SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  26
Télécharger pour lire hors ligne
The War On MCA
Keywords: ”MCA”, Muslim Cyber Army
Periode: 1 Mei 2016 – 4 Maret 2018
Oleh: Ismail Fahmi, PhD
Executive Summary
• Setelah sebelumnya Polri melakukan “shock therapy” dengan mengumumkan
penangkapan anggota “Sindikat Saracen”, kali ini Polri lebih berani lagi, yaitu
mengumumkan penangkapan anggota “MCA”, sebuah jaringan yang jauh lebih besar
dari Saracen.
• Landasan penangkapan ini sangat kuat: “pembuatan dan penyebaran hoax yang
sangat meresahkan masyarakat, yaitu tentang maraknya ‘orang gila’ yang meneror
ulama” dan isu PKI oleh anggota MCA.
• Bisa dilihat ada 2 tujuan: (1) meredam hoax khususnya yang menyerang pemerintah,
(2) melemahkan MCA.
• Pertanyaan:
• Siapakan MCA itu?
• Kapan MCA mulai muncul?
• Apakah ada indikasi kekuatan MCA bakal melemah setelah gempuran ini?
• Bagaimana peta pertempuran “War on MCA” di media social?
• Bagaimana strategi MCA dalam melawan tekanan dan deligitimasi terhadap mereka?
• Drone Emprit menampilkan data sejak Mei 2016 hingga 4 Maret 2018 (hari ini).
• Kesimpulan:
• Ada di halaman terakhir bro. Biasakan membaca detail, jangan hanya kesimpulan :-D
2
Jejak Keyword: “MCA” atau “Muslim Cyber Army”
1 Mei 2016 – 4 Maret 2018
Berita penangkapan anggota
MCA menghasilkan volume
percakapan yang sangat
tinggi. Kita akan zoom out
bagian ini, biar data
sebelumnya tampil lebih jelas.
(Zoom)
1 Mei 2016 – 25 Februari 2018
Data sebelum penangkapan:
mention keywords ini mulai
muncul sebelum bulan Januari
2017. Dan sejak saat itu,
volume mention semakin
tinggi.
Awal mention “MCA” atau
“Muslim Cyber Army”
Awal Kemunculan “MCA” atau “Muslim Cyber Army”
1 Mei 2016 – 31 Desember 2016
Sebelum pertengahan Desember 2016,
penyebutan “MCA” semua merefer pada sebuah
partai uni-ras di Malaysia, yaitu Malaysian Chinese
Association.
Mulai pertengahan Desember 2016, kita
akan sering menemukan “MCA” atau
“muslim cyber army” dalam percakapan
Twitter di Indonesia.
Twit Awal Yang Direkam Drone Emprit
Persiapan Aksi 411 (4 November 2016)
FPI & HRS sebagai sentral gerakan sebelum “MCA” lahir
17 - 31 Oktober
29 Nov – 1 DesPersiapan Aksi 212 (2 Desember 2016)
HRS masih jadi sentral, namun cluster sudah makin besar
14 Desember 2016
Tonggak Lahirnya “MCA”: Seruan Perang Cyber dari HRS
SNA “MCA” Desember 2016
Nama MCA Mulai Digunakan, Namun masih Kecil Volumenya
Tahun 2017
Jejak “MCA” sepanjang tahun 2017
Chat HRS
Seruan HRS terkait GMBI
Saracen
Aksi Bela Palestina
Ahok-Djarot
Anies-Sandi
Agus-Sylvi
MCA
Serangan khusus ke
paslon Anies-SandiSerangan khusus ke
paslon Agus-Sylvi
Serangan ke Ahok
Februari 2017
Posisi “MCA” dalam Perang Cyber saat Pilkada DKI
MCA membentuk cluster sendiri,
dengan misi tunggal “Asal Bukan
Ahok”. Tidak ikut membela salah satu
paslon lainnya.
Penangkapan MCA
12
Volume dan Tren
Percakapan “MCA”: Mulai Viral Tanggal 27 Februari 2018
Most Retweeted: 26 Feb, sehari sebelum penangkapan
Masing-masing sibuk dengan agendanya
SNA: 26 Feb, sehari sebelum penangkapan
Tak begitu banyak percakapan tentang MCA
Pro Pemerintah
MCA
Most Retweeted: 27 Feb, hari H penangkapan anggota MCA
Didominasi oleh status dan tokoh pro pemerintah
SNA: 27 Feb, hari H penangkapan anggota MCA
Cluster pro pemerintah lebih besar, didukung berita media
Pro Pemerintah
MCA
@MustofaNahra adalah akun awal
salah satu netizen dalam cluster
MCA yang dibajak oleh cluster
lawannya. Gantinya adalah
@NetizenTofa.
Most Retweeted: 28 Feb, sehari setelah penangkapan
Sudah mulai seimbang antara kedua cluster
SNA: 28 Feb, sehari setelah penangkapan
Sudah mulai seimbang antara kedua cluster
Pro Pemerintah
MCA
Most Retweeted: 2 Maret 2018 (3 hari berikutnya)
MCA menyerang balik, memanfaatkan temuan blunder dari lawannya
SNA: 2 Maret 2018 (3 hari berikutnya)
Cluster ”MCA” Tak Menunjukkan Tanda akan Menurun, bahkan Menyerang Balik
Pro Pemerintah
MCA
Most Retweeted: 4 Maret 2018 (4 hari berikutnya)
Topik serangan ganti: M Luth (Jokower) & Fadli Zon (demokrasi)
SNA: 3 Maret 2018 (4 hari berikutnya)
Kenapa “MCA” Tetap Kuat dan Tidak Berkurang?
Pro Pemerintah
MCA
Kesimpulan
• Tentang MCA:
• Sebelum MCA lahir, cikal bakal jaringan ini sudah ada, dan mereka menggunakan akun terkait FPI dan HRS
sebagai sosok pemersatu dan penggerak.
