SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
THE ENRON STORY:
YOU CAN FOOL SOME OF THE PEOPLE SOME OF THE TIME
TUGAS MATA KULIAH
SEMINAR AKUNTANSI
Oleh :
Nama: Hasunah
NIM : 110810301139
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Jember
2014
PENDAHULUAN
Enron adalah perusahaan yang berdiri pada 1986 dan merupakan
hasil marger dari perusahaan Houston Natural Gas dengan perusahaan
Internorth. Enron adalah salah satu perusahaan terkemuka di dunia yang
bergerak dalam bidang energi, gas alam, dan melakukan perluasan usaha
lainnya yang meliputi future transaction, trading commodity non energy
hingga bidang komunikasi yang berada di Houstan, Texas Amerika Serikat.
Pada saat itu jumlah pekerja di perusahaan ini mencapai 21.000 orang
pegawai. Sebelum kebangkrutannya pada tahun 2001, Enron mengaku
penghasilnnya mencapai $101 milyar pada tahun 2000. Kasus Enron yang
terungkap pada akhir 2001 tersebut bergulir hingga 2002 yang berpengaruh
sangat luas terhadap pasar keuangan global. Di mana terjadinya penurunan
harga saham secara drastis baik di Amerika, Eropa, hingga Asia. Enron
jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2
milyar.
Dari kilas balik cerita di atas telah menjelaskan judul yang ada diatas
bahwa mungkin kita dapat melakukan kecurangan, membohongi orang-
orang dan berperilaku tidak jujur namun hal tersebut tidak akan bertahan
lama karena pada nantinya akan terungkap semua yang telah
disembunyikan.
Topik ini begitu menarik untuk dibahas di mana kasus Enron
merupakan kisah nyata terungkapnya manipulasi atau bentuk kecurangan
terhadap penyajian laporan keuangan yang dilakukan oleh Enron dengan
auditornya yaitu Arthur Andersen selama bertahun-tahun. Kasus yang
memberikan contoh tentang adanya fraud accounting maupun pengabaian
etika bisnis untuk mencapai tujuan dengan menggunakan cara yang
salah.Berdasarkan kasus yang menyandung Enron tersebut kita akan belajar
mengenai etika dalam bisnis. Di mana etika yang baik harus diterapkan
disetiap akuntan karena akuntan bertanggung jawab atas laporan yang
disajikannya.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berberapa point penting yang dapat memudahkan untuk menganalisa
jurnal ini adalah sebagai berikut:
 Mengungkapkan secara kompleks transaksi keuangan yang
dilakukan oleh Enron
 Menjelaskan peran penting dan tanggung jawab
 Mengidentifikasi isu-isu tentang etika yang muncul dari kasus
tersebut
 Membahas dampak dari tata kelola perusahaan Enron, audit dan
hubungan antara bisnis dengan pemerintah
Mengungkapkan secara Kompleks Transaksi Keuangan yang
Dilakukan oleh Enron
1. Manajemen laba
Laba yang dihasilkan perusahaan menjadifaktor utamadalam
menilai sebuah perusahaandiAS. Informasi atas labamerupakan informasi
yang penting dalam pengambilan suatu keputusan. Karena informasi
akan laba begitu penting maka muncullah perilaku pihak manajemen
yang tidak semestinya yaitu melakukan earnings manajemen atau
manajemen laba seperti yang dilakukan oleh Enron di mana Enron
memanipulasi laporan keuangan dengan tujuan memberi kesan yang baik
pada kinerja perusahaan sehingga akan dapat merugikan pada pihak-
pihak yang berkepentingan khususnya pihak eksternal karena mereka
dapat melakukan kesalahan pengambilan keputusan atas manipulasi
laporan keuangan yang disajikan .
Sebenarnya praktik earnings management bersifat legal asalkan
tidak melanggar prinsip akuntansi berterima umum (PABU) namun pada
kenyataannya beberapa pihak memanfaatkan praktik ini dengan cara
yang salah demi mencapai tujuan yang diinginkan. Dari kasus Enron ini
telah menggambarkan betapa orang-orang telah mengabaikan etika bisnis
demi kepentingan pribadi.
2. SPE (Special Purpose Entities)
SPEdigunakan kembali olehEnronpadaawal 1990-
ansebagaialatuntuk menghasilkan
uangtanpamengungkapkantingkatpinjaman. Di sini Enron memperoleh
pembiayaan dengan cara meminjamkan saham induk perusahaan Enron
kepada anak perusahaannya sebagai modal dasar partnership-partnership
tersebut. Jadi sebenarnya Enron melakukan transaksi dengan dirinya
sendiri dan Enron pun juga tidak mengungkapkan operasi dari
partnershipnya dalam laporan keuangan yang ditujukan kepada
pemegang saham dan SEC yang merupakan badan tertinggi pengawasan
perusahaan publik di Amerika Serikat.
Tidak berbeda dengan manajemen laba, dengan SPE juga
menunjukkan bahwa Enron telah mengabaikan etika dan moral
berbisnis. Enron melakukan cara-cara yang negatif demi kepentingan
pribadi tanpa memikirkan dampak yang timbul atas perbuatannya.
3. Mark to market accounting
Merupakan suatu metode pencatatan aset dalam laporan
keuangan berdasarkan nilai pasar setelah sebelumnya aset tersebut dinilai
oleh Lembaga Penilai Independent. Selisih harga pasar dengan nilai
sebelumnya dicatat sebagai laba/rugi. Jika nilai pasar lebih besar menjadi
laba, sedangkan bila lebih kecil menjadi rugi.Tujuannya adalah untuk
memanipulasi Laporan Keuangan agar rationya menjadi lebih baik.
Beberapa asset Enron dijual dengan harga pasar. Ini dilakukan untuk
menunjukan bahwa harga pasar yang dicatat dalam laporan keuangan
tersebut wajar, namun pembelinya adalah anak perusahaannya sendiri.
Artinya mereka melakukan transaksi di dalam perusahaan itu sendiri di
mana mereka adalah penjual dan merangkap sebagai pembelinya, hal ini
merupakan contoh perdagangan yang fiktif.
Peran dan Tanggung Jawab
1. Dewan Direksi
Dewan Direksi bertanggung jawab kepada para pemegang saham
terhadap bisnis perusahaan. Mereka harus mampu menjaga kode etik
yang berhubungan dengan bisnis agar bisnis tersebut menjadi efektif.
Dalam kasus Enron semua direksi Enron terlibat dalam skema tidak jujur
