Ce diaporama a bien été signalé.
Le téléchargement de votre SlideShare est en cours. ×

Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Chargement dans…3
×

Consultez-les par la suite

1 sur 43 Publicité

Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

Télécharger pour lire hors ligne

Pemberitaan isu penyadapan terhadap Jokowi meningkat secara tajam pada tanggal 21 Februari 2014 atau sehari setelah isu tersebut pertama kali disampaikan oleh Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo. Peningkatan pemberitaan terhadap isu penyadapan ini disebabkan banyaknya pihak yang menanggapi isu tersebut mulai dari kalangan partai politik hingga pengamat dan akademisi. Terlebih, media begitu aktif mengawal isu tersebut yang terlihat dari besarnya pemberitaan media selama periode monitoring dilakukan. Media yang cukup aktif memberitakan isu penyadapan terhadap Jokowi adalah Detik.com (30 %), Merdeka.com (21 %) dan Kompas.com (19 %).

Pemberitaan isu penyadapan terhadap Jokowi meningkat secara tajam pada tanggal 21 Februari 2014 atau sehari setelah isu tersebut pertama kali disampaikan oleh Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo. Peningkatan pemberitaan terhadap isu penyadapan ini disebabkan banyaknya pihak yang menanggapi isu tersebut mulai dari kalangan partai politik hingga pengamat dan akademisi. Terlebih, media begitu aktif mengawal isu tersebut yang terlihat dari besarnya pemberitaan media selama periode monitoring dilakukan. Media yang cukup aktif memberitakan isu penyadapan terhadap Jokowi adalah Detik.com (30 %), Merdeka.com (21 %) dan Kompas.com (19 %).

Publicité
Publicité

Plus De Contenu Connexe

Similaire à Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional (20)

Plus par Indonesia Media Monitoring Center (IMMC) (20)

Publicité

Plus récents (20)

Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional

  1. 1. A N A L I S I S M O N I T O R I N G P A D A E N A M M E D I A O N L I N E N A S I O N A L P E R I O D E 2 0 - 2 6 F E B R U A R I 2 0 1 4 W W W . I M M C N E W S . C O M 1
  2. 2. RINGKASAN EKSEKUTIF Pemberitaan isu penyadapan terhadap Jokowi meningkat secara tajam pada tanggal 21 Februari 2014 atau sehari setelah isu tersebut pertama kali disampaikan oleh Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo. Peningkatan pemberitaan terhadap isu penyadapan ini disebabkan banyaknya pihak yang menanggapi isu tersebut mulai dari kalangan partai politik hingga pengamat dan akademisi. Terlebih, media begitu aktif mengawal isu tersebut yang terlihat dari besarnya pemberitaan media selama periode monitoring dilakukan. Media yang cukup aktif memberitakan isu penyadapan terhadap Jokowi adalah Detik.com (30 %), Merdeka.com (21 %) dan Kompas.com (19 %). Publik Terbelah Soal Penyadapan Keyakinan publik tentang ada atau tidaknya penyadapan tersebut sama besarnya. 50 % publik percaya bahwa Jokowi memang disadap karena adanya persaingan politik menjelang pemilu 2014. Jokowi merupakan capres potensial yang cukup diperhitungkan dalam pemilu 2014 hingga wajar disadap oleh lawan politiknya. Sedangkan 50 % publik tidak yakin adanya penyadapan tersebut dan menganggap isu tersebut hanya upaya pencitraan dan pengalihan isu yang dilakukan oleh PDIP dan Jokowi. Jokowi cukup banyak mendapatkan tone negatif baik dari media, kalangan partai politik maupun pengamat dan akademisi. Tone negatif bagi Jokowi dari media sebesar 18 %. Sementara tone positif hanya sebesar 12 %. Selebihnya, yaitu sebesar 70 % adalah tone netral. Detik.com memberikan tone netral sebesar 67 %, Negatif (26 %) dan Positif (7 %). Kompas.com memberikan tone Netral sebesar 82 % dan Negatif (18 %). Merdeka.com memberikan tone netral sebesar 65 %, Negatif (15 %) dan Positif (20 %). Metrotvnews.com memberikan tone Netral sebesar 89 % dan Positif (11 %). Okezone.com memberikan tone netral sebesar 67 % dan tone Negatif (33 %). Sedangkan Viva.co.id memberikan tone Netral sebesar 66 % dan Positif (31 %) serta tone negatif sebesar 3 %. Besarnya tone negatif yang diberikan oleh media menunjukkan media masih mempertanyakan isu penyadapan terhadap Jokowi. W W W . I M M C N E W S . C O M 2
  3. 3. RINGKASAN EKSEKUTIF Kalangan Parpol Paling Skeptis Sementara kalangan parpol juga lebih banyak mendapat tone negatif bagi Jokowi. Tone negatif bagi Jokowi dari kalangan partai politik mencapai 67 %. Sedangkan tone positif hanya 5 %, sementara tone netral sebesar 28 %. Hasil monitoring ini menunjukkan bahwa sikap partai politik terbelah menjadi 3 (tiga) kelompok dalam menyikapi isu penyadapan terhadap Jokowi ini. Pertama, Partai yang mengecam dan mempertanyakan penyadapan Jokowi. Kelompok ini menilai Jokowi dan PDIP hanya sedang berusaha membangun pencitraan untuk mendapatkan simpati publik dengan menempatkan diri sebagai pihak yang sedang teraniaya. Kelompok ini bahkan menuding isu penyadapan ini hanya isu yang sudah direkayasa sedemikian rupa. Partai Demokrat berada dalam kelompok ini. Kedua, adalah kelompok yang menantang Jokowi dan PDIP untuk membuka isu tersebut secara terang benderang. PDIP didesak untuk melaporkan hal tersebut kepada penegak hukum, bahkan menantang PDIP untuk menginisiasi hak angket di DPR. Bagi kelompok, jika hal tersebut tidak dibuka secara terang benderang, maka kecurigaan