Buku ini membahas tentang hukum waris Islam yang menjelaskan tentang definisi faraid, dasar hukum wajibnya pembagian waris, serta urutan dan kelompok ahli waris utama yang berhak atas harta warisan seseorang yang meninggal dunia.
4. Al Fara’id
Fara’id jama dari faridhah, yang berarti mafrudhah,
sesuatu yang diwajibkan. Yang diwajibkan ini adalah
sesuatu yang sudah ditetapkan, karena makna
fardhu ialah ketetapan. Seakan-akan kata ini sama
dengan firman Allah : “….Nashiban Mafrudhan”
[An-Nisa : 7]. Artinya bagian yang sudah ditetapkan.
Definisinya menurut syariat ialah pengetahuan
tentang bagian-bagian harta waris yang diberikan di
antara orang-orang yang berhak menerimnya.
5. Dasar Hukum Wajib
“(Hukum-hukum mengenai pembagian waris
tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah.
Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya,
niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang
mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang
mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan
yang besar. Dan barang siapa yang mendurhakai
Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-
ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke
dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan
baginya siksa yang menghinakan.” (Surat 4. AN
NISAA' - Ayat 13,14)
6. Annisa Ayat 13-14
ْنَم َوِع ُِطيُهَلُوسَر َو َ هَّللاُهْلِخُْدياتهنَج
Wamayyuti’illaha warasulahu yud khilhu jannah
...........Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke
dalam surga.....
اًارَن ُهْلِخُْدي ُهَودُدُح هدَعَتَي َو ُهَلُوسَر َو َ هَّللا ِصْعَي ْنَم َو
Wamayya’sillaha warasulahu wayata’adda hudu dahu yud khilhu
naara
...........Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar
ketentuan-ketentuan-Nya (dalam pembagian waris), niscaya Allah memasukkannya ke
dalam api neraka .....
7. Alasan membahas materi waris
• Harta waris adalah harta pusaka, maka harus
menjadi qiyamaan (pokok kehidupan) bagi
generasi yang akan datang, AMANAH SUAMI
• Anak menjadi tanggungan orangtua, maka hak
anak tidak dipisahkan dari kepemilikan orangtua.
Padahal posisi orangtua saat itu berubah menjadi
wali (anak dan ortu terikat dari pernikahan, bukan
hubungan persaudaraan)
• Pembagian waris itu wajib disegerakan, walaupun
penyerahannya dapat ditangguhkan (pahalanya
surga)
• Makna ADIL di ayat ke-3 ditujukan jg pd ISTRI
8. واُطِسْقُت الَأ ْمُتْفِخ ْنِإ َوىَماَتَيْال يِف
ََالثُث َو ىَنْثَم ِِاَسسنال َنِم ْمَُِل ََاَط اَم ُواحِِْناَف
ًَةَدِحا َوَف واُلِدْعَت الَأ ْمُتْفِخ ْنِإَف ََاعَبُر َو
Wa in khiftum a’la tuqsitu fil yatama
fangkihuu maa thabalakum minannisa’i........................
fa in khiftum ala ta’dilu fawahidah
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang
yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu
senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku
adil[265], maka (kawinilah) seorang saja[266], atau budak-budak yang kamu miliki. Yang
demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (Annisa Ayat 3)
[265]. Berlaku adil ialah perlakuan yang adil dalam meladeni isteri seperti pakaian, tempat, giliran dan lain-lain yang bersifat lahiriyah.
Kata adil berhubungan dengan pembagian waris dan do’a ayat 74 surat al furqan dan maknanya bukan pada suami, namun lebih
ditujukan pada istri-istri yang ditinggalkan.
[266]. Islam memperbolehkan poligami dengan syarat-syarat tertentu. Sebelum turun ayat ini poligami sudah ada, dan pernah pula
dijalankan oleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad s.a.w. Ayat ini membatasi poligami sampai empat orang saja.
