1. JUDUL BUKU “ENERGY NEVER DIES”
PENULIS RESTI KENCANA
Prolog
Perputaran waktu yang terasa begitu cepat, detik demi detik berganti, bulan demi bulan, hingga tahun
berganti terasa sangat menguras energi. Rasanya banyak sekali hal yang dilakukan sampai terkadang
mengabaikan keluarga bahkan sampai menggadaikan waktu untuk beribadah. Subuh kesiangan, dzuhur
masih tanggung kerjaan, ashar masih saja dengan kerjaan, magrib masih dijalan dan isya ketiduran.
Namun dengan mengorbankan waktu sedemikian rupa, tak juga terlihat hasil yang luarbiasa, ibadah
biasa aja, harta gak punya, bahagia belum terasa, justru lelah yang melanda.
Pernahkah kita bertanya. Apa yang salah dengan kita? sehingga perjuangan yang jungkir balik tak
ada hasilnya. Hasil tidak hanya dimaknai dengan banyaknya materi, tapi sudah seberapa besar kontribusi
yang kau beri untuk sesama dibumi ini.
Hidup yang penuh tantangan dan cobaan ini, harus kita jalani dengan penuh semangat. Karena
semangat yang akan menuntun kita untuk tetap bergerak. Dalam perjalanan sah-sah saja semangat
terkadang naik turun, namun sebagai manusia yang dianugerahkan akal dan fikiran, kita harus mampu
mengelola emosi sehingga kita tetap berada pada kondisi yang stabil, sehingga seberat apapun masalah
yang kita hadapi dapat segera terwati. Ingatlah, selama nadi masih berdenyut, dan jantung masih
berdetak, masalah akan terus singgah dalam hidup kita. Tak peduli itu berat atau ringan, karena sejatinya
masalah adalah sarana Allah untuk mendewasakan hamba-Nya.
Pernah mendengar kalimat “tua itu pasti dan dewasa itu pilihan”? bagi saya kalimat tersebut memiliki
makna yang begitu besar, karena seiring bertambahnya usia, saat kita memilih untuk menjadi dewasa ada
proses yang harus kita lalui. Dewasa artinya bijaksana dan sukses pasti menyerta. untuk menjadi manusia
yang bijak dan sukses, banyak tahapan yang harus kita lalui, untuk bisa lolos dari semua tahapan tersebut
kita harus punya energi yang besar baik fisik maupun mental.
Perjalanan menuju sukses tidak semudah membalik telapak tangan. Dalam sebuah talk show Prof.
drg. Chairul Tanjung M.B.A pemimpin CT. Corp yang merupakan salah satu dari 10 orang terkaya di
Indonesia versi majalah Forbes mengatakan “Saya hari ini masih bekerja lebih dari 14 jam satu hari,
zaman dulu saya bekerja 18 jam satu hari tidak ada sabtu minggu, tidak ada kata sukses itu seperti
membalikkan telapak tangan….”
Untaian kalimat beliau,bisa menjadi cambuk untuk anak muda yang gampang mengeluh,cengeng
dan manja, ditengah perubahan zaman yang begitu menggila.
Sekali lagi sukses tidak semudah membalikkan telapak tangan, kita harus mampu berkompetisi
terutama dengan diri sendiri, kita harus mampu melawan rasa malas dan rasa ingin menyerah karena tak
ada yang mudah selain kemudahan itu sendiri.
Ditengan kepenulisan buku ini, sedang berlangsung acara tv show master chef season 8, yang
disiarkan disalah satu stasiun televisi nasional. Dari awal penayangan acara tersebut, saya sangat tertarik,
karena kompetisi ini selain memberi pelajaran memasak, juga memberikan pelajaran tentang disiplin,
manajemen waktu, kerja tim, percaya pada diri sendiri dan fokus.
2. Salah satu part yang paling menarik adalah, saat tiga kontestan wanita yang paling jago masak di
galeri master chef masuk ke pressure test. Dari awal dua kontestan sudah terlihat sangat down, mereka
terlihat tidak yakin bisa lolos dari test tersebut.
