SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  30
KEBIJAKAN PELATHAN TEKNIS KESEHATAN
SISTEMATIKA
DASAR KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDMK :
1. REGULASI / DASAR HUKUM
2. ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN DAN ASN
3. TANTANGAN GLOBAL SDMK
KEBIJAKAN PELATIHAN
PELATIHAN TIM PENILAI JABFUNG
 UU NO.36 TAHUN 2009 Tentang
Kesehatan
 UU NO. 5 TAHUN 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN)
 UU NO.36 TAHUN 2014 Tentang
Tenaga Kesehatan
 PP NO.67 TAHUN 2019 Tentang
Pengelolaan Tenaga Kesehatan
 PP NO.17 TAHUN 2020 Tentang
Perubahan Atas PP NO. 11 TAHUN
2017 Tentang Manajemen PNS
1. REGULASI/ DASAR HUKUM
UU No 5 Thn 2014 ttg
Aparatur Sipil Negara
 Setiap pegawai ASN memiliki hak dan
kesempatan untuk mengembangkan
kompetensi
 Dilakukan melalui pendidikan dan
pelatihan, seminar, kursus, dan penataran
 Dievaluasi oleh Pejabat yang Berwenang
(PyB) dan digunakan sbg salah satu dasar
dalam pengangkatan jabatan dan
pengembangan karier
 Setiap Instansi Pemerintah wajib
menyusun rencana pengembangan
kompetensi tahunan yang
tertuang dalam rencana kerja anggaran
tahunan instansi masing-masing
Pasal 70 UU ASN ayat (1) – (6)
KOMPETENSIASN
diterapkan untuk menjadi role model
KOMPETENSI
MANAJERIAL
Diukur dari tingkat
pendidikan, pelatihan
structural atau
manajemen, dan
pengalaman
kepemimpinan
KOMPETENSI SOSIAL
KULTURAL
Diukur dari pengalaman
kerja berkaitan dengan
masyarakat majemuk dalam
hal agama, suku, dan
budaya sehingga memiliki
wawasan kebangsaan.
KOMPETENSI
TEKNIS
Diukur dari tingkat
dan spesialisasi
pendidikan,
pelatihan teknis
fungsional
dan pengalaman
bekerja secara
teknis;
INTEGRITAS
KOMUNIKASI
ORIENTASI
PADA HASIL
MENGELOLA
PERUBAHAN
PEREKAT
BANGSA
11
Kebijakan Pelatihan
Pasal 30
 Pengembangan Nakes bertujuan untuk meningkatkan
mutu dan karier Nakes
 Pengembangan Nakes dilakukan melaui Pendidikan dan
Pelatihan serta kesinambungan dlm menjalankan praktik
 Dalam rangka pengembangan Nakes, Kepala Daerah dan
Pimpinan Fasyankes bertanggung jawab atas pemberian
kesempatan yang sama kepada Nakes
Pasal 31
 Pelatihan Nakes dapat diselenggarakan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau
masyarakat
 Pelatihan harus memenuhi program pelatihan dan
tenaga pelatih yang sesuai dengan Standar Profesi
dan Standar Kompetensi serta diselenggarakan oleh
Institusi penyelenggara pelatihan yang terakreditasi
2. ARAH PEMBANGUNAN
KESEHATAN
DAN
PEMBANGUNAN ASN
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN RPJPN 2005 – 2025
(UU 17/ 2007 ttg Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional th 2005 – 2025)
RPJMN 3
(2015 - 2019
RPJMN 4
(2020 – 2025)
Mewujdkan
masyarakat
Indonesia yang
mandiri, maju,
adil dan
makmur melalui
percepatan
pembangunan
disegala bidang
dgn struktur
perekonomian
yg kokoh
berlandaskan
keunggulan
kompetitif
Memantapkan
pembangunan
secara menye-
luruh dgn
menekankan
pembangunan
keunggulan
kompetitif
perekonomian
yang berbasis
SDA yang
tersedia, SDM
yg berkualitas,
serta kemam-
puan IPTEK
RPJMN 2
(2010 - 2014
Memantapkan
penataan
kembali NKRI,
meningkatkan
kualitas SDM,
membangun
kemampuan
IPTEK,
memperkuat
daya saing
perekonomian
RPJMN 1
(2005 - 2009
Menata kembali
NKRI,
membangun
Indonesia yang
aman, damai,
yang adil dan
demokratis,
dengan tingkat
kesejahteraan
yang lebih baik
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
Arah pembangunan upaya kesehatan dan kuratif bergerak kearah
promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
KURATIF - REHABILITATIF
UPAYA PROMOTIF - PREVENTIF
Bangkes
diarahkan
untuk
meningkat-
kan akses
dan mutu
yankes
Akses
masyarakat
thdp yankes
yg berkualitas
telah lebih
berkembang
dan meningkat
Akses
masyarakat
thdp yankes
yg
berkualitas
telah mulai
mantap
Kesmas thdp
yankes yg