9. Al Furqan ayat 74;
(DO’A SUAMI AHLI SURGA)
ْنِم اَنَل ََْه اَنهبَر َونُلوُقَي َينِذهلا َواَنِجا َو ْزَأاَنِتهايرسُذ َو
ََةَّرُقَنُيْعَأاًماَمِإ َينِقهتُمْلِل اَنْلَعْاج َو
Walladziina yaquuluuna;
Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami,
anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan
keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertakwa.
Sumber: terjemahan DEPAG RI
10. Al Imran ayat 16;
(DO’A ISTRI AHLI SURGA)
َ َونُلوُقَيَ َينِذَّلاَاَّنَماَآَنَّنِاَإَنَّبَراَنَلَِْرفْاغَفَ
َاَنَبوُنُذَِارَّنَالَابَذَاَعَنِق َو
Alladziina yaquuluuna;
(Yaitu) orang-orang yang berdoa: "Ya Tuhan
kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka
ampunilah segala dosa kami dan peliharalah
kami dari siksa neraka,"
11. AHLI WARIS LAKI-LAKI
1. Anak laki-laki
2. Cucu laki-laki dr anak lk
3. Bapak
4. Kakek dr bapak dan terus ke atas
5. Saudara laki-laki sekandung
6. Saudara laki-laki sebapak
7. Saudara laki-laki seibu
8. Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung
9. Anak laki-laki saudara laki-laki sebapak
10. Paman yang sekandung dengan bapak
11. Paman yang sebapak dengan bapak
12. Anak laki-laki paman yang sekandung
dengan bapak
13. Anak laki-laki paman yang sebapak
dengan bapak
14. Suami
15. Laki-laki yang memerdekakan muwaris
12 13
1110
M
3
4
765
1
2
8 9
14
15
12. Bila ahli waris laki-laki ada semua maka yang berhak menerima warisan
hanya 3, yaitu anak laki-laki, suami, dan bapak
1. Anak laki-laki
2. Cucu laki-laki dr anak lk
3. Bapak
4. Kakek dr bapak dan terus ke atas
5. Saudara laki-laki sekandung
6. Saudara laki-laki sebapak
7. Saudara laki-laki seibu
8. Anak laki-laki saudara laki-laki
sekandung
9. Anak laki-laki saudara laki-laki
sebapak
10. Paman yang sekandung dengan bapak
11. Paman yang sebapak dengan bapak
12. Anak laki-laki paman yang sekandung
dengan bapak
13. Anak laki-laki paman yang sebapak
dengan bapak
14. Suami
15. Laki-laki yang memerdekakan
muwaris
12 13
1110
M
3
4
765
1
2
8 9
14
15
13. Ahli waris perempuan
1. Anak perempuan
2. Cucu perempuan dari anak
laki-laki
3. Ibu
4. Nenek dari ibu
5. Nenek dari bapak
6. Saudara perempuan kandung
7. Saudara perempuan bapak
8. Saudara perempuan seibu
9. Istri
10. Wanita yang memerdekakan
muwaris
M
1
6 7 8
5
3
4
9
2
10
14. Bila ahli waris perempuan ada semua maka yang berhak memperoreh
warisan hanya 5, yaitu istri, anak perempuan, ibu, cucu perempuan, dan
saudara perempuan
1. Anak perempuan
2. Cucu perempuan dari anak
laki-laki
3. Ibu
4. Nenek dari ibu
5. Nenek dari bapak
6. Saudara perempuan kandung
7. Saudara perempuan bapak
8. Saudara perempuan seibu
9. Istri
10. Wanita yang memerdekakan
muwaris
M
1
6 7 8
5
3
4
9
2
10
15. Ahli Waris Utama
Dan apabila semua 25 ahli waris (ahli waris
laki-laki dan perempuan) ada semuanya,
maka, yang berhak menerima warisan hanya
5 saja, yaitu Ayah, ibu, anak laki-laki, anak
perempuan dan istri/suami (atau 3 golongan,
yaitu; Orangtua, anak, dan pasangan)
16. Kelompok Ashhabul Furudh
(Fardh)
Yaitu kelompok ahli waris yang pertama kali diberi bagian
harta warisan. Mereka berjumlah tujuh orang, yaitu:
1. Suami
2. Istri
3. Ibu
4. Saudara laki-laki seibu (adik/ kakak Pewaris)
5. Saudara perempuan seibu (adik/ kakak Pewaris)
6. Nenek dari ayah
7. Nenek dari ibu
17. Kelompok Ashabah
Yaitu kelompok ahli waris yang menerima sisa harta warisan
setelah dibagikan kepada ashhabul furudh.
