Model pembelajaran dan karakteristiknya dibahas dalam dokumen tersebut. Beberapa model pembelajaran yang dijelaskan adalah model pembelajaran kontekstual, kooperatif, berbasis masalah, PAKEM, berbasis web, dan mandiri. Setiap model memiliki karakteristik dan sintaks tersendiri dalam pelaksanaannya.
2. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan
untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang
bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pelajaran di kelas atau yang lain.
Beberapa model Pembelajaran adalah Sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning).
2. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
4. Model Pembelajaran PAKEM (Partisipasi, Aktif, Kreatif, Efektif, &
Menyenangkan).
5. Model Pembelajaran Berbasis WEB (E-Learning)
6. Model Pembelajaran (Self-directing Learning)
4. Depdiknas
Pembelajaran
kontekstual merupakan
konsep belajar yang
membantu guru
mengaitkan materi yang
diajarkan dengan
situasi di dunia nyata
siswa
Definisi Model Pembelajaran
Kontekstual
Elaine B. Johnson
Pembelajaran
kontekstual merupakan
sebuah proses
pendidikan untuk
menolong para
siswa/siswi melihat
makna dalam pelajaran
yang mereka pelajari.
Wina Sanjaya
Pembelajaran kontekstual
adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang
menekankan pada proses
keterlibatan siswa secara
penuh untuk menemukan
materi yang dipelajari dan
menghubungkannya
dengan situasi kehidupan
nyata sehingga
mendorong siswa untuk
menerapkannya pada
kehidupan mereka
Suherman
Pembelajaran kontekstual
merupakan pembelajaran
yang diawali dengan
mencontoh kejadian di
dunia nyata yang dialami
siswa, lalu diangkat
menjadi pembahasan
konsep yang sedang
diajarkan. Siswa bisa
mempraktikkan,
menceritakan, berdialog,
atau tanya jawab
6. Prinsip Pembelajaran
Kontekstual
Konstuktivisme (Constructivism)
02
03
06
01
Menurut Nurdyansyah dan Fahyuni (2016,39), ada tujuh prinsip pembelajaran
kontekstual yang harus dikembangkan oleh guru, yaitu:
Menemukan (Inkuiri)
Bertanya (Questioning)
Pemodelan (Modelling)
Refleksi (Reflection)
Penilaian Sebenarnya
(Authentic Assessment)
05
07
Masyarakat Belajar (Learning
Community)
04
8. Cooperative
learning
(pembelajaran
kooperatif)
merupakan strategi
pembelajaran yang
mengorganisir
pembelajaran
dengan
menggunakan
kelompok belajar
kecil dimana siswa
bekerja sama untuk
mencapai tujuan
belajar
Cooperative
Learning adalah
suatu model
pembelajaran yang
menerapkan
interaksi kelompok
teman sebaya
Cooperative
Learning adalah
suatu pembelajaran
dengan
menggunakan cara
pendekatan atau
strategi khusus
untuk memberi
dorongan kepada
peserta didik agar
bekerja sama
selama proses
pembelajaran
Definisi Pembelajaran
Kooperatif
Bern dan Erickson
(2001:5)
Damon dan Phelps
Sunal dan Hans
Eggen and
Kauchak (1996:279)
Pembelajaran
kooperatif
merupakan sebuah
kelompok strategi
pengajaran yang
melibatkan siswa
bekerja secara
berkolaborasi untuk
mencapai tujuan
bersama
9. Karakteristik Pembelajaran
Kooperatif
Bennet menyatakan ada lima prinsip dasar yang dapat membedakan
cooperative learning dengan kerja kelompok (Isjoni, 2014), yaitu:
● Belajar bersama dengan teman
● Selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman.
● Saling mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok
● Belajar dari teman sendiri dalam berkelompok.
● Belajar dalam kelompok kecil
● Produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat
● Keputusan tergantung pada siswa sendiri
● Siswa aktif
10. Sintaks Pembelajaran
Kooperatif
Menjelaskan tujuan dan
membuka pelajaran
02
03
05
01
Menurut Arends (2009:80), pembelajaran kooperatif dapat dilaksanakan
melalui 6 tahap:
Menyajikan informasi
Mengatur siswa ke dalam tim
Membantu kerja tim dan
belajar
Ujian tentang materi
Memberikan penghargaan
04
06
11. MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH
Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan
penggunaan berbagai macam kecerdasan
yang diperlukan untuk melakukan
konfrontasi terhadap tantangan dunia
nyata, kemampuan untuk menghadapi
segala sesuatu yang baru dan kompleksitas
yang ada
12. Karakteristik Pembelajaran
Berbasis Masalah
Arends (2009:101) menjabarkan ciri-ciri model pembelajaran berbasis
masalah berdasarkan pengembang oleh tokoh-tokoh model
pembelajaran ini, yakni:
● Pengajuan pertanyaan atau masalah pendorong
● Berfokus pada keterkaitan antar-disiplin ilmu.
