Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docx
1. 1
Hakikat Metode Pendidikan Dalam Islam
Irdayanti cibro
Tengku Meutia Rachmi
Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe
Jl. Medan Banda Aceh, Alue Awe, Muara Dua, Lhokseumawe,24352
e-mail:
irdayantiirda37@gmail.com
meutiarachmi6@gmail.com
Abstrak: Berbicara mengenai hakikat metode dalam pendidikan
Islam, tentunya pendidikan Islam dalam pelaksanaannya
memerlukan metode yang tepat guna mengantarkan kegiatan
pendidikan ke arah tujuan yang diharapkan dan yang dicita-
citakan. Sebab, bagaimanapun sempurna dan baiknya suatu
pendidikan Islam, ia tidak akan berarti apa-apa jika tidak memiliki
metode atau cara yang tepat dalam menyampaikannya kepada
peserta didik. Ketidaktepatan dalam penerapan metode secara
otomatis akan menghambat proses pendidikan yang akan
berakibat membuang waktu dan tenaga secara percuma. Dalam
memahami hakikat metode pendidikan dalam Islam, kita perlu
memahami (1) pengertian dari metode dalam Islam, (2) dasar
metode pendidikan dalam Islam dan (3) asas-asas metode dalam
Islam. inilah hal yang akan menjadi pokok kajian yang akan
dibahas disini. Metode kajian yang digunakan adalah metode
penelitian deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menambah wawasan dalam memahami hakikat metode dalam
pendidikan Islam, dasar serta asas-asas metode pendidikan dalam
Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pendidikan
dalam Islam merupakan suatu hal yang amat penting bagi tenaga
pendidik, karena metode yang diaplikasikan dengan baik otomatis
akan memberikan hasil yang baik pula dan dengan metode yang
baik tersebut pulalah peserta didik dapat dengan mudah
memahami materi yang diberikan.
Kata kunci: Metode, Pendidikan Islam
2. 2
Pendahuluan
Dalam dunia pendidikan sekarang ini, kita masih banyak sekali
dihadapkan dengan berbagai persoalan dan permasalahan. Mulai dari
permasalahan tentang rumusan tujuan suatu pendidikan yang masih kurang
sejalan dengan harapan dan tuntutan masyarakat, sampai kepada persoalan
guru, kurikulum dan metode pendidikan yang digunakan. Permasalahan yang
dihadapi pendidikan Islam di Indonesia sekarang ini berhubungan dengan
kualitas, relevansi, elitisme, manajemen dan kurangnya pemahaman tenaga
pendidik dalam pengimplementasian metode pendidikan dengan baik dan
benar. Dimana permasalahan ini terjadi pada pendidikan secara umum di
Indonesia. Metode pendidikan Islam harus terus digali, dimanfaatkan dan
dikembangkan dengan mengacu pada asas-asas pendidikan dalam Islam.
Melalui pengaplikasian nilai-nilai Islam dalam proses penyaluran dan
penyampaian seluruh materi pendidikan Islam, diharapkan proses
penyampaian seluruh materi pendidikan dapat diterima, dipahami, dihayati
serta diyakini hingga pada gilirannya memotivasi peserta didik untuk
mengamalkannya dalam bentuk nyata.
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk memahami
pengertian dari metode pendidikan Islam, untuk mengungkap dasar metode
pendidikan dalam Islam serta untuk mengetahui asas-asas metode pendidikan
dalam Islam. Metode kajian dalam penulisan ini menggunakan metode
analisis data dan kajian pustaka dengan pendekatan deskriptif. Adapun Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara
mengumpulkan data dari berbagai karya tulis ilmiah yang bertujuan dengan
obyek penelitian atau pengumpulan data yang bersifat kepustakaan.
