2. Askep Postnatal Care
PENGERTIAN
• Masa Nifas ( puerpemium ) / Masa Post Partum Adalah
masa sejak melahirkan sampai dengan pulihnya alat-alat
reproduksi dan anggota tubuh lainnya yang berlangsung
sampai sekitar 40 hari (kamus besar bahasa Indonesia —
1990)
3. Askep Postnatal Care
• Waktu penyembuhan dan perubahan waktu kembali pada
keadaan tidak bamil dan penyesuaian terhadap
penambahan keluarga baru (hamilton, MP, 1995)
• Waktu penyembuhan dan perubahan dimulai setelah
kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil ±6
minggu
4. Askep Postnatal Care
• Tahapan I Fase Masa Partus
• • Immediate Post Partum
• • Early Post Partum
• • Lake Post Partum
5. Early Post
Partum
• Mencegah pendarahan masa nifas karena
atonia uteri
• Mendeteksi dan merawat penyebab
pendarahan berlanjut.
• Memberikan konseling pada Ibu atau salah
satu keluarga, bagaimana mencegah
pendarahan masa mfas karena atonia uteri
• Pemberian asi awal
• Melakukan banding ahetcment
• Mencegah hipotemi pada bayi
• Memastikan involusi uterus berialan
normal, uterus berkontraksi, fundus dibawah
umbilikus tidak ada pendarahan abnormal,
tidak ada bau
24 jam pertama
Post Partum
Minggu pertama
Post Partum
6. Late Post
Partum
• Menilai adanya tanda —tanda demam infleksi
atau pendarahan abnormal
• Memastikan Ibu mendapatkan cukup makanan,
cairan dan istirahat
• Memastikan Ibu menyusui dengan baik dan tidak
memperlihatkan tanda —tanda penyulit
• Memberikan konseling pada Ibu mengenai
asuhan pada bayi , tali pusat, menjaga bayi tetap
hangat dan merawat bayi sehari-hari
• Menanyakan pada ibu tentang penyulit penyulit
yang dialami bayi
• Memberikan konseling untuk KB secara dini.
2-6 minggu
Post
Partum
7. Adaptasi Fisik Post Natal
1. Involusi Korpus Uteri
• Pada akhir kala III TFU setinggi umbilikus dengan
berat uterus 1000 gr, segera setelah plasenta lahir pada
uterus yang berkontraksi TFU pertengahan umbilikus
dan simpisis 1±2 jari bawah pusat
• Pada hari ke-5 TFU 7 cm atas simpisis / setengah
simpisis pusat dan berat ± 600 gr
• 12 han Post Partum Uterus tidak dapat diraba lagi
diatas simpisis (karena sudah masuk dalam rongga
pelvis ) berat menjadi ± 300 gr
• 6 minggu Post Partum berat Uterus menjadi 40 — 60
gr dengan tinggi 8 cm.
9. INVOLUSI INI DISEBABKAN OLEH:
• Kontraksi dan retraksi serabut otot uterus yang terjadi
terus menerus sehingga mengakibatkan kompresi
pembuluh darah dan anemia setempat ISKEMIA
• Otolisis sitoplasma sel yang berlebih akan tercerna
sendiri sehingga tertinggal janingan fibro elastik
dalam jumlah renik sebagai bukti kehamilan
• Atropi jaringan yang berfroliferasi dengan adanya
estrogen dalam jumlah besar kemudian mengalami
atropi sebagai reaksi terhadap penghentian produksi
esterogen yang menyertai pelepasan plasenta
11. ASKEP POSTNATAL CARE
Selain perubahan atrofik pada otot —otot uterus lapisannya
(desidua) akan mengalami atrofi dan pelepasan dengan
meninggalkan lapisan basal yang akan beregenerasi
menjadi endometrium yang baru, luka bekas pelekatan
plasenta.
Memerlukan waktu 8 minggu untuk sembuh total
Pulihnya Menstruasi Bervariasi
• Pada wanita tidak menyusui haid biasanya
pulih dalam waktu 6- 8 minggu
• Kalau bayi menyusu pada Ibu sepenuhnya
haid baru kembali setelah beberapa bulan
12. 2. Perubahan Pada Pembuluh Darah
• Setelah kelahiran, pembuluh extrauterin berkurang
menyamai atau setidaknya kurang lebih mendekati
keadaan sebelum hamil didalam uterus
puerperium, sebagian besar pembuluh darah
mengalami obliterasi oleh pembuluh-pembuluh.
