SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
Télécharger pour lire hors ligne
Kelompok 1
INVESTIGASI
INVESTIGASI
WABAH
WABAH
1. Annisa Muharrizky Alyati 201000083
2. Gabriel Harisyah Meulendiks 201000268
3. Anggi Andini Ali Saragih 201000334
4. Amelia Syahfina Lubis 201000279
5. Rahel Christina 201000155
6. Putri Andini 201000047
7. Robiah Agustin Afdoliah H 201000054
8. Tabitha Novelita H. 201000175
9. Nur Aisyah 201000199
10. Putri Novitania 201000154
11. Samuel P.S
12. Brigitha Audrey H 201000093
ANGGOTA KELOMPOK :
Pengertian rabies
Etiologi rabies
Epidemiologi rabies
Gejala dan tanda rabies
Patofisiologi rabies
MATERI :
Patogenenis rabies
Riwayat Alamiah rabies
Contoh Kasus rabies
Tahapan Investigasi
Wabah rabies
Pencegahan dan
pengendalian wabah
rabies
Pada tahun 1894, pertama kali virus rabies menyerang manusia, ditemukan oleh EV De Haan (orang
Belanda). Penyakit rabies masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun 1884, ditemukan oleh Schrool
(orang Belanda) pada kuda, kemudian tahun 1889 Esser W, J,. dan Penning menemukan penyakit
rabies pada anjing. Di Provinsi Bali Penyakit rabies muncul kembali pada tanggal 14 Nopember 2008,
menimpa seorang warga Banjar Giri Darma – Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan Bandung dan
sampai sekarang penyakit rabies perlu diwaspadai.
Rabies juga disebut penyakit anjing gila yaitu penyakit hewan menular yang disebabkan oleh virus
dari genus Lyssavirus (dari bahasa Yunani Lyssa yang berarti mengamuk atau kemarahan). Rabies
berasal dari bahasa latin “rabere” yang artinya marah, menurut bahasa Sansekerta “rabhas” yang
berarti kekerasan (Kemenkes, 2016).
Rabies adalah penyakit zoonosis dan infeksi virus akut yang menyerang sistem saraf pusat manusia
dan mamalia dengan mortalitas 100%Rabies adalah penyakit zoonosis dan infeksi virus akut yang
menyerang sistem saraf pusat manusia dan mamalia dengan mortalitas 100%
PENGERTIAN
Penyebab penyakit Rabies adalah virus neurotropik dari genus
Lyssavirus, famili Rhabdoviridae. Morfologi partikel virus berbentuk
seperti peluru dengan diameter 75 μm dan panjangnya antara 100-
300 μm.
Virus ini tersusun dari protein, lemak, RNA, dan karbohidrat. Virus
rabies dapat bertahan lama diluar jaringan hidup. Virus mudah mati
oleh sinar matahari dan ultraviolet. Dengan pemanasan 60°C selama 5
menit virus rabies akan mati.
Virus dapat bertahan di suhu dingin (-4°C) hingga beberapa bulan.
Dalam suhu kamar bertahan beberapa minggu dan tidak bertahan
lama pada pelarut lemak (air sabun, deterjen, kloroform, atau eter).
ETIOLOGI
Di Indonesia, sebagian besar kasus rabies pada manusia berasal dari gigitan anjing yang
terinfeksi, lainnya berasal dari kucing dan kera. Dari 34 provinsi di Indonesia, hanya 8 provinsi
bebas rabies, yaitu Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Papua, Papua Barat, DKI Jakarta, Jawa
Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Sedangkan 26 provinsi lainnya masih endemis rabies.
Data tahun 2015-2019 menunjukkan kasus gigitan hewan penular rabies dilaporkan berjumlah
404.306 kasus dengan 544 kematian. Lima provinsi dengan jumlah kematian tertinggi yaitu
Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur.
Kejadian luar biasa (KLB) rabies terakhir dilaporkan terjadi pada tahun 2019 di Kabupaten
Dompu, Nusa Tenggara Barat.
EPIDEMIOLOGI
a. Faktor Host
Rabies telah menyebabkan kematian, pada tahun 2000 World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa
setiap tahun di dunia ini terdapat sekurang-kurangnya 50.000 orang meninggal karena rabies. Faktor host pada
penyakit rabies yaitu pada hewan-hewan yang terkena virus rabies yaitu anjing, kucing, monyet, musang,
kalelawar, tupai dan manusia. Manusia pada umumnya tertular melalui gigitan hewan yang positif rabies.
b. Faktor Agent
Adapun faktor agent dari rabies yaitu dari Rhabdovirus atau virus babi dari genus Lyssavirus. Rhabdovirus berasal
dari bahasa Yunani yang berarti virus yang mempunyai bentuk seperti batang. Virus tersebut peka terhadap sinar
ultra violet, zat pelarut lemak, alcohol 70%, yodium, fenol dan klorofrom. Virus dapat bertahan selama 1 tahun
dalam larutan gliserin 50%. Pada suhu 600°C virus mati dalam waktu 1 jam.
c. Faktor Environment
Penyakit rabies sering terjadi di lingkungan yang mana lebih banyak hewan terkontaminasi virus rabies daripada
orang yang tinggal di lingkungan itu. Rabies bisa terjadi disetiap musim atau iklim, mulai dari daerah kutub
hingga daerah tropis. Kejadian kasus rabies akan semakin tinggi pada saat hewan mulai bergerak mencari
makanan atau perkawinan. Daerah kota dikatakan lebih jarang terjadi kasus rabies daripada daerah pedesaan
(Ditjen, Produksi Peternakan).
DETERMINAN
Tipe tenang
Tipe ganas
Pada penyakit rabies ada dua tipe yaitu:
- Senang bersembunyi ditempat yang gelap dan dingin
- Kejang-kejang berlansung sangat singkat atau tidak terlihat sama sekali.
- Kelumpuhan sangat menonjol sehingga tidak dapat menelan, mulut terbuka, air liur keluar terus—menerus.
- Kematian terjadi dalam waktu singkat
- Tidak lagi mau memperhatikan perintah pemilik.
