SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  43
Télécharger pour lire hors ligne
A N A L I S I S M O N I T O R I N G
P A D A E N A M M E D I A O N L I N E N A S I O N A L
P E R I O D E 2 0 - 2 6 F E B R U A R I 2 0 1 4
W W W . I M M C N E W S . C O M 1
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pemberitaan isu penyadapan terhadap Jokowi meningkat secara tajam pada tanggal 21 Februari 2014
atau sehari setelah isu tersebut pertama kali disampaikan oleh Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo.
Peningkatan pemberitaan terhadap isu penyadapan ini disebabkan banyaknya pihak yang
menanggapi isu tersebut mulai dari kalangan partai politik hingga pengamat dan akademisi.
Terlebih, media begitu aktif mengawal isu tersebut yang terlihat dari besarnya pemberitaan media
selama periode monitoring dilakukan. Media yang cukup aktif memberitakan isu penyadapan
terhadap Jokowi adalah Detik.com (30 %), Merdeka.com (21 %) dan Kompas.com (19 %).
Publik Terbelah Soal Penyadapan
Keyakinan publik tentang ada atau tidaknya penyadapan tersebut sama besarnya. 50 % publik percaya
bahwa Jokowi memang disadap karena adanya persaingan politik menjelang pemilu 2014. Jokowi
merupakan capres potensial yang cukup diperhitungkan dalam pemilu 2014 hingga wajar disadap
oleh lawan politiknya. Sedangkan 50 % publik tidak yakin adanya penyadapan tersebut dan
menganggap isu tersebut hanya upaya pencitraan dan pengalihan isu yang dilakukan oleh PDIP dan
Jokowi.
Jokowi cukup banyak mendapatkan tone negatif baik dari media, kalangan partai politik maupun
pengamat dan akademisi. Tone negatif bagi Jokowi dari media sebesar 18 %. Sementara tone positif
hanya sebesar 12 %. Selebihnya, yaitu sebesar 70 % adalah tone netral. Detik.com memberikan
tone netral sebesar 67 %, Negatif (26 %) dan Positif (7 %). Kompas.com memberikan tone Netral
sebesar 82 % dan Negatif (18 %). Merdeka.com memberikan tone netral sebesar 65 %, Negatif (15
%) dan Positif (20 %). Metrotvnews.com memberikan tone Netral sebesar 89 % dan Positif (11 %).
Okezone.com memberikan tone netral sebesar 67 % dan tone Negatif (33 %). Sedangkan Viva.co.id
memberikan tone Netral sebesar 66 % dan Positif (31 %) serta tone negatif sebesar 3 %. Besarnya
tone negatif yang diberikan oleh media menunjukkan media masih mempertanyakan isu
penyadapan terhadap Jokowi.
W W W . I M M C N E W S . C O M 2
RINGKASAN EKSEKUTIF
Kalangan Parpol Paling Skeptis
Sementara kalangan parpol juga lebih banyak mendapat tone negatif bagi Jokowi. Tone negatif bagi Jokowi dari
kalangan partai politik mencapai 67 %. Sedangkan tone positif hanya 5 %, sementara tone netral sebesar 28
%. Hasil monitoring ini menunjukkan bahwa sikap partai politik terbelah menjadi 3 (tiga) kelompok dalam
menyikapi isu penyadapan terhadap Jokowi ini. Pertama, Partai yang mengecam dan mempertanyakan
penyadapan Jokowi. Kelompok ini menilai Jokowi dan PDIP hanya sedang berusaha membangun pencitraan
untuk mendapatkan simpati publik dengan menempatkan diri sebagai pihak yang sedang teraniaya.
Kelompok ini bahkan menuding isu penyadapan ini hanya isu yang sudah direkayasa sedemikian rupa. Partai
Demokrat berada dalam kelompok ini. Kedua, adalah kelompok yang menantang Jokowi dan PDIP untuk
membuka isu tersebut secara terang benderang. PDIP didesak untuk melaporkan hal tersebut kepada
penegak hukum, bahkan menantang PDIP untuk menginisiasi hak angket di DPR. Bagi kelompok, jika hal
tersebut tidak dibuka secara terang benderang, maka kecurigaan publik bahwa isu ini hanya alat pencitraan
dan pengalihan isu bisa dibenarkan. Untuk itu, PDIP harus membuktikan bahwa penyadapan tersebut benar-
benar terjadi. Partai yang masuk dalam kelompok ini adalah PKS dan PAN serta Golkar. Ketiga, adalah
kelompok yang menilai bahwa upaya penyadapan ini cermin dari ketidakdewasaan dalam berpolitik. Jika
penyadapan ini benar-benar terjadi maka ini bukti politik yang sedang berjalan adalah politik yang tidak
sehat. Partai Nasdem masuk dalam kelompok ini.
Bagi kalangan pengamat dan akademisi, isu penyadapan terhadap Jokowi sebagaimana yang disampaikan oleh
PDIP juga patut dipertanyakan. Hal ini karena keengganan PDIP dan Jokowi untuk melaporkan dugaan
penyadapan tersebut kepada penegak hukum. Keengganan PDIP dan Jokowi ini banyak ditafsirkan oleh
pengamat dan akademisi bahwa isu penyadapan Jokowi ini hanya sebagai pengalihan isu karena PDIP
sedang banyak disorot media terkait isu pengunduran diri Walikota Surabaya, Tri Rismaharini akibat konflik
dengan pengurus PDIP Jawa Timur. Hal ini lah yang menjadikan pengamat lebih banyak memberikan tone
negatif bagi Jokowi yaitu sebesar 46 %, sementara tone positif hanya 12 % dan tone netral sebesar 42 %.
W W W . I M M C N E W S . C O M 3
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sementara, kalangan pemerintah baik itu Polri maupun BIN lebih banyak bersifat netral menanggapi isu
tersebut. Tone bagi Jokowi dari pemerintah lebih besar netral yaitu sebesar 80 % dan negatif 20 %. Pihak
kepolisian lebih banyak menanggapi soal tidak adanya laporan penyadapan baik yang disampaikan oleh
PDIP maupun Jokowi. Sementara pihak BIN lebih cenderung memberikan bantahan bahwa BIN bukanlah
pihak yang melakukan penyadapan dan menyatakan tidak ada kepentingan BIN untuk menyadap Jokowi.
Sikap PDIP yang banyak diberitakan media adalah pernyataan bahwa penyadapan tersebut memang terjadi
dan sudah diketahui oleh Jokowi. Namun, mereka tetap tidak bersedia melaporkan hal tersebut kepada
penegak hukum karena menganggap penegak hukum juga sudah mengetahui hal tersebut. Senada
dengan PDIP, Jokowi juga membenarkan adanya penyadapan tersebut namun memilih untuk tidak
melaporkan hal tersebut kepada polisi. Bahkan dalam beberapa kesempatan, Jokowi menyatakan sudah
mengetahui siapa yang menyadapnya.
Soal siapa yang menyadap Jokowi, media juga lebih banyak berspekulasi. Hal ini ditandai dengan temuan
bahwa penyadapan Jokowi lebih banyak diindentifikasi sebagai kelompok profesional. Meski kalangan
profesional dianggap sebagai pihak yang paling mungkin melakukan penyadapan terhadap Jokowi, namun
alat yang digunakan lebih banyak diberitakan sebagai alat yang konvensional dan banyak beredar
dipasaran. Hal ini menjadi kontra produktif dengan dugaan siapa yang menyadap.
PDIP Tidak Siap Mengelola Isu
PDIP sebagai pihak yang pertama kali menyampaikan isu ini, seperti tidak mempersiapkan isu ini dengan
baik. Hal ini ditandai dengan tidak adanya konsistensi terhadap informasi yang disampaikan baik siapa
yang pertama kali menemukan alat sadap serta kapan pertama kali Jokowi disadap.
W W W . I M M C N E W S . C O M 4
DAFTAR ISI
1. Daftar Isi ................................................ 5
2. Metodologi ............................................ 6
3. Coverage Media ..................................... 7
4. Tone ....................................................... 11
5. Isu .......................................................... 24
6. Quote .................................................... 32
7. Kesimpulan dan Implikasi .................. 41
W W W . I M M C N E W S . C O M 5
METODOLOGI
Monitoring ini dilakukan terhadap 6 media online berskala nasional. Metode yang digunakan
adalah purposive sampling dengan menganalisa semua artikel yang berkaitan dengan dugaan
penyadapan terhadap Jokowi. Adapun media online yang di monitoring adalah:
W W W . I M M C N E W S . C O M 6
Media
Jumlah
Berita
Detik.com 57
Kompas.com 36
Merdeka.com 40
Metrotvnews.com 9
Okezone.com 15
Viva.co.id 32
Total 189
COVERAGE DYNAMIC
Pemberitaan tentang isu penyadapan terhadap Jokowi meningkat pada tanggal 21 Februari
2014 yang dipicu oleh banyaknya pihak yang menanggapi isu penyadapan tersebut.
W W W . I M M C N E W S . C O M 7
0
10
20
30
40
50
60
70
80
20/02/2014 21/02/2014 22/02/2014 23/02/2014 24/02/2014 25/02/2014 26/02/2014
SHARE MEDIA
Detik.com merupakan media yang cukup banyak memberitakan isu penyadapan terhadap
Jokowi.
W W W . I M M C N E W S . C O M 8
30%
19%21%
5%
8%
17%
