Belajar bijak berumah tangga melalui perencanaan keuangan adalah suatu bahasan yang menarik. “Pernikahan jika ditinjau dari keuangan (harta) akan berdampak bertambahnya biaya atau bertambahnya pengeluaran (outcome), namun jika dipahami sebagai keberkahan rezeki, pernikahan adalah bertambah luasnya rezeki (income/pemasukan) dengan hadirnya pasangan dan sang buah hati. Karena sesungguhnya setiap manusia membawa rezeki masing-masing, hingga disempurnakan sampai ajal menjemputnya.”
Banyak pasangan suami istri yang mempunyai sejumlah alasan untuk memilih memiliki dua penghasilan daripada satu penghasilan. Dua penghasilan dianggap akan menambah cashflow dari sisi pendapatan. Tapi satu hal yang harus disadari, apakah sama-sama bekerja akan menjawab permasalahan keuangan (pengeluaran)? Jangan sekali-sekali Anda meremehkan biaya-biaya yang muncul ketika istri bekerja. Alih-alih ingin ikut berperan menyejahterakan keluarga, malah menjadi pemicu retaknya mahligai pernikahan. Sehingga esensi pernikahan (berkeluarga) menjadi kabur atau hilang, bahkan muncul masalah-masalah lain selain masalah keuangan.
Di sisi lain, pernikahan harus dipahami juga sebagai salah satu sebab perpindahan kepemilikan harta. Umumnya waris diprioritaskan dalam perencanaan keuangan di saat pensiun, padahal secara syariat seharusnya dipahami sejak seseorang memasuki gerbang pernikahan. Karena pintu waris dibuka sejak akad nikah dilangsungkan. Sebab-sebab mendapatkan waris ada 3, yaitu:
1. Adanya ikatan pernikahan.
2. Memiliki ikatan kekerabatan (hubungan ini akibat pernikahan juga).
3. Al-wala.
Dalam Buku Cerdas Berhitung Sebelum Berutang, pembaca akan diberikan gambaran tentang kewajiban-kewajiban keuangan dimasa yang akan datang baik pre wedding maupun saat menjalani rumah tangga. Dan hati-hati dengan larangan muamalah atau transaksi yang diharamkan syariat (baca Utang Halal Utang Haram; yang membahas masalah transaksi-transaksi yang dilarang selain riba utang piutang).
Diharapkan pemahaman-pemahaman tersebut dapat diluruskan dengan hadirnya buku seri perencanaan berutang ini, sekaligus dapat membantu Anda mengelola keuangan sesuai syariat Islam dan menjadi solusi bagi permasalahan utang maupun investasi.
2. 3 Buku Selesai dalam 2 tahun
Seri perencanaanberutang
Oktober
2012
Oktober
2014
Episode Pertama
Pemahaman Rezeki & Harta
Episode Kedua
Mencicil Masa Depan
Episode Pertama
Mengenal Uang & Fiqh
Episode Kedua
Mengenal Utang
Episode Pertama
Review & Mewaris
Episode Kedua
Investasi Sektor Riil
8. Ketika sekolah tidak pernah mendapat uang saku,
Sambil membantu orangtua saya memutuskan untuk
Berbisnis&berdagang
9. Tahun 1992 ditinggal ayah, saat itu baru lulus SMP.
Sekalipun bersama saudara, sejak itu saya mulai belajar
Mengelola keuangan
sendiri: mandiri sepenuhnya
10. SMA tinggal di BANDUNG
sambil sekolah
saya mencari penghasilan
dengan freelance
mencari order pekerjaan dan
mengerjakannya secara maklon,
juga menulis
Disuratkabar
dan akhirnya menerbitkan buku
15. Ketika itu, perencanaan keuangan saya
Sangat sederhana
bahkan ketika memutuskan &
merencanakan menikah
tahun Oktober 2004
16. Pertama kali lepas dari saudara,
saya harus mengatur agar
jatah belanja sebesar
<10.000rupiah perhari bisa digunakan
dengan sebaik mungkin
sekalipun honor tidak menentu
17. Kebutuhan keuangan ke depan
dan estimasi penghasilan,
saya perkirakan dengan menulisnya
di program Excel 1997
18. Ini melatih untuk selalu
mengendalikan keinginan dan kebutuhan,
agar tetap hidup sederhana dan secukupnya,
tanpa ada yang terbuang.