- Anjing mudah terkejut, gugup, air liur banyak keluar.
- Ekor berada diantara dua paha
- Menyerang dan menggigit apa saja yang dijumpainya
- Kejang-kejang disusul dengan kelumpuhan
- Biasanya mati dalam 4-7 hari setelah gejala pertama muncul.
GEJALA DAN TANDA RABIES
Tanda klinis
- Berupa manifes peradangan otak atau Encephalitis yang akut baik pada hewan atau manusia
- Ada 2 bentuk yang ganas dan paralisis.
- Hydrophobia dan hiper salivasi.
- Masa inkubasi pada anjing dan kucing berkisar 10 hari -8 minggu
- Pada sapi, kambing, kuda dan babi 1-3 bulan
- Pada manusia berkisar 2-12 minggu tergantung letak luka gigitan apabila letak dekat dengan kepala bisa kurang
1 minggu sudah memperlihatkan gejala klinis.
Tanda Rabies
Kita dapat mengetahui anjing, kucing dan kera menjadi gila dengan melihat perubahan sifat dan gerak-gerik
binatang tersebut yang bisa menjadi ganas atau bahkan bersembunyi dikolong yang gelap.
Gejala rabies pada manusia
- Tidak enak badan pegal linu seperti kesemutan di tempat di gigit Anjing. Gatal-gatal dan perih pada luka gigitan.
- Gejala menyerupai Flu, demam tinggi, mengigil, nyeri otot, kesulitan menelan.
- Merasa gelisah dan kebingungan, merasa halusinasi, cemas, tidak bisa tidur
GEJALA DAN TANDA RABIES
Masuknya Virus ke Dalam Tubuh
Virus rabies masuk melalui luka gigitan atau cakaran hewan terinfeksi. Inokulasi dalam jaringan otot terjadi di
daerah luka dan virus mulai melakukan replikasi. Micro- ribonucleic acid (RNA) otot endogen akan terikat
pada transkripsi virus dan membatasi produksi serta replikasi protein virus sedemikian rupa sehingga virus
tidak terdeteksi oleh antigen-presenting cells (APC).
Setelah replikasi virus cukup atau dengan inokulum tingkat tinggi atau kerusakan saraf secara langsung, virus
terikat pada motor neuron junctions pada reseptor asetilkolin nikotinik pasca sinaptik yang menginisiasi
ambilan (uptake) ke dalam endplate motorik. Selanjutnya, terjadi propagasi virus secara cepat melewati
akson motorik dan sinaps kimia menuju ganglia dan radiks neuron. Virus rabies berjalan sepanjang akson
pada kecepatan 12-24 mm/hari sampai masuk ke dalam ganglion spinalis.
Pada fase ini belum muncul gejala apapun (masa inkubasi). Masa inkubasi rabies umumnya berlangsung
selama 2-3 bulan namun dapat bervariasi antara 1 minggu hingga lebih dari 2 tahun, tergantung pada lokasi
inokulasi virus, keparahan luka, banyaknya persarafan di daerah luka, strain virus rabies, viral load, dan
imunitas penderita. Pada masa inkubasi, virus rabies tidak terdeteksi oleh sistem imun, dan tidak ada respon
antibodi terbentuk.
PATOFISIOLOGIS RABIES
Masuknya Virus ke Dalam Otak
Setelah mencapai sistem saraf pusat, virus akan melakukan replikasi dengan cepat dan menyebar luas pada
kecepatan 200-400 mm/hari melalui reseptor-reseptor asetilkolin nikotinik di otak. Proses ini kemudian
menyebabkan inflamasi otak berupa ensefalitis. Multiplikasi virus di dalam ganglion akan memunculkan
gejala awal berupa nyeri dan parestesia di area inokulum. Selanjutnya, virus akan menyebar secara
anterograde melalui jalur autonomik dan sensorik dari sistem saraf pusat ke organ dalam termasuk kelenjar
saliva. Seiring dengan penyebaran virus ke organ dalam, gejala rabies mulai berprogresi ke arah perburukan
dan rabies menjadi fatal dalam 7 hari. Selama progresi penyakit, virus tidak lagi aktif ataupun bereplikasi di
jaringan.
Virus rabies tidak merusak morfologi persarafan. Progresi ke arah fatal terjadi akibat blokade neurotransmiter
menyeluruh dan disfungsi neurologi yang luas. Virion bekerja pada daerah sinaptik, dimana homologi
sekuens asam amino antara reseptor neurotransmiter untuk asetilkolin (gamma-aminobutyric acid/GABA)
dan glisin dapat menjelaskan mekanisme terikatnya virus pada reseptor tersebut yang lebih bersifat
neurotoksik daripada sitotoksik.
PATOFISIOLOGIS RABIES
Virus rabies adalah virus neurotropik yang menyebar di sepanjang jalur saraf dan menyerang sistem
saraf pusat yang menyebabkan infeksi akut. Setelah virus rabies masuk melalui luka gigitan/cakaran,
virus akan menetap selama 2 minggu di sekitar luka gigitan dan melakukan replikasi di jaringan otot
sekitar luka gigitan. Kemudian virus akan berjalan menuju susunan saraf pusat melalui saraf perifer
tanpa ada gejala klinis. Setelah mencapai otak, virus akan melakukan replikasi secara cepat dan
menyebar luas ke seluruh sel-sel saraf otak/neuron terutama sel-sel sistem limbik, hipotalamus dan
batang otak.
Setelah memperbanyak diri dalam neuronneuron otak, virus berjalan ke arah perifer melalui serabut
saraf eferen baik sistem saraf volunter maupun otonom. Dengan demikian virus ini menyerang
hampir tiap organ dan jaringan di dalam tubuh, dan virus akan berkembang biak dalam jaringan-
jaringan seperti kelenjar ludah, ginjal dan sebagainya.
PATOGENESIS RABIES
a. Tahap pre-patogenesis
Individu berada dalam keadaan normal/sehat namun pada dasarnya mereka peka terhadap
kemungkinan terganggu oleh serangan agen penyakit, seperti gigitan hewan ataupun air liur yang
terkontaminasi virus rabies. (stage of suseptibility).
