Bahasa Indonesia mulai berkembang sebagai bahasa persatuan pada abad ke-20. Pada 1928, Bahasa Indonesia secara resmi ditetapkan sebagai bahasa persatuan bangsa dalam Sumpah Pemuda. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggaan nasional, identitas nasional, alat pemersatu berbagai masyarakat, dan alat perhubungan antar budaya. Proses pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia terus berlangsung hingga saat ini.
2. SejarahBahasa Indonesia Padaawalabad ke-20 perpecahandalambentukbakutulisanbahasaMelayumulaiterlihat. Di tahun 1901, Indonesia (sebagaiHindia-Belanda) mengadopsiejaan Van Ophuijsendanpadatahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelakmenjadibagiandari Malaysia) di bawahInggrismengadopsiejaanWilkinson.EjaanVan OphuysendiawalidaripenyusunanKitabLogatMelayu (dimulaitahun 1896) van Ophuijsen, dibantuolehNawawiSoetanMa’moerdanMoehammadTaibSoetan Ibrahim. IntervensipemerintahsemakinkuatdengandibentuknyaCommissievoor de Volkslectuur ("KomisiBacaan Rakyat" - KBR) padatahun 1908. KelaklembagainimenjadiBalaiPoestaka. Padatahun 1910 komisiini, di bawahpimpinanD.A. Rinkes, melancarkan program Taman Poestakadenganmembentukperpustakaankecil di berbagaisekolahpribumidanbeberapainstansimilikpemerintah. Perkembangan program inisangatpesat, dalamduatahuntelahterbentuksekitar 700 perpustakaan.[14]Bahasa Indonesia secararesmidiakuisebagai "bahasapersatuanbangsa" padasaatSumpahPemudatanggal28 Oktober1928.
3. KedudukandanFungsiBahasa Indonesia “HasilPerumusan Seminar PolitikBahasaNasional” yang diselenggarakan di Jakarta padatanggal 25-28 Februari 1975 antara lain menegaskanbahwadalamkedudukannyasebagaibahasanasional, bahasa Indonesia berfungsisebagai (1) lambangkebanggaannasional, (2) lambangidentitasnasional, (3) alatpemersatuberbagai-bagaimasyarakat yang berbeda-bedalatarbelakangsosialbudayadanbahasanya, dan (4) alatperhubunganantarbudayaantardaerah.
4. PembinaandanPengembanganBahasa Indonesia Dari abad ke-19 penggunaanBahasa Indonesia sebagaibahasakerja di lingkunganadministrasikolonialdanberbagai proses pembakuansejakawalabad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawalisejakdicanangkannyaSumpahPemuda, 28 Oktober 1928, untukmenghindarikesan "imperialismebahasa" apabilanamabahasaMelayutetapdigunakan.Proses inimenyebabkanberbedanyaBahasa Indonesia saatinidarivarianbahasaMelayu yang digunakan di Riau maupunSemenanjung Malaya. Hinggasaatini, Bahasa Indonesia merupakanbahasa yang hidup, yang terusmenghasilkan kata-kata baru, baikmelaluipenciptaanmaupunpenyerapandaribahasadaerahdanbahasaasing. Meskipundipahamidandituturkanolehlebihdari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlahbahasaibubagikebanyakanpenuturnya. Sebagianbesarwarga Indonesia menggunakansalahsatudari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagaibahasaibu. PenuturBahasa Indonesia kerap kali menggunakanversisehari-hari (kolokial) dan/ataumencampuradukkandengandialekMelayulainnyaataubahasaibunya.