berkualitas telah
menjangkau &
merata di
seluruh wilyah
Indonesia
VISI:
Masyarakat
sehat yang
mandiri dan
berkeadilan
RPJMN I
(2005-2009)
RPJMN II
(2010-2014
RPJMN III
(2015-2019)
RPJMN IV
(2020-2025)
SMART ASN
Memiliki /Kuasai :
 Nasionalisme
 Integritas
 Wawasan Global
 Hospitality
 Networking
 Teknologi Informasi
 Bahasa Asing
 Entrepreneurship
2013
2019
2025
ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN
MANAJEMEN
SDM
PENGEMBANGAN
POTENSI HUMAN
CAPITAL
GRAND DESIGN
PEMBANGUNAN KUALITAS ASN
BIROKRASI
BERSIH,
KOMPETEN
DAN
MELAYANI
TARGET CAPAIAN
S-1 S-2 S-3
50
%
15
%
2.5
%
42
%
11
%
1.1
%
60
%
20
%
5
%
DIKLAT MAGANG
<5% <1%
5-25% 10% 26-50% 25%
3. TANTANGAN GLOBAL SDM KESEHATAN
DISRUPTION
ERA
Volatile,
Uncertain,
Complex,
Ambiguous
DIGITAL
TRANSFORMATION
Entreprise
Architecture
INDUSTRY 4.0
Artificial
intelligence,
Internet of things
Advance Robotics
Big Data - Digital life
MILLENIALS
Confidence,
connectivity,
creativity
Social Media
E-Commerce
Competitive -
Adaptive Human
Capital
Digital Leadership
Source : PriME
What We Need?
STRATEGI PENGEMBANGAN SDM KESEHATAN
Penguatan
regulasi
Peningkatan
Perencanaan
SDMK
Peningkatan
Pendidikan dan
Pelatihan SDMK
Peningkatan
Pendayagunaan
SDMK
Pembinaan &
pengawasan mutu
SDMK
Penguatan
sumber daya
STRATEGI
Setiap penduduk memperoleh akses terhadap tenaga
kesehatan yang berkualitas
TUGAS BPPSDMK
 Mengawal jenis
 Mengawal jumlah
 Mengawal mutu
 Mengawal penyebaran
TENAGA KESEHATAN
berbagai regulasi, pembagian urusan
kewenangan, peningkatan peran pemda dan
dukungan kelembagaan lainnya
Peningkatan akses pelayanan kesehatan
yang bermutu
Kebijakan Pelatihan
Pendidikan Pelatihan
Klasikal
Non
Klasikal
PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
• Pelatihan tatap muka di kelas
• Kursus
• Seminar
• Penataran
• Pelatihan jarak jauh
• E-learning
• Bimbingan di tempat kerja
• Magang
• Pertukaran antara PNS dengan
pegawai swasta, dikoordinasikan oleh
LAN dan BKN
Kebijakan
Pelatihan
PELATIHAN
Pelatihan merupakan proses
pembelajaran untuk
meningkatkan kompetensi,
kinerja, profesionalisme dan
menunjang pengembangan
karir dengan meminimalisir
“gap kompetensi” SDM dalam
melaksanakan tugas &
fungsinya.
Kebijakan
Pelatihan
KEBIJAKAN PELATIHAN BIDANG KESEHATAN
 Pelatihan memiliki alokasi waktu minimal 30 JP @ 45 menit
 Peserta pelatihan adalah PNS yang akan atau telah menduduki
jabatan dan/atau membutuhkan peningkatan kompetensi teknis
dalam pelaksanaan tugas
 Kurikulum pelatihan mengacu kepada standar kompetensi
jabatan atau hasil Analisis Kebutuhan Pelatihan di Organisasi
 Metode pelatihan disusun sesuai dengan tujuan dan program
pelatihan bagi orang dewasa
 Pelatihan dapat diselenggarakan secara klasikal dan/atau non
klasikal
 Pelatihan dilaksanakan oleh lembaga/institusi pelatihan yang
terakreditasi
Kebijakan
Pelatihan
KEBIJAKAN PELATIHAN BIDANG KESEHATAN
 Sarana dan prasarana pelatihan ditetapkan sesuai dengan jenis
pelatihan dan jumlah peserta pelatihan
 Manajemen pelatihan diselenggarakan melalui proses TNA,
penetapan tujuan pelatihan, merancang program pelatihan,
penyelenggaraan pelatihan, evaluasi pelatihan dan pengendalian
mutu
 Dalam menjaga mutu pelatihan, Kementerian Kesehatan
menetapkan akreditasi pelatihan dan akreditasi institusi pelatihan
 Pelatihan diselenggarakan setelah terakreditasi oleh Kementerian
Kesehatan cq Pusat Pelatihan SDM Kesehatan
 Sertifikat diberikan utk penyelenggaraan pelatihan yang telah
terakreditasi serta memenuhi ketentuan yang tercantum dalam
kurikulum
PP No. 17 tahun 2020 tentang
Perubahan atas PP No. 11 tahun 2017
tentang Manajemen PNS Pasal 206
Peraturan LAN No.8 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Bangkom PNS
melalui e-Learning
Juklak Pelatihan SDM Kesehatan
Masa Pandemi
KEBIJAKAN PELATIHAN MASA PANDEMI