Bahkan, jika ternyata tidak ada ashabul furudh serta ahli waris
lainnya, ia berhak mengambil seluruh harta peninggalan yang
ada. Begitu juga, jika harta waris yang ada sudah habis
dibagikan kepada ashabul furudh, maka merekapun tidak
mendapat bagian.
Mereka berjumlah dua belas, yaitu sepuluh dari kerabat yang
merupakan kerabat pewaris berdasarkan silsilah keluarga dari
garis laki-laki (nasab) dan dua lagi dari luar kerabat, yaitu
karena ia yang telah memerdekakan pewaris jika status
pewaris sebelumnya adalah sebagai budak dia.
18. Ashabah laki-laki
1. Anak laki-laki
2. Cucu laki-laki dari anak laki-laki dan seterusnya kebawah
3. Saudara laki-laki sekandung
4. Saudara laki-laki seayah (tiri)
5. Anak laki-laki dari saudara laki-laki sekandung
(keponakan)
6. Anak laki-laki dari saudara laki-laki seayah
7. Paman sekandung dan 8. Paman seayah
9. Anak laki-laki dari paman sekandung (sepupu)
10. Anak laki-laki dari paman seayah
19. Penghalang Waris (Hajb/hijab/ mahjub)
• Nuqshan (berkurang); Karena punya anak yaitu; Suami-Istri
dan Ayah-Ibu
• Hirman (keseluruhan);
1) Kakek-Nenek ada Ayah-Ibu
2) Cucu dst ada Anak laki-laki
3) Saudara (seibu seayah) dan saudara laki-laki seibu serta
Anak Laki-laki dari saudara seibu-seayah (keponakan) ada
Ayah, anak laki-laki, cucu laki-laki dari anak laki-laki,
ditambah anak perempuan berikut cucunya, jika saudara
laki-laki seibu, dan ditambah kakek serta saudara-saudara
pewaris jika keponakan . Saudara seibu seayah ini
penghalang bagi saudara laki-laki/ perempuan seayah saja
4) Dst (keturunan keatas) terhalang oleh golongan sebelumnya
20. Teknis Menghitung
(Membagikan Tashih)
Dihitung prosentase masing-masing; Misalnya
pewaris meninggalkan harta Rp. 120 juta dan
meninggalkan ahli waris : isteri, ibu dan paman.
- Isteri mendapatkan 1/4 atau 3/12 ( pembagi
4 disamakan dgn 3) dari 120 juta = Rp 30 juta
- Ibu mendapatkan 1/3 atau 4/12 dari 120 juta
= Rp 40 juta
- Paman ashabah (sisa) mendapatkan 5/12
dari 120 juta = Rp 50 juta
21. Dibagikan langsung proporsional
Sisa dihitung diakhir tanpa melihat prosentase;
Misalnya pewaris meninggalkan harta Rp. 120 juta
dan meninggalkan ahli waris : isteri, ibu dan
paman.
- Isteri mendapatkan 1/4 dari 120 juta = 30 juta
- Ibu mendapatkan 1/3 dari 120 juta = 40 juta
- Paman ashabah mendapatkan sisa yaitu;
120 juta – 30 juta – 40 juta = Rp 50 juta (5/12)
24. MANFAAT LAPORAN KEUANGAN
1. BALANCE SHEET STATEMENT (NERACA)
Berfungsi untuk mengetahui dimana posisi aset
(kekayaan) Anda saat ini
2. CASH FLOW STATEMENT (ARUS KAS)
Berfungsi untuk mengetahui kemana uang Anda
mengalir
25. Buat Laporan Keuangan Pemilikan Masing-masing
(Neraca/Balance Sheet)
Harta (Aktiva) Utang (Pasiva)
1. Cadangan Kas Rp 15.000.000 1. Jangka Pendek Rp 7.500.000
Deposito/ emas Rp 45.000.000 2. Jangka Menengah Rp 50.000.000
3. Jangka Panjang Rp 150.000.000
2. Aset Investasi (pasif) Rp 250.000.000 Net worth/ kekayaan bersih*
(Total Aset Aktiva - Kewajiban)
Rp152.500.000
3. Aset Investasi (aktif) Rp 50.000.000
Saldo Aktiva Rp360.000.000 Saldo Pasiva Rp360.000.000
27. Ketika ditanya :
Apa tujuan finansial yang akan dicapai ?
