SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
Télécharger pour lire hors ligne
1
Menembus Tanpa Batas 2
Salam Redaksi
Segala puji kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan be-
gitu banyak rahmat-Nya sehingga dapat terselesaikannya bulle-
tin ini. Kami juga ucapkan banyak terima kasih kepada semua
anggota redaksi yang telah bekerja keras dalam pembuatan bul-
letin dan seluruh pihak yang telah membantu dan mendampingi
kami.Kekurangan dan kesalahan dari penulisan bulletin mung-
kin masih banyak terlihat. Maka dari itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan untuk membenahi kekuran-
gan dan kesalahan kami dan menjadikannya lebih baik.
Buletin kali ini, kami mencoba mengulas sedikit tentang
dunia malam kampus Unhas dengan segala suasana, ke-
giatan mahasiswa, dan polemik-polemik yang kerap terjadi
dimalam hari.Adapun jika ditemukan kata-kata yang terli-
hat kurang pro dengan kampus, itu bukanlah maksud kami
menjelekan kampus.Tapi kami mencoba memberikan yang ter-
baik untuk kampus dengan memberikan saran dan kritik agar
dapat dijadikan bahan introspeksi bagi kampus tercinta ini.
Salam Redaksi
MANAJEMEN
Pemimpin Redaksi		 :	
Andi Chairiza
koordinator liputan		 :	
Umratunnisah
Fotografer			:	
Indah Wahyu Lestari
Editor				:	
Kadri, Rey, Dian
Layout				
:	 Lutfi, Aisyah
1.	 Salam Redaksi		 :	
Andi Chairiza
2.	 Aktivitas	 	 :	
Uni, Icha, Indah, Inna,
Dewi Sartika, Ema
3.	 Laput			:	
Jen-jen, Dian, Reski, Sam
4.	 Opini			:	
Esse, Jana, Rahma
5.	 Literasi			:	
Mila, Gilang, Ria
6.	 Potret			:	
Aisyah, Rey, Indah
7.	 Lipsus			:	
Akbar, Anisa, Ilna, Dewi
8.	 Community		 :	
Fajrin
Menembus Tanpa Batas 3
Aktivitas
Suasana malam yang
begitu dingin tak meruntuhkan
semangat para mahasiswa
yang sangat antusias dalam
beraktifitas di malam hari.
Begitu halnya dengan Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM)
yang berada di naungan Wakil
Rektor 3 yang bertempat di
Pusat Kegiatan Mahasiswa
(PKM). Hampir semua UKM
terlihat beraktifitas di malam
hari. “Kegiatan mahasiswa
kebanyakan malam hari dilak-
sanakan karena ketika siang
hari Mahasiswa sibuk kuliah.
Sebanyak 30 UKM di Unhas
sering melakukan kegiatan
berupa latihan” Ungkap Didi
mahasiswa Tekhnik Elektro
2009 yang juga ketua UKM
Tenis Meja
UKM HOCKEY terlihat
lebih sibuk dari UKM yang lain
berhubung karena ada beber-
apa kegiatan yang menanti ke
depan. Pada tanggal 3 februari
sampai akhir bulan februari
UKM ini mencari atlit yang
dipersiapkan untuk acara KE-
MENPORAKA se-universitas
Indonesia yang akan diadakan
di Universitas Negri Jakarta.
Namun UKM ini kesulitan
mencari kader baru. “Kami dari
UKM Hockey sangat susah
mencari kader-kader baru. Hal
ini mungkin karena Mahasiswa
sekarang yang kurang ingin
berorganisasi atau kurangnya
sosialisasi dari kami “ Ungkap
cowok tampan berkulit kun-
ing langsat Mifta Farid selaku
ketua dari UKM Hockey.
Menyapa
PKM Di
Malam Hari
Laporan Utama
Ditutupnya gerbang pintu
satu Universitas Hasanuddin
di malam hari ternyata bukan
menjadi syarat akan tercip-
tanya selalu keamanan bagi
lingkungan kampus, justru
itu menjadi peluang yang be-
sar adanya tindak kejahatan.
Keamanan yang ketat malah
menjadikan tindakan kejahatan
semakin menjadi-jadi .
Para penjaga keamanan
Universitas Hasanuddin terus
siap siaga dalam menjaga ling-
kungan kampus. Malam hari
merupakan salah satu sua-
sana yang mendukung untuk
melakukan tindakan di luar ba-
tas kewajaran. Tindak kriminal
yang kerap terjadi di lingkun-
gan kampus menjadikan para
penjaga keamanan lebih eks-
tra lagi dalam memperhatikan
setiap gerak-gerik yang men-
curigakan.
Bukan hanya di malam hari
tindak kejahatan terjadi, namun
terjadi pula pada siang hari.
Umumnya pencuri di malam
hari menjadikan barang elek-
tronik dan aset berharga se-
bagai sasaran utama, sedan-
gkan di siang hari pencurian
motor kerap terjadi di lingkun-
gan kampus, ini dikarenakan
tidak tersedianya tempat parkir
bagi mahasiswa.
Pencurian memang kerap
terjadi di lingkungan kampus.
Seperti pada peristiwa yang
dialami oleh keluarga pak Sar-
man . “pencurian terjadi saat
mahasiswa sedang liburan,
kasus ini sudah dilaporkan ke
pihak yang berwajib namun,
dua bulan setelah kehilangan,
polisi belum memberikan re-
spon yang akurat “ ujar pak
Sarman saat diwawancarai di
kediamannya, sabtu (1/2).
Pencurian juga terjadi di
Pusat Kegiatan Mahasiswa
(PKM). Pencurian ini terjadi
pada siang dan malam hari, ini
didasari karena tidak adanya
pengamanan dari pihak ke-
amanan kampus. “diperlukan
adanya satu tempat khusus
yang dijadikan sebagai tempat
parkir, agar mahasiswa tidak
memarkirkan kendaraannya di
sembarang tempat, sehingga
bisa mengurangi tindakan pen-
curian” ungkapannya Abdul
Rahman, sabtu (1/2). Adapun
pencurian yang pernah terjadi
di danau kampus yakni pelaku
pencurian menyodorkan sen-
jata tajam kepada korban yang
sebelumnya telah mereka jadi-
kan sasaran utama.
Sulitnya menjaga keamanan
kampus, itulah yang dirasakan
oleh para penjaga keamanan
sebab banyak mahasiswa yang
berdiam diri di kampus hingga
larut malam. Demi terciptanya
keamanan kampus, penjaga
keamanan kerap melarang
mahasiswa berlama-lama di
kampus, tetapi mahasiswa
memilih untuk tetap berada di
kampus dengan alasan akan
adanya kegiatan kelembagaan
dan mengerjakan tugas kam-
pus. ini menyebabkan Penjaga
keamanan sulit untuk membe-
dakan mana mahasiswa dan
mana orang luar.
Gerbang Tertutup,
Tindak Kejahatan Terbuka
Menembus Tanpa Batas 4
Laporan Khusus
Diklat jurnalistik dan kepenulisan ke-VI mengun-
dang perhatian sejumlah warga IMSI, sebab baru ta-
hun ini pesertanya bukan hanya sastra saja khususnya
sastra Indonesia, namun juga beberapa mahasiswa
fakultas lain, serta dari luar universitas , dan tak lupa
dari SMA pun ikut mengikuti diklat ini.
Diklat yang bertempat di Gedung Pertemuan Alumni
(GPA) Universitas Hasanuddin ini berlangsung sela-
ma tiga hari dari 31 Januari sampai 1 Februari. Dalam
kegiatan ini mengundang Aan Mansyur, Aslan Abi-
din, dan Basri sebagai pemateri dan beberapa jurnalis
lokal dan kampus.
“Ketika peserta lain bertanya apa tips menulis saya hanya berkata, menulislah sampai keha-
bisan kata dan jangan sampai kehabisan kata”,ungkap Aan mansyur.
Mengundang Sastrawan Makassar !
Materi yang dibawakan oleh pemateri tersebut men-
arik minat dari peserta seperti yang dialami oleh Dian
Moudyan mengatakan “kegiatan ini bagus sebab di
usia sekarang kita sudah dituntut untuk menulis dan
menurut saya ini berguna di masa depan”.
Lain halnya dengan Nisa yang mengatakan bahwa
penyampaian dari beberapa materi kurang rileks se-
hingga peserta tidak nyaman akan kondisi tersebut
dan beberapa dari peserta ada yang mengantuk.
Terlepas dari itu, materi cukup menarik bagi sebagian
peserta, dan berhubungan dengan temanya “hari ini
berharga, Tuliskan!
Menembus Tanpa Batas 5
Menjadi seorang satpam kampus tidaklah
mudah. Profesi seperti ini membutuhkan mental
yang kuat dan tenaga yang ekstra untuk menjaga
keamanan kampus dari unsur-unsur kejahatan yang
ada. Profesi seperti ini berbeda dengan profesi yang
lain, jika profesi yang lain bekerja pada siang hari dan
beristirahat pada malam hari maka seorang satpam
akan bekerja dimalam hari dan beristirahat pada siang
hari.
Pak Mansyur seorang satpam yang kurang
lebih 31 tahun yang telah bekerja untuk menjaga
keamanan kampus. Menurut beliau ada beberapa kendala yang dialami bersama kawan-kawan seprofesinya
yaitu ketika bertugas di malam hari, kendaraan merupakan salah satu penyebab dari tidak efektifnya proses
kerja mereka. Karena mereka harus menggunakan kendaraan pribadi untuk keliling mengecek keamanan
kampus dan mengisi BBM sendiri, mengingat mobil patroli hanya satu yang menyebabkan tidak maksimal
untuk berpatroli.
Opini
Community
Organisasi ini berdiri pada tahun 2007. Organisasi ini bergerak dalam bidang proyek
sosial yang bertujuan untuk memecahkan masalah masyarakat.
IFL (Indonesian Future Leaders) Chapter Sulsel ini sekarang dipimpin oleh Ardiman dan
memiliki 35 staf yang terdiri dari divisi komunikasi dan kerjasama, social project, pendan-