Detik.com
Kompas.com
Merdeka.com
Metrotvnews.com
Okezone.com
Viva.co.id
PENEMPATAN “JOKOWI”
Meski isu utamanya tentang penyadapan, Jokowi cukup banyak dijadikan sebagai judul berita
oleh media.
W W W . I M M C N E W S . C O M 9
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
In Title In News
TEMUAN 1: COVERAGE MEDIA
1. Isu penyadapan terhadap Jokowi cukup menarik perhatian media. Hal ini
ditunjukkan dengan begitu cepatnya isu ini meningkat. Coverage pemberitaan
media memperlihatkan, isu ini mengalami peningkatan pemberitaan pada
tanggal 21 Februari 2014 atau sehari setelah isu ini pertama kali disampaikan.
2. Isu ini semakin menarik karena terkait dengan Jokowi yang dalam satu terakhir
menjadi magnet pemberitaan media. Banyaknya penempatan Jokowi sebagai
judul berita menunjukkan bahwa media cukup tertarik dengan isu ini karena
faktor Jokowi.
W W W . I M M C N E W S . C O M 10
TONE MEDIA TERHADAP JOKOWI
Media lebih banyak memberikan tone netral kepada Jokowi yaitu 70 %. Namun, tone negatif
(18%) lebih besar dibanding tone positif (12%)
W W W . I M M C N E W S . C O M 11
0
20
40
60
80
100
120
140
Positif Negatif Netral
TONE JOKOWI BY MEDIA
Detik.com memberikan tone netral sebesar 67%, Negatif (26%) dan Positif (7%). Sedangkan
Kompas memberikan tone Netral sebesar 82% dan Negatif (18%).
W W W . I M M C N E W S . C O M 12
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Positif Negatif Netral
Detik.com
0
5
10
15
20
25
30
Positif Negatif Netral
Kompas.com
TONE JOKOWI BY MEDIA
Merdeka.com memberikan tone netral sebesar 65%, Negatif (15%) dan Positif (20%).
Sedangkan Metrotvnews.com memberikan tone Netral sebesar 89% dan Positif (11%).
W W W . I M M C N E W S . C O M 13
0
5
10
15
20
25
30
Positif Negatif Netral
Merdeka.com
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Positif Negatif Netral
Metrotvnews.com
TONE JOKOWI BY MEDIA
Okezone.com memberikan tone netral sebesar 67% dan tone Negatif (33%). Sedangkan
Viva.co.id memberikan tone Netral sebesar 66% dan Positif (31%) serta tone negatif
sebesar 3%
W W W . I M M C N E W S . C O M 14
0
2
4
6
8
10
12
Positif Negatif Netral
Okezone.com
0
5
10
15
20
25
Positif Negatif Netral
Viva.co.id
RESPON PARPOL
Internal PDIP terlihat cukup aktif mengomentari isu ini baik menyampaikan informasi atau
menanggapi komentar dari pihak lain. Partai lain yang cukup menanggapi isu ini adalah
Partai Demokrat.
W W W . I M M C N E W S . C O M 15
0 20 40 60 80 100 120
PKS
PDIP
Demokrat
Golkar
PAN
PPP
PKB
Hanura
Gerindra
PKPI
Nasdem
PBB
RESPON PARTAI LAIN DAN TONE
TERHADAP JOKOWI
Partai lain menilai isu ini hanyalah cara PDIP dan Jokowi untuk mencari simpati publik dan
pencitraan. Dengan demikian tone negatif lebih banyak diberikan kepada Jokowi yaitu sebesar
67%. Sedangkan tone Positif hanya sebesar (5%) dan tone Netral (28%).
W W W . I M M C N E W S . C O M 16
0 5 10 15
Menantang PDIP Untuk
Mengungkap
Inisiasi Hak Angket Atas
Penyadapan
Pengalihan Isu yang Diciptakan
Mencari Simpati/Perhatian
Seolah Teraniaya (Pencitraan)
Isu yang Direkayasa
Cermin Kompetisi/Kedewasaan
Politik yang Tidak Sehat
0
5
10
15
20
25
30
Positif Negatif Netral
TONE JOKOWI BY PARPOL
Hampir semua parpol yang menanggapi isu ini lebih banyak memberikan tone negatif bagi
Jokowi. Hanya Golkar yang terlihat lebih netral.
W W W . I M M C N E W S . C O M 17
0
2
4
Positif Negatif Netral
PKS
0
5
10
15
20
Positif Negatif Netral
Demokrat
0
1
2
Positif Negatif Netral
Golkar
0
5
Positif Negatif Netral
PAN
0
1
2
3
4
5
Positif Negatif Netral
Nasdem
RESPON PDIP ATAS
PENYADAPAN JOKOWI
PDIP lebih banyak mencoba menyakinkan publik bahwa penyadapan tersebut benar-benar
terjadi namun Jokowi tidak mau mengungkapkan kepada publik. Hal ini juga sejalan
dengan tone yang diberikan kepada Jokowi yang lebih dominan Netral dan Positif.
W W W . I M M C N E W S . C O M 18
0 5 10 15 20 25
Ngapain Lapor? Polisi saja Sudah
Tahu, Kok
Jokowi Sebenarnya tdk Mau
Mengungkapkan
Bukan Pencitraan
Bukan Omong Kosong, Benar-
Benar Terjadi
Penyadapan itu Janggal, Kenapa
Kepada Jokowi?
Penyadapan Ini Keterlaluan
Pihak PDI-P Sempat Mengacak
Lokasi Alat Sadap tsb.
Disadap, Nikmati Saja
Sebaiknya Lapor Pihak Berwajib
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Positif Negatif Netral
BAGAIMANA RESPON PEMERINTAH ?
(BIN/POLISI/KPK/KEMENTERIAN/PEMPROV)
Polisi lebih banyak menanggapi soal tidak dilaporkannya penyadapan terhadap Jokowi.
Sementara BIN lebih banyak membantah bahwa penyadapan tidak dilakukan oleh
institusinya. Hal ini juga sejalan dengan tone yang lebih banyak memberikan tone netral
dan negatif.
W W W . I M M C N E W S . C O M 19
0 2 4 6 8 10 12
Rawan Sadap, Parpol Perlu Batasi
Info Penting
Membantah Penyadapan
Dikaitkan Dgn Intelijen Negara
Polisi Belum Terima Laporan, Tapi
sdh Berkoordinasi
Pelaku Bisa Saja Org di Luar
Fungsi Intelijen Resmi
Untuk Apa Negara Menyadap
Jokowi?
Identitas dan Keberadaan Pelaku
sudah Diketahui
0
5
10
15
20
25
30
Positif Negatif Netral
RESPON PENGAMAT/AKADEMISI/LSM?
Kalangan pengamat dan akademisi juga mempertanyakan isu penyadapan tersebut karena
PDIP tidak mau melaporkan kepada Polisi. Tone yang diberikan kepada Jokowi lebih
banyak Negatif dibanding Positif.
W W W . I M M C N E W S . C O M 20
0 2 4 6 8
Kepolisian Mesti Mengusut Meski
Jokowi Tdk Lapor
Kontraproduktif Bagi Jokowi,
Warga Tidak Butuh Isu Sadap
Pengalihan Isu yg Diciptakan
Mencari Simpati/Perhatian
Seolah Teraniya (Pencitraan)
Isu yang Direkayasa
Mencurigakan Kalau Tidak Lapor
Polisi
0
2
4
6
8
10
12
Positif Negatif Netral
BAGAIMANA RESPON JOKOWI?
Jokowi lebih banyak menanggapi santai isu penyadapan tersebut dan memilih tidak
melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian.
W W W . I M M C N E W S . C O M 21
0 5 10 15 20 25 30 35
Membenarkan Temuan Alat Sadap
Menanggapi Enteng Soal Penyadapan
Tidak Tahu Target Penyadapan Thd Dirinya
Memilih Tidak Melaporkan Ke Polisi
Percakapan yang Terekam Tidak Berbahaya/Rahasia
Saya Biasa Saja, Tapi Teman separtai yang Marah
Tahu Siapa Yang Menyadapnya
Tidak Mau Berandai-andai Siapa Yang Melakukan Penyadapan
TEMUAN 2: TONE
1. Secara umum, tone pemberitaan media lebih dominan netral terhadap Jokowi.
Namun, tone negatif lebih besar dibanding tone positif. Hal ini menunjukkan media
juga mempertanyakan isu penyadapan terhadap Jokowi, apakah benar-benar terjadi
atau hanya sekedar sensasi.
2. Begitu juga tone bagi Jokowi yang berasal dari kalangan Partai Politik dan
Pengamat/akademisi. Kalangan partai politik memberikan tone negatif yang cukup
besar bagi Jokowi karena menilai isu ini hanya bagian dari upaya Jokowi dan PDIP
untuk mendapatkan simpati publik. Kalangan partai politik menuding PDIP dan
Jokowi ingin mengesankan diri sebagai pihak yang teraniaya lewat isu penyadapan.
3. Sedangkan kalangan pengamat juga memberikan tone negatif lebih besar kepada
Jokowi karena menilai isu ini hanya merupakan alat untuk meraih simpati publik.
Apalagi Jokowi dan PDIP dinilai tidak bersedia melaporkan hal tersebut kepada
penegak hukum yang membuat dugaan bahwa isu ini hanya sekedar sensasi dan
pencitraan cukup kuat bagi kalangan pengamat dan akademisi.
W W W . I M M C N E W S . C O M 22
TEMUAN 2: TONE
4. Menanggapi banyaknya tudingan dari berbagai kalangan bahwa isu
penyadapan ini hanya cara PDIP dan Jokowi untuk mendapatkan simpati
publik, PDIP mencoba meyakinkan publik dengan menyatakan bahwa isu ini
bukan omong kosong. Penyadapan benar-benar terjadi. PDIP menyatakan
Jokowi sudah mengetahui bahwa dirinya disadap namun tidak bersedia
menyampaikannya kepada publik.
5. Sementara kalangan pemerintah lebih banyak membantah tudingan bahwa
mereka yang melakukan penyadapan. Pihak kepolisian menyatakan tidak ada
laporan penyadapan yang disampaikan oleh PDIP dan Jokowi. Sedangkan BIN
lebih banyak menyatakan bahwa mereka tidak pernah menyadap Jokowi.
6. Sedangkan Jokowi lebih memilih tidak melaporkan penyadapan yang dilakukan
terhadapnya karena menilai tidak ada yang perlu disadap dari dirinya.
W W W . I M M C N E W S . C O M 23