● Penyelidikan autentik
● Menghasilkan produk dan memamerkannya
● Kolaborasi
13. Pembelajara
Berbasis Masalah
adalah penyajian
situasi autentik dan
bermakna yang
bertindak sebagai
landasan bagi
penyelidikan dan
inkuiri siswa
Pembelajaran
Berbasis Masalah
merupakan inovasi
dalam pembelajaran
karena dalam PBM
kemampuan berfikir
siswa betul-betul
dioptimalisasikan
melalui proses kerja
kelompok atau tim
yang sistematis
kurikulum PBM
membantu
perkembangan
keterampilan belajar
sepanjang hayat
dalam pola fikir
yang terbuka,
reflektif, kritis dan
belajar aktif.
Definisi Pembelajaran
Berbasis Masalah
Arends (2009:100)
Tan (2003)
Margenton (1994)
Boud dan Faletti
(1997)
Pembelajaran
Berbasis Masalah
adalah inovasi yang
paling signifikan
dalam pendidikan.
14. Sintaks Pembelajaran
Kontekstual
Mengarahkan siswa pada
masalah
02
03
05
01
Menurut Arends (2009,115), pembelajaran Berbasis Masalah dapat
dilaksanakan melalui 5 tahap:
Mempersiapkan siswa untuk
belajar
Membantu penelitian mandiri
dan kelompok
Mengembangkan dan
menyajikan produk
Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
04
15. MODEL PEMBELAJARAN
PAKEM
PAKEM merupakan akronim dari
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan
PAKEM merupakan model pembelajaran
dimana guru dituntut untuk dapat
melakukan kegiatan pembelajaran yang
dapat melibatkan siswa melalui partisipatif,
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang
pada akhirnya membuat siswa dapat
menciptakan membuat karya, gagasan,
pendapat, ide atas hasil penemuannya dan
usahanya sendiri, bukan dari gurunya
16. PAKEM
mempelajari ilmu
pengetahuan
berupa aspek
kognitif dalam
pembelajaran
Learning
to Know
belajar yang melakukan
yang merupakan aspek
pengamalan dan
pelaksanaan
Learning
To Do
belajar menjadi diri
sendiri berupa aspek
kpribadian dan
kesesuaian dengan diri
anak
Learning
To Be
belajar hidup dalam
kebersamaan yang
berupa aspek kesosialan
anak, bagaimana
bersosialisasi, dan
bagaimana hidup
toleransi dalam
keberagaman yang ada
disekeliling siswa
Learning to
Live Together
Menurut Rusman (2014:321) PAKEM adalah penerjemah dari empat pilar yang
dirancang oleh UNESCO
17. Karakteristik Pembelajaran
PAKEM
● Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan
pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan belajar
melalui berbuat.
● Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara
membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan
sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik,
menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
● Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan
belajar yang lebih menarik dan menyediakan pojok baca.
● Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan
interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
● Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam
pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya,
dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
18. Sintaks Pembelajaran PAKEM
Menjelaskan tujuan dan
membuka pelajaran
02
03
05
01
Menurut Arends (2009:80), pembelajaran kooperatif dapat dilaksanakan
melalui 6 tahap:
Menyajikan informasi
Mengatur siswa ke dalam tim
Membantu kerja tim dan
belajar
Ujian tentang materi
Memberikan penghargaan
04
06
19. Model PEMBELAJARAN
BERBASIS WEB
Pengertian
Pembelajaran Berbasis WEB merupakan Pembelajaran yang dilakukan dengan
memanfaatkan teknologi internet dan selama proses belajar dirasakan terjadi
oleh yang mengikutinya.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk
belajar secara mandiri. “Through independent study, student become doers, as well
as thinkers” (Cobine dalam Rusman, 2010).
Para siswa dapat mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum,
database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah,
biografi, rekaman, laporan, data statistic (Gordin et. al. dalam Rusman, 2010)
20. Karakteristik Pembelajaran
berbASIS WEB.