aan dan publikasi. Organisasi ini bukanlah organisasi keterampilan tapi merupakan organ-
isasi yang menampung aktivis-aktivis mahasiswa yang siap bekerja menjalankan social
project. Kegiatan yang telah dilakukan IFL Chapter Sulsel salah satunya adalah clean up
desember 2013 dimana kegiatan ini membersihkan Anjungan losari. Kemudian kegiatan
terakhir yang dilakukan adalah VCD (Volunteer Competition Day) januari 2014.
“be a part IFL is one of unforgettable experience. Awesome people with a wise passion.
Campus activist with volunteer soul”
Media social
Twitter : @IFLsulsel
IFL (Indonesian Future Leaders) Chapter
Sulsel
Alternatif Satpam
Dalam Beroperasi di
Lingkungan Kampus
Menembus Tanpa Batas 6
Ia berjalan tanpa keceriaan,
mulutnya tertutup rapat, raut
wajah pucat pasih dan tatapannya
kosong. Ia sedang beradaptasi
dengan kehidupannya sekarang.
Ia harus mengelilingi Desa yang
jalanannya terjal, becek karena
hujan dan melewati sungai untuk
bertemu satu persatu calon
pasiennya.
Ia tidak terbiasa dengan
kehidupan barunya.
Yah, dialah Bidan yang baru
di tempatkan didesa yang sulit
mendapatkan akses dan fasilitas
yang bagus layaknya kota.
Dengan membawa senter dan
berjalan hati-hati, malam itu sang
bidan akan mendatangi salah
seorang pasiennya.
Dooooorrrr..
Suara tembakan senapan dari
desa seberang mengagetkan dan
menghentikan langkah bidan.
“Astaghfirullah, ada apa ini?
Apa yang sedang terjadi malam-
malam begini?” Bidan membatin
ketakutan
Bidan mempercepat
langkahnya, ia ketakutan berjalan
sendirian dan waspada dengan
suara senapan.
Tok..tok..tok
“Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumsalam, maaf ibu
ini siapa ya?” Tanya pemilik rumah
dengan bernada curiga sambil
membukakan pintu.
“Ibu Kamariahnya ada pak?
Saya bidan baru di desa ini. Saya
datang kemari bermaksud untuk
bertemu ibu Kamariah. Saya ingin
periksa kehamilannya. Kata bidan
Sari, sekarang sudah masuk masa
persalinannya. Saya khawatir
terjadi apa-apa.”Ujar bidan
“Oh, jadi ibu ini adalah
pengganti bu bidan Sari ya?
Silahkan masuk kalau begitu.
Maaf, saya kira ibu ini mata-mata”
tutur suami Bu Kamariah curiga.
“Mata-mata apa pak? Oh
iya pak. Maaf saya terlambat
berkunjung, saya masih sulit
menghafal jalanan desa ini.”
Jawab Bidan.
“Ah, tidak apa-apa. Maaf saya
keceplosan. Perkenalkan, nama
saya Iwan.” jawab pak Iwan
“Oh iya pak, tadi saat di jalan
mau kemari, saya mendengar ada
suara tembakan. Apa di desa ini
ada pemburu ya pak? Tapi kok
malam-malam berburu?” tanya
bidan lugu
“Hah? Di mana ibu dengar
suaranya?” Pak Iwan balik
bertanya.
“Sepertinya di desa seberang
pak. Tapi ini baru dugaan saya”
jawab bidan hati-hati
“Kalau begitu ibu kekamar saja
ya, kebetulan di dalam ada dukun
kepercayaan desa ini. Saya suruh
dukun itu untuk menjaga isteri
saya karena saya khawatir isteri
saya kenapa-kenapa. Maklum,
saya ini laki-laki, tidak paham soal
perempuan.”
“Ahmad.. Ahmad.. Kemari”
panggil Pak Iwan kepada anak
lelakinya.
“Iyaa, Pak” jawab pemuda
berusia 12 tahun.
“Kamu antarkan ibu bidan
ke kamar ibumu. Sekaligus
beritahukan kalau bapak mau
kedesa seberang. Kamu harus
menjaga ibumu ya, sebentar lagi
kamu akan punya adik.” Kata Pak
Iwan
“Berbahaya Pak, di desa
seberang. Jangan kesana Pak.”
Kata Ahmad memperingati
“Tugas orang dewasa
melindungi desa dan keluarga.
Tugasmu anakku, lindungi ibu dan
calon adikmu.” Pesan Pak Iwan
“I..ii..ya, Pak. Hati-hati, Pak”
kata Ahmad sambil memeluk
ayahnya
Bidan dan Ahmad berjalan
menuju kamar ibu Kamariah.
Mata bidan berkeliaran melihat
ruangan-ruangan yang sempit.
Lantai kayu yang di injaknya saling
bersahutan seperti hendak roboh.
“Ada apa memangnya desa
seberang?” Tanya bidan ke Ahmad
memulai percakapan
“Ibu hanya orang baru disini.
Orang baru yang berkunjung
kesini selalu membela mereka.”
Jawab Ahmad
“Maksud mu membela
mereka? Mereka siapa?” Tanya
bidan
“Aaahhhh, sakiiittt..sakiiittt.
Aduuhh, mau patah tulang
kuu.. Ahhhh.. Sakiittt..” Jerit ibu
Kamariah.
Sontak Bidan dan Ahmad
berlari kekamar.
Sesampainya di depan pintu,
bidan itupun tersenyum ramah
pada Bu Kamariah dan dukun
yang kini menjadi saingannya,
belakangan ia baru kenal namanya
Nenek Saroh.
“Tenang ya, Bu, tenang. Saya
pijetin punggung belakangnya
ya Bu.” kata dukun yang sedang
mengunyah sirih.
“Sakit sekali Nek Saroh, cairan
apa ini yang keluar. Sepertinya
darahnya yang keluar” Bu
Kamariah Panik
BidandanAhmadmenghampiri
Bu Kamariah lebih dekat.
“Ibu, ada orang yang mau
bertemu. Dan bapak tadi pamit
pergi ke desa seberang” ujar
Ahmad
Dengan susah payah, Bu
Kamariah menelentangkan
badannya, wajahnya pucat dan
berkeringat kelelahan, perut
buncitnya basah di berikan air
bacaan Nenek Saroh.
Ibu Kamariah, Saya bidan baru
di desa ini. Bisa saya periksa Bu?
Nek Saroh, saya minta izin periksa
Bu Kamariah ya.”
“Mau apa bapakmu ke desa
seberang? Kenapa dia tidak disini
menjagaku atau sekedar pamit
kepadaku?” Tanya Bu Kamariah
ke Ahmad tanpa memperdulikan
pertanyaan bidan.
“Saya tadi melarangnya bu,
tapi bapak tetap mau ke sana”
jawab Ahmad
Wajah Bu Kamariah menjadi
mendung, ia khawatir dengan
suami dan juga calon bayinya.
“Tadi Bu bidan, ada semburan
darah yang keluar, ada juga
lendirnya.” Nenek Saroh
menjelaskan
“Bu, mohon izinkan saya
periksa Ibu. Ini amanah bidan Sari.
Saya harus menolong Ibu.” Kata
bidan dengan nada lembut.
Bu Kamariah hanya
mengangguk. Bidan pun memulai
pemeriksaan. Ia menyembunyikan
kepanikan tentang suara senapan
desa seberang. Ia berusaha
konsentrasi untuk menolong Bu
Kamariah.
Sedikit kesulitan menghadapi
pasien mau bersalin dengan
keadaan yang serba sederhana.
Penerangan sederhana, alat
dan obat-obatan seadanya
yang ia bawa dari puskesmas.
Bidan adalah profesi yang rawan
dengan undang-undang yang
Di tanah Konflik !
Menembus Tanpa Batas 7
tidak sepenuhnya berpihak pada
bidan, upah murah sudah menjadi
masalah kronik negara ini, malah
kadang tak di gaji. Penghisapan
dan penindasan terjadi pada
bidan yang bekerja lebih dari
8 jam kerja--saat dinas malam
sampai 13 jam kerja.
“Normalkan, Bu?” Tanya Bu
Kamariah dengan suara rendah
hampir tak terdengar.
“Dari hasil pemeriksaan,
semuanya normal kok Bu.
Pembukaan serviksnya sudah
4cm, ini yang membuat ada
sedikit darah dan lendir keluar.
Ibu bisa makan dan minum yang
manis-manis dulu sampai tunggu
pembukaan lengkap. Perasaan
Ibu tolong di perbaiki ya. Jangan
terlalucemas.Kalauibucemasdan
stres, bisa berpengaruh terhadap
calon bayi dan persalinan.”
“Kamu tidak rasakan
kekhawatiran dan ketakutanku.
Desa seberang sangat berbahaya.
Apa kamu bisa menjamin
suamiku akan baik-baik saja?
Mereka berseragam dan
bersenjata. Mereka menyerang
dan membunuh siapa saja yang
coba menghalanginya. Aku dan
anakku masih butuh suamiku,” Bu
Kamariah meluapkan emosinya.
Bidan mematung mendengar
luapan emosi dari pasiennya. Ia
mulai menerka-nerka apa yang
sedang terjadi.
“Nek saroh, mari bantu
saya menyiapkan perlengkapan
persalinan. Saya juga akan mengisi
lembaran partograf.” Kata bidan
mengalihkan perhatian
“Tringg..tringg..tringg” bunyi
handphone bidan
“Ahh, si bedebah ini lagi.”
Gumam bidan
“Kenapa tidak pernah
mengangkat telphone ku dan
membalas sms ku hah? Kamu
ini isteriku, seharusnya kamu
malam ini bersamaku dalam
pembaringan. Jangan sok sosial
kamu!”Suara telephone seberang.
“Maafkan aku, aku hanya
ingin menjadi perempuan yang
merdeka! Dan bisa menaikkan
haji kedua orang tuaku” Jawab
bidan tegas
“Okee, jangan salahkan aku
jika aku bersama perempuan lain.
Aku hanya ingin dapat di layani
oleh isteriku di saat aku sedang
terbakar hasrat seksual seperti
pada lelaki umumnya!” Ancam
suami sang bidan
“Akutakmungkinmeninggalkan
pasienku. Beberapa jam lagi ia
akan melahirkan.” Jawab bidan
“Aku tak perduli, seharusnya
dari awal aku menikah dengan
perempuan yang bisa ku suruh
seenak udel ku. Bukan menikahi
perempuan yang tak bisa ku atur
sepertimu !” Ketus suami bidan.
“Terserahlah! Kuharap kamu
tetap berpikir waras walaupun
kamu sedang ingin bersamaku”
Keharmonisan keluarga kecil
sang bidan memang telah lama
