Dokumen tersebut membahas tentang manusia sebagai makluk sosial dan dinamika kelompok. Manusia dikatakan sebagai makluk sosial karena tunduk pada norma sosial dan membutuhkan interaksi dengan orang lain. Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. Kelompok memberikan fungsi penting bagi individu seperti memberikan status sosial dan wadah untuk mencapai tujuan. Pemimp
1. 1. Pengantar Umum ( Pertemuan ke 10 )
Manusia adalah Makluk sosial yang hidup
berkelompok , bersama-sama , saling
berhubungan satu sama lain
(berkomunikasi) dan Saling mempengaruhi,
Hidupnya selalu bergabung dalam satu
ruang sosial,
Tingkah lakunya menjurus pada
kadarreferensi kemanusiaan,
Mengarah pada aku – lain, yaitu ada dalam
kaitan relasi antar manusia
1
2. Dinamika Kelompok adalah :
Suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih
induvidu yang memiliki hubungan spikologis
secara jelas antara anggota satu dengan yang
lainnya dan berlangsung dalam situasi yang
dialami.
Dinamika kelompok berasal dari kata
dinamika dan kelompok. Dinamika berarti
interaksi atau interdependensi antara
kelompok satu dengan yang lain, sedangkan
kelompok adalah kumpulan induvidu yang
saling berinteraksi dan mempunayi tujuan
bersama.
2
3. Fungsi Dinamika Kelompok adalah
1. Membentuk kerjasama yang saling menguntungkan
2. Memudahkan pekerjaan
3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan
masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu
besar sehingga terselesaikan lebih cepat, efektif dan
efisien, salah satunya dengan membagi pekerjaan yang
sesuai dengan bidang dan tugasnya masing-masing,
atau yang sesuai dengan bidang ilmunya.
4. Menciptakan iklim yang demokratis dalam kehidupan
bermasyarakat dengan memungkinkan setiap induvidu
memberikan masukan, berinteraksi, dan memiliki peran
yang sama dalam bermasyarakat.
3
4. Setiap individu memang merupakan satu
subyek atau substansi bebas berdiri
sendiri, dan diperuntukkan diri sendiri.
Tetapi - selamanya dia tidak pernah
bisa lahir terlempar sendiri di
dunia.
- Tidak bisa tegak berdiri sendiri
4
5. Sebab - Dia adalah bagian dari
kelompoknya
- Menjadi “onderdil” dari satu
masyarakat.
- Dia menjadi bagian dari beberapa
Kelompok sekaligus
- Hidup ditengah lingkungan,
ditengah kaum, suku & bangsanya
- Dia lebih banyak dideterminir
(ditentukan) secara sosial oleh
lingkungan. 5
6. Jadi ada proses determinasi sosial
Dipengaruhi oleh orang lain dan oleh
lingkungannya, namun sekaligus juga
mempengaruhi orang lain dan
lingkungannya sekitarnya.
Kehadiran manusia
- Mutlak diperlukan untuk melestarikan
hidupnya.
- Hidup manusia tidak bisa hidup sendirian,
tanpa dibantu orang lain. 6
7. Jadi
- Dalam medan sosial (ruang sosial),
individu selalu berkomunikasi.
- Saling memberikan pengaruhnya
kepada individu lain di tengah
kelompok.
Sehingga Kepemimpinan gejala
interaksional dalam struktur kelompok
yang memiliki tujuan-tujuan bersama.
7
8. Tersebud diatas dapat disimpulkan
bahwa manusia dikatakan sebagai
makluk sosial adalah : karena manusia
tunduk terhadap aturan, norma sosial,
perilaku manusia, mengharapkan
suatu penilaian dari orang lain,
manusia memiliki kebutuhan untuk
berinteraksi dengan orang lain, potensi
manusia akan berkembang bila hidup
ditengah-tengah manusia.
8
9. II. Dinamika Kelompok
Kelompok
- Kumpulan yang terdiri dari dua atau lebih
individu.