• Memiliki rumah
• Tabungan pendidikan
• Umrah
• Ganti mobil baru
Ini jawaban mereka :
Apa yang dapat kita sarankan kepada mereka ?
Mana yang perlu diprioritaskan terlebih dahulu ?
28. Bagaimana jika kita sarankan untuk mengubah tujuan
finansial mereka menjadi seperti di bawah ini ?
• Melunasi hutang
• Emergency Fund
• Proteksi Asuransi
• Memiliki Rumah
• Ganti Mobil
29. Dan juga meningkatkan amal ibadah jangka panjang
yang lebih penting seperti ini ?
• Tabungan pendidikan
• Tabungan Haji
• Investasi & Mewaris
Bagaimana caranya dan darimana harus memulai …. ?
30. Laporan Keuangan (Arus Kas/Cash Flow)
dengan Pola 3 Sepertiga
Uraian Bulanan* Tahunan Total
Pendapatan
Bulanan (gaji, komisi, bonus, dll) 5.000.000 - 60.000.0000
Tahunan (bonus, keuntungan, dll) - 15.000.000 15.000.0000
Total Pendapatan 5.000.000 15.000.000 75.000.0000
Pengeluaran
1. Biaya Sosial (Charity/Sedekah) 1.200.000 6.000.000 20.400.000
2. Biaya Konsumsi (nafkah) 1.650.000 3.600.000 23.400.000
3. Biaya Modal Kerja (investasi/ waris) 1.800.000 9.600.000 31.200.000
Total Pengeluaran 4.650.000 19.200.000 75.000.000
Surplus/ Defisit 350.000 -4.200.000 0
31. Dari Abdullah bin Mas'ud,
Rasulullah --shalawat & salam untuknya
bersabda:
ْنَع َلَأُْسي ىهتَح ِهسبَر ِدْنِع ْنِم ِةَماَيِقْال َم ْوَي َمَآد ِْنبا ُمَدَق ُلوُزَت َال
َْنيَأ ْنِم ِهِلاَم َو ُهَالْبَأ َميِف ِهِابَبَش ْنَع َو ُهاَنْفَأ َميِف ِه ُِرمُع ْنَع سْمَخ
َمِلَع اَميِف َلِمَع اَاذَم َو ُهَقَفْنَأ َميِف َو ُهَبَسَتِْا
"Tidaklah bergeser telapak kaki bani Adam pada hari kiamat dari
sisi Rabb-nya hingga ditanya tentang lima perkara; umurnya untuk
apa ia gunakan, masa mudanya untuk apa ia habiskan, hartanya
dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan, dan
apa yang ia perbuat dengan ilmu-ilmu yang terlah ia
ketahui ".
(HR. At Tirmidi no.2340 dan disahihkan
oleh Asy Syaikh Al Al bani di dalam Ash Shahihah no. 947)
32. Arus Kas (menjadi seperti ini)
Penerimaan
Penerimaan Bersih 10,000,000.00
Zakat 2.5 % 250,000.00
Penghasilan Bersih 9,750,000.00 100.00%
Tabungan dan Investasi
Tabungan Pendidikan 1,156,572.00 11.86%
Tabungan Pensiun 1,115,322.00 11.44%
Tabungan Haji 0.00 0.00%
Total Tabungan dan Investasi 2,271,894.00 23.30%Column1 Column2 #VALUE!