APA MOTIF PENYADAPAN?
Motif penyadapan yang banyak diberitakan media adalah karena kepentingan Politik
mengingat Jokowi saat ini adalah capres terkuat pada Pemilu 2014
W W W . I M M C N E W S . C O M 24
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Kepentingan Politik, Jokowi Kompetitor Kuat Pilpres 2014
Memantau Manuver Politik Jokowi di Pilpres 2014
Sabotase
Mencari Kelemahan Lawan Politik
SARAN ORANG-ORANG KE JOKOWI
Saran yang banyak disampaikan oleh berbagai kalangan kepada Jokowi adalah melaporkan
penyadapan tersebut kepada polisi sehingga tidak terkesan sedang mengalihkan isu
atau pencitraan.
W W W . I M M C N E W S . C O M 25
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Lapor ke Polisi Biar tidak Dikesankan Pengalihan Isu
Jangan Cuma Cerita Ke Media
Lebih Hati-hati Berbicara
SIAPA YANG SADAP JOKOWI?
Pihak yang paling banyak dituduh sebagai pelaku kejahatan adalah kelompok profesional
dan lawan politik.
W W W . I M M C N E W S . C O M 26
0 1 2 3 4 5 6
BIN
Orang Dalam
Lawan Politik
Asing
Kelompok Profesional
Rezim Pejabat Lama di Pemprov Jakarta
TENTANG ALAT SADAP JOKOWI
Tentang alat sadap yang digunakan, media lebih banyak memberitakan alat tersebut
merupakan alat sadap konvensional yang banyak dijual di pasaran.
W W W . I M M C N E W S . C O M 27
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Canggih
Kuno/Konvensional
Dijual Bebas di Pasaran
Dapat Merekam Gambar & Suara
PRO KONTRA JOKOWI DISADAP
Pihak yang pro dan kontra dengan isu penyadapan ini cukup berimbang. Kalangan yang yakin
penyadapan ini adalah beralasan bahwa ini adalah persaingan politik. Sedangkan yang tidak
yakin menuding ini hanya upaya pencitraan.
W W W . I M M C N E W S . C O M 28
5
19
13
11
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Capres Potensial Persaingan Politik Upaya Pencitraan Pengalihan Isu
Yakin, Karena.. Gak Yakin, Karena..
24 24
0
5
10
15
20
25
30
Yakin Tidak Yakin
KONSISTENSI BERITA
PDIP seperti tidak yakin dengan isu penyadapan tersebut karena adanya upaya meralat
informasi yang disampaikan sebelumnya baik dari sisi pihak yang menemukan maupun
waktu penemuan.
W W W . I M M C N E W S . C O M 29
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Sebelumnya: Tim PDIP Setelah Ralat: Tim Pengawal
Jokowi
Sebelumnya: Desember 2013 Setelah Ralat: Oktober 2012
Yang Menemukan Waktu Penemuan
TEMUAN 3: ISU
1. Motif penyadapan yang paling banyak diberitakan media adalah karena
didasari oleh kepentingan politik menjelang pemilu. Jokowi dinilai sebagai
salah satu capres terkuat sehingga perlu didapatkan informasi tentang Jokowi.
2. Soal siapa yang menyadap Jokowi, media juga lebih banyak berspekulasi. Hal
ini ditandai dengan temuan bahwa penyadapan Jokowi lebih banyak
diindentifikasi sebagai kelompok profesional.
3. Meski kalangan profesional dianggap sebagai pihak yang paling mungkin
melakukan penyadapan terhadap Jokowi, namun alat yang digunakan lebih
banyak diberitakan sebagai alat yang konvensional dan banyak beredar
dipasaran. Hal ini menjadi kontra produktif dengan dugaan siapa yang
menyadap.
W W W . I M M C N E W S . C O M 30
TEMUAN 3: ISU
4. Publik terpecah soal apakah penyadapan tersebut benar-benar ada atau tidak.
50 % menyatakan penyadapan itu ada dengan alasan yang paling dominana
adalah Jokowi adalah capres terkuat dan penyadapan ini dilakukan untuk
kepentingan politik. Sedangkan 50 % lainnya tidak yakin dengan penyadapan
tersebut dan menilai isu ini disampaikan hanya untuk melakukan pencitraan
dan untuk mendapatkan simpati publik.
5. Publik lebih banyak menyarankan kepada Jokowi dan PDIP agar dugaan
penyadapan tersebut dilaporkan kepada penegak hukum sehingga tidak
terkesan sedang melakukan pencitraan atau mendapatkan simpati publik.
6. PDIP sebagai pihak yang pertama kali menyampaikan isu ini, seperti tidak
mempersiapkan isu ini dengan baik. Hal ini ditandai dengan tidak adanya
konsistensi terhadap informasi yang disampaikan baik siapa yang pertama kali
menemukan alat sadap serta kapan pertama kali Jokowi disadap.
W W W . I M M C N E W S . C O M 31
QUOTE JOKOWI
Jokowi lebih banyak disebut dalam pemberitaan media dibanding memberikan tanggapan.
W W W . I M M C N E W S . C O M 32
28%
72%
Aktif
Pasif
QUOTE PARPOL AKTIF
Internal PDIP cukup aktif mendorong isu penyadapan tersebut ke media. Sedangkan partai
lain lebih banyak memberikan tanggapan.
W W W . I M M C N E W S . C O M 33
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Demokrat
Golkar
PDIP
PKB
PPP
PKS
PAN
Hanura
Gerindra
Nasdem
PBB
PKPI
QUOTE PARPOL PASIF
PDIP merupakan partai yang banyak disebut dalam pemberitaan media.
W W W . I M M C N E W S . C O M 34
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Demokrat
Golkar
PDIP
PKB
PPP
PKS
PAN
Hanura
Gerindra
Nasdem
PBB
PKPI
QUOTE NON PARPOL AKTIF
Kalangan pengamat dan akademisi merupakan pihak diluar parpol yang cukup aktif
menanggapi isu penyadapan Jokowi
W W W . I M M C N E W S . C O M 35
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Militer / TNI
Kepolisian
BIN
Bawaslu
Pemerintah (Provinsi)
Pemerintah (Pusat)
LSM
Mahasiswa
Intelektual / akademisi
Pengusaha
Tokoh agama / masyarakat
Masyarakat umum
Lainnya
QUOTE NON PARPOL PASIF
Pemerintah merupakan pihak non parpol yang cukup banyak disebut dalam pemberitaan
media.
W W W . I M M C N E W S . C O M 36
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Militer / TNI
Kepolisian
BIN
Bawaslu
Pemerintah (Provinsi)
Pemerintah (Pusat)
LSM
Mahasiswa
Intelektual / akademisi
Pengusaha
Tokoh agama / masyarakat
Masyarakat umum
Lainnya
PERSON PARPOL QUOTE AKTIF
Tjahjo Kumolo menjadi person yang paling aktif menanggapi isu penyadapan Jokowi.
W W W . I M M C N E W S . C O M 37
0 5 10 15 20 25 30 35
Ramadan Pohan
Tjahjo Kumolo
Sidarto Danusubroto
TB Hasanuddin
Pramono Anung
Puan Maharani
Surya Paloh
Ruhut Sitompul
Marzuki Alie
Fahri Hamzah
PERSON PARPOL QUOTE PASIF
Tjahjo Kumolo dan Megawati Soekarno Putri menjadi person parpol yang paling sering
disebut dalam pemberitaan media.
W W W . I M M C N E W S . C O M 38
0 5 10 15 20 25 30
Megawati Soekarnoputri
Tjahjo Kumolo
Sidarto Danusubroto
Susilo Bambang Yudhoyono
Ruhut Sitompul
PERSON NON PARPOL QUOTE AKTIF
Marciano Norman merupakan person non parpol yang cukup aktif menanggapi isu penyadapan
Jokowi
W W W . I M M C N E W S . C O M 39
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Marciano Norman
Agus Rianto
Basuki Tjahaja Purnama
Heru Budi Hartono
Neta S Pane
Rikwanto
Budiman
Andrianto
Andrinof Chaniago
Toto Izul Fatah
TEMUAN 4: QOUTE
1. Pengurus dan Kader PDIP cukup aktif mengawal isu penyadapan Jokowi. Tjahjo
Kumolo dan TB Hasanuddin merupakan pengurus PDIP yang aktif menanggapi
isu tersebut.
2. Sedangkan Partai Demokrat merupakan partai yang paling banyak
mempertanyakan isu penyadapan Jokowi yang disampaikan oleh PDIP.
Ramadhan Pohan dan Ruhut Sitompul merupakan dua pengurus Partai
Demokrat yang cukup aktif memberikan tanggapan kepada media.
3. Sementara dari kalangan non Parpol, Kepala BIN, Marciano Norman menjadi
pihak yang paling aktif memberikan pernyataan kepada media.
4. Sedangkan Jokowi memang terlihat tidak terlalu aktif memberikan pernyataan
kepada media. Jokowi justru menjadi pihak yang paling banyak disebut dalam
pemberitaan media.
W W W . I M M C N E W S . C O M 40
KESIMPULAN
Kesimpulan:
Isu penyadapan terhadap Jokowi lebih banyak ditanggapi negatif oleh berbagai
kalangan
Implikasi:
Isu ini justru membuat simpati publik terhadap Jokowi dan PDIP menurun.
W W W . I M M C N E W S . C O M 41
KESIMPULAN
Kesimpulan:
PDIP terkesan kurang siap dalam menyampaikan isu penyadapan ini.
Implikasi:
Internal PDIP tidak satu suara menyikapi kritikan dan tanggapan yang disampaikan
oleh publik.
W W W . I M M C N E W S . C O M 42
KESIMPULAN
Kesimpulan:
PDIP dan Jokowi diminta untuk melaporkan kasus penyadapan tersebut kepada
penegak hukum
Implikasi:
Hal ini untuk mengurangi kecurigaan publik bahwa PDIP dan Jokowi sedang
melakukan pencitraan dan berusaha mendapat simpati publik
W W W . I M M C N E W S . C O M 43

