SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  68
II. HK. OHM, RANGKAIAN SERI
DAN RANGKAIAN PARALEL
1. HUKUM OHM
Definisi :
• Jika sebuah penghantar atau resistansi atau hantaran
dilewati oleh sebuah arus maka pada kedua ujung
penghantar tersebut akan muncul beda potensial, atau
Hukum Ohm
• menyatakan bahwa tegangan melintasi berbagai jenis
bahan penghantar adalah berbanding lurus dengan
arus yang mengalir melalui bahan tersebut.
1. HUKUM OHM
Secara matematis :

Dimana :
I adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam
satuan Ampere.
V adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam
satuan volt.
R adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu
penghantar dalam satuan ohm.
1. HUKUM OHM
 Hukum ini dicetuskan oleh George Simon Ohm,
seorang fisikawan dari Jerman pada
tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah
paper yang berjudul The Galvanic Circuit
Investigated Mathematically pada tahun 1827.
 Berdasarkan hukum Ohm, 1 Ohm didefinisikan
sebagai hambatan yang digunakan dalam suatu
rangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1
Ampere dengan beda potensial 1 Volt.
1. 1 Penerapan Hukum Ohm
1. 1 Penerapan Hukum Ohm
Berikut ini contoh penerapan Hukum Ohm
untuk menghidupkan lampu LED.
1. 1 Penerapan Hukum Ohm
2. RANGKAIAN SERI
2.1 DEFINSI
Dua elemen dikatakan terhubung seri jika :
a. Kedua elemen hanya mempunyai satu terminal bersama.
b. Titik bersama antara elemen tidak terhubung ke elemen
yang lain
2. 1 Definisi
Perhatikan bahwa
resistansi total dari suatu
rangkaian adalah
resistansi dilihat dari
sumber ke dalam
rangkaian kombinasi
seperti yang ditunjukkan
pada Gambar.
2. 2 Karakteristik Rangkaian Seri
• Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.
• Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan
seri jika besar tahanan sama.
• Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari
masing-masing tahanan seri adalah sama dengan
tegangan total sumber tegangan.
• Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam
rangkaian seri, tahanan total rangkaian menyebabkan
naiknya penurunan arus yang mengalir dalam
rangkaian.
• Arus yang mengalir tergantung pada jumlah besar
tahanan beban dalam rangkaian.
• Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak
terhubung atau putus, aliran arus terhenti.
2. 3 CONTOH APLIKASI RANGKAIAN SERI
2.4 Sumber Tegangan Hubungan Seri

• Sumber tegangan dalam
hubungan seri
diperlihatkan pada
gambar, tegangan total
adalah :
• Etot = E1 + E2 + E3
= 10 + 6 + 2 = 18 volt
• Etot = E2 + E3 – E1
= 9 + 3 - 4 = 8 volt
2.5 Hukum Kirchhoff Tentang Tegangan
Definisi :
Jumlah seluruh jatuh potensial /tegangan
/beda potensial pada suatu jerat/loop sama
dengan nol
Secara matematis :
2.6 Aturan Pembagi Tegangan
• Metode pembagi tegangan adalah suatu cara
untuk menentukan tegangan tanpa mencari
arus terlebih dahulu.
• Aturannya dapat diturunkan dari rangkaian
pada gambar
RT = R1 + R2
dan
I = E / RT
• Gunakan hukum Ohm,
2.6 Aturan Pembagi Tegangan
Definisi :
Tegangan pada sebuah
tahanan dalam rangkaian
seri adalah sama dengan
harga tahanan tersebut
dikalikan dengan tegangan
total yang digunakan pada
elemen seri dibagi dengan
hambatan total elemen seri.

Bentuk umum aturan
pembagi tegangan adalah
2.7 Rangkaian Seri Kapasitor
Dalam rangkaian seri, besarnya muatan q pada
setiap plat adalah sama. Dengan menggunakan
hubungan q = CV untuk setiap kapsitor,
diperoleh V1 = q/C1, V2 = q/C2 dan V3 = q/C3,
adalah perbedaan potensial untuk kombinasi
seri tersebut.
2.7 Rangkaian Kapasitor Seri
Jadi kapasitansi ekivalennya adalah :

Atau

Kapasitansi seri ekivalen lebih kecil daripada
kapasitansi terkecil dalam suatu rangkaian
2.7 Rangkaian Kapasitor Seri
2.8 Rangkaian Induktor Seri
2.9 Latihan Soal
1. Tentukanlah tegangan v1
2.9 Latihan Soal
2. Tentukanlah tegangan yang tidak diketahui
pada gambar dibawah ini :
2.9 Latihan Soal
3. Tentukanlah
tegangan V1 dan V2
untuk rangkaian
gambar disamping
2.9 Latihan Soal
4. Gunakan aturan
pembagi tegangan,
untuk menentukan V1
dan V3 untuk
rangkaian seri pada
gambar disamping
3. RANGKAIAN PARALEL

