SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  6
Télécharger pour lire hors ligne
REVIEW JURNAL 
“Perancangan Arsitektur Pemaralelan Untuk Mencari Shortest Path Dengan 
Algoritma Dijkstra 
Karya : Eko Adi Sarwoko 
Jurusan Matematika FMIPA Undip” 
A. Identitas 
Jurnal yang direview adalah sebuah jurnal matematika dan komputer yang 
ditulis oleh Eko Adi Sarwoko dari jurusan matematika FMIPA UNDIP. Jurnal 
yang berjudul “Perancangan Arsitektur Pemaralelan Untuk Mencari Shortest Path 
Dengan Algoritma Dijkstra” ini diterbitkan pada tahun 2003 dengan volume 6, 
No. 3, rentang halaman 137-143. ISSN : 1410-8518. 
B. Abstrak 
Perancangan arsitektur pemaralelan merupakan salah satu tahap penting 
dalam komputasi paralel. Tahap ini bertujuan agar kompleksitas komputasi dan 
komunikasi dapat efisien. Tulisan ini merupakan kajian perancangan arsitektur 
pemaralelan mencari Shortest Path dengan Algoritma Dijkstra. Rancangan ini 
ditinjau berdasarkan aspek analisis algoritma baik kompleksitas komputasi 
maupun komunikasi. 
C. Latar Belakang 
Solusi untuk mencari Shortest Path dengan Algoritma Dijkstra secara 
sekuensial telah banyak diteliti para pakar [McHugh, 1990]. Seperti diketahui 
aspek programming sekuensial mengalami kendala yang mencakup keterbatasan 
tranfer data, dan keterbatasan kecepatan perhitungan [Lewis, 1992]. Dengan 
perkembangan teknologi hardware dan software saat ini, alternatif yang saat ini 
dikembangkan adalah penyelesaian masalah dengan pendekatan proses secara 
paralel. Secara umum diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi dalam 
menangani suatu masalah. Apalagi dipihak user juga menginginkan adanya sistem 
penyelesaian masalah yang cepat dan dapat mengatasi masalah yang jauh lebih 
besar dan komplikated [Lewis, 1992],[Kumar,1994].
Demikian pula untuk solusi masalah shortest path dengan Algoritma 
Dijkstra memerlukan penyelesaian masalah dengan pendekatan proses secara 
paralel, apabila pendekatan solusi secara sekuensial belum mampu memberikan 
solusi yang cepat serta dihadapkan dengan jumlah vertek yang jauh lebih besar 
dan komplikated. 
Dalam pemrograman paralel yang melibatkan banyak prosesor, 
selanjutnya beban masalah didistribusikan ke berbagai prosesor. Dengan 
melibatkan banyak prosesor hal ini akan berdampak pada aspek komunikasi. Isue 
penting yang harus diperhatikan adalah proses komunikasi tetap low-overhead. 
Isue tersebut akan berdampak pada berbagai hal, antara lain mencakup 
pengaturan dan sinkronisasi arsitektur komputernya, proses komunikasi dan 
transfer data, dan metode keparalelan [Lewis, 1992],[Kumar,1994]. 
D. Metode 
Tulisan ini mengkaji desain arsitektur keparalelan untuk masalah shortest 
path dengan Algoritma Dijkstra, agar diperoleh efisiensi dan peningkatan speedup 
dibandingkan dengan cara sekuensial. 
E. Hasil dan Pembahasan 
Pandang graph berarah dengan bobot non negatip G=(V,E), masalah path 
terpendek dengan single-source adalah untuk mencari path terpendek dari suatu 
vertek vV ke semua vertek yang lain di dalam V. Suatu shortest path dari u ke v 
adalah path dengan bobot minimal. Selain mencari shortest path dari vertek 
tunggal v ke setiap vertek yang lain, dapat juga untuk mencari shortest path 
diantara semua pasangan titik. Secara formal, masalah shortest path setiap pasang 
adalah untuk mencari shortest path diantara semua pasang vertek vI,vj V 
sedemikian sehingga ij. Untuk suatu graph dengan n vertek, outputnya adalah 