- Kehadiran masing-masing individu
mempunyai arti serta nilai bagi orang lain.
- Dalam situasi saling mempengaruhi
Kelompok ada aksi reaksi
dinamika kelompok 9
10. Kelompok merupakan interaksi dan ketergantungan
seorang dengan anggota-anggota lain.
- Saling ketergantungan
- Setiap individu harus bekerjasama dengan orang
lain
- selalu mengingat keberadaan dan kepentingan
orang lain
- Untuk dapat hidup rukun damai bersama-sama.
10
11. Perubahan seorang anggota kelompok
- Sakit (permanen) menimbulkan perubahan pada
struktur kelompok
- Derajat ketergantungannya dapat mengakibatkan
longgar atau kian kokohnya kesatuan diantara para
anggota kelompok
11
12. Longgar atau kompaknya ketergantungan anggota kelompok ada beberapa
faktor-faktor :
1. Besarnya anggota kelompok
2. Tujuan yang hendak dicapai bersama-sama
3. Bentuk organisasi yang telah dibangun
4. Intimitas para anggotanya satu terhadap lainnya
Ciri-ciri manusia didalam kelompok (medan sosial) :
1. Dinamis, selalu bergerak dan berubah
“grillig” - tidak bisa diduga dengan tepat
- beraneka ragam geraknya
- bebas merdeka
2. Mempunyai potensi
- Kesanggupan
- Melakukan bermacam-macam aksi (perbuatan / peristiwa)
- Menghayati dan melakukan persepsi
- Mereaksi secara bebas 12
13. 3. Menanggapi orang lain sebagai makluk sejenis,
sesama hidup dan subyek yang sederajat.
4. Interaksi dan partisipasi masing-masing anggota
kelompok sangat berkaitan dengan,
- Semakin intens/meningkatnya emosi dan
sentimen senang dan puas ; terutama yang
berkaitan dengan pemuasan, harapan, keinginan,
kebutuhan-kebutuhan dan keterampilan teknis,
masing-masing individu, dan berkaitan dengan
- semakin jelasnya norma-norma kelompok
Sehingga unsur kekuatan dalam organisasi atau
administrasi adalah : sentimen dan norma-norma
kelompok yang sangat perlu diperhatikan oleh
setiap pemimpin 13
14. III. Fungsi kelompok bagi individu, dan fungsi
pemimpin
Sebagai makluk sosial yg memiliki perilaku sosial dan
hidup dalam satu medan sosial, setiap individu
akan mengarahkan dirinya pada pribadi lain untuk
bergabung dan mengelompokkan diri dengan
orang lain.
Individu
- Anggota dari kelompoknya
- Menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari
satu masyarakat
- Hidup ditengah kelompok dan lingkungannya.
- Individualitas dan sosialitas manusia dapat
dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. 14
15. Tidak Benar bahwa :
Individu primer
Orang lain (dan Masyarakat) Skunder
Individu dalam wadah sosial atau ditengah masyarakat
Individu sebagai anggota satu kelompok :
- Kelompok keluarga
- Sekolah
- Klup (perkumpulan)
- Suku
Kelompok
- Satu situasi sosial psikologi khusus
- Tempat berpijaknya individu
- Sangat berarti bagi individu
- Memberikan pengaruh kepada individu
Individu – kelompok
Pengaruh timbal balik - dengan semua anggota kelompok
- termasuk pemimpin kelompok
-Sama pentingnya
-Dalam kondisi imbang & harmonis
15
16. Individu kesatuan psikologis, atau kesatuan jasmani –
rohani
Kelompok kesatuan ideal (ideologi), psikologis, kesatuan
moril, kesatuan tata tertib
Dalam kelompok ditekankan :
- Kesatuan ideal / ideologi (ciri-ciri, harapan, aspirasi,
ambisi)
- Unsur-unsur psikologis
- Menghargai nilai-nilai moril atau kebenaran
- Menghargai unsur tata tertib
16
17. Fungsi kelompok bagi individu :
1. Kelompok itu memberikan wadah sosial dan ruang psikologis kepada
individu.
