Terdapat hubungan antara kadar serum pleiotrophin dengan grading histopatologi dan kejadian metastasis pada kanker payudara berdasarkan hasil penelitian yang menganalisis hubungan kadar pleiotrophin serum dengan grading histopatologi serta kejadian metastasis pada 64 pasien kanker payudara.
1. INSERT THE TITLE
OF YOUR PRESENTATION HERE
FREE
PPT TEMPLATES
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
PROPOSAL PENELITIAN
HUBUNGAN KADAR SERUM PLEIOTROPHIN DENGAN
GRADING HISTOPATOLOGI DAN KEJADIAN METASTASIS
PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA
dr. Muhamad Ikhlas, Sp.B
Pembimbing :
dr. Djonny Ferianto, Sp.B., Subsp Onk (K)
dr. Salman Ardi Syamsu, Sp.B., Subsp Onk (K)
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-2
KONSULTAN BEDAH ONKOLOGI
DEPARTEMEN ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
2. PENDAHULUAN
Kanker payudara (KPD) masalah kesehatan wanita di seluruh dunia.
Di AS, KPD kanker terbanyak pada wanita & penyebab kematian terbanyak No. 2 (Devita, 2015)
Globocan (2018) +18,1 juta kasus baru kanker secara keseluruhan, dengan urutan terbanyak :
Kanker paru 2,09 juta (11,55%) (Sung et al., 2021)
Globocan (2020) Pada akhir tahun 2020 didapatkan 7,8 juta wanita hidup yang
terdiagnosis kanker payudara lebih dari 5 tahun kemudian sehingga dinyatakan kanker ini
merupakan kanker yang paling sering di dunia. Tiap tahun jumlahnya semakin meningkat.
(Sung et al., 2021)
Mortalitas KPD urutan ke-5 penyebab kematian akibat kanker (626.679 kematian; 6,6%)
setelah kanker paru, kolorektal, lambung dan hati.
Khusus wanita mortalitas KPD terbanyak (15,0%) (Bray et al., 2018)
KPD : > Di negara berkembang penyebab kematian terbanyak
> Di negara maju penyebab kematian peringkat 2 setelah kanker paru. (Ferlay et al, 2014)
4. RSUP
Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
• Penderita KPD tahun 2005-2009 = 768 pasien,
• Rata-rata + 153 pasien/thn
• Puncak frekuensi usia 40-49 (39,4%)
• Peningkatan insiden KPD = 136 pasien tahun 2005
165 pasien tahun 2009 (Sampepajung D, 2010)
• Data antara Januari 2002 dan Desember 2019
tercatat pasien KPD 1008 pasien (Prihantono et al, 2023)
• Data terakhir prevalensi pasien KPD 930 pasien
tahun 2021
5. Metastasis kejadian akhir progresifitas karsinogenesis mutasi genetik
sel kanker keluar dari tumor primer menyebar ke organ jauh
Sel tumor dalam darah indikator metastasis dan prognosis yang
buruk. (Allan A. L. 2010)
Biomarker molekular cairan tubuh dapat menjadi alat menjanjikan
sebagai deteksi awal & monitoring KPD
PA aktivitas & gambaran agresifitas sel-sel KPD (Desen, 2008. Abigall, et al.,
2005)
Pleiotrophin (PTN) terlibat dalam banyak malignansi manusia
terkait terjadinya tumor-tumor ganas(kolorektal, glioblastoma, melanoma,
pankreas, payudara & paru) (Jiupeng, et al., 2018)
6. Pentingnya biomarker prognosis KPD korelasi
kadar Pleiotrophin serum dengan grading
histopatologis dan kejadian metastasis di Makassar
Dasar pertimbangan:
•Kasus KPD di Makassar cukup banyak,
•Teknik pemeriksaan Enzyme-linked immunosorbent
assay (ELISA) bisa dilakukan di Makassar,
•Tersedianya Reagen Pleiotrophin di Makassar,
•Penelitian ini belum pernah dilakukan di Indonesia
khususnya di kota Makassar.