Materi pembelajaran disajikan
dalam potongan-potongan
kecil yang dapat ditayangkan
satu layar penuh atau
video/audio dengan masa
tayang 5-10 menit.
Penyajian materi pembelajran
dilakukan dengan
menayangkan objek ajar
secara tekstual maupun
audio-visual.
Pembelajar dimungkinkan belajar
dengan kecepatan sesuai
kebutuhan dan kemampuan,
serta dapat mengakses materi
pembelajaran secara nonlinier
Interaksi antara pembelajar
dengan fasilitator umumnya
berlangsung secara asinkron,
kecuali bila digunakan
fasilitas chatting atau
tele/vidoconference
Diskusi berlangsung secara tekstual,
menggunakanfasilitas mirip mailing
list yang hanya berlaku internal (di
dalam situs pembelajaran, sehingga
pembelajar perlu log- in terlebih
dahulu sebelum bergabung).
1
1
3
2
4
5
21. Sintaks model pembelajaran
berbasis web.
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
Menyampaikan standar kompetensi dan rencana
pembelajaran, memberikan motivasi belajar kepada siswa.
1. Seeking of Information
2. Acquisition of Information
3. Synthesizing of Knowledge
Guru memfasilitasi, membantu, dan mengawasi siswa dalam
proses eksplorasi konsep sains, sehingga informasi yang
diperoleh tetap relevan dengan topik yang sedang dibahas.
Membimbing siswa mengerjakan LKS, mendorong dan
memfasilitasi siswa untuk mengkomunikasikan hasil
interpretasi dan elaborasi ide-ide sains secara tatap muka
maupun menggunakan fasilitas TIK (online), secara
berkelompok maupun personal.
Membantu siswa mensintesis pengetahuan dalam struktur
kognitifnya. Guru mendampingi siswa dalam
mengkonstruksi/merekonstruksi konsep fisika melalui
proses akomodasi dan asimilasi bertolak dari hasil analisis
terhadap informasi yang diajarkan.
Memberikan kesempatan untuk bertanya jika memiliki masalah mengenai materi yang
sedang mereka pelajari, memberikan tes untuk mengetahui sejauh mana siswa sudah
mencapai tujuan pembelajaran, meminta beberapa siswa untuk menyampaikan simpulan,
memberikan arahan kepada siswa untuk pelajaran selanjutnya, menutup kelas dan
menyampaikan salam.
22. MODEL PEMBELAJARAN MANDIRI
(SELF-DIRECTING LEARNING)
PENGERTIAN :
Model pembelajaran mandiri/self-directing leraning ( SDL) merupakan salah satu
model yang dilakukan oleh peserta didik (siswa) untuk dirinya sendiri dan bahwa
hasil belajar yang maksimal diperoleh apabila siswa bekerja menurut kecepatannya
sendiri, terlibat aktif dalam melaksanakan berbagai tugas belajar khusus dan
mengalami keberhasilan dalam belajar.
Menurut Setyawati (2015), Self-Direct Learning (SDL) adalah kemampuan siswa
mengambil inisiatif untuk bertanggungjawab terhadap pelajarannya dengan
atau tanpa orang lain yang meliputi aspek : kesadaran, strategi belajar, kegiatan
belajar, evaluasi dan keterampilan interpersonal
Menurut Rachmawati dkk (2010), self-directed learning adalah metode pembelajaran
yang bersifat fleksibel namun tetap berorientasi pada planning, monitoring, dan
evaluating bergantung pada kemampuan siswa dalam mengelola pembelajaran
sesuai dengan otonomi yang dimilikinya
23. KARAKTERISTIK MODEL PEMBELAJARAN
MANDIRI (SELF-DIRECTING LEARNING)
Peserta didik berperan dalam menentukan
tujuan, memilih isi pelajaran, dan cara
mempelajarinya.
Peserta didik boleh belajar bersama teman,
berdiskusi dengan teman, guru atau sumber
belajar lain dalam memecahkan kesulitan yang
dihadapinya.
Peserta didik harus berusaha untuk memahami isi
pelajaran sendiri, mencari sumber informasi sendiri,
serta memecahkan kesulitan sendiri
Peserta didik diberikan kesempatan untuk
ikut menentukan cara dan kriteria
evaluasinya
24. Sintaks pembelajaran mandiri
Menurut Huda (2013), tahapan yang dilakukan dalam proses pembelajaran
menggunakan metode self-directed learning adalah sebagai berikut:
01 Planning
Implementing
02
03 Monitoring
Evaluating
04