publik bahwa isu ini hanya alat pencitraan dan pengalihan isu bisa dibenarkan. Untuk itu, PDIP harus membuktikan bahwa penyadapan tersebut benar- benar terjadi. Partai yang masuk dalam kelompok ini adalah PKS dan PAN serta Golkar. Ketiga, adalah kelompok yang menilai bahwa upaya penyadapan ini cermin dari ketidakdewasaan dalam berpolitik. Jika penyadapan ini benar-benar terjadi maka ini bukti politik yang sedang berjalan adalah politik yang tidak sehat. Partai Nasdem masuk dalam kelompok ini. Bagi kalangan pengamat dan akademisi, isu penyadapan terhadap Jokowi sebagaimana yang disampaikan oleh PDIP juga patut dipertanyakan. Hal ini karena keengganan PDIP dan Jokowi untuk melaporkan dugaan penyadapan tersebut kepada penegak hukum. Keengganan PDIP dan Jokowi ini banyak ditafsirkan oleh pengamat dan akademisi bahwa isu penyadapan Jokowi ini hanya sebagai pengalihan isu karena PDIP sedang banyak disorot media terkait isu pengunduran diri Walikota Surabaya, Tri Rismaharini akibat konflik dengan pengurus PDIP Jawa Timur. Hal ini lah yang menjadikan pengamat lebih banyak memberikan tone negatif bagi Jokowi yaitu sebesar 46 %, sementara tone positif hanya 12 % dan tone netral sebesar 42 %. W W W . I M M C N E W S . C O M 3
  4. 4. RINGKASAN EKSEKUTIF Sementara, kalangan pemerintah baik itu Polri maupun BIN lebih banyak bersifat netral menanggapi isu tersebut. Tone bagi Jokowi dari pemerintah lebih besar netral yaitu sebesar 80 % dan negatif 20 %. Pihak kepolisian lebih banyak menanggapi soal tidak adanya laporan penyadapan baik yang disampaikan oleh PDIP maupun Jokowi. Sementara pihak BIN lebih cenderung memberikan bantahan bahwa BIN bukanlah pihak yang melakukan penyadapan dan menyatakan tidak ada kepentingan BIN untuk menyadap Jokowi. Sikap PDIP yang banyak diberitakan media adalah pernyataan bahwa penyadapan tersebut memang terjadi dan sudah diketahui oleh Jokowi. Namun, mereka tetap tidak bersedia melaporkan hal tersebut kepada penegak hukum karena menganggap penegak hukum juga sudah mengetahui hal tersebut. Senada dengan PDIP, Jokowi juga membenarkan adanya penyadapan tersebut namun memilih untuk tidak melaporkan hal tersebut kepada polisi. Bahkan dalam beberapa kesempatan, Jokowi menyatakan sudah mengetahui siapa yang menyadapnya. Soal siapa yang menyadap Jokowi, media juga lebih banyak berspekulasi. Hal ini ditandai dengan temuan bahwa penyadapan Jokowi lebih banyak diindentifikasi sebagai kelompok profesional. Meski kalangan profesional dianggap sebagai pihak yang paling mungkin melakukan penyadapan terhadap Jokowi, namun alat yang digunakan lebih banyak diberitakan sebagai alat yang konvensional dan banyak beredar dipasaran. Hal ini menjadi kontra produktif dengan dugaan siapa yang menyadap. PDIP Tidak Siap Mengelola Isu PDIP sebagai pihak yang pertama kali menyampaikan isu ini, seperti tidak mempersiapkan isu ini dengan baik. Hal ini ditandai dengan tidak adanya konsistensi terhadap informasi yang disampaikan baik siapa yang pertama kali menemukan alat sadap serta kapan pertama kali Jokowi disadap. W W W . I M M C N E W S . C O M 4
  5. 5. DAFTAR ISI 1. Daftar Isi ................................................ 5 2. Metodologi ............................................ 6 3. Coverage Media ..................................... 7 4. Tone ....................................................... 11 5. Isu .......................................................... 24 6. Quote .................................................... 32 7. Kesimpulan dan Implikasi .................. 41 W W W . I M M C N E W S . C O M 5