7. •Adakah hubungan kadar pleiotrophin dalam
serum penderita KPD dengan grading
histopatologisnya?
•Adakah hubungan kadar pleiotrophin dalam
serum penderita KPD dengan kejadian metastasis?
RUMUSAN MASALAH
8. Tujuan Umum :
Mengetahui hubungan antara kadar serum pleiotrophin dengan grading
histopatologis dan kejadian metastasis
Tujuan Khusus :
• Mengetahui kadar pleiotrophin dalam serum penderita kanker payudara
• Mengetahui grading histopatologi pada penderita kanker payudara
• Mengetahui kejadian metastasis pada penderita kanker payudara
• Mengetahui hubungan antara kadar serum pleiotrophin dengan grading
histopatologis dan kejadian metastasis pasien kanker payudara
• Mengetahui korelasi kadar pleiotrophin dalam serum penderita kanker
payudara dengan grading histopatologinya
• Mengetahui korelasi kadar pleiotrophin dalam serum penderita kanker
payudara dengan kejadian metastasis
TUJUAN PENELITIAN
9. Manfaat Akademik
Menambah pengetahuan tentang korelasi kadar pleiotrophin pada
serum kanker payudara.
Menambah pengetahuan tentang korelasi kadar pleiotrophin dalam
serum penderita kanker payudara dengan grading histopatologinya.
Menambah pengetahuan tentang korelasi kadar pleiotrophin dalam
serum penderita kanker payudara dengan kejadian metastasis
Manfaat Klinis
Pleiotrophin dapat dijadikan pertimbangan sebagai biomarker
prognosis penderita kanker payudara
MANFAAT PENELITIAN
10. Globocan (2020) : Pada akhir tahun 2020 didapatkan 7,8
juta wanita hidup yang terdiagnosis kanker payudara le
bih dari 5 tahun kemudian sehingga dinyatakan kanker i
ni merupakan kanker yang paling sering di dunia. Ti
ap tahun jumlahnya semakin meningkat. (Sung et al., 2021)
TINJAUAN PUSTAKA
12. Ekskresi PTN (pleiotrophin) pada manusia :
• PTN diproduksi pada tingkat yang dapat dideteksi oleh berbagai organ manusia
dewasa, dengan tingkat tertinggi ditemukan dalam sistem saraf pusat (CNS)
selama masa embrio dan neonatal.
• Ekskresi ptn sangat tinggi dalam 12 hari pertama setelah kelahiran tetapi
menurun drastis pada hari ke-21.
• Ekskresi ptn dapat meningkat sebagai respons terhadap kondisi seperti hipoksia,
iskemia, dan pemicu inflamasi seperti hidrogen peroksida.
• Berbagai faktor pertumbuhan, protein sinyal, dan hormon diketahui
mempengaruhi ekskresi ptn.
• Pemuatan gaya mekanik pada sistem rangka juga dapat meningkatkan ekskresi
ptn.
• Beberapa obat, termasuk doxorubicin, dapat meningkatkan level ptn.
REGULASI PTN
13. Potensi onkogenik PTN :
• Ekspresi PTN meningkat pada berbagai jenis kanker, termasuk kanker
payudara, prostat, pankreas, lambung, paru-paru, usus besar, dan
indung telur.
• Peningkatan paling signifikan terjadi pada glioblastoma, yang
membuat ptn menjadi target potensial untuk terapi kanker.
• Analisis ekspresi ptn dalam berbagai tumor dan jaringan normal
menunjukkan peningkatan konsisten pada glioblastoma multiforme
dan glioma derajat rendah.
Ini adalah ringkasan poin-poin utama dari hasil terjemahan teks
tersebut.
REGULASI PTN
14. • Mekanisme penentuan organ yang dijajah oleh kanker payudara sangat
kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor.
