SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
Disusun untuk memenuhi tugas 
mata pelajaran Sejarah Indonesia 
Kelas X AKUNTANSI 1 
Oleh: 
Ketua : Irma Triyani Yahya 
Anggota : Risda Wulandari Putri 
: A. Adnan Adhyaksa 
: Siti Nur Firda Sari 
: Devi Elvira Amir 
: Lina Andriani 
: Sri Rahayu 
SMK NEGERI 1 BULUKUMBA
KATA PENGANTAR 
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat 
rahmat dan karunia-Nya lah, Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada 
waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Sejarah 
Indonesia di tahun ajaran 2014, dengan judul “ MANUSIA PURBA DI INDONESIA ”. 
Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang Manusia 
Purba di Indonesia. 
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, 
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat 
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya ilmiah 
yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. 
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi manfaat tersendiri 
bagi teman-teman sekalian. 
Bulukumba, 16 Oktober 2014 
Tim Penyusun
DAFTAR ISI 
Kata Pengantar……………………………………………………………………... i 
Daftar Isi…………………………………………………………………………… ii 
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………… 1 
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………. 1 
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………… 1 
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………….. 1 
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………... 2 
2.1 Pengertian Manusia Purba……………………………………………... 2 
2.2 Para Peneliti Manusia Purba di Indonesia……………………………... 2 
2.3 Kondisi Alam dan Jenis Manusia Purba di Indonesia…………………. 4 
2.4 Peta Temuan Manusia Purba…………………………………………... 8 
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………. 10 
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….. 10 
3.2 Saran………………………………………………………………….... 10 
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 11
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Manusia yang hidup pada zaman Praaksara sekarang sudah berubah menjadi fosil. 
Fosil manusia yang ditemukan di Indonesia dalam perkembangan terdiri dar i beberapa 
jenis. Penemuan-penemuan fosil ini banyak disumbang oleh Indonesia. Hal ini 
dikarenakan Indonesia merupakan wilayah tropis dan mempunyai iklim yang cocok 
dihuni manusia kala itu. Penemuan-penemuan fosil sangat berguna bagi perkembangan 
ilmu sejarah sekarang ini. Baik dalam hal menjelaskan kehidupan manusia kala itu. 
Hewan yang pernah hidup dan bagaimana evolusi manusia hingga menjadi sekarang ini. 
Indonesia banyak menyumbang fosil manusia-manusia purba. Dilihat dari hasil penemuan 
di Indonesia maka dapat dipastikan Indonesia mempunyai banyak sejarah peradapan 
manusia mulai saat manusia hidup. Dengan begitu ilmu sejarah akan terus berkembang 
sejalan dengan fosil- fosil yang ditemukan. Hal ini diketahui dari kedatangan para ahli dari 
Eropa pada abad ke-19, dimana mereka tertarik untuk mengadakan penelitian tentang 
fosil manusia di Indonesia. Itu sebabnya makalah ini dibuat untuk mengetahui lebih jelas 
dan terperinci mengenai pengertian manusia purba yang ditemukan di Indonesia dan 
homo sapiens serta kehidupannya pada masa itu. 
1.2 Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan 
yang akan dibahas adalah sebagai berikut: 
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan manusia purba? 
1.2.2 Siapa sajakah para ahli yang meneliti keberadaan manusia purba di Indonesia? 
1.2.3 Bagaimana kondisi alam dan jenis manusia purba di Indonesia? 
1.3 Tujuan Penulisan 
Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan sebagai berikut: 
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian manusia purba. 
1.3.2 Untuk mengetahui para ahli yang meneliti keberadaan manusia purba di Indonesia. 
1.3.3 Untuk mengetahui kondisi alam dan jenis-jenis manusia purba di Indonesia.
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 Pengertian Manusia Purba 
Manusia purba diyakini sudah tinggal di bumi ini sekitar 4 juta tahun yang lalu. 
Tetapi para ahli meyakini bahwa manusia ini sudah ada di bumi sejak 2 juta tahun yang 
lalu. Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman praaksara atau prasejarah 
yaitu zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Secara fisik, cirri-ciri manusia purba 
mempunyai kemiripan dengan manusia modern sekarang (homo sapiens) namun hal 
kecerdasannya masih rendah (volume otak < 1200 cc) dibandingkan manusia modern. 
Mereka biasanya hidup secara berkelompok dan mengandalkan bahan makanan dari alam 
sekitar, baik beerupa tumubuh-tumbuhan maupun binatang, karena belum mengenal cara 
bercocok tanam. Kehidupannyapun mereka menggunakan alat-alat yang masih sangat 
sederhana pula. Alat-alat yang mereka gunakan biasanya dari tulang-tulang binatang dan 
batu. 
Para ahli dapat mendeskripsikan kehidupan manusia purba setelah menemukan fosil 
atau artefak peninggalan manusia purba. Fosil adalah tulang-belulang manusia maupun 
hewan dan tumbuhan yang telah membatu dalam waktu yang sangat lama. Sedang 
Artefak adalah peralatan dan perlengkapan kehidupan manusia untuk membantu 
memenuhi kehidupannya yang terbuat dari batu, tulang, kayu, dan logam. Dengan 
ditemukannya fosil dan artefak tersebut dapat disusun dan dirangkai perkiraan kehidupan 
manusia pada zaman lampau. Fosil- fosil manusia hampir ditemukan di seluruh 
permukaan bumi. Melalui fosil dan artefak itu para ahli dapat meneliti manusia purba 
untuk mengetahui dan menentukan usia dan keberadaannya. 
2.2 Para Peneliti Manusia Purba di Indonesia 
Fosil- fosil manusia purba banyak ditemukan di bumi Indonesia. Namun penemuan itu 
belum dapat memastikan secara keseluruhan kehidupan dan keberadaan manusia purba 
di wilayah Indonesia. Para ahli hanya dapat membuat berbagai macam perkiraan atau 
penafsiran sebagian kecil kehidupan manusia purba. Berikut ini yang pernah meneliti 
keberadaan manusia purba di Indonesia.
a. Eugene Dubois dan BD. Van Reitschotten 
Ia mempunyai nama lengkap Marie Francois 
Thomas Dubois, lahir pada 28 Januari 1858. Eugene 
Dubois adalah seorang dokter yang berkebangsaan 
Belanda yang pertama kali datang ke Indonesia. 
Kedatangannya ke Indonesia bertujuan untuk 
melaksanakan penelitian lebih lanjut tentang manusia 
purba di indonesia setelah mendapat kiriman sebuah 
tengkorak manusia dari salah seorang teman yang 
bernama BD. Van Reitchotten pada tahun 1889. BD. 
Van Reitchotten menemukan tengkorak di daerah 
Wajak, pada saat ia melakukan penggalian marmer. Eugene Dubois berhasil 
menemukan fosil tengkorak pada tahun 1890 di dekat Desa Trinil, Jawa Timur. Fosil 
itu diberi nama Pithecanthropus Erectus (manusia kera yang berjalan tegak). Fosil 
tersebut diduga berusia kurang lebih satu juta tahun. Penemuan ini ternyata telah 
menggemparkan dunia ilmu pengetahuan di bidang paleontologi dan biologi. 
b. Ter Haar, Oppenoorth, dan GRH. Von Koenigswald 
Ketiga peneliti mengadakan penelitian di daerah 
Ngandong (Kabupaten Blora). Mereka berhasil 
menemukan empat belas fosil manusia purba. Fosil-fosil 
tersebut lebih dikenal dengan Homo Soloensis, 