• Dari data percakapan di Twitter yang dimiliki Drone Emprit, tampak bahwa MCA atau “Muslim Cyber Army”
sebagai nama sebuah jaringan dan gerakan itu baru muncul pada pertengahan Desember 2016 sebagai
response dari seruan HRS untuk melakukan “perang cyber”.
• Mulai Januari 2017, nama MCA sering muncul dalam percakapan; dan terkait Pilkada DKI, cluster MCA
memilih untuk focus pada satu goal “menyerang cluster Ahok” dan tidak turut mempromosikan dua paslon
lainnya.
• Dilihat dari anggota cluster MCA, mereka tampaknya berasal dari berbagai latar belakang organisasi dan
afiliasi partai politik.
• Data Drone Emprit tidak bisa memperlihatkan struktur organisasi MCA maupun alur
pendanaannya, jika ada.
• War on MCA:
• Dari dua tujuan penangkapan ini, tujuan pertama terkait perang melawan ”hoax” tampaknya cukup efektif.
Ini menjadi momen penting dan kita semua untuk menyadarkan public akan bahayanya hoax, dan ancaman
bagi pembuat dan penyebar.
• Untuk tujuan “melemahkan MCA”, peta SNA memperlihatkan bahwa tujuan ini sulit tercapai. Sejak hari H
penangkapan, warganet dalam cluster MCA bukannya malu menyatakan dirinya sebagai anggota MCA lalu
bersembunyi, malah sebaliknya mereka diserukan oleh akun HRS untuk tetap maju dan tidak takut dalam
pertempuran. Cluster MCA bukannya mengecil, tetapi tetap seimbang melawan cluster Pro Pemerintah,
bahkan kadang lebih besar.
24
Strategi Pertempuran
• Cluster Pro Pemerintah berusaha membangun asosiasi “MCA pembuat Hoax” agar
tidak dipercaya lagi oleh public. Dan sebaliknya, cluster MCA melakukan kontra narasi
dengan menyatakan bahwa “MCA yang asli itu melawan fitnah.”
• Cluster Pro Pemerintah membongkar profile mereka yang ditangkap oleh Polri, melalui
jejak digital yang mereka kumpulkan. Ada beberapa akun khusus yang bertugas untuk
membukanya. Sedangkan cluster MCA melihat titik celah dari tuduhan, serangan dan
informasi yang dibuka oleh lawannya, lalu menggunakan celah yang ditemukan untuk
menyerang balik. Misal, pernyataan Polri bahwa “salah satu anggota yang ditangkap
sudah bergabung dengan MCA sejak 5 tahun yang lalu,” ini dimanfaatkan baik-baik
untuk menyerang, dengan kontra narasi bahwa MCA baru ulang tahun sekali.
• Polri menunjukkan bahwa MCA memiliki admin salah satunya “M Luth”. Cluster MCA
melakukan kontra narasi dengan menyatakan bahwa akun @Cak_Luth itu adalah milik
orang yang ditangkap Polri, yang ternyata adalah anggota Jasmev dan PSI. Tidak tahu
apakah klaim MCA ini benar atau tidak.
• AS dari cluster Pro Pemerintah turut menyebar foto yang memperlihatkan “sosok”
mirip salah satu admin MCA yang ditangkap ternyata memiliki “asosiasi” dengan salah
satu tokoh (FZ dan PS) dan partai tertentu. Cluster MCA melihat ada celah untuk
melakukan kontra narasi, dengan menyatakan bahwa orang itu adalah salah satu fans
PS yang rela berjalan kaki jauh-jauh ke Jakarta untuk bertemu dengan PS; dan bahkan
FZ melaporkan AS ke kepolisian atas hoax/fitnah yang diserbar AS.
25
Closing
• Menurut saya, penangkapan anggota MCA yang dilakukan oleh Polri ini sebuah
pertaruhan serius. Jika Polri bisa membuktikan bahwa MCA adalah sebuah jaringan
yang ada penyandang dananya, ada tim inti, operator di lapangan, dan simpatisan,
maka ini bisa mendelegitimasi MCA. MCA bisa diasosiasikan oleh public sebagai
“pabrik hoax” yang tidak lagi dipercaya.
• Namun jika ternyata MCA yang asli itu berbeda (sedikit atau banyak) dari yang
dituduhkan oleh Polri, maka MCA akan bisa mendapatkan momentumnya untuk
bangkit kembali dan lebih solid.
• Hal positif yang saya lihat dari kasus ini adalah soal “perang melawan hoax”. Harusnya
ini yang lebih dominan, lebih ditekankan oleh Polri dan semua pihak. Jika ini dilakukan,
maka kita bisa bersama-sama, kedua cluster satu pandangan, untuk menghentikan
pembuatan dan penyebaran hoax. Efek jera bisa menjadi fungsi control, karena hukum
akan ditegakkan oleh Polri terhadap siapapun yang membuat hoax dan fitnah.
Siapapun, artinya dari cluster manapun.
• Jika ternyata memang ada 2 jenis MCA, karena sifatnya yang terbuka dan tak
terkontrol anggotanya, yaitu “produsen kritik” dan “produsen hoax”, ini adalah
momentum untuk menghabisi ”MCA produsen hoax” dan ke depan MCA bisa lebih
serius menjadi “produsen kritik.” Kritik yang cerdas, berbasis data. Mungkinkah?ß
26