3. 3
h
Pembahasan
1. Pengertian Metode Pendidikan Dalam Islam
Metode dalam pendidikan Islam memiliki kedudukan yang sangat
penting dalam upaya pencapaian tujuan. Karena metode menjadi sarana
pendidik dalam menyampaikan informasi, keterampilan dan sikap yang mesti
dimiliki oleh peserta didik. Hal tersebut sangat beralasan karena tanpa metode
maka materi yang akan disampaikan tidak akan berproses secara efektif dan
efisien dalam usaha mencapai tujuan suatu pendidikan. Begitu juga apabila
penggunaan metode tidak tepat otomatis akan menghambat kegiatan belajar
mengajar yang pada akhirnya akan berdampak pada terkurasnya waktu dan
tenaga secara percuma1
. Metode pendidikan merupakan suatu prosedur umum
dalam menyampaikan materi guna mencapai tujuan pendidikan yang
didasarkan atas asumsi tertentu tentang hakikat Islam sebagai suprasistem.
Metode pendidikan merupakan sarana atau jalan yang menuju tujuan
pendidikan, sehingga segala jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik
haruslah mengacu pada dasar metode pendidikan tersebut. Dasar metode
pendidikan Islam itu diantaranya adalah dasar agamis, biologis, psikologis,
dan sosiologis.
Metode pendidikan Islam harus digunakan dengan memperhatikan
prinsip-prinsip yang mampu memberikan pengarahan dan petujuk tentang
pelaksanaan metode pendidikan tersebut. Prinsip-prinsip tersebut adalah
sebagai berikut: Prinsip mempermudah, berkesinambungan, fleksibel dan
dinamis2
.
Dra. Hj. Nur Uhbiyati dalam buku Ilmu Pendidikan Islam
mengatakan bahwa, metode pendidikan Islam merupakan suatu jalan atau
cara yang dapat ditempuh untuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan
Islam kepada anak agar terwujud dan terbentuknya kepribadian muslim. Dari
sisi ini dapat dilihat bahwa metode merupakan hal penting dalam
menyampaikan pendidikan Islam pada anak karena dengan metode yang tepat
maka akan diperoleh hasil yang sesuai dengan yang diinginkan.
Jika dilihat secara sekilas, metode pendidikan Islam tidak berbeda
1
Hengki Satrisno, Filsafat Pendidikan Islam (Yogyakarta: Samudra Biru, 2018),hal.127.
2
Imam Mohtar, Problematika Pembinaan Pendidikan Agama Islam Pada Masyarakat (Sidoarjo:
Uwais Inspirasi Indonesia, 2017), hal.46.
4. 4
h
jauh dengan metode yang digunakan dalam pendidikan secara umum.
Diantaranya yaitu metode ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi,
eksperimen dsb. Namun demikian, terdapat hal yang membedakan antara
metode pendidikan Islam dengan metode pendidikan yang lain yaitu pada
nilai spiritual dan mental yang menyertai saat metode tersebut
diimplementasikan.
Dari penjelasan diatas, dapat dilihat bahwa karakteristik pendidikan
Islam telah menyajikan satu konsep pendidikan yang lengkap dan sempurna.
Baik ditinjau dari filsafat, tujuan, muatan maupun metode pendidikan yang
digunakan. Keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan Islam itu sendiri,
tergantung bagaimana menerapkannya dilapangan, manajemen dan strategi
yang digunakan disuatu sekolah. Termasuk bagaimana pendidikan Islam
berinteraksi dengan persoalan lain yang muncul dan bagaimana kemampuan
seorang pendidik dalam mengajarkan pendidikan Islam kepada peserta
didiknya.
2. Dasar dan Karakteristik Metode Pendidikan Dalam Islam
Jika kata metode tersebut dikaitkan dengan pendidikan Islam, dapat
membawa arti sebagai jalan untuk menanamkan pengetahuan agama pada diri
seseorang sehingga dapat terlihat dalam pribadi objek sasaran yaitu pribadi
Islami. Selain itu, metode pendidikan Islam dapat diartikan sebagai cara untuk
memahami, menggali, dan mengembangkan ajaran Islam, sehingga terus
berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Adapun dasar metode pendidikan dalam Islam ialah sebagai berikut:
a. Dasar agama, yaitu merujuk atau menjadikan Al-Quran sebagai
landasan atau dasar pertimbangan dalam memilih dan
menetapkan metode yang digunakan dalam pembelajaran.