Definisi
Dua elemen, cabang atau rangkaian
terhubung paralel jika keduanya memiliki dua
titik yang sama
3.1 Definisi
3.2 Karakteristik Rangkaian Paralel
• Arus yang mengalir dalam rangkaian terbagi sesuai banyaknya
cabang dalam rangkaian tersebut.
• Besarnya Tegangan setiap cabang sama besar.
• Rangkaian paralel digunakan untuk memperoleh hambatan
yang lebih kecil.
• Besarnya Arus dalam rangkaian dipengaruhi oleh besarnya
hambatan.
• Pada tahanan terbesar mengalir arus terkecil dan pada
tahanan terkecil mengalir arus terbesar.
• Tahanan total lebih kecil dari tahanan bagian / cabang yang
terkecil.
• Arus total adalah sama dengan jumlah arus-arus bagian
(cabang).
3.3 Contoh Rangkaian Paralel
3.4 Sumber Tegangan Hubung Paralel
• Sumber tegangan ditempatkan paralel
seperti pada gambar dibawah ini, jika
keduanya memiliki tegangan nominal yang
sama.
3.4 Sumber Tegangan Hubung Paralel
• Alasan utama untuk menempatkan dua atau
lebih baterei terhubung paralel pada tegangan
terminal yang sama adalah untuk
meningkatkan arus nominal dari sumber
dengan demikian daya juga bertambah.
• Gambar di atas, dimana arus nominal dari
kombinasi ditentukan oleh IS = I1 + I2 pada
tegangan terminal yang sama.
• Daya nominal yang diperoleh adalah dua kali
dengan satu suplai.
3.4 Sumber Tegangan Hubung Paralel
• Jika dua buah baterei
dihubungkan paralel
dengan nilai
nominalnya berbeda
seperti pada gambar
adalah tidak efektif
karena akan saling
mempengaruhi
sehingga akan diperoleh
tegangan terminal yang
lebih rendah.
3.5 Hukum Kirchhoff tentang Arus
• Jumlah arus yang masuk ke satu simpul sama
dengan jumlah arus yang keluar dari simpul
tersebut atau dengan kata lain jumlah arus
pada simpul sama dengan nol

• Perkatan masuk dalam hal ini adalah arus
yang mengalir menuju simpul atau
menjauhi/keluar dari simpul. Arus yang
menuju simpul di asumsikan positif dan yang
keluar dari simpul adalah negatif
3.5 Hukum Kirchhoff tentang Arus
• Secara matematik dapat dituliskan :
3.6 Aturan Pembagi Arus
• Dua elemen yang besarnya sama terhubung
paralel akan menghasilkan arus yang sama
pula.

• Untuk elemen yang terhubung paralel dengan
besar yang berbeda akan menghasilkan arus
yang lebih besar untuk nilai R yang kecil.
3.6 Aturan Pembagi Arus
3.7 Rangkaian Paralel Kapasitor
• Jika beberapa kapasitor dihubungkan satu
sama lain dengan cara menghubungkan
keping-keping yang bermuatan sejenis secara
berjajar, maka hubungan tersebut dinamakan
hubungan.
3.7 Rangkaian Paralel Kapasitor
3.7 Rangkaian Paralel Kapasitor
3.8 Rangkaian Paralel Induktor
3.9 Contoh Soal
1.Tentukanlah arus I3 dan
I4 pada gambar dengan
menggunakan hukum
Kirchhoff.
3.9 Contoh Soal
2. Tentukanlah besar arus
I3,I4,I6 dan I7 dan
arahnya pada gambar
dengan menggunakan
hukum Kirchhoff.
4. Notasi Sumber Tegangan dan Ground
• Simbol untuk hubungan dengan ground
diperlihatkan pada gambar dimana beda
potensial adalah 0 volt.
4.1 Notasi Sumber Tegangan dan Ground
5. Resistansi Internal Sumber Tegangan
sumber tegangan; apakah generator dc, baterei,
atau suplai yang digunakan pada laboratorium
yang diperlihatkan pada gambar (a) akan
memiliki resistansi internal dan rangkaian
ekivalen ketiga sumber tegangan tersebut
digambarkan seperti pada gambar (b).
5. Resistansi Internal Sumber Tegangan
• Sumber tegangan yang telah dibahas
sebelumnya adalah sumber tegangan ideal
(tanpa resistansi internal) seperti yang
diperlihatkan pada gambar a.
• Pada gambar b diperhitungkan pengaruh dari
resistansi internal, tegangan output akan E
volt jika IL=0 (tanpa beban).
• Bila sebuah beban dihubungkan ke rangkaian
seperti pada gambar c, tegangan output dari
sumber tegangan akan menurun karena
terjadi drop tegangan pada resistansi internal
5. Resistansi Internal Sumber Tegangan
6. Open Circuit & Short Circuit