Contenu connexe

Tendances

How Hoax Can Kill You
How Hoax Can Kill YouHow Hoax Can Kill You
How Hoax Can Kill YouIsmail Fahmi
 
Memerangi Hoax Melalui Situs Kolaborasi Cross Check
 Memerangi Hoax Melalui Situs Kolaborasi Cross Check Memerangi Hoax Melalui Situs Kolaborasi Cross Check
Memerangi Hoax Melalui Situs Kolaborasi Cross CheckIsmail Fahmi
 
Membaca Indonesia Melalui SNA
Membaca Indonesia Melalui SNAMembaca Indonesia Melalui SNA
Membaca Indonesia Melalui SNAIsmail Fahmi
 
Perilaku Masyarakat Indonesia Terhadap Hoax, Media, dan Budaya Baca
Perilaku Masyarakat Indonesia Terhadap Hoax, Media, dan Budaya BacaPerilaku Masyarakat Indonesia Terhadap Hoax, Media, dan Budaya Baca
Perilaku Masyarakat Indonesia Terhadap Hoax, Media, dan Budaya BacaIsmail Fahmi
 
Data Science: Memahami Perilaku Sosial Masyarakat Melalui Medsos
Data Science: Memahami Perilaku Sosial Masyarakat Melalui MedsosData Science: Memahami Perilaku Sosial Masyarakat Melalui Medsos
Data Science: Memahami Perilaku Sosial Masyarakat Melalui MedsosIsmail Fahmi
 
Kekuatan Media Sosial dalam Mempengaruhi Sikap Masyarakat
Kekuatan Media Sosial dalam Mempengaruhi Sikap MasyarakatKekuatan Media Sosial dalam Mempengaruhi Sikap Masyarakat
Kekuatan Media Sosial dalam Mempengaruhi Sikap MasyarakatIsmail Fahmi
 
Sosial media, virality dan SNA
Sosial media, virality dan SNASosial media, virality dan SNA
Sosial media, virality dan SNAWidy Widyawan
 
Analisis Ketidakpercayaan Kepada KPU
Analisis Ketidakpercayaan Kepada KPUAnalisis Ketidakpercayaan Kepada KPU
Analisis Ketidakpercayaan Kepada KPUIsmail Fahmi
 
Dampak Pembatasan Akses Sosmed
Dampak Pembatasan Akses SosmedDampak Pembatasan Akses Sosmed
Dampak Pembatasan Akses SosmedIsmail Fahmi
 
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21Ismail Fahmi
 
Potensi Mis-Dis-Mal Informasi dalam Pemilu 2024
Potensi Mis-Dis-Mal Informasi dalam Pemilu 2024Potensi Mis-Dis-Mal Informasi dalam Pemilu 2024
Potensi Mis-Dis-Mal Informasi dalam Pemilu 2024Ismail Fahmi
 
Cyber Troops and Computational Propaganda against KPK
Cyber Troops and Computational Propaganda against KPKCyber Troops and Computational Propaganda against KPK
Cyber Troops and Computational Propaganda against KPKIsmail Fahmi
 
Mengukur dan Meningkatkan Dampak Cek Fakta di Indonesia
Mengukur dan Meningkatkan Dampak Cek Fakta di IndonesiaMengukur dan Meningkatkan Dampak Cek Fakta di Indonesia
Mengukur dan Meningkatkan Dampak Cek Fakta di IndonesiaIsmail Fahmi
 
slide maraknya HOAX di era digital
slide maraknya HOAX di era digitalslide maraknya HOAX di era digital
slide maraknya HOAX di era digitalasky M
 
Drone Emprit: Studi Kasus dan Demo
Drone Emprit: Studi Kasus dan DemoDrone Emprit: Studi Kasus dan Demo
Drone Emprit: Studi Kasus dan DemoIsmail Fahmi
 
Perpanjangan Masa Jabatan Presiden.pptx
Perpanjangan Masa Jabatan Presiden.pptxPerpanjangan Masa Jabatan Presiden.pptx
Perpanjangan Masa Jabatan Presiden.pptxIsmail Fahmi
 
Rembug Nasional: Pelanggaran Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi di Internet
Rembug Nasional: Pelanggaran Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi di InternetRembug Nasional: Pelanggaran Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi di Internet
Rembug Nasional: Pelanggaran Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi di InternetIsmail Fahmi
 
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat PropagandaDunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat PropagandaLSP3I
 
Media and Institutional Branding (for Academic)
Media and Institutional Branding (for Academic)Media and Institutional Branding (for Academic)
Media and Institutional Branding (for Academic)Ismail Fahmi
 

Tendances (20)

How Hoax Can Kill You
How Hoax Can Kill YouHow Hoax Can Kill You
How Hoax Can Kill You
 
Memerangi Hoax Melalui Situs Kolaborasi Cross Check
 Memerangi Hoax Melalui Situs Kolaborasi Cross Check Memerangi Hoax Melalui Situs Kolaborasi Cross Check
Memerangi Hoax Melalui Situs Kolaborasi Cross Check
 
Membaca Indonesia Melalui SNA
Membaca Indonesia Melalui SNAMembaca Indonesia Melalui SNA
Membaca Indonesia Melalui SNA
 
Perilaku Masyarakat Indonesia Terhadap Hoax, Media, dan Budaya Baca
Perilaku Masyarakat Indonesia Terhadap Hoax, Media, dan Budaya BacaPerilaku Masyarakat Indonesia Terhadap Hoax, Media, dan Budaya Baca
Perilaku Masyarakat Indonesia Terhadap Hoax, Media, dan Budaya Baca
 
Data Science: Memahami Perilaku Sosial Masyarakat Melalui Medsos
Data Science: Memahami Perilaku Sosial Masyarakat Melalui MedsosData Science: Memahami Perilaku Sosial Masyarakat Melalui Medsos
Data Science: Memahami Perilaku Sosial Masyarakat Melalui Medsos
 
Kekuatan Media Sosial dalam Mempengaruhi Sikap Masyarakat
Kekuatan Media Sosial dalam Mempengaruhi Sikap MasyarakatKekuatan Media Sosial dalam Mempengaruhi Sikap Masyarakat
Kekuatan Media Sosial dalam Mempengaruhi Sikap Masyarakat
 
Sosial media, virality dan SNA
Sosial media, virality dan SNASosial media, virality dan SNA
Sosial media, virality dan SNA
 
Analisis Ketidakpercayaan Kepada KPU
Analisis Ketidakpercayaan Kepada KPUAnalisis Ketidakpercayaan Kepada KPU
Analisis Ketidakpercayaan Kepada KPU
 
Dampak Pembatasan Akses Sosmed
Dampak Pembatasan Akses SosmedDampak Pembatasan Akses Sosmed
Dampak Pembatasan Akses Sosmed
 
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21
 
Potensi Mis-Dis-Mal Informasi dalam Pemilu 2024
Potensi Mis-Dis-Mal Informasi dalam Pemilu 2024Potensi Mis-Dis-Mal Informasi dalam Pemilu 2024
Potensi Mis-Dis-Mal Informasi dalam Pemilu 2024
 