sirna. Sang suami yang melarang
isterinya untuk menjadi bidan
karena menurutnya pendapatan
telah cukup. Namun, sang isteri
juga punya tanggung jawab sosial
terhadap orang tuanya yang
sangat ingin naik haji. Ia telah
meminta pada suaminya untuk
menaikkan haji orang tuanya.
Tapi suaminya tidak mau. Budaya
patriarki yang bercokol pada
fikiran sang suami, membuat sang
suami selalu melihat perempuan
hanya di dapur, sumur dan kamar.
***
“Nak bidan, perlengkapannya
telah siap semua. Saya mau
pakaikan bu kamariah bawang
merah di bagian kerah bajunya.
Supaya tidak ada makhluk halus
yang mendekatinya.” Jelas Nenek
Saroh
“Iyaa nek, pasangkan saja.”
Jawab Bidan
Didalam ilmu kebidanan,
sepanjang mitos dan kepercayaan
adat tidak mengganggu
persalinan. Maka tidak apa-apa di
gunakan.
5 jam kemudian..
“Ahhhh, sakiiittttt.. Aduhhhh..
Apa ini yang keluaaarr..
Aduuuhhhh.. Sakiittt..” Teriakan
bu Kamariah makin keras.
Air berwarna hijau mengucur
deras membasahi sarung yang
ia kenakan, air yang serbaguna
yaitu campuran kencing serta
mekonium (kotoran) janin yang
juga jadi air penyejuk dahaga sang
janin ini telah keluar lebih dahulu
untuk melicinkan jalan lahir.
“Bu Kamariah, saya periksa lagi
ya” bujuk bidan
“Saya mau keWC, saya mau
buang air besar” Keluh bu
Kamariah
“Jangan keWC bu, itu hanya
perasaansajamaubuangairbesar.
Nah sekarang pembukaannya
sudah lengkap bu dan air ketuban
sudah pecah. ayoo dengarkan
instruksi saya ya. Saat perut ibu
sakit, langsung mengedan dan
didorong ya bu.” Jelas bidan
“Ah, Gawat, air ketubannya
berwarna hijau, ini telah
bercampur dengan mekonium
janin. Terlambat sedikit bayi tidak
bisa bernafas atau jalan nafasnya
terganggu (Asfiksia) dan parahnya
tak terselamatkan” bidan
membatin
“Aaahhhh, aduuuhhh,
eeemmmmm, aaarrrghhh, huu..
huu..huu.. Eeeeemmmmmm.”
Jerit bu kamariah
“Ayoo bu, semangatt
kepalanya sudah kelihatan” bidan
menyemangati
hhhhhh,, sakiiittt.. Ahhhhhh”
“Bukan begitu bu cara
mengedannya, nafas ibu jangan
terputus-putus.. Tunggu sampai
benar-benar sakit lalu Ibu tarik
nafas dalam-dalam, lalu tahan
tanpamengeluarkansuara.Sambil
menahan, sambil mendorong
keluar seperti buang air besar.”
Bidan memberikan instruksi
10 menit kemudian..
“Belum terasa sakit lagi bu?”
Tanya bidan berusaha menahan
kepanikannya
“Iyaa,tidakterasalagi sakitnya”
jawab bu Kamariah kelelahan
“Saya rangsang kalau begitu ya
bu” ujar bidan
Bidanpun mengambil
cairan infus dan memasukkan
obat rangsangan agar rahim
berkontraksi.
Beberapa menit kemudian,
semburan darah keluar dari
jalan lahir. Bidan membantu
mengeluarkan bayi.
Bidan terharu, ia mengingat
kata pramoedya ananta toer :
‘Tanpa wanita takkan ada
bangsa manusia. Tanpa bangsa
manusia takkan ada yang memuji
kebesaran-Mu (Tuhan). Semua
puji untuk tuhan dimungkinkan
hanya oleh titik darah, keringat,
dan erang kesakitan wanita yang
sobek bagian badannya karena
melahirkan kehidupan..’
***
Cerpen
Menembus Tanpa Batas 8
ketubannya telah
terkontaminasi dengan
mekonium. Tapi ia tidak
menangis.
“Alhamdulillah bu, bayinya
sudah lahir.” Kata nenek Saroh
kepada bu Kamariah
Senyum kebahagiaan telah
terpancar dari raut wajah bu
Kamariah.
“Nek saroh, silahkan bantu bu
Kamariah keluarkan Placenta (Ari-
ari). Saya akan membersihkan
jalan nafas bayinya krn bayi ini
belum menangis” kata bidan
“Ayoolah menangis malaykat
kecilku, teriakkan pada dunia
bahwa kau telah hadir. Jangan
kecewakan perjuangan ibu dan
ayahmu” kata bidan sambil
membersihkan jalan nafas.
Bayi kecil itu terbatuk dan
tersedak, ia telah banyak
meminum air ketuban.
“ N g e e e e a a a a a a a k k . .
Ngeaaaakkkk” Tangisan lemah
bayi itu.
“Aku ada adik baruu.. Yesss..
yeeesss” teriak anak lelaki bu
Kamariah di luar ruangan saat
mendengar bahwa adiknya telah
lahir.
Bidanpun menempatkan
bayi mungil itu di atas perut
ibu Kamariah dan menutupinya
dengan sarung yang bersih..
“Bu, bayinya telah menangis,
saya biarkan diatas perut ibu biar
bisa nyari sendiri puting susunya.
Saya harap bayinya bisa langsung
meminum Asi ibu. Ini juga berguna
agar bayi hangat dan lebih
mendekatkan ikatan emosional
ibu kebayi. Saya akan mengawasi
setiap 2 jam setelah placentanya
telah keluar.”Ujar bidan
***
“Ternyata aku dan nek Saroh
bisa berkolaborasi dengan baik.
Terimakasih telah percaya padaku
nek Saroh” ungkap bidan tulus
sambil menyalami dan mencium
tangan nek Saroh.
“Alhamdulillah, bayinya sehat.
Terimakasih ya bu bidan dan nek
Saroh.” ujar bu Kamariah
“Tokk..Tokk..Tookk, Gawat bu
Kamariah.. Gawat.. Suami ibu..
Suami ibu” Teriakan pemuda di
luar sambil mengetuk pintu tak
sabaran.
Ahmad keluar dan
membukakan pintu. Wajah
Ahmad berubah duka, ia tidak
percaya apa yang telah terjadi.
“Ada apa Ahmad?” Tanya bu
Kamariah yang masih terbaring
lemah.
Ahmad berlari kekamar ibunya,
ia tak bisa menahan tangisannya.
“Ibu, bapak bu’, bapak” suara
Ahmad bergetar
“Kenapa bapakmu Ahmad?”
Tanya bu Kamariah panik
“Ba..ba..bapak meninggal
bu di tembak tentara saat
bapak membela orang di desa
seberang” kata Ahmad mencoba
menjelaskan
Sontak kamar hening karena
kaget.
“Aku tidak percaya ini. Aku
butuh dia untuk ku, untuk Ahmad
dan untuk bayi ini. Bayi ini belum
di adzani dan aku ingin suamiku
yang mengazaninya” Bu Kamariah
lalu teriak dan menangis,
membangunkan tidur bayinya.
“Ahmad, kenapa ini bisa
terjadi? Kenapa tentara itu tega
membunuh bapakmu?” Tanya
bidan kalap
“Ini karena pabrik sialan itu
! Aku akan pergi kesana. Aku
kini telah dewasa. Aku akan
melindungi desa dan tanah
kelahiranku.” Jawab Ahmad
“Jangan Ahmad, jangan
gegabah !” Nenek Saroh
mengingatkan
“Apa yang sebenarnya terjadi
di desa ini? Pantas saja bidan Sari
ketakutan dan pindah kedesa
lain.” Bidan berpikir keras
***
Kabut duka mewarnai desa.
Teriakan tangisan, wajah lusuh
dan sembab terlihat pada warga
yang datang melayat. Kini bu
Kamariah telah menjadi janda, ia
tercekik dengan kebutuhan hidup
yang semakin mahal. Ia tak punya
pekerjaan apa-apa. Ditambah,
ia masih lemah telah menjalani
persalinan anak keduanya.
“Iwan, tega sekali kau
tinggalkan aku dengan beban
seberat ini” teriakan bu Kamariah
disertai tangisannya.
“Sudah bu, sudah. Jangan sedih
berlarut-larut. Ibu harus tabah
menerimanya.” beberapa warga
menasehati sambil mengelus
pundak bu Kamariah.
Ahmad tak tampak dirumah
duka. Ia berjalan tunduk. Ia
diselimuti rasa dendam dan
amarah dalam dadanya. Ia tidak
terima takdir ini. Darahnya telah
memuncak hingga keleher.
“Mereka telah menindas sampai
luar batas.” Ujar Ahmad
“Ahmad, mau kemana
kamu?” Tanya bidan yang tengah
berpapasan dengannya.
“Bu bidan, seharusnya aku
harus mengatakan ini sedari awal
kepada ibu. Agar ibu paham desa
ini dan desa seberang. Agar ibu
bisa minggat lari terbirit-birit
seperti bidan yang lainnya” jawab
Ahmad
“Apa maksudmu Ahmad?”
Bidan kembali bertanya.
“Duduklah bu, setelah aku
ceritakan ini. Setidaknya bebanku
kepada ibu tidak menghantuiku
lagi. Aku telah berhutang budi
kepada ibu karena ibu telah
membantuku menepati janji
kepada bapakku. Ibu telah berjasa
menyelamatkan ibu dan adik
ku. Nah, sekarang tolong ibu
dengarkan ceritaku ini. Banyak
warga desa yang masih segan
menceritakannya kepada ibu.
Sebab, mereka menginginkan ibu
untuk membantunya” kata Ahmad
Bidan mengikuti kehendak
Ahmad untuk duduk dan berusaha
9Menembus Tanpa Batas
Literasi
Created By : Milawati
PENDIDIKANKU KANDAS DI ATAS KERTAS
Untuk kalian…
Para pemimpin, penguasa dan pengayom di bumi pertiwiku
Ini bukan apa – apa, bukan sesuatu yang wow
Hanya coretan kegalauan seorang mahasiswa
Ah, ini bukan kegalauan akan cinta
Tapi, kegalauan akan pendidikan di negeriku
Ibu, Begitu mulianya tujuan pendidikan di bumi pertiwiku
“Mencerdaskan kehidupan Bangsa”
Namun, para penjahat intelektual menciderainya
Membuatnya tak lebih dari pengesahan diatas selembar kertas
Tak lebih !!!
Ibu, ada apa dengan pendidikan dibumi pertiwiku?
Pendidikanku tak lagi mencerdaskan kehidupan bangsa
Pendidikanku hanya mencerdaskan kaum elite
Membodohi kaum terpinggirkan
Ibu, salahkah jika mereka kaum terpinggirkan?
Tak layakkah mereka mengenyam pendidikan?
Menembus Tanpa Batas

