Dokumen tersebut membahas berbagai teori kepemimpinan, meliputi:
1. Teori ciri-ciri kepemimpinan dan perilaku kepemimpinan
2. Model kontingensi Fiedler dan teori kepemimpinan situasional Hershey-Blanchard
3. Model partisipasi pemimpin, alur-sasaran, serta transformasional vs transaksional
4. Jenis kepemimpinan seperti kharismatik, visioner, tim, dan kepemimpinan yang efekt
2. Para manajer ditunjuk karena kemampuan
mereka untuk mempengaruhi didasarkan pada
wewenang formal yang melekat dalam posisi-
posisi mereka. Sedangkan para pemimpin
dapat ditunjuk atau muncul dari dalam
kelompok. Pemimpin dapat mempengaruhi
orang-orang lain untuk bekerja melebihi
tindakan-tindakan yang diperintahkan oleh
wewenang formal.
3. Kepemimpinan, seperti motivasi, merupakan
topik perilaku organisasi yang sangat banyak
diteliti dan praktis semua riset itu telah
diarahkan untuk menjawab pertanyaan: Apa
itu pemimpin yang efektif?
4. A. Teori Ciri (Pemimpin)
Tujuh ciri yang terkait dengan kepemimpinan:
1. Dorongan.
2. Kehendak untuk memimpin.
3. Kejujuran dan integritas.
4. Kepercayaan diri.
5. Kecerdasan.
6. Pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan.
7. Versi Tambahan
5. A. Teori Perilaku (Cara Pemimpin Itu Berinteraksi
Dengan Anggota Kelompoknya)
Teori Perilaku merupakan teori-teori
kepemimpinan yang mengenali perilaku
dengan membedakan antara pemimpin yang
efektif dan yang tidak efektif.
6. Dimensi Perilaku Kesimpulan
Universitas
Iowa
Gaya demokratis: melibatkan
bawahan, mendelegasikan
wewenang, dan mendorong
partisipasi
Gaya otokratis: mendiktekan metode
kerja, memusatkan pengambilan
keputusan, dan membatasi
partisipasi
Gaya laissez-faire: memberikan
kebebasan pada kelompok untuk
membuat keputusan dan
menyelesaikan pekerjaan.
Gaya kepemimpinan
demokratis
adalah yang paling efektif,
walaupun studi berikutnya
menunjukkan kesimpulan
yang belum pasti
Ohio State Pertimbangan: Mempertimbangkan
ide
dan perasaan pengikutnya
Mengadakan struktur: menyusun
kerja dan hubungan kerja untuk
memenuhi tujuan pekerjaan
Pemimpin tinggi-tinggi (tinggi
dalam pertimbangan dan
tinggi dalam pengadaan
struktur) mencapai kinerja
dan kepuasan bawahan yang
tinggi, tapi tidak dalam
semua situasi
7. Universitas
Michigan
Berorientasi pada karyawan:
menekankan hubungan antar
pribadi dan memerhatikan
kebutuhan karyawan
Berorientasi produksi: menekankan
aspek teknis atau tugas dari
pekerjaan
Pemimpin yang berorientasi
karyawan terkait dengan
produktivitas kelompok
yang tinggi dan kepuasan
kerja yang lebih tinggi
Kisi-kisi
Manajerial
Memerhatikan orang: mengukur
perhatian pemimpin terhadap
bawahan (rendah sampai tinggi)
Perhatian akan produksi:
mengukur perhatian pemimpin
untuk menyelesaikan pekerjaan
pada skala sampai 9 (rendah
sampai tinggi)
Pemimpin berkinerja sangat
baik jika gayanya 9,9
(perhatian yang pada skala 1
sampai 9 tinggi atas produksi
dan perhatian yang tinggi atas
orang)
8.
9. A. Model Kontingensi Fiedler
Teori kepemimpinan Fred Fiedler yang
mengemukakan bahwa kinerja kelompok yang
efektif tergantung pada perpaduan yang
memadai antara gaya interaksi pemimpin
dengan bawahannya dan situasi yang
memungkinkan pemimpin itu mengendalikan
dan memengaruhi.
10. Untuk mengukur gaya pemimpin, Fiedler
mengembangkan kuesioner LPC (least-
preferred co-worker/teman kerja yang paling
tidak disukai. Riset Fiedler menyingkapkan tiga
dimensi kontingensi yang mendefinisikan
faktor-faktor situasi utama untuk menentukan
efektifitas pemimpin, yaitu :
11. 1. hubungan pemimpin-anggota : tingkat kepercayaan,
keyakinan, dan rasa hormat bawahan terhadap
pemimpin mereka; diperingkat sebagai baik atau
buruk
2. struktur tugas : tingkat formalisasi dan
pemroseduran tugas-tugas kerja; diperingkat
sebagai tinggi atau rendah
3. kekuasaan posisi : tingkat pengaruh pemimpin
terhadap kegiatan-kegiatan yang didasarkan pada
kekuasaan, seperti mempekerjakan, memecat,
menertibkan, menaikkan pangkat, dan menaikkan
gaji; diperingkat sebagai kuat atau lemah
12. Setiap situasi kepemimpinan dievaluasi
menurut ketiga variabel kontingensi tersebut,
yaitu dengan mencampurkan variabel-variabel
itu dan dihasilkan 8 kemungkinan situasi yang
berbeda dimana pemimpin dapat menemukan
dirinya. Masing-masing situasi kemudian
digambarkan menurut kesukaan
pemimpinnya. Situasi I, II, dan III digolongkan
sangat menyenangkan bagi pemimpin itu.
