SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  29
1
PEMBERANTASAN KORUPSI
www.kpk.go.id
2
• Skor IPK 2006 Ind 2,4, di
ASEAN hanya sedikit lebih baik
dari Myanmar dan Kamboja.
• Persepsi Korupsi menurut
pebisnis – gambaran
pelayanan publik
• PERC – Annual Graft Ranking,
skor Indonesia 2006 = 8,16.
• 2004, 2005, dan 2006 terkorup
se-Asia.
PERCLtd.
• Barometer Korupsi Global 
Korupsi sudah terjadi di semua
sektor.
• The World
Competitiveness Index
2006: Indonesia ranking
60; Malaysia 23, Thai
32; Philipina 49;
Singapura 3. Institute of
Management
Development
(IMD) Geneva
• Growth Competitiveness
Index  Indonesia ranking
50 dengan skor 4,26.
• Jumlah hari
mendapatkan ijin di
Indonesia  contoh waktu
yang diperlukan untuk
mengurus ijin-ijin tertentu
di Indonesia.
• Indikator Kemudahan
Melakukan Bisnis 
waktu menunggu
persetujuan ijin-ijin relatif
lebih lama dibanding
negara Asia lain.
3
PERC -
Annual Graft
Ranking
IPK
Institute of
Management
Development
(IMD) Geneva
The World
Competitiveness
Scoreboard
Growth Competitiveness Index
(GCI) rankings, dalam
Global Competitiveness Reports
Jumlah Hari Mendapatkan
Izin di Indonesia
Indikator Kemudahan
Melakukan BisnisBgmn sudut
pandang
orang lain thd
korupsi?
Mutu
Pelayanan
Publik ?
Country
Risk ?
Daya
saing ?
PERCLtd.
Global
Corruption
Barometer
4
Wajah Pelayanan Publik ≈ Kebersihan Birokrasi
Indeks Persepsi
Korupsi
mencerminkan
‘persepsi’
masyarakat,
khususnya pebisnis
tentang tingkat
korupsi suatu negara
 diturunkan dari
bagaimana layanan
publik mereka
rasakan.
5
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (ps. 1 butir 3)
adalah
serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas TPK melalui
upaya koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan-penyidikan-
penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan dengan
peran serta masyarakat.
Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara yang dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas
dari pengaruh kekuasaan manapun (pasal 3)
Koordinasi
(Pasal 7)
TUGAS
KPK
Supervisi
(Pasal 8)
Penyelidikan,
Penyidikan &
Penuntutan
(Pasal 11)
Pencegahan
(Pasal 13)
Monitoring
(Pasal 14)
1. networking 
counterpartner
2. tidak memonopoli
tugas dan wewenang
lid-dik-tut;
3. trigger mechanism
6
Tugas Koordinasi (Pasal 7)
Dalam melaksanakan tugas koordinasi, KPK berwenang:
a. Mengkoordinasikan penyelidikan,
penyidikan, dan penuntutan TPK
b. Menetapkan sistem pelaporan dlm
kegiatan pemberantasan TPK
c. Meminta informasi tentang
kegiatan pemberantasan TPK kepada
instansi terkait
d. Melaksanakan dengar pendapat &
pertemuan dg instansi yang berwenang
melakukan pemberantasan TPK
e. Meminta laporan instansi terkait
ttg pencegahan TPK
BPKP
Itjen Dep
Inspektorat
LPND
Bawasda
Kepolisian
Kejaksaan
BPK
7
Tugas Supervisi (Pasal 8)
Dalam melaksanakan tugas supervisi, KPK berwenang:
Melakukan pengawasan, penelitian, atau
penelaahan thd instansi yg menjalankan tugas
dan wewenang berkaitan dg pemberantasan
tpk, dan instansi yg melaksanakan pelayanan
publik
Mengambil alih penyidikan atau penuntutan
thd pelaku tpk yang sedang dilakukan oleh
kepolisian atau kejaksaan
BPK
BPKP
Itjen Dep
Bawasda
Departemen, LPND,
Kementerian
(pelayanan publik)
Kepolisian
Kejaksaan
(1)
Pasal 9,
10
Kepolisian Kejaksaan
8
Alasan Pengambilalihan Penyidikan & Penuntutan
(Pasal 9, 10)
UU No. 30 Tahun 2002
Laporan masyarakat ttg TPK tidak ditindaklanjuti
(2)
Proses penanganan TPK berlarut-larut /
tertunda tunda tanpa alasan yg dapat
dipertanggungjawabkan
Penanganan TPK ditujukan untuk melindungi
pelaku TPK yg sesungguhnya
Penanganan TPK mengandung unsur korupsi
Hambatan penanganan TPK karena campur
tangan dari eksekutif, yudikatif, atau legislatif
Keadaan lain yg menurut kepolisian/kejaksaan,
penanganan TPK sulit dilaksanakan dg baik
dan dapat dipertanggungjawabkan
KPK
memberit
ahukan
kpd
penyidik/
penuntut
umum
9
Tugas Penyelidikan,
Penyidikan, & Penuntutan
Kewenangan KPK dalam Lid-Dik-Tut meliputi
Tindak Pidana Korupsi yang:
- melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara
negara, dan orang lain yang ada kaitannya dengan
tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh aparat
penegak hukum atau penyelenggara negara;
- mendapat perhatian yang meresahkan masyarakat;
dan/atau
- menyangkut kerugian negara paling sedikit Rp
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
10
Tugas Pencegahan (Pasal 13)
UU No.30Tahun2002
KPK berwenang melakukan tugas dan langkah pencegahan sbb:
Melakukan pendaftaran dan pemeriksaan thd laporan
harta kekayaan penyelenggara negara
Menerima laporan dan menetapkan status gratifikasi
Menyelenggarakan program pendidikan antikorupsi
pada setiap jenjang pendidikan
Merancang dan mendorong terlaksananya program
sosialisasi pemberantasan TPK
Melakukan kerja sama bilateral atau multilateral
dalam pemberantasan TPK
Melakukan kampanye antikorupsi kpd masyarakat
umum
Depdiknas &
semua Lemb.
pendidikan lain
Media
Massa, LSM,
Lemb keagamaan
Masy umum
Luar
negeri
11
Tugas Monitoring (Pasal 14)
KPK berwenang melakukan tugas dan langkah pencegahan sbb:
Melakukan pengkajian thd sistem
pengelolaan administrasi
di semua lembaga negara
& pemerintah
Memberi saran perubahan jika
berdasarkan hasil pengkajian,
