SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
Pertemuan ke 11
KONFLIK DALAM KEPEMIMPINAN
1. PENGERTIAN
Pada intinya situasi konflik terjadi karena adanya
“ Perbedaan pendapat dan atau perbedaan persepsi
diantara dua orang atau lebih , atau antar bagian, dimana
perbedaan persepsi tersebut diekspresikan secara terbuka
dan mengakibatkan rasa frustrasi dan ketidaknyamanan “
2. TEORI KONFLIK
Kegagalan pemimpin dalam menjalankan salah satu
fungsinya dapat dipastikan akan menumbuhkan konflik di
dalam organisasi, dan tidak ada satupun pemimpin yang
organisasinya terjebak dalam suasana konflik yang
berlebihan. 1
Peran pemimpin dalam mengendalikan koflik
 Pemimpin adalah pemegang keberhasilan sebuah
lembaga yang dipimpinnya. Baik buruknya,ju mundurnya
lembaga tersebut tergantung bagaimana seorang
dihormati. Dan Profesionalisme adalah kunci dari
keberhasilan peran itu, pemimpin yang sukses adalah
pemimpin yang mampu mempengaruhi perilaku
induvidu-induvidu, untuk menunaikan tugasnya dalam
rangka memberikan arahan dan petunjuk, mewujudkan
target kebersamaan , memegang teguh dan menjaga
kekuatan bangunannya. Di satu sisi, prestasi
kepemimpinan seseorang sangat dipengaruhi oloeh
harapan-harapan dari anggota kelompok yang di
pimpinnya. 2
Secara konseptual ada empat
sumber konflik pada organisasi
 1. Suatu situasi yang tidak menunjukkan
keseimbangan tujuan-tujuan yang ingin
dicapai
 2. Terdapatnya saran-saran yang tidak
seimbang, atau timbulnya proses alokasi
sumber-sumber yang tidak seimbang
 3. Terdapatnya suatu persoalan status
yang tidak selaras
 4. Timbulnya persepsi yang berbeda 3
Alat-alat untuk mengatasi konflik-konflik yang
terjadi dalam organisasi
 1. memecahkan masalah melalui sikap kooperatip
 2. Mempersatukan tujuan
 3. Menghindari konflik
 4. Ekspansi dari sumber energi
 5. Memperhalus konflik
 6. Kompromi
4
Secara ilmiah terdapat tiga pandangan tentang konflik :
1, pandangan tradisional
pandangan kelompok ini menyatakan semua bentuk
konflik tidak baik
Dikatakan tradisional karena merupakan pandangan paling
lama mendomisili pemikiran tentang konflik dan kehidupan
organisasional
Adanya situasi konflik dalam organisasi dipandang secara
negatif karena dapat berakibat tindak kekerasan,
pengrusakan, dan berbagai bentuk tindakan yang tidak
rasional.
Faktor yang dapat menjadi sumber konflik dlm organisasi :
- komunikasi di dalam organisasi tidak berjalan efektif
- tidak adanya transparansi satu sama lain ( antar satuan
kerja atau antar personil ) 5
- tidak adanya saling percaya mempercayai satu sama lain
- kelompok pimpinan tidak responsif terhadap keluhan dan
kebutuhan atau aspirasi yang berkembang pada arus bawah
2, pandangan keperilakuan
kelompok ini mengatakan bahwa konflik merupakan hal
yang alami dan normal
Konflik selalu akan terjadi dalam interaksi antara manusia
sebagai individu dengan individu lain, dan antara satu
kelompok dengan kelompok lainnya
Munculnya konflik merupakan suatu hal yang tidak mungkin
dicegah, sikap terbaik adalah menerima konflik sebagai
suatu kenyataan.
- tidak berarti membiarkan konflik terus berlangsung
tanpa upaya apa-apa untuk mengatasinya
- upaya mencari solusi untuk mengatasi konflik harus di
tempuh.
6
- setidaknya harus diupayakan agar dampak negatif dari
konflik tidak terlalu besar bagi kehidupan organisasi
- suatu konflik dapat diatasi dengan baik, maka
penyelesaian tersebut dapat berakibat pada meningkatnya
dinamika individu dan dinamika kelompok dalam organisasi
bersangkutan
3, pandangan interaksional
kelompok ini berpendapat bahwa konflik merupakan hal
yang baik
Karena dianggap baik, maka timbulnya konflik justru perlu
didorong, sebab tanpa adanya konflik kehidupan organisasi
akan diwarnai oleh berbagai sikap:
- apatis - anti terhadap perubahan
- daya fikir inovatif n kreatif mati - rasa aman berlebihan
- rasa puas berlebihan - cara bertindak terlalu kompromistis7
3, TEKNIK MENGATASI KONFLIK
Konflik merupakan situasi yang sulit dihindarkan
Apabila terjadi dalam satuan waktu lama dan berakibat
negatif dalam kehidupan organisasional
Maka konflik harus dikelola, diatasi bahkan kalau memang
tidak membawa manfaat ditutup cela kemungkinannya
muncul dalam kehidupan organisasional
Cara dan teknik yang dipakai pemimpin mengatasi konflik:
1, Kompetisi
