SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITISDANKREATIFMATEMATIS

A.    Pendahuluan

      Matematika sebagai ilmu dasar dari segala bidang ilmu pengetahuan merupakan hal yang sangat
penting untuk kita ketahui. Oleh sebab itu, matematika perlu diajarkan di semua jenjang pendidikan
formal, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pentingnya matematika bisa dilihat dari
manfaat dan kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari, juga bagi perkembangan ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu penyempurnaan kurikulum terus dilakukan Depdiknas, antara lain
dengan memasukkan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatifsebagai Standar
Kompetensi Mata Pelajaran Matematika yang termuat dalam Kurikulum 2006.

      Kemampuan berpikir kritis dan kreatif sangat diperlukan oleh siswa mengingat bahwa dewasa
ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat dan memungkinkan siapa saja bisa
memperolah informasi secara cepat dan mudah dengan melimpah dari berbagai sumber dan tempat
manapun di dunia. Hal ini mengakibatkan cepatnya perubahan tatanan hidup serta perubahan global
dalam kehidupan. Jika para siswa tidak dibekali dengan kemampuan berpikir kritis dan kreatif maka
mereka tidak akan mampu mengolah menilai dan megambil informasi yang butuhkannya untuk
menghadapi tantangan tersebut. Oleh karena itu kemampuan berpikir kritis dan kreatif adalah
merupakan kemampuan yang penting dalam mata pelajaran matematika.

      Sejalan dengan pernyataan di atas Sumarmo (2012 : 4) mengatakan bahwa pendidikan
matematika pada hakekatnya mempunyai dua arah pengembangan yaitu untuk memenuhi kebutuhan
masa kini dan masa datang. Kebutuhan masa kini yaitu kebutuhan yang mengarah pada kemampuan
pemahaman konsep-konsep yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah matematika dan ilmu
pengetahuan lainnya. Yang dimaksud kebutuhan masa datang adalah kebutuhan yang mengarah pada
kemampuan nalar yang logis, sistematis, kritis, dan cermat serta berfikir objektif dan terbuka untuk
menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari serta untuk menghadapi masa depan yang selalu
berubah.

B.1. Pengertian Berpikir
      Sebelum membahas berpikir kritis dan kreatif, terlebih dahulu kita bahas apa itu berpikir. Dalam
kamus besar Bahasa Indonesia (1991:767) berpikir adalah penggunaan dari akal budi dalam
mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Menurut Presseisen (dalam Nur Izzati, 2009), “berpikir
secara umum diasumsikan sebagai proses kognitif, aksi mental ketika pengetahuan diperoleh”.
Sedangkan kutipan Beyer (Wardhani, 2011) menyatakan, “Thinking, in short, is the mental process by
wich individuals make sense out of experience”.Liputo (Aisyah, 2008:17) berpendapat bahwa
berpikir merupakan aktivitas mental yang disadari dan diarahkan untuk maksud tertentu. Maksud yang

                                                  1
dapat dicapai dalam berpikir adalah memahami, mengambil keputusan, merencanakan, memecahkan
masalah dan menilai tindakan.
      Ruggiero (dalam Siswono, 2009) mengartikan berpikir sebagai suatu aktivitas mental untuk
membantu memformulasikan atau memecahkan suatu masalah, membuat suatu keputusan, atau
memenuhi hasrat keingintahuan (fulfill a desire to understand). Pendapat ini menegaskan bahwa
ketika seseorang merumuskan suatu masalah, memecahkan masalah, ataupun ingin memahami
sesuatu, maka ia melakukan suatu aktivitas berpikir.Berdasarkan pengertian-pengertian di atas berpikir
dapat diartikan sebagai kegiatan akal budi atau kegiatan mental untuk mempertimbangkan,
memahami, merencanakan, memutuskan, memecahkan masalah dan menilai tindakan.

B.2. Berpikir Kritis
      Dalam bidang pendidikan, Aisyah (2011), mengemukakan bahwa berpikir kritis didefinisikan
sebagai pembentukan kemampuan aspek logika seperti kemampuan memberikan argumentasi,
silogisme dan pernyataan yang proposional. Menurut Beyer (dalam Wardhani, 2011), “Berpikir kritis
adalah kumpulan operasi-operasi spesifik yang mungkin dapat digunakan satu persatu atau dalam
banyak kombinasi atau urutan dan setiap operasi berpikir kritis tesebut memuat analisis dan evaluasi”.
      Sedangkan Ennis (dalam Williawati, 2009:11) mengemukakan, “Definisi berpikir kritis adalah
berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang
harus dipercayai atau dilakukan”. Oleh karena itu, indikator kemampuan berpikir kritis dapat
diturunkan dari aktivitas kritis siswa sebagai berikut:
 1.   Mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan;
 2.   Mencari alasan;
 3.   Berusaha mengetahui informasi dengan baik;
 4.   Memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya;
 5.   Memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan;
 6.   Berusaha tetap relevan dengan ide utama;
 7.   Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar;
 8.   Mencari alternatif;
 9.   Bersikap dan berpikir terbuka;
 10. Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu;
 11. Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan;
 12. Bersikap secara sistimatis dan teratur dengan bagian-bagian dari keseluruhan masalah.

      Selanjutnya Fisher (dalam Agustine, 2009) menekankan indikator keterampilan berpikir kritis
yang penting, meliputi:
 1.   Menyatakan kebenaran pertanyaan atau pernyataan
 2.   Menganalisis pertanyaan atau pernyataan;

                                                    2
3.    Berpikir logis;
 4.    Mengurutkan, misalnya secara temporal, secara logis, secara sebab akibat;
 5.    Mengklasifikasi, misalnya gagasan objek-objek;
 6.    Memutuskan, misalnya apakah cukup bukti;
 7.    Memprediksi (termasuk membenarkan prediksi);
 8.    Berteori;
 9.    Memahami orang lain dan dirinya.
       Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir
kritis adalah kemampuan menggunakan logika untuk membuat, menganalisis mengevaluasi serta
mengambil keputusan tentang apa yang diyakini dan dilakukan.

Contoh 1 tugas berpikir kritis matematik siswa SMP
      Jika dua buah segitiga mempunyai keliling yang sama, apakah luas kedua segitiga tersebut juga
      sama? Jelaskan !

Penyelesaian :
1. Jika dua buah segitiga mempunyai keliling yang sama, maka luas kedua segitiga tersebut belum
      tentu sama. Perhatikan contoh berikut !
      Misalkan ada dua buah segitiga, panjang sisi-sisi segitiga pertama 3 cm, 4cm, 5cm dan panjang
      sisi-sisi segitiga kedua 2cm, 5cm, 5cm. Maka keliling kedua segitiga tersebut sama yaitu 12cm.
      Dengan rumus luas segitiga teorema heron yaitu                                     dengan

                           diperoleh hasil sebagai berikut :

      Untuk segitiga pertama :
      a = 3cm, b = 4cm, c = 5cm dan s = 6cm, maka luas segitiga =                      cm2

      Untuk segitiga kedua :
      a = 2cm, b = 5cm, c = 5cm dan s = 6cm, maka luas segitiga =                      cm2

      dari hasil perhitungan di atas tampak bahwa jika dua segitiga mempunyai keliling yang sama,
      maka luas kedua segitiga tersebut tidak sama.

Contoh 2 tugas berpikir kritis matematik siswa SMP (Mahmudi, 2008)
      Beni menyatakan bahwa ia telah membagi persegipanjang berikut menjadi 4 daerah yang sama
      luasnya. Susi tidak setuju dengan pendapat Beni. Siapakah yang benar? Mengapa?




                                                      3
Penyelesaian :
   2. Misal panjang AB =      dan BC = , maka                       D                           C
       luas segitiga ABE = luas segitiga CDE =

                                                                                  E
       luas segitiga BCE = luas segitiga ADE =
                                                                    A                           B
       Jadi yang benar adalah Beni.