Cyber Troops and Computational Propaganda against KPK
Cyber Troops and Computational Propaganda against KPKCyber Troops and Computational Propaganda against KPK
Cyber Troops and Computational Propaganda against KPK
 
Dealing with Hoax
Dealing with HoaxDealing with Hoax
Dealing with Hoax
 
Mengukur dan Meningkatkan Dampak Cek Fakta di Indonesia
Mengukur dan Meningkatkan Dampak Cek Fakta di IndonesiaMengukur dan Meningkatkan Dampak Cek Fakta di Indonesia
Mengukur dan Meningkatkan Dampak Cek Fakta di Indonesia
 
slide maraknya HOAX di era digital
slide maraknya HOAX di era digitalslide maraknya HOAX di era digital
slide maraknya HOAX di era digital
 
Drone Emprit: Studi Kasus dan Demo
Drone Emprit: Studi Kasus dan DemoDrone Emprit: Studi Kasus dan Demo
Drone Emprit: Studi Kasus dan Demo
 
Perpanjangan Masa Jabatan Presiden.pptx
Perpanjangan Masa Jabatan Presiden.pptxPerpanjangan Masa Jabatan Presiden.pptx
Perpanjangan Masa Jabatan Presiden.pptx
 
Rembug Nasional: Pelanggaran Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi di Internet
Rembug Nasional: Pelanggaran Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi di InternetRembug Nasional: Pelanggaran Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi di Internet
Rembug Nasional: Pelanggaran Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi di Internet
 
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat PropagandaDunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
 
Media and Institutional Branding (for Academic)
Media and Institutional Branding (for Academic)Media and Institutional Branding (for Academic)
Media and Institutional Branding (for Academic)
 

Plus de Ismail Fahmi

HARNESSING AI FOR ENHANCED MEDIA ANALYSIS A CASE STUDY ON CHATGPT AT DRONE EM...
HARNESSING AI FOR ENHANCED MEDIA ANALYSIS A CASE STUDY ON CHATGPT AT DRONE EM...HARNESSING AI FOR ENHANCED MEDIA ANALYSIS A CASE STUDY ON CHATGPT AT DRONE EM...
HARNESSING AI FOR ENHANCED MEDIA ANALYSIS A CASE STUDY ON CHATGPT AT DRONE EM...Ismail Fahmi
 
RESPONSE NETIZEN ATAS SIDANG PUTUSAN PHPU MK 2024
RESPONSE NETIZEN ATAS SIDANG PUTUSAN PHPU MK 2024RESPONSE NETIZEN ATAS SIDANG PUTUSAN PHPU MK 2024
RESPONSE NETIZEN ATAS SIDANG PUTUSAN PHPU MK 2024Ismail Fahmi
 
Different Frontiers of Social Media War in Indonesia Elections 2024
Different Frontiers of Social Media War in Indonesia Elections 2024Different Frontiers of Social Media War in Indonesia Elections 2024
Different Frontiers of Social Media War in Indonesia Elections 2024Ismail Fahmi
 
ANALISIS ISU KECURANGAN PEMILU DI MEDIA SOSIAL & ONLINE
ANALISIS ISU KECURANGAN PEMILU DI MEDIA SOSIAL & ONLINEANALISIS ISU KECURANGAN PEMILU DI MEDIA SOSIAL & ONLINE
ANALISIS ISU KECURANGAN PEMILU DI MEDIA SOSIAL & ONLINEIsmail Fahmi
 
ANALISIS SIREKAP DI MEDIA SOSIAL TWITTER, TIKTOK, YOUTUBE 14-15 FEBRUARI 2024
ANALISIS SIREKAP DI MEDIA SOSIAL TWITTER, TIKTOK, YOUTUBE 14-15 FEBRUARI 2024ANALISIS SIREKAP DI MEDIA SOSIAL TWITTER, TIKTOK, YOUTUBE 14-15 FEBRUARI 2024
ANALISIS SIREKAP DI MEDIA SOSIAL TWITTER, TIKTOK, YOUTUBE 14-15 FEBRUARI 2024Ismail Fahmi
 
SUARA NETIZEN HARI PENCOBLOSAN PEMILU 2024
SUARA NETIZEN HARI PENCOBLOSAN PEMILU 2024SUARA NETIZEN HARI PENCOBLOSAN PEMILU 2024
SUARA NETIZEN HARI PENCOBLOSAN PEMILU 2024Ismail Fahmi
 
TIGA CAPRES DI DALAM PLATFORM SNACK VIDEO 5-12 FEBRUARI 2024
TIGA CAPRES DI DALAM PLATFORM SNACK VIDEO  5-12 FEBRUARI 2024TIGA CAPRES DI DALAM PLATFORM SNACK VIDEO  5-12 FEBRUARI 2024
TIGA CAPRES DI DALAM PLATFORM SNACK VIDEO 5-12 FEBRUARI 2024Ismail Fahmi
 
DIRTY VOTE TWITTER, NEWS, TIKTOK 10-12 Februari 2024
DIRTY VOTE TWITTER, NEWS, TIKTOK 10-12 Februari 2024DIRTY VOTE TWITTER, NEWS, TIKTOK 10-12 Februari 2024
DIRTY VOTE TWITTER, NEWS, TIKTOK 10-12 Februari 2024Ismail Fahmi
 
UPDATE JIS VS GBK DALAM KAMPANYE TERAKHIR PILPRES 2024
UPDATE JIS VS GBK DALAM KAMPANYE TERAKHIR PILPRES 2024UPDATE JIS VS GBK DALAM KAMPANYE TERAKHIR PILPRES 2024
UPDATE JIS VS GBK DALAM KAMPANYE TERAKHIR PILPRES 2024Ismail Fahmi
 
JIS VS GBK DALAM KAMPANYE TERAKHIR PILPRES 2024
JIS VS GBK DALAM KAMPANYE TERAKHIR PILPRES 2024JIS VS GBK DALAM KAMPANYE TERAKHIR PILPRES 2024
JIS VS GBK DALAM KAMPANYE TERAKHIR PILPRES 2024Ismail Fahmi
 