Kebijakan-Kebijakan
Pelatihan Bidang Kesehatan
Pada Masa Pandemi Covid-19
KEPPRES
SK
KA
BADAN
PPSDMK
INPRES
Nomor: HK.02.02/IV/1081/2020
tentang PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK)
PELATIHAN BIDANG KESEHATAN PADA MASA
PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
• PerLAN Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pedoman
Pengembangan Kompetensi PNS melalui e- learning
• PerLAN Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pedoman
Pengembangan Kompetensi PNS
• SK Ka. Badan PPSDMK Nomor: HK.02.02/IV/1081/2020
tentang petunjuk pelaksanaan pelatihan bidang
kesehatan pada masa pandemi corona virus disease
2019 (covid-19
Pelaksanaan PELATIHAN pada masa PANDEMI
• Kebijakan Pelatihan dimasa
pendemi Covid 19
Blended
Klasikal
(masa covid-19)
Distance learning
full online
• Manajemen Pelatihan
• Skenario pembelajaran
• Metoda dan Media pembelajaran
• Sistem evaluasi
• Penyiapan SDM penyelenggara
Pelatihan
• Penyiapan fasilitator
• Penyiapan sarpras
Dituangkan dalam suatu panduan penyelenggaraan untuk setiap
program pelatihan.
Standar
mutu
Kontrol
mutu
Penjaminan mutu
Ruang LINGKUP
Kebijakan
Pelatihan
PELAKSANAAN PELATIHAN MASA PANDEMI
Praktik lapangan dilaksanakan secara praktik mandiri di
tempat/ wilayah kerja masing-masing peserta
Disarankan full daring
Apabila dilaksanakan blended,
- ada ijin dari Ketua Satgas setempat / pernyataan
Kepala Institusi untuk menerapkan protokol kesehatan
- Kapasitas kelas maksimal 50% atau jarak antar kursi
peserta minimal 1 m
- Konsumsi box
- Kapasitas kamar maksimal 50%
Laksanakan sesuai Juklak Pelatihan Masa Pandemi
Kebijakan
Pelatihan
TOT PELATIHAN SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI (jumlah 64 JPL)
Tujuan:
Membentuk peseta pelatihan menjadi
tenaga fasilitator pada pelatihan
surveilans epidemiologi kes.
Sasaran:
Terwujudnya tenaga fasilitator yang
mampu memfasilitasi pelatihan
surveilans epidemiologi kes.
Kebijakan
Pelatihan
KOMPETENSIyg harus dimiliki
1. Memahami konsep teknik melatih
2. Memfasilitasi mata pelatihan konsep
dasar surveilans
3. Memfasilitasi mata pelatihan
manajemen data surveilans
epidemiologi
4. Memfasilitasi mata pelatihan deteksi
dini KLB
5. Memfasilitasi mata pelatihan
penyelidikan epidemiologi KLB
6. Memfasilitasi mata pelatihan
koordinasi surveilans epidemiologi
dengan lintas program dan lintas
sektor terkait
Kebijakan
Pelatihan STRUKTUR KURIKULUM
Kebijakan
Pelatihan
1. Kriteria peserta:
a. Pendidikan S2 Epidemiologi atau
S1 Epidemiologi dengan pengalaman bekerja di
bidang surveilans epidemiologi minimal 3 tahun
a. Pejabat fungsional epidemiologi minimal ahli muda
b. Widyaiswara Muda dengan latar belakang
pendidikan Epidemiologi
c. Bersedia menjadi fasilitator pada pelatihan
surveilans epidemiologi dengan melampirkan surat
pernyataan
2. Jumlah peserta maksimal 30 orang/kelas.
PESERTA
Kebijakan
Pelatihan
Kriteria Fasilitator sebagai berikut:
1. Widyaiswara Muda, diutamakan
dengan latar belakang
pendidikan Epidemiologi
2. Pejabat struktural atau praktisi
yang memiliki kompetensi dalam
materi terkait (Epidemiolog),
diutamakan yang telah mengikuti
pelatihan TPPK
FASILITATOR
Kebijakan
Pelatihan
PENYELENGGARA
Kriteria sebagai berikut:
1. Memiliki SDM pelatihan yang sudah memiliki
sertifikat pengendali pelatihan (Master of
Training/MoT)
2. Memiliki SDM pelatihan yang sudah memiliki
Sertifikat Pelatihan Penyelenggaraan
Pelatihan (TOC)
Kebijakan
Pelatihan
SERTIFIKAT
Peserta yang telah mengikuti pelatihan akan
diberikan SERTIFIKAT dari Kemenkes RI
dengan angka kredit 1 (satu)
dan atau
Sertifikat dari penyelenggara dengan nilai
Satuan Kredit Profesi (SKP) dari organisasi
profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi
Indonesia (PAEI).
Kebijakan Pelatihan - ToT surveilans epid - Juli.pptx