sistem pengelolaan administrasi
tersebut berpotensi korupsi
Kepada semua pimpinan
lembaga negara &
pemerintah
Melaporkan jika saran KPK
mengenai usulan perubahan
tersebut tidak diindahkan
Kepada :
Presiden, DPR, & BPK
12
Berkurangnya
Korupsi
Membangun
Budaya Anti
Korupsi
Mendorong
Reformasi
Sektor Publik
Mendapatkan
Kepercayaan
Publik
Catching
Big Fish
Sosialisasi,
komunikasi,
pendidikan
Perbaikan
peraturan
per-UUan
Pengkajian/
reviu sistem,
rekomendasi
Lid Dik yang
kuat &
proaktif
Operasi/ke
rjasama dg
instansi
lain
Trans-
paransi
Terciptanya
Budaya KPK
yang Unik
Tim
Kerja
Multi
Disiplin
Ilmu
SDM
yang
Tepat
Dukunga
n Infras-
truktur &
Teknologi
Tingkat
Produk-
tivitas
yang
tepat
Rekrutme
n
Training
Produk-
tivitas
Anggara
n yg
Efisien &
Efektif
PERSPEKTIF
KEUANGAN
PERSPEKTIF
STAKEHOLDER
PERSPEKTIF
INTERNAL
PERSPEKTIFPERTUM-
BUHAN&PEMBELAJARAN
Dumas, penelaahan, dan
pemeriksaan
Collective
leadershi
p
Mendorong
penegakan
hukum
Supervisi &
Koordinasi
Preventif Represif
13
4 bulan dalam kandungan:
Primordial Covenant
Pendidikan Antikorupsi
– pendidikan seumur hidup
Pra
kehamila
n
Dalam
kandung
an
Dasar Tinggi Dunia
kerja
3 th
6 th
12 th
15 th
18 th
23 th0 th
- Doa
- makanan
- bacaan
- yang didengar,
dilihat
3 tahun
pertama, masa
terpenting
pertumbuhan
otak manusia
Pendidikan
norma &
perilaku dasar
Menengah
Baligh
14
Multiplier Effect MoU Kerjasama Pendidikan Antikorupsi
MoU KPK - Univ
Training of the
Trainers (TOT)
mahasiswa
Pelatihan SMP/SMU
Wawancara Radio, TV
Penayangan PSA
Liputan di majalah remaja
Peliputan koran lokal
Mahasiswa
dapat
membantu
kampanye &
pendidikan
antikorupsi
KPK
MoU KPK – Perguruan Tinggi ditindaklanjuti
dengan tindakan nyata pendidikan dan kampanye
antikorupsi
15
GG = P + A
Spiritual
Accountability
Public
Accountability
C = P - A = BG
C = corruption; P = power; A = accountability;
BG = bad governance; GG = good governance
Performance
(kinerja) yang baik
dan akuntabel
Ukuran &
pengukuran kinerja
yang amanah
Memiliki tujuan dan
sasaran yang
amanah
Memiliki Visi & Misi
yang amanah
Kalbu yang telah
mendapatkan ‘Nur
Ilahi’
Kinerja akan optimal jika yang diberi amanah memegang
prinsip nilai, sikap, & perilaku yang baik, serta selalu
berusaha memuaskan pemberi amanah (stakeholders). Untuk
itu suatu lingkungan organisasi harus senantiasa belajar dan
berkembang.
16
1. Pelaksanaan penerapan manajemen berbasis kinerja
2. Pelaksanaan pemberantasan korupsi pada proses pengadaan
melalui penerapan Pakta Integritas
3. Pelaksanaan mekanisme pengaduan masyarakat
4. Pelaksanaan peningkatan kapasitas pemerintah daerah
5. Pelaksanaan reformasi pelayanan sektor publik
6. Pemberian akses informasi
7. Pelaksanaan mobilisasi publik melalui pendidikan dan
peningkatan kesadaran anti korupsi
8. Pelaksanaan pelatihan dan bantuan teknis
9. Pelaksanaan pertukaran informasi korupsi.
Terkait dengan tugas Pencegahan, KPK mendorong
pelaksanaan prinsip2 good governance pada tataran administrasi
Pemerintahan dari mulai Pusat sampai ke Daerah, dalam
program pencegahan korupsi yang disebut Island of integrity
meliputi :
Good Governance sebagai Upaya
Pencegahan Korupsi
17
Kabupaten Solok
 Pos Pelayanan Satu Pintu
 Tunjangan Daerah
 Pakta Integritas
Contoh Pelaksanaan menuju
Island of Integrity
18
Kota Pekanbaru
 Kantor Pelayanan Terpadu (KPT)
 Tunjangan Daerah
 Pakta Integritas
• Pelaksanaan good governance didukung oleh komitmen pimpinan (GG di Kota
Pekanbaru paling maju seProv. Riau).
• Tunjangan Daerah meningkatkan pendapatan guru dan staf fungsional, namun
menurunkan pendapatan Gol 4b sampai Gubernur (distribusi lebih merata).
• Kantor Pelayanan Terpadu relatif memuaskan masyarakat.
Pekanbaru
Nama: Kantor Pelayanan Terpadu (KPT):32 perijinan dan non perijinan
Lokasi Layanan menempati gedung yang megah dan nyaman (ber AC)
Petugas Layanan merupakan pegawai Kantor.
KPT merupakan pelayanan 1 atap, seluruh proses dilakukan dalam 1
lokasi, tapi belum 1 pintu. Artinya, masyarakat masih ada peluang untuk
bertemu dengan unit kerja teknis di KPT
Secara rutin up-grade terhadap kualitas pelayanan melalui pengukuran
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
PELAYANAN TERPADU
(Perijinan dan Non Perijinan)
Tunjangan Daerah
Proses pemberian tunjangan kesejahteraan dikaitkan dengan absensi
 Tidak hadir 1 hari tanpa keterangan, tunjangan dipotong 4%
 Batas maksimum ketidakhadiran 10 kali (40%)/tahun tunjangan kesejahteraan
masih bisa dibayarkan
 tidak hadir lebih dari 10 sepuluh) kali atau 40 % tanpa keterangan dalam
1 (satu) bulan TPPK yang bersangkutan tidak dibayarkan dengan penjatuhan
hukuman disiplin sesuai PP No. 30 Tahun 1980.
Contoh nilai tunjangan sebagian pegawai di lingkungan Pemko. Pekanbaru
Jumlah diterima/bulan Selisih Penerimaan
Uraian Jumlah 2006 2005 Keterangan
Pegawai (Rp) (Rp) (Rp) (%)
8.174
Walikota 1 20.000.000 42.000.000 -22.000.000 -110,00% Turun
Eselon II a 1 10.000.000 22.500.000 -12.500.000 -125,00% Turun
Eselon III a 144 2.000.000 7.000.000 -5.000.000 -250,00% Turun
Eselon IV a 592 1.250.000 2.000.000 -750.000 -60,00% Turun
Staf Non Fungsional 2.312 750.000 500.000 250.000 33,33% Naik
Guru/Staf Fungsional 5.124 750.000 250.000 500.000 66,67% Naik
21
Kabupaten Katingan, Kalteng
 Pembuatan KTP gratis dalam waktu 10 menit, di 3 kecamatan.