  6. 6. METODOLOGI Monitoring ini dilakukan terhadap 6 media online berskala nasional. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dengan menganalisa semua artikel yang berkaitan dengan dugaan penyadapan terhadap Jokowi. Adapun media online yang di monitoring adalah: W W W . I M M C N E W S . C O M 6 Media Jumlah Berita Detik.com 57 Kompas.com 36 Merdeka.com 40 Metrotvnews.com 9 Okezone.com 15 Viva.co.id 32 Total 189
  7. 7. COVERAGE DYNAMIC Pemberitaan tentang isu penyadapan terhadap Jokowi meningkat pada tanggal 21 Februari 2014 yang dipicu oleh banyaknya pihak yang menanggapi isu penyadapan tersebut. W W W . I M M C N E W S . C O M 7 0 10 20 30 40 50 60 70 80 20/02/2014 21/02/2014 22/02/2014 23/02/2014 24/02/2014 25/02/2014 26/02/2014
  8. 8. SHARE MEDIA Detik.com merupakan media yang cukup banyak memberitakan isu penyadapan terhadap Jokowi. W W W . I M M C N E W S . C O M 8 30% 19%21% 5% 8% 17% Detik.com Kompas.com Merdeka.com Metrotvnews.com Okezone.com Viva.co.id
  9. 9. PENEMPATAN “JOKOWI” Meski isu utamanya tentang penyadapan, Jokowi cukup banyak dijadikan sebagai judul berita oleh media. W W W . I M M C N E W S . C O M 9 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 In Title In News
  10. 10. TEMUAN 1: COVERAGE MEDIA 1. Isu penyadapan terhadap Jokowi cukup menarik perhatian media. Hal ini ditunjukkan dengan begitu cepatnya isu ini meningkat. Coverage pemberitaan media memperlihatkan, isu ini mengalami peningkatan pemberitaan pada tanggal 21 Februari 2014 atau sehari setelah isu ini pertama kali disampaikan. 2. Isu ini semakin menarik karena terkait dengan Jokowi yang dalam satu terakhir menjadi magnet pemberitaan media. Banyaknya penempatan Jokowi sebagai judul berita menunjukkan bahwa media cukup tertarik dengan isu ini karena faktor Jokowi. W W W . I M M C N E W S . C O M 10
  11. 11. TONE MEDIA TERHADAP JOKOWI Media lebih banyak memberikan tone netral kepada Jokowi yaitu 70 %. Namun, tone negatif (18%) lebih besar dibanding tone positif (12%) W W W . I M M C N E W S . C O M 11 0 20 40 60 80 100 120 140 Positif Negatif Netral
  12. 12. TONE JOKOWI BY MEDIA Detik.com memberikan tone netral sebesar 67%, Negatif (26%) dan Positif (7%). Sedangkan Kompas memberikan tone Netral sebesar 82% dan Negatif (18%). W W W . I M M C N E W S . C O M 12 0 5 10 15 20 25 30 35 40 Positif Negatif Netral Detik.com 0 5 10 15 20 25 30 Positif Negatif Netral Kompas.com
  13. 13. TONE JOKOWI BY MEDIA Merdeka.com memberikan tone netral sebesar 65%, Negatif (15%) dan Positif (20%). Sedangkan Metrotvnews.com memberikan tone Netral sebesar 89% dan Positif (11%). W W W . I M M C N E W S . C O M 13 0 5 10 15 20 25 30 Positif Negatif Netral Merdeka.com 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Positif Negatif Netral Metrotvnews.com
  14. 14. TONE JOKOWI BY MEDIA Okezone.com memberikan tone netral sebesar 67% dan tone Negatif (33%). Sedangkan Viva.co.id memberikan tone Netral sebesar 66% dan Positif (31%) serta tone negatif sebesar 3% W W W . I M M C N E W S . C O M 14 0 2 4 6 8 10 12 Positif Negatif Netral Okezone.com 0 5 10 15 20 25 Positif Negatif Netral Viva.co.id
  15. 15. RESPON PARPOL Internal PDIP terlihat cukup aktif mengomentari isu ini baik menyampaikan informasi atau menanggapi komentar dari pihak lain. Partai lain yang cukup menanggapi isu ini adalah Partai Demokrat. W W W . I M M C N E W S . C O M 15 0 20 40 60 80 100 120 PKS PDIP Demokrat Golkar PAN PPP PKB Hanura Gerindra PKPI Nasdem PBB