dan mereka mengerti bagaimana memperoleh keuntungan dengan cara
yang tidak benar. Salah satu direktur atau ahli keuangan Andrew Fastow
yang bertanggung jawab dalam menciptakan banyak kemitraan seperti
JEDI, Chewco, dan Raptors, dan perusahaan tahu persis bagaimana
keuntungan yang sedang dilakukan bersama dengan beberapa sutradara
lain di dewan direksi. Direktur – direktur dari semua bagian membuat
skema keuangan untuk terus mendapatkan keuntungan internal tanpa
pengetahuan dari pemegang saham atau direksi lainnya.
2. Eksekutif dan Senior Manajemen
3. Auditor
Arthur Andersen adalah auditor untuk Enron. Satu dari lima
perusahaan akuntansi terbesar adalah kantor akuntan Enron. Tugas dari
Andersen adalah melakukan pemeriksaan dan memberikan kesaksian
apakah laporan keuangan Enron memenuhi GAAP (generally accepted
accounting practices). Andersen, disewa dan dibayar oleh Enron.
Andersen juga menyediakan konsultasi untuk Enron, dimana sebenarnya
hal ini melebihi wewenang dari akuntan publik pada umumnya.
Arthur Andersen juga dipersalahkan karena telah melakukan
pemusnahan ribuan surat elektronik dan dokumen lainnya yang
berhubungan dengan audit Enron. Perbuatan yang dilakukan oleh Arthur
Andersen tidak sesuai dengan Generally Accepted Accounting Principles
(GAAP) dan Generally Accepted Auditing Standard (GAAS).
Seharusnya Arthur Andersen bekerja dengan penuh kehati-hatian
sehingga informasi keuangan yang telah diauditnya dapat dipercaya tidak
mengandung keragu-raguan.
Mengidentifikasi isu-isu tentang etika yang muncul dari kasus
Enron bersama dengan Arthur Andersen telah melakukan fraud
accounting yaitu melakukan kecurangan, maipulasi laporan keuangan
dengan cara melakukan earnigs management atau manajemen laba, SPE dan
mark to market accounting. Hal tersebut merupakan perbuatan Enron
maupun Arthur Andersen yang mengabaikan moral, akhlak, etika dalam
berbisnisyang memberikan dampak yang luar biasa, membuat Enron jatuh
bangkrut dengan meninggalkan milyaran hutang. Tidak hanya berdampak
pada Enron dan Arthur Endersen yang sudah tidak dipercaya lagi oleh
publik atas KAPnya tetapi juga banyak pihak di antaranya adalah para
investor dan para karyawan Enron yang menginvestasikan dana pensiunnya
dalam saham perusahaan. Sebenarnya hal tersebut dapat dihindari dengan
memperhatikan moral, akhlak, perilaku dalam berbisnis dan yakin bahwa
dengan memiliki moral yang baik terhadap kepercayaan publik maupun diri
sendiri.
Dampak dari Tata Kelola Perusahaan Enron, Audit dan Hubungan
antara Bisnis dengan Pemerintah
Kegagalan Enron, dan KAP Arthur-Andersen merupakan pemicu
tentang harapan baru dalam tata kelola dan akuntabilitas di Amerika. Para
politisi Amerika menciptakan kerangka tata kelola dan akuntabilitas baru
yang dikenal dengan Sarbanes-Oxley Act untuk memulihkan kembali
kepercayaan masyarakat dan memfokuskan kembali tata kelola perusahaan
pada tanggung jawab direksi terhadap kewajiban fidusia mereka terhadap
kepentingan shareholders dan masyarakat.
Critical Review
Secara keseluruhan jurnal ini telah membahas tuntas tentang kasus
Enron. Isi yan ditulis di dalamnya telah menjelaskan secara detail atas judul
yang tertulis di atas. Menjelaskan mulai dari praktik keuangan yang tidak
sehat yang dilakukan oleh Enron dan KAP Arthur, menjelaskan tentang
peran orang-orang yang terlibat di dalamnya baik investor hingga
pemerintah serta berbagai implikasi yang muncul atas tindakan mereka.
Bahwasannya mereka dengan melakukan kecurangan tersebut dengan
mengabaikan kejujuran pada suatu saat nanti pasti akan terungkap. Dan
membuat orang lain dapat mengambil pelajaran dari kasus ini bahwa cara
yang tidak baik akan membawa pada hal yang negatif pula.
Jurnal ini konsisten dengan judulnya mulai awal hingga akhir fokus
terhadap satu hal yaitu benar-benar menjelaskan secara detail semua
kejahatan yang dilakukan oleh Enron dan Arthur serta beberapa pihak lain
yang ikut terlibat.
KESIMPULAN
 Enron dan KAP Arthur Andersen telah melanggar kode etik yang
seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan
untuk dilanggar.
 Pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan keuntungan bagi Enron,
tetapi akhirnya dapat menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan
Enron dan KAP Arthur Andersen.
 Dalam kasus ini, KAP yang seharusnya bisa bersikap independen tidak
dilakukan oleh KAP Arthur Andersen, karena perbuatannya kedua-
duanya menuai kehancuran.
 Terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan
keuangan dengan mencatat keuntungan padahal perusahaan mengalami
kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar
saham tetap diminati investor.
 Merupakan salah satu contoh kasus pelanggaran etika profesi Auditor
yang terjadi di Amerika Serikat.
 Kasus ini adalah buah dari sebuah ketidakjujuran, kebohongan atau dari
praktik bisnis yang tidak etis yang berakibat hutang dan sebuah
kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak disamping
proses peradilan dan tuntutan hukum.
Keterbatasan Analisis
Saya menyadari betul bahwa kemampuan saya masih sangat lemah
untuk menterjemahkan jurnal tersebut ke dalam Bahasa Indonesia. Apalagi
bahasa yang digunakan dalam jurnal tersebut merupakan bahasa ilmiah,
sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap pembahasan saya di atas yang
mungkin kurang sesuai dengan arti sebenarnya di Bahasa Indonesia dan
membuat saya menggunakan referensi yang ada di internet.
Referensi
http://www.carajadikaya.com/bangkrutnya-enron-corp/
http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2010/11/30/bangkrutnya-
perusahaan-amerika-penyebabnya-sederhana-321700.html