Contoh 3 tugas berpikir kritis matematik siswa SMP (Murtado dan Tambunan, 1987)
    Perhatikan kumpulan pernyataan berikut !
       Diketahui bahwa          , karena a   , maka :




       Pertanyaannya :
       a. Kalau 2 = 1, maka setiap bilangan asli pasti sama dengan 1. Tunjukkan !
       b. Hasil 2 = 1 adalah sesuatu yang tidak mungkin. Tentu ada yang salah dalam argumen di
           atas, dimanakah letak kesalahannya? Mengapa itu kamu anggap salah?

Penyelesaian :
    a. Karena 2 = 1, maka :     3= 2+1= 1+1= 2=1
          Di asumsikan untuk k є bilangan asli, maka k = 1, sehingga k + 1 = 1 + 1 = 2 = 1
          Terbukti bahwa jika 2 = 1, maka setiap bilangan asli sama dengan 1.
    b. Kesalahan penyelesaian di atas terletak pada pencoretan x -1, pencoretan tersebut sebetulnya
       adalah membagi ruas kanan dan ruas kiri dengan x - 1, itu tidak diperbolehkan karena nila dari
       x – 1 adalah 0 (nol)

Contoh 4tugas berpikir kritis matematik siswa SMA
    Dalam persegipanjang ABCD, AB = 8 cm dan BC = 6 cm akan dibentuk segiempat ABQP, P
    pada CD, Q pada BC dan CQ = CP.
    Kalian harus meletakkan titik P dan Q sehingga diperoleh luas ABQP paling besar. Apakah
    masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk model matematika yang paling sederhana !
    Tentukan panjang CP !




                                                 4
Penyelesaian :
    Model matematika dari masalah di atas adalah :
                                                                          D                  P        C
    Luas ABQP = luas ABCD – (luas ∆ PCQ + luas ∆ ADP)
    Luas ABQP = 48 – (                       )                            6                           Q
    Luas ABQP = 48 – (                   )
                                                                           A             8            B
    Luas ABQP = 48 – (                               ))

    Luas ABQP = 48 – (                               )

    Luas ABQP = –

    Misalkan : Luas ABQP = y dan CP = x, maka diperoleh model matematika sebagai berikut :



    Persamaan sumbu simetrinya : x = 3, artinya nilai y akan maksimum pada x = 3.
    Jadi agar luas ABQP maksimum, maka panjang CP = CQ = 3cm

Contoh 5 tugas berpikir kritis matematik siswa SMA
    Sifat-sifat apa yang akan terjadi jika fungsi kuadrat dirumuskan oleh
    f(x) = ax2+ bx + c, a + b = 0 ? Mengapa ?

Penyelesaian :
    Diketahui a + b = 0,
    Untuk a = b = 0, diperoleh : f(x) = c, grafiknya berupa garis lurus dengan gradien 0
    Untuk a ≠ 0, maka a = - b, diperoleh sifat-sifat sebagai berikut :
    1) Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaannya maka x1 + x2 = 1
    2) Persamaan sumbu simetrinya : x =

    3) Nilai ekstrim =

    4) Koordinat titik balik : (                 )

Contoh 6 tugas berpikir kritis matematik siswa SMA (Mahmudi, 2008)


                 2



    Tentukan dua bilangan berbeda untuk menggantikan x pada segitiga berikut sedemikian
    sehingga memungkinkan untuk          menggambar segitiga         berikut   dengan ukuran sisi   yang
    diberikan. Jelaskan mengapa nilai            x        yang kamu berikan memungkinkan kamu untuk
    menggambar segitiga tersebut?
                                                          5
Penyelesaian :


                                                                       C

                                                                 2
    1. Misal x = 2, maka :

                                                             A
                                                                                   B




    2. Misal x = 4, maka diperoleh :




    Jadi nilai x yang memungkinkan untuk menggambar segitiga tersebut antara lain x = 2 dengan
                 dan x = 4 dengan

B.3. Berpikir Kreatif Matematik
      Proses berpikir kreatif berhubungan dengan kreativitas. Menurut Murdock dan Puccio (dalam
Izzati, 2010) istilah berpikir kreatif dan kreativitas merupakan dua hal yang tidak indentik, namun
kedua istilah itu berelasi secara konseptual. Kreativitas merupakan produk berpikir kreatif dari
individu. Peningkatan kreativitas dari individu sejalan dengan peningkatan proses berpikir kreatifnya.
Selain itu lingkungan yang kondusif dapat mempengaruhi berlangsungnya berpikir kreatif. Siswono
(2009) berpikir kreatif dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mental yang digunakan seorang untuk
membangun ide atau gagasan yang baru.
      Sedangkan Munandar (dalam Siswono, 2009) menunjukkan indikasi berpikir kreatif dalam
definisinya bahwa “kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan
menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya pada
kuantitas, ketepatgunaan, dan keberagaman jawaban”. Pengertian ini menunjukkan bahwa kemampuan
berpikir kreatif seseorang makin tinggi, jika ia mampu menunjukkan banyak kemungkinan jawaban
pada suatu masalah. Tetapi semua jawaban itu harus sesuai dengan masalah dan tepat, selain itu
jawabannya harus bervariasi.
      Pendapat lain, dikemukakan oleh Johnson, (dalam Izzati, 2010); berpikir kreatif merupakan
sebuah kebiasaan dari pikiran yang dilatih dengan memperhatikan intuisi, menghidupkan imajinasi,

                                                  6
mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru, membuka sudut pandang yang menakjubkan, dan
membangkitkan ide-ide yang tidak terduga. Intuisi bisa membisikan kepada kita untuk memecahkan
sebuah soal matematika dengan cara yang berbeda, atau menyelidiki sebuah proyek dari sudut
pandang yang tidak biasa. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses berpikir kreatif
adalah suatu kegiatan mental yang digunakan untuk menemukan banyak kemungkinan jawaban pada
suatu masalah, dan membangkitkan ide atau gagasan yang baru.

Contoh 1 tugas berpikir kreatif matematik SMP
      Buatlah 2 buah bangun datar lain yang luasnya sama dengan persegi panjang pada gambar
      berikut !


                                         6 cm



                      9 cm

Penyelesaian :
      Jika siswa menggambar persegipanjang lagi, maka tingkat berpikir kreatifnya rendah, jika siswa
      dengan tingkat berpikir kreatif tinggi, maka mereka akan menggambar bangun datar yang
      lain,misalnya trapesium, layang-layang, dan lain-lain.

Contoh 2 tugas berpikir kreatif matematik SMP (Mahmudi, 2010)
      Ali dan Joko melakukan perjalanan dari kota A ke kota B. Mereka berangkat pada saat yang
      sama dan melalui jalan yang sama. Ali menempuh separuh jarakperjalanannya dengan
      kecepatan V1    dan separuh     jarak     berikutnya dengan kecepatan V2 .   Sedangkan Joko
      menempuh separuh waktu perjalanannya dengan kecepatan V1 dan separuh waktu berikutnya
      dengan kecepatan V2 . Siapakah yang lebih dahulu sampai ke kota B? Gunakan beberapa cara
      untuk menjelaskan jawabanmu !

Penyelesaian :
      Strategi pertama adalah dengan penalaran.
      Dalam hal ini terdapat dua kemungkinan nilai V1 dan V2. Kemungkinan pertama adalah V1>V2 .
      Jika Ali menempuh separuh waktu perjalanan dengan kecepatan V 1 dan separuh waktu
      berikutnya dengan kecepatan V2, maka selama paruh waktu pertama perjalanananya, ia
      menempuh lebih dari separuh jarak perjalanannya. Jadi, dalam waktu yang sama, yakni separuh
      waktu perjalanan Ali, jarak yang ditempuh Ali lebih jauh daripada jarak yang ditempuh Joko.
      Dengan kata lain, jarak yang masih harus ditempuh Ali untuk sampai ke B lebih dekat daripada
      jarak yang harus ditempuh Joko untuk sampai ke kota B. Karena selanjutnya mereka berdua
      melakukan perjalanan dengan kecepatan sama, yaitu V2, maka Ali akan sampai lebih dahulu ke
                                                   7
kota B daripada Joko. Kemungkinan kedua adalah V1<V2. Dengan penalaran serupa, dapat
disimpulkan bahwa Joko akan lebih dahulu sampai ke kota B daripada Ali.