Setelah itu kemudian menggunakan sumber-sumber lain dengan
berbagai cabangnya dan dari penggalan serta praktik orang-orang
shalih terdahulu.
b. Dasar biologis, yaitu landasan atau pertimbangan yang
didasarkan pada keadaan dan kebutuhan jasmani peserta didik
serta tingkat perkembangan dan usia mereka.
c. Dasar psikologis, yaitu pertimbangan terhadap sejumlah
kekuatan psikologis seperti motivasi, emosi, kebutuhan,
5. 5
h
keinginan, sikap, kesediaan, bakat serta kecakapan intelektual
peserta didik.
d. Dasar sosial, yaitu mempertimbangkan latar sosial lingkungan
peserta didik, termasuk nilai-nilai dan tradisi yang berlaku di
masyarakat dalam memilih dan menetapkan metode
pembelajaran.3
Metode pendidikan Islam harus terus digali, dimanfaatkan dan
dikembangkan dengan mengacu pada asas-asas sebagaimana yang telah
dipaparkan diatas. Melalui pengaplikasian nilai-nilai Islam dalam proses
penyaluran dan penyampaian seluruh materi pendidikan Islam, diharapkan
proses penyampaian seluruh materi pendidikan dapat diterima, dipahami,
dihayati serta diyakini hingga pada gilirannya memotivasi peserta didik untuk
mengamalkannya dalam bentuk nyata.
Adapun karakteristik metode pendidikan Islam sebagaimana yang
disebutkan ar-rasyidin4
, diantaranya:
1. Penerapan dan pengembangannya didasarkan pada nilai-nilai
Islam
2. Berorientasi kepada penegakan al-akhlaq al-karimah
3. Keseimbangan dan kesinambungan antara teori dan praktek
4. Menekankan nilai-nilai keteladanan (mencontoh Rasul)
5. Menekankan kebebasan berkreasi dan mengambil prakarsa
6. Mendepankan dialog kreatif (hikmah, pengajaran dan
argumentasi)
7. Mempermudah proses pembelajaran.
Ada tiga aspek yang sangat penting berkaitan dengan tugas yang sepenuhnya
sadar akan kewajiban sebagai seorang pendidik muslim, pertama; hakikat
metode dan relevansinya dengan tujuan utama pendidikan Islam, yakni
membentuk pribadi orang beriman yang senantiasa siap sedia mengabdi
kepada Allah swt. Kedua; mengadakan penelitian terhadap aktualisasi
metode-metode intruksional dengan pemberian motivasi atau disiplin, term-
3
Al-Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islam Membangun Kerangka Ontology, Epistemology, dan
Aksiologi Praktik Pendidikan Islam (Bandung: Ciptapustaka Media Perintis, 2015), hal.179-180.
4
Ibid. hal.180
6. 6
h
term Al-Quran tentang ajaran atau hukuman tsawab atau ‘iqab5
. Untuk
memudahkan proses men-ta’limkan, men-tarbiyah atau men-ta’dibkan
kedalam diri peserta didik, maka metode pendidikan Islami yang digunakan
pendidik juga harus memiliki beberapa variasi, mengingat konsepsi kedirian
manusia yang terdiri dari jasmani dan rohani. Sesuatu yang perlu diketahu
juga, bahwa tidak ada metode yang bisa digunakan untuk semua bahan dan
tujuan pembelajaran, oleh karena itu, hal-hal penerapan metode yang perlu
dipertimbangkan ialah: tujuan dan target yang ingin dicapai, ruang lingkup
dan urutan materi bahan pembelajaran, kebutuhan dan karakteristik peserta
didik, pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologi peserta didik,
motivasi/minat peserta didik, kemampuan peserta didik dalam melakukan
sesuatu, ukuran kelas dan suasana lingkungan belajar, alokasi waktu, dan
sarana serta fasilitas pembelajaran yang tersedia.
