SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
MAKALAH BAHASA INDONESIA 
KATA KAJIAN, KATA POPULER, KATA DENOTASI 
DAN KATA KONOTASI 
Dosen Pengampu: Sri Redjeki M., M. Pd 
NAMA ANGGOTA : 
1. DESI EKA PUTRI 141540134070010 
2. EUIS NOVIYANI 141540134220025 
3. ERY ARDINIATI 141540134200023 
4. EVI NURBAETI 141540134240027 
5. LINA NUR FITRIANA 141540134390042 
KELAS : 1B 
PRODI D3 KEBIDANAN 
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 
2014 
i
MOTTO 
 Kesenangan dalam bekerja akan membuahkan hasil yang sempurna 
 Syukurilah kesulitan. Karena terkadang kesulitan mengantara kita pada hasil 
yang lebih baik dari apa yang kita bayangkan. 
 Setiap orang memiliki potensi yang sama untuk sukses. Perbedaannya adalah 
seberapa besar motivasi mampu mengalahkan setiap hambatan 
 Ingatlah, ketika kamu memutuskan berhenti untuk mencoba, saat itu juga 
ii 
kamu memutuskan untuk gagal. 
 Hidup bukan tentang mendapatkan apa yang kamu inginkan, tetapi tentang 
menghargai apa yang kamu miliki, dan sabar menanti yang akan 
menghampiri. 
 Belajarlah dari kesalahan dan kegagalan. 
 Hal mudah akan terasa sulit jika yang dipikirkan pertama kali adalah sulit, 
yakinlah bahwa kita memiliki kemampuan dan kekuatan.
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan 
rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja sama untuk 
menyelesaikan makalah ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas 
mata kuliah yaitu BAHASA INDONESIA. 
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan 
teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah 
ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih banyak 
kekurangan.Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang 
membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi 
pembaca dan teman-teman. Demikianlah yang kami dapat paparkan dalam 
makalah,sekian dan terima kasih. 
iii 
Purwokerto, 30 Oktober 2014
DAFTAR ISI 
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i 
MOTTO ......................................................................................................... ii 
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii 
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv 
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 
B. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2 
C. Rumusan Masalah ............................................................................ 2 
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3 
A. Kata kajian dan populer ..................................................................... 3 
B. Kata denotasi dan konotasi .............................................................. 4 
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 11 
A. Kesimpulan ...................................................................................... 11 
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13 
iv
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
A. Latar Belakang 
Dewasa ini didalam berbahasa indonesia, sering terdapat kerancuan 
dalam penulisan,ucapan maupun dalam struktur ejaan.Masing-masing orang 
mempunyai pemahaman dan pendapat yang berbeda-beda sehingga kadang 
terjadi kesalahpahaman dan membingungkan mana yang sesungguhnya benar. 
Terutama dalam pemakaian dan pemilihan kata,biasanya sulit untuk 
membedakan mana kata yang baku dan tudak baku seperti aturan-aturan yang 
ada didalam EYD-Ejaan Yang Disempurnakan. Oleh karena itu didalam 
makalah ini,kami akan mencoba membahas dan menjelaskan tentang makna 
kata dan pemilihan kata (diksi). 
Bahasa indonesia dalam perkembangannya memang telah mengalami 
pasang surut.Pemakaian kata dan struktur ejaannya sering dikacaukan karena 
mengikuti perkembangan jaman.Bahkan atas nama modernisasi,orang jadi 
cenderung malu untuk menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar. 
Bahasa adalah aspek penting interaksi manusia. Dengan bahasa, (baik 
itu bahasa lisan, tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu 
komunikasi dan kontrak sosial. 
Memang harus diakui, kecenderungan orang semakin 
mengesampingkan pentingnya penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara 
pemilihan kata atau 
Terkadang kita pun tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa 
Indonesia yang baik dan yang benar, sehingga ketika kita berbahasa, baik lisan 
maupun tulisan, sering mengalami kesalahan dalam penggunaan kata. Agar 
tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman yang baik 
ihwal penggunaan diksi atau pemilihan kata dirasakan sangat penting, bahkan 
mungkin vital, terutama untuk menghindari kesalapahaman dalam 
berkomunikasi.
Bahasa juga dipandang sebagai cermin kepribadian seseorang karena 
bahasa diterjemahkan sebagai refleksi rasa, pikiran dan tingkah laku.beberapa 
istilah dan tatanan bahasa yang sering kita pakai dalam berkomunikasi 
ataupun yang kita tuangkan lewat sebuah tulisan atau kalimat, seperti diksi, 
gaya bahasa, pemilihan ketepatan dan kesesuaian kata, sinonim,homofon, 
homograf dan lainnya yang merupakan unsur-unsur penting dalam sebuah 
bahasa. 
2 
B. Tujuan 
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut: 
1. Untuk mengetahui pengertian dari kata kajian dan populer. 
2. Untuk mengetahui penertian kata denotasi dan konotasi. 
3. untuk mengetahui penggunaan kata kajian, populer, denotasi dan 
konotasi. 
C. Rumusan Masalah 
1. Apa yang dimaksud dengan kata kajian dan populer? 
2. Apa makna dari kata denotasi dan konotasi?
BAB II 
PEMBAHASAN 
3 
A. Kata kajian dan Populer 
Kata Kajian adalah Kata yang perlu ditelaah lebih jauh lagi maknanya 
karena tidak bisa langsung dipahami oleh semua orang. Kata yang dipakai 
untuk suatu pengkajian atau kepentingan keilmuan. Kajian berarti hasil 
mengkaji. 
Ciri-ciri: 
- Hanya dikenal orang tertentu (ilmuwan, cendekia) 
- Dipakai dalam kegiatan-kegiatan ilmiah. 
Contoh: 
aktivitas volume 
Filter target 
kotemplasi motivasi 
pasien imajinasi 
alumnus fiktif 
rangking karakter 
mengevaluasi agenda 
introspeksi argumen 
Kata populer adalah Kata yang dipakai oleh berbagai lapisan 
masyarakat dalam kehidupan sehari- hari dan kata yang sudah banyak 
diketahui dan di mengerti oleh banyak orang. 
Ciri-ciri: 
- mudah diketahui, dimengerti dan dipakai oleh masyarakat luas. 
- dipakai dalam kehidupan sehari hari. 
Contoh: 
kegiatan penyaring 
Merenung orang sakit 
Lulusan peringkat 