Hiahn dan timbul pembuluh darah yang lebih kecil
di tempat tersebut
• Reasorbsi sisa-sisa yang mengalami hialinisasi
terjadi dengan proses yang lama dengan yang
terlihat pada ovarium setelah terjadinya okulasi
dan pembentukan korpus luteum
13. Askep Postnatal Care
• Setelah melahirkan, volume darah Ibu relatif akan
bertambah, keadaan ini menimbulkan beban pada
jantung, sehingga dapat menimbulkan dekompensasi
kordis pada penderita vistum kondis.
• Untung keadaan ini dapat diatasi dengan mekanisme
kompensasi dengan timbulnya hemokonsentrasi,
sehingga volume darah kembali sediakala dan
biasanya hal ini terjadi 2-3 hari post partum.
14. 3. Perubahan Serviks
• Setelah post partum ostium ekternus dapat dimasuki 2-3
jari tangan.
• 1 minggu post partum hanya dapat dimasukan I jari
kedalam uteri
• Pada waktu lubang menyempit serviks menebal canalis
servikslis terbenbuk kembali.
• tapi setelah involusi sempurna osteum eksternum tidak
kembali sebelum hamil (sedikit melebar /fish mouth}
• Bentuk serviks menganga seperti corong karena serviks
tidak berkontraksi sehinga seolah-olah antara korpus dan
serviks seolah-olah pada perbatasan berbentuk cincin
dengan konsistensi serviks yang lembek/lunak.
15. 4. Vagina,vulva perineum
• Dinding vagina yang lembut bertahap kembali pada
keadaan sebelum hamil setelah 6 minggu Rugae
tampak kembali setelah 4 minggu
• Hymen tampak sebagai tonjolan-tonjolan janingan
yang kecil dalam pembentukan proses parut berubah
menjadi kurunkule mitiformis yang khas pada
multipara
• Kadang-kadang terlihat haemoroid lebih menonjol
• Segera setelah melahirkan perineum menjadi kendor,
hari ke-5 perineum sudah mendapatkan kembali
tonusnya namun lebih kendor dari keadaan nulipara
16. 5. Lochea
Lochea adalah : keluaran dari uterus setelah melahirkan
yang terdiri dari darah, jaringan desidua yang nekrotik
selama masa nifas
• Jumlah dan warna lochea akan berkurang secara progresif:
• Lochea Rubra (1-4)
• Jumlahnya sedang, berwarna merah dan terutama darah
( sisa selaput ketuban, sisa desidua, sisa vernik casseosa,
sisa leukosit, trembosit merah terang / tua)
17. Askep Postnatal Care
• Lochea Serousa ( 4-8)
• Jumlahnya berkurang dan berwarna merah muda
( hemoserousa) terdiri dan sisa darah tua, serum
leukosit dan sisa jaringan
• Lochea Alba(8-14)
• Jumlahnya sedikit, berwarna putih atau hampir tidak
berwarna terdiri dan leukosit, sel-sel epitel mukosa
servik sampai lebih kurang 2-6 minggu Post Portum
18. Askep Postnatal Care
• 6. Perubahan Payudara
• • Pada han ke-2 Post Partum, colostrum ( cairan kuning kental
yang mengandung albumin dan globulin yang di sekresi
payudara ) setelah kelahiran bayi, dapat di pencet keluar dari
puting susu namun pada umumnya produksi air susu
berlangsung putih hari ke 2-3 Post Partum
• • Biasanya payudara akan menjadi lebih besar lebih kencang
dan lebih nyeri tekan sebagai reaksi terhadap perubahan status
hormonal setelah dimulainya laktasi
19. Askep Postnatal Care
• 7. Perubahan Pada Peritonium Dan Dinding
Abdomen
• => Ketika miometrium mengalami kontraksi dan
retraksi portoneum menjadi berlipat dan keriput,
ligamentum latum dan rotundum menjadi kendor
• => Sebagai akibat robeknya serabut-serabut
elastis pada kulit dan regangan yang lama yang
disebabkan pembesaran uterus saat hamil untuk
sementara waktu dinding abdomen tetap lunak
dan lembek
20. Askep Postnatal Care
• Pada otot-otot yang mengalami atropi biasanya dinding
abdomen tetap kendor kemungkinan yang dijumpai “
Diostasis Muskulus Rektus “. Pada keadaan tersebut
dinding abdomen pada garis tengahnya hanya terdiri dari
pertonium, farcia yang menipis janingan sub kutan dan
kulit
21. Askep Postnatal Care
• 8. Traktus Urinarius
• 24 jam pertama buang air kecil sering sulit,
kemungkinan terdapat spasme spinter dan adema
leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami
kompresi antara kepala janin dan tulang pubis selama
persalinan.