Meskipun demikian, pada tahap ini sebenarnya telah terjadi interaksi antara host dengan agen
penyebab penyakit. Tetapi interaksi ini masih terjadi di luar tubuh, dalam arti agen penyebab penyakit
masih ada diluar tubuh host, dimana agen penyakit mengembangkan potensi infektifitas, siap
menyerang host. Pada tahap ini belum ada tanda-tanda sakit sampai sejauh daya tahan tubuh host
masih kuat. Namun ketika host ‘lengah’ ataupun agen penyakit menjadi lebih ganas ditambah dengan
kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan host, maka keadaan dapat segera berubah. Penyakit
akan melanjutkan perjalanannya memasuki fase berikutnya, tahap patogenesis.
RIWAYAT ALAMIAH RABIES
b. Tahap patogenesis
1. tahap inkubasi
Virus menyerang susunan saraf pusat. Masa inkubasi pada manusia bervariasi antara 2 minggu sampai 2 tahun,
tapi umumnya 3-8 minggu. Dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti jumlah virus yang masuk, kedalaman luka,
imunitas penderita dan lainnya. Pada hewan masa inkubasi antara 2-8 minggu setelah digigit hewan liar yang
terinfeksi.
2. tahap penyakit dini
Timbul gejala seperti merasa nyeri, rasa panas disertai kesemutan pada tempat bekas luka kemudian disusul
dengan gejala cemas dan reaksi yang berlebihan terhadap ransangan sensoris.
3. tahap penyakit lanjut
Tonus otot-otot akan aktivitas simpatik menjadi meninggi dengan gejala berupa eksitasi atau ketakutan
berlebihan, rasa haus, ketakutan terhadap rangsangan cahaya, tiupan angin atau suara keras. Umumnya selalu
merintih sebelum kesadaran hilang. Penderita menjadi bingung, gelisah, rasa tidak nyaman dan ketidak
beraturan. Kebingungan menjadi semakin hebat dan berkembang menjadi argresif, halusinasi, dan selalu
ketakutan. Tubuh gemetar atau kaku kejang.
RIWAYAT ALAMIAH RABIES
c. Tahap pasca patogenesis
Kematian, sembuh sempurna, cacat, dan kronis
Sebagian besar penderita rabies meninggal dalam stadium eksitasi. Kadang-kadang ditemukan juga kasus tanpa
gejala-gejala eksitasi, melainkan paresis otot-otot yang bersifat progresif. Hal ini karena gangguan sumsum tulang
belakang yang memperlihatkan gejala paresis otot-otot pernafasan.
RIWAYAT ALAMIAH RABIES
Update Rabies di Bali : Masuk Kategori KLB,
Meninggal 22 Orang
Dilansir dari artikel Tribun-Bali.com, Denpasar-
bahwasanya Di Bali ditemukan kembali kasus
Rabies pasca digigit anjing yang merenggut
nyawa. Tepatnya pada 19 Desember 2022
silam bertambah kasus meninggal akibat
rabies di Kabupaten Bangli satu orang.
Sehingga total korban meninggal akibat
rabies sebanyak 22 orang di Bali.
CONTOH KASUS RABIES
SURVEI PENDAHULUAN
1. Menetapkan terjadinya Peningkatan Rabies
2. Konfirmasi diagnosis
PENGUMPULAN DATA
1. Tetapkan kriteria kasus
• Melihat gejala atau tanda penyakit
• Perjalanan penyakit
• Tempat paparan dan jenis paparan
• Hasil laboratorium dan pemeriksaan klinis
2. Lacak kasus yang terlewat
3. Buat taksiran kasus secara kasar berdasarkan
sistem yang baku
TAHAPAN INVESTIGASI WABAH
PENGOLAHAN DATA
1. Orientasi studi berdasarkan orang tempat, dan waktu
2. Klasifikasikan epidemi
3. Siapa yang berisiko (population at risk)
4. Analisis dan temuan data
5. Kembangkan hipotesis
6. Uji hipotesis
7. Susunan laporan dan Diseminasi
TINDAKAN PENANGGULANGAN
1.Pengendalian dan pencegahan yaitu mencegah
penyebaran penyakit Rabies
2.Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
A. Lakukan pendaftaran, untuk memisahkan antara hewan yang terinfeksi rabies dan
melakukan eliminasi terhadap hewan terinfeksi
B. Melakukan survelens aktif terhadap rabies pada bintang
C. Penahanan dan observasi klinis 15 hari terhadap hewan yang dicurigai (ditangani
sebagaimana biasa / diberikan makan, minum sampai dia kemungkinan mati)
D. Lakukan imunisasi pada hewan peliharaan
E. Segera bunuh hewan yang tidak divaksin dan tidak jelas pemilik nya
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
a. Di daerah bebas rabies, dilarang melalulintaskan anjing, kucing dan kera.
b. Anjing, kucing atau kera yang digigit hewan rabies harus dibunuh dan dibakar atau dikubur
(kedalaman ± 1,5 meter).
c. Jika ada laporan rabies, semua anjing harus diberangus ketika di luar rumah mereka
d. Di tempat-tempat di mana tidak ada lisensi anjing, semua anjing harus memakai pengenal,
untuk mengurangi jumlah besar anjing liar
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
uji laboratotium pakai elisa antibodi rabies, metode fat?.
mengambil sampel otak (pasti positif rabies)
biasanya anjing suka gigit leher (jadi kalau rabies langsung ke saraf otak)
upaya pertama cucui pakai sabun, sabunnya batang cuci wow,
arv (anti rabies virus) disuntik biar bita ga rabies ygy
vaksinasi anjing perlu banget
kalau ada kasus gigit anjing liat dulu daerahnya apa dia udh full vaksinasinya
rabies dari kera kucing anjing
rabies center (baik hewan maupun human)
di nias 3 warga meninggal pada tahun 2018
guguk bagusan di kasi kalung, kandang, penutup moncongnya
guguk liar sukak makan di tempat sampah terbuka
virusnya hidup dimana ? di gigitan anjing tapi dari liurnya ke luka terbuka
INVESTIGASI WABAH RABIES