Cicilan -
Cicilan Rumah 1,070,641.00 10.98%
Cicilan Mobil 1,056,789.00 10.84%
Cicilan Kartu Kredit - 0.00%
Sub Total Cicilan 2,127,430.00 21.82%
Asuransi 165,000.00 1.69%
Makan Siang 400,000.00 4.10%
Rumah Tangga 1,500,000.00 15.38%
Listrik, Telepon, HP 500,000.00 5.13%
Sewa Rumah - 0.00%
Pakaian 250,000.00 2.56%
Transportasi 400,000.00 4.10%
Pemeliharaan Mobil 200,000.00 2.05%
Bensin 500,000.00 5.13%
Gaji Pekerja 600,000.00 6.15%
Orang Tua & Sosial 250,000.00 2.56%
Rekreasi 400,000.00 4.10%
Sub Total Pengeluaran 5,165,000.00 52.97%
Total Pengeluaran 9,564,324.00 98.10%
Tabungan 185,676.00 1.90%
Arus Kas (Saat ini)
Penerimaan
Penerimaan Bersih 10,000,000.00
Zakat 2.5 % -
Penghasilan Bersih 10,000,000.00 100.00%
Tabungan dan Investasi
Tabungan Pendidikan - 0.00%
Tabungan Pensiun - 0.00%
Tabungan Haji 0.00 0.00%
Total Tabungan dan Investasi - 0.00%Column1 Column2 #VALUE!
Cicilan -
Cicilan Rumah 0.00%
Cicilan Mobil 1,584,096.00 15.84%
Cicilan Kartu Kredit 300,000.00 3.00%
Sub Total Cicilan 1,884,096.00 18.84%
Asuransi - 0.00%
Makan Siang 800,000.00 8.00%
Rumah Tangga 1,500,000.00 15.00%
Listrik, Telepon, HP 500,000.00 5.00%
Sewa Rumah 2,000,000.00 20.00%
Pakaian 400,000.00 4.00%
Transportasi 1,000,000.00 10.00%
Pemeliharaan Mobil 400,000.00 4.00%
Bensin 750,000.00 7.50%
Gaji Pekerja 600,000.00 6.00%
Orang Tua & Sosial - 0.00%
Rekreasi 500,000.00 5.00%
Sub Total Pengeluaran 8,450,000.00 84.50%
Total Pengeluaran 10,334,096.00 103.34%
Tabungan (334,096.00) -3.34%
Tata ulang struktur Arus Kas IKF >1
34. Investasi
tunggal
Modal Awal Hasil rata-rata Jangka
waktu
Nilai
Deposito 10 Juta 6,4% 15 25,35 juta
Diversifikasi kedalam beberapa instrumen
Investasi Modal Awal Hasil
rata-rata
Jangka
waktu
Nilai
RDS 2 juta 15,0% 15 16,27 juta
Emas 2 Juta 10,0% 15 8,35 juta
Deposito 4 Juta 6,4% 15 10,14 juta
Sektor Riil 2 Juta Tidak dihitung 15 -
TOTAL SALDO AKHIR 34,77 juta
Menjawab Kebutuhan Investasi
36. 36
Keputusan Keuangan Tanpa
Perencanaan Keuangan
PRODUK Tanpa strategi yang jelas (tanpa rencana
atau bantuan profesional)
PORTOFOLIO Kumpulan produk yang tak berhubungan
PERENCANAAN
Tanpa rencana rinci, hanya sebagian kecil
yang dapat mencapai keberhasilan
Akibat dari perencanaan ini,
banyak yang GAGAL mencapai
keberhasilan finansial.
37. Keputusan Keuangan dengan
Perencanaan Keuangan
PRODUK
Produk tertentu dipilih sesuai Prioritas
(dengan atau tanpa bantuan
profesional)
PORTOFOLIO
Analisa keuangan terpadu mencakup produk
Finansial yang sesuai dengan kebutuhan
Anda
PERENCANAAN
DICAPAI melalui implementasi,
DICIPTAKAN dengan rencana (dan atau
bantuan profesional),
DISUSUN dengan sasaran & prioritas yang
terdefinisi dengan jelas
38. Sektor Finansial
yaitu investasi dalam bentuk yang
biasanya diwakilkan dalam surat-
surat berharga, seperti deposito
wadiah, obligasi (sukuk), saham, dll.