Dengan demikian, penerapan metode pendidikan Islam sesuai
pertimbangan asas-asas yang telah disebutkan dapat terlaksanakan dengan
baik dan maksimal.
3. Asas-Asas Metode Pendidikan Dalam Islam
Asas atau prinsip merupakan suatu pernyataan fundamental atau
kebenaran umum yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pemikiran
dan tindakan. Asas memiliki sifat yang permanen, umum dan setiap ilmu
pengetahuan memiliki asas yang mencerminkan intisari kebenaran-
kebenaran dasar dalam setiap bidang ilmu tersebut. Asas adalah dasar tetapi
bukan menjadi sesuatu yang absolut atau mutlak. Maknanya ialah bahwa
penerapan atau pengaplikasian asas harus mempertimbangkan keadaan-
keadaan khusus dan keadaan yang berubah-ubah.
Asas metode pendidikan Islam adalah suatu pernyataan yang
dijadikan sebagai pedoman didalam mendidik dimana hal tersebut telah
direncanakan untuk menjadikan manusia yang dewasa dan berkepribadian
muslim dengan mempertimbangkan keadaan-keadaan khusus yang
kemungkinan akan terjadi pada peserta didik.
Adapun asas-asas metode pendidikan dalam Islam ialah:
1) Asas Motivasi
5
Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al-Qur’an (Jakarta: Rineka
Cipta, 2007), hal.198.
7. 7
h
Pendidikan harus berusaha untuk membangkitkan minat peserta
didik sehingga dengan begitu seluruh perhatian mereka tertuju dan
terpusat pada bahan pelajaran yang sedang disajikan. Asas motivasi
dapat diupayakan melalui pengajaran dengan cara yang menarik
sesuai tingkat perkembangan peserta didik, mengadakan selingan
sehat, menggunakan alat-alat peraga yang sesuai dengan sifat materi,
menghindari pengaruh yang mengganggu konsentrasi peserta didik,
mengadakan kompetisi dengan memberikan hadiah dan hukuman
yang bijaksana.
2) Asas Aktivitas
Dalam kegiatan belajar mengajar, peserta didik harus diberikan
kesempatan untuk mengambil bagian yang aktif, baik dari segi rohani
maupun jasmani terhadap pengajaran yang akan diberikan, secara
individual maupun kolektif. Asas ini menghindari adanya verbalistis
bagi peserta didik. Asas aktivitas dapat diupayakan dengan aktivitas
jasmani berupa penelitian, eksperimen pembuatan konstruksi model,
cocok tanam atau juga dengan aktivitas rohani berupa ketekunan
dalam mengikuti pelajaran, mengamati secara cermat, berpikir untuk
memecahkan problem dan tergugah perasaannya serta berkemauan
keras untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
3) Asas Apresiasi
Apresiasi berasal dari kata apperception yang artinya menafsirkan
buah pikiran, menyatukan dan mengasimilasi suatu pengamatan
dengan pengalaman yang telah dimiliki dan dengan demikian
memahami dan menafsirkannya6
.
4) Asas Peragaan
Dalam asas ini, pendidik memberikan variasi dalam cara-cara
mengajar dengan mewujudkan bahan-bahan yang diajarkan secara
nyata. Baik dalam bentuk aslinya maupun dalam bentuk tiruan
sehingga peserta didik mampu mengamati dengan jelas dan
pengajaran lebih tertuju untuk mencapai hasil yang diinginkan. Asas
ini diupayakan melalui penggunaan berbagai macam alat peraga
sewajarnya yaitu dengan memperagakan pelajaran dengan
6
S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hal.156.
8. 8
h
percobaan, menyelenggarakan karyawisata, mengadakan sandiwara
dan drama.