Contenu connexe

Similaire à INVESTIGASI WABAH RABIES

Pedoman dalam penanganan Gigitan Hewan Penular Rabies
Pedoman dalam penanganan Gigitan Hewan Penular RabiesPedoman dalam penanganan Gigitan Hewan Penular Rabies
Pedoman dalam penanganan Gigitan Hewan Penular RabiesMosesWingky
 
VIRUS RABIES_20231031_210927_0000000.pdf
VIRUS RABIES_20231031_210927_0000000.pdfVIRUS RABIES_20231031_210927_0000000.pdf
VIRUS RABIES_20231031_210927_0000000.pdfClaudAnimate
 
Peyakit yang disebabkan oleh virus
Peyakit yang disebabkan oleh virusPeyakit yang disebabkan oleh virus
Peyakit yang disebabkan oleh virusHafidz Setiyadi
 
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Iyens Syeikhbu
 
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga KesehatanPengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga KesehatanI Putu Cahya Legawa
 
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11tristyanto
 
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhanVirus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhanIyens Syeikhbu
 
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptxflusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptxJemsOtniel1
 
penularan penyakit melalui vektor PES.pptx
penularan penyakit melalui vektor PES.pptxpenularan penyakit melalui vektor PES.pptx
penularan penyakit melalui vektor PES.pptxlulukesling
 
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteriVektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteririski albughari
 
Penyakit rabies.PPT
Penyakit rabies.PPTPenyakit rabies.PPT
Penyakit rabies.PPT_Dian
 
Mikrobiologi virus
Mikrobiologi  virusMikrobiologi  virus
Mikrobiologi virusEfa farmasi
 
Presentasi mikrobiologi virus
Presentasi mikrobiologi virusPresentasi mikrobiologi virus
Presentasi mikrobiologi virusEfa farmasi
 