Contenu connexe

En vedette

Equine Sales Directory
Equine Sales DirectoryEquine Sales Directory
Equine Sales DirectoryEquine Sales
 
Media power point presentation
Media power point presentationMedia power point presentation
Media power point presentationJoelHunt544
 
B and P word pics
B and P word picsB and P word pics
B and P word picsSarah Buhay
 
In what ways does your media product use, develop or challenge forms and conv...
In what ways does your media product use, develop or challenge forms and conv...In what ways does your media product use, develop or challenge forms and conv...
In what ways does your media product use, develop or challenge forms and conv...shannonhulme01
 
Como inserir imóveis slide
Como inserir imóveis slideComo inserir imóveis slide
Como inserir imóveis slidejuanlupo
 
Juknis FSI 4
Juknis FSI 4 Juknis FSI 4
Juknis FSI 4 ImsiKMFS
 
IX Seminario Profesional para las Oficinas de Comunicación de la Iglesia
IX Seminario Profesional para las Oficinas de Comunicación de la IglesiaIX Seminario Profesional para las Oficinas de Comunicación de la Iglesia
IX Seminario Profesional para las Oficinas de Comunicación de la IglesiaOpusDeiWorld
 
Juklak fsi4
Juklak fsi4Juklak fsi4
Juklak fsi4ImsiKMFS
 
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
Petunjuk Pelaksanaan KegiatanPetunjuk Pelaksanaan Kegiatan
Petunjuk Pelaksanaan KegiatanImsiKMFS
 
Petunjuk kegiatan
Petunjuk kegiatanPetunjuk kegiatan
Petunjuk kegiatanImsiKMFS
 
182780848 uat-dst-tahun-3-docx
182780848 uat-dst-tahun-3-docx182780848 uat-dst-tahun-3-docx
182780848 uat-dst-tahun-3-docxFarisha Amoi
 

En vedette (12)

Equine Sales Directory
Equine Sales DirectoryEquine Sales Directory
Equine Sales Directory
 
Media power point presentation
Media power point presentationMedia power point presentation
Media power point presentation
 
B and P word pics
B and P word picsB and P word pics
B and P word pics
 
Edisi 52
Edisi 52Edisi 52
Edisi 52
 
In what ways does your media product use, develop or challenge forms and conv...
In what ways does your media product use, develop or challenge forms and conv...In what ways does your media product use, develop or challenge forms and conv...
In what ways does your media product use, develop or challenge forms and conv...
 