matriks berukuran nxn dari D=d(I,j) sedemikian sehingga dI,j adalah biaya shortest 
path dari vertek vI ke vertek vj. 
Bobot garis dapat merepresentasikan waktu, biaya, pinalti, kerugian, atau 
beberapa kuantitas lain secara akumulatif.
Algoritma Dijkstra untuk mencari single-source shortest path dari suatu 
vertek tunggal s, dilakukan secara increment mencari shortest path dari s ke vertek 
yang lain di G dan selalu memilih suatu edge ke suatu vertek tertutup yang 
terdekat, dengan kompleksitas (n2). Sedang Algoritma pencarian all-pairs 
shortest path dari suatu vertek ke semua vertek yang lain, untuk semua pasangan 
dengan mengeksekusi algoritma single-source pada setiap prosesor, untuk semua 
vertek v. Algoritma ini memerlukan kompleksitas (n3). 
1. Arsitektur Komputasi Paralel Untuk Shortest Path Dengan Algoritma Dijkstra 
Menurut [Kumar,1994], model arsitektur yang dipilih untuk implementasi 
paralelism harus disesuaikan dengan prosesor dan hardware, agar tercipta 
efisiensi proses. Hal ini harus diperhitungkan, karena bukan tidak mungkin 
masalah komunikasi ini, akan jauh lebih kompleks daripada masalah 
arsitektur, dan ini sering terabaikan pada perhitungan kinerja. Kemudian dari 
aspek software (sistem operasi, kompilator) dapat dilakukan secara dinamis 
(sistem mendeteksi sendiri) atau statis (pemrogram yang mesti menentukan 
letak keparalelannya) [Chaudhuri, 1992]. 
2. Arsitektur Paralel untuk Single-Source Shortest Paths dengan 
Algoritma Dijkstra 
Formulasi paralel untuk masalah ini prinsipnya adalah iterasi. Masing-masing 
iterasi mencari suatu vertek dengan pencapaian minimal dari suatu vertek asal, 
diantara vertek-vertek yang belum dikunjungi yang terhubung secara langsung 
dengan suatu vertek yang sudah dukunjungi. Pencapaian ini memungkinkan 
untuk memilih lebih dari satu vertek, jika terdapat lebih dari dua pilihan yang 
sudah dikunjungi berhungan langsung dengan vertek yang belum dikunjungi 
maka dipilih yang jaraknya paling dekat. Matriks adjacency berbobot dipartisi 
dengan menggunakan block-striped mapping.
Sehingga arsitektur masing-masing p prosesor ditugaskan secara berurut n/p 
kolom dari matriks matriks adjacent berbobot, dan menghitung nilai n/p pada 
array l. 
3. Arsitektur Paralel All-pairs Shortest Path dengan Algoritma Dijkstra 
a. Source-Partitoned Formulation 
Formulasi paralel source partitioned dari algoritma Dijkstra menggunakan 
n prosesor. Masing-masing pI mencari shortest shortest path dari vertek vI 
ke semua vertek yang lain dengan mengeksekusi Algoritma Dijkstra yang 
sekuensial dari single-source shortest path. Dengan demikian tidak ada 
proses komunikasi antar prosesor. 
Sehingga, eksekusi paralel untuk formulasi ini adalah Tp= (n2). 
Komunikasi prosesor seperti tidak ada, ini merupakan formulasi paralel 
yang ekselen. Namun, ini tidaklah benar, karena algoritma menggunakan 
sebanyak n prosesor. Selanjutnya, fungsi isoefisiensi untuk proses 
konkurensinya adalah (p3), dimana ini merupakan rata-rata fungsi 
isoefisiensi algoritma ini. Jika jumlah prosesor yang tersedia untuk 
menyelesaikan masalah ini adalah kecil (bahwa n=(p)), maka algoritma 
ini mempunyai kinerja yang baik. Namun, jika jumlah prosesor lebih besar 
dari n, algoritma lain biasanya mengadopsi algoritma ini sebab 
skalabilitasnya sangatlah kecil. 
b. Source-Parallel Formulation 
Masalah utama dengan formulasi source-partitioned formulation adalah 
bahwa jika hanya menggunakan n prosesor akan terjadi busy saat bekerja. 