Strategi kedua adalah dengan skema.
Situasi pada soal dapat diilustrasikan sebagai berikut.

  V 1V 2
                                                                    Joko


                                                                    Ali




Dari ilustrasi di atas, tampak bahwa jika V1>V2, maka Ali akan sampai lebih dahulu ke kota B
daripada   Joko. Sebaliknya jika V1<V2           dengan memodifikasi ilustrasi tersebut, dapat
ditunjukkan bahwa Joko akan lebih dulu sampai ke kota B daripada Ali.
Strategi ketiga adalah dengan grafik.
Situasi pada soal dapat disajikan dalam grafik berikut.




Pada grafik di atas, sumbu mendatar menyatakan waktu (t) dan sumbu tegak menyatakan jarak
(s). Dari grafik di atas, jika V1>V2, maka Ali akan sampai lebih dahulu ke kota B daripada
Joko. Dengan memodifikasi grafik di atas, dapat disimpulkan sebaliknya, yakni Joko lebih
dahulu sampai ke kota B daripada Ali.

                                             8
Contoh 3 tugas berpikir kreatif matematik SMP (Mahmudi, 2010)
     Diagram berikut menunjukkan acara TV favorit dari seluruh siswa SMP Cerdas Cendekia.




     Berdasarkan diagram di atas, buatlah 3 soal atau pertanyaan berbeda yang berkaitan dengan
     topik pecahan, kemudian selesaikanlah !

Penyelesaian :
     Beberapa soal yang mungkin disusun siswa adalah sebagai berikut.
     a. Berapa persen siswa yang menyukai olahraga?
     b. Berapakah perbandingan banyaknya siswa yang menyukai sinetron dan olahraga?
     c.    Tuliskan sebuah pecahan yang menunjukkan banyaknya siswa yang menyukai berita
          dibandingkan banyaknya siswa keseluruhan.

Contoh 4 tugas berpikir kreatif matematik SMA(Mulyana, 2011)
     Tentukan beberapa cara untuk menentukan sumbu simetri grafik fungsi kuadrat
     f(x) = x2 + 4x !

penyelesaian :
     Cara menentukan sumbu simetri grafik fungsi kuadrat antara lain :
     1. Dengan membuat grafik fungsi



              X          -5       -4        -3          -2      -1       0       1

             F(X)         5        0        -3          -4      -3       0       5

           (X, F(X))    (-5,5)   (-4,0)   (-3,-3)   (-2,-4)   (-1,-3)   (0,0)   (1,5)




                                                    9
6

                                                                  4

                                                                  2

                                                                  0
              -6         -5        -4      -3      -2        -1   -2 0     1       2

                                                                  -4

                                                                  -6



          Dari grafik di atas nampak bahwa persamaan sumbu simetri fungsi : X = -2
     2. Dengan menentukan akar-akar persamaan kuadrat




          Karena akar-akar persamaannya -4 dan 0, maka persamaan sumbu simetri fungsi tersebut

          adalah :
     3. Dengan menggunakan rumus persamaan sumbu simetri fungsi yaitu :

                                  , karena a=1 dan b=4


Contoh 5 tugas berpikir kreatif matematik SMA (Mulyana, 2011)
     Tentukan titik balik fungsi kuadrat f(x) = -x2+ 6x – 5 tanpa menggunakan rumus, gambar,
     atau prosedur yang telah ada !


Contoh 6 tugas berpikir kreatif matematik SMA (Mulyana, 2011)
     Fungsi        kuadrat    f   mempunyai     sumbu    simetri garis x = 2 dan mempunyai titik balik
     maksimum. Tentukan dua buah titik yang mesti diketahui supaya dapat diperoleh tepat sebuah
     rumus fungsi kuadrat f !

penyelesaian :
     Persamaan umum fungsi kuadrat f adalah                                persamaan sumbu simetrinya

                      karena f mempunyai titik balik maksimum maka a < 0, misalka a = -1, maka b = -4,

     sehingga rumus fungsi f menjadi
     Dari persamaan                               , kita bisa mengambil dua titik sebarang sedemikian
     hingga diperoleh tepat sebuah rumus fungsi kuadrat f. Misalka (0,0) dan (-4,0)


                                                        10
C.    Kesempulan
      Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis merupakan hal yang harus dimiliki oleh
siswa. Oleh sebab itu, matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang mengajarkan cara berpikir
kritis dan kreatif perlu diajarkan di semua jenjang pendidikan formal, mulai dari sekolah dasar sampai
perguruan tinggi. Pentingnya matematika bisa dilihat dari manfaat dan kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari, juga bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Kemampuan berpikir kritis dan
kreatif sangat diperlukan oleh siswa mengingat bahwa dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi
berkembang sangat pesat dan memungkinkan siapa saja bisa memperolah informasi secara cepat dan
mudah dengan melimpah dari berbagai sumber dan tempat manapun di dunia.

      Berpikir kritis adalah kemampuan menggunakan logika untuk membuat, menganalisis
mengevaluasi serta mengambil keputusan tentang apa yang diyakini dan dilakukan. Indikator
keterampilan berpikir kritis yang penting, meliputi:
 1.   Menyatakan kebenaran pertanyaan atau pernyataan
 2.   Menganalisis pertanyaan atau pernyataan;
 3.   Berpikir logis;
 4.   Mengurutkan, misalnya secara temporal, secara logis, secara sebab akibat;
 5.   Mengklasifikasi, misalnya gagasan objek-objek;
 6.   Memutuskan, misalnya apakah cukup bukti;
 7.   Memprediksi (termasuk membenarkan prediksi);
 8.   Berteori;
 9.   Memahami orang lain dan dirinya.

      Proses berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental yang digunakan untuk menemukan banyak
kemungkinan jawaban pada suatu masalah, dan membangkitkan ide atau gagasan yang baru.
Kemampuan berpikir kreatif seseorang makin tinggi, jika ia mampu menunjukkan banyak
kemungkinan jawaban pada suatu masalah. Tetapi semua jawaban itu harus sesuai dengan masalah
dan tepat, selain itu jawabannya harus bervariasi.




                                                     11
DAFTAR PUSTAKA



        . (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka;

Agustine, T. (2009). Pengaruh Penggunaan Strategi Heuristik terhadap Peningkatan Kemampuan
      Berpikir Kritis Matematika Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FKIP UNPAS: tidak
      diterbitkan

Aisyah, T.S. (2008). Penerapan Strategi Konflik Kognitif dalam Pembelajaran Matematika untuk
     Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FKIP
     UNPAS: tidak diterbitkan

Badan Standar Nasional Pendidikan (2006). Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
     Jakarta : BNSP;

Izzati, N. (2009),Berpikir Kreatif dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis: Apa, Mengapa,
       dan Bagaimana Mengembangkannya Pada Peserta Didik. Prosiding Seminar Nasional
       Matematika dan Pendidikan Matematika, Bandung 19 Desember 2009, hal. 49-60

Mahmudi, A. (2008),Mengembangkan Soal Terbuka (Open-Ended Problem) dalam Pembelajaran
    Matematika. Makalah Disampaikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
    Matematika yang Diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY
    Yogyakarta, 28 Nopember 2008;

Mahmudi, A. (2010), Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis. Makalah Disajikan pada
    Konferensi Nasional Matematika XV, UNIMA Manado, 30 Juni – 3 Juli 2010;