6.1 Open Circuit (OC)
• Dua titik dikatakan hubung buka (open circuit)
bila tidak ada hubungan antara kedua titik
tersebut, sehingga rangkaian dapat dikatakan
terputus (lihat gambar), dengan demikian
• resistansi antara dua titik besar (∞)
• tidak ada arus yang mengalir antara dua titik
tersebut
6.1 Open Circuit (OC)

Arus yang melalui tahanan
2Ω adalah 5A. Jika
tahanan 2Ω di hubung
singkat maka diperoleh
resistansi total sama
dengan 0, dengan
demikian arus akan besar.
6.1 Open Circuit (OC)
• Arus maksimum ini hanya dibatasi oleh circuit
breaker atau fuse yang seri dengan sumber.
6.2 Short Circuit (SC)
• Dua titik dikatakan terhubung singkat (short
circuit) bila kedua titik tersebut dihubungkan
bersama dengan suatu penghantar yang
memiliki resistansi sangat rendah ( ≈ 0) (lihat
gambar ).
• Dengan demikian tegangan pada titik tersebut
V= I 0 = 0 volt
• Arus yang mengalir pada titik tersebut sangat
besar (IHS)
6.2 Short Circuit (SC)
• Tegangan pada terminal open circuit adalah
sama dengan tegangan suplai, tetapi arus yang
mengalir sama dengan nol karena rangkaian
terbuka
6.3 Contoh Soal
1. Tentukanlah tegangan Vab dan Vcd rangkaian
2. Tentukanlah tegangan dan arus yang tidak
diketahui

Contoh soal no 1

Contoh soal no 2
7. Konduktansi dan Resistansi Total

7.1 Konduktansi (G)
• Konduktansi, G, didefinisikan sebagai ukuran
kemampuan suatu bahan untuk mengalirkan muatan
dan dalam standar SI mempunyai satuan siemens (S).
• Nilai konduktansi yang besar menunjukkan bahwa
bahan tersebut mampu mengkonduksikan arus dengan
baik, tetapi nilai konduktansi yang rendah
menunjukkan bahan itu susah mengalirkan muatan.
• Secara matematis, konduktansi merupakan kebalikan
dari resistansi. Jadi : G = 1/R [siemens, S]
dimana R adalah resistansi, dalam ohm (Ω).
7.1 Konduktansi
• Walaupun satuan SI untuk konduktansi adalah
siemens dan hampir diterima di seluruh dunia,
tetapi buku-buku dan catatan yang lama masih
menyatakan satuan konduktansi dalam mho
(ejaan ohm dibalik) dan mempunyai lambang
omega terbalik (ʊ) sebagai simbolnya.
• Dalam kasus ini, hubungannya:
1 ʊ=1S
• Untuk elemen-elemen yang terhubung paralel,
total konduktansi adalah penjumlahan dari
konduktansi-konduktansi individu
7.2 Resistansi Total
• Resistansi total dari resistor yang terhubung
paralel nilainya selalu lebih kecil dari nilai
resistor yang terkecil.
• Untuk nilai resistor yang sama terhubung
paralel persamaan menjadi lebih mudah.
Untuk N resistor yang sama terhubung paralel
persamaannya menjadi
7.2 Resistansi Total
• Untuk konduktansi kita dapat tuliskan,
GT = N G
• Untuk dua buah resistor terhubung paralel;

• Untuk tiga buah resistor terhubung paralel
8. Teknik Pengukuran
• Hubungan voltmeter untuk memperoleh
pembacaan positif
8. Teknik Pengukuran
• Hubungan ammeter untuk memperoleh
pembacaan positif
8. Teknik Pengukuran
• (a) Mengukur tegangan tanpa beban E;
• (b) mengukur arus short-circuit
9. Regulasi Tegangan

• semakin kecil regulasi tegangan semakin
kecil pula perubahan tegangan terhadap
perubahan beban.
9. Regulasi Tegangan
• Regulasi tegangan dapat dituliskan pula
sebagai berikut :