  16. 16. RESPON PARTAI LAIN DAN TONE TERHADAP JOKOWI Partai lain menilai isu ini hanyalah cara PDIP dan Jokowi untuk mencari simpati publik dan pencitraan. Dengan demikian tone negatif lebih banyak diberikan kepada Jokowi yaitu sebesar 67%. Sedangkan tone Positif hanya sebesar (5%) dan tone Netral (28%). W W W . I M M C N E W S . C O M 16 0 5 10 15 Menantang PDIP Untuk Mengungkap Inisiasi Hak Angket Atas Penyadapan Pengalihan Isu yang Diciptakan Mencari Simpati/Perhatian Seolah Teraniaya (Pencitraan) Isu yang Direkayasa Cermin Kompetisi/Kedewasaan Politik yang Tidak Sehat 0 5 10 15 20 25 30 Positif Negatif Netral
  17. 17. TONE JOKOWI BY PARPOL Hampir semua parpol yang menanggapi isu ini lebih banyak memberikan tone negatif bagi Jokowi. Hanya Golkar yang terlihat lebih netral. W W W . I M M C N E W S . C O M 17 0 2 4 Positif Negatif Netral PKS 0 5 10 15 20 Positif Negatif Netral Demokrat 0 1 2 Positif Negatif Netral Golkar 0 5 Positif Negatif Netral PAN 0 1 2 3 4 5 Positif Negatif Netral Nasdem
  18. 18. RESPON PDIP ATAS PENYADAPAN JOKOWI PDIP lebih banyak mencoba menyakinkan publik bahwa penyadapan tersebut benar-benar terjadi namun Jokowi tidak mau mengungkapkan kepada publik. Hal ini juga sejalan dengan tone yang diberikan kepada Jokowi yang lebih dominan Netral dan Positif. W W W . I M M C N E W S . C O M 18 0 5 10 15 20 25 Ngapain Lapor? Polisi saja Sudah Tahu, Kok Jokowi Sebenarnya tdk Mau Mengungkapkan Bukan Pencitraan Bukan Omong Kosong, Benar- Benar Terjadi Penyadapan itu Janggal, Kenapa Kepada Jokowi? Penyadapan Ini Keterlaluan Pihak PDI-P Sempat Mengacak Lokasi Alat Sadap tsb. Disadap, Nikmati Saja Sebaiknya Lapor Pihak Berwajib 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Positif Negatif Netral
  19. 19. BAGAIMANA RESPON PEMERINTAH ? (BIN/POLISI/KPK/KEMENTERIAN/PEMPROV) Polisi lebih banyak menanggapi soal tidak dilaporkannya penyadapan terhadap Jokowi. Sementara BIN lebih banyak membantah bahwa penyadapan tidak dilakukan oleh institusinya. Hal ini juga sejalan dengan tone yang lebih banyak memberikan tone netral dan negatif. W W W . I M M C N E W S . C O M 19 0 2 4 6 8 10 12 Rawan Sadap, Parpol Perlu Batasi Info Penting Membantah Penyadapan Dikaitkan Dgn Intelijen Negara Polisi Belum Terima Laporan, Tapi sdh Berkoordinasi Pelaku Bisa Saja Org di Luar Fungsi Intelijen Resmi Untuk Apa Negara Menyadap Jokowi? Identitas dan Keberadaan Pelaku sudah Diketahui 0 5 10 15 20 25 30 Positif Negatif Netral
  20. 20. RESPON PENGAMAT/AKADEMISI/LSM? Kalangan pengamat dan akademisi juga mempertanyakan isu penyadapan tersebut karena PDIP tidak mau melaporkan kepada Polisi. Tone yang diberikan kepada Jokowi lebih banyak Negatif dibanding Positif. W W W . I M M C N E W S . C O M 20 0 2 4 6 8 Kepolisian Mesti Mengusut Meski Jokowi Tdk Lapor Kontraproduktif Bagi Jokowi, Warga Tidak Butuh Isu Sadap Pengalihan Isu yg Diciptakan Mencari Simpati/Perhatian Seolah Teraniya (Pencitraan) Isu yang Direkayasa Mencurigakan Kalau Tidak Lapor Polisi 0 2 4 6 8 10 12 Positif Negatif Netral