Persaingan sehat antara individu dlm satu kelompok kerja
dan antar kelompok dlm satuan kerja merupakan daya
dorong yang kuat untuk meningkatkan prestasi kerja,
produktivitas dan inovasi bagi pekerja tertentu.
8
Satu-satunya alasan untuk mendorong persaingan
berlangsung adalah kepentingan organisasi, bukan
kepentingan pribadi.
kompetisi harus diartikan sebagai usaha berlomba-lomba
untuk memberikan yang terbaik bagi organisasi.
Berlomba menghindari perbuatan negatif bagi organisasi.
Teknik kompetisi dapat efektif mengatasi masalah jika :
1, organisasi menghadapi keadaan darurat, oleh karena itu
diperlukan tindakan cepat, misal perlu ada keputusan yang
sifatnya segera
2, terdapat hal-hal genting dan menuntut diambilnya tindakan
tidak populer ( pengurangan dana, penegakkan disiplin
secara ketat )
3, ada masalah sensitive menyangkut kelangsungan hdp orgns9
Pemanfaatan teknik kompetisi dalam bentuk dorongan
persaingan dianggap tepat jika organisasi berada dalam
kondisi kritis, para anggota organisasi diharapkan dapat
berbuat segala sesuatu yang memungkinkan teratasinya
situasi krisis tersebut.
2,Kolaborasi
Kolaborasi antara individu dan antara kelompok dalam
organisasi dapat bermanfaat dan efektif, jika situasi yang
dihadapi sbb:
- memerlukan ditemukannya jalan keluar dalam hal terdapat
dua kepentingan yang terlalu penting untuk dikompromikan
- sasaran yang ingin dicapai menumbuhkan keinginan pihak
yang terlibat
- konflik yang dihadapi menuntut penggabungan berbagai
pandangan yg berawal dari persepsi yg berbeda.
10
- situasi menuntut adanya komitmen berbagai pihak sehingg
berbagai kepentingan menjadi kebersamaan
- hubungan kerja terganggu karena adanya persepsi yang
berbeda-beda.
Teknik kolaborasi dianggap efektif jika penyebab utama
munculnya konflik adalah adanya persepsi yang tidak tepat
diantara anggota organisasi, terutama dalam memahami
mana kepentingan kelompok dan mana kepentingan
individu.
Dengan meluruskan persepsi yang berbeda-beda , kesamaan
pendapat tentang kebersamaan dan kepentingan
organisasional dapat diwujudkan, yang menghasilkan
kolaborasi antara berbagai pihak yang terlibat
3, Kompromi
Pimpinan dapat mengkondisikan pihak-pihak berkonflik
untuk setiap pihak bersedia menempuh jalan kompromi. 11
Mengatasi konflik melalui metode kompromi dapat efektif jika
situasi konflik bersangkutan mempunyai sifat sbb:
- pencapaian sasaran tertentu memang penting, akan tetapi
tdk sebegitu pentingnya shg sikap tegas dan keras
diperlukan
- kekuatan lawan sama dengan kekuatan yg dimiliki sendiri
sudah terikat pada tujuan tertentu
- pemecahan yg ingin dicapai bersifat sementara terhadap
permasalahan yang sesungguhnya kompleks
- pemecahan harus ditemukan dengan segera, asal
pemecahan itu memadai, pihak-pihak yang berkepentingan
dapat menerimanya
- yang diperlukan adalah tindakan pengamanan, mungkin
bersifat sementara .
12
Setiap pemimpin selalu cepat ingin mengetahui hasil usahanya
dalam menyelesaikan situasi konflik, dan dikatakan berhasil
mengatasi konflik apabila,:
- adanya stimulus bagi para bawahan untuk semakin kreatif
dan inovatif
- meningkatnya perhatian dan rasa ingin tahu di kalangan
para bawahan
- meningkatnya kemampuan para bawahan dalam hal
merumuskan dan mengemukakan pendapat mereka lebih
baik
- terjadinya penyaluran ketegangan secara lebih santun dan
lebih baik
- terjadi perubahan persepsi, kemampuan dan sikap
perilaku pada masa yang akan datang
13
Pemimpin dapat berhasil memainkan peranannya selaku
mediator apabila dalam mengatasi situasi konflik sbb:
- tidak berkembangnya komunikasi multiarah yang
berpotensi mempertajam konflik
- bertindak ekstra hati-hati dan selalu mengedepankan sikap
rasional, netral dan obyektif.
4, Pengelakan
Dapat efektif apabila situasi konflik memiliki sifat sbb:
- Permasalahan yg menimbulkan situasi konflik tidak penting,
jika dipandang ada permasalahan lain yg dianggap lebih
penting dan memerlukan penanganan segera
- Pihak yg terlibat memerlukan waktu untuk menenangkan
diri dan perlu kesempatan berfikir dengan tenang guna
memperoleh perspektif yg tepat 14
- Kebutuhan informasi tambahan lebih penting daripada
adanya tindakan segera
- Ada orang lain yang dapat menyelesaikan konflik itu dengan
efektif diluar pihak yang sekarang terlibat
