Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya partisipasi seluruh komponen bangsa dalam menjaga lingkungan hidup, termasuk pemerintah, tokoh masyarakat, LSM, dan warga masyarakat. Dokumen tersebut juga menyoroti perlunya pendidikan lingkungan hidup untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan lingkungan hidup.
4. Lingkungan hidup
merupakan Persoalan Kolektif
yang membutuhkan partisipasi
semua komponen bangsa untuk
mengurus dan mengelolanya.
Pemerintah, Tokoh Maysarakat
Dan Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM).
dan komponen bangsa yang lain harus memiliki “kemajuan
politik” untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan
hidup dari ulah tangan jahil para preman dan penjahat
lingkungan. Hal itu harus dibarengi dengan tindakan hokum
yang tegas terhadap pelaku kejahatan lingkungan hidup.
Gambar Kebakaran Hutan
5. Yang tidak kalah penting, harus ada upaya serius untuk
membudayakan cinta lingkungan hidup melalui dunia pendidikan.
Institusi pendidikan, harus menjadi benteng yang tangguh untuk
menginternalisasi dan menanamkan nilai-nilai budaya cinta
lingkungan hidup kepada anak-anak bangsa yang kini tengah
gencar menuntut ilmu.
Pada dasarnya upaya penyelamatan bumi merupakan
tanggung jawab bersama yang harus dimulai dari setiap individu
masing-masing, terutama perubahan gaya hidup yang harus mulai
peduli lingkungan dan kesehatan. Anda secara bijak, dapat
memilih dan menyeleksi produk ramah lingkungan, menghemat
konsumsi energy. Karena kondisi bumi kitatergantung pada diri
kita.
6. Seperti yang kita ketahui, adanya perkembangan teknologi kita dewasa ini
memberikan dampak yang besar bagi kehidupan, baik positif atau
negative. Analisis dampak-dampak yang timbul pada berbagai bidang
yang dituliskan dalam table berikut:
No Komponen Bangsa Kegiatan yang Dapat Dilakukan
1 Pemerintah Membuat UU tentang Lingkungan Hidup
2 Tokoh Masyarakat Mengajak masyarakat untuk cinta
Lingkungan Hidup
3 LSM Mengajak masyarakat peludi terhadap
lingkungan hidup, sosial dan SDM
4 Warga Masyarakat - Taat, Patuh terhadap UU Lingkungan
Hidup
- Menjaga Lingkungan. Dll,
7.
8. Menciptakan kesadaran masyarakat kita yang berwawasan
Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan pondasi dasar menjaga
untuk menjaga agar lingkungan hidup tergindar dari berbagai
macam pengerusakan dan pencemaran. Pada dasarnya, kerusakan
lingkungan hidup dibuat oleh manusia itu sendiri. Oleh karena itu,
PLH dapat diartikan sebagai upada dasar moralitas yang
memberikan pedoman individu dalam berperilaku atau memilih
tindakan harmonis dengan lingkungannya.
Pemahaman tentang pendidikan lingkungan hidup yang
baik, akan dapat menjadikan perilaku kita semakin arif terhadap
lingkungan. Sebaliknya, pendidikan yang salah akan menjadikan
malapetaka bagi kehidupan manusia, karena akan merusak etika
lingkungan hidup. Hal tersebut merupakan pertimbangan filosofis
dan biologis mengenai hubungan manusia dengan tempat tinggalnya
serta dengan semua makhluk non manusia.
9. Bentuk konkret kita dalam mensyukuri kekayaan
sumberdaya alam yang dimilki bangsa yakni dengan cara bersyukur
sebesar-besarnya kepada TUHAN YME. Anugrah sumber daya alam
tersebut tidak ternilai harganya sehingga harus selalu kita syukuri.
Bentuk rasa syukur tersebut bias dilakukan dengan lisan maupun
perbuatan keseharian kita di masyarakat.
10. Prinsip-prinsip yang juga bisa diterapkan dalam keseharian
misalnya dengan menerapkan Prinsip 4R :
No Prinsip Pengertian
1 Reduce (Mengurangi)
Sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau
material yang kita pergunakan. Semakin banyak
menggunakan material, semakin banyak sampah
2 Reuse
(Memakai Kembali)
Sebisa mungkin pilihlah barang yang bias dipaki
kembali. Hindari pemakaian barang yang Disposable
(Sekali pakai, buang)
3 Recycle
(Mendaur Ulang)
Sebisa mungkin, barang yang sudah tidak berguna lagi,
di daur ulang. Tidak semua barang bias didaur ulang,
namun sekarang sudah banyak yang memanfaatkan
sampah menjadi barang lain
4 Replace (Menganti) - Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah
barang yang hanya dipakai sekali dgn yang tahan
lama.
11. Etika lingkungan, dapat diartikan sebagai dasar moralitas
yang memberikan pedoban bagi individu/ masyarakat dalam
berprilaku atau memilih tindakan yang baik dalam menghadapi dan
menyikapi segala sesuatu berkaitan dengan lingkungan sebagai
kesatuan pendukung kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
umat manusia serta makhluk hidup lainnya.
Kepedulian lingkungan yang dangkal menunjukkan
perhatian kepada kepentingan yang sering diabaikan dalam ekonomi
tradisional. Pandangan ini menganggap alam bernilai hayana sejauh
Ia bermanfaat bagi kepentingan manusia, bukan karena bernilai pada
diri sendiri.
Proses pengabdian yang dilakukan degan cara melestarikan
alam sekitar merupakan wujud rasa syukur kita pada Tuhan YME.
Hal ini dilakukan agar generasi berikutnya dapat menikmati
keindahan ciptaan Tuhan YME.