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptxPenyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptxHerlianty Rukmana
 

Similaire à INVESTIGASI WABAH RABIES (20)

Pedoman dalam penanganan Gigitan Hewan Penular Rabies
Pedoman dalam penanganan Gigitan Hewan Penular RabiesPedoman dalam penanganan Gigitan Hewan Penular Rabies
Pedoman dalam penanganan Gigitan Hewan Penular Rabies
 
RABIES MAT UGM 2021.pptx
RABIES MAT UGM 2021.pptxRABIES MAT UGM 2021.pptx
RABIES MAT UGM 2021.pptx
 
VIRUS RABIES_20231031_210927_0000000.pdf
VIRUS RABIES_20231031_210927_0000000.pdfVIRUS RABIES_20231031_210927_0000000.pdf
VIRUS RABIES_20231031_210927_0000000.pdf
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Peyakit yang disebabkan oleh virus
Peyakit yang disebabkan oleh virusPeyakit yang disebabkan oleh virus
Peyakit yang disebabkan oleh virus
 
Rabies veteriner
Rabies veterinerRabies veteriner
Rabies veteriner
 
Rabies veteriner
Rabies veterinerRabies veteriner
Rabies veteriner
 
NIPAH VIRUS.pptx
NIPAH VIRUS.pptxNIPAH VIRUS.pptx
NIPAH VIRUS.pptx
 
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
 
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga KesehatanPengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
 
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11
 
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhanVirus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
 
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptxflusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
 
penularan penyakit melalui vektor PES.pptx
penularan penyakit melalui vektor PES.pptxpenularan penyakit melalui vektor PES.pptx
penularan penyakit melalui vektor PES.pptx
 
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteriVektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
Vektor penyakit virus, riketsia, dan bakteri
 
Penyakit rabies.PPT
Penyakit rabies.PPTPenyakit rabies.PPT
Penyakit rabies.PPT
 
Cikungunya fever
Cikungunya feverCikungunya fever
Cikungunya fever
 
Mikrobiologi virus
Mikrobiologi  virusMikrobiologi  virus
Mikrobiologi virus
 
Presentasi mikrobiologi virus
Presentasi mikrobiologi virusPresentasi mikrobiologi virus
Presentasi mikrobiologi virus
 
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptxPenyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
 

Dernier

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Dernier (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