Sektor Non Fi. (Riil)
yaitu investasi dalam bentuk yang
dapat dilihat secara fisik, seperti
emas, intan, rumah, perdagangan/
wirausaha, dll.
Investasi Langsung
• dengan memiliki surat berharga
tersebut pemilik dapat
menentukan jalannya
kebijaksanaan yang juga
berpengaruh pada investasi surat
berharga yang dimilikinya.
Contoh: Saham, obligasi/ sukuk,
sertifikat deposito, Wirausaha
Investasi tidak Langsung
pengelolaan surat berharga
diwakilkan oleh suatu badan atau
lembaga yang mengolah investasi
para pemegang surat berharganya
untuk sedapat mungkin menghasilkan
keuntungan yang memuaskan para
pemegang surat berharganya.
Contoh: Reksadana, asuransi (terkait
investasi), dll.
39. Portfolio/
Tujuan Inves
ContohAlokasi Aset Perkiraan Kinerja Rata-
rataDep. Emas RDS Dep. Emas RDS
Conservative 40% 30% 20% 5,6% 8,0% 15% 7,64%
Moderate 30% 40% 30% 5,6% 8,0% 15% 9,38%
Growth 10% 20% 70% 5,6% 8,0% 15% 12,66%
Susunan Sendiri
Portfolio/
Tujuan Inves
AlokasiAset Perkiraan Kinerja Rata-
rataA B C A B C
Investasi
Pendidikan
25%
Investasi
Pensiun
30%
40. Investasi Modal
Awal
Hasil rata-
rata
Jangka
waktu
Nilai
Deposito 10 Juta 6,4% 15 25,35 juta
Diversifikasi kedalam beberapa instrumen
Investasi Modal
Awal
Hasil
rata-rata
Jangka
waktu
Nilai
RDS 2 juta 15,0% 15 16,27 juta
Emas 2 Juta 10,0% 15 8,35 juta
Deposito 4 Juta 6,4% 15 10,14 juta
Sektor Riil 2 Juta 30% 15 -
TOTAL SALDO AKHIR 34,77 juta
42. FALSAFAH DASAR EKONOMI ISLAM
AQIDAH SYARIAH AKHLAQ
IBADAH MUAMALAH
POLITIK EKONOMI SOSIAL
HALALAN TOYIBAN
QS.AL-MAIDAH[5]:88 1
AL-BAQARAH: 201
SEJAHTERA
DUNIA AKHIRAT
POLA KONSUMSI POLA SIMPANAN
AL-BAQARAH[2]: 183
AL-A’RAF: 31
AL-ISRAA:26-27
2 3
SUMBER DANAAN-NISA{4}: 29
AL-BAQARAH[2]: 275
AL-MUZAMMIL[73]: 20
SHAAD[38]: 24
AL-HASYR[59]: 7
5 POLA INVESTASI
POLA PRODUKSI4
6
POLA
DISTRIBUSI
7
AR-RUM:39
ALI IMRAN[3]: 130
AN-NISA[4]: 161
AL-BAQARAH[2]:275,
276, 278, 279
43. Apa itu Investasi?
• Investasi adalah penyimpanan uang (saving) untuk
memperoleh return (keuntungan) dan memenuhi
tujuan yang ingin dicapai dengan jangka waktu yang
telah ditetapkan dan sesuai dengan kemampuan
akan modal.