• semakin kecil resistansi internal untuk beban
sama, semakin kecil regulasi dan lebih
mendekati output yang ideal.
10. Resistansi Internal Sumber Tegangan
sumber tegangan; apakah generator dc, baterei,
atau suplai yang digunakan pada laboratorium
yang diperlihatkan pada gambar (a) akan
memiliki resistansi internal dan rangkaian
ekivalen ketiga sumber tegangan tersebut
digambarkan seperti pada gambar (b).
10. Resistansi Internal Sumber Tegangan
• Sumber tegangan yang telah dibahas
sebelumnya adalah sumber tegangan ideal
(tanpa resistansi internal) seperti yang
diperlihatkan pada gambar a.
• Pada gambar b diperhitungkan pengaruh dari
resistansi internal, tegangan output akan E
volt jika IL=0 (tanpa beban).
• Bila sebuah beban dihubungkan ke rangkaian
seperti pada gambar c, tegangan output dari
sumber tegangan akan menurun karena
terjadi drop tegangan pada resistansi internal
10. Resistansi Internal Sumber Tegangan
11. LATIHAN SOAL-SOAL
1. Tentukanlah Lek

2. Tentukanlah Cek
11. LATIHAN SOAL-SOAL
3. Tentukan Resistansi total.
4. Tentukanlah V1 pada rangkaian berikut

Contoh soal no 3

Contoh soal no 4
11. LATIHAN SOAL-SOAL
5. Tentukanlah arus I1,I2,dan I3
6. Tentukanlah resistansi R1

Contoh soal no 5

Contoh soal no 6
11. LATIHAN SOAL-SOAL
7. Tentukanlah resistansi total
8. Tentukanlah arus i1

Contoh soal no 7

Contoh soal no 8
11. LATIHAN SOAL-SOAL
9. Tentukanlah tegangan Vab
10. Tentukanlah arus i1 dan i2

Contoh soal no 9

Contoh soal no 10

Contenu connexe

Tendances

Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
Fauzi Nugroho
 
Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC
Annisa Icha
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Khairul Amri
 
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarAlat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putar
Dwi Puspita
 
Teorema thevenin stt telkom
Teorema thevenin stt telkomTeorema thevenin stt telkom
Teorema thevenin stt telkom
momochi_zabuza
 

Tendances (20)

Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema thevenin
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel
 
Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC
 
Comparator laporan
Comparator laporanComparator laporan
Comparator laporan
 
Powerpoint Hukum Gauss & Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik
Powerpoint Hukum Gauss & Energi Potensial Listrik dan Potensial ListrikPowerpoint Hukum Gauss & Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik
Powerpoint Hukum Gauss & Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik
 
Analisis Mesh
Analisis MeshAnalisis Mesh
Analisis Mesh
 
Tugas akhir alat ukur
Tugas akhir alat ukurTugas akhir alat ukur
Tugas akhir alat ukur
 
8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
 
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarAlat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putar
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
Teorema thevenin stt telkom
Teorema thevenin stt telkomTeorema thevenin stt telkom
Teorema thevenin stt telkom
 
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhaniEbook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
 
Medan Elektromagnetik 2-8
Medan Elektromagnetik 2-8Medan Elektromagnetik 2-8
Medan Elektromagnetik 2-8
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik
 
Bjt
BjtBjt
Bjt
 
Laporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaLaporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersama
 

Similaire à Presentation2

Bab 2 listrik dinamis
Bab 2 listrik dinamisBab 2 listrik dinamis
Bab 2 listrik dinamis
Mustahal SSi
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
sandypurba5
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
Resti3
 
Eksperimen jawab eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen jawab eks osn2009-final eksperimenEksperimen jawab eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen jawab eks osn2009-final eksperimen
anggawibisono91
 
Tugas 3.3. praktik media pemelajaran dr. eka cahya prima, mt. - ichsan muha...
Tugas 3.3. praktik media pemelajaran   dr. eka cahya prima, mt. - ichsan muha...Tugas 3.3. praktik media pemelajaran   dr. eka cahya prima, mt. - ichsan muha...
Tugas 3.3. praktik media pemelajaran dr. eka cahya prima, mt. - ichsan muha...
Ichsan H
 

Similaire à Presentation2 (20)

Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel
 
Contoh modul rangkaian listrik dan percobaannya dalam laboratorium
Contoh modul rangkaian listrik dan percobaannya dalam laboratoriumContoh modul rangkaian listrik dan percobaannya dalam laboratorium
Contoh modul rangkaian listrik dan percobaannya dalam laboratorium
 
Rangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelRangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri Paralel
 
Bab 2 listrik dinamis
Bab 2 listrik dinamisBab 2 listrik dinamis
Bab 2 listrik dinamis
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)
Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)
Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)
 
Modul 02
Modul 02Modul 02
Modul 02
 
Rangkaian Listrik Searah.pptx
Rangkaian Listrik Searah.pptxRangkaian Listrik Searah.pptx
Rangkaian Listrik Searah.pptx
 
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)
 
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
1. hukum kirchoff fisika
1. hukum kirchoff fisika1. hukum kirchoff fisika
1. hukum kirchoff fisika
 