PERBANDINGAN KETIGA PASLON PASCA DEBAT DI YOUTUBE 4 - 6 FEBRUARI 2024
PERBANDINGAN KETIGA PASLON PASCA DEBAT DI YOUTUBE 4 - 6 FEBRUARI 2024PERBANDINGAN KETIGA PASLON PASCA DEBAT DI YOUTUBE 4 - 6 FEBRUARI 2024
PERBANDINGAN KETIGA PASLON PASCA DEBAT DI YOUTUBE 4 - 6 FEBRUARI 2024Ismail Fahmi
 
TREN JUMLAH VIDEO PER JAM DI TIKTOK 1 – 5 FEBRUARI 2024
TREN JUMLAH VIDEO PER JAM DI TIKTOK 1 – 5 FEBRUARI 2024TREN JUMLAH VIDEO PER JAM DI TIKTOK 1 – 5 FEBRUARI 2024
TREN JUMLAH VIDEO PER JAM DI TIKTOK 1 – 5 FEBRUARI 2024Ismail Fahmi
 
ANALISIS DEBAT KELIMA CAPRES PEMILU 2024 - 4 FEBRUARI 2024
ANALISIS DEBAT KELIMA CAPRES PEMILU 2024 - 4 FEBRUARI 2024ANALISIS DEBAT KELIMA CAPRES PEMILU 2024 - 4 FEBRUARI 2024
ANALISIS DEBAT KELIMA CAPRES PEMILU 2024 - 4 FEBRUARI 2024Ismail Fahmi
 
ANALISIS PRA DEBAT KELIMA CAPRES PEMILU 2024 NEWS - TWITTER 3 – 4 Februari 2024
ANALISIS PRA DEBAT KELIMA CAPRES PEMILU 2024 NEWS  - TWITTER 3 – 4 Februari 2024ANALISIS PRA DEBAT KELIMA CAPRES PEMILU 2024 NEWS  - TWITTER 3 – 4 Februari 2024
ANALISIS PRA DEBAT KELIMA CAPRES PEMILU 2024 NEWS - TWITTER 3 – 4 Februari 2024Ismail Fahmi
 
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI YOUTUBE - 25 JANUARI - 3 FEBRUARI 2024
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI YOUTUBE - 25 JANUARI - 3 FEBRUARI 2024PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI YOUTUBE - 25 JANUARI - 3 FEBRUARI 2024
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI YOUTUBE - 25 JANUARI - 3 FEBRUARI 2024Ismail Fahmi
 
ANALISIS KONTEN DAN INTERAKSI KETIGA PASLON DI TIKTOK 1-3 FEBRUARI 2024
ANALISIS KONTEN DAN INTERAKSI KETIGA PASLON DI TIKTOK 1-3 FEBRUARI 2024ANALISIS KONTEN DAN INTERAKSI KETIGA PASLON DI TIKTOK 1-3 FEBRUARI 2024
ANALISIS KONTEN DAN INTERAKSI KETIGA PASLON DI TIKTOK 1-3 FEBRUARI 2024Ismail Fahmi
 
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI TIKTOK - 21 JANUARI - 3 FEBRUARI 2024
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI TIKTOK - 21 JANUARI - 3 FEBRUARI 2024PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI TIKTOK - 21 JANUARI - 3 FEBRUARI 2024
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI TIKTOK - 21 JANUARI - 3 FEBRUARI 2024Ismail Fahmi
 
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI INSTAGRAM DARI 21 JAN-3 FEB 2024
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI INSTAGRAM DARI 21 JAN-3 FEB 2024PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI INSTAGRAM DARI 21 JAN-3 FEB 2024
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI INSTAGRAM DARI 21 JAN-3 FEB 2024Ismail Fahmi
 
MUNDURNYA MAHFUD MD SEBAGAI MENKOPOLHUKAM
MUNDURNYA MAHFUD MD SEBAGAI MENKOPOLHUKAMMUNDURNYA MAHFUD MD SEBAGAI MENKOPOLHUKAM
MUNDURNYA MAHFUD MD SEBAGAI MENKOPOLHUKAMIsmail Fahmi
 
ANALISIS TRENDING TOPIC HARIAN INDONESIA DAN CAPRES 02
ANALISIS TRENDING TOPIC HARIAN INDONESIA DAN CAPRES 02ANALISIS TRENDING TOPIC HARIAN INDONESIA DAN CAPRES 02
ANALISIS TRENDING TOPIC HARIAN INDONESIA DAN CAPRES 02Ismail Fahmi
 

Plus de Ismail Fahmi (20)

HARNESSING AI FOR ENHANCED MEDIA ANALYSIS A CASE STUDY ON CHATGPT AT DRONE EM...
HARNESSING AI FOR ENHANCED MEDIA ANALYSIS A CASE STUDY ON CHATGPT AT DRONE EM...HARNESSING AI FOR ENHANCED MEDIA ANALYSIS A CASE STUDY ON CHATGPT AT DRONE EM...
HARNESSING AI FOR ENHANCED MEDIA ANALYSIS A CASE STUDY ON CHATGPT AT DRONE EM...
 