19. Saya juga mempelajari satu hal yang pasti:
ketidakpastian
(sebagai penulis LEPAS, tulisan menarik bisa dimuat atau ditunda,
penghasilan bisa lancar dan tidak)
20. Maka saya belajar
bagaimana menata
sedikit kelebihan
penghasilan
agar bisa menutupi
kekurangan
di periode berikutnya
21. Saya harus mengatur uang
agar biaya sewa kamar SETIAP BULANNYA
selalu bisa terbayar pada saatnya
22. Walaupun Rezeki Pasti Cukup, Tapi
Amanah HARTA harus dikelola
Fitnah terhadap manusia saat ini digambarkan
dalam Alquran surat albaqarah ayat 155-156:
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan
kepadamu, dengan (sedikit)
ketakutan, dan kelaparan, dan (kekurangan harta)
ِال َوْاألم َنِم ٍصْقَن َو
dan jiwa dan buah-buahan.
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar.”
28. # 1
Apa yg ada dlm pikiran ketika berutang?
A.Punya Uang
• Utang merupakan
pendapatan yang
disegerakan
• Utang hanya untuk
membantu cashflow
• Utang bagian dari Modal
kerja (1/3 pendapatan)
• Pembebasan utang bagian
likuidasi Aset
B.Tidak Punya Uang
• Utang digunakan untuk
menutupi kekurangan
pendapatan
• Utang untuk membayar
kewajiban masa lalu
• Utang bagian dari seluruh
pendapatan
• Pembebasan utang hny
berharap “sedekah”
29. Qard[un] (Utang)
Al-qardhu berasal dari kata qaradha–yaqridu–
qardh[an]. Secara bahasa arti asalnya adalah
al-qath’u (potongan).
Utang disebut qardh[un] karena kreditor
(yang memberi utang/ investor) seakan telah
memotong dari harta miliknya sepotong harta
yang ia utangkan.
Di dalam berbagai kamus dikatakan bahwa al-
qardhu adalah harta yang diberikan untuk
dibayar kembali belakangan.
30. # 2
Perencana Keuangan &
Masalah Utang
Keuangannya untuk
MASA LALU
Keuangannya untuk
MASA KINI
Keuangannya untuk
MASA DEPAN
Utang lebih dari 1/3,
pendapatan habis sebelum
waktunya
Utang 1/3 pendapatan atau
lebih dan habis setiap bulan
tanpa investasi
Utang kurang dari 1/3
pendapatan dan habis setiap
bulannya sesuai haknya
masing-masing
32. Mana yang Halal?
• Harga Pokok Aset
Rp136.500.000 +
keuntungan
Rp105.084.000 (selama
120 bulan)
• Cicilan Tetap Bulanan Rp
2.013.200
• Total Cicilan Utang
Jadi Rp 241.584.000
• Pelunasan Bertahap
mempengaruhi nilai
utang & Upgrade Kredit
(refinancing)
• Harga Pokok Aset
Rp136.500.000 +
keuntungan
Rp103.330.500 (selama
120 bulan)
• Cicilan Tetap Bulanan Rp
1,998,587
• Total Cicilan Utang
Jadi Rp 239.830.500
• Tidak dipengaruhi
Pelunasan Bertahap &
tidak bisa upgrade kredit
33. Gambaran Terjadinya Riba
Jenis Transaksi
Jual Beli Pinjaman
Beli Jual Kelebihan Ket. Pinjam Kembali Kelebihan Ket.
100.000 120.000 20.000 Laba 100.000 120.000 20.000 Riba
34. MACAM-MACAM RIBA
RIBA QORDH
SUATU MANFAAT ATAU TINGKAT KELEBIHAN TERTENTU YANG DISYARATKAN TERHADAP YANG
BERHUTANG
RIBA FADHL
PERTUKARAN ANTAR BARANG SEJENIS DENGAN KADAR ATAU TAKARAN YANG BERBEDA
SEDANGKAN BARANG YANG DIPERTUKARKAN ITU TERMASUK DALAM JENIS BARANG RIBAWI
(UANG DAN MAKANAN POKOK)
RIBA JAHILIYAH
UTANG DIBAYAR LEBIH DARI POKOKNYA KARENA SI PEMINJAM TIDAK MAMPU MEMBAYAR
UTANGNYA PADA WAKTU YANG DITETAPKAN
RIBA NASI’AH
PENANGGUHAN PENYERAHAN ATAU PENERIMAAN JENIS BARANG RIBAWI YANG
DIPERTUKARKAN DENGAN JENIS BARANG RIBAWI LAINNYA
35. Ketentuan Pinjam Meminjam
• Ibnu Abbas berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam datang ke Madinah dan penduduknya
biasa meminjamkan buahnya untuk masa
setahun dan dua tahun. Lalu beliau bersabda:
• "Barangsiapa meminjamkan buah maka
hendaknya ia meminjamkannya dalam
• (1) takaran (jenis satuan), (2) timbangan
(kuantitas jumlah), dan (3) masa tertentu (waktu/
jatuh tempo).“ Muttafaq Alaihi. Menurut riwayat
Bukhari: "Barangsiapa meminjamkan sesuatu."
