1. MAKALAH
ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI
Di Susun Oleh :
ANITA IDRIS (2020456391195)
ILMAH HERI UTARI (2020456391201)
FLORIANUS JET (2020456391184)
MUH. WAHYUDIN HARDI (2020456391191)
SOFIA OMEGA LUTURMAS (2020456391190)
Pasca Sarjana STIEM BONGAYA MAKASSAR
Tahun 2020/2021
3. Pada masa sekarang ini manusia berada pada era informasi, hal itu berarti bahwa
informasi sudah menyentuh seluruh segi kehidupan dan penghidupan, baik pada
tingkat individu, tingkat kelompok, dan tingkat organisasi. Begitu banyak sekali
manfaat adanya sistem informasi melalui teknologi-teknologi canggih seperti
saat ini, tapi banyak juga dampak negatif untuk masyarakat. Sistem informasi
menimbulkan pertanyaan etika baru baik untuk individu dan masyarakat karena
mereka menciptakan peluang bagi perubahan sosial yang intens, dan dengan
demikian mengancam distribusi kekuasaan, uang, hak, dan kewajiban yang ada.
Seperti teknologi lainnya, seperti mesin uap, listrik, telepon, dan radio, informasi
teknologi dapat digunakan untuk mencapai kemajuan sosial, tetapi juga dapat
digunakan untuk melakukan kejahatan dan mengancam nilai-nilai sosial dihargai.
Pengembangan dari teknologi informasi akan menghasilkan manfaat bagi banyak
dan biaya untuk orang lain.
4. ISU ETIKA DAN SOSIAL YANG TEKAIT DENGAN
SISTEM INFORMASI
5. 1. Hak dan Kewajiban Informasi,
Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak mencampuri atau membatasi kebebasan individu tersebut,
dengan mencari informasi seperti data-data melalui teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yan bersangkutan.
2. Kepemilikan Hak dan Kewajiban
Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. kekayaan interlektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang
diciptakan oleh seorang individu atau organisasi. Dengan adanya teknologi informasi membuat perlindungan terhadap kekayaan
interlektual sulit untuk dilakukan, karena informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan atau
mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan interlektual yang dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta
dan hak paten.
3. Akuntabilitas dan Pengendalian
Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi informasi baru yang membawa tantangan bagi undang-
undang liabilitas dan dalam praktik sosial untuk menuntut tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang
terjadi dari informasi individu serta hak-hak pribadi.
4. Kualitas Sistem
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk
melindungi data dalam suatu perusahaan agar tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis.
5. Kualitas Hidup
Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga dari kebudayaan yang ada di dalam masyarakat,
meskipun di sisi lain juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi teman atau musuh bagi
anak-anak. Dari segi positif, internet menawarkan begitu banyak hal kepada mereka, seperti
6. Kemajuan dalam penyimpanan data telah menyebabkan kejahatan rutin atas privasi
individu menjadi murah dan efektif. Sistem penyimpanan data yang besar telah cukup
murah untuk suatu daerah dan bahkan perusahaan eceran lokal menggunakannya dalam
mengidentifikasi pelanggannya. Penggunaan komputer untuk menggabungkan data dari
sumber yang banyak ini dan menghasilkan dokumen elektronik berisi informasi perorangan
yang terperinci disebut profiling.
Sebuah teknologi analisis data terbaru yang disebut nonobvious relationship awareness
(NORA) telah memberikan lebih banyak kapasitas profiling bagi sektor swasta dan
pemerintah. NORA dapat mengambil informasi tentang seseorang dari berbagai sumber
yang terpisah, seperti aplikasi karyawan, catatan telepon, daftar pelanggan, dan daftar
orang-orang yang dicari. Dan mengaitkan hubungan untuk memperoleh koneksi
tersembunyi yang tidak jelas yang mungkin dapat membantu mengedintifikasi pelaku
kejahatan atau teroris.
Perkembanagn jaringan komunikasi digital dunia yang secara luas tersedia untuk individu
dan perusahaan menimbulkan banyak perhatian etika dan sosial
7. A. TREN TEKNOLOGI UTAMA YANG MEMUNCULKAN ISU ETIKA
Ada empat tren teknologi utama yang bertanggung jawab atas tekanan-tekanan etika ini, yaitu:
1. Kecepatan komputasi belipat dua kali setiap 18 bulan, Pengaruh → Banyak organisasi bergantung pada sistem
komputer untuk operasi yang penting.
2.Biaya penyimpanan data menurun dengan cepat, Pengaruh → perusahaan dapat dengan mudah memelihara
secara terperinci masing-masing basis datanya.
3.Kemajuan analisis data, Pengaruh → perusahaan dapat menganalisis data berukuran besar yang diperoleh secara
terpisah untuk mengembangkan profil yang terperinci aas perikau individu.