Contenu connexe

Tendances

Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan MasalahPengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan MasalahAnis Fithriyani
 
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosialPengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosialyunisarosa
 
PENGENALAN AUDIT DAN KONTROL SISTEM INFORMASI
PENGENALAN AUDIT DAN KONTROL SISTEM INFORMASIPENGENALAN AUDIT DAN KONTROL SISTEM INFORMASI
PENGENALAN AUDIT DAN KONTROL SISTEM INFORMASIDhina Pohan
 
Tingkatan manajemen dan manajer dan keterampilan manajer
Tingkatan manajemen dan manajer dan keterampilan manajerTingkatan manajemen dan manajer dan keterampilan manajer
Tingkatan manajemen dan manajer dan keterampilan manajermochammad rasyiid
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasRandiarsa Saputra
 
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)Throne Rush Indo
 
Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Lia Ivvana
 
Siklus akuntansi
Siklus akuntansiSiklus akuntansi
Siklus akuntansibpkp
 
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan InternalKelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan InternalPusvitaPutri
 
Etika Bisnis - Tanggung Jawab Perusahaan
Etika Bisnis - Tanggung Jawab PerusahaanEtika Bisnis - Tanggung Jawab Perusahaan
Etika Bisnis - Tanggung Jawab PerusahaanSunu Puguh
 
Menulis pesan persuasif & pesan negatif
Menulis pesan persuasif & pesan negatifMenulis pesan persuasif & pesan negatif
Menulis pesan persuasif & pesan negatifArifRachmanPutra1
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanPutrii Wiidya
 
Kasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomKasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomRose Meea
 
Akuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkumanAkuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkumanAmrul Rizal
 
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalManajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalJudianto Nugroho
 
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...IrsyadArighi
 

Tendances (20)

Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan MasalahPengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
 
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosialPengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
 
STAFFING (MANAJEMEN)
STAFFING (MANAJEMEN)STAFFING (MANAJEMEN)
STAFFING (MANAJEMEN)
 