Contenu connexe

Similaire à Berikut ringkasan tone media terhadap Jokowi:1. Secara keseluruhan, media memberikan tone netral sebesar 70%. Namun tone negatif 18% lebih besar dari tone positif 12%. Ini menunjukkan media masih banyak mempertanyakan isu penyadapan terhadap Jokowi. 2. Detik.com memberikan tone netral 67%, negatif 26%, positif 7%. Kompas memberikan tone netral 82%, negatif 18%. Ini menunjukkan kedua media masih skeptis dengan isu pen

Media Monitoring Kasus Corona Virus 2020
Media Monitoring Kasus Corona Virus 2020Media Monitoring Kasus Corona Virus 2020
Media Monitoring Kasus Corona Virus 2020KhalidaZein
 
Media Sebagai Aktor Politik
Media Sebagai Aktor PolitikMedia Sebagai Aktor Politik
Media Sebagai Aktor PolitikPindai Media
 
Akankah Elektabilitas Prabowo Terhenti?
Akankah Elektabilitas Prabowo Terhenti?Akankah Elektabilitas Prabowo Terhenti?
Akankah Elektabilitas Prabowo Terhenti?Reza Yunanto
 
Akankah Laju Prabowo Terhenti?
Akankah Laju Prabowo Terhenti? Akankah Laju Prabowo Terhenti?
Akankah Laju Prabowo Terhenti? Reza Yunanto
 
Digital Surya 11 Juli 2013
Digital Surya 11 Juli 2013Digital Surya 11 Juli 2013
Digital Surya 11 Juli 2013Portal Surya
 
Menilai Keyakinan Publik Atas Pendapat KPU Sukses Pilkada 2020
Menilai Keyakinan Publik Atas Pendapat KPU Sukses Pilkada 2020Menilai Keyakinan Publik Atas Pendapat KPU Sukses Pilkada 2020
Menilai Keyakinan Publik Atas Pendapat KPU Sukses Pilkada 2020Dudy Rudianto
 
Kasus-Kasus Hukum dan Pelanggaran Etika Jurnalistik di Indonesia
Kasus-Kasus Hukum dan Pelanggaran Etika Jurnalistik di IndonesiaKasus-Kasus Hukum dan Pelanggaran Etika Jurnalistik di Indonesia
Kasus-Kasus Hukum dan Pelanggaran Etika Jurnalistik di IndonesiaYohanes Widodo S.Sos, M.Sc
 
Final Competition Public Relations 2014
Final Competition Public Relations 2014Final Competition Public Relations 2014
Final Competition Public Relations 2014Novri
 
Pengaruh Positif dan Negatif IPTEK NEWWW (2).pptx
Pengaruh Positif dan Negatif IPTEK NEWWW (2).pptxPengaruh Positif dan Negatif IPTEK NEWWW (2).pptx
Pengaruh Positif dan Negatif IPTEK NEWWW (2).pptxmateripptgc
 
Jokowi effect, efektifkah 01
Jokowi effect, efektifkah 01Jokowi effect, efektifkah 01
Jokowi effect, efektifkah 01Muhsin Hariyanto
 
MemperkuatDayaTahanDemokrasi_Bogor_2023.pptx.pdf
MemperkuatDayaTahanDemokrasi_Bogor_2023.pptx.pdfMemperkuatDayaTahanDemokrasi_Bogor_2023.pptx.pdf
MemperkuatDayaTahanDemokrasi_Bogor_2023.pptx.pdfMartin218778
 
Isu Penting Terkait Jokowi Jelang Pilpres
Isu Penting Terkait Jokowi Jelang PilpresIsu Penting Terkait Jokowi Jelang Pilpres
Isu Penting Terkait Jokowi Jelang PilpresIsmail Fahmi
 
Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011
Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011
Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011SatuDunia Foundation
 
Tabloid reformata edisi 171 januari 2014
Tabloid reformata edisi 171 januari 2014Tabloid reformata edisi 171 januari 2014
Tabloid reformata edisi 171 januari 2014Reformata.com
 
RILIS-03-04-22_Survei-Nasional_2022_3_APRIL_2022.pdf
RILIS-03-04-22_Survei-Nasional_2022_3_APRIL_2022.pdfRILIS-03-04-22_Survei-Nasional_2022_3_APRIL_2022.pdf
RILIS-03-04-22_Survei-Nasional_2022_3_APRIL_2022.pdfRamadonaSimbolon1
 

Similaire à Berikut ringkasan tone media terhadap Jokowi:1. Secara keseluruhan, media memberikan tone netral sebesar 70%. Namun tone negatif 18% lebih besar dari tone positif 12%. Ini menunjukkan media masih banyak mempertanyakan isu penyadapan terhadap Jokowi. 2. Detik.com memberikan tone netral 67%, negatif 26%, positif 7%. Kompas memberikan tone netral 82%, negatif 18%. Ini menunjukkan kedua media masih skeptis dengan isu pen (20)

Media Monitoring Kasus Corona Virus 2020
Media Monitoring Kasus Corona Virus 2020Media Monitoring Kasus Corona Virus 2020
Media Monitoring Kasus Corona Virus 2020
 
Media Sebagai Aktor Politik
Media Sebagai Aktor PolitikMedia Sebagai Aktor Politik
Media Sebagai Aktor Politik
 
Akankah Elektabilitas Prabowo Terhenti?
Akankah Elektabilitas Prabowo Terhenti?Akankah Elektabilitas Prabowo Terhenti?
Akankah Elektabilitas Prabowo Terhenti?
 
Akankah Laju Prabowo Terhenti?
Akankah Laju Prabowo Terhenti? Akankah Laju Prabowo Terhenti?
Akankah Laju Prabowo Terhenti?
 
Digital Surya 11 Juli 2013
Digital Surya 11 Juli 2013Digital Surya 11 Juli 2013
Digital Surya 11 Juli 2013
 
Pancasila kelompok 5
Pancasila kelompok 5Pancasila kelompok 5
Pancasila kelompok 5
 
Pandemi ke Infodemi: Polarisasi Politik dalam Wacana Covid-19 Pengguna Twitter
Pandemi ke Infodemi: Polarisasi Politik dalam Wacana Covid-19 Pengguna TwitterPandemi ke Infodemi: Polarisasi Politik dalam Wacana Covid-19 Pengguna Twitter
Pandemi ke Infodemi: Polarisasi Politik dalam Wacana Covid-19 Pengguna Twitter
 
Menilai Keyakinan Publik Atas Pendapat KPU Sukses Pilkada 2020
Menilai Keyakinan Publik Atas Pendapat KPU Sukses Pilkada 2020Menilai Keyakinan Publik Atas Pendapat KPU Sukses Pilkada 2020
Menilai Keyakinan Publik Atas Pendapat KPU Sukses Pilkada 2020
 
Golongan putih
Golongan putihGolongan putih
Golongan putih
 
Kasus-Kasus Hukum dan Pelanggaran Etika Jurnalistik di Indonesia
Kasus-Kasus Hukum dan Pelanggaran Etika Jurnalistik di IndonesiaKasus-Kasus Hukum dan Pelanggaran Etika Jurnalistik di Indonesia
Kasus-Kasus Hukum dan Pelanggaran Etika Jurnalistik di Indonesia
 
Final Competition Public Relations 2014
Final Competition Public Relations 2014Final Competition Public Relations 2014
Final Competition Public Relations 2014
 