Kompetisi berlangsung, satu kotestan wanita sangat confident dengan masakannya, dia yakin akan
lolos. Dan benar saja saat ketiga kontestan menyajikan makanannya dan dicicipi oleh juri, masakan dari
kontestan yang sangat optimis benar-benar enak dan dia lolos ke babak selanjutnya.
Semangat dan optimis berasal dari kekuatan fikiran karena kekuatan fikiran dapat berpengaruh pada
kepercayaan diri, pada kondisi kesehatan, bisa meningkatkan dan melemahkan kekuatan, berpengaruh
pada akal bawah sadar dan masih banyak lagi pengaruh kekuatan fikiran yang akan kita bahas pada bab
selanjutnya.
Semangatlah menyambut hari, bangunlah lebih pagi, karena suasana pagi sangat baik untuk mengisi
energi. Karena sebentar lagi, kamu akan menghadapi sengkarut dunia fana yang butuh energi besar untuk
melaluinya. Jangan malas untuk memulai, karena gerak pertamamu akan membangunkan aliran listrik
dalam dirimu, sehingga akan dengan mudah membangun semuanya.
Jangan takut untuk berubah, karena perubahan adalah sebuah keniscayaan. Tidak ada yang statis di
dunia ini, tumbuh dan berkembang adalah sebuah keharusan.
Jika saat ini kamu sedang ada dititik jenuh, carilah moment yang membuatmu segera keluar dari
kejenuhan. Jika saat ini kamu sedang lelah, beristirahatlah. Jika saat ini kamu sedang marah, berlarilah
kelaut atau kepantai. Karena jika kamu pelihara kejenuhan, kelelahan, dan kemarahan, akan menguras
energimu, sementara waktu terus berjalan kamu tidak bisa berlama-lama dalam kondisi tak berenergi,
apa lagi tak punya mimpi. Bangkitlah tak ada yang mustahil saat kamu mau berusaha dan berdoa.
ENERGY NEVER DIES
Sejak kecil hobi saya membaca, saya sangat tertarik dengan cerita anak-anak baik, suka menolong, pintar
dan penuh semangat. Buku pertama yang saya baca saat saya kelas 2 SD adalah “Gadis Mungil
Berkerudung Putih”. Buku kecil yang menjadi cikal bakal saya benar-benar jatuh cinta sama karya
berupa tulisan. Hobi membaca, membuat saya ingin punya karya yang juga bisa dibaca oleh orang lain.
Namun, sebagai anak yang tinggal dipelosok desa, cita-cita hanyalah kata-kata belaka, mustahil rasanya
untuk bisa menjadi nyata. Sampai pada suatu titik saya diterpa musibah yang sangat memukul dan
membuat saya benar-benar jatuh dan hancur. Sedih, kecewa dan marah pada Allah bercampur jadi satu.
Seorang hamba marah dan kecewa pada Rabb nya?
Iya, saya marah benar-benar marah, sungguh benar-benar kecewa. dalam sholat dan setiap doa saya selalu
bertanya mengapa bisa terjadi? mengapa menimpa saya? mengapa harus anak saya yang saya jaga dengan
baik selama sembilan bulan dalam kandungan kemudian diambil lagi oleh-Nya. Saya terpuruk, saat
melihat anak kecil, saya menangis. saat orang cerita tentang anak kecil, saya menangis, saat sendiri saya
menangis, saya takut melihat handphone, saya ganti nomor handphone, ganti akun media social, saya
ingin lari dari kenyataan. Namun semakin keras saya melawan dan ingin berlari semakin tak kuasa saya
menahan luka, sampai-sampai saya mengalami psikosomatis. Fisioterapy saya jalani, obat-obatan
penghilang rasa nyeri selalu saya konsumsi selama kurang lebih dua tahun.