Menilai koreksi diri
4 
Isi sasaran 
Dorongan khayalan 
tidak nyata perangai 
rencana pendapat 
Kelompok kata yang klain hanya dikenal dan dipergunakan secara 
terbatas, dalam kesempatan-kesempatan tertentu. Misalnya dipakai dalam 
makalah atau perbincangan ilmiah. Banyak diantara kata-kata jenis ini 
merupakan kata serapan atau kata asing (latin, yunani, inggris). 
Popular kajian 
1. besar - makr 
2. sejajar - paralel 
3. isi - volume 
4. bagian - suku cadang, unsure 
5. air - H₂O 
6. hijau daun - khlorofil 
7. batasan - definisi 
8. arang - karbon 
9. sempurna - tuntas 
10. berbahaya - rawan, kriti 
11. Wajar - natural 
12. Tetap - konsisten 
13. Bermakna - signifika 
14. Tahap - stadium 
B. Denotasi dan Konotasi 
1. Dilihat dari maknanya, kata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kata 
bermakna denotasi dan kata bermakna konotasi. 
a. Kata bermakna denotasi 
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara 
eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. 
Denotatif adalah suatu pengertian yang dikandung sebuah kata secara
objektif. Sering juga makna denotatif disebut maka konseptual, makna 
denotasional atau makna kognitif karena dilihat dari sudut yang lain. 
Pada dasarnya sama dengan makna referensial sebab makna denotasi ini 
lazim diberi penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan hasil menurut 
penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman 
lainnya. 
Denotasi adalah hubungan yang digunakan di dalam tingkat 
pertama pada sebuah kata yang secara bebas memegang peranan penting 
di dalam ujaran (Lyons, I, 1977:208). Dalam beberapa buku pelajaran, 
makna denotasi sering juga disebut makna dasar, makna asli, atau 
makna pusat. 
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa 
makna denotasi adalah makna sebenarnya yang apa adanya sesuai 
dengan indera manusia. Kata yang mengandung makna denotatif mudah 
dipahami karena tidak mengandung makna yang rancu walaupun masih 
bersifat umum. Makna yang bersifat umum ini maksudnya adalah 
makna yang telah diketahui secara jelas oleh semua orang. 
Berikut ini beberapa contoh kata yang mengandung makna 
5 
denotatif: 
1) Dia adalah wanita cantik 
Kata cantik ini diucapkan oleh seorang pria terhadap wanita 
yang berkulit putih, berhidung mancung, mempunyai mata yang 
indah dan berambut hitam legam. 
2) Tami sedang tidur di dalam kamarnya. 
Kata tidur ini mengandung makna denotatif bahwa Tami 
sedang beristirahat dengan memejamkan matanya (tidur). 
Masih banyak contoh kata-kata lain yang mengandung makna 
denotatif selama kata itu tidak disertai dengan kata lain yang dapat 
membentuk makna yang berbeda seperti contoh kata wanita yang makna 
denotasinya adalah seorang perempuan dan bukan laki-laki. Namun bila 
kata wanita disertai dengan kata malam (wanita malam) maka akan
menghasilkan makna lain yaitu wanita yang dikonotasikan sebagai 
wanita nakal. 
b. Kata bermakna konotasi 
Zgusta (1971:38) berpendapat makna konotatif adalah makna 
semua komponen pada kata ditambah beberapa nilai mendasar yang 
biasanya berfungsi menandai. Menurut Harimurti (1982:91) “aspek 
makna sebuah atau sekelompok kata yang didasrkan atas perasaan atau 
pikiran yang timbul atau ditimbulkan pada pembicara (penulis) dan 
pendengar (pembaca)”. 
Sebuah kata disebut mempunyai makna konotatif apabila kata 
itu mempunyai “nilai rasa”, baik positif maupun negatif. Jika tidak 
memiliki nilai rasa maka dikatakan tidak memiliki konotasi, tetapi 
dapat juga disebut berkonotasi netral. Positif dan negatifnya nilai rasa 
sebuah kata seringkali juga terjadi sebagai akibat digunakannya referen 
kata itu sebagai sebuah perlambang. Jika digunakan sebagai lambang 
sesuatu yang positif maka akan bernilai rasa yang positif; dan jika 
digunakan sebagai lambang sesuatu yang negatif maka akan bernilai 
rasa negatif. Misalnya, burung garuda karena dijadikan lambang 
negara republik Indonesia maka menjadi bernilai rasa positif 
sedangkan makna konotasi yang bernilai rasa negatif seperti buaya 
yang dijadikan lambang kejahatan. Padahal binatang buaya itu sendiri 
tidak tahu menahu kalau dunia manusia Indonesia menjadikan mereka 
lambang yang tidak baik. 
Makna konotasi sebuah kata dapat berbeda dari satu kelompok 
masyarakat yang satu dengan kelompok masyarakat yang lain, sesuai 
dengan pandangan hidup dan norma-norma penilaian kelompok 
masyarakat tersebut. Misalnya kata babi, di daerah-daerah yang 
penduduknya mayoritas beragama islam, memiliki konotasi negatif 
karena binatang tersebut menurut hukum islam adalah haram dan najis. 
Sedangkan di daerah-daerah yang penduduknya mayoritas bukan islam 
6
seperti di pulau Bali atau pedalama Irian Jaya, kata babi tidak 
berkonotasi negatif. 
Makna konotatif dapat juga berubah dari waktu ke waktu. 
Misalnya kata ceramah dulu kata ini berkonotasi negatif karena berarti 
“cerewet” tetapi sekarang konotasinya positif. Sebaliknya kata 
perempuan dulu sebelum zaman Jepang berkonotasi netral, tetapi kini 
berkonotasi negatif. 
Kata bermakna konotasi adalah kata yang bermakna kias 
(bukan sebenarnya) atau makna ungkapan. 
Contoh : Semua pemuda mengagumi bunga desa anak pak 
7 
Lurah 
Kata bunga desa pada kalimat diatas mengandung makna tidak 
sebenarnya, karena arti bunga desa pada kalimat diatas adalah gadis 
cantik. 
Konotasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 
1) Konotasi positif yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa lebih 
tinggi, baik, halus, sopan dan menenangkan. 
2) Konotasi negatif yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa rendah, 
jelek, kasar, kotor, dan tidak sopan. 
Contoh kata gugur dan mampus makna denotasinya adalah mati, 
namun kata mampus termasuk konotasi negatif sedangkan gugur 
memiliki konotasi positif. 
Perhatikan beberapa contoh kalimat dibawah ini : 
1) a. Ayah memperbaiki kursi yang rusak ( bermakna denotasi) 
b. Susilo Bambang Yudoyono dan Megawati memperebutkan 
kursi presiden (bermakna konotasi) 
2) a. Setelah makan kami cuci tangan (makna denotatif) 
b. Para pejabat berusaha cuci tangan dari masalah korupsi (makna 
konotatif) 
3) a. Untuk keperluan kurban kakek membeli kambing hitam 
(bermakna denotasi)
b. Jangan menjadikan orang lain sebagai kambing hitam dalam 
masalah mu (bermakna konotasi) 
4) a. Andi makan dengan lahapnya (konotatif positif) 
b. Rudi makan dengan rakusnya (konotatif negatif) 