PENGENALAN AUDIT DAN KONTROL SISTEM INFORMASI
PENGENALAN AUDIT DAN KONTROL SISTEM INFORMASIPENGENALAN AUDIT DAN KONTROL SISTEM INFORMASI
PENGENALAN AUDIT DAN KONTROL SISTEM INFORMASI
 
Penjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBITPenjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBIT
 
Tingkatan manajemen dan manajer dan keterampilan manajer
Tingkatan manajemen dan manajer dan keterampilan manajerTingkatan manajemen dan manajer dan keterampilan manajer
Tingkatan manajemen dan manajer dan keterampilan manajer
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
 
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)
 
Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26
 
Siklus akuntansi
Siklus akuntansiSiklus akuntansi
Siklus akuntansi
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan InternalKelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
 
Etika Bisnis - Tanggung Jawab Perusahaan
Etika Bisnis - Tanggung Jawab PerusahaanEtika Bisnis - Tanggung Jawab Perusahaan
Etika Bisnis - Tanggung Jawab Perusahaan
 
Menulis pesan persuasif & pesan negatif
Menulis pesan persuasif & pesan negatifMenulis pesan persuasif & pesan negatif
Menulis pesan persuasif & pesan negatif
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
 
Kasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomKasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan Worldcom
 
Akuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkumanAkuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkuman
 
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalManajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
 
Pembiayaan dengan lease jadi
Pembiayaan dengan lease jadiPembiayaan dengan lease jadi
Pembiayaan dengan lease jadi
 
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN ADMINISTRASI DAN UMUM P...
 

En vedette

Critical review jurnal ilmiah
Critical review jurnal ilmiahCritical review jurnal ilmiah
Critical review jurnal ilmiahHasunah
 
Review jurnal Ekonomi
Review jurnal EkonomiReview jurnal Ekonomi
Review jurnal Ekonomisena gumelar
 
Critical Review Jurnal Variance Analysis and Performance Evaluation
Critical Review Jurnal Variance Analysis and Performance EvaluationCritical Review Jurnal Variance Analysis and Performance Evaluation
Critical Review Jurnal Variance Analysis and Performance EvaluationCitra Dewi
 
Review jurnal manajemen strategis
Review jurnal manajemen strategisReview jurnal manajemen strategis
Review jurnal manajemen strategisAgon Wenewolok
 

En vedette (8)

Review Jurnal
Review JurnalReview Jurnal
Review Jurnal
 
Critical review jurnal ilmiah
Critical review jurnal ilmiahCritical review jurnal ilmiah
Critical review jurnal ilmiah
 
Review jurnal Ekonomi
Review jurnal EkonomiReview jurnal Ekonomi
Review jurnal Ekonomi
 
Critical Review Jurnal Variance Analysis and Performance Evaluation
Critical Review Jurnal Variance Analysis and Performance EvaluationCritical Review Jurnal Variance Analysis and Performance Evaluation
Critical Review Jurnal Variance Analysis and Performance Evaluation
 
Analisis jurnal
Analisis jurnalAnalisis jurnal
Analisis jurnal
 
Analisa jurnal
Analisa jurnalAnalisa jurnal
Analisa jurnal
 
Review jurnal manajemen strategis
Review jurnal manajemen strategisReview jurnal manajemen strategis
Review jurnal manajemen strategis
 
Contoh Review Jurnal
Contoh Review JurnalContoh Review Jurnal
Contoh Review Jurnal
 

Similaire à critical review jurnal ilmiah

15312475 muhammad apriwan
15312475 muhammad apriwan15312475 muhammad apriwan
15312475 muhammad apriwanapriwanmuhammad
 
Analisis kasus enron gates dan contoh konfirmasi positif
Analisis kasus enron gates dan contoh konfirmasi positifAnalisis kasus enron gates dan contoh konfirmasi positif
Analisis kasus enron gates dan contoh konfirmasi positifapriwanmuhammad
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KEL 8.pptx
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KEL 8.pptxANALISIS LAPORAN KEUANGAN KEL 8.pptx
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KEL 8.pptxMayaSintia4
 
Kode Etik Akuntan.pptx
Kode Etik Akuntan.pptxKode Etik Akuntan.pptx
Kode Etik Akuntan.pptxStellaNyappi
 
Kasus Enron Corporation.pptx
Kasus Enron Corporation.pptxKasus Enron Corporation.pptx
Kasus Enron Corporation.pptxLiza_1004
 
133129-ID-fungsi-manajemen-dalam-penyajian-laporan.pdf
133129-ID-fungsi-manajemen-dalam-penyajian-laporan.pdf133129-ID-fungsi-manajemen-dalam-penyajian-laporan.pdf
133129-ID-fungsi-manajemen-dalam-penyajian-laporan.pdfAgus arwani
 