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuranMakalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
 
MODUL RANGKAIAN LISTRIK.pdf
MODUL RANGKAIAN LISTRIK.pdfMODUL RANGKAIAN LISTRIK.pdf
MODUL RANGKAIAN LISTRIK.pdf
 
Eksperimen jawab eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen jawab eks osn2009-final eksperimenEksperimen jawab eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen jawab eks osn2009-final eksperimen
 
Pertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdfPertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdf
 
Tugas 3.3. praktik media pemelajaran dr. eka cahya prima, mt. - ichsan muha...
Tugas 3.3. praktik media pemelajaran   dr. eka cahya prima, mt. - ichsan muha...Tugas 3.3. praktik media pemelajaran   dr. eka cahya prima, mt. - ichsan muha...
Tugas 3.3. praktik media pemelajaran dr. eka cahya prima, mt. - ichsan muha...
 
Soal eks osn2009-final
Soal eks osn2009-finalSoal eks osn2009-final
Soal eks osn2009-final
 

Plus de PT. Likers Fice.com

Pedoman penulisan karya ilmiah 0 2
Pedoman penulisan karya ilmiah 0 2Pedoman penulisan karya ilmiah 0 2
Pedoman penulisan karya ilmiah 0 2
PT. Likers Fice.com
 

Plus de PT. Likers Fice.com (20)

Potensial listrik dan kapasitor(hizkia glorius soma)
Potensial listrik dan kapasitor(hizkia glorius soma)Potensial listrik dan kapasitor(hizkia glorius soma)
Potensial listrik dan kapasitor(hizkia glorius soma)
 
P1 algoritma dan flowchart 2
P1 algoritma dan flowchart 2P1 algoritma dan flowchart 2
P1 algoritma dan flowchart 2
 
P1 algoritma dan flowchart
P1 algoritma dan flowchartP1 algoritma dan flowchart
P1 algoritma dan flowchart
 
Contoh proposal pkm yang didanai dikti
Contoh proposal pkm yang didanai diktiContoh proposal pkm yang didanai dikti
Contoh proposal pkm yang didanai dikti
 
dasar-pemrograman-algoritma-flowchart
 dasar-pemrograman-algoritma-flowchart dasar-pemrograman-algoritma-flowchart
dasar-pemrograman-algoritma-flowchart
 
Ruang & warna
Ruang & warnaRuang & warna
Ruang & warna
 
Algoritma pemrograman-a[2]
Algoritma pemrograman-a[2]Algoritma pemrograman-a[2]
Algoritma pemrograman-a[2]
 
Abc01 algoritma-dan-flowchart
Abc01 algoritma-dan-flowchartAbc01 algoritma-dan-flowchart
Abc01 algoritma-dan-flowchart
 
P1 algoritma dan flowchart 2
P1 algoritma dan flowchart 2P1 algoritma dan flowchart 2
P1 algoritma dan flowchart 2
 
Pedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsiPedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsi
 
Pedoman penulisan karya ilmiah 0 2
Pedoman penulisan karya ilmiah 0 2Pedoman penulisan karya ilmiah 0 2
Pedoman penulisan karya ilmiah 0 2
 
Gravitasi newton
Gravitasi newtonGravitasi newton
Gravitasi newton
 
Silogisme
SilogismeSilogisme
Silogisme
 
Pedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsiPedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsi
 
Masjid jami
Masjid jamiMasjid jami
Masjid jami
 
Masjid jami part 2
Masjid jami part 2Masjid jami part 2
Masjid jami part 2
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Biotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairBiotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cair
 
Biology project
Biology projectBiology project
Biology project
 
Materi awal biologi sma
Materi awal biologi smaMateri awal biologi sma
Materi awal biologi sma
 