Source parallel formulation adalah sama dengan source partitioned 
formulation, bedanya bahwa algoritma single-source berjalan pada subset 
prosesor yang terpisah. 
Secara khusus, p(=16) prosesor dibagi menjadi n(=4) partisi, masing-masing 
dengan p/n prosesor (formulasi ini ditekankan hanya jika p>n). 
Masing-masing n problem single-source shortest path diselesaikan dengan 
satu dari n partisi. Dengan kata lain, pertama pemarelan problem all-pairs
shortest path dengan menugaskan setiap vertek ke sebagian dari kumpulan 
prosesor, dan pemaralelan algoritma single-source dengan menggunakan 
p/n prosesor untuk menyelsaikannya. Jumlah total prosesor yang 
digunakan efisien dengan formulasi ini yaitu (n2). 
c. Evaluasi Overhead Komputasi dan Komunikasi 
Asumsikan bahwa arsitektur yang dibangun memiliki p prosesor dengan 
struktur mesh, sedemikian sehingga p adalah perkalian pada n. struktur 
mesh pxp dipartisi menjadi n submesh yang masing-masing berukuran 
(p/n)x(p/n). 
Selanjutnya algoritma single source ini dieksekusi pada setiap submesh, 
maka waktu eksekusi paralel adalah Tp=(n3/p)+ ((np)), dimana waktu 
komputasinya (n3/p) dan waktu komunikasinya ((np)). Sedang waktu 
eksekusi sekuensial adalah W=(n3), maka Speedup dan Efisiensinya 
adalah (n3) / { (n3/p)+ ( (np) ) }, dan 1 / { 1 + (p1.5/n2.5) }. 
Dari hasil tersebut terlihat bahwa formulasi biaya minimal adalah 
p1.5/n2.5=(1). Selanjutnya, formulasi ini dapat digunakan untuk menjadi 
(n1.66) prosesor yang efisien. Hal ini menunjukkan terjadi isoefisiensi 
untuk komunikasi adalah (p1.8). 
Sedangkan untuk arsitektur formulasi paralel Dijkstra untuk semua 
pasangan, terlihat bahwa dalam formulasi source partitioned tidak ada 
komunikasi, dengan menggunakan prosesor yang jumlahnya tidak lebih 
dari n prosesor, dan menyelesaikan masalah dalam waktu (n2). Sangat 
bertentangan, pada formulasi source parallel menggunakan sampai n1,66 
prosesor, memiliki waktu (overhead) komunikasi, dan menyelesaikan 
problem dalam waktu (n1.33) bila digunakan prosesor sebanyak n1,66. 
Sehingga, source parallel formulation lebih mengeksploitasi keparalelan 
dibandingkan source-partitioned.
F. Kesimpulan 
Arsitektur untuk Algoritma Dijkstra Single-Source Shortest Paths ini 
memerlukan masing-masing p prosesor ditugaskan secara berurut n/p kolom dari 
matriks matriks adjacent berbobot, dan menghitung nilai n/p pada array l. Pada 
algoritma single Source-Parallel Formulation dieksekusi pada arsitektur dimana 
setiap submesh, maka waktu eksekusi paralel adalah jumlahan waktu 
komputasinya (n3/p) dengan waktu komunikasinya ((np)), yaitu Tp=(n3/p)+ 
((np)). Ini juga menunjukkan fungsi isoefisiensi untuk komunikasi adalah 
(p1.8), dengan isoefisiensi untuk proses yang konkuren adalah (p1.5). 
Speedup untuk arsitektur model Source-Partitoned Formulation adalah 
(n3)/(n2) dan efisiensinya adalah (1), dimana tidak ada overhead komunikasi. 
Hal ini bukan merupakan formulasi paralel yang ekselen, karena bila 
menggunakan n prosesor, diperoleh fungsi isoefisiensi untuk proses konkurensi 
sebesar (p3). 
Pada dua model arsitektur paralel untuk semua pasangan, untuk formulasi 
source partitioned tidak ada komunikasi, bila menggunakan prosesor yang 
jumlahnya tidak lebih dari n prosesor, dan menyelesaikan masalah dalam waktu 
(n2). Sedangkan pada formulasi source parallel menggunakan sampai n1,66 
prosesor, memiliki waktu (overhead) komunikasi, dan menyelesaikan problem 
dalam waktu (n1.33) bila digunakan prosesor sebanyak n1,66.