- Memunculkan “sense of belonging” (merasa menjadi anggota dari
suatu kelompok).
- Untuk berprestasi
- Bekerjasama dengan orang lain
2. Menjadi kader referensi untuk mengaitkan diri, sehingga memunculkan
loyalitas, kesetia kawanan dan esprit de corps.
3. Memberikan rasa aman.
- Orang merasa betah dan kerasan didalamnya
- Untuk bergantian bisa memimpin dan dipimpin pada saat-saat yang
tepat.
4. Memberikan status sosial kepada individu
- Ia merasa dihargai
- Diakui keberadaannya
- Diterima
- Merasa mendapat posisi sosial dan penghargaan dari lingkungannya.
17
18. 5.Memberikan ide-ide, cita-cita, tujuan-tujuan
tertentu dan asas-asas perjuangan bagi hidupnya.
6.Kelompok dijadikan “alar” atau wahana untuk
mencapai cita-cita hidupnya dan untuk membangun
bersama-sama.
7.Di dalam kelompok, individu merasa menjadi satu
bagian dari kelompok tersebut.
Individu menjadi bagian dari bermacam-macam
kelompok sosial (keluarga, masyarakat desa/kota,
himpunan mahasiswa, klub dan lain-lain).
18
19. Fungsi pemimpin dalam kelompok
- Kekuatan saling pengaruh mempengaruhi
diantara semua anggota kelompok dan
pemimpinnya.
- Timbul dinamika kelompok dalam wujud
bermacam-macam usaha dan tingkah laku.
- Dalam kekomplekan tingkah laku diperlukan
pemimpin dan kepemimpinan
19
20. Tugas seorang pemimpin dalam kelompok ialah :
1. Memelihara struktur kelompok , menjamin interaksi yang lancar,
memudahkan pelaksanaan tugas-tugas.
2. Mensinkronkan ideologi, ide, pikiran dan ambisi anggota-anggota
kelompok dengan pola keinginan pemimpin.
3. Memberikan rasa aman dan status yang jelas kepada setiap anggota
sehingga mereka bersedia memberikan partisipasi penuh.
4. Memanfaatkan dan mengoptimalkan kemampuan , bakat dan
produktifitas semua anggota kelompok untuk berkarya dan berprestasi.
5. Menegakkan peraturan , larangan , disiplin dan norma – norma
kelompok agar tercapai kepaduan kelompok , meminimalisir konflik dan
perbedaan-perbedaan.
6. Merumuskan nilai – nilai kelompok dan tujuan-tujuan kelompok , sambil
menentukan sarana dan cara-cara operasional guna mencapainya.
7. Mampu memenuhi harapan , keinginan dan kebutuhan para anggotanya
,sehingga mereka merasa puas.
- membantu adaptasi mereka terhadap tuntutan – tuntutan eksternal di
tengah masyarakat dan memecahkan kesulitan-kesulitan hidup anggota
kelompok setiap harinya.
20
21. Kelompok :
-- 1). Kesatuan psikologis atau kesatuan mental.
Yang diutamakan bukannya kehadiran individu secara
badaniah ,tetapi interaksi mereka secara jiwani, proses
saling mempengaruhi dan kondisi saling ketergantungannya
secara psikis atau mental.
-- 2). Kesatuan nasabah atau kesatuan relasi.
Orang lebih menekankan nasabah, nisbah atau relasi
dari semua anggotanya , sehingga kelompok berwujud satu
totalitas atau Gestalt.
- 3). Kesatuan Orde.