• Tumor primer pada payudara mengatur dan mempersiapkan paru-paru untuk
metastasis melalui pelepasan eksosom yang berasal dari tumor (tdes) dan faktor
yang dikeluarkan oleh tumor (tdsfs).
• Tdes dan tdsfs ini bertujuan untuk merekrut sel yang berasal dari sumsum
tulang (bmdcs) ke paru-paru, yang pada gilirannya menyebabkan perubahan
dalam matriks ekstraseluler (ecm) yang mendukung metastasis.
• Pelepasan tdsfs dari tumor primer sering diatur oleh sel stroma yang ada dalam
mikro lingkungan tumor, seperti fibroblas terkait kanker (cafs), atau dipicu oleh
faktor lingkungan seperti hipoksia.
HUBUNGAN ANTARA PTN DAN KEJADIAN KANK
ER PAYUDARA
15.
16. Perkembangan kanker payudara dari tumor primer ke tah
ap metastasis
KPD Unit Lobular
Karsinoma In-Situ
Gangguan lapisan sel mioepit
el
& degradasi membrane basali
s
Metastatik
PATOFISIOLOGI KPD
17. Nottingham Grading System
(a) Tumor diferensiasi baik (grade 1) homolog yang tinggi pada unit lobular duktus terminal
payudara normal, tubule formation (>75%), nuclear pleomorphism yang ringan, dan mitoti
c count yang rendah.
(b) Tumor diferensiasi sedang (grade 2).
(c) Tumor diferensiasi jelek (grade 3) tumor dengan derajat pleomorfisme seluler yang nyata d
an mitosis yang sering serta tidak ada pembentukan tubulus (<10%)
GRADING HISTOPATOLOGI KPD
18. Nottingham Modification of Bloom Richardson
System
Formasi tubular
Nilai 1 bila formasi tubular ≥ 75% dari tumor
Nilai 2 bila formasi tubular 10-75% dari tumor
Nilai 3 bila formasi tubular ≤ 10% dari tumor
Bentuk nukleus
Nilai 1 bila ukuran/bentuk nucleus variasi minimal
Nilai 2 bila ukuran /bentuk nucleus variasi sedang
Nilai 3 bila ukuran/bentuk variasi nucleus sangat bervariasi
Jumlah mitosis
Dihitung berdasar pada 10 lapangan pandang besar (10x40)
pada yg representative
Nilai 1: 0-9/LPB
Nilai 2: 10-19/LPB
Nilai 3: ≥20/LPB
Penilaian :
Nilai 3-5: Diferensiasi baik (low grade)
Nilai 6-7: Diferensiasi sedang (moderate grade)
Nilai 8-9: Diferensiasi buruk (high grade)
20. Kanker Payudara Metastasis
Penyebaran tumor melewati payudara, dinding dada dan K
GB regional ipsilateral. Tulang, paru-paru, hati, KGB dan
otak merupakan lokasi tersering untuk penyebaran KPD.
KPD metastasis Pemeriksaan fisik yang sering didapatkan yakni nyeri tu
lang, limfadenopati, batuk atau sesak napas, lekas lela
h.
Biopsi dilakukan, diperiksakan lagi ER, PR dan HER-2
21. Kanker Payudara Metastasis
Sel kanker harus melepaskan diri (detach) dari sel tetangganya dan dari
matriks disekitarnya
Degradasi lokal membran basalis dan jaringan interstisial yang
melibatkan sejumlah enzim proteolitik seperti MMP, cathepsin D
dan Urokinase Plasminogen Activator (UPA).
Perubahan adhesi sel tumor pada ECM akibat meningkatnya
aktivitas kolagenase tipe IV.