• Urine dalarn jumlah besar akan dihasilkan 12-36 jam
sesudah melahirkan, setelah plasenta di lahirkan.
Kadar hormon estrogen yang bersifat menahan air
akan mengalami penurunan yang mencolok. Keadaan
mi menyebabkan diuresis Ureter yang berdilatasi
akan kembali normal dalam tempo 6 minggu
22. Askep Postnatal Care
• 9. Sistem Gastrointestinal
• Diperlukan waktu 3-4 han untuk mengembalikan .ftingsi
normal usus,
• wanita Post Partum akan sering lapar dan sering haus,
oleh karena saat persalinan terjadi pemakaian energi yang
cukup tinggi, selain itu konstipasi dapatjuga terjadi
karena:
• • Penekanan bagian terendah oleh janin
• • Penurunan efek progesteron pada otot
• • Regangan pada otot abdomen
• •Adanya nyeri dan bengkak pada perineum
23. Askep Postnatal Care
• 10. Sistem Kardioraskuler
• Akibat penurunan esterogen — diuresis — vol darah
kembali pada keadaan tidak hamil
• Jumlah sel darah merah dan HB normal pada hari ke 5,
plasma darah tidak begitu mengandung cairan sehingga
daya koagulasi meningkat, pembekuan darah dicegah
dengan penanganan yang cermat dan penekanan pada”
ambulasi dini”
24. Askep Postnatal Care
• Pada minggu ke-3 Post Partum terjadi penurunan cardiac
output
• Pada hari ke-l0 terjadi peningkatan leukosit ± 30.000
walaupun infeksi tidak ada
25. Askep Postnatal Care
• 16. After Pain
• After Pain adalah : Kram (ketegangan pada uterus ) yang
terjadi karena pengaruh oksitoksin yang terjadi 2-3 han post
partum
• Jika Ibu menyusui, kapan bayi menetek akan mengurangi
keluarnya oksitoksin sehingga ibu sering merasakan nyeri saat
meneteki bayi
26. Askep Postnatal Care
17. His Susulan
• Pada primigravida, uterus, puerperium cendrung untuk
tetap berkontraksi secara tonik tetapi bila terdapat bekuan
darah sisa plasenta atau benda asing lain yang ada dalam
uteri menyebabkan kontraksi hipertonik
27. Askep Postnatal Care
• Pada multipara, uterus berkontraksi dengan kuat interval
dan kontraksi yang tinggi sehingga menimbulkan nyeri
(his susulan ) akibat pengeluaran oksitosin.
• Path han ke -3 post partum intensitasnya menurun dan
menjadi sangat ringan
28. Askep Postnatal Care
Adaptasi Psikososial Post Natal
Menurut “rubin “ fase maternal dalam masa post
partum:
1.Fase Taking In ( Ketergantungan)
Dimulai saat bayi dilahirkan -2 han
Fase taking ( menerima ) waktu dimana ibu
membutuhkan perlindungan dan pelayanan.
Ia memfokusksan dirinya ( energinya) pada bayi
yang baru.
29. Askep Postnatal Care
Ia mungkin selalu mernbicarakan pengalaman
melahirkannya berulang ulang.
Perawat memberikan instruksi yang berulang-ulang karena
persepsi Ibu menyempit dan kemampuan berkonsentrasi
pada informasi baru berkurang
30. Askep Postnatal Care
2. Fase Taking Hold ( Ketergantungan ketidak
tergantungan)
• Mulai dan har ke-3 sampai dengan minggu ke-4 dan
ke -5 PostPartum
• Sampai har ke-3 ibu siap menenima peran barunya
dan belajar tentang semua hal-hal yang baru saat ini
• sistem pendukung menjadi sangat bernilai bagi Ibu
muda yang membutuhkan informasi dan
penyembuhan fisik sehingga dia dapat istirahat
dengan baik,
• Ibu mengalami proses penyembuhan dankeletihan.