Contenu connexe

Tendances

Contoh skpl-software-manajemen-sekolah
Contoh skpl-software-manajemen-sekolahContoh skpl-software-manajemen-sekolah
Contoh skpl-software-manajemen-sekolah
DinilOctav
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
willyhayon
 
Distribusi binomial dan poisson baru
Distribusi binomial dan poisson baruDistribusi binomial dan poisson baru
Distribusi binomial dan poisson baru
ratuilma
 
Perencanaan proyek wbs, matrix tanggungjawab, gantt chart, network planning
Perencanaan proyek   wbs, matrix tanggungjawab, gantt chart, network planningPerencanaan proyek   wbs, matrix tanggungjawab, gantt chart, network planning
Perencanaan proyek wbs, matrix tanggungjawab, gantt chart, network planning
Anindya N. Rafitricia
 
Makalah manajemen proyek sistem informasi
Makalah manajemen proyek sistem informasiMakalah manajemen proyek sistem informasi
Makalah manajemen proyek sistem informasi
Ar Schwarzenegger
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluang
bagus222
 
Pengalokasian Memory
Pengalokasian MemoryPengalokasian Memory
Pengalokasian Memory
Eko Breq
 

Tendances (20)

4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
 
Contoh skpl-software-manajemen-sekolah
Contoh skpl-software-manajemen-sekolahContoh skpl-software-manajemen-sekolah
Contoh skpl-software-manajemen-sekolah
 
Pert 04 clustering data mining
Pert 04 clustering   data miningPert 04 clustering   data mining
Pert 04 clustering data mining
 
IMK - Strategi Banyak Window
IMK - Strategi Banyak WindowIMK - Strategi Banyak Window
IMK - Strategi Banyak Window
 
Distribusi binomial dan poisson
Distribusi binomial dan poissonDistribusi binomial dan poisson
Distribusi binomial dan poisson
 
Contoh Soal Huffman Code
Contoh Soal Huffman CodeContoh Soal Huffman Code
Contoh Soal Huffman Code
 
Manajemen biaya proyek
Manajemen biaya proyekManajemen biaya proyek
Manajemen biaya proyek
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
 
Distribusi binomial dan poisson baru
Distribusi binomial dan poisson baruDistribusi binomial dan poisson baru
Distribusi binomial dan poisson baru
 
Diktat kuliah Algoritma dan Pemograman
Diktat kuliah Algoritma dan PemogramanDiktat kuliah Algoritma dan Pemograman
Diktat kuliah Algoritma dan Pemograman
 
Perencanaan proyek wbs, matrix tanggungjawab, gantt chart, network planning
Perencanaan proyek   wbs, matrix tanggungjawab, gantt chart, network planningPerencanaan proyek   wbs, matrix tanggungjawab, gantt chart, network planning
Perencanaan proyek wbs, matrix tanggungjawab, gantt chart, network planning
 
Makalah manajemen proyek sistem informasi
Makalah manajemen proyek sistem informasiMakalah manajemen proyek sistem informasi
Makalah manajemen proyek sistem informasi
 
Pendekatan - pendekatan Pengembangan Sistem
Pendekatan - pendekatan Pengembangan SistemPendekatan - pendekatan Pengembangan Sistem
Pendekatan - pendekatan Pengembangan Sistem
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluang
 
Contoh proposal manajemen_proyek
Contoh proposal manajemen_proyekContoh proposal manajemen_proyek
Contoh proposal manajemen_proyek
 
Tombol cepat keyboard pada laptop hp
Tombol cepat keyboard pada laptop hpTombol cepat keyboard pada laptop hp
Tombol cepat keyboard pada laptop hp
 
Contoh Soal Manajemen Proyek
Contoh Soal Manajemen ProyekContoh Soal Manajemen Proyek
Contoh Soal Manajemen Proyek
 
Pengalokasian Memory
Pengalokasian MemoryPengalokasian Memory
Pengalokasian Memory
 
Rudi hartanto tutorial 04 rapid miner 5.3 k-means
Rudi hartanto   tutorial 04 rapid miner 5.3 k-meansRudi hartanto   tutorial 04 rapid miner 5.3 k-means
Rudi hartanto tutorial 04 rapid miner 5.3 k-means
 
Mengevaluasi kasus bisnis
Mengevaluasi kasus bisnisMengevaluasi kasus bisnis
Mengevaluasi kasus bisnis
 

En vedette

Tugas review jurnal ilmiah (Kewirausahaan Imigran Korea Vs Iran)
Tugas review jurnal ilmiah (Kewirausahaan Imigran Korea Vs Iran)Tugas review jurnal ilmiah (Kewirausahaan Imigran Korea Vs Iran)
Tugas review jurnal ilmiah (Kewirausahaan Imigran Korea Vs Iran)
Alam Alee
 
Review jurnal for uts kimia
Review jurnal for uts kimia Review jurnal for uts kimia
Review jurnal for uts kimia
nilammelati
 
Tugas critical review sistem informasi strategis
Tugas critical review sistem informasi strategisTugas critical review sistem informasi strategis
Tugas critical review sistem informasi strategis
bagus aji
 
Review jurnal sdm
Review jurnal sdmReview jurnal sdm
Review jurnal sdm
Azis Badara
 
Analisis jurnal pendidikan
Analisis  jurnal pendidikanAnalisis  jurnal pendidikan
Analisis jurnal pendidikan
leonypurba
 

En vedette (18)

Cara Mereview Jurnal
Cara Mereview JurnalCara Mereview Jurnal
Cara Mereview Jurnal
 
Tugas Audience Analysis (Menganalisis Jurnal Internasional)
Tugas Audience Analysis (Menganalisis Jurnal Internasional)Tugas Audience Analysis (Menganalisis Jurnal Internasional)
Tugas Audience Analysis (Menganalisis Jurnal Internasional)
 
Review Jurnal Sistem Pakar Metode Certainty Factor
Review Jurnal Sistem Pakar Metode Certainty FactorReview Jurnal Sistem Pakar Metode Certainty Factor
Review Jurnal Sistem Pakar Metode Certainty Factor
 
Ringkasan jurnal kelompok 2
Ringkasan jurnal kelompok 2Ringkasan jurnal kelompok 2
Ringkasan jurnal kelompok 2
 
jurnal sistem pakar penyakit tanaman dengan menggunakn metode certainty facto...
jurnal sistem pakar penyakit tanaman dengan menggunakn metode certainty facto...jurnal sistem pakar penyakit tanaman dengan menggunakn metode certainty facto...
jurnal sistem pakar penyakit tanaman dengan menggunakn metode certainty facto...
 
