Quality Management Systems PPT (Prof. Syamsir Abduh)
1. Kelompok 2
Aristo Panagihan (122161012)
Astri Lestari (122161013)
Dona Pertiwi S (122161018)
Heny Purnamasari (122161025)
M. Adil Fauzan (122161042)
Pipie Puspitasari (122161047)
Roro A. Larasati (122161062)
QUALITY
MANAGEMENT
SYSTEMS
Dosen: Prof. Syamsir Abduh
85
3. KUALITAS
Skala Lokal Skala Global
Hanya produk dan jasa yang
berMUTU yang akan
bertahan dan memenangkan
persaingan di pasar
Apa itu mutu/kualitas? Faktor
utama yang menentukan formasi
suatu perusahaan adalah mutu
dari outputnya
4. DEFINISI MUTU
J.M Juran : kesesuaian dengan tujuan dan manfaatnya
W Edward Deming : mutu harus bertujuan memenuhi kebutuhan pelanggan di
masa sekarang dan masa depan.
ISO 8402 & SNI : mutu adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa
yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan secara tegas maupun tersama
Mutu : continuous improvement process
5. Kenapa Kualitas
itu Penting?
• Reputasi
• Cost effectiveness
• Peningkatan pangsa pasar
(market share)
• Pertanggung jawaban
produk
• Penampilan produk atau
jasa
• Mutu yang dirasakan
6. 7 PRINSIP MANAJEMEN MUTU
Customer
Focus
Leadership
Process
Approach
Improvement
Evidence and
Decision
Making
Relationship
Management
Engagement
of People
Quality
Management
Principles
7. KONSEP MUTU
Secara umum dapat dikatakan bahwa mutu produk atau jasa itu akan dapat
diwujudkan bila orientasi seluruh kegiatan perusahaan atau organisasi tersebut
berorientasi pada kepuasan pelanggan ( customer satisfaction ).
Industri Manufaktur
• Performance
• Feature
• Reliability
• Conformance
• Durability
• Serviceability
• Aesthetic
• Perception
Industri Jasa
• Communication
• Credibility
• Security
• Knowing the
customer
• Tangibles
• Reliability
• Responsiveness
• Competences
• Access
• Courtesy
Karakteristik produk & jasa pada umumnya tidak sama, sehingga pengendalian mutu yang dilakukan juga
berbeda, misalnya hubungan dengan pelanggan di perusahaan manufaktur jauh, sehingga untuk mencari
kesalahan nya sulit di lakukan, sementara perusahaan jasa lebih dekat, sehingga yang menjadi penyebab
kesalahan dapat di temukan dengan mudah. Pengendalian mutu perusahaan manufaktur ada pada
produk dan proses, sedangkan perusahaan jasa hanya pada prosesnya.
8. Intervention by an external institution
New CEO
Threat of a change in ownership
MODEL-MODEL MANAGEMENT MUTU
9. Quality
Management
System??
Suatu Sistem Manajemen Mutu merupakan
sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-
praktek standar untuk manajemen sistem yang
bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses
dan produk (barang/jasa) terhadap kebutuhan atau
persyaratan itu ditentukan atau dispesifikasikan oleh
pelanggan atau organisasi.
sistem manajemen mutu adalah
tatanan yang menjamin kualitas
output dan proses
pelayanan/produksi.
Menurut Gasperz (2002;10)
10. Menurut Gasperz
(2002;10) tujuan dari
sistem manajemen
mutu sebagai berikut:
TUJUAN QUALITY MANAGEMENT SYSTEM
1. Menjamin kesesuaian dari suatu
proses dan produk terhadap
kebutuhan atau persyaratan
tertentu.
2. Memberikan kepuasan kepada
konsumen melalui pemenuhan
kebutuhan dan persyaratan
proses dan produk yang
ditentukan pelanggan dan
organisasi.
12. Definisi ISO berasal dari kata Yunani ISOS yang berarti sama, kata ISO
bukan diambil dari singkatan nama sebuah organisasi walau banyak
orang mengira ISO berasal dari International Standard of Organization.
PENGENALAN ISO
The International Organization for Standardization
(ISO)
Merupakan lembaga standar dunia yang dibentuk untuk
meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan
dengan perubahan barang dan jasa.
Lembaga atau organisasi ini berpusat di Jenewa, Swiss. Didirikan
pada 23 Februari 1947, kini beranggotakan lebih dari 147 negara
yang mana setiap Negara diwakili oleh badan standardisasi nasional
(Indonesia diwakili oleh BSN–Badan Standarisasi Nasional).
13. TUJUAN ISO
Organisasi harus mencapai dan mempertahankan kualitas produk
atau jasa yang dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan
dapat memenuhi kebutuhan para pengguna (costumer).
Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak
manajemennya sendiri bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah
dicapai dan dapat dipertahankan.
Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak costumer
bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah atau akan dicapai
dalam produk atau jasa yang dijual.
14. SEJARAH ISO
1943
1963
• Amerika mengeluarkan
standar untuk kebutuhan
militer MIL-Q-9858A.
• Diadopsi oleh militer Inggris
sebagai DEF/STAN 05-8.
1979
DEF/STAN 05-8
dikembangkan
menjadi BS-5750
1987
Standard BS-5750 diadopsi
sebagai sebuah international
standard yang kemudian
dinamai ISO 9001:1987
1994
ISO 9000:1994 dikenal 3
versi, yaitu:
•9001 tentang design
•9002 tentang proses
produksi
•9003 tentang services
2000
ISO 9001:2000 merupakan
gabungan dari ISO 9001,
9002, 9003.
2008
Versi 2008 lahir sebagai
bentuk penyempurnaan atas
revisi tahun 2000.
2015
Versi terakhir ISO 9001:2015 datang
dengan fokus pada performa
perusahaan dengan pendekatan
pemikiran berbasis resiko dan
konsep PDCA (Plan-Do-Check-
Action).
ISO dimulai
15. MANFAAT ISO
Manfaat ISO Bagi Organisasi
• Peningkatan efisiensi tingkat operasional
• Peningkatan efisiensi tingkat organisasi
• Peningkatan produktivitas
• Peningkatan kinerja proses secara terus
menerus
• Kepercayaan konsumen, mempertinggi
posisi organisasi dalam persaingan di
pasar
Manfaat ISO Bagi Karyawan
• Meningkatkan kepuasan karyawan dalam
bekerja
• Meningkatnya kebanggaan terhadap
perusahaan
• Timbulnya proses pembelajaran bagi
keberhasilan dalam bekerja
Manfaat ISO Bagi Konsumen
• Produk dan jasa bermutu sesuai dengan
harapan konsumen
• Meningkatnya kepuasan pelanggan
• Kepercayaan yang tinggi, risiko transaksi
yang rendah
16. Sertifikasi system
manajemen mutu yang
berfokus pada proses dan
pelanggan
SMM ISO 9001: 2015
merupakan salah satu
bentuk standar terbaru pada
bidang system manajemen
dengan penekanan pada
manajemen resiko
Bukan merupakan standar
produk, tidak ada kriteria
penerimaan produk dalam
klausul sertifikat iso
9001:2015
ISO 9001:2015
17. ISO 9001:2008 VS ISO 9001:2015
1. Klausul Bertambah
ISO 9001:2008 memiliki 8 klausul sedangkan ISO 9001:2015 memiliki 10 klausul. Bila
diperhatikan, struktur klausul ISO 9001:2015 lebih rapi karena telah dikelompokkan
dengan baik. Berikut perbandingannya
18. 2. Prinsip ISO 9001 Berkurang
• ISO 9001:2008 memiliki 8 prinsip adapun ISO 9001:2015 memiliki 7 prinsip.
• Berikut perbandingan 8 prinsip IS0 9001:2008 dengan 7 prinsip ISO 9001:2015:
3. Istilah baru untuk dokumen
Pada ISO 9001:2008, dibedakan antara dokumen mutu (documents) dan
rekaman mutu (records).
19. 4. Tidak Ada Prosedur Wajib
ISO 9001:2015 sepertinya berupaya untuk menghilangkan kesan bahwa penerapan ISO
9001 hanya bertumpu pada pembuatan SOP atau prosedur saja.
5. Manual Mutu Tidak Wajib
Banyak yang merasa manual mutu hanyalah dokumen formalitas yang tidak memberi
manfaat tambahan.
6. Management Representative Tidak Harus Ada
ISO 9001:2015 tidak mewajibkan keberadaan management representative yang harus
ditunjuk secara resmi.
7. Tidak ada pengecualian klausul (exclution)
ISO 9001:2008 membolehkan pengecualian salah satu dari klausul atau subklausul 7
bila ada peraturan yang tidak relevan.
8. Mengganti Istilah Preventive Action dengan Risk Management
Ini salah satu unsur perubahan yang paling signifikan dari ISO 9001:2015. Istilah tindakan
pencegahan kini diganti dengan cakupan yang lebih luas, yaitu manajemen resiko.
20. 10. Mengganti beberapa Istilah
Produk menurut ISO 9001:2008 bisa berupa barang dan jasa sebagaimana yang
tercantum pada klausul 3 mengenai Istilah dan Definisi:
Bila di seluruh naskah Standar Internasional ini di temukan istilah “produk”, ia dapat
juga berarti “jasa”
Pada versi ISO 9001:2015, keduanya dibedakan untuk memberikan batasan yang jelas
antara barang dengan jasa.