- Konflik yang sesungguhnya belum menampakkan diri secara
jelas
Jadi teknik pengelakan adalah kondisi yang memperlihatkan
adanya jenis-jenis konflik tertentu yang tidak
membahayakan kelangsungan hidup organisasi dan tidak
pula terlalu mempengaruhi iklim kerja dalam organisasi
apabila pimpinan selaku mediator mengambil konflik
tersebut.
15
5, Akomodasi
Teknik ini dipandang akan efektif jika sbb:
- pimpinan selaku mediator melihat bahwa salah satu pihak
memang salah dan perlu mendengar dan belajar dari orang
lain
- pihak-pihak yang terlibat terdapat perasaan bahwa ada
hal-hal tertentu yang lebih penting bagi pihak lain
ketimbang pihak sendiri, berarti mendahulukan kepuasan
pihak lain harus menjadi pertimbangan utama
- membina iklim yang memungkinkan pihak lain menerima
pandangan pihak sendiri jauh lebih penting dari tindakan
segera
- terdapat perasaan bahwa sangat penting memperkecil
kerugian bagi diri sendiri karena ternyata pihak lain lebih
kuat
16
- keserasian dan stabilitas dipandang sangat penting bagi
kehidupan organisasional
- pimpinan merasa perlu memberikan kesempatan kepada
para bawahan untuk belajar dari pengalaman dan kesalahan
yang diperbuatnya yang menimbulkan situasi konflik
tersebut
Jadi jelas bahwa penyelesaian konflik dengan teknik
akomodatif mendorong pemimpin untuk lebih
mengedepankan sikap mengalah kepada pihak- pihak yang
terlibat dalam situasi konflik tersebut.
17
Seseorang akan menjadi pemimpin yang efektif bila :
1. Hubungan atasan dan bawahan dikategorikan baik
2. Tugas yang harus dilaksanakan/dikerjakan bawahan
disusun pada tingkat struktur yg tinggi.
3. Posisi kewenanganpemimpin tergolong kuat.
Dalam kaitan dengan kekuasaan, para pemimpin
membutuhkan kekuasaan tertentu agar efektif,
keberhasilan pemimpin sangat tergantung pada cara
penggunaan kekuasaan. Pemimpin yg efektif kemungkinan
akan menggunakan kekuasaan dg cara yang halus, hati-
hati meminimalisasi perbedaan statusdan menghindari
ancaman-ancaman terhadap rasa harga diri para
pengikutnya/bawahannya.
18
Pemimpin yang efektif tidak hanya cukup memiliki kekuasaan,
tetapi perlu pula mengkaji proses-proses mempengaruhi
timbal balik yang terjadi antara pemimpin dan yang
dipimpinnya.
Konplik dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana
sebuah usaha dibuat dengan sengaja oleh seseorang atau
unit-unit kerja untuk menghadapi pihak lain yang
menghasilkan kegagalan tujuan pihaklain atau meneruskan
kepentingannya.
19
Cara mengatasi konflik
1. Ciptakan sistem dan laksanakan komunikasi yang efektif.
2. Cegahlah knflik yang distruktif sebelum terjadi
3. Tetapkan peraturan dan prosedur yg berlaku terutama
yang menyangkut hak karyawan.
4. Atasan mempunyai peran penting dalam menyelesaikan
konflik yang muncul
5. Ciptakan iklim dan suasana kerja yang harmonis.
6. Bentuklah team untuk kerjasama yang baik antar kelompok
atau unit-unit kerja
7. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit
kerja/eselon mengharapkan mata rantai organisasi yang
saling mendukung, jangan ada yang merasa paling kuat.
8. Bina dan ciptakan rasa solidaritas, toleransi, dan saling
antar unit-unit kerja/departemen/eselon. 20
Cara – cara mengendalikan
konflik
 1. Memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak
untuk menyampaikan pendapatnya.
 2. Salah satu pihak menempatkan pada posisi
memberikan argumentasinya
 3. Pimpinan kelompok sebagai sumber untuk mengambil
keputusan
 4. Bersabar, sikapnya mengabaikan konflik
 5. Penghindaran, menghindari dg cara meninggalkannya
 6. Kekerasan/paksaan, tindakan tsb bila membahayakan.
 7. Konsolidasi, semua yg berkonflik ke meja perundingan
21
 8. Mediasi, penyelesaiannya ke pihak ke 3.
 9. Arbitrase kedua belah pihak yang berkonflik setuju
pada keterlibatannya yg memiliki otoritas hukum, dan
harus setuju menerima keputusannya.
 10. Peradilan, tindakan yg merujuk pada intervensi
pihak ke tiga yg berwenang untuk ikut campur tangan
dlm penyelesaian konflik, apakah yg berkonflik itu
menginginkan atau tidak.
 PENANGANAN KONFLIK ADA 3 YAITU
 1. Dilakukan dg sendiri sendiri 2. Dengan perwakilan
 3. dengan kehadiran pihak ke tiga.
22
Proses terjadinya konflik
 1. Ketidak puasan kedua belah pihak
 2. Adanya tujuan dan berbagai sistem nilai
nilai yang berbeda
 3. Berbagai hambatan komunikasi
 4. Struktur Organisasi.
23