Invasi adalah locomotion. Pada tahap ini sel tumor memperoleh daya
gerak melewati membran basalis dan matriks yang mengalami
proteolisis
1
2
3
4
23. Faktor pertumbuhan multifungsi yang mengatur berbagai fungsi
seluler, termasuk proliferasi sel, migrasi, dan angiogenesis dalam
sel endotel, dan merupakan anggota keluarga gen manusia yang
sangat terkonservasi.
PLEIOTROPHI
N
PTN dikodekan oleh gen ptn, yang berukuran sekitar 116 kb dan
terletak pada kromosom tujuh dalam genom manusia (pita 7q33).
PTN diproduksi tingkat ekspresi tertinggi ditemukan di sistem sa
raf pusat (SSP) selama periode embrionik dan neonatal.
Konsentrasi tinggi dalam 12 hari pertama setelah lahir tetapi tur
un secara dramatis pada hari ke 21
24. PTN juga meningkat sebagai respons terhadap hipoksia,
iskemia, dan pemicu inflamasi seperti hidrogen peroksida
.
PLEIOTROPHIN
PTN juga dianggap memiliki potensi onkogenik. Ekspresi
PTN telah terbukti meningkat pada banyak sel kanker ya
ng berbeda, termasuk kanker payudara, prostat, pankrea
s, perut , paru-paru, kolon, dan ovarium.
Penelitian Ganguly didapatkan PTN berhubungan erat
dengan metastasis yang banyak terekspresi pada KPD ya
ng agresif. Pada penelitian ini juga disimpulkan dengan
menekan PTN secara farmakologi atau genetik,
menurunkan akumulasi tumor associated neutrophils da
n mengembalikan imunitas yang meningkatkan aktifasi
sel T dan melemahkan metastasis
29. 1. Terdapat hubungan
antara kadar serum
pleiotrophin dengan
grading histopatologi
2. Terdapat hubungan
antara kadar serum
pleiotrophin dengan
kejadian metastasis jauh
pada KPD.
HIPOTESIS
42. HASIL PENELITIAN
1. Jumlah Sampel
Selama jangka waktu penelitian mulai bulan februari
2023 sampai bulan juli 2023 diperoleh sampel
penelitian sebanyak 64 subjek yang memenuhi kriteria
inklusi:
• 26 (41%) subjek kanker payudara metastasis
• 38 (59%) subjek kanker payudara tidak metastasis.
44. HASIL PENELITIAN
3. Sebaran Nilai Pleiotrophin
Nilai Pleiotrophin N %
Meningkat 30 47%
Rendah 34 53%
Total 64 100%
Terdapat dua kategori untuk mengklasifikasikan kadar nilai pleiotrphin, yait
u meningkat (> 2,47 ng/dl) dan rendah (< 2,47 ng/dl), berdasarkan tabel 4.2,
terdapat 30 (47%) sampel yang terjadi peningkatan kadar nilai pleiotrophin,
sedangkan terdapat 34 (53%) sampel yang rendah.
45. 4. Analisa Hubungan Kadar Pleiotrophin
Dapat dilihat pada tabel bahwa kadar Pleiotrophin rata-rata pada pasien
yang mengalami metastasis adalah 4,311, sedangkan pada pasien yang
tidak metastasis rata rata kadar Pleiotrophin adalah 1,253, sehingga dari
tabel tersebut dapat dilihat kadar Pleiotrophin pada pasien yang
bermetastasis pada pasien kanker payudara lebih tinggi dari pada pasien
yang tidak bermetastasis.
Kadar Pleiotrophin Kanker Payudara p Mean Difference
(95% CI)
Metastasis Tidak Metastasis
Mean
(SD)
4,311
(1,553)
1,253
(0,935)
0,000 3,058
(2,436-3,680)
Median
(Min-Max)
4,030
(1,225-7,141)
1,153
(0,009-2,.958)
HASIL PENELITIAN
46. 5. Penentuan Nilai Cut-off Pleiotrophin
Terlihat kurva ROC Pleiotrophin mempunyai nilai AU
C (area under curve) = 2,47 ng/dl yang signifikan
(p<0,000). Hal ini menunjukkan bahwa nilai cut-off
pleiotrohin bisa digunakan untuk memprediksi adany
a metastasis jauh.