RESPONSE NETIZEN ATAS SIDANG PUTUSAN PHPU MK 2024
RESPONSE NETIZEN ATAS SIDANG PUTUSAN PHPU MK 2024RESPONSE NETIZEN ATAS SIDANG PUTUSAN PHPU MK 2024
RESPONSE NETIZEN ATAS SIDANG PUTUSAN PHPU MK 2024
 
Different Frontiers of Social Media War in Indonesia Elections 2024
Different Frontiers of Social Media War in Indonesia Elections 2024Different Frontiers of Social Media War in Indonesia Elections 2024
Different Frontiers of Social Media War in Indonesia Elections 2024
 
ANALISIS ISU KECURANGAN PEMILU DI MEDIA SOSIAL & ONLINE
ANALISIS ISU KECURANGAN PEMILU DI MEDIA SOSIAL & ONLINEANALISIS ISU KECURANGAN PEMILU DI MEDIA SOSIAL & ONLINE
ANALISIS ISU KECURANGAN PEMILU DI MEDIA SOSIAL & ONLINE
 
ANALISIS SIREKAP DI MEDIA SOSIAL TWITTER, TIKTOK, YOUTUBE 14-15 FEBRUARI 2024
ANALISIS SIREKAP DI MEDIA SOSIAL TWITTER, TIKTOK, YOUTUBE 14-15 FEBRUARI 2024ANALISIS SIREKAP DI MEDIA SOSIAL TWITTER, TIKTOK, YOUTUBE 14-15 FEBRUARI 2024
ANALISIS SIREKAP DI MEDIA SOSIAL TWITTER, TIKTOK, YOUTUBE 14-15 FEBRUARI 2024
 
SUARA NETIZEN HARI PENCOBLOSAN PEMILU 2024
SUARA NETIZEN HARI PENCOBLOSAN PEMILU 2024SUARA NETIZEN HARI PENCOBLOSAN PEMILU 2024
SUARA NETIZEN HARI PENCOBLOSAN PEMILU 2024
 
TIGA CAPRES DI DALAM PLATFORM SNACK VIDEO 5-12 FEBRUARI 2024
TIGA CAPRES DI DALAM PLATFORM SNACK VIDEO  5-12 FEBRUARI 2024TIGA CAPRES DI DALAM PLATFORM SNACK VIDEO  5-12 FEBRUARI 2024
TIGA CAPRES DI DALAM PLATFORM SNACK VIDEO 5-12 FEBRUARI 2024
 
DIRTY VOTE TWITTER, NEWS, TIKTOK 10-12 Februari 2024
DIRTY VOTE TWITTER, NEWS, TIKTOK 10-12 Februari 2024DIRTY VOTE TWITTER, NEWS, TIKTOK 10-12 Februari 2024
DIRTY VOTE TWITTER, NEWS, TIKTOK 10-12 Februari 2024
 
UPDATE JIS VS GBK DALAM KAMPANYE TERAKHIR PILPRES 2024
UPDATE JIS VS GBK DALAM KAMPANYE TERAKHIR PILPRES 2024UPDATE JIS VS GBK DALAM KAMPANYE TERAKHIR PILPRES 2024
UPDATE JIS VS GBK DALAM KAMPANYE TERAKHIR PILPRES 2024
 
JIS VS GBK DALAM KAMPANYE TERAKHIR PILPRES 2024
JIS VS GBK DALAM KAMPANYE TERAKHIR PILPRES 2024JIS VS GBK DALAM KAMPANYE TERAKHIR PILPRES 2024
JIS VS GBK DALAM KAMPANYE TERAKHIR PILPRES 2024
 
PERBANDINGAN KETIGA PASLON PASCA DEBAT DI YOUTUBE 4 - 6 FEBRUARI 2024
PERBANDINGAN KETIGA PASLON PASCA DEBAT DI YOUTUBE 4 - 6 FEBRUARI 2024PERBANDINGAN KETIGA PASLON PASCA DEBAT DI YOUTUBE 4 - 6 FEBRUARI 2024
PERBANDINGAN KETIGA PASLON PASCA DEBAT DI YOUTUBE 4 - 6 FEBRUARI 2024
 
TREN JUMLAH VIDEO PER JAM DI TIKTOK 1 – 5 FEBRUARI 2024
TREN JUMLAH VIDEO PER JAM DI TIKTOK 1 – 5 FEBRUARI 2024TREN JUMLAH VIDEO PER JAM DI TIKTOK 1 – 5 FEBRUARI 2024
TREN JUMLAH VIDEO PER JAM DI TIKTOK 1 – 5 FEBRUARI 2024
 
ANALISIS DEBAT KELIMA CAPRES PEMILU 2024 - 4 FEBRUARI 2024
ANALISIS DEBAT KELIMA CAPRES PEMILU 2024 - 4 FEBRUARI 2024ANALISIS DEBAT KELIMA CAPRES PEMILU 2024 - 4 FEBRUARI 2024
ANALISIS DEBAT KELIMA CAPRES PEMILU 2024 - 4 FEBRUARI 2024
 
ANALISIS PRA DEBAT KELIMA CAPRES PEMILU 2024 NEWS - TWITTER 3 – 4 Februari 2024
ANALISIS PRA DEBAT KELIMA CAPRES PEMILU 2024 NEWS  - TWITTER 3 – 4 Februari 2024ANALISIS PRA DEBAT KELIMA CAPRES PEMILU 2024 NEWS  - TWITTER 3 – 4 Februari 2024
ANALISIS PRA DEBAT KELIMA CAPRES PEMILU 2024 NEWS - TWITTER 3 – 4 Februari 2024
 
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI YOUTUBE - 25 JANUARI - 3 FEBRUARI 2024
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI YOUTUBE - 25 JANUARI - 3 FEBRUARI 2024PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI YOUTUBE - 25 JANUARI - 3 FEBRUARI 2024
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI YOUTUBE - 25 JANUARI - 3 FEBRUARI 2024
 
ANALISIS KONTEN DAN INTERAKSI KETIGA PASLON DI TIKTOK 1-3 FEBRUARI 2024
ANALISIS KONTEN DAN INTERAKSI KETIGA PASLON DI TIKTOK 1-3 FEBRUARI 2024ANALISIS KONTEN DAN INTERAKSI KETIGA PASLON DI TIKTOK 1-3 FEBRUARI 2024
ANALISIS KONTEN DAN INTERAKSI KETIGA PASLON DI TIKTOK 1-3 FEBRUARI 2024
 
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI TIKTOK - 21 JANUARI - 3 FEBRUARI 2024
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI TIKTOK - 21 JANUARI - 3 FEBRUARI 2024PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI TIKTOK - 21 JANUARI - 3 FEBRUARI 2024
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI TIKTOK - 21 JANUARI - 3 FEBRUARI 2024
 