karena ditemukan di sepanjang aliran sungai 
Bengawan Solo. Sekitar tahun 1936-1941, Von 
Koenigswald menemukan fosil rahang bawah yang 
berukuran sangat besar, sehingga para ahli member 
nama Meganthropus Paleojavanicus (artinya manusia 
besar yang berasal dari pulau Jawa) yang diduga sama dengan Homo Mojokertensis. 
c. Tjokrohandoyo dan Duifjes 
Kedua tokoh ini berhasil menemukan dua fosil di Desa Perning dekat Mojokerto 
dan Desa Sangiran di daerah Sragen-Surakarta. Penemuan itu menjadi sangat penting 
karena diperkirakan berasal dari lapisan tanah yang sangat tua (lebih kurang 
diperkirakan dua juta tahun yang lalu). Fosil yang ditemukan tersebut diberi nama 
Homo Mojokertensis.
d. Prof. Dr. Teuku Jacob 
Ia lahir di Peurlak, Aceh Timur pada 6 Desember 
1929. Setelah Indonesia merdeka, penelitian itu 
dilakukan oleh Prof. Dr. Teuku Jacob, ia adalah ilmuwan 
yang terus memperjuangkan penemuannya bahwa fosil 
di Flores bukan spesies baru, tetapi bagian dari salah 
satu subspecies Homo Sapiens dengan ras 
Austromelanesid. Ia menolak anggapan para ahli Barat 
bahwa manusia purba di kawasan Sangiran, Solo 
bertradisi mengayau (memenggal kepala lalu memakan 
otak sesamanya). Prof. Dr. Teuku Jacob melakukan penelitian di Desa Sangiran dan 
meluas sampai di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo. Penelitian ini berhasil 
menemukan 13 fosil, dan fosil terakhir ditemukan pada tahun 1973 di Desa Sambung 
Macan dan Sragen. 
2.3 Kondisi Alam dan Jenis Manusia Purba di Indonesia 
Konon pada zaman es, wilayah kita terbagi menjadi dua bagian. Wilayah barat yang 
disebut Paparan Sunda menjadi satu dengan Asia Tenggara kontinental. Paparan ini 
meliputi Jawa, Kalimantan, serta Sumatra dan menjadi satu dengan daratan Asia 
Tenggara, sehingga merupakan wilayah yang luas. Wilayah timur yang disebut Paparan 
Sahul menjadi satu dengan Benua Australia. Wilayah yang terletak di antara Paparan 
Sunda dan Sahul itu meliputi Kepulauan Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Kawasan 
ini kelak, oleh Wallacea disebut penyaring bagi fauna (bahkan manusia) di kedua daratan. 
Karenanya, tipe fauna di kedua daratan cenderung berbeda satu dengan yang lainnya. 
Dengan dukungan iklim serta suhu yang baik, evolusi tumbuhan dan hewan (termasuk 
Primates) bisa berlangsung. 
Pada masa itu, manusia hidup dalam kelompok-kelompok kecil di berbagai daerah 
dengan mobilitas yang cukup tinggi. Jalur Indonesia-kontinen Asia bisa mereka tempuh 
melalui rute darat, begitu pula dengan Indonesia-Australia. Peralatan batu yang 
ditemukan di Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara serta di Filipina, mungkin bisa 
digunakan untuk merunut kehidupan Pithecanthropus yang tinggal di kawasan ini. 
Kemudahan komunikasi itu memungkinkan mereka untuk mengadakan migrasi ke dalam 
dua arah yang berlawanan.
Perubahan mulai terjadi pada daratan dan kehidupan manusia, saat es mulai mencair. 
Karena air laut menjadi lebih tinggi dan menutupi bagian-bagian rendah dari kedua 
paparan, maka membentuk pulau-pulau baru yang saling terpisah. Dampaknya adalah 
kelompok-kelompok manusia itu menjadi tercerai-berai dan hidup di dalam pulau-pulau 
yang saling berlainan. 
Fenomena alam itu tidak hanya sekali terjadi, sehingga memungkinkan faktor-faktor 
evolusi seperti seleksi alam, arus gen, dan efek perintis untuk bekerja. Hasilnya adalah 
populasi baru yang mungkin sekali berbeda dengan induknya. Mungkin karena faktor 
hibridisasi yaitu pembauran gen atau perjodohan antara dua golongan makhluk hidup. 
Mungkin pula karena pigminasi yaitu proses pengerdilan individu sebagai akibat adanya 
seleksi alam dan terbatasnya bahan makanan untuk populasi yang semakin bertambah. 
Proses inilah yang antara lain mengakibatkan mengapa manusia purba yang ditmukan di 
kawasan Sangiran berbeda dengan yang ditemukan di Flores pada tahun 2004. 
Latar belakang sejarah di atas memunculkan kehidupan manusia di bumi Indonesia. 
Berdasarkan penemuan para ahli dapat diketahui adanya beberapa jenis manusia purba 
yang berhasil ditemukan di Indonesia, diantaranya: 
a. Meganthropus Paleojavanicus 
Meganthropus paleojavanicus berasal dari kata; Megan artinya besar, Anthropus 
artinya manusia, Paleo berarti tua, Javanicus yang artinya dari Jawa. Jadi bisa 
disimpulkan bahwa Meganthropus Paleojavanicus adalah manusia purba bertubuh 
besar tertua di Jawa. Fosil manusia purba ini ditemukan di daerah Sangiran, Jawa 
Tengah antara tahun 1936-1941 oleh seorang peneliti Belanda bernama Von 
Koeningswald. Hasil temuan tersebut berupa rahang bawah dan atas. Pada tahun 
1952, Marks juga menemukan fosil rahang bawah manusia Meganthropus yang lain 
pada lapisan Kabuh (Pleistosen tengah) di Sangiran. Fosil yang ditemukan di Sangiran 
ini diperkirakan telah berumur 1-2 Juta tahun. Ciri-cirinya sebagai berikut: 
1) Memiliki tulang pipi yang tebal. 
2) Memiliki otot kunyah yang kuat. 
3) Memiliki perawakan yang tegap. 
4) Memiliki tonjolan kening yang menyolok. 
5) Memiliki tonjolan belakang yang tajam. 
6) Tidak memiliki dagu. 
7) Memakan jenis tumbuh-tumbuhan. 
8) Mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat.
b. Pithecanthropus Mojokertensis / Pithecanthropus Robustus 
Pithecanthropus Mojokertensis berarti manusia 
kera dari Mojokerto. Fosil manusia purba ini 
ditemukan dan diteliti oleh Tjokrohandoyo yang 
bekerja di bawah pimpinan ahli purbakala Duifjes 
pada tahun 1936 di daerah Kepuhlagen sebelah utara 
Perning, Mojokerto. Temuan tersebut berupa fosil 
anak-anak berusia sekitar 5 tahun. Pithecanthropus 
Mojokertensis diperkirakan hidup sekitar 2,5 sampai 
2,25 juta tahun yang lalu. 
Jenis Phitecanthropus mempunyai ciri-ciri antara lain sebagai berikut: 
1) Badan tegap, tetapi tidak seperti Meganthropus. 
2) Tinggi badannya 165-180 cm. 
3) Tidak mepunyai dagu. 
4) Tulang tahang dan geraham kuat serta bagian kening menonjol. 
5) Volume otak belum sempurna seperti jenis Homo, yaitu hanya berkisar 750 - 
1.300 cc. 
6) Tulang atap tengkorak tebal dan berbentuk lonjong. 
7) Alat pengunyah dan otot tengkuk sudah mengecil. 
c. Pithecanthropus Erectus 
Pithecanthropus erectus ditemukan oleh Eugene 
Dubois pada tahun 1890 di sekitar lembah sungai 
Bengawan Solo, Desa Trinil (Ngawi), Jawa Timur. 
Hasil temuan fosil tersebut setelah diteliti dan 
direkonstruksi ternyata menunjukkan bentuk 
kerangka manusia yang menyerupai kera, sehingga 
dinamakan Pithecanthropus Erectus yang berarti 
manusia kera yang berjalan tegak. Mereka hidup 
sekitar satu juta sampai satu setengah juta tahun yang lalu. 
Berdasarkan penelitian pada temuan fosil yang ada, dapat disimpulkan bahwa 
Pithecanthropus Erectus mempunyai ciri-ciri antara lain: 
1) Berjalan tegak. 
2) Berbadan tegap dengan alat pengunyah yang kuat. 
3) Tinggi badan sekitar 165-170 cm dengan berat badan ± 100 kg.
4) Makanannya masih kasar dengan sedikit pengolahan. 
5) Volume otaknya berada di antara kera dan manusia. 
d. Homo Wajakensis 
Fosil manusia purba jenis Homo adalah jenis manusia purba yang mendekati ciri-ciri 
manusia modern. Fosil ini ditemukan pada tahun 1889 oleh Eugene Dobois di 