4. Kemajuan jaringan dan internet, Pengaruh → menyalin data dari lokasi ke lokasi yang lain dan mendapatkan data
pribadi dari lokasi yang jauh menjadi sangat mudah
8. 1. Hak Informasi : Privasi dan kebebasan di era internet
Privasi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau intervensi dari individu atau
organisasi lain, termasuk Negara. Klaim atas privasi juga terdapat dalam dunia kerja, contoh ; jutaan karyawan
menjadi subyek pengawasan elektronik dan bentuk teknologi tinggi lainnya (Ball, 2001). Teknologi dan sistem
informasi membahayakan klaim individu atas privasi dengan membuat invasi terhadap privasi menjadi murah,
menguntungkan, dan efisien.
2.Hak Kekayaan : Kekayaan Intelektual
Sistem informasi yang kontemporer memiliki tantangan yang berat bagi undang-undang dan praktik yang ada
serta melindungi kekayaan intelektual pribadi. Kekayaan intelektual dianggap sebagai kekayaan tidak tampak
yang diciptakan oleh seseorang atau perusahaan. Teknologi informasi telah membuat perlindungan kekayaan
intelektual yang sulit dilakukan karena informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah digandakan atau
didistribusikan pada jaringan. Kekayaan intelektual dilindungi oleh berbagai perlindungan dalam tiga tradisi sah
yang berbeda, yakni rahasia, hak cipta, dan hak paten.
B. DIMENSI MORAL SISTEM INFORMASI
9. 4. Hak Cipta
Hak cipta adalah pengakuan oleh undang-undang yang melindungi pencipta kekayaan intelektual dari
penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuan apapun selama usia hidup pencipta ditambah 70 tahun
setelah penciptanya meninggal. Sedangkan untuk perusahaan, perlindungan hak cipta akan berakhir 95 tahun
setelah penciptaan pertamanya.
3. Rahasia Dagang
Produk karya intelektual apapun-rumus, perangkat, pola, atau kompilasi data yang digunakan untuk sebuah
tujuan bisnis dapat diklasifikasikan sebagai rahasia dagang (trade secret), asalkan hal itu tidak didasarkan pada
informasi di domain publik. Perlindungan untuk rahasia dagang bervariasi di setiap negara. Pada umumnya,
undang-undang rahasia dagang mengizinkan monopoli untuk ide-ide dari sebuah produk karya, meskipun
monopoli tersebut bisa jadi sangat lemah.
10. B. APLIKASI SISTEM INFORMASI (SIM)
Penggunaan teknologi informasi memiliki dampak yang besar dalam masalah isu etika dan sosial,
berkenaan dengan hal ini terdapat dampak positif dan dampak negatif.
• Dampak positif dari teknologi informasi adalah
a. Sebagai media yang dapat menghemat biaya
b. Internet sebagai media komunikasi
c. Pendidikan
d. Media untuk mencari informasi atau data
e. Perdagangan
f. Agama
11.
12. CONTOH KASUS TERKAIT HAK CIPTA
LIVE AID
• Nama penyanyi Irlandia-Inggris, Bob Geldof, melejit ke popularitas Global, ketika ia berhasil
menyelenggarakan konser amal raksasa,serentak di stadion Wembley di London, Inggris, dan di stadion John
F. Kennedy di Philadelphia, Amerika Serikat, pada 13 juli 1985. Konser amal yang diberi nama Live Aid ini
bertujuan mengumpulkan danauntuk disalurkan sebagai bantuan bagi korban kelaparan di Ethopia., Afrika.
Banyak penyanyi kondang ikut serta dan konser ini disiarkan melalui televisi ke seluruh pelosok dunia.
Beberapa waktu kemudian beberapa kaset rekaman bernama Live Aid beredar, berisikan lagu lagu yang
dibawakan pada konser tersebut. Kaset bajakan ini dibuat dari berbagai album yang sudah ada dan dijual di
beberapa negara Timur Tengah dan tempat lain. Ada yang mencantumkan Made in Indonesia, ada yang
meamakai pita cuka Indonesia, bahkan ada yang mencantumkan catatan bahwa hasil keutungan penjualan
akan disumbangkan ke Ethopia. Diperkiran kaset ini dibajak oleh sekitar sepuluh perusahaan rekaman
Indonesia. Bob Geldof dan artis artis lain tentu marah besar. Ia melontarkan kampanye protes dalam media
massa sedunia yang menuduh indonesia tentang perilaku tidak etis. Secar hukum, Indonesia tidak bisa
dihukum karena pada saat itu belum menandatangani konvensi Bern tentang hak cipta international dan
didalam negeri belum ada undang undang yang melarang pembajakan macam itu.
Sumber Tempo, 14 dan 21 desember 1985 dalam buku etika bisnis K. Berterns 2000