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI INSTAGRAM DARI 21 JAN-3 FEB 2024
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI INSTAGRAM DARI 21 JAN-3 FEB 2024PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI INSTAGRAM DARI 21 JAN-3 FEB 2024
PERBANDINGAN KETIGA PASLON DI INSTAGRAM DARI 21 JAN-3 FEB 2024
 
MUNDURNYA MAHFUD MD SEBAGAI MENKOPOLHUKAM
MUNDURNYA MAHFUD MD SEBAGAI MENKOPOLHUKAMMUNDURNYA MAHFUD MD SEBAGAI MENKOPOLHUKAM
MUNDURNYA MAHFUD MD SEBAGAI MENKOPOLHUKAM
 
ANALISIS TRENDING TOPIC HARIAN INDONESIA DAN CAPRES 02
ANALISIS TRENDING TOPIC HARIAN INDONESIA DAN CAPRES 02ANALISIS TRENDING TOPIC HARIAN INDONESIA DAN CAPRES 02
ANALISIS TRENDING TOPIC HARIAN INDONESIA DAN CAPRES 02
 

The War on MCA

  • 1. The War On MCA Keywords: ”MCA”, Muslim Cyber Army Periode: 1 Mei 2016 – 4 Maret 2018 Oleh: Ismail Fahmi, PhD
  • 2. Executive Summary • Setelah sebelumnya Polri melakukan “shock therapy” dengan mengumumkan penangkapan anggota “Sindikat Saracen”, kali ini Polri lebih berani lagi, yaitu mengumumkan penangkapan anggota “MCA”, sebuah jaringan yang jauh lebih besar dari Saracen. • Landasan penangkapan ini sangat kuat: “pembuatan dan penyebaran hoax yang sangat meresahkan masyarakat, yaitu tentang maraknya ‘orang gila’ yang meneror ulama” dan isu PKI oleh anggota MCA. • Bisa dilihat ada 2 tujuan: (1) meredam hoax khususnya yang menyerang pemerintah, (2) melemahkan MCA. • Pertanyaan: • Siapakan MCA itu? • Kapan MCA mulai muncul? • Apakah ada indikasi kekuatan MCA bakal melemah setelah gempuran ini? • Bagaimana peta pertempuran “War on MCA” di media social? • Bagaimana strategi MCA dalam melawan tekanan dan deligitimasi terhadap mereka? • Drone Emprit menampilkan data sejak Mei 2016 hingga 4 Maret 2018 (hari ini). • Kesimpulan: • Ada di halaman terakhir bro. Biasakan membaca detail, jangan hanya kesimpulan :-D 2
  • 3. Jejak Keyword: “MCA” atau “Muslim Cyber Army” 1 Mei 2016 – 4 Maret 2018 Berita penangkapan anggota MCA menghasilkan volume percakapan yang sangat tinggi. Kita akan zoom out bagian ini, biar data sebelumnya tampil lebih jelas. (Zoom) 1 Mei 2016 – 25 Februari 2018 Data sebelum penangkapan: mention keywords ini mulai muncul sebelum bulan Januari 2017. Dan sejak saat itu, volume mention semakin tinggi. Awal mention “MCA” atau “Muslim Cyber Army”
  • 4. Awal Kemunculan “MCA” atau “Muslim Cyber Army” 1 Mei 2016 – 31 Desember 2016 Sebelum pertengahan Desember 2016, penyebutan “MCA” semua merefer pada sebuah partai uni-ras di Malaysia, yaitu Malaysian Chinese Association. Mulai pertengahan Desember 2016, kita akan sering menemukan “MCA” atau “muslim cyber army” dalam percakapan Twitter di Indonesia.
  • 5. Twit Awal Yang Direkam Drone Emprit
  • 6. Persiapan Aksi 411 (4 November 2016) FPI & HRS sebagai sentral gerakan sebelum “MCA” lahir 17 - 31 Oktober
  • 7. 29 Nov – 1 DesPersiapan Aksi 212 (2 Desember 2016) HRS masih jadi sentral, namun cluster sudah makin besar
  • 8. 14 Desember 2016 Tonggak Lahirnya “MCA”: Seruan Perang Cyber dari HRS
  • 9. SNA “MCA” Desember 2016 Nama MCA Mulai Digunakan, Namun masih Kecil Volumenya
  • 10. Tahun 2017 Jejak “MCA” sepanjang tahun 2017 Chat HRS Seruan HRS terkait GMBI Saracen Aksi Bela Palestina
  • 11. Ahok-Djarot Anies-Sandi Agus-Sylvi MCA Serangan khusus ke paslon Anies-SandiSerangan khusus ke paslon Agus-Sylvi Serangan ke Ahok Februari 2017 Posisi “MCA” dalam Perang Cyber saat Pilkada DKI MCA membentuk cluster sendiri, dengan misi tunggal “Asal Bukan Ahok”. Tidak ikut membela salah satu paslon lainnya.
  • 13. Volume dan Tren Percakapan “MCA”: Mulai Viral Tanggal 27 Februari 2018
  • 14. Most Retweeted: 26 Feb, sehari sebelum penangkapan Masing-masing sibuk dengan agendanya
  • 15. SNA: 26 Feb, sehari sebelum penangkapan Tak begitu banyak percakapan tentang MCA Pro Pemerintah MCA
  • 16. Most Retweeted: 27 Feb, hari H penangkapan anggota MCA Didominasi oleh status dan tokoh pro pemerintah
  • 17. SNA: 27 Feb, hari H penangkapan anggota MCA Cluster pro pemerintah lebih besar, didukung berita media Pro Pemerintah MCA @MustofaNahra adalah akun awal salah satu netizen dalam cluster MCA yang dibajak oleh cluster lawannya. Gantinya adalah @NetizenTofa.
  • 18. Most Retweeted: 28 Feb, sehari setelah penangkapan Sudah mulai seimbang antara kedua cluster
  • 19. SNA: 28 Feb, sehari setelah penangkapan Sudah mulai seimbang antara kedua cluster Pro Pemerintah MCA
  • 20. Most Retweeted: 2 Maret 2018 (3 hari berikutnya) MCA menyerang balik, memanfaatkan temuan blunder dari lawannya
  • 21. SNA: 2 Maret 2018 (3 hari berikutnya) Cluster ”MCA” Tak Menunjukkan Tanda akan Menurun, bahkan Menyerang Balik Pro Pemerintah MCA