Saat itu saya tidak sendiri, support dari orang tua, saudara, teman-teman serta sahabat dan terutama suami
saya yang selalu menghibur bahwa kita akan dapat gantinya dan Allah mmemberikan kita tabungan di
syurga. Namun hiburan dan nasehat dari semuanya tak cukup membuatku membaik. Sampai pada satu
3. waktu tepatnya tanggal 30 april 2013 saya diajak ketoko buku oleh suami, karena menurut diagnosa sakit
fisik yang saya alami disebabkan oleh tekanan mental yang sangat kuat. Dengan tetap menggunakan
collar neck, saya semangat untuk pergi, karena buat saya buku adalah teman baik. Kuasa Allah yang tak
terhingga, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya menemukan buku dengan cover berwarna hitam
yang menampilkan seorang perempuan yang sedang sedih, judul buku tersebut adalah Don’t Cry! Allah
Loves You, dicover belakang buku tersebut sang penulis Ahmad Rifa’i Rif’an menulis kalimat yang
sangat menyentuh, penggalan kalimat yang membuat aku ingin bangkit adalah “ bukankahuntuk menjadi
rajawali seekor elang harus rela menjalani proses transformasi yang sangat menyakitkan selama
berbulan-bulan ? Bukankah untuk menjadi kupu-kupu yang indah seekor ulat harus rela menjalani
proses menjadi kepompong yang menyiksa”.
Buku tersebut mengembalikan semangat saya, kegilaan saya berubah, saya jadi berasa sangat kenal
dengan sang penulis, sampai-sampai semua judul buku yang beredar di toko buku yang menuliskan nama
Ahmad Rifa’i Rif’an saya pasti beli, jika ada teman yang pergi kekota, saya pesan untuk pergi ketoko
buku, untuk mencari buku barunya. Setelah banyak membaca buku-buku beliau, saya merasa saya tidak
hanya “gila” tapi saya jadi sedikit dewasa, lebih tenang dan pernah satu waktu, sahabat saya sedang sedih
karena ada sedikit masalah yang mengganggu fikirannya. Sebagai sahabat saya berusaha menghiburnya,
memberi nasehat dengan mengatakan,
Aku :“kata Mas Fai, jangan sedih,
jangan kesal, jangan menyerah, yakinlah Allah senantiasa bersama kita.”
Sahabatku : “siapa Mas Fai.. ?
Aku : “penulis favorit aku…”
Sahabatku : “udah seperti nyebutin temen
aja kamu manggil Mas segala “
Aku : “hehe…udah berasa sodara…”
Sahabatku : “Hmmmm…
(sambil tersenyum, gak jadi sedih)
Cerita ini saya bagikan dalam Energy Never Dies, adalah untuk menyampaikan bahwa, jangan pernah
patah semangat apapun masalah yang kita hadapi. Jadikan masalah sebagai sarana untuk mendekatkan
diri pada Tuhan, niscaya Tuhan akan memberikan jalan kebaikan.
Seperti yang saya alami musibah membuka pintu berkah, cita-cita yang rasanya hanyalah kata-kata
belaka dan mustahil rasanya akan terwujud, akhirnya menjadi menjadi kenyataan.
Sebelum menulis buku ini, saya sudah menulis buku antologi bersama Rifa’i Rif’an yang berjudul Never
Stop Dreaming, Never Stop Trying, Never Stop Learning dan Cerita Dari Rumah. Dalam buku-buku
tersebut saya lebih banyak menceritakan pesona sang kupu-kupu tanpa melupakan cerita perihnya saat
menjadi kepompong.
Ada nasihat-nasihat manis namun penuh semangat dari sang penulis-penulis best seller, motivator,
entrepreneur yang akan membuat hidupmu bahagia:
- Nasihat Prof. drg. Chairul Tanjung, M.B.A dalam buku kisah, perjuangan dan inspirasi Chairul Tanjung
yang ditulis oleh Punto Ali Fahmi :”Gagal itu makanansehari-hari. Itu biasa, yang penting bagaimana
menyikapinya. Evaluasi. Bangkit. Gagal lagi? Bangkit lagi!”
