KH. Shiddiq al-Jawi, Maret 2020.
POKOK BAHASAN:
1. TUNTUNAN ISLAM MENYIKAPI MUSIBAH
2. BEBERAPA SOLUSI SYARIAH UNTUK AKAD MUAMALAH SAAT WABAH
Web : www.fissilmi-kaffah.com
4. TUNTUNAN ISLAM MENYIKAP MUSIBAH
Apakah pengertian musibah itu ?
Musibah adalah :
كلمكروهيحلباإلنسان
Kullu makruuhin yahullu bil insaan
“Segala sesuatu yang dibenci (tak disukai)
yang terjadi pada manusia.”
Misal : sakit, kematian, kerugian usaha,
bencana alam, wabah penyakit, dll.
(Rawwas Qal’ah Jie, Mu’jam Lughat Al
Fuqaha`, hlm. 742)
5. TUNTUNAN ISLAM MENYIKAP MUSIBAH
TUJUH SIKAP YANG DIAJARKAN ISLAM :
1. SABAR,
2. IMAN DAN RIDHO KEPADA TAKDIR ALLAH,
3. TAWAKKAL.
4. IKHTIYAR,
5. TAUBAT,
6. HIKMAH,
7. DOA.
7. BERSABAR ATAS MUSIBAH
Firman Allah SWT :
ْْمُكَّنَوُلْبَنَلَوْءْيَشِبْْنِمِْف ْوَخْلاَْوِْوعُجْلاْصْقَنَوْْنِمِْلاَوْمَألاَْوِْسُفنَألا
ِْتاَرَمَّثالَوْْرِشَبَوَْين ِرِباَّصال)(يِذَّلاَْناَذِإْْمُهْتَباَصَأْةَبي ِصُمَْقواُلااَّنِإِْ َّ ِلِل
اَّنِإَوِْهْيَلِإَْونُع ِاجَر
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-
buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar. (yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan.’Inna lillaahi wa innaa
ilaihi raaji'uun." (QS Al Baqarah [2] : 155-156)
8. BERSABAR ATAS MUSIBAH
Pengertian sabar :
الصبر:حبسالنفسعلىماتكرهابتغاءمرضات
هللا
Sabar adalah menahan diri
terhadap apa yang Anda benci
(tidak Anda sukai), untuk mencari
ridho Allah.
(Yusuf Al Qaradhawi, Al Shabru fi
Al Qur`an Al Karim, hlm. 8).
10. BERIMAN KEPADA TAKDIR ALLAH
Firman Allah SWT :
اَمَْابَصَأْْنِمْةَبي ِصُميِفِْضْرَألاالَويِفْْمُكِسُفْنَأَّْالِإِْفيْابَتِك
ْْنِمِْلْبَقْْنَأاَهَأَرْبَنَّْنِإَْكِلَذَْلَعىِْ َّالِلْيرِسَي
“Tiada suatu bencana pun yang
menimpa di bumi dan (tidak pula) pada
dirimu sendiri melainkan telah tertulis
dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum
Kami menciptakannya. Sesungguhnya
yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah.“ (QS Al Hadiid [57] : 22)
11. BERIMAN KEPADA TAKDIR ALLAH
Sabda Rasulullah SAW :
إنعظمالجزاءمععظمالبالءوإنهللاإذاأحبقوماابتالهمفمن
رضيفلهالرضاومنسخطفلهالسخط
“Sesungguhnya besarnya pahala itu sesuai
besarnya cobaan. Dan sesungguhnya Allah
jika mencintai suatu kaum, maka Allah akan
menguji mereka. Maka barangsiapa yang
ridho, dia akan mendapat ridho Allah.
Barangsiapa yang marah (tidak ridho), maka
dia mendapat kemurkaan Allah.” (HR
Tirmidzi, no. 2396)
13. BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH
Firman Allah SWT :
ْْلُقْْنَلاَنَبي ِصُيَّْالِإاَمَْبَتَكُْ َّالِلاَنَلَْوُهاَنال ْوَمَْلَعَوىِْ َّالِل
ْْلَّكَوَتَيْلَفَْونُنِمْؤُمْلا
“Katakanlah,’Sekali-kali tidak akan
menimpa kami melainkan apa yang
telah ditetapkan Allah untuk kami.