  21. 21. BAGAIMANA RESPON JOKOWI? Jokowi lebih banyak menanggapi santai isu penyadapan tersebut dan memilih tidak melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian. W W W . I M M C N E W S . C O M 21 0 5 10 15 20 25 30 35 Membenarkan Temuan Alat Sadap Menanggapi Enteng Soal Penyadapan Tidak Tahu Target Penyadapan Thd Dirinya Memilih Tidak Melaporkan Ke Polisi Percakapan yang Terekam Tidak Berbahaya/Rahasia Saya Biasa Saja, Tapi Teman separtai yang Marah Tahu Siapa Yang Menyadapnya Tidak Mau Berandai-andai Siapa Yang Melakukan Penyadapan
  22. 22. TEMUAN 2: TONE 1. Secara umum, tone pemberitaan media lebih dominan netral terhadap Jokowi. Namun, tone negatif lebih besar dibanding tone positif. Hal ini menunjukkan media juga mempertanyakan isu penyadapan terhadap Jokowi, apakah benar-benar terjadi atau hanya sekedar sensasi. 2. Begitu juga tone bagi Jokowi yang berasal dari kalangan Partai Politik dan Pengamat/akademisi. Kalangan partai politik memberikan tone negatif yang cukup besar bagi Jokowi karena menilai isu ini hanya bagian dari upaya Jokowi dan PDIP untuk mendapatkan simpati publik. Kalangan partai politik menuding PDIP dan Jokowi ingin mengesankan diri sebagai pihak yang teraniaya lewat isu penyadapan. 3. Sedangkan kalangan pengamat juga memberikan tone negatif lebih besar kepada Jokowi karena menilai isu ini hanya merupakan alat untuk meraih simpati publik. Apalagi Jokowi dan PDIP dinilai tidak bersedia melaporkan hal tersebut kepada penegak hukum yang membuat dugaan bahwa isu ini hanya sekedar sensasi dan pencitraan cukup kuat bagi kalangan pengamat dan akademisi. W W W . I M M C N E W S . C O M 22
  23. 23. TEMUAN 2: TONE 4. Menanggapi banyaknya tudingan dari berbagai kalangan bahwa isu penyadapan ini hanya cara PDIP dan Jokowi untuk mendapatkan simpati publik, PDIP mencoba meyakinkan publik dengan menyatakan bahwa isu ini bukan omong kosong. Penyadapan benar-benar terjadi. PDIP menyatakan Jokowi sudah mengetahui bahwa dirinya disadap namun tidak bersedia menyampaikannya kepada publik. 5. Sementara kalangan pemerintah lebih banyak membantah tudingan bahwa mereka yang melakukan penyadapan. Pihak kepolisian menyatakan tidak ada laporan penyadapan yang disampaikan oleh PDIP dan Jokowi. Sedangkan BIN lebih banyak menyatakan bahwa mereka tidak pernah menyadap Jokowi. 6. Sedangkan Jokowi lebih memilih tidak melaporkan penyadapan yang dilakukan terhadapnya karena menilai tidak ada yang perlu disadap dari dirinya. W W W . I M M C N E W S . C O M 23
  24. 24. APA MOTIF PENYADAPAN? Motif penyadapan yang banyak diberitakan media adalah karena kepentingan Politik mengingat Jokowi saat ini adalah capres terkuat pada Pemilu 2014 W W W . I M M C N E W S . C O M 24 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Kepentingan Politik, Jokowi Kompetitor Kuat Pilpres 2014 Memantau Manuver Politik Jokowi di Pilpres 2014 Sabotase Mencari Kelemahan Lawan Politik
  25. 25. SARAN ORANG-ORANG KE JOKOWI Saran yang banyak disampaikan oleh berbagai kalangan kepada Jokowi adalah melaporkan penyadapan tersebut kepada polisi sehingga tidak terkesan sedang mengalihkan isu atau pencitraan. W W W . I M M C N E W S . C O M 25 0 0.5 1 1.5 2 2.5 Lapor ke Polisi Biar tidak Dikesankan Pengalihan Isu Jangan Cuma Cerita Ke Media Lebih Hati-hati Berbicara
  26. 26. SIAPA YANG SADAP JOKOWI? Pihak yang paling banyak dituduh sebagai pelaku kejahatan adalah kelompok profesional dan lawan politik. W W W . I M M C N E W S . C O M 26 0 1 2 3 4 5 6 BIN Orang Dalam Lawan Politik Asing Kelompok Profesional Rezim Pejabat Lama di Pemprov Jakarta