Mulyana,      T.         (2011),Kemampuan        Berpikir   Kritis    dan     Kreatif,Jurnal
     (Online)http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/19510106197603
     1-/File_24_Kemampuan_Berpikir_Kritis_dan_Kreatif_Matematik.pdf, (5 Nopember 2012);

Siswono, T.Y.E. (2009), Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pemecahan
     Masalah             Tipe         ”What’s        Another         Way”.Jurnal         (Online)
     http://tatagyes.files.wordpress.com/2009/11/paper07_jurnalpgriyogja.pdf, (12 Desember 2012)

Sumarmo, U. (2012), Bahan Belajar Matakuliah Proses Berpikir Matematik Program S2 Pendidikan
     Matematika. STKIP Siliwangi Bandung;

Wardhani,     P.P.    (2011),    Kemampuan      Berpikir  Kritis    Dan      Kreatif Matematika.
     http://furahasekai.wordpress.com/2011/10/06/kemampuan-berpikir-kritis-dan-kreatif-
     matematika/, (29 Nopember 2012)

Williawati, L. (2009). Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Diskursus terhadap
      Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Matematika. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika
      FKIP UNPAS: tidak diterbitkan




                                               12

Contenu connexe

Tendances

Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswaLembar observasi siswa
Lembar observasi siswaAlby Alyubi
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
topik 5 koneksi antar materi
topik 5 koneksi antar materitopik 5 koneksi antar materi
topik 5 koneksi antar materirijen21
 
Surat surat peringatan maulid nabi
Surat surat peringatan maulid nabiSurat surat peringatan maulid nabi
Surat surat peringatan maulid nabiImran Iim
 
Rpp tematik kelas III Semester 2
Rpp tematik kelas III Semester 2Rpp tematik kelas III Semester 2
Rpp tematik kelas III Semester 2Aniyah Damayanti
 
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannyaLkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannyaanugerah pratama
 
surat undangan isra' mi'raj.docx
surat undangan isra' mi'raj.docxsurat undangan isra' mi'raj.docx
surat undangan isra' mi'raj.docxAjiM22
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaAna Fitriana
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 
15 buku-supervisi-kelas
15 buku-supervisi-kelas15 buku-supervisi-kelas
15 buku-supervisi-kelasAkbar Jangkung
 
Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
Model Evaluasi Kualitatif dan KuantitatifModel Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
Model Evaluasi Kualitatif dan KuantitatifR. Herawati Suryanegara
 
Contoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatanContoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatanJamaludin ..
 
Pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran matematika
Pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran matematikaPendekatan saintifik dalam proses pembelajaran matematika
Pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran matematikayudith tae
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKcandraabdillah1
 
Model pembelajaran integratif
Model pembelajaran integratifModel pembelajaran integratif
Model pembelajaran integratifHidayah Setiyanti
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 

Tendances (20)

Cover RPP KTSP BAHASA INDONESIA KELAS 8
Cover RPP KTSP BAHASA INDONESIA KELAS 8Cover RPP KTSP BAHASA INDONESIA KELAS 8
Cover RPP KTSP BAHASA INDONESIA KELAS 8
 
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswaLembar observasi siswa
Lembar observasi siswa
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
 
topik 5 koneksi antar materi
topik 5 koneksi antar materitopik 5 koneksi antar materi
topik 5 koneksi antar materi
 
Surat surat peringatan maulid nabi
Surat surat peringatan maulid nabiSurat surat peringatan maulid nabi
Surat surat peringatan maulid nabi
 
Rpp tematik kelas III Semester 2
Rpp tematik kelas III Semester 2Rpp tematik kelas III Semester 2
Rpp tematik kelas III Semester 2
 
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannyaLkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
 
surat undangan isra' mi'raj.docx
surat undangan isra' mi'raj.docxsurat undangan isra' mi'raj.docx
surat undangan isra' mi'raj.docx
 
Surat izin orang tua mengikuti jambore
Surat izin orang tua mengikuti jamboreSurat izin orang tua mengikuti jambore
Surat izin orang tua mengikuti jambore
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswa
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
CONTOH LAPORAN PPL S2
CONTOH LAPORAN PPL S2CONTOH LAPORAN PPL S2
CONTOH LAPORAN PPL S2
 
15 buku-supervisi-kelas
15 buku-supervisi-kelas15 buku-supervisi-kelas
15 buku-supervisi-kelas
 
Surat izin
Surat izinSurat izin
Surat izin
 
Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
Model Evaluasi Kualitatif dan KuantitatifModel Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
 
Contoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatanContoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatan
 
Pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran matematika
Pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran matematikaPendekatan saintifik dalam proses pembelajaran matematika
Pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran matematika
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
 
Model pembelajaran integratif
Model pembelajaran integratifModel pembelajaran integratif
Model pembelajaran integratif
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
 

En vedette

Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahKemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahYadi Pura
 
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA  PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA  PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisYadi Pura
 
Kajian Kritis dalam Pembelajaran Matematika di SD
Kajian Kritis dalam Pembelajaran Matematika di SDKajian Kritis dalam Pembelajaran Matematika di SD
Kajian Kritis dalam Pembelajaran Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Pengelolaan lab ipa 1 2 - laboratorium dan pengadaan bahan
Pengelolaan lab ipa 1 2 - laboratorium dan pengadaan bahanPengelolaan lab ipa 1 2 - laboratorium dan pengadaan bahan
Pengelolaan lab ipa 1 2 - laboratorium dan pengadaan bahanMustika K
 
tata letak / layout LABORATORIUM
tata letak / layout LABORATORIUMtata letak / layout LABORATORIUM
tata letak / layout LABORATORIUMSeptia Nur'aini
 
Pertemuan 1 dan 2 (segi empat dan segitiga)
Pertemuan 1 dan 2 (segi empat dan segitiga)Pertemuan 1 dan 2 (segi empat dan segitiga)
Pertemuan 1 dan 2 (segi empat dan segitiga)umar fauzi
 
Soal dan pembahasan un matematika smp 2014 paket 1
Soal dan pembahasan un matematika smp 2014 paket 1Soal dan pembahasan un matematika smp 2014 paket 1
Soal dan pembahasan un matematika smp 2014 paket 1Sosuke Aizen
 
Soal un dan kunci jawaban matematika sd 2012 2013
Soal un dan kunci jawaban matematika sd 2012 2013Soal un dan kunci jawaban matematika sd 2012 2013
Soal un dan kunci jawaban matematika sd 2012 2013mardiyanto83
 
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematisInstrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematisPreally A
 

En vedette (20)

Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahKemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
 
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA  PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA  PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
 
Makalah karakter
Makalah karakterMakalah karakter
Makalah karakter
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana  pelaksanaan  pembelajaranRencana  pelaksanaan  pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
Chemist sCRIFT Quiz Cekidot
Chemist sCRIFT Quiz CekidotChemist sCRIFT Quiz Cekidot
Chemist sCRIFT Quiz Cekidot
 
Kajian Kritis dalam Pembelajaran Matematika di SD
Kajian Kritis dalam Pembelajaran Matematika di SDKajian Kritis dalam Pembelajaran Matematika di SD
Kajian Kritis dalam Pembelajaran Matematika di SD
 
Teori polya
Teori polyaTeori polya
Teori polya
 
Berpikir kritis dan berpikir kreatif
Berpikir kritis dan berpikir kreatifBerpikir kritis dan berpikir kreatif
Berpikir kritis dan berpikir kreatif
 
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia CekidotKimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
 
Pengelolaan lab ipa 1 2 - laboratorium dan pengadaan bahan
Pengelolaan lab ipa 1 2 - laboratorium dan pengadaan bahanPengelolaan lab ipa 1 2 - laboratorium dan pengadaan bahan
Pengelolaan lab ipa 1 2 - laboratorium dan pengadaan bahan
 