Review Jurnal
Review JurnalReview Jurnal
Review Jurnal
 
Tugas review jurnal ilmiah (Kewirausahaan Imigran Korea Vs Iran)
Tugas review jurnal ilmiah (Kewirausahaan Imigran Korea Vs Iran)Tugas review jurnal ilmiah (Kewirausahaan Imigran Korea Vs Iran)
Tugas review jurnal ilmiah (Kewirausahaan Imigran Korea Vs Iran)
 
Review jurnal for uts kimia
Review jurnal for uts kimia Review jurnal for uts kimia
Review jurnal for uts kimia
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
 
Tugas critical review sistem informasi strategis
Tugas critical review sistem informasi strategisTugas critical review sistem informasi strategis
Tugas critical review sistem informasi strategis
 
Jurnal pasar modal pak sutrisno
Jurnal pasar modal pak sutrisnoJurnal pasar modal pak sutrisno
Jurnal pasar modal pak sutrisno
 
Review jurnal sdm
Review jurnal sdmReview jurnal sdm
Review jurnal sdm
 
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar MengajarAnalisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
 
Analisis jurnal
Analisis jurnalAnalisis jurnal
Analisis jurnal
 
Analisis jurnal pendidikan
Analisis  jurnal pendidikanAnalisis  jurnal pendidikan
Analisis jurnal pendidikan
 
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
Buku Strategi Pembelajaran KWU (microteaching)
 
Ringkasan pengajaran manajemen operasional
Ringkasan pengajaran manajemen operasionalRingkasan pengajaran manajemen operasional
Ringkasan pengajaran manajemen operasional
 
Contoh Review Jurnal
Contoh Review JurnalContoh Review Jurnal
Contoh Review Jurnal
 

Similaire à Review jurnal

Jurnal - Muhamad Imam - Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan ...
Jurnal - Muhamad Imam - Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan ...Jurnal - Muhamad Imam - Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan ...
Jurnal - Muhamad Imam - Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan ...
Muhamad Imam
 
Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk realisasi perangkat keras dari kont...
Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk realisasi perangkat keras dari kont...Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk realisasi perangkat keras dari kont...
Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk realisasi perangkat keras dari kont...
BerzaHS
 
Pemrosesan paralel untuk kompresi data
Pemrosesan paralel untuk kompresi dataPemrosesan paralel untuk kompresi data
Pemrosesan paralel untuk kompresi data
Emus Kelen
 

Similaire à Review jurnal (20)

Jurnal - Muhamad Imam - Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan ...
Jurnal - Muhamad Imam - Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan ...Jurnal - Muhamad Imam - Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan ...
Jurnal - Muhamad Imam - Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan ...
 
Spanning Tree Greedy.pptx
Spanning Tree Greedy.pptxSpanning Tree Greedy.pptx
Spanning Tree Greedy.pptx
 
Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan Algoritma Djikstrak
Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan Algoritma DjikstrakPencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan Algoritma Djikstrak
Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan Algoritma Djikstrak
 
Tugas 5 0317-fahreza yozi-1612510832
Tugas 5 0317-fahreza yozi-1612510832Tugas 5 0317-fahreza yozi-1612510832
Tugas 5 0317-fahreza yozi-1612510832
 
Materi 2 Kompleksitas Waktu dan Ruang (2).pdf
Materi 2 Kompleksitas Waktu dan Ruang (2).pdfMateri 2 Kompleksitas Waktu dan Ruang (2).pdf
Materi 2 Kompleksitas Waktu dan Ruang (2).pdf
 
Matematika diskrit Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit  Aplikasi Graf / GrafMatematika diskrit  Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit Aplikasi Graf / Graf
 
Bab ii a star revisi 1
Bab ii a star revisi 1Bab ii a star revisi 1
Bab ii a star revisi 1
 
Makalah Algoritma kruskal
Makalah Algoritma kruskalMakalah Algoritma kruskal
Makalah Algoritma kruskal
 
Berkas
Berkas Berkas
Berkas
 
Pertemuan1
Pertemuan1Pertemuan1
Pertemuan1
 
Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk realisasi perangkat keras dari kont...
Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk realisasi perangkat keras dari kont...Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk realisasi perangkat keras dari kont...
Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk realisasi perangkat keras dari kont...
 