  27. 27. TENTANG ALAT SADAP JOKOWI Tentang alat sadap yang digunakan, media lebih banyak memberitakan alat tersebut merupakan alat sadap konvensional yang banyak dijual di pasaran. W W W . I M M C N E W S . C O M 27 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Canggih Kuno/Konvensional Dijual Bebas di Pasaran Dapat Merekam Gambar & Suara
  28. 28. PRO KONTRA JOKOWI DISADAP Pihak yang pro dan kontra dengan isu penyadapan ini cukup berimbang. Kalangan yang yakin penyadapan ini adalah beralasan bahwa ini adalah persaingan politik. Sedangkan yang tidak yakin menuding ini hanya upaya pencitraan. W W W . I M M C N E W S . C O M 28 5 19 13 11 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Capres Potensial Persaingan Politik Upaya Pencitraan Pengalihan Isu Yakin, Karena.. Gak Yakin, Karena.. 24 24 0 5 10 15 20 25 30 Yakin Tidak Yakin
  29. 29. KONSISTENSI BERITA PDIP seperti tidak yakin dengan isu penyadapan tersebut karena adanya upaya meralat informasi yang disampaikan sebelumnya baik dari sisi pihak yang menemukan maupun waktu penemuan. W W W . I M M C N E W S . C O M 29 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Sebelumnya: Tim PDIP Setelah Ralat: Tim Pengawal Jokowi Sebelumnya: Desember 2013 Setelah Ralat: Oktober 2012 Yang Menemukan Waktu Penemuan
  30. 30. TEMUAN 3: ISU 1. Motif penyadapan yang paling banyak diberitakan media adalah karena didasari oleh kepentingan politik menjelang pemilu. Jokowi dinilai sebagai salah satu capres terkuat sehingga perlu didapatkan informasi tentang Jokowi. 2. Soal siapa yang menyadap Jokowi, media juga lebih banyak berspekulasi. Hal ini ditandai dengan temuan bahwa penyadapan Jokowi lebih banyak diindentifikasi sebagai kelompok profesional. 3. Meski kalangan profesional dianggap sebagai pihak yang paling mungkin melakukan penyadapan terhadap Jokowi, namun alat yang digunakan lebih banyak diberitakan sebagai alat yang konvensional dan banyak beredar dipasaran. Hal ini menjadi kontra produktif dengan dugaan siapa yang menyadap. W W W . I M M C N E W S . C O M 30
  31. 31. TEMUAN 3: ISU 4. Publik terpecah soal apakah penyadapan tersebut benar-benar ada atau tidak. 50 % menyatakan penyadapan itu ada dengan alasan yang paling dominana adalah Jokowi adalah capres terkuat dan penyadapan ini dilakukan untuk kepentingan politik. Sedangkan 50 % lainnya tidak yakin dengan penyadapan tersebut dan menilai isu ini disampaikan hanya untuk melakukan pencitraan dan untuk mendapatkan simpati publik. 5. Publik lebih banyak menyarankan kepada Jokowi dan PDIP agar dugaan penyadapan tersebut dilaporkan kepada penegak hukum sehingga tidak terkesan sedang melakukan pencitraan atau mendapatkan simpati publik. 6. PDIP sebagai pihak yang pertama kali menyampaikan isu ini, seperti tidak mempersiapkan isu ini dengan baik. Hal ini ditandai dengan tidak adanya konsistensi terhadap informasi yang disampaikan baik siapa yang pertama kali menemukan alat sadap serta kapan pertama kali Jokowi disadap. W W W . I M M C N E W S . C O M 31
  32. 32. QUOTE JOKOWI Jokowi lebih banyak disebut dalam pemberitaan media dibanding memberikan tanggapan. W W W . I M M C N E W S . C O M 32 28% 72% Aktif Pasif
  33. 33. QUOTE PARPOL AKTIF Internal PDIP cukup aktif mendorong isu penyadapan tersebut ke media. Sedangkan partai lain lebih banyak memberikan tanggapan. W W W . I M M C N E W S . C O M 33 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Demokrat Golkar PDIP PKB PPP PKS PAN Hanura Gerindra Nasdem PBB PKPI