Contenu connexe

Similaire à Kebijakan Pelatihan - ToT surveilans epid - Juli.pptx

BAHAN KEBIJAKAN UKOM (1).pptx
BAHAN KEBIJAKAN UKOM (1).pptxBAHAN KEBIJAKAN UKOM (1).pptx
BAHAN KEBIJAKAN UKOM (1).pptxMyorie
 
Cp bbpk ciloto edit-gema-1
Cp bbpk ciloto edit-gema-1Cp bbpk ciloto edit-gema-1
Cp bbpk ciloto edit-gema-1rickygunawan84
 
MODUL JABATAN FUNGSIONAL PKM.pdf
MODUL JABATAN FUNGSIONAL PKM.pdfMODUL JABATAN FUNGSIONAL PKM.pdf
MODUL JABATAN FUNGSIONAL PKM.pdfPromIt5
 
Panduan pelatihan sima ban paud &amp; pnf tahun 2017 1513056646
Panduan pelatihan sima ban paud &amp; pnf tahun 2017 1513056646Panduan pelatihan sima ban paud &amp; pnf tahun 2017 1513056646
Panduan pelatihan sima ban paud &amp; pnf tahun 2017 1513056646jeng berliana
 
Penyelenggaraan Kredensial.pptx
Penyelenggaraan Kredensial.pptxPenyelenggaraan Kredensial.pptx
Penyelenggaraan Kredensial.pptxSilvianaHendrawati
 
Pedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdf
Pedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdfPedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdf
Pedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdfbasken
 
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakes
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakesKebijakan standardisasi dan sertifikasi nakes
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakesSamuel Hadjo
 
Buku kebijakan spmi
Buku kebijakan spmiBuku kebijakan spmi
Buku kebijakan spmispmi
 
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakes
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakesKebijakan standardisasi dan sertifikasi nakes
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakesperawatonline
 
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMModul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMWiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATANModul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATANWiandhariEsaBBPKCilo
 
Buku kebijakan spmi stikes sby
Buku kebijakan spmi stikes sbyBuku kebijakan spmi stikes sby
Buku kebijakan spmi stikes sbyspmi
 