desa Wajak (Tulung Agung) Jawa Timur. Fosil yang ditemukan berupa tulang 
tengkorak, rahang bawah, dan beberapa ruas tulang leher. Hidup antara 25.000-40.000 
tahun yang lalu. Adapun jenis Homo Wajakensis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 
1) Berbadan tegap. 
2) Volume otak lebih besar daripada Pithecanthropus, yaitu berkisar 1.000-2.000 cc 
dengan rata-rata 1.350-1.450 cc. 
3) Alat pengunyah, rahang, gigi dan otot tengkuk sudah mengecil. 
4) Otak besar dan kecil sudah berkembang terutama kulit dan otaknya. 
5) Berjalan lebih tegak. 
6) Tinggi badan 130-210 cm dengan berat badan 30-150 kg. 
7) Muka tidak terlalu menonjol ke depan. 
8) Tulang tengkorak mulai membulat. 
9) Berkemampuan membuat alat-alat dari batu dan tulang meskipun masih sangat 
sederhana. 
e. Homo Soloensis 
Homo Soloensis merupakan jenis fosil manusia 
praaksara yang ditemukan di lembah sungai 
Bengawan Solo, oleh Ter Haar dan Ir. Oppenoorth 
pada tahun 1931–1934 di Desa Ngandong kabupaten 
Blora. Setelah diteliti oleh Von Koenigswald, fosil 
tersebut diketahui bahwa ternyata manusia purba 
jenis Homo Soloensis lebih tinggi tingkatannya 
daripada Pithecanthropus Erectus. Jenis manusia 
purba tersebut dinamakan Homo Soloensis atau manusia purba dari Solo. Fosil yang 
ditemukan berupa tengkorak dan juga tulang kering. 
Homo Soloensis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 
1) Otak kecilnya lebih kecil dari otak kecil Pithecanthropus Erectus. 
2) Tengkoraknya lebih besar daripada Pithecanthropus Erectus. 
3) Volume otaknya berkisar 1.000-1.300 cc.
4) Tonjolan kening agak terputus di tengah. 
5) Berbadan tegap dan tingginya sekitar 180 cm. 
f. Homo Sapiens 
Homo sapiens artinya manusia cerdik berasal dari zaman Holosen (±40.000 tahun 
yang lalu), telah mengalami pengecilan pada bagian kepala dan tubuh yang lain, 
sehingga fisiknya sudah hampir sama dengan manusia zaman sekarang. Jenis Homo 
Sapiens yang sampai sekarang masih ada adalah ras Mongoloid, ras Kaukasoid, dan 
ras Negroid. Ras Mongoloid memiliki ciri berkulit kuning dan menyebar di Asia 
Tenggara. Ras Kaukasoid berkulit putih berhidung mancung dan tubuhnya jangkung, 
hidupnya menyebar di Eropa dan Asia kecil (Timur Tengah). Ras Negroid berkulit 
hitam, bibir tebal, berambut keriting, hidup menyebar di Papua, Australia dan Afrika. 
Selain ketiga ras tersebut, terdapat dua ras yang penyebarannya terbatas yaitu ras 
Austromelanesoid dan ras Kaukasoid. Ras Austromelanesoid terdapat di Kepulauan 
Pasifik dan pulau-pulau di antara Asia dan Australia, sedangkan ras Kaukasoid atau 
mungkin yang dimaksud adalah ras Indian yang terdapat di Benua Amerika dan 
sekarang terdesak oleh orang kulit putih. 
Pada zaman Mesolitikum (zaman Batu Madya atau zaman mengumpulkan 
makanan), Homo Sapiens di Indonesia sudah mengenal tempat tinggal yang tetap dan 
bercocok tanam secara sederhana. Mereka yang tinggal di tepi pantai membangun 
rumah-rumah panggung, sementara yang di pedalaman tinggal di gua-gua. 
2.4 Peta Temuan Manusia Purba 
Wilayah Indonesia, terutama di 
daerah lembah sungai Bengawan 
Solo dan sungai Brantas, 
merupakan daerah temuan fosil 
manusia purba yang pernah hidup di 
Indonesia. Setelah ditemukannya 
fosil Pithecantropus Erectus 
tersebut orang mulai mengadakan 
penyelidikan di sekitar Trinil. Pada 
tahun 1931 dan 1934 Dr. G.H.R. 
Von Koenigswald di daerah
Ngandong, masih di wilayah lembah Bengawan Solo menemukan dua tulang paha dan 
sebelas tengkorak. Sebagian dari tengkorak itu sudah rusak, tetapi ada beberapa yang masih 
baik dan bisa digunakan untuk penelitian yang saksama. Penyelidikan yang dilakukan Dr. 
G.H.R. Von Koenigswald dan Weidenriech menunjukkan bahwa mahluk ini tingkatannya 
lebih tinggi daripada Pithecantropus Erectus, bahkan mungkin dapat digolongkan kepada 
manusia (homo sapiens). 
Pada tahun 1936 Dr. G.H.R. Von Koenigswald menemukan fosil manusia purba 
ketika mengadakan penelitian di lembah sungai Solo di dekat Mojokerto. Ia menemukan 
kerangka manusia yang diperkirakan lebih tua daripada sisasisa yang ditemukan oleh Dr. 
Eugene Dubois. Fosil manusia purba jenis tersebut ditemukan di daerah Wajak, dekat Tulung 
Agung, Jawa Timur. Makhluk tersebut di sebut Homo Mojokertensis. Para ahli menyebutnya 
Homo Wajakensis, artinya manusia dari Wajak. Fosil manusia purba dari Mojokerto itu 
merupakan fosil anak-anak. Menurut ahli purbakala Tn. Van der Hoop, Homo Mojokertensis 
hidup kira-kira 600.000 tahun yang lalu, sedangkan mahluk Pithecantropus Erectus 300.000 
tahun yang lalu. 
Pada tahun 1939, Von Koenigswald menemukan fosil manusia purba di lembah 
Bengawan Solo, desa Perning di dekat kota Mojokerto, Jawa Timur. Fosil ini berupa 
tengkorak kanak-kanak yang tampak pada giginya yang diperkirakan berusia 5 tahun. Jenis 
manusia purba ini disebut Pithecantropus Mojokertensis, artinya manusia kera dari 
Mojokerto. Pada tahun yang sama Von Koenigswald menemukan lagi fosil manusia purba di 
lembah sungai Bengawan Solo. Jenis manusia purbanya disebut Pithecantropus Robusta, 
artinya manusia kera yang kuat tubuhnya. Disebut demikian karena bentuk tubuhnya lebih 
besar dan kuat daripada Pithecantropus Erectus.
BAB III 
PENUTUP 
2.1 Kesimpulan 
Berdasarkan pembahasan di atas, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 
Manusia yang hidup pada zaman praaksara (prasejarah) disebut manusia 
purba. Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman prasejarah yaitu 
zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Ditemukannya manusia purba karena 
adanya fosil dan artefak. Ada beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di wilayah 
Indonesia Meganthropus Paleojavanicus yaitu manusia purba bertubuh besar tertua di 
Jawa dan Pithecanthrophus adalah manusia kera yang berjalan tegak. 
Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang memiliki bentuk tubuh yang sama 
dengan manusia sekarang. Mereka telah memiliki sifat seperti manusia sekarang. 
Kehidupan mereka sangat sederhana, dan hidupnya mengembara. Jenis kaum Homo 
Sapiens yang ditemukan di Indonesia ada 2, yaitu Homo Soloensis yang berarti manusia 
purba dari Solo dan Homo Wajakensis yang berarti manusia purba dari Wajak. 
2.2 Saran 
Demikianlah makalah ini kami susun dengan baik. Semoga dapat bermanfaat bagi 
teman-teman. Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, maka kami 
mengharapkan saran dan kritik yang senantiasa bersifat membangun demi 
menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA 
http://www.plengdut.com/2013/03/Manusia-Purba-Indonesia-yang-Hidup-pada-Masa- 
Praaksara.html 
http://indonesiaindonesia.com/f/89905-manusia-purba-indonesia/ 
http://www.info-asik.com/2012/10/sejarah-manusia-purba.html 
http://marhadinata.blogspot.com/2013/01/sejarah-manusia-purba-di-indonesia.html 
http://smpn1sdk91bubun2013.blogspot.com/2013/03/sejarah-manusia-purba.html 
http://yessicahistory.blogspot.com/2013/04/sejarah-manusia-purba-di-indonesia.html 
http://zulfahmigo.blogspot.com/2013/01/manusia-purba-pithecanthropus-erectus.html 
http://jagoips.wordpress.com/2012/12/28/kehidupan-manusia-pra-aksara/