INVESTIGASI WABAH RABIES

  • 2. 1. Annisa Muharrizky Alyati 201000083 2. Gabriel Harisyah Meulendiks 201000268 3. Anggi Andini Ali Saragih 201000334 4. Amelia Syahfina Lubis 201000279 5. Rahel Christina 201000155 6. Putri Andini 201000047 7. Robiah Agustin Afdoliah H 201000054 8. Tabitha Novelita H. 201000175 9. Nur Aisyah 201000199 10. Putri Novitania 201000154 11. Samuel P.S 12. Brigitha Audrey H 201000093 ANGGOTA KELOMPOK :
  • 3. Pengertian rabies Etiologi rabies Epidemiologi rabies Gejala dan tanda rabies Patofisiologi rabies MATERI : Patogenenis rabies Riwayat Alamiah rabies Contoh Kasus rabies Tahapan Investigasi Wabah rabies Pencegahan dan pengendalian wabah rabies
  • 4. Pada tahun 1894, pertama kali virus rabies menyerang manusia, ditemukan oleh EV De Haan (orang Belanda). Penyakit rabies masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun 1884, ditemukan oleh Schrool (orang Belanda) pada kuda, kemudian tahun 1889 Esser W, J,. dan Penning menemukan penyakit rabies pada anjing. Di Provinsi Bali Penyakit rabies muncul kembali pada tanggal 14 Nopember 2008, menimpa seorang warga Banjar Giri Darma – Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan Bandung dan sampai sekarang penyakit rabies perlu diwaspadai. Rabies juga disebut penyakit anjing gila yaitu penyakit hewan menular yang disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus (dari bahasa Yunani Lyssa yang berarti mengamuk atau kemarahan). Rabies berasal dari bahasa latin “rabere” yang artinya marah, menurut bahasa Sansekerta “rabhas” yang berarti kekerasan (Kemenkes, 2016). Rabies adalah penyakit zoonosis dan infeksi virus akut yang menyerang sistem saraf pusat manusia dan mamalia dengan mortalitas 100%Rabies adalah penyakit zoonosis dan infeksi virus akut yang menyerang sistem saraf pusat manusia dan mamalia dengan mortalitas 100% PENGERTIAN
  • 5. Penyebab penyakit Rabies adalah virus neurotropik dari genus Lyssavirus, famili Rhabdoviridae. Morfologi partikel virus berbentuk seperti peluru dengan diameter 75 μm dan panjangnya antara 100- 300 μm. Virus ini tersusun dari protein, lemak, RNA, dan karbohidrat. Virus rabies dapat bertahan lama diluar jaringan hidup. Virus mudah mati oleh sinar matahari dan ultraviolet. Dengan pemanasan 60°C selama 5 menit virus rabies akan mati. Virus dapat bertahan di suhu dingin (-4°C) hingga beberapa bulan. Dalam suhu kamar bertahan beberapa minggu dan tidak bertahan lama pada pelarut lemak (air sabun, deterjen, kloroform, atau eter). ETIOLOGI
  • 6. Di Indonesia, sebagian besar kasus rabies pada manusia berasal dari gigitan anjing yang terinfeksi, lainnya berasal dari kucing dan kera. Dari 34 provinsi di Indonesia, hanya 8 provinsi bebas rabies, yaitu Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Papua, Papua Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Sedangkan 26 provinsi lainnya masih endemis rabies. Data tahun 2015-2019 menunjukkan kasus gigitan hewan penular rabies dilaporkan berjumlah 404.306 kasus dengan 544 kematian. Lima provinsi dengan jumlah kematian tertinggi yaitu Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Kejadian luar biasa (KLB) rabies terakhir dilaporkan terjadi pada tahun 2019 di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. EPIDEMIOLOGI
  • 7. a. Faktor Host Rabies telah menyebabkan kematian, pada tahun 2000 World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa setiap tahun di dunia ini terdapat sekurang-kurangnya 50.000 orang meninggal karena rabies. Faktor host pada penyakit rabies yaitu pada hewan-hewan yang terkena virus rabies yaitu anjing, kucing, monyet, musang, kalelawar, tupai dan manusia. Manusia pada umumnya tertular melalui gigitan hewan yang positif rabies. b. Faktor Agent Adapun faktor agent dari rabies yaitu dari Rhabdovirus atau virus babi dari genus Lyssavirus. Rhabdovirus berasal dari bahasa Yunani yang berarti virus yang mempunyai bentuk seperti batang. Virus tersebut peka terhadap sinar ultra violet, zat pelarut lemak, alcohol 70%, yodium, fenol dan klorofrom. Virus dapat bertahan selama 1 tahun dalam larutan gliserin 50%. Pada suhu 600°C virus mati dalam waktu 1 jam. c. Faktor Environment Penyakit rabies sering terjadi di lingkungan yang mana lebih banyak hewan terkontaminasi virus rabies daripada orang yang tinggal di lingkungan itu. Rabies bisa terjadi disetiap musim atau iklim, mulai dari daerah kutub hingga daerah tropis. Kejadian kasus rabies akan semakin tinggi pada saat hewan mulai bergerak mencari makanan atau perkawinan. Daerah kota dikatakan lebih jarang terjadi kasus rabies daripada daerah pedesaan (Ditjen, Produksi Peternakan). DETERMINAN
  • 8. Tipe tenang Tipe ganas Pada penyakit rabies ada dua tipe yaitu: - Senang bersembunyi ditempat yang gelap dan dingin - Kejang-kejang berlansung sangat singkat atau tidak terlihat sama sekali. - Kelumpuhan sangat menonjol sehingga tidak dapat menelan, mulut terbuka, air liur keluar terus—menerus. - Kematian terjadi dalam waktu singkat - Tidak lagi mau memperhatikan perintah pemilik. - Anjing mudah terkejut, gugup, air liur banyak keluar. - Ekor berada diantara dua paha - Menyerang dan menggigit apa saja yang dijumpainya - Kejang-kejang disusul dengan kelumpuhan - Biasanya mati dalam 4-7 hari setelah gejala pertama muncul. GEJALA DAN TANDA RABIES