Pengaruh Positif dan Negatif IPTEK NEWWW (2).pptx
Pengaruh Positif dan Negatif IPTEK NEWWW (2).pptxPengaruh Positif dan Negatif IPTEK NEWWW (2).pptx
Pengaruh Positif dan Negatif IPTEK NEWWW (2).pptx
 
Krisis oh Krisis
Krisis oh KrisisKrisis oh Krisis
Krisis oh Krisis
 
Jokowi effect, efektifkah 01
Jokowi effect, efektifkah 01Jokowi effect, efektifkah 01
Jokowi effect, efektifkah 01
 
MemperkuatDayaTahanDemokrasi_Bogor_2023.pptx.pdf
MemperkuatDayaTahanDemokrasi_Bogor_2023.pptx.pdfMemperkuatDayaTahanDemokrasi_Bogor_2023.pptx.pdf
MemperkuatDayaTahanDemokrasi_Bogor_2023.pptx.pdf
 
Isu Penting Terkait Jokowi Jelang Pilpres
Isu Penting Terkait Jokowi Jelang PilpresIsu Penting Terkait Jokowi Jelang Pilpres
Isu Penting Terkait Jokowi Jelang Pilpres
 
CEJISS - Jejak Digital dan Jejaring Kritik Pemerintahan Jokowi 2014-2018.pdf
CEJISS - Jejak Digital dan Jejaring Kritik Pemerintahan Jokowi 2014-2018.pdfCEJISS - Jejak Digital dan Jejaring Kritik Pemerintahan Jokowi 2014-2018.pdf
CEJISS - Jejak Digital dan Jejaring Kritik Pemerintahan Jokowi 2014-2018.pdf
 
Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011
Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011
Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011
 
Tabloid reformata edisi 171 januari 2014
Tabloid reformata edisi 171 januari 2014Tabloid reformata edisi 171 januari 2014
Tabloid reformata edisi 171 januari 2014
 
RILIS-03-04-22_Survei-Nasional_2022_3_APRIL_2022.pdf
RILIS-03-04-22_Survei-Nasional_2022_3_APRIL_2022.pdfRILIS-03-04-22_Survei-Nasional_2022_3_APRIL_2022.pdf
RILIS-03-04-22_Survei-Nasional_2022_3_APRIL_2022.pdf
 

Plus de Indonesia Media Monitoring Center (IMMC)

Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014
Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014
Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014Indonesia Media Monitoring Center (IMMC)
 

Plus de Indonesia Media Monitoring Center (IMMC) (20)

Media Monitoring Kasus Penembakan Lapas Cebongan
Media Monitoring Kasus Penembakan Lapas CebonganMedia Monitoring Kasus Penembakan Lapas Cebongan
Media Monitoring Kasus Penembakan Lapas Cebongan
 
Media Monitoring Pemberitaan Kontroversi Sudirman Said
Media Monitoring Pemberitaan Kontroversi Sudirman SaidMedia Monitoring Pemberitaan Kontroversi Sudirman Said
Media Monitoring Pemberitaan Kontroversi Sudirman Said
 
Media Monitoring Kontroversi Pemberitaan Susi Pudjiastuti
Media Monitoring Kontroversi Pemberitaan Susi PudjiastutiMedia Monitoring Kontroversi Pemberitaan Susi Pudjiastuti
Media Monitoring Kontroversi Pemberitaan Susi Pudjiastuti
 
Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014
Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014
Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014
 
Laporan Media Monitoring ISIS di Indonesia
Laporan Media Monitoring ISIS di IndonesiaLaporan Media Monitoring ISIS di Indonesia
Laporan Media Monitoring ISIS di Indonesia
 
Laporan Monitoring Tanggapan Publik terhadap Susunan Kabinet Jokowi-Jk
Laporan Monitoring Tanggapan Publik terhadap Susunan Kabinet Jokowi-JkLaporan Monitoring Tanggapan Publik terhadap Susunan Kabinet Jokowi-Jk
Laporan Monitoring Tanggapan Publik terhadap Susunan Kabinet Jokowi-Jk
 
Laporan Monitoring KRL 16 September 2013 - 2014
Laporan Monitoring KRL 16 September 2013 - 2014Laporan Monitoring KRL 16 September 2013 - 2014
Laporan Monitoring KRL 16 September 2013 - 2014
 
Satrio Piningit Dalam Perspektif Kompasianer
Satrio Piningit Dalam Perspektif KompasianerSatrio Piningit Dalam Perspektif Kompasianer
Satrio Piningit Dalam Perspektif Kompasianer
 
Analisis Pemberitaan Kontroversi Mobil Murah “LCGC”
Analisis Pemberitaan Kontroversi Mobil Murah “LCGC”Analisis Pemberitaan Kontroversi Mobil Murah “LCGC”
Analisis Pemberitaan Kontroversi Mobil Murah “LCGC”
 
Karut Marut Ujian Nasional Dalam Perspektif Media
Karut Marut Ujian Nasional Dalam Perspektif MediaKarut Marut Ujian Nasional Dalam Perspektif Media
Karut Marut Ujian Nasional Dalam Perspektif Media
 
Analisis Pemberitaan Kartu Kredit
Analisis Pemberitaan Kartu KreditAnalisis Pemberitaan Kartu Kredit
Analisis Pemberitaan Kartu Kredit
 
Kontroversi Penyaluran BLSM Dalam Sorotan Media
Kontroversi Penyaluran BLSM Dalam Sorotan MediaKontroversi Penyaluran BLSM Dalam Sorotan Media
Kontroversi Penyaluran BLSM Dalam Sorotan Media
 
Coverage Mapping for Governor Election at West Java Indonesia 2013
Coverage Mapping for Governor Election at West Java Indonesia 2013Coverage Mapping for Governor Election at West Java Indonesia 2013
Coverage Mapping for Governor Election at West Java Indonesia 2013
 
Immc's company profile
Immc's company profileImmc's company profile
Immc's company profile
 
Media monitoring worldwide anti drugs day 2012
Media monitoring worldwide anti drugs day 2012Media monitoring worldwide anti drugs day 2012
Media monitoring worldwide anti drugs day 2012
 
Response mapping for fuel price hike
Response mapping for fuel price hikeResponse mapping for fuel price hike
Response mapping for fuel price hike
 
The dynamics of labor's coverage in indonesia
The dynamics of labor's coverage in indonesiaThe dynamics of labor's coverage in indonesia
The dynamics of labor's coverage in indonesia
 
Konflik Politik Mesir : Respon Pemerintah & Ekspektasi Masyarakat
Konflik Politik Mesir : Respon Pemerintah & Ekspektasi MasyarakatKonflik Politik Mesir : Respon Pemerintah & Ekspektasi Masyarakat
Konflik Politik Mesir : Respon Pemerintah & Ekspektasi Masyarakat
 
Riset Media Monitoring IMMC - Pilgub Jabar
Riset Media Monitoring IMMC - Pilgub JabarRiset Media Monitoring IMMC - Pilgub Jabar
Riset Media Monitoring IMMC - Pilgub Jabar
 
Riset Media Monitoring IMMC - Pilgub NTB
Riset Media Monitoring IMMC - Pilgub NTBRiset Media Monitoring IMMC - Pilgub NTB
Riset Media Monitoring IMMC - Pilgub NTB
 

Berikut ringkasan tone media terhadap Jokowi:1. Secara keseluruhan, media memberikan tone netral sebesar 70%. Namun tone negatif 18% lebih besar dari tone positif 12%. Ini menunjukkan media masih banyak mempertanyakan isu penyadapan terhadap Jokowi. 2. Detik.com memberikan tone netral 67%, negatif 26%, positif 7%. Kompas memberikan tone netral 82%, negatif 18%. Ini menunjukkan kedua media masih skeptis dengan isu pen