Contenu connexe

Tendances

BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIBUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIArmadira Enno
 
Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Masyarakat Indonesia pada Masa PraaksaraMasyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Masyarakat Indonesia pada Masa PraaksaraErwin Tejasomantri
 
Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)
Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)
Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)fakhriza99
 
Buku Paket Kelas 10 - PPKN
Buku Paket Kelas 10 - PPKNBuku Paket Kelas 10 - PPKN
Buku Paket Kelas 10 - PPKNStraw Hat
 
Bab 1 menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
Bab 1   menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesiaBab 1   menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
Bab 1 menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesiamulyati hidayat
 
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaPerjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaDavid Adi Nugroho
 
Kerajaan-Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia
Kerajaan-Kerajaan Hindu dan Buddha di IndonesiaKerajaan-Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia
Kerajaan-Kerajaan Hindu dan Buddha di IndonesiaSuci Mairoza Sya
 
Contoh Karya Tulis Study Tour
Contoh Karya Tulis Study TourContoh Karya Tulis Study Tour
Contoh Karya Tulis Study TourDede Adi Nugraha
 
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 
Teknik Pembuatan Alat Batu pada Masa Prasejarah
Teknik Pembuatan Alat Batu pada Masa PrasejarahTeknik Pembuatan Alat Batu pada Masa Prasejarah
Teknik Pembuatan Alat Batu pada Masa PrasejarahBetsy Edith Christie
 
Makalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purbaMakalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purbaRadius Advendra
 
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"Shofi Asriani
 
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ipsppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ipsRista airen
 
IPA SMP Kelas 7 Semester 2
IPA SMP Kelas 7 Semester 2IPA SMP Kelas 7 Semester 2
IPA SMP Kelas 7 Semester 2siruz manto
 
Buku Siswa PPKn Kelas VIII Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas VIII Edisi Revisi 2017Buku Siswa PPKn Kelas VIII Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas VIII Edisi Revisi 2017Muhamad Yogi
 
BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 11 KURIKULUM MERDEKA
BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 11 KURIKULUM MERDEKABUKU PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 11 KURIKULUM MERDEKA
BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 11 KURIKULUM MERDEKATiaraMuzdalifah
 
Buku Sejarah Indonesia Kelas 11 (XI) Kurikulum 13
Buku Sejarah Indonesia Kelas 11 (XI) Kurikulum 13Buku Sejarah Indonesia Kelas 11 (XI) Kurikulum 13
Buku Sejarah Indonesia Kelas 11 (XI) Kurikulum 13MuhammadAmarRahman
 

Tendances (20)

BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIBUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
 
Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Masyarakat Indonesia pada Masa PraaksaraMasyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
 
Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)
Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)
Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)
 
Buku Paket Kelas 10 - PPKN
Buku Paket Kelas 10 - PPKNBuku Paket Kelas 10 - PPKN
Buku Paket Kelas 10 - PPKN
 
Bab 1 menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
Bab 1   menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesiaBab 1   menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
Bab 1 menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
 
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaPerjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
 
Kerajaan-Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia
Kerajaan-Kerajaan Hindu dan Buddha di IndonesiaKerajaan-Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia
Kerajaan-Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia
 
Contoh Karya Tulis Study Tour
Contoh Karya Tulis Study TourContoh Karya Tulis Study Tour
Contoh Karya Tulis Study Tour
 
Ppt teladan para tokoh persatuan
Ppt  teladan para tokoh persatuanPpt  teladan para tokoh persatuan
Ppt teladan para tokoh persatuan
 
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
 
Teknik Pembuatan Alat Batu pada Masa Prasejarah
Teknik Pembuatan Alat Batu pada Masa PrasejarahTeknik Pembuatan Alat Batu pada Masa Prasejarah
Teknik Pembuatan Alat Batu pada Masa Prasejarah
 
Ppt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budhaPpt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budha
 
Makalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purbaMakalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purba
 
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"
 
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ipsppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
 
IPA SMP Kelas 7 Semester 2
IPA SMP Kelas 7 Semester 2IPA SMP Kelas 7 Semester 2
IPA SMP Kelas 7 Semester 2
 
Buku Siswa PPKn Kelas VIII Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas VIII Edisi Revisi 2017Buku Siswa PPKn Kelas VIII Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas VIII Edisi Revisi 2017
 
Laporan penelitian Sejarah
Laporan penelitian SejarahLaporan penelitian Sejarah
Laporan penelitian Sejarah
 
BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 11 KURIKULUM MERDEKA
BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 11 KURIKULUM MERDEKABUKU PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 11 KURIKULUM MERDEKA
BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 11 KURIKULUM MERDEKA
 
Buku Sejarah Indonesia Kelas 11 (XI) Kurikulum 13
Buku Sejarah Indonesia Kelas 11 (XI) Kurikulum 13Buku Sejarah Indonesia Kelas 11 (XI) Kurikulum 13
Buku Sejarah Indonesia Kelas 11 (XI) Kurikulum 13
 

En vedette

Sejarah Indonesia Kelas X - Analisis Temuan Fosil di Sangiran
Sejarah Indonesia Kelas X - Analisis Temuan Fosil di SangiranSejarah Indonesia Kelas X - Analisis Temuan Fosil di Sangiran
Sejarah Indonesia Kelas X - Analisis Temuan Fosil di Sangiranlatifanajla
 
Perkembangan biologis manusia purba di indonesia
Perkembangan biologis manusia purba di indonesiaPerkembangan biologis manusia purba di indonesia
Perkembangan biologis manusia purba di indonesiaRidhwan Ardi
 
laporan study budaya SITUS SANGIRAN
laporan study budaya SITUS SANGIRANlaporan study budaya SITUS SANGIRAN
laporan study budaya SITUS SANGIRANDanang Eko
 
Buku paket Guru Kelas X Sejarah 2013
Buku paket Guru Kelas X Sejarah 2013Buku paket Guru Kelas X Sejarah 2013
Buku paket Guru Kelas X Sejarah 2013Ahmad Fauzi
 
Kehidupan pra aksara di indonesia
Kehidupan pra aksara di indonesiaKehidupan pra aksara di indonesia
Kehidupan pra aksara di indonesiaNasron Spd
 
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Bab3 jejak jejakmasalampau
Bab3 jejak jejakmasalampauBab3 jejak jejakmasalampau
Bab3 jejak jejakmasalampauSapari Qu
 
Manusia purba di Indonesia
Manusia purba di IndonesiaManusia purba di Indonesia
Manusia purba di IndonesiaCiproet
 