5) a. Karena kurang pendidikan ia jadi bodoh (konotatif positif) 
b. Karena kurang pendidikan ia jadi anak goblok (konotatif negatif) 
8 
1. Meluap 
denotasi : Banjir yang terjadi kemarin disebabkan oleh air sungai 
yang meluap tak mampu dikendalikan oleh tanggul yang ada disekitanya. 
konotasi : Kemarahan Pak Budi makin hari tambah meluap karena 
masalah yang diperbantahkan itu tidak pernah menemukan titik 
permasalahannya. 
2. Penuh 
denotasi : Lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat pusat hiburan 
itu telah terisi penuh oleh pemukiman penduduk. 
konotasi : Pekerjaan itu dilakukannya dengan penuh rasa tanggung 
jawab. 
3. Naik 
denotasi : Pak Halim pergi ke Makassar dengan naik mobil pribadi. 
konotasi : Naik turunnya harga barang sangat dipengaruhi oleh 
jumlah permintaan konsumen. 
4. Tumbuh 
denotasi : Pohon mangga yang tumbuh di halaman rumah Pak 
Ilham memiliki buah yang besar-besar. 
konotasi : Kondisi perekonomian Indonesia mulai tumbuh sejak 
beralihnya sistem pemerintahan ke era reformasi. 
5. Atas 
denotasi : Di atas pohon yang rindang itu ada terdapat beberapa 
sarang burung hantu.
konotasi : Irama yang muncul pada permukaan tembok itu 
ditimbulkan atas beberapa perpaduan warna 
9 
6. Kendali 
denotasi : Nakhoda memberikan instruksi kepada para penumpang 
kapal agar waspada, sebab kendali dalam kapal sedang mengalami 
gangguan. 
konotasi : Peristiwa itu terjadi saat dirinya telah kehilangan 
kendali.(kontrol) 
7. Panas 
denotasi : Permukaan kulit pada anak itu lecet akibat tersiram air 
panas. 
konotasi : Suhu dalam ruangan itu semakin panas ketika peserta 
diskusi dalm ruangan itu saling beradu argumen. (panas=ketegangan) 
8. Hancur 
denotasi : Mainan anak pak lurah hancur terinjak mobil. 
konotasi : Semua perkataannya kedengaran hancur akibat terbawa 
emosi .(hancur= tidak masuk akal). 
9. Arus 
denotasi : Adik terseret arus yang sangat deras saat menyeberang 
sebuah sungai di tepi rumahnya. 
konotasi : Arus balik pada lebaran tahun depan diprediksikan akan 
lebih banyak dibandingkan tahun kemarin. (arus=sistem) 
10. Hangus 
denotasi : Bau hangus itu dihasilkan dari pembakaran sisa-sisa 
plastik dan kertas yang ada di tepi jalan itu. 
konotasi : Semua dana yang dianggarkan telah hangus akibat 
program kerja yang tidak tertata dengan rapi. 
Makna denotasi dan konotasi dibedakan berdasarkan ada atau 
tidaknya nilai rasa. kata denotasi lebih menekankan tidak adanya nilai rasa, 
sedangkan konotasi bernilai rasa kias.
Makna denotasi lazim disebut makna konseptual yaitu makna yang 
sesuai dengan hasil observasi (pengamatan) menurut penglihatan, penciuman, 
pendengaran, perasaan, atau pengalaman yang berhubungan dengan informasi 
(data) faktual dan objektif.Makna sebenarnya, umpamanya, kata kursi yaitu 
tempat duduk yang berkaki empat (makna sebenarnya).Makna lugas yaitu 
makna apa adanya, lugu, polos, makna sebenarnya, bukan makna kias. 
Konotasi berarti makna kias, bukan makna sebenarnya. Sebuah kata 
dapat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, sesuai dengan 
pandangan hidup dan norma masyarakat tersebut. Makna konotasi dapat juga 
berubah dari waktu ke waktu. Dalam kalimat “Megawati dan Susilo Bambang 
Yudoyono berebut kursi presiden.” Kalimat tersebut tidak menunjukkan 
makna bahwa Megawati dan Susilo Bambang Yudoyono tarik-menarik kursi 
karena kata kursi berati jabatan presiden. 
Sebuah kata dapat merosot nilai rasanya karena penggunaannya tidak 
sesuai dengan makna denotasinya. Umpamanya, kata kebijaksa-naan yang 
bermakna kelakukan dan tindakan arif dalam menghadapi suatu masalah, 
menjadi negatif konotasinya akibat kasus-kasus tertentu, misalnya : 
Pengemudi kendaraan bermotor ditilang karena melanggar peraturan 
lalu lintas minta kebijaksanaan kepada petugas agar tidak diperkarakan 
(damai di tempat) 
Orang tua murid yang anaknya tidak naik kelas mohon kebijaksanaan 
kepada kepala sekolah agar bersedia menolong anaknya (menaikkan kelas) 
Untuk mengurus surat-surat di kantor pemerintah sering kali kita pun 
diminta memberi kebijaksanaan oleh sang patugas agar urusan tidak terlambat 
(memberi uang suap). 
10
BAB III 
PENUTUP 
11 
Kesimpulan 
Suatu kata sering kali tidak hanya mendukung satu konsep atau obyek 
saja, melainkan juga menimbulkan asosiasi dengan sesuatu. 
Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya yang sama dengan makna 
lugas untuk menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual. Makna pada kalimat 
yang denotatif tidak mengalami perubahan makna. Makna konotasi adalah makna 
yang bukan sebenarnya yang umumnya bersifat sindiran dan merupakan makna 
denotasi yang mengalami penambahan. 
Denotasi : konsep dasar yang didukung oleh suatu kata 
Konotasi : nilai, rasa atau gambaran tambahan yang ada disamping 
denotasi tersebut nilai kata yang diberikan oleh masyarakat bermacam-macam : 
tinggi, baik sopan, lucu, biasa, rendah, kotor, porno, sakral. Nilai rasa bisa bersifat 
positive dan juga negative Kata umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan 
ruang lingkupnya. Makin luas ruang lingkup suatu kata, makin umum sifatnya, 
dan sebaliknya. Keumuman / kekhususan kata dapat pula ditinjau dari 
kemungkinan hubungannya dengan kata-kata lain. Ada kata-kata yang 
mempunyai hubungan luas, adapula kata-kata yang mempunyai hubungan sempit 
/ terbatas bahkan khusus (unik). lebih dikenal oleh masyarakat luas daripada kata-kata 
: Mikro, transfer, minor, batuan, momentum, factor, volume 
Kelompok kata yang pertama termasuk kata-kata popular. Kata-kata ini 
dipergunakan pada berbagai kesempatan dalam komunikasi sehari-hari dikalangan 
semua lapisan masyarakat. 
Kelompok kata yang klain hanya dikenal dan dipergunakan secara 
terbatas, dalam kesempatan-kesempatan tertentu. Misalnya dipakai dalam 
makalah atau perbincangan ilmiah. Banyak diantara kata-kata jenis ini merupakan 
kata serapan atau kata asing (latin, yunani, inggris)
Pembentukan kata-kata kajian dalam bahasa Indonesia dilakukan secara 
sadar oleh suatu badan/komisi.Kata popular adalah kata yang biasa digunakan 
oleh semua kalangan. 
12
DAFTAR PUSTAKA 
http://www.ardhi661998.blogspot.com/bahasa indonesia 
Kusnaeni dan Subandi.1990.Bahasa Indonesia.Purwokerto 
--------1997. Materi Pokok Bahasa Indonesia, Jakarta: UT, Depdibud 
http//www.Hanifa alliya faisal.blogspot.com/Bahasa indonesia 
13