  • 1. A N A L I S I S M O N I T O R I N G P A D A E N A M M E D I A O N L I N E N A S I O N A L P E R I O D E 2 0 - 2 6 F E B R U A R I 2 0 1 4 W W W . I M M C N E W S . C O M 1
  • 2. RINGKASAN EKSEKUTIF Pemberitaan isu penyadapan terhadap Jokowi meningkat secara tajam pada tanggal 21 Februari 2014 atau sehari setelah isu tersebut pertama kali disampaikan oleh Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo. Peningkatan pemberitaan terhadap isu penyadapan ini disebabkan banyaknya pihak yang menanggapi isu tersebut mulai dari kalangan partai politik hingga pengamat dan akademisi. Terlebih, media begitu aktif mengawal isu tersebut yang terlihat dari besarnya pemberitaan media selama periode monitoring dilakukan. Media yang cukup aktif memberitakan isu penyadapan terhadap Jokowi adalah Detik.com (30 %), Merdeka.com (21 %) dan Kompas.com (19 %). Publik Terbelah Soal Penyadapan Keyakinan publik tentang ada atau tidaknya penyadapan tersebut sama besarnya. 50 % publik percaya bahwa Jokowi memang disadap karena adanya persaingan politik menjelang pemilu 2014. Jokowi merupakan capres potensial yang cukup diperhitungkan dalam pemilu 2014 hingga wajar disadap oleh lawan politiknya. Sedangkan 50 % publik tidak yakin adanya penyadapan tersebut dan menganggap isu tersebut hanya upaya pencitraan dan pengalihan isu yang dilakukan oleh PDIP dan Jokowi. Jokowi cukup banyak mendapatkan tone negatif baik dari media, kalangan partai politik maupun pengamat dan akademisi. Tone negatif bagi Jokowi dari media sebesar 18 %. Sementara tone positif hanya sebesar 12 %. Selebihnya, yaitu sebesar 70 % adalah tone netral. Detik.com memberikan tone netral sebesar 67 %, Negatif (26 %) dan Positif (7 %). Kompas.com memberikan tone Netral sebesar 82 % dan Negatif (18 %). Merdeka.com memberikan tone netral sebesar 65 %, Negatif (15 %) dan Positif (20 %). Metrotvnews.com memberikan tone Netral sebesar 89 % dan Positif (11 %). Okezone.com memberikan tone netral sebesar 67 % dan tone Negatif (33 %). Sedangkan Viva.co.id memberikan tone Netral sebesar 66 % dan Positif (31 %) serta tone negatif sebesar 3 %. Besarnya tone negatif yang diberikan oleh media menunjukkan media masih mempertanyakan isu penyadapan terhadap Jokowi. W W W . I M M C N E W S . C O M 2
  • 3. RINGKASAN EKSEKUTIF Kalangan Parpol Paling Skeptis Sementara kalangan parpol juga lebih banyak mendapat tone negatif bagi Jokowi. Tone negatif bagi Jokowi dari kalangan partai politik mencapai 67 %. Sedangkan tone positif hanya 5 %, sementara tone netral sebesar 28 %. Hasil monitoring ini menunjukkan bahwa sikap partai politik terbelah menjadi 3 (tiga) kelompok dalam menyikapi isu penyadapan terhadap Jokowi ini. Pertama, Partai yang mengecam dan mempertanyakan penyadapan Jokowi. Kelompok ini menilai Jokowi dan PDIP hanya sedang berusaha membangun pencitraan untuk mendapatkan simpati publik dengan menempatkan diri sebagai pihak yang sedang teraniaya. Kelompok ini bahkan menuding isu penyadapan ini hanya isu yang sudah direkayasa sedemikian rupa. Partai Demokrat berada dalam kelompok ini. Kedua, adalah kelompok yang menantang Jokowi dan PDIP untuk membuka isu tersebut secara terang benderang. PDIP didesak untuk melaporkan hal tersebut kepada penegak hukum, bahkan menantang PDIP untuk menginisiasi hak angket di DPR. Bagi kelompok, jika hal tersebut tidak dibuka secara terang benderang, maka kecurigaan publik bahwa isu ini hanya alat pencitraan dan pengalihan isu bisa dibenarkan. Untuk itu, PDIP harus membuktikan bahwa penyadapan tersebut benar- benar terjadi. Partai yang masuk dalam kelompok ini adalah PKS dan PAN serta Golkar. Ketiga, adalah kelompok yang menilai bahwa upaya penyadapan ini cermin dari ketidakdewasaan dalam berpolitik. Jika penyadapan ini benar-benar terjadi maka ini bukti politik yang sedang berjalan adalah politik yang tidak sehat. Partai Nasdem masuk dalam kelompok ini. Bagi kalangan pengamat dan akademisi, isu penyadapan terhadap Jokowi sebagaimana yang disampaikan oleh PDIP juga patut dipertanyakan. Hal ini karena keengganan PDIP dan Jokowi untuk melaporkan dugaan penyadapan tersebut kepada penegak hukum. Keengganan PDIP dan Jokowi ini banyak ditafsirkan oleh pengamat dan akademisi bahwa isu penyadapan Jokowi ini hanya sebagai pengalihan isu karena PDIP sedang banyak disorot media terkait isu pengunduran diri Walikota Surabaya, Tri Rismaharini akibat konflik dengan pengurus PDIP Jawa Timur. Hal ini lah yang menjadikan pengamat lebih banyak memberikan tone negatif bagi Jokowi yaitu sebesar 46 %, sementara tone positif hanya 12 % dan tone netral sebesar 42 %. W W W . I M M C N E W S . C O M 3
  • 4. RINGKASAN EKSEKUTIF Sementara, kalangan pemerintah baik itu Polri maupun BIN lebih banyak bersifat netral menanggapi isu tersebut. Tone bagi Jokowi dari pemerintah lebih besar netral yaitu sebesar 80 % dan negatif 20 %. Pihak kepolisian lebih banyak menanggapi soal tidak adanya laporan penyadapan baik yang disampaikan oleh PDIP maupun Jokowi. Sementara pihak BIN lebih cenderung memberikan bantahan bahwa BIN bukanlah pihak yang melakukan penyadapan dan menyatakan tidak ada kepentingan BIN untuk menyadap Jokowi. Sikap PDIP yang banyak diberitakan media adalah pernyataan bahwa penyadapan tersebut memang terjadi dan sudah diketahui oleh Jokowi. Namun, mereka tetap tidak bersedia melaporkan hal tersebut kepada penegak hukum karena menganggap penegak hukum juga sudah mengetahui hal tersebut. Senada dengan PDIP, Jokowi juga membenarkan adanya penyadapan tersebut namun memilih untuk tidak melaporkan hal tersebut kepada polisi. Bahkan dalam beberapa kesempatan, Jokowi menyatakan sudah mengetahui siapa yang menyadapnya. Soal siapa yang menyadap Jokowi, media juga lebih banyak berspekulasi. Hal ini ditandai dengan temuan bahwa penyadapan Jokowi lebih banyak diindentifikasi sebagai kelompok profesional. Meski kalangan profesional dianggap sebagai pihak yang paling mungkin melakukan penyadapan terhadap Jokowi, namun alat yang digunakan lebih banyak diberitakan sebagai alat yang konvensional dan banyak beredar dipasaran. Hal ini menjadi kontra produktif dengan dugaan siapa yang menyadap. PDIP Tidak Siap Mengelola Isu PDIP sebagai pihak yang pertama kali menyampaikan isu ini, seperti tidak mempersiapkan isu ini dengan baik. Hal ini ditandai dengan tidak adanya konsistensi terhadap informasi yang disampaikan baik siapa yang pertama kali menemukan alat sadap serta kapan pertama kali Jokowi disadap. W W W . I M M C N E W S . C O M 4
  • 5. DAFTAR ISI 1. Daftar Isi ................................................ 5 2. Metodologi ............................................ 6 3. Coverage Media ..................................... 7 4. Tone ....................................................... 11 5. Isu .......................................................... 24 6. Quote .................................................... 32 7. Kesimpulan dan Implikasi .................. 41 W W W . I M M C N E W S . C O M 5
  • 6. METODOLOGI Monitoring ini dilakukan terhadap 6 media online berskala nasional. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dengan menganalisa semua artikel yang berkaitan dengan dugaan penyadapan terhadap Jokowi. Adapun media online yang di monitoring adalah: W W W . I M M C N E W S . C O M 6 Media Jumlah Berita Detik.com 57 Kompas.com 36 Merdeka.com 40 Metrotvnews.com 9 Okezone.com 15 Viva.co.id 32 Total 189
  • 7. COVERAGE DYNAMIC Pemberitaan tentang isu penyadapan terhadap Jokowi meningkat pada tanggal 21 Februari 2014 yang dipicu oleh banyaknya pihak yang menanggapi isu penyadapan tersebut. W W W . I M M C N E W S . C O M 7 0 10 20 30 40 50 60 70 80 20/02/2014 21/02/2014 22/02/2014 23/02/2014 24/02/2014 25/02/2014 26/02/2014
  • 8. SHARE MEDIA Detik.com merupakan media yang cukup banyak memberitakan isu penyadapan terhadap Jokowi. W W W . I M M C N E W S . C O M 8 30% 19%21% 5% 8% 17% Detik.com Kompas.com Merdeka.com Metrotvnews.com Okezone.com Viva.co.id