Contenu connexe

Tendances

Materi Kepemimpinan (leadership)
Materi Kepemimpinan (leadership)Materi Kepemimpinan (leadership)
Materi Kepemimpinan (leadership)Dery Muhammad Yusuf
 
PPT Komunikasi Kerja.pptx
PPT Komunikasi Kerja.pptxPPT Komunikasi Kerja.pptx
PPT Komunikasi Kerja.pptxMimi Adian
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasionaldina febriana
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuYesica Adicondro
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflikdmaiia
 
Dinamika organisasi
Dinamika organisasiDinamika organisasi
Dinamika organisasitejahudaya
 
Organisasi Dan Manajemen
Organisasi Dan ManajemenOrganisasi Dan Manajemen
Organisasi Dan ManajemenJuni S
 
Permasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolahPermasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolahAnid Chantique
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Ikvheynha Awlya
 
Makalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya OrganisasiMakalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya OrganisasiMuhammad Fajar
 
Komunikasi efektif dalam pengambilan keputusan
Komunikasi efektif dalam pengambilan keputusanKomunikasi efektif dalam pengambilan keputusan
Komunikasi efektif dalam pengambilan keputusanendahmustika
 
Kepemimpinan PPT (Materi PMR)
Kepemimpinan PPT (Materi PMR)Kepemimpinan PPT (Materi PMR)
Kepemimpinan PPT (Materi PMR)Andhika Pratama
 

Tendances (20)

Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Teamwork dalam organisasi
Teamwork dalam  organisasiTeamwork dalam  organisasi
Teamwork dalam organisasi
 
Materi Kepemimpinan (leadership)
Materi Kepemimpinan (leadership)Materi Kepemimpinan (leadership)
Materi Kepemimpinan (leadership)
 
Dinamika kelompok dalam organisasi
Dinamika kelompok dalam organisasiDinamika kelompok dalam organisasi
Dinamika kelompok dalam organisasi
 
Gaya Kepemimpinan
Gaya KepemimpinanGaya Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan
 
Keorganisasian
KeorganisasianKeorganisasian
Keorganisasian
 
PPT Komunikasi Kerja.pptx
PPT Komunikasi Kerja.pptxPPT Komunikasi Kerja.pptx
PPT Komunikasi Kerja.pptx
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasional
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Perilaku kelompok
Perilaku kelompokPerilaku kelompok
Perilaku kelompok
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Dinamika organisasi
Dinamika organisasiDinamika organisasi
Dinamika organisasi
 
Organisasi Dan Manajemen
Organisasi Dan ManajemenOrganisasi Dan Manajemen
Organisasi Dan Manajemen
 
Permasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolahPermasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolah
 
Peran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peldPeran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peld
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 
Makalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya OrganisasiMakalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya Organisasi
 
Komunikasi efektif dalam pengambilan keputusan
Komunikasi efektif dalam pengambilan keputusanKomunikasi efektif dalam pengambilan keputusan
Komunikasi efektif dalam pengambilan keputusan
 
Kepemimpinan PPT (Materi PMR)
Kepemimpinan PPT (Materi PMR)Kepemimpinan PPT (Materi PMR)
Kepemimpinan PPT (Materi PMR)
 

Similaire à Konflik dalam kepempimpinan

Kuliah 4
Kuliah   4Kuliah   4
Kuliah 4ssjsk
 
Motivasi Kerja Mury KKB.pdf
Motivasi Kerja Mury KKB.pdfMotivasi Kerja Mury KKB.pdf
Motivasi Kerja Mury KKB.pdfMuryRirianty
 
Tugas mnj konflik rachmad arif s,w 1761175
Tugas mnj konflik rachmad arif s,w 1761175Tugas mnj konflik rachmad arif s,w 1761175
Tugas mnj konflik rachmad arif s,w 1761175ArifRachmad1
 
Konflik Pemasaran
Konflik PemasaranKonflik Pemasaran
Konflik Pemasarandewantimega
 
manajemen konflik
manajemen konflikmanajemen konflik
manajemen konflikvika
 
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...Hospitality Industry
 
Menejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNA
Menejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNAMenejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNA
Menejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
Menejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNA
Menejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNAMenejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNA
Menejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
Menejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNA
Menejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNA Menejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNA
Menejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Menejemen konflik kelompok 3 akbid paramata muna
Menejemen konflik kelompok 3 akbid paramata muna Menejemen konflik kelompok 3 akbid paramata muna
Menejemen konflik kelompok 3 akbid paramata muna Operator Warnet Vast Raha
 
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...SUCIK PUJI UTAMI
 
PERILAKU ORGANISASI
PERILAKU ORGANISASI PERILAKU ORGANISASI
PERILAKU ORGANISASI Aulia Hamunta
 
Modul conflict management daniel doni s
Modul conflict management   daniel doni sModul conflict management   daniel doni s
Modul conflict management daniel doni sDaniel Doni
 
4. Manajemen_Konflik.ppt
4. Manajemen_Konflik.ppt4. Manajemen_Konflik.ppt
4. Manajemen_Konflik.pptDahliaAnnissa
 

Similaire à Konflik dalam kepempimpinan (20)

Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Yuyunnnnn
YuyunnnnnYuyunnnnn
Yuyunnnnn
 
Kuliah 4
Kuliah   4Kuliah   4
Kuliah 4
 
Motivasi Kerja Mury KKB.pdf
Motivasi Kerja Mury KKB.pdfMotivasi Kerja Mury KKB.pdf
Motivasi Kerja Mury KKB.pdf
 
Tugas mnj konflik rachmad arif s,w 1761175
Tugas mnj konflik rachmad arif s,w 1761175Tugas mnj konflik rachmad arif s,w 1761175
Tugas mnj konflik rachmad arif s,w 1761175
 
Konflik Pemasaran
Konflik PemasaranKonflik Pemasaran
Konflik Pemasaran
 
manajemen konflik
manajemen konflikmanajemen konflik
manajemen konflik
 
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
Supervisi Hospitality term 10 Peran Supervisor dalam mengatasi konflik intern...
 