Makalah logika
Makalah logika Makalah logika
Makalah logika
 
tata letak / layout LABORATORIUM
tata letak / layout LABORATORIUMtata letak / layout LABORATORIUM
tata letak / layout LABORATORIUM
 
Pertemuan 1 dan 2 (segi empat dan segitiga)
Pertemuan 1 dan 2 (segi empat dan segitiga)Pertemuan 1 dan 2 (segi empat dan segitiga)
Pertemuan 1 dan 2 (segi empat dan segitiga)
 
Soal dan pembahasan un matematika smp 2014 paket 1
Soal dan pembahasan un matematika smp 2014 paket 1Soal dan pembahasan un matematika smp 2014 paket 1
Soal dan pembahasan un matematika smp 2014 paket 1
 
Soal un dan kunci jawaban matematika sd 2012 2013
Soal un dan kunci jawaban matematika sd 2012 2013Soal un dan kunci jawaban matematika sd 2012 2013
Soal un dan kunci jawaban matematika sd 2012 2013
 
Komunikasi Matematika
Komunikasi MatematikaKomunikasi Matematika
Komunikasi Matematika
 
Komunikasi Matematika
Komunikasi MatematikaKomunikasi Matematika
Komunikasi Matematika
 
Penalaran Matematika
Penalaran MatematikaPenalaran Matematika
Penalaran Matematika
 
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematisInstrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis
 

Similaire à Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah

Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranMiyaki Keyko
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Siti Sholekah
 
Rpp 3 kesebangunan
Rpp 3 kesebangunanRpp 3 kesebangunan
Rpp 3 kesebangunanALI MUTOHAR
 
PPT Interaktif Materi Luas Permukaan Kubus
PPT Interaktif Materi Luas Permukaan KubusPPT Interaktif Materi Luas Permukaan Kubus
PPT Interaktif Materi Luas Permukaan Kubussilvia kuswanti
 
Soal latihan semester 2 mat kls x
Soal latihan semester 2 mat kls xSoal latihan semester 2 mat kls x
Soal latihan semester 2 mat kls xtumiin
 
Rpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruang
Rpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruangRpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruang
Rpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruangRatnah Lestary
 
perbandingan trigonometri sudut
perbandingan trigonometri sudutperbandingan trigonometri sudut
perbandingan trigonometri sudutIka Deavy
 
4. modul ruang dimensi tiga 08301244038
4. modul ruang dimensi tiga 083012440384. modul ruang dimensi tiga 08301244038
4. modul ruang dimensi tiga 08301244038lindabidin
 
Powerpoint teorema phytagoras
Powerpoint teorema phytagorasPowerpoint teorema phytagoras
Powerpoint teorema phytagorasDiah Octavianty
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranSri Kurniawati
 
Tugas akhir rs11 e irma restiyani
Tugas akhir rs11 e irma restiyaniTugas akhir rs11 e irma restiyani
Tugas akhir rs11 e irma restiyanininingwidyastuti
 
Tugas akhir rs11 e irma restiyani
Tugas akhir rs11 e irma restiyaniTugas akhir rs11 e irma restiyani
Tugas akhir rs11 e irma restiyanidwiharsaya
 

Similaire à Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah (20)

Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
152
152152
152
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran MatematikaRencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika
 
5. aturan sinus
5. aturan sinus5. aturan sinus
5. aturan sinus
 
Rpp 3 kesebangunan
Rpp 3 kesebangunanRpp 3 kesebangunan
Rpp 3 kesebangunan
 
PPT Interaktif Materi Luas Permukaan Kubus
PPT Interaktif Materi Luas Permukaan KubusPPT Interaktif Materi Luas Permukaan Kubus
PPT Interaktif Materi Luas Permukaan Kubus
 
Soal latihan semester 2 mat kls x
Soal latihan semester 2 mat kls xSoal latihan semester 2 mat kls x
Soal latihan semester 2 mat kls x
 
Aspek kognitif matematis
Aspek kognitif matematisAspek kognitif matematis
Aspek kognitif matematis
 
Rpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruang
Rpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruangRpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruang
Rpp problem based learning materi diagonal bidang dan diagonal ruang
 
perbandingan trigonometri sudut
perbandingan trigonometri sudutperbandingan trigonometri sudut
perbandingan trigonometri sudut
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
Wawasan matematika
Wawasan matematikaWawasan matematika
Wawasan matematika
 
4. modul ruang dimensi tiga 08301244038
4. modul ruang dimensi tiga 083012440384. modul ruang dimensi tiga 08301244038
4. modul ruang dimensi tiga 08301244038
 
Powerpoint teorema phytagoras
Powerpoint teorema phytagorasPowerpoint teorema phytagoras
Powerpoint teorema phytagoras
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
Rppmatematikaklas9 smt1
Rppmatematikaklas9 smt1Rppmatematikaklas9 smt1
Rppmatematikaklas9 smt1
 
Hakikat Matematika
Hakikat MatematikaHakikat Matematika
Hakikat Matematika
 
Tugas akhir rs11 e irma restiyani
Tugas akhir rs11 e irma restiyaniTugas akhir rs11 e irma restiyani
Tugas akhir rs11 e irma restiyani
 
Tugas akhir rs11 e irma restiyani
Tugas akhir rs11 e irma restiyaniTugas akhir rs11 e irma restiyani
Tugas akhir rs11 e irma restiyani
 

Plus de Yadi Pura

Permendikbud th. 2016 no. 022 ttg. standar proses dikdasmen
Permendikbud th. 2016 no. 022 ttg. standar proses dikdasmenPermendikbud th. 2016 no. 022 ttg. standar proses dikdasmen
Permendikbud th. 2016 no. 022 ttg. standar proses dikdasmenYadi Pura
 
Permendikbud th. 2016 no. 022 lampiran
Permendikbud th. 2016 no. 022   lampiranPermendikbud th. 2016 no. 022   lampiran
Permendikbud th. 2016 no. 022 lampiranYadi Pura
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
 
Modul sa-07-homomorfisma
Modul sa-07-homomorfismaModul sa-07-homomorfisma
Modul sa-07-homomorfismaYadi Pura
 
Sk kriteria-kelulusan
Sk kriteria-kelulusanSk kriteria-kelulusan
Sk kriteria-kelulusanYadi Pura
 
Draf kriteria-lulus-2015
Draf kriteria-lulus-2015Draf kriteria-lulus-2015
Draf kriteria-lulus-2015Yadi Pura
 
Luas lingkaran (2)
Luas lingkaran (2)Luas lingkaran (2)
Luas lingkaran (2)Yadi Pura
 
Luas lingkaran1
Luas lingkaran1Luas lingkaran1
Luas lingkaran1Yadi Pura
 
Kemampuan penalaran induktif
Kemampuan penalaran induktifKemampuan penalaran induktif
Kemampuan penalaran induktifYadi Pura
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif
Kemampuan berpikir kritis dan kreatifKemampuan berpikir kritis dan kreatif
Kemampuan berpikir kritis dan kreatifYadi Pura
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematikaKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematikaYadi Pura
 
Kreatif membelajarkan-matematika
Kreatif membelajarkan-matematikaKreatif membelajarkan-matematika
Kreatif membelajarkan-matematikaYadi Pura
 

Plus de Yadi Pura (17)

Permendikbud th. 2016 no. 022 ttg. standar proses dikdasmen
Permendikbud th. 2016 no. 022 ttg. standar proses dikdasmenPermendikbud th. 2016 no. 022 ttg. standar proses dikdasmen
Permendikbud th. 2016 no. 022 ttg. standar proses dikdasmen
 
Permendikbud th. 2016 no. 022 lampiran
Permendikbud th. 2016 no. 022   lampiranPermendikbud th. 2016 no. 022   lampiran
Permendikbud th. 2016 no. 022 lampiran
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Modul sa-07-homomorfisma
Modul sa-07-homomorfismaModul sa-07-homomorfisma
Modul sa-07-homomorfisma
 