  • 9. PENEMPATAN “JOKOWI” Meski isu utamanya tentang penyadapan, Jokowi cukup banyak dijadikan sebagai judul berita oleh media. W W W . I M M C N E W S . C O M 9 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 In Title In News
  • 10. TEMUAN 1: COVERAGE MEDIA 1. Isu penyadapan terhadap Jokowi cukup menarik perhatian media. Hal ini ditunjukkan dengan begitu cepatnya isu ini meningkat. Coverage pemberitaan media memperlihatkan, isu ini mengalami peningkatan pemberitaan pada tanggal 21 Februari 2014 atau sehari setelah isu ini pertama kali disampaikan. 2. Isu ini semakin menarik karena terkait dengan Jokowi yang dalam satu terakhir menjadi magnet pemberitaan media. Banyaknya penempatan Jokowi sebagai judul berita menunjukkan bahwa media cukup tertarik dengan isu ini karena faktor Jokowi. W W W . I M M C N E W S . C O M 10
  • 11. TONE MEDIA TERHADAP JOKOWI Media lebih banyak memberikan tone netral kepada Jokowi yaitu 70 %. Namun, tone negatif (18%) lebih besar dibanding tone positif (12%) W W W . I M M C N E W S . C O M 11 0 20 40 60 80 100 120 140 Positif Negatif Netral
  • 12. TONE JOKOWI BY MEDIA Detik.com memberikan tone netral sebesar 67%, Negatif (26%) dan Positif (7%). Sedangkan Kompas memberikan tone Netral sebesar 82% dan Negatif (18%). W W W . I M M C N E W S . C O M 12 0 5 10 15 20 25 30 35 40 Positif Negatif Netral Detik.com 0 5 10 15 20 25 30 Positif Negatif Netral Kompas.com
  • 13. TONE JOKOWI BY MEDIA Merdeka.com memberikan tone netral sebesar 65%, Negatif (15%) dan Positif (20%). Sedangkan Metrotvnews.com memberikan tone Netral sebesar 89% dan Positif (11%). W W W . I M M C N E W S . C O M 13 0 5 10 15 20 25 30 Positif Negatif Netral Merdeka.com 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Positif Negatif Netral Metrotvnews.com
  • 14. TONE JOKOWI BY MEDIA Okezone.com memberikan tone netral sebesar 67% dan tone Negatif (33%). Sedangkan Viva.co.id memberikan tone Netral sebesar 66% dan Positif (31%) serta tone negatif sebesar 3% W W W . I M M C N E W S . C O M 14 0 2 4 6 8 10 12 Positif Negatif Netral Okezone.com 0 5 10 15 20 25 Positif Negatif Netral Viva.co.id
  • 15. RESPON PARPOL Internal PDIP terlihat cukup aktif mengomentari isu ini baik menyampaikan informasi atau menanggapi komentar dari pihak lain. Partai lain yang cukup menanggapi isu ini adalah Partai Demokrat. W W W . I M M C N E W S . C O M 15 0 20 40 60 80 100 120 PKS PDIP Demokrat Golkar PAN PPP PKB Hanura Gerindra PKPI Nasdem PBB
  • 16. RESPON PARTAI LAIN DAN TONE TERHADAP JOKOWI Partai lain menilai isu ini hanyalah cara PDIP dan Jokowi untuk mencari simpati publik dan pencitraan. Dengan demikian tone negatif lebih banyak diberikan kepada Jokowi yaitu sebesar 67%. Sedangkan tone Positif hanya sebesar (5%) dan tone Netral (28%). W W W . I M M C N E W S . C O M 16 0 5 10 15 Menantang PDIP Untuk Mengungkap Inisiasi Hak Angket Atas Penyadapan Pengalihan Isu yang Diciptakan Mencari Simpati/Perhatian Seolah Teraniaya (Pencitraan) Isu yang Direkayasa Cermin Kompetisi/Kedewasaan Politik yang Tidak Sehat 0 5 10 15 20 25 30 Positif Negatif Netral
  • 17. TONE JOKOWI BY PARPOL Hampir semua parpol yang menanggapi isu ini lebih banyak memberikan tone negatif bagi Jokowi. Hanya Golkar yang terlihat lebih netral. W W W . I M M C N E W S . C O M 17 0 2 4 Positif Negatif Netral PKS 0 5 10 15 20 Positif Negatif Netral Demokrat 0 1 2 Positif Negatif Netral Golkar 0 5 Positif Negatif Netral PAN 0 1 2 3 4 5 Positif Negatif Netral Nasdem
  • 18. RESPON PDIP ATAS PENYADAPAN JOKOWI PDIP lebih banyak mencoba menyakinkan publik bahwa penyadapan tersebut benar-benar terjadi namun Jokowi tidak mau mengungkapkan kepada publik. Hal ini juga sejalan dengan tone yang diberikan kepada Jokowi yang lebih dominan Netral dan Positif. W W W . I M M C N E W S . C O M 18 0 5 10 15 20 25 Ngapain Lapor? Polisi saja Sudah Tahu, Kok Jokowi Sebenarnya tdk Mau Mengungkapkan Bukan Pencitraan Bukan Omong Kosong, Benar- Benar Terjadi Penyadapan itu Janggal, Kenapa Kepada Jokowi? Penyadapan Ini Keterlaluan Pihak PDI-P Sempat Mengacak Lokasi Alat Sadap tsb. Disadap, Nikmati Saja Sebaiknya Lapor Pihak Berwajib 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Positif Negatif Netral
  • 19. BAGAIMANA RESPON PEMERINTAH ? (BIN/POLISI/KPK/KEMENTERIAN/PEMPROV) Polisi lebih banyak menanggapi soal tidak dilaporkannya penyadapan terhadap Jokowi. Sementara BIN lebih banyak membantah bahwa penyadapan tidak dilakukan oleh institusinya. Hal ini juga sejalan dengan tone yang lebih banyak memberikan tone netral dan negatif. W W W . I M M C N E W S . C O M 19 0 2 4 6 8 10 12 Rawan Sadap, Parpol Perlu Batasi Info Penting Membantah Penyadapan Dikaitkan Dgn Intelijen Negara Polisi Belum Terima Laporan, Tapi sdh Berkoordinasi Pelaku Bisa Saja Org di Luar Fungsi Intelijen Resmi Untuk Apa Negara Menyadap Jokowi? Identitas dan Keberadaan Pelaku sudah Diketahui 0 5 10 15 20 25 30 Positif Negatif Netral
  • 20. RESPON PENGAMAT/AKADEMISI/LSM? Kalangan pengamat dan akademisi juga mempertanyakan isu penyadapan tersebut karena PDIP tidak mau melaporkan kepada Polisi. Tone yang diberikan kepada Jokowi lebih banyak Negatif dibanding Positif. W W W . I M M C N E W S . C O M 20 0 2 4 6 8 Kepolisian Mesti Mengusut Meski Jokowi Tdk Lapor Kontraproduktif Bagi Jokowi, Warga Tidak Butuh Isu Sadap Pengalihan Isu yg Diciptakan Mencari Simpati/Perhatian Seolah Teraniya (Pencitraan) Isu yang Direkayasa Mencurigakan Kalau Tidak Lapor Polisi 0 2 4 6 8 10 12 Positif Negatif Netral
  • 21. BAGAIMANA RESPON JOKOWI? Jokowi lebih banyak menanggapi santai isu penyadapan tersebut dan memilih tidak melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian. W W W . I M M C N E W S . C O M 21 0 5 10 15 20 25 30 35 Membenarkan Temuan Alat Sadap Menanggapi Enteng Soal Penyadapan Tidak Tahu Target Penyadapan Thd Dirinya Memilih Tidak Melaporkan Ke Polisi Percakapan yang Terekam Tidak Berbahaya/Rahasia Saya Biasa Saja, Tapi Teman separtai yang Marah Tahu Siapa Yang Menyadapnya Tidak Mau Berandai-andai Siapa Yang Melakukan Penyadapan
  • 22. TEMUAN 2: TONE 1. Secara umum, tone pemberitaan media lebih dominan netral terhadap Jokowi. Namun, tone negatif lebih besar dibanding tone positif. Hal ini menunjukkan media juga mempertanyakan isu penyadapan terhadap Jokowi, apakah benar-benar terjadi atau hanya sekedar sensasi. 2. Begitu juga tone bagi Jokowi yang berasal dari kalangan Partai Politik dan Pengamat/akademisi. Kalangan partai politik memberikan tone negatif yang cukup besar bagi Jokowi karena menilai isu ini hanya bagian dari upaya Jokowi dan PDIP untuk mendapatkan simpati publik. Kalangan partai politik menuding PDIP dan Jokowi ingin mengesankan diri sebagai pihak yang teraniaya lewat isu penyadapan. 3. Sedangkan kalangan pengamat juga memberikan tone negatif lebih besar kepada Jokowi karena menilai isu ini hanya merupakan alat untuk meraih simpati publik. Apalagi Jokowi dan PDIP dinilai tidak bersedia melaporkan hal tersebut kepada penegak hukum yang membuat dugaan bahwa isu ini hanya sekedar sensasi dan pencitraan cukup kuat bagi kalangan pengamat dan akademisi. W W W . I M M C N E W S . C O M 22
  • 23. TEMUAN 2: TONE 4. Menanggapi banyaknya tudingan dari berbagai kalangan bahwa isu penyadapan ini hanya cara PDIP dan Jokowi untuk mendapatkan simpati publik, PDIP mencoba meyakinkan publik dengan menyatakan bahwa isu ini bukan omong kosong. Penyadapan benar-benar terjadi. PDIP menyatakan Jokowi sudah mengetahui bahwa dirinya disadap namun tidak bersedia menyampaikannya kepada publik. 5. Sementara kalangan pemerintah lebih banyak membantah tudingan bahwa mereka yang melakukan penyadapan. Pihak kepolisian menyatakan tidak ada laporan penyadapan yang disampaikan oleh PDIP dan Jokowi. Sedangkan BIN lebih banyak menyatakan bahwa mereka tidak pernah menyadap Jokowi. 6. Sedangkan Jokowi lebih memilih tidak melaporkan penyadapan yang dilakukan terhadapnya karena menilai tidak ada yang perlu disadap dari dirinya. W W W . I M M C N E W S . C O M 23