Menejemen konflik kelompok 3
Menejemen konflik kelompok 3Menejemen konflik kelompok 3
Menejemen konflik kelompok 3
 
Menejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNA
Menejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNAMenejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNA
Menejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNA
 
Menejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNA
Menejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNAMenejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNA
Menejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNA
 
Menejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNA
Menejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNA Menejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNA
Menejemen konflik kelompok 3 AKPER PEMKAB MUNA
 
Menejemen konflik kelompok 3 akbid paramata muna
Menejemen konflik kelompok 3 akbid paramata muna Menejemen konflik kelompok 3 akbid paramata muna
Menejemen konflik kelompok 3 akbid paramata muna
 
Menejemen konflik kelompok 3
Menejemen konflik kelompok 3Menejemen konflik kelompok 3
Menejemen konflik kelompok 3
 
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...
Sucik Puji Utami, Diskusi khusus2 PERILAKU ORGANISASI, PRINSIP MEMBANGUN KERJ...
 
PERILAKU ORGANISASI
PERILAKU ORGANISASI PERILAKU ORGANISASI
PERILAKU ORGANISASI
 
Modul conflict management daniel doni s
Modul conflict management   daniel doni sModul conflict management   daniel doni s
Modul conflict management daniel doni s
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
Konflik
KonflikKonflik
Konflik
 
4. Manajemen_Konflik.ppt
4. Manajemen_Konflik.ppt4. Manajemen_Konflik.ppt
4. Manajemen_Konflik.ppt
 

Plus de Hafiza .h

14 15 pln 2020-upn d
14 15 pln  2020-upn d14 15 pln  2020-upn d
14 15 pln 2020-upn dHafiza .h
 
11 12 pln 2020-upn b
11 12 pln  2020-upn b11 12 pln  2020-upn b
11 12 pln 2020-upn bHafiza .h
 
Macam-macam Stakeholder Pada Shopee
Macam-macam Stakeholder Pada ShopeeMacam-macam Stakeholder Pada Shopee
Macam-macam Stakeholder Pada ShopeeHafiza .h
 
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8Hafiza .h
 
Konsep probabilitas
Konsep probabilitasKonsep probabilitas
Konsep probabilitasHafiza .h
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
12.analisa regresi
12.analisa regresi12.analisa regresi
12.analisa regresiHafiza .h
 
11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrikHafiza .h
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesisHafiza .h
 
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatifHafiza .h
 
7.distribusi binomial
7.distribusi binomial7.distribusi binomial
7.distribusi binomialHafiza .h
 
8.pengukuran skala indek
8.pengukuran skala indek8.pengukuran skala indek
8.pengukuran skala indekHafiza .h
 
6.konsep probabilitas
6.konsep probabilitas6.konsep probabilitas
6.konsep probabilitasHafiza .h
 
5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara data5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara dataHafiza .h
 
3.diskripsi dan visualisasi data
3.diskripsi dan visualisasi data3.diskripsi dan visualisasi data
3.diskripsi dan visualisasi dataHafiza .h
 
4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan data4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan dataHafiza .h
 
Statistik pengukuran instrumen validitas
Statistik  pengukuran instrumen validitasStatistik  pengukuran instrumen validitas
Statistik pengukuran instrumen validitasHafiza .h
 
Statistik data
Statistik  dataStatistik  data
Statistik dataHafiza .h
 
Statistik pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik    pengukuran instrumen reliabilitasStatistik    pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik pengukuran instrumen reliabilitasHafiza .h
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistikHafiza .h
 

Plus de Hafiza .h (20)

14 15 pln 2020-upn d
14 15 pln  2020-upn d14 15 pln  2020-upn d
14 15 pln 2020-upn d
 
11 12 pln 2020-upn b
11 12 pln  2020-upn b11 12 pln  2020-upn b
11 12 pln 2020-upn b
 
Macam-macam Stakeholder Pada Shopee
Macam-macam Stakeholder Pada ShopeeMacam-macam Stakeholder Pada Shopee
Macam-macam Stakeholder Pada Shopee
 
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
Ppt jurnalistik unsur penulisan artikel kel 8
 
Konsep probabilitas
Konsep probabilitasKonsep probabilitas
Konsep probabilitas
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
12.analisa regresi
12.analisa regresi12.analisa regresi
12.analisa regresi
 
11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
 
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif
9.metode merubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif
 
7.distribusi binomial
7.distribusi binomial7.distribusi binomial
7.distribusi binomial
 
8.pengukuran skala indek
8.pengukuran skala indek8.pengukuran skala indek
8.pengukuran skala indek
 