5) Asas Ulangan
Asas ulangan merupakan usaha untuk mengetahui taraf kemajuan
atau keberhasilan belajar peserta didik dalam aspek pengetahuan,
keterampilan, serta sikap setelah mengikuti pengajaran sebelumnya.
6) Asas Korelasi
Asas belajar mengajar adalah menyeluruh mencakup berbagai
dimensi yang kompleks yang saling berkaitan. Asas korelasi akan
menimbulkan asosiasi dan apresiasi dalam kesadaran sekaligus
membangkitkan minat peserta didik terhadap mata pelajaran.
7) Asas Konsentrasi
Asas memfokuskan pada suatu pokok masalah tertentu dari
keseluruhan bahan pelajaran untuk melaksanakan tujuan pendidikan
serta memperhatikan peserta didik dalam segala aspeknya.
8) Asas Individualis
Asas yang memperhatikan perbedaan-perbedaan individu, baik
pembawaan dan lingkungan yang meliputi seluruh pribadi peserta
didik seperti perbedaan jasmani, watak, inteligensi, bakat, serta
lingkungan yang mempengaruhinya.
9) Asas Sosialisasi
Asas ini memperhatikan penciptaan suasana sosial yang dapat
membangkitkan semangat kerja sama antara peserta didik dengan
pendidik atau sesama peserta didik dan masyarakat sekitarnya dalam
menerima pelajaran agar lebih berdaya guna dan berhasil.
10) Asas Evaluasi
Asas evaluasi ini memperhatikan hasil dari penilaian terhadap
kemampuan yang dimiliki peserta didik sebagai feedback pendidik
dalam memperbaiki cara mengajar.
11) Asas Kebebasan
Asas yang memberikan keleluasaan keinginan dan tindakan bagi
peserta didik dengan dibatasi atas kebebasan yang mengacu pada hal-
9. 9
h
hal yang positif.
12) Asas Lingkungan
Asas yang menentukan metode dengan berpijak pada pengaruh
lingkungan akibat interaksi dengan lingkungan.
13) Asas Globalisasi
Asas sebagai akibat pengaruh psikologis totalitas, yaitu peserta didik
bereaksi terhadap lingkungan secara keseluruhan tidak hanya secara
intelektual tetapi secara fisik, sosial dan lain sebagainya.
14) Asas Keteladanan
Ases keteladanan memiliki kecenderungan belajar lewat peniruan
terhadap kebiasaan dan tingkah laku orang di sekitarnya khususnya
pada pendidik utama yaitu orang tua.
15) Asas Pembiasaan
Asas yang memperhatikan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh
peserta didik.
16) Asas Pusat-Pusat Minat
Asas yang memperhatikan kecenderungan jiwa yang tetap tergadap
suatu hal yang berharga bagi seseorang.
Penutup
10. 10
h
a. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan diatas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan
diantaranya:
1. Metode pendidikan Islam merupakan suatu jalan atau cara
yang dapat ditempuh untuk menyampaikan bahan atau materi
pendidikan Islam kepada anak agar terwujud dan
terbentuknya kepribadian muslim. Dari sisi ini dapat dilihat
bahwa metode merupakan hal penting dalam menyampaikan
pendidikan Islam pada anak karena dengan metode yang tepat
maka akan diperoleh hasil yang sesuai dengan yang
diinginkan.
2. Metode pendidikan dalam Islam memiliki beberapa dasar
penting yaitu: dasar agama, dasar biologis, dasar psikologis,
dan dasar sosial. Adapun karakteristik dari metode
pendidikan dalam Islam ialah: Penerapan dan
pengembangannya didasarkan pada nilai-nilai Islam,
berorientasi kepada penegakan al-akhlaq al-karimah,
keseimbangan dan kesinambungan antara teori dan praktek,
menekankan nilai-nilai keteladanan (mencontoh Rasul),
menekankan kebebasan berkreasi dan mengambil prakarsa,
mengedepankan dialog kreatif (hikmah, pengajaran dan
argumentasi), dan mempermudah proses pembelajaran.