Contoh kasus pelanggaran etika profesi akuntan
Contoh kasus pelanggaran etika profesi akuntanContoh kasus pelanggaran etika profesi akuntan
Contoh kasus pelanggaran etika profesi akuntanNaiila Naiila
 
Peran penting pengendalian, akuntabilitas, dan transparansi (Manajemen Keuang...
Peran penting pengendalian, akuntabilitas, dan transparansi (Manajemen Keuang...Peran penting pengendalian, akuntabilitas, dan transparansi (Manajemen Keuang...
Peran penting pengendalian, akuntabilitas, dan transparansi (Manajemen Keuang...DGT
 
16312232 chika leskavitri
16312232 chika leskavitri16312232 chika leskavitri
16312232 chika leskavitriapriwanmuhammad
 
Atmasphere 25 April 2016
Atmasphere 25 April 2016Atmasphere 25 April 2016
Atmasphere 25 April 2016Mac Margono
 
Profesi Akuntan Publik pada Masa depan
Profesi Akuntan Publik pada Masa depanProfesi Akuntan Publik pada Masa depan
Profesi Akuntan Publik pada Masa depanDiah Fitri
 
Uas etika profesi
Uas etika profesiUas etika profesi
Uas etika profesimayumizetaa
 
Mengembangkan etika di kantor akuntan publik
Mengembangkan etika di kantor akuntan publikMengembangkan etika di kantor akuntan publik
Mengembangkan etika di kantor akuntan publikUniversitas Pasundan
 

Similaire à critical review jurnal ilmiah (20)

tugas dena.docx
tugas dena.docxtugas dena.docx
tugas dena.docx
 
Kasus
Kasus Kasus
Kasus
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Enron
Enron Enron
Enron
 
15312475 muhammad apriwan
15312475 muhammad apriwan15312475 muhammad apriwan
15312475 muhammad apriwan
 
Analisis kasus enron gates dan contoh konfirmasi positif
Analisis kasus enron gates dan contoh konfirmasi positifAnalisis kasus enron gates dan contoh konfirmasi positif
Analisis kasus enron gates dan contoh konfirmasi positif
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KEL 8.pptx
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KEL 8.pptxANALISIS LAPORAN KEUANGAN KEL 8.pptx
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KEL 8.pptx
 
Kode Etik Akuntan.pptx
Kode Etik Akuntan.pptxKode Etik Akuntan.pptx
Kode Etik Akuntan.pptx
 
Kasus Enron Corporation.pptx
Kasus Enron Corporation.pptxKasus Enron Corporation.pptx
Kasus Enron Corporation.pptx
 
133129-ID-fungsi-manajemen-dalam-penyajian-laporan.pdf
133129-ID-fungsi-manajemen-dalam-penyajian-laporan.pdf133129-ID-fungsi-manajemen-dalam-penyajian-laporan.pdf
133129-ID-fungsi-manajemen-dalam-penyajian-laporan.pdf
 
Contoh kasus pelanggaran etika profesi akuntan
Contoh kasus pelanggaran etika profesi akuntanContoh kasus pelanggaran etika profesi akuntan
Contoh kasus pelanggaran etika profesi akuntan
 
Peran penting pengendalian, akuntabilitas, dan transparansi (Manajemen Keuang...
Peran penting pengendalian, akuntabilitas, dan transparansi (Manajemen Keuang...Peran penting pengendalian, akuntabilitas, dan transparansi (Manajemen Keuang...
Peran penting pengendalian, akuntabilitas, dan transparansi (Manajemen Keuang...
 
KASUS_ENRON_pptx.pptx
KASUS_ENRON_pptx.pptxKASUS_ENRON_pptx.pptx
KASUS_ENRON_pptx.pptx
 
16312232 chika leskavitri
16312232 chika leskavitri16312232 chika leskavitri
16312232 chika leskavitri
 
Atmasphere 25 April 2016
Atmasphere 25 April 2016Atmasphere 25 April 2016
Atmasphere 25 April 2016
 
Pengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi Forensik
Pengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi ForensikPengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi Forensik
Pengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi Forensik
 
Profesi Akuntan Publik pada Masa depan
Profesi Akuntan Publik pada Masa depanProfesi Akuntan Publik pada Masa depan
Profesi Akuntan Publik pada Masa depan
 
MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002
MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002
MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002
 
Uas etika profesi
Uas etika profesiUas etika profesi
Uas etika profesi
 
Mengembangkan etika di kantor akuntan publik
Mengembangkan etika di kantor akuntan publikMengembangkan etika di kantor akuntan publik
Mengembangkan etika di kantor akuntan publik
 

Plus de Hasunah

critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahHasunah
 
critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahHasunah
 
Chapter 4
Chapter 4Chapter 4
Chapter 4Hasunah
 
Chapter 2
Chapter 2Chapter 2
Chapter 2Hasunah
 
ANALISIS SWOT FE UNEJ
ANALISIS SWOT FE UNEJANALISIS SWOT FE UNEJ
ANALISIS SWOT FE UNEJHasunah
 
Audit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bankAudit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bankHasunah
 