6.konsep probabilitas
6.konsep probabilitas6.konsep probabilitas
6.konsep probabilitas
 
5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara data5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara data
 
3.diskripsi dan visualisasi data
3.diskripsi dan visualisasi data3.diskripsi dan visualisasi data
3.diskripsi dan visualisasi data
 
4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan data4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan data
 
Statistik pengukuran instrumen validitas
Statistik  pengukuran instrumen validitasStatistik  pengukuran instrumen validitas
Statistik pengukuran instrumen validitas
 
Statistik data
Statistik  dataStatistik  data
Statistik data
 
Statistik pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik    pengukuran instrumen reliabilitasStatistik    pengukuran instrumen reliabilitas
Statistik pengukuran instrumen reliabilitas
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistik
 

Konflik dalam kepempimpinan

  • 1. Pertemuan ke 11 KONFLIK DALAM KEPEMIMPINAN 1. PENGERTIAN Pada intinya situasi konflik terjadi karena adanya “ Perbedaan pendapat dan atau perbedaan persepsi diantara dua orang atau lebih , atau antar bagian, dimana perbedaan persepsi tersebut diekspresikan secara terbuka dan mengakibatkan rasa frustrasi dan ketidaknyamanan “ 2. TEORI KONFLIK Kegagalan pemimpin dalam menjalankan salah satu fungsinya dapat dipastikan akan menumbuhkan konflik di dalam organisasi, dan tidak ada satupun pemimpin yang organisasinya terjebak dalam suasana konflik yang berlebihan. 1
  • 2. Peran pemimpin dalam mengendalikan koflik  Pemimpin adalah pemegang keberhasilan sebuah lembaga yang dipimpinnya. Baik buruknya,ju mundurnya lembaga tersebut tergantung bagaimana seorang dihormati. Dan Profesionalisme adalah kunci dari keberhasilan peran itu, pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang mampu mempengaruhi perilaku induvidu-induvidu, untuk menunaikan tugasnya dalam rangka memberikan arahan dan petunjuk, mewujudkan target kebersamaan , memegang teguh dan menjaga kekuatan bangunannya. Di satu sisi, prestasi kepemimpinan seseorang sangat dipengaruhi oloeh harapan-harapan dari anggota kelompok yang di pimpinnya. 2
  • 3. Secara konseptual ada empat sumber konflik pada organisasi  1. Suatu situasi yang tidak menunjukkan keseimbangan tujuan-tujuan yang ingin dicapai  2. Terdapatnya saran-saran yang tidak seimbang, atau timbulnya proses alokasi sumber-sumber yang tidak seimbang  3. Terdapatnya suatu persoalan status yang tidak selaras  4. Timbulnya persepsi yang berbeda 3
  • 4. Alat-alat untuk mengatasi konflik-konflik yang terjadi dalam organisasi  1. memecahkan masalah melalui sikap kooperatip  2. Mempersatukan tujuan  3. Menghindari konflik  4. Ekspansi dari sumber energi  5. Memperhalus konflik  6. Kompromi 4
  • 5. Secara ilmiah terdapat tiga pandangan tentang konflik : 1, pandangan tradisional pandangan kelompok ini menyatakan semua bentuk konflik tidak baik Dikatakan tradisional karena merupakan pandangan paling lama mendomisili pemikiran tentang konflik dan kehidupan organisasional Adanya situasi konflik dalam organisasi dipandang secara negatif karena dapat berakibat tindak kekerasan, pengrusakan, dan berbagai bentuk tindakan yang tidak rasional. Faktor yang dapat menjadi sumber konflik dlm organisasi : - komunikasi di dalam organisasi tidak berjalan efektif - tidak adanya transparansi satu sama lain ( antar satuan kerja atau antar personil ) 5
  • 6. - tidak adanya saling percaya mempercayai satu sama lain - kelompok pimpinan tidak responsif terhadap keluhan dan kebutuhan atau aspirasi yang berkembang pada arus bawah 2, pandangan keperilakuan kelompok ini mengatakan bahwa konflik merupakan hal yang alami dan normal Konflik selalu akan terjadi dalam interaksi antara manusia sebagai individu dengan individu lain, dan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya Munculnya konflik merupakan suatu hal yang tidak mungkin dicegah, sikap terbaik adalah menerima konflik sebagai suatu kenyataan. - tidak berarti membiarkan konflik terus berlangsung tanpa upaya apa-apa untuk mengatasinya - upaya mencari solusi untuk mengatasi konflik harus di tempuh. 6
  • 7. - setidaknya harus diupayakan agar dampak negatif dari konflik tidak terlalu besar bagi kehidupan organisasi - suatu konflik dapat diatasi dengan baik, maka penyelesaian tersebut dapat berakibat pada meningkatnya dinamika individu dan dinamika kelompok dalam organisasi bersangkutan 3, pandangan interaksional kelompok ini berpendapat bahwa konflik merupakan hal yang baik Karena dianggap baik, maka timbulnya konflik justru perlu didorong, sebab tanpa adanya konflik kehidupan organisasi akan diwarnai oleh berbagai sikap: - apatis - anti terhadap perubahan - daya fikir inovatif n kreatif mati - rasa aman berlebihan - rasa puas berlebihan - cara bertindak terlalu kompromistis7