Meganthropus paleojavanicus
Meganthropus paleojavanicusMeganthropus paleojavanicus
Meganthropus paleojavanicusDimas Rayhan
 
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmSentra Komputer dan Foto Copy
 
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs Sangiran
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs SangiranLKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs Sangiran
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs SangiranVivi Serila
 
Perkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi PraaksaraPerkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi Praaksara21Wily
 
Laporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisataLaporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisataRahman Klu
 
Laporan akhir praktikum paleontologi
Laporan akhir praktikum paleontologiLaporan akhir praktikum paleontologi
Laporan akhir praktikum paleontologivanjavaganesha
 

En vedette (20)

Sejarah Indonesia Kelas X - Analisis Temuan Fosil di Sangiran
Sejarah Indonesia Kelas X - Analisis Temuan Fosil di SangiranSejarah Indonesia Kelas X - Analisis Temuan Fosil di Sangiran
Sejarah Indonesia Kelas X - Analisis Temuan Fosil di Sangiran
 
SEJARAH MANUSIA PURBA
SEJARAH MANUSIA PURBASEJARAH MANUSIA PURBA
SEJARAH MANUSIA PURBA
 
Perkembangan biologis manusia purba di indonesia
Perkembangan biologis manusia purba di indonesiaPerkembangan biologis manusia purba di indonesia
Perkembangan biologis manusia purba di indonesia
 
laporan study budaya SITUS SANGIRAN
laporan study budaya SITUS SANGIRANlaporan study budaya SITUS SANGIRAN
laporan study budaya SITUS SANGIRAN
 
Buku paket Guru Kelas X Sejarah 2013
Buku paket Guru Kelas X Sejarah 2013Buku paket Guru Kelas X Sejarah 2013
Buku paket Guru Kelas X Sejarah 2013
 
Kehidupan pra aksara di indonesia
Kehidupan pra aksara di indonesiaKehidupan pra aksara di indonesia
Kehidupan pra aksara di indonesia
 
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Bab3 jejak jejakmasalampau
Bab3 jejak jejakmasalampauBab3 jejak jejakmasalampau
Bab3 jejak jejakmasalampau
 
Manusia purba di Indonesia
Manusia purba di IndonesiaManusia purba di Indonesia
Manusia purba di Indonesia
 
2 sejarah (1)
2  sejarah (1)2  sejarah (1)
2 sejarah (1)
 
Homo Floresiensis
Homo FloresiensisHomo Floresiensis
Homo Floresiensis
 
Aqidah akhlak ix smt 111
Aqidah akhlak ix smt 111Aqidah akhlak ix smt 111
Aqidah akhlak ix smt 111
 
Meganthropus paleojavanicus
Meganthropus paleojavanicusMeganthropus paleojavanicus
Meganthropus paleojavanicus
 
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs Sangiran
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs SangiranLKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs Sangiran
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Situs Sangiran
 
Perkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi PraaksaraPerkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi Praaksara
 
Laporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisataLaporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisata
 
Laporan akhir praktikum paleontologi
Laporan akhir praktikum paleontologiLaporan akhir praktikum paleontologi
Laporan akhir praktikum paleontologi
 
Cover makalah
Cover makalahCover makalah
Cover makalah
 

Similaire à Manusia Purba Indonesia

Asal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesiaAsal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesiaNur Angraini
 
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdfSalinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdfRestuBisnis
 
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptxAsal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptxMinhyuk Cnblue'rp
 
Manusia purba X Ips 2
Manusia purba X Ips 2Manusia purba X Ips 2
Manusia purba X Ips 2Padpaddro
 
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docx
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docxINDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docx
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docxRahmat Hidayat
 
Evolusi primata dan manusia
Evolusi primata dan manusiaEvolusi primata dan manusia
Evolusi primata dan manusiaMuchlis Soleiman
 
Manusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiaManusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiaDeni Gumilar
 
Rpp kehidupan awal manusia purba
Rpp kehidupan awal manusia purbaRpp kehidupan awal manusia purba
Rpp kehidupan awal manusia purbaseptiputri
 
Evolusiprimatadanmanusia 140321110811-phpapp02
Evolusiprimatadanmanusia 140321110811-phpapp02Evolusiprimatadanmanusia 140321110811-phpapp02
Evolusiprimatadanmanusia 140321110811-phpapp02Nofalia Pebriani
 
Peradaban Awal Kepulauan Indonesia
Peradaban Awal Kepulauan IndonesiaPeradaban Awal Kepulauan Indonesia
Peradaban Awal Kepulauan Indonesiapupaah
 
Jenis jenis-manusia-purba
Jenis jenis-manusia-purbaJenis jenis-manusia-purba
Jenis jenis-manusia-purbajust Aray
 
Lembar kerja siswa 2 manusia purba
Lembar kerja siswa 2 manusia purbaLembar kerja siswa 2 manusia purba
Lembar kerja siswa 2 manusia purbaRizky Aji
 
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islammasa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islamRifa Ramadhani
 
Pertemuan 5 ciri-ciri fosil manusia purba indonesia dan asia
Pertemuan 5  ciri-ciri fosil manusia purba indonesia dan asiaPertemuan 5  ciri-ciri fosil manusia purba indonesia dan asia
Pertemuan 5 ciri-ciri fosil manusia purba indonesia dan asiayadilia
 
Materi kelas x mengenal manusia purba, agustus 2020
Materi kelas x   mengenal manusia purba, agustus 2020Materi kelas x   mengenal manusia purba, agustus 2020
Materi kelas x mengenal manusia purba, agustus 2020Ismail Fizh
 

Similaire à Manusia Purba Indonesia (20)

Materi 1 pdf
Materi 1 pdfMateri 1 pdf
Materi 1 pdf
 
Asal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesiaAsal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesia
 
Presentation 2
Presentation 2Presentation 2
Presentation 2
 
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdfSalinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
 
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptxAsal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
 
Mengenal manusia purba
Mengenal manusia purbaMengenal manusia purba
Mengenal manusia purba
 
Manusia purba X Ips 2
Manusia purba X Ips 2Manusia purba X Ips 2
Manusia purba X Ips 2
 
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docx
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docxINDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docx
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA AWAL KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.docx
 
Evolusi primata dan manusia
Evolusi primata dan manusiaEvolusi primata dan manusia
Evolusi primata dan manusia
 
Manusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiaManusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesia
 
Rpp kehidupan awal manusia purba
Rpp kehidupan awal manusia purbaRpp kehidupan awal manusia purba
Rpp kehidupan awal manusia purba
 
Evolusiprimatadanmanusia 140321110811-phpapp02
Evolusiprimatadanmanusia 140321110811-phpapp02Evolusiprimatadanmanusia 140321110811-phpapp02
Evolusiprimatadanmanusia 140321110811-phpapp02
 
Peradaban Awal Kepulauan Indonesia
Peradaban Awal Kepulauan IndonesiaPeradaban Awal Kepulauan Indonesia
Peradaban Awal Kepulauan Indonesia
 
Jenis jenis-manusia-purba
Jenis jenis-manusia-purbaJenis jenis-manusia-purba
Jenis jenis-manusia-purba
 
Lembar kerja siswa 2 manusia purba
Lembar kerja siswa 2 manusia purbaLembar kerja siswa 2 manusia purba
Lembar kerja siswa 2 manusia purba
 
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islammasa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
masa praaksara,masa hindu-buddha&masa islam
 
kehidupan-manusia.ppt
kehidupan-manusia.pptkehidupan-manusia.ppt
kehidupan-manusia.ppt
 
Penemuan manusia purba dan hasilnya
Penemuan manusia purba dan hasilnyaPenemuan manusia purba dan hasilnya
Penemuan manusia purba dan hasilnya
 