 Akta Kelahiran dan Akta/keterangan kematian gratis, dalam 1
hari.
Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng
 Pendidikan gratis dari SD sampai SLTA.
Di Provinsi Kalimantan Tengah, sudah banyak
Kota/Kab yang menerapkan Pelayanan Terpadu atau
Pos Pelayanan 1 Pintu, yaitu : Kab. Kapuas,
Katingan, Kota Waringin Barat, Kota Waringin Timur,
Sukanara, Gunung Mas, Pulau Pisau, dan Kota
Palangkaraya.
22
Kabupaten Amuntai, Kalsel
 Pemda menjual kupon premi asuransi kepada orang yang
mampu, kemudian kupon tersebut diberikan kepada orang miskin
untuk ditukarkan ke Rumah Sakit untuk berobat gratis.
Kota Denpasar
 Kota Denpasar memiliki data base orang miskin yang baik  di
sekolah untuk pendidikan gratis, dan untuk berobat gratis ke
Puskesmas dan Rumah Sakit.
Di Provinsi Kalimantan Selatan, sudah banyak
Kota/Kab yang menerapkan Pelayanan Terpadu atau
Pos Pelayanan 1 Pintu, yaitu : Kota Banjarmasin,
Kota Banjarbaru, Kab. Tapin, Ulu Sungai Utara, Ulu
Sungai Tengah, Ulu Sungai Selatan, Kandangan, Tanah
Bumbu, dan Banjar.
23
Apa yang dimaksud dengan KORUPSI ?
Definisi Korupsi secara gamblang dijelaskan dalam 13 buah
pasal dalam UU 31/ 1999 jo UU 20/2001
30 Bentuk / jenis TPK, dengan pengelompokan sbb:
1. Kerugian Keuangan Negara
- Pasal 2
- Pasal 3
2. Suap – Menyuap
- Pasal 5 ayat (1) huruf a - Pasal 11
- Pasal 5 ayat (1) huruf b - Pasal 6 ayat (1) huruf a
- Pasal 13 - Pasal 6 ayat (1) huruf b
- Pasal 5 ayat (2) - Pasal 6 ayat (2)
- Pasal 12 huruf a - Pasal 12 huruf c
- Pasal 12 huruf b - Pasal 12 huruf d
24
3. Penggelapan dalam jabatan
- Pasal 8
- Pasal 9
- Pasal 10 huruf a
- Pasal 10 huruf b
- Pasal 10 huruf c
4. Pemerasan
- Pasal 12 huruf e
- Pasal 12 huruf g
- Pasal 12 huruf h
5. Perbuatan curang
- Pasal 7 ayat (1) huruf a
- Pasal 7 ayat (1)huruf b
- Pasal 7 ayat (1) huruf c
- Pasal 7 ayat (1) huruf d
- Pasal 7 ayat 2
- Pasal 12 huruf h
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
- Pasal 12 huruf I
7. Gratifikasi
- Pasal 12 B jo. Pasal 12 C
25
Tindak Pidana Lain
yang berkaitan dengan TPK :
1. Merintangi Proses pemeriksaan perkara Korupsi :
- Pasal 21
2. Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan
tidak benar :
- Pasal 22 jo. Pasal 28
3. Bank yang tidak memberikan keterangan rekening
tersangka:
- Pasal 22 jo. Pasal 29
4. Saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau
memberi keterangan palsu :
- Pasal 22 jo.Pasal 35
5. Orang yang memegang rahasia jabatan tidak
memberikan keterangan atau memberi keterangan palsu
6. Saksi yang membuka identitas pelapor :
- Pasal 24 jo. Pasal 31
26
Pasal 12 B UU 20/2001
(1) Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila
berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan
dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. yang nilainya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau lebih,
pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap
dilakukan oleh penerima gratifikasi;
b. yang nilainya kurang dari Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah),
pembuktian bahwa gratifikasi tersebut suap dilakukan oleh
penuntut umum.
(2) Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4
(empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan
pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).
27
Pasal 12 C
(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 B
ayat (1) tidak berlaku, jika penerima melaporkan
gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
(2) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) wajib dilakukan oleh penerima gratifikasi paling
lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal
gratifikasi tersebut diterima.
(3) Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam
waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak
tanggal menerima laporan wajib menetapkan gratifikasi
dapat menjadi milik penerima atau milik negara.
(4) Ketentuan mengenai tata cara penyampaian laporan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan penentuan
status gratifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)
diatur dalam Undang-undang tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
28
Pengertian Gratifikasi menurut penjelasan
pasal 12 B UU No. 20 Tahun 2001
• pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang,
barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket
perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata,
pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi
tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar
negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana
elektronik atau tanpa sarana elektronik .
• Pengecualian :Undang-Undang No. 20 Tahun 2001
Pasal 12 C ayat (1):
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 B ayat
(1) tidak berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi
yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.
29
Pelaporan dan Penentuan Status
Gratifikasi
Penerima
Gratifikasi
Dapat
memanggil
Penerima
Gratifikasi
SK Pimpinan
KPK ttg
Status Gratifikasi
Penerima
Gratifikasi
Laporan Tertulis
kepada KPK
Proses
Penetapan Status
Menteri
Keuangan
Waktu 30 hari
kerja
sejak diterima 30
hari
kerja
7 Hari Kerja sejak
ditetapkan statusnya
Pasal 16, 17, 18
UU 30/2002
Pasal
12C
UU
20/
2001
penelitian