  • 24. APA MOTIF PENYADAPAN? Motif penyadapan yang banyak diberitakan media adalah karena kepentingan Politik mengingat Jokowi saat ini adalah capres terkuat pada Pemilu 2014 W W W . I M M C N E W S . C O M 24 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Kepentingan Politik, Jokowi Kompetitor Kuat Pilpres 2014 Memantau Manuver Politik Jokowi di Pilpres 2014 Sabotase Mencari Kelemahan Lawan Politik
  • 25. SARAN ORANG-ORANG KE JOKOWI Saran yang banyak disampaikan oleh berbagai kalangan kepada Jokowi adalah melaporkan penyadapan tersebut kepada polisi sehingga tidak terkesan sedang mengalihkan isu atau pencitraan. W W W . I M M C N E W S . C O M 25 0 0.5 1 1.5 2 2.5 Lapor ke Polisi Biar tidak Dikesankan Pengalihan Isu Jangan Cuma Cerita Ke Media Lebih Hati-hati Berbicara
  • 26. SIAPA YANG SADAP JOKOWI? Pihak yang paling banyak dituduh sebagai pelaku kejahatan adalah kelompok profesional dan lawan politik. W W W . I M M C N E W S . C O M 26 0 1 2 3 4 5 6 BIN Orang Dalam Lawan Politik Asing Kelompok Profesional Rezim Pejabat Lama di Pemprov Jakarta
  • 27. TENTANG ALAT SADAP JOKOWI Tentang alat sadap yang digunakan, media lebih banyak memberitakan alat tersebut merupakan alat sadap konvensional yang banyak dijual di pasaran. W W W . I M M C N E W S . C O M 27 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Canggih Kuno/Konvensional Dijual Bebas di Pasaran Dapat Merekam Gambar & Suara
  • 28. PRO KONTRA JOKOWI DISADAP Pihak yang pro dan kontra dengan isu penyadapan ini cukup berimbang. Kalangan yang yakin penyadapan ini adalah beralasan bahwa ini adalah persaingan politik. Sedangkan yang tidak yakin menuding ini hanya upaya pencitraan. W W W . I M M C N E W S . C O M 28 5 19 13 11 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Capres Potensial Persaingan Politik Upaya Pencitraan Pengalihan Isu Yakin, Karena.. Gak Yakin, Karena.. 24 24 0 5 10 15 20 25 30 Yakin Tidak Yakin
  • 29. KONSISTENSI BERITA PDIP seperti tidak yakin dengan isu penyadapan tersebut karena adanya upaya meralat informasi yang disampaikan sebelumnya baik dari sisi pihak yang menemukan maupun waktu penemuan. W W W . I M M C N E W S . C O M 29 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Sebelumnya: Tim PDIP Setelah Ralat: Tim Pengawal Jokowi Sebelumnya: Desember 2013 Setelah Ralat: Oktober 2012 Yang Menemukan Waktu Penemuan
  • 30. TEMUAN 3: ISU 1. Motif penyadapan yang paling banyak diberitakan media adalah karena didasari oleh kepentingan politik menjelang pemilu. Jokowi dinilai sebagai salah satu capres terkuat sehingga perlu didapatkan informasi tentang Jokowi. 2. Soal siapa yang menyadap Jokowi, media juga lebih banyak berspekulasi. Hal ini ditandai dengan temuan bahwa penyadapan Jokowi lebih banyak diindentifikasi sebagai kelompok profesional. 3. Meski kalangan profesional dianggap sebagai pihak yang paling mungkin melakukan penyadapan terhadap Jokowi, namun alat yang digunakan lebih banyak diberitakan sebagai alat yang konvensional dan banyak beredar dipasaran. Hal ini menjadi kontra produktif dengan dugaan siapa yang menyadap. W W W . I M M C N E W S . C O M 30
  • 31. TEMUAN 3: ISU 4. Publik terpecah soal apakah penyadapan tersebut benar-benar ada atau tidak. 50 % menyatakan penyadapan itu ada dengan alasan yang paling dominana adalah Jokowi adalah capres terkuat dan penyadapan ini dilakukan untuk kepentingan politik. Sedangkan 50 % lainnya tidak yakin dengan penyadapan tersebut dan menilai isu ini disampaikan hanya untuk melakukan pencitraan dan untuk mendapatkan simpati publik. 5. Publik lebih banyak menyarankan kepada Jokowi dan PDIP agar dugaan penyadapan tersebut dilaporkan kepada penegak hukum sehingga tidak terkesan sedang melakukan pencitraan atau mendapatkan simpati publik. 6. PDIP sebagai pihak yang pertama kali menyampaikan isu ini, seperti tidak mempersiapkan isu ini dengan baik. Hal ini ditandai dengan tidak adanya konsistensi terhadap informasi yang disampaikan baik siapa yang pertama kali menemukan alat sadap serta kapan pertama kali Jokowi disadap. W W W . I M M C N E W S . C O M 31
  • 32. QUOTE JOKOWI Jokowi lebih banyak disebut dalam pemberitaan media dibanding memberikan tanggapan. W W W . I M M C N E W S . C O M 32 28% 72% Aktif Pasif
  • 33. QUOTE PARPOL AKTIF Internal PDIP cukup aktif mendorong isu penyadapan tersebut ke media. Sedangkan partai lain lebih banyak memberikan tanggapan. W W W . I M M C N E W S . C O M 33 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Demokrat Golkar PDIP PKB PPP PKS PAN Hanura Gerindra Nasdem PBB PKPI
  • 34. QUOTE PARPOL PASIF PDIP merupakan partai yang banyak disebut dalam pemberitaan media. W W W . I M M C N E W S . C O M 34 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Demokrat Golkar PDIP PKB PPP PKS PAN Hanura Gerindra Nasdem PBB PKPI
  • 35. QUOTE NON PARPOL AKTIF Kalangan pengamat dan akademisi merupakan pihak diluar parpol yang cukup aktif menanggapi isu penyadapan Jokowi W W W . I M M C N E W S . C O M 35 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Militer / TNI Kepolisian BIN Bawaslu Pemerintah (Provinsi) Pemerintah (Pusat) LSM Mahasiswa Intelektual / akademisi Pengusaha Tokoh agama / masyarakat Masyarakat umum Lainnya
  • 36. QUOTE NON PARPOL PASIF Pemerintah merupakan pihak non parpol yang cukup banyak disebut dalam pemberitaan media. W W W . I M M C N E W S . C O M 36 0 0.5 1 1.5 2 2.5 Militer / TNI Kepolisian BIN Bawaslu Pemerintah (Provinsi) Pemerintah (Pusat) LSM Mahasiswa Intelektual / akademisi Pengusaha Tokoh agama / masyarakat Masyarakat umum Lainnya
  • 37. PERSON PARPOL QUOTE AKTIF Tjahjo Kumolo menjadi person yang paling aktif menanggapi isu penyadapan Jokowi. W W W . I M M C N E W S . C O M 37 0 5 10 15 20 25 30 35 Ramadan Pohan Tjahjo Kumolo Sidarto Danusubroto TB Hasanuddin Pramono Anung Puan Maharani Surya Paloh Ruhut Sitompul Marzuki Alie Fahri Hamzah
  • 38. PERSON PARPOL QUOTE PASIF Tjahjo Kumolo dan Megawati Soekarno Putri menjadi person parpol yang paling sering disebut dalam pemberitaan media. W W W . I M M C N E W S . C O M 38 0 5 10 15 20 25 30 Megawati Soekarnoputri Tjahjo Kumolo Sidarto Danusubroto Susilo Bambang Yudhoyono Ruhut Sitompul
  • 39. PERSON NON PARPOL QUOTE AKTIF Marciano Norman merupakan person non parpol yang cukup aktif menanggapi isu penyadapan Jokowi W W W . I M M C N E W S . C O M 39 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Marciano Norman Agus Rianto Basuki Tjahaja Purnama Heru Budi Hartono Neta S Pane Rikwanto Budiman Andrianto Andrinof Chaniago Toto Izul Fatah
  • 40. TEMUAN 4: QOUTE 1. Pengurus dan Kader PDIP cukup aktif mengawal isu penyadapan Jokowi. Tjahjo Kumolo dan TB Hasanuddin merupakan pengurus PDIP yang aktif menanggapi isu tersebut. 2. Sedangkan Partai Demokrat merupakan partai yang paling banyak mempertanyakan isu penyadapan Jokowi yang disampaikan oleh PDIP. Ramadhan Pohan dan Ruhut Sitompul merupakan dua pengurus Partai Demokrat yang cukup aktif memberikan tanggapan kepada media. 3. Sementara dari kalangan non Parpol, Kepala BIN, Marciano Norman menjadi pihak yang paling aktif memberikan pernyataan kepada media. 4. Sedangkan Jokowi memang terlihat tidak terlalu aktif memberikan pernyataan kepada media. Jokowi justru menjadi pihak yang paling banyak disebut dalam pemberitaan media. W W W . I M M C N E W S . C O M 40
  • 41. KESIMPULAN Kesimpulan: Isu penyadapan terhadap Jokowi lebih banyak ditanggapi negatif oleh berbagai kalangan Implikasi: Isu ini justru membuat simpati publik terhadap Jokowi dan PDIP menurun. W W W . I M M C N E W S . C O M 41
  • 42. KESIMPULAN Kesimpulan: PDIP terkesan kurang siap dalam menyampaikan isu penyadapan ini. Implikasi: Internal PDIP tidak satu suara menyikapi kritikan dan tanggapan yang disampaikan oleh publik. W W W . I M M C N E W S . C O M 42
  • 43. KESIMPULAN Kesimpulan: PDIP dan Jokowi diminta untuk melaporkan kasus penyadapan tersebut kepada penegak hukum Implikasi: Hal ini untuk mengurangi kecurigaan publik bahwa PDIP dan Jokowi sedang melakukan pencitraan dan berusaha mendapat simpati publik W W W . I M M C N E W S . C O M 43