Presentation2

  • 1. II. HK. OHM, RANGKAIAN SERI DAN RANGKAIAN PARALEL
  • 2. 1. HUKUM OHM Definisi : • Jika sebuah penghantar atau resistansi atau hantaran dilewati oleh sebuah arus maka pada kedua ujung penghantar tersebut akan muncul beda potensial, atau Hukum Ohm • menyatakan bahwa tegangan melintasi berbagai jenis bahan penghantar adalah berbanding lurus dengan arus yang mengalir melalui bahan tersebut.
  • 3. 1. HUKUM OHM Secara matematis : Dimana : I adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere. V adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt. R adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm.
  • 4. 1. HUKUM OHM  Hukum ini dicetuskan oleh George Simon Ohm, seorang fisikawan dari Jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827.  Berdasarkan hukum Ohm, 1 Ohm didefinisikan sebagai hambatan yang digunakan dalam suatu rangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1 Ampere dengan beda potensial 1 Volt.
  • 5. 1. 1 Penerapan Hukum Ohm
  • 6. 1. 1 Penerapan Hukum Ohm Berikut ini contoh penerapan Hukum Ohm untuk menghidupkan lampu LED.
  • 7. 1. 1 Penerapan Hukum Ohm
  • 8. 2. RANGKAIAN SERI 2.1 DEFINSI Dua elemen dikatakan terhubung seri jika : a. Kedua elemen hanya mempunyai satu terminal bersama. b. Titik bersama antara elemen tidak terhubung ke elemen yang lain
  • 9. 2. 1 Definisi Perhatikan bahwa resistansi total dari suatu rangkaian adalah resistansi dilihat dari sumber ke dalam rangkaian kombinasi seperti yang ditunjukkan pada Gambar.
  • 10. 2. 2 Karakteristik Rangkaian Seri • Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama. • Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama. • Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri adalah sama dengan tegangan total sumber tegangan. • Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan total rangkaian menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian. • Arus yang mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan beban dalam rangkaian. • Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau putus, aliran arus terhenti.
  • 11. 2. 3 CONTOH APLIKASI RANGKAIAN SERI
  • 12. 2.4 Sumber Tegangan Hubungan Seri • Sumber tegangan dalam hubungan seri diperlihatkan pada gambar, tegangan total adalah : • Etot = E1 + E2 + E3 = 10 + 6 + 2 = 18 volt • Etot = E2 + E3 – E1 = 9 + 3 - 4 = 8 volt
  • 13. 2.5 Hukum Kirchhoff Tentang Tegangan Definisi : Jumlah seluruh jatuh potensial /tegangan /beda potensial pada suatu jerat/loop sama dengan nol Secara matematis :
  • 14. 2.6 Aturan Pembagi Tegangan • Metode pembagi tegangan adalah suatu cara untuk menentukan tegangan tanpa mencari arus terlebih dahulu. • Aturannya dapat diturunkan dari rangkaian pada gambar RT = R1 + R2 dan I = E / RT • Gunakan hukum Ohm,
  • 15. 2.6 Aturan Pembagi Tegangan Definisi : Tegangan pada sebuah tahanan dalam rangkaian seri adalah sama dengan harga tahanan tersebut dikalikan dengan tegangan total yang digunakan pada elemen seri dibagi dengan hambatan total elemen seri. Bentuk umum aturan pembagi tegangan adalah
  • 16. 2.7 Rangkaian Seri Kapasitor Dalam rangkaian seri, besarnya muatan q pada setiap plat adalah sama. Dengan menggunakan hubungan q = CV untuk setiap kapsitor, diperoleh V1 = q/C1, V2 = q/C2 dan V3 = q/C3, adalah perbedaan potensial untuk kombinasi seri tersebut.
  • 17. 2.7 Rangkaian Kapasitor Seri Jadi kapasitansi ekivalennya adalah : Atau Kapasitansi seri ekivalen lebih kecil daripada kapasitansi terkecil dalam suatu rangkaian
  • 20. 2.9 Latihan Soal 1. Tentukanlah tegangan v1
  • 21. 2.9 Latihan Soal 2. Tentukanlah tegangan yang tidak diketahui pada gambar dibawah ini :
  • 22. 2.9 Latihan Soal 3. Tentukanlah tegangan V1 dan V2 untuk rangkaian gambar disamping
  • 23. 2.9 Latihan Soal 4. Gunakan aturan pembagi tegangan, untuk menentukan V1 dan V3 untuk rangkaian seri pada gambar disamping
  • 24. 3. RANGKAIAN PARALEL Definisi Dua elemen, cabang atau rangkaian terhubung paralel jika keduanya memiliki dua titik yang sama