Sk kriteria-kelulusan
Sk kriteria-kelulusanSk kriteria-kelulusan
Sk kriteria-kelulusan
 
Draf kriteria-lulus-2015
Draf kriteria-lulus-2015Draf kriteria-lulus-2015
Draf kriteria-lulus-2015
 
Luas lingkaran (2)
Luas lingkaran (2)Luas lingkaran (2)
Luas lingkaran (2)
 
Lingkaran1
Lingkaran1Lingkaran1
Lingkaran1
 
Luas lingkaran1
Luas lingkaran1Luas lingkaran1
Luas lingkaran1
 
Pythagoras
PythagorasPythagoras
Pythagoras
 
Kemampuan penalaran induktif
Kemampuan penalaran induktifKemampuan penalaran induktif
Kemampuan penalaran induktif
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif
Kemampuan berpikir kritis dan kreatifKemampuan berpikir kritis dan kreatif
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematikaKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
 
Induktif
InduktifInduktif
Induktif
 
Kreatif membelajarkan-matematika
Kreatif membelajarkan-matematikaKreatif membelajarkan-matematika
Kreatif membelajarkan-matematika
 
Piaget
PiagetPiaget
Piaget
 

Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah

  • 1. KEMAMPUAN BERPIKIR KRITISDANKREATIFMATEMATIS A. Pendahuluan Matematika sebagai ilmu dasar dari segala bidang ilmu pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk kita ketahui. Oleh sebab itu, matematika perlu diajarkan di semua jenjang pendidikan formal, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pentingnya matematika bisa dilihat dari manfaat dan kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari, juga bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu penyempurnaan kurikulum terus dilakukan Depdiknas, antara lain dengan memasukkan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatifsebagai Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika yang termuat dalam Kurikulum 2006. Kemampuan berpikir kritis dan kreatif sangat diperlukan oleh siswa mengingat bahwa dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat dan memungkinkan siapa saja bisa memperolah informasi secara cepat dan mudah dengan melimpah dari berbagai sumber dan tempat manapun di dunia. Hal ini mengakibatkan cepatnya perubahan tatanan hidup serta perubahan global dalam kehidupan. Jika para siswa tidak dibekali dengan kemampuan berpikir kritis dan kreatif maka mereka tidak akan mampu mengolah menilai dan megambil informasi yang butuhkannya untuk menghadapi tantangan tersebut. Oleh karena itu kemampuan berpikir kritis dan kreatif adalah merupakan kemampuan yang penting dalam mata pelajaran matematika. Sejalan dengan pernyataan di atas Sumarmo (2012 : 4) mengatakan bahwa pendidikan matematika pada hakekatnya mempunyai dua arah pengembangan yaitu untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan masa datang. Kebutuhan masa kini yaitu kebutuhan yang mengarah pada kemampuan pemahaman konsep-konsep yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah matematika dan ilmu pengetahuan lainnya. Yang dimaksud kebutuhan masa datang adalah kebutuhan yang mengarah pada kemampuan nalar yang logis, sistematis, kritis, dan cermat serta berfikir objektif dan terbuka untuk menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari serta untuk menghadapi masa depan yang selalu berubah. B.1. Pengertian Berpikir Sebelum membahas berpikir kritis dan kreatif, terlebih dahulu kita bahas apa itu berpikir. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1991:767) berpikir adalah penggunaan dari akal budi dalam mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Menurut Presseisen (dalam Nur Izzati, 2009), “berpikir secara umum diasumsikan sebagai proses kognitif, aksi mental ketika pengetahuan diperoleh”. Sedangkan kutipan Beyer (Wardhani, 2011) menyatakan, “Thinking, in short, is the mental process by wich individuals make sense out of experience”.Liputo (Aisyah, 2008:17) berpendapat bahwa berpikir merupakan aktivitas mental yang disadari dan diarahkan untuk maksud tertentu. Maksud yang 1
  • 2. dapat dicapai dalam berpikir adalah memahami, mengambil keputusan, merencanakan, memecahkan masalah dan menilai tindakan. Ruggiero (dalam Siswono, 2009) mengartikan berpikir sebagai suatu aktivitas mental untuk membantu memformulasikan atau memecahkan suatu masalah, membuat suatu keputusan, atau memenuhi hasrat keingintahuan (fulfill a desire to understand). Pendapat ini menegaskan bahwa ketika seseorang merumuskan suatu masalah, memecahkan masalah, ataupun ingin memahami sesuatu, maka ia melakukan suatu aktivitas berpikir.Berdasarkan pengertian-pengertian di atas berpikir dapat diartikan sebagai kegiatan akal budi atau kegiatan mental untuk mempertimbangkan, memahami, merencanakan, memutuskan, memecahkan masalah dan menilai tindakan. B.2. Berpikir Kritis Dalam bidang pendidikan, Aisyah (2011), mengemukakan bahwa berpikir kritis didefinisikan sebagai pembentukan kemampuan aspek logika seperti kemampuan memberikan argumentasi, silogisme dan pernyataan yang proposional. Menurut Beyer (dalam Wardhani, 2011), “Berpikir kritis adalah kumpulan operasi-operasi spesifik yang mungkin dapat digunakan satu persatu atau dalam banyak kombinasi atau urutan dan setiap operasi berpikir kritis tesebut memuat analisis dan evaluasi”. Sedangkan Ennis (dalam Williawati, 2009:11) mengemukakan, “Definisi berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan”. Oleh karena itu, indikator kemampuan berpikir kritis dapat diturunkan dari aktivitas kritis siswa sebagai berikut: 1. Mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan; 2. Mencari alasan; 3. Berusaha mengetahui informasi dengan baik; 4. Memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya; 5. Memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan; 6. Berusaha tetap relevan dengan ide utama; 7. Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar; 8. Mencari alternatif; 9. Bersikap dan berpikir terbuka; 10. Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu; 11. Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan; 12. Bersikap secara sistimatis dan teratur dengan bagian-bagian dari keseluruhan masalah. Selanjutnya Fisher (dalam Agustine, 2009) menekankan indikator keterampilan berpikir kritis yang penting, meliputi: 1. Menyatakan kebenaran pertanyaan atau pernyataan 2. Menganalisis pertanyaan atau pernyataan; 2
  • 3. 3. Berpikir logis; 4. Mengurutkan, misalnya secara temporal, secara logis, secara sebab akibat; 5. Mengklasifikasi, misalnya gagasan objek-objek; 6. Memutuskan, misalnya apakah cukup bukti; 7. Memprediksi (termasuk membenarkan prediksi); 8. Berteori; 9. Memahami orang lain dan dirinya. Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan menggunakan logika untuk membuat, menganalisis mengevaluasi serta mengambil keputusan tentang apa yang diyakini dan dilakukan. Contoh 1 tugas berpikir kritis matematik siswa SMP Jika dua buah segitiga mempunyai keliling yang sama, apakah luas kedua segitiga tersebut juga sama? Jelaskan ! Penyelesaian : 1. Jika dua buah segitiga mempunyai keliling yang sama, maka luas kedua segitiga tersebut belum tentu sama. Perhatikan contoh berikut ! Misalkan ada dua buah segitiga, panjang sisi-sisi segitiga pertama 3 cm, 4cm, 5cm dan panjang sisi-sisi segitiga kedua 2cm, 5cm, 5cm. Maka keliling kedua segitiga tersebut sama yaitu 12cm. Dengan rumus luas segitiga teorema heron yaitu dengan diperoleh hasil sebagai berikut : Untuk segitiga pertama : a = 3cm, b = 4cm, c = 5cm dan s = 6cm, maka luas segitiga = cm2 Untuk segitiga kedua : a = 2cm, b = 5cm, c = 5cm dan s = 6cm, maka luas segitiga = cm2 dari hasil perhitungan di atas tampak bahwa jika dua segitiga mempunyai keliling yang sama, maka luas kedua segitiga tersebut tidak sama. Contoh 2 tugas berpikir kritis matematik siswa SMP (Mahmudi, 2008) Beni menyatakan bahwa ia telah membagi persegipanjang berikut menjadi 4 daerah yang sama luasnya. Susi tidak setuju dengan pendapat Beni. Siapakah yang benar? Mengapa? 3