Como inserir imóveis slide
Como inserir imóveis slideComo inserir imóveis slide
Como inserir imóveis slide
 
Juknis FSI 4
Juknis FSI 4 Juknis FSI 4
Juknis FSI 4
 
IX Seminario Profesional para las Oficinas de Comunicación de la Iglesia
IX Seminario Profesional para las Oficinas de Comunicación de la IglesiaIX Seminario Profesional para las Oficinas de Comunicación de la Iglesia
IX Seminario Profesional para las Oficinas de Comunicación de la Iglesia
 
Juklak fsi4
Juklak fsi4Juklak fsi4
Juklak fsi4
 
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
Petunjuk Pelaksanaan KegiatanPetunjuk Pelaksanaan Kegiatan
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
 
Petunjuk kegiatan
Petunjuk kegiatanPetunjuk kegiatan
Petunjuk kegiatan
 
182780848 uat-dst-tahun-3-docx
182780848 uat-dst-tahun-3-docx182780848 uat-dst-tahun-3-docx
182780848 uat-dst-tahun-3-docx
 

Similaire à Redline

Similaire à Redline (20)

File Penunjang Edukasi Pernikahan Dini 2
File Penunjang Edukasi Pernikahan Dini 2File Penunjang Edukasi Pernikahan Dini 2
File Penunjang Edukasi Pernikahan Dini 2
 
Ebook Mindset Juara UN 2016
Ebook Mindset Juara UN 2016Ebook Mindset Juara UN 2016
Ebook Mindset Juara UN 2016
 
KHOLIMAT BAKAL ADITYAS proposal unnes fair 1786799.pdf.pdf
KHOLIMAT BAKAL ADITYAS proposal unnes fair 1786799.pdf.pdfKHOLIMAT BAKAL ADITYAS proposal unnes fair 1786799.pdf.pdf
KHOLIMAT BAKAL ADITYAS proposal unnes fair 1786799.pdf.pdf
 
Buletin Edupost edisi maret
Buletin Edupost edisi maretBuletin Edupost edisi maret
Buletin Edupost edisi maret
 
Edisi khusus pasca ospek advokasi ospek kurang optimal
Edisi khusus pasca ospek   advokasi ospek kurang optimalEdisi khusus pasca ospek   advokasi ospek kurang optimal
Edisi khusus pasca ospek advokasi ospek kurang optimal
 
Lpj dad 2014 IMM Kabupaten Tangerang
Lpj dad 2014 IMM Kabupaten TangerangLpj dad 2014 IMM Kabupaten Tangerang
Lpj dad 2014 IMM Kabupaten Tangerang
 
Bukan saatnya berpangku tangan
Bukan saatnya berpangku tanganBukan saatnya berpangku tangan
Bukan saatnya berpangku tangan
 
Bukan saatnya berpangku tangan
Bukan saatnya berpangku tanganBukan saatnya berpangku tangan
Bukan saatnya berpangku tangan
 
Potentia edisi 1
Potentia edisi 1Potentia edisi 1
Potentia edisi 1
 
Potentia edisi 1
Potentia edisi 1Potentia edisi 1
Potentia edisi 1
 
POTENTIA edisi 1
POTENTIA edisi 1POTENTIA edisi 1
POTENTIA edisi 1
 
tabloid-ed-20-new
tabloid-ed-20-newtabloid-ed-20-new
tabloid-ed-20-new
 
05550048
0555004805550048
05550048
 
GELEGAR_PesTa_1
GELEGAR_PesTa_1GELEGAR_PesTa_1
GELEGAR_PesTa_1
 
Gelegar_PesTa_1
Gelegar_PesTa_1Gelegar_PesTa_1
Gelegar_PesTa_1
 
Program kerja kesiswaan
Program kerja kesiswaanProgram kerja kesiswaan
Program kerja kesiswaan
 
LPJ Mensospol BEM BSI
LPJ Mensospol BEM BSI LPJ Mensospol BEM BSI
LPJ Mensospol BEM BSI
 
Bulletin INKALUS 1st Edition
Bulletin INKALUS 1st EditionBulletin INKALUS 1st Edition
Bulletin INKALUS 1st Edition
 
www.lpmarena.com- Sililit 24 agustus 2014
www.lpmarena.com- Sililit 24 agustus 2014www.lpmarena.com- Sililit 24 agustus 2014
www.lpmarena.com- Sililit 24 agustus 2014
 