Panduan Penyusunan Capaian Pembelajaran
Panduan Penyusunan Capaian PembelajaranPanduan Penyusunan Capaian Pembelajaran
Panduan Penyusunan Capaian PembelajaranCahyo Darujati
 
Registrasi tenaga kesehatan
Registrasi tenaga kesehatanRegistrasi tenaga kesehatan
Registrasi tenaga kesehatanmay cece
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkrickygunawan84
 
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kesprofessional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.KesPuskesmas palasa
 
Panduan Wasit Renang.docx
Panduan Wasit Renang.docxPanduan Wasit Renang.docx
Panduan Wasit Renang.docxAgusismailPompo
 

Similaire à Kebijakan Pelatihan - ToT surveilans epid - Juli.pptx (20)

BAHAN KEBIJAKAN UKOM (1).pptx
BAHAN KEBIJAKAN UKOM (1).pptxBAHAN KEBIJAKAN UKOM (1).pptx
BAHAN KEBIJAKAN UKOM (1).pptx
 
Cp bbpk ciloto edit-gema-1
Cp bbpk ciloto edit-gema-1Cp bbpk ciloto edit-gema-1
Cp bbpk ciloto edit-gema-1
 
MODUL JABATAN FUNGSIONAL PKM.pdf
MODUL JABATAN FUNGSIONAL PKM.pdfMODUL JABATAN FUNGSIONAL PKM.pdf
MODUL JABATAN FUNGSIONAL PKM.pdf
 
Panduan pelatihan sima ban paud &amp; pnf tahun 2017 1513056646
Panduan pelatihan sima ban paud &amp; pnf tahun 2017 1513056646Panduan pelatihan sima ban paud &amp; pnf tahun 2017 1513056646
Panduan pelatihan sima ban paud &amp; pnf tahun 2017 1513056646
 
Penyelenggaraan Kredensial.pptx
Penyelenggaraan Kredensial.pptxPenyelenggaraan Kredensial.pptx
Penyelenggaraan Kredensial.pptx
 
Presentasi sertifikasi kompetensi kerja lsp jmkp
Presentasi sertifikasi kompetensi kerja lsp jmkpPresentasi sertifikasi kompetensi kerja lsp jmkp
Presentasi sertifikasi kompetensi kerja lsp jmkp
 
Pedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdf
Pedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdfPedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdf
Pedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdf
 
Manual mutu 28062012
Manual mutu 28062012Manual mutu 28062012
Manual mutu 28062012
 
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakes
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakesKebijakan standardisasi dan sertifikasi nakes
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakes
 
Buku kebijakan spmi
Buku kebijakan spmiBuku kebijakan spmi
Buku kebijakan spmi
 
Standar dan Sistem Penjaminan Mutu Internal Program Pendidikan Sarjana Instit...
Standar dan Sistem Penjaminan Mutu Internal Program Pendidikan Sarjana Instit...Standar dan Sistem Penjaminan Mutu Internal Program Pendidikan Sarjana Instit...
Standar dan Sistem Penjaminan Mutu Internal Program Pendidikan Sarjana Instit...
 
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakes
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakesKebijakan standardisasi dan sertifikasi nakes
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakes
 
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMModul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
 
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATANModul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
 
Buku kebijakan spmi stikes sby
Buku kebijakan spmi stikes sbyBuku kebijakan spmi stikes sby
Buku kebijakan spmi stikes sby
 
Panduan Penyusunan Capaian Pembelajaran
Panduan Penyusunan Capaian PembelajaranPanduan Penyusunan Capaian Pembelajaran
Panduan Penyusunan Capaian Pembelajaran
 
Registrasi tenaga kesehatan
Registrasi tenaga kesehatanRegistrasi tenaga kesehatan
Registrasi tenaga kesehatan
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmk
 
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kesprofessional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
 
Panduan Wasit Renang.docx
Panduan Wasit Renang.docxPanduan Wasit Renang.docx
Panduan Wasit Renang.docx
 

Dernier

#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfssuser1cc42a
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdncindyrenatasaleleuba
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxindah849420
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...IdjaMarasabessy
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 

Dernier (20)

Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 

Kebijakan Pelatihan - ToT surveilans epid - Juli.pptx

  • 2. SISTEMATIKA DASAR KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDMK : 1. REGULASI / DASAR HUKUM 2. ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN DAN ASN 3. TANTANGAN GLOBAL SDMK KEBIJAKAN PELATIHAN PELATIHAN TIM PENILAI JABFUNG
  • 3.  UU NO.36 TAHUN 2009 Tentang Kesehatan  UU NO. 5 TAHUN 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)  UU NO.36 TAHUN 2014 Tentang Tenaga Kesehatan  PP NO.67 TAHUN 2019 Tentang Pengelolaan Tenaga Kesehatan  PP NO.17 TAHUN 2020 Tentang Perubahan Atas PP NO. 11 TAHUN 2017 Tentang Manajemen PNS 1. REGULASI/ DASAR HUKUM
  • 4. UU No 5 Thn 2014 ttg Aparatur Sipil Negara  Setiap pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi  Dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan penataran  Dievaluasi oleh Pejabat yang Berwenang (PyB) dan digunakan sbg salah satu dasar dalam pengangkatan jabatan dan pengembangan karier  Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun rencana pengembangan kompetensi tahunan yang tertuang dalam rencana kerja anggaran tahunan instansi masing-masing Pasal 70 UU ASN ayat (1) – (6)
  • 5. KOMPETENSIASN diterapkan untuk menjadi role model KOMPETENSI MANAJERIAL Diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan structural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL Diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan. KOMPETENSI TEKNIS Diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan pengalaman bekerja secara teknis; INTEGRITAS KOMUNIKASI ORIENTASI PADA HASIL MENGELOLA PERUBAHAN PEREKAT BANGSA 11
  • 6. Kebijakan Pelatihan Pasal 30  Pengembangan Nakes bertujuan untuk meningkatkan mutu dan karier Nakes  Pengembangan Nakes dilakukan melaui Pendidikan dan Pelatihan serta kesinambungan dlm menjalankan praktik  Dalam rangka pengembangan Nakes, Kepala Daerah dan Pimpinan Fasyankes bertanggung jawab atas pemberian kesempatan yang sama kepada Nakes Pasal 31  Pelatihan Nakes dapat diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat  Pelatihan harus memenuhi program pelatihan dan tenaga pelatih yang sesuai dengan Standar Profesi dan Standar Kompetensi serta diselenggarakan oleh Institusi penyelenggara pelatihan yang terakreditasi
  • 8. PENTAHAPAN PEMBANGUNAN RPJPN 2005 – 2025 (UU 17/ 2007 ttg Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional th 2005 – 2025) RPJMN 3 (2015 - 2019 RPJMN 4 (2020 – 2025) Mewujdkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan disegala bidang dgn struktur perekonomian yg kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif Memantapkan pembangunan secara menye- luruh dgn menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yg berkualitas, serta kemam- puan IPTEK RPJMN 2 (2010 - 2014 Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan IPTEK, memperkuat daya saing perekonomian RPJMN 1 (2005 - 2009 Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman, damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik
  • 9. ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN Arah pembangunan upaya kesehatan dan kuratif bergerak kearah promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan KURATIF - REHABILITATIF UPAYA PROMOTIF - PREVENTIF Bangkes diarahkan untuk meningkat- kan akses dan mutu yankes Akses masyarakat thdp yankes yg berkualitas telah lebih berkembang dan meningkat Akses masyarakat thdp yankes yg berkualitas telah mulai mantap Kesmas thdp yankes yg berkualitas telah menjangkau & merata di seluruh wilyah Indonesia VISI: Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan RPJMN I (2005-2009) RPJMN II (2010-2014 RPJMN III (2015-2019) RPJMN IV (2020-2025)
  • 10. SMART ASN Memiliki /Kuasai :  Nasionalisme  Integritas  Wawasan Global  Hospitality  Networking  Teknologi Informasi  Bahasa Asing  Entrepreneurship