Menekankan masalah orde (
aturan,tatanan,ketertiban) di dalam kaitan relasional para
anggotanya , dimana satu totalitas dari kelompok itu lebih
dari pada penjumlahan bagian-bagian dari anggota-
anggotanya -Dinamika kelompok. 21
22. Oleh proses saling mempengaruhi dan ketergantungannya
yang timbal balik ,--- kelompok menampilkan ciri -ciri
karakteristiknya yang lebih banyak dari pada sifat-sifat
individual masing-masing anggotanya.
Kelompok ini memiliki -- - struktur sosial
- kode – kode tingkah laku
- norma – norma
- pola kebiasaan
- jiwa dan kepribadian kelompok
sendiri, yang sama sekali berbeda
dengan jiwa serta kepribadian
masing-masing individu.
22
23. Kepribadian Kelompok:
- - sebagai struktur psikologis yang dinamis
- yang senantiasa aktif berbuat dan berubah
- kelompok selaku satu kesatuan menanggapi
situasi, menilainya, menentukan sikap dan
tindakan yang relatif sama dan melakukan
dengan cara-cara yang khas.
- - adalah penampilan khas suatu kelompok dalam
usahanya mencapai tujuan bersama
- semakin intim antar
relasi para anggotanya, kelompok tersebut akan
makin jelas menonjol ciri-ciri khas kepribadian dan
jiwa kelompok. 23
24. Faktor-faktor yang menentukan tipe kepribadian
kelompok:
1. Ideologi kelompok - keseluruhan paham dan
ide yang
dijadikan pedoman bagi :
- cara berfikir
- merasa
- berkehendak dan bertingkah laku
- inklusif pemimpinnya.
2. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai bersama
- interest atau kepentingan tertentu yang
mendorong kegiatan setiap anggota kelompok
dan pemimpin kelompok. 24
25. 2. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai bersama
- interest atau kepentingan tertentu yang
mendorong kegiatan setiap anggota kelompok
dan pemimpin kelompok.
3. Agama dan keyakinan
- sumber dari norma – norma dan nilai-nilai yang
dianut oleh setiap anggota kelompok
Muncul: - institusi atau kelembagaan yang
menentukan kondisi kehidupan psikis
dan tata laku kelompok dan individu –
individu tadi
25
26. 4. Tokoh-tokoh penting dan pribadi-pribadi yang kuat
( misal pemimpin,para pendiri kelompok )
- menjiwai semangat kelompok dan menguasainya
- figur dominan ( gembong-gembong organisasi )
- pribadi pemimpin yan memiliki bakat dan watak
kuat dapat mewarnai iklim psikis kelompok
5. Kebudayaan
( nilai-nilai spiritual, benda-benda budaya hasil karya
manusia ) membentuk kepribadian kelompok.
26
27. ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
Organisasi Formal :
- organisasi yang ada di atas kertas, dengan relasi-
relasi logis berdasarkan peraturan, konvensi dan
kebijakan dari organisasi , dengan pembagian tugas
pekerjaan dan hirarki kerja
- kelompok sekunder, merupakan bentuk hirarki resmi
seperti telah ditentukan di atas kertas.- menjadi
kewajiban kewajiban para pemimpin untuk
memahami bagaimana fungsi dan beroperasinya
organisasi formal dalam kenyataan dan prakteknya.
27
28. - dalam wujud perusahaan ,pabrik, jawatan, devisi,
ketentaraan diatur menurut hirarki kekuasaan dalam
bentuk piramid dengan pemimpin, komandan atau
direktur utama duduk di puncak dan para pegawai,
pekerja kasar dan bawahan di eselon dasar.
Selanjutnya manajer senior dan yunior ,tenaga staf
dan administrasi serta supervisior menduduki posisi
tingkat menengah.
ciri-ciri khas organisasi formal :
1. bersifat impersonal dan obyektif
2. kedudukan setiap individu berdasarkan fungsi
masing-masing di dalam satu sistem hirarki , dengan
tugas pekerjaan masing-masing. 28
29. 3. ada relasi formal berlandaskan alasan-alasan idiil dan
konvensi yang “zakelijk” dan /atau status resmi
dalam organisasi.