Kkn selesai
Kkn selesaiKkn selesai
Kkn selesai
 

Dernier

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 

Dernier (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 

Redline

  • 1. 1
  • 2. Menembus Tanpa Batas 2 Salam Redaksi Segala puji kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan be- gitu banyak rahmat-Nya sehingga dapat terselesaikannya bulle- tin ini. Kami juga ucapkan banyak terima kasih kepada semua anggota redaksi yang telah bekerja keras dalam pembuatan bul- letin dan seluruh pihak yang telah membantu dan mendampingi kami.Kekurangan dan kesalahan dari penulisan bulletin mung- kin masih banyak terlihat. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk membenahi kekuran- gan dan kesalahan kami dan menjadikannya lebih baik. Buletin kali ini, kami mencoba mengulas sedikit tentang dunia malam kampus Unhas dengan segala suasana, ke- giatan mahasiswa, dan polemik-polemik yang kerap terjadi dimalam hari.Adapun jika ditemukan kata-kata yang terli- hat kurang pro dengan kampus, itu bukanlah maksud kami menjelekan kampus.Tapi kami mencoba memberikan yang ter- baik untuk kampus dengan memberikan saran dan kritik agar dapat dijadikan bahan introspeksi bagi kampus tercinta ini. Salam Redaksi MANAJEMEN Pemimpin Redaksi : Andi Chairiza koordinator liputan : Umratunnisah Fotografer : Indah Wahyu Lestari Editor : Kadri, Rey, Dian Layout : Lutfi, Aisyah 1. Salam Redaksi : Andi Chairiza 2. Aktivitas : Uni, Icha, Indah, Inna, Dewi Sartika, Ema 3. Laput : Jen-jen, Dian, Reski, Sam 4. Opini : Esse, Jana, Rahma 5. Literasi : Mila, Gilang, Ria 6. Potret : Aisyah, Rey, Indah 7. Lipsus : Akbar, Anisa, Ilna, Dewi 8. Community : Fajrin
  • 3. Menembus Tanpa Batas 3 Aktivitas Suasana malam yang begitu dingin tak meruntuhkan semangat para mahasiswa yang sangat antusias dalam beraktifitas di malam hari. Begitu halnya dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berada di naungan Wakil Rektor 3 yang bertempat di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM). Hampir semua UKM terlihat beraktifitas di malam hari. “Kegiatan mahasiswa kebanyakan malam hari dilak- sanakan karena ketika siang hari Mahasiswa sibuk kuliah. Sebanyak 30 UKM di Unhas sering melakukan kegiatan berupa latihan” Ungkap Didi mahasiswa Tekhnik Elektro 2009 yang juga ketua UKM Tenis Meja UKM HOCKEY terlihat lebih sibuk dari UKM yang lain berhubung karena ada beber- apa kegiatan yang menanti ke depan. Pada tanggal 3 februari sampai akhir bulan februari UKM ini mencari atlit yang dipersiapkan untuk acara KE- MENPORAKA se-universitas Indonesia yang akan diadakan di Universitas Negri Jakarta. Namun UKM ini kesulitan mencari kader baru. “Kami dari UKM Hockey sangat susah mencari kader-kader baru. Hal ini mungkin karena Mahasiswa sekarang yang kurang ingin berorganisasi atau kurangnya sosialisasi dari kami “ Ungkap cowok tampan berkulit kun- ing langsat Mifta Farid selaku ketua dari UKM Hockey. Menyapa PKM Di Malam Hari Laporan Utama Ditutupnya gerbang pintu satu Universitas Hasanuddin di malam hari ternyata bukan menjadi syarat akan tercip- tanya selalu keamanan bagi lingkungan kampus, justru itu menjadi peluang yang be- sar adanya tindak kejahatan. Keamanan yang ketat malah menjadikan tindakan kejahatan semakin menjadi-jadi . Para penjaga keamanan Universitas Hasanuddin terus siap siaga dalam menjaga ling- kungan kampus. Malam hari merupakan salah satu sua- sana yang mendukung untuk melakukan tindakan di luar ba- tas kewajaran. Tindak kriminal yang kerap terjadi di lingkun- gan kampus menjadikan para penjaga keamanan lebih eks- tra lagi dalam memperhatikan setiap gerak-gerik yang men- curigakan. Bukan hanya di malam hari tindak kejahatan terjadi, namun terjadi pula pada siang hari. Umumnya pencuri di malam hari menjadikan barang elek- tronik dan aset berharga se- bagai sasaran utama, sedan- gkan di siang hari pencurian motor kerap terjadi di lingkun- gan kampus, ini dikarenakan tidak tersedianya tempat parkir bagi mahasiswa. Pencurian memang kerap terjadi di lingkungan kampus. Seperti pada peristiwa yang dialami oleh keluarga pak Sar- man . “pencurian terjadi saat mahasiswa sedang liburan, kasus ini sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib namun, dua bulan setelah kehilangan, polisi belum memberikan re- spon yang akurat “ ujar pak Sarman saat diwawancarai di kediamannya, sabtu (1/2). Pencurian juga terjadi di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM). Pencurian ini terjadi pada siang dan malam hari, ini didasari karena tidak adanya pengamanan dari pihak ke- amanan kampus. “diperlukan adanya satu tempat khusus yang dijadikan sebagai tempat parkir, agar mahasiswa tidak memarkirkan kendaraannya di sembarang tempat, sehingga bisa mengurangi tindakan pen- curian” ungkapannya Abdul Rahman, sabtu (1/2). Adapun pencurian yang pernah terjadi di danau kampus yakni pelaku pencurian menyodorkan sen- jata tajam kepada korban yang sebelumnya telah mereka jadi- kan sasaran utama. Sulitnya menjaga keamanan kampus, itulah yang dirasakan oleh para penjaga keamanan sebab banyak mahasiswa yang berdiam diri di kampus hingga larut malam. Demi terciptanya keamanan kampus, penjaga keamanan kerap melarang mahasiswa berlama-lama di kampus, tetapi mahasiswa memilih untuk tetap berada di kampus dengan alasan akan adanya kegiatan kelembagaan dan mengerjakan tugas kam- pus. ini menyebabkan Penjaga keamanan sulit untuk membe- dakan mana mahasiswa dan mana orang luar. Gerbang Tertutup, Tindak Kejahatan Terbuka
  • 4. Menembus Tanpa Batas 4 Laporan Khusus Diklat jurnalistik dan kepenulisan ke-VI mengun- dang perhatian sejumlah warga IMSI, sebab baru ta- hun ini pesertanya bukan hanya sastra saja khususnya sastra Indonesia, namun juga beberapa mahasiswa fakultas lain, serta dari luar universitas , dan tak lupa dari SMA pun ikut mengikuti diklat ini. Diklat yang bertempat di Gedung Pertemuan Alumni (GPA) Universitas Hasanuddin ini berlangsung sela- ma tiga hari dari 31 Januari sampai 1 Februari. Dalam kegiatan ini mengundang Aan Mansyur, Aslan Abi- din, dan Basri sebagai pemateri dan beberapa jurnalis lokal dan kampus. “Ketika peserta lain bertanya apa tips menulis saya hanya berkata, menulislah sampai keha- bisan kata dan jangan sampai kehabisan kata”,ungkap Aan mansyur. Mengundang Sastrawan Makassar ! Materi yang dibawakan oleh pemateri tersebut men- arik minat dari peserta seperti yang dialami oleh Dian Moudyan mengatakan “kegiatan ini bagus sebab di usia sekarang kita sudah dituntut untuk menulis dan menurut saya ini berguna di masa depan”. Lain halnya dengan Nisa yang mengatakan bahwa penyampaian dari beberapa materi kurang rileks se- hingga peserta tidak nyaman akan kondisi tersebut dan beberapa dari peserta ada yang mengantuk. Terlepas dari itu, materi cukup menarik bagi sebagian peserta, dan berhubungan dengan temanya “hari ini berharga, Tuliskan!
  • 5. Menembus Tanpa Batas 5 Menjadi seorang satpam kampus tidaklah mudah. Profesi seperti ini membutuhkan mental yang kuat dan tenaga yang ekstra untuk menjaga keamanan kampus dari unsur-unsur kejahatan yang ada. Profesi seperti ini berbeda dengan profesi yang lain, jika profesi yang lain bekerja pada siang hari dan beristirahat pada malam hari maka seorang satpam akan bekerja dimalam hari dan beristirahat pada siang hari. Pak Mansyur seorang satpam yang kurang lebih 31 tahun yang telah bekerja untuk menjaga keamanan kampus. Menurut beliau ada beberapa kendala yang dialami bersama kawan-kawan seprofesinya yaitu ketika bertugas di malam hari, kendaraan merupakan salah satu penyebab dari tidak efektifnya proses kerja mereka. Karena mereka harus menggunakan kendaraan pribadi untuk keliling mengecek keamanan kampus dan mengisi BBM sendiri, mengingat mobil patroli hanya satu yang menyebabkan tidak maksimal untuk berpatroli. Opini Community Organisasi ini berdiri pada tahun 2007. Organisasi ini bergerak dalam bidang proyek sosial yang bertujuan untuk memecahkan masalah masyarakat. IFL (Indonesian Future Leaders) Chapter Sulsel ini sekarang dipimpin oleh Ardiman dan memiliki 35 staf yang terdiri dari divisi komunikasi dan kerjasama, social project, pendan- aan dan publikasi. Organisasi ini bukanlah organisasi keterampilan tapi merupakan organ- isasi yang menampung aktivis-aktivis mahasiswa yang siap bekerja menjalankan social project. Kegiatan yang telah dilakukan IFL Chapter Sulsel salah satunya adalah clean up desember 2013 dimana kegiatan ini membersihkan Anjungan losari. Kemudian kegiatan terakhir yang dilakukan adalah VCD (Volunteer Competition Day) januari 2014. “be a part IFL is one of unforgettable experience. Awesome people with a wise passion. Campus activist with volunteer soul” Media social Twitter : @IFLsulsel IFL (Indonesian Future Leaders) Chapter Sulsel Alternatif Satpam Dalam Beroperasi di Lingkungan Kampus