  • 11. 2013 2019 2025 ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN MANAJEMEN SDM PENGEMBANGAN POTENSI HUMAN CAPITAL GRAND DESIGN PEMBANGUNAN KUALITAS ASN BIROKRASI BERSIH, KOMPETEN DAN MELAYANI TARGET CAPAIAN S-1 S-2 S-3 50 % 15 % 2.5 % 42 % 11 % 1.1 % 60 % 20 % 5 % DIKLAT MAGANG <5% <1% 5-25% 10% 26-50% 25%
  • 12. 3. TANTANGAN GLOBAL SDM KESEHATAN DISRUPTION ERA Volatile, Uncertain, Complex, Ambiguous DIGITAL TRANSFORMATION Entreprise Architecture INDUSTRY 4.0 Artificial intelligence, Internet of things Advance Robotics Big Data - Digital life MILLENIALS Confidence, connectivity, creativity Social Media E-Commerce Competitive - Adaptive Human Capital Digital Leadership Source : PriME What We Need?
  • 13. STRATEGI PENGEMBANGAN SDM KESEHATAN Penguatan regulasi Peningkatan Perencanaan SDMK Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan SDMK Peningkatan Pendayagunaan SDMK Pembinaan & pengawasan mutu SDMK Penguatan sumber daya STRATEGI Setiap penduduk memperoleh akses terhadap tenaga kesehatan yang berkualitas
  • 14. TUGAS BPPSDMK  Mengawal jenis  Mengawal jumlah  Mengawal mutu  Mengawal penyebaran TENAGA KESEHATAN berbagai regulasi, pembagian urusan kewenangan, peningkatan peran pemda dan dukungan kelembagaan lainnya Peningkatan akses pelayanan kesehatan yang bermutu
  • 15. Kebijakan Pelatihan Pendidikan Pelatihan Klasikal Non Klasikal PENGEMBANGAN KOMPETENSI • Pelatihan tatap muka di kelas • Kursus • Seminar • Penataran • Pelatihan jarak jauh • E-learning • Bimbingan di tempat kerja • Magang • Pertukaran antara PNS dengan pegawai swasta, dikoordinasikan oleh LAN dan BKN
  • 16. Kebijakan Pelatihan PELATIHAN Pelatihan merupakan proses pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi, kinerja, profesionalisme dan menunjang pengembangan karir dengan meminimalisir “gap kompetensi” SDM dalam melaksanakan tugas & fungsinya.
  • 17. Kebijakan Pelatihan KEBIJAKAN PELATIHAN BIDANG KESEHATAN  Pelatihan memiliki alokasi waktu minimal 30 JP @ 45 menit  Peserta pelatihan adalah PNS yang akan atau telah menduduki jabatan dan/atau membutuhkan peningkatan kompetensi teknis dalam pelaksanaan tugas  Kurikulum pelatihan mengacu kepada standar kompetensi jabatan atau hasil Analisis Kebutuhan Pelatihan di Organisasi  Metode pelatihan disusun sesuai dengan tujuan dan program pelatihan bagi orang dewasa  Pelatihan dapat diselenggarakan secara klasikal dan/atau non klasikal  Pelatihan dilaksanakan oleh lembaga/institusi pelatihan yang terakreditasi
  • 18. Kebijakan Pelatihan KEBIJAKAN PELATIHAN BIDANG KESEHATAN  Sarana dan prasarana pelatihan ditetapkan sesuai dengan jenis pelatihan dan jumlah peserta pelatihan  Manajemen pelatihan diselenggarakan melalui proses TNA, penetapan tujuan pelatihan, merancang program pelatihan, penyelenggaraan pelatihan, evaluasi pelatihan dan pengendalian mutu  Dalam menjaga mutu pelatihan, Kementerian Kesehatan menetapkan akreditasi pelatihan dan akreditasi institusi pelatihan  Pelatihan diselenggarakan setelah terakreditasi oleh Kementerian Kesehatan cq Pusat Pelatihan SDM Kesehatan  Sertifikat diberikan utk penyelenggaraan pelatihan yang telah terakreditasi serta memenuhi ketentuan yang tercantum dalam kurikulum
  • 19. PP No. 17 tahun 2020 tentang Perubahan atas PP No. 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS Pasal 206 Peraturan LAN No.8 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Bangkom PNS melalui e-Learning Juklak Pelatihan SDM Kesehatan Masa Pandemi KEBIJAKAN PELATIHAN MASA PANDEMI
  • 20. Kebijakan-Kebijakan Pelatihan Bidang Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid-19 KEPPRES SK KA BADAN PPSDMK INPRES Nomor: HK.02.02/IV/1081/2020 tentang PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) PELATIHAN BIDANG KESEHATAN PADA MASA PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