Contenu connexe

Tendances

Arti fungsi dan ragam bahasa
Arti fungsi dan ragam bahasaArti fungsi dan ragam bahasa
Arti fungsi dan ragam bahasa
Siti Zuariyah
 
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan BerbahasaHubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Ijal Mustofa
 
Artikel bahasa inggris
Artikel bahasa inggrisArtikel bahasa inggris
Artikel bahasa inggris
Warnet Raha
 
Bahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemBahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistem
Ester Emilia
 
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiaMakalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
riskia_chandra
 
Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasi
Fathur Rohman
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Susanti Susanti
 

Tendances (20)

Modul 4 ragam bahasa.
Modul 4   ragam bahasa.Modul 4   ragam bahasa.
Modul 4 ragam bahasa.
 
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa IndonesiaMakalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahBahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Bab x menyelenggarakan project citzen
Bab x menyelenggarakan project citzenBab x menyelenggarakan project citzen
Bab x menyelenggarakan project citzen
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaan
 
Arti fungsi dan ragam bahasa
Arti fungsi dan ragam bahasaArti fungsi dan ragam bahasa
Arti fungsi dan ragam bahasa
 
Macam macam definisi
Macam macam definisiMacam macam definisi
Macam macam definisi
 
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan BerbahasaHubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
 
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa IndonesiaMakalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
 
Artikel bahasa inggris
Artikel bahasa inggrisArtikel bahasa inggris
Artikel bahasa inggris
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Bahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemBahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistem
 
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiaMakalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasi
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
 

En vedette

Kata kajian-dan-kata-populer
Kata kajian-dan-kata-populerKata kajian-dan-kata-populer
Kata kajian-dan-kata-populer
Kholid Hamdun
 
Kamus saku 500 kata ilmiah
Kamus saku 500 kata ilmiahKamus saku 500 kata ilmiah
Kamus saku 500 kata ilmiah
Ikhsan Nendi
 
5. diksi dalam kalimat
5. diksi dalam kalimat5. diksi dalam kalimat
5. diksi dalam kalimat
busitisahara
 
Materi drama siswa
Materi drama siswaMateri drama siswa
Materi drama siswa
Azam Peace
 
Kata dan-diksi
Kata dan-diksiKata dan-diksi
Kata dan-diksi
Ijank Gaul
 
Makna denotasi-dan-konotasi-
Makna denotasi-dan-konotasi-Makna denotasi-dan-konotasi-
Makna denotasi-dan-konotasi-
Iepank Iep
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasa
Oki16
 

En vedette (20)

Kata kajian-dan-kata-populer
Kata kajian-dan-kata-populerKata kajian-dan-kata-populer
Kata kajian-dan-kata-populer
 
Kata kajian-dan-kata-populer
Kata kajian-dan-kata-populerKata kajian-dan-kata-populer
Kata kajian-dan-kata-populer
 