Pertemuan 5 ciri-ciri fosil manusia purba indonesia dan asia
Pertemuan 5  ciri-ciri fosil manusia purba indonesia dan asiaPertemuan 5  ciri-ciri fosil manusia purba indonesia dan asia
Pertemuan 5 ciri-ciri fosil manusia purba indonesia dan asia
 
Materi kelas x mengenal manusia purba, agustus 2020
Materi kelas x   mengenal manusia purba, agustus 2020Materi kelas x   mengenal manusia purba, agustus 2020
Materi kelas x mengenal manusia purba, agustus 2020
 

Dernier

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Dernier (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

Manusia Purba Indonesia

  • 1. Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia Kelas X AKUNTANSI 1 Oleh: Ketua : Irma Triyani Yahya Anggota : Risda Wulandari Putri : A. Adnan Adhyaksa : Siti Nur Firda Sari : Devi Elvira Amir : Lina Andriani : Sri Rahayu SMK NEGERI 1 BULUKUMBA
  • 2. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya lah, Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Sejarah Indonesia di tahun ajaran 2014, dengan judul “ MANUSIA PURBA DI INDONESIA ”. Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang Manusia Purba di Indonesia. Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi manfaat tersendiri bagi teman-teman sekalian. Bulukumba, 16 Oktober 2014 Tim Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar……………………………………………………………………... i Daftar Isi…………………………………………………………………………… ii BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………… 1 1.1 Latar Belakang…………………………………………………………. 1 1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………… 1 1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………….. 1 BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………... 2 2.1 Pengertian Manusia Purba……………………………………………... 2 2.2 Para Peneliti Manusia Purba di Indonesia……………………………... 2 2.3 Kondisi Alam dan Jenis Manusia Purba di Indonesia…………………. 4 2.4 Peta Temuan Manusia Purba…………………………………………... 8 BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………. 10 3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….. 10 3.2 Saran………………………………………………………………….... 10 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 11
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia yang hidup pada zaman Praaksara sekarang sudah berubah menjadi fosil. Fosil manusia yang ditemukan di Indonesia dalam perkembangan terdiri dar i beberapa jenis. Penemuan-penemuan fosil ini banyak disumbang oleh Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan wilayah tropis dan mempunyai iklim yang cocok dihuni manusia kala itu. Penemuan-penemuan fosil sangat berguna bagi perkembangan ilmu sejarah sekarang ini. Baik dalam hal menjelaskan kehidupan manusia kala itu. Hewan yang pernah hidup dan bagaimana evolusi manusia hingga menjadi sekarang ini. Indonesia banyak menyumbang fosil manusia-manusia purba. Dilihat dari hasil penemuan di Indonesia maka dapat dipastikan Indonesia mempunyai banyak sejarah peradapan manusia mulai saat manusia hidup. Dengan begitu ilmu sejarah akan terus berkembang sejalan dengan fosil- fosil yang ditemukan. Hal ini diketahui dari kedatangan para ahli dari Eropa pada abad ke-19, dimana mereka tertarik untuk mengadakan penelitian tentang fosil manusia di Indonesia. Itu sebabnya makalah ini dibuat untuk mengetahui lebih jelas dan terperinci mengenai pengertian manusia purba yang ditemukan di Indonesia dan homo sapiens serta kehidupannya pada masa itu. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut: 1.2.1 Apa yang dimaksud dengan manusia purba? 1.2.2 Siapa sajakah para ahli yang meneliti keberadaan manusia purba di Indonesia? 1.2.3 Bagaimana kondisi alam dan jenis manusia purba di Indonesia? 1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan sebagai berikut: 1.3.1 Untuk mengetahui pengertian manusia purba. 1.3.2 Untuk mengetahui para ahli yang meneliti keberadaan manusia purba di Indonesia. 1.3.3 Untuk mengetahui kondisi alam dan jenis-jenis manusia purba di Indonesia.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Manusia Purba Manusia purba diyakini sudah tinggal di bumi ini sekitar 4 juta tahun yang lalu. Tetapi para ahli meyakini bahwa manusia ini sudah ada di bumi sejak 2 juta tahun yang lalu. Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman praaksara atau prasejarah yaitu zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Secara fisik, cirri-ciri manusia purba mempunyai kemiripan dengan manusia modern sekarang (homo sapiens) namun hal kecerdasannya masih rendah (volume otak < 1200 cc) dibandingkan manusia modern. Mereka biasanya hidup secara berkelompok dan mengandalkan bahan makanan dari alam sekitar, baik beerupa tumubuh-tumbuhan maupun binatang, karena belum mengenal cara bercocok tanam. Kehidupannyapun mereka menggunakan alat-alat yang masih sangat sederhana pula. Alat-alat yang mereka gunakan biasanya dari tulang-tulang binatang dan batu. Para ahli dapat mendeskripsikan kehidupan manusia purba setelah menemukan fosil atau artefak peninggalan manusia purba. Fosil adalah tulang-belulang manusia maupun hewan dan tumbuhan yang telah membatu dalam waktu yang sangat lama. Sedang Artefak adalah peralatan dan perlengkapan kehidupan manusia untuk membantu memenuhi kehidupannya yang terbuat dari batu, tulang, kayu, dan logam. Dengan ditemukannya fosil dan artefak tersebut dapat disusun dan dirangkai perkiraan kehidupan manusia pada zaman lampau. Fosil- fosil manusia hampir ditemukan di seluruh permukaan bumi. Melalui fosil dan artefak itu para ahli dapat meneliti manusia purba untuk mengetahui dan menentukan usia dan keberadaannya. 2.2 Para Peneliti Manusia Purba di Indonesia Fosil- fosil manusia purba banyak ditemukan di bumi Indonesia. Namun penemuan itu belum dapat memastikan secara keseluruhan kehidupan dan keberadaan manusia purba di wilayah Indonesia. Para ahli hanya dapat membuat berbagai macam perkiraan atau penafsiran sebagian kecil kehidupan manusia purba. Berikut ini yang pernah meneliti keberadaan manusia purba di Indonesia.
  • 6. a. Eugene Dubois dan BD. Van Reitschotten Ia mempunyai nama lengkap Marie Francois Thomas Dubois, lahir pada 28 Januari 1858. Eugene Dubois adalah seorang dokter yang berkebangsaan Belanda yang pertama kali datang ke Indonesia. Kedatangannya ke Indonesia bertujuan untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut tentang manusia purba di indonesia setelah mendapat kiriman sebuah tengkorak manusia dari salah seorang teman yang bernama BD. Van Reitchotten pada tahun 1889. BD. Van Reitchotten menemukan tengkorak di daerah Wajak, pada saat ia melakukan penggalian marmer. Eugene Dubois berhasil menemukan fosil tengkorak pada tahun 1890 di dekat Desa Trinil, Jawa Timur. Fosil itu diberi nama Pithecanthropus Erectus (manusia kera yang berjalan tegak). Fosil tersebut diduga berusia kurang lebih satu juta tahun. Penemuan ini ternyata telah menggemparkan dunia ilmu pengetahuan di bidang paleontologi dan biologi. b. Ter Haar, Oppenoorth, dan GRH. Von Koenigswald Ketiga peneliti mengadakan penelitian di daerah Ngandong (Kabupaten Blora). Mereka berhasil menemukan empat belas fosil manusia purba. Fosil-fosil tersebut lebih dikenal dengan Homo Soloensis, karena ditemukan di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo. Sekitar tahun 1936-1941, Von Koenigswald menemukan fosil rahang bawah yang berukuran sangat besar, sehingga para ahli member nama Meganthropus Paleojavanicus (artinya manusia besar yang berasal dari pulau Jawa) yang diduga sama dengan Homo Mojokertensis. c. Tjokrohandoyo dan Duifjes Kedua tokoh ini berhasil menemukan dua fosil di Desa Perning dekat Mojokerto dan Desa Sangiran di daerah Sragen-Surakarta. Penemuan itu menjadi sangat penting karena diperkirakan berasal dari lapisan tanah yang sangat tua (lebih kurang diperkirakan dua juta tahun yang lalu). Fosil yang ditemukan tersebut diberi nama Homo Mojokertensis.