  • 4. Penyelesaian : 2. Misal panjang AB = dan BC = , maka D C luas segitiga ABE = luas segitiga CDE = E luas segitiga BCE = luas segitiga ADE = A B Jadi yang benar adalah Beni. Contoh 3 tugas berpikir kritis matematik siswa SMP (Murtado dan Tambunan, 1987) Perhatikan kumpulan pernyataan berikut ! Diketahui bahwa , karena a , maka : Pertanyaannya : a. Kalau 2 = 1, maka setiap bilangan asli pasti sama dengan 1. Tunjukkan ! b. Hasil 2 = 1 adalah sesuatu yang tidak mungkin. Tentu ada yang salah dalam argumen di atas, dimanakah letak kesalahannya? Mengapa itu kamu anggap salah? Penyelesaian : a. Karena 2 = 1, maka : 3= 2+1= 1+1= 2=1 Di asumsikan untuk k є bilangan asli, maka k = 1, sehingga k + 1 = 1 + 1 = 2 = 1 Terbukti bahwa jika 2 = 1, maka setiap bilangan asli sama dengan 1. b. Kesalahan penyelesaian di atas terletak pada pencoretan x -1, pencoretan tersebut sebetulnya adalah membagi ruas kanan dan ruas kiri dengan x - 1, itu tidak diperbolehkan karena nila dari x – 1 adalah 0 (nol) Contoh 4tugas berpikir kritis matematik siswa SMA Dalam persegipanjang ABCD, AB = 8 cm dan BC = 6 cm akan dibentuk segiempat ABQP, P pada CD, Q pada BC dan CQ = CP. Kalian harus meletakkan titik P dan Q sehingga diperoleh luas ABQP paling besar. Apakah masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk model matematika yang paling sederhana ! Tentukan panjang CP ! 4
  • 5. Penyelesaian : Model matematika dari masalah di atas adalah : D P C Luas ABQP = luas ABCD – (luas ∆ PCQ + luas ∆ ADP) Luas ABQP = 48 – ( ) 6 Q Luas ABQP = 48 – ( ) A 8 B Luas ABQP = 48 – ( )) Luas ABQP = 48 – ( ) Luas ABQP = – Misalkan : Luas ABQP = y dan CP = x, maka diperoleh model matematika sebagai berikut : Persamaan sumbu simetrinya : x = 3, artinya nilai y akan maksimum pada x = 3. Jadi agar luas ABQP maksimum, maka panjang CP = CQ = 3cm Contoh 5 tugas berpikir kritis matematik siswa SMA Sifat-sifat apa yang akan terjadi jika fungsi kuadrat dirumuskan oleh f(x) = ax2+ bx + c, a + b = 0 ? Mengapa ? Penyelesaian : Diketahui a + b = 0, Untuk a = b = 0, diperoleh : f(x) = c, grafiknya berupa garis lurus dengan gradien 0 Untuk a ≠ 0, maka a = - b, diperoleh sifat-sifat sebagai berikut : 1) Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaannya maka x1 + x2 = 1 2) Persamaan sumbu simetrinya : x = 3) Nilai ekstrim = 4) Koordinat titik balik : ( ) Contoh 6 tugas berpikir kritis matematik siswa SMA (Mahmudi, 2008) 2 Tentukan dua bilangan berbeda untuk menggantikan x pada segitiga berikut sedemikian sehingga memungkinkan untuk menggambar segitiga berikut dengan ukuran sisi yang diberikan. Jelaskan mengapa nilai x yang kamu berikan memungkinkan kamu untuk menggambar segitiga tersebut? 5
  • 6. Penyelesaian : C 2 1. Misal x = 2, maka : A B 2. Misal x = 4, maka diperoleh : Jadi nilai x yang memungkinkan untuk menggambar segitiga tersebut antara lain x = 2 dengan dan x = 4 dengan B.3. Berpikir Kreatif Matematik Proses berpikir kreatif berhubungan dengan kreativitas. Menurut Murdock dan Puccio (dalam Izzati, 2010) istilah berpikir kreatif dan kreativitas merupakan dua hal yang tidak indentik, namun kedua istilah itu berelasi secara konseptual. Kreativitas merupakan produk berpikir kreatif dari individu. Peningkatan kreativitas dari individu sejalan dengan peningkatan proses berpikir kreatifnya. Selain itu lingkungan yang kondusif dapat mempengaruhi berlangsungnya berpikir kreatif. Siswono (2009) berpikir kreatif dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mental yang digunakan seorang untuk membangun ide atau gagasan yang baru. Sedangkan Munandar (dalam Siswono, 2009) menunjukkan indikasi berpikir kreatif dalam definisinya bahwa “kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keberagaman jawaban”. Pengertian ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif seseorang makin tinggi, jika ia mampu menunjukkan banyak kemungkinan jawaban pada suatu masalah. Tetapi semua jawaban itu harus sesuai dengan masalah dan tepat, selain itu jawabannya harus bervariasi. Pendapat lain, dikemukakan oleh Johnson, (dalam Izzati, 2010); berpikir kreatif merupakan sebuah kebiasaan dari pikiran yang dilatih dengan memperhatikan intuisi, menghidupkan imajinasi, 6
  • 7. mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru, membuka sudut pandang yang menakjubkan, dan membangkitkan ide-ide yang tidak terduga. Intuisi bisa membisikan kepada kita untuk memecahkan sebuah soal matematika dengan cara yang berbeda, atau menyelidiki sebuah proyek dari sudut pandang yang tidak biasa. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental yang digunakan untuk menemukan banyak kemungkinan jawaban pada suatu masalah, dan membangkitkan ide atau gagasan yang baru. Contoh 1 tugas berpikir kreatif matematik SMP Buatlah 2 buah bangun datar lain yang luasnya sama dengan persegi panjang pada gambar berikut ! 6 cm 9 cm Penyelesaian : Jika siswa menggambar persegipanjang lagi, maka tingkat berpikir kreatifnya rendah, jika siswa dengan tingkat berpikir kreatif tinggi, maka mereka akan menggambar bangun datar yang lain,misalnya trapesium, layang-layang, dan lain-lain. Contoh 2 tugas berpikir kreatif matematik SMP (Mahmudi, 2010) Ali dan Joko melakukan perjalanan dari kota A ke kota B. Mereka berangkat pada saat yang sama dan melalui jalan yang sama. Ali menempuh separuh jarakperjalanannya dengan kecepatan V1 dan separuh jarak berikutnya dengan kecepatan V2 . Sedangkan Joko menempuh separuh waktu perjalanannya dengan kecepatan V1 dan separuh waktu berikutnya dengan kecepatan V2 . Siapakah yang lebih dahulu sampai ke kota B? Gunakan beberapa cara untuk menjelaskan jawabanmu ! Penyelesaian : Strategi pertama adalah dengan penalaran. Dalam hal ini terdapat dua kemungkinan nilai V1 dan V2. Kemungkinan pertama adalah V1>V2 . Jika Ali menempuh separuh waktu perjalanan dengan kecepatan V 1 dan separuh waktu berikutnya dengan kecepatan V2, maka selama paruh waktu pertama perjalanananya, ia menempuh lebih dari separuh jarak perjalanannya. Jadi, dalam waktu yang sama, yakni separuh waktu perjalanan Ali, jarak yang ditempuh Ali lebih jauh daripada jarak yang ditempuh Joko. Dengan kata lain, jarak yang masih harus ditempuh Ali untuk sampai ke B lebih dekat daripada jarak yang harus ditempuh Joko untuk sampai ke kota B. Karena selanjutnya mereka berdua melakukan perjalanan dengan kecepatan sama, yaitu V2, maka Ali akan sampai lebih dahulu ke 7