4. suasana kerja dan komunikasi berlandaskan pada
kompetisi
/persaingan dan efisiensi.
Pada organisasi formal:
- orang melakukan usaha kooperatif mencapai
tujuan/sasaran bersama
- dibantu macam-macam sumber dan sarana.
29
30. sehingga berlangsunglah satu kerjasama, disertai :
- kegiatan memimpin – dipimpin
- ketertiban
- pengaturan atau regulasi
- pembagian tugas pekerjaan
- tata kerja yang teratur
Usaha mengatur dan mengurus semua sumber materiil
dan sumber daya manusia disebut Manajemen.
Agar manajemen dapat berdayaguna dan sukses dalam
Mencapai sasarannya perlu di administrasikan atau
dikelola lewat kepemimpinan.
30
31. Kegiatan dalam pengorganisasian :
- pengurusan semua sumber dan tenaga manusia
- berlandaskan konsepsi dan tatakerja yang jelas
- disertai penentuan fungsi masing-masing individu
berupa tugas,tatakerja,tanggungjawab,antar-kom-
munikasi,supervisi dan sanksi.
- integritas dan fungsi-fungsi menjadi satu unit sis-
tem yaitu bagian yang satu menunjang dan ber-
gandengan dengan bagian lainnya.
31
32. Kesimpulan:
Pengorganisasian menjalin semua relasi
diantara semua kegiatan kerja ,
pemanfaatan tenaga manusia , dan
kesatuan-kesatuan alat-alat serta mesin
dalam organisasi formal dengan tugas
dan otoritas sendiri-sendiri.
32
33. Tugas pokok pengorganisasian:
- menentukan kelompok/unit-unit kerja
- membagi tugas-tugas kerja
- menentukan tingkat otoritas, kewajiban dan keku-
asaan untuk bisa bertindak secara tanggung jawab.
---- akan dicapai - keterampilan teknis tinggi
- penghematan waktu
- maksimalisasi kecepatan ker-
ja.
33
34. ---- tersusun hirarki kerja dengan segala komplek-
sitasnya yaitu:
- unit-unit kerja sebagai bagian dari satu total-
itas yang bisa dikuasai dan diperintah dengan
langsung.-- berlangsung relasi kerja yang baik dari
pengorganisasian dan pengadministrasian yang
dibutuhkan bagi satu organisasi formal.
Organisasi Informal:
- sistem interrelasi manusiawi berdasarkan rasa-suka
dan tidak suka, dengan iklim psikis yang intim ,
konteks muka berhadapan muka, serta moral tinggi.
34
35. Ciri-ciri org.informal :
- terintegrasi dengan baik
- diluar kelompok primer/informal terdapat kelompok
yang lebih besar - kelompok formal atau sekunder
, kelompok primer menjadi bagiannya.
- setiap anggota secara individual mengadakan inter-
relasi berupa jaringan pribadi atau personal dengan
komunikasi yang akrab.
- terdapat iklim psikis “ suka – tidak suka”
atau “ acuh – tidak acuh “
- sedikit atau banyak ,setiap anggota mempunyai si-
kap yang pasti terhadap anggota lainnya dalam
emosi-emosi tertentu.
35
36. Sehubungan dengan unsur emosi-emosi tadi , kelom-
pok primer merupakan instrumen penting bagi pembe-
tukan : disiplin , moral dan kontrol sosial.
Moral dan kontrol sosial mencanangkan kode-kode dan
norma tingkah laku yang dianggap paling tepat bagi
kelompok primer tersebut,yaitu keluarga.
Emosi yang kuat dicurahkan oleh seseorang dalam
lingkungan kelompok primer tempat dia menjadi
anggota daripadanya misalnya kelompok kawan
sebaya,dan kelompok orang tua atau keluarga.