Contenu connexe

Similaire à Kb 3 pemberantasan-korupsi

Perbandingan kebijakan pemberantasan korupsi s h-i
Perbandingan kebijakan pemberantasan korupsi s h-iPerbandingan kebijakan pemberantasan korupsi s h-i
Perbandingan kebijakan pemberantasan korupsi s h-i
Hello Katie
 
20130415 paparan deputi bidang pelayanan publik mahasiswa ui wamen
20130415 paparan deputi bidang pelayanan publik mahasiswa ui wamen20130415 paparan deputi bidang pelayanan publik mahasiswa ui wamen
20130415 paparan deputi bidang pelayanan publik mahasiswa ui wamen
Mohammad Subhan
 

Similaire à Kb 3 pemberantasan-korupsi (20)

Desain Pencegahan Korupsi di Indonesia
Desain Pencegahan Korupsi di IndonesiaDesain Pencegahan Korupsi di Indonesia
Desain Pencegahan Korupsi di Indonesia
 
Stranas ppk ac forum ipk_iph_aksi2014_diani
Stranas ppk ac forum ipk_iph_aksi2014_dianiStranas ppk ac forum ipk_iph_aksi2014_diani
Stranas ppk ac forum ipk_iph_aksi2014_diani
 
Hasil Uji Coba Pengukuran Good Governance Index
Hasil Uji Coba Pengukuran Good Governance IndexHasil Uji Coba Pengukuran Good Governance Index
Hasil Uji Coba Pengukuran Good Governance Index
 
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan Partisipasi Masyarakat
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan  Partisipasi MasyarakatFokus Strategi Aksi PPK NTB dan  Partisipasi Masyarakat
Fokus Strategi Aksi PPK NTB dan Partisipasi Masyarakat
 
Materi_Inspektur_Utama.pptx
Materi_Inspektur_Utama.pptxMateri_Inspektur_Utama.pptx
Materi_Inspektur_Utama.pptx
 
PELAYANAN PUBLIK COMPLETE.pptx
PELAYANAN PUBLIK COMPLETE.pptxPELAYANAN PUBLIK COMPLETE.pptx
PELAYANAN PUBLIK COMPLETE.pptx
 
Korupsi investasi-perizinan usaha 100614
Korupsi investasi-perizinan usaha 100614Korupsi investasi-perizinan usaha 100614
Korupsi investasi-perizinan usaha 100614
 
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi NegeriTata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
 
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
 
Umpan crowdsourcing - saran - informasi sebagai darah nadi pencegahan pembera...
Umpan crowdsourcing - saran - informasi sebagai darah nadi pencegahan pembera...Umpan crowdsourcing - saran - informasi sebagai darah nadi pencegahan pembera...
Umpan crowdsourcing - saran - informasi sebagai darah nadi pencegahan pembera...
 
