Dokumen tersebut membahas tentang konsep relasi dan proses pembentukannya. Secara singkat, relasi dimulai dari kesadaran akan interaksi, berkembang melalui komunikasi yang terkoordinasi, lalu dievaluasi secara terbuka. Relasi dipengaruhi faktor internal maupun eksternal dan memiliki siklus perkembangan sendiri. Proses pertolongan sosial juga melibatkan pembentukan relasi antara pekerja sosial dan klien melalui be
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
Relationship
1. Relationship Relationship; kata “ship” menunjukkan adanya kualitas hubungan, yakni adanya keakraban, keeratan - relasi dibentuk oleh komunikasi atau produk komunikasi Komunikasi tidak hanya sekedar penyampaian pesan sebagai level pertama yg disebut content , tetapi juga mempunyai level kedua yang disebut relationship , yang menunjukkan bagaimana komunikator memandang dirinya sendiri dan orang lain yang ditujunya Komunikasi mengandung aspek retorika (kemengertian thd pesan2 yg disampaikan) dan aspek ekspresif (keterlibatan perasaan dan sikap). Dg demikian, relasi merupakan interaksi perasaan dan sikap Perkembangan relasi dipengaruhi oleh komunikasi, dan pada gilirannya (secara serentak) perkembangan relasi mempengaruhi sifat komunikasi antara pihak2 yg terlibat dalam relasi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Menciptakan Relasi Pertolongan yang Efektif (Bradford W Sheafor & Charles R Horejsi : 2003) Apologi : penerapan metode dan teknik dalam praktek pertolongan sangat dibutuhkan, tetapi tanpa adanya relasi y an g positif antara pekerja sosial dengan klien, perubahan pada diri klien tidak akan terjadi Beberapa kondisi dasar dalam relasi pertolongan : 1. Empathy ; menunjuk pada kemampuan pekerja sosial utk memahami dg tepat perasaan dan pengalaman subjektif yg dialami klien Mendengarkan secara aktif apa yg dikatakan klien, merupakan teknik untuk memunculkan empati terhadap klien 2. Positive Regard ; keyakinan bahwa klien adalah orang yang berharga dan memperlakukan mereka secara hormat, dengan mengabaikan ; penampilan mereka, perilaku, keadaan hidupnya atau memberikan alasan mengapa mereka menjadi klien. Positive regard diperlukan bagi pekerja sosial u n t u k menangkis kecenderungan memberikan penilaian bahwa klien adalah orang yang telah berbuat kesalahan.
11. 3. Personal Warmth ; pekerja sosial harus menampilkan diri sebagai pribadi yang ramah/hangat 4. Genuineness ; Pekerja sosial harus memperlihatkan keaslian yang muncul secara spontan (tidak dibuat-buat) , dan tidak bersikap bertahan, apa yg dikatakan harus sesuai dengan apa yg dilakukan, berbicara benar-benar keluar dari hati . Guna mendemontrasikan perasaan empathy, positive regard, personal warmth , dan genuine , maka beberapa hal penting bagi pekerja sosial dalam men c iptakan relasi pertolongan yang efektif, juga harus : C oncreteness ; mampu berkomunikasi dengan menyampaikan gagasan dan pemikiran yang jelas dan spesifik C ompetence ; berkompeten dalam melaksanakan tugas dan aktivitas profesional O bjectivity ; tidak bias dan mampu menghargai adanya pandangan yang berbeda
12. Initiating Differentiating Circumscribing Stagnating Avoiding Termination Experimenting Intensifyin g Integrating Bonding menuju kebersamaan menuju perpisahan Tahap-tahap Perkembangan Relasi
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21. Core Communication and Relationship Skills (Karent K Ashman & Grafton H Hull,Jr : 1993) Permulaan Relasi Pekerja Sosial dengan Klien 1. Verbal and nonverbal behavior (perilaku verbal dan nonverbal ) 2. Eye contact (kontak mata) 3. Attentive listening (mendengarkan dg penuh perhatian) 4. Facial expression (ekspresi wajah) 5. Body positioning (posisi tubuh) 6. Warmth, Empathy, and Genuineness (ramah, empati, keaslian) 7. Gestures of greeting (isyarat tangan , jabat tangan) 8. Personal space (ruang personal) 9. Arm and hand movements (gerak lengan dan tangan) 10. Tone of voice (nada suara) 11. Dress and appearance (pakaian dan penampilan)
22. Wawancara Wawancara (interview) merupakan kegiatan manusia yang paling universal Suatu wawancara terjadi antara dua orang, sering kali lebih, yg sedang berusaha mencapai tujuan bersama Di dalam wawancara terjadi relasi timbal-balik (two way relationship) antara dua orang, yg bertindak mewawancarai (interviewer) dg orang yg diwawancarai (interviewee ) Interviewer mengambil tanggung jawab untuk mengarahkan atau mengembangkan percakapan ke arah tujuan yang hendak dicapai Pada hakekatnya bentuk-bentuk wawancara dapat dikategorikan ke dalam 3 golongan besar, yaitu : - wawancara yg ditujukan utk mengumpulkan fakta-fakta (fact-finding) - wawancara yg ditujukan utk memberikan informasi (informing) - wawancara yg ditujukan utk memotivasi (motivating)