  • 8. 3, TEKNIK MENGATASI KONFLIK Konflik merupakan situasi yang sulit dihindarkan Apabila terjadi dalam satuan waktu lama dan berakibat negatif dalam kehidupan organisasional Maka konflik harus dikelola, diatasi bahkan kalau memang tidak membawa manfaat ditutup cela kemungkinannya muncul dalam kehidupan organisasional Cara dan teknik yang dipakai pemimpin mengatasi konflik: 1, Kompetisi Persaingan sehat antara individu dlm satu kelompok kerja dan antar kelompok dlm satuan kerja merupakan daya dorong yang kuat untuk meningkatkan prestasi kerja, produktivitas dan inovasi bagi pekerja tertentu. 8
  • 9. Satu-satunya alasan untuk mendorong persaingan berlangsung adalah kepentingan organisasi, bukan kepentingan pribadi. kompetisi harus diartikan sebagai usaha berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik bagi organisasi. Berlomba menghindari perbuatan negatif bagi organisasi. Teknik kompetisi dapat efektif mengatasi masalah jika : 1, organisasi menghadapi keadaan darurat, oleh karena itu diperlukan tindakan cepat, misal perlu ada keputusan yang sifatnya segera 2, terdapat hal-hal genting dan menuntut diambilnya tindakan tidak populer ( pengurangan dana, penegakkan disiplin secara ketat ) 3, ada masalah sensitive menyangkut kelangsungan hdp orgns9
  • 10. Pemanfaatan teknik kompetisi dalam bentuk dorongan persaingan dianggap tepat jika organisasi berada dalam kondisi kritis, para anggota organisasi diharapkan dapat berbuat segala sesuatu yang memungkinkan teratasinya situasi krisis tersebut. 2,Kolaborasi Kolaborasi antara individu dan antara kelompok dalam organisasi dapat bermanfaat dan efektif, jika situasi yang dihadapi sbb: - memerlukan ditemukannya jalan keluar dalam hal terdapat dua kepentingan yang terlalu penting untuk dikompromikan - sasaran yang ingin dicapai menumbuhkan keinginan pihak yang terlibat - konflik yang dihadapi menuntut penggabungan berbagai pandangan yg berawal dari persepsi yg berbeda. 10
  • 11. - situasi menuntut adanya komitmen berbagai pihak sehingg berbagai kepentingan menjadi kebersamaan - hubungan kerja terganggu karena adanya persepsi yang berbeda-beda. Teknik kolaborasi dianggap efektif jika penyebab utama munculnya konflik adalah adanya persepsi yang tidak tepat diantara anggota organisasi, terutama dalam memahami mana kepentingan kelompok dan mana kepentingan individu. Dengan meluruskan persepsi yang berbeda-beda , kesamaan pendapat tentang kebersamaan dan kepentingan organisasional dapat diwujudkan, yang menghasilkan kolaborasi antara berbagai pihak yang terlibat 3, Kompromi Pimpinan dapat mengkondisikan pihak-pihak berkonflik untuk setiap pihak bersedia menempuh jalan kompromi. 11
  • 12. Mengatasi konflik melalui metode kompromi dapat efektif jika situasi konflik bersangkutan mempunyai sifat sbb: - pencapaian sasaran tertentu memang penting, akan tetapi tdk sebegitu pentingnya shg sikap tegas dan keras diperlukan - kekuatan lawan sama dengan kekuatan yg dimiliki sendiri sudah terikat pada tujuan tertentu - pemecahan yg ingin dicapai bersifat sementara terhadap permasalahan yang sesungguhnya kompleks - pemecahan harus ditemukan dengan segera, asal pemecahan itu memadai, pihak-pihak yang berkepentingan dapat menerimanya - yang diperlukan adalah tindakan pengamanan, mungkin bersifat sementara . 12
  • 13. Setiap pemimpin selalu cepat ingin mengetahui hasil usahanya dalam menyelesaikan situasi konflik, dan dikatakan berhasil mengatasi konflik apabila,: - adanya stimulus bagi para bawahan untuk semakin kreatif dan inovatif - meningkatnya perhatian dan rasa ingin tahu di kalangan para bawahan - meningkatnya kemampuan para bawahan dalam hal merumuskan dan mengemukakan pendapat mereka lebih baik - terjadinya penyaluran ketegangan secara lebih santun dan lebih baik - terjadi perubahan persepsi, kemampuan dan sikap perilaku pada masa yang akan datang 13
  • 14. Pemimpin dapat berhasil memainkan peranannya selaku mediator apabila dalam mengatasi situasi konflik sbb: - tidak berkembangnya komunikasi multiarah yang berpotensi mempertajam konflik - bertindak ekstra hati-hati dan selalu mengedepankan sikap rasional, netral dan obyektif. 4, Pengelakan Dapat efektif apabila situasi konflik memiliki sifat sbb: - Permasalahan yg menimbulkan situasi konflik tidak penting, jika dipandang ada permasalahan lain yg dianggap lebih penting dan memerlukan penanganan segera - Pihak yg terlibat memerlukan waktu untuk menenangkan diri dan perlu kesempatan berfikir dengan tenang guna memperoleh perspektif yg tepat 14