Situasi IV, V dan VI agak menyenangkan, dan
situasi VII dan VIII digambarkan sebagai
sangat tidak menyenangkan bagi pemimpin
itu.
13.
14. B. Teori Kepemimpinan Situasional Hershey dan
Blanchard
Teori Kepemimpinan Situasional (SLT)
merupakan teori kontingensi yang berfokus
pada kesiapan para pengikutnya. Hersey dan
Blanchard berpendapat bahwa kepemimpinan
yang sukses dicapai dengan memilih gaya
kepemimpinan yang tepat, yang tergantung
pada tingkat kesiapan pengikutnya.
15. Kesiapan : Perluasan di mana orang-orang
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan
tugas tertentu.
16. Gaya kepemimpinan Hershey dan Blancard
Mengatakan (tugas tinggi-hubungan rendah).
Pemimpin mendefinisikan peran dan memberi
tahu orang apa, bagaimana, kapan, dan di mana
harus melakukan berbagai tugas
Menjual (tugas tinggi-hubungan tinggi). Pemimpin
memberikan perilaku arahan an bantuan
Berpartisipasi (tugas rendah-hubungan tinggi).
Pemimpin dan pengikutnya berbagi pengambilan
keputusan; peran utama pemimpin adalah
memfasilitasi dan berkomunikasi.
Mendelegasikan (tugas rendah-hubungan rendah).
Pemimpin memberikan sedikit arahan atau
bantuan
17.
18. Empat tahap kesiapan pengikut :
R1 : orang tidak mampu dan tidak bersedia
mengemban tanggung jawab melakukan
sesuatu. Mereka sama sekali tidak kompeten
atau percaya diri
R2 : orang tidak mampu, tetapi bersedia
melakukan tugas yang diperlukan. Mereka
termotivasi, tetapi sekarang ini tidak memiliki
keahlian yang memadai
R3 : orang mampu, tetapi tidak bersedia
melakukan apa yang diinginkan pemimpin
R4 : orang mampu dan bersedia melakukan
apa yang ditugaskan pada mereka
19. C. Model Partisipasi Pemimpin
Model partisipasi pemimpin adalah model
kontingensi Victor Vroom dan Philip Yetton
yang menghubungkan sperilaku pemimpin
dan partisipasi dalam pembuatan keputusan.
Model ini menjelaskan bahwa perilaku
pemimpin harus disesuaikan supaya dapat
mencerminkan struktur tugasnya-yang bersifat
rutin, non-rutin, atau di antara keduanya.
20. D. Model Alur-Sasaran
Teori alur-sasaran menyatakan bahwa tugas
pemimpin adalah membantu pengikut-
pengikutnya mecapai sasaran mereka serta
memberikan arahan dan dukungan yang perlu
guna menjamin agar sasaran itu cocok dengan
tujuan keseluruhan kelompok atau organisasi
tersebut.
21. Perilaku pemimpin menurut Robert House
:
Pemimpin yang direktif (mengarahkan)
Pemimpin yang suportif (membantu)
Pemimpin yang partisipatif
(berpartisipasi)
Pemimpin yang berorientasi prestasi
22. A. Kepemimpinan Transformasional-
Transaksional
Pemimpin transaksional, membimbing atau
memotivasi pengikutnya menuju sasaran
yang ditetapkan dengan memperjelas peran
dan persyaratan tugas
Pemimpin transformasional, memberikan
pertimbangan yang sifatnya individu dan
stimulasi intelektual, serta memiliki
kharisma.
23. B. Kepemimpinan Kharismatik-Visioner
Kepemimpinan Kharismatik, kepemimpinan yang
antusias, dan percaya diri yang kepribadian dan
tindakannya memengaruhi orang untuk berperilaku
dengan cara tertentu
Kepemimpinan Visioner, kepemimpinan untuk
menciptakan dan menegaskan suatu misi yang
realistis, dapat dipercaya, dan menarik mengenai
masa depan bagi sebuah organisasi yang tumbuh
dari keadaan sekarang dan memperbaiki keadaan
sekarang
24. C. Kepemimpinan Tim
Tugas pemimpin tim :
(1) mengelola batas luar tim tersebut
(2) memfasilitasi proses tim tersebut
25. A. Mengelola Kekuasaan
Kekuasaan Legitimasi
Kekuasaan Pemaksaan
Kekuasaan Pemberian Imbalan
Kekuasaan Keahlian
Kekuasaan Acuan
B. Membangun Kepercayaan
Kredibilitas
Kepercayaan
26. c. Memberikan Kepemimpinan Moral
D Memberikan Kepemimpinan Online
E. Memberdayakan Pada Karyawan
Pemberdayaan Wewenang
F. Kepemimpinan Antar Budaya
G. Perbedaan Jenis Kelamin dan Kepemimpinan
H. Kematian Kepemimpinan yang Heroik
I. Menjadi Pemimpin yang Efektif