9. Membedakan Istilah Produk dan Jasa
Ada beberapa istilah yang diganti pada versi ISO 9001:20015.
Diantaranya:
1.“Supplier” diganti dengan “external provider”
2.“Purchased Product” diganti dengan “Externally provided products and
services”
3.“Work Environment” diganti dengan “Environment for the operation of
the process”
21. LANGKAH-LANGKAH MEMPEROLEH ISO
1. Tahap Persiapan 2. Tahap Pengembangan
• Pembentukkan tim
• Analisa kondisi awal
• Pelatihan
Pembuatan dokumentasi yang
dapat menunjang sistem
manajemen mutu
3. Tahap Implementasi
• Sosialisasi
• Penerapan
4. Tahap Audit
Audit mutu didefinisikan
sebagai proses sistematik,
independen dan
terdokumentasi untuk
memperoleh bukti audit dan
mengevaluasinya secara
objektif untuk menentukan
sampai sejauhmana kriteria
audit dipenuhi.
5. Tahap Sertifikasi
Setelah melakukan rapat
tinjauan manajemen dilakukan
sertifikasi.
22. RISK BASED DALAM ISO 9001:2015
RISK
Dalam ISO-9001:2015, definisi resiko adalah: Effect of uncertainty on
an expected result - efek terhadap hasil yang diinginkan karena adanya
ketidakpastian
Dalam ISO 9001:2015 Risk Based Thinking perlu
dipertimbangkan dari awal terhadap seluruh
sistem, membuat tindakan preventif yang melekat
untuk perencanaan, pengoperasian, analisis dan
evaluasi kegiatan.
Risk Based Thinking merupakan bagian
dari pendekatan proses dimana tidak
semua proses dari sistem manajemen
mutu mewakili tingkat risiko yang sama,
disesuaikan dengan kemampuan
organisasi untuk mencapai tujuannya.
23. Bagian-bagian dalam ISO 9001:2015 yang membahas Risk Based Thinking,
sebagai berikut:
Pendahuluan – Menjelaskan konsep Risk Based Thinking
Klausul 4 – Membahas risiko dan peluang terkait proses SMM
Klausul 5 – Meningkatkan kesadaran RBT serta menentukan risiko dan peluang yang
dapat mempengaruhi produk/layanan yang sesuai
Klausul 6 – Mengidentifikasi risiko dan peluang yang terkait dengan kinerja SMM dan
mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya
Klausul 7 – Menentukan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan (risiko
tersirat setiap kali "tepat" atau "sesuai" disebutkan)
Klausul 8 – Mengelola proses operasional
Klausul 9 – Memantau, mengukur, menganalisis dan mengevaluasi efektivitas tindakan
yang diambil untuk mengatasi risiko dan peluan
Klausul 10 – Memperbaiki, mencegah atau mengurangi efek (dampak) yang tidak
diinginkan dan meningkatkan SMM serta memperbarui risiko dan peluang.
24. STUDI KASUS
Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan milik Indonesia yang melayani 83
destinasi diseluruh dunia dan berbagai macam lokasi di Indonesia. Garuda Indonesia
melakukan penerbangan pertama kali pada tahun 1949 dengan menggunakan pesawat
DC-3 Dakota dengan registrasi penerbangan RI 001 dari Calcutta ke Ranggon dan diberi
nama “Indonesian Airway”.
Sebagai perusahaan penerbangan masalah yang paling
menonjol adalah keterlambatan penerbangan. Dengan
Setifikat Standar Sistem Mutu ISO 9001:2015 untuk
Delay Management, merupakan salah satu bentuk
perhatian Garuda terhadap masalah keterlambatan
Peraturan yang mengatur Kompensasi yang diterima
penumpang apabila mengalami keterlambatan, yaitu:
1.Pasal 36 Peraturan Menteri Perhubungan No. 25 Tahun
2008.
2.Pasal 10 Peraturan Menteri Perhubungan No. 77 Tahun
2011
25. Langkah – langkah yang dilakukan Garuda Indonesia pada saat proses sertifikasi
ISO 9001:2015 sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pelatihan untuk seluruh tim dan staf yang terlibat
2. Penyusunan Delay Management dan Sosialisasi
3. Implementasi Delay Management
4. Proses Audit
5. Proses sertifikasi oleh British Standard Institute Indonesia
Hasil dari audit pertama yang dilakukan oleh British Standard
Institute Indonesia adalah Delay Mangement Garuda telah
memenuhi persyaratan Management Mutu ISO 9001:2015.