  • 8. kota B daripada Joko. Kemungkinan kedua adalah V1<V2. Dengan penalaran serupa, dapat disimpulkan bahwa Joko akan lebih dahulu sampai ke kota B daripada Ali. Strategi kedua adalah dengan skema. Situasi pada soal dapat diilustrasikan sebagai berikut. V 1V 2 Joko Ali Dari ilustrasi di atas, tampak bahwa jika V1>V2, maka Ali akan sampai lebih dahulu ke kota B daripada Joko. Sebaliknya jika V1<V2 dengan memodifikasi ilustrasi tersebut, dapat ditunjukkan bahwa Joko akan lebih dulu sampai ke kota B daripada Ali. Strategi ketiga adalah dengan grafik. Situasi pada soal dapat disajikan dalam grafik berikut. Pada grafik di atas, sumbu mendatar menyatakan waktu (t) dan sumbu tegak menyatakan jarak (s). Dari grafik di atas, jika V1>V2, maka Ali akan sampai lebih dahulu ke kota B daripada Joko. Dengan memodifikasi grafik di atas, dapat disimpulkan sebaliknya, yakni Joko lebih dahulu sampai ke kota B daripada Ali. 8
  • 9. Contoh 3 tugas berpikir kreatif matematik SMP (Mahmudi, 2010) Diagram berikut menunjukkan acara TV favorit dari seluruh siswa SMP Cerdas Cendekia. Berdasarkan diagram di atas, buatlah 3 soal atau pertanyaan berbeda yang berkaitan dengan topik pecahan, kemudian selesaikanlah ! Penyelesaian : Beberapa soal yang mungkin disusun siswa adalah sebagai berikut. a. Berapa persen siswa yang menyukai olahraga? b. Berapakah perbandingan banyaknya siswa yang menyukai sinetron dan olahraga? c. Tuliskan sebuah pecahan yang menunjukkan banyaknya siswa yang menyukai berita dibandingkan banyaknya siswa keseluruhan. Contoh 4 tugas berpikir kreatif matematik SMA(Mulyana, 2011) Tentukan beberapa cara untuk menentukan sumbu simetri grafik fungsi kuadrat f(x) = x2 + 4x ! penyelesaian : Cara menentukan sumbu simetri grafik fungsi kuadrat antara lain : 1. Dengan membuat grafik fungsi X -5 -4 -3 -2 -1 0 1 F(X) 5 0 -3 -4 -3 0 5 (X, F(X)) (-5,5) (-4,0) (-3,-3) (-2,-4) (-1,-3) (0,0) (1,5) 9
  • 10. 6 4 2 0 -6 -5 -4 -3 -2 -1 -2 0 1 2 -4 -6 Dari grafik di atas nampak bahwa persamaan sumbu simetri fungsi : X = -2 2. Dengan menentukan akar-akar persamaan kuadrat Karena akar-akar persamaannya -4 dan 0, maka persamaan sumbu simetri fungsi tersebut adalah : 3. Dengan menggunakan rumus persamaan sumbu simetri fungsi yaitu : , karena a=1 dan b=4 Contoh 5 tugas berpikir kreatif matematik SMA (Mulyana, 2011) Tentukan titik balik fungsi kuadrat f(x) = -x2+ 6x – 5 tanpa menggunakan rumus, gambar, atau prosedur yang telah ada ! Contoh 6 tugas berpikir kreatif matematik SMA (Mulyana, 2011) Fungsi kuadrat f mempunyai sumbu simetri garis x = 2 dan mempunyai titik balik maksimum. Tentukan dua buah titik yang mesti diketahui supaya dapat diperoleh tepat sebuah rumus fungsi kuadrat f ! penyelesaian : Persamaan umum fungsi kuadrat f adalah persamaan sumbu simetrinya karena f mempunyai titik balik maksimum maka a < 0, misalka a = -1, maka b = -4, sehingga rumus fungsi f menjadi Dari persamaan , kita bisa mengambil dua titik sebarang sedemikian hingga diperoleh tepat sebuah rumus fungsi kuadrat f. Misalka (0,0) dan (-4,0) 10
  • 11. C. Kesempulan Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis merupakan hal yang harus dimiliki oleh siswa. Oleh sebab itu, matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang mengajarkan cara berpikir kritis dan kreatif perlu diajarkan di semua jenjang pendidikan formal, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pentingnya matematika bisa dilihat dari manfaat dan kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari, juga bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Kemampuan berpikir kritis dan kreatif sangat diperlukan oleh siswa mengingat bahwa dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat dan memungkinkan siapa saja bisa memperolah informasi secara cepat dan mudah dengan melimpah dari berbagai sumber dan tempat manapun di dunia. Berpikir kritis adalah kemampuan menggunakan logika untuk membuat, menganalisis mengevaluasi serta mengambil keputusan tentang apa yang diyakini dan dilakukan. Indikator keterampilan berpikir kritis yang penting, meliputi: 1. Menyatakan kebenaran pertanyaan atau pernyataan 2. Menganalisis pertanyaan atau pernyataan; 3. Berpikir logis; 4. Mengurutkan, misalnya secara temporal, secara logis, secara sebab akibat; 5. Mengklasifikasi, misalnya gagasan objek-objek; 6. Memutuskan, misalnya apakah cukup bukti; 7. Memprediksi (termasuk membenarkan prediksi); 8. Berteori; 9. Memahami orang lain dan dirinya. Proses berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental yang digunakan untuk menemukan banyak kemungkinan jawaban pada suatu masalah, dan membangkitkan ide atau gagasan yang baru. Kemampuan berpikir kreatif seseorang makin tinggi, jika ia mampu menunjukkan banyak kemungkinan jawaban pada suatu masalah. Tetapi semua jawaban itu harus sesuai dengan masalah dan tepat, selain itu jawabannya harus bervariasi. 11
  • 12. DAFTAR PUSTAKA . (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka; Agustine, T. (2009). Pengaruh Penggunaan Strategi Heuristik terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FKIP UNPAS: tidak diterbitkan Aisyah, T.S. (2008). Penerapan Strategi Konflik Kognitif dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FKIP UNPAS: tidak diterbitkan Badan Standar Nasional Pendidikan (2006). Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : BNSP; Izzati, N. (2009),Berpikir Kreatif dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Mengembangkannya Pada Peserta Didik. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Bandung 19 Desember 2009, hal. 49-60 Mahmudi, A. (2008),Mengembangkan Soal Terbuka (Open-Ended Problem) dalam Pembelajaran Matematika. Makalah Disampaikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika yang Diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Yogyakarta, 28 Nopember 2008; Mahmudi, A. (2010), Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis. Makalah Disajikan pada Konferensi Nasional Matematika XV, UNIMA Manado, 30 Juni – 3 Juli 2010; Mulyana, T. (2011),Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif,Jurnal (Online)http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/19510106197603 1-/File_24_Kemampuan_Berpikir_Kritis_dan_Kreatif_Matematik.pdf, (5 Nopember 2012); Siswono, T.Y.E. (2009), Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pemecahan Masalah Tipe ”What’s Another Way”.Jurnal (Online) http://tatagyes.files.wordpress.com/2009/11/paper07_jurnalpgriyogja.pdf, (12 Desember 2012) Sumarmo, U. (2012), Bahan Belajar Matakuliah Proses Berpikir Matematik Program S2 Pendidikan Matematika. STKIP Siliwangi Bandung; Wardhani, P.P. (2011), Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematika. http://furahasekai.wordpress.com/2011/10/06/kemampuan-berpikir-kritis-dan-kreatif- matematika/, (29 Nopember 2012) Williawati, L. (2009). Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Diskursus terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Matematika. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FKIP UNPAS: tidak diterbitkan 12