  • 6. Menembus Tanpa Batas 6 Ia berjalan tanpa keceriaan, mulutnya tertutup rapat, raut wajah pucat pasih dan tatapannya kosong. Ia sedang beradaptasi dengan kehidupannya sekarang. Ia harus mengelilingi Desa yang jalanannya terjal, becek karena hujan dan melewati sungai untuk bertemu satu persatu calon pasiennya. Ia tidak terbiasa dengan kehidupan barunya. Yah, dialah Bidan yang baru di tempatkan didesa yang sulit mendapatkan akses dan fasilitas yang bagus layaknya kota. Dengan membawa senter dan berjalan hati-hati, malam itu sang bidan akan mendatangi salah seorang pasiennya. Dooooorrrr.. Suara tembakan senapan dari desa seberang mengagetkan dan menghentikan langkah bidan. “Astaghfirullah, ada apa ini? Apa yang sedang terjadi malam- malam begini?” Bidan membatin ketakutan Bidan mempercepat langkahnya, ia ketakutan berjalan sendirian dan waspada dengan suara senapan. Tok..tok..tok “Assalamu’alaikum” “Wa’alaikumsalam, maaf ibu ini siapa ya?” Tanya pemilik rumah dengan bernada curiga sambil membukakan pintu. “Ibu Kamariahnya ada pak? Saya bidan baru di desa ini. Saya datang kemari bermaksud untuk bertemu ibu Kamariah. Saya ingin periksa kehamilannya. Kata bidan Sari, sekarang sudah masuk masa persalinannya. Saya khawatir terjadi apa-apa.”Ujar bidan “Oh, jadi ibu ini adalah pengganti bu bidan Sari ya? Silahkan masuk kalau begitu. Maaf, saya kira ibu ini mata-mata” tutur suami Bu Kamariah curiga. “Mata-mata apa pak? Oh iya pak. Maaf saya terlambat berkunjung, saya masih sulit menghafal jalanan desa ini.” Jawab Bidan. “Ah, tidak apa-apa. Maaf saya keceplosan. Perkenalkan, nama saya Iwan.” jawab pak Iwan “Oh iya pak, tadi saat di jalan mau kemari, saya mendengar ada suara tembakan. Apa di desa ini ada pemburu ya pak? Tapi kok malam-malam berburu?” tanya bidan lugu “Hah? Di mana ibu dengar suaranya?” Pak Iwan balik bertanya. “Sepertinya di desa seberang pak. Tapi ini baru dugaan saya” jawab bidan hati-hati “Kalau begitu ibu kekamar saja ya, kebetulan di dalam ada dukun kepercayaan desa ini. Saya suruh dukun itu untuk menjaga isteri saya karena saya khawatir isteri saya kenapa-kenapa. Maklum, saya ini laki-laki, tidak paham soal perempuan.” “Ahmad.. Ahmad.. Kemari” panggil Pak Iwan kepada anak lelakinya. “Iyaa, Pak” jawab pemuda berusia 12 tahun. “Kamu antarkan ibu bidan ke kamar ibumu. Sekaligus beritahukan kalau bapak mau kedesa seberang. Kamu harus menjaga ibumu ya, sebentar lagi kamu akan punya adik.” Kata Pak Iwan “Berbahaya Pak, di desa seberang. Jangan kesana Pak.” Kata Ahmad memperingati “Tugas orang dewasa melindungi desa dan keluarga. Tugasmu anakku, lindungi ibu dan calon adikmu.” Pesan Pak Iwan “I..ii..ya, Pak. Hati-hati, Pak” kata Ahmad sambil memeluk ayahnya Bidan dan Ahmad berjalan menuju kamar ibu Kamariah. Mata bidan berkeliaran melihat ruangan-ruangan yang sempit. Lantai kayu yang di injaknya saling bersahutan seperti hendak roboh. “Ada apa memangnya desa seberang?” Tanya bidan ke Ahmad memulai percakapan “Ibu hanya orang baru disini. Orang baru yang berkunjung kesini selalu membela mereka.” Jawab Ahmad “Maksud mu membela mereka? Mereka siapa?” Tanya bidan “Aaahhhh, sakiiittt..sakiiittt. Aduuhh, mau patah tulang kuu.. Ahhhh.. Sakiittt..” Jerit ibu Kamariah. Sontak Bidan dan Ahmad berlari kekamar. Sesampainya di depan pintu, bidan itupun tersenyum ramah pada Bu Kamariah dan dukun yang kini menjadi saingannya, belakangan ia baru kenal namanya Nenek Saroh. “Tenang ya, Bu, tenang. Saya pijetin punggung belakangnya ya Bu.” kata dukun yang sedang mengunyah sirih. “Sakit sekali Nek Saroh, cairan apa ini yang keluar. Sepertinya darahnya yang keluar” Bu Kamariah Panik BidandanAhmadmenghampiri Bu Kamariah lebih dekat. “Ibu, ada orang yang mau bertemu. Dan bapak tadi pamit pergi ke desa seberang” ujar Ahmad Dengan susah payah, Bu Kamariah menelentangkan badannya, wajahnya pucat dan berkeringat kelelahan, perut buncitnya basah di berikan air bacaan Nenek Saroh. Ibu Kamariah, Saya bidan baru di desa ini. Bisa saya periksa Bu? Nek Saroh, saya minta izin periksa Bu Kamariah ya.” “Mau apa bapakmu ke desa seberang? Kenapa dia tidak disini menjagaku atau sekedar pamit kepadaku?” Tanya Bu Kamariah ke Ahmad tanpa memperdulikan pertanyaan bidan. “Saya tadi melarangnya bu, tapi bapak tetap mau ke sana” jawab Ahmad Wajah Bu Kamariah menjadi mendung, ia khawatir dengan suami dan juga calon bayinya. “Tadi Bu bidan, ada semburan darah yang keluar, ada juga lendirnya.” Nenek Saroh menjelaskan “Bu, mohon izinkan saya periksa Ibu. Ini amanah bidan Sari. Saya harus menolong Ibu.” Kata bidan dengan nada lembut. Bu Kamariah hanya mengangguk. Bidan pun memulai pemeriksaan. Ia menyembunyikan kepanikan tentang suara senapan desa seberang. Ia berusaha konsentrasi untuk menolong Bu Kamariah. Sedikit kesulitan menghadapi pasien mau bersalin dengan keadaan yang serba sederhana. Penerangan sederhana, alat dan obat-obatan seadanya yang ia bawa dari puskesmas. Bidan adalah profesi yang rawan dengan undang-undang yang Di tanah Konflik !
  • 7. Menembus Tanpa Batas 7 tidak sepenuhnya berpihak pada bidan, upah murah sudah menjadi masalah kronik negara ini, malah kadang tak di gaji. Penghisapan dan penindasan terjadi pada bidan yang bekerja lebih dari 8 jam kerja--saat dinas malam sampai 13 jam kerja. “Normalkan, Bu?” Tanya Bu Kamariah dengan suara rendah hampir tak terdengar. “Dari hasil pemeriksaan, semuanya normal kok Bu. Pembukaan serviksnya sudah 4cm, ini yang membuat ada sedikit darah dan lendir keluar. Ibu bisa makan dan minum yang manis-manis dulu sampai tunggu pembukaan lengkap. Perasaan Ibu tolong di perbaiki ya. Jangan terlalucemas.Kalauibucemasdan stres, bisa berpengaruh terhadap calon bayi dan persalinan.” “Kamu tidak rasakan kekhawatiran dan ketakutanku. Desa seberang sangat berbahaya. Apa kamu bisa menjamin suamiku akan baik-baik saja? Mereka berseragam dan bersenjata. Mereka menyerang dan membunuh siapa saja yang coba menghalanginya. Aku dan anakku masih butuh suamiku,” Bu Kamariah meluapkan emosinya. Bidan mematung mendengar luapan emosi dari pasiennya. Ia mulai menerka-nerka apa yang sedang terjadi. “Nek saroh, mari bantu saya menyiapkan perlengkapan persalinan. Saya juga akan mengisi lembaran partograf.” Kata bidan mengalihkan perhatian “Tringg..tringg..tringg” bunyi handphone bidan “Ahh, si bedebah ini lagi.” Gumam bidan “Kenapa tidak pernah mengangkat telphone ku dan membalas sms ku hah? Kamu ini isteriku, seharusnya kamu malam ini bersamaku dalam pembaringan. Jangan sok sosial kamu!”Suara telephone seberang. “Maafkan aku, aku hanya ingin menjadi perempuan yang merdeka! Dan bisa menaikkan haji kedua orang tuaku” Jawab bidan tegas “Okee, jangan salahkan aku jika aku bersama perempuan lain. Aku hanya ingin dapat di layani oleh isteriku di saat aku sedang terbakar hasrat seksual seperti pada lelaki umumnya!” Ancam suami sang bidan “Akutakmungkinmeninggalkan pasienku. Beberapa jam lagi ia akan melahirkan.” Jawab bidan “Aku tak perduli, seharusnya dari awal aku menikah dengan perempuan yang bisa ku suruh seenak udel ku. Bukan menikahi perempuan yang tak bisa ku atur sepertimu !” Ketus suami bidan. “Terserahlah! Kuharap kamu tetap berpikir waras walaupun kamu sedang ingin bersamaku” Keharmonisan keluarga kecil sang bidan memang telah lama sirna. Sang suami yang melarang isterinya untuk menjadi bidan karena menurutnya pendapatan telah cukup. Namun, sang isteri juga punya tanggung jawab sosial terhadap orang tuanya yang sangat ingin naik haji. Ia telah meminta pada suaminya untuk menaikkan haji orang tuanya. Tapi suaminya tidak mau. Budaya patriarki yang bercokol pada fikiran sang suami, membuat sang suami selalu melihat perempuan hanya di dapur, sumur dan kamar. *** “Nak bidan, perlengkapannya telah siap semua. Saya mau pakaikan bu kamariah bawang merah di bagian kerah bajunya. Supaya tidak ada makhluk halus yang mendekatinya.” Jelas Nenek Saroh “Iyaa nek, pasangkan saja.” Jawab Bidan Didalam ilmu kebidanan, sepanjang mitos dan kepercayaan adat tidak mengganggu persalinan. Maka tidak apa-apa di gunakan. 