Kata ilmiah
Kata ilmiahKata ilmiah
Kata ilmiah
 
Kamus saku 500 kata ilmiah
Kamus saku 500 kata ilmiahKamus saku 500 kata ilmiah
Kamus saku 500 kata ilmiah
 
Kata kajian-dan-kata-populer
Kata kajian-dan-kata-populerKata kajian-dan-kata-populer
Kata kajian-dan-kata-populer
 
5. diksi dalam kalimat
5. diksi dalam kalimat5. diksi dalam kalimat
5. diksi dalam kalimat
 
Materi drama siswa
Materi drama siswaMateri drama siswa
Materi drama siswa
 
Kata dan-diksi
Kata dan-diksiKata dan-diksi
Kata dan-diksi
 
Struktur naskah drama
Struktur naskah dramaStruktur naskah drama
Struktur naskah drama
 
Ragam Bahasa Ilmiah
Ragam Bahasa IlmiahRagam Bahasa Ilmiah
Ragam Bahasa Ilmiah
 
Ragam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiahRagam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiah
 
Tutorial belajar microsoft office ms word 2010 lengkap bahasa indonesia
Tutorial belajar microsoft office ms word 2010 lengkap bahasa indonesiaTutorial belajar microsoft office ms word 2010 lengkap bahasa indonesia
Tutorial belajar microsoft office ms word 2010 lengkap bahasa indonesia
 
Makna denotasi-dan-konotasi-
Makna denotasi-dan-konotasi-Makna denotasi-dan-konotasi-
Makna denotasi-dan-konotasi-
 
Presentasi Diksi
Presentasi DiksiPresentasi Diksi
Presentasi Diksi
 
Struktur dan kaidah teks ulasan film/drama
Struktur dan kaidah teks ulasan film/dramaStruktur dan kaidah teks ulasan film/drama
Struktur dan kaidah teks ulasan film/drama
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasa
 
Diksi (pilihan kata)
Diksi (pilihan kata)Diksi (pilihan kata)
Diksi (pilihan kata)
 
ragam bahasa
ragam bahasaragam bahasa
ragam bahasa
 
ppt drama
ppt dramappt drama
ppt drama
 

Similaire à Makalah bahasa indonesia kata kajian, kata populer, kata denotasi

Makalah rambu rambu berbicara
Makalah rambu   rambu berbicaraMakalah rambu   rambu berbicara
Makalah rambu rambu berbicara
Yogie Antony
 
Keterampilan dlm Berbahasa.pdf
Keterampilan dlm Berbahasa.pdfKeterampilan dlm Berbahasa.pdf
Keterampilan dlm Berbahasa.pdf
MiskiLimit
 
MAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSI
MAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSIMAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSI
MAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSI
Nurulbanjar1996
 
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasikomunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
iimand
 

Similaire à Makalah bahasa indonesia kata kajian, kata populer, kata denotasi (20)

Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
 
Makalah rambu rambu berbicara
Makalah rambu   rambu berbicaraMakalah rambu   rambu berbicara
Makalah rambu rambu berbicara
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugi
 
TINDAK UJARAN DALAM PSIKOLINGUISTIK
TINDAK UJARAN DALAM PSIKOLINGUISTIKTINDAK UJARAN DALAM PSIKOLINGUISTIK
TINDAK UJARAN DALAM PSIKOLINGUISTIK
 
Tugas word agtri niranty
Tugas word agtri nirantyTugas word agtri niranty
Tugas word agtri niranty
 
Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Keterampilan dlm Berbahasa.pdf
Keterampilan dlm Berbahasa.pdfKeterampilan dlm Berbahasa.pdf
Keterampilan dlm Berbahasa.pdf
 
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURTINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
 
Penulisan Unsur Serapan
Penulisan Unsur SerapanPenulisan Unsur Serapan
Penulisan Unsur Serapan
 
Etika dan Prosedur Berbicara
Etika dan Prosedur Berbicara Etika dan Prosedur Berbicara
Etika dan Prosedur Berbicara
 
KETERAMPILAN BERBICARA
KETERAMPILAN BERBICARAKETERAMPILAN BERBICARA
KETERAMPILAN BERBICARA
 
DIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIADIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIA
 
Arti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasaArti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasa
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Fungsi Bahasa dan Tata Bahasa
Fungsi Bahasa  dan Tata BahasaFungsi Bahasa  dan Tata Bahasa
Fungsi Bahasa dan Tata Bahasa
 
MAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSI
MAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSIMAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSI
MAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSI
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasikomunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
 

Plus de Sentra Komputer dan Foto Copy

Plus de Sentra Komputer dan Foto Copy (20)

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalah konseling
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kd1 embem
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 