36
37. Dia tidak akan dapat mencintai, membenci dan merasakan
macam-macam emosi kuat lainnya terhadap misalnya
Universitas, partai, organisasi, tempat bekerja, agama
ataupun negara, apabila dia belum pernah menghayati emosi-
emosi yang sangat kuat/mendalam di tengah kelompok
primernya yaitu di tengah keluarga atau orang tuanya sendiri.
Implikasi kontrol sosial dan moralitas dari kelompok
primer /informal bagi pribadi pemimpin:
1. Untuk mengubah tingkah laku individu secara minimal
terjadi perubahan pada daerah diluaran dari keluarannya-
sebaiknya diusahakan melalui kelompok primernya
( informal ), dan tidak secara individu.
37
38. contoh :
- kenakalan remaja,tidak dapat diberantas seca
ra individu.
- usaha : - mengubah norma-norma gang/kelmp
tersebut.
- menyadarkan mereka secara kelomp
sebagai totalitas
- terutama menyadarkan tokoh pemim
pinnya.
38
39. 2. untuk dipahami oleh pemimpin bahwa emosi dan
sentimen dari kelompok primer atau informal be
nar merupakan kekuatan jiwa dari kelompok dan
menjadi sumber dari kontrol sosial.
- didalam kelompok primer orang akan merasa
paling aman dan “ diterima “
- tidak bijaksana apabila pemimpin melenyap-
kan atau membubarkan kelompok informal.
- suksesnya pemimpin tidak hanya diukur dari
keberhasilan dalam menggerakkan individu un
tuk berbuat saja , yang utama adalah pada
kemampuan menggerakkan kelompok sebagai
totalitas.
39
40. - tugas pemimpin adalah memperhatikan dina
mika kelompok yang memiliki emosi, sentimen
semangat, jiwa dan kepribadian yang khas.
- pemimpin harus dapat membedakan antara
gerombolan liar ( massa ) dgn kelmp primer
atau informal dan kelmp sekunder atau formal
Massa gerombolan liar:
- tidak terdapat interelasi pribadi/personal
- setiap individu sifatnya anonim , tidak dike-
nal
- tanpa nama dan hilang lenyap dlm arus ma-
ssa.
40
41. - setiap anggota massa tersebut tidak dikenal dan tidak
mengenal satu sama lain.
- mereka tidak memiliki loyalitas dan tidak terikat oleh
kontrol kelompok.
- tidak memiliki tujuan sosial , tidak punya suatu fungsi,
sehingga tingkah laku individu tidak bisa dipastikan oleh
fungsinya.
- mereka tidak dapat dikendalikan oleh kontrol bersama
karena tidak ada relasi personel.
- dampaknya bersifat murni, menular, menjalar atau
terinfeksi secara emosional.
- setiap tindakan dilakukan tanpa sadar, setengah sadar,
tidur berjalan.
- tidak menempatkan seseorang pada tugas fungsional
tertentu.
41
42. Mengapa ditengah gerombolan massa orang menjadi buas liar:
1. Terpengaruh atau terinfeksi secara emosional dengan
hebat, sehingga orang kurang sadar diri tidak menyadari
diri sendiri.
2. Hilanglah inhibisi-inhibisi moril yang diperoleh dari
keluarga, orang tua, agama, tradisi dan budaya.( larangan
,rintangan dan hambatan ).
3. Anonimitas merangsang membuat orang lebih berani dan
lebih nekat untuk berbuat liar dan binal.
Struktur dari kelompok sosial merupakan jaringan
kekuatan yang sangat dinamis, yang bisa berubah sebab:
a. seorang atau beberapa orang anggota bisa
meninggalkan kelompoknya , dan digantikan oleh orang
lain.
b. apabila terjadi peristiwa tertentu yang menimpa
kelompok atau para anggotanya , hal tersebut dapat
mengubah struktur dan prestise kelompok.
42
43. c. dengan terjadinya perubahan tugas ,struktur kelompok
akan ikut berubah.
muncul mekanisme kerja baru dan figur pemimpin baru
,sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi yang khusus.
43