Dialah Pelindung kami, dan hanya
kepada Allah orang-orang yang
beriman harus bertawakal.“ (QS At
Taubah [9] : 51)
14. BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH
Pengertian tawakkal :
التوكلهوصدقاعتمادالقلبعلىهللاعزوجلفي
استجالبالمصالحودفعالمضارفيأمورالدنياواآلخرة
“Tawakkal adalah bersandarnya hati
secara benar kepada Allah Azza wa
Jalla untuk mendapatkan kemaslahatan
dan untuk menolak kemudharatan
dalam urusan dunia dan akhirat”
(M. Ali Al Hasan, Mafahim Yajib Tash-
hihuha fi At Tawakkul wa Ar Rizqi wa Al
Ajal, hlm. 16).
16. BERIKHTIYAR
Ikhtiyar adalah melakukan perbuatan untuk
mengatasi musibah, sesuai dengan kaidah
sebab-akibat (kausalitas), dalam bhs Arab
disebut ( األخذباألسباب ).
Ketika musibah menimpa seorang muslim,
tidak layak dia hanya diam atau pasrah,
karena Islam memerintahkannya untuk
melakukan ikhtiyar.
Beriman kepada takdir Allah, dan
bertawakkal kepada-Nya, tidak boleh
meniadakan ikhtiyar sesuai kaidah sebab-
akibat.
17. BERIKHTIYAR
Contoh :
)1) bagi orang yang sakit, berobatlah,
sesuai sabda Nabi SAW :
نِإَْالِلَْلَزْنَأَْءالداَْءاَالدو َوَْلَعَجَوُْكِلِْلَْاءد،ًءا ََودْْوََاودَتَفاَْالَو
ا ْوََاودَتْامَرَحِب
"Sesungguhnya Allah-lah yang
menurunkan penyakit dan obatnya, dan
Dia menjadikan obat bagi setiap-tiap
penyakit. Maka berobatlah kamu dan
janganlah kamu berobat dengan sesuatu
yang haram." (HR Abu Dawud, no 3376).
18. BERIKHTIYAR
(2) orang yang melihat orang
berpenyakit kusta (lepra), larilah,
sesuai sabda Nabi SAW :
فرمنالمجذومفراركمناألسد
Firra minal maj-dzuumi firaaraka
minal asad
“Larilah kamu dari orang yang
berpenyakit kusta, seperti larimu
dari singa." (HR Bukhari).
19. BERIKHTIYAR
(3) orang miskin yang hendak
menikah sedang dia tidak punya
harta untuk mahar, berusahalah,
sesuai sabda Rasulullah :
إلتمسولوخاتمامنحديد
iltamis walau khaataman min hadiid
“Carilah [mahar] walaupun hanya
cincin dari besi." (HR Bukhari dan
Muslim).
20. BERIKHTIYAR
Demikianlah ajaran Islam.
Beriman kepada takdir Allah, dan
bertawakkal kepada-Nya, tidak boleh
meniadakan ikhtiyar sesuai kaidah
sebab-akibat.
Orang sakit, jangan diam, tapi berobatlah.
Orang melihat penderita kusta, jangan
mendekat, tapi jauhilah.
Orang miskin tidak punya harta, jangan
pasrah, tapi carilah. Usahalah.
22. BERTAUBAT
Firman Allah SWT :
َْرَهَظُْداَسَفْلايِفِْرَبْلاِْرْحَبْلاَوِْباَمْْتَبَسَكيِدْيَأِْاسَّنالِْلْْمُهَقيِذُي
َْضْعَبيِذَّلاواُلَِمعْْمُهَّلَعَلُْع ِجْرَيون
“Telah nampak kerusakan di darat dan di
laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah membuat
mereka merasakan sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar).“ (QS Ar
Ruum [30] : 41)
23. BERTAUBAT
Firman Allah SWT :
اَمَْكَباَصَأْْنِمْةَنَسَحْْنِمَفِْ َّالِلاَمَوَْكَباَصَأْْنِمِْيَسْةَئْْنِمَف
َْكِسْفَن
“Apa saja nikmat yang kamu peroleh,
maka itu adalah dari Allah, dan apa
saja bencana yang menimpamu,
maka itu dari (kesalahan) dirimu
sendiri.“ (QS An Nisaa` [4] : 79)
24. BERTAUBAT
Firman Allah SWT :
اَمَوْْمُكَباَصَأْْنِمْةَبي ِصُماَمِبَفْْتَبَسَكْْمُكيِدْيَأَْوْْعَيوُفَْْنع
ْيرِثَك
“Dan apa saja musibah yang
menimpa kamu maka adalah
disebabkan oleh perbuatan tanganmu
sendiri, dan Allah memaafkan
sebagian besar (dari kesalahan-
kesalahanmu).“ (QS As Syuura [42] :
30)
26. HIKMAH DI BALIK MUSIBAH
Sabda Rasulullah SAW :
مامنمسلميصيبأذىشوكةفمافوقهاإالكفرهللابها
سيئاته
“Tidaklah seorang muslim tertimpa
musibah tertusuk duri atau lebih dari itu,
kecuali dengannya Allah akan
menghapus dosa-dosanya.” (HR Bukhari
dan Muslim)
28. BERDOA DAN BERDZIKIR
Doa yang diajarkan Islam saat
menghadapi musibah, di antaranya
adalah “istirjaa’” (inna lillaahi…dst).