  • 26. 3.2 Karakteristik Rangkaian Paralel • Arus yang mengalir dalam rangkaian terbagi sesuai banyaknya cabang dalam rangkaian tersebut. • Besarnya Tegangan setiap cabang sama besar. • Rangkaian paralel digunakan untuk memperoleh hambatan yang lebih kecil. • Besarnya Arus dalam rangkaian dipengaruhi oleh besarnya hambatan. • Pada tahanan terbesar mengalir arus terkecil dan pada tahanan terkecil mengalir arus terbesar. • Tahanan total lebih kecil dari tahanan bagian / cabang yang terkecil. • Arus total adalah sama dengan jumlah arus-arus bagian (cabang).
  • 28. 3.4 Sumber Tegangan Hubung Paralel • Sumber tegangan ditempatkan paralel seperti pada gambar dibawah ini, jika keduanya memiliki tegangan nominal yang sama.
  • 29. 3.4 Sumber Tegangan Hubung Paralel • Alasan utama untuk menempatkan dua atau lebih baterei terhubung paralel pada tegangan terminal yang sama adalah untuk meningkatkan arus nominal dari sumber dengan demikian daya juga bertambah. • Gambar di atas, dimana arus nominal dari kombinasi ditentukan oleh IS = I1 + I2 pada tegangan terminal yang sama. • Daya nominal yang diperoleh adalah dua kali dengan satu suplai.
  • 30. 3.4 Sumber Tegangan Hubung Paralel • Jika dua buah baterei dihubungkan paralel dengan nilai nominalnya berbeda seperti pada gambar adalah tidak efektif karena akan saling mempengaruhi sehingga akan diperoleh tegangan terminal yang lebih rendah.
  • 31. 3.5 Hukum Kirchhoff tentang Arus • Jumlah arus yang masuk ke satu simpul sama dengan jumlah arus yang keluar dari simpul tersebut atau dengan kata lain jumlah arus pada simpul sama dengan nol • Perkatan masuk dalam hal ini adalah arus yang mengalir menuju simpul atau menjauhi/keluar dari simpul. Arus yang menuju simpul di asumsikan positif dan yang keluar dari simpul adalah negatif
  • 32. 3.5 Hukum Kirchhoff tentang Arus • Secara matematik dapat dituliskan :
  • 33. 3.6 Aturan Pembagi Arus • Dua elemen yang besarnya sama terhubung paralel akan menghasilkan arus yang sama pula. • Untuk elemen yang terhubung paralel dengan besar yang berbeda akan menghasilkan arus yang lebih besar untuk nilai R yang kecil.
  • 35. 3.7 Rangkaian Paralel Kapasitor • Jika beberapa kapasitor dihubungkan satu sama lain dengan cara menghubungkan keping-keping yang bermuatan sejenis secara berjajar, maka hubungan tersebut dinamakan hubungan.
  • 39. 3.9 Contoh Soal 1.Tentukanlah arus I3 dan I4 pada gambar dengan menggunakan hukum Kirchhoff.
  • 40. 3.9 Contoh Soal 2. Tentukanlah besar arus I3,I4,I6 dan I7 dan arahnya pada gambar dengan menggunakan hukum Kirchhoff.
  • 41. 4. Notasi Sumber Tegangan dan Ground • Simbol untuk hubungan dengan ground diperlihatkan pada gambar dimana beda potensial adalah 0 volt.
  • 42. 4.1 Notasi Sumber Tegangan dan Ground
  • 43. 5. Resistansi Internal Sumber Tegangan sumber tegangan; apakah generator dc, baterei, atau suplai yang digunakan pada laboratorium yang diperlihatkan pada gambar (a) akan memiliki resistansi internal dan rangkaian ekivalen ketiga sumber tegangan tersebut digambarkan seperti pada gambar (b).
  • 44. 5. Resistansi Internal Sumber Tegangan • Sumber tegangan yang telah dibahas sebelumnya adalah sumber tegangan ideal (tanpa resistansi internal) seperti yang diperlihatkan pada gambar a. • Pada gambar b diperhitungkan pengaruh dari resistansi internal, tegangan output akan E volt jika IL=0 (tanpa beban). • Bila sebuah beban dihubungkan ke rangkaian seperti pada gambar c, tegangan output dari sumber tegangan akan menurun karena terjadi drop tegangan pada resistansi internal
  • 45. 5. Resistansi Internal Sumber Tegangan
  • 46. 6. Open Circuit & Short Circuit 6.1 Open Circuit (OC) • Dua titik dikatakan hubung buka (open circuit) bila tidak ada hubungan antara kedua titik tersebut, sehingga rangkaian dapat dikatakan terputus (lihat gambar), dengan demikian • resistansi antara dua titik besar (∞) • tidak ada arus yang mengalir antara dua titik tersebut
  • 47. 6.1 Open Circuit (OC) Arus yang melalui tahanan 2Ω adalah 5A. Jika tahanan 2Ω di hubung singkat maka diperoleh resistansi total sama dengan 0, dengan demikian arus akan besar.
  • 48. 6.1 Open Circuit (OC) • Arus maksimum ini hanya dibatasi oleh circuit breaker atau fuse yang seri dengan sumber.