Dernier

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 

Dernier (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 

Makalah bahasa indonesia kata kajian, kata populer, kata denotasi

  • 1. MAKALAH BAHASA INDONESIA KATA KAJIAN, KATA POPULER, KATA DENOTASI DAN KATA KONOTASI Dosen Pengampu: Sri Redjeki M., M. Pd NAMA ANGGOTA : 1. DESI EKA PUTRI 141540134070010 2. EUIS NOVIYANI 141540134220025 3. ERY ARDINIATI 141540134200023 4. EVI NURBAETI 141540134240027 5. LINA NUR FITRIANA 141540134390042 KELAS : 1B PRODI D3 KEBIDANAN STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 2014 i
  • 2. MOTTO  Kesenangan dalam bekerja akan membuahkan hasil yang sempurna  Syukurilah kesulitan. Karena terkadang kesulitan mengantara kita pada hasil yang lebih baik dari apa yang kita bayangkan.  Setiap orang memiliki potensi yang sama untuk sukses. Perbedaannya adalah seberapa besar motivasi mampu mengalahkan setiap hambatan  Ingatlah, ketika kamu memutuskan berhenti untuk mencoba, saat itu juga ii kamu memutuskan untuk gagal.  Hidup bukan tentang mendapatkan apa yang kamu inginkan, tetapi tentang menghargai apa yang kamu miliki, dan sabar menanti yang akan menghampiri.  Belajarlah dari kesalahan dan kegagalan.  Hal mudah akan terasa sulit jika yang dipikirkan pertama kali adalah sulit, yakinlah bahwa kita memiliki kemampuan dan kekuatan.
  • 3. KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja sama untuk menyelesaikan makalah ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah yaitu BAHASA INDONESIA. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan.Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Demikianlah yang kami dapat paparkan dalam makalah,sekian dan terima kasih. iii Purwokerto, 30 Oktober 2014
  • 4. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i MOTTO ......................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii DAFTAR ISI .................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2 C. Rumusan Masalah ............................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3 A. Kata kajian dan populer ..................................................................... 3 B. Kata denotasi dan konotasi .............................................................. 4 BAB III PENUTUP ......................................................................................... 11 A. Kesimpulan ...................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13 iv
  • 5. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Dewasa ini didalam berbahasa indonesia, sering terdapat kerancuan dalam penulisan,ucapan maupun dalam struktur ejaan.Masing-masing orang mempunyai pemahaman dan pendapat yang berbeda-beda sehingga kadang terjadi kesalahpahaman dan membingungkan mana yang sesungguhnya benar. Terutama dalam pemakaian dan pemilihan kata,biasanya sulit untuk membedakan mana kata yang baku dan tudak baku seperti aturan-aturan yang ada didalam EYD-Ejaan Yang Disempurnakan. Oleh karena itu didalam makalah ini,kami akan mencoba membahas dan menjelaskan tentang makna kata dan pemilihan kata (diksi). Bahasa indonesia dalam perkembangannya memang telah mengalami pasang surut.Pemakaian kata dan struktur ejaannya sering dikacaukan karena mengikuti perkembangan jaman.Bahkan atas nama modernisasi,orang jadi cenderung malu untuk menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar. Bahasa adalah aspek penting interaksi manusia. Dengan bahasa, (baik itu bahasa lisan, tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontrak sosial. Memang harus diakui, kecenderungan orang semakin mengesampingkan pentingnya penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara pemilihan kata atau Terkadang kita pun tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar, sehingga ketika kita berbahasa, baik lisan maupun tulisan, sering mengalami kesalahan dalam penggunaan kata. Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman yang baik ihwal penggunaan diksi atau pemilihan kata dirasakan sangat penting, bahkan mungkin vital, terutama untuk menghindari kesalapahaman dalam berkomunikasi.
  • 6. Bahasa juga dipandang sebagai cermin kepribadian seseorang karena bahasa diterjemahkan sebagai refleksi rasa, pikiran dan tingkah laku.beberapa istilah dan tatanan bahasa yang sering kita pakai dalam berkomunikasi ataupun yang kita tuangkan lewat sebuah tulisan atau kalimat, seperti diksi, gaya bahasa, pemilihan ketepatan dan kesesuaian kata, sinonim,homofon, homograf dan lainnya yang merupakan unsur-unsur penting dalam sebuah bahasa. 2 B. Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengertian dari kata kajian dan populer. 2. Untuk mengetahui penertian kata denotasi dan konotasi. 3. untuk mengetahui penggunaan kata kajian, populer, denotasi dan konotasi. C. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan kata kajian dan populer? 2. Apa makna dari kata denotasi dan konotasi?
  • 7. BAB II PEMBAHASAN 3 A. Kata kajian dan Populer Kata Kajian adalah Kata yang perlu ditelaah lebih jauh lagi maknanya karena tidak bisa langsung dipahami oleh semua orang. Kata yang dipakai untuk suatu pengkajian atau kepentingan keilmuan. Kajian berarti hasil mengkaji. Ciri-ciri: - Hanya dikenal orang tertentu (ilmuwan, cendekia) - Dipakai dalam kegiatan-kegiatan ilmiah. Contoh: aktivitas volume Filter target kotemplasi motivasi pasien imajinasi alumnus fiktif rangking karakter mengevaluasi agenda introspeksi argumen Kata populer adalah Kata yang dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat dalam kehidupan sehari- hari dan kata yang sudah banyak diketahui dan di mengerti oleh banyak orang. Ciri-ciri: - mudah diketahui, dimengerti dan dipakai oleh masyarakat luas. - dipakai dalam kehidupan sehari hari. Contoh: kegiatan penyaring Merenung orang sakit Lulusan peringkat Menilai koreksi diri