Firman Allah SWT : :
َْينِذَّلااَذِإْْمُهْتَباَصَأْةَبي ِصُمُْلاَقوااَّنِإِْ َّ ِلِلاَّنِإَوْْيَلِإِْهَْونُع ِاجَر
“(orang-orang yang sabar itu adalah)
orang-orang yang apabila ditimpa
musibah, mereka mengucapkan: "Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (QS Al
Baqarah [2] : 156).
29. BERDOA DAN BERDZIKIR
Doa lain yang diajarkan Islam saat
menghadapi musibah, sabda Rasulullah
SAW kepada Ummu Salamah RA :
اللهمأجرنيفيمصيبتيوأخلفليخيرامنها
Allahumma ajurnii fii mushiibatii wa
akhlif lii khairan minha
“Ya Allah, berikanlah pahala padaku
pada musibah yang menimpaku, dan
berilah aku ganti yang lebih baik
daripadanya.” (HR Muslim)
30. BERDOA DAN BERDZIKIR
Firman Allah SWT :
الَأِْرْكِذِبِْ َّالِلْنِئَمْطَتُْوبُلُقْلا
“Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram.“ (QS Ar Ra’d [13] :28).
Di antara dzikir yg disyariatkan :
ْْنَمَْم ِزَلَْارَفْغِتْسِالاَْلَعَجُْ َّالِلُْهَلْْنِمُِْلكْيق ِضاًجَرْخَمْْنِمَوُِْلكْمَهَْفاًجَرُْهَقَزَرَو
ْْنِمُْثْيَحَْالُْبِسَتْحَي
“Barangsiapa yang senantiasa membaca istighfar,
maka Allah akan memberikan kepadanya jalan
keluar untuk setiap kesempitan, dan memberi
kelapangan untuk setiap kegelisahan, dan Allah
akan memberikan rizki kepadanya dari arah yang
tidak dia sangka-sangka.” (HR Abu Dawud).
32. BEBERAPA SOLUSI SYARIAH
BERIKUT INI SOLUSI SYARIAH :
(1) UNTUK AKAD-AKAD UTANG PIUTANG
(2) UNTUK AKAD-AKAD JUAL BELI DAN AKAD
IJARAH
(3) UNTUK AKAD MENJUAL BARANG DENGAN
HARGA BERLIPAT GANDA (MASKER, DLL) SAAT
MUSIBAH
(4) UNTUK MENGATASAI MASALAH PENIMBUNAN
BARANG (LIHAT PPT IHTIKAR)
(5) UNTUK MENGATASI MASALAH MELONJAKNYA
HARGA (LIHAT PPT TAS’IR)
33. BEBERAPA SOLUSI SYARIAH
1. SOLUSI SYARIAH UNTUK AKAD-AKAD
TERKAIT UTANG PIUTANG (AD DAIN) :
Firman Allah SWT :
ْْنِإَوََْانكوُذْةَرْسُعْةَرِظَنَفىَلِإْةَرَسْيَمْْنَأَوواُقَّدَصَتْرْيَخْْمُكَلِْإْْنْْمُتُنك
َْونُمَلْعَت
Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam
kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia
berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian
atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika
kamu mengetahui. (QS Al Baqarah : 280)
34. BEBERAPA SOLUSI SYARIAH
Berdasarkan ayat tersebut :
(1) Pihak yang berhutang, berhak
meminta penundaan cicilan utang, tanpa
ada penambahan besarnya utang.
Jika ada tambahan sejumlah uang yang
diminta oleh kreditur sebagian
kompensasi penundaan cicilan utang,
hukumnya haram, karena termasuk riba.