5 jam kemudian.. “Ahhhh, sakiiittttt.. Aduhhhh.. Apa ini yang keluaaarr.. Aduuuhhhh.. Sakiittt..” Teriakan bu Kamariah makin keras. Air berwarna hijau mengucur deras membasahi sarung yang ia kenakan, air yang serbaguna yaitu campuran kencing serta mekonium (kotoran) janin yang juga jadi air penyejuk dahaga sang janin ini telah keluar lebih dahulu untuk melicinkan jalan lahir. “Bu Kamariah, saya periksa lagi ya” bujuk bidan “Saya mau keWC, saya mau buang air besar” Keluh bu Kamariah “Jangan keWC bu, itu hanya perasaansajamaubuangairbesar. Nah sekarang pembukaannya sudah lengkap bu dan air ketuban sudah pecah. ayoo dengarkan instruksi saya ya. Saat perut ibu sakit, langsung mengedan dan didorong ya bu.” Jelas bidan “Ah, Gawat, air ketubannya berwarna hijau, ini telah bercampur dengan mekonium janin. Terlambat sedikit bayi tidak bisa bernafas atau jalan nafasnya terganggu (Asfiksia) dan parahnya tak terselamatkan” bidan membatin “Aaahhhh, aduuuhhh, eeemmmmm, aaarrrghhh, huu.. huu..huu.. Eeeeemmmmmm.” Jerit bu kamariah “Ayoo bu, semangatt kepalanya sudah kelihatan” bidan menyemangati hhhhhh,, sakiiittt.. Ahhhhhh” “Bukan begitu bu cara mengedannya, nafas ibu jangan terputus-putus.. Tunggu sampai benar-benar sakit lalu Ibu tarik nafas dalam-dalam, lalu tahan tanpamengeluarkansuara.Sambil menahan, sambil mendorong keluar seperti buang air besar.” Bidan memberikan instruksi 10 menit kemudian.. “Belum terasa sakit lagi bu?” Tanya bidan berusaha menahan kepanikannya “Iyaa,tidakterasalagi sakitnya” jawab bu Kamariah kelelahan “Saya rangsang kalau begitu ya bu” ujar bidan Bidanpun mengambil cairan infus dan memasukkan obat rangsangan agar rahim berkontraksi. Beberapa menit kemudian, semburan darah keluar dari jalan lahir. Bidan membantu mengeluarkan bayi. Bidan terharu, ia mengingat kata pramoedya ananta toer : ‘Tanpa wanita takkan ada bangsa manusia. Tanpa bangsa manusia takkan ada yang memuji kebesaran-Mu (Tuhan). Semua puji untuk tuhan dimungkinkan hanya oleh titik darah, keringat, dan erang kesakitan wanita yang sobek bagian badannya karena melahirkan kehidupan..’ *** Cerpen
  • 8. Menembus Tanpa Batas 8 ketubannya telah terkontaminasi dengan mekonium. Tapi ia tidak menangis. “Alhamdulillah bu, bayinya sudah lahir.” Kata nenek Saroh kepada bu Kamariah Senyum kebahagiaan telah terpancar dari raut wajah bu Kamariah. “Nek saroh, silahkan bantu bu Kamariah keluarkan Placenta (Ari- ari). Saya akan membersihkan jalan nafas bayinya krn bayi ini belum menangis” kata bidan “Ayoolah menangis malaykat kecilku, teriakkan pada dunia bahwa kau telah hadir. Jangan kecewakan perjuangan ibu dan ayahmu” kata bidan sambil membersihkan jalan nafas. Bayi kecil itu terbatuk dan tersedak, ia telah banyak meminum air ketuban. “ N g e e e e a a a a a a a k k . . Ngeaaaakkkk” Tangisan lemah bayi itu. “Aku ada adik baruu.. Yesss.. yeeesss” teriak anak lelaki bu Kamariah di luar ruangan saat mendengar bahwa adiknya telah lahir. Bidanpun menempatkan bayi mungil itu di atas perut ibu Kamariah dan menutupinya dengan sarung yang bersih.. “Bu, bayinya telah menangis, saya biarkan diatas perut ibu biar bisa nyari sendiri puting susunya. Saya harap bayinya bisa langsung meminum Asi ibu. Ini juga berguna agar bayi hangat dan lebih mendekatkan ikatan emosional ibu kebayi. Saya akan mengawasi setiap 2 jam setelah placentanya telah keluar.”Ujar bidan *** “Ternyata aku dan nek Saroh bisa berkolaborasi dengan baik. Terimakasih telah percaya padaku nek Saroh” ungkap bidan tulus sambil menyalami dan mencium tangan nek Saroh. “Alhamdulillah, bayinya sehat. Terimakasih ya bu bidan dan nek Saroh.” ujar bu Kamariah “Tokk..Tokk..Tookk, Gawat bu Kamariah.. Gawat.. Suami ibu.. Suami ibu” Teriakan pemuda di luar sambil mengetuk pintu tak sabaran. Ahmad keluar dan membukakan pintu. Wajah Ahmad berubah duka, ia tidak percaya apa yang telah terjadi. “Ada apa Ahmad?” Tanya bu Kamariah yang masih terbaring lemah. Ahmad berlari kekamar ibunya, ia tak bisa menahan tangisannya. “Ibu, bapak bu’, bapak” suara Ahmad bergetar “Kenapa bapakmu Ahmad?” Tanya bu Kamariah panik “Ba..ba..bapak meninggal bu di tembak tentara saat bapak membela orang di desa seberang” kata Ahmad mencoba menjelaskan Sontak kamar hening karena kaget. “Aku tidak percaya ini. Aku butuh dia untuk ku, untuk Ahmad dan untuk bayi ini. Bayi ini belum di adzani dan aku ingin suamiku yang mengazaninya” Bu Kamariah lalu teriak dan menangis, membangunkan tidur bayinya. “Ahmad, kenapa ini bisa terjadi? Kenapa tentara itu tega membunuh bapakmu?” Tanya bidan kalap “Ini karena pabrik sialan itu ! Aku akan pergi kesana. Aku kini telah dewasa. Aku akan melindungi desa dan tanah kelahiranku.” Jawab Ahmad “Jangan Ahmad, jangan gegabah !” Nenek Saroh mengingatkan “Apa yang sebenarnya terjadi di desa ini? Pantas saja bidan Sari ketakutan dan pindah kedesa lain.” Bidan berpikir keras *** Kabut duka mewarnai desa. Teriakan tangisan, wajah lusuh dan sembab terlihat pada warga yang datang melayat. Kini bu Kamariah telah menjadi janda, ia tercekik dengan kebutuhan hidup yang semakin mahal. Ia tak punya pekerjaan apa-apa. Ditambah, ia masih lemah telah menjalani persalinan anak keduanya. “Iwan, tega sekali kau tinggalkan aku dengan beban seberat ini” teriakan bu Kamariah disertai tangisannya. “Sudah bu, sudah. Jangan sedih berlarut-larut. Ibu harus tabah menerimanya.” beberapa warga menasehati sambil mengelus pundak bu Kamariah. Ahmad tak tampak dirumah duka. Ia berjalan tunduk. Ia diselimuti rasa dendam dan amarah dalam dadanya. Ia tidak terima takdir ini. Darahnya telah memuncak hingga keleher. “Mereka telah menindas sampai luar batas.” Ujar Ahmad “Ahmad, mau kemana kamu?” Tanya bidan yang tengah berpapasan dengannya. “Bu bidan, seharusnya aku harus mengatakan ini sedari awal kepada ibu. Agar ibu paham desa ini dan desa seberang. Agar ibu bisa minggat lari terbirit-birit seperti bidan yang lainnya” jawab Ahmad “Apa maksudmu Ahmad?” Bidan kembali bertanya. “Duduklah bu, setelah aku ceritakan ini. Setidaknya bebanku kepada ibu tidak menghantuiku lagi. Aku telah berhutang budi kepada ibu karena ibu telah membantuku menepati janji kepada bapakku. Ibu telah berjasa menyelamatkan ibu dan adik ku. Nah, sekarang tolong ibu dengarkan ceritaku ini. Banyak warga desa yang masih segan menceritakannya kepada ibu. Sebab, mereka menginginkan ibu untuk membantunya” kata Ahmad Bidan mengikuti kehendak Ahmad untuk duduk dan berusaha
  • 9. 9Menembus Tanpa Batas Literasi Created By : Milawati PENDIDIKANKU KANDAS DI ATAS KERTAS Untuk kalian… Para pemimpin, penguasa dan pengayom di bumi pertiwiku Ini bukan apa – apa, bukan sesuatu yang wow Hanya coretan kegalauan seorang mahasiswa Ah, ini bukan kegalauan akan cinta Tapi, kegalauan akan pendidikan di negeriku Ibu, Begitu mulianya tujuan pendidikan di bumi pertiwiku “Mencerdaskan kehidupan Bangsa” Namun, para penjahat intelektual menciderainya Membuatnya tak lebih dari pengesahan diatas selembar kertas Tak lebih !!! Ibu, ada apa dengan pendidikan dibumi pertiwiku? Pendidikanku tak lagi mencerdaskan kehidupan bangsa Pendidikanku hanya mencerdaskan kaum elite Membodohi kaum terpinggirkan Ibu, salahkah jika mereka kaum terpinggirkan? Tak layakkah mereka mengenyam pendidikan?