2. diagnosa laboratorium inovasi
2. diagnosa laboratorium inovasi2. diagnosa laboratorium inovasi
2. diagnosa laboratorium inovasi
 
Perbandingan kebijakan pemberantasan korupsi s h-i
Perbandingan kebijakan pemberantasan korupsi s h-iPerbandingan kebijakan pemberantasan korupsi s h-i
Perbandingan kebijakan pemberantasan korupsi s h-i
 
20130415 paparan deputi bidang pelayanan publik mahasiswa ui wamen
20130415 paparan deputi bidang pelayanan publik mahasiswa ui wamen20130415 paparan deputi bidang pelayanan publik mahasiswa ui wamen
20130415 paparan deputi bidang pelayanan publik mahasiswa ui wamen
 
Paparan bappeda
Paparan bappedaPaparan bappeda
Paparan bappeda
 
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...
 
Panel 1.1 - Presentasi Reformasi Birokrasi dan Reformasi Regulasi (Eryanto Nu...
Panel 1.1 - Presentasi Reformasi Birokrasi dan Reformasi Regulasi (Eryanto Nu...Panel 1.1 - Presentasi Reformasi Birokrasi dan Reformasi Regulasi (Eryanto Nu...
Panel 1.1 - Presentasi Reformasi Birokrasi dan Reformasi Regulasi (Eryanto Nu...
 
Profil Kantor KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus ( Per Mei 2015 )
Profil Kantor KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus ( Per Mei 2015 )Profil Kantor KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus ( Per Mei 2015 )
Profil Kantor KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus ( Per Mei 2015 )
 
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1
 
Pleno 090914 - Paparan Wamen PAN - RBSummit
Pleno 090914 - Paparan Wamen PAN - RBSummitPleno 090914 - Paparan Wamen PAN - RBSummit
Pleno 090914 - Paparan Wamen PAN - RBSummit
 
Budaya Akuntabilitas Sebagai Soft Control Untuk Memperkuat SPI
Budaya Akuntabilitas Sebagai Soft Control Untuk Memperkuat SPIBudaya Akuntabilitas Sebagai Soft Control Untuk Memperkuat SPI
Budaya Akuntabilitas Sebagai Soft Control Untuk Memperkuat SPI
 

Plus de Imam Sarwo Edi

Plus de Imam Sarwo Edi (11)

Lulusan sebagai-relawan-anti-korupsi
Lulusan sebagai-relawan-anti-korupsiLulusan sebagai-relawan-anti-korupsi
Lulusan sebagai-relawan-anti-korupsi
 
Kb 8 nilai-anti-korupsi
Kb 8 nilai-anti-korupsiKb 8 nilai-anti-korupsi
Kb 8 nilai-anti-korupsi
 
Kb 7 pengendalian-gratifikasi
Kb 7 pengendalian-gratifikasiKb 7 pengendalian-gratifikasi
Kb 7 pengendalian-gratifikasi
 
Kb 6 sejarah-korupsi
Kb 6 sejarah-korupsiKb 6 sejarah-korupsi
Kb 6 sejarah-korupsi
 
Kb 5 reformasi-birokrasi-menpan-rb
Kb 5 reformasi-birokrasi-menpan-rbKb 5 reformasi-birokrasi-menpan-rb
Kb 5 reformasi-birokrasi-menpan-rb
 
Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsi
Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsiKb 4 strategi-pemberantasan-korupsi
Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsi
 
Kb 2 penyebab-orang-korupsi
Kb 2 penyebab-orang-korupsiKb 2 penyebab-orang-korupsi
Kb 2 penyebab-orang-korupsi
 
Kb 1 pengantar-pbak
Kb 1 pengantar-pbakKb 1 pengantar-pbak
Kb 1 pengantar-pbak
 
Kb 1c penggolongan-korupsi-dan-pidananya
Kb 1c penggolongan-korupsi-dan-pidananyaKb 1c penggolongan-korupsi-dan-pidananya
Kb 1c penggolongan-korupsi-dan-pidananya
 
Kb 1b bentuk-korupsi-1
Kb 1b bentuk-korupsi-1Kb 1b bentuk-korupsi-1
Kb 1b bentuk-korupsi-1
 
Super carry 1000
Super carry 1000Super carry 1000
Super carry 1000
 

Dernier

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Dernier (20)

