Dokumen tersebut membahas tentang vaksinasi Covid-19, termasuk definisi vaksin dan vaksinasi, manfaat vaksinasi untuk mencegah penularan penyakit menular, serta tujuan dan indikasi vaksinasi Covid-19 untuk menurunkan angka kematian dan mencapai kekebalan kelompok. Dokumen ini juga menjelaskan persiapan pasien sebelum divaksinasi dan kemungkinan terjadinya efek samping ringan.
4. Vaksin
Vaksinasi
Imunisasi
• Produk biologis yang dapat
menghasilkan imunitas
spesifik untuk penyakit
tertentu
• Pemberian vaksin ke dalam
tubuh untuk menghasilkan
imunitas spesifik untuk
penyakit tertentu
• Proses yang menyebabkan
seseorang menjadi imun
sehingga tercegah dari
penyakit melalui vaksinasi
Istilah vaksinasi dan imunisasi sering dipakai
secara bergantian
6. Vaksinasi
Meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu antigen (virus, kuman), dengan cara
memberikan antigen tsb, sehingga bila terpajan
dengan antigen yang sama, sudah mempunyai zat
kekebalan spesifik.
Tujuannya untuk mencegah terjadinya penyakit
tertentu pada seseorang, masyarakat/populasi,
bahkan melenyapkan penyakit tertentu dari dunia.
8. Mengapa orang dewasa memerlukan vaksinasi?
Penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin belum hilang
Vaksin sama pentingnya untuk kesehatan kita secara keseluruhan seperti
diet dan olahraga
Vaksin aman dan efektif
Karena pemberian imunisasi sewaktu kecil tidak memberikan jaminan
kekebalan yang tetap untuk seumur hidup
Vaksinasi bisa berarti perbedaan antara hidup dan mati
Pencegahan penyakit akan mencegah keluarga dan lingkungan sekitar
untuk ikut terjangkit penyakit
9. Mencegah penularan penyakit menular
Eradikasi penyakit menular (Variola)
Mengendalikan penularan penyakit (Polio, Morbili)
Manfaat Vaksinasi
11. Tujuan
Vaksinasi
CoVid-19
Menurunkn angka kesakitan dan
kematian akibat CoVid-19
Mencapai kekebalan kelompok/Herd
Immunity untuk melindungi
kesehatan masyarakat
Menjaga produksitivitas dan
meminimalkan dampak sosial dan
ekonomi
Melindungi dan memperkuat sistem
kesehatan secara menyeluruh
12. Indikasi
Imunisasi
COVID-19
Perlu Prioritas
Indikasi pada umumnya yang disusun oleh
banyak negara:
1. Petugas kesehatan
2. Garda depan pelayanan publik
3. Penyelenggaraan administrasi negara
4. Kelompok produktif
5. Kelompok dengan komorbiditas
6. Kelompok usia lanjut
7. Kelompok anak
13. Persiapan bagi orang yang akan
divaksin
• Penapisan orang yang akan divaksin
• Riwayat vaksinasi sebelumnya
• Penapisan kontra indikasi dan perhatiankhusus
• Komunikasi keamanan imunisasi
• Persiapananafilaksis
• Posisi dan kenyamananpasien
• Pengendalian nyeri dan infeksi
• Antisipasi KIPI
14. Kelompok yang Tidak Layak
Divaksinasi
1. Kelompok penyakit kronis yang belum terkendali
2. Penyakit autoimun
3. Kelompok yang mendapat obat penurun kekebalan tubuh
yang dosisnya besar (misalnya kanker)
4. Penentuan layak atau tidak layak imunisasi COVID-19 oleh
dokter
16. • Efek samping yang mungkin terjadi setelah pemberian vaksin CoronaVac dapat berupa
reaksi lokal dan reaksi sistemik.
• Berdasarkan hasil uji klinik vaksin CoronaVac pada lebih dari 10.000 subjek manusia yang
dilakukan di Indonesia, China, Brazil dan Turki, efek samping vaksin CoronaVac sifatnya
ringan hingga sedang.
• Tidak ada efek samping serius yang dilaporkan terkait dengan pemberian vaksin
CoronaVac.
Reaksi Lokal yang dilaporkan selama studi
klinik:
nyeri di tempat injeksi
Pembengkakan
Eritema
Gatal
Indurasi
kemerahan
menurunnya sensasi dan warna kulit yang
lebih
pudar (discolouration).
Reaksi sistemik yang umum dilaporkan
selama studi klinik:
nyeri otot
Demam
rasa lelah (fatigue)
mual, muntah, dan sakit kepala
INFORMASI PRODUK VAKSIN CORONAVAC (Sumber: BPOM)
18. Apakah KIPI sama dengan efek
samping?
Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi atau biasa disebut KIPI merupakan
kejadian medik yang diduga berhubungan dengan vaksinasi.
Berupa reaksi vaksin, kesalahan prosedur, koinsiden, reaksi
kecemasan, atau hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan.
KIPI diklasifikasikan serius apabila kejadian medik akibat setiap dosis
vaksinasi yang diberikan menimbulkan kematian, kebutuhan untuk
rawat inap, dan gejala sisa yang menetap serta mengancam jiwa.
Klasifikasi serius KIPI tidak berhubungan dengan tingkat keparahan (berat
atau ringan) dari reaksi KIPI yang terjadi.