  • 7. d. Prof. Dr. Teuku Jacob Ia lahir di Peurlak, Aceh Timur pada 6 Desember 1929. Setelah Indonesia merdeka, penelitian itu dilakukan oleh Prof. Dr. Teuku Jacob, ia adalah ilmuwan yang terus memperjuangkan penemuannya bahwa fosil di Flores bukan spesies baru, tetapi bagian dari salah satu subspecies Homo Sapiens dengan ras Austromelanesid. Ia menolak anggapan para ahli Barat bahwa manusia purba di kawasan Sangiran, Solo bertradisi mengayau (memenggal kepala lalu memakan otak sesamanya). Prof. Dr. Teuku Jacob melakukan penelitian di Desa Sangiran dan meluas sampai di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo. Penelitian ini berhasil menemukan 13 fosil, dan fosil terakhir ditemukan pada tahun 1973 di Desa Sambung Macan dan Sragen. 2.3 Kondisi Alam dan Jenis Manusia Purba di Indonesia Konon pada zaman es, wilayah kita terbagi menjadi dua bagian. Wilayah barat yang disebut Paparan Sunda menjadi satu dengan Asia Tenggara kontinental. Paparan ini meliputi Jawa, Kalimantan, serta Sumatra dan menjadi satu dengan daratan Asia Tenggara, sehingga merupakan wilayah yang luas. Wilayah timur yang disebut Paparan Sahul menjadi satu dengan Benua Australia. Wilayah yang terletak di antara Paparan Sunda dan Sahul itu meliputi Kepulauan Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Kawasan ini kelak, oleh Wallacea disebut penyaring bagi fauna (bahkan manusia) di kedua daratan. Karenanya, tipe fauna di kedua daratan cenderung berbeda satu dengan yang lainnya. Dengan dukungan iklim serta suhu yang baik, evolusi tumbuhan dan hewan (termasuk Primates) bisa berlangsung. Pada masa itu, manusia hidup dalam kelompok-kelompok kecil di berbagai daerah dengan mobilitas yang cukup tinggi. Jalur Indonesia-kontinen Asia bisa mereka tempuh melalui rute darat, begitu pula dengan Indonesia-Australia. Peralatan batu yang ditemukan di Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara serta di Filipina, mungkin bisa digunakan untuk merunut kehidupan Pithecanthropus yang tinggal di kawasan ini. Kemudahan komunikasi itu memungkinkan mereka untuk mengadakan migrasi ke dalam dua arah yang berlawanan.
  • 8. Perubahan mulai terjadi pada daratan dan kehidupan manusia, saat es mulai mencair. Karena air laut menjadi lebih tinggi dan menutupi bagian-bagian rendah dari kedua paparan, maka membentuk pulau-pulau baru yang saling terpisah. Dampaknya adalah kelompok-kelompok manusia itu menjadi tercerai-berai dan hidup di dalam pulau-pulau yang saling berlainan. Fenomena alam itu tidak hanya sekali terjadi, sehingga memungkinkan faktor-faktor evolusi seperti seleksi alam, arus gen, dan efek perintis untuk bekerja. Hasilnya adalah populasi baru yang mungkin sekali berbeda dengan induknya. Mungkin karena faktor hibridisasi yaitu pembauran gen atau perjodohan antara dua golongan makhluk hidup. Mungkin pula karena pigminasi yaitu proses pengerdilan individu sebagai akibat adanya seleksi alam dan terbatasnya bahan makanan untuk populasi yang semakin bertambah. Proses inilah yang antara lain mengakibatkan mengapa manusia purba yang ditmukan di kawasan Sangiran berbeda dengan yang ditemukan di Flores pada tahun 2004. Latar belakang sejarah di atas memunculkan kehidupan manusia di bumi Indonesia. Berdasarkan penemuan para ahli dapat diketahui adanya beberapa jenis manusia purba yang berhasil ditemukan di Indonesia, diantaranya: a. Meganthropus Paleojavanicus Meganthropus paleojavanicus berasal dari kata; Megan artinya besar, Anthropus artinya manusia, Paleo berarti tua, Javanicus yang artinya dari Jawa. Jadi bisa disimpulkan bahwa Meganthropus Paleojavanicus adalah manusia purba bertubuh besar tertua di Jawa. Fosil manusia purba ini ditemukan di daerah Sangiran, Jawa Tengah antara tahun 1936-1941 oleh seorang peneliti Belanda bernama Von Koeningswald. Hasil temuan tersebut berupa rahang bawah dan atas. Pada tahun 1952, Marks juga menemukan fosil rahang bawah manusia Meganthropus yang lain pada lapisan Kabuh (Pleistosen tengah) di Sangiran. Fosil yang ditemukan di Sangiran ini diperkirakan telah berumur 1-2 Juta tahun. Ciri-cirinya sebagai berikut: 1) Memiliki tulang pipi yang tebal. 2) Memiliki otot kunyah yang kuat. 3) Memiliki perawakan yang tegap. 4) Memiliki tonjolan kening yang menyolok. 5) Memiliki tonjolan belakang yang tajam. 6) Tidak memiliki dagu. 7) Memakan jenis tumbuh-tumbuhan. 8) Mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat.
  • 9. b. Pithecanthropus Mojokertensis / Pithecanthropus Robustus Pithecanthropus Mojokertensis berarti manusia kera dari Mojokerto. Fosil manusia purba ini ditemukan dan diteliti oleh Tjokrohandoyo yang bekerja di bawah pimpinan ahli purbakala Duifjes pada tahun 1936 di daerah Kepuhlagen sebelah utara Perning, Mojokerto. Temuan tersebut berupa fosil anak-anak berusia sekitar 5 tahun. Pithecanthropus Mojokertensis diperkirakan hidup sekitar 2,5 sampai 2,25 juta tahun yang lalu. Jenis Phitecanthropus mempunyai ciri-ciri antara lain sebagai berikut: 1) Badan tegap, tetapi tidak seperti Meganthropus. 2) Tinggi badannya 165-180 cm. 3) Tidak mepunyai dagu. 4) Tulang tahang dan geraham kuat serta bagian kening menonjol. 5) Volume otak belum sempurna seperti jenis Homo, yaitu hanya berkisar 750 - 1.300 cc. 6) Tulang atap tengkorak tebal dan berbentuk lonjong. 7) Alat pengunyah dan otot tengkuk sudah mengecil. c. Pithecanthropus Erectus Pithecanthropus erectus ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1890 di sekitar lembah sungai Bengawan Solo, Desa Trinil (Ngawi), Jawa Timur. Hasil temuan fosil tersebut setelah diteliti dan direkonstruksi ternyata menunjukkan bentuk kerangka manusia yang menyerupai kera, sehingga dinamakan Pithecanthropus Erectus yang berarti manusia kera yang berjalan tegak. Mereka hidup sekitar satu juta sampai satu setengah juta tahun yang lalu. Berdasarkan penelitian pada temuan fosil yang ada, dapat disimpulkan bahwa Pithecanthropus Erectus mempunyai ciri-ciri antara lain: 1) Berjalan tegak. 2) Berbadan tegap dengan alat pengunyah yang kuat. 3) Tinggi badan sekitar 165-170 cm dengan berat badan ± 100 kg.