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 

Kb 3 pemberantasan-korupsi

  • 2. 2 • Skor IPK 2006 Ind 2,4, di ASEAN hanya sedikit lebih baik dari Myanmar dan Kamboja. • Persepsi Korupsi menurut pebisnis – gambaran pelayanan publik • PERC – Annual Graft Ranking, skor Indonesia 2006 = 8,16. • 2004, 2005, dan 2006 terkorup se-Asia. PERCLtd. • Barometer Korupsi Global  Korupsi sudah terjadi di semua sektor. • The World Competitiveness Index 2006: Indonesia ranking 60; Malaysia 23, Thai 32; Philipina 49; Singapura 3. Institute of Management Development (IMD) Geneva • Growth Competitiveness Index  Indonesia ranking 50 dengan skor 4,26. • Jumlah hari mendapatkan ijin di Indonesia  contoh waktu yang diperlukan untuk mengurus ijin-ijin tertentu di Indonesia. • Indikator Kemudahan Melakukan Bisnis  waktu menunggu persetujuan ijin-ijin relatif lebih lama dibanding negara Asia lain.
  • 3. 3 PERC - Annual Graft Ranking IPK Institute of Management Development (IMD) Geneva The World Competitiveness Scoreboard Growth Competitiveness Index (GCI) rankings, dalam Global Competitiveness Reports Jumlah Hari Mendapatkan Izin di Indonesia Indikator Kemudahan Melakukan BisnisBgmn sudut pandang orang lain thd korupsi? Mutu Pelayanan Publik ? Country Risk ? Daya saing ? PERCLtd. Global Corruption Barometer
  • 4. 4 Wajah Pelayanan Publik ≈ Kebersihan Birokrasi Indeks Persepsi Korupsi mencerminkan ‘persepsi’ masyarakat, khususnya pebisnis tentang tingkat korupsi suatu negara  diturunkan dari bagaimana layanan publik mereka rasakan.
  • 5. 5 Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (ps. 1 butir 3) adalah serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas TPK melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan-penyidikan- penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan dengan peran serta masyarakat. Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun (pasal 3) Koordinasi (Pasal 7) TUGAS KPK Supervisi (Pasal 8) Penyelidikan, Penyidikan & Penuntutan (Pasal 11) Pencegahan (Pasal 13) Monitoring (Pasal 14) 1. networking  counterpartner 2. tidak memonopoli tugas dan wewenang lid-dik-tut; 3. trigger mechanism
  • 6. 6 Tugas Koordinasi (Pasal 7) Dalam melaksanakan tugas koordinasi, KPK berwenang: a. Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan TPK b. Menetapkan sistem pelaporan dlm kegiatan pemberantasan TPK c. Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan TPK kepada instansi terkait d. Melaksanakan dengar pendapat & pertemuan dg instansi yang berwenang melakukan pemberantasan TPK e. Meminta laporan instansi terkait ttg pencegahan TPK BPKP Itjen Dep Inspektorat LPND Bawasda Kepolisian Kejaksaan BPK
  • 7. 7 Tugas Supervisi (Pasal 8) Dalam melaksanakan tugas supervisi, KPK berwenang: Melakukan pengawasan, penelitian, atau penelaahan thd instansi yg menjalankan tugas dan wewenang berkaitan dg pemberantasan tpk, dan instansi yg melaksanakan pelayanan publik Mengambil alih penyidikan atau penuntutan thd pelaku tpk yang sedang dilakukan oleh kepolisian atau kejaksaan BPK BPKP Itjen Dep Bawasda Departemen, LPND, Kementerian (pelayanan publik) Kepolisian Kejaksaan (1) Pasal 9, 10 Kepolisian Kejaksaan
  • 8. 8 Alasan Pengambilalihan Penyidikan & Penuntutan (Pasal 9, 10) UU No. 30 Tahun 2002 Laporan masyarakat ttg TPK tidak ditindaklanjuti (2) Proses penanganan TPK berlarut-larut / tertunda tunda tanpa alasan yg dapat dipertanggungjawabkan Penanganan TPK ditujukan untuk melindungi pelaku TPK yg sesungguhnya Penanganan TPK mengandung unsur korupsi Hambatan penanganan TPK karena campur tangan dari eksekutif, yudikatif, atau legislatif Keadaan lain yg menurut kepolisian/kejaksaan, penanganan TPK sulit dilaksanakan dg baik dan dapat dipertanggungjawabkan KPK memberit ahukan kpd penyidik/ penuntut umum
  • 9. 9 Tugas Penyelidikan, Penyidikan, & Penuntutan Kewenangan KPK dalam Lid-Dik-Tut meliputi Tindak Pidana Korupsi yang: - melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara negara, dan orang lain yang ada kaitannya dengan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh aparat penegak hukum atau penyelenggara negara; - mendapat perhatian yang meresahkan masyarakat; dan/atau - menyangkut kerugian negara paling sedikit Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
  • 10. 10 Tugas Pencegahan (Pasal 13) UU No.30Tahun2002 KPK berwenang melakukan tugas dan langkah pencegahan sbb: Melakukan pendaftaran dan pemeriksaan thd laporan harta kekayaan penyelenggara negara Menerima laporan dan menetapkan status gratifikasi Menyelenggarakan program pendidikan antikorupsi pada setiap jenjang pendidikan Merancang dan mendorong terlaksananya program sosialisasi pemberantasan TPK Melakukan kerja sama bilateral atau multilateral dalam pemberantasan TPK Melakukan kampanye antikorupsi kpd masyarakat umum Depdiknas & semua Lemb. pendidikan lain Media Massa, LSM, Lemb keagamaan Masy umum Luar negeri