  • 49. 6.2 Short Circuit (SC) • Dua titik dikatakan terhubung singkat (short circuit) bila kedua titik tersebut dihubungkan bersama dengan suatu penghantar yang memiliki resistansi sangat rendah ( ≈ 0) (lihat gambar ). • Dengan demikian tegangan pada titik tersebut V= I 0 = 0 volt • Arus yang mengalir pada titik tersebut sangat besar (IHS)
  • 50. 6.2 Short Circuit (SC) • Tegangan pada terminal open circuit adalah sama dengan tegangan suplai, tetapi arus yang mengalir sama dengan nol karena rangkaian terbuka
  • 51. 6.3 Contoh Soal 1. Tentukanlah tegangan Vab dan Vcd rangkaian 2. Tentukanlah tegangan dan arus yang tidak diketahui Contoh soal no 1 Contoh soal no 2
  • 52. 7. Konduktansi dan Resistansi Total 7.1 Konduktansi (G) • Konduktansi, G, didefinisikan sebagai ukuran kemampuan suatu bahan untuk mengalirkan muatan dan dalam standar SI mempunyai satuan siemens (S). • Nilai konduktansi yang besar menunjukkan bahwa bahan tersebut mampu mengkonduksikan arus dengan baik, tetapi nilai konduktansi yang rendah menunjukkan bahan itu susah mengalirkan muatan. • Secara matematis, konduktansi merupakan kebalikan dari resistansi. Jadi : G = 1/R [siemens, S] dimana R adalah resistansi, dalam ohm (Ω).
  • 53. 7.1 Konduktansi • Walaupun satuan SI untuk konduktansi adalah siemens dan hampir diterima di seluruh dunia, tetapi buku-buku dan catatan yang lama masih menyatakan satuan konduktansi dalam mho (ejaan ohm dibalik) dan mempunyai lambang omega terbalik (ʊ) sebagai simbolnya. • Dalam kasus ini, hubungannya: 1 ʊ=1S • Untuk elemen-elemen yang terhubung paralel, total konduktansi adalah penjumlahan dari konduktansi-konduktansi individu
  • 54. 7.2 Resistansi Total • Resistansi total dari resistor yang terhubung paralel nilainya selalu lebih kecil dari nilai resistor yang terkecil. • Untuk nilai resistor yang sama terhubung paralel persamaan menjadi lebih mudah. Untuk N resistor yang sama terhubung paralel persamaannya menjadi
  • 55. 7.2 Resistansi Total • Untuk konduktansi kita dapat tuliskan, GT = N G • Untuk dua buah resistor terhubung paralel; • Untuk tiga buah resistor terhubung paralel
  • 56. 8. Teknik Pengukuran • Hubungan voltmeter untuk memperoleh pembacaan positif
  • 57. 8. Teknik Pengukuran • Hubungan ammeter untuk memperoleh pembacaan positif
  • 58. 8. Teknik Pengukuran • (a) Mengukur tegangan tanpa beban E; • (b) mengukur arus short-circuit
  • 59. 9. Regulasi Tegangan • semakin kecil regulasi tegangan semakin kecil pula perubahan tegangan terhadap perubahan beban.
  • 60. 9. Regulasi Tegangan • Regulasi tegangan dapat dituliskan pula sebagai berikut : • semakin kecil resistansi internal untuk beban sama, semakin kecil regulasi dan lebih mendekati output yang ideal.
  • 61. 10. Resistansi Internal Sumber Tegangan sumber tegangan; apakah generator dc, baterei, atau suplai yang digunakan pada laboratorium yang diperlihatkan pada gambar (a) akan memiliki resistansi internal dan rangkaian ekivalen ketiga sumber tegangan tersebut digambarkan seperti pada gambar (b).
  • 62. 10. Resistansi Internal Sumber Tegangan • Sumber tegangan yang telah dibahas sebelumnya adalah sumber tegangan ideal (tanpa resistansi internal) seperti yang diperlihatkan pada gambar a. • Pada gambar b diperhitungkan pengaruh dari resistansi internal, tegangan output akan E volt jika IL=0 (tanpa beban). • Bila sebuah beban dihubungkan ke rangkaian seperti pada gambar c, tegangan output dari sumber tegangan akan menurun karena terjadi drop tegangan pada resistansi internal
  • 63. 10. Resistansi Internal Sumber Tegangan
  • 64. 11. LATIHAN SOAL-SOAL 1. Tentukanlah Lek 2. Tentukanlah Cek
  • 65. 11. LATIHAN SOAL-SOAL 3. Tentukan Resistansi total. 4. Tentukanlah V1 pada rangkaian berikut Contoh soal no 3 Contoh soal no 4
  • 66. 11. LATIHAN SOAL-SOAL 5. Tentukanlah arus I1,I2,dan I3 6. Tentukanlah resistansi R1 Contoh soal no 5 Contoh soal no 6
  • 67. 11. LATIHAN SOAL-SOAL 7. Tentukanlah resistansi total 8. Tentukanlah arus i1 Contoh soal no 7 Contoh soal no 8
  • 68. 11. LATIHAN SOAL-SOAL 9. Tentukanlah tegangan Vab 10. Tentukanlah arus i1 dan i2 Contoh soal no 9 Contoh soal no 10