Transaksi istishna
Transaksi istishnaTransaksi istishna
Transaksi istishnaHasunah
 
Akuntansi universitas
Akuntansi universitasAkuntansi universitas
Akuntansi universitasHasunah
 
Studi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansiStudi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansiHasunah
 
Ppt environmental accounting
Ppt environmental accountingPpt environmental accounting
Ppt environmental accountingHasunah
 
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi Hasunah
 
Ppt audit pengolahan data
Ppt audit pengolahan dataPpt audit pengolahan data
Ppt audit pengolahan dataHasunah
 
KONSEP AUDIT MANAJEMEN
KONSEP AUDIT MANAJEMENKONSEP AUDIT MANAJEMEN
KONSEP AUDIT MANAJEMENHasunah
 

Plus de Hasunah (18)

critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiah
 
critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiah
 
KDRT
KDRTKDRT
KDRT
 
Chapter 4
Chapter 4Chapter 4
Chapter 4
 
Chapter 2
Chapter 2Chapter 2
Chapter 2
 
ANALISIS SWOT FE UNEJ
ANALISIS SWOT FE UNEJANALISIS SWOT FE UNEJ
ANALISIS SWOT FE UNEJ
 
bab 2
 bab 2 bab 2
bab 2
 
bab 1
bab 1bab 1
bab 1
 
Audit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bankAudit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bank
 
Transaksi istishna
Transaksi istishnaTransaksi istishna
Transaksi istishna
 
Akuntansi universitas
Akuntansi universitasAkuntansi universitas
Akuntansi universitas
 
Bab 2
Bab 2 Bab 2
Bab 2
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Studi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansiStudi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansi
 
Ppt environmental accounting
Ppt environmental accountingPpt environmental accounting
Ppt environmental accounting
 
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi
 
Ppt audit pengolahan data
Ppt audit pengolahan dataPpt audit pengolahan data
Ppt audit pengolahan data
 
KONSEP AUDIT MANAJEMEN
KONSEP AUDIT MANAJEMENKONSEP AUDIT MANAJEMEN
KONSEP AUDIT MANAJEMEN
 

Dernier

Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxDwiNovitaSari70
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfPPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfssuser8410f71
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxHermawati Dwi Susari
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docxRPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docxRahmiRauf
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docxKisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx1101416
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik WidarsihTugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsihninikwidarsih44
 
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdfindahningsih541
 
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNTugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNssuser419260
 
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptxRevisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptxRazefZulkarnain1
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docLeoRahmanBoyanese
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Dernier (20)

Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfPPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docxRPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docxKisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik WidarsihTugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
 
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
 
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNTugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
 
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptxRevisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