35. BEBERAPA SOLUSI SYARIAH
(2) Pihak yang berhutang, berhak
meminta pengurangan besarnya pokok
utang.
(3) Pihak yang berhutang, berhak
meminta penghapusan semua utang
(write off, pemutihan utang).
NB : akad terkait utang di sini misalnya
qardh, bai’ salam, dan bai’ istishna.
36. BEBERAPA SOLUSI SYARIAH
2. SOLUSI SYARIAH UNTUK AKAD-AKAD TERKAIT
JUAL BELI ATAU IJARAH :
Rasulullah SAW bersabda :
لوبعتمنأخيك،ثمرافأصابته،جائحةفاليحللكأنتأخذمنهشيئا.بمتأخذ
مالأخيكبغيرحق
“Jika kamu menjual buah-buahan (yang masih ada
di pohon) kepada saudaramu, lalu buahan-buahan
itu ditimpa bencana (jaa’ihah), maka tidak halal
kamu mengambil [harta] darinya sedikit pun. Atas
dasar apa kamu mengambil harta saudaramu tanpa
alasan yang benar?” (HR Muslim)
37. BEBERAPA SOLUSI SYARIAH
Dalam hadis sahih riwayat Imam
Muslim bahwa :
أمربوضعالجوائح
Amara bi-wadh-`i al jawaa`ih
“Rasulullah SAW telah memerintahkan
untuk menghapuskan (kerugian) akibat
bencana.” (HR Muslim)
38. BEBERAPA SOLUSI SYARIAH
Berdasarkan hadis-hadis tersebut :
(1) Pihak pembeli, yang sudah terlanjur
membeli buah-buahan yang masih ada di
pohon, yang buahnya sudah layak
dikonsumsi, lalu ada musibah yang
merusak buah, spt hama, angin ribut,
dsb, berhak meminta kembali uang yang
sudah terlanjur dibayarkannya kpd
penjual.
39. BEBERAPA SOLUSI SYARIAH
(2) Pihak pembeli, yang sudah terlanjur
membayar harga barang kepada penjual
dalam akad jual beli salam (pesan),
kemudian terjadi musibah menimpa pihak
pembeli, maka dia berhak meminta kembali
uangnya itu secara utuh dari penjual.
(3) Pihak pembeli yang sudah terlanjur
membayar DP, lalu musibah menimpanya,
kemudian akadnya fasakh (batal), berhak
minta lagi DP itu.
40. BEBERAPA SOLUSI SYARIAH
(4) Pihak penyewa (pengontrak rumah),
yang sudah terlanjur membayar kontrak
rumah 1 tahun, tapi baru 6 bulan dia
ditimpa musibah dan harus mengakhiri
kontraknya, berhak meminta kembali uang
sewa untuk 6 bulan sisanya.
(5) Pihak penyewa yang sudah terlanjur
bayar booking uang sewa hotel untuk
resepsi, lalu ada musibah menimpanya,
berhak meminta kembali uang booking itu.
41. BEBERAPA SOLUSI SYARIAH
3. SOLUSI SYARIAH UNTUK JUAL BELI
BARANG DENGAN HARGA BERLIPAT GANDA
SAAT MUSIBAH.
Syariah Islam telah mengharamkan jual beli
barang dengan harga berlipat ganda pada saat
krisis atau musibah.
Misal : menjual beras dengan harga berlipat
ganda saat kelaparan, menjual air bersih dg
harga berlipat ganda saat banjir, menjual masker
dan obat-obatan, hazmat dll saat wabah Corona.
42. BEBERAPA SOLUSI SYARIAH
Jual beli dengan harga berlipat ganda pada saat krisis
atau musibah, disebut dengan bai’ al mudhthar (jual
beli oleh orang yang terpaksa).
Hukum jual beli itu adalah haram, berdasarkan hadis :
نهىرسولهللاصلىهللاعليهوسلمعنبيعالغرروبيعالمضظروبيعالثمرةقبل
أنتدرك
”Rasulullah SAW telah melarang bai’ gharar (jual beli
yang mengandung ketidakpastian), bai’ al mudhtar
(jual beli oleh orang yang terpaksa), dan jual beli buah
sebelum dapat dipanen.” (HR Ahmad & Abu Dawud;
hadis sahih menurut Imam Jalaluddin Suyuthi. Al Jâmi’
Al Shaghîr, 2/192).