3. Asas metode pendidikan dalam Islam terdiri dari beberapa
asas diantaranya ialah asas motivasi, aktivitas, apresiasi,
peragaan, ulangan, korelasi, konsentrasi, individualisasi,
sosialisasi, evaluasi, kebebasan, lingkungan, globalisasi dan
keteladanan.
11. 11
h
Pustaka Acuan
Sutrisno, Hengki. (2018). Filsafat Pendidikan Islam. Samudra Biru.
Mohtar, Imam. (2017). Problematika Pembinaan Pendidikan Agama Islam
Pada Masyarakat. Uwais Inspirasi Indonesia.
Al-Rasyidin.(2015). Falsafah PendidikanIslam Membangun Kerangka
Ontology, Epistemology, dan Aksiologi Praktik Pendidikan
Islam. Cipta Pustaka Media Perintis.
Abdullah, AbdurrahmanSaleh. (2007). Teori-teori Pendidikan Berdasarkan
Al Qur’an. Rineka Cipta.
Nasution, S. (2012). Didaktik Asas-asas Mengajar. Bumi Aksara
Harjono, Anwar dan Lukman Hakiem. (1997). Disekitar lahirnya republik: Bakti
SekolahTinggiIslam dan Balai MusliminIndonesia kepadabangsa. Dewan
Dakwah Islamiyah Indonesia.
Ja’far, J. (2015). Tarekat dan gerakan sosial keagamaan shaykh hasan
maksum. Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam, 5(2), 269-293.
https://doi.org/ 10.15642/teosofi.2015.5.2.269-293.
Ja’far, J. (2016). Peran Al Jam’iyatul Washliyah dalam merevitalisasi
madhhab Shafi’i di era kontemporer. Justicia Islamica, 13(1), 1-29.
https://doi.org/ 10.21154/justicia.v13i1.451.
Ja’far, J. (2019). Al Jam‘iyatul Washliyah dan pelestarian akidah Ahl
Sunnah wa al-Jamâ‘ah di Indonesia. ISLAMICA: Jurnal Studi
Keislaman, 14(1), 54- 81.
https://doi.org/10.15642/islamica.2019.14.1.54-81.
Ja’far, J. (2020). Merantau demi republik: Kehidupan dan perjuangan
Ismail Banda (1909-1951). Islamijah: Journal of Islamic Social
Sciences, 1(2), 136- 161,
http://dx.doi.org/10.30821/islamijah.v1i2.7181.
Ja’far, J. (2020). Tradisi intelektual ulama mandailing abad ke-20:
Dedikasi dankarya-karyaYusufAhmadLubis(1912-1980).Islamijah:
Journal of Islamic Social Sciences, 1(3), 225-247,
http://dx.doi.org/10.30821/islamijah.v1i3.7342.
Ja’far, J. (2020). Ulama Mandailing awal abad ke-20: Gerakan religius dan
politik Abdurrahman Sjihab. Islamijah: Journal of Islamic Social
12. 12
h
Sciences,1(1),1-25. http://dx.doi.org/10.30821/islamijah.v1i1.7155.
Ja’far, J. (2020). Peran M. Arsjad Th. Lubis dalam pengembangan ilmu-
ilmu keislaman. Dialogia: Jurnal Studi Islam dan Sosial, 18(2), 355-
376, https:// doi.org/10.21154/dialogia.v18i2.2216.
Kahin, Audrey. (2005). Dari pemberontakan ke integrasi: Sumatera Barat dan
politik Indonesia 1926-1998. Yayasan Obor Indonesia.
Kamil, Ediati. (1999). Kronik revolusi Indonesia. Gramedia.
Mochtar, Affandi (2003). Perguruan tinggi Islam di Indonesia: Sejarah
pertumbuhan dan perkembangannya. Departemen Agama.
Nasution, S. (1995). Sejarah pendidikan Indonesia.