  • 8. 4 Isi sasaran Dorongan khayalan tidak nyata perangai rencana pendapat Kelompok kata yang klain hanya dikenal dan dipergunakan secara terbatas, dalam kesempatan-kesempatan tertentu. Misalnya dipakai dalam makalah atau perbincangan ilmiah. Banyak diantara kata-kata jenis ini merupakan kata serapan atau kata asing (latin, yunani, inggris). Popular kajian 1. besar - makr 2. sejajar - paralel 3. isi - volume 4. bagian - suku cadang, unsure 5. air - H₂O 6. hijau daun - khlorofil 7. batasan - definisi 8. arang - karbon 9. sempurna - tuntas 10. berbahaya - rawan, kriti 11. Wajar - natural 12. Tetap - konsisten 13. Bermakna - signifika 14. Tahap - stadium B. Denotasi dan Konotasi 1. Dilihat dari maknanya, kata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kata bermakna denotasi dan kata bermakna konotasi. a. Kata bermakna denotasi Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang dikandung sebuah kata secara
  • 9. objektif. Sering juga makna denotatif disebut maka konseptual, makna denotasional atau makna kognitif karena dilihat dari sudut yang lain. Pada dasarnya sama dengan makna referensial sebab makna denotasi ini lazim diberi penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan hasil menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman lainnya. Denotasi adalah hubungan yang digunakan di dalam tingkat pertama pada sebuah kata yang secara bebas memegang peranan penting di dalam ujaran (Lyons, I, 1977:208). Dalam beberapa buku pelajaran, makna denotasi sering juga disebut makna dasar, makna asli, atau makna pusat. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa makna denotasi adalah makna sebenarnya yang apa adanya sesuai dengan indera manusia. Kata yang mengandung makna denotatif mudah dipahami karena tidak mengandung makna yang rancu walaupun masih bersifat umum. Makna yang bersifat umum ini maksudnya adalah makna yang telah diketahui secara jelas oleh semua orang. Berikut ini beberapa contoh kata yang mengandung makna 5 denotatif: 1) Dia adalah wanita cantik Kata cantik ini diucapkan oleh seorang pria terhadap wanita yang berkulit putih, berhidung mancung, mempunyai mata yang indah dan berambut hitam legam. 2) Tami sedang tidur di dalam kamarnya. Kata tidur ini mengandung makna denotatif bahwa Tami sedang beristirahat dengan memejamkan matanya (tidur). Masih banyak contoh kata-kata lain yang mengandung makna denotatif selama kata itu tidak disertai dengan kata lain yang dapat membentuk makna yang berbeda seperti contoh kata wanita yang makna denotasinya adalah seorang perempuan dan bukan laki-laki. Namun bila kata wanita disertai dengan kata malam (wanita malam) maka akan
  • 10. menghasilkan makna lain yaitu wanita yang dikonotasikan sebagai wanita nakal. b. Kata bermakna konotasi Zgusta (1971:38) berpendapat makna konotatif adalah makna semua komponen pada kata ditambah beberapa nilai mendasar yang biasanya berfungsi menandai. Menurut Harimurti (1982:91) “aspek makna sebuah atau sekelompok kata yang didasrkan atas perasaan atau pikiran yang timbul atau ditimbulkan pada pembicara (penulis) dan pendengar (pembaca)”. Sebuah kata disebut mempunyai makna konotatif apabila kata itu mempunyai “nilai rasa”, baik positif maupun negatif. Jika tidak memiliki nilai rasa maka dikatakan tidak memiliki konotasi, tetapi dapat juga disebut berkonotasi netral. Positif dan negatifnya nilai rasa sebuah kata seringkali juga terjadi sebagai akibat digunakannya referen kata itu sebagai sebuah perlambang. Jika digunakan sebagai lambang sesuatu yang positif maka akan bernilai rasa yang positif; dan jika digunakan sebagai lambang sesuatu yang negatif maka akan bernilai rasa negatif. Misalnya, burung garuda karena dijadikan lambang negara republik Indonesia maka menjadi bernilai rasa positif sedangkan makna konotasi yang bernilai rasa negatif seperti buaya yang dijadikan lambang kejahatan. Padahal binatang buaya itu sendiri tidak tahu menahu kalau dunia manusia Indonesia menjadikan mereka lambang yang tidak baik. Makna konotasi sebuah kata dapat berbeda dari satu kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok masyarakat yang lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma-norma penilaian kelompok masyarakat tersebut. Misalnya kata babi, di daerah-daerah yang penduduknya mayoritas beragama islam, memiliki konotasi negatif karena binatang tersebut menurut hukum islam adalah haram dan najis. Sedangkan di daerah-daerah yang penduduknya mayoritas bukan islam 6
  • 11. seperti di pulau Bali atau pedalama Irian Jaya, kata babi tidak berkonotasi negatif. Makna konotatif dapat juga berubah dari waktu ke waktu. Misalnya kata ceramah dulu kata ini berkonotasi negatif karena berarti “cerewet” tetapi sekarang konotasinya positif. Sebaliknya kata perempuan dulu sebelum zaman Jepang berkonotasi netral, tetapi kini berkonotasi negatif. Kata bermakna konotasi adalah kata yang bermakna kias (bukan sebenarnya) atau makna ungkapan. Contoh : Semua pemuda mengagumi bunga desa anak pak 7 Lurah Kata bunga desa pada kalimat diatas mengandung makna tidak sebenarnya, karena arti bunga desa pada kalimat diatas adalah gadis cantik. Konotasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1) Konotasi positif yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa lebih tinggi, baik, halus, sopan dan menenangkan. 2) Konotasi negatif yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa rendah, jelek, kasar, kotor, dan tidak sopan. Contoh kata gugur dan mampus makna denotasinya adalah mati, namun kata mampus termasuk konotasi negatif sedangkan gugur memiliki konotasi positif. Perhatikan beberapa contoh kalimat dibawah ini : 1) a. Ayah memperbaiki kursi yang rusak ( bermakna denotasi) b. Susilo Bambang Yudoyono dan Megawati memperebutkan kursi presiden (bermakna konotasi) 2) a. Setelah makan kami cuci tangan (makna denotatif) b. Para pejabat berusaha cuci tangan dari masalah korupsi (makna konotatif) 3) a. Untuk keperluan kurban kakek membeli kambing hitam (bermakna denotasi)