Berdasarkan hasil ini, maka pada penelitian digunak
an nilai cut-off 2,47 ng/dl di mana nilai Pleiotrophin ≥
2,47ng/dl dianggap overekspresi, sedangkan nilai
Pleiotrohin < 2,47ng/dl dianggap tidak overekspresi.
HASIL PENELITIAN
47. 6. Menilai Kekuatan Hubungan Kadar Pleiotrophin dengan
Stastus Metastasis Berdasarkan Uji Korelasi Spearman
Kriteria Tingkat Kekuatan Korelasi
Dalam menentukan tingkat kekuatan hubungan antar variable, dapat
berpedoman pada nilai koefisien korelasi yang merupakan hasil dari
output SPSS, dengan ketentuan:
a. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,00 – 0,25 = hubungan sangat lemah
b. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,26 – 0,50 = hubungan cukup
c. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,51 – 0,75 = hubungan kuat
d. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,76 – 0,99 = hubungan sangat kuat
e. Nilai koefisien korelasi sebesar 1,00 = hubungan sempurna
Kriteria Arah Korelasi
Arah korelasi dilihat pada angka koefisien korelasi sebagaimana tingkat
kekuatan korelasi. Besarnya nilai koefisien korelasi tersebut terletak
antara + 1 sampai dengan – 1. Jika koefisien korelasi bernilai postif,
maka hubungan kedua variable dikatakan searah
Tabel 4.6 Uji Korelasi Spearman antara kadar Pleiotrophin
dengan Metastasis
Pleiotrophin metastasis
Spearman's
rho
pleiotrophin Correlation Coefficient 1.000 .791**
Sig. (2-tailed) . .000
N 64 64
metastasis Correlation Coefficient .791** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 64 64
*Sumber data SPSS 26 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL PENELITIAN
48. 1. Pemilihan desain penelitian
• Jenis penelitian : studi observasional cross-sectional.
• Tujuan : menganalisis hubungan antara kadar
pleiotrophin dan metastasis jauh pada kanker payudara.
• Sampel : 64 pasien kanker payudara.
• Periode penelitian : februari-juli 2023.
• Variabel : hubungan antara pleiotrophin dan metastasis
diamati.
• Tidak ada intervensi : tidak ada tindakan yang dilakukan
terhadap variabel penelitian.
PEMBAHASAN
49. 2. Karakteristik responden
a. Usia subjek berkisar 32-73 tahun.
b. Pleiotrophin (ptn) adalah protein yang dihasilkan oleh gen ptn di
kromosom 7.
c. Metastasis melibatkan pertumbuhan pembuluh darah baru yang
memungkinkan sel tumor masuk ke aliran darah.
d. Kadar pleiotrophin pada 64 pasien kpd berkisar 0,009-7,14 ng/dl.
e. Studi menggunakan uji independent t test untuk hubungan antara
kadar pleiotrophin dan metastasis.
PEMBAHASAN
50. 2. Karakteristik responden
f. Keterbatasan penelitian :
• Pengukuran variabel tergantung dalam hal ini adanya metastasis jauh
dilakukan dengan menggunakan foto thoraks, USG abdomen dan
pemeriksaan yang sesuai dengan keluhan, sehingga tidak terlalu adekuat.
Idealnya pengukuran dilakukan dengan menggunakan pet-scan.
• Penelitian menggunakan desain cross sectional sehingga tidak dapat
menilai apakah overekspresi pleiotrophin pada stadium dini kemudian
akan menyebabkan subjek dikemudian hari mengalami metastasis
jauh.
g. Kekuatan penelitian : banyaknya penderita kpd dan dapat dilakukannya
pemeriksaan elisa di makassar merupakan kekuatan dari penelitian ini
sehingga ini bisa menjadi penelitian pilot untuk penelitian-penelitian lain
mengenai pleiotrophin di makassar.