  • 21. • PerLAN Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengembangan Kompetensi PNS melalui e- learning • PerLAN Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengembangan Kompetensi PNS • SK Ka. Badan PPSDMK Nomor: HK.02.02/IV/1081/2020 tentang petunjuk pelaksanaan pelatihan bidang kesehatan pada masa pandemi corona virus disease 2019 (covid-19 Pelaksanaan PELATIHAN pada masa PANDEMI • Kebijakan Pelatihan dimasa pendemi Covid 19 Blended Klasikal (masa covid-19) Distance learning full online • Manajemen Pelatihan • Skenario pembelajaran • Metoda dan Media pembelajaran • Sistem evaluasi • Penyiapan SDM penyelenggara Pelatihan • Penyiapan fasilitator • Penyiapan sarpras Dituangkan dalam suatu panduan penyelenggaraan untuk setiap program pelatihan. Standar mutu Kontrol mutu Penjaminan mutu Ruang LINGKUP
  • 22. Kebijakan Pelatihan PELAKSANAAN PELATIHAN MASA PANDEMI Praktik lapangan dilaksanakan secara praktik mandiri di tempat/ wilayah kerja masing-masing peserta Disarankan full daring Apabila dilaksanakan blended, - ada ijin dari Ketua Satgas setempat / pernyataan Kepala Institusi untuk menerapkan protokol kesehatan - Kapasitas kelas maksimal 50% atau jarak antar kursi peserta minimal 1 m - Konsumsi box - Kapasitas kamar maksimal 50% Laksanakan sesuai Juklak Pelatihan Masa Pandemi
  • 23. Kebijakan Pelatihan TOT PELATIHAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI (jumlah 64 JPL) Tujuan: Membentuk peseta pelatihan menjadi tenaga fasilitator pada pelatihan surveilans epidemiologi kes. Sasaran: Terwujudnya tenaga fasilitator yang mampu memfasilitasi pelatihan surveilans epidemiologi kes.
  • 24. Kebijakan Pelatihan KOMPETENSIyg harus dimiliki 1. Memahami konsep teknik melatih 2. Memfasilitasi mata pelatihan konsep dasar surveilans 3. Memfasilitasi mata pelatihan manajemen data surveilans epidemiologi 4. Memfasilitasi mata pelatihan deteksi dini KLB 5. Memfasilitasi mata pelatihan penyelidikan epidemiologi KLB 6. Memfasilitasi mata pelatihan koordinasi surveilans epidemiologi dengan lintas program dan lintas sektor terkait
  • 26. Kebijakan Pelatihan 1. Kriteria peserta: a. Pendidikan S2 Epidemiologi atau S1 Epidemiologi dengan pengalaman bekerja di bidang surveilans epidemiologi minimal 3 tahun a. Pejabat fungsional epidemiologi minimal ahli muda b. Widyaiswara Muda dengan latar belakang pendidikan Epidemiologi c. Bersedia menjadi fasilitator pada pelatihan surveilans epidemiologi dengan melampirkan surat pernyataan 2. Jumlah peserta maksimal 30 orang/kelas. PESERTA
  • 27. Kebijakan Pelatihan Kriteria Fasilitator sebagai berikut: 1. Widyaiswara Muda, diutamakan dengan latar belakang pendidikan Epidemiologi 2. Pejabat struktural atau praktisi yang memiliki kompetensi dalam materi terkait (Epidemiolog), diutamakan yang telah mengikuti pelatihan TPPK FASILITATOR
  • 28. Kebijakan Pelatihan PENYELENGGARA Kriteria sebagai berikut: 1. Memiliki SDM pelatihan yang sudah memiliki sertifikat pengendali pelatihan (Master of Training/MoT) 2. Memiliki SDM pelatihan yang sudah memiliki Sertifikat Pelatihan Penyelenggaraan Pelatihan (TOC)
  • 29. Kebijakan Pelatihan SERTIFIKAT Peserta yang telah mengikuti pelatihan akan diberikan SERTIFIKAT dari Kemenkes RI dengan angka kredit 1 (satu) dan atau Sertifikat dari penyelenggara dengan nilai Satuan Kredit Profesi (SKP) dari organisasi profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI).

Notes de l'éditeur

  1. Penjelasan mengenai roadmap menuju birokrasi kelas dunia dengan tantangan harus sudah terlaksananya penerapan merit sistem di instansi pemerintah
  2. ----- Meeting Notes (8/22/13 14:05) ----- 1. Rule base: activity base 2. Performance: Output base, outcome base 3. Dynamic: Sensitif dengan perubahan lingkungan, memiliki pemikiran 10th capability, thinking ahead, thinking cross, thinking again