• Atau dapat diartikan juga sebagai suatu
pengorbanan dalam bentuk penundaan pengeluaran
sekarang untuk memperoleh keuntungan (return)
yang lebih baik di masa datang.(sumber Infovesta.com data diolah)
47. IJARAH
Keuntungan tetap dengan
membayar sewa ASET
TETAP
Modal pokok dikembalikan
berdasarkan penjualan aset
dengan perjanjian masa
waktu tertentu
Nilai wajar keuntungan 1-
5% sebulan (tetap)
MUDHARABAH/ SYIRKAH
Keuntungan berdasarkan
pembagian sisa hasil usaha
Modal ditarik akan
mempengaruhi penyertaan
modal dan keuntungan
yang didapat
Nilai wajar keuntungan 5-
10% sebulan (tidak tetap)
48. SUKUK IJARAH
Diperlukan Dana 100 juta
untuk membeliAset tetap
Investor membelikan aset
dan menyewakannya
dengan biaya 2% sebulan
Selama 6 bulan investor
mendapatkan keuntungan
12 juta dan modal pokok
hasil penjualan aset 100
juta
SAHAM SYIRKAH
Diperlukan Dana 100 juta
untuk bahan baku
Modal digunakan produksi
200 ribu pcs dgn margin Rp
1.414/ pcs
Total Kas 6 bulan menjadi
Rp 282,8 juta
Modal pokok 100 juta
untuk pembelian aset
ijarah dan 182,8 juta sbg
keuntungan usaha + 10%
49. Skema Investasi dengan
Keuntungan Tetap (Sukuk Ijarah)
Mudharib
Sukuk Ijarah (funding)
1. Akad Sewa
2. Akad Beli
Penyewa/
Pembeli
Investor
Obyek
Sewa
Modal Investasi dibelikan obyek sewa
Kepemilikan
1. Penawaran
investasi
4
Pengiriman
SUPLIER
PENJUAL
3. Bayar sewa tetap
1. Setelah ada kebutuhan terhadap objek
sewa, mudharib menawarkan investasi.
Mudharib mengeluarkan Sukuk Ijarah
2. Investor mewakilkan (wakalah)
mudharib membeli objek sewa ke
supplier
3. Objek sewa atasnama kepemilikan
investor disewa mudahrib dengan
pembayaran tetap (kopun) setiap
bulannya
4. Diakhir kontrak aset dijual, dan hasil
penjualan sebagai pengembalian
modal pokok
2. Wakalah
51. Persamaan
Akuntansi
ASET UTANG= MODAL+
pemilik 1
kontribusi ruko (800)
pemilik 2
kontribusi mobil (300)
dana tunai (500)
Sumber DAYA atau
Wujud alokasi
sumber dana
Asal sumber DANA
eksternal
Asal sumber DANA
internal
DEBIT KREDIT
52. “BERKAH USAHA"
LAPORAN NERACA (BALANCE SHEET)
31 DESEMBER 2010
Ref
AKTIVA
(ASSETS/ KEKAYAAN) SALDO Ref
PASSIVA
(KEWAJIBAN+MODAL) SALDO
11Kas 500.000.000 21Hutang Jangka Panjang 500.000.000
12Piutang Usaha 0 23Dana Talangan 0
14Perlengkapan (Stock) 0 500.000.000
15Ruko 800.000.000 31Modal (Saham) 1.100.000.000
17Kendaraan 300.000.000 Kenaikan/ Penurunan Modal 0
18Peralatan Kantor 0 1.100.000.000
SALDO BALANCE AKTIVA 1.600.000.000 SALDO BALANCE PASSIVA 1.600.000.000
Jika MODAL yang disetor disetara dengan
kepemilikan 100%, maka investor Rp 300 Juta
setara 28% dan Rp 800jt (72%).
Diakhir tahun pembukuan dibagikan keuntungan Rp
100 jt sesuai kepemilikan saham tersebut.*
54. “BERKAH USAHA"
LAPORAN NERACA (BALANCE SHEET)
31 DESEMBER 2011
Ref
AKTIVA
(ASSETS/ KEKAYAAN) SALDO Ref
PASSIVA
(KEWAJIBAN+MODAL) SALDO
11Kas 100.160.000 21Hutang Jangka Panjang 500.000.000
12Piutang Usaha 400.240.000 23Dana Talangan 0
14Perlengkapan (Stock) 69.000.000 500.000.000
15Ruko 800.000.000 31Modal (Saham) 1.100.000.000
17Kendaraan 300.000.000 Kenaikan/ Penurunan Modal 100.000.000
18Peralatan Kantor 30.600.000 1.200.000.000
SALDO BALANCE AKTIVA 1.700.000.000 SALDO BALANCE PASSIVA 1.700.000.000
Jika MODAL yang disetor disetara dengan
kepemilikan 100%, maka investor Rp 300 Juta
setara 28% dan Rp 800jt (72%).