PEMBAHASAN
51. 3. Hubungan kadar pleiotrophin dengan metastasis jauh
Pemeriksaan pleiotrophin terhadap 64 penderita KPD menunjukkan nilai
pleiotrophin berada diantara 0,009-7,14 ng/dl. Pada penelitian ini dilakukan uji
hubungan kadar pleiotrophin dengan status metastasis berdasarkan uji independent
T test
Untuk menilai korelasi kadar pleiotrophin dengan stastus metastasis
berdasarkan uji korelasi spearmann, berdasarkan data penelitian nilai sig. (2-tailed)
0,00 yang yang berarti dibawah nilai alfa, sehingga menunjukkan terdapat hubungan
yang signifikan (berarti) antara variabel kadar pleiotrophin dengan metastasis.
Berdasarkan data penelitian ini, nilai koefisien korelasi yaitu 0,791, sehingga
menunjukkan hubungan kedua variable ini sangat kuat. Dengan demikian dapat
diartikan bahwa semakin tinggi kadar pleiotrophin pasien kanker payudara, semakin
tinggi kemungkinan terjadinya metastasis.
PEMBAHASAN
52. Pembahasan
PTN dilaporkan memainkan peran penting dalam pengaturan beberapa proses seluler.
Kadar pleiotropin yang lebih tinggi dalam serum disebabkan oleh pelepasan protein dari sel
tumor, sehingga kadar pleiotropin meningkat bersamaan dengan stadium kanker.
Ptn juga dianggap memiliki potensi onkogenik. Ekspresi PTN telah terbukti
meningkat pada banyak sel kanker yang berbeda, termasuk kanker payudara, prostat,
pankreas, perut, paru-paru, kolon, dan ovarium
Pada sebuah penelitian didapatkan PTN berhubungan erat dengan metastasis yang
banyak terekspresi pada KPD yang agresif. Pada penelitian ini juga disimpulkan dengan
menekan PTN secara farmakologi atau genetik, menurunkan akumulasi tumor associated
neutrophils dan mengembalikan imunitas yang meningkatkan aktifasi sell T dan
melemahkan metastasis.(Ganguly D, et. Al, 2022
PEMBAHASAN
53. Pembahasan
3. Ringkasan penelitian
Penelitian ini mengukur kadar serum pleiotrophin pada subjek penelitian. Hasi
menunjukkan :
• Kadar pleiotrophin berkisar antara 0,009-7,14 ng/dl.
• Populasi subjek kanker payudara (kpd) dengan overekspresi pleiotrophin sebesar 46,8%.
• Subjek kpd metastasis memiliki overekspresi pleiotrophin sebanyak 80%.
• Ada hubungan signifikan antara kadar pleiotrophin dan metastasis jauh.
• Terdapat korelasi positif yang kuat antara pleiotrophin dan metastasis.
• Pleiotrophin berperan dalam tumor invasif dan metastasis pada kpd.
• Pemeriksaan serum elisa pleiotrophin dianggap sebagai pilihan non-invasif sebelum operasi
PEMBAHASAN
54. Penutup
A. Kesimpulan
Terdapat korelasi positif yang kuat antara kadar pleiotrophin dengan
kejadian metastasis jauh. Hal ini menunjukkan, semakin tinggi kadar
pleiotrophin, semakin tinggi kecenderungan untuk terjadi metastasis
jauh. Dengan demikian, pasien KPD dengan metastasis jauh
cenderung memiliki overekspresi pleiotrophin
PENUTUP
55. PENUTUP
B. Saran
1. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk melihat hubungan antar
a kadar Pleiotrophin intraselular dan ekstraselulaer.
2. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai korelasi kadar
Pleiotrophin dengan Disease Free Survival (DFS) dan Overall Sur
vical pada KPD stadium dini