  • 9. Tanda klinis - Berupa manifes peradangan otak atau Encephalitis yang akut baik pada hewan atau manusia - Ada 2 bentuk yang ganas dan paralisis. - Hydrophobia dan hiper salivasi. - Masa inkubasi pada anjing dan kucing berkisar 10 hari -8 minggu - Pada sapi, kambing, kuda dan babi 1-3 bulan - Pada manusia berkisar 2-12 minggu tergantung letak luka gigitan apabila letak dekat dengan kepala bisa kurang 1 minggu sudah memperlihatkan gejala klinis. Tanda Rabies Kita dapat mengetahui anjing, kucing dan kera menjadi gila dengan melihat perubahan sifat dan gerak-gerik binatang tersebut yang bisa menjadi ganas atau bahkan bersembunyi dikolong yang gelap. Gejala rabies pada manusia - Tidak enak badan pegal linu seperti kesemutan di tempat di gigit Anjing. Gatal-gatal dan perih pada luka gigitan. - Gejala menyerupai Flu, demam tinggi, mengigil, nyeri otot, kesulitan menelan. - Merasa gelisah dan kebingungan, merasa halusinasi, cemas, tidak bisa tidur GEJALA DAN TANDA RABIES
  • 10. Masuknya Virus ke Dalam Tubuh Virus rabies masuk melalui luka gigitan atau cakaran hewan terinfeksi. Inokulasi dalam jaringan otot terjadi di daerah luka dan virus mulai melakukan replikasi. Micro- ribonucleic acid (RNA) otot endogen akan terikat pada transkripsi virus dan membatasi produksi serta replikasi protein virus sedemikian rupa sehingga virus tidak terdeteksi oleh antigen-presenting cells (APC). Setelah replikasi virus cukup atau dengan inokulum tingkat tinggi atau kerusakan saraf secara langsung, virus terikat pada motor neuron junctions pada reseptor asetilkolin nikotinik pasca sinaptik yang menginisiasi ambilan (uptake) ke dalam endplate motorik. Selanjutnya, terjadi propagasi virus secara cepat melewati akson motorik dan sinaps kimia menuju ganglia dan radiks neuron. Virus rabies berjalan sepanjang akson pada kecepatan 12-24 mm/hari sampai masuk ke dalam ganglion spinalis. Pada fase ini belum muncul gejala apapun (masa inkubasi). Masa inkubasi rabies umumnya berlangsung selama 2-3 bulan namun dapat bervariasi antara 1 minggu hingga lebih dari 2 tahun, tergantung pada lokasi inokulasi virus, keparahan luka, banyaknya persarafan di daerah luka, strain virus rabies, viral load, dan imunitas penderita. Pada masa inkubasi, virus rabies tidak terdeteksi oleh sistem imun, dan tidak ada respon antibodi terbentuk. PATOFISIOLOGIS RABIES
  • 11. Masuknya Virus ke Dalam Otak Setelah mencapai sistem saraf pusat, virus akan melakukan replikasi dengan cepat dan menyebar luas pada kecepatan 200-400 mm/hari melalui reseptor-reseptor asetilkolin nikotinik di otak. Proses ini kemudian menyebabkan inflamasi otak berupa ensefalitis. Multiplikasi virus di dalam ganglion akan memunculkan gejala awal berupa nyeri dan parestesia di area inokulum. Selanjutnya, virus akan menyebar secara anterograde melalui jalur autonomik dan sensorik dari sistem saraf pusat ke organ dalam termasuk kelenjar saliva. Seiring dengan penyebaran virus ke organ dalam, gejala rabies mulai berprogresi ke arah perburukan dan rabies menjadi fatal dalam 7 hari. Selama progresi penyakit, virus tidak lagi aktif ataupun bereplikasi di jaringan. Virus rabies tidak merusak morfologi persarafan. Progresi ke arah fatal terjadi akibat blokade neurotransmiter menyeluruh dan disfungsi neurologi yang luas. Virion bekerja pada daerah sinaptik, dimana homologi sekuens asam amino antara reseptor neurotransmiter untuk asetilkolin (gamma-aminobutyric acid/GABA) dan glisin dapat menjelaskan mekanisme terikatnya virus pada reseptor tersebut yang lebih bersifat neurotoksik daripada sitotoksik. PATOFISIOLOGIS RABIES
  • 12. Virus rabies adalah virus neurotropik yang menyebar di sepanjang jalur saraf dan menyerang sistem saraf pusat yang menyebabkan infeksi akut. Setelah virus rabies masuk melalui luka gigitan/cakaran, virus akan menetap selama 2 minggu di sekitar luka gigitan dan melakukan replikasi di jaringan otot sekitar luka gigitan. Kemudian virus akan berjalan menuju susunan saraf pusat melalui saraf perifer tanpa ada gejala klinis. Setelah mencapai otak, virus akan melakukan replikasi secara cepat dan menyebar luas ke seluruh sel-sel saraf otak/neuron terutama sel-sel sistem limbik, hipotalamus dan batang otak. Setelah memperbanyak diri dalam neuronneuron otak, virus berjalan ke arah perifer melalui serabut saraf eferen baik sistem saraf volunter maupun otonom. Dengan demikian virus ini menyerang hampir tiap organ dan jaringan di dalam tubuh, dan virus akan berkembang biak dalam jaringan- jaringan seperti kelenjar ludah, ginjal dan sebagainya. PATOGENESIS RABIES