Diakhir tahun pembukuan dibagikan keuntungan Rp
100 jt sesuai kepemilikan saham tersebut.*
55. Uraian Bulanan Tahunan Saldo
penghasilan
pengeluaran
surplus/(defisit)
Cash Flow & Budgeting for
Entrepreneur
Cash Flow Keluarga/PersonalLaba Rugi Perusahaan Pribadi
56. Dapatkan Artikel Ini dan Kajian
Perencanaan Keuangan Syariah
Lainnya hanya di…..
http://www.perencanaankeuangansyariah.com
Seri Perencanaan BerutangSeri Perencanaan Keuangan Syariah
57.
58. Membantu masyarakat
untuk memahami
pengelolaan keuangan
keluarga dan usaha sesuai
quran & sunnah
Memberikan solusi atas
kebutuhan untuk
meningkatkan situasi
keuangan peserta/
masyarakat
Membantu memberikan
opini profesional mengenai
perencanaan keuangan &
manajemen keuangan agar
sesuai dg syariat
Taklim/pengajian/
Seminar terkait
perencanaan keuangan &
manajemen keuangan
islami
Pelatihan/Workshop
perencanaan keuangan &
manajemen keuangan
islami serta materi
pendukungnya
Konsultasi perencanaan
keuangan & manajemen
keuangan islami baik
individu maupun institusi
bekerjasama dengan
partner INSAFI
Akta pendirian notaris Citra Isma Uspitasari, S.H, M.Kn. No. 1 tanggal 18
Juni 2012 , Tentang Masyarakat INSAFI
59. Kegiatan persiapan tahun 2010-2012
…..
• Juni - Sep 2012
Workshop kerjasama dengan komunitas Perencanaan Keuangan Syariah
• Sep 2012 – Feb 2013
Taklim bulanan kajian Tafsir & Financial Islami kerjasama dengan DKM masjid Daarut Tauhiid (DT)
• Jan – Jun 2013
Taklim bulanan Islamic Financial Planning kerjasama dengan DKM Masjid Al Irsyad dan Majelis
Taklim Kotabaru Parahyangan
• Jan – Jun 2013
Taklim Finansial Islami kerjasama Nasyi’atul Aisyiyah, DKM Masjid Raya Batam dan Masjid Jabal
Arafah serta masjid Nurul Islam, Majelis Taklim RMKIB
• Januari – Sep 2013
Kajian rutin Ekonomi Syariah dan Finansial Islami, kerjasama dengan bagian Diklat Badan Pengelola
Islamic Center (BPIC Jabar) dan ArRIJAL College ; unit of ArRIJAL Foundation (education for islamic
& life skill)
60. • April 2013
Taklim Islamic Financial Planning kerjasama dengan Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI)
• April - Juni 2013
Kajian rutin Ekonomi Syariah dan Finansial Islami [APW; Ahlaq Plus Wirausaha], kerjasama dengan
Yayasan Daarut Tauhiid (DT) dan ArRIJAL College ; unit of ArRIJAL Foundation (education for
islamic & life skill)
• Januari - Maret 2014
Kajian rutin Ekonomi Syariah dan Finansial Islami, kerjasama dengan bagian Diklat Badan
Pengelola
Islamic Center (BPIC Jabar) dan ArRIJAL College ; unit of ArRIJAL Foundation (education for
islamic
& life skill)
• Pebruari – Sept 2014
Kajian rutin Ekonomi Syariah dan Finansial Islami, kerjasama dengan DKM AL Fajr dan ArRIJAL
College; unit of ArRIJAL Foundation (education for islamic & life skill)
• Sept – Des 2014
Kajian rutin Ekonomi Syariah dan Finansial Islami (entrepreneur islamic school), kerjasama dengan
DKM Al Manar dan ArRIJAL College; unit of ArRIJAL Foundation (education for islamic
& life skill)