  • 15. - Kebutuhan informasi tambahan lebih penting daripada adanya tindakan segera - Ada orang lain yang dapat menyelesaikan konflik itu dengan efektif diluar pihak yang sekarang terlibat - Konflik yang sesungguhnya belum menampakkan diri secara jelas Jadi teknik pengelakan adalah kondisi yang memperlihatkan adanya jenis-jenis konflik tertentu yang tidak membahayakan kelangsungan hidup organisasi dan tidak pula terlalu mempengaruhi iklim kerja dalam organisasi apabila pimpinan selaku mediator mengambil konflik tersebut. 15
  • 16. 5, Akomodasi Teknik ini dipandang akan efektif jika sbb: - pimpinan selaku mediator melihat bahwa salah satu pihak memang salah dan perlu mendengar dan belajar dari orang lain - pihak-pihak yang terlibat terdapat perasaan bahwa ada hal-hal tertentu yang lebih penting bagi pihak lain ketimbang pihak sendiri, berarti mendahulukan kepuasan pihak lain harus menjadi pertimbangan utama - membina iklim yang memungkinkan pihak lain menerima pandangan pihak sendiri jauh lebih penting dari tindakan segera - terdapat perasaan bahwa sangat penting memperkecil kerugian bagi diri sendiri karena ternyata pihak lain lebih kuat 16
  • 17. - keserasian dan stabilitas dipandang sangat penting bagi kehidupan organisasional - pimpinan merasa perlu memberikan kesempatan kepada para bawahan untuk belajar dari pengalaman dan kesalahan yang diperbuatnya yang menimbulkan situasi konflik tersebut Jadi jelas bahwa penyelesaian konflik dengan teknik akomodatif mendorong pemimpin untuk lebih mengedepankan sikap mengalah kepada pihak- pihak yang terlibat dalam situasi konflik tersebut. 17
  • 18. Seseorang akan menjadi pemimpin yang efektif bila : 1. Hubungan atasan dan bawahan dikategorikan baik 2. Tugas yang harus dilaksanakan/dikerjakan bawahan disusun pada tingkat struktur yg tinggi. 3. Posisi kewenanganpemimpin tergolong kuat. Dalam kaitan dengan kekuasaan, para pemimpin membutuhkan kekuasaan tertentu agar efektif, keberhasilan pemimpin sangat tergantung pada cara penggunaan kekuasaan. Pemimpin yg efektif kemungkinan akan menggunakan kekuasaan dg cara yang halus, hati- hati meminimalisasi perbedaan statusdan menghindari ancaman-ancaman terhadap rasa harga diri para pengikutnya/bawahannya. 18
  • 19. Pemimpin yang efektif tidak hanya cukup memiliki kekuasaan, tetapi perlu pula mengkaji proses-proses mempengaruhi timbal balik yang terjadi antara pemimpin dan yang dipimpinnya. Konplik dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana sebuah usaha dibuat dengan sengaja oleh seseorang atau unit-unit kerja untuk menghadapi pihak lain yang menghasilkan kegagalan tujuan pihaklain atau meneruskan kepentingannya. 19
  • 20. Cara mengatasi konflik 1. Ciptakan sistem dan laksanakan komunikasi yang efektif. 2. Cegahlah knflik yang distruktif sebelum terjadi 3. Tetapkan peraturan dan prosedur yg berlaku terutama yang menyangkut hak karyawan. 4. Atasan mempunyai peran penting dalam menyelesaikan konflik yang muncul 5. Ciptakan iklim dan suasana kerja yang harmonis. 6. Bentuklah team untuk kerjasama yang baik antar kelompok atau unit-unit kerja 7. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit kerja/eselon mengharapkan mata rantai organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling kuat. 8. Bina dan ciptakan rasa solidaritas, toleransi, dan saling antar unit-unit kerja/departemen/eselon. 20
  • 21. Cara – cara mengendalikan konflik  1. Memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk menyampaikan pendapatnya.  2. Salah satu pihak menempatkan pada posisi memberikan argumentasinya  3. Pimpinan kelompok sebagai sumber untuk mengambil keputusan  4. Bersabar, sikapnya mengabaikan konflik  5. Penghindaran, menghindari dg cara meninggalkannya  6. Kekerasan/paksaan, tindakan tsb bila membahayakan.  7. Konsolidasi, semua yg berkonflik ke meja perundingan 21
  • 22.  8. Mediasi, penyelesaiannya ke pihak ke 3.  9. Arbitrase kedua belah pihak yang berkonflik setuju pada keterlibatannya yg memiliki otoritas hukum, dan harus setuju menerima keputusannya.  10. Peradilan, tindakan yg merujuk pada intervensi pihak ke tiga yg berwenang untuk ikut campur tangan dlm penyelesaian konflik, apakah yg berkonflik itu menginginkan atau tidak.  PENANGANAN KONFLIK ADA 3 YAITU  1. Dilakukan dg sendiri sendiri 2. Dengan perwakilan  3. dengan kehadiran pihak ke tiga. 22
  • 23. Proses terjadinya konflik  1. Ketidak puasan kedua belah pihak  2. Adanya tujuan dan berbagai sistem nilai nilai yang berbeda  3. Berbagai hambatan komunikasi  4. Struktur Organisasi. 23