  • 13. a. Tahap pre-patogenesis Individu berada dalam keadaan normal/sehat namun pada dasarnya mereka peka terhadap kemungkinan terganggu oleh serangan agen penyakit, seperti gigitan hewan ataupun air liur yang terkontaminasi virus rabies. (stage of suseptibility). Meskipun demikian, pada tahap ini sebenarnya telah terjadi interaksi antara host dengan agen penyebab penyakit. Tetapi interaksi ini masih terjadi di luar tubuh, dalam arti agen penyebab penyakit masih ada diluar tubuh host, dimana agen penyakit mengembangkan potensi infektifitas, siap menyerang host. Pada tahap ini belum ada tanda-tanda sakit sampai sejauh daya tahan tubuh host masih kuat. Namun ketika host ‘lengah’ ataupun agen penyakit menjadi lebih ganas ditambah dengan kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan host, maka keadaan dapat segera berubah. Penyakit akan melanjutkan perjalanannya memasuki fase berikutnya, tahap patogenesis. RIWAYAT ALAMIAH RABIES
  • 14. b. Tahap patogenesis 1. tahap inkubasi Virus menyerang susunan saraf pusat. Masa inkubasi pada manusia bervariasi antara 2 minggu sampai 2 tahun, tapi umumnya 3-8 minggu. Dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti jumlah virus yang masuk, kedalaman luka, imunitas penderita dan lainnya. Pada hewan masa inkubasi antara 2-8 minggu setelah digigit hewan liar yang terinfeksi. 2. tahap penyakit dini Timbul gejala seperti merasa nyeri, rasa panas disertai kesemutan pada tempat bekas luka kemudian disusul dengan gejala cemas dan reaksi yang berlebihan terhadap ransangan sensoris. 3. tahap penyakit lanjut Tonus otot-otot akan aktivitas simpatik menjadi meninggi dengan gejala berupa eksitasi atau ketakutan berlebihan, rasa haus, ketakutan terhadap rangsangan cahaya, tiupan angin atau suara keras. Umumnya selalu merintih sebelum kesadaran hilang. Penderita menjadi bingung, gelisah, rasa tidak nyaman dan ketidak beraturan. Kebingungan menjadi semakin hebat dan berkembang menjadi argresif, halusinasi, dan selalu ketakutan. Tubuh gemetar atau kaku kejang. RIWAYAT ALAMIAH RABIES
  • 15. c. Tahap pasca patogenesis Kematian, sembuh sempurna, cacat, dan kronis Sebagian besar penderita rabies meninggal dalam stadium eksitasi. Kadang-kadang ditemukan juga kasus tanpa gejala-gejala eksitasi, melainkan paresis otot-otot yang bersifat progresif. Hal ini karena gangguan sumsum tulang belakang yang memperlihatkan gejala paresis otot-otot pernafasan. RIWAYAT ALAMIAH RABIES
  • 16. Update Rabies di Bali : Masuk Kategori KLB, Meninggal 22 Orang Dilansir dari artikel Tribun-Bali.com, Denpasar- bahwasanya Di Bali ditemukan kembali kasus Rabies pasca digigit anjing yang merenggut nyawa. Tepatnya pada 19 Desember 2022 silam bertambah kasus meninggal akibat rabies di Kabupaten Bangli satu orang. Sehingga total korban meninggal akibat rabies sebanyak 22 orang di Bali. CONTOH KASUS RABIES
  • 17. SURVEI PENDAHULUAN 1. Menetapkan terjadinya Peningkatan Rabies 2. Konfirmasi diagnosis PENGUMPULAN DATA 1. Tetapkan kriteria kasus • Melihat gejala atau tanda penyakit • Perjalanan penyakit • Tempat paparan dan jenis paparan • Hasil laboratorium dan pemeriksaan klinis 2. Lacak kasus yang terlewat 3. Buat taksiran kasus secara kasar berdasarkan sistem yang baku TAHAPAN INVESTIGASI WABAH PENGOLAHAN DATA 1. Orientasi studi berdasarkan orang tempat, dan waktu 2. Klasifikasikan epidemi 3. Siapa yang berisiko (population at risk) 4. Analisis dan temuan data 5. Kembangkan hipotesis 6. Uji hipotesis 7. Susunan laporan dan Diseminasi TINDAKAN PENANGGULANGAN 1.Pengendalian dan pencegahan yaitu mencegah penyebaran penyakit Rabies 2.Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
  • 18. A. Lakukan pendaftaran, untuk memisahkan antara hewan yang terinfeksi rabies dan melakukan eliminasi terhadap hewan terinfeksi B. Melakukan survelens aktif terhadap rabies pada bintang C. Penahanan dan observasi klinis 15 hari terhadap hewan yang dicurigai (ditangani sebagaimana biasa / diberikan makan, minum sampai dia kemungkinan mati) D. Lakukan imunisasi pada hewan peliharaan E. Segera bunuh hewan yang tidak divaksin dan tidak jelas pemilik nya PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
  • 19. a. Di daerah bebas rabies, dilarang melalulintaskan anjing, kucing dan kera. b. Anjing, kucing atau kera yang digigit hewan rabies harus dibunuh dan dibakar atau dikubur (kedalaman ± 1,5 meter). c. Jika ada laporan rabies, semua anjing harus diberangus ketika di luar rumah mereka d. Di tempat-tempat di mana tidak ada lisensi anjing, semua anjing harus memakai pengenal, untuk mengurangi jumlah besar anjing liar PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
  • 20. uji laboratotium pakai elisa antibodi rabies, metode fat?. mengambil sampel otak (pasti positif rabies) biasanya anjing suka gigit leher (jadi kalau rabies langsung ke saraf otak) upaya pertama cucui pakai sabun, sabunnya batang cuci wow, arv (anti rabies virus) disuntik biar bita ga rabies ygy vaksinasi anjing perlu banget kalau ada kasus gigit anjing liat dulu daerahnya apa dia udh full vaksinasinya rabies dari kera kucing anjing rabies center (baik hewan maupun human) di nias 3 warga meninggal pada tahun 2018 guguk bagusan di kasi kalung, kandang, penutup moncongnya guguk liar sukak makan di tempat sampah terbuka virusnya hidup dimana ? di gigitan anjing tapi dari liurnya ke luka terbuka