36. Harta yang dipinjamkan
ada dua jenis.
Pertama: harta ghayr mitsliy[an], yaitu barang yang tidak
mempunyai padanan dan tidak bisa dicarikan padanannya
seperti hewan, kayu bakar, pakaian, properti dan barang sejenis
yang hanya bisa dihitung berdasarkan nilainya. Secara lebih
spesifik utang harta jenis ini disebut dayn. Dayn juga mencakup
utang berupa kompensasi harta lain dalam akad pertukaran harta
yang penunaiannya ditunda setelah tempo tertentu atau harga
barang yang disepakati akan dibayar setelah tempo tertentu
(Salam, ishtisna, murabahah, dll).
Kedua: harta yang bersifat mitsliy[an] (memiliki padanan dan bisa
dicarikan padanannya). Contoh: beras jenis tertentu, kain jenis
tertentu, emas, perak, uang dan sejenisnya. Secara umum barang
yang standarnya takaran, timbangan dan hitungan, termasuk harta
jenis ini. Secara lebih spesifik utang harta jenis ini
disebut qardh[un]. Utang dalam bentukqardh[un] ini harus
dikembalikan dengan harta yang sama baik dari sisi jenis, jumlah
maupun sifatnya.
37. Barang-barang Ribawi السثىيخ األمىال
صبمت ثه عجبدح عههللا زسىل أنقبل:والفضخ ثبلرهت الرهت
ثبلملح والملح ثبلتمس والتمس ثبلشعيس والشعيس ثبلجس والجس ثبلفضخ,مثال
اذا شئتم كيف فجيعىا األصىبف هري اختلفت فبذا ثيد يدا ثسىاء سىاء ثمثل
ثيد يدا كبن(صحيحمسلم5/44كتبةaالرهت وثيع العسف ثبة المسبقبح)
Dari Ubadah bin Shomit ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
Emas dengan emas (1), perak dengan perak (2), gandum dengan gandum
(3), tepung dengan tepung (4), kurma dengan kurma (5), garam dengan
garam (6), semisal dengan semisal, sama dengan yang sama.
Bila kelompok barang ini berbeda,
maka juallah semau kamu jika kontan (cash)
Dari hadist di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Jika dua barang yang dipertukarkan tersebut, illat dan jenisnya sama,
maka harus sama kuantitasnya dan harus kontan/cash
2. Jika dua barang yang dipertukarkan tersebut, illatnya sama tapi jenis
berbeda, maka boleh tidak sama kuantitasnya, namun harus kontan/cash
3. Jika dua barang yang dipertukarkan tersebut, illat dan jenis berbeda, maka
boleh tidak sama kuantitasnya, dan boleh dengan tempo (tidak
kontan/cash)
4. Jika dua barang yang ditukarkan bukan termasuk barang-barang rbawi,
maka boleh tidak sama kuantitasnya dan boleh tempo atau cash
38. Barang ribawi dan ‘illahnya
1. Emas
2. Perak
(Uang)
Kapasitasnya
sebagai mata
uang yang
dominan
3. Burr (gandum / terigu / wheat )
4. Sya’ir (jelai / Jawawut / barley)
5. Kurma
6. Garam
Makanan
yang
ditimbang
atau ditakar
Khusus Riba Jual Beli
39. 1. Dua barang ribawi yang sama illat dan sama jenis maka
pertukarannya harus memenuhi syarat
• Sama kuantitas
• Kontan
2. Dua barang ribawi yang sama illat dan beda jenis maka
pertukarannya harus memenuhi syarat (boleh tidak sama
kuantitas)
• Kontan
3. Dua barang ribawi yang beda ‘illah dan beda jenis maka
pertukarannya TIDAK disyaratkan apa-apa
4. Dua barang yang salah satunya atau kedua-duanya bukan
barang ribawi maka pertukarannya TIDAK disyaratkan apa-
apa
Syarat Pertukaran Barang Ribawi
47. Jika Anda belum terbiasa membuat
perencanaan keuangan,
mulailah
dari sekarang
48. Selamat memulai perencanaan keuangan
dan belajar bijaklah berumah tangga
a perencanaankeuangansyariah (dot)com
Presentation by Agus Rijal [Abu Yusuf]
49. Do‟a yang selalu dipanjatkan oleh Nabi
shallallahu „alaihi wa sallam adalah do‟a:
ًَىِغْالَو َبفَفَعْالَو ًَقُّتالَو يَدُهْال َكُلَْأسَأ ًِّوِإ َّمُهَّلال
“Allahumma inni as-alukal huda wat
tuqo wal ‘afaf wal ghina”
(Ya Allah, aku meminta pada-Mu
petunjuk, dan ketakwaan, diberikan sifat
‘afaf dan ghina) (HR. Muslim no. 2721)
An Nawawi –rahimahullah- mengatakan, “Afaf dan ‘iffah bermakna menjauhkan dan
menahan diri dari hal yang tidak diperbolehkan. Sedangkan al ghina adalah hati yang
selalu merasa cukup dan tidak butuh pada apa yang ada di sisi manusia.” )Al Minhaj Syarh
Shahih Muslim bin Al Hajjaj, 17/41, Dar Ihya‟At Turots Al „Arobi(.