31. Askep Postnatal Care
3. Fase Taking Go ( Saling Ketergantungan)
• Dimulai saat minggu ke-5 si/d ke-6 Post Partum
• Sistem keluarga telah menyesuaikan din dengan
anggota yang baru.
• Tubuh ibu telah sembuh.
• Hubungan sexualnya telah dilakukan kembali, secara
fisik
• Ibu mampu menerima tanggung jawab normal dan
tidak langsung menerima peran sakit.
32. Askep Postnatal Care
• Instinct Keibuan
• Adalah perasaan-perasaan dan dorongan untuk bertindak
sebagai seorang Ibu untuk memberikan kasih sayang
pada anak-anaknya. Pada waktu melahirkan anak, Instinet
keibuan wanita akan bertambah besar dan kuat, ditambah
dengan perasaan bangga bisa menjadi wanita yang dapat
melaksanakan kewajiban terhadap darah daging yang
dilahirkannya
33. Askep Postnatal Care
Reaksi ibu setelah melahirkan anak bermacam-macam:
• Kebanyakan Ibu akan gembira karena bayi yang sudah
lama dinantikan lahir
• Kecemasan akan kemampuan untuk melahirkan anaknya
• Mendidik dan membiayai sekolah anaknya
• Kekecewaan bila bayi belum diharapkan, jenis kelamin
yang diharapkan atau karakteristik bayi tidak sesuai yang
diharapkan
34. Askep Postnatal Care
• Post Partum Blues ( Depresi Ringan)
• 1. Dikenal dengan “ 4 th Day Blues “ ( kemurungan han
ke-4 ) karakteristiknya : menangis, insomnia, selera
makan, perasaan kecewa. Masanya ditemukan path ibu
yang baru 1 kali punya anak apabila
kondisi mi berlanjut 1, 2 hari rujuk klien ke psikiatri
untuk menyingkirkan Psikosis Nifas.
35. Askep Postnatal Care
Peran Memastikan Kembali
• 2. Ibu biasanya tertanik terhadap peran memastikan
kembali dan berfokus pada kekuatan dan adaptasi
hubungan dengan pasangan.
• Ibu memastikan setiap perubahan perilaku pasangannya
atau interaksi pasangannya dengan sibayi, perasaan
cemas tentang hubungan dengan pasangan menghadirkan
perubahan —perubahan baru.
36. Perawatan Post Partum
• Dimulai kala III dengan menghindarkan
kemungkinan perdarahan & infeksi.
• Bila ada laserasi jalan lahir/ luka bekas
episiotomi, lakukan penjahitan &
perawatan luka sebaik-baiknya
• 2 jam post partum wanita harus tidur
telentang untuk mencegah terjadinya
perdarahan
• Dalam 6 jam pertama dianjurkan miring
kiri dan kanan untuk mencegah trombosis
37. • Setelah 6 jam dianjurkan mobilisasi
bertahap
• Ibu dan bayi bisa diletakkan dalam 1
kamar (rooming in) atau terpisah.
• Pada hari ke-2 bila perlu dapat
dilakukan latihan-latihan senam.
• Diet cukup kalori, cukup protein, cairan
serta buah-buahan karena wanita
mengalami hemokosentrasi.
39. • Miksi/ berkemih dalam 6 jam pertama.
• Pada tindakan pervaginam sebaiknya dipasang dawer
catheter/ indwelling catheter untuk memberi istirahat
pada otot-otot kandung kencing.
40. • Defekasi harus ada 3 hari post partum.
• Bila terdapat after pains/ mules beri analgetika/
sedativa supaya dapat tidur.
• Isapkan bayi secepat mungkin untuk merangsang laktasi.
• Kontra indikasi menyusui :
– Typus abdominalis
– TBC aktif
– Dekompensasi kordis berat
– Tirotoksikosis
– DM berat
– Psikosis
– Retracted nipples
– Morbus hansen