Pemrosesan paralel untuk kompresi data
Pemrosesan paralel untuk kompresi dataPemrosesan paralel untuk kompresi data
Pemrosesan paralel untuk kompresi data
 
Algo dn pemrogaman
Algo dn pemrogamanAlgo dn pemrogaman
Algo dn pemrogaman
 
listiati univ bung hata (1110013211051) Algoritma dan flowchart
listiati univ bung hata (1110013211051) Algoritma dan flowchartlistiati univ bung hata (1110013211051) Algoritma dan flowchart
listiati univ bung hata (1110013211051) Algoritma dan flowchart
 
2.sd 13.ok
2.sd 13.ok2.sd 13.ok
2.sd 13.ok
 
2.sd 13
2.sd 132.sd 13
2.sd 13
 
01_Pengenalan_Algoritma_ppt.ppt
01_Pengenalan_Algoritma_ppt.ppt01_Pengenalan_Algoritma_ppt.ppt
01_Pengenalan_Algoritma_ppt.ppt
 
Pengenalan_Algoritma_ppt.ppt
Pengenalan_Algoritma_ppt.pptPengenalan_Algoritma_ppt.ppt
Pengenalan_Algoritma_ppt.ppt
 
Konstruksi Dasar dan Notasi Algoritma .pptx
Konstruksi Dasar dan Notasi Algoritma .pptxKonstruksi Dasar dan Notasi Algoritma .pptx
Konstruksi Dasar dan Notasi Algoritma .pptx
 
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendekAlgoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
 

Dernier

SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
EndangNingsih7
 
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxRESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
mirzagozali2
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
ritch4
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
BangMahar
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
DIGGIVIO2
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
DosenBernard
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
TaufikTito
 

Dernier (20)

SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxRESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCCPERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 