  • 11. 11 Tugas Monitoring (Pasal 14) KPK berwenang melakukan tugas dan langkah pencegahan sbb: Melakukan pengkajian thd sistem pengelolaan administrasi di semua lembaga negara & pemerintah Memberi saran perubahan jika berdasarkan hasil pengkajian, sistem pengelolaan administrasi tersebut berpotensi korupsi Kepada semua pimpinan lembaga negara & pemerintah Melaporkan jika saran KPK mengenai usulan perubahan tersebut tidak diindahkan Kepada : Presiden, DPR, & BPK
  • 12. 12 Berkurangnya Korupsi Membangun Budaya Anti Korupsi Mendorong Reformasi Sektor Publik Mendapatkan Kepercayaan Publik Catching Big Fish Sosialisasi, komunikasi, pendidikan Perbaikan peraturan per-UUan Pengkajian/ reviu sistem, rekomendasi Lid Dik yang kuat & proaktif Operasi/ke rjasama dg instansi lain Trans- paransi Terciptanya Budaya KPK yang Unik Tim Kerja Multi Disiplin Ilmu SDM yang Tepat Dukunga n Infras- truktur & Teknologi Tingkat Produk- tivitas yang tepat Rekrutme n Training Produk- tivitas Anggara n yg Efisien & Efektif PERSPEKTIF KEUANGAN PERSPEKTIF STAKEHOLDER PERSPEKTIF INTERNAL PERSPEKTIFPERTUM- BUHAN&PEMBELAJARAN Dumas, penelaahan, dan pemeriksaan Collective leadershi p Mendorong penegakan hukum Supervisi & Koordinasi Preventif Represif
  • 13. 13 4 bulan dalam kandungan: Primordial Covenant Pendidikan Antikorupsi – pendidikan seumur hidup Pra kehamila n Dalam kandung an Dasar Tinggi Dunia kerja 3 th 6 th 12 th 15 th 18 th 23 th0 th - Doa - makanan - bacaan - yang didengar, dilihat 3 tahun pertama, masa terpenting pertumbuhan otak manusia Pendidikan norma & perilaku dasar Menengah Baligh
  • 14. 14 Multiplier Effect MoU Kerjasama Pendidikan Antikorupsi MoU KPK - Univ Training of the Trainers (TOT) mahasiswa Pelatihan SMP/SMU Wawancara Radio, TV Penayangan PSA Liputan di majalah remaja Peliputan koran lokal Mahasiswa dapat membantu kampanye & pendidikan antikorupsi KPK MoU KPK – Perguruan Tinggi ditindaklanjuti dengan tindakan nyata pendidikan dan kampanye antikorupsi
  • 15. 15 GG = P + A Spiritual Accountability Public Accountability C = P - A = BG C = corruption; P = power; A = accountability; BG = bad governance; GG = good governance Performance (kinerja) yang baik dan akuntabel Ukuran & pengukuran kinerja yang amanah Memiliki tujuan dan sasaran yang amanah Memiliki Visi & Misi yang amanah Kalbu yang telah mendapatkan ‘Nur Ilahi’ Kinerja akan optimal jika yang diberi amanah memegang prinsip nilai, sikap, & perilaku yang baik, serta selalu berusaha memuaskan pemberi amanah (stakeholders). Untuk itu suatu lingkungan organisasi harus senantiasa belajar dan berkembang.
  • 16. 16 1. Pelaksanaan penerapan manajemen berbasis kinerja 2. Pelaksanaan pemberantasan korupsi pada proses pengadaan melalui penerapan Pakta Integritas 3. Pelaksanaan mekanisme pengaduan masyarakat 4. Pelaksanaan peningkatan kapasitas pemerintah daerah 5. Pelaksanaan reformasi pelayanan sektor publik 6. Pemberian akses informasi 7. Pelaksanaan mobilisasi publik melalui pendidikan dan peningkatan kesadaran anti korupsi 8. Pelaksanaan pelatihan dan bantuan teknis 9. Pelaksanaan pertukaran informasi korupsi. Terkait dengan tugas Pencegahan, KPK mendorong pelaksanaan prinsip2 good governance pada tataran administrasi Pemerintahan dari mulai Pusat sampai ke Daerah, dalam program pencegahan korupsi yang disebut Island of integrity meliputi : Good Governance sebagai Upaya Pencegahan Korupsi
  • 17. 17 Kabupaten Solok  Pos Pelayanan Satu Pintu  Tunjangan Daerah  Pakta Integritas Contoh Pelaksanaan menuju Island of Integrity
  • 18. 18 Kota Pekanbaru  Kantor Pelayanan Terpadu (KPT)  Tunjangan Daerah  Pakta Integritas • Pelaksanaan good governance didukung oleh komitmen pimpinan (GG di Kota Pekanbaru paling maju seProv. Riau). • Tunjangan Daerah meningkatkan pendapatan guru dan staf fungsional, namun menurunkan pendapatan Gol 4b sampai Gubernur (distribusi lebih merata). • Kantor Pelayanan Terpadu relatif memuaskan masyarakat.
  • 19. Pekanbaru Nama: Kantor Pelayanan Terpadu (KPT):32 perijinan dan non perijinan Lokasi Layanan menempati gedung yang megah dan nyaman (ber AC) Petugas Layanan merupakan pegawai Kantor. KPT merupakan pelayanan 1 atap, seluruh proses dilakukan dalam 1 lokasi, tapi belum 1 pintu. Artinya, masyarakat masih ada peluang untuk bertemu dengan unit kerja teknis di KPT Secara rutin up-grade terhadap kualitas pelayanan melalui pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) PELAYANAN TERPADU (Perijinan dan Non Perijinan)
  • 20. Tunjangan Daerah Proses pemberian tunjangan kesejahteraan dikaitkan dengan absensi  Tidak hadir 1 hari tanpa keterangan, tunjangan dipotong 4%  Batas maksimum ketidakhadiran 10 kali (40%)/tahun tunjangan kesejahteraan masih bisa dibayarkan  tidak hadir lebih dari 10 sepuluh) kali atau 40 % tanpa keterangan dalam 1 (satu) bulan TPPK yang bersangkutan tidak dibayarkan dengan penjatuhan hukuman disiplin sesuai PP No. 30 Tahun 1980. Contoh nilai tunjangan sebagian pegawai di lingkungan Pemko. Pekanbaru Jumlah diterima/bulan Selisih Penerimaan Uraian Jumlah 2006 2005 Keterangan Pegawai (Rp) (Rp) (Rp) (%) 8.174 Walikota 1 20.000.000 42.000.000 -22.000.000 -110,00% Turun Eselon II a 1 10.000.000 22.500.000 -12.500.000 -125,00% Turun Eselon III a 144 2.000.000 7.000.000 -5.000.000 -250,00% Turun Eselon IV a 592 1.250.000 2.000.000 -750.000 -60,00% Turun Staf Non Fungsional 2.312 750.000 500.000 250.000 33,33% Naik Guru/Staf Fungsional 5.124 750.000 250.000 500.000 66,67% Naik