  • 22. Most Retweeted: 4 Maret 2018 (4 hari berikutnya) Topik serangan ganti: M Luth (Jokower) & Fadli Zon (demokrasi)
  • 23. SNA: 3 Maret 2018 (4 hari berikutnya) Kenapa “MCA” Tetap Kuat dan Tidak Berkurang? Pro Pemerintah MCA
  • 24. Kesimpulan • Tentang MCA: • Sebelum MCA lahir, cikal bakal jaringan ini sudah ada, dan mereka menggunakan akun terkait FPI dan HRS sebagai sosok pemersatu dan penggerak. • Dari data percakapan di Twitter yang dimiliki Drone Emprit, tampak bahwa MCA atau “Muslim Cyber Army” sebagai nama sebuah jaringan dan gerakan itu baru muncul pada pertengahan Desember 2016 sebagai response dari seruan HRS untuk melakukan “perang cyber”. • Mulai Januari 2017, nama MCA sering muncul dalam percakapan; dan terkait Pilkada DKI, cluster MCA memilih untuk focus pada satu goal “menyerang cluster Ahok” dan tidak turut mempromosikan dua paslon lainnya. • Dilihat dari anggota cluster MCA, mereka tampaknya berasal dari berbagai latar belakang organisasi dan afiliasi partai politik. • Data Drone Emprit tidak bisa memperlihatkan struktur organisasi MCA maupun alur pendanaannya, jika ada. • War on MCA: • Dari dua tujuan penangkapan ini, tujuan pertama terkait perang melawan ”hoax” tampaknya cukup efektif. Ini menjadi momen penting dan kita semua untuk menyadarkan public akan bahayanya hoax, dan ancaman bagi pembuat dan penyebar. • Untuk tujuan “melemahkan MCA”, peta SNA memperlihatkan bahwa tujuan ini sulit tercapai. Sejak hari H penangkapan, warganet dalam cluster MCA bukannya malu menyatakan dirinya sebagai anggota MCA lalu bersembunyi, malah sebaliknya mereka diserukan oleh akun HRS untuk tetap maju dan tidak takut dalam pertempuran. Cluster MCA bukannya mengecil, tetapi tetap seimbang melawan cluster Pro Pemerintah, bahkan kadang lebih besar. 24
  • 25. Strategi Pertempuran • Cluster Pro Pemerintah berusaha membangun asosiasi “MCA pembuat Hoax” agar tidak dipercaya lagi oleh public. Dan sebaliknya, cluster MCA melakukan kontra narasi dengan menyatakan bahwa “MCA yang asli itu melawan fitnah.” • Cluster Pro Pemerintah membongkar profile mereka yang ditangkap oleh Polri, melalui jejak digital yang mereka kumpulkan. Ada beberapa akun khusus yang bertugas untuk membukanya. Sedangkan cluster MCA melihat titik celah dari tuduhan, serangan dan informasi yang dibuka oleh lawannya, lalu menggunakan celah yang ditemukan untuk menyerang balik. Misal, pernyataan Polri bahwa “salah satu anggota yang ditangkap sudah bergabung dengan MCA sejak 5 tahun yang lalu,” ini dimanfaatkan baik-baik untuk menyerang, dengan kontra narasi bahwa MCA baru ulang tahun sekali. • Polri menunjukkan bahwa MCA memiliki admin salah satunya “M Luth”. Cluster MCA melakukan kontra narasi dengan menyatakan bahwa akun @Cak_Luth itu adalah milik orang yang ditangkap Polri, yang ternyata adalah anggota Jasmev dan PSI. Tidak tahu apakah klaim MCA ini benar atau tidak. • AS dari cluster Pro Pemerintah turut menyebar foto yang memperlihatkan “sosok” mirip salah satu admin MCA yang ditangkap ternyata memiliki “asosiasi” dengan salah satu tokoh (FZ dan PS) dan partai tertentu. Cluster MCA melihat ada celah untuk melakukan kontra narasi, dengan menyatakan bahwa orang itu adalah salah satu fans PS yang rela berjalan kaki jauh-jauh ke Jakarta untuk bertemu dengan PS; dan bahkan FZ melaporkan AS ke kepolisian atas hoax/fitnah yang diserbar AS. 25
  • 26. Closing • Menurut saya, penangkapan anggota MCA yang dilakukan oleh Polri ini sebuah pertaruhan serius. Jika Polri bisa membuktikan bahwa MCA adalah sebuah jaringan yang ada penyandang dananya, ada tim inti, operator di lapangan, dan simpatisan, maka ini bisa mendelegitimasi MCA. MCA bisa diasosiasikan oleh public sebagai “pabrik hoax” yang tidak lagi dipercaya. • Namun jika ternyata MCA yang asli itu berbeda (sedikit atau banyak) dari yang dituduhkan oleh Polri, maka MCA akan bisa mendapatkan momentumnya untuk bangkit kembali dan lebih solid. • Hal positif yang saya lihat dari kasus ini adalah soal “perang melawan hoax”. Harusnya ini yang lebih dominan, lebih ditekankan oleh Polri dan semua pihak. Jika ini dilakukan, maka kita bisa bersama-sama, kedua cluster satu pandangan, untuk menghentikan pembuatan dan penyebaran hoax. Efek jera bisa menjadi fungsi control, karena hukum akan ditegakkan oleh Polri terhadap siapapun yang membuat hoax dan fitnah. Siapapun, artinya dari cluster manapun. • Jika ternyata memang ada 2 jenis MCA, karena sifatnya yang terbuka dan tak terkontrol anggotanya, yaitu “produsen kritik” dan “produsen hoax”, ini adalah momentum untuk menghabisi ”MCA produsen hoax” dan ke depan MCA bisa lebih serius menjadi “produsen kritik.” Kritik yang cerdas, berbasis data. Mungkinkah?ß 26