sumber dari kontrol sosial. - didalam kelompok primer orang akan merasa paling aman dan “ diterima “ - tidak bijaksana apabila pemimpin melenyap- kan atau membubarkan kelompok informal. - suksesnya pemimpin tidak hanya diukur dari keberhasilan dalam menggerakkan individu un tuk berbuat saja , yang utama adalah pada kemampuan menggerakkan kelompok sebagai totalitas. 39
  • 40. - tugas pemimpin adalah memperhatikan dina mika kelompok yang memiliki emosi, sentimen semangat, jiwa dan kepribadian yang khas. - pemimpin harus dapat membedakan antara gerombolan liar ( massa ) dgn kelmp primer atau informal dan kelmp sekunder atau formal Massa gerombolan liar: - tidak terdapat interelasi pribadi/personal - setiap individu sifatnya anonim , tidak dike- nal - tanpa nama dan hilang lenyap dlm arus ma- ssa. 40
  • 41. - setiap anggota massa tersebut tidak dikenal dan tidak mengenal satu sama lain. - mereka tidak memiliki loyalitas dan tidak terikat oleh kontrol kelompok. - tidak memiliki tujuan sosial , tidak punya suatu fungsi, sehingga tingkah laku individu tidak bisa dipastikan oleh fungsinya. - mereka tidak dapat dikendalikan oleh kontrol bersama karena tidak ada relasi personel. - dampaknya bersifat murni, menular, menjalar atau terinfeksi secara emosional. - setiap tindakan dilakukan tanpa sadar, setengah sadar, tidur berjalan. - tidak menempatkan seseorang pada tugas fungsional tertentu. 41
  • 42. Mengapa ditengah gerombolan massa orang menjadi buas liar: 1. Terpengaruh atau terinfeksi secara emosional dengan hebat, sehingga orang kurang sadar diri tidak menyadari diri sendiri. 2. Hilanglah inhibisi-inhibisi moril yang diperoleh dari keluarga, orang tua, agama, tradisi dan budaya.( larangan ,rintangan dan hambatan ). 3. Anonimitas merangsang membuat orang lebih berani dan lebih nekat untuk berbuat liar dan binal. Struktur dari kelompok sosial merupakan jaringan kekuatan yang sangat dinamis, yang bisa berubah sebab: a. seorang atau beberapa orang anggota bisa meninggalkan kelompoknya , dan digantikan oleh orang lain. b. apabila terjadi peristiwa tertentu yang menimpa kelompok atau para anggotanya , hal tersebut dapat mengubah struktur dan prestise kelompok. 42
  • 43. c. dengan terjadinya perubahan tugas ,struktur kelompok akan ikut berubah. muncul mekanisme kerja baru dan figur pemimpin baru ,sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi yang khusus. 43