- Nasihat Mas Rif’i Rif’an dalam bukunya Man Shabara Zhafira: “Tetaplah berbaik sangka kepada
pemberian Allah, Hadapi masalah dengan lapang dada. Berdasarka hasil penelitian terhadap ribuan
4. orang yang sukses, berhasil disimpulkan bahwa 85% kesuksesan dari tiap-tiap individu dipengaruhi
oleh sikap positif. Sedangkan kepemilikan skill atau technical expertise hanya berperan 15%.”
- Nasihat Koko Bong Chandra dalam bukunya Unlimited Wealth : “Berubah itu beresiko, tapi lebih
beresiko lagi jika tidak berubah”.
- Nasihat Mas Ippho Santosa dalam bukunya 7 Keajaiban Rejeki : “Apa yang anda fikirkan, itulah yang
semesta berikan, fikiran andalah yang menarik segala sesuatu itu terjadi”. Jadi mulai hari ini, saat ini
berfikirlah positif, berkata positif dan bertindak positif.”
- Nasihat Uncle Marc Reklau dalam bukunya Cara cepat Melatih Kebiasaan Positif Sehari-hari : “Lihat
sisi positif segala sesuatu dalam hidup, bahkan dalam situasi terburuk. Ada sesuatu kebaikan
tersembunyi dalam setiap keburukan, meskipun terkadang perlu waktu untuk menemukannya”.
Semoga cerita dan nasihat yang kami sajikan, dapat menjadi motivasi, penambah dan energi untuk
tetap berkontribusi. Apapun profesimu, sebanyak apapun hartamu, asal mau, akan menjadi berkah dan
penuh manfaat.
Terus berlari, jangan berhenti, kejar mimpi Bersama buku ini.
Profil Penulis
Resti Kencana adalah seorang anak, ibu dan istri yang sederhana, tapi masih gigih bercita-cita. Lulusan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak ini gemar membaca sejak kecil, dari
situlah keinginan untuk menjadi penulis muncul. Goresan tintanya bisa di baca dibeberapa buku antologi
yaitu :
Never Stop Dreaming
Never Stop Trying
Never Stop Learning, dan
Cerita dari Rumah
Selain fokus membesarkan dan mendidik dua putri kecilnya, saat ini penulis menjadi abdi negara yang
bekerja di salah satu instansi pemerintahan di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat. Penulis berharap
semoga buku ini bisa menjadi jalan kebaikan, memberi keberkahan dan menjadi teman untuk
mendekatkan diri pada Tuhan.
5. DATA PRIBADI
Nama Asli : Resdianti, SKM
TTL : Belitang, 28 Februari 1985
Agama : Islam
Bekerja : Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DinsosP3AKB) Kab. Sanggau
Jabatan: Kepala Seksi Penanganan dan
Penaggulangan Korban Bencana DinsosP3AKB Kabupaten Sanggau.
Ucapan terimakasih
Buku “Energy Never Dies” ini adalah buku solo pertama saya, bergenre motivasi religi. Besar harapan
saya buku solo ini, dapat memberikan motivasi kepada pembaca dan menambah daftar penulis di
Indonesia.
Walaupun buku ini belum terbit secara Nasional, saya berharap dengan bantuan Bapak dan Ibu, kedepan
saya bisa menerbitkan buku berskala Nasional.
Saya ucapkan terimakasih banyak, Bapak dan Ibu, bersedia meluangkan waktu untuk memberikan
testimoni pada buku ini. Semoga testimoni Bapak dan Ibu, menjadi magnet, sehingga buku ini diminati
banyak pembaca dan tersebar dengan luas.
Selain testimoni yang akan ditulis pada buku ini, dengan kerendahan hati, saya mohon kritik dan saran
dari Bapak dan Ibu, untuk perbaikan dan keberlangsungan kepenulisan saya kedepan.
Akhir kata, Wassalamualikum Warohmatullahi Wabarokatuh….
Salam sehat dan bahagia selalu untuk kita semua….