  • 12. b. Jangan menjadikan orang lain sebagai kambing hitam dalam masalah mu (bermakna konotasi) 4) a. Andi makan dengan lahapnya (konotatif positif) b. Rudi makan dengan rakusnya (konotatif negatif) 5) a. Karena kurang pendidikan ia jadi bodoh (konotatif positif) b. Karena kurang pendidikan ia jadi anak goblok (konotatif negatif) 8 1. Meluap denotasi : Banjir yang terjadi kemarin disebabkan oleh air sungai yang meluap tak mampu dikendalikan oleh tanggul yang ada disekitanya. konotasi : Kemarahan Pak Budi makin hari tambah meluap karena masalah yang diperbantahkan itu tidak pernah menemukan titik permasalahannya. 2. Penuh denotasi : Lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat pusat hiburan itu telah terisi penuh oleh pemukiman penduduk. konotasi : Pekerjaan itu dilakukannya dengan penuh rasa tanggung jawab. 3. Naik denotasi : Pak Halim pergi ke Makassar dengan naik mobil pribadi. konotasi : Naik turunnya harga barang sangat dipengaruhi oleh jumlah permintaan konsumen. 4. Tumbuh denotasi : Pohon mangga yang tumbuh di halaman rumah Pak Ilham memiliki buah yang besar-besar. konotasi : Kondisi perekonomian Indonesia mulai tumbuh sejak beralihnya sistem pemerintahan ke era reformasi. 5. Atas denotasi : Di atas pohon yang rindang itu ada terdapat beberapa sarang burung hantu.
  • 13. konotasi : Irama yang muncul pada permukaan tembok itu ditimbulkan atas beberapa perpaduan warna 9 6. Kendali denotasi : Nakhoda memberikan instruksi kepada para penumpang kapal agar waspada, sebab kendali dalam kapal sedang mengalami gangguan. konotasi : Peristiwa itu terjadi saat dirinya telah kehilangan kendali.(kontrol) 7. Panas denotasi : Permukaan kulit pada anak itu lecet akibat tersiram air panas. konotasi : Suhu dalam ruangan itu semakin panas ketika peserta diskusi dalm ruangan itu saling beradu argumen. (panas=ketegangan) 8. Hancur denotasi : Mainan anak pak lurah hancur terinjak mobil. konotasi : Semua perkataannya kedengaran hancur akibat terbawa emosi .(hancur= tidak masuk akal). 9. Arus denotasi : Adik terseret arus yang sangat deras saat menyeberang sebuah sungai di tepi rumahnya. konotasi : Arus balik pada lebaran tahun depan diprediksikan akan lebih banyak dibandingkan tahun kemarin. (arus=sistem) 10. Hangus denotasi : Bau hangus itu dihasilkan dari pembakaran sisa-sisa plastik dan kertas yang ada di tepi jalan itu. konotasi : Semua dana yang dianggarkan telah hangus akibat program kerja yang tidak tertata dengan rapi. Makna denotasi dan konotasi dibedakan berdasarkan ada atau tidaknya nilai rasa. kata denotasi lebih menekankan tidak adanya nilai rasa, sedangkan konotasi bernilai rasa kias.
  • 14. Makna denotasi lazim disebut makna konseptual yaitu makna yang sesuai dengan hasil observasi (pengamatan) menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman yang berhubungan dengan informasi (data) faktual dan objektif.Makna sebenarnya, umpamanya, kata kursi yaitu tempat duduk yang berkaki empat (makna sebenarnya).Makna lugas yaitu makna apa adanya, lugu, polos, makna sebenarnya, bukan makna kias. Konotasi berarti makna kias, bukan makna sebenarnya. Sebuah kata dapat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma masyarakat tersebut. Makna konotasi dapat juga berubah dari waktu ke waktu. Dalam kalimat “Megawati dan Susilo Bambang Yudoyono berebut kursi presiden.” Kalimat tersebut tidak menunjukkan makna bahwa Megawati dan Susilo Bambang Yudoyono tarik-menarik kursi karena kata kursi berati jabatan presiden. Sebuah kata dapat merosot nilai rasanya karena penggunaannya tidak sesuai dengan makna denotasinya. Umpamanya, kata kebijaksa-naan yang bermakna kelakukan dan tindakan arif dalam menghadapi suatu masalah, menjadi negatif konotasinya akibat kasus-kasus tertentu, misalnya : Pengemudi kendaraan bermotor ditilang karena melanggar peraturan lalu lintas minta kebijaksanaan kepada petugas agar tidak diperkarakan (damai di tempat) Orang tua murid yang anaknya tidak naik kelas mohon kebijaksanaan kepada kepala sekolah agar bersedia menolong anaknya (menaikkan kelas) Untuk mengurus surat-surat di kantor pemerintah sering kali kita pun diminta memberi kebijaksanaan oleh sang patugas agar urusan tidak terlambat (memberi uang suap). 10
  • 15. BAB III PENUTUP 11 Kesimpulan Suatu kata sering kali tidak hanya mendukung satu konsep atau obyek saja, melainkan juga menimbulkan asosiasi dengan sesuatu. Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya yang sama dengan makna lugas untuk menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual. Makna pada kalimat yang denotatif tidak mengalami perubahan makna. Makna konotasi adalah makna yang bukan sebenarnya yang umumnya bersifat sindiran dan merupakan makna denotasi yang mengalami penambahan. Denotasi : konsep dasar yang didukung oleh suatu kata Konotasi : nilai, rasa atau gambaran tambahan yang ada disamping denotasi tersebut nilai kata yang diberikan oleh masyarakat bermacam-macam : tinggi, baik sopan, lucu, biasa, rendah, kotor, porno, sakral. Nilai rasa bisa bersifat positive dan juga negative Kata umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan ruang lingkupnya. Makin luas ruang lingkup suatu kata, makin umum sifatnya, dan sebaliknya. Keumuman / kekhususan kata dapat pula ditinjau dari kemungkinan hubungannya dengan kata-kata lain. Ada kata-kata yang mempunyai hubungan luas, adapula kata-kata yang mempunyai hubungan sempit / terbatas bahkan khusus (unik). lebih dikenal oleh masyarakat luas daripada kata-kata : Mikro, transfer, minor, batuan, momentum, factor, volume Kelompok kata yang pertama termasuk kata-kata popular. Kata-kata ini dipergunakan pada berbagai kesempatan dalam komunikasi sehari-hari dikalangan semua lapisan masyarakat. Kelompok kata yang klain hanya dikenal dan dipergunakan secara terbatas, dalam kesempatan-kesempatan tertentu. Misalnya dipakai dalam makalah atau perbincangan ilmiah. Banyak diantara kata-kata jenis ini merupakan kata serapan atau kata asing (latin, yunani, inggris)
  • 16. Pembentukan kata-kata kajian dalam bahasa Indonesia dilakukan secara sadar oleh suatu badan/komisi.Kata popular adalah kata yang biasa digunakan oleh semua kalangan. 12
  • 17. DAFTAR PUSTAKA http://www.ardhi661998.blogspot.com/bahasa indonesia Kusnaeni dan Subandi.1990.Bahasa Indonesia.Purwokerto --------1997. Materi Pokok Bahasa Indonesia, Jakarta: UT, Depdibud http//www.Hanifa alliya faisal.blogspot.com/Bahasa indonesia 13