Review jurnal

  • 1. REVIEW JURNAL “Perancangan Arsitektur Pemaralelan Untuk Mencari Shortest Path Dengan Algoritma Dijkstra Karya : Eko Adi Sarwoko Jurusan Matematika FMIPA Undip” A. Identitas Jurnal yang direview adalah sebuah jurnal matematika dan komputer yang ditulis oleh Eko Adi Sarwoko dari jurusan matematika FMIPA UNDIP. Jurnal yang berjudul “Perancangan Arsitektur Pemaralelan Untuk Mencari Shortest Path Dengan Algoritma Dijkstra” ini diterbitkan pada tahun 2003 dengan volume 6, No. 3, rentang halaman 137-143. ISSN : 1410-8518. B. Abstrak Perancangan arsitektur pemaralelan merupakan salah satu tahap penting dalam komputasi paralel. Tahap ini bertujuan agar kompleksitas komputasi dan komunikasi dapat efisien. Tulisan ini merupakan kajian perancangan arsitektur pemaralelan mencari Shortest Path dengan Algoritma Dijkstra. Rancangan ini ditinjau berdasarkan aspek analisis algoritma baik kompleksitas komputasi maupun komunikasi. C. Latar Belakang Solusi untuk mencari Shortest Path dengan Algoritma Dijkstra secara sekuensial telah banyak diteliti para pakar [McHugh, 1990]. Seperti diketahui aspek programming sekuensial mengalami kendala yang mencakup keterbatasan tranfer data, dan keterbatasan kecepatan perhitungan [Lewis, 1992]. Dengan perkembangan teknologi hardware dan software saat ini, alternatif yang saat ini dikembangkan adalah penyelesaian masalah dengan pendekatan proses secara paralel. Secara umum diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi dalam menangani suatu masalah. Apalagi dipihak user juga menginginkan adanya sistem penyelesaian masalah yang cepat dan dapat mengatasi masalah yang jauh lebih besar dan komplikated [Lewis, 1992],[Kumar,1994].
  • 2. Demikian pula untuk solusi masalah shortest path dengan Algoritma Dijkstra memerlukan penyelesaian masalah dengan pendekatan proses secara paralel, apabila pendekatan solusi secara sekuensial belum mampu memberikan solusi yang cepat serta dihadapkan dengan jumlah vertek yang jauh lebih besar dan komplikated. Dalam pemrograman paralel yang melibatkan banyak prosesor, selanjutnya beban masalah didistribusikan ke berbagai prosesor. Dengan melibatkan banyak prosesor hal ini akan berdampak pada aspek komunikasi. Isue penting yang harus diperhatikan adalah proses komunikasi tetap low-overhead. Isue tersebut akan berdampak pada berbagai hal, antara lain mencakup pengaturan dan sinkronisasi arsitektur komputernya, proses komunikasi dan transfer data, dan metode keparalelan [Lewis, 1992],[Kumar,1994]. D. Metode Tulisan ini mengkaji desain arsitektur keparalelan untuk masalah shortest path dengan Algoritma Dijkstra, agar diperoleh efisiensi dan peningkatan speedup dibandingkan dengan cara sekuensial. E. Hasil dan Pembahasan Pandang graph berarah dengan bobot non negatip G=(V,E), masalah path terpendek dengan single-source adalah untuk mencari path terpendek dari suatu vertek vV ke semua vertek yang lain di dalam V. Suatu shortest path dari u ke v adalah path dengan bobot minimal. Selain mencari shortest path dari vertek tunggal v ke setiap vertek yang lain, dapat juga untuk mencari shortest path diantara semua pasangan titik. Secara formal, masalah shortest path setiap pasang adalah untuk mencari shortest path diantara semua pasang vertek vI,vj V sedemikian sehingga ij. Untuk suatu graph dengan n vertek, outputnya adalah matriks berukuran nxn dari D=d(I,j) sedemikian sehingga dI,j adalah biaya shortest path dari vertek vI ke vertek vj. Bobot garis dapat merepresentasikan waktu, biaya, pinalti, kerugian, atau beberapa kuantitas lain secara akumulatif.
  • 3. Algoritma Dijkstra untuk mencari single-source shortest path dari suatu vertek tunggal s, dilakukan secara increment mencari shortest path dari s ke vertek yang lain di G dan selalu memilih suatu edge ke suatu vertek tertutup yang terdekat, dengan kompleksitas (n2). Sedang Algoritma pencarian all-pairs shortest path dari suatu vertek ke semua vertek yang lain, untuk semua pasangan dengan mengeksekusi algoritma single-source pada setiap prosesor, untuk semua vertek v. Algoritma ini memerlukan kompleksitas (n3). 1. Arsitektur Komputasi Paralel Untuk Shortest Path Dengan Algoritma Dijkstra Menurut [Kumar,1994], model arsitektur yang dipilih untuk implementasi paralelism harus disesuaikan dengan prosesor dan hardware, agar tercipta efisiensi proses. Hal ini harus diperhitungkan, karena bukan tidak mungkin masalah komunikasi ini, akan jauh lebih kompleks daripada masalah arsitektur, dan ini sering terabaikan pada perhitungan kinerja. Kemudian dari aspek software (sistem operasi, kompilator) dapat dilakukan secara dinamis (sistem mendeteksi sendiri) atau statis (pemrogram yang mesti menentukan letak keparalelannya) [Chaudhuri, 1992]. 2. Arsitektur Paralel untuk Single-Source Shortest Paths dengan Algoritma Dijkstra Formulasi paralel untuk masalah ini prinsipnya adalah iterasi. Masing-masing iterasi mencari suatu vertek dengan pencapaian minimal dari suatu vertek asal, diantara vertek-vertek yang belum dikunjungi yang terhubung secara langsung dengan suatu vertek yang sudah dukunjungi. Pencapaian ini memungkinkan untuk memilih lebih dari satu vertek, jika terdapat lebih dari dua pilihan yang sudah dikunjungi berhungan langsung dengan vertek yang belum dikunjungi maka dipilih yang jaraknya paling dekat. Matriks adjacency berbobot dipartisi dengan menggunakan block-striped mapping.