critical review jurnal ilmiah

  • 1. THE ENRON STORY: YOU CAN FOOL SOME OF THE PEOPLE SOME OF THE TIME TUGAS MATA KULIAH SEMINAR AKUNTANSI Oleh : Nama: Hasunah NIM : 110810301139 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember 2014
  • 2. PENDAHULUAN Enron adalah perusahaan yang berdiri pada 1986 dan merupakan hasil marger dari perusahaan Houston Natural Gas dengan perusahaan Internorth. Enron adalah salah satu perusahaan terkemuka di dunia yang bergerak dalam bidang energi, gas alam, dan melakukan perluasan usaha lainnya yang meliputi future transaction, trading commodity non energy hingga bidang komunikasi yang berada di Houstan, Texas Amerika Serikat. Pada saat itu jumlah pekerja di perusahaan ini mencapai 21.000 orang pegawai. Sebelum kebangkrutannya pada tahun 2001, Enron mengaku penghasilnnya mencapai $101 milyar pada tahun 2000. Kasus Enron yang terungkap pada akhir 2001 tersebut bergulir hingga 2002 yang berpengaruh sangat luas terhadap pasar keuangan global. Di mana terjadinya penurunan harga saham secara drastis baik di Amerika, Eropa, hingga Asia. Enron jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar. Dari kilas balik cerita di atas telah menjelaskan judul yang ada diatas bahwa mungkin kita dapat melakukan kecurangan, membohongi orang- orang dan berperilaku tidak jujur namun hal tersebut tidak akan bertahan lama karena pada nantinya akan terungkap semua yang telah disembunyikan. Topik ini begitu menarik untuk dibahas di mana kasus Enron merupakan kisah nyata terungkapnya manipulasi atau bentuk kecurangan terhadap penyajian laporan keuangan yang dilakukan oleh Enron dengan auditornya yaitu Arthur Andersen selama bertahun-tahun. Kasus yang memberikan contoh tentang adanya fraud accounting maupun pengabaian etika bisnis untuk mencapai tujuan dengan menggunakan cara yang salah.Berdasarkan kasus yang menyandung Enron tersebut kita akan belajar mengenai etika dalam bisnis. Di mana etika yang baik harus diterapkan disetiap akuntan karena akuntan bertanggung jawab atas laporan yang disajikannya.
  • 3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berberapa point penting yang dapat memudahkan untuk menganalisa jurnal ini adalah sebagai berikut:  Mengungkapkan secara kompleks transaksi keuangan yang dilakukan oleh Enron  Menjelaskan peran penting dan tanggung jawab  Mengidentifikasi isu-isu tentang etika yang muncul dari kasus tersebut  Membahas dampak dari tata kelola perusahaan Enron, audit dan hubungan antara bisnis dengan pemerintah Mengungkapkan secara Kompleks Transaksi Keuangan yang Dilakukan oleh Enron 1. Manajemen laba Laba yang dihasilkan perusahaan menjadifaktor utamadalam menilai sebuah perusahaandiAS. Informasi atas labamerupakan informasi yang penting dalam pengambilan suatu keputusan. Karena informasi akan laba begitu penting maka muncullah perilaku pihak manajemen yang tidak semestinya yaitu melakukan earnings manajemen atau manajemen laba seperti yang dilakukan oleh Enron di mana Enron memanipulasi laporan keuangan dengan tujuan memberi kesan yang baik pada kinerja perusahaan sehingga akan dapat merugikan pada pihak- pihak yang berkepentingan khususnya pihak eksternal karena mereka dapat melakukan kesalahan pengambilan keputusan atas manipulasi laporan keuangan yang disajikan . Sebenarnya praktik earnings management bersifat legal asalkan tidak melanggar prinsip akuntansi berterima umum (PABU) namun pada kenyataannya beberapa pihak memanfaatkan praktik ini dengan cara yang salah demi mencapai tujuan yang diinginkan. Dari kasus Enron ini telah menggambarkan betapa orang-orang telah mengabaikan etika bisnis demi kepentingan pribadi. 2. SPE (Special Purpose Entities)
  • 4. SPEdigunakan kembali olehEnronpadaawal 1990- ansebagaialatuntuk menghasilkan uangtanpamengungkapkantingkatpinjaman. Di sini Enron memperoleh pembiayaan dengan cara meminjamkan saham induk perusahaan Enron kepada anak perusahaannya sebagai modal dasar partnership-partnership tersebut. Jadi sebenarnya Enron melakukan transaksi dengan dirinya sendiri dan Enron pun juga tidak mengungkapkan operasi dari partnershipnya dalam laporan keuangan yang ditujukan kepada pemegang saham dan SEC yang merupakan badan tertinggi pengawasan perusahaan publik di Amerika Serikat. Tidak berbeda dengan manajemen laba, dengan SPE juga menunjukkan bahwa Enron telah mengabaikan etika dan moral berbisnis. Enron melakukan cara-cara yang negatif demi kepentingan pribadi tanpa memikirkan dampak yang timbul atas perbuatannya. 3. Mark to market accounting Merupakan suatu metode pencatatan aset dalam laporan keuangan berdasarkan nilai pasar setelah sebelumnya aset tersebut dinilai oleh Lembaga Penilai Independent. Selisih harga pasar dengan nilai sebelumnya dicatat sebagai laba/rugi. Jika nilai pasar lebih besar menjadi laba, sedangkan bila lebih kecil menjadi rugi.Tujuannya adalah untuk memanipulasi Laporan Keuangan agar rationya menjadi lebih baik. Beberapa asset Enron dijual dengan harga pasar. Ini dilakukan untuk menunjukan bahwa harga pasar yang dicatat dalam laporan keuangan tersebut wajar, namun pembelinya adalah anak perusahaannya sendiri. Artinya mereka melakukan transaksi di dalam perusahaan itu sendiri di mana mereka adalah penjual dan merangkap sebagai pembelinya, hal ini merupakan contoh perdagangan yang fiktif. Peran dan Tanggung Jawab 1. Dewan Direksi Dewan Direksi bertanggung jawab kepada para pemegang saham terhadap bisnis perusahaan. Mereka harus mampu menjaga kode etik yang berhubungan dengan bisnis agar bisnis tersebut menjadi efektif.