  • 21. 21 Kabupaten Katingan, Kalteng  Pembuatan KTP gratis dalam waktu 10 menit, di 3 kecamatan.  Akta Kelahiran dan Akta/keterangan kematian gratis, dalam 1 hari. Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng  Pendidikan gratis dari SD sampai SLTA. Di Provinsi Kalimantan Tengah, sudah banyak Kota/Kab yang menerapkan Pelayanan Terpadu atau Pos Pelayanan 1 Pintu, yaitu : Kab. Kapuas, Katingan, Kota Waringin Barat, Kota Waringin Timur, Sukanara, Gunung Mas, Pulau Pisau, dan Kota Palangkaraya.
  • 22. 22 Kabupaten Amuntai, Kalsel  Pemda menjual kupon premi asuransi kepada orang yang mampu, kemudian kupon tersebut diberikan kepada orang miskin untuk ditukarkan ke Rumah Sakit untuk berobat gratis. Kota Denpasar  Kota Denpasar memiliki data base orang miskin yang baik  di sekolah untuk pendidikan gratis, dan untuk berobat gratis ke Puskesmas dan Rumah Sakit. Di Provinsi Kalimantan Selatan, sudah banyak Kota/Kab yang menerapkan Pelayanan Terpadu atau Pos Pelayanan 1 Pintu, yaitu : Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kab. Tapin, Ulu Sungai Utara, Ulu Sungai Tengah, Ulu Sungai Selatan, Kandangan, Tanah Bumbu, dan Banjar.
  • 23. 23 Apa yang dimaksud dengan KORUPSI ? Definisi Korupsi secara gamblang dijelaskan dalam 13 buah pasal dalam UU 31/ 1999 jo UU 20/2001 30 Bentuk / jenis TPK, dengan pengelompokan sbb: 1. Kerugian Keuangan Negara - Pasal 2 - Pasal 3 2. Suap – Menyuap - Pasal 5 ayat (1) huruf a - Pasal 11 - Pasal 5 ayat (1) huruf b - Pasal 6 ayat (1) huruf a - Pasal 13 - Pasal 6 ayat (1) huruf b - Pasal 5 ayat (2) - Pasal 6 ayat (2) - Pasal 12 huruf a - Pasal 12 huruf c - Pasal 12 huruf b - Pasal 12 huruf d
  • 24. 24 3. Penggelapan dalam jabatan - Pasal 8 - Pasal 9 - Pasal 10 huruf a - Pasal 10 huruf b - Pasal 10 huruf c 4. Pemerasan - Pasal 12 huruf e - Pasal 12 huruf g - Pasal 12 huruf h 5. Perbuatan curang - Pasal 7 ayat (1) huruf a - Pasal 7 ayat (1)huruf b - Pasal 7 ayat (1) huruf c - Pasal 7 ayat (1) huruf d - Pasal 7 ayat 2 - Pasal 12 huruf h 6. Benturan kepentingan dalam pengadaan - Pasal 12 huruf I 7. Gratifikasi - Pasal 12 B jo. Pasal 12 C
  • 25. 25 Tindak Pidana Lain yang berkaitan dengan TPK : 1. Merintangi Proses pemeriksaan perkara Korupsi : - Pasal 21 2. Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan tidak benar : - Pasal 22 jo. Pasal 28 3. Bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka: - Pasal 22 jo. Pasal 29 4. Saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau memberi keterangan palsu : - Pasal 22 jo.Pasal 35 5. Orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikan keterangan atau memberi keterangan palsu 6. Saksi yang membuka identitas pelapor : - Pasal 24 jo. Pasal 31
  • 26. 26 Pasal 12 B UU 20/2001 (1) Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut: a. yang nilainya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau lebih, pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima gratifikasi; b. yang nilainya kurang dari Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), pembuktian bahwa gratifikasi tersebut suap dilakukan oleh penuntut umum. (2) Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
  • 27. 27 Pasal 12 C (1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 B ayat (1) tidak berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (2) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dilakukan oleh penerima gratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal gratifikasi tersebut diterima. (3) Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal menerima laporan wajib menetapkan gratifikasi dapat menjadi milik penerima atau milik negara. (4) Ketentuan mengenai tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan penentuan status gratifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diatur dalam Undang-undang tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
  • 28. 28 Pengertian Gratifikasi menurut penjelasan pasal 12 B UU No. 20 Tahun 2001 • pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik . • Pengecualian :Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Pasal 12 C ayat (1): Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 B ayat (1) tidak berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
  • 29. 29 Pelaporan dan Penentuan Status Gratifikasi Penerima Gratifikasi Dapat memanggil Penerima Gratifikasi SK Pimpinan KPK ttg Status Gratifikasi Penerima Gratifikasi Laporan Tertulis kepada KPK Proses Penetapan Status Menteri Keuangan Waktu 30 hari kerja sejak diterima 30 hari kerja 7 Hari Kerja sejak ditetapkan statusnya Pasal 16, 17, 18 UU 30/2002 Pasal 12C UU 20/ 2001 penelitian