  • 10. 4) Makanannya masih kasar dengan sedikit pengolahan. 5) Volume otaknya berada di antara kera dan manusia. d. Homo Wajakensis Fosil manusia purba jenis Homo adalah jenis manusia purba yang mendekati ciri-ciri manusia modern. Fosil ini ditemukan pada tahun 1889 oleh Eugene Dobois di desa Wajak (Tulung Agung) Jawa Timur. Fosil yang ditemukan berupa tulang tengkorak, rahang bawah, dan beberapa ruas tulang leher. Hidup antara 25.000-40.000 tahun yang lalu. Adapun jenis Homo Wajakensis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) Berbadan tegap. 2) Volume otak lebih besar daripada Pithecanthropus, yaitu berkisar 1.000-2.000 cc dengan rata-rata 1.350-1.450 cc. 3) Alat pengunyah, rahang, gigi dan otot tengkuk sudah mengecil. 4) Otak besar dan kecil sudah berkembang terutama kulit dan otaknya. 5) Berjalan lebih tegak. 6) Tinggi badan 130-210 cm dengan berat badan 30-150 kg. 7) Muka tidak terlalu menonjol ke depan. 8) Tulang tengkorak mulai membulat. 9) Berkemampuan membuat alat-alat dari batu dan tulang meskipun masih sangat sederhana. e. Homo Soloensis Homo Soloensis merupakan jenis fosil manusia praaksara yang ditemukan di lembah sungai Bengawan Solo, oleh Ter Haar dan Ir. Oppenoorth pada tahun 1931–1934 di Desa Ngandong kabupaten Blora. Setelah diteliti oleh Von Koenigswald, fosil tersebut diketahui bahwa ternyata manusia purba jenis Homo Soloensis lebih tinggi tingkatannya daripada Pithecanthropus Erectus. Jenis manusia purba tersebut dinamakan Homo Soloensis atau manusia purba dari Solo. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak dan juga tulang kering. Homo Soloensis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) Otak kecilnya lebih kecil dari otak kecil Pithecanthropus Erectus. 2) Tengkoraknya lebih besar daripada Pithecanthropus Erectus. 3) Volume otaknya berkisar 1.000-1.300 cc.
  • 11. 4) Tonjolan kening agak terputus di tengah. 5) Berbadan tegap dan tingginya sekitar 180 cm. f. Homo Sapiens Homo sapiens artinya manusia cerdik berasal dari zaman Holosen (±40.000 tahun yang lalu), telah mengalami pengecilan pada bagian kepala dan tubuh yang lain, sehingga fisiknya sudah hampir sama dengan manusia zaman sekarang. Jenis Homo Sapiens yang sampai sekarang masih ada adalah ras Mongoloid, ras Kaukasoid, dan ras Negroid. Ras Mongoloid memiliki ciri berkulit kuning dan menyebar di Asia Tenggara. Ras Kaukasoid berkulit putih berhidung mancung dan tubuhnya jangkung, hidupnya menyebar di Eropa dan Asia kecil (Timur Tengah). Ras Negroid berkulit hitam, bibir tebal, berambut keriting, hidup menyebar di Papua, Australia dan Afrika. Selain ketiga ras tersebut, terdapat dua ras yang penyebarannya terbatas yaitu ras Austromelanesoid dan ras Kaukasoid. Ras Austromelanesoid terdapat di Kepulauan Pasifik dan pulau-pulau di antara Asia dan Australia, sedangkan ras Kaukasoid atau mungkin yang dimaksud adalah ras Indian yang terdapat di Benua Amerika dan sekarang terdesak oleh orang kulit putih. Pada zaman Mesolitikum (zaman Batu Madya atau zaman mengumpulkan makanan), Homo Sapiens di Indonesia sudah mengenal tempat tinggal yang tetap dan bercocok tanam secara sederhana. Mereka yang tinggal di tepi pantai membangun rumah-rumah panggung, sementara yang di pedalaman tinggal di gua-gua. 2.4 Peta Temuan Manusia Purba Wilayah Indonesia, terutama di daerah lembah sungai Bengawan Solo dan sungai Brantas, merupakan daerah temuan fosil manusia purba yang pernah hidup di Indonesia. Setelah ditemukannya fosil Pithecantropus Erectus tersebut orang mulai mengadakan penyelidikan di sekitar Trinil. Pada tahun 1931 dan 1934 Dr. G.H.R. Von Koenigswald di daerah
  • 12. Ngandong, masih di wilayah lembah Bengawan Solo menemukan dua tulang paha dan sebelas tengkorak. Sebagian dari tengkorak itu sudah rusak, tetapi ada beberapa yang masih baik dan bisa digunakan untuk penelitian yang saksama. Penyelidikan yang dilakukan Dr. G.H.R. Von Koenigswald dan Weidenriech menunjukkan bahwa mahluk ini tingkatannya lebih tinggi daripada Pithecantropus Erectus, bahkan mungkin dapat digolongkan kepada manusia (homo sapiens). Pada tahun 1936 Dr. G.H.R. Von Koenigswald menemukan fosil manusia purba ketika mengadakan penelitian di lembah sungai Solo di dekat Mojokerto. Ia menemukan kerangka manusia yang diperkirakan lebih tua daripada sisasisa yang ditemukan oleh Dr. Eugene Dubois. Fosil manusia purba jenis tersebut ditemukan di daerah Wajak, dekat Tulung Agung, Jawa Timur. Makhluk tersebut di sebut Homo Mojokertensis. Para ahli menyebutnya Homo Wajakensis, artinya manusia dari Wajak. Fosil manusia purba dari Mojokerto itu merupakan fosil anak-anak. Menurut ahli purbakala Tn. Van der Hoop, Homo Mojokertensis hidup kira-kira 600.000 tahun yang lalu, sedangkan mahluk Pithecantropus Erectus 300.000 tahun yang lalu. Pada tahun 1939, Von Koenigswald menemukan fosil manusia purba di lembah Bengawan Solo, desa Perning di dekat kota Mojokerto, Jawa Timur. Fosil ini berupa tengkorak kanak-kanak yang tampak pada giginya yang diperkirakan berusia 5 tahun. Jenis manusia purba ini disebut Pithecantropus Mojokertensis, artinya manusia kera dari Mojokerto. Pada tahun yang sama Von Koenigswald menemukan lagi fosil manusia purba di lembah sungai Bengawan Solo. Jenis manusia purbanya disebut Pithecantropus Robusta, artinya manusia kera yang kuat tubuhnya. Disebut demikian karena bentuk tubuhnya lebih besar dan kuat daripada Pithecantropus Erectus.
  • 13. BAB III PENUTUP 2.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Manusia yang hidup pada zaman praaksara (prasejarah) disebut manusia purba. Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman prasejarah yaitu zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Ditemukannya manusia purba karena adanya fosil dan artefak. Ada beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di wilayah Indonesia Meganthropus Paleojavanicus yaitu manusia purba bertubuh besar tertua di Jawa dan Pithecanthrophus adalah manusia kera yang berjalan tegak. Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang memiliki bentuk tubuh yang sama dengan manusia sekarang. Mereka telah memiliki sifat seperti manusia sekarang. Kehidupan mereka sangat sederhana, dan hidupnya mengembara. Jenis kaum Homo Sapiens yang ditemukan di Indonesia ada 2, yaitu Homo Soloensis yang berarti manusia purba dari Solo dan Homo Wajakensis yang berarti manusia purba dari Wajak. 2.2 Saran Demikianlah makalah ini kami susun dengan baik. Semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman. Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, maka kami mengharapkan saran dan kritik yang senantiasa bersifat membangun demi menyempurnakan makalah ini.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA http://www.plengdut.com/2013/03/Manusia-Purba-Indonesia-yang-Hidup-pada-Masa- Praaksara.html http://indonesiaindonesia.com/f/89905-manusia-purba-indonesia/ http://www.info-asik.com/2012/10/sejarah-manusia-purba.html http://marhadinata.blogspot.com/2013/01/sejarah-manusia-purba-di-indonesia.html http://smpn1sdk91bubun2013.blogspot.com/2013/03/sejarah-manusia-purba.html http://yessicahistory.blogspot.com/2013/04/sejarah-manusia-purba-di-indonesia.html http://zulfahmigo.blogspot.com/2013/01/manusia-purba-pithecanthropus-erectus.html http://jagoips.wordpress.com/2012/12/28/kehidupan-manusia-pra-aksara/