53. Dapatkan Artikel Ini dan Kajian
Perencanaan Keuangan Syariah
Lainnya hanya di…..
http://www.perencanaankeuangansyariah.com
Seri Perencanaan BerutangSeri Perencanaan Keuangan Syariah
54. Membantu masyarakat
untuk memahami
pengelolaan keuangan
keluarga dan usaha sesuai
quran & sunnah
Memberikan solusi atas
kebutuhan untuk
meningkatkan situasi
keuangan peserta/
masyarakat
Membantu memberikan
opini profesional mengenai
perencanaan keuangan &
manajemen keuangan agar
sesuai dg syariat
Taklim/pengajian/
Seminar terkait
perencanaan keuangan &
manajemen keuangan
islami
Pelatihan/Workshop
perencanaan keuangan &
manajemen keuangan
islami serta materi
pendukungnya
Konsultasi perencanaan
keuangan & manajemen
keuangan islami baik
individu maupun institusi
bekerjasama dengan
partner INSAFI
Akta pendirian notaris Citra Isma Uspitasari, S.H, M.Kn. No. 1 tanggal 18
Juni 2012 , Tentang Masyarakat INSAFI
55. Kegiatan persiapan tahun 2010-2012
…..
• Juni - Sep 2012
Workshop kerjasama dengan komunitas Perencanaan Keuangan Syariah
• Sep 2012 – Feb 2013
Taklim bulanan kajian Tafsir & Financial Islami kerjasama dengan DKM masjid Daarut Tauhiid (DT)
• Jan – Jun 2013
Taklim bulanan Islamic Financial Planning kerjasama dengan DKM Masjid Al Irsyad dan Majelis
Taklim Kotabaru Parahyangan
• Jan – Jun 2013
Taklim Finansial Islami kerjasama Nasyi’atul Aisyiyah, DKM Masjid Raya Batam dan Masjid Jabal
Arafah serta masjid Nurul Islam, Majelis Taklim RMKIB
• Januari – Sep 2013
Kajian rutin Ekonomi Syariah dan Finansial Islami, kerjasama dengan bagian Diklat Badan Pengelola
Islamic Center (BPIC Jabar) dan ArRIJAL College ; unit of ArRIJAL Foundation (education for islamic
& life skill)
56. • April 2013
Taklim Islamic Financial Planning kerjasama dengan Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI)
• April - Juni 2013
Kajian rutin Ekonomi Syariah dan Finansial Islami [APW; Ahlaq Plus Wirausaha], kerjasama dengan
Yayasan Daarut Tauhiid (DT) dan ArRIJAL College ; unit of ArRIJAL Foundation (education for
islamic & life skill)
• Januari - Maret 2014
Kajian rutin Ekonomi Syariah dan Finansial Islami, kerjasama dengan bagian Diklat Badan
Pengelola
Islamic Center (BPIC Jabar) dan ArRIJAL College ; unit of ArRIJAL Foundation (education for
islamic
& life skill)
• Pebruari – Sept 2014
Kajian rutin Ekonomi Syariah dan Finansial Islami, kerjasama dengan DKM AL Fajr dan ArRIJAL
College; unit of ArRIJAL Foundation (education for islamic & life skill)
• Sept – Des 2014
Kajian rutin Ekonomi Syariah dan Finansial Islami (entrepreneur islamic school), kerjasama dengan
DKM Al Manar dan ArRIJAL College; unit of ArRIJAL Foundation (education for islamic
& life skill)