  34. 34. QUOTE PARPOL PASIF PDIP merupakan partai yang banyak disebut dalam pemberitaan media. W W W . I M M C N E W S . C O M 34 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Demokrat Golkar PDIP PKB PPP PKS PAN Hanura Gerindra Nasdem PBB PKPI
  35. 35. QUOTE NON PARPOL AKTIF Kalangan pengamat dan akademisi merupakan pihak diluar parpol yang cukup aktif menanggapi isu penyadapan Jokowi W W W . I M M C N E W S . C O M 35 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Militer / TNI Kepolisian BIN Bawaslu Pemerintah (Provinsi) Pemerintah (Pusat) LSM Mahasiswa Intelektual / akademisi Pengusaha Tokoh agama / masyarakat Masyarakat umum Lainnya
  36. 36. QUOTE NON PARPOL PASIF Pemerintah merupakan pihak non parpol yang cukup banyak disebut dalam pemberitaan media. W W W . I M M C N E W S . C O M 36 0 0.5 1 1.5 2 2.5 Militer / TNI Kepolisian BIN Bawaslu Pemerintah (Provinsi) Pemerintah (Pusat) LSM Mahasiswa Intelektual / akademisi Pengusaha Tokoh agama / masyarakat Masyarakat umum Lainnya
  37. 37. PERSON PARPOL QUOTE AKTIF Tjahjo Kumolo menjadi person yang paling aktif menanggapi isu penyadapan Jokowi. W W W . I M M C N E W S . C O M 37 0 5 10 15 20 25 30 35 Ramadan Pohan Tjahjo Kumolo Sidarto Danusubroto TB Hasanuddin Pramono Anung Puan Maharani Surya Paloh Ruhut Sitompul Marzuki Alie Fahri Hamzah
  38. 38. PERSON PARPOL QUOTE PASIF Tjahjo Kumolo dan Megawati Soekarno Putri menjadi person parpol yang paling sering disebut dalam pemberitaan media. W W W . I M M C N E W S . C O M 38 0 5 10 15 20 25 30 Megawati Soekarnoputri Tjahjo Kumolo Sidarto Danusubroto Susilo Bambang Yudhoyono Ruhut Sitompul
  39. 39. PERSON NON PARPOL QUOTE AKTIF Marciano Norman merupakan person non parpol yang cukup aktif menanggapi isu penyadapan Jokowi W W W . I M M C N E W S . C O M 39 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Marciano Norman Agus Rianto Basuki Tjahaja Purnama Heru Budi Hartono Neta S Pane Rikwanto Budiman Andrianto Andrinof Chaniago Toto Izul Fatah
  40. 40. TEMUAN 4: QOUTE 1. Pengurus dan Kader PDIP cukup aktif mengawal isu penyadapan Jokowi. Tjahjo Kumolo dan TB Hasanuddin merupakan pengurus PDIP yang aktif menanggapi isu tersebut. 2. Sedangkan Partai Demokrat merupakan partai yang paling banyak mempertanyakan isu penyadapan Jokowi yang disampaikan oleh PDIP. Ramadhan Pohan dan Ruhut Sitompul merupakan dua pengurus Partai Demokrat yang cukup aktif memberikan tanggapan kepada media. 3. Sementara dari kalangan non Parpol, Kepala BIN, Marciano Norman menjadi pihak yang paling aktif memberikan pernyataan kepada media. 4. Sedangkan Jokowi memang terlihat tidak terlalu aktif memberikan pernyataan kepada media. Jokowi justru menjadi pihak yang paling banyak disebut dalam pemberitaan media. W W W . I M M C N E W S . C O M 40
  41. 41. KESIMPULAN Kesimpulan: Isu penyadapan terhadap Jokowi lebih banyak ditanggapi negatif oleh berbagai kalangan Implikasi: Isu ini justru membuat simpati publik terhadap Jokowi dan PDIP menurun. W W W . I M M C N E W S . C O M 41
  42. 42. KESIMPULAN Kesimpulan: PDIP terkesan kurang siap dalam menyampaikan isu penyadapan ini. Implikasi: Internal PDIP tidak satu suara menyikapi kritikan dan tanggapan yang disampaikan oleh publik. W W W . I M M C N E W S . C O M 42
  43. 43. KESIMPULAN Kesimpulan: PDIP dan Jokowi diminta untuk melaporkan kasus penyadapan tersebut kepada penegak hukum Implikasi: Hal ini untuk mengurangi kecurigaan publik bahwa PDIP dan Jokowi sedang melakukan pencitraan dan berusaha mendapat simpati publik W W W . I M M C N E W S . C O M 43

×