  • 4. Sehingga arsitektur masing-masing p prosesor ditugaskan secara berurut n/p kolom dari matriks matriks adjacent berbobot, dan menghitung nilai n/p pada array l. 3. Arsitektur Paralel All-pairs Shortest Path dengan Algoritma Dijkstra a. Source-Partitoned Formulation Formulasi paralel source partitioned dari algoritma Dijkstra menggunakan n prosesor. Masing-masing pI mencari shortest shortest path dari vertek vI ke semua vertek yang lain dengan mengeksekusi Algoritma Dijkstra yang sekuensial dari single-source shortest path. Dengan demikian tidak ada proses komunikasi antar prosesor. Sehingga, eksekusi paralel untuk formulasi ini adalah Tp= (n2). Komunikasi prosesor seperti tidak ada, ini merupakan formulasi paralel yang ekselen. Namun, ini tidaklah benar, karena algoritma menggunakan sebanyak n prosesor. Selanjutnya, fungsi isoefisiensi untuk proses konkurensinya adalah (p3), dimana ini merupakan rata-rata fungsi isoefisiensi algoritma ini. Jika jumlah prosesor yang tersedia untuk menyelesaikan masalah ini adalah kecil (bahwa n=(p)), maka algoritma ini mempunyai kinerja yang baik. Namun, jika jumlah prosesor lebih besar dari n, algoritma lain biasanya mengadopsi algoritma ini sebab skalabilitasnya sangatlah kecil. b. Source-Parallel Formulation Masalah utama dengan formulasi source-partitioned formulation adalah bahwa jika hanya menggunakan n prosesor akan terjadi busy saat bekerja. Source parallel formulation adalah sama dengan source partitioned formulation, bedanya bahwa algoritma single-source berjalan pada subset prosesor yang terpisah. Secara khusus, p(=16) prosesor dibagi menjadi n(=4) partisi, masing-masing dengan p/n prosesor (formulasi ini ditekankan hanya jika p>n). Masing-masing n problem single-source shortest path diselesaikan dengan satu dari n partisi. Dengan kata lain, pertama pemarelan problem all-pairs
  • 5. shortest path dengan menugaskan setiap vertek ke sebagian dari kumpulan prosesor, dan pemaralelan algoritma single-source dengan menggunakan p/n prosesor untuk menyelsaikannya. Jumlah total prosesor yang digunakan efisien dengan formulasi ini yaitu (n2). c. Evaluasi Overhead Komputasi dan Komunikasi Asumsikan bahwa arsitektur yang dibangun memiliki p prosesor dengan struktur mesh, sedemikian sehingga p adalah perkalian pada n. struktur mesh pxp dipartisi menjadi n submesh yang masing-masing berukuran (p/n)x(p/n). Selanjutnya algoritma single source ini dieksekusi pada setiap submesh, maka waktu eksekusi paralel adalah Tp=(n3/p)+ ((np)), dimana waktu komputasinya (n3/p) dan waktu komunikasinya ((np)). Sedang waktu eksekusi sekuensial adalah W=(n3), maka Speedup dan Efisiensinya adalah (n3) / { (n3/p)+ ( (np) ) }, dan 1 / { 1 + (p1.5/n2.5) }. Dari hasil tersebut terlihat bahwa formulasi biaya minimal adalah p1.5/n2.5=(1). Selanjutnya, formulasi ini dapat digunakan untuk menjadi (n1.66) prosesor yang efisien. Hal ini menunjukkan terjadi isoefisiensi untuk komunikasi adalah (p1.8). Sedangkan untuk arsitektur formulasi paralel Dijkstra untuk semua pasangan, terlihat bahwa dalam formulasi source partitioned tidak ada komunikasi, dengan menggunakan prosesor yang jumlahnya tidak lebih dari n prosesor, dan menyelesaikan masalah dalam waktu (n2). Sangat bertentangan, pada formulasi source parallel menggunakan sampai n1,66 prosesor, memiliki waktu (overhead) komunikasi, dan menyelesaikan problem dalam waktu (n1.33) bila digunakan prosesor sebanyak n1,66. Sehingga, source parallel formulation lebih mengeksploitasi keparalelan dibandingkan source-partitioned.
  • 6. F. Kesimpulan Arsitektur untuk Algoritma Dijkstra Single-Source Shortest Paths ini memerlukan masing-masing p prosesor ditugaskan secara berurut n/p kolom dari matriks matriks adjacent berbobot, dan menghitung nilai n/p pada array l. Pada algoritma single Source-Parallel Formulation dieksekusi pada arsitektur dimana setiap submesh, maka waktu eksekusi paralel adalah jumlahan waktu komputasinya (n3/p) dengan waktu komunikasinya ((np)), yaitu Tp=(n3/p)+ ((np)). Ini juga menunjukkan fungsi isoefisiensi untuk komunikasi adalah (p1.8), dengan isoefisiensi untuk proses yang konkuren adalah (p1.5). Speedup untuk arsitektur model Source-Partitoned Formulation adalah (n3)/(n2) dan efisiensinya adalah (1), dimana tidak ada overhead komunikasi. Hal ini bukan merupakan formulasi paralel yang ekselen, karena bila menggunakan n prosesor, diperoleh fungsi isoefisiensi untuk proses konkurensi sebesar (p3). Pada dua model arsitektur paralel untuk semua pasangan, untuk formulasi source partitioned tidak ada komunikasi, bila menggunakan prosesor yang jumlahnya tidak lebih dari n prosesor, dan menyelesaikan masalah dalam waktu (n2). Sedangkan pada formulasi source parallel menggunakan sampai n1,66 prosesor, memiliki waktu (overhead) komunikasi, dan menyelesaikan problem dalam waktu (n1.33) bila digunakan prosesor sebanyak n1,66.