  • 5. Dalam kasus Enron semua direksi Enron terlibat dalam skema tidak jujur dan mereka mengerti bagaimana memperoleh keuntungan dengan cara yang tidak benar. Salah satu direktur atau ahli keuangan Andrew Fastow yang bertanggung jawab dalam menciptakan banyak kemitraan seperti JEDI, Chewco, dan Raptors, dan perusahaan tahu persis bagaimana keuntungan yang sedang dilakukan bersama dengan beberapa sutradara lain di dewan direksi. Direktur – direktur dari semua bagian membuat skema keuangan untuk terus mendapatkan keuntungan internal tanpa pengetahuan dari pemegang saham atau direksi lainnya. 2. Eksekutif dan Senior Manajemen 3. Auditor Arthur Andersen adalah auditor untuk Enron. Satu dari lima perusahaan akuntansi terbesar adalah kantor akuntan Enron. Tugas dari Andersen adalah melakukan pemeriksaan dan memberikan kesaksian apakah laporan keuangan Enron memenuhi GAAP (generally accepted accounting practices). Andersen, disewa dan dibayar oleh Enron. Andersen juga menyediakan konsultasi untuk Enron, dimana sebenarnya hal ini melebihi wewenang dari akuntan publik pada umumnya. Arthur Andersen juga dipersalahkan karena telah melakukan pemusnahan ribuan surat elektronik dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan audit Enron. Perbuatan yang dilakukan oleh Arthur Andersen tidak sesuai dengan Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) dan Generally Accepted Auditing Standard (GAAS). Seharusnya Arthur Andersen bekerja dengan penuh kehati-hatian sehingga informasi keuangan yang telah diauditnya dapat dipercaya tidak mengandung keragu-raguan. Mengidentifikasi isu-isu tentang etika yang muncul dari kasus Enron bersama dengan Arthur Andersen telah melakukan fraud accounting yaitu melakukan kecurangan, maipulasi laporan keuangan dengan cara melakukan earnigs management atau manajemen laba, SPE dan mark to market accounting. Hal tersebut merupakan perbuatan Enron maupun Arthur Andersen yang mengabaikan moral, akhlak, etika dalam
  • 6. berbisnisyang memberikan dampak yang luar biasa, membuat Enron jatuh bangkrut dengan meninggalkan milyaran hutang. Tidak hanya berdampak pada Enron dan Arthur Endersen yang sudah tidak dipercaya lagi oleh publik atas KAPnya tetapi juga banyak pihak di antaranya adalah para investor dan para karyawan Enron yang menginvestasikan dana pensiunnya dalam saham perusahaan. Sebenarnya hal tersebut dapat dihindari dengan memperhatikan moral, akhlak, perilaku dalam berbisnis dan yakin bahwa dengan memiliki moral yang baik terhadap kepercayaan publik maupun diri sendiri. Dampak dari Tata Kelola Perusahaan Enron, Audit dan Hubungan antara Bisnis dengan Pemerintah Kegagalan Enron, dan KAP Arthur-Andersen merupakan pemicu tentang harapan baru dalam tata kelola dan akuntabilitas di Amerika. Para politisi Amerika menciptakan kerangka tata kelola dan akuntabilitas baru yang dikenal dengan Sarbanes-Oxley Act untuk memulihkan kembali kepercayaan masyarakat dan memfokuskan kembali tata kelola perusahaan pada tanggung jawab direksi terhadap kewajiban fidusia mereka terhadap kepentingan shareholders dan masyarakat. Critical Review Secara keseluruhan jurnal ini telah membahas tuntas tentang kasus Enron. Isi yan ditulis di dalamnya telah menjelaskan secara detail atas judul yang tertulis di atas. Menjelaskan mulai dari praktik keuangan yang tidak sehat yang dilakukan oleh Enron dan KAP Arthur, menjelaskan tentang peran orang-orang yang terlibat di dalamnya baik investor hingga pemerintah serta berbagai implikasi yang muncul atas tindakan mereka. Bahwasannya mereka dengan melakukan kecurangan tersebut dengan mengabaikan kejujuran pada suatu saat nanti pasti akan terungkap. Dan membuat orang lain dapat mengambil pelajaran dari kasus ini bahwa cara yang tidak baik akan membawa pada hal yang negatif pula. Jurnal ini konsisten dengan judulnya mulai awal hingga akhir fokus terhadap satu hal yaitu benar-benar menjelaskan secara detail semua
  • 7. kejahatan yang dilakukan oleh Enron dan Arthur serta beberapa pihak lain yang ikut terlibat. KESIMPULAN  Enron dan KAP Arthur Andersen telah melanggar kode etik yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar.  Pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan keuntungan bagi Enron, tetapi akhirnya dapat menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan Enron dan KAP Arthur Andersen.  Dalam kasus ini, KAP yang seharusnya bisa bersikap independen tidak dilakukan oleh KAP Arthur Andersen, karena perbuatannya kedua- duanya menuai kehancuran.  Terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor.  Merupakan salah satu contoh kasus pelanggaran etika profesi Auditor yang terjadi di Amerika Serikat.  Kasus ini adalah buah dari sebuah ketidakjujuran, kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis yang berakibat hutang dan sebuah kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak disamping proses peradilan dan tuntutan hukum. Keterbatasan Analisis Saya menyadari betul bahwa kemampuan saya masih sangat lemah untuk menterjemahkan jurnal tersebut ke dalam Bahasa Indonesia. Apalagi bahasa yang digunakan dalam jurnal tersebut merupakan bahasa ilmiah, sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap pembahasan saya di atas yang mungkin kurang sesuai dengan arti sebenarnya di Bahasa Indonesia dan membuat saya menggunakan referensi yang ada di internet.