23. Tahap Permulaan (The Start) - Menuntut interviewer utk merumuskan tujuan wawancara, shg jelas bagi interviewee pada saat yang sedini mungkin. - pembicaraan awal (small talk) - mengatasi “critical events” (perasaan canggung, ketidakmenentuan, ketidakenakan yang dialami pada tahap permulaan Tahap Pertengahan (The Middle) - Isi/inti wawancara ; suatu wawancara dapat tercapai bilamana diskusi antara interviewer dan interviewee secara langsung dapat sampai pada tujuan pokok wawancara - saat-saat kritis pada tahap ini bisa terjadi, yakni apa yg disebut sbg “ psychological blocks” di dalam diri interviewee maupun interviewer yg mengganggu jalannya wawancara Struktur Wawancara
24. Tahap Akhir (The Ending) - Suatu wawancara dapat berakhir ketika sampai pada saat atau waktu yg telah ditetapkan sebelumnya, atau pada saat interviewee maupun interviewer menganggap bahwa tujuan wawancara telah tercapai. - adakalanya wawancara berakhir atau diakhiri karena terjadi hambatan- hambatan yg serius, sehingga benar-benar telah menjadi suatu krisis yang tidak memungkinkan wawancara dilanjutkan. - peristiwa kritis yg terjadi pada tahap akhir akan berbeda sifat dan bentuknya dengan peristiwa-peristiwa kritis yg terjadi pada tahap permulaan dan tahap pertengahan wawancara
25. Starting the Interview 1. The interview setting (menyiapkan seting wawancara) 2. How to dress for the interview (bagaimana cara berpakaian ketika melakukan wawancara. 3. Thinking ahead about an interview with a client (memikirkan terlebih dulu tentang apa yang akan dibicarakan dengan klien) 4. Initial introduction (pengantar awal) 5. Alleviating the client anxiety (meredakan kecemasan klien) 6. Portraying confidence and competence (menggambarkan diri sebagai orang yang dapat dipercaya dan memiliki kemampuan) 7. Beginning statement of purpose and role (mulai menyatakan tentang tujuan wawancara dan peran) 8. Conducting the interview (mengarahkan wawancara)
26. Verbal Responses to the Client 1. Simple encouragement (dorongan sederhana) 2. Rephrasing (pernyataan/apa yang dikatakan klien) 3. Reflective responding (respon yang reflektif) 4. Clarification (mengklarifikasi pesan yang disampaikan klien) 5. Interpretation (menginterpretasi informasi yang diperoleh dari klien) 6. Providing information (memberikan informasi balikan) 7. Emphasizing client’s strengths (bertumpu pada kekuatan yang dimiliki klien) 8. Self-Disclosure (pengungkapan diri) 9. Summarization (membuat ikhtisar) 10.Eliciting information (memperoleh informasi)
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35. Bentuk-Bentuk Pertanyaan Wawancara 1. Pertanyaan Terbuka dan Pertanyaan Tertutup Pertanyaan Terbuka : M enyerupai pertanyaan esei dalam ujian; ia tidak membatasi panjangnya jawaban responden, dan memberikan keleluasaan bagi responden utk menafsirkan topik yg akan dibicarakan Contoh : “Bagaimanakah perasaan anda mengenai perkawinan anda ? Keuntungan pertanyaan terbuka : - memungkinkan responden menyampaikan informasi yg ia anggap penting - memungkinkan pewawancara mengetahui kekurangpahaman responden dalam suatu bidang - memungkinkan responden menyatakan perasaannya Kerugian pertanyaan terbuka : - memerlukan banyak waktu - mungkin membatasi kemajuan wawancara - mengurangi jumlah topik yg bisa dibahas
36.
37.
38. 3 . Pertanyaan Menggiring versus Pertanyaan Netral Pertanyaan Netral : pertanyaan yg tidak secara eksplisit atau implisit menyarankan jawaban yg diinginkan, sementara pertanyaan Menggiring adalah sebaliknya Contoh : - pertanyaan Netral : “Apakah anda menyukai pekerjaan ini ? ” - pertanyaan Menggiring : “Anda menyukai pekerjaan ini, kan ?” 4 . Pertanyaan Membebani Suatu bentuk pertanyaan menggiring yg sering menjengkelkan adalah pertanyaan yg membebani (loaded question), yg direkayasa dengan mengisyaratkan jawaban yg diinginkan. Bentuk pertanyaan tertutup terkadang digunakan utk menyudutkan responden, akibatnya pewawancara menjawab pertanyaannya sendiri. misal : kepada seorang militan sayap kiri (responden), pewawancara bertanya : “ Bukankah benar bahwa kekerasan dapat memperburuk k eadaan ? ” Pertanyaan yg membebani tidak memiliki keuntungan, kecuali tujuannya adalah utk mengetahui apakah responden dapat mengatasi suatu situasi yg mengancam dan memusuhi
42. Komunikasi Kelompok (kerjasama kelompok) masing-masing kelompok sesuai identitasnya untuk membuat gambar dan mendiskusikan tentang filosofi dari buah (nama jenis buah sebagai identitas kelompok), meliputi manfaat dan kelebihan dari buah tersebut. Selanjutnya setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kepada kelompok lainnya, dan kelompok yang lain